Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR MENYIMAK
PEMELAJAR BIPA TINGKAT BEGINNER DI WISMA BAHASA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh:
Sirilia Mariani Marganingsih Putri
141224026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR
MENYIMAK PEMELAJAR BIPA TINGKAT BEGINNER DI WISMA
BAHASA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh:
Sirilia Mariani Marganingsih Putri
141224026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Halaman Persembahan
Karya ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yesus yang selalu menyertai setiap langkah dan keputusan yang saya ambil.
Kedua orang tua saya, Yohanes Lasito dan Yuliana Tentrem. Adik saya Albertus
Bagus Setyanto serta seluruh keluarga besar saya yang selalu mendukung saya
sehingga saya merasa yakin atas segala sesuatu yang saya jalani.
Teruntuk sahabat saya Dyah Carinae Yalapuspita, Ribkha Kristina Wati, Dania
Kusumawati, Yenny Silvia Ningrum, Egy Mauliani, Patrisia Arum, Feeling Bakri,
yang selalu membantu dan memberikan semangat serta mendoakan saya. Terima
kasih atas segalanya.
Penyemangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, Park Chanyeol, Do kyungsoo
dan semua anggota EXO. Berkat alunan lagu yang selalu mengiringi saya dalam
menyelesaikan skripsi.
Teman-teman terbaik saya di PBSI A 2014 serta Keluarga Besar PBSI.
Almamater tercinta
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Be Brave, Be Humble.
(Byun Baek Hyun-EXO)
Do Everything with Passion. Then everything you want will come to you.
(Sunny Dahye)
“Whatever you ask for in prayer with faith, you will recive”
(Mat 21:22)
“Change is hard at first, messy in the middle and gorgeous at the end”
(Unknown)
가끔은 실수해도돼. 누구든 그랬으니까. 괜찮다는 말. 말뿐이 위로 지만.
“It’s okay to make a mistakes sometimes. Because anyone ca do so. Although
comforting by saying it’s alright are just words”
(Lee Hai – Breath)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Putri, Sirilia Mariani Marganingsih. 2019. Pengembangan Produk Bermedia Vlog
Untuk Bahan Ajar Menyimak Pemelajar BIPA Tingkat Beginner Di Wisma
Bahasa Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma.
Sebuah media belajar selalu diharapkan dapat membantu pemelajarnya
termasuk juga pemelajar BIPA. Media yang masih banyak digunakan pemelajar BIPA
tingkat beginner sekarang adalah audio dan gambar. Melalui penelitian ini peneliti
mencoba mendekatkan materi ajar dengan inovasi media belajar yang nyata/rill sesuai
dengan kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu, (1) Apa sajakah kebutuhan media
vlog untuk bahan ajar menyimak pada pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma
Bahasa? (2) Bagaimanakah pengembangan produk bermesia vlog untuk bahan ajar
menyimak pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta? 3)
Bagaimana kualitas media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar BIPA tingkat
beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta? Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan media dan bahan ajar yang dapat membantu pemelajar BIPA di
tingkat beginner dalam mengembangkan keterampilan berbahasanya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian ini
menggunakan langkah penelitian oleh Brog and Gall yang dipersingkat menjadi lima
langkah penelitian, meliputi (1) analisis kebutuhan dan pengumpulan informasi, (2)
pengumpulan data, (3) pengembangan produk, (4) uji validasi produk dan revisi, (5)
uji coba lapangan dan penyempurnaan. Hasil analisis kebutuhan menyatakan bahwa
pemelajar BIPA tingkat beginner membutuhkan media pembelajaran yang nyata dan
mendekatkan materi dengan situasi rill.
Kebutuhan media vlog untuk bahan ajar menyimak adalah mengembangkan
lima materi yang dipilih pemelajar BIPA. Materi tersebut meliputi (a) perkenalan dan
menyapa, (b) kegiatan sehari-hari, (c) menyatakan posisi, (d) berbelanja dan menawar,
dan (e) menyatakan arah. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukan bahwa produk
media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar BIPA mempunyai kualitas “baik”
dan layak digunakan pada pemelajar BIPA tingkat beginner. Hasil ini meliputi (1)
penilaian validator media dengan nilai 4,4 kategori “sangat baik”, (2) penilaian
validator materi dengan nilai 3,4 kategori “baik”, dan (3) instruktur BIPA dengan nilai
4,1 kategori “baik”. Hasil uji coba produk pada pemelajar BIPA tingkat beginner
mendapatkan kesilpulan “cukup membantu” dari pemelajar BIPA. Dapat disimpukan
bahwa pengembangan media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar BIPA tingkat
beginner layak digunakan sebagai media pembelajaran alternatif.
Kata kunci: Media, Bahan ajar, Keterampilan menyimak, Vlog.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Putri, Sirilia Mariani Marganingsih. 2019. Developing Vlog Media-Based Product as
the Teaching Material for Listening Activities among BIPA Students.
Undergraduate Thesis. Indonesian Language and Letters Education Study
Program, Department of Language and Letters Education, Faculty of
Teachers Training and Education, Sanata Dharma University.
Learning media are always expected to assist the learners and this situation
also applies to the BIPA students. In relation to the statement, up to date the learning
media that BIPA students have been relying onto are the audio-based and the visual-
based media. Looking at the situation, through the conduct of the study the researcher
would to try bringing the learning materials closer to the innovation in the use of real
or concrete learning media in accordance to the Beginner Level BIPA students from
Wisma Bahasa Yogyakarta. Then, the problems that will be discussed in the study are
as follows: (1) what are the needs of the vlog-based learning media as part of learning
materials for the Beginner Level BIPA students in Wisma Bahasa Yogyakarta; and (2)
how to developing vlog as media for teaching material listening to BIPA learners
beginner level at Wisma Bahasa Yogyakarta? 3) how is the quality of vlog-based
learning media as part of learning materials for the Beginner Level BIPA students in
Wisma Bahasa Yogyakarta. On the other hand, the objective of conducting the study is
to develop learning media and materials that might assist the Beginner Level BIPA
students in developing their linguistic skills.
The study is a research and development effort that has adopted the procedures
of Borg and Gall. These procedures consist of five steps as follows: (1) needs analysis
and information gathering; (2) data collection; (3) product development; (4) product
validation test and revision; and (5) field test and improvement. The results of the needs
analysis show that the Beginner Level BIPA students need actual learning media closer
look to real situations.
The needs of vlog-based media as the learning materials for the listening
activities are related to the development of five materials that the BIPA students have
selected. These materials include: (1) introduction and greetings; (2) daily activities;
(3) stating positions; (4) shopping and bargaining; and (5) giving directions. Then, the
results of the study show that the vlog-based media as the learning materials for the
listening activities among the BIPA students has “Good” quality and thus is feasible
for implementation by the Beginner Level BIPA Students. these results include: (1) the
assessment from the media validator with 4.4 point and “Very Good” category; (2) the
assessment from the material validator with 3.4 point and “Good” category; and (3)
the assessment from the BIPA instructor with 4.1 point and “Good” category.
Furthermore, the results of product test to the Beginner Level BIPA students show that
the product has been “quite helpful” for assisting their listening activities. Therefore,
it might be concluded that the development of vlog-based media for the Beginner Level
BIPA students are feasible to be implemented as an alternative learning media.
Keyword: Media, Learning Materials, Listening Skills, Vlog
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa memberikan berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengembangan Produk Media Vlog untuk Bahan Ajar
Menyimak Pemelajar BIPA tingkat Beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta”. Skripsi
ini disusun oleh penulis sebagai syarat untuk menyelesaiklan studi di Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil diselesaikan karena bantuan dan
dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan kasih-Nya kepada saya.
2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku dosen pembimbing dan Ketua
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang dengan sabar serta
bijaksana dalam membimbing dan memberikan berbagai masukan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi.
4. Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Dr. B. Widharyanto, selaku dosen pembimbing kedua yang dengan sabar
menuntun penulis untuk menyelesaikan skripsi.
6. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., dan Pak Damai, selaku dosen Universitas
Sanata Dharma yang telah bersedia menjadi validator dalam penelitian ini.
7. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah
mendidik, membimbing, dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi.
8. Agus Soehardjono, S.S., M.M., selaku Direktur Wisma Bahasa Yogyakarta.
Terimakasih atas ijin yang telah diberikan peneliti untuk mengadakan penelitian
di Wisma Bahasa Yogyakarta.
9. Agung Siswanto, S.Pd., selaku instruktur BIPA yang telah membimbing selama
proses penelitian berlangsung.
10. Rina Nur Aziza, selaku instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta yang telah
bersedia membantu saya dalam menguju coba produk dan bersedia menjadi
validator produk.
11. Pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa yang menbantu panulis dalam
waktu dan kesempatan untuk penelitian produk media vlog.
12. Keluarga penulis tercinta, Bapak Yohanes lasito, Ibu Yuliana Tentrem serta Adik
Albertus bagus yang selalu memberikan motivasi dan dukungan doa kepada
penulis.
13. Teman-teman Mitra Perpustakaan, Dani, Selvi, dan Zico yang selalu memberikan
kesempatan unutk bercerita serta semangat positif kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
MOTTO .............................................................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................... vi
HALAMAN PUBLIKASI .................................................................................. vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DFTAR TABEL ................................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xviii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
D. Spesifikasi Produk ........................................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7
F. Batasan Istilah ............................................................................................... 8
1. Pemelajar BIPA tingkat beginner ............................................................. 8
2. Penelitian dan pengembangan .................................................................. 8
3. Keterampilan menyimak .......................................................................... 8
4. Vlog .......................................................................................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
G. Sistematika Penelitian ................................................................................... 9
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................... 11
A. Penelitian yang Relevan ................................................................................ 11
B. Profil Wisma Bahasa Yogyakarta ................................................................. 14
1. Visi dan misi Wisma Bahasa Yogyakarata .............................................. 15
2. Tingkat pemelajar BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta .......................... 15
C. Landasan Teori .............................................................................................. 16
1. BIPA ................................................................................................. 17
a. Pembelajaran BIPA ........................................................................... 17
b. Karakteristik Pengajaran dan Pembelajaran BIPA ............................ 17
c. TIngkatan Pemelajar BIPA (CEFR) .................................................. 18
2. Media Pembelajaran .................................................................................. 20
a. Pengertian Media Pembelajaran ......................................................... 20
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran ........................................................ 20
c. Pengembangan Media Pembelajaran ................................................ 21
3. Bahan Ajar ................................................................................................ 22
a. Pengertian Bahan Ajar ...................................................................... 22
b. Unsur-unsur Bahan Ajar .................................................................... 23
c. Bentuk Bahan Aajar .......................................................................... 24
d. Isi Bahan Ajar .................................................................................... 25
4. Keterampilan Menyimak .......................................................................... 27
a. Pengertian Menyimak ....................................................................... 27
b. Tahap-tahap Menyimak ..................................................................... 29
c. Ragam Menyimak ............................................................................. 29
d. Proses Menyimak .............................................................................. 31
5. Vlog .......................................................................................................... 32
a. Pengertian Vlog ................................................................................. 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
b. Kelebihan dan Kelemahan VLog ....................................................... 33
c. Proses Pembuatan Vlog ..................................................................... 34
D. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 38
A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 38
B. Prosedur Pengembangan ............................................................................... 38
C. Subjek Uji Coba dan Lokasi ......................................................................... 45
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 45
E. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 46
F. Teknis Analisis Data .................................................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 56
A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 56
1. Hasil Pengumpulan Informasi (Analisis Kebutuhan) ............................ 56
a. Deskripsi Data Angket Analisis Kebutuhan Pemelajar BIPA .......... 57
b. Deskripsi Wawancara dengan Instruktur BIPA ................................ 65
2. Perencanaan Produk Awal ..................................................................... 70
a. Proses Pengembangan Media Vlog untuk Bahan Ajar Menyimak ... 71
b. Produk Awal ...................................................................................... 74
3. Pengembangan Produk ........................................................................... 76
4. Validasi Produk ...................................................................................... 77
a. Deskripsi dan Analisis Data Validasi Ahli Materi ............................ 78
b. Deskripsi dan Analisis Data Validasi Ahli Media ............................ 80
c. Deskripsi dan Analisis Data Validasi Instruktur BIPA .................... 82
5. Revisi Validasi Ahli dan Instruktur BIPA ............................................. 84
a. Revisi Validasi oleh Dosen Ahali Materi .......................................... 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
b. Revisi Validasi oleh Instruktur BIPA ................................................ 86
6. Uji Coba Produk .................................................................................... 87
7. Kajian Akhir ........................................................................................... 90
a. Media Vlog untuk Keterampilan Menyimak .................................. 91
b. Bahan Ajar Buku LAtihan Bahasa Indonesia untuk Pemula .......... 94
B. Pembahasan ................................................................................................... 99
1. Kelebihan Produk ................................................................................... 104
2. Kekurangan Produk ............................................................................... 104
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 105
A. Kesimpulan ................................................................................................... 105
B. Implikasi ....................................................................................................... 107
C. Saran-Saran ................................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 109
LAMPIRAN ........................................................................................................ 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Analisis Kebutuhan Pembelajar BIPA ..................................... 47
Table 3.2 Kisi-Kisi Penilaian Produk oleh Dosen Ahli dan Instruktur BIPA ........... 48
Table 3.3 Kisi-Kisi Penilaian Produk oleh Pemelajar BIPA .................................... 50
Table 3.4 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Instruktur .............................. 51
Tabel 3.5 Konversi Nilai dan Kriteria Skala Lima .................................................. 52
Tabel 3.6 Konversi Nilai dan Kriteria Skala ............................................................ 55
Tabel 4.1 Hasil Angket Analisis Kebutuhan Identitas Pemelajar BIPA ................... 58
Tabel 4.2 Hasil Angket Analisis Kebutuhan Materi Pemelajar Tingkat Beginner ... 58
Tabel 4.3 Hasil Angket Analisis Kebutuhan Materi yang Sangat Dibutuhkan ........ 60
Tabel 4.4 Hasil Validasi Dosen Ahli Materi ............................................................ 79
Tabel 4.5 Hasil Validasi Dosen Ahli Media ............................................................ 80
Tabel 4.6 Hasil Validasi Instruktur BIPA ................................................................ 83
Tabel 4.7 Hasil Revisi Validasi oleh Dosen Materi ................................................. 84
Tabel 4.8 Hasil Revisi Validasi oleh Instruktur BIPA ............................................. 86
Tabel 4.9 Hasil Angket Uji Coba Pemelajar BIPA Tingkat Beginner ...................... 87
Tabel 4.10 Hasil Kesimpulan Angket Uji Coba Pemelajar BIPA ............................ 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Tampilan Awal Vlog Dengan Materi Belanja dan Menawar ............... 74
Gambar 4.2 Tampilan Awal Vlog Dengan Materi Perkenalan dan Menyapa .......... 74
Gambar 4.3 Tampilan Awal Vlog Dengan Materi Menunjukan Arah ..................... 75
Gambar 4.4 Tampilan Awal Vlog Dengan Materi Menunjukan Posisi ................... 75
Gambar 4.5 Tampilan Awal Vlog Pemelajar BIPA Tingkat Beginner .................... 91
Gambar 4.6 Tampilan Scane Isi Vlog Pemelajar BIPA Tingkat Beginner .............. 92
Gambar 4.7 Potongan Ending Pada Setiap Vlog ...................................................... 93
Gambar 4.8 Sampul Depan dan Belakang ............................................................... 94
Gambar 4.9 Halaman Judul ...................................................................................... 95
Gambar 4.10 Halaman Identitas Editor dan Desain ................................................. 96
Gambar 4.11 Tampilan Kata Pengantar ................................................................... 96
Gamabr 4.12 Tampilan Daftar Isi ............................................................................ 97
Gambar 4.13 Rumusan Kompetensi Dasar dan Indikator ......................................... 97
Gambar 4.14 Tampilan Isi Buku Latihan Bahasa Indonesia .................................... 98
Gambar 4.15 Tampilan Glosarium ............................................................................ 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................................... 37
Bagan 3.1 Skema Prosedur Penelitian Pengembangan ............................................ 42
Bagan 4.1 Langkah-langkah Editing Vlog ............................................................... 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Maraknya orang asing yang berkunjung ke Indonesia kian hari kian
meningkat. Hampir sebagian besar, orang asing ini datang dengan tujuan untuk
memperlajari bahasa Indoneisa. Mereka dikenal sebagai pemelajar BIPA. Mackey
dan Mountford (Sofyan 1983; dalam Suyitno, 2007) mengatakan bahwa terdapat tiga
kebutuhan yang mendorong seseorang belajar bahasa, yakni (1) kebutuhan akan
pekerjaan, (2) kebutuhan program latihan kejuruan, dan (3) kebutuhan untuk belajar.
Sama halnya dengan Soewandi (1994:4-6; dalam Suyitno, 2007) yang menyebutkan
bahwa tujuan pembelajaran BIPA yang sangat menonjol adalah (1) untuk
berkomunikasi keseharian dengan penutur bahasa Indonesia (tujuan umum) dan (2)
untuk menggali kebudayaan Indonesia dengan segala aspeknya (tujuan khusus).
Bahasa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi bahasa yang
mengglobal. Dengan peluang yang besar ini, Bahasa Indonesia memiliki peminat dari
banyak orang asing. Biasanya orang asing yang mempelajari bahasa Indonesia tidak
lain bertujuan untuk keperluan komunikasi antar negara. Selain kebutuhan
berkomunikasi, ada pula orang asing yang memiliki ketertrikan untuk mempelajari
keanekaragaman yang ada di Indonesia ini. Tentu Indonesia memiliki
keanekaragaman budaya yang banyak, dan salah satunya adalah bahasa tradisional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dari rasa ketertarikan tersebut, banyak orang asing yang ingin mengenal lebih dalam
tentang
Pemelajar BIPA sendiri terbagi atas tiga tingkatan yaitu tingakat awal,
tingkat menengah dan tingkat lanjut. Dalam CEFR (Common European Framework
of Reference for Languages), pemelajar bahasa asing di kelompokan pada enam
tingkat yaitu A1, A2 (beginner dan post beginner), B1, dan B2 (Intermediate atau
tingkat menengah) dan C1, C2 (advance tingkatan teratas). CEFR juga dipandang
sebagai standar yang baik untuk pengembangan buku ajar (Dewi, 2016). Wisma
Bahasa sendiri mengadaptasi tingkatan pemelajar dari CEFR. Wisma Bahasa
menggunakan tujuh tingkatan yang ada yaitu 1A, 1B, 2A,2B, 3A, 3B dan 4.
Tingkatan empat yang menjadi pembeda pada tingkatan CEFR. Dalam penelitian
pengembangan ini peneliti memilih pemelajar BIPA pada tingkat beginner. Pemelajar
tingkat beginner adalah pemelajar yang berada di level awal. Karakteristik dari
pemelajar beginner adalah pemelajar yang membutuhkan pembelajaran bahasa
tingakat dasar, dan terbatas pada kebutuhan sehari-hari (surivev).
Selanjutnya, keterampilan berbahasa terdiri atas empat yaitu (1) menyimak,
(2) membaca, (3) menulis dan (4) berbicara. Keempat keterampilan berbahasa ini
memiliki peran penting untuk kemampuan berbahasa pemelajar BIPA. Government
of Saskatchewan (2013, dalam Dewi, 2016) mengungkapkan keterampilan
kebahasaan dikenal juga dengan communicative skills yang meliputi menyimak
(listening), berbicara interaktif (spoken interaction), kemampuan berbicara produktif
(spoken production), membaca (reading), dan menulis (writing). Kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menyimak merupakan kemampuan berbahasa pertamakali diperoleh semua orang.
Dari kemampuan menyimak, kita dapat mengembangkan berbagai macam
pembelajaran yang bervariatif. Harapannya, keempat kemampuan berbahasa ini akan
terintegrasi sehingga pemerolehan berbahasanya menjadi maksimal.
Dalam praktiknya, bahan ajar untuk pembelajaran bahasa Indonesia bagi
pemelajaar BIPA sudah banyak kita jumpai sekarang. Salah satu buku ajar yang ada
adalah buku PPSDK keluaran pemerintah. Namun, buku PPSDK saat ini belum
banyak digunakan di lembaga-lembaga bahasa yang ada. Biasanya mereka memiliki
buku panduan pembelajaran sendiri, sesuai dengan kebutuhan pemelajar yang belajar
di lembaga bahasa tersebut. Hal ini terjadi karena belum adanya ketetapan yang sah
untuk skl dan kurikulum bagi pemelajar BIPA. Karena dapat kita ketahui, setiap
pemelajar BIPA memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dalam mempelajari bahasa
Indonesia tersebut.
Bahan-bahan ajar yang ditemukan dalam pembelajaran BIPA masih kurang
autentik. Bahan yang dikatakan kurang autentik adalah bahan ajar yang memang
dibuat untuk pembelajaran (Kompasiana, 10/08/2015). Contohnya, bentuk
percakapan jual-beli yang dibuat antara orang asli dengan seorang pemelajar BIPA.
Hal ini akan tampak dari dialog yang diucapkan dibuat semata-mata untuk
pemelajaran. Bahan ajar autentik dan tidaknya sama-sama memiliki kelemahan dan
kelebihan. Bahan ajar yang autentik akan lebih menarik dan sesuai dengan fungsi
yang sebenarnya, seperti pemutaran lagu, film atau dengan membaca Koran.
Sedangkan kelebihan dari bahan ajar yang tidak autentik adalah mudah didapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Maksudnya, bahan ajar ini adalah produksi dari suatu institusi atau pemerintah, dan
juga relatif mudah untuk di mengerti (Kompasiana, 10/08/2015). Berdasarkan hasil
wawancara dengan salah satu instruktur BIPA, pembelajaran akan lebih menarik jika
bahan ajar, media, penggunaan bahasa, dan latihan yang digunaknya juga bersifat
autentik.
Berbeda dengan bahan ajar, media pembelajaran untuk BIPA dikenal
memiliki berbacam macam jenis, mulai yang berupa visual, audio maupun gabungan
dari audio dan visual. Khusus untuk media pembelajaran BIPA pada tingkat
beginner, para pemelajar ini banyak menggunakan media realia dan audio. Media-
media ini sifatnya masih terbatas untuk tingkatan beginner. Alasanya, pemelajar
beginner merupakan pemelajar tingkat awal yang masih mempelajari tentang
kebutuhan dasar untuk pembelajaran Bahasa Indonesia. Media realia merupakan
media visual yang berupa gambar.
Dari sekian banyak media yang ada, peneliti mengajukan penelitian dengan
media video khususnya pada vlog. Vlog merupakan perpaduan antara video dan blog
(Werner,2012). Konten blog yang sering kita temui berupa sebuah tulisan. Berbeda
halnya dengan vlog, konten yang ditawarkan sebuah video yang pada dasarnya berisi
konten blog. Vlog sekarang ini sudah banyak di kenal di masyarakat. Mulai dari
konten vlog yang berupa perjalanan, pariwisata, kuliner hingga pembelajaran. Peneliti
berupaya untuk membuat media pembelajaran dengan menggunakan vlog yang
memadukan konten perjalanan, pariwisata, kuliner dan pembelajaran. Dengan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
vlog, harapannya membelajaran menjadi lebih komunikatif, bervariatif dan
menyenangkan.
Media vlog untuk bahan ajar menyimak yang memiliki karakteristik video
blog berbasis konten sehari-hari. Media vlog untuk bahan ajar menyimak akan
menjadi media yang pas digunakan pada pemelajar tingkat beginner karena sesuai
tujuannya dengan kebutuhan pembelajarannya. Pemelajar baginner memiliki tujan
berbahasa secara komunikatif dalam lingkup kegiatan sehari-hari. Dalam hal ini
peneliti berharap dengan pembelajaran yang menggunakan metode komunikatif dan
terintegratif dapat meningkatkan keterlampilan berbahasa pemelajarnya.
Di Wisma Basaha Yogyakarta belum pernah menggunakan media
pembelajaran berbasis vlog. Berdasarkan hal tersebut, peneliti memiliki peluang
untuk mengembangkan bahan ajar keterampilan menyimak dengan media vlog. Hal
ini menjadi sebuah inovasi baru terhadap pengembangan media pembalajaran di
Wisma Bahasa. Vlog akan menjadi hal baru dalam media pembelajaran di Wisma
Bahasa. Dari masalah-masalah tersebut, peneliti mengusulkan judul penelitian
Pengembangan Produk Bermedia Vlog Untuk Bahan Ajar Menyimak Pemelajar
BIPA Tingkat Beginner Di Wisma Bahasa Yogyakarta. Dengan begitu, peneliti dapat
memberikan inovasi baru pada media pembelajaran untuk bahan ajar menyimak pada
pemelajar BIPA yang belajar bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini meliputi beberapa hal sebagai
berikut.
1. Apa sajakah kebutuhan media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar BIPA
tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta?
2. Bagaimanakah pengembangan produk bermesia vlog untuk bahan ajar menyimak
pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta?
3. Bagaimana kualitas media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar BIPA
tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta?
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan hal-hal berikut:
1. Mendeskripsikan kebutuhan media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar
BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.
2. Mendeskripsikan pengembangan produk bermesia vlog untuk bahan ajar
menyimak pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.
3. Mendeskripsikan kualitas media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar
BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.
D. Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk merupakan rancangan yang digunakan untuk
menghasilkan media yang akan dikembangkan. Adapun spesifikasi produk dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut. Produk yang dihasilkan berupa media vlog
(video blogging) yang mencangkup tiga bagian yaitu opening, story, dan ending
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
vlogging dan bahan ajar berupa buku latihan Bahasa Indonesia untuk tingkat Pemula.
Di dalam vlog mengandung gambar, suara, musik, dan konten pembelajaran bahasa
Indonesia pada tingkat beginner. Sedangkan Buku Latihan Bahasa Indonesia memuat
panduan struktur kalimat, latihan-latihan, catatan budaya serta glosarium. Media vlog
akan diedit menggunakan program software editing video untuk menghasilkan
tampilan yang menarik dengan durasi dari 3 menit hingga 7 menit. Dan buku latihan
Bahasa Indonesia dirancang menggunakan media grafis berupa Corel Draw X-7.
E. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dan teoretis seperti di
bawah ini.
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana pengembahan bahan ajar
pemelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing khususnya pada tingkat beginner.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapa bermanfaat bagi lembaga
bahasa, peneliti, dan pemelajar bahasa asing. Adapun penjelasan dari ketiganya
adalah sebagai berikut
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam
mengembangkan media dan bahan ajar bahasa Indonesia bagi penutur asing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
b. Bagi Lembaga Bahasa
Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk mengembangkan media dan
bahan ajar yang ada di lembaga bahasa.
c. Bagi Pemelajar BIPA
Hasil penelitian ini dapat menyemangati pemelajar BIPA untuk mempelajari
bahasa Indonesia secara terintegratif dan komunikatif.
F. Batasan Istilah
Dalam penelitrian ini ada beberapa batasan istilah yang akan dibahas oleh
peneliti. Batasan istilah antara lain sebagai berikut.
1. Pemelajar BIPA level beginner adalah pemelajar tingkat awal. Pemelajar pada
tingkat ini membutuhkan keterampilan bebrbahasa yang terbaas pada kebutuhan
kelangsungan hidup dasar.
2. Penelitian dan Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut
(Sugiyono, 2015).
3. Keterampilan menyimak adalah proses yang mencangkup kegiatan
mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan
mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya (Tarigan, 1991)
4. Vlog adalah perpaduan antara “video” dan “blog”. Vlog membagikan konten
tekstualnya berbasis video dengan nada informal dan penuh semangat kepada
audiensnya. Perbandingan antara vlog dan blog sejauhini hanya itu. Blog berbasis
tekstual yang berseri sedangkan vlog akan muncul pada kelompok konten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
G. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan dapat dideskripsikan atas lima hal, yaitu: (1)
pendahuluan, (2) kajian pustaka, (3) metode pengembngan, (4) hasil pengembangan,
dan (5) penutup. Bab I menguraikan bagian pendahuluan yang terdiri atas enam
subbab. Bagian awal adalah latar belakang masalah, dari fakta yang ada. Hal tersebut
diuraikan secara terperinci di dalam rumusan masalah.
Selanjutnya, peneliti memaparkan tujuan pengembangan dan manfaat dari
penelitian pengembangan ini. Peneliti memlikiki asumsi dasar atas penelitian
pengembangan ini. Kemudian, asumsi dasar tersebut dijabarkan dalam batasan istilah
yang dipergunakan. Peneliti menguraikannya dalam batasan istilah guna membantu
pembaca secara operasional. Sehingga, pembaca mendapatkan gambaran yang jelas
tenteang masalah yang diteliti. Bagian akhir dari pendahuluan adalah sistematika
penelitian.
Bab II berisi kajian teori. Pada bab ini dipaparkan hal-hal lain yang
memperkuat teori dari penelitian. Di antaranya (1) Penelitian yang relevan (2) Profil
Wisma Bahasa Yogyakarta, (3) Definisi, Karakteristik, prinsip penyusunan dan
bentuk Bahan ajar, (4) Pemelajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA)
Tingakat Beginner (5) keterampilan Menyimak, (6) Vlog. Selanjutnya peneliti
memaparkan kerangka berpikir dan hipotesis penelitian pada bagian akhir bab ini.
Bab III menjabarkan metode pengembangan yang digunakan. Pada bab ini
diuraikan (1) jenis penelitian, (2) Data dan sumber data, (3) Teknik pengumpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
data, (4) Instrument penelitian, (5) Teknik dan analisis data, dan (6) Prosedur
pengembangan bahan ajar menyimak terintegratif pada pemelajar bahasa Indonesia
tingkat beginner di Wisma Bahasa, Yogyakarta.
Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan. Hal-hal yang diuraikan
dalam bab ini yaitu (1) paparan dan hasil analisis kebutuhan, (2) draf produk media
pembelajaran, (3) dskripsi dan analisis data berdasarkan ahli media, (4) paparan dan
hasil proses uji coba lapangan, (5) hasil revisi media pembelajaran, (6) produk akhir,
dan (7) pembahasan.
Bab V adalah penutup. Pada bab ini dipaparkan tiga Hal yaitu, (1) peneliti
menyimpulkan tentang kajian produk pengembangan berdasarkan paparan halsil
penelitian yang telah dilakukan peneliti, (2) Implikasi, dan (3) saran-saran yang
bermanfaa bagi pihak yang terkait dengan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Penelitian yang relevan
Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh empat penelitian yang relevan
dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang pertama dilakukan oleh
Rooselina Ayu Setyaningrum, Agnes Linda Hapsari, Devina Alianto dan Rishe
Purnama Dewi. Peneliti pertama adalah Setyaningrum (2011) dengan judul
Pengembangan Materi Menyimak dengan Media Audiovisual Level Advanced
Berbasis Interkultural untuk Pembelahar BIPA, yang menghasilkan produk berupa
materi pembelajaran menyimak dengan media audiovisual. Media ini berisi enam
topik, di antaranya pariwisata, puisi, legenda, cerita rakyat, cerpen, dan novel. Produk
yang dihasilkan belum diuji coba untuk pemelajar tingkat advanced di Wisma
Bahasa. Hasil penelitian menunjukkan, pertama produk ini dapat dimanfaatkan
untuk pembelajaran menyimak dengan media audiovisual bagi pemelajar BIPA level
advanced, baik yang memang ingin mempelajari budaya Indonesia maupun yang
tidak. Kedua, produk ini dapat meningkatkan keterampilan berbahasa pembelajarnya
melalui kegiatan menceritakan kembali maupun dalam setiap latihan-latihan yang
telah diberikan penelitinya.
Relevansi penelitian pertama dengan penelitian pengembangan produk
bermedia vlog untuk bahan ajae menyimak pada pemelajar BIPA tingkat beginner di
Wisma Bahasa Yogyakarta adalah sama-sama mengembangkan keterampilan
menyimak untuk pemelajar BIPA. Perbedaan dari penelitian pertama terletak pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
tingkatan level yang diambil oleh peneliti serta media yang diambil sebagai penelitian
pengembangannya. Peneliti mengembangkan media vlog untuk bahan ajar menyimak,
sedangkan penelitian terdahulu menggunakan media audiovisual.
Penelitian kedua adalah milik Hapsari (2013), dengan judul Pengembangan
Silabus dan Bahan Pembelajaran Menyimak Menggunakan Media Audio-Visual
untuk Level Intermediate BIPA di Wisma Bahasa. Penelitian ini menghasilkan produk
berupa silabus dan bahan ajar menyimak dengan menggunakan media pembelajaran
yang ada di Wisma bahasa untuk tingkat menengah (inermediated). Produk yang
dihasilkan sudah melalui proses bimbingan dan diuji coba dosen ahli bahasa
Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan,
pertama, produk ini dinilai layak (baik) digunakan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia. Kedua, produk ini dinilai dapat mempermudah pemelajar dalam
memahami materi, dan ketiga, dapat meningkatkan efektivitas dalam pembelajaran
bahasa Indonesia bagi pemelajar tingkat intermediated.
Relevansi penelitian kedua dengan penelitian pengembangan produk
bermedia vlog untuk bahan ajae menyimak pada pemelajar BIPA tingkat beginner di
Wisma Bahasa Yogyakarta adalah sama-sama mengembangkan keterampilan
menyimak untuk pemelajar BIPA. Perbedaan penelitian pertama terletak pada
tingkatan level yang diambil oleh peneliti. Kemudian, penelitian terdahulu memiliki
fokus pada pengembangan silabus dan bahan ajarnya.
Penelitian ketiga oleh Alianto (2017) meneliti tentang Pengembangan Media
Vlogging (Video Blogging) untuk Pembelajaran Laporan Perjalanan Pada Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare-Kediri. Penelitian ini menghasilkan
produk media pembelajaran berupa vlogging untuk laporan perjalanan kelas VIII
SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare-Kediri. Hasil penelitian ini menunjukkan, media
vlogging merupakan sebuah inovasi baru dalam pembelajaran. Media ini telah diuji
coba dan divalidasi oleh ahli materi pelajaran bahasa Indonesia, ahli media dan guru
bahasa Indonesia SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare-Kediri. Hasil validasi pertama
menunjukkan perolehan nilai sebesar 4,0 dengan ketegori baik, kedua dari ahli media
memperoleh nilai sebesar 3,9 dengan kategori baik dan ketiga oleh guru bahasa
Indonesia dengan perolehan nilai sebesar 4,1 kategori sangat baik. Berdasarkan hasil
tersebut, produk ini layak untuk diujicobakan di lapangan.
Relevansi antara penelitian ketiga dengan penelitian pengembangan produk
bermedia vlog untuk bahan ajae menyimak pada pemelajar BIPA tingkat beginner di
Wisma Bahasa Yogyakarta adalah sama-sama mengembangkan media vlog.
Perbedaannya terletak pada objek penelitian yang dituju. Peneliti melakukan
penelitian untuk pemelajar BIPA sedangkan penelitian terdahulu untuk pemelajar
SMP di kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare-Kediri.
Terakhir, penelitian oleh Dewi (2017) meneliti tentang Pengembangan
Media Pembelajaran Menyimak Berbasis Lectora Inspire Untuk Pembelajar BIPA
Tingkat Pemula Dasar KBRI Moscow. Penelitian ini menghasilkan produk media
pembelajaran berupa bahan ajar menyimak melalui lectora inspire. Media
pembelajaran ini termasuk dalam klasifikasi multimedia, karena dalam proses
pembelajarannya melibatkanberbagai indera. Hasil penelitian menunjukkan, media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pembelajaran ini dapat menjadi salah satu media alternatif pembelajaran BIPA.
Media ini telah diuji coba dan divalidasi oleh ahli materi pembelajaran BIPA dan ahli
media. Hasil validasi oleh ahli pembelajar BIPA menunjukkan perolehan nilai sebesar
4,1 dengan ketegori baik, kedua dari ahli media memperoleh nilai sebesar 4,4 dengan
kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh rerata hasil pengembangan
produk adalah 4,3 dengan kategori sangat baik.
Relevansi antara penelitian keempat dengan penelitian pengembangan
produk bermedia vlog untuk bahan ajae menyimak pada pemelajar BIPA tingkat
beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta adalah sama-sama mengembangkan
keterampilan menyimak pada pemelajar BIPA tingkat pemula. Perbedaannya terletak
pada media yang dugunakan. Peneliti melakukan penelitian untuk mengembangkan
keterampilan menyimak berbasis vlog, sedangkan peneliti keempat mengembangkan
keterampilan menyimak berbasis lectora inspire.
B. Profil Wisma Bahasa Yogyakarta
Berikut ini akan peneliti paparkan beberapa hal terkait dengan lokasi
penelitian, Wisma Bahasa Yogyakarta. Paparan ini dimaksudkan guna bahan
pembelajaran bahasa Indonesia yang akan dibuat sesuai dengan karakteristik Wisma
Bahasa Yogyakarta. Paparan di bawah ini berfungsi sebagai dasar pembuatan media
dan bahan ajar bahasa Indonesia di Wisma Bahasa Yogyakarta. Harapannya, media
dan bahan ajar yang akan dibuat peneliti adalah khas berdasarkan sejarah, visi, misi
dan standar layanan pelayanan yang dimiliki Wisma Bahasa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Wisma bahasa merupakan lembaga kursus bahasa Indonesia di Yogyakarta.
Wisma bahasa berdiri pada tahun 1998 dengan nama Yogyakarta Indonesia Language
Center (YILC). Wisma bahasa terletak di Jalan Affandi, Gang Bromo nomor 15A,
Mrican, Yogyakarta 55281, Indonesia.
1. Visi dan Misi Wisma Bahasa Yogyakarta
Wisma Bahasa memiliki visi dan misi dalam menggerakan lembaga bahasa
diantaranya, menjadi lembaga kursus bahasa Indonesia unutuk orang asing terbaik di
dunia. Kemudian, terdapat tiga misi dari Wisma Bahasa di antaranya, menyediakan
pelatihan bahasa Indonesia unutk orang asing di mana lulusannya memenuhi standar
nasional dan internasional, memberikan layanan berkualitas tinggi yang berfokus
pada kepuasan pelanggan, dan menyiapkan armada kerja yang mampu menangani
berbagai tantangan kekaryaan dengan standar kelas dunia.
2. Tingkatan pembelajar BIPA di Wisma Bahasa
Wisma Bahasa Yogyakarta menawarkan tujuh tingkat kemahiran berbahasa
Indonesia, berikut tingkatannya.
a. Level 1A (pemula)
Pada level ini, Wisma Bahasa memberikan kepada pemelajar BIPAnya
keterampilan berbahasa yang sangat terbatas untuk kebutuhan kelangsungan hidup
dasar.
b. Level 1B (pasca pemula)
Pada level ini, Wisma Bahasa maemberikan kepada pemelajar BIPAnya
keterampilan berbahasa yang terbatas dan memadai untuk komunikasi dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Level 2A (pre-intermediate)
Peda level ini, Wisma Bahasa memberikan kepada pemelajar BIPAya
keterampilan berbahasa yang memadai unutk komunikasi secara singkat, akrab, dan
tanpa tekanan.
d. Level 2B (intermediate)
Pada level ini, Wisma Bahasa memberikan kepada pembelajar BIPAnya
keterampilan berbahasa yang memadai untuk situasi akrab dan tidak menekan.
e. Level 3A (pasca menengah)
Pada level ini, Wisma Bahasa memberikan kepada pembelajar BIPAnya
keterampilan yang dibutuhkan untuk menggunakan bahasa secara efektif.
f. Level 3B (pra-lanjutan)
Pada level ini, Wisma Bahasa memberikan kepada pembelajar BIPAnya
keterampilan berbahasa yang dapat digunakan secara efektif dan lancar pada segala
situasi.
g. Level 4 (lanjutan)
Pada level ini, Wisma Bahasa memberikan kepada pembelajar BIPAnya
keterampilan yang dibutuhkan untuk menggunakan bahasa secara efektif dan mudah
pada segala situasi.
C. Landasan Teori
Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hal berkaitan dengan teori yang
digunakan peneliti, di antaranya BIPA, media pembelajaran, bahan ajar, keterampilan
menyimak, dan vlog.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
1. BIPA
Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hal berkaitan dengan BIPA, di
antaranya pemelajar BIPA, karakteristik pengajaran dan pembelajaran BIPA serta
tingkatan pembelajaran BIPA.
a. Pembelajaran BIPA
Sejak diikrarkan sebagai bahasa nasional dalam Sumpah Pemuda, 28
Oktober 1928, dan ditetapkan sebagai bahasa negara dalam Pasal 36 UUD 1945,
bahasa Indonesia hingga saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Sampai saat ini, bahasa Indonesia telah dipelajari di dalam negeri maupun di luar
negeri. Peminatan mempelajari bahasa Indonesia di luar negeri juga selalu kian
bertambah. Hingga saat ini tercatat tidak kurang dari 45 lembaga yang berada di
dalam negeri telah mengajarkan bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) baik di
perguruan tinggi maupun di lembaga-lembaga kursus. Sementara itu, di luar negeri,
Pengajaran BIPA telah dilakukan oleh sekitar 36 negara di dunia dengan jumlah
lembaga tidak kurang dari 130 buah, yang terdiri atas perguruan tinggi, pusat-pusat
kebudayaan asing, KBRI, dan lembaga-lembaga kursus (dalam Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa, Kemendiknas, 2012). Selain fakta di atas, Idris (2017: 175)
menyebutkan “Perkembangan pembelajaran BIPA dipengaruhi oleh perkembangan
sosial, ekonomi, dan politik Indonesia. Jika ketiga hal tersebut stabil, maka BIPA
akan berkembang, baik di dalam negeri maupun di luar negeri”.
BIPA sendiri merupakan bentuk singkatan dari Bahasa Indonesia untuk
Penutur Asing. Pengajaran BIPA berarti bahasa Indonesia yang diajarkan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
penutur asing (GBPP, 2004). Pembelajaran BIPA ini tidak sama dengan pembelajaran
bahasa Indonesia di sekolah untuk penutur asli, tetapi sama dengan pembelajaran
bahasa kedua (Idris, 2017). Pada umumnya pemelajar BIPA ini orang dewasa.
Sampai saat ini, pengajaran BIPA yang berada di lembaga-lembaga, baik di dalam
negeri dan di luar negeri masih dikelola dan dikembangkan oleh lembaga tersebut.
b. Karakteristik Pengajaran dan Pembelajaran BIPA
Ningrum, et.al. (2015: 727) menyebutkan, “program BIPA adalah
pembelajaran bahasa Indonesia yang subjeknya merupakan pemelajar asing. BIPA
lebih memandang atau fokus pada pembelajarnya. Orang-orang yang menjadi subjek
BIPA adalah orang asing. Jadi, bahasa Indonesia merupakan bahasa asing bagi
pemelajar BIPA. Pembelajaran BIPA menjadikan orang asing mampu dan menguasai
bahasa Indonesia (Kusmiatun, 2016: 1)”.
Pemelajar BIPA dapat diibaratkan seperti seorang anak yang belum
mengetahui apapun mengenai bahasa yang akan digunakan di lingkungannya
(Ningrum, 2017: 727). Pemelajar BIPA adalah pelajar luar negara Indonesia yang
hendak belajar bahasa Indonesia. Pastinya para pelajar ini belum mengetahui (untuk
tingkat pemula) dasar dan tata bahasa namun tertarik untuk mempelajarinya.
Berdasarkan hal tersebut, pemelajar BIPA merupakan pelajar asing yang memiliki
latar belakang bahasa pertama dan budaya yang berbeda dengan Indonesia. Tujuan
untuk belajar bahasa Indonesianya pun beragam. Kemudian, secara umum pemelajar
BIPA memiliki usia yang beragam pula. Dengan begitu, butuhnya perhatian penuh
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi para pemelajar BIPA. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
berhubungan dengan pendekatan, metode, teknik dan media yang digunakan
(Muliastuti, 2016; dalam Ningrum, 2017: 728).
Lain halnya dengan karakteristik pemelajar BIPA, pengajaran BIPA pun
juga memiliki karakteristiknya. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
misalnya. Karakteristik yang dideskripsikannya tercitra pada keinginannya agar
lembaga-lembaga bahasa/ penyelenggara pengajaran BIPA, baik yang berada di
dalam negeri maupun di luar negeri, maju dan berkembang demi terwujudnya bahasa
Indonesia sebagai bahasa perhubungan antar bangsa. Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa sendiri tidak hanya menangani masalah pengajaran bahasa, tetapi
juga menangani penelitian ke-BIPA-an dan pengembangan bidang studi umum dalam
bingkai kajian Indonesia (Adryansyah, 2012). Dengan berkembangnya pengajaran
BIPA, bahasa Indonesia makin mengglobal dan banyak diminati penuturnya dan
penutur asing.
c. Tingkatan Pemelajar BIPA (CEFR)
Common European Framework of Reference for Languages (CEFR) adalah
standar yang diakui secara internasional untuk menggambarkan kecakapan berbahasa.
CEFR merupakan skala Eropa yang secara khusus dirancang untuk diterapkan pada
bahasa Eropa manapun, sehingga dapat digunakan untuk menggambarkan kecakapan
bahasa Inggris, kecakapan bahasa Jerman, atau kecakapan bahasa Estonia. CEFR
disusun oleh Dewan Eropa pada tahun 1990 sebagai bagian dari upaya yang lebih
luas untuk mempromosikan kerja sama antara guru bahasa di semua negara Eropa.
CEFR memiliki enam tingkatan, di antaranya A1 (Beginner), A2 (Elementary), B1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(Intermediate), B2 (Upper Intermediate), C1 (Advanced), dan C2 (Proficient) (dalam
laman EFSET dengan judul CEFR dan EFSET).
2. Media
Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hal berkaitan dengan media
pembelajaran, di antaranya pengertian media pembelajaran, jenis-jenis media
pembelajaran, dan pengembangan media pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat pelajaran yang telah diisi program
pembelajaran (Pranowo, 2014: 284). Media pembelajaran sering kali tumpang tindih
dengan alat belajar. Alat belajar merupakan perangkat yang digunakan untuk belajar
sedangkan media belajar merupakan perangkat yang membawa pesan atau materi
untuk belajar. Menurut Frida Mukti (2001 dalam Pranowo, 2014) menyebutkasn
media adalah pembawa pesan yang berasal dari sumber pesan kepada penerima
pesan. Berdasarkan pemahaman diatas, peneliti menyimpulkan media belajar
merupakan perangkat yang dapat digunakan guru sebagai alat penyampai materi
ajarnya kepada pemelajarnya.
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran memiliki berbagai macam jenis. Jenis-jenis media
pembelajaran ini dapat membantu guru atau instruktur dalam menyesuaikan materi
belajar dengan kebutuhan pemelajarnya. Jenis-jenis tersebut terbagi menjadi tiga
diantaranya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1) Media Auditif
Media auditif merupakan media yang berkisar pada perangkat suara seperti radio
dan tape. Media auditif dapat digunakan untuk pembelajaran menyimak.
2) Media Visual
Media visual merupakan media belajar yang berkisar pada perangkat berupa
gambar, ralia, atau yang bentuknya statis.
3) Media Audio Visual
Media audio visual merupakan gabungan dari auditif dan visual. Media ini
berupa media visual yang bergerak dan memiliki suara. Contoh dari media audio
visual adalah video, televise, film dan lain-lain.
c. Pengembangan Media Pembelajaran
Dalam mengembangkan media pembelajaran, peneliti harus memperhatikan hal-
hal seperti karakter media yang dipilih, kesekuaian media dan materi pelajaran,
tujuan pembelajaran,dan ketersediaan media di tempat pembelajaran. Pranowo
(2014) memberikan langkah-langkah konkret dalam mempersiapkan media
pembelajaran, diantaranya.
1) Mempersiapkan materi yang akan dimediakan.
2) Menentukan jenis media yang akan digunakan (auditif, viaual, audiovisual).
3) Media yang sudah dikembangkan, diterapkan dalam pembelajaran di kelas.
4) Mengevaluasi efektivitas penerapan media dalam mengembangkan kompetensi
pemelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. Bahan Ajar
Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hal berkaitan dengan bahan ajar,
di antaranya pengertian bahan ajar, unsur-unsur bahan ajar, bentuk-bentuk bahan ajar,
dan isi bahan ajar.
a. Pengertian Bahan ajar
Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas
(National Center for Competency Based Training, 2007). Bahan ajar bisa berupa
bahan tertulis maupun tak tertulis. Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang
disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta
lingkungan atau suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar. Ada pula
yang menyebutkan bahan ajar adalah informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru
atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Pannen (dalam Prastowo, 2015: 17) menyebutkan bahwa bahan ajar adalah bahan-
bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan
peserta didik dalam proses pembelajaran.
Dari beberapa pemahaman di atas, dapat peneliti pahami bahwa bahan ajar
merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara
sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta
didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan
penelaahan implementasi pembelajaran (Prastowo, 2015). Berdasarkan pemahaman-
pemahaman tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa bahan ajar merupakan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
bahan yang bisa berupa informasi, alat maupun teks yang dibuat secara sistematis
yang dapat mendukung keberlangsungan pembelajaran. Bahan ajar bisa berupa
buatan guru atau instruktur ataupun yang berasal dari alam (sekitar pemelajar).
b. Unsur-unsur Bahan Ajar
Bahan ajar tersusun atas beberapa unsur yang diperoleh dari sumber belajar
yang dibuat secara sistematis. Terdapat enam komponen yang perlu diperhatikan
berkaitan dengan unsur-unsur bahan ajar, di antaranya.
1) Petunjuk belajar
Di dalam petunjuk bahan ajar, dijelaskan tentang bagaimana guru atau
instruktur mengajarkan materi kepada pembelajarnya serta bagaimana pemelajar
mempelajari materi yang terdapat pada bahan ajar tersebut.
2) Kompetensi yang akan dicapai
Unsur kedua ini ditujukan untuk pembelajarnya. Kompetensi yang akan
dicapai harus dicantumkan pada bahan ajar yang telah disusun dan sesuai dengan
standar kompetensi yang harus dicapai. Selain itu, penyusun perlu mencantumkan
pula indikator pencapaian hasil belajar yang harus dikuasai pembelajarnya. Dengan
demikian tujuan yang harus dicapai pemelajar jelas.
3) Informasi pendukung
Informasi pendukung merupakan berbagai informasi tambahan yang dapat
melengkapi bahan ajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4) Petunjuk kerja atau lembar kerja
Petunjuk kerja atau lembar kerja adalah satu lembar atau beberapa yang
berisi sejumlah langkah prosedural cara pelaksanaan aktivitas atau kegiatan tertentu
yang harus dilakukan oleh peserta didik berkaitan dengan praktik dan lain
sebagainya.
5) Latihan-latihan
Komponen keempat ini merupakan suatu bentuk tugas yang diberikan
kepada pemelajar untuk melatih kemampuan yang telah dipelajarinya.
6) Evaluasi
Komponen ini merupakan salah satu bagian dari proses penilaian. Pada
unsur evaluasi ini, guru atau instruktur mengukur seberapa jauh pemelajar memahami
kompetensi yang sudah dicapainya. Pada unsur ini juga, dapat digunakan sebagai
evaluasi efektivitas bahan ajar yang digunakannya.
c. Bentuk Bahan Ajar
Bahan ajar dibedakan atas empat bentuk di antaranya bahan cetak, bahan
ajar dengar, bahan ajar pandang dengar, dan bahan ajar interaktif.
1) Bahan cetak (printed), yakni sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas yang
dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi
(Kemp dan Dyton, 1985 dalam Prastowo, 2015: 40).
2) Bahan ajar dengar atau program audio, yakni semua sistem yang menggunakan
sinyal radio secara langsung, yang dapat dimainkan atau didengar oleh seseorang
atau sekelompok orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3) Bahan ajar pandang dengar (audiovisual), yakni segala sesuatu yang
memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak
secara sekuensial.
4) Bahan ajar interaktif (interactive teaching materials), yaitu kombinasi dari dua
atau lebih media (audio, teks, gambar, grafik, animasi,dan video) yang oleh
penggunanya dimanipulasi atau diberi perlakuan untuk mengendalikan suatu
perintah dan/atau perilaku alami dari suatu presentasi (Prastowo, 2015: 40)
d. Isi Bahan Ajar
Secara garis besar, bahan ajar terdiri atas pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang harus dipelajari pemelajar dalam rangka mencapai standar kompetensi
yang telah ditentukan.
1) Pengetahuan
Pengetahuan meliputi fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Materi yang
termasuk dalam fakta seperti nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama
tempat, nama orang dan sebagainya. Kemudian, materi yang termasuk konsep adalah
pengertian, definisi, ciri khusus, komponen atau bagian suatu objek. Selanjutnya,
materi yang termasuk dalam jenis prinsip adalah dalil, rumus, adagium, postulat,
teorema, atau hubungan antar konsep yang menggambarkan “jika….. maka…..”.
Terakhir, yang termasuk dalam jenis prosedur adalah materi yang berurutan dalam
mengerjakan suatu tugas. Misalnya, berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu,
dan lain-lain (Pranowo, 2014: 239).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2) Keterampilan
Keterampilan adalah materi atau bahan pembelajaran yang berhubungan
dengan, antara lain kemampuan mengembangkan ide, memilih, menggunakan bahan,
menggunakan peralatan, dan teknik kerja. Keterampilan perlu disesuaikan dengan
pembelajarnya, dengan memperhatikan aspek bakat, minat dan harapan dari
pembelajarnya sendiri. Tujuannya, agar pemelajar mampu mencapai penguasaan
keterampilan bekerja yang secara integral ditunjang oleh keterampilan hidup.
3) Sikap atau nilai
Bahan ajar jenis sikap atau nilai adalah bahan untuk pembelajaran yang
berkenaan dengan sikap ilmiah, antara lain nilai kebersamaan, nilai kejujuran, nilai
kasih sayang, nilai tolong menolong, nilai semangat dan minat belajar, nilai semangat
bekerja dan nilai bersedia menerima pendapat orang lain (Prastowo, 2015: 46).
Contoh:
Pemelajar BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta diminta untuk menyimak
vlog yang berisi konten perjalanan pariwisata Yogyakarta. Selanjutnya, pemelajar
diminta untuk memperhatikan beberapa latihan pada modul yang telah tersedia. Di
dalam modul tersebut terdapat beberapa bentuk latihan terintegrasi untuk
meningkatkan kemampuan berbahasa pembelajarnya.
Latihan 1
Setelah menyimak perjalanan ke Malioboro, coba ingatlah kembali dan tuliskan di
dalam modulmu, tempat-tempat apa saja yang di kunjungi Lia!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tempat 1: ……….
Tempat 2: ……….
Tempat 3: ……….
Dst.
Latihan 2
Setelah menyebutkan nama-nama tempat yang dikunjungi Lia, cobalah anda
ceritakan kembali bagaimana caranya untuk pergi ke Malioboro dengan
menggunakan transportasi bus Trans Jogja. Jangan lupa, coba cocokkan ceritamu
dengan cerita temanmu!
Berdasarkan dua contoh di atas, latihan 1 menggambarkan latihan
terintegrasi dari keterampilan menyimak dan menulis. Sedangkan latihan 2
merupakan bentuk integrasi dari keterampilan menyimak, menulis dan berbicara.
Bentuk-bentuk latihan yang digunakan sederhana dan menyesuaikan tingkatan
pembelajarnya.
4. Keterampilan Menyimak
Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hal berkaitan dengan keterampilan
menyimak, di antaranya pengertian menyimak, tahap-tahap menyimak, ragam
menyimak, menyimak terintegrasi dan proses menyimak.
a. Pengertian Menyimak
Hakikat menyimak berhubungan dengan mendengar dan mendengarkan.
Mendengar bukan berarti menyimak. Namun menyimak pasti melalui kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
mendengar. Subyantoro dan Hartono (2003: 1-2) menyatakan mendengar adalah
peristiwa tertangkapnya rangsangan bunyi oleh panca indera pendengaran yang
terjadi pada waktu seseorang dalam keadaan sadar akan adanya rangsangan tersebut.
Mendengarkan merupakan kegiatan mendengar yang dilakukan dengan sengaja,
penuh perhatian terhadap apa yang didengar. Sementara itu, menyimak memiliki
pengertian yang serupa dengan mendengarkan. Namun, kegiatan menyimak lebih
intensitas perhatiannya terhadap apa yang disimak dan akan lebih ditekankan lagi.
Menyimak merupakan proses besar dalam mendengarkan, mengenal, serta
menginterpretasikan lambang-lambang lisan (Andreson, 1972; dalam Tarigan, 2013:
30). Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian
serta apresiasi (Russel & Russell: Andreson, 1972 dalam Tarigan, 2013: 30).
Tarigan (2013: 31) mengungkapkan bahwa menyimak merupakan proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan,
serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui
ujaran atau bahasa lisan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peneliti
menyimpulkan bahwa kegiatan menyimak merupakan proses mendengarkan secara
intensif, dengan sungguh-sungguh dan membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi
untuk menginterpretasikan lambang-lambang bunyi yang di dengarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
b. Tahap-tahap Menyimak
Ruth G. Strickland (dalam Tarigan, 2013: 31) menyimpulkan adanya
Sembilan tahap menyimak, mulai dari yang tidak berketentuan sampai pada yang
amat bersungguh-sungguh. Kesembilan tahap itu, dapat dilukiskan sebagai berikut:
1) Menyimak berkala
2) Menyimak dengan perhatian dangkal
3) Setengah menyimak
4) Menyimak serapan
5) Menyimak sekali-sekali
6) Menyimak asosiatif, mengingat pengalaman-pengalaman pribadi si penyimak,
tidak memberikan reaksi terhadap pesan yang disampaikan oleh si pembicara
.Menyimak dengan reaksi berkala
7) Menyimak secara seksama dan sungguh-sungguh
8) Menyimak secara aktif, menyimak untuk mendapatkan pikiran serta pendapat si
pembicara
c. Ragam Menyimak
Ragam menyimak terdiri atas menyimak ekstensif dan menyimak intensif.
Menyimak ekstensif ditekankan pada kegiatan menyimak secara lebih bebas dan
lebih umum, sedangkan menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh
lebih diawasi dan dikontrol terhadap suatu hal tertentu (Tarigan, 2008: 18 - 44).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1) Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal
yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu di bawah
bimbingan langsung dari seorang guru. Salah satu tujuan menyimak ekstensif adalah
menyajikan kembali bahan lama dengan cara baru, kerap kali sangat baik bila hal ini
dilakukan dengan pertolongan alat yang dipakai untuk merekam pembicaraan dalam
masyarakat. Yang jauh lebih efektif serta meyakinkan adalah kutipan dari ujaran-
ujaran yang nyata dan hidup. Pada umumnya, sumber yang paling baik bagi berbagai
aspek menyimak ekstensif adalah rekaman-rekaman yang dibuat oleh guru sendiri
karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapai.
Rekaman-rekaman tersebut dapat memanfaatkan berbagai sumber, seperti siaran
radio dan televisi (Brouhton dalam Tarigan, 2008: 38- 40). Menyimak ekstensif
memiliki beberapa jenis di antaranya : menyimak sosial, menyimak sekunder,
menyimak estetik, dan menyimak pasif.
2) Menyimak Intensif
Jika menyimak ekstensif lebih diarahkan pada kegiatan menyimak secara
lebih bebas dan lebih umum serta tidak perlu di bawah bimbingan langsung para
guru, maka menyimak menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang lebih
diawasi, dikontrol terhadap suatu hal tertentu. Jenis menyimak intensif yaitu
menyimak kritis, menyimak konsentratif, menyimak kreatif, menyimak eksploratif,
menyimak introgatif, dan menyimak selektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
d. Proses Menyimak
Menyimak merupakan suatu proses. Dalam proses menyimak pun terdapat
tahap-tahap, antara lain:
1) Tahap mendengar (hearing), pada tahap ini, pendengar hanya mendengarkan
ujaran-ujaran yang disampaikan oleh pembicaranya.
2) Tahap memahami (understanding), tahap ini mengisyaratkan pendengar
memiliki keinginan untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan
yang disampaikan pembicara.
3) Tahap menginterpretasi (interpreting), pada tahap ini, pendengar yang baik tidak
hanya ingin memahami atau mengerti atas pembicaraannya namun ingin
menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan
tersirat dari ujaran tersebut.
4) Tahap mengevaluasi (evaluating), setelah memahami dan menginterpretasikan isi
pembicaraan, penyimak mulai menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan
pembicara mengenai keunggulan dan kelemahan serta kebaikan dan kekurangan
pembicara.
5) Tahap menanggapi (responding), tahap ini merupakan tahap terakhir dalam
kegiatan menyimak. Penyimak menyambut, mengecamkan, dan menyerap serta
menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atau
pembicaraannya (Logan; Loban dalam Tarigan, 2013: 63)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
5. Vlog
Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hal berkaitan dengan vlog, di
antaranya pengertian vlog, kelebihan dan kelemahan vlog, dan proses pembuatan
vlog,
a. Pengertian Vlog
Vlog merupakan video dokumentasi yang berisi tentang hidup, pikiran,
opini, dan ketertarikan (Purnamasari, 2017). Vlog sendiri berasal dari kata video dan
blog. Dikutip dari Werner (2012: 7)
“The term “vlog” was originally a sandwiching of “video” and
“blog.” This portmanteau is accurate insofar as vlogs share the textual
weblog’s informal tone, as well as its fundamental interactivity; vloggers
like text-based bloggers tend to interact energetically with their
audiences. The comparison between blogs and vlogs, however, only goes
so far. Textual blogs are mostly serial, offering or promising a regular
sequence of entries, while vlogs often appear singly or in clusters.”
Werner menyebutkan Vlog merupakan perpaduan antara “video” dan
“blog”. Vlog membagikan konten tekstualnya berbasis video dengan nada informal
dan penuh semangat kepada audiensnya. Perbandingan antara vlog dan blog sejauh ini
hanya itu. Blog berbasis tekstual yang berseri sedangkan vlog akan muncul pada
kelompok konten.
Margaret Rouse (2006) dalam situs Whatis mengatakan hal serupa tentang
vlog. “A vlog (or video blog) is a blog that contains video content.” Vlog merupakan
blog yang berisi konten sebuah video. Seseorang yang menjalankan vlog disebut
dengan vlogger. Fouhey (2017) dalam makalah “From Lifestyle Vlogs to Everyday
Interactions” menyebutkan “Vlog is part of a growing ecosystem of datasets aimed at
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
understanding everyday human interaction, each of which has complementary
strengths”. Pernyataan sebelumnya menyebutkan bahwa vlog merupakan bagian dari
ekosistem yang berkembang dari data set yang bertujuan memahami interaksi
manusia sehari-hari, yang masing-masing bagiannya memiliki kekuatan untuk saling
melengkapi. Berdasarkan beberapa paparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
vlog merupakan video dengan konten blog yang menceritakan kehidupan sehari-hari,
pikiran opini dan lain sebagainya dengan berbasis video.
b. Kelebihan dan Kelemahan Vlog
Vlog saat ini sangat digemari keberadaannya. Banyak orang yang sudah
mulai melakukan kegiatan vlogging untuk menceritakan kehidupan sehari-harinya,
atau hanya mengungkapkan sebuah opini. Namun demikian vlog memiliki kelemahan
dan kelebihan dalam penggunaannya. Berikut peneliti jabarkan kelebihan dan
kelemahan dari vlog. Kamaru (2016) menyebutkan beberapa kelebihan vlog.
1) Vlog merupakan konten kreatif perpaduan antara media visual dan audio yaitu
video.
2) Vlog merupakan sarana berbagi cerita mengenai kehidupan sehari-hari, pikiran,
opini dan sebaginya dalam bentuk video dokumentasi.
3) Dari kegiatan vlogging, seseorang dapat memperoleh penghasilan.
Selain itu, terdapat pula kelemahan dari vlog, di antaranya.
1) Produksi sebuah vlog membutuhkan waktu yang lama.
2) Keterbatasan alat yang dimiliki vlogger untuk menunjang produksi vlog.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3) Vlogger atau orang yang melakukan vlogging membutuhkan keterampilan khusus
untuk menghasilkan sebuah video yang menarik (proses editing).
c. Proses Pembuatan Vlog
Mengutip dari situs WikiHow, berikut beberapa tahap pembuatan vlog.
1) Pastikan alat yang akan anda gunakan (Make sure that you have the right
equipment)
Sekarang ini, tidak perlu menggunakan kamera yang mahal atau pun
membeli sebuah mikrofon. Namun, setidaknya anda memiliki handle video untuk
menjaga konsistensi gambar pada video anda. Anda bisa menggunakan kamera pada
telepon seluler anda atau menggunakan webcam dari perangkat komputer anda.
2) Buatlah kerangka/ garis besar konten video anda (Create a loose outline of the
day's events)
Vlog memiliki sifat yang spontanitas, dan kebenaran yang akan diungkapkan
ketika shooting berlangsung. Buatlah beberapa garis besar rencana anda pada
rekaman yang akan anda lakukan. Setidaknya gambarkan dalam beberapa poin
singkat.
3) Karakteristik vlog (Decide on a gimmick)
4) Carilah Background (Take into account your background)
Poin ini bisa menjadi suatu opsional jika anda akan mengambil rekaman di
dalam ruangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
5) Variasikan konten anda (Vary your content within the vlog)
Jika anda hanya berbicara selama 15 menit di dalam sebuah video, hal
tersebut tidak akan bisa memikat hati audiensnya. Maka cobalah menunjukkan
sesuatu yang berbeda untuk konten anda. Misalnya dengan memberikan sentuhan
time-lapes pada video perjalanan dan lain sebagainya.
6) Carilah bagian unik pada video anda (Find a unique piece of your day to focus
on)
Anda dapat mencoba menampilkan beberapa bagian pada video anda yang
sekiranya dapat menarik audiensnya. Misalnya anda menampilkan hal unik yang
terjadi pada hari-hari tertentu.
7) Menjadi diri sendiri (Be yourself)
Cara paling ampuh untuk menjadi lebih “natural” saat anda berhadapan
dengan kamera adalah jadilah diri sendiri. Ingatlah anda sedang mendokumentasikan
dan mempresentasikan kegiatan anda dan anda adalah bintangnya.
8) Jagalah keseimbangan cahaya video anda (Keep an eye on your light levels)
Hal ini menjadi poin penting ketika anda melakukan rekaman di luar
ruangan. Pastikan anda memiliki keseimbangan cahaya (bisa dengan menambahkan
lighting eksternal di belakang kamera) .
9) Gunakan teknik jump-cuts pada saat proses editing (Use jump-cuts when editing)
10) Promosikan vlog anda (Market your vlog)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
D. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir disusun sebagai jembatan antara teori yang digunakan
dengan pengembangan produk bermedia vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar
BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakartadalam mengembangkan
keterampilan berbahasanya.
Keterampilan berbahasa terdiri dari empat (1) menyimak, (2) membaca, (3)
berbicara dan (4) menulis. Keterampilan menyimak merupakan kegiatan mendengar
secara intensif untuk menginpretasikan lambing-lambang bunyi. Keterampilan
menyimak merupakan keterampilan berbahasa pertama yang diperoleh seseorang.
Dalam pembelajaran BIPA, keterampilan menyimak biasanya menggunakan
media berupa audio. Pemelajar pada tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta
menggunakan media audio yaitu rekaman suara untuk pembelajaran keterampilan
menyimak. Hal ini menjadi sebuah peluang untuk mengembangkan media
pembelajaran.
Salah satu inovasi pengembangan media adalah dengan vlog. Vlog merupakan
gabungan atau kombinasi antara video dan blog. Konten-konten yang ditawarkan
pada vlog dekat sekali dengan tujuan belajar pemelajar BIPA tingkat beginner.
Dengan begitu harapannya vlog dapat membantu pemelajar BIPA tingkat beginner
dalam mengembangan keterampilan berbahasa.
Berdasarkan peluang dan harapan di atas, peneliti melakukan pengembangan
media yaitu vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar tingkat beginner di Wisma
Bahasa. Uji coba produk dinilai oleh tiga ahli yaitu dua dosen ahli media dan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan satu instruktur BIPA di Wisma
Bahasa Yogyakarta. Peneliti melakukan penelitian dengan subjek pemelajar BIPA
tingkat beginner. Uji lapangan dilakukan oleh tiga responden pemelajar BIPA tingkat
beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.
Pengembangan Produk Bermedia
Vlog Untuk Bahan Ajar Menyimak
Pemelajar BIPA Tingkat Beginner
Menyimak Vlog
Revisi
Media
Validasi Produk
Uji Coba Produk
Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini dikemukakan tentang 1) jenis penelitian, 2) data dan sumber
data penelitian, 3) populasi dan sampel, 4) metode pengumpulan data, 5) teknik
pengumpulan data, 6) instrumen penelitian, dan 7) teknik analisis data.
A. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan metode research and development (R&D).
Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut
(Sugiyono 2015:407). Metode penelitian ini merujuk pada model Borg & Gall dengan
sedikit penyesuaian sesuai konteks penelitian. Penelitian ini memiliki tujuan akhir
untuk mengembangkan suatu produk yang dapat digunakan dalam pembelajaran
BIPA. Produk yang dihasilkan penelitian ini berupa bahan ajar menyimak
terintegrasi pada pemelajar BIPA tingkat beginner melalui vlog di Wisma Bahasa
Yogyakarta. Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan menyimak terintegrasi pemelajar BIPA tingkat beginner.
B. Prosedur Pengembangan
Metode penelitian dan pengembangan merupakan cara peneliti memperoleh
data untuk penelitiannya. Pada bagian ini akan dijabarkan model penelitian dan
pengembangan serta prosedurnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
a. Model pengembangan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model research and
development (R&D). Model yang digunakan mengutip milik Brog dan Galll
(Sugiyono, 2015: 408-426) yang menyarankan sepuluh langkah dalam penelitian dan
pengembangan, di antaranya.
1. Potensi dan Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi
merupakan segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah.
Namun demikian, masalah bisa juga dijadikan sebuah potensi, apabila kita dapat
mendayagunakannya. Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan
dengan yang terjadi. Antara potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian
harus ditunjukkan dengan data yang empirik.
2. Mengumpulkan Informasi
Setelah menemukan potensi dan masalah yang dapat ditunjukkan secara
faktual, maka tahap selanjutnya, peneliti perlu mengumpulkan berbagai informasi
yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk. Kumpulan informasi
ini diharapkan dapat mengatasi masalah pada penelitian tersebut.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian research and development
bermacam-macam. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan
melalui penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat
digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai sebuah rancangan
produk. Validasi ini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum
fakta lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa
pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang
dirancang tersebut.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para
ahlinya, maka akan diketahui kelemahan dari produk tersebut. Kelemahan tersebut
selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain.
6. Uji coba Produk
Setelah melakukan revisi produk, peneliti melanjutkan pada tahap uji coba
produk. Uji coba produk dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi
apakah produk baru ini dapat digunakan di lapangan. Hasil uji coba produk
digunakan sebagai pedoman untuk merevisi produk pada tahap selanjutnya.
7. Revisi Produk
Revisi produk kedua ini dilakukan guna memperbaiki dan menyempurnakan
produk sesuai saran maupun kritik yang diperoleh pada tahap uji coba produk.
Penyempurnaan ini dimaksudkan untuk memperoleh produk tetap sebelum memasuki
tahap uji coba pemakaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
8. Uji coba Pemakaian
Setelah pengujian produk berhasil, maka tahap selanjutnya adalah
melakukan uji coba pemakaian dengan jumlah penguji yang lebih besar. Data
pengujian dapat dikumpulkan melalui wawancara, observasi, kuesioner dan analisis.
Hasil uji coba pemakaian ini digunakan sebagai pedoman untuk membuat produk
akhir.
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam percobaannya masih ditemukan
kekurangan dan kelemahan produk. Revisi ini dilakukan untuk mendapatkan produk
yang lebih baik dari produk awal supaya layak digunakan dalam proses pembelajaran.
10. Pembuatan Produk Massal
Produk yang telah melakukan tahap pengujian dan dinyatakan efektif
penggunaannya, maka produk tersebut dapat ditetapkan pada suatu lembaga. Peneliti
dapat melaporkan hasil produknya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal.
Dalam penelitian dan pengembangan media vlog untuk pemelajar BIPA
tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta, peneliti hanya mengadaptasi
beberapa langkah sesuai dengan kebutuhan yang ada. Prosedur yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri atas lima tahap, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) perencanaan
produk dan pengumpulan data, (3) desain produk sementara, (4) validasi ahli, (5) uji
coba produk, dan penyempurnaan produk akhir. Hal ini dilakukan peneliti karena
jumlah pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa yang kurang memadai,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
wktu belajar pemelajar BIPA tingkat beginner yang cukup singkat dan keterbatasan
waktu dalam melakukan penelitian.
Langkah 1
Analisis Kebutuhan
Langkah 2
Pengumpulan Data
Langkah 3
Perancangan dan Pengembangan Produk
Langkah 4
Uji Validasi Produk
Langkah 5
Uji Coba Produk dan Penyempurnaan
Bagan 3.1 Skema prosedur penelitian pengembangan
Mencaari
potensi/masalah
Mengenali
kebutuhan
Analisis
Kebutuhan
Wawancara
instruktur BIPA
Angket kebutuhan
pemelajar BIPA
tingkat beginner
Analisis silabus dan kurikulum Analisis buku pegangan pemelajar
BIPA tingkat beginner
Storyboard Naskah
Storyboard
Pengambilan
gambaar Editing Vlog
Draf buku Editing buku Buku Latihan
Bahasa Indonesia
Validasi oleh dosen ahli media dan materi
Validasi oleh instruktur BIPA Revisi Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
1. Analisis Kebutuhan
Langkah awal pada penelitian pengembangan ini adalah peneliti melakukan
analisis kebutuhan terhadap pemelajar BIPA terutama pada tingkatan beginner di
Wisma Bahasa. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara membagikan lembar
angket yang terdiri dari sepuluh pertanyaan mengenai kebutuhan berbahasa dan
delapan pertanyaan mengenai metode pembelajaran bahasa. Data dari angket analisis
kebutuhan ini akan dijadikan sebagai pedoman untuk pengembangan produk
penelitian. Selain menyebarkan angket, peneliti juga melakukan wawancara dengan
instruktur BIPA di Wisma Bahasa.
2. Pengumpulan Data
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dari hasil analisis
kebutuhan dan wawancara serta kajian pustaka. Data ini diperoleh dari hasil
penyebaran angket pada pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa. Hasil
analisis ini digunakan sebagai panduan penyusunan produk penelitian.
3. Perancangan dan Pengembangan Produk
Langkah ketiga pada penelitian ini adalah membuat rancangan produk
sementara. Rancangan produk ini dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan.
Rancangan produk pertama yang dibuat peneliti adalah kemasan materi. Peneliti
melakukan analisis juga terhadap silabus yang digunakan Wisma Bahasa pada tingkat
beginner. Hasil dari analisis silabus ini adalah kemasan materi yang dapat dirangkum
menjadi produk pengantar pengembangan media vlog untuk bahan ajar menyimak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Setelah mengemas materi yang sesuai dengan kebutuhan pembelajarnya, peneliti
membuat storyboard guna perancang media vlog untuk bahan ajar menyimak.
Sotryboard membantu peneliti dalam pembuatan media berupa vlog.
Pembuatan vlog dilakuakn secara bertahap. Setelah melaksanakan pengambilan
gambar, peneliti akan melakukan editing. Proses editing dilakukan guna mengemas
produk vlog menjadi suatu bahan ajar yang lebih interaktif. Proses ini dilakukan
dengan menggunakan aplikasi filmora.
4. Validasi Ahli
Langkah keempat yang dilakukan peneliti adalah validasi ahli. Validasi ahli
adalah tahap penilaian kelayakan produk pengembangan yang dibuat peneliti dan
dilakukan oleh ahli pada bidangnya. Setelah melakukan validasi, hasil validasi
dijadikan pedoman kedua jika hasil penilaian tersebut masih ditemukan
ketidaksesuaian. Dengan melakukan validasi, peneliti dapat menyempurnakan produk
yang dikembangkannya.
5. Uji Coba Produk dan Penyempurnaan Produk
Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui tingkat kebergunaan produk
pengembangan yang dibuat. Selain itu uji coba ini bertujuan untuk mendapatkan
saran, kritik dari dosen atau para ahli guna mengetahui kelayakan produk yang
dirancang.
Penyempurnaan produk dilakukan setelah melakukan revisi produk terhadap
hasil uji coba tersebut. Penyempurnaan ini dilakukan berdasarkan hasil saran dan
kritikan yang diberikan pemelajar BIPA, instruktur BIPA serta para ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
C. Subjek Uji Coba dan Lokasi
Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah pemelajar BIPA tingkat
begginer di Wisma Bahasa Yogyakarta. Sedangkan data dari penelitian ini berupa
hasil analisis kebutuhan baik dari pemelajar BIPA dan instruktur pemelajar BIPA,
berupa penyebaran kuesioner (angket), hasil wawancara, dan observasi lapangan.
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah pemelajar di Wisma Bahasa. Peneliti
memilih kelompok belajar tingkat beginner. Pemelajar tingkat beginner ini dapat
memberikan data berupa wawancara dan kuesioner. Jumlah pemelajar tingkat
beginner di Wisma Bahasa adalah lima.
2. Lokasi penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memilih Wisma Bahasa Yogyakarta di Jalan
Affandi, Gang Bromo No. 15, Mrican, Yogyakarta sebagai tempat penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2015: 193) terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas
data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan
data. Kualitas instrumen berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen.
Sedangkan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Peneliti menggunakan 3 macam jenis
pengumpulan data di antaranya, angket (kuesioner), wawancara dan lembar
pengamatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
1. Angket (Kuesioner)
Kuesioner atau angket merupakan serangkaian (daftar) pertanyaan tertulis
yang ditujukan kepada pemelajar (dalam penelitian: responden) mengenai masalah-
masalah tertentu, yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan pemelajar
(Nurgiyantoro: 2013, 91). Angket akan diisi oleh pemelajar BIPA pada level
beginner di Wisma Bahasa, Yogyakarta. Angket berisi pertanyaan umum berupa
identitas diri, kebutuhan berbahasa dan metodologi pembelajaran.
2. Wawancara
Wawancara atau interview merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk
mendapatkan informasi dari responden (pemelajar, orang yang diwawancarai) dengan
melakukan Tanya jawab sepihak (Nurgiyantoro: 2013: 96). Wawancara dapat
dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui
tatap muka maupun dengan menggunakan telepon (Sugiyono: 2015, 194). Penelitian
ini menggunakan teknik wawancara yang diajukan untuk Instruktur BIPA tingkat
beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Wawancara digunakan untuk mengetahui
metode dan bahan ajar yang digunakan selama pembelajaran.
E. Instrumen Penelitian
1. Angket (Kuesioner)
Angket yang dibuat peneliti berupa pertanyaan. Angket ditujukan untuk
pemelajar BIPA dan validator ahli. Angket untuk pemelajar BIPA bertujuan untuk
mendapatkan analisis kebutuhan pembelajarannya. Kemudian angket untuk validator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
ahli digunakan untuk menilai kelayakan produk yang dikembangkan peneliti. Berikut
ini kisi-kisi instrumen angket yang dibuat peneliti.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Analisis Kebutuhan Pemelajar BIPA
A. Identitas
No Indikator Butir Soal Jumlah
1 Nama Lengkap 1 1
2 Umur 2 1
3 Asal/ Kebangsaan 3 1
4 Level 4 1
5 Sejarah belajar bahasa 5 1
6 Tujuan belajar bahasa 6 1
7 Dengan siapa akan berkomunikasi 7 1
8 Latar belakang pendidikan 8 1
9 Tujuan penggunaan bahasa Indonesia 9 1
Jumlah 9
B. Kebutuhan Berbahasa Pemelajar Asing
1 Berkaitan dengan perkenalan diri 1 1
2 Berkaitan dengan kata sifat (warna, ukuran
dsb.) 2
1
3 Berkaitan dengan posisi dan arah 3 1
4 Berkaitan dengan angka, ukuran, harga dan
jumlah 6
1
5 Berkaitan dengan waktu, durasi dan
tanggalan 5 1
6 Berkaitan dengan berbelanja 4 1
7 Berkaitan dengan keluarga 7 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
8 Berkaitan dengan transportasi umum 8 1
9 Berkaitan dengan aktivitas 9 1
10 Berkaitan dengan sapaan 10 1
Jumlah 10
C. Metodologi Pembelajaran
1 Pembelajaran di dalam kelas 1 1
2 Pekerjaan rumah 2 1
3 Kreativitas dalam pembelajaran 3 1
4 Cara belajar 4 1
5 Pengoreksian dalam berbahasa 5 1
6 Media pembelajaran 6 1
7 Teknik belajar 7 1
Jumlah 7
D. Bahan Ajar Vlog
1 Pengetahuan tentang vlog 1, 2 2
2 Isi vlog (berkaitan dengan teknis) 3, 4 2
3 Berkaitan dengan konten vlog (durasi dan
jumlah topik)
5, 6 2
Tabel 3.2
Kisi-kisi penilaian produk oleh dosen ahli dan instruktur BIPA
No Deskripsi Butir Soal Jumlah
Isi
1 Kesesuaian dan keberagaman materi
dengan kompetensi yang dicapai. 1 1
2 Kesesuaian tema dengan indikator yang
dicapai. 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3 Kesesuaian isi materi dengan judul atau
subjudul yang dipilih. 3 1
4 Kesesuaian urutan isi materi yang
terstruktur. 4 1
5 Kesesuaian bentuk evaluasi dengan materi. 5 1
Bahasa
6 Kejelasan dan kesesuaian materi yang
disampaikan oleh vlogger. 6 1
7 Kemudahan penggunaan kalimat dalam
buku latihan. 7 1
8 Kesesuaian penggunaan tanda baca pada
kalimat dengan PUEBI pada buku latihan. 8 1
9 Kesesuaian pemilihan kosakata pada vlog. 9 1
Bentuk
10 Kesesuaian bentuk buku latihan dengan
standar buku pembelajaran BIPA lainya. 10 1
11 Urutan penyajian buku latihan yang teratur
dengan standar buku pembelajaran BIPA. 11 1
12 Kombinasi warna dan gambar pada desain
sampul buku latihan. 12 1
13 Ukuran dan jenis huruf yang digunakan
pada buku latihan. 13 1
14 Ukuran dan kualitas gambar dalam buku
latihan. 14 1
15 Kesesuaian judul buku latihan dengan
materi yang dipilih. 15 1
Video
16 Stabilitas perekaman video. 16 1
17 Kesesuaian ukuran huruf dengan gambar 17 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
pada video.
18 Kejelasan suara pada vlog. 18 1
19 Kejelasan volume pada vlog. 19 1
Lain-lain
20 Kejelasan petunjuk pada buku latihan. 20 1
21 Potensi keberhasilan untuk pengembangan
keterampilan berbahasa. 21 1
Jumlah 21
Tabel 3.3
Kisi-kisi penilaian produk oleh pemelajar BIPA
No. Aspek yang dinilai Butir
Soal Jumlah
1 Vlog menarik digunakan untuk belajar. 1 1
2
Buku latihan membantu pemelajar
dalam mengembangkan keterampilan
berbahasa.
2 1
3 Ukuran buku latihan sudah sesuai. 3 1
4 Kesulitan dengan media vlog. 4 1
5 Kalimat yang digunakan terlalu rumit. 5 1
6 Media vlog membantu pemelajar dalam
mengumpulkan kosakata. 6 1
7 Durasi dalam media vlog terlalu
panjang. 7 1
8 Kesulitan dalam membaca subtitle pada
media vlog. 8 1
9 Vlogger menyampaikan materi dengan
baik. 9 1
10 Ketertarikan pemelahar BIPA untuk 10 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
belajar menggunakan vlog.
Jumlah 10
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara yang dilakukan pada penelitian ini merupakan bentuk
wawancara terstruktur. Peneliti menyiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan.
Wawancara ini ditujukan untuk instruktur BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta.
Berikut kisi-kisi wawancara analisis kebutuhan Instruktur.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Instruktur
No Indikator Butir Soal Jumlah
1 Tingkatan pemelajar BIPA di Wisma
Bahasa 1 1
2 Proses pembelajaran 2a, 2b 2
3 Metode Pembelajaran 3 1
4 Hambatan dalam proses pembelajaran 4a, 4b 2
5 Gaya belajar 5a, 5b 2
6 Ketersediaan sumber bahan ajar dan
media pembelajaran 6a,6b 2
7 Media pembelajaran yang digunakan
ketika proses pembelajaran bahasa
Indonesia
7 1
8 Bahan ajar Vlog 8a, 8b 2
9 Harapan tentang media pembelajaran
baru 9 1
10 Keterampilan Menyimak dalam
pembelajaran. 10a, 10b 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Jumlah 15
F. Teknik Analisis Data
1. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara peneliti
dengan instruktur BIPA di Wisma Bahasa. Berdasarkan hasil wawancara ini, peneliti
memperoleh saran/ komentar yang diberikan oleh validator media, validator materi
dan instruktur BIPA. Data kualitatif ini bersifat deskriptif.
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang diperoleh berdasarkan hasil
penyebaran angket/kuesioner analisis kebutuhan pemelajar dan hasil validasi produk
oleh validator media, validator materi dan instruktur BIPA.
a. Angket/ kuesioner analisis kebutuhan pemelajar
Angket / kuesioner yang diberikan untuk pemelajar akan peneliti analisis
dengan cara penghitungan persentase. Kemudian, setelah menghitung jumlah
persentasenya, peneliti juga menyertakan keterangan dalam bentuk deskriptif. Berikut
rumus yang digunakan peneliti
Jumlah Responden
Jumlah Pemelajar x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Analisis hasil validasi produk
Hasil validasi produk yang dinilai oleh validator, akan peneliti analisis
menggunakan skor atau skala penilaian. Skala penilaian ini dikembangkan
dengan skala Likert menjadi (5) sangat baik, (4) baik, (3) cukup baik, (2) kurang
baik, (1) sangat kurang baik.. skor akhir akan diperoleh dengan cara
dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima menurut Sukarjo (2008:101),
sebagai berikut
Tabel 3.5
Konversi Nilai dan Kriteria Skala Lima
Interval Skor Kategori Interval Hasil Penghitungan
x>Xi + 1,80 SBi Sangat Baik X > 4,21
Xi + 0,60SBi < x ≤ Xi + 1,80 SBi Baik 3,40 < X ≤ 4,20
Xi – 0,060 SBi < x ≤ Xi + 0,60 SBi Cukup 2,60 < X ≤ 3,39
Xi – 1,80 SBi < x ≤ Xi – 0,60 SBi Kurang Baik 1,79 < X ≤ 2,60
X ≤ Xi – 1,80 SBi Sangat
Kurang Baik X ≤ 1,79
Keterangan:
Xi : rerata ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
SBi : simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal – skor
minimal ideal)
Berdasarkan rumus di atas, berikut peleiti jabarkan perhitungan data
kuantitatif untuk data kualitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Diketahui
Skor maksimal ideal : 3
Skor minimal ideal : 1s
Rerata ideal (Xi : 1
2 (3+1) = 2
Simpangan Baku ideal (SBi): 1
6 (3-1) = 0,33
Dinyatakan:
Interval skor kategori sangat berguna, berguna, dan tidak berguna.
Jawaban:
Kategori sangat berguna = X > Xi + 1,80 SBi
= X> 2 + (1,80 . 0,33)
= X> 2 + 0,594
= X>2,59
Kategori berguna = Xi – 0,060 SBi < x ≤ Xi + 0,60 Sbi
= 2 – (0,60 . 0,33) < x≤ 2 + (0,60 . 0,33)
= 2 – 0,198 < x≤ 2 + 0,198
= 1,802 < x≤ 2,198
Kategori tidak berguna = X ≤ Xi – 1,80 Sbi
= X ≤ 2 – (1,80 . 0,33)
= X ≤ 2 – 0,594
= X ≤ 1,406
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Berdasarkan perhitungan tersebut, berikut hasil konversi data kuantitatif
menjadi data kualitatif. Kriteria skor skala dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 3.6
Konversi Nilai dan Kriteria Skala
Interval presentase
tingkat pencapaian Nilai Kategori
≥ 2,59 3 Sangat Berguna
1,802 < x ≤ 2,198 2 Berguna
≤ 1,406 1 Tidak Berguna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti mengkaji dua subbab, (1) hasil penelitian dan (2)
pembahasan hasil penelitian.
A. Hasil Penelitian
Penelitian pengembangan ini mengacu pada prosedur pengenmbangan
Brog dan Gall dengan menyederhanakan prosedurnya. Prosedur penelitian ini
disederhanankan menjadi 5 langkah, diantaranya (1) Pengumpulan informasi
unutk analisis kebutuhan , (2) pengumpulan dan pengolahan data, (3) membuat
desain produk dan pengembanganya, (4) melakukan validasi produk dan revisi,
(5) pengujian produk dan penyempurnaan produk. Berikut deskripsi hasil
penelitian yang dilakukan berdasarkan keenam prosedur pengembangan tersebut.
1. Hasil Pengumpulan Informasi (Analisis Kebutuhan)
Langkah awal yang peneliti lakukan adalah mengumpulkan informasi
sebagai dasar pengembangan produk bahan ajar. Pengumpulan informasi ini
dilakukan dengan cara membuat angket analisis kebutuhan pemelajar BIPA
tingkat beginner di Wisma Bahasa dan melakukan wawancara dengan instruktur
terkait pada tingkat beginner di Wisma Bahasa.
Sebelum membuat angket analisis kebutuhan dan panduan wawancara,
peneliti merumuskan kisi-kisi dari tiap instrumen penelitian. Kisi-kisi pada angket
analisis kebutuhan dan panduan wawancara ini dibuat berdasarkan kurikulum
pembelajaran BIPA di Wisma Bahasa. Kisi-kisi beserta angket analisis kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dan panduan wawancara juga dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan
instruktur BIPA di Wisma Bahasa. Setelahnya, peneliti melakukan validasi
instrumen penelitian pada dosen ahli dan mendapatkan revisi.
Setelah melakukan validasi instrumen penelitian, peneliti langsung
melakukan penelitian dengan menyebarkan angket analisis kebutuhan di Wisma
Bahasa. Penyebaran angket ini dilakukan guna mengumpulkan informasi terkait
pengembangan media dan bahan ajar menyimak di Wisma Bahasa. Penyebaran
angket ini dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2018. Setelah mengumpulkan
angket analisis kebutuhan, peneliti melakukan wawancara dengna instruktur BIPA
terkait guna mengetahui lebih dalam tentang pembelajaran di kelas. Wawancara
dilakukan dengan tiga instruktur BIPA pada tanggal 24 Agustus 2018.
a. Deskripsi Data Angket Analisis Kebutuhan Pemelajar BIPA Tingkat
Beginner di Wisma Bahasa
Peneliti menyebarkan angket analisis kebutuhan kepada pemelajar BIPA
tingkat beginner di Wisma Bahasa. Penyebaran ini dilakukan pada tanggal 14
Agustus 2018 puku 10.00 WIB sampai 14.00 WIB. Penyebaran angket berjumlah
5 orang pemelajar BIPA pada tingkat begginer di Wisma Bahasa Yogyakarta.
Penyebaran angket dilakukan guna mengetahui pengal aman materi belajar yang
sangat dibutuhkan unutk tingkat beginner, pengalaman belajar di dalam kelas,
penggunaan media dan bahan ajar di dalam kelas serta pengetahuan tentang vlog
oleh pemelajar BIPA. Berikut peneliti paparkan data diri pemelajar BIPA tingkat
beginner di Wisma Bahasa berdasarkan angket analisis kebutuhan bagian A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4.1
Hasil Angket Analisis Kebutuhan Identitas Pemelajar
Data
Pemelajar
Jawaban Pemelajar
1 2 3 4 5
Nama
Lengkap
Mathew
Locastro
Ting Ying
Hui Chihiro Sato Ezgi
Cornelia
Scholz
Umur 23 30 24 30 24
Asal Amerika Singapura Jepang Turkish Austria
Level 1A + 1B 1B Beginner Post
Beginner 1A
Sejarah
belajar bahasa
8 hari di
Wisma
Bahasa, 6
jam/ hari
Dengan siapa
akan
berkomunikasi
Teman dan
co-woeker
di kantor
With
collaguens
and IND
govert.
Teacher
(sekarang),
colleagaes/
Customer
(tahun depan)
orang
Indonesia
dan kolega
Orang Dayak
di
Kalimantan
Latar
belakang
pendidikan
B.A. Poliors
+ B.A.
Economics
Maotes
University in
Tokyo (Law
B.A.)
University
Grad
University
Student
Engineering
Bahasa lain
yang dikuasai -
Mandarin,
Inggris
Inggris,
Jepang,
Mandarin,
Spanish
Turkish,
Inggris
Jerman,
Latin,
Spanish,
Inggris
Tujuan
penggunaan
bahasa
Indonesia
(bekerja) di
Jakarta Indonesia Bekerja
Daily life and
work
(pekerjaan
dan kegiatan
sehari-hari)
Putossibau,
Kalimantan
Berikut juga peneliti sajikan tabel rata-rata perolehan dari angket analisis
kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.
Tabel 4.2
Hasil Angket Analisis Kebutuhan Materi Pembelajaran Tingkat Beginner
No Deskripsi Materi
Jumlah
Jawaban
Responden
Rata-
Rata Persentase Kategori
1 Memperkenalkan diri /
(Introduction) 5 3 100%
Sangat
Berguna
2
Mendeskripsikan warna
kesukaan, ukuran, dsb. /
(Describing about favorite
color, belonging, etc.)
3 2 60% Berguna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3
Menjelaskan posisi dan
arah / (Explaining position
and direction)
4 2,4 80% Berguna
No Deskripsi Materi
Jumlah
Jawaban
Responden
Rata-
Rata Persentase Kategori
4
Berbelanja dan menawar /
(Shopping at kioks and
bargaining)
4 2,4 80% Berguna
5
Menyatakan waktu /
(Mention time and
duration)
4 2,4 80% Berguna
6
Menghitung jumlah /
(Mention number, amount,
size and price)
5 3 100% Sangat
Berguna
7
Menceritakan anggota
keluargaku / (Telling about
family)
4 2,4 80% Berguna
8
Pergi ketempat wisata
dengan transportasi umum
/ (Touring with public
transportation)
3 1,2 60% Tidak Berguna
9
Kegiatan sehari-hari /
(Daily activity (mention
day, date, month and
year))
3 1,8 60% Berguna
10
Menyapa dan
mengungkapkan perasaan /
(Greating and explaining
feeling)
4 2,4 80% Berguna
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua materi
yang masuk dalam kategori sangat berguna, tujuh materi pada kategori berguna
dan satu materi pada kategori tidak berguna. Dua materi pertama yang masuk
dalam kategori sangat berguna adalah materi memperkenalkan diri dan
menghitung jumlah. Keduanya sama-sama mendapatkan rata-rata 3 dengan
prosentase sebesar 100%. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua
materi ini sangat dibutuhkan bagi pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Bahasa Yogyakarta. Pemilihan materi ini diambil berdasarkan kurikulum yang
berlaku di Wisma Bahasa Yogyakarta. Selain melalui tabel pemilihan, pemelajar
BIPA juga diminta menuliskan lima materi yang sangat dibutuhkan berdasarkan
sepuluuh materi yang telah disediiakan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
mendapkatkan hasil sebagai berikut.
Tabel 4.3
Hasil Angket Analisis Kebutuhan Materi Yang Sangat Dibutuhkan
Pemelajar
No Materi Pilihan yang Sangat Dibutuhkan
1 2 3 4 5
1
Berbelanja dan
menawar /
(Shopping at
kioks and
bargaining)
Memperkenalkan
diri /
(Introduction)
Memperkenalkan
diri /
(Introduction)
Menyapa dan
mengungkapkan
perasaan /
(Greating and
explaining
feeling)
Menjelaskan
posisi dan arah
/ (Explaining
position and
direction)
2
Menjelaskan
posisi dan arah /
(Explaining
position and
direction)
Menyatakan
waktu / (Mention
time and
duration)
Menghitung
jumlah / (Mention
number, amount,
size and price)
Menghitung
jumlah /
(Mention
number, amount,
size and price)
Berbelanja dan
menawar /
(Shopping at
kioks and
bargaining)
3
Menyapa dan
mengungkapkan
perasaan /
(Greating and
explaining
feeling)
Menjelaskan
posisi dan arah /
(Explaining
position and
direction)
Menyatakan
waktu / (Mention
time and
duration)
Menjelaskan
posisi dan arah /
(Explaining
position and
direction)
Menyatakan
waktu /
(Mention time
and duration)
4
Menghitung
jumlah / (Mention
number, amount,
size and price)
Kegiatan sehari-
hari / (Daily
activity (mention
day, date, month
and year))
Kegiatan sehari-
hari / (Daily
activity (mention
day, date, month
and year))
Memperkenalkan
diri /
(Introduction)
Pergi ke tempat
wisata dengan
transportasi
umum /
(Touring with
public
transportation)
5
Memperkenalkan
diri /
(Introduction)
Menyapa dan
mengungkapkan
perasaan /
(Greating and
explaining
feeling)
Menyapa dan
mengungkapkan
perasaan /
(Greating and
explaining
feeling)
Berbelanja dan
menawar /
(Shopping at
kioks and
bargaining)
Kegiatan
sehari-hari /
(Daily activity
(mention day,
date, month and
year))
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Berdasarkan tabel di atas, peneliti mendapatkan hasil sebagai berikut.
Materi tentang menjelaskan posisi dan arah, memperkenalkan diri dan menyepa
memperoleh empat suara. Materi tentang berbelanja dan meranawar, menyatakan
waktu, menghitung jumlah, dan kegiatan sehari-hari mendapatkan tiga suara.
Terakhir, materi pergi ke tempat wisata dengan trasportasi mendapatkan satu
suara. Berdasarkan hasil tersebut peneliti memutuskan untuk mengembangkan
bahas ajar berdasarkan jumlah materi yang banyak dipilih pemelajar berdasarkan
pemilihan lima materi yang sangat dibutuhkan.
Materi-materi yang peneliti kembangakan unutk bahan ajar diantaranya
a) menjelaskan posisi, b) Menjelaskan arah, c) memperkenalkan diri dan
menyapa, d) Menyatakan waktu, dan e) berbelanja dan menawar. Materi posisi
dan arah akan dipisahkan menjadi dua vlog. Materi-materi ini dipilih karena
cukup relevan dengan kebutuhan para pemelajarnya. Berdasarkan pengembangan
materi ini, peneliti berharap pemelajar dapat mendeskripsikan posisi dan arah
dengan baik. Pemelajar juga dapat memperkenalkan diri dengan baik dan santun,
serta pemelajar mengerti cara beberbelanja dan menawar dengan menggunakan
bahasa Indonesia.
Selain angket analisis materi, peneliti juga memberikan angket tentang
kegiatan belajar dan pengetahuan tentang vlog. Berikut peneliti jabarkan hasil
angket analisis kebutuhan bagian C kegiatan belajar dan D pengetahuan tentang
vlog.
Berdasarkan tabel pada angket analisis kebutuhan bagian kegiatan
belajar, peneliti mendapatkan hasil sebagai berikut. Pertama, pemelajar BIPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
tingkat beginner di Wisma Bahasa lebih senang belajar secara individu. Sebanyak
5 pemelajar (semua responden) dengan presentase 100% memilih senang belajar
secara individual. Pertanyaan Kedua, sebanyak 4 pemelajar BIPA dengan
presentase 80% lebih ingin mendapatkan pekerjaan rumah sesering mungkin. Satu
pemelajar lainya memilih untuk diberikan pekerjaaan rumah sesekali saja. Dengan
memberikan perkerjaan rumah sesering mungkin dapat membantu para
pemelajarnya dalam mengembangkan keterampilan berbahasanya. Harapannya,
dengan diberikannya pekerjaan rumah ini, pemelajar BIPA bisa mempelajarinya
secara mandiri untuk mengasah kemampuan berbahasa secara mandiri.
Pertanyaan ketiga, semua responden dengan presentase 100% lebih
senang belajar di luar kelas dari pada di dalam kelas. Belajar diluar kelas dapat
membantu pemelajarnya untuk melihat situasi nyata dari setiap yang
dipelajarinya. Wisma Bahasa sendiri seringkali mengajak pemelajarnya untuk
melakukan praktek langsung di lapangan. Kegiatan seperti ini dapat menarik
minat dan perhatian pemelajar BIPA.
Pada pertanyaan keempat tentang cara belajar, tiga responden dengan
presentase 60% menjawab senang belajar dengan cara mengingat, tiga responden
dengan presentase 60% senang belajar dengan cara mendengarkan dan menulis
catatan serta satu responden dengan presentase 20% senang belajar dengan cara
memecahkan masalah. Pada pertanyaan keempat ini, terdappat dua responden
yang menjawab lebih dari satu cara belajar. Kemudian, pertanyaan kelima tentang
cara pengkoreksian saat belajar. Semua responden yang berjumlah lima dengan
presentase 100% lebih mengharapkan pengkoreksian saat belajar dilakukan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
langsung. Hal ini membantu pemelajaar untuk menjadi lebih teliti dalam
mempelajara bahasa Indonesia. Dengan melakukan pengkoreksian secara
langsung, pemelajar dapat mengingat kesalahan yang dibuat saat proses
pembelajarannya.
Pertanyaan keenam berkaitan dengan media belajar yang disukai
pemelajar BIPA. Media-media yang peneliti sajikan pada angket dianteranya
radio, televisi, video/ vlog. Berdasarkan media-media tersebut, tiga responden
menjawab televise dengan presentase sebesar 60% dan dua lainnya menjawab
video/ vlog dengan presentase 40%. Pertanyaan terakhir pada bagian ini berkaitan
dengan metode belajar. Berdasarkan pertanyaan tersebut, 3 pemeajar dean
presentase 60% menjawab senang belajar dengan cara bermain peran. Kemudian,
3 pemelajar dengan presentase 60% senang belajar dengan cara berbicara bersama
teman, serta satu pemelajar dengan presentase 20% senang belajar dengan cara
menceritakan kembali. Pada pertanyaan terakhir ini, teradapat satu pemelajar yang
memberikan dua jawban. Belajar dengan cara bermain peran dapat membantu
pemelajarnya unutk mengembangkan kosakata yang sudah diperolehnya. Begitu
pula belajar dengan berbicara bersama teman. Kedua metode belajar ini sangan
membantu pemelajar unutk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa
Indonesia. Hal ini juga membantu peneliti unutk mengembangkan latihan-latihan
untuk setiap bahan ajarnya.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa,
pemelajar BIPA tingkat beginner lebih senang belajar secara individu. Selain itu,
pemelajar BIPA senang sekali jika pengokersian dilakukan secara langsung,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
sehingga kesalahan yang dilakukan dapat diingat untuk kegiatan belajar
selanjutnya. Pembelajar BIPA juga lebih senang belajar dengan cara praktek. Cara
belajar seperti ini sangat membantu untuk mengembangkan keterampilan
berbahasa pemelajarnya. Misalnya, belajar dengan cara praktek langsung di luar
kelas. Belajar dengan cara role play dengan teman atau instruktur. Kegiatan-
kegiatan tersebut membantu pemelajar dalam meningkatkan keterampilan
berbahasanya.
Selanjutnya, peneliti jabarkan hasil analisis kebutuhan pemelajar BIPA
tingkat beginner pada pengetahuan awal tentang vlog. Pada bagian D dalam
angket analisis kebutuhan, peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan pengetahuan pemelajar tentang vlog. Berikut peneliti jabarkan
hasil kuantitatif pada tabel.
Berdasarkan tabel pada angket analisis kebutuhan bagian pengetahuan
tentang vlog, dapat diketahui bahwa, seagian dari responden mengerti tentang
vlog. Tiga responden dengan presentase sebesar 60% menjawab tahu tentang vlog,
sedangkan dua lainnya tidak. Kemudian, pertanyaan kedua, peneliti bertanya
tentang frekuensi seringnya pemelajar melihat vlog. Hasil angket menyatakan, 3
responden menjawab tidak dengan jumlah presentase sebesar 60%. Satu
responden menjawab ya dan satu responden lainya tidak memilih karena tidak
mengerti tentang vlog. Pada pertanyaan ketida, peneliti menyuguhkan dua pilihan
gambar resolusi pada sebuah video. Pemelajar diminta memilih, resolusi video
seperti apa yang mereka kehendaki saat melihat sebuah video. Empat responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dengan presentase sebesar 80% menjawab menyukai resolusi 1280 (full frame)
dan satu lainnya menjawawb resolusi 720p.
Peneliti juga bertanya mengenai tipe video yang pemelajar kehendaki saat
melihat sebuah vlog. Pada pilihan pertama, peneliti menyuguhkan gambar video
yang dilengkapi dengan keterangan (bisa berupa nama, tempat, harga dll), dan
atau subtitle. Sedangkan pada pilihan kedua, peneliti menyuguhkan gambar video
tanpa keterangan dan atau subtitle. Berdasarkan pertanyaan tersebut, tiga
responden dengan presentase 60% memilih pilihan pertama. Dua responden
lainnya memilih pilihan kedua dengan video tampa keterangan dan atau subtitle.
Pertanyaan kelima yang peneliti ajukan adalah berkaitan durasi sebuah video.
Kelima responden menjawab kurang dari lima menit. Terakhir, pada pertanyaan
keenam, peneliti menayakan tentang jumlah topik yang akan diangkat pada
sebuah vlog. Hasil data angket menunjukan, kelima responden menjawan 1-3
topik pada sebuah video.
b. Deskripsi Wawancara dengan Instruktur BIPA di Wisma Bahasa
Peneliti melakukan wawancara kepada tiga instruktur BIPA di Wisma
Bahasa Yogyakarta. Wawancara dilakukan bersama Ibu Mahardhika Finan
Siyanti, Ibu Niken Wijayani dan Ibu Christin Rinawati dari Wisma Bahasa. Pada
ketiga wawancara tersebut, peneliti menemukan empat poin penting yang perlu
diperhatikan dalam mengembangkan bahan ajar BIPA, (1) perlunya mencocokan
gaya belajar pemelajarnya dengan bahan ajar yang akan disajikan, (2) sumber
belajar yang inovatif, (3) hambatan yang mungkinakan ditemukan dalam
pembelajaran di dalam kelas, dan (4) bentuk latihan yang akan disajikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Proses pembelajaran BIPA di Wisma Bahasa berlangsung selama 1 jam
45 menit disetiap sesinya. Wisma Bahasa sendiri sudah menyiapkan buku ajar
yang akan digunakan sebagai panduan pengajaran para instrukturnya. Metode
pembelajaran yang paling sering diaplikasikan adalah metode belajar secara
interaktif dengan pemelajarnya. Di Wisma Bahasa sendiri sering diterapkan
kegiaatan diskusi atau tanya jawab untuk para pemelajarnya. Namun, tidak semua
pemelajar bisa diterapkan metode belajar interaktif tersebut. Terkadang instruktur
juga menerapkan metode monolog atau mengajar dengan cara presentasi.
Setiap pemelajar di Wisma Bahasa pastinya memiliki gaya belajar yang
berbeda-beda. Di Wisma Bahasa sendiri, instruktur seringkali bertemu pemelajar
yang memiliki gaya belajar audio-visual dan visual. Menurut salah satu instruktur,
gaya belajar pemelajar BIPA perlu sekali untuk diperhatikan. Dalam hal ini
berkaitan dengan bahan ajar dan media pembelajaran yang nantinya akan
diterapkan saat belajar. Misalnya saja, pemelajar A memiliki gaya belajar
kinestetik atau bisa disebut lebih cocok belajar dengan cara mempraktekkan. Jika
instruktur menerapkan balajar dengan cara monolog, atau belajar satu arah saja,
maka akan menjadi kerugian besar untk pemelajar A ini. Karena itu, gaya belajar
perlu menjadi perhatian penting untuk menentukan bahan ajar dan media
belajarnya.
Berlanjut mengenai bahan ajar dan media belajar, Wisma bahasa sendiri
lebih sering menyuguhkan media realia untuk pemelajar tingkat beginner. Realia
adalah media belajar berupa gambar, bisa juga berupa flip card. Alasannya,
karena media realia ini yang paling mudah digunakan untuk belajar pada jajakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
awal. Di Wisma Bahasa sendiri belum pernah menerapkan pembelajaran yang
menggunakan sebuah video sebagai bahan ajarnya (khusus unutk tingkatan
beginner). Sumber ajar yang biasa digunakan adalah buku paket keluaran Wisma
Bahasa, barang-barang disekitar Wisma Bahasa. Sedangkan untuk media ajarnya
lebih banyak media bergambar dan authentic material atau barang-barang
autentik. Peneliti sempat bertanya pada instruktur tentang perlunya inovasi baru
terhadap sumber belajar. Instruktur BIPA di Wisma Bahasa juga menyetujui
tentang perlunya inovasi baru ini. Dengan adanya inovasi baru, para instruktur
berharap minat belajar para pemelajar ini bisa bertambah juga dan pembelajaran
menjadi lebih menyenangkan.
Selain itu, peneliti juga bertnya tentang hambatan-hambatan yang pernah
ditermui selama mengajar oleh instruktur BIPA. Hambatan yang paling besar dan
mendasar adalah bahasa. Wisma bahasa menerapkan cara belajar yang
menghindari penggunaan terjemahan. Hal ini bukan bermaksud dalam
pembelajarannya tidak ada proses melakukan terjemahan. Contoh yang bisa
menjadi gambaranya seperti berikut. Tidak semua instruktur di Wisma Bahasa
menguasai bahasa asing lain di luar bahasa Inggris. Semisal ada pemelajar yang
berasal dari Korea, Jepang atau Rusia. Pemelajar ini tidak mengerti bahasa asing
lainnya selain bahasa ibu. Namun, para pemelajar ini akan mempelajari belajar
bahasa Indonesia. Pada contoh ini instruktur akan menemukan kendala pada
penggunaan bahasa saat mengajar. Maksudnya menghindari terjemahaan adalah,
ketika pemelajar menanyakan suatu kosakata misalnya dan langsung diberikan
terjemahanya ke bahasa ibu pemelajar terbesut. Walaupun akhirnya, pada kasus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
contoh ini solusi yang sering digunakan para instruktur (atau inisiatif dari
pemelajar langsung) adalah menggunakan google translation.
Selain kendala pada bahasa, ada juga instruktur yang menemukan
kendala pada cara membaca pemelajarnya. Narasumber satu menceritakan
pengalaman mengajarnya bersama seorang murid bernama Methew. Methew ini
berasal dari Amerika. Dia memiliki kelebihan pada bidang perekonomian. Namun
pada saat belajar bahasa, Methew seringkali menemukan kendala pada kegiatan
membaca dan melafalkan. Semisal pada kalimat” ibunya pergi ke pasar.”,
Methew akan membacanya menjadi “ibuanya pergi ke pasar.” Atau bentuk lainya
semisal pada bunyi dengan satu [g] pada kata tangan dan dua [g] pada kata
tanggal.
Kemudian peneliti juga menanyakan peluang dari bahan aja vlog untuk
diterapkan pada pembelajaran BIPA khususnya tingkat beginner. Menurut
narasumber, vlog memiliki peluang besar untuk diterapkan pada pembelajaran.
Khususnya di Wisma Bahasa, karena di sana belum pernah menerapkan
pembelajaran menggunakan video unutk tingkat beginner. Hanya yang perlu
menjadi perhatian untuk vlog tersebut adalah pemilihan kata yang akan
disampaikan vloggernya. Pemilihan kata ini penting supaya tidak membuat
pemelajarnya kesulitan. Pemilihan materi juga sama pentingnya. Materi yang
dipilih adalah materi-materi yang memang harusnya dikuasai pemelajar. Missal
vlog tentang makan di restoran. Hal ini sangat membantu pemelajarnya unutk
melihat situasi nyata saat mereka pergi ke restoranan nantinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Pada bagian akhir wawancara, peneliti menunjukkan tiga tipe vlog
kepada narasumber. Narasumber diminta untuk memilih satu tipe vlog yang kira-
kira cocok untuk pemelajar BIPA Tingkat beginner. Jawaban dari narasumber
sangan bervariasi dan alasan yang diberikan cukup jelas. Video pertama
menampilkan seorang vlogger yang duduk di suatu ruangan menjelaskan sesuatu.
Di dalam video tersebut ada subtitle atau terjemahan serta trsanskrip dari apa yang
dijelaskan vlogger.
Video kedua berisi vlogger yang menjelaskan sesuatu dengan cara yang
lebih unik. Di dalam video tidak terdapat subtitle atau terjemahan dan tidak ada
transkrip penjelasan vlogger. Namun, di video dua, vlogger menambahkan
beberapa informasi penting dalan wujud tulisan atau gambar di videonya.
Video ketiga berisi vlogger berbicara di depan kamera. Di dalam video
tersebut tidak terdapat terjemahan atau pun transkrip pembicaraan vlogger dan
tidak ada info penting yang ditampilkan dalam wujud tulisan. Jadi, video tersebut
polos tanpa keterangan (hanya vlogger berbicara dengan kamera). Dari
ketigavideo tersebut, narasumber banyak memilih video dua sebagai tipe vlog
yang cocok untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. Alasannya bervariatif. Ada
yang mengatakan vlog kedua lebih kreatif dan unik serta bisa menarik minat
penontonnya. Kemudian ada juga yang mengatakan, di vlog kedua lebih bisa
membantu pemelajarnyauntuk fokus pada materi disbanding video satu atau video
tiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan wawancara, peneliti
menyimpulkan terdapat lima materi yang dikembangkan dalam penelitian ini.
Materi-meteri tersubut (a) perkenalan, (b) menjelaskan posisi, (c) menjelaskan
arah, (d) menyatakan waktu, (e) berbelanja dan menawar. Dalam mengembangkan
produk, peneliti juga harus memperhatikan pemilihan matrei serta kosakata yang
digunakan supaya sesuai dengan kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner.
2. Perencanaan Produk Awal
Perencanaan awal untuk pembuatan produk bahan ajar vlog adalah
membuat storyboard dan naskah. Storyboad dibuat berdasarkan kebutuhan materi
dari analisis kebutuhan. Storyboard ini digunakan sebagai panduan dalam proses
pengambilan gambar. Selain storyboard, peneliti juga membuat naskah. Fungsi
naskah dan storyboard hampir sama. Pembedanya pada bentuk isi. Storyboard
merupakan panduan pada pengambilan gambar. Naskah adalah panduan isi vlog
yang akan disampaikan oleh vlogger. Pembuatan naskah ini dilakukan untuk
mempertimbangkan pemilihan kata yang akan disampaikan oleh vlogger.
Alasannya pada kebutuhan penonton vlog yang berada di tingkat beginner untuk
mempelajari suatu bahasa.
Proses pengambilan gambar akan dilakukan sacara bertahap. Proses
pengambilan gambar juga akan dilakukan di beberapa tempat. Hal ini dilakukan
supaya penyusunan materi sesuai dengan kondisi nyata yang sebenarnya.
Pengambilan dambar dilakukan di Wisma Bahasa Yogyakarta, jalan Malioboro,
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan kamar kos penulis. Setelah
melakukan proses pengambilan gambar, peneliti melakukan proses editing. Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
editing video menggunakan aplikasi Wondershare Filmora. Setelah melakukan
proses editing pada vlog, peneliti mnerancang buku latihan sebagai pelengkap
bahan ajar menyimak melalui vlog. Perancangan buku latihan ini menggunakan
aplikasi Corel DRAW X6.
a. Proses Pengenbangan Media Vlog untuk Bahan Ajar Menyimak
Pengembangan bahan ajar vlog dikemas dengan aplikasi Wondershare Filmora
untuk menjadi sebuah produk bahan pembelajaran. Produk vlog ini nantinya akan
berdurasi kurang lebih 3-4 menit untuk setiap videonya. Pengembangan media ini
berdasarkan pengambilan gambar yang sesuai pada urutan storyboard. Langkah-
langkah dalam proses pembuatan bahan ajar vlog sebagai berikut.
1) Pra Produksi
Pada tahap pra produksi, peneliti menyusun storyboard, naskah dan draf
buku latihan bahan ajar menyimak melalui vlog. Storyboard dibuat berdasarkan
pengalaman peneliti dan dikembangkan dalam bentuk tulisan dan gambar.
Kemudian peneliti menyusun naskah berdasarkan Storyboard. Setelah itu, paeliti
menentukan jadwal pengambilan gambar (proses syuting).
2) Produksi
Pengambilan gambar dilakukan secra bertahap. Pengambilan gambar
berpanduan pada storyboard dan naskah yang sudah ada. Pengambilan gambar
dilakukan di Taman sari Yogyakarta.
3) Pasca Produksi
Setelah pengambilan gambar, peneliti melakukan proses editing video.
Pengeditan dilakukan melalui aplikasi Wondershare Filmora. Selain melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
proses editing video, peneliti juga mulai menyusun buku latihan pendamping
bahan ajar menyimak melalui vlog. Berikut peneliti jelaskan langkah-langkah
dalam editing video dengan menggunakan Wondershare Filmora.
Bagan 4.1 Langkah-langkah editing vlog
Pertama, pilih aplikasi Wondershare Filmora. Kemudian pilih Full
Feature Mode untuk mendapatkan akses editing yang lengkap serta memilih
rasiop 16:9. Selanjutnya, akan muncul tampilan editing. Kedua, import video
yang akan diedit. Cara mengimport video sebagai berikut, klik pada bagian
tengah lembar kerja bergambar panah/ import media file here. Lalu akan muncul
folder file. Pilih file video yang akan diimport lalu klik open.
Langkah ketiga, drag video kedalam timeline. Pada tahap ini peneliti
mulai menggabungkan video yang satu dengan video yang lainnya. Cara yang
digunakan peneliti adalah dengan cut-scene bagian video yang diinginkan.
Buka aplikasi Wondershare Filmora
Pilih ratio 16 : 9 dan Full Feature Mode
Import video dengan cara klik Import Media Files Here
pada lembar kerja.
Kemudian akan muncul folder file. Pilih video yang
akan diimport lalu klik open.
Drag video ke dalam timeline. Gabungkan
beberapa video yang telah dipilih.
Untuk meningkatkan volume suara pada video, klik kanan pada video yang terdapat di
timeline.
Pilih audio detach . Kemudian akan muncul
pengaturan suara.
Untuk menambah elemen pada video (musik, tulisan,
transisi dan lain sebagainya) dapat menggunakan fungsi
toolbar yang berada di tengah lembar kerja.
Proses terakhir, klik exportkemudian pilih format video .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Langkah keempat adalah meningkatkan volume suara untuk memperjelas suara
dalam videonya. Cara yang digunakan sebagai berikut, klik kanan pada video
yang sudah di-drag pada bagian timeline. Pilih audio detach. Selanjutnya akan
muncul pengaturan suara. Naikan pada bagian volume sesuai selera yang
diinginkan. Pada bagian ini peneliti juga bisa melakukan pengaturan suara seperti
fade in / fade out. Setelah seleai klik ok pada kotak biru.
Proses selanjutnya, untuk menambah elemen pada video seperti musik,
tulisan, transisi dan lain sebagainya dapat menggunakan fungsi toolbar yang
berada di tengah layar. Setelah menyelesaikan editing isi video, peneliti
melakukan proses akhir dalam editing video. Langkah akhir ini disebut dengan
export. Proses ini berfungsi untuk menggambungkan semua video yang telah
diedit menjadi sebuah vlog yang utuh.
Terdapat berbagai format video yang disediakan aplikasi Wondershare
filmora. Format-format ini diantaranya WMV,MP4, AVI, MOV, FLV, MKV, Ts,
3GP, WEBM, GIF dan MP3. Wondershare Filmora juga menyediakan sarana
untuk output yang dapat langsung diunggah di sosial media diantaranya
Facebook, dan Youtube. Peneliti menggunakan format MP4 dengan encoder
H.264 (HD Optimized) dan frame rate 50 fps. Resolusi yang digunakan peneliti
adalah1280*720 dengan bit rate 7000kbps. Setelah memilih format video, klik
Export. Proses export membutuhkan waktu yang cukup panjang. Proses expot ini
juga sering disebut sebagai proses converting video.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
b. Produk Awal
Produk awal adalah prosuk yang dikembangkan pertamakali oleh
peneliti. Peneliti mengembangkan lima materi pembelajaran bahasa Indonesia
pada tingkat beginner diantaranya perkenalan dan menyapa, menyatakan waktu,
posisi, berbelanja dan menawar serta menyatakan arah. Kelima materi ini
dikembangkan dala rupa vlog. produk awal ini belum divalidasi oleh para ahli.
Berikut tampilan vlog yang peneliti kembangkan.
Gambar 4.1
Tampilan awal vlog dengan materi berbelanja dan menawar
Gambar 4.2
Tanpilan awal vlog dengan materi perkenalan dan menyapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gambar 4.3
Tampilan awal vlog dengan materi menunjukan arah
Gambar 4.4
Tampilan awal vlog dengan materi menunjukan posisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3. Pengembangan Produk
Setelah mengumpulkan informasi melalui pengisian angket dan
wawancara, peneliti mulai mengembangkan bahan ajar. Langkah awal yang
diambil peneliti adalah merancang vlog dan buku latihan menyimak. Peneliti juga
merumuskan tujuan yang harus dicapai pemelajar BIPA yaitu pemelajar bahasa
dapat meningkatkan keterampilan menyimak integratifnya melalui keterampilan
berbahasa lainnya. Indikator pada pencapaian pengembangan bahan ajar ini
adalah pemelajar bahasa dapat merespon ucapan-ucapan yang familiar untuk
mereka. Selain menyusun tujuan yang dicapai dan indikatornya, peneliti juga
menyusun pemilihan bahan materi dan menyusn kerangka pengembangan bahan
ajarnya.
Pemilihan materi dilakukan unutk menyesuaikan materi yang akan
dicapai pemelajar bahasa di tingkat beginner. Pemilihan bahan materi ini
didasarkan dari hasil pengisian angket. Peneliti memilih lima teri yang relevan
dengan capaian pemelajar tingkat beginner. Materi pertama adalah perkenalan dan
menyapa. Pada materi ini pemelajar ditekankan pada cara-cara praktis untuk
menanggapi perkenalan. Materi kedua adalah menyatakan waktu. Materi ini
menitikberatkan pada menceritakan bentuk kegiatan sehari-hari dengan
menyatakan waktu. Pemelajar nantinya ditargetkan dapat menceritakn kegiatan
sehari-harinya dengan menyebutkan waktunya. Materi ketiga tentang menjelaskan
posisi. Pada materi ini pemelajar diharapkan dapat mendeskripsikan posisi benda
yang ada disekitarnya. Materi keempat dalah berbelanja dan menawar. Materi ini
juga menekankan cara-cara praktis untuk pemelajar dalam melakukan transaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
saat berbelanja. Materi terakhir adalah menunjukan arah. Dalam materi ini
pemelajar akan ditunjukan bagaimana cara menunjukan arak dari suatu tempat ke
tempat lainnya.
Penyusunan kerangka untuk bahan video dilakukan dengan cara
menyusun naskah dan storyboad. Penyusunan naskah diperlukan karena
terbatanya kosa kata yang digunakan mengingat capaian pembelajar masih berada
di tingkat beginner. Penyusunan kerangka diterapkan pula pada pembuatan buku
latihan pendukung bahan ajar melalui vlog. Penyusunan kerangka buku latihan ini
dimulai dari halaman judul, kata pengantar, daftar isi, judul bab, struktur kalimat,
latihan 1, kosakata, latihan 2, cultural notes, daftar pustaka, glosarium.
4. Validasi Produk
Validasi produk dilakukan setelah peneliti mengembangkan produk
bahan ajar. Instrumen yang diberikan berupa angket penilaian produk yang
ditujukan untuk para ahli. Validasi produk dilakukan untuk menguji kelayakan
produk sebelum diujicobakan di lapangan. Validasi ini dilakukan oleh dosen ahli
media dan materi serta instruktur BIPA dari Wisma Bahasa Yogyakarta. Produk
bahan ajar divalidasi oleh dua dosen materi dan media dari Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Validasi pertama oleh ibu Yuliana Setyaningsih, M.Pd. yang
dilakukan pada tanggal 22 Januari 2019. Validasi kedua oleh bapak Apri Damai
Sagita Krissandi, SS., M.Pd. yang diakukan pada tanggal 16 Januari 2019.
Validasi ketiga oleh ibu Rina Nur Anisah dari Wisma Bahasa Yogyakarta pada
tanggal 24 Januari 2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
a. Deskripsi dan Analisis Data Validasi Ali Materi
Penilaian produk bahan ajar menyimak melalui vlog divalidasi oleh ahli
materi Ibu Yuliana Setyaningsih, M.Pd.. Aspek yang dinilai dari validasi materi
antara lain 1) Isi, 2) Bahasa, 3) Bentuk, 4) Video, 5) lain-lain. Aspek Isi memuat
lima poin penilaian dari isi bahan ajar yang disajikan. Aspek Bahasa memuat
empat poin penilaian berkaitan penggunaan bahasa dalam produk bahan ajar.
Aspek bentuk memuat enam poin penilaian tentang kesesuaian produk dalam
bentuk fisik buku latihan. Aspek Video memuat empat poin penilaian tentang
kualitas video yang disajikan. Aspek lain-lain memuat dua poin penilaian berupa
kejelasan petunjuk penggunaan dan keberhasilan produk yang telah dirancang.
Berdasarkan hasil penilaian, peneliti mendapatkan skor 3,4 dengan
kategori “baik” untuk kelayakan materi pada bahan ajar menyimak melalui vlog.
Peneliti juga mendapat saran dari validator antara lain, 1) Kompetensi dasar
kurang mewadahi substansi latihan, 2) Indikator perlu ditinjau ulang, 3)
Glosarium perlu ditinjau ulang, 4) Catatan budaya belum ada, 5) kesalahan tulis
masih banyak ditemukan, 6) pahami pengertian tema, modul, latihan, 7) Beberapa
latihan belum diakomodasi dalam kompetensi dasar dan indikator. Validator
menyimpulkan produk bahan ajar menyimak melalui vlog layak unutk
digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Kemudian data
direkapitulasi ke dalam tabel untuk memudahkan dalam mencari keseluruhan
penilaian dari ali media. Berikut tabel analisis data dari validasi oleh ahli materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 4.4
Hasil Vallidasi Dosen Ahli Materi
Indikator Penilaian Skor Kriteria
1 2 Tidak Baik
2 2 Tidak Baik
3 4 Baik
4 4 Baik
5 4 Baik
6 4 Baik
7 4 Baik
8 2 Tidak Baik
9 4 Baik
10 4 Baik
11 4 Baik
12 2 Tidak Baik
13 4 Baik
14 4 Baik
15 4 Baik
16 4 Baik
17 4 Baik
18 4 Baik
19 4 Baik
20 2 Tidak Baik
21 4 Baik
Total 72 Baik
Rata-rata 3,4
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat skor yang diperoleh untuk
indikator 1 dan 2 adalah 2 dan tergolong kategori tidak baik. Skor untuk indikator
3 sampai 7 adalah 4 dan tergolong kategori baik. Skor untuk indikator 8 adalah 2
dan tergolong kategori tidak baik. Skor untuk indikator 9 sampai 11 adalah 4 dan
tergolong kategori baik. Skor untuk indikator 12 adalah 2 dan tergolong kategori
tidak baik. Skor untuk indikator 13 dan 14 adalah 4 dan tergolong kategori baik.
Skor untuk indikator 15 adalah 2 dan terolong kategori tidak baik. Skor untuk
indikator 16 sampai 19 adalah 4 dan tergolong kategori baik. Skor untuk indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
20 adalah 2 dan tergolong kategori tidak baik. Skor untuk indikator 21 adalah 4
dan tergolong kategori baik. Total skor adalah 72 dan rata skor yang diperoleh
adala 3,4 yang tergolong pada kategori baik.
b. Deskripsi dan Analisis Data Validasi Ahli Media
Penilaian produk bahan ajar menyimak melalui vlog divalidasi oleh ahli
materi Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, SS., M.Pd.. Aspek yang dinilai dari
validasi materi antara lain 1) Isi, 2) Bahasa, 3) Bentuk, 4) Video, 5) lain-lain.
Aspek Isi memuat lima poin penilaian dari isi bahan ajar yang disajikan. Aspek
Bahasa memuat empat poin penilaian berkaitan penggunaan bahasa dalam produk
bahan ajar. Aspek bentuk memuat enam poin penilaian tentang kesesuaian produk
dalam bentuk fisik buku latihan. Aspek Video memuat empat poin penilaian
tentang kualitas video yang disajikan. Aspek lain-lain memuat dua poin penilaian
berupa kejelasan petunjuk penggunaan dan keberhasilan produk yang telah
dirancang.
Berdasarkan hasil penilaian, peneliti mendapatkan skor 4,4 dengan
kategori “sangat baik” untuk kelayakan materi pada bahan ajar menyimak melalui
vlog. Validator menyimpulkan produk bahan ajar menyimak melalui vlog layak
unutk digunakan/uji coba lapangan tanpa revisi. Kemudian data direkapitulasi ke
dalam tabel untuk memudahkan dalam mencari keseluruhan penilaian dari ahli
media. Berikut tabel analisis data dari validasi oleh ahli materi.
Tabel 4.5
Hasil Vallidasi Dosen Ahli Media
Indikator Penilaian Skor Kriteria
1 5 Sangat Baik
2 4 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
3 5 Sangat Baik
4 5 Sangat Baik
5 5 Sangat Baik
6 4 Baik
7 4 Baik
8 5 Sangat Baik
9 5 Sangat Baik
10 5 Sangat Baik
11 4 Baik
12 4 Baik
13 4 Baik
14 4 Baik
15 5 Sangat Baik
16 4 Baik
17 4 Baik
18 4 Baik
19 4 Baik
20 5 Sangat Baik
21 5 Sangat Baik
Total 94 Sangat Baik
Rata-rata 4,4
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat skor yang diperoleh untuk
indikator 1 adalah 5 dan tergolong kategri sangat baik. Skor untuk indikator 2
adalah 4 dan tergolong kategori baik. Skor untuk indikatoor 3 sampai 5 adalah 5
dan tergolong kategori sangat baik. Skor untuk indikator 6 dan 7 adalah 4 dan
tergolong kategori baik. Skor untuk indikator 8 samapi 10 adalah 5 dan tergolong
kategori sangat baik. Skor untuk indikator 11 sampai 14 adalah 4 dan tergolong
kategori baik. Skor untuk indikator 15 adalah 5 dan tergolong kategori sangat
baik. Skor unutk indikator 16 sampai 19 adalah 4 dan tergolong kategori baik.
Skor untuk indikator 20 dan 21 adalah 5 dan tergolong kategori sangat baik. Total
skor adala 94 dan rata skor yang diperoleh adala 4,4 yang tergolong pada kategori
sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
c. Deskripsi dan Analisis Data Berdasarkan Validasi Instruktur BIPA
Penilaian produk bahan ajar menyimak melalui vlog divalidasi oleh ahli
materi Ibu Rina Nur Anisah. Aspek yang dinilai dari validasi materi antara lain 1)
Isi, 2) Bahasa, 3) Bentuk, 4) Video, 5) lain-lain. Aspek Isi memuat lima poin
penilaian dari isi bahan ajar yang disajikan. Aspek Bahasa memuat empat poin
penilaian berkaitan penggunaan bahasa dalam produk bahan ajar. Aspek bentuk
memuat enam poin penilaian tentang kesesuaian produk dalam bentuk fisik buku
latihan. Aspek Video memuat empat poin penilaian tentang kualitas video yang
disajikan. Aspek lain-lain memuat dua poin penilaian berupa kejelasan petunjuk
penggunaan dan keberhasilan produk yang telah dirancang.
Berdasarkan hasil penilaian, peneliti mendapatkan skor 4,1 dengan
kategori “baik” untuk kelayakan materi pada bahan ajar menyimak melalui vlog.
Peneliti juga mendapat saran dari validator antara lain, 1) pemilihan kosakata
perlu disesuaikan dengan tingkat beginner (dalam vlog), 2) kualitas suara dan
volume dalam vlog perlu diperbaiki, 3) Tata tulis sesuai PUEBI perlu diperbaiki,
4) Jenis latihan dalam modul kurang bervariasi dan kurang menantang pemelajar
untuk memproduksi bahasa, 5) kesesuaian indikator dengan bentuk latihan yang
disajikan. Validator menyimpulkan produk bahan ajar menyimak melalui vlog
layak unutk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Kemudian
data direkapitulasi ke dalam tabel untuk memudahkan dalam mencari keseluruhan
penilaian dari ali media. Berikut tabel analisis data dari validasi oleh ahli materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 4.6
Hasil Vallidasi Instruktur BIPA
Indikator Penilaian Skor Kriteria
1 5 Sangat Baik
2 4 Baik
3 5 Sangat Baik
4 4 Baik
5 4 Baik
6 5 Sangat Baik
7 4 Baik
8 2 Tidak Baik
9 2 Tidak Baik
10 4 Baik
11 4 Baik
12 4 Baik
13 5 Sangat Baik
14 5 Sangat Baik
15 5 Sangat Baik
16 5 Sangat Baik
17 5 Sangat Baik
18 2 Tidak Baik
19 4 Baik
20 4 Baik
21 5 Sangat Baik
Total 87 Baik
Rata-rata 4,1
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat skor yang diperoleh untuk
indikator 1 adalah 5 dan tergolong kategri sangat baik. Skor untuk indikator 2
adalah 4 dan tergolong kategori baik. Skor untuk indikator 3 adalah 5 dan
tergolong sanagt baik. Skor untuk indikator 4 san 5 adala 4 dan tergolong kategori
baik. Skor unutk indikator 6 adalah 5 dan tergolong kategori sangat baik. Skor
untuk indikator 7 adala 4 dan tergolong kategori baik. Skor untuk indikator 8 dan
9 adalah 2 dan tergolong kategori tidak baik. Skor untuk indikator 10 sampai 12
adalah 4 dan tergolong kategori baik. Skor untuk indikator 13 sampai 17 adalah 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
dan tegolong kategori sangat baik. Skor untuk indikator 18 adlah 2 dan tergoong
kategori tidak baik. Skor untuk indikator 19 dan 20 adalah 4 dan tegolong kategori
baik. Skor unutk indikator 21 adalah 5 dan tergolong kategori sangat baik. Total
skor adlah 87 dan rata skor yang diperoleh adala 4,1 yang tergolong pada kategori
baik.
5. Revisi Validasi Ahli dan Instruktur BIPA
Revisi produk diakukan seteah mengetaui hasil validasi dari para ahli dan
instruktur BIPA. Hsl-hsl ysng d nirevisi mengacu pada saran yang diberikan
para ahli.
a. Revisi Validasi Produk Oleh Dosen Ahli Materi
Perbaikan materi disesuaikan dengan komentar dan saran yang diberikan
oleh validator materi. Peneliti memperbaiki kekeliruan dalam beberapa poin,
antara lain, merumuskan kompetensi dasar dan indikator yang dicapai,
menambahkan catatan budaya, memperbaiki glosarium, menambahkan tema pada
setiap subbab, memperbaiki kesalaan tulis pada buku latihan.
Tabel 4.7
Hasil Revisi Validasi Produk Oleh Dosen Materi
Kekeliruan Pembenaran
Kompetensi dasar:
Memberikan kemapuan kepada
pemelajar untuk menggunakan
beberapa kata atau frasa seperti
menyapa dan beberapa tanda umum
lainya ( tuturran).
Kompetensi dasar:
Memberikan kemampuan kepada
pemelajar bahasa untuk menggunakan
kata, frasa dan kalimat sederhana
seperti menyapa, memperkenalkan diri
dan beberapa tuturan umum lainya.
Indiator:
1. Pemelajar bahasa dapat memahami
tuturan yang familiar untuk
kebutuhan sehari-hari.
2. Pemelajar bahasa dapat merespon
ucapan-ucpan (tuturan) yang
Indikator:
1. Pemelajar bahasa dapat
menginterpretasikan tuturan yang
sesuai untuk kebutuhan sehari-hari
melalui vlog.
2. Pemelajar bahasa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
familiar untuk kebutuhan sehari-
hari.
3. Pemelajar bahasa dapat bertutur
secara benar dan santun.
mempraktekan tuturan yang sesuai
untuk kebutuhan sehari-hari.
3. Pemelajar bahasa dapat
mengembangkan tuturan yang
benar dan santun untuk kebutuhan
sehari-hari.
Catatan Budaya:
Glosarium:
Atas :Upstairs
Dia : She/ He
Saya : I/ Me
Sebelah : Next
Sudah : Done
Glosarium:
Atas :Upstairs, Top
Dia (Perempuan) : She
Dia (Laki-laki) : He
Saya : I
Sebelah : Next, Beside
Sudah : Done, Allready
Sore : afternoon
Pertigaan : T-junction
Sampai : arrive, until
Severag : opposite
Penyeberangan : crossing
Pergi : go
Bakpia : Bakpia (name of food)
Tema :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
b. Revisi Validasi Produk Oleh Instruktur BIPA
Perbaikan materi disesuaikan dengan komentar dan saran yang diberikan
oleh instruktur BIPA. Peneliti memperbaiki kekeliruan dalam beberapa poin,
antara lain, pemilihan kosakata dalam vlog, kualitas suara dan volume dalam vlog,
tata tulis sesuai dengan PUEBI, jenis latihan yang kurang bervariasi.
Tabel 4.8
Hasil Revisi Validasi Produk Oleh Instruktur BIPA
Kekeliruan Pembenaran
Pemilihan kosakata dalam vlog. Salah
satu contoh katanya adalah pukul dan
akan.
Mengganti kosa kata pukul menjadi jam
dan kata akan menjadi mau pada
subtitle vlog.
Kualitas suara dan volume yang kurang
stabil.
Menambah volume suara dengan cara
menaikan volumenya. Peneliti juga
mengganti beberapa suara dengan cara
dubbing.
Tata tulis sesuai dengan PUEBBI perlu
diperbaiki.
Memperbaiki beberapa kesalahan tulis
pada buku latihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
6. Uji Coba Produk
Produk media pembelajaran yanag sudah dinilai oleh validator ahli
kemudian di uji coba. Uji coba ini merupakan tahap mengimplementasikan
pembelajaraan keterampilan menyimak untuk pemelajar bahasa Indonesia
melalui vlog. Produk diujicobakan kepada tiga pemelajar BIPA di tingkat
beginner. Pemelajar a berasal dari USA yang sudah menempuh pembelajaran
1A di Wisma Bahasa. Pemelajaar b berasal dari Australia yang sudah
menempuh pembelajaran 2A di Wisma Bahasa. Pemelajar c berasal dari
Amerika yang sudah menempuh pembelajaran 1A di Wisma Bahasa.
Penilaian uji coba produk untuk pemelajar BIPA tingkat beginner
dilakukan dengan menjawab YA atau TIDAK dan memberikan komentar atau
saran terhadap produk. Penilaian ini memuat sepuluh poin diantaranya, (1)
ketertarikan produk, (2) pengembangan keterampilan berbahasa melalui
produk, (3) ukuran fisik produk yang dinilai, (4) tingkat kesulitan pada
produk vlog, (5) penggunaan kalimat, (6) produk yang membantu untuk
pengumpulan kosakata, (7) durasi pada vlog, (8) subtitle, (9) penyampaian
materi dari vlogger, dan (10) ketertarikan pemelajar dengan produk.
Tabel 4.9
Hasil Angket Uji Coba Pemelajar BIPA
No Aspek yang dinilai Pilihan Jawaban
Jumlah Ya Tidak
1 Vlog menarik digunakan untuk belajar. 3 0 3
2
Buku latihan membantu Anda dalam
mengembangkan keterampilan
berbahasa.
3 0 3
3 Ukuran buku latihan sudah sesuai. 3 0 3
4 Anda kesulitan dengan media vlog. 1 2 3
5 Kalimat yang digunakan terlalu rumit. 0 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
6 Media vlog membantu Anda dalam
mengumpulkan kosakata. 3 0 3
7 Durasi dalam media vlog terlalu
panjang. 0 3 3
8 Anda kesulitan dalam membaca
subtitle pada media vlog. 0 3 3
9 Vlogger menyampaikan materi dengan
baik. 3 0 3
10 Anda tertarik untuk belajar
menggunakan vlog. 3 0 3
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui pada aspek pertama, semua
pemelajar menyatakan produk vlog menarik untuk digunakan belajar. Pada
aspek pertama, pemelajar b memberikan komentar “it’s very fun &
interesting! & get to see some local places & culture”.
Pada aspek kedua, semua pemelajar menyatakan bahwa buku latihan dapat
membantu dalam mengembangkan keterampilan berbahasa. Pada aspek
kedua, pemelajar b memberikan komentar “good to use video in conjunction
with exercise book”.
Pada aspek ketiga, semua pemelajar menyatakan bahwa ukuran buku
sudah sesuai (tidak terlalu besar atau tertalu kecil). Pada aspek ketiga, semua
pemelajar tidak memberikan komentar atau saran.
Pada aspek keempat, dua pemelajar menyatakan tidak kesulitan dengan
media vlog. Namun, terdapat satu pemelajar yang menyatakan kesulitan
dengan media vlog. Pemelajar b memberikan komentar, “sometimes it’s a ittle
hard to hear the talking, but the subtitles help.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Pada aspek kelima, semua pemelajar menyatakan bahwa kalimat yang
digunakan tidak rumit. Pada aspek kelima, semua pemelajar tidak
memberikan komentar/saran.
Pada aspek keenam semua pemelajar menyatakan vlog dapat membantu
dalam mengumpulkan kosakata. Pada aspek kelima, semua pemelajar tidak
memberikan komentar/ saran.
Pada aspek ketujuh semua pemelajar menyatakan bahwa durasi vlog tidak
terlalu panjang. Pada aspek kelima, pemelajar b memberikan komentar “good
length”.
Pada aspek kedelapan semua pemelajar menyatakan bahwa mereka tidak
kesulitan dalam membaca subtitle pada vlog. Pada aspek kedelapan, semua
pemelajar tidak memberikan komentar/saran.
Pada aspek kesembilan semua pemelajar menyatakan bahwa vlogger
menyampaikan materi dengan baik. Pada aspek kesembilan, semua pemelajar
tidak memberikan komentar/ saran.
Pada aspek kesepuluh semua pemelajar menyatakan bahwa mereka tertarik
untuk belajar menggunakan vlog. Pada aspek kesepuluh, pemelajar c
memberikan saran “perhaps, you could speak more slowly”.
Tabel 4.10
Hasil Kesimpulan Angket Uji Coba oleh Pemelajar BIPA
Pemelaajar Kesimpulan
Sangat membantu Cukup membantu Tidak membantu
A - 1 -
B 1 - -
C - 1 -
Jumlah 1 2 -
Kesimpulan Cukup Membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Keterangan :
A. Dillon Dunn B. Freda Nicholson
C. Christa Collus
Kesimpulan pada angket uji coba lapangan bertujuan agar peneliti
mengetahui lebih jelas kualitas media vlog untuk bahan ajar menyimak
pemelajar BIPA tingkat beginner dalam mengembangkan keterampilan
berbahasa. Berdasarkan tabel di atas dua pemelajar BIPA tingkat beginner
menyatakan bahwa media vlog untuk bahan ajar menyimak cukup membantu
pemelajar dalam mengembangkan keterampilan berbahasa. Sedangkan satu
pemelajar menyatakan bahwa media vlog untuk bahan ajar menyimak cukup
membantu dalam mengembangkan keterampilan berbahasa. Berdasarkan
pernyataan tersebut terbukti bahwa media vlog untuk bahan ajar menyimak
BIPA tingkat beginner cukup mengembangkan keterampilan berbahasa bagi
pemelajar tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.
7. Kajian Produk Akhir
Produk akhir diperoleh berdasarkan penilaian, saran dan komentar dari
validator. Validator tersebut antara lain dua dosen ahli, baik dosen ahli materi
dan produk serta instruktur BIPA dari Wisma Bahasa Yogyakarta dan tiga
pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Sebelum
menjadi produk akhir yang diujicobakan, peneliti melakukan beberapa revisi
produk untuk menghasilkan produk yang lebih baik dan layak digunakan
dalam proses mengembangkan keterampilan berbahasa pemelajar BIPA
tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
a. Madia vlog untuk keterampilan menyimak
“Pengembangan Produk Bermedia Vlog Untuk Bahan Ajar Menyimak
Pemelajar Bipa Tingkat Beginner Di Wisma Bahasa Yogyakarta” dikemas
menjadi media pembelajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing yang
inovatif dan menarik penggunanya. Media pembelajaran ini terdiri dari:
1) Opening Vlogging
Bagian opening merupakan tampilan utama pada kemasan vlog. Opengng
dalam media vlog ini berupa tampilan tema/ materi yang akan dipelajari oleh
pemelajar BIPA sebagai judul vlog dengan background warna yang dapat
menarik minat pemelajar BIPA.
Gambar 4.5 Tampilan awal vlog pembelajaran BIPA tingkat beginner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
2) Story Vlogging
Pada bagian story vlog merupakan isi materi yang akan disampaikan
kepada pemelajar BIPA. Setiap vlog memiliki jumlah scene yang berbeda.
Pada vlog bab 1 tentang perkenalan, memiliki empat scene isi materi. Vlog
bab 2 tentang kegiatan sehari-hari memiliki empat scene isi materi. Vlog bab
3 tentang posisi memilikitiga scene isi materi. Vlog bab 4 tentang berbelanja
memiliki dua scene isi materi. Terakhir vlog bab 5 tentang arah memiliki
empat scene isi materi.
Gambar 4.6 Potongan scene isi materi dari seriap vlog
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
3) Ending Vlogging
Pada bagian ending vlog berisi identitas pembuat vlogging yang di desain
dengan background hitam dan teks dengan iringan lagu instrument sehingga
memudahkan dibaca oleh penontonnya.
Gambar 4.7 Potongan ending pada setiap vlog
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
b. Bahan Ajar Buku Latihan Bahasa Indonesia
Bahan ajar buku latihan bahasa Indonesia dikembangkan dengan program
Dorel Draw X7(64bit) agar memudahkan peneliti dalam proses pencetakan
produk. Produk dicetak menggunakan kertas Hvs 100gr dan Ivory 230 dengan
ukuran kertas 18 cm x 25 cm dan dijilid spiral kiri. Corel Draw mwrupakan
aplikasi grafis yang dapat menggabukan gambar dan warna. Produk akhir
buku latihan Bahasa Indonesia ini mengkombinasikan wawrna dasar kuning
dengan putih sebagai background dari isi buku. Buku latihan Bahasa
Indonesia ini terdiri dari 25 halaman.Berikut komponen-komponen yang
terdapat pada bahan ajar buku latihan Bahasa Indonesia untuk beginner.
1) Sampul Depan dan Belakang
Sanpul depan menggunakan gambar dan huruf. Terdapat keterangan
sasaran tingkatan yang dapat mengerjakan buku latihan Bahasa Indonesia.
Kemudian terdapat pula nama penulis di pojok kiri bawah.
Sempul belakang menggunakan warna backgrooud kuning polos dengan
pola persegi panjang kuning tua di bagian tengah.
Gambar 4.8 Sampul depan dan belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
2) Halaman Judul
Pada halaman judul tercetak Judul Buku di tengah degan fornt arial. Judul
terletak di potak persegi panjang kuning gelap dengan background halaman
judul kuning muda. Halaman judul lebih terperinci dapat dilihat pada gambar
4.9
Gambar 4.9 halaman judul
3) Identitas Editor dan desain Buku Latihan Bahasa Indoneisa untuk
Beginner
Pada bagian identitas editor dan desain buku latihan Bahasa Indonesia
untuk beginner dituliskan nama peneliti yang dalam konteks ini merupakan
pembuat bahan ajar buku latihan Bahassa Indonesia untuk beginner di Wisma
Bahasa. Kemudian nama pembuat desain bahan ajar buku latihan Bahasa
Indonesia untuk pemelajar beginner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Gambar 4.10 Halaman identitas editor dan desain
4) Kata Pengantar
Pada bagian kata pengantar berisi uraian pengantar dan harapan penulis
tentang kebermanfaatan produk. Secara terperinci, lata pengantar dapat dilihat
pada gambar 4.11 berikut.
Gambar 4.11 Tampilan Kata Pengantar
5) Daftar Isi
Daftar isi berisi topik-topik pembelajaran BIPA untuk membantu
pemelajar dalam mengembangkan keterampilan berbahasa yang dibuat sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
urutan kebutuhan pembelajaran BIPA tingkat beginner. Secara detail, daftar
isi dapat dilihat pada gambar 4.12 berikut.
Gambar 4.12 Tampilan Daftar Isi
6) Kompetensi dasar dan Indikator
Kompetensi dasar dan indikator berisi tentang capaian-capaian yang harus
pemelajar BIPA tingkat beginner lalui. Kompetensi dasar merupakan
panduan dalam memberikan bahan ajar buku latihan Bahasa Indonesia untuk
pemelajar beginner. Sedangkan indikator adalah target yang harus dicapai
pemelajar BIPA tingkat beginner. Secara terperinci, rumusan kompetensi
dasar dan indikator dapat dilihat pada gambar 4.13 berikut.
Gambar 4.13 Rumusan Kompetensi Dasar dan Indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
7) Isi Bahan Ajar Buku Latihan Bahasa Indonesia
Bagian isi terdiri dari 22 halaman yang terdiri dari struktur kalimat,
latihan-latihan, kosakata dan catatan budaya. Pada bagian awal setiap bab
terdapat struktur kalimat sebagai pedoman pemelajar BIPA. Kemudian diisi
berbagai macam latihan-latihan yang dapat membantu dalam
mengembangkan keterapmpilan berbahasa. Sebagian besar latihan-latihan
sudah berupa latihan terintegratif dengan keterampilan berbahasa lainnya.
Selanjutnya dalam isi buku berisi kumpulan kosakata yang pemelajar BIPA
pelajari pada setiap babnya. Bagian akhir dari isi adalah catatan budaya.
Gambar 4.14 Tampilan Isi Buku latihan Bahasa Indonesia
8) Glosarium
Bagian glosarium berisi daftar kosakata yang harus dicari oleh pemelajar
BIPA tingkat beginner. Secara terperinci glosarium dapat dilihat pada gambar
4.15 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Gambar 4.15 Tampilan Glosarium
B. Pembahasan
Media pembelajaran yang kerap kali digunakan untuk pembelajaran BIPA
di tingkat beginner adalah gambar dan audio. Bentuk bahan ajar berupa
latihan juga banyak disuguhkan dengan tipe-tipe latihan diskrit. Penelitian
pengembangan produk vlog untuk bahan ajar menyimak ini hendak
memberikan inovasi baru dalam pembelajaran BIPA. Penelitian ini
menggabungkan gambar dengan audio menjadi sebuah media audio visual
berupa vlog atau video blog. Kemudian untuk mengmbangkan keterampilan
berbahasa, peneliti juga merancang buku latihan Bahasa Indonesia untuk
pemula. Kombinasi media vlog dengan bahan ajar buku latihan dapat
membantu pemelajar BIPA tingkat beginner dalam mengembangkan
keterampilan berbahasanya.
Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan selama delapan bulan.
Penelitian dimulai pada bulan Mei 2018 sampai Januari 2019. Langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
pertama yang peneliti ambil adalah mencari masalah atau potensi di Wisma
Bahasa Yogyakarta melalui kegiatan menganalisis buku pegangan pemelajar
BIPA. Setelah menemukan potensi, peneliti menentukan model penelitian
yang diambil. Model penelitian yang diambil adalah research and
development atau yang lebih dikenal sebagai penelitian dan pengembangan.
Peneliti mengambil subjek penelitian pemelajar BIPA tingkat beginner di
Wisma Bahasa Yogyakarta.
Langkah selanjutnya, melakukan analisis kebutuhan. Kegiatan yang
peneliti lakukan adalah penyebaran angket untuk pemelajar BIPA tingkat
beginner di Wisma Bahasa. Media vlog dan bahan ajar buku latihan ini
dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan pemelajar BIPA tingkat
beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan
ini pemelajar BIPA membutuhkan bentuk media pembelajaran yang lebih
mendekatkan pemelajar dengan situasi rill/nyata pada materi yang
dipelajarinya. Peneliti mencoba mengembangkan media vlog yang sesuai
dengan kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner. Vlog dianggap mampu
mendekatkan pemelajar BIPA pada materi yang dipelajarinya.
Pengembangan media vlog untuk bahan ajar menyimak ini dimulai dari
menyusun rancangan produk. Rancangan ini berupa pembuatan storyboard
untuk media vlog. Setelahnya peneliti mengambil gambar untuk media vlog
dan melakukan proses editing. Vlog merupakan video dokumentasi berupa
catatan peerjalanan, tutorial pembuatan sesuatu, atau catatan keseharian
seseorang yang diunggah pada situs internet dengan tujuan menghibur atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
memberikan informasi kepada penontonya. Vlog berbasis konten sehari-hari.
Maka dari itu, media vlog sangat pas untuk pemelajar bahasa Indonesia
tingkat beginner.
Setelah perancangan media vlog selesai, peneliti membuat buku ajar
berupa buku latihan bahasa Indonesia. Buku ini dirancang menggunakan
aplikasi desain grafis Corel Draw X7. Buku ini disusun guna melengkapi
kegiatan menyimak melaui media vlog. Peneliti memadukan media dengan
bahan ajar buku latihan untuk pemula. Buku latihan ini dikemas berdasarkan
hasil angket analisis kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma
Bahasa. Buku latihan ini akan membantu pemelajar BIPA dalam
mengembangkan keterampilan berbahasanya. Dalam buku latihan ini, peneliti
mengurangi penggunaan bentuk latihan diskrit. Bentuk latihan diskrit dikenal
dekat dengan bentuk latihan yang sering disajikan pada pemelajar tingkat
pemula. Peneliti merancang buku latihan yang lebih komunikatif, lebih
terintegratif dengan keterampilan berbahasa lainya. Buku latihan Bahasa
Indonesia ini dirancang sebagai pendamping media vlog yang dapat
digunakan secara terpisah untuk pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma
Bahasa Yoogyakarta.
Selanjutnya, setelah kedua produk selesai dibuat, peneliti mengajukan
validasi kepada dosen ahli materi, dosen ahli media dan instruktur BIPA di
Wisma Bahasa Yogyakarta. Produk memperoleh skor rata-rata 3,4 dengan
kategori “baik” dari dosen ahli materi. Produk mendapat masukan dari
validator materi, 1) catatan budaya belum ada di dalam buku latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
pemelajar BIPA, 2) kompetensi dasar belum mewakili latihan yang disajikan,
3) indikator dan glosarium perlu ditinjau ulang, 4) memahami perbedaan
tema dan judul bab. Dari masukan tersebut, peneliti membuat hasil akhir
produk dengan penambahan dua catatan budaya yang sesuai dengan tema,
mengoreksi kompetensi dasar dan latihan yang disajikan serta menambahkan
tema pada setiap bab pembelajaran. Selanjutnya skor tertinggi dengan rata-
rata 4.4 pada kategori “sangat baik” diperoleh dari dosen ahli media.
Terakhir, skor rata-rata 4,1 dengan kategori “baik” diperoleh dari instruktur
BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta. Produk mendapatkan masukan dari
validator, 1) pemilihan kosa kata harus disesuaikan dengan tingkatan
beginner, 2) kualitas suara dan volume pada vlog perlu diperbaiki, 3) tata tulis
sesuai PUEBI, 4) jenis latihan kurang bervariasi. Dari masukan tersebut,
peneliti membuat hasil akhir produk dengan penggantian beberapa kosa kata
pada vlog, peningkatan kualitas suara dan volume pada vlog, dan
menambahkan beberapa variasi latihan di setiap bab pembelajarannya.
Berdasarkan perolehan tersebut, dapat disimpulkan bahwa media layak
digunakan /diujicobakan dan cocok untuk kebutuhan pemelajar BIPA
tingkata beginner dengan revisi sesuai saran.
Hasil uji coba produk, pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa
Yogyakarta menyatakan bahwa produk cukup membantu dalam
mengembangkan keterampilan berbahasa Indonesia. Uji coba dilakukan
kepada tiga pemelajar. Berdasarkan pernyataan tersebut, diketahui satu
pemelajar menyatakan produk sangat membantu dalam mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
keterampilan berbahasa dan dua pemelajar menyatakan ahwa produk cukup
membantu dalam mengembangkan keterampilan bertbahasa. Masing-masing
pemelajar mencoba media vlog dan bahan ajar buku latihan Bahasa Indonesia
untuk pemula.
Penelitian ini mengembangkan lima judul pembelajaran BIPA tingkat
beginner berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Judul-judul ini diantaranya, a)
menjelaskan posisi, b) Menjelaskan arah, c) memperkenalkan diri dan
menyapa, d) Menyatakan waktu, dan e) berbelanja dan menawar. Kelima
judul ini di ambil dari buku pegangan pemelajar BIPA dan dipilih oleh
pemelajar BIPA melalui analisis kebutuhan. Kelebihan dari pemilihan judul-
judul ini adalah beberapa pemelajar BIPA sudah mempelajari tema tersebut,
sehingga dapat menggunakan produk dengan baik. Kelemahan dari pemilihan
judul ini adalah pengembangan materi dari judul yang dipilih untuk
kesesuaian pemilihan kosa kata.
Dalam prosesnya, peneliti mengalami beberapa hambatan. Hambatan
pertama dari jumlah pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa.
Jumlah pemelajar BIPA di tingkat beginner ini tidak terlalu banyak sehingga
peneliti kekurangan responden untuk penelitian. Hal ini terjadi karena jumlah
pemelajar BIPA di Wisma Bahasa yang selalu berbeda pada setiap
minggunya. Selanjutnya hambatan dari waktu unutk bertemu dengan
pemelajar dan instruktur BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
1. Kelebihan Produk
Peneliti memaparkan beberapa kelebihan produk yaitu:
a. Produk yang dikembangkan menggabungkan gambar, materi dan situasi
nyata untuk membantu pengembangan keterampilan berbahasa.
b. Produk yang dikembangkan merupakan produk yang inovatif dan sifatnya
baru untuk pemelajar BIPA tingkat beginner.
c. Produk yang dikembangkan dapat menjadi pendamping dari buku 1A da 1B
di Wisma Bahasa.n
d. Produk yang dikembangkan dapat digunakan pemelajar BIPA secara mandiri
(tanpa bantuan guru).
e. Produk yang dikembangkan mengunakan bentu-bentuk latihan yang
bervariatif dan terintegrasi.
2. Kekurangan Produk
Adapun beberapa kekurangan dari produk yaitu:
a. Peneliti masih banyak mengambil gambar dari internet karena keterbatasan
waktu dan kemampuan peneliti.
b. Masih terdapat latihan yang berbentuk diskrit pada buku latihan Bahasa
Indonesia untuk pemula.
c. Produk membutuhkan jaringan internet untuk menonton vlog pada situs
youtube.
d. Pengunaan produk membutuhkan ketenangan supaya pemelajar dapat
menyimak dengan baik sehingga pemelajar BIPA membutuhkan fokus dan
konseterasi yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
BAB V
PENUTUP
Pada bagian ini diuraikan beberapa hal, yaitu (1) kesimpulan, (2) implikasi, dan
(3) saran. Berikut ini peneliti paparkan sebagai berikut.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Hasil analisis kebutuhan, menyebutkan kebutuhan media vlog untuk bahan ajar
menyimak pada pemelajar BIPA tingkat beginner sebagai berikut. Dengan media
belajar yang digunakan pemelajar di tingkat beginner masih terbatas, pemelajar
BIPA membutuhkan media baru selain realia dan audio untuk mengembangkan
keterampilan berbahasanya. Media tersebut berupa vlog untuk bahan ajar
menyimak. Media vlog memiliki kesamaan tujuan dengan pemelajar BIPA tingkat
beginner yaitu, kontennya dekat dengan kebutuhan sehari-hari. Materi yang
digunakan dipilih berdasarkan pilihan pemelajar BIPA diantaranya (a) perkenalan
dan menyapa, (b) kegiatan sehari-hari, (c) menyatakan posisi, (d) berbelanja dan
menawar, dan (e) menyatakan arah. Sebanyak 60% pemelajar BIPA menyatakan
mengetahui tentang vlog. Dengan begitu, media vlog dianggap membantu
pemelajar dalam mengembangkan keterampilan berbahasa karena mendekatkan
materi dengan situasi rill/nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
2. Pengembangan media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar BIPA tingkat
beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta dikembangkan dengan penelitian research
and development (R&D) dari Brog and Gall. Langkah-langkah penelitian R&D
sudah peneliti modifikasi dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Hal ini
dilakukan karena kurangnya responden pada penelitian dan pengembangan ini.
Terdapat lima langkah yang sudah peneliti modifikasi diantaranya, (1) analisis
kebutuhan, (2) pengumpulan data, (3) perancangan dan pengembangan produk, (4)
uji validasi dan revisi, (5) uji coba produk dan penyempurnaan.
3. Kualitas produk vlog untuk bahan ajar menyimak BIPA tingkat beginner
mendapaatkan penilaian “baik” dan layak digunakan dalam pembelajaran BIPA.
Penilaian kualitas media berasal dari rata-rata penilaian validator ahli media
pembelajaran BIPA. Validator ahli tersebut, dosen ahli media, dosen ahli materi
dan instruktur BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta. Validator media memberikan
skor 4,4 dengan kategori sangat baik. Validator materi memberikan skor 3,4
dengan kategori baik. Instruktur BIPA memberikan skor 4,1 dengan kategori baik.
Produk vlog untuk bahan ajar menyimak mendapatkan kesimpulan cukup
membantu dari responden uji coba produk. Berdasarkan hasil penelitian diatas,
media vlog untuk bahan ajar menyimak cukup membantu pemelajar BIPA tingkat
beginner dalam mengembangkan keterampilan menyimak. Media vlog tersebut
cocok untuk pembelajaran BIPA di tingkat beginner. Dapat disimpukan bahwa
pengembangan media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar BIPA tingkat
beginner layak digunakan sebagai media pembelajaran alternatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
B. Implikasi
Pengembangan produk bermedia vlog untuk bahan ajar menyimak dapat
dimanfaatkan unutk mengembangkan keterampilan berbahasa bagi pemelajar
BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta, karena pengembangan ini
dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner
di Wisma Bahasa Yogyakarta. Selain itu peneliti membuat media berdasarkan
buku pegangaan 1A dan 1B sebagai bahan ajarnya.
Jika produk akan digunakan di lembaga bahasa lain, pengguna media harus
memperhatikan beberapa hal berikut.
a. Pengguna harus memperhatikan kesesuaian topik dengan topik yang ada di
lembaga tersebut.
b. Pengguna harus memastikan kesesuaian produk dengan tingkat pemelajar.
c. Pengguna harus memperhatikan metode pembelajaran yang diterapkan di lembaga
belajarnya.
C. Saran
Saran-saran peneliti dalam pengembangan produk bermedia vlog untuk bahan ajar
menyimak, yakni.
a. Pengguna mempelajari terlebih dahulu cara penggunaan produk.
b. Pengguna perlu memperhatikan kondisi sekitar saat menggunakan produk.
Dibutuhkan situasi dan kondisi tenang untuk penggunan produk yang efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
c. Peneliti mengembangkan produk untuk pemelajar BIPA tingkat beginner.
Peneliti lain tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan produk ini pada
tingkat, bahasa dan topik lainya.
d. Tidak menutup kemungkinan peneliti lain dapat membeuat produk bahan ajar
buku latihan bahasa Indonesia dalam bentuk aplikasi pada laptop atau
smartphone.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
DAFTAR PUSTAKA
Adryansyah. 2012. Profil Bipa Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa.
Diakses pada 10 Maret 2018 dari
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/info_bipa
Alan Werner, Erich. 2012. Rants, Reactions, and other Rhetorics: Genres of the
YouTube Vlog. Chapel Hill.
Alianto, Devina. 2017. Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) Untuk
Pembelajaran Laporan Perjalanan Pada Siswa KelasVIII SMP Katolik
Yohanes Gabriel Pare-Kediri. Yogyakarta. S.Pd. Universitas Sanata Dharma.
Dewi, Rishe Purnama.2016. Pengembangan Buku Ajar Pemula Bahasa Indonesia
Bagi Penutur Asisng Berbasis CEFR (dalam Jurnal Tarbawy Vol. 3 Nomor 2
Desember 2016 Stain Sas Bangka Belitung)
________________.2017. Pengembangan Media Pembelajaran Menyimak Berbasis
Lectora Inspire Untuk Pembelajar BIPA Tingkat Pemula Dasar KBRI Moscow.
Batu.Permartabatan Bahasa Indonesia Dalam Menghadapi Perubahan
Konstelasi Politik dan Ekonomi Dunia (dalam prosiding Konferensi
Internasional Pengajaran Bahasa Indoneisa Bagi Penutur Asing
KIPBIPAX/2017). 325-333.
EFSET..(t.t.). CEFT dan ESFET. Diakses pada 5 Maret 2018 dari
https://www.efset.org/id/english-score/cefr/
Fouhey, David F., et al. 2017. From Lifestyle Vlogs to Everyday Interactions.
Diakses tgl. 6 Maret 2018 dari
http://people.eecs.berkeley.edu/~dfouhey/2017/VLOG/
Hapsari, Agnes Linda. 2013. Pengembangan Silabus dan Bahan Pembelajaran
Menyimak Menggunakan Media Audio-Visual Unuk Level Intermediate BIPA di
Wisma Bahsa Tahun 2012/2013. Yogyakarta. S.Pd. Univesitas Sanata Dharma.
Idris, Nuny Sulistiany. 2017. Internasionalisasi Bahasa Indonesia Melalui
Pengajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (Bipa). Bandung. Seminar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Internasional Pembelajaran BIPA: Perubahan, Tantangan, dan Peluang. 4 April
2017.
Kamaru. 2016. Pengertian Vlog dan Manfaatnya Bagi Youtuber. Diakses pada 6
Maret 2018 dari https://www.matahaya.com/2016/04/pengertian-vlog-dan-
manfaatnya.html
Kompasiana. 2015. Belajar Bahasa Asing dengan Bahan Ajar Otentik. Diakses pada
2 Fbruari 2018 dari https://www.kompasiana.com/ahmadimam/belajar-bahasa-
asing-dengan-bahan-ajar-otentik_55c7f5cb707a619e1b05f0ce
Ningrum, Rifqia Kartika dkk. 2017. Bipa (Bahasa Indonesia Penutur Asing) Sebagai
Upaya Internasionalisasi Universitas Di Indonesia. Surakarta. The 1st
Education and Language International Conference Proceedings Center for
International Language Development of Unissula. 727-728.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Edisi
Ketiga. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
________________.2013. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Pranowo. 2014. Teori Belajar Bahasa untuk Guru Bahasa dan Mahasiswa Jurusan
Bahasa. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Prastowo, Andi. 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Menciptakan
Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Yogyakarta : DIVA
Press.
Purnamasari, Niken. 2017. “Tentang Vlog, Tren Kekinian yang Sedang Menjamur”.
Detik.com. 6 Juli.
Rouse, Margaret. 2006. Vlog (video blog). Diakses pada 5 Maret 2018 dari
http://whatis.techtarget.com/definition/vlog-video-blog
Setyaningrum, Rooselina Ayu. 2011. Pengembangan Materi Menyimak Dengan
Media Audiovisual Level Advanced Berbasis Interkultural Untuk Pembelajar
BIPA. Yogyakarta. S.Pd. Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Subyantoro dan Bambang Hartono. 2003. Hakikat Keterampilan Menyimak.
Surakarta: UNS Press.
Sudaryono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Edisi Pertama. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardjo. 2008. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Suyitno, Imam. 2007. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Untuk Penutur
Asing (BIPA) Berdasarkan Hasil Analisis Kebutuhan Belajar.
Trigan, Henry Guntur. 2013. Menyimak Sebagai Suatu Keeterampilan Berbahasa.
Bandung: Cv Angkasa.
Wiki How. (t.t.) . How to Make a Great First Vlog. Diakses pada 6 Maret 2018 dari
https://www.wikihow.com/Make-a-Great-First-Vlog
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 1
Surat Permohonan Validasi Instrument
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 2
Surat Permohonan Validasi Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 3
Validasi Instrumen Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 4
Rubik Penilaian Validasi Instrumen
Rubrik Penlaian
No
Nomor Butir
dalam Lembar
Validasi
Instrumen
Penelitian
Deskripsi Skor
1 2 4 5
A. Rubrik Penilaian Instrument Analisis Kebutuhan
A.1
Angket
Analisis
Kebutuhan
untuk
Pemelajar
BIPA
Tingkat
Beginner
a. Petunjuk pengisisan
angket analaisis
kebutuhan tidak
membantu dan bahasa
yang digunakan
membingungkan
sehingga tidak jelas.
Petunjuk pengisisan
angket analisis
kebutuhan tidak
membantu tetapi
bahasa yang
digunakan cukup
singkat, padat dan
jelas.
Petunjuk pengisisan
angket analisis
kebutuhan sudah
membantu tetapi
bahasa yang
digunakan cukup
singkat, padat dan
jelas.
Petunjuk pengisian
analisis kebutuhan
sudah membantu dan
bahasa yang digunakan
singkat , padat dan
jelas.
b. Pernyataan yang
dipilih sangat tidak
sesuai dengan
indikator yang
dicapai.
Pernyataan yang
dipilih tidak sesuai
dengan indikator yang
dicapai.
Pernyataan yang
dipilih cukup sesuai
dengan indikator
yang dicapai
Pernyataan yang dipilih
sesuai dengan indikator
yang dicapai
c. Lembar Validasi Lembar Validasi Lembar Validasi Lembar Validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
instrument yang
diberikan tidak
menggunakan format
yang sesuai dengan
kebutuhan.
Tidak lengkapanya
poin analisis
kebutuhan yang
dituju.
Angket yang diajukan
belum layak sebagai
sarama pengambilan
data.
instrument yang
diberikan tidak
menggunakan format
yang sesuai dengan
kebutuhan.
Cukup lengkap poin
analisis kebutuhan
yang dituju.
Angket yang diajukan
cukup layak sebagai
sarama pengambilan
data.
instrument yang
diberikan
menggunakan
format yang cukup
sesuai dengan
kebutuhan (terdapat
beberapa format
masih tertukar satu
sama lain)
Kelengkapan poin
analisis kebutuhan
yang dituju.
Angket yang
diajukan cukup
layak sebagai
sarama pengambilan
data.
instrument yang
diberikan
menggunakan format
yang sesuai dengan
kebutuhan.
Kelengkapan poin
analisis kebutuhan
yang dituju.
Angket yang diajukan
sudah layak sebagai
sarama pengambilan
data.
d. Bahasa yang
digunakan berbelit-
belit sehingga sulit
untuk dipahami.
Penggunaan bahasa
sangat tidak sesuai
dengan penulisan
yang baik dan benar
(masih banyak
kesalah penulisan).
Bahasa yang
digunakan cukup
sederhana namun
masih sulit dipahami.
Penggunaan bahasa
cukup sesuai dengan
penulisan yang baik
dan benar (kesalah
penulisan sedikit).
Bahasa yang
digunakan cukup
sederhana dan
mudah dipahami.
Penggunaan bahasa
cukup sesuai dengan
penulisan yang baik
dan benar ( kesalah
penulisan sedikit).
Bahasa yang digunakan
sederhana dan mudah
dipahami.
Penggunaan bahasa
sudah sesuai dengan
penulisan yang baik
dan benar.
e. Penggunaan kalimat
tidak sesuai dengan
Kalimat yang
digunakan merupakan
Kalimat yang
digunakan
Kalimat yang
digunakan merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
kaidahnya. kalimat kompleks. merupakan kalimat
sederhana.
kalimat tunggal.
A.2
Pedoman
Wawancara
terstuktur
dengan
Instruktur
BIPA
a. Pertanyaan yang
dipilih sangat tidak
sesuai dengan
indikator yang
dicapai.
Pertanyaan yang
dipilih tidak sesuai
dengan indikator yang
dicapai.
Pertanyaan yang
dipilih cukup sesuai
dengan indikator
yang dicapai
Pertanyaan yang dipilih
sesuai dengan indikator
yang dicapai
b. Tidak lengkapanya
poin analisis
kebutuhan yang
dituju.
Angket yang diajukan
belum layak sebagai
sarama pengambilan
data.
Cukup lengkap poin
analisis kebutuhan
yang dituju.
Angket yang diajukan
cukup layak sebagai
sarama pengambilan
data.
Kelengkapan poin
analisis kebutuhan
yang dituju.
Angket yang
diajukan cukup
layak sebagai
sarama pengambilan
data.
Kelengkapan poin
analisis kebutuhan
yang dituju.
Angket yang diajukan
sudah layak sebagai
sarama pengambilan
data.
c. Bahasa yang
digunakan berbelit-
belit sehingga sulit
untuk dipahami.
Penggunaan bahasa
sangat tidak sesuai
dengan penulisan
yang baik dan benar
(masih banyak
kesalah penulisan).
Bahasa yang
digunakan cukup
sederhana namun
masih sulit dipahami.
Penggunaan bahasa
cukup sesuai dengan
penulisan yang baik
dan benar (kesalah
penulisan sedikit).
Bahasa yang
digunakan cukup
sederhana dan
mudah dipahami.
Penggunaan bahasa
cukup sesuai dengan
penulisan yang baik
dan benar ( kesalah
penulisan sedikit).
Bahasa yang digunakan
sederhana dan mudah
dipahami.
Penggunaan bahasa
sudah sesuai dengan
penulisan yang baik
dan benar.
d. Penggunaan kalimat
tidak sesuai dengan
kaidahnya.
Kalimat yang
digunakan merupakan
kalimat kompleks.
Kalimat yang
digunakan
merupakan kalimat
sederhana.
Kalimat yang
digunakan merupakan
kalimat tunggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
B. Rubrik Penilaian Instrument Penilaian Produk
B.1
Lembar
Validasi
Produk oleh
Dosen Ahli
dan
Instruktur
BIPA
a. Petunjuk pengisisan
lembar validasi
produk tidak
membantu dan bahasa
yang digunakan
membingungkan
sehingga tidak jelas.
Petunjuk pengisisan
lembar validasi
produk tidak
membantu tetapi
bahasa yang
digunakan cukup
singkat, padat dan
jelas.
Petunjuk pengisisan
lembar validasi
produk kebutuhan
sudah membantu
tetapi bahasa yang
digunakan cukup
singkat, padat dan
jelas.
Petunjuk pengisian
lembar validasi produk
sudah membantu dan
bahasa yang digunakan
singkat , padat dan
jelas.
b. Pernyataan yang
dipilih sangat tidak
sesuai dengan
kebetuhan penilaian
yang dicapai.
Pernyataan yang
dipilih tidak sesuai
dengan kebetuhan
penilaian yang
dicapai.
Pernyataan yang
dipilih cukup sesuai
dengan kebetuhan
penilaian yang
dicapai
Pernyataan yang dipilih
sesuai dengan
kebetuhan penilaian
yang dicapai
c. Lembar Validasi
instrument yang
diberikan tidak
menggunakan format
yang sesuai dengan
kebutuhan.
Tidak lengkapanya
poin penilaian produk
yang dituju.
Angket yang diajukan
belum layak sebagai
sarama penilaian
produk.
Lembar Validasi
instrument yang
diberikan tidak
menggunakan format
yang sesuai dengan
kebutuhan.
Cukup lengkap poin
penilaian produk yang
dituju.
Angket yang diajukan
cukup layak sebagai
sarama penilaian
produk.
Lembar Validasi
instrument yang
diberikan
menggunakan
format yang cukup
sesuai dengan
kebutuhan (terdapat
beberapa format
masih tertukar satu
sama lain)
Kelengkapan poin
penilaian produk
yang dituju.
Angket yang
Lembar Validasi
instrument yang
diberikan
menggunakan format
yang sesuai dengan
kebutuhan.
Kelengkapan penilaian
produk yang dituju.
Angket yang diajukan
sudah layak sebagai
sarama penilaian
produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
diajukan cukup
layak sebagai
sarama penilaian
produk.
d. Bahasa yang
digunakan berbelit-
belit sehingga sulit
untuk dipahami.
Penggunaan bahasa
sangat tidak sesuai
dengan penulisan
yang baik dan benar
(masih banyak
kesalah penulisan).
Bahasa yang
digunakan cukup
sederhana namun
masih sulit dipahami.
Penggunaan bahasa
cukup sesuai dengan
penulisan yang baik
dan benar (kesalah
penulisan sedikit).
Bahasa yang
digunakan cukup
sederhana dan
mudah dipahami.
Penggunaan bahasa
cukup sesuai dengan
penulisan yang baik
dan benar ( kesalah
penulisan sedikit).
Bahasa yang digunakan
sederhana dan mudah
dipahami.
Penggunaan bahasa
sudah sesuai dengan
penulisan yang baik
dan benar.
e. Penggunaan kalimat
tidak sesuai dengan
kaidahnya.
Kalimat yang
digunakan merupakan
kalimat kompleks.
Kalimat yang
digunakan
merupakan kalimat
sederhana.
Kalimat yang
digunakan merupakan
kalimat tunggal.
B.2
Lembar
Penilaian
Produk oleh
Pemelajar
BIPA
a. Petunjuk pengisisan
lembar validasi
produk tidak
membantu dan bahasa
yang digunakan
membingungkan
sehingga tidak jelas.
Petunjuk pengisisan
lembar validasi
produk tidak
membantu tetapi
bahasa yang
digunakan cukup
singkat, padat dan
jelas.
Petunjuk pengisisan
lembar validasi
produk kebutuhan
sudah membantu
tetapi bahasa yang
digunakan cukup
singkat, padat dan
jelas.
Petunjuk pengisian
lembar validasi produk
sudah membantu dan
bahasa yang digunakan
singkat , padat dan
jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
b. Pernyataan yang
dipilih sangat tidak
sesuai dengan
kebetuhan penilaian
yang dicapai.
Pernyataan yang
dipilih tidak sesuai
dengan kebetuhan
penilaian yang
dicapai.
Pernyataan yang
dipilih cukup sesuai
dengan kebetuhan
penilaian yang
dicapai
Pernyataan yang dipilih
sesuai dengan
kebetuhan penilaian
yang dicapai
c. Lembar Validasi
instrument yang
diberikan tidak
menggunakan format
yang sesuai dengan
kebutuhan.
Tidak lengkapanya
poin penilaian produk
yang dituju.
Angket yang diajukan
belum layak sebagai
sarama penilaian
produk.
Lembar Validasi
instrument yang
diberikan tidak
menggunakan format
yang sesuai dengan
kebutuhan.
Cukup lengkap poin
penilaian produk yang
dituju.
Angket yang diajukan
cukup layak sebagai
sarama penilaian
produk.
Lembar Validasi
instrument yang
diberikan
menggunakan
format yang cukup
sesuai dengan
kebutuhan (terdapat
beberapa format
masih tertukar satu
sama lain)
Kelengkapan poin
penilaian produk
yang dituju.
Angket yang
diajukan cukup
layak sebagai
sarama penilaian
produk.
Lembar Validasi
instrument yang
diberikan
menggunakan format
yang sesuai dengan
kebutuhan.
Kelengkapan penilaian
produk yang dituju.
Angket yang diajukan
sudah layak sebagai
sarama penilaian
produk.
d. Bahasa yang
digunakan berbelit-
belit sehingga sulit
untuk dipahami.
Penggunaan bahasa
sangat tidak sesuai
Bahasa yang
digunakan cukup
sederhana namun
masih sulit dipahami.
Penggunaan bahasa
cukup sesuai dengan
Bahasa yang
digunakan cukup
sederhana dan
mudah dipahami.
Penggunaan bahasa
cukup sesuai dengan
Bahasa yang digunakan
sederhana dan mudah
dipahami.
Penggunaan bahasa
sudah sesuai dengan
penulisan yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
dengan penulisan
yang baik dan benar
(masih banyak
kesalah penulisan).
penulisan yang baik
dan benar (kesalah
penulisan sedikit).
penulisan yang baik
dan benar ( kesalah
penulisan sedikit).
dan benar.
e. Penggunaan kalimat
tidak sesuai dengan
kaidahnya.
Kalimat yang
digunakan merupakan
kalimat kompleks.
Kalimat yang
digunakan
merupakan kalimat
sederhana.
Kalimat yang
digunakan merupakan
kalimat tunggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 5
Hasil Perhitungan Validasi InstrumenPenelitian
A. Penilaian Instrumen Analisis Kebutuhan
No
Teknik
Pengumpulan
Data
Komponen yang dinilai Skor
1
Angket Analisis
Kebutuhan untuk
Pemelajar BIPA
Tingkat Beginner
a. Petunjuk pengisian dalam lembar angket
analisis kebutuhan pengembangan bahan
ajar menyimak terintegratif melalui vlog dapat membantu pemelajar dalam
pengisiannya.
4
b. Pernyataan-pernyataan dalam angket
analisis kebutuhan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai
4
c. Kelayakan Instrumen untuk pengambilan
data di lapangan. 4
d. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan
yang baik dan benar. 4
e. Susunan kalimat dapat dipahami. 4
2
Pedoman
Wawancara
terstuktur dengan
Instruktur BIPA
a. Pertanyaan-pertanyaan dalam pedoman
wawancara sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai
2
b. Kelayakan Instrumen untuk pengambilan
data di lapangan. 4
c. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan
yang baik dan benar. 4
d. Susunan kalimat dapat dipahami. 4
Rata-Rata Skor 3,7
Keterangan “Baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
B. Penilaian Instrumen Penilaian Produk
No
Teknik
Pengumpulan
Data
Komponen yang dinilai Skor
1
Lembar Validasi
Produk oleh Dosen
Ahli dan
Instruktur BIPA
a. Petunjuk pengisian dalam lembar
validasi produk oleh ahli pada
pengembangan bahan ajar menyimak
terintegratif melalui vlog dapat
membantu dalam pengisiannya.
4
b. Pernyataan yang dibuat dalam lembar
validasi produk oleh ahli sesuai
dengan kebutuhan penilaiannya
4
c. Kelayakan Instrumen untuk penilaian
produk. 4
d. Penggunaan bahasa sesuai dengan
kaidah penulisan yang baik dan benar. 4
e. Susunan kalimat dapat dipahami. 4
2.
Lembar Penilaian
Produk oleh
Pemelajar BIPA
a. Petunjuk pengisian dalam lembar
penilaian produk oleh pemelajar BIPA
pada pengembangan bahan ajar
menyimak terintegratif melalui vlog
dapat membantu dalam pengisiannya.
4
b. Pernyataan yang dibuat dalam lembar
penilaian produk oleh pemelajar
BIPA sesuai dengan kebutuhan
penilaiannya
4
c. Kelayakan Instrumen untuk penilaian
produk. 4
d. Penggunaan bahasa sesuai dengan
kaidah penulisan yang baik dan benar. 4
e. Susunan kalimat dapat dipahami. 4
Rata-rata Skor 4
Keterangan “Sangat Baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 6
Lembar Pedoman Wawancara Instruktur BIPA
1. Tingkatan Pembelajaran BIPA
Dalam pemilihan tingkat pembelajar, apakah Wisma Bahasa menggunakan
tingkatan dari CEFR?
2. Proses Pembelajaran
a. Bagaimana proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas beginner Wisma
Bahasa Yogyakarta?
b. Berapa lama durasi waktu mengajar bahasa Indonesia di kelas beginner Wisma
Bahasa Yogyakarta?
3. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran apa yang paling sering anda gunakan ketika mengajar
bahasa Indonesia?
4. Hambatan dalam proses pembelajaran
a. Selama proses pembelajaran, masalah apa yang sering anda temukan di dalam
kelas?
b. Apakah hambatan tersebut sudah teratasi dengan baik? Jelaskan.
5. Gaya Belajar
a. Dalam proses pembelajarannya, pemelajar BIPA di Wisma Bahasa memiliki gaya
belajar apa saja?
b. Apakah gaya belajar pemelajar BIPA di Wisma Bahasa mempengaruhi
penggunaan media dalam pembelajarannya?
6. Ketersediaan sumber bahan ajar dan media pembelajaran
a. Apa sajakah sumber belajar yang selama ini anda gunakan untuk mengajar bahasa
Indonesia untuk kelas beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta?
b. Apakah jenis media pembelajaran yang sering digunakan ketika proses
pembelajaran bahasa Indonesia?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
7. Media Pembelajaran yang digunakan ketika proses pembelajaran bahasa
Indonesia pada kelas beginner.
Apa saja media pembelajaran yang sering anda gunakan untuk mengajar bahasa
Indonesia untuk kelas beginner Wisma Bahasa Yogyakarta?
8. Media bahan ajar Vlog
a. Apakah Wisma Bahasa sudah pernah menggunakan bahan ajar berupa vlog?
b. Apakah yang anda ketahui tentang vlog?
9. Harapan tentang media pembelajaran baru
Apakah harapan anda berkaitan dengan media pembelajaran khusus untuk
pembelajar BIPA tingkat Beginner di Wisma Bahagas Yogyakarta?
10. Keterampilan Menyimak dalam pembelajaran.
a. Bahan ajar apa saja yang sering anda berikan pada pemelajar BIPA tingkat
beginner untuk pembelajaran keterampilan menyimak?
b. Bentuk latihan apa saja yang ada sering anda gunakan untuk pembelajaran
keterampilan menyimak pada pemelajar BIPA tingkat beginner?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 7
Transkip Wawancara Instruktur BIPA
No Pertanyaan Jawaban
Ibu Vina
1 Apakah WB
menggunakan tingkatan
belajar seperti CEFR?
Iya, menyerupai CEFR.
2
Bagaimana proses
pembelajaran bahasa
Indonesia di kelas
beginner di Wisma
Bahasa? Berapa durasi
waktu belajar dan
mengarnya?
Melalui buku 1A dan 1B. Kemudian melalui
media realia (gambar atau foto kecil) dan cerita
bergambarlah. Durasinya per sesi 1 jam 45 menit.
3
Metode pembelajaran
apa saja yang paling
sering Anda gunakan
ketika mengajar bahasa
Indonesia?
Biasanya Tanya jawab, interaktif dengan
pembelajarnya.
4
Selama proses
pembelajaran, masalah
apa yang sering Anda
temukan di dalam kelas?
Apakah hambatan
tersebut telah teratasi?
Ada. Tapi setiap murid berbeda-beda ya. Mungkin
kalau masalah dari Methew (salah satu pemelajar
Wisma Bahasa yang mengisi angket analisis
kebutuhan), saya gak tau ya nama medisnya apa.
Apa disleksia atau apa. Dia pintar dalam hal
ekonomi. Tapi, ketika dia belajar bahasa kesulitan
sekali, khususnya untuk pengucapan dan membaca
suku kata. Dia suka kebolak-balik. Misalnya,
“ibunya” dia membacanya “ibuanya”. Sudah
diperbaiki terus menerus masih seperti itu. Dan
hambatan untuk mengingat kosakata. Untuk
hambatan ini, saya masih belum menemukan
solusinya. Masih sulit sekali. Saat membaca pada
baris pertama sudah benar, tetapi baris selanjutnya
akan terulang lagi kesalahannya.
5
Dalam proses
pembelajarannya,
pemelajar BIPA di
Wisma Bahasa memiliki
gaya belajar apa saya?
Apakah gaya belajar
tersebut mempengaruhi
Biasanya, lebih suka dialiog ya dari pada monolog
yang gurunya harus berbicara terus. Tapi tidak
bias digeneralisir juga sih. Ada murid yang seperti
itu. 1 dari 10 misalnya. Tapi kebanyakan dialog
sih. Murid lebih senang diajak tanya jawab dan
tidak ttext book. Gaya belajr mempengaruhi
penggunaan medianya. Saya piker iutu lebih cepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
pada penggunan media
belajarnya?
nyantol ya. Lebih cepat ditangkap. Atau bias lewat
situasi-situasi, lewat gambar-gambar itu kan juga
lebih cepat ditangkap oleh murid biasanya.
6
Apa sajakah sumber
belajar yang selama ini
Anda gunakan untuk
mengeajar bahasa
Indonesia untuk kelas
beginner di Wisma
Bahasa?
Sumber-sumbernya apa ya? Saya pakai realia ya,
gambar-gambar aja. Kalau pakai video belum
pernah sih. Kalau materi audio ada. Kelas
beginner belum pernah pakai video.
Apakah sumber belajar
video memungkintan
untuk pembelajar
beginner? (Pertanyaan
tambahan)
Saya pikir memungkinkan. Khususnya untuk
alphabet dan suku kata. Bunyi a, i, u, e, o kan
beda ya sama bunyi dari bahasa lain. Selain itu
bunyi suku kata. Terutama pada nasal-nasal. Jadi,
kalau itu brupa video dan audio itu sangat bagus
untuk menurut saya ya, untuk alphabet dan suku
kata (cara membacanya). Contoh nasal satu [g]
/tangan/ itu sulit sekali ya, lalu, dengan dua [g]
/tangga/. itu pasti berkali-kali. Hal-hal yang seperti
itu sih yang akan sangat membantu sekali di kelas
beginner.
Dari hasil kuisioner yang
saya sebarkan, terdapat
4 hal yang sangat
dibutuhkan pemelajar
BIPA tingkat beginner
(denah dan arah,
berbelanja dan
menawar,
memperkenalkan diri
serta mengekspresikan
perasaan) kira-kira dari
keempat materi tersebut
apakah memungkinkan
untuk dijadikan sebagai
bahan ajar menyimak
melalui vlog?
Saya rasa memungkinkan ya. Terutama bagian
berbelanja dan menawar serta perasaan. Tetapi
mengungkapkan perasaan sudah bukan materi
beginner ya, bias masuk pada post beginner atau
pre-intermediate.
7
Apa saja media
pembelajaran yang
sering Anda gunakan
untuk mengajar bahasa
Indoneisa kelas beginner
Media yang sering digunakan itu realia, dengaran
berupa audio dan bukan video ya. Kecuali untuk
kelas atas, mungkin video sudah bias digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
di Wisma Bahasa
Yogyakarta?
8
Apakah Wisma Bahasa
sudah pernah
menggunakan bahan
ajar berupa vlog?
Apakah Anda sendiri
mengetahui tentang vlog?
Vlog belum pernah digunakan di Wisma Bahasa.
Kalau vlog sendiri tau. Yang kayak dipakai
Kaesang anaknya presiden Jokowi kan ya.?
9
Apakah bahan ajar vlog
memiliki peluang untuk
diterapkan pada
pembelajaran BIPA di
tingkat beginner?
Saya pikir, membantu, tapi dengan kosa kata yang
seminimal mungkin. Maksudnya (harus) sangat
hati-hati dan pemilihan kosa kata. Takutnya
kasihan sih nanti. Kayak misalnya vlognya “Halo
Selamat Pagi!” “ sekarang kita ada di pasar” kalau
itu mereka suda tahu karena suda belajar. Tapi
kalau misalnya “ Halo Selamat Pagi! Kita ke pasar
Yuk!” Nah, “yuk”-nya ini apa? Mereka belum tahu
bahasa-bahasa seperti ini. Jadi itu akan membantu
jika kata-katanya sangat membantu. Atau contoh
materi lainya seperta pergi ke restoran, café dan
pasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
10
Bahan ajar apa saja yang
sering Anda berikan
pada pemelajar BIPA
tingkar beginner untuk
pembelajaran
keterampilan
menyimak? Bentuk
latihan separti apa yang
sering Anda gunakan
unutk pembelajaran
keterampilan menyimak
pada pemelajar tingkat
beginner di Wisma
Bahasa?
Bahan ajarnya bias dikaitkan dengan audio atau
realia lagi. Di sini lebih banyak menggunakan
bentuk latihan benar salah, mengisi rumpang atau
menjawab pertanyaan berdasarkan teks. Bisa juga
menceritakan kembali.
11
Peneliti menunjukan
tiga contoh vlog dan
narasumber diminta
untuk memilih tipe vlog
yang cocok untuk
pembelajar tingkat
beginner.
video A dengan subtitle, dan transkrip percakapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Video B tanpa subtitle, dan transkrip percakapan
namun ditampilkan beberapa kosa kata penting
atau beberapa informasi penting.
Video C tanpa subtule, dan transkrip
percakapannya. Polos, video dengan vlogger
berbicara langsung dengan kamera.
Kalau saya sih lebih mendinr yang kedua ya mbak.
Karena kalo yang pertama pasti akan memecah
focus pemelajarnya, kemudian tantangannya
berkurang. Kalau yang ketiga, tantangannya terlalu
berat sih. Tapi kasihan kalau video polosan. Video
yang kedua cukup membantu pemelajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
No Pertanyaan Jawaban
Ibu Niken
1
Bagaimana proses
pembelajaran bahasa
Indonesia di kelas
beginner di Wisma
Bahasa? Berapa durasi
waktu belajar dan
mengarnya?
Seperti kebanyakan guru lain yang kita pakai
bareng. Kita menggunakan realia, gambar-
gambar. Lalu, kalau terjemahan itu kalau sudah
paling mentok. Kalau bias jangan langsung
diterjemahakan ke bahasa Inggris atau bahasa
murid.
2
Metode pembelajaran
apa saja yang paling
sering Anda gunakan
ketika mengajar bahasa
Indonesia?
Kebanyakan kalau masih beginner masih belum
bisa diskusi ya. Masih kebyakan presentasi,
latihan-latihan, praktek-prektek, kasih contoh.
Bisanya kami memberikan kosa kata dulu ya, dan
struktunya, baru dilatihin. Jadi aku jarang kasih
aktivitas menulis di kelas. Biasanya untuk pr saja.
Tapi kalau memamng muridnya lambat baru aku
kasih aktivitas menulis di kelas.
3
Selama proses
pembelajaran, masalah
apa yang sering Anda
temukan di dalam
kelas? Apakah
hambatan tersebut
telah teratasi?
Pasti ada ya, apalagi kalau pembelajar dewasa ya.
Kalau pemeblajar dewasa kan pasti sudah
mengerti kebutuhannya, padahal belun tentu itu
standar atau evaluai yang sama yang kita berikan
pada murid. Pendapat guru kadang berbeda
dengan murid. Ya, kalau gitu kita harus
menghargai bahwa mereka mempunyai keputusan
sendiri. Kemudian kendala lain adalah bahasa ya.
Tidak semua murid bias menggunakan bahas
Inggris ya, gak semua dari kita (guru) bias
berbahasa lain selain bahasa inggris. Misalnya
bahasa cina atau bahasa korea. Mungkin ada
murid yang hanya bias bahasa negaranya saja
tanpa bias menggunakan bahasa inggris dan
bahasa Indonesianya terbatas. Hambatannya itu
bias teratasi misalnya dengan google. Biasanya
murid yang berinisiatif mengartikannya.
4
Dalam proses
pembelajarannya,
pemelajar BIPA di
Wisma Bahasa
memiliki gaya belajar
Macem-macem ya, mungkin ini juga masuk
dalam kendala itu ya. Misalnya ada murid ya yang
gaya belajarnya visual. Padalah kita gurunya tidak
bias menggambar. Yaudah, kita tuliskan saja
sebagai visualisasinya. Kalau disini, gaya belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
apa saya? Apakah gaya
belajar tersebut
mempengaruhi pada
penggunan media
belajarnya?
tidak sangat mempengaruhi penggunaan
medianya kalau menurut ku.
5
Apa sajakah sumber
belajar yang selama ini
Anda gunakan untuk
mengeajar bahasa
Indonesia untuk kelas
beginner di Wisma
Bahasa?
Kalau beginner masih buku sih, atau bias realia.
Atau kadang-kadang autentik material. Atau
kadang-kadang aku pakai menu makanan. Atau
kita ajak keluar praktek langsung disana.
Apakah sumber belajar
video memungkintan
untuk pembelajar
beginner? (Pertanyaan
tambahan)
Kalo dari kami jarang memakai video. Saya pikir
bisa, dengan catatan-catatan kecil yang sudah
saya sampaikan. Dan, pemerolehan kosa katanya
harus sesuai dengan yang diajarkan di Wisma
Bahasa.
6
Apa saja media
pembelajaran yang
sering Anda gunakan
untuk mengajar bahasa
Indoneisa kelas
beginner di Wisma
Bahasa Yogyakarta?
Beginner masih sedikit yah, Lebih banyak realia
ya. Kalau sudah level atas banyak macam media
yang dipakai.
7
Apakah Wisma Bahasa
sudah pernah
menggunakan bahan
ajar berupa vlog?
Apakah Anda sendiri
mengetahui tentang
vlog?
Belum, di Wisma Bahasa belum pernah
menggunakan vlog. Saya sendiri sedikit tahu,
8
Apakah bahan ajar
vlog memiliki peluang
untuk diterapkan pada
pembelajaran BIPA di
tingkat beginner?
Bisa, dengan penggunaan kata-kata yang simple,
dan tidak menggunakan bahasa gaul. Kemudian
tidak terlalu cepat.
9
Apakah harapan Anda
berkaitan dengan
media pembelajaran
khususnya untuk
pemelajar BIPA tingkat
beginner di Wisma
Kalo saya inginya yang update, menarik, dan
relevan serta berguna untuk muridnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Bahasa Yogyakarta?
10
Bahan ajar apa saja
yang sering Anda
berikan pada pemelajar
BIPA tingkar beginner
untuk pembelajaran
keterampilan
menyimak? Bentuk
latihan separti apa
yang sering Anda
gunakan unutk
pembelajaran
keterampilan
menyimak pada
pemelajar tingkat
beginner di Wisma
Bahasa?
Kami banyak menggunakan audio. Latihannya
kebanyakan fill in the blank, bentuknya closed.
11
Peneliti menunjukan
tiga contoh vlog dan
narasumber diminta
untuk memilih tipe vlog
yang cocok untuk
pembelajar tingkat
beginner.
video A dengan subtitle, dan transkrip
percakapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Video B tanpa subtitle, dan transkrip percakapan
namun ditampilkan beberapa kosa kata penting
atau beberapa informasi penting.
Video C tanpa subtule, dan transkrip
percakapannya. Polos, video dengan vlogger
berbicara langsung dengan kamera.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
No Pertanyaan Jawaban
Ibu Kristin
1
Bagaimana proses
pembelajaran bahasa
Indonesia di kelas
beginner di Wisma
Bahasa? Berapa durasi
waktu belajar dan
mengarnya?
Kalau mulai dari beginner, biasanya kami
mengacu pada buku dari Wisma Bahasa 1A dan
1B. Kemudian lebih mengutamakan keterampilan
berbicara dan mendengarkan. Dan lebih banyak
menggunakan realia, kartu-kartu supaya
menghindari penerjemahaan. Kemudian kami
menggunakan role play, drill.
2
Metode pembelajaran
apa saja yang paling
sering Anda gunakan
ketika mengajar bahasa
Indonesia?
Saya akan lebih banyak menggunakan role play,
situasi, terkada penugasan atau kadang ceramah
untuk penjelasan materi.
3
Selama proses
pembelajaran, masalah
apa yang sering Anda
temukan di dalam kelas?
Apakah hambatan
tersebut telah teratasi?
Pastinya. Contohnya, kalau di Wisma Bahasa, di
webnya, pasti sudah tertera jumlah sesi yang biasa
dicapai murid untuk menyelesaikan satu target.
Tapi ternyata itu semua kembali pada kemampuan
siswanya. Kemudian tergantung juga pada
pengaturan kelas oleh gurunya dan coordinator.
Terkadang batas sesinya sudah habis ternyata
belum selesai pembelajarannya. Biasanya kalau
seperti ini, guru dan koordinator akan
mengomunikasikan kembali ke pemelajarnya.
Semua tergantung pada aktivitas kelasnya.
Hambatan kedua yang kerap ditemui adalah di
kelas bahasa Indonesi, kami meminimalkan
penggunaan bahasa Inggris. Supaya orang tidak
berpikir harus bisa berbahasa Inggris untuk belajar
bahasa Indonesia. Nah, kadang-kadang ketika
membuat konteks dan situasi murid masih tidak
mengerti. Ya akhirnya harus menerjemahkan.
Atau, murid meminta pengumpul kata. Setiap kata
yang ingin dia tau dia minta. Pada akhirnyakan
jadi terlalu banyak. Padahal itu bukan termasuk
kata target juga. Di komunikasikan lagi dan ya
sudah. Hambatan-hambatan ini harus bisa ya
dikomunikasikan lagi ke muridnya. Khususnya
kalau menjadi koordinator, harus bias
mengkomunikasikan kembali serta memberi
beberapa saran pada muridnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
4
Dalam proses
pembelajarannya,
pemelajar BIPA di
Wisma Bahasa memiliki
gaya belajar apa saya?
Apakah gaya belajar
tersebut mempengaruhi
pada penggunan media
belajarnya?
Lebih banyak visual. Gaya belajar ini juga
mempengaruhi medianya. Ketika mereka (gaya
belajar) visual, tapi (materinya) berbicra kita pasti
harus menggambarkannya atau langsung
menunjuk barang/ objek.
5
Apa sajakah sumber
belajar yang selama ini
Anda gunakan untuk
mengeajar bahasa
Indonesia untuk kelas
beginner di Wisma
Bahasa?
Nomor satu pasti buku Wisma bahasa. Dua pasti
realia Wisma Bahasa, kemudian barang-barang
disekitar Wisma Bahasa. Kalau memang perlu,
khususnya untuk kelas anak. Saya akan memakai
atau membuat dari internet. Misal untuk
mengajarkan posisi, ada ruang makan, ruang ini,
ruang dapur, saya gak tahu kalau buku anak
sekarang sudah ada atau engga.
6
Apa saja media
pembelajaran yang
sering Anda gunakan
untuk mengajar bahasa
Indoneisa kelas beginner
di Wisma Bahasa
Yogyakarta?
Wisma bahasa sudah menyediakan realia atau
gambar-gambar. Atau contoh lain missal untuk
materi makanan, kita bisa membawa barang-
barang aslinya atau ketika berbelanja menawar,
kita bias langsung belajar di warung atau bawa
bungkus-bungkus makanan.
7
Apakah Wisma Bahasa
sudah pernah
menggunakan bahan
ajar berupa vlog?
Apakah Anda sendiri
mengetahui tentang vlog?
Ya, saya tahu. Tapi, di Wisma bahasa belum
pernah menggunakannya.
8
Apakah bahan ajar vlog
memiliki peluang untuk
diterapkan pada
pembelajaran BIPA di
tingkat beginner?
Ya, menurut saya banyak peluangnya. Jadi seperti
memvisualisasikan yang ada di buku pelajarannya
ya. Pastinya sangat membantu dan memudahkan
murid tentang apa yang akan dia pelajari.
9
Apakah harapan Anda
berkaitan dengan bahan
ajar pembelajaran
khususnya untuk
pemelajar BIPA tingkat
beginner di Wisma
Bahasa Yogyakarta?
Ya, selalu meng-update. Ya, sekarangkan akan
ada pergantian presiden, atau nama-nama artisnya.
Lalu, bisa diakses melalui internet. Kalau pakai
CD kan sudah tidak bias tho sekarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
10
Bahan ajar apa saja yang
sering Anda berikan
pada pemelajar BIPA
tingkar beginner untuk
pembelajaran
keterampilan
menyimak? Bentuk
latihan separti apa yang
sering Anda gunakan
unutk pembelajaran
keterampilan menyimak
pada pemelajar tingkat
beginner di Wisma
Bahasa?
Ya kalau beginner sih lebih banyak berfokus pada
buku. Atau menyesuaikan pada muridnya.
Kadang-kadang guru berkoordinasi dengan
koordinator untuk menyediakan latihan tersendiri
menyesuaikan kebutuhan muridnya. Misalnya,
menyesuaikan dengan nama kantornya. Bentuk
latihannya membaca, membuat kalimat, jumble
world, word squaredll.
11
Peneliti menunjukan
tiga contoh vlog dan
narasumber diminta
untuk memilih tipe vlog
yang cocok untuk
pembelajar tingkat
beginner.
video A dengan subtitle, dan transkrip percakapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Video B tanpa subtitle, dan transkrip percakapan
namun ditampilkan beberapa kosa kata penting
atau beberapa informasi penting.
Video C tanpa subtule, dan transkrip
percakapannya. Polos, video dengan vlogger
berbicara langsung dengan kamera.
Wah, nek saya kok lebih menantang yang kedua
atau ketiga ya mbak. Karna kalau yang pertama itu
tidak ada tantangannya, dan terlalu membuat
muridnya tidak fokus bisa jadi. Kalau yang kedua
atau yang ketiga bagus mbak. Tapi ya tadi, harus
menyesuaikan tempo dan irama saat berbicara.
Pemilihan katanya juga bukan kata yang sedang
menjadi trend gitu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 8
Form Kebutuhan Peserta Didik Baru
A. Identitas Pribadi (Profile)
Isilah data diri Anda pada kotak yang telah disediakan!
1 Nama Lengkap / (Name)
2 Umur / (Age)
3 Asal/ Kebangsaan / (Nationality)
4 Level / (Level)
5 Sejarah belajar bahasa / (Language learning
story)
7 Dengan siapa akan berkomunikasi / (With whom
will you speak in Indonesia language?)
8 Latar belakang pendidikan / (Educational
background)
9 Bahasa lain yang dikuasai / (Other language)
10 Tujuan pengunaan bahasa Indonesia / (Where
would the language be used)
B. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan kebutuhan berbahasa Anda
dengan cara memberikan tanda ceklis () pada kolom di bawah ini! (We
would like you to tell us which of the following uses of language are important
for you. Please put () in the box beside each if you think it is Very Useful,
Useful, Not Useful.)
No
Pernyataan materi yang
sangat dibutuhkan /
(Which language topics
would you like have better
understanding?)
Sangat
Berguna /
(Very Useful)
Berguna /
(Useful)
Tidak
Berguna /
(Not useful)
1 Memperkenalkan diri /
(Introduction)
2 Mendeskripsikan warna
kesukaan, ukuran, dsb. /
(Describing about favorite
color, belonging, etc.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
3 Menjelaskan posisi dan arah
/ (Explaining position and
direction)
4 Berbelanja dan menawar /
(Shopping at kioks and
bargaining)
5 Menyatakan waktu /
(Mention time and duration)
6 Menghitung jumlah /
(Mention number, amount,
size and price)
7 Menceritakan anggota
keluargaku / (Telling about
family)
8 Pergi ketempat wisata
dengan transportasi umum /
(Touring with public
transportation)
9 Kegiatan sehari-hari / (Daily
activity (mention day, date,
month and year))
10 Menyapa dan
mengungkapkan perasaan /
(Greating and explaining
feeling)
Berdasakan pernyataan di atas, sebutkan 5 materi yang sangat dibutuhkan
dalam pembelajaran bahasa Indonesia! (Form the list above, choose 5 main
subject which you want to learn the most!)
a. ……….
b. ……….
c. ……….
d. ……….
e. ……….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
C. Bagaimana cara Anda belajar? Lingkarilah jawaban yang sesuai dengan
kebutuhan Anda! ( How would you like to learn? Please circle the answer
below!)
1. Pembelajaran di kelas seperti apa yang Anda sukai? / (How would you like to study
in class?)
a. Individual / (Individually)
b. Dalam kelompok kecil / (In a small group)
c. Dalam kelompok besar / (In a big group)
2. Seberapa sering Anda menginginkan pekerjaan rumah?
(How often would you like to have homework?)
a. Sering / (Often)
b. Sesekali / (Sometimes)
3. Apakah Anda senang belajar ……..? / (Would you like to)
a. Senang belajar di dalam kelas saja / (Spend all your time in the class)
b. Sesekali belajar di luar kelas / (Spend some time outdoor and practice
with other people outside the class)
4. Bagaimana cara Anda belajar? / (How do you prefer to study)
a. Mengingat/ (By memorizing)
b. Mencari informasi secara mandiri / (By getting the information on your
own)
c. Mendengarkan / (By listenin)
d. Mendengarkan dan menulis catatan / (By listening)
5. Anda lebih senang dikoreksi dengan cara? / (If you speak or write incorectly, when
would you like to be corrected)
a. Langsung / (At once)
b. Pada akhir pertemuan / (In the end of the session)
6. Media seperti apa yang Anda sukai saat pembelajaran bahasa? / (Which media do
you prefer to use in learning the languages? Televisi/ Video/ Film)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
a. Radio/ Tape
b. Television
c. Video/ Vlog
7. Metode belajar seperti apa yang ada sukai? / (What kind of learning tmethod do
you like?)
a. Bernyanyi/ Singing
b. Dengan bercerita kembali/ storytelling
c. Dengan berbain peran/ Playin role
d. Berbicara dengan sesama teman/ talking with friends
D. Vlog
Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan kebutuhan Anda dengan cara
memberikan tanda silang (x) pada pilihan di bawah ini! / (Please cross (x) the
answer below!)
1. Apakah Anda mengetahui vlog? / (Do you know vlog? )
a. Ya (Yes)
b. Tidak (No)
2. Apakah Anda senang melihat vlog? / (Do you like wathcing vlog?)
a. Ya (Yes)
b. Tidak (No)
3. Manakah yang lebih Anda sukai? / (Which one do you prefer for the screen
resolution?)
a. 720p
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
b. 1280
4. Manakah yang lebih Anda sukai? / (Which one do you prefer?)
a. Dengan teks pendamping (nama tempat, nama orang, kata baru, dsb.) /
(With text (place, name, etc.))
b. Tanpa teks pendamping / (Without text)
5. Berapa lamakah durasi vlog yang Anda inginkan? / (How long vlog duration do
you prefer? )
a. < dari 5 menit / (< less than 5 minutes)
b. > dari 5 menit / (> more than 5 minutes)
6. Dalam satu video vlog, berapa topik pembicaraan yang Anda inginkan? / (How
many topic do you prefer in one vlog?)
a. 1-3 topik / (1-2 topic)
b. > dari 3 topik / (> more than 3 topic)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 9
Analisis Kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Lampiran 10
Validasi Produk Oleh Dosen Ahli Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 11
Validasi Oleh Dosen Ahli Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 12
Validasi Produk Oleh Instruktur BIPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lampiran 13
Rekapitulasi Hasil Validasi Dosen Ahli Materi
No. Aspek yang Dinilai Skor
Isi
1. Kesesuaian dan keberagaman dalam pemilihan materi modul
dan vlog dengan kompetensi yang dicapai untuk pemelajar
BIPA tingkat beginner.
2
2. Kesesuaian pemilihan tema pada modul dan vlog dengan
indikator yang dicapai untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 2
3. Kesesuaian isi materi pada modul dan vlog dengan judul atau
subjudul yang dipilih. 4
4. Kesesuaian urutan materi yang terstruktur pada modul
pembelajaran. 4
5. Kesesuaian bentuk evaluasi dalam modul pembelajaran dengan
materi. 4
Bahasa
6. Kejelasan dan kesesuaian materi yang disampaikan oleh
vlogger melalui vlog untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 4
7. Kemudahan penggunaan kalimat dalam modul pembelajaran
menyimak terintegratif melalui vlog untuk pemelajar BIPA
tingkat beginner.
4
8. Kesesuaian penggunaan tanda baca pada kalimat Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) pada modul
pembelajaran.
2
9. Kesesuaian pemilihan kosakata dalam penggunaan bahasa yang
disampaikan oleh vlogger serta bermanfaat untuk pemelajar
BIPA.
4
Bentuk
10. Kesesuaian bentuk modul pembelajaran menyimak terintegratif
melalui vlog dengan standar buku pembelajaran lainnya untuk
pemelajar BIPA tingkat beginner yang dicetak.
4
11. Urutan penyajian modul pembelajaran menyimak terintegratif
melalui vlog dengan standar urutan buku pembelajar lainya
untuk pemeljar BIPA di tingkat beginner.
4
12. Kombinasi warna dan gambar pada desain sampul modul
pembelajaran menyimak terintegratif melalui vlog bagi
pemelajar BIPA tingkat beginner.
2
13. Ukuran dan jenis huruf yang digunakan dalam modul
pembelajaran menyimak terintegratif melalui vlog bagi
pemelajar BIPA tingkat beginner.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
14. Ukuran dan kualitas gambar dalam modul pembelajaran
menyimak terintegratif melalui vlog bagi pemelajar BIPA
tingkat beginner.
4
15. Kesesuaian judul modul dengan materi yang dipilih serta
menarik untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 4
Video
16. Keseimbangan stabilitas dalam perekaman video. 4
17. Kesesuaian ukuran huruf (sebagai keterangan) dengan gambar
pada video (tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar). 4
18. Kejelasan suara pada video vlog yang disampaikan vlogger. 4
19. Kejelasan volume pada video vlog yang disampaikan vlogger. 4
Lain-lain
20. Kejelasan pada petunjuk penggunaan modul pembelajaran
menyimak terintegratif melalui vlog bagi pemelajar BIPA
tingkat beginner.
2
21. Bahan ajar menyimak melalui vlog memiliki potensi
keberhasilan untuk penerapan keterampilan berbahasa lainnya. 4
Rata-rata Skor 3,4
Keterangan “Baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Lampiran 14
Rekapitulalsi Hasil Validasi Dosen Ahli Media
No. Aspek yang Dinilai Skor
Isi
1. Kesesuaian dan keberagaman dalam pemilihan materi modul
dan vlog dengan kompetensi yang dicapai untuk pemelajar
BIPA tingkat beginner.
5
2. Kesesuaian pemilihan tema pada modul dan vlog dengan
indikator yang dicapai untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 4
3. Kesesuaian isi materi pada modul dan vlog dengan judul atau
subjudul yang dipilih. 5
4. Kesesuaian urutan materi yang terstruktur pada modul
pembelajaran. 5
5. Kesesuaian bentuk evaluasi dalam modul pembelajaran dengan
materi. 5
Bahasa
6. Kejelasan dan kesesuaian materi yang disampaikan oleh
vlogger melalui vlog untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 4
7. Kemudahan penggunaan kalimat dalam modul pembelajaran
menyimak terintegratif melalui vlog untuk pemelajar BIPA
tingkat beginner.
4
8. Kesesuaian penggunaan tanda baca pada kalimat Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) pada modul
pembelajaran.
5
9. Kesesuaian pemilihan kosakata dalam penggunaan bahasa yang
disampaikan oleh vlogger serta bermanfaat untuk pemelajar
BIPA.
5
Bentuk
10. Kesesuaian bentuk modul pembelajaran menyimak terintegratif
melalui vlog dengan standar buku pembelajaran lainnya untuk
pemelajar BIPA tingkat beginner yang dicetak.
5
11. Urutan penyajian modul pembelajaran menyimak terintegratif
melalui vlog dengan standar urutan buku pembelajar lainya
untuk pemeljar BIPA di tingkat beginner.
4
12. Kombinasi warna dan gambar pada desain sampul modul
pembelajaran menyimak terintegratif melalui vlog bagi
pemelajar BIPA tingkat beginner.
4
13. Ukuran dan jenis huruf yang digunakan dalam modul
pembelajaran menyimak terintegratif melalui vlog bagi
pemelajar BIPA tingkat beginner.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
14. Ukuran dan kualitas gambar dalam modul pembelajaran
menyimak terintegratif melalui vlog bagi pemelajar BIPA
tingkat beginner.
4
15. Kesesuaian judul modul dengan materi yang dipilih serta
menarik untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 5
Video
16. Keseimbangan stabilitas dalam perekaman video. 4
17. Kesesuaian ukuran huruf (sebagai keterangan) dengan gambar
pada video (tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar). 4
18. Kejelasan suara pada video vlog yang disampaikan vlogger. 4
19. Kejelasan volume pada video vlog yang disampaikan vlogger. 4
Lain-lain
20. Kejelasan pada petunjuk penggunaan modul pembelajaran
menyimak terintegratif melalui vlog bagi pemelajar BIPA
tingkat beginner.
5
21. Bahan ajar menyimak melalui vlog memiliki potensi
keberhasilan untuk penerapan keterampilan berbahasa lainnya. 5
Rata-rata Skor 4,4
Keterangan “Sangat
Baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Lampiran 15
Rekapitulasi Hasil Validasi Instruktur BIPA
No. Aspek yang Dinilai Skor
Isi
1. Kesesuaian dan keberagaman dalam pemilihan materi modul
dan vlog dengan kompetensi yang dicapai untuk pemelajar
BIPA tingkat beginner.
5
2. Kesesuaian pemilihan tema pada modul dan vlog dengan
indikator yang dicapai untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 4
3. Kesesuaian isi materi pada modul dan vlog dengan judul atau
subjudul yang dipilih. 5
4. Kesesuaian urutan materi yang terstruktur pada modul
pembelajaran. 4
5. Kesesuaian bentuk evaluasi dalam modul pembelajaran dengan
materi. 4
Bahasa
6. Kejelasan dan kesesuaian materi yang disampaikan oleh
vlogger melalui vlog untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 5
7. Kemudahan penggunaan kalimat dalam modul pembelajaran
menyimak terintegratif melalui vlog untuk pemelajar BIPA
tingkat beginner.
4
8. Kesesuaian penggunaan tanda baca pada kalimat Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) pada modul
pembelajaran.
2
9. Kesesuaian pemilihan kosakata dalam penggunaan bahasa yang
disampaikan oleh vlogger serta bermanfaat untuk pemelajar
BIPA.
2
Bentuk
10. Kesesuaian bentuk modul pembelajaran menyimak terintegratif
melalui vlog dengan standar buku pembelajaran lainnya untuk
pemelajar BIPA tingkat beginner yang dicetak.
4
11. Urutan penyajian modul pembelajaran menyimak terintegratif
melalui vlog dengan standar urutan buku pembelajar lainya
untuk pemeljar BIPA di tingkat beginner.
4
12. Kombinasi warna dan gambar pada desain sampul modul
pembelajaran menyimak terintegratif melalui vlog bagi
pemelajar BIPA tingkat beginner.
4
13. Ukuran dan jenis huruf yang digunakan dalam modul 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
pembelajaran menyimak terintegratif melalui vlog bagi
pemelajar BIPA tingkat beginner.
14. Ukuran dan kualitas gambar dalam modul pembelajaran
menyimak terintegratif melalui vlog bagi pemelajar BIPA
tingkat beginner.
5
15. Kesesuaian judul modul dengan materi yang dipilih serta
menarik untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 5
Video
16. Keseimbangan stabilitas dalam perekaman video. 5
17. Kesesuaian ukuran huruf (sebagai keterangan) dengan gambar
pada video (tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar). 5
18. Kejelasan suara pada video vlog yang disampaikan vlogger. 2
19. Kejelasan volume pada video vlog yang disampaikan vlogger. 4
Lain-lain
20. Kejelasan pada petunjuk penggunaan modul pembelajaran
menyimak terintegratif melalui vlog bagi pemelajar BIPA
tingkat beginner.
4
21. Bahan ajar menyimak melalui vlog memiliki potensi
keberhasilan untuk penerapan keterampilan berbahasa lainnya. 5
Rata-rata Skor 4,1
Keterangan “Baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Lampiran 16 Uji Coba Lapangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Lampiran 17
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Lapangan
No Aspek yang dinilai Ya Tidak Jumlah
1 Menurut Anda, apakah vlog menarik
digunakan untuk belajar? 3 0 3
2 Menurut Anda, apakah buku latihan
membantu Anda dalam
mengembangkan keterampilan
berbahasa?
3 0 3
3 Menurut Anda, apakah ukuran buku
latihan sudah sesuai? 3 0 3
4 Apakah Anda kesulitan dengan media
vlog? 1 2 3
5 Apakah kalimat yang digunakan
terlalu rumit? 0 3 3
6 Apakah media vlog membantu Anda
dalam mengumpulkan kosakata? 3 0 3
7 Apakah durasi dalam media vlog
terlalu panjang? 0 3 3
8 Apakah Anda kesulitan dalam
membaca subtitle pada media vlog? 0 3 3
9 Apakah vlogger menyampaikan
materi dengan baik? 3 0 3
10 Apakah Anda tertarik untuk belajar
menggunakan vlog? 3 0 3
Hasil Kesimpulan Angket Uji Coba oleh Pemelajar BIPA
Pemelaajar Kesimpulan
Sangat membantu Cukup membantu Tidak membantu
A - 1 -
B 1 - -
C - 1 -
Jumlah 1 2 -
Kesimpulan Cukup Membantu
Keterangan :
A. Dillon Dunn B. Freda Nicholson
C. Christa Collus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
Sirilia Mariani Marganingsih Putri lahir pada tanggal 18
Maret 1996 di Bekasi. Penulis menempuh Pendidikan
Sekolah Dasar di SD Strada Budi Luhur II Bekasi pada tahun
2002-2008. Penulis melanjutkan Pendidikan Sekolah
Menengah Pertama di SMP Marganingsih Muntilan pada
tahun 2008-2011. Pada tahun 2011, penulis melanjutkan
Pendidikan Menengah Atas di SMA Sang Timur
Yogyakarta dan lulus pada tahun 2014. Pada tahun 2014,
penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif terlibat dalam berbagai kegiatan di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta antara lain panitia Inisiasi FKIP sebagai divisi
Dampok pada tahun 2015, anggota KOMINFO di Himpunan Mahasiswa Prodi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia paha tahun 2016-2017. Terlibat aktif dalam
angkota UKM Tutu Balet Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2015-
2017 dengan mengikuti pentas seni berjudul POCAHONTAS pada tahun 2017 di
Auditorium Sanata Dharma. Penulis menyelesaikan studi dengan menyusun skripsi
yang berjudul Pengembangan Produk Bermedia Vlog Untuk Bahan Ajar Menyimak
Pemelajar Bipa Tingkat Beginner Di Wisma Bahasa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI