224
PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR MENYIMAK PEMELAJAR BIPA TINGKAT BEGINNER DI WISMA BAHASA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh: Sirilia Mariani Marganingsih Putri 141224026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR MENYIMAK

PEMELAJAR BIPA TINGKAT BEGINNER DI WISMA BAHASA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:

Sirilia Mariani Marganingsih Putri

141224026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

i

PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

MENYIMAK PEMELAJAR BIPA TINGKAT BEGINNER DI WISMA

BAHASA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:

Sirilia Mariani Marganingsih Putri

141224026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

iv

Halaman Persembahan

Karya ini saya persembahkan kepada:

Tuhan Yesus yang selalu menyertai setiap langkah dan keputusan yang saya ambil.

Kedua orang tua saya, Yohanes Lasito dan Yuliana Tentrem. Adik saya Albertus

Bagus Setyanto serta seluruh keluarga besar saya yang selalu mendukung saya

sehingga saya merasa yakin atas segala sesuatu yang saya jalani.

Teruntuk sahabat saya Dyah Carinae Yalapuspita, Ribkha Kristina Wati, Dania

Kusumawati, Yenny Silvia Ningrum, Egy Mauliani, Patrisia Arum, Feeling Bakri,

yang selalu membantu dan memberikan semangat serta mendoakan saya. Terima

kasih atas segalanya.

Penyemangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, Park Chanyeol, Do kyungsoo

dan semua anggota EXO. Berkat alunan lagu yang selalu mengiringi saya dalam

menyelesaikan skripsi.

Teman-teman terbaik saya di PBSI A 2014 serta Keluarga Besar PBSI.

Almamater tercinta

Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

v

MOTTO

Be Brave, Be Humble.

(Byun Baek Hyun-EXO)

Do Everything with Passion. Then everything you want will come to you.

(Sunny Dahye)

“Whatever you ask for in prayer with faith, you will recive”

(Mat 21:22)

“Change is hard at first, messy in the middle and gorgeous at the end”

(Unknown)

가끔은 실수해도돼. 누구든 그랬으니까. 괜찮다는 말. 말뿐이 위로 지만.

“It’s okay to make a mistakes sometimes. Because anyone ca do so. Although

comforting by saying it’s alright are just words”

(Lee Hai – Breath)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

viii

ABSTRAK

Putri, Sirilia Mariani Marganingsih. 2019. Pengembangan Produk Bermedia Vlog

Untuk Bahan Ajar Menyimak Pemelajar BIPA Tingkat Beginner Di Wisma

Bahasa Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma.

Sebuah media belajar selalu diharapkan dapat membantu pemelajarnya

termasuk juga pemelajar BIPA. Media yang masih banyak digunakan pemelajar BIPA

tingkat beginner sekarang adalah audio dan gambar. Melalui penelitian ini peneliti

mencoba mendekatkan materi ajar dengan inovasi media belajar yang nyata/rill sesuai

dengan kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu, (1) Apa sajakah kebutuhan media

vlog untuk bahan ajar menyimak pada pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma

Bahasa? (2) Bagaimanakah pengembangan produk bermesia vlog untuk bahan ajar

menyimak pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta? 3)

Bagaimana kualitas media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar BIPA tingkat

beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta? Penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan media dan bahan ajar yang dapat membantu pemelajar BIPA di

tingkat beginner dalam mengembangkan keterampilan berbahasanya.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian ini

menggunakan langkah penelitian oleh Brog and Gall yang dipersingkat menjadi lima

langkah penelitian, meliputi (1) analisis kebutuhan dan pengumpulan informasi, (2)

pengumpulan data, (3) pengembangan produk, (4) uji validasi produk dan revisi, (5)

uji coba lapangan dan penyempurnaan. Hasil analisis kebutuhan menyatakan bahwa

pemelajar BIPA tingkat beginner membutuhkan media pembelajaran yang nyata dan

mendekatkan materi dengan situasi rill.

Kebutuhan media vlog untuk bahan ajar menyimak adalah mengembangkan

lima materi yang dipilih pemelajar BIPA. Materi tersebut meliputi (a) perkenalan dan

menyapa, (b) kegiatan sehari-hari, (c) menyatakan posisi, (d) berbelanja dan menawar,

dan (e) menyatakan arah. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukan bahwa produk

media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar BIPA mempunyai kualitas “baik”

dan layak digunakan pada pemelajar BIPA tingkat beginner. Hasil ini meliputi (1)

penilaian validator media dengan nilai 4,4 kategori “sangat baik”, (2) penilaian

validator materi dengan nilai 3,4 kategori “baik”, dan (3) instruktur BIPA dengan nilai

4,1 kategori “baik”. Hasil uji coba produk pada pemelajar BIPA tingkat beginner

mendapatkan kesilpulan “cukup membantu” dari pemelajar BIPA. Dapat disimpukan

bahwa pengembangan media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar BIPA tingkat

beginner layak digunakan sebagai media pembelajaran alternatif.

Kata kunci: Media, Bahan ajar, Keterampilan menyimak, Vlog.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

ix

ABSTRACT

Putri, Sirilia Mariani Marganingsih. 2019. Developing Vlog Media-Based Product as

the Teaching Material for Listening Activities among BIPA Students.

Undergraduate Thesis. Indonesian Language and Letters Education Study

Program, Department of Language and Letters Education, Faculty of

Teachers Training and Education, Sanata Dharma University.

Learning media are always expected to assist the learners and this situation

also applies to the BIPA students. In relation to the statement, up to date the learning

media that BIPA students have been relying onto are the audio-based and the visual-

based media. Looking at the situation, through the conduct of the study the researcher

would to try bringing the learning materials closer to the innovation in the use of real

or concrete learning media in accordance to the Beginner Level BIPA students from

Wisma Bahasa Yogyakarta. Then, the problems that will be discussed in the study are

as follows: (1) what are the needs of the vlog-based learning media as part of learning

materials for the Beginner Level BIPA students in Wisma Bahasa Yogyakarta; and (2)

how to developing vlog as media for teaching material listening to BIPA learners

beginner level at Wisma Bahasa Yogyakarta? 3) how is the quality of vlog-based

learning media as part of learning materials for the Beginner Level BIPA students in

Wisma Bahasa Yogyakarta. On the other hand, the objective of conducting the study is

to develop learning media and materials that might assist the Beginner Level BIPA

students in developing their linguistic skills.

The study is a research and development effort that has adopted the procedures

of Borg and Gall. These procedures consist of five steps as follows: (1) needs analysis

and information gathering; (2) data collection; (3) product development; (4) product

validation test and revision; and (5) field test and improvement. The results of the needs

analysis show that the Beginner Level BIPA students need actual learning media closer

look to real situations.

The needs of vlog-based media as the learning materials for the listening

activities are related to the development of five materials that the BIPA students have

selected. These materials include: (1) introduction and greetings; (2) daily activities;

(3) stating positions; (4) shopping and bargaining; and (5) giving directions. Then, the

results of the study show that the vlog-based media as the learning materials for the

listening activities among the BIPA students has “Good” quality and thus is feasible

for implementation by the Beginner Level BIPA Students. these results include: (1) the

assessment from the media validator with 4.4 point and “Very Good” category; (2) the

assessment from the material validator with 3.4 point and “Good” category; and (3)

the assessment from the BIPA instructor with 4.1 point and “Good” category.

Furthermore, the results of product test to the Beginner Level BIPA students show that

the product has been “quite helpful” for assisting their listening activities. Therefore,

it might be concluded that the development of vlog-based media for the Beginner Level

BIPA students are feasible to be implemented as an alternative learning media.

Keyword: Media, Learning Materials, Listening Skills, Vlog

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang

senantiasa memberikan berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengembangan Produk Media Vlog untuk Bahan Ajar

Menyimak Pemelajar BIPA tingkat Beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta”. Skripsi

ini disusun oleh penulis sebagai syarat untuk menyelesaiklan studi di Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil diselesaikan karena bantuan dan

dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan kasih-Nya kepada saya.

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku dosen pembimbing dan Ketua

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang dengan sabar serta

bijaksana dalam membimbing dan memberikan berbagai masukan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi.

4. Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

xi

5. Dr. B. Widharyanto, selaku dosen pembimbing kedua yang dengan sabar

menuntun penulis untuk menyelesaikan skripsi.

6. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., dan Pak Damai, selaku dosen Universitas

Sanata Dharma yang telah bersedia menjadi validator dalam penelitian ini.

7. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah

mendidik, membimbing, dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi.

8. Agus Soehardjono, S.S., M.M., selaku Direktur Wisma Bahasa Yogyakarta.

Terimakasih atas ijin yang telah diberikan peneliti untuk mengadakan penelitian

di Wisma Bahasa Yogyakarta.

9. Agung Siswanto, S.Pd., selaku instruktur BIPA yang telah membimbing selama

proses penelitian berlangsung.

10. Rina Nur Aziza, selaku instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta yang telah

bersedia membantu saya dalam menguju coba produk dan bersedia menjadi

validator produk.

11. Pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa yang menbantu panulis dalam

waktu dan kesempatan untuk penelitian produk media vlog.

12. Keluarga penulis tercinta, Bapak Yohanes lasito, Ibu Yuliana Tentrem serta Adik

Albertus bagus yang selalu memberikan motivasi dan dukungan doa kepada

penulis.

13. Teman-teman Mitra Perpustakaan, Dani, Selvi, dan Zico yang selalu memberikan

kesempatan unutk bercerita serta semangat positif kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

MOTTO .............................................................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................... vi

HALAMAN PUBLIKASI .................................................................................. vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DFTAR TABEL ................................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xviii

DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6

D. Spesifikasi Produk ........................................................................................ 6

E. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7

F. Batasan Istilah ............................................................................................... 8

1. Pemelajar BIPA tingkat beginner ............................................................. 8

2. Penelitian dan pengembangan .................................................................. 8

3. Keterampilan menyimak .......................................................................... 8

4. Vlog .......................................................................................................... 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

xiv

G. Sistematika Penelitian ................................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................... 11

A. Penelitian yang Relevan ................................................................................ 11

B. Profil Wisma Bahasa Yogyakarta ................................................................. 14

1. Visi dan misi Wisma Bahasa Yogyakarata .............................................. 15

2. Tingkat pemelajar BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta .......................... 15

C. Landasan Teori .............................................................................................. 16

1. BIPA ................................................................................................. 17

a. Pembelajaran BIPA ........................................................................... 17

b. Karakteristik Pengajaran dan Pembelajaran BIPA ............................ 17

c. TIngkatan Pemelajar BIPA (CEFR) .................................................. 18

2. Media Pembelajaran .................................................................................. 20

a. Pengertian Media Pembelajaran ......................................................... 20

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran ........................................................ 20

c. Pengembangan Media Pembelajaran ................................................ 21

3. Bahan Ajar ................................................................................................ 22

a. Pengertian Bahan Ajar ...................................................................... 22

b. Unsur-unsur Bahan Ajar .................................................................... 23

c. Bentuk Bahan Aajar .......................................................................... 24

d. Isi Bahan Ajar .................................................................................... 25

4. Keterampilan Menyimak .......................................................................... 27

a. Pengertian Menyimak ....................................................................... 27

b. Tahap-tahap Menyimak ..................................................................... 29

c. Ragam Menyimak ............................................................................. 29

d. Proses Menyimak .............................................................................. 31

5. Vlog .......................................................................................................... 32

a. Pengertian Vlog ................................................................................. 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

xv

b. Kelebihan dan Kelemahan VLog ....................................................... 33

c. Proses Pembuatan Vlog ..................................................................... 34

D. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 38

A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 38

B. Prosedur Pengembangan ............................................................................... 38

C. Subjek Uji Coba dan Lokasi ......................................................................... 45

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 45

E. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 46

F. Teknis Analisis Data .................................................................................... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 56

A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 56

1. Hasil Pengumpulan Informasi (Analisis Kebutuhan) ............................ 56

a. Deskripsi Data Angket Analisis Kebutuhan Pemelajar BIPA .......... 57

b. Deskripsi Wawancara dengan Instruktur BIPA ................................ 65

2. Perencanaan Produk Awal ..................................................................... 70

a. Proses Pengembangan Media Vlog untuk Bahan Ajar Menyimak ... 71

b. Produk Awal ...................................................................................... 74

3. Pengembangan Produk ........................................................................... 76

4. Validasi Produk ...................................................................................... 77

a. Deskripsi dan Analisis Data Validasi Ahli Materi ............................ 78

b. Deskripsi dan Analisis Data Validasi Ahli Media ............................ 80

c. Deskripsi dan Analisis Data Validasi Instruktur BIPA .................... 82

5. Revisi Validasi Ahli dan Instruktur BIPA ............................................. 84

a. Revisi Validasi oleh Dosen Ahali Materi .......................................... 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

xvi

b. Revisi Validasi oleh Instruktur BIPA ................................................ 86

6. Uji Coba Produk .................................................................................... 87

7. Kajian Akhir ........................................................................................... 90

a. Media Vlog untuk Keterampilan Menyimak .................................. 91

b. Bahan Ajar Buku LAtihan Bahasa Indonesia untuk Pemula .......... 94

B. Pembahasan ................................................................................................... 99

1. Kelebihan Produk ................................................................................... 104

2. Kekurangan Produk ............................................................................... 104

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 105

A. Kesimpulan ................................................................................................... 105

B. Implikasi ....................................................................................................... 107

C. Saran-Saran ................................................................................................... 107

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 109

LAMPIRAN ........................................................................................................ 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Analisis Kebutuhan Pembelajar BIPA ..................................... 47

Table 3.2 Kisi-Kisi Penilaian Produk oleh Dosen Ahli dan Instruktur BIPA ........... 48

Table 3.3 Kisi-Kisi Penilaian Produk oleh Pemelajar BIPA .................................... 50

Table 3.4 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Instruktur .............................. 51

Tabel 3.5 Konversi Nilai dan Kriteria Skala Lima .................................................. 52

Tabel 3.6 Konversi Nilai dan Kriteria Skala ............................................................ 55

Tabel 4.1 Hasil Angket Analisis Kebutuhan Identitas Pemelajar BIPA ................... 58

Tabel 4.2 Hasil Angket Analisis Kebutuhan Materi Pemelajar Tingkat Beginner ... 58

Tabel 4.3 Hasil Angket Analisis Kebutuhan Materi yang Sangat Dibutuhkan ........ 60

Tabel 4.4 Hasil Validasi Dosen Ahli Materi ............................................................ 79

Tabel 4.5 Hasil Validasi Dosen Ahli Media ............................................................ 80

Tabel 4.6 Hasil Validasi Instruktur BIPA ................................................................ 83

Tabel 4.7 Hasil Revisi Validasi oleh Dosen Materi ................................................. 84

Tabel 4.8 Hasil Revisi Validasi oleh Instruktur BIPA ............................................. 86

Tabel 4.9 Hasil Angket Uji Coba Pemelajar BIPA Tingkat Beginner ...................... 87

Tabel 4.10 Hasil Kesimpulan Angket Uji Coba Pemelajar BIPA ............................ 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Tampilan Awal Vlog Dengan Materi Belanja dan Menawar ............... 74

Gambar 4.2 Tampilan Awal Vlog Dengan Materi Perkenalan dan Menyapa .......... 74

Gambar 4.3 Tampilan Awal Vlog Dengan Materi Menunjukan Arah ..................... 75

Gambar 4.4 Tampilan Awal Vlog Dengan Materi Menunjukan Posisi ................... 75

Gambar 4.5 Tampilan Awal Vlog Pemelajar BIPA Tingkat Beginner .................... 91

Gambar 4.6 Tampilan Scane Isi Vlog Pemelajar BIPA Tingkat Beginner .............. 92

Gambar 4.7 Potongan Ending Pada Setiap Vlog ...................................................... 93

Gambar 4.8 Sampul Depan dan Belakang ............................................................... 94

Gambar 4.9 Halaman Judul ...................................................................................... 95

Gambar 4.10 Halaman Identitas Editor dan Desain ................................................. 96

Gambar 4.11 Tampilan Kata Pengantar ................................................................... 96

Gamabr 4.12 Tampilan Daftar Isi ............................................................................ 97

Gambar 4.13 Rumusan Kompetensi Dasar dan Indikator ......................................... 97

Gambar 4.14 Tampilan Isi Buku Latihan Bahasa Indonesia .................................... 98

Gambar 4.15 Tampilan Glosarium ............................................................................ 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

xix

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................................... 37

Bagan 3.1 Skema Prosedur Penelitian Pengembangan ............................................ 42

Bagan 4.1 Langkah-langkah Editing Vlog ............................................................... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Maraknya orang asing yang berkunjung ke Indonesia kian hari kian

meningkat. Hampir sebagian besar, orang asing ini datang dengan tujuan untuk

memperlajari bahasa Indoneisa. Mereka dikenal sebagai pemelajar BIPA. Mackey

dan Mountford (Sofyan 1983; dalam Suyitno, 2007) mengatakan bahwa terdapat tiga

kebutuhan yang mendorong seseorang belajar bahasa, yakni (1) kebutuhan akan

pekerjaan, (2) kebutuhan program latihan kejuruan, dan (3) kebutuhan untuk belajar.

Sama halnya dengan Soewandi (1994:4-6; dalam Suyitno, 2007) yang menyebutkan

bahwa tujuan pembelajaran BIPA yang sangat menonjol adalah (1) untuk

berkomunikasi keseharian dengan penutur bahasa Indonesia (tujuan umum) dan (2)

untuk menggali kebudayaan Indonesia dengan segala aspeknya (tujuan khusus).

Bahasa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi bahasa yang

mengglobal. Dengan peluang yang besar ini, Bahasa Indonesia memiliki peminat dari

banyak orang asing. Biasanya orang asing yang mempelajari bahasa Indonesia tidak

lain bertujuan untuk keperluan komunikasi antar negara. Selain kebutuhan

berkomunikasi, ada pula orang asing yang memiliki ketertrikan untuk mempelajari

keanekaragaman yang ada di Indonesia ini. Tentu Indonesia memiliki

keanekaragaman budaya yang banyak, dan salah satunya adalah bahasa tradisional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

2

Dari rasa ketertarikan tersebut, banyak orang asing yang ingin mengenal lebih dalam

tentang

Pemelajar BIPA sendiri terbagi atas tiga tingkatan yaitu tingakat awal,

tingkat menengah dan tingkat lanjut. Dalam CEFR (Common European Framework

of Reference for Languages), pemelajar bahasa asing di kelompokan pada enam

tingkat yaitu A1, A2 (beginner dan post beginner), B1, dan B2 (Intermediate atau

tingkat menengah) dan C1, C2 (advance tingkatan teratas). CEFR juga dipandang

sebagai standar yang baik untuk pengembangan buku ajar (Dewi, 2016). Wisma

Bahasa sendiri mengadaptasi tingkatan pemelajar dari CEFR. Wisma Bahasa

menggunakan tujuh tingkatan yang ada yaitu 1A, 1B, 2A,2B, 3A, 3B dan 4.

Tingkatan empat yang menjadi pembeda pada tingkatan CEFR. Dalam penelitian

pengembangan ini peneliti memilih pemelajar BIPA pada tingkat beginner. Pemelajar

tingkat beginner adalah pemelajar yang berada di level awal. Karakteristik dari

pemelajar beginner adalah pemelajar yang membutuhkan pembelajaran bahasa

tingakat dasar, dan terbatas pada kebutuhan sehari-hari (surivev).

Selanjutnya, keterampilan berbahasa terdiri atas empat yaitu (1) menyimak,

(2) membaca, (3) menulis dan (4) berbicara. Keempat keterampilan berbahasa ini

memiliki peran penting untuk kemampuan berbahasa pemelajar BIPA. Government

of Saskatchewan (2013, dalam Dewi, 2016) mengungkapkan keterampilan

kebahasaan dikenal juga dengan communicative skills yang meliputi menyimak

(listening), berbicara interaktif (spoken interaction), kemampuan berbicara produktif

(spoken production), membaca (reading), dan menulis (writing). Kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

3

menyimak merupakan kemampuan berbahasa pertamakali diperoleh semua orang.

Dari kemampuan menyimak, kita dapat mengembangkan berbagai macam

pembelajaran yang bervariatif. Harapannya, keempat kemampuan berbahasa ini akan

terintegrasi sehingga pemerolehan berbahasanya menjadi maksimal.

Dalam praktiknya, bahan ajar untuk pembelajaran bahasa Indonesia bagi

pemelajaar BIPA sudah banyak kita jumpai sekarang. Salah satu buku ajar yang ada

adalah buku PPSDK keluaran pemerintah. Namun, buku PPSDK saat ini belum

banyak digunakan di lembaga-lembaga bahasa yang ada. Biasanya mereka memiliki

buku panduan pembelajaran sendiri, sesuai dengan kebutuhan pemelajar yang belajar

di lembaga bahasa tersebut. Hal ini terjadi karena belum adanya ketetapan yang sah

untuk skl dan kurikulum bagi pemelajar BIPA. Karena dapat kita ketahui, setiap

pemelajar BIPA memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dalam mempelajari bahasa

Indonesia tersebut.

Bahan-bahan ajar yang ditemukan dalam pembelajaran BIPA masih kurang

autentik. Bahan yang dikatakan kurang autentik adalah bahan ajar yang memang

dibuat untuk pembelajaran (Kompasiana, 10/08/2015). Contohnya, bentuk

percakapan jual-beli yang dibuat antara orang asli dengan seorang pemelajar BIPA.

Hal ini akan tampak dari dialog yang diucapkan dibuat semata-mata untuk

pemelajaran. Bahan ajar autentik dan tidaknya sama-sama memiliki kelemahan dan

kelebihan. Bahan ajar yang autentik akan lebih menarik dan sesuai dengan fungsi

yang sebenarnya, seperti pemutaran lagu, film atau dengan membaca Koran.

Sedangkan kelebihan dari bahan ajar yang tidak autentik adalah mudah didapat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

4

Maksudnya, bahan ajar ini adalah produksi dari suatu institusi atau pemerintah, dan

juga relatif mudah untuk di mengerti (Kompasiana, 10/08/2015). Berdasarkan hasil

wawancara dengan salah satu instruktur BIPA, pembelajaran akan lebih menarik jika

bahan ajar, media, penggunaan bahasa, dan latihan yang digunaknya juga bersifat

autentik.

Berbeda dengan bahan ajar, media pembelajaran untuk BIPA dikenal

memiliki berbacam macam jenis, mulai yang berupa visual, audio maupun gabungan

dari audio dan visual. Khusus untuk media pembelajaran BIPA pada tingkat

beginner, para pemelajar ini banyak menggunakan media realia dan audio. Media-

media ini sifatnya masih terbatas untuk tingkatan beginner. Alasanya, pemelajar

beginner merupakan pemelajar tingkat awal yang masih mempelajari tentang

kebutuhan dasar untuk pembelajaran Bahasa Indonesia. Media realia merupakan

media visual yang berupa gambar.

Dari sekian banyak media yang ada, peneliti mengajukan penelitian dengan

media video khususnya pada vlog. Vlog merupakan perpaduan antara video dan blog

(Werner,2012). Konten blog yang sering kita temui berupa sebuah tulisan. Berbeda

halnya dengan vlog, konten yang ditawarkan sebuah video yang pada dasarnya berisi

konten blog. Vlog sekarang ini sudah banyak di kenal di masyarakat. Mulai dari

konten vlog yang berupa perjalanan, pariwisata, kuliner hingga pembelajaran. Peneliti

berupaya untuk membuat media pembelajaran dengan menggunakan vlog yang

memadukan konten perjalanan, pariwisata, kuliner dan pembelajaran. Dengan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

5

vlog, harapannya membelajaran menjadi lebih komunikatif, bervariatif dan

menyenangkan.

Media vlog untuk bahan ajar menyimak yang memiliki karakteristik video

blog berbasis konten sehari-hari. Media vlog untuk bahan ajar menyimak akan

menjadi media yang pas digunakan pada pemelajar tingkat beginner karena sesuai

tujuannya dengan kebutuhan pembelajarannya. Pemelajar baginner memiliki tujan

berbahasa secara komunikatif dalam lingkup kegiatan sehari-hari. Dalam hal ini

peneliti berharap dengan pembelajaran yang menggunakan metode komunikatif dan

terintegratif dapat meningkatkan keterlampilan berbahasa pemelajarnya.

Di Wisma Basaha Yogyakarta belum pernah menggunakan media

pembelajaran berbasis vlog. Berdasarkan hal tersebut, peneliti memiliki peluang

untuk mengembangkan bahan ajar keterampilan menyimak dengan media vlog. Hal

ini menjadi sebuah inovasi baru terhadap pengembangan media pembalajaran di

Wisma Bahasa. Vlog akan menjadi hal baru dalam media pembelajaran di Wisma

Bahasa. Dari masalah-masalah tersebut, peneliti mengusulkan judul penelitian

Pengembangan Produk Bermedia Vlog Untuk Bahan Ajar Menyimak Pemelajar

BIPA Tingkat Beginner Di Wisma Bahasa Yogyakarta. Dengan begitu, peneliti dapat

memberikan inovasi baru pada media pembelajaran untuk bahan ajar menyimak pada

pemelajar BIPA yang belajar bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

6

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini meliputi beberapa hal sebagai

berikut.

1. Apa sajakah kebutuhan media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar BIPA

tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta?

2. Bagaimanakah pengembangan produk bermesia vlog untuk bahan ajar menyimak

pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta?

3. Bagaimana kualitas media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar BIPA

tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta?

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan hal-hal berikut:

1. Mendeskripsikan kebutuhan media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar

BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.

2. Mendeskripsikan pengembangan produk bermesia vlog untuk bahan ajar

menyimak pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.

3. Mendeskripsikan kualitas media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar

BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.

D. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk merupakan rancangan yang digunakan untuk

menghasilkan media yang akan dikembangkan. Adapun spesifikasi produk dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut. Produk yang dihasilkan berupa media vlog

(video blogging) yang mencangkup tiga bagian yaitu opening, story, dan ending

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

7

vlogging dan bahan ajar berupa buku latihan Bahasa Indonesia untuk tingkat Pemula.

Di dalam vlog mengandung gambar, suara, musik, dan konten pembelajaran bahasa

Indonesia pada tingkat beginner. Sedangkan Buku Latihan Bahasa Indonesia memuat

panduan struktur kalimat, latihan-latihan, catatan budaya serta glosarium. Media vlog

akan diedit menggunakan program software editing video untuk menghasilkan

tampilan yang menarik dengan durasi dari 3 menit hingga 7 menit. Dan buku latihan

Bahasa Indonesia dirancang menggunakan media grafis berupa Corel Draw X-7.

E. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dan teoretis seperti di

bawah ini.

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana pengembahan bahan ajar

pemelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing khususnya pada tingkat beginner.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapa bermanfaat bagi lembaga

bahasa, peneliti, dan pemelajar bahasa asing. Adapun penjelasan dari ketiganya

adalah sebagai berikut

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam

mengembangkan media dan bahan ajar bahasa Indonesia bagi penutur asing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

8

b. Bagi Lembaga Bahasa

Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk mengembangkan media dan

bahan ajar yang ada di lembaga bahasa.

c. Bagi Pemelajar BIPA

Hasil penelitian ini dapat menyemangati pemelajar BIPA untuk mempelajari

bahasa Indonesia secara terintegratif dan komunikatif.

F. Batasan Istilah

Dalam penelitrian ini ada beberapa batasan istilah yang akan dibahas oleh

peneliti. Batasan istilah antara lain sebagai berikut.

1. Pemelajar BIPA level beginner adalah pemelajar tingkat awal. Pemelajar pada

tingkat ini membutuhkan keterampilan bebrbahasa yang terbaas pada kebutuhan

kelangsungan hidup dasar.

2. Penelitian dan Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut

(Sugiyono, 2015).

3. Keterampilan menyimak adalah proses yang mencangkup kegiatan

mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan

mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya (Tarigan, 1991)

4. Vlog adalah perpaduan antara “video” dan “blog”. Vlog membagikan konten

tekstualnya berbasis video dengan nada informal dan penuh semangat kepada

audiensnya. Perbandingan antara vlog dan blog sejauhini hanya itu. Blog berbasis

tekstual yang berseri sedangkan vlog akan muncul pada kelompok konten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

9

G. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan dapat dideskripsikan atas lima hal, yaitu: (1)

pendahuluan, (2) kajian pustaka, (3) metode pengembngan, (4) hasil pengembangan,

dan (5) penutup. Bab I menguraikan bagian pendahuluan yang terdiri atas enam

subbab. Bagian awal adalah latar belakang masalah, dari fakta yang ada. Hal tersebut

diuraikan secara terperinci di dalam rumusan masalah.

Selanjutnya, peneliti memaparkan tujuan pengembangan dan manfaat dari

penelitian pengembangan ini. Peneliti memlikiki asumsi dasar atas penelitian

pengembangan ini. Kemudian, asumsi dasar tersebut dijabarkan dalam batasan istilah

yang dipergunakan. Peneliti menguraikannya dalam batasan istilah guna membantu

pembaca secara operasional. Sehingga, pembaca mendapatkan gambaran yang jelas

tenteang masalah yang diteliti. Bagian akhir dari pendahuluan adalah sistematika

penelitian.

Bab II berisi kajian teori. Pada bab ini dipaparkan hal-hal lain yang

memperkuat teori dari penelitian. Di antaranya (1) Penelitian yang relevan (2) Profil

Wisma Bahasa Yogyakarta, (3) Definisi, Karakteristik, prinsip penyusunan dan

bentuk Bahan ajar, (4) Pemelajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA)

Tingakat Beginner (5) keterampilan Menyimak, (6) Vlog. Selanjutnya peneliti

memaparkan kerangka berpikir dan hipotesis penelitian pada bagian akhir bab ini.

Bab III menjabarkan metode pengembangan yang digunakan. Pada bab ini

diuraikan (1) jenis penelitian, (2) Data dan sumber data, (3) Teknik pengumpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

10

data, (4) Instrument penelitian, (5) Teknik dan analisis data, dan (6) Prosedur

pengembangan bahan ajar menyimak terintegratif pada pemelajar bahasa Indonesia

tingkat beginner di Wisma Bahasa, Yogyakarta.

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan. Hal-hal yang diuraikan

dalam bab ini yaitu (1) paparan dan hasil analisis kebutuhan, (2) draf produk media

pembelajaran, (3) dskripsi dan analisis data berdasarkan ahli media, (4) paparan dan

hasil proses uji coba lapangan, (5) hasil revisi media pembelajaran, (6) produk akhir,

dan (7) pembahasan.

Bab V adalah penutup. Pada bab ini dipaparkan tiga Hal yaitu, (1) peneliti

menyimpulkan tentang kajian produk pengembangan berdasarkan paparan halsil

penelitian yang telah dilakukan peneliti, (2) Implikasi, dan (3) saran-saran yang

bermanfaa bagi pihak yang terkait dengan penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

11

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Penelitian yang relevan

Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh empat penelitian yang relevan

dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang pertama dilakukan oleh

Rooselina Ayu Setyaningrum, Agnes Linda Hapsari, Devina Alianto dan Rishe

Purnama Dewi. Peneliti pertama adalah Setyaningrum (2011) dengan judul

Pengembangan Materi Menyimak dengan Media Audiovisual Level Advanced

Berbasis Interkultural untuk Pembelahar BIPA, yang menghasilkan produk berupa

materi pembelajaran menyimak dengan media audiovisual. Media ini berisi enam

topik, di antaranya pariwisata, puisi, legenda, cerita rakyat, cerpen, dan novel. Produk

yang dihasilkan belum diuji coba untuk pemelajar tingkat advanced di Wisma

Bahasa. Hasil penelitian menunjukkan, pertama produk ini dapat dimanfaatkan

untuk pembelajaran menyimak dengan media audiovisual bagi pemelajar BIPA level

advanced, baik yang memang ingin mempelajari budaya Indonesia maupun yang

tidak. Kedua, produk ini dapat meningkatkan keterampilan berbahasa pembelajarnya

melalui kegiatan menceritakan kembali maupun dalam setiap latihan-latihan yang

telah diberikan penelitinya.

Relevansi penelitian pertama dengan penelitian pengembangan produk

bermedia vlog untuk bahan ajae menyimak pada pemelajar BIPA tingkat beginner di

Wisma Bahasa Yogyakarta adalah sama-sama mengembangkan keterampilan

menyimak untuk pemelajar BIPA. Perbedaan dari penelitian pertama terletak pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

12

tingkatan level yang diambil oleh peneliti serta media yang diambil sebagai penelitian

pengembangannya. Peneliti mengembangkan media vlog untuk bahan ajar menyimak,

sedangkan penelitian terdahulu menggunakan media audiovisual.

Penelitian kedua adalah milik Hapsari (2013), dengan judul Pengembangan

Silabus dan Bahan Pembelajaran Menyimak Menggunakan Media Audio-Visual

untuk Level Intermediate BIPA di Wisma Bahasa. Penelitian ini menghasilkan produk

berupa silabus dan bahan ajar menyimak dengan menggunakan media pembelajaran

yang ada di Wisma bahasa untuk tingkat menengah (inermediated). Produk yang

dihasilkan sudah melalui proses bimbingan dan diuji coba dosen ahli bahasa

Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan,

pertama, produk ini dinilai layak (baik) digunakan dalam pembelajaran bahasa

Indonesia. Kedua, produk ini dinilai dapat mempermudah pemelajar dalam

memahami materi, dan ketiga, dapat meningkatkan efektivitas dalam pembelajaran

bahasa Indonesia bagi pemelajar tingkat intermediated.

Relevansi penelitian kedua dengan penelitian pengembangan produk

bermedia vlog untuk bahan ajae menyimak pada pemelajar BIPA tingkat beginner di

Wisma Bahasa Yogyakarta adalah sama-sama mengembangkan keterampilan

menyimak untuk pemelajar BIPA. Perbedaan penelitian pertama terletak pada

tingkatan level yang diambil oleh peneliti. Kemudian, penelitian terdahulu memiliki

fokus pada pengembangan silabus dan bahan ajarnya.

Penelitian ketiga oleh Alianto (2017) meneliti tentang Pengembangan Media

Vlogging (Video Blogging) untuk Pembelajaran Laporan Perjalanan Pada Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

13

Kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare-Kediri. Penelitian ini menghasilkan

produk media pembelajaran berupa vlogging untuk laporan perjalanan kelas VIII

SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare-Kediri. Hasil penelitian ini menunjukkan, media

vlogging merupakan sebuah inovasi baru dalam pembelajaran. Media ini telah diuji

coba dan divalidasi oleh ahli materi pelajaran bahasa Indonesia, ahli media dan guru

bahasa Indonesia SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare-Kediri. Hasil validasi pertama

menunjukkan perolehan nilai sebesar 4,0 dengan ketegori baik, kedua dari ahli media

memperoleh nilai sebesar 3,9 dengan kategori baik dan ketiga oleh guru bahasa

Indonesia dengan perolehan nilai sebesar 4,1 kategori sangat baik. Berdasarkan hasil

tersebut, produk ini layak untuk diujicobakan di lapangan.

Relevansi antara penelitian ketiga dengan penelitian pengembangan produk

bermedia vlog untuk bahan ajae menyimak pada pemelajar BIPA tingkat beginner di

Wisma Bahasa Yogyakarta adalah sama-sama mengembangkan media vlog.

Perbedaannya terletak pada objek penelitian yang dituju. Peneliti melakukan

penelitian untuk pemelajar BIPA sedangkan penelitian terdahulu untuk pemelajar

SMP di kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare-Kediri.

Terakhir, penelitian oleh Dewi (2017) meneliti tentang Pengembangan

Media Pembelajaran Menyimak Berbasis Lectora Inspire Untuk Pembelajar BIPA

Tingkat Pemula Dasar KBRI Moscow. Penelitian ini menghasilkan produk media

pembelajaran berupa bahan ajar menyimak melalui lectora inspire. Media

pembelajaran ini termasuk dalam klasifikasi multimedia, karena dalam proses

pembelajarannya melibatkanberbagai indera. Hasil penelitian menunjukkan, media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

14

pembelajaran ini dapat menjadi salah satu media alternatif pembelajaran BIPA.

Media ini telah diuji coba dan divalidasi oleh ahli materi pembelajaran BIPA dan ahli

media. Hasil validasi oleh ahli pembelajar BIPA menunjukkan perolehan nilai sebesar

4,1 dengan ketegori baik, kedua dari ahli media memperoleh nilai sebesar 4,4 dengan

kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh rerata hasil pengembangan

produk adalah 4,3 dengan kategori sangat baik.

Relevansi antara penelitian keempat dengan penelitian pengembangan

produk bermedia vlog untuk bahan ajae menyimak pada pemelajar BIPA tingkat

beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta adalah sama-sama mengembangkan

keterampilan menyimak pada pemelajar BIPA tingkat pemula. Perbedaannya terletak

pada media yang dugunakan. Peneliti melakukan penelitian untuk mengembangkan

keterampilan menyimak berbasis vlog, sedangkan peneliti keempat mengembangkan

keterampilan menyimak berbasis lectora inspire.

B. Profil Wisma Bahasa Yogyakarta

Berikut ini akan peneliti paparkan beberapa hal terkait dengan lokasi

penelitian, Wisma Bahasa Yogyakarta. Paparan ini dimaksudkan guna bahan

pembelajaran bahasa Indonesia yang akan dibuat sesuai dengan karakteristik Wisma

Bahasa Yogyakarta. Paparan di bawah ini berfungsi sebagai dasar pembuatan media

dan bahan ajar bahasa Indonesia di Wisma Bahasa Yogyakarta. Harapannya, media

dan bahan ajar yang akan dibuat peneliti adalah khas berdasarkan sejarah, visi, misi

dan standar layanan pelayanan yang dimiliki Wisma Bahasa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

15

Wisma bahasa merupakan lembaga kursus bahasa Indonesia di Yogyakarta.

Wisma bahasa berdiri pada tahun 1998 dengan nama Yogyakarta Indonesia Language

Center (YILC). Wisma bahasa terletak di Jalan Affandi, Gang Bromo nomor 15A,

Mrican, Yogyakarta 55281, Indonesia.

1. Visi dan Misi Wisma Bahasa Yogyakarta

Wisma Bahasa memiliki visi dan misi dalam menggerakan lembaga bahasa

diantaranya, menjadi lembaga kursus bahasa Indonesia unutuk orang asing terbaik di

dunia. Kemudian, terdapat tiga misi dari Wisma Bahasa di antaranya, menyediakan

pelatihan bahasa Indonesia unutk orang asing di mana lulusannya memenuhi standar

nasional dan internasional, memberikan layanan berkualitas tinggi yang berfokus

pada kepuasan pelanggan, dan menyiapkan armada kerja yang mampu menangani

berbagai tantangan kekaryaan dengan standar kelas dunia.

2. Tingkatan pembelajar BIPA di Wisma Bahasa

Wisma Bahasa Yogyakarta menawarkan tujuh tingkat kemahiran berbahasa

Indonesia, berikut tingkatannya.

a. Level 1A (pemula)

Pada level ini, Wisma Bahasa memberikan kepada pemelajar BIPAnya

keterampilan berbahasa yang sangat terbatas untuk kebutuhan kelangsungan hidup

dasar.

b. Level 1B (pasca pemula)

Pada level ini, Wisma Bahasa maemberikan kepada pemelajar BIPAnya

keterampilan berbahasa yang terbatas dan memadai untuk komunikasi dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

16

c. Level 2A (pre-intermediate)

Peda level ini, Wisma Bahasa memberikan kepada pemelajar BIPAya

keterampilan berbahasa yang memadai unutk komunikasi secara singkat, akrab, dan

tanpa tekanan.

d. Level 2B (intermediate)

Pada level ini, Wisma Bahasa memberikan kepada pembelajar BIPAnya

keterampilan berbahasa yang memadai untuk situasi akrab dan tidak menekan.

e. Level 3A (pasca menengah)

Pada level ini, Wisma Bahasa memberikan kepada pembelajar BIPAnya

keterampilan yang dibutuhkan untuk menggunakan bahasa secara efektif.

f. Level 3B (pra-lanjutan)

Pada level ini, Wisma Bahasa memberikan kepada pembelajar BIPAnya

keterampilan berbahasa yang dapat digunakan secara efektif dan lancar pada segala

situasi.

g. Level 4 (lanjutan)

Pada level ini, Wisma Bahasa memberikan kepada pembelajar BIPAnya

keterampilan yang dibutuhkan untuk menggunakan bahasa secara efektif dan mudah

pada segala situasi.

C. Landasan Teori

Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hal berkaitan dengan teori yang

digunakan peneliti, di antaranya BIPA, media pembelajaran, bahan ajar, keterampilan

menyimak, dan vlog.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

17

1. BIPA

Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hal berkaitan dengan BIPA, di

antaranya pemelajar BIPA, karakteristik pengajaran dan pembelajaran BIPA serta

tingkatan pembelajaran BIPA.

a. Pembelajaran BIPA

Sejak diikrarkan sebagai bahasa nasional dalam Sumpah Pemuda, 28

Oktober 1928, dan ditetapkan sebagai bahasa negara dalam Pasal 36 UUD 1945,

bahasa Indonesia hingga saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Sampai saat ini, bahasa Indonesia telah dipelajari di dalam negeri maupun di luar

negeri. Peminatan mempelajari bahasa Indonesia di luar negeri juga selalu kian

bertambah. Hingga saat ini tercatat tidak kurang dari 45 lembaga yang berada di

dalam negeri telah mengajarkan bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) baik di

perguruan tinggi maupun di lembaga-lembaga kursus. Sementara itu, di luar negeri,

Pengajaran BIPA telah dilakukan oleh sekitar 36 negara di dunia dengan jumlah

lembaga tidak kurang dari 130 buah, yang terdiri atas perguruan tinggi, pusat-pusat

kebudayaan asing, KBRI, dan lembaga-lembaga kursus (dalam Badan Pengembangan

dan Pembinaan Bahasa, Kemendiknas, 2012). Selain fakta di atas, Idris (2017: 175)

menyebutkan “Perkembangan pembelajaran BIPA dipengaruhi oleh perkembangan

sosial, ekonomi, dan politik Indonesia. Jika ketiga hal tersebut stabil, maka BIPA

akan berkembang, baik di dalam negeri maupun di luar negeri”.

BIPA sendiri merupakan bentuk singkatan dari Bahasa Indonesia untuk

Penutur Asing. Pengajaran BIPA berarti bahasa Indonesia yang diajarkan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

18

penutur asing (GBPP, 2004). Pembelajaran BIPA ini tidak sama dengan pembelajaran

bahasa Indonesia di sekolah untuk penutur asli, tetapi sama dengan pembelajaran

bahasa kedua (Idris, 2017). Pada umumnya pemelajar BIPA ini orang dewasa.

Sampai saat ini, pengajaran BIPA yang berada di lembaga-lembaga, baik di dalam

negeri dan di luar negeri masih dikelola dan dikembangkan oleh lembaga tersebut.

b. Karakteristik Pengajaran dan Pembelajaran BIPA

Ningrum, et.al. (2015: 727) menyebutkan, “program BIPA adalah

pembelajaran bahasa Indonesia yang subjeknya merupakan pemelajar asing. BIPA

lebih memandang atau fokus pada pembelajarnya. Orang-orang yang menjadi subjek

BIPA adalah orang asing. Jadi, bahasa Indonesia merupakan bahasa asing bagi

pemelajar BIPA. Pembelajaran BIPA menjadikan orang asing mampu dan menguasai

bahasa Indonesia (Kusmiatun, 2016: 1)”.

Pemelajar BIPA dapat diibaratkan seperti seorang anak yang belum

mengetahui apapun mengenai bahasa yang akan digunakan di lingkungannya

(Ningrum, 2017: 727). Pemelajar BIPA adalah pelajar luar negara Indonesia yang

hendak belajar bahasa Indonesia. Pastinya para pelajar ini belum mengetahui (untuk

tingkat pemula) dasar dan tata bahasa namun tertarik untuk mempelajarinya.

Berdasarkan hal tersebut, pemelajar BIPA merupakan pelajar asing yang memiliki

latar belakang bahasa pertama dan budaya yang berbeda dengan Indonesia. Tujuan

untuk belajar bahasa Indonesianya pun beragam. Kemudian, secara umum pemelajar

BIPA memiliki usia yang beragam pula. Dengan begitu, butuhnya perhatian penuh

terhadap kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi para pemelajar BIPA. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

19

berhubungan dengan pendekatan, metode, teknik dan media yang digunakan

(Muliastuti, 2016; dalam Ningrum, 2017: 728).

Lain halnya dengan karakteristik pemelajar BIPA, pengajaran BIPA pun

juga memiliki karakteristiknya. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

misalnya. Karakteristik yang dideskripsikannya tercitra pada keinginannya agar

lembaga-lembaga bahasa/ penyelenggara pengajaran BIPA, baik yang berada di

dalam negeri maupun di luar negeri, maju dan berkembang demi terwujudnya bahasa

Indonesia sebagai bahasa perhubungan antar bangsa. Badan Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa sendiri tidak hanya menangani masalah pengajaran bahasa, tetapi

juga menangani penelitian ke-BIPA-an dan pengembangan bidang studi umum dalam

bingkai kajian Indonesia (Adryansyah, 2012). Dengan berkembangnya pengajaran

BIPA, bahasa Indonesia makin mengglobal dan banyak diminati penuturnya dan

penutur asing.

c. Tingkatan Pemelajar BIPA (CEFR)

Common European Framework of Reference for Languages (CEFR) adalah

standar yang diakui secara internasional untuk menggambarkan kecakapan berbahasa.

CEFR merupakan skala Eropa yang secara khusus dirancang untuk diterapkan pada

bahasa Eropa manapun, sehingga dapat digunakan untuk menggambarkan kecakapan

bahasa Inggris, kecakapan bahasa Jerman, atau kecakapan bahasa Estonia. CEFR

disusun oleh Dewan Eropa pada tahun 1990 sebagai bagian dari upaya yang lebih

luas untuk mempromosikan kerja sama antara guru bahasa di semua negara Eropa.

CEFR memiliki enam tingkatan, di antaranya A1 (Beginner), A2 (Elementary), B1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

20

(Intermediate), B2 (Upper Intermediate), C1 (Advanced), dan C2 (Proficient) (dalam

laman EFSET dengan judul CEFR dan EFSET).

2. Media

Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hal berkaitan dengan media

pembelajaran, di antaranya pengertian media pembelajaran, jenis-jenis media

pembelajaran, dan pengembangan media pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan alat pelajaran yang telah diisi program

pembelajaran (Pranowo, 2014: 284). Media pembelajaran sering kali tumpang tindih

dengan alat belajar. Alat belajar merupakan perangkat yang digunakan untuk belajar

sedangkan media belajar merupakan perangkat yang membawa pesan atau materi

untuk belajar. Menurut Frida Mukti (2001 dalam Pranowo, 2014) menyebutkasn

media adalah pembawa pesan yang berasal dari sumber pesan kepada penerima

pesan. Berdasarkan pemahaman diatas, peneliti menyimpulkan media belajar

merupakan perangkat yang dapat digunakan guru sebagai alat penyampai materi

ajarnya kepada pemelajarnya.

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki berbagai macam jenis. Jenis-jenis media

pembelajaran ini dapat membantu guru atau instruktur dalam menyesuaikan materi

belajar dengan kebutuhan pemelajarnya. Jenis-jenis tersebut terbagi menjadi tiga

diantaranya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

21

1) Media Auditif

Media auditif merupakan media yang berkisar pada perangkat suara seperti radio

dan tape. Media auditif dapat digunakan untuk pembelajaran menyimak.

2) Media Visual

Media visual merupakan media belajar yang berkisar pada perangkat berupa

gambar, ralia, atau yang bentuknya statis.

3) Media Audio Visual

Media audio visual merupakan gabungan dari auditif dan visual. Media ini

berupa media visual yang bergerak dan memiliki suara. Contoh dari media audio

visual adalah video, televise, film dan lain-lain.

c. Pengembangan Media Pembelajaran

Dalam mengembangkan media pembelajaran, peneliti harus memperhatikan hal-

hal seperti karakter media yang dipilih, kesekuaian media dan materi pelajaran,

tujuan pembelajaran,dan ketersediaan media di tempat pembelajaran. Pranowo

(2014) memberikan langkah-langkah konkret dalam mempersiapkan media

pembelajaran, diantaranya.

1) Mempersiapkan materi yang akan dimediakan.

2) Menentukan jenis media yang akan digunakan (auditif, viaual, audiovisual).

3) Media yang sudah dikembangkan, diterapkan dalam pembelajaran di kelas.

4) Mengevaluasi efektivitas penerapan media dalam mengembangkan kompetensi

pemelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

22

3. Bahan Ajar

Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hal berkaitan dengan bahan ajar,

di antaranya pengertian bahan ajar, unsur-unsur bahan ajar, bentuk-bentuk bahan ajar,

dan isi bahan ajar.

a. Pengertian Bahan ajar

Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk

membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas

(National Center for Competency Based Training, 2007). Bahan ajar bisa berupa

bahan tertulis maupun tak tertulis. Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang

disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta

lingkungan atau suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar. Ada pula

yang menyebutkan bahan ajar adalah informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru

atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

Pannen (dalam Prastowo, 2015: 17) menyebutkan bahwa bahan ajar adalah bahan-

bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan

peserta didik dalam proses pembelajaran.

Dari beberapa pemahaman di atas, dapat peneliti pahami bahwa bahan ajar

merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara

sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta

didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan

penelaahan implementasi pembelajaran (Prastowo, 2015). Berdasarkan pemahaman-

pemahaman tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa bahan ajar merupakan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

23

bahan yang bisa berupa informasi, alat maupun teks yang dibuat secara sistematis

yang dapat mendukung keberlangsungan pembelajaran. Bahan ajar bisa berupa

buatan guru atau instruktur ataupun yang berasal dari alam (sekitar pemelajar).

b. Unsur-unsur Bahan Ajar

Bahan ajar tersusun atas beberapa unsur yang diperoleh dari sumber belajar

yang dibuat secara sistematis. Terdapat enam komponen yang perlu diperhatikan

berkaitan dengan unsur-unsur bahan ajar, di antaranya.

1) Petunjuk belajar

Di dalam petunjuk bahan ajar, dijelaskan tentang bagaimana guru atau

instruktur mengajarkan materi kepada pembelajarnya serta bagaimana pemelajar

mempelajari materi yang terdapat pada bahan ajar tersebut.

2) Kompetensi yang akan dicapai

Unsur kedua ini ditujukan untuk pembelajarnya. Kompetensi yang akan

dicapai harus dicantumkan pada bahan ajar yang telah disusun dan sesuai dengan

standar kompetensi yang harus dicapai. Selain itu, penyusun perlu mencantumkan

pula indikator pencapaian hasil belajar yang harus dikuasai pembelajarnya. Dengan

demikian tujuan yang harus dicapai pemelajar jelas.

3) Informasi pendukung

Informasi pendukung merupakan berbagai informasi tambahan yang dapat

melengkapi bahan ajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

24

4) Petunjuk kerja atau lembar kerja

Petunjuk kerja atau lembar kerja adalah satu lembar atau beberapa yang

berisi sejumlah langkah prosedural cara pelaksanaan aktivitas atau kegiatan tertentu

yang harus dilakukan oleh peserta didik berkaitan dengan praktik dan lain

sebagainya.

5) Latihan-latihan

Komponen keempat ini merupakan suatu bentuk tugas yang diberikan

kepada pemelajar untuk melatih kemampuan yang telah dipelajarinya.

6) Evaluasi

Komponen ini merupakan salah satu bagian dari proses penilaian. Pada

unsur evaluasi ini, guru atau instruktur mengukur seberapa jauh pemelajar memahami

kompetensi yang sudah dicapainya. Pada unsur ini juga, dapat digunakan sebagai

evaluasi efektivitas bahan ajar yang digunakannya.

c. Bentuk Bahan Ajar

Bahan ajar dibedakan atas empat bentuk di antaranya bahan cetak, bahan

ajar dengar, bahan ajar pandang dengar, dan bahan ajar interaktif.

1) Bahan cetak (printed), yakni sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas yang

dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi

(Kemp dan Dyton, 1985 dalam Prastowo, 2015: 40).

2) Bahan ajar dengar atau program audio, yakni semua sistem yang menggunakan

sinyal radio secara langsung, yang dapat dimainkan atau didengar oleh seseorang

atau sekelompok orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

25

3) Bahan ajar pandang dengar (audiovisual), yakni segala sesuatu yang

memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak

secara sekuensial.

4) Bahan ajar interaktif (interactive teaching materials), yaitu kombinasi dari dua

atau lebih media (audio, teks, gambar, grafik, animasi,dan video) yang oleh

penggunanya dimanipulasi atau diberi perlakuan untuk mengendalikan suatu

perintah dan/atau perilaku alami dari suatu presentasi (Prastowo, 2015: 40)

d. Isi Bahan Ajar

Secara garis besar, bahan ajar terdiri atas pengetahuan, keterampilan dan

sikap yang harus dipelajari pemelajar dalam rangka mencapai standar kompetensi

yang telah ditentukan.

1) Pengetahuan

Pengetahuan meliputi fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Materi yang

termasuk dalam fakta seperti nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama

tempat, nama orang dan sebagainya. Kemudian, materi yang termasuk konsep adalah

pengertian, definisi, ciri khusus, komponen atau bagian suatu objek. Selanjutnya,

materi yang termasuk dalam jenis prinsip adalah dalil, rumus, adagium, postulat,

teorema, atau hubungan antar konsep yang menggambarkan “jika….. maka…..”.

Terakhir, yang termasuk dalam jenis prosedur adalah materi yang berurutan dalam

mengerjakan suatu tugas. Misalnya, berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu,

dan lain-lain (Pranowo, 2014: 239).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

26

2) Keterampilan

Keterampilan adalah materi atau bahan pembelajaran yang berhubungan

dengan, antara lain kemampuan mengembangkan ide, memilih, menggunakan bahan,

menggunakan peralatan, dan teknik kerja. Keterampilan perlu disesuaikan dengan

pembelajarnya, dengan memperhatikan aspek bakat, minat dan harapan dari

pembelajarnya sendiri. Tujuannya, agar pemelajar mampu mencapai penguasaan

keterampilan bekerja yang secara integral ditunjang oleh keterampilan hidup.

3) Sikap atau nilai

Bahan ajar jenis sikap atau nilai adalah bahan untuk pembelajaran yang

berkenaan dengan sikap ilmiah, antara lain nilai kebersamaan, nilai kejujuran, nilai

kasih sayang, nilai tolong menolong, nilai semangat dan minat belajar, nilai semangat

bekerja dan nilai bersedia menerima pendapat orang lain (Prastowo, 2015: 46).

Contoh:

Pemelajar BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta diminta untuk menyimak

vlog yang berisi konten perjalanan pariwisata Yogyakarta. Selanjutnya, pemelajar

diminta untuk memperhatikan beberapa latihan pada modul yang telah tersedia. Di

dalam modul tersebut terdapat beberapa bentuk latihan terintegrasi untuk

meningkatkan kemampuan berbahasa pembelajarnya.

Latihan 1

Setelah menyimak perjalanan ke Malioboro, coba ingatlah kembali dan tuliskan di

dalam modulmu, tempat-tempat apa saja yang di kunjungi Lia!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

27

Tempat 1: ……….

Tempat 2: ……….

Tempat 3: ……….

Dst.

Latihan 2

Setelah menyebutkan nama-nama tempat yang dikunjungi Lia, cobalah anda

ceritakan kembali bagaimana caranya untuk pergi ke Malioboro dengan

menggunakan transportasi bus Trans Jogja. Jangan lupa, coba cocokkan ceritamu

dengan cerita temanmu!

Berdasarkan dua contoh di atas, latihan 1 menggambarkan latihan

terintegrasi dari keterampilan menyimak dan menulis. Sedangkan latihan 2

merupakan bentuk integrasi dari keterampilan menyimak, menulis dan berbicara.

Bentuk-bentuk latihan yang digunakan sederhana dan menyesuaikan tingkatan

pembelajarnya.

4. Keterampilan Menyimak

Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hal berkaitan dengan keterampilan

menyimak, di antaranya pengertian menyimak, tahap-tahap menyimak, ragam

menyimak, menyimak terintegrasi dan proses menyimak.

a. Pengertian Menyimak

Hakikat menyimak berhubungan dengan mendengar dan mendengarkan.

Mendengar bukan berarti menyimak. Namun menyimak pasti melalui kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

28

mendengar. Subyantoro dan Hartono (2003: 1-2) menyatakan mendengar adalah

peristiwa tertangkapnya rangsangan bunyi oleh panca indera pendengaran yang

terjadi pada waktu seseorang dalam keadaan sadar akan adanya rangsangan tersebut.

Mendengarkan merupakan kegiatan mendengar yang dilakukan dengan sengaja,

penuh perhatian terhadap apa yang didengar. Sementara itu, menyimak memiliki

pengertian yang serupa dengan mendengarkan. Namun, kegiatan menyimak lebih

intensitas perhatiannya terhadap apa yang disimak dan akan lebih ditekankan lagi.

Menyimak merupakan proses besar dalam mendengarkan, mengenal, serta

menginterpretasikan lambang-lambang lisan (Andreson, 1972; dalam Tarigan, 2013:

30). Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian

serta apresiasi (Russel & Russell: Andreson, 1972 dalam Tarigan, 2013: 30).

Tarigan (2013: 31) mengungkapkan bahwa menyimak merupakan proses kegiatan

mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,

apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan,

serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui

ujaran atau bahasa lisan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa kegiatan menyimak merupakan proses mendengarkan secara

intensif, dengan sungguh-sungguh dan membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi

untuk menginterpretasikan lambang-lambang bunyi yang di dengarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

29

b. Tahap-tahap Menyimak

Ruth G. Strickland (dalam Tarigan, 2013: 31) menyimpulkan adanya

Sembilan tahap menyimak, mulai dari yang tidak berketentuan sampai pada yang

amat bersungguh-sungguh. Kesembilan tahap itu, dapat dilukiskan sebagai berikut:

1) Menyimak berkala

2) Menyimak dengan perhatian dangkal

3) Setengah menyimak

4) Menyimak serapan

5) Menyimak sekali-sekali

6) Menyimak asosiatif, mengingat pengalaman-pengalaman pribadi si penyimak,

tidak memberikan reaksi terhadap pesan yang disampaikan oleh si pembicara

.Menyimak dengan reaksi berkala

7) Menyimak secara seksama dan sungguh-sungguh

8) Menyimak secara aktif, menyimak untuk mendapatkan pikiran serta pendapat si

pembicara

c. Ragam Menyimak

Ragam menyimak terdiri atas menyimak ekstensif dan menyimak intensif.

Menyimak ekstensif ditekankan pada kegiatan menyimak secara lebih bebas dan

lebih umum, sedangkan menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh

lebih diawasi dan dikontrol terhadap suatu hal tertentu (Tarigan, 2008: 18 - 44).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

30

1) Menyimak Ekstensif

Menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal

yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu di bawah

bimbingan langsung dari seorang guru. Salah satu tujuan menyimak ekstensif adalah

menyajikan kembali bahan lama dengan cara baru, kerap kali sangat baik bila hal ini

dilakukan dengan pertolongan alat yang dipakai untuk merekam pembicaraan dalam

masyarakat. Yang jauh lebih efektif serta meyakinkan adalah kutipan dari ujaran-

ujaran yang nyata dan hidup. Pada umumnya, sumber yang paling baik bagi berbagai

aspek menyimak ekstensif adalah rekaman-rekaman yang dibuat oleh guru sendiri

karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapai.

Rekaman-rekaman tersebut dapat memanfaatkan berbagai sumber, seperti siaran

radio dan televisi (Brouhton dalam Tarigan, 2008: 38- 40). Menyimak ekstensif

memiliki beberapa jenis di antaranya : menyimak sosial, menyimak sekunder,

menyimak estetik, dan menyimak pasif.

2) Menyimak Intensif

Jika menyimak ekstensif lebih diarahkan pada kegiatan menyimak secara

lebih bebas dan lebih umum serta tidak perlu di bawah bimbingan langsung para

guru, maka menyimak menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang lebih

diawasi, dikontrol terhadap suatu hal tertentu. Jenis menyimak intensif yaitu

menyimak kritis, menyimak konsentratif, menyimak kreatif, menyimak eksploratif,

menyimak introgatif, dan menyimak selektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

31

d. Proses Menyimak

Menyimak merupakan suatu proses. Dalam proses menyimak pun terdapat

tahap-tahap, antara lain:

1) Tahap mendengar (hearing), pada tahap ini, pendengar hanya mendengarkan

ujaran-ujaran yang disampaikan oleh pembicaranya.

2) Tahap memahami (understanding), tahap ini mengisyaratkan pendengar

memiliki keinginan untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan

yang disampaikan pembicara.

3) Tahap menginterpretasi (interpreting), pada tahap ini, pendengar yang baik tidak

hanya ingin memahami atau mengerti atas pembicaraannya namun ingin

menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan

tersirat dari ujaran tersebut.

4) Tahap mengevaluasi (evaluating), setelah memahami dan menginterpretasikan isi

pembicaraan, penyimak mulai menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan

pembicara mengenai keunggulan dan kelemahan serta kebaikan dan kekurangan

pembicara.

5) Tahap menanggapi (responding), tahap ini merupakan tahap terakhir dalam

kegiatan menyimak. Penyimak menyambut, mengecamkan, dan menyerap serta

menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atau

pembicaraannya (Logan; Loban dalam Tarigan, 2013: 63)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

32

5. Vlog

Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hal berkaitan dengan vlog, di

antaranya pengertian vlog, kelebihan dan kelemahan vlog, dan proses pembuatan

vlog,

a. Pengertian Vlog

Vlog merupakan video dokumentasi yang berisi tentang hidup, pikiran,

opini, dan ketertarikan (Purnamasari, 2017). Vlog sendiri berasal dari kata video dan

blog. Dikutip dari Werner (2012: 7)

“The term “vlog” was originally a sandwiching of “video” and

“blog.” This portmanteau is accurate insofar as vlogs share the textual

weblog’s informal tone, as well as its fundamental interactivity; vloggers

like text-based bloggers tend to interact energetically with their

audiences. The comparison between blogs and vlogs, however, only goes

so far. Textual blogs are mostly serial, offering or promising a regular

sequence of entries, while vlogs often appear singly or in clusters.”

Werner menyebutkan Vlog merupakan perpaduan antara “video” dan

“blog”. Vlog membagikan konten tekstualnya berbasis video dengan nada informal

dan penuh semangat kepada audiensnya. Perbandingan antara vlog dan blog sejauh ini

hanya itu. Blog berbasis tekstual yang berseri sedangkan vlog akan muncul pada

kelompok konten.

Margaret Rouse (2006) dalam situs Whatis mengatakan hal serupa tentang

vlog. “A vlog (or video blog) is a blog that contains video content.” Vlog merupakan

blog yang berisi konten sebuah video. Seseorang yang menjalankan vlog disebut

dengan vlogger. Fouhey (2017) dalam makalah “From Lifestyle Vlogs to Everyday

Interactions” menyebutkan “Vlog is part of a growing ecosystem of datasets aimed at

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

33

understanding everyday human interaction, each of which has complementary

strengths”. Pernyataan sebelumnya menyebutkan bahwa vlog merupakan bagian dari

ekosistem yang berkembang dari data set yang bertujuan memahami interaksi

manusia sehari-hari, yang masing-masing bagiannya memiliki kekuatan untuk saling

melengkapi. Berdasarkan beberapa paparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

vlog merupakan video dengan konten blog yang menceritakan kehidupan sehari-hari,

pikiran opini dan lain sebagainya dengan berbasis video.

b. Kelebihan dan Kelemahan Vlog

Vlog saat ini sangat digemari keberadaannya. Banyak orang yang sudah

mulai melakukan kegiatan vlogging untuk menceritakan kehidupan sehari-harinya,

atau hanya mengungkapkan sebuah opini. Namun demikian vlog memiliki kelemahan

dan kelebihan dalam penggunaannya. Berikut peneliti jabarkan kelebihan dan

kelemahan dari vlog. Kamaru (2016) menyebutkan beberapa kelebihan vlog.

1) Vlog merupakan konten kreatif perpaduan antara media visual dan audio yaitu

video.

2) Vlog merupakan sarana berbagi cerita mengenai kehidupan sehari-hari, pikiran,

opini dan sebaginya dalam bentuk video dokumentasi.

3) Dari kegiatan vlogging, seseorang dapat memperoleh penghasilan.

Selain itu, terdapat pula kelemahan dari vlog, di antaranya.

1) Produksi sebuah vlog membutuhkan waktu yang lama.

2) Keterbatasan alat yang dimiliki vlogger untuk menunjang produksi vlog.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

34

3) Vlogger atau orang yang melakukan vlogging membutuhkan keterampilan khusus

untuk menghasilkan sebuah video yang menarik (proses editing).

c. Proses Pembuatan Vlog

Mengutip dari situs WikiHow, berikut beberapa tahap pembuatan vlog.

1) Pastikan alat yang akan anda gunakan (Make sure that you have the right

equipment)

Sekarang ini, tidak perlu menggunakan kamera yang mahal atau pun

membeli sebuah mikrofon. Namun, setidaknya anda memiliki handle video untuk

menjaga konsistensi gambar pada video anda. Anda bisa menggunakan kamera pada

telepon seluler anda atau menggunakan webcam dari perangkat komputer anda.

2) Buatlah kerangka/ garis besar konten video anda (Create a loose outline of the

day's events)

Vlog memiliki sifat yang spontanitas, dan kebenaran yang akan diungkapkan

ketika shooting berlangsung. Buatlah beberapa garis besar rencana anda pada

rekaman yang akan anda lakukan. Setidaknya gambarkan dalam beberapa poin

singkat.

3) Karakteristik vlog (Decide on a gimmick)

4) Carilah Background (Take into account your background)

Poin ini bisa menjadi suatu opsional jika anda akan mengambil rekaman di

dalam ruangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

35

5) Variasikan konten anda (Vary your content within the vlog)

Jika anda hanya berbicara selama 15 menit di dalam sebuah video, hal

tersebut tidak akan bisa memikat hati audiensnya. Maka cobalah menunjukkan

sesuatu yang berbeda untuk konten anda. Misalnya dengan memberikan sentuhan

time-lapes pada video perjalanan dan lain sebagainya.

6) Carilah bagian unik pada video anda (Find a unique piece of your day to focus

on)

Anda dapat mencoba menampilkan beberapa bagian pada video anda yang

sekiranya dapat menarik audiensnya. Misalnya anda menampilkan hal unik yang

terjadi pada hari-hari tertentu.

7) Menjadi diri sendiri (Be yourself)

Cara paling ampuh untuk menjadi lebih “natural” saat anda berhadapan

dengan kamera adalah jadilah diri sendiri. Ingatlah anda sedang mendokumentasikan

dan mempresentasikan kegiatan anda dan anda adalah bintangnya.

8) Jagalah keseimbangan cahaya video anda (Keep an eye on your light levels)

Hal ini menjadi poin penting ketika anda melakukan rekaman di luar

ruangan. Pastikan anda memiliki keseimbangan cahaya (bisa dengan menambahkan

lighting eksternal di belakang kamera) .

9) Gunakan teknik jump-cuts pada saat proses editing (Use jump-cuts when editing)

10) Promosikan vlog anda (Market your vlog)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

36

D. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir disusun sebagai jembatan antara teori yang digunakan

dengan pengembangan produk bermedia vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar

BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakartadalam mengembangkan

keterampilan berbahasanya.

Keterampilan berbahasa terdiri dari empat (1) menyimak, (2) membaca, (3)

berbicara dan (4) menulis. Keterampilan menyimak merupakan kegiatan mendengar

secara intensif untuk menginpretasikan lambing-lambang bunyi. Keterampilan

menyimak merupakan keterampilan berbahasa pertama yang diperoleh seseorang.

Dalam pembelajaran BIPA, keterampilan menyimak biasanya menggunakan

media berupa audio. Pemelajar pada tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta

menggunakan media audio yaitu rekaman suara untuk pembelajaran keterampilan

menyimak. Hal ini menjadi sebuah peluang untuk mengembangkan media

pembelajaran.

Salah satu inovasi pengembangan media adalah dengan vlog. Vlog merupakan

gabungan atau kombinasi antara video dan blog. Konten-konten yang ditawarkan

pada vlog dekat sekali dengan tujuan belajar pemelajar BIPA tingkat beginner.

Dengan begitu harapannya vlog dapat membantu pemelajar BIPA tingkat beginner

dalam mengembangan keterampilan berbahasa.

Berdasarkan peluang dan harapan di atas, peneliti melakukan pengembangan

media yaitu vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar tingkat beginner di Wisma

Bahasa. Uji coba produk dinilai oleh tiga ahli yaitu dua dosen ahli media dan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

37

dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan satu instruktur BIPA di Wisma

Bahasa Yogyakarta. Peneliti melakukan penelitian dengan subjek pemelajar BIPA

tingkat beginner. Uji lapangan dilakukan oleh tiga responden pemelajar BIPA tingkat

beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.

Pengembangan Produk Bermedia

Vlog Untuk Bahan Ajar Menyimak

Pemelajar BIPA Tingkat Beginner

Menyimak Vlog

Revisi

Media

Validasi Produk

Uji Coba Produk

Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dikemukakan tentang 1) jenis penelitian, 2) data dan sumber

data penelitian, 3) populasi dan sampel, 4) metode pengumpulan data, 5) teknik

pengumpulan data, 6) instrumen penelitian, dan 7) teknik analisis data.

A. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan metode research and development (R&D).

Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut

(Sugiyono 2015:407). Metode penelitian ini merujuk pada model Borg & Gall dengan

sedikit penyesuaian sesuai konteks penelitian. Penelitian ini memiliki tujuan akhir

untuk mengembangkan suatu produk yang dapat digunakan dalam pembelajaran

BIPA. Produk yang dihasilkan penelitian ini berupa bahan ajar menyimak

terintegrasi pada pemelajar BIPA tingkat beginner melalui vlog di Wisma Bahasa

Yogyakarta. Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat meningkatkan

keterampilan menyimak terintegrasi pemelajar BIPA tingkat beginner.

B. Prosedur Pengembangan

Metode penelitian dan pengembangan merupakan cara peneliti memperoleh

data untuk penelitiannya. Pada bagian ini akan dijabarkan model penelitian dan

pengembangan serta prosedurnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

39

a. Model pengembangan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model research and

development (R&D). Model yang digunakan mengutip milik Brog dan Galll

(Sugiyono, 2015: 408-426) yang menyarankan sepuluh langkah dalam penelitian dan

pengembangan, di antaranya.

1. Potensi dan Masalah

Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi

merupakan segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah.

Namun demikian, masalah bisa juga dijadikan sebuah potensi, apabila kita dapat

mendayagunakannya. Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan

dengan yang terjadi. Antara potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian

harus ditunjukkan dengan data yang empirik.

2. Mengumpulkan Informasi

Setelah menemukan potensi dan masalah yang dapat ditunjukkan secara

faktual, maka tahap selanjutnya, peneliti perlu mengumpulkan berbagai informasi

yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk. Kumpulan informasi

ini diharapkan dapat mengatasi masalah pada penelitian tersebut.

3. Desain Produk

Produk yang dihasilkan dalam penelitian research and development

bermacam-macam. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan

melalui penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

40

Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat

digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai sebuah rancangan

produk. Validasi ini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum

fakta lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa

pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang

dirancang tersebut.

5. Perbaikan Desain

Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para

ahlinya, maka akan diketahui kelemahan dari produk tersebut. Kelemahan tersebut

selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain.

6. Uji coba Produk

Setelah melakukan revisi produk, peneliti melanjutkan pada tahap uji coba

produk. Uji coba produk dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi

apakah produk baru ini dapat digunakan di lapangan. Hasil uji coba produk

digunakan sebagai pedoman untuk merevisi produk pada tahap selanjutnya.

7. Revisi Produk

Revisi produk kedua ini dilakukan guna memperbaiki dan menyempurnakan

produk sesuai saran maupun kritik yang diperoleh pada tahap uji coba produk.

Penyempurnaan ini dimaksudkan untuk memperoleh produk tetap sebelum memasuki

tahap uji coba pemakaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

41

8. Uji coba Pemakaian

Setelah pengujian produk berhasil, maka tahap selanjutnya adalah

melakukan uji coba pemakaian dengan jumlah penguji yang lebih besar. Data

pengujian dapat dikumpulkan melalui wawancara, observasi, kuesioner dan analisis.

Hasil uji coba pemakaian ini digunakan sebagai pedoman untuk membuat produk

akhir.

9. Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam percobaannya masih ditemukan

kekurangan dan kelemahan produk. Revisi ini dilakukan untuk mendapatkan produk

yang lebih baik dari produk awal supaya layak digunakan dalam proses pembelajaran.

10. Pembuatan Produk Massal

Produk yang telah melakukan tahap pengujian dan dinyatakan efektif

penggunaannya, maka produk tersebut dapat ditetapkan pada suatu lembaga. Peneliti

dapat melaporkan hasil produknya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal.

Dalam penelitian dan pengembangan media vlog untuk pemelajar BIPA

tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta, peneliti hanya mengadaptasi

beberapa langkah sesuai dengan kebutuhan yang ada. Prosedur yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri atas lima tahap, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) perencanaan

produk dan pengumpulan data, (3) desain produk sementara, (4) validasi ahli, (5) uji

coba produk, dan penyempurnaan produk akhir. Hal ini dilakukan peneliti karena

jumlah pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa yang kurang memadai,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

42

wktu belajar pemelajar BIPA tingkat beginner yang cukup singkat dan keterbatasan

waktu dalam melakukan penelitian.

Langkah 1

Analisis Kebutuhan

Langkah 2

Pengumpulan Data

Langkah 3

Perancangan dan Pengembangan Produk

Langkah 4

Uji Validasi Produk

Langkah 5

Uji Coba Produk dan Penyempurnaan

Bagan 3.1 Skema prosedur penelitian pengembangan

Mencaari

potensi/masalah

Mengenali

kebutuhan

Analisis

Kebutuhan

Wawancara

instruktur BIPA

Angket kebutuhan

pemelajar BIPA

tingkat beginner

Analisis silabus dan kurikulum Analisis buku pegangan pemelajar

BIPA tingkat beginner

Storyboard Naskah

Storyboard

Pengambilan

gambaar Editing Vlog

Draf buku Editing buku Buku Latihan

Bahasa Indonesia

Validasi oleh dosen ahli media dan materi

Validasi oleh instruktur BIPA Revisi Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

43

1. Analisis Kebutuhan

Langkah awal pada penelitian pengembangan ini adalah peneliti melakukan

analisis kebutuhan terhadap pemelajar BIPA terutama pada tingkatan beginner di

Wisma Bahasa. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara membagikan lembar

angket yang terdiri dari sepuluh pertanyaan mengenai kebutuhan berbahasa dan

delapan pertanyaan mengenai metode pembelajaran bahasa. Data dari angket analisis

kebutuhan ini akan dijadikan sebagai pedoman untuk pengembangan produk

penelitian. Selain menyebarkan angket, peneliti juga melakukan wawancara dengan

instruktur BIPA di Wisma Bahasa.

2. Pengumpulan Data

Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dari hasil analisis

kebutuhan dan wawancara serta kajian pustaka. Data ini diperoleh dari hasil

penyebaran angket pada pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa. Hasil

analisis ini digunakan sebagai panduan penyusunan produk penelitian.

3. Perancangan dan Pengembangan Produk

Langkah ketiga pada penelitian ini adalah membuat rancangan produk

sementara. Rancangan produk ini dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan.

Rancangan produk pertama yang dibuat peneliti adalah kemasan materi. Peneliti

melakukan analisis juga terhadap silabus yang digunakan Wisma Bahasa pada tingkat

beginner. Hasil dari analisis silabus ini adalah kemasan materi yang dapat dirangkum

menjadi produk pengantar pengembangan media vlog untuk bahan ajar menyimak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

44

Setelah mengemas materi yang sesuai dengan kebutuhan pembelajarnya, peneliti

membuat storyboard guna perancang media vlog untuk bahan ajar menyimak.

Sotryboard membantu peneliti dalam pembuatan media berupa vlog.

Pembuatan vlog dilakuakn secara bertahap. Setelah melaksanakan pengambilan

gambar, peneliti akan melakukan editing. Proses editing dilakukan guna mengemas

produk vlog menjadi suatu bahan ajar yang lebih interaktif. Proses ini dilakukan

dengan menggunakan aplikasi filmora.

4. Validasi Ahli

Langkah keempat yang dilakukan peneliti adalah validasi ahli. Validasi ahli

adalah tahap penilaian kelayakan produk pengembangan yang dibuat peneliti dan

dilakukan oleh ahli pada bidangnya. Setelah melakukan validasi, hasil validasi

dijadikan pedoman kedua jika hasil penilaian tersebut masih ditemukan

ketidaksesuaian. Dengan melakukan validasi, peneliti dapat menyempurnakan produk

yang dikembangkannya.

5. Uji Coba Produk dan Penyempurnaan Produk

Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui tingkat kebergunaan produk

pengembangan yang dibuat. Selain itu uji coba ini bertujuan untuk mendapatkan

saran, kritik dari dosen atau para ahli guna mengetahui kelayakan produk yang

dirancang.

Penyempurnaan produk dilakukan setelah melakukan revisi produk terhadap

hasil uji coba tersebut. Penyempurnaan ini dilakukan berdasarkan hasil saran dan

kritikan yang diberikan pemelajar BIPA, instruktur BIPA serta para ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

45

C. Subjek Uji Coba dan Lokasi

Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah pemelajar BIPA tingkat

begginer di Wisma Bahasa Yogyakarta. Sedangkan data dari penelitian ini berupa

hasil analisis kebutuhan baik dari pemelajar BIPA dan instruktur pemelajar BIPA,

berupa penyebaran kuesioner (angket), hasil wawancara, dan observasi lapangan.

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pemelajar di Wisma Bahasa. Peneliti

memilih kelompok belajar tingkat beginner. Pemelajar tingkat beginner ini dapat

memberikan data berupa wawancara dan kuesioner. Jumlah pemelajar tingkat

beginner di Wisma Bahasa adalah lima.

2. Lokasi penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih Wisma Bahasa Yogyakarta di Jalan

Affandi, Gang Bromo No. 15, Mrican, Yogyakarta sebagai tempat penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2015: 193) terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas

data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan

data. Kualitas instrumen berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen.

Sedangkan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang

digunakan untuk mengumpulkan data. Peneliti menggunakan 3 macam jenis

pengumpulan data di antaranya, angket (kuesioner), wawancara dan lembar

pengamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

46

1. Angket (Kuesioner)

Kuesioner atau angket merupakan serangkaian (daftar) pertanyaan tertulis

yang ditujukan kepada pemelajar (dalam penelitian: responden) mengenai masalah-

masalah tertentu, yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan pemelajar

(Nurgiyantoro: 2013, 91). Angket akan diisi oleh pemelajar BIPA pada level

beginner di Wisma Bahasa, Yogyakarta. Angket berisi pertanyaan umum berupa

identitas diri, kebutuhan berbahasa dan metodologi pembelajaran.

2. Wawancara

Wawancara atau interview merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk

mendapatkan informasi dari responden (pemelajar, orang yang diwawancarai) dengan

melakukan Tanya jawab sepihak (Nurgiyantoro: 2013: 96). Wawancara dapat

dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui

tatap muka maupun dengan menggunakan telepon (Sugiyono: 2015, 194). Penelitian

ini menggunakan teknik wawancara yang diajukan untuk Instruktur BIPA tingkat

beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Wawancara digunakan untuk mengetahui

metode dan bahan ajar yang digunakan selama pembelajaran.

E. Instrumen Penelitian

1. Angket (Kuesioner)

Angket yang dibuat peneliti berupa pertanyaan. Angket ditujukan untuk

pemelajar BIPA dan validator ahli. Angket untuk pemelajar BIPA bertujuan untuk

mendapatkan analisis kebutuhan pembelajarannya. Kemudian angket untuk validator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

47

ahli digunakan untuk menilai kelayakan produk yang dikembangkan peneliti. Berikut

ini kisi-kisi instrumen angket yang dibuat peneliti.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Analisis Kebutuhan Pemelajar BIPA

A. Identitas

No Indikator Butir Soal Jumlah

1 Nama Lengkap 1 1

2 Umur 2 1

3 Asal/ Kebangsaan 3 1

4 Level 4 1

5 Sejarah belajar bahasa 5 1

6 Tujuan belajar bahasa 6 1

7 Dengan siapa akan berkomunikasi 7 1

8 Latar belakang pendidikan 8 1

9 Tujuan penggunaan bahasa Indonesia 9 1

Jumlah 9

B. Kebutuhan Berbahasa Pemelajar Asing

1 Berkaitan dengan perkenalan diri 1 1

2 Berkaitan dengan kata sifat (warna, ukuran

dsb.) 2

1

3 Berkaitan dengan posisi dan arah 3 1

4 Berkaitan dengan angka, ukuran, harga dan

jumlah 6

1

5 Berkaitan dengan waktu, durasi dan

tanggalan 5 1

6 Berkaitan dengan berbelanja 4 1

7 Berkaitan dengan keluarga 7 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

48

8 Berkaitan dengan transportasi umum 8 1

9 Berkaitan dengan aktivitas 9 1

10 Berkaitan dengan sapaan 10 1

Jumlah 10

C. Metodologi Pembelajaran

1 Pembelajaran di dalam kelas 1 1

2 Pekerjaan rumah 2 1

3 Kreativitas dalam pembelajaran 3 1

4 Cara belajar 4 1

5 Pengoreksian dalam berbahasa 5 1

6 Media pembelajaran 6 1

7 Teknik belajar 7 1

Jumlah 7

D. Bahan Ajar Vlog

1 Pengetahuan tentang vlog 1, 2 2

2 Isi vlog (berkaitan dengan teknis) 3, 4 2

3 Berkaitan dengan konten vlog (durasi dan

jumlah topik)

5, 6 2

Tabel 3.2

Kisi-kisi penilaian produk oleh dosen ahli dan instruktur BIPA

No Deskripsi Butir Soal Jumlah

Isi

1 Kesesuaian dan keberagaman materi

dengan kompetensi yang dicapai. 1 1

2 Kesesuaian tema dengan indikator yang

dicapai. 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

49

3 Kesesuaian isi materi dengan judul atau

subjudul yang dipilih. 3 1

4 Kesesuaian urutan isi materi yang

terstruktur. 4 1

5 Kesesuaian bentuk evaluasi dengan materi. 5 1

Bahasa

6 Kejelasan dan kesesuaian materi yang

disampaikan oleh vlogger. 6 1

7 Kemudahan penggunaan kalimat dalam

buku latihan. 7 1

8 Kesesuaian penggunaan tanda baca pada

kalimat dengan PUEBI pada buku latihan. 8 1

9 Kesesuaian pemilihan kosakata pada vlog. 9 1

Bentuk

10 Kesesuaian bentuk buku latihan dengan

standar buku pembelajaran BIPA lainya. 10 1

11 Urutan penyajian buku latihan yang teratur

dengan standar buku pembelajaran BIPA. 11 1

12 Kombinasi warna dan gambar pada desain

sampul buku latihan. 12 1

13 Ukuran dan jenis huruf yang digunakan

pada buku latihan. 13 1

14 Ukuran dan kualitas gambar dalam buku

latihan. 14 1

15 Kesesuaian judul buku latihan dengan

materi yang dipilih. 15 1

Video

16 Stabilitas perekaman video. 16 1

17 Kesesuaian ukuran huruf dengan gambar 17 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

50

pada video.

18 Kejelasan suara pada vlog. 18 1

19 Kejelasan volume pada vlog. 19 1

Lain-lain

20 Kejelasan petunjuk pada buku latihan. 20 1

21 Potensi keberhasilan untuk pengembangan

keterampilan berbahasa. 21 1

Jumlah 21

Tabel 3.3

Kisi-kisi penilaian produk oleh pemelajar BIPA

No. Aspek yang dinilai Butir

Soal Jumlah

1 Vlog menarik digunakan untuk belajar. 1 1

2

Buku latihan membantu pemelajar

dalam mengembangkan keterampilan

berbahasa.

2 1

3 Ukuran buku latihan sudah sesuai. 3 1

4 Kesulitan dengan media vlog. 4 1

5 Kalimat yang digunakan terlalu rumit. 5 1

6 Media vlog membantu pemelajar dalam

mengumpulkan kosakata. 6 1

7 Durasi dalam media vlog terlalu

panjang. 7 1

8 Kesulitan dalam membaca subtitle pada

media vlog. 8 1

9 Vlogger menyampaikan materi dengan

baik. 9 1

10 Ketertarikan pemelahar BIPA untuk 10 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

51

belajar menggunakan vlog.

Jumlah 10

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yang dilakukan pada penelitian ini merupakan bentuk

wawancara terstruktur. Peneliti menyiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan.

Wawancara ini ditujukan untuk instruktur BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta.

Berikut kisi-kisi wawancara analisis kebutuhan Instruktur.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Instruktur

No Indikator Butir Soal Jumlah

1 Tingkatan pemelajar BIPA di Wisma

Bahasa 1 1

2 Proses pembelajaran 2a, 2b 2

3 Metode Pembelajaran 3 1

4 Hambatan dalam proses pembelajaran 4a, 4b 2

5 Gaya belajar 5a, 5b 2

6 Ketersediaan sumber bahan ajar dan

media pembelajaran 6a,6b 2

7 Media pembelajaran yang digunakan

ketika proses pembelajaran bahasa

Indonesia

7 1

8 Bahan ajar Vlog 8a, 8b 2

9 Harapan tentang media pembelajaran

baru 9 1

10 Keterampilan Menyimak dalam

pembelajaran. 10a, 10b 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

52

Jumlah 15

F. Teknik Analisis Data

1. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara peneliti

dengan instruktur BIPA di Wisma Bahasa. Berdasarkan hasil wawancara ini, peneliti

memperoleh saran/ komentar yang diberikan oleh validator media, validator materi

dan instruktur BIPA. Data kualitatif ini bersifat deskriptif.

2. Data kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang diperoleh berdasarkan hasil

penyebaran angket/kuesioner analisis kebutuhan pemelajar dan hasil validasi produk

oleh validator media, validator materi dan instruktur BIPA.

a. Angket/ kuesioner analisis kebutuhan pemelajar

Angket / kuesioner yang diberikan untuk pemelajar akan peneliti analisis

dengan cara penghitungan persentase. Kemudian, setelah menghitung jumlah

persentasenya, peneliti juga menyertakan keterangan dalam bentuk deskriptif. Berikut

rumus yang digunakan peneliti

Jumlah Responden

Jumlah Pemelajar x 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

53

b. Analisis hasil validasi produk

Hasil validasi produk yang dinilai oleh validator, akan peneliti analisis

menggunakan skor atau skala penilaian. Skala penilaian ini dikembangkan

dengan skala Likert menjadi (5) sangat baik, (4) baik, (3) cukup baik, (2) kurang

baik, (1) sangat kurang baik.. skor akhir akan diperoleh dengan cara

dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima menurut Sukarjo (2008:101),

sebagai berikut

Tabel 3.5

Konversi Nilai dan Kriteria Skala Lima

Interval Skor Kategori Interval Hasil Penghitungan

x>Xi + 1,80 SBi Sangat Baik X > 4,21

Xi + 0,60SBi < x ≤ Xi + 1,80 SBi Baik 3,40 < X ≤ 4,20

Xi – 0,060 SBi < x ≤ Xi + 0,60 SBi Cukup 2,60 < X ≤ 3,39

Xi – 1,80 SBi < x ≤ Xi – 0,60 SBi Kurang Baik 1,79 < X ≤ 2,60

X ≤ Xi – 1,80 SBi Sangat

Kurang Baik X ≤ 1,79

Keterangan:

Xi : rerata ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

SBi : simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal – skor

minimal ideal)

Berdasarkan rumus di atas, berikut peleiti jabarkan perhitungan data

kuantitatif untuk data kualitatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

54

Diketahui

Skor maksimal ideal : 3

Skor minimal ideal : 1s

Rerata ideal (Xi : 1

2 (3+1) = 2

Simpangan Baku ideal (SBi): 1

6 (3-1) = 0,33

Dinyatakan:

Interval skor kategori sangat berguna, berguna, dan tidak berguna.

Jawaban:

Kategori sangat berguna = X > Xi + 1,80 SBi

= X> 2 + (1,80 . 0,33)

= X> 2 + 0,594

= X>2,59

Kategori berguna = Xi – 0,060 SBi < x ≤ Xi + 0,60 Sbi

= 2 – (0,60 . 0,33) < x≤ 2 + (0,60 . 0,33)

= 2 – 0,198 < x≤ 2 + 0,198

= 1,802 < x≤ 2,198

Kategori tidak berguna = X ≤ Xi – 1,80 Sbi

= X ≤ 2 – (1,80 . 0,33)

= X ≤ 2 – 0,594

= X ≤ 1,406

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

55

Berdasarkan perhitungan tersebut, berikut hasil konversi data kuantitatif

menjadi data kualitatif. Kriteria skor skala dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 3.6

Konversi Nilai dan Kriteria Skala

Interval presentase

tingkat pencapaian Nilai Kategori

≥ 2,59 3 Sangat Berguna

1,802 < x ≤ 2,198 2 Berguna

≤ 1,406 1 Tidak Berguna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti mengkaji dua subbab, (1) hasil penelitian dan (2)

pembahasan hasil penelitian.

A. Hasil Penelitian

Penelitian pengembangan ini mengacu pada prosedur pengenmbangan

Brog dan Gall dengan menyederhanakan prosedurnya. Prosedur penelitian ini

disederhanankan menjadi 5 langkah, diantaranya (1) Pengumpulan informasi

unutk analisis kebutuhan , (2) pengumpulan dan pengolahan data, (3) membuat

desain produk dan pengembanganya, (4) melakukan validasi produk dan revisi,

(5) pengujian produk dan penyempurnaan produk. Berikut deskripsi hasil

penelitian yang dilakukan berdasarkan keenam prosedur pengembangan tersebut.

1. Hasil Pengumpulan Informasi (Analisis Kebutuhan)

Langkah awal yang peneliti lakukan adalah mengumpulkan informasi

sebagai dasar pengembangan produk bahan ajar. Pengumpulan informasi ini

dilakukan dengan cara membuat angket analisis kebutuhan pemelajar BIPA

tingkat beginner di Wisma Bahasa dan melakukan wawancara dengan instruktur

terkait pada tingkat beginner di Wisma Bahasa.

Sebelum membuat angket analisis kebutuhan dan panduan wawancara,

peneliti merumuskan kisi-kisi dari tiap instrumen penelitian. Kisi-kisi pada angket

analisis kebutuhan dan panduan wawancara ini dibuat berdasarkan kurikulum

pembelajaran BIPA di Wisma Bahasa. Kisi-kisi beserta angket analisis kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

57

dan panduan wawancara juga dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan

instruktur BIPA di Wisma Bahasa. Setelahnya, peneliti melakukan validasi

instrumen penelitian pada dosen ahli dan mendapatkan revisi.

Setelah melakukan validasi instrumen penelitian, peneliti langsung

melakukan penelitian dengan menyebarkan angket analisis kebutuhan di Wisma

Bahasa. Penyebaran angket ini dilakukan guna mengumpulkan informasi terkait

pengembangan media dan bahan ajar menyimak di Wisma Bahasa. Penyebaran

angket ini dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2018. Setelah mengumpulkan

angket analisis kebutuhan, peneliti melakukan wawancara dengna instruktur BIPA

terkait guna mengetahui lebih dalam tentang pembelajaran di kelas. Wawancara

dilakukan dengan tiga instruktur BIPA pada tanggal 24 Agustus 2018.

a. Deskripsi Data Angket Analisis Kebutuhan Pemelajar BIPA Tingkat

Beginner di Wisma Bahasa

Peneliti menyebarkan angket analisis kebutuhan kepada pemelajar BIPA

tingkat beginner di Wisma Bahasa. Penyebaran ini dilakukan pada tanggal 14

Agustus 2018 puku 10.00 WIB sampai 14.00 WIB. Penyebaran angket berjumlah

5 orang pemelajar BIPA pada tingkat begginer di Wisma Bahasa Yogyakarta.

Penyebaran angket dilakukan guna mengetahui pengal aman materi belajar yang

sangat dibutuhkan unutk tingkat beginner, pengalaman belajar di dalam kelas,

penggunaan media dan bahan ajar di dalam kelas serta pengetahuan tentang vlog

oleh pemelajar BIPA. Berikut peneliti paparkan data diri pemelajar BIPA tingkat

beginner di Wisma Bahasa berdasarkan angket analisis kebutuhan bagian A.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

58

Tabel 4.1

Hasil Angket Analisis Kebutuhan Identitas Pemelajar

Data

Pemelajar

Jawaban Pemelajar

1 2 3 4 5

Nama

Lengkap

Mathew

Locastro

Ting Ying

Hui Chihiro Sato Ezgi

Cornelia

Scholz

Umur 23 30 24 30 24

Asal Amerika Singapura Jepang Turkish Austria

Level 1A + 1B 1B Beginner Post

Beginner 1A

Sejarah

belajar bahasa

8 hari di

Wisma

Bahasa, 6

jam/ hari

Dengan siapa

akan

berkomunikasi

Teman dan

co-woeker

di kantor

With

collaguens

and IND

govert.

Teacher

(sekarang),

colleagaes/

Customer

(tahun depan)

orang

Indonesia

dan kolega

Orang Dayak

di

Kalimantan

Latar

belakang

pendidikan

B.A. Poliors

+ B.A.

Economics

Maotes

University in

Tokyo (Law

B.A.)

University

Grad

University

Student

Engineering

Bahasa lain

yang dikuasai -

Mandarin,

Inggris

Inggris,

Jepang,

Mandarin,

Spanish

Turkish,

Inggris

Jerman,

Latin,

Spanish,

Inggris

Tujuan

penggunaan

bahasa

Indonesia

(bekerja) di

Jakarta Indonesia Bekerja

Daily life and

work

(pekerjaan

dan kegiatan

sehari-hari)

Putossibau,

Kalimantan

Berikut juga peneliti sajikan tabel rata-rata perolehan dari angket analisis

kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.

Tabel 4.2

Hasil Angket Analisis Kebutuhan Materi Pembelajaran Tingkat Beginner

No Deskripsi Materi

Jumlah

Jawaban

Responden

Rata-

Rata Persentase Kategori

1 Memperkenalkan diri /

(Introduction) 5 3 100%

Sangat

Berguna

2

Mendeskripsikan warna

kesukaan, ukuran, dsb. /

(Describing about favorite

color, belonging, etc.)

3 2 60% Berguna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

59

3

Menjelaskan posisi dan

arah / (Explaining position

and direction)

4 2,4 80% Berguna

No Deskripsi Materi

Jumlah

Jawaban

Responden

Rata-

Rata Persentase Kategori

4

Berbelanja dan menawar /

(Shopping at kioks and

bargaining)

4 2,4 80% Berguna

5

Menyatakan waktu /

(Mention time and

duration)

4 2,4 80% Berguna

6

Menghitung jumlah /

(Mention number, amount,

size and price)

5 3 100% Sangat

Berguna

7

Menceritakan anggota

keluargaku / (Telling about

family)

4 2,4 80% Berguna

8

Pergi ketempat wisata

dengan transportasi umum

/ (Touring with public

transportation)

3 1,2 60% Tidak Berguna

9

Kegiatan sehari-hari /

(Daily activity (mention

day, date, month and

year))

3 1,8 60% Berguna

10

Menyapa dan

mengungkapkan perasaan /

(Greating and explaining

feeling)

4 2,4 80% Berguna

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua materi

yang masuk dalam kategori sangat berguna, tujuh materi pada kategori berguna

dan satu materi pada kategori tidak berguna. Dua materi pertama yang masuk

dalam kategori sangat berguna adalah materi memperkenalkan diri dan

menghitung jumlah. Keduanya sama-sama mendapatkan rata-rata 3 dengan

prosentase sebesar 100%. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua

materi ini sangat dibutuhkan bagi pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

60

Bahasa Yogyakarta. Pemilihan materi ini diambil berdasarkan kurikulum yang

berlaku di Wisma Bahasa Yogyakarta. Selain melalui tabel pemilihan, pemelajar

BIPA juga diminta menuliskan lima materi yang sangat dibutuhkan berdasarkan

sepuluuh materi yang telah disediiakan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti

mendapkatkan hasil sebagai berikut.

Tabel 4.3

Hasil Angket Analisis Kebutuhan Materi Yang Sangat Dibutuhkan

Pemelajar

No Materi Pilihan yang Sangat Dibutuhkan

1 2 3 4 5

1

Berbelanja dan

menawar /

(Shopping at

kioks and

bargaining)

Memperkenalkan

diri /

(Introduction)

Memperkenalkan

diri /

(Introduction)

Menyapa dan

mengungkapkan

perasaan /

(Greating and

explaining

feeling)

Menjelaskan

posisi dan arah

/ (Explaining

position and

direction)

2

Menjelaskan

posisi dan arah /

(Explaining

position and

direction)

Menyatakan

waktu / (Mention

time and

duration)

Menghitung

jumlah / (Mention

number, amount,

size and price)

Menghitung

jumlah /

(Mention

number, amount,

size and price)

Berbelanja dan

menawar /

(Shopping at

kioks and

bargaining)

3

Menyapa dan

mengungkapkan

perasaan /

(Greating and

explaining

feeling)

Menjelaskan

posisi dan arah /

(Explaining

position and

direction)

Menyatakan

waktu / (Mention

time and

duration)

Menjelaskan

posisi dan arah /

(Explaining

position and

direction)

Menyatakan

waktu /

(Mention time

and duration)

4

Menghitung

jumlah / (Mention

number, amount,

size and price)

Kegiatan sehari-

hari / (Daily

activity (mention

day, date, month

and year))

Kegiatan sehari-

hari / (Daily

activity (mention

day, date, month

and year))

Memperkenalkan

diri /

(Introduction)

Pergi ke tempat

wisata dengan

transportasi

umum /

(Touring with

public

transportation)

5

Memperkenalkan

diri /

(Introduction)

Menyapa dan

mengungkapkan

perasaan /

(Greating and

explaining

feeling)

Menyapa dan

mengungkapkan

perasaan /

(Greating and

explaining

feeling)

Berbelanja dan

menawar /

(Shopping at

kioks and

bargaining)

Kegiatan

sehari-hari /

(Daily activity

(mention day,

date, month and

year))

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

61

Berdasarkan tabel di atas, peneliti mendapatkan hasil sebagai berikut.

Materi tentang menjelaskan posisi dan arah, memperkenalkan diri dan menyepa

memperoleh empat suara. Materi tentang berbelanja dan meranawar, menyatakan

waktu, menghitung jumlah, dan kegiatan sehari-hari mendapatkan tiga suara.

Terakhir, materi pergi ke tempat wisata dengan trasportasi mendapatkan satu

suara. Berdasarkan hasil tersebut peneliti memutuskan untuk mengembangkan

bahas ajar berdasarkan jumlah materi yang banyak dipilih pemelajar berdasarkan

pemilihan lima materi yang sangat dibutuhkan.

Materi-materi yang peneliti kembangakan unutk bahan ajar diantaranya

a) menjelaskan posisi, b) Menjelaskan arah, c) memperkenalkan diri dan

menyapa, d) Menyatakan waktu, dan e) berbelanja dan menawar. Materi posisi

dan arah akan dipisahkan menjadi dua vlog. Materi-materi ini dipilih karena

cukup relevan dengan kebutuhan para pemelajarnya. Berdasarkan pengembangan

materi ini, peneliti berharap pemelajar dapat mendeskripsikan posisi dan arah

dengan baik. Pemelajar juga dapat memperkenalkan diri dengan baik dan santun,

serta pemelajar mengerti cara beberbelanja dan menawar dengan menggunakan

bahasa Indonesia.

Selain angket analisis materi, peneliti juga memberikan angket tentang

kegiatan belajar dan pengetahuan tentang vlog. Berikut peneliti jabarkan hasil

angket analisis kebutuhan bagian C kegiatan belajar dan D pengetahuan tentang

vlog.

Berdasarkan tabel pada angket analisis kebutuhan bagian kegiatan

belajar, peneliti mendapatkan hasil sebagai berikut. Pertama, pemelajar BIPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

62

tingkat beginner di Wisma Bahasa lebih senang belajar secara individu. Sebanyak

5 pemelajar (semua responden) dengan presentase 100% memilih senang belajar

secara individual. Pertanyaan Kedua, sebanyak 4 pemelajar BIPA dengan

presentase 80% lebih ingin mendapatkan pekerjaan rumah sesering mungkin. Satu

pemelajar lainya memilih untuk diberikan pekerjaaan rumah sesekali saja. Dengan

memberikan perkerjaan rumah sesering mungkin dapat membantu para

pemelajarnya dalam mengembangkan keterampilan berbahasanya. Harapannya,

dengan diberikannya pekerjaan rumah ini, pemelajar BIPA bisa mempelajarinya

secara mandiri untuk mengasah kemampuan berbahasa secara mandiri.

Pertanyaan ketiga, semua responden dengan presentase 100% lebih

senang belajar di luar kelas dari pada di dalam kelas. Belajar diluar kelas dapat

membantu pemelajarnya untuk melihat situasi nyata dari setiap yang

dipelajarinya. Wisma Bahasa sendiri seringkali mengajak pemelajarnya untuk

melakukan praktek langsung di lapangan. Kegiatan seperti ini dapat menarik

minat dan perhatian pemelajar BIPA.

Pada pertanyaan keempat tentang cara belajar, tiga responden dengan

presentase 60% menjawab senang belajar dengan cara mengingat, tiga responden

dengan presentase 60% senang belajar dengan cara mendengarkan dan menulis

catatan serta satu responden dengan presentase 20% senang belajar dengan cara

memecahkan masalah. Pada pertanyaan keempat ini, terdappat dua responden

yang menjawab lebih dari satu cara belajar. Kemudian, pertanyaan kelima tentang

cara pengkoreksian saat belajar. Semua responden yang berjumlah lima dengan

presentase 100% lebih mengharapkan pengkoreksian saat belajar dilakukan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

63

langsung. Hal ini membantu pemelajaar untuk menjadi lebih teliti dalam

mempelajara bahasa Indonesia. Dengan melakukan pengkoreksian secara

langsung, pemelajar dapat mengingat kesalahan yang dibuat saat proses

pembelajarannya.

Pertanyaan keenam berkaitan dengan media belajar yang disukai

pemelajar BIPA. Media-media yang peneliti sajikan pada angket dianteranya

radio, televisi, video/ vlog. Berdasarkan media-media tersebut, tiga responden

menjawab televise dengan presentase sebesar 60% dan dua lainnya menjawab

video/ vlog dengan presentase 40%. Pertanyaan terakhir pada bagian ini berkaitan

dengan metode belajar. Berdasarkan pertanyaan tersebut, 3 pemeajar dean

presentase 60% menjawab senang belajar dengan cara bermain peran. Kemudian,

3 pemelajar dengan presentase 60% senang belajar dengan cara berbicara bersama

teman, serta satu pemelajar dengan presentase 20% senang belajar dengan cara

menceritakan kembali. Pada pertanyaan terakhir ini, teradapat satu pemelajar yang

memberikan dua jawban. Belajar dengan cara bermain peran dapat membantu

pemelajarnya unutk mengembangkan kosakata yang sudah diperolehnya. Begitu

pula belajar dengan berbicara bersama teman. Kedua metode belajar ini sangan

membantu pemelajar unutk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa

Indonesia. Hal ini juga membantu peneliti unutk mengembangkan latihan-latihan

untuk setiap bahan ajarnya.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa,

pemelajar BIPA tingkat beginner lebih senang belajar secara individu. Selain itu,

pemelajar BIPA senang sekali jika pengokersian dilakukan secara langsung,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

64

sehingga kesalahan yang dilakukan dapat diingat untuk kegiatan belajar

selanjutnya. Pembelajar BIPA juga lebih senang belajar dengan cara praktek. Cara

belajar seperti ini sangat membantu untuk mengembangkan keterampilan

berbahasa pemelajarnya. Misalnya, belajar dengan cara praktek langsung di luar

kelas. Belajar dengan cara role play dengan teman atau instruktur. Kegiatan-

kegiatan tersebut membantu pemelajar dalam meningkatkan keterampilan

berbahasanya.

Selanjutnya, peneliti jabarkan hasil analisis kebutuhan pemelajar BIPA

tingkat beginner pada pengetahuan awal tentang vlog. Pada bagian D dalam

angket analisis kebutuhan, peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan pengetahuan pemelajar tentang vlog. Berikut peneliti jabarkan

hasil kuantitatif pada tabel.

Berdasarkan tabel pada angket analisis kebutuhan bagian pengetahuan

tentang vlog, dapat diketahui bahwa, seagian dari responden mengerti tentang

vlog. Tiga responden dengan presentase sebesar 60% menjawab tahu tentang vlog,

sedangkan dua lainnya tidak. Kemudian, pertanyaan kedua, peneliti bertanya

tentang frekuensi seringnya pemelajar melihat vlog. Hasil angket menyatakan, 3

responden menjawab tidak dengan jumlah presentase sebesar 60%. Satu

responden menjawab ya dan satu responden lainya tidak memilih karena tidak

mengerti tentang vlog. Pada pertanyaan ketida, peneliti menyuguhkan dua pilihan

gambar resolusi pada sebuah video. Pemelajar diminta memilih, resolusi video

seperti apa yang mereka kehendaki saat melihat sebuah video. Empat responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

65

dengan presentase sebesar 80% menjawab menyukai resolusi 1280 (full frame)

dan satu lainnya menjawawb resolusi 720p.

Peneliti juga bertanya mengenai tipe video yang pemelajar kehendaki saat

melihat sebuah vlog. Pada pilihan pertama, peneliti menyuguhkan gambar video

yang dilengkapi dengan keterangan (bisa berupa nama, tempat, harga dll), dan

atau subtitle. Sedangkan pada pilihan kedua, peneliti menyuguhkan gambar video

tanpa keterangan dan atau subtitle. Berdasarkan pertanyaan tersebut, tiga

responden dengan presentase 60% memilih pilihan pertama. Dua responden

lainnya memilih pilihan kedua dengan video tampa keterangan dan atau subtitle.

Pertanyaan kelima yang peneliti ajukan adalah berkaitan durasi sebuah video.

Kelima responden menjawab kurang dari lima menit. Terakhir, pada pertanyaan

keenam, peneliti menayakan tentang jumlah topik yang akan diangkat pada

sebuah vlog. Hasil data angket menunjukan, kelima responden menjawan 1-3

topik pada sebuah video.

b. Deskripsi Wawancara dengan Instruktur BIPA di Wisma Bahasa

Peneliti melakukan wawancara kepada tiga instruktur BIPA di Wisma

Bahasa Yogyakarta. Wawancara dilakukan bersama Ibu Mahardhika Finan

Siyanti, Ibu Niken Wijayani dan Ibu Christin Rinawati dari Wisma Bahasa. Pada

ketiga wawancara tersebut, peneliti menemukan empat poin penting yang perlu

diperhatikan dalam mengembangkan bahan ajar BIPA, (1) perlunya mencocokan

gaya belajar pemelajarnya dengan bahan ajar yang akan disajikan, (2) sumber

belajar yang inovatif, (3) hambatan yang mungkinakan ditemukan dalam

pembelajaran di dalam kelas, dan (4) bentuk latihan yang akan disajikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

66

Proses pembelajaran BIPA di Wisma Bahasa berlangsung selama 1 jam

45 menit disetiap sesinya. Wisma Bahasa sendiri sudah menyiapkan buku ajar

yang akan digunakan sebagai panduan pengajaran para instrukturnya. Metode

pembelajaran yang paling sering diaplikasikan adalah metode belajar secara

interaktif dengan pemelajarnya. Di Wisma Bahasa sendiri sering diterapkan

kegiaatan diskusi atau tanya jawab untuk para pemelajarnya. Namun, tidak semua

pemelajar bisa diterapkan metode belajar interaktif tersebut. Terkadang instruktur

juga menerapkan metode monolog atau mengajar dengan cara presentasi.

Setiap pemelajar di Wisma Bahasa pastinya memiliki gaya belajar yang

berbeda-beda. Di Wisma Bahasa sendiri, instruktur seringkali bertemu pemelajar

yang memiliki gaya belajar audio-visual dan visual. Menurut salah satu instruktur,

gaya belajar pemelajar BIPA perlu sekali untuk diperhatikan. Dalam hal ini

berkaitan dengan bahan ajar dan media pembelajaran yang nantinya akan

diterapkan saat belajar. Misalnya saja, pemelajar A memiliki gaya belajar

kinestetik atau bisa disebut lebih cocok belajar dengan cara mempraktekkan. Jika

instruktur menerapkan balajar dengan cara monolog, atau belajar satu arah saja,

maka akan menjadi kerugian besar untk pemelajar A ini. Karena itu, gaya belajar

perlu menjadi perhatian penting untuk menentukan bahan ajar dan media

belajarnya.

Berlanjut mengenai bahan ajar dan media belajar, Wisma bahasa sendiri

lebih sering menyuguhkan media realia untuk pemelajar tingkat beginner. Realia

adalah media belajar berupa gambar, bisa juga berupa flip card. Alasannya,

karena media realia ini yang paling mudah digunakan untuk belajar pada jajakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

67

awal. Di Wisma Bahasa sendiri belum pernah menerapkan pembelajaran yang

menggunakan sebuah video sebagai bahan ajarnya (khusus unutk tingkatan

beginner). Sumber ajar yang biasa digunakan adalah buku paket keluaran Wisma

Bahasa, barang-barang disekitar Wisma Bahasa. Sedangkan untuk media ajarnya

lebih banyak media bergambar dan authentic material atau barang-barang

autentik. Peneliti sempat bertanya pada instruktur tentang perlunya inovasi baru

terhadap sumber belajar. Instruktur BIPA di Wisma Bahasa juga menyetujui

tentang perlunya inovasi baru ini. Dengan adanya inovasi baru, para instruktur

berharap minat belajar para pemelajar ini bisa bertambah juga dan pembelajaran

menjadi lebih menyenangkan.

Selain itu, peneliti juga bertnya tentang hambatan-hambatan yang pernah

ditermui selama mengajar oleh instruktur BIPA. Hambatan yang paling besar dan

mendasar adalah bahasa. Wisma bahasa menerapkan cara belajar yang

menghindari penggunaan terjemahan. Hal ini bukan bermaksud dalam

pembelajarannya tidak ada proses melakukan terjemahan. Contoh yang bisa

menjadi gambaranya seperti berikut. Tidak semua instruktur di Wisma Bahasa

menguasai bahasa asing lain di luar bahasa Inggris. Semisal ada pemelajar yang

berasal dari Korea, Jepang atau Rusia. Pemelajar ini tidak mengerti bahasa asing

lainnya selain bahasa ibu. Namun, para pemelajar ini akan mempelajari belajar

bahasa Indonesia. Pada contoh ini instruktur akan menemukan kendala pada

penggunaan bahasa saat mengajar. Maksudnya menghindari terjemahaan adalah,

ketika pemelajar menanyakan suatu kosakata misalnya dan langsung diberikan

terjemahanya ke bahasa ibu pemelajar terbesut. Walaupun akhirnya, pada kasus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

68

contoh ini solusi yang sering digunakan para instruktur (atau inisiatif dari

pemelajar langsung) adalah menggunakan google translation.

Selain kendala pada bahasa, ada juga instruktur yang menemukan

kendala pada cara membaca pemelajarnya. Narasumber satu menceritakan

pengalaman mengajarnya bersama seorang murid bernama Methew. Methew ini

berasal dari Amerika. Dia memiliki kelebihan pada bidang perekonomian. Namun

pada saat belajar bahasa, Methew seringkali menemukan kendala pada kegiatan

membaca dan melafalkan. Semisal pada kalimat” ibunya pergi ke pasar.”,

Methew akan membacanya menjadi “ibuanya pergi ke pasar.” Atau bentuk lainya

semisal pada bunyi dengan satu [g] pada kata tangan dan dua [g] pada kata

tanggal.

Kemudian peneliti juga menanyakan peluang dari bahan aja vlog untuk

diterapkan pada pembelajaran BIPA khususnya tingkat beginner. Menurut

narasumber, vlog memiliki peluang besar untuk diterapkan pada pembelajaran.

Khususnya di Wisma Bahasa, karena di sana belum pernah menerapkan

pembelajaran menggunakan video unutk tingkat beginner. Hanya yang perlu

menjadi perhatian untuk vlog tersebut adalah pemilihan kata yang akan

disampaikan vloggernya. Pemilihan kata ini penting supaya tidak membuat

pemelajarnya kesulitan. Pemilihan materi juga sama pentingnya. Materi yang

dipilih adalah materi-materi yang memang harusnya dikuasai pemelajar. Missal

vlog tentang makan di restoran. Hal ini sangat membantu pemelajarnya unutk

melihat situasi nyata saat mereka pergi ke restoranan nantinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

69

Pada bagian akhir wawancara, peneliti menunjukkan tiga tipe vlog

kepada narasumber. Narasumber diminta untuk memilih satu tipe vlog yang kira-

kira cocok untuk pemelajar BIPA Tingkat beginner. Jawaban dari narasumber

sangan bervariasi dan alasan yang diberikan cukup jelas. Video pertama

menampilkan seorang vlogger yang duduk di suatu ruangan menjelaskan sesuatu.

Di dalam video tersebut ada subtitle atau terjemahan serta trsanskrip dari apa yang

dijelaskan vlogger.

Video kedua berisi vlogger yang menjelaskan sesuatu dengan cara yang

lebih unik. Di dalam video tidak terdapat subtitle atau terjemahan dan tidak ada

transkrip penjelasan vlogger. Namun, di video dua, vlogger menambahkan

beberapa informasi penting dalan wujud tulisan atau gambar di videonya.

Video ketiga berisi vlogger berbicara di depan kamera. Di dalam video

tersebut tidak terdapat terjemahan atau pun transkrip pembicaraan vlogger dan

tidak ada info penting yang ditampilkan dalam wujud tulisan. Jadi, video tersebut

polos tanpa keterangan (hanya vlogger berbicara dengan kamera). Dari

ketigavideo tersebut, narasumber banyak memilih video dua sebagai tipe vlog

yang cocok untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. Alasannya bervariatif. Ada

yang mengatakan vlog kedua lebih kreatif dan unik serta bisa menarik minat

penontonnya. Kemudian ada juga yang mengatakan, di vlog kedua lebih bisa

membantu pemelajarnyauntuk fokus pada materi disbanding video satu atau video

tiga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

70

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan wawancara, peneliti

menyimpulkan terdapat lima materi yang dikembangkan dalam penelitian ini.

Materi-meteri tersubut (a) perkenalan, (b) menjelaskan posisi, (c) menjelaskan

arah, (d) menyatakan waktu, (e) berbelanja dan menawar. Dalam mengembangkan

produk, peneliti juga harus memperhatikan pemilihan matrei serta kosakata yang

digunakan supaya sesuai dengan kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner.

2. Perencanaan Produk Awal

Perencanaan awal untuk pembuatan produk bahan ajar vlog adalah

membuat storyboard dan naskah. Storyboad dibuat berdasarkan kebutuhan materi

dari analisis kebutuhan. Storyboard ini digunakan sebagai panduan dalam proses

pengambilan gambar. Selain storyboard, peneliti juga membuat naskah. Fungsi

naskah dan storyboard hampir sama. Pembedanya pada bentuk isi. Storyboard

merupakan panduan pada pengambilan gambar. Naskah adalah panduan isi vlog

yang akan disampaikan oleh vlogger. Pembuatan naskah ini dilakukan untuk

mempertimbangkan pemilihan kata yang akan disampaikan oleh vlogger.

Alasannya pada kebutuhan penonton vlog yang berada di tingkat beginner untuk

mempelajari suatu bahasa.

Proses pengambilan gambar akan dilakukan sacara bertahap. Proses

pengambilan gambar juga akan dilakukan di beberapa tempat. Hal ini dilakukan

supaya penyusunan materi sesuai dengan kondisi nyata yang sebenarnya.

Pengambilan dambar dilakukan di Wisma Bahasa Yogyakarta, jalan Malioboro,

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan kamar kos penulis. Setelah

melakukan proses pengambilan gambar, peneliti melakukan proses editing. Proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

71

editing video menggunakan aplikasi Wondershare Filmora. Setelah melakukan

proses editing pada vlog, peneliti mnerancang buku latihan sebagai pelengkap

bahan ajar menyimak melalui vlog. Perancangan buku latihan ini menggunakan

aplikasi Corel DRAW X6.

a. Proses Pengenbangan Media Vlog untuk Bahan Ajar Menyimak

Pengembangan bahan ajar vlog dikemas dengan aplikasi Wondershare Filmora

untuk menjadi sebuah produk bahan pembelajaran. Produk vlog ini nantinya akan

berdurasi kurang lebih 3-4 menit untuk setiap videonya. Pengembangan media ini

berdasarkan pengambilan gambar yang sesuai pada urutan storyboard. Langkah-

langkah dalam proses pembuatan bahan ajar vlog sebagai berikut.

1) Pra Produksi

Pada tahap pra produksi, peneliti menyusun storyboard, naskah dan draf

buku latihan bahan ajar menyimak melalui vlog. Storyboard dibuat berdasarkan

pengalaman peneliti dan dikembangkan dalam bentuk tulisan dan gambar.

Kemudian peneliti menyusun naskah berdasarkan Storyboard. Setelah itu, paeliti

menentukan jadwal pengambilan gambar (proses syuting).

2) Produksi

Pengambilan gambar dilakukan secra bertahap. Pengambilan gambar

berpanduan pada storyboard dan naskah yang sudah ada. Pengambilan gambar

dilakukan di Taman sari Yogyakarta.

3) Pasca Produksi

Setelah pengambilan gambar, peneliti melakukan proses editing video.

Pengeditan dilakukan melalui aplikasi Wondershare Filmora. Selain melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

72

proses editing video, peneliti juga mulai menyusun buku latihan pendamping

bahan ajar menyimak melalui vlog. Berikut peneliti jelaskan langkah-langkah

dalam editing video dengan menggunakan Wondershare Filmora.

Bagan 4.1 Langkah-langkah editing vlog

Pertama, pilih aplikasi Wondershare Filmora. Kemudian pilih Full

Feature Mode untuk mendapatkan akses editing yang lengkap serta memilih

rasiop 16:9. Selanjutnya, akan muncul tampilan editing. Kedua, import video

yang akan diedit. Cara mengimport video sebagai berikut, klik pada bagian

tengah lembar kerja bergambar panah/ import media file here. Lalu akan muncul

folder file. Pilih file video yang akan diimport lalu klik open.

Langkah ketiga, drag video kedalam timeline. Pada tahap ini peneliti

mulai menggabungkan video yang satu dengan video yang lainnya. Cara yang

digunakan peneliti adalah dengan cut-scene bagian video yang diinginkan.

Buka aplikasi Wondershare Filmora

Pilih ratio 16 : 9 dan Full Feature Mode

Import video dengan cara klik Import Media Files Here

pada lembar kerja.

Kemudian akan muncul folder file. Pilih video yang

akan diimport lalu klik open.

Drag video ke dalam timeline. Gabungkan

beberapa video yang telah dipilih.

Untuk meningkatkan volume suara pada video, klik kanan pada video yang terdapat di

timeline.

Pilih audio detach . Kemudian akan muncul

pengaturan suara.

Untuk menambah elemen pada video (musik, tulisan,

transisi dan lain sebagainya) dapat menggunakan fungsi

toolbar yang berada di tengah lembar kerja.

Proses terakhir, klik exportkemudian pilih format video .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

73

Langkah keempat adalah meningkatkan volume suara untuk memperjelas suara

dalam videonya. Cara yang digunakan sebagai berikut, klik kanan pada video

yang sudah di-drag pada bagian timeline. Pilih audio detach. Selanjutnya akan

muncul pengaturan suara. Naikan pada bagian volume sesuai selera yang

diinginkan. Pada bagian ini peneliti juga bisa melakukan pengaturan suara seperti

fade in / fade out. Setelah seleai klik ok pada kotak biru.

Proses selanjutnya, untuk menambah elemen pada video seperti musik,

tulisan, transisi dan lain sebagainya dapat menggunakan fungsi toolbar yang

berada di tengah layar. Setelah menyelesaikan editing isi video, peneliti

melakukan proses akhir dalam editing video. Langkah akhir ini disebut dengan

export. Proses ini berfungsi untuk menggambungkan semua video yang telah

diedit menjadi sebuah vlog yang utuh.

Terdapat berbagai format video yang disediakan aplikasi Wondershare

filmora. Format-format ini diantaranya WMV,MP4, AVI, MOV, FLV, MKV, Ts,

3GP, WEBM, GIF dan MP3. Wondershare Filmora juga menyediakan sarana

untuk output yang dapat langsung diunggah di sosial media diantaranya

Facebook, dan Youtube. Peneliti menggunakan format MP4 dengan encoder

H.264 (HD Optimized) dan frame rate 50 fps. Resolusi yang digunakan peneliti

adalah1280*720 dengan bit rate 7000kbps. Setelah memilih format video, klik

Export. Proses export membutuhkan waktu yang cukup panjang. Proses expot ini

juga sering disebut sebagai proses converting video.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

74

b. Produk Awal

Produk awal adalah prosuk yang dikembangkan pertamakali oleh

peneliti. Peneliti mengembangkan lima materi pembelajaran bahasa Indonesia

pada tingkat beginner diantaranya perkenalan dan menyapa, menyatakan waktu,

posisi, berbelanja dan menawar serta menyatakan arah. Kelima materi ini

dikembangkan dala rupa vlog. produk awal ini belum divalidasi oleh para ahli.

Berikut tampilan vlog yang peneliti kembangkan.

Gambar 4.1

Tampilan awal vlog dengan materi berbelanja dan menawar

Gambar 4.2

Tanpilan awal vlog dengan materi perkenalan dan menyapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

75

Gambar 4.3

Tampilan awal vlog dengan materi menunjukan arah

Gambar 4.4

Tampilan awal vlog dengan materi menunjukan posisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

76

3. Pengembangan Produk

Setelah mengumpulkan informasi melalui pengisian angket dan

wawancara, peneliti mulai mengembangkan bahan ajar. Langkah awal yang

diambil peneliti adalah merancang vlog dan buku latihan menyimak. Peneliti juga

merumuskan tujuan yang harus dicapai pemelajar BIPA yaitu pemelajar bahasa

dapat meningkatkan keterampilan menyimak integratifnya melalui keterampilan

berbahasa lainnya. Indikator pada pencapaian pengembangan bahan ajar ini

adalah pemelajar bahasa dapat merespon ucapan-ucapan yang familiar untuk

mereka. Selain menyusun tujuan yang dicapai dan indikatornya, peneliti juga

menyusun pemilihan bahan materi dan menyusn kerangka pengembangan bahan

ajarnya.

Pemilihan materi dilakukan unutk menyesuaikan materi yang akan

dicapai pemelajar bahasa di tingkat beginner. Pemilihan bahan materi ini

didasarkan dari hasil pengisian angket. Peneliti memilih lima teri yang relevan

dengan capaian pemelajar tingkat beginner. Materi pertama adalah perkenalan dan

menyapa. Pada materi ini pemelajar ditekankan pada cara-cara praktis untuk

menanggapi perkenalan. Materi kedua adalah menyatakan waktu. Materi ini

menitikberatkan pada menceritakan bentuk kegiatan sehari-hari dengan

menyatakan waktu. Pemelajar nantinya ditargetkan dapat menceritakn kegiatan

sehari-harinya dengan menyebutkan waktunya. Materi ketiga tentang menjelaskan

posisi. Pada materi ini pemelajar diharapkan dapat mendeskripsikan posisi benda

yang ada disekitarnya. Materi keempat dalah berbelanja dan menawar. Materi ini

juga menekankan cara-cara praktis untuk pemelajar dalam melakukan transaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

77

saat berbelanja. Materi terakhir adalah menunjukan arah. Dalam materi ini

pemelajar akan ditunjukan bagaimana cara menunjukan arak dari suatu tempat ke

tempat lainnya.

Penyusunan kerangka untuk bahan video dilakukan dengan cara

menyusun naskah dan storyboad. Penyusunan naskah diperlukan karena

terbatanya kosa kata yang digunakan mengingat capaian pembelajar masih berada

di tingkat beginner. Penyusunan kerangka diterapkan pula pada pembuatan buku

latihan pendukung bahan ajar melalui vlog. Penyusunan kerangka buku latihan ini

dimulai dari halaman judul, kata pengantar, daftar isi, judul bab, struktur kalimat,

latihan 1, kosakata, latihan 2, cultural notes, daftar pustaka, glosarium.

4. Validasi Produk

Validasi produk dilakukan setelah peneliti mengembangkan produk

bahan ajar. Instrumen yang diberikan berupa angket penilaian produk yang

ditujukan untuk para ahli. Validasi produk dilakukan untuk menguji kelayakan

produk sebelum diujicobakan di lapangan. Validasi ini dilakukan oleh dosen ahli

media dan materi serta instruktur BIPA dari Wisma Bahasa Yogyakarta. Produk

bahan ajar divalidasi oleh dua dosen materi dan media dari Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Validasi pertama oleh ibu Yuliana Setyaningsih, M.Pd. yang

dilakukan pada tanggal 22 Januari 2019. Validasi kedua oleh bapak Apri Damai

Sagita Krissandi, SS., M.Pd. yang diakukan pada tanggal 16 Januari 2019.

Validasi ketiga oleh ibu Rina Nur Anisah dari Wisma Bahasa Yogyakarta pada

tanggal 24 Januari 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

78

a. Deskripsi dan Analisis Data Validasi Ali Materi

Penilaian produk bahan ajar menyimak melalui vlog divalidasi oleh ahli

materi Ibu Yuliana Setyaningsih, M.Pd.. Aspek yang dinilai dari validasi materi

antara lain 1) Isi, 2) Bahasa, 3) Bentuk, 4) Video, 5) lain-lain. Aspek Isi memuat

lima poin penilaian dari isi bahan ajar yang disajikan. Aspek Bahasa memuat

empat poin penilaian berkaitan penggunaan bahasa dalam produk bahan ajar.

Aspek bentuk memuat enam poin penilaian tentang kesesuaian produk dalam

bentuk fisik buku latihan. Aspek Video memuat empat poin penilaian tentang

kualitas video yang disajikan. Aspek lain-lain memuat dua poin penilaian berupa

kejelasan petunjuk penggunaan dan keberhasilan produk yang telah dirancang.

Berdasarkan hasil penilaian, peneliti mendapatkan skor 3,4 dengan

kategori “baik” untuk kelayakan materi pada bahan ajar menyimak melalui vlog.

Peneliti juga mendapat saran dari validator antara lain, 1) Kompetensi dasar

kurang mewadahi substansi latihan, 2) Indikator perlu ditinjau ulang, 3)

Glosarium perlu ditinjau ulang, 4) Catatan budaya belum ada, 5) kesalahan tulis

masih banyak ditemukan, 6) pahami pengertian tema, modul, latihan, 7) Beberapa

latihan belum diakomodasi dalam kompetensi dasar dan indikator. Validator

menyimpulkan produk bahan ajar menyimak melalui vlog layak unutk

digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Kemudian data

direkapitulasi ke dalam tabel untuk memudahkan dalam mencari keseluruhan

penilaian dari ali media. Berikut tabel analisis data dari validasi oleh ahli materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

79

Tabel 4.4

Hasil Vallidasi Dosen Ahli Materi

Indikator Penilaian Skor Kriteria

1 2 Tidak Baik

2 2 Tidak Baik

3 4 Baik

4 4 Baik

5 4 Baik

6 4 Baik

7 4 Baik

8 2 Tidak Baik

9 4 Baik

10 4 Baik

11 4 Baik

12 2 Tidak Baik

13 4 Baik

14 4 Baik

15 4 Baik

16 4 Baik

17 4 Baik

18 4 Baik

19 4 Baik

20 2 Tidak Baik

21 4 Baik

Total 72 Baik

Rata-rata 3,4

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat skor yang diperoleh untuk

indikator 1 dan 2 adalah 2 dan tergolong kategori tidak baik. Skor untuk indikator

3 sampai 7 adalah 4 dan tergolong kategori baik. Skor untuk indikator 8 adalah 2

dan tergolong kategori tidak baik. Skor untuk indikator 9 sampai 11 adalah 4 dan

tergolong kategori baik. Skor untuk indikator 12 adalah 2 dan tergolong kategori

tidak baik. Skor untuk indikator 13 dan 14 adalah 4 dan tergolong kategori baik.

Skor untuk indikator 15 adalah 2 dan terolong kategori tidak baik. Skor untuk

indikator 16 sampai 19 adalah 4 dan tergolong kategori baik. Skor untuk indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

80

20 adalah 2 dan tergolong kategori tidak baik. Skor untuk indikator 21 adalah 4

dan tergolong kategori baik. Total skor adalah 72 dan rata skor yang diperoleh

adala 3,4 yang tergolong pada kategori baik.

b. Deskripsi dan Analisis Data Validasi Ahli Media

Penilaian produk bahan ajar menyimak melalui vlog divalidasi oleh ahli

materi Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, SS., M.Pd.. Aspek yang dinilai dari

validasi materi antara lain 1) Isi, 2) Bahasa, 3) Bentuk, 4) Video, 5) lain-lain.

Aspek Isi memuat lima poin penilaian dari isi bahan ajar yang disajikan. Aspek

Bahasa memuat empat poin penilaian berkaitan penggunaan bahasa dalam produk

bahan ajar. Aspek bentuk memuat enam poin penilaian tentang kesesuaian produk

dalam bentuk fisik buku latihan. Aspek Video memuat empat poin penilaian

tentang kualitas video yang disajikan. Aspek lain-lain memuat dua poin penilaian

berupa kejelasan petunjuk penggunaan dan keberhasilan produk yang telah

dirancang.

Berdasarkan hasil penilaian, peneliti mendapatkan skor 4,4 dengan

kategori “sangat baik” untuk kelayakan materi pada bahan ajar menyimak melalui

vlog. Validator menyimpulkan produk bahan ajar menyimak melalui vlog layak

unutk digunakan/uji coba lapangan tanpa revisi. Kemudian data direkapitulasi ke

dalam tabel untuk memudahkan dalam mencari keseluruhan penilaian dari ahli

media. Berikut tabel analisis data dari validasi oleh ahli materi.

Tabel 4.5

Hasil Vallidasi Dosen Ahli Media

Indikator Penilaian Skor Kriteria

1 5 Sangat Baik

2 4 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

81

3 5 Sangat Baik

4 5 Sangat Baik

5 5 Sangat Baik

6 4 Baik

7 4 Baik

8 5 Sangat Baik

9 5 Sangat Baik

10 5 Sangat Baik

11 4 Baik

12 4 Baik

13 4 Baik

14 4 Baik

15 5 Sangat Baik

16 4 Baik

17 4 Baik

18 4 Baik

19 4 Baik

20 5 Sangat Baik

21 5 Sangat Baik

Total 94 Sangat Baik

Rata-rata 4,4

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat skor yang diperoleh untuk

indikator 1 adalah 5 dan tergolong kategri sangat baik. Skor untuk indikator 2

adalah 4 dan tergolong kategori baik. Skor untuk indikatoor 3 sampai 5 adalah 5

dan tergolong kategori sangat baik. Skor untuk indikator 6 dan 7 adalah 4 dan

tergolong kategori baik. Skor untuk indikator 8 samapi 10 adalah 5 dan tergolong

kategori sangat baik. Skor untuk indikator 11 sampai 14 adalah 4 dan tergolong

kategori baik. Skor untuk indikator 15 adalah 5 dan tergolong kategori sangat

baik. Skor unutk indikator 16 sampai 19 adalah 4 dan tergolong kategori baik.

Skor untuk indikator 20 dan 21 adalah 5 dan tergolong kategori sangat baik. Total

skor adala 94 dan rata skor yang diperoleh adala 4,4 yang tergolong pada kategori

sangat baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

82

c. Deskripsi dan Analisis Data Berdasarkan Validasi Instruktur BIPA

Penilaian produk bahan ajar menyimak melalui vlog divalidasi oleh ahli

materi Ibu Rina Nur Anisah. Aspek yang dinilai dari validasi materi antara lain 1)

Isi, 2) Bahasa, 3) Bentuk, 4) Video, 5) lain-lain. Aspek Isi memuat lima poin

penilaian dari isi bahan ajar yang disajikan. Aspek Bahasa memuat empat poin

penilaian berkaitan penggunaan bahasa dalam produk bahan ajar. Aspek bentuk

memuat enam poin penilaian tentang kesesuaian produk dalam bentuk fisik buku

latihan. Aspek Video memuat empat poin penilaian tentang kualitas video yang

disajikan. Aspek lain-lain memuat dua poin penilaian berupa kejelasan petunjuk

penggunaan dan keberhasilan produk yang telah dirancang.

Berdasarkan hasil penilaian, peneliti mendapatkan skor 4,1 dengan

kategori “baik” untuk kelayakan materi pada bahan ajar menyimak melalui vlog.

Peneliti juga mendapat saran dari validator antara lain, 1) pemilihan kosakata

perlu disesuaikan dengan tingkat beginner (dalam vlog), 2) kualitas suara dan

volume dalam vlog perlu diperbaiki, 3) Tata tulis sesuai PUEBI perlu diperbaiki,

4) Jenis latihan dalam modul kurang bervariasi dan kurang menantang pemelajar

untuk memproduksi bahasa, 5) kesesuaian indikator dengan bentuk latihan yang

disajikan. Validator menyimpulkan produk bahan ajar menyimak melalui vlog

layak unutk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Kemudian

data direkapitulasi ke dalam tabel untuk memudahkan dalam mencari keseluruhan

penilaian dari ali media. Berikut tabel analisis data dari validasi oleh ahli materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

83

Tabel 4.6

Hasil Vallidasi Instruktur BIPA

Indikator Penilaian Skor Kriteria

1 5 Sangat Baik

2 4 Baik

3 5 Sangat Baik

4 4 Baik

5 4 Baik

6 5 Sangat Baik

7 4 Baik

8 2 Tidak Baik

9 2 Tidak Baik

10 4 Baik

11 4 Baik

12 4 Baik

13 5 Sangat Baik

14 5 Sangat Baik

15 5 Sangat Baik

16 5 Sangat Baik

17 5 Sangat Baik

18 2 Tidak Baik

19 4 Baik

20 4 Baik

21 5 Sangat Baik

Total 87 Baik

Rata-rata 4,1

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat skor yang diperoleh untuk

indikator 1 adalah 5 dan tergolong kategri sangat baik. Skor untuk indikator 2

adalah 4 dan tergolong kategori baik. Skor untuk indikator 3 adalah 5 dan

tergolong sanagt baik. Skor untuk indikator 4 san 5 adala 4 dan tergolong kategori

baik. Skor unutk indikator 6 adalah 5 dan tergolong kategori sangat baik. Skor

untuk indikator 7 adala 4 dan tergolong kategori baik. Skor untuk indikator 8 dan

9 adalah 2 dan tergolong kategori tidak baik. Skor untuk indikator 10 sampai 12

adalah 4 dan tergolong kategori baik. Skor untuk indikator 13 sampai 17 adalah 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

84

dan tegolong kategori sangat baik. Skor untuk indikator 18 adlah 2 dan tergoong

kategori tidak baik. Skor untuk indikator 19 dan 20 adalah 4 dan tegolong kategori

baik. Skor unutk indikator 21 adalah 5 dan tergolong kategori sangat baik. Total

skor adlah 87 dan rata skor yang diperoleh adala 4,1 yang tergolong pada kategori

baik.

5. Revisi Validasi Ahli dan Instruktur BIPA

Revisi produk diakukan seteah mengetaui hasil validasi dari para ahli dan

instruktur BIPA. Hsl-hsl ysng d nirevisi mengacu pada saran yang diberikan

para ahli.

a. Revisi Validasi Produk Oleh Dosen Ahli Materi

Perbaikan materi disesuaikan dengan komentar dan saran yang diberikan

oleh validator materi. Peneliti memperbaiki kekeliruan dalam beberapa poin,

antara lain, merumuskan kompetensi dasar dan indikator yang dicapai,

menambahkan catatan budaya, memperbaiki glosarium, menambahkan tema pada

setiap subbab, memperbaiki kesalaan tulis pada buku latihan.

Tabel 4.7

Hasil Revisi Validasi Produk Oleh Dosen Materi

Kekeliruan Pembenaran

Kompetensi dasar:

Memberikan kemapuan kepada

pemelajar untuk menggunakan

beberapa kata atau frasa seperti

menyapa dan beberapa tanda umum

lainya ( tuturran).

Kompetensi dasar:

Memberikan kemampuan kepada

pemelajar bahasa untuk menggunakan

kata, frasa dan kalimat sederhana

seperti menyapa, memperkenalkan diri

dan beberapa tuturan umum lainya.

Indiator:

1. Pemelajar bahasa dapat memahami

tuturan yang familiar untuk

kebutuhan sehari-hari.

2. Pemelajar bahasa dapat merespon

ucapan-ucpan (tuturan) yang

Indikator:

1. Pemelajar bahasa dapat

menginterpretasikan tuturan yang

sesuai untuk kebutuhan sehari-hari

melalui vlog.

2. Pemelajar bahasa dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

85

familiar untuk kebutuhan sehari-

hari.

3. Pemelajar bahasa dapat bertutur

secara benar dan santun.

mempraktekan tuturan yang sesuai

untuk kebutuhan sehari-hari.

3. Pemelajar bahasa dapat

mengembangkan tuturan yang

benar dan santun untuk kebutuhan

sehari-hari.

Catatan Budaya:

Glosarium:

Atas :Upstairs

Dia : She/ He

Saya : I/ Me

Sebelah : Next

Sudah : Done

Glosarium:

Atas :Upstairs, Top

Dia (Perempuan) : She

Dia (Laki-laki) : He

Saya : I

Sebelah : Next, Beside

Sudah : Done, Allready

Sore : afternoon

Pertigaan : T-junction

Sampai : arrive, until

Severag : opposite

Penyeberangan : crossing

Pergi : go

Bakpia : Bakpia (name of food)

Tema :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

86

b. Revisi Validasi Produk Oleh Instruktur BIPA

Perbaikan materi disesuaikan dengan komentar dan saran yang diberikan

oleh instruktur BIPA. Peneliti memperbaiki kekeliruan dalam beberapa poin,

antara lain, pemilihan kosakata dalam vlog, kualitas suara dan volume dalam vlog,

tata tulis sesuai dengan PUEBI, jenis latihan yang kurang bervariasi.

Tabel 4.8

Hasil Revisi Validasi Produk Oleh Instruktur BIPA

Kekeliruan Pembenaran

Pemilihan kosakata dalam vlog. Salah

satu contoh katanya adalah pukul dan

akan.

Mengganti kosa kata pukul menjadi jam

dan kata akan menjadi mau pada

subtitle vlog.

Kualitas suara dan volume yang kurang

stabil.

Menambah volume suara dengan cara

menaikan volumenya. Peneliti juga

mengganti beberapa suara dengan cara

dubbing.

Tata tulis sesuai dengan PUEBBI perlu

diperbaiki.

Memperbaiki beberapa kesalahan tulis

pada buku latihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

87

6. Uji Coba Produk

Produk media pembelajaran yanag sudah dinilai oleh validator ahli

kemudian di uji coba. Uji coba ini merupakan tahap mengimplementasikan

pembelajaraan keterampilan menyimak untuk pemelajar bahasa Indonesia

melalui vlog. Produk diujicobakan kepada tiga pemelajar BIPA di tingkat

beginner. Pemelajar a berasal dari USA yang sudah menempuh pembelajaran

1A di Wisma Bahasa. Pemelajaar b berasal dari Australia yang sudah

menempuh pembelajaran 2A di Wisma Bahasa. Pemelajar c berasal dari

Amerika yang sudah menempuh pembelajaran 1A di Wisma Bahasa.

Penilaian uji coba produk untuk pemelajar BIPA tingkat beginner

dilakukan dengan menjawab YA atau TIDAK dan memberikan komentar atau

saran terhadap produk. Penilaian ini memuat sepuluh poin diantaranya, (1)

ketertarikan produk, (2) pengembangan keterampilan berbahasa melalui

produk, (3) ukuran fisik produk yang dinilai, (4) tingkat kesulitan pada

produk vlog, (5) penggunaan kalimat, (6) produk yang membantu untuk

pengumpulan kosakata, (7) durasi pada vlog, (8) subtitle, (9) penyampaian

materi dari vlogger, dan (10) ketertarikan pemelajar dengan produk.

Tabel 4.9

Hasil Angket Uji Coba Pemelajar BIPA

No Aspek yang dinilai Pilihan Jawaban

Jumlah Ya Tidak

1 Vlog menarik digunakan untuk belajar. 3 0 3

2

Buku latihan membantu Anda dalam

mengembangkan keterampilan

berbahasa.

3 0 3

3 Ukuran buku latihan sudah sesuai. 3 0 3

4 Anda kesulitan dengan media vlog. 1 2 3

5 Kalimat yang digunakan terlalu rumit. 0 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

88

6 Media vlog membantu Anda dalam

mengumpulkan kosakata. 3 0 3

7 Durasi dalam media vlog terlalu

panjang. 0 3 3

8 Anda kesulitan dalam membaca

subtitle pada media vlog. 0 3 3

9 Vlogger menyampaikan materi dengan

baik. 3 0 3

10 Anda tertarik untuk belajar

menggunakan vlog. 3 0 3

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui pada aspek pertama, semua

pemelajar menyatakan produk vlog menarik untuk digunakan belajar. Pada

aspek pertama, pemelajar b memberikan komentar “it’s very fun &

interesting! & get to see some local places & culture”.

Pada aspek kedua, semua pemelajar menyatakan bahwa buku latihan dapat

membantu dalam mengembangkan keterampilan berbahasa. Pada aspek

kedua, pemelajar b memberikan komentar “good to use video in conjunction

with exercise book”.

Pada aspek ketiga, semua pemelajar menyatakan bahwa ukuran buku

sudah sesuai (tidak terlalu besar atau tertalu kecil). Pada aspek ketiga, semua

pemelajar tidak memberikan komentar atau saran.

Pada aspek keempat, dua pemelajar menyatakan tidak kesulitan dengan

media vlog. Namun, terdapat satu pemelajar yang menyatakan kesulitan

dengan media vlog. Pemelajar b memberikan komentar, “sometimes it’s a ittle

hard to hear the talking, but the subtitles help.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

89

Pada aspek kelima, semua pemelajar menyatakan bahwa kalimat yang

digunakan tidak rumit. Pada aspek kelima, semua pemelajar tidak

memberikan komentar/saran.

Pada aspek keenam semua pemelajar menyatakan vlog dapat membantu

dalam mengumpulkan kosakata. Pada aspek kelima, semua pemelajar tidak

memberikan komentar/ saran.

Pada aspek ketujuh semua pemelajar menyatakan bahwa durasi vlog tidak

terlalu panjang. Pada aspek kelima, pemelajar b memberikan komentar “good

length”.

Pada aspek kedelapan semua pemelajar menyatakan bahwa mereka tidak

kesulitan dalam membaca subtitle pada vlog. Pada aspek kedelapan, semua

pemelajar tidak memberikan komentar/saran.

Pada aspek kesembilan semua pemelajar menyatakan bahwa vlogger

menyampaikan materi dengan baik. Pada aspek kesembilan, semua pemelajar

tidak memberikan komentar/ saran.

Pada aspek kesepuluh semua pemelajar menyatakan bahwa mereka tertarik

untuk belajar menggunakan vlog. Pada aspek kesepuluh, pemelajar c

memberikan saran “perhaps, you could speak more slowly”.

Tabel 4.10

Hasil Kesimpulan Angket Uji Coba oleh Pemelajar BIPA

Pemelaajar Kesimpulan

Sangat membantu Cukup membantu Tidak membantu

A - 1 -

B 1 - -

C - 1 -

Jumlah 1 2 -

Kesimpulan Cukup Membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

90

Keterangan :

A. Dillon Dunn B. Freda Nicholson

C. Christa Collus

Kesimpulan pada angket uji coba lapangan bertujuan agar peneliti

mengetahui lebih jelas kualitas media vlog untuk bahan ajar menyimak

pemelajar BIPA tingkat beginner dalam mengembangkan keterampilan

berbahasa. Berdasarkan tabel di atas dua pemelajar BIPA tingkat beginner

menyatakan bahwa media vlog untuk bahan ajar menyimak cukup membantu

pemelajar dalam mengembangkan keterampilan berbahasa. Sedangkan satu

pemelajar menyatakan bahwa media vlog untuk bahan ajar menyimak cukup

membantu dalam mengembangkan keterampilan berbahasa. Berdasarkan

pernyataan tersebut terbukti bahwa media vlog untuk bahan ajar menyimak

BIPA tingkat beginner cukup mengembangkan keterampilan berbahasa bagi

pemelajar tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.

7. Kajian Produk Akhir

Produk akhir diperoleh berdasarkan penilaian, saran dan komentar dari

validator. Validator tersebut antara lain dua dosen ahli, baik dosen ahli materi

dan produk serta instruktur BIPA dari Wisma Bahasa Yogyakarta dan tiga

pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Sebelum

menjadi produk akhir yang diujicobakan, peneliti melakukan beberapa revisi

produk untuk menghasilkan produk yang lebih baik dan layak digunakan

dalam proses mengembangkan keterampilan berbahasa pemelajar BIPA

tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

91

a. Madia vlog untuk keterampilan menyimak

“Pengembangan Produk Bermedia Vlog Untuk Bahan Ajar Menyimak

Pemelajar Bipa Tingkat Beginner Di Wisma Bahasa Yogyakarta” dikemas

menjadi media pembelajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing yang

inovatif dan menarik penggunanya. Media pembelajaran ini terdiri dari:

1) Opening Vlogging

Bagian opening merupakan tampilan utama pada kemasan vlog. Opengng

dalam media vlog ini berupa tampilan tema/ materi yang akan dipelajari oleh

pemelajar BIPA sebagai judul vlog dengan background warna yang dapat

menarik minat pemelajar BIPA.

Gambar 4.5 Tampilan awal vlog pembelajaran BIPA tingkat beginner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

92

2) Story Vlogging

Pada bagian story vlog merupakan isi materi yang akan disampaikan

kepada pemelajar BIPA. Setiap vlog memiliki jumlah scene yang berbeda.

Pada vlog bab 1 tentang perkenalan, memiliki empat scene isi materi. Vlog

bab 2 tentang kegiatan sehari-hari memiliki empat scene isi materi. Vlog bab

3 tentang posisi memilikitiga scene isi materi. Vlog bab 4 tentang berbelanja

memiliki dua scene isi materi. Terakhir vlog bab 5 tentang arah memiliki

empat scene isi materi.

Gambar 4.6 Potongan scene isi materi dari seriap vlog

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

93

3) Ending Vlogging

Pada bagian ending vlog berisi identitas pembuat vlogging yang di desain

dengan background hitam dan teks dengan iringan lagu instrument sehingga

memudahkan dibaca oleh penontonnya.

Gambar 4.7 Potongan ending pada setiap vlog

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

94

b. Bahan Ajar Buku Latihan Bahasa Indonesia

Bahan ajar buku latihan bahasa Indonesia dikembangkan dengan program

Dorel Draw X7(64bit) agar memudahkan peneliti dalam proses pencetakan

produk. Produk dicetak menggunakan kertas Hvs 100gr dan Ivory 230 dengan

ukuran kertas 18 cm x 25 cm dan dijilid spiral kiri. Corel Draw mwrupakan

aplikasi grafis yang dapat menggabukan gambar dan warna. Produk akhir

buku latihan Bahasa Indonesia ini mengkombinasikan wawrna dasar kuning

dengan putih sebagai background dari isi buku. Buku latihan Bahasa

Indonesia ini terdiri dari 25 halaman.Berikut komponen-komponen yang

terdapat pada bahan ajar buku latihan Bahasa Indonesia untuk beginner.

1) Sampul Depan dan Belakang

Sanpul depan menggunakan gambar dan huruf. Terdapat keterangan

sasaran tingkatan yang dapat mengerjakan buku latihan Bahasa Indonesia.

Kemudian terdapat pula nama penulis di pojok kiri bawah.

Sempul belakang menggunakan warna backgrooud kuning polos dengan

pola persegi panjang kuning tua di bagian tengah.

Gambar 4.8 Sampul depan dan belakang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

95

2) Halaman Judul

Pada halaman judul tercetak Judul Buku di tengah degan fornt arial. Judul

terletak di potak persegi panjang kuning gelap dengan background halaman

judul kuning muda. Halaman judul lebih terperinci dapat dilihat pada gambar

4.9

Gambar 4.9 halaman judul

3) Identitas Editor dan desain Buku Latihan Bahasa Indoneisa untuk

Beginner

Pada bagian identitas editor dan desain buku latihan Bahasa Indonesia

untuk beginner dituliskan nama peneliti yang dalam konteks ini merupakan

pembuat bahan ajar buku latihan Bahassa Indonesia untuk beginner di Wisma

Bahasa. Kemudian nama pembuat desain bahan ajar buku latihan Bahasa

Indonesia untuk pemelajar beginner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

96

Gambar 4.10 Halaman identitas editor dan desain

4) Kata Pengantar

Pada bagian kata pengantar berisi uraian pengantar dan harapan penulis

tentang kebermanfaatan produk. Secara terperinci, lata pengantar dapat dilihat

pada gambar 4.11 berikut.

Gambar 4.11 Tampilan Kata Pengantar

5) Daftar Isi

Daftar isi berisi topik-topik pembelajaran BIPA untuk membantu

pemelajar dalam mengembangkan keterampilan berbahasa yang dibuat sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

97

urutan kebutuhan pembelajaran BIPA tingkat beginner. Secara detail, daftar

isi dapat dilihat pada gambar 4.12 berikut.

Gambar 4.12 Tampilan Daftar Isi

6) Kompetensi dasar dan Indikator

Kompetensi dasar dan indikator berisi tentang capaian-capaian yang harus

pemelajar BIPA tingkat beginner lalui. Kompetensi dasar merupakan

panduan dalam memberikan bahan ajar buku latihan Bahasa Indonesia untuk

pemelajar beginner. Sedangkan indikator adalah target yang harus dicapai

pemelajar BIPA tingkat beginner. Secara terperinci, rumusan kompetensi

dasar dan indikator dapat dilihat pada gambar 4.13 berikut.

Gambar 4.13 Rumusan Kompetensi Dasar dan Indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

98

7) Isi Bahan Ajar Buku Latihan Bahasa Indonesia

Bagian isi terdiri dari 22 halaman yang terdiri dari struktur kalimat,

latihan-latihan, kosakata dan catatan budaya. Pada bagian awal setiap bab

terdapat struktur kalimat sebagai pedoman pemelajar BIPA. Kemudian diisi

berbagai macam latihan-latihan yang dapat membantu dalam

mengembangkan keterapmpilan berbahasa. Sebagian besar latihan-latihan

sudah berupa latihan terintegratif dengan keterampilan berbahasa lainnya.

Selanjutnya dalam isi buku berisi kumpulan kosakata yang pemelajar BIPA

pelajari pada setiap babnya. Bagian akhir dari isi adalah catatan budaya.

Gambar 4.14 Tampilan Isi Buku latihan Bahasa Indonesia

8) Glosarium

Bagian glosarium berisi daftar kosakata yang harus dicari oleh pemelajar

BIPA tingkat beginner. Secara terperinci glosarium dapat dilihat pada gambar

4.15 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

99

Gambar 4.15 Tampilan Glosarium

B. Pembahasan

Media pembelajaran yang kerap kali digunakan untuk pembelajaran BIPA

di tingkat beginner adalah gambar dan audio. Bentuk bahan ajar berupa

latihan juga banyak disuguhkan dengan tipe-tipe latihan diskrit. Penelitian

pengembangan produk vlog untuk bahan ajar menyimak ini hendak

memberikan inovasi baru dalam pembelajaran BIPA. Penelitian ini

menggabungkan gambar dengan audio menjadi sebuah media audio visual

berupa vlog atau video blog. Kemudian untuk mengmbangkan keterampilan

berbahasa, peneliti juga merancang buku latihan Bahasa Indonesia untuk

pemula. Kombinasi media vlog dengan bahan ajar buku latihan dapat

membantu pemelajar BIPA tingkat beginner dalam mengembangkan

keterampilan berbahasanya.

Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan selama delapan bulan.

Penelitian dimulai pada bulan Mei 2018 sampai Januari 2019. Langkah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

100

pertama yang peneliti ambil adalah mencari masalah atau potensi di Wisma

Bahasa Yogyakarta melalui kegiatan menganalisis buku pegangan pemelajar

BIPA. Setelah menemukan potensi, peneliti menentukan model penelitian

yang diambil. Model penelitian yang diambil adalah research and

development atau yang lebih dikenal sebagai penelitian dan pengembangan.

Peneliti mengambil subjek penelitian pemelajar BIPA tingkat beginner di

Wisma Bahasa Yogyakarta.

Langkah selanjutnya, melakukan analisis kebutuhan. Kegiatan yang

peneliti lakukan adalah penyebaran angket untuk pemelajar BIPA tingkat

beginner di Wisma Bahasa. Media vlog dan bahan ajar buku latihan ini

dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan pemelajar BIPA tingkat

beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan

ini pemelajar BIPA membutuhkan bentuk media pembelajaran yang lebih

mendekatkan pemelajar dengan situasi rill/nyata pada materi yang

dipelajarinya. Peneliti mencoba mengembangkan media vlog yang sesuai

dengan kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner. Vlog dianggap mampu

mendekatkan pemelajar BIPA pada materi yang dipelajarinya.

Pengembangan media vlog untuk bahan ajar menyimak ini dimulai dari

menyusun rancangan produk. Rancangan ini berupa pembuatan storyboard

untuk media vlog. Setelahnya peneliti mengambil gambar untuk media vlog

dan melakukan proses editing. Vlog merupakan video dokumentasi berupa

catatan peerjalanan, tutorial pembuatan sesuatu, atau catatan keseharian

seseorang yang diunggah pada situs internet dengan tujuan menghibur atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

101

memberikan informasi kepada penontonya. Vlog berbasis konten sehari-hari.

Maka dari itu, media vlog sangat pas untuk pemelajar bahasa Indonesia

tingkat beginner.

Setelah perancangan media vlog selesai, peneliti membuat buku ajar

berupa buku latihan bahasa Indonesia. Buku ini dirancang menggunakan

aplikasi desain grafis Corel Draw X7. Buku ini disusun guna melengkapi

kegiatan menyimak melaui media vlog. Peneliti memadukan media dengan

bahan ajar buku latihan untuk pemula. Buku latihan ini dikemas berdasarkan

hasil angket analisis kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma

Bahasa. Buku latihan ini akan membantu pemelajar BIPA dalam

mengembangkan keterampilan berbahasanya. Dalam buku latihan ini, peneliti

mengurangi penggunaan bentuk latihan diskrit. Bentuk latihan diskrit dikenal

dekat dengan bentuk latihan yang sering disajikan pada pemelajar tingkat

pemula. Peneliti merancang buku latihan yang lebih komunikatif, lebih

terintegratif dengan keterampilan berbahasa lainya. Buku latihan Bahasa

Indonesia ini dirancang sebagai pendamping media vlog yang dapat

digunakan secara terpisah untuk pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma

Bahasa Yoogyakarta.

Selanjutnya, setelah kedua produk selesai dibuat, peneliti mengajukan

validasi kepada dosen ahli materi, dosen ahli media dan instruktur BIPA di

Wisma Bahasa Yogyakarta. Produk memperoleh skor rata-rata 3,4 dengan

kategori “baik” dari dosen ahli materi. Produk mendapat masukan dari

validator materi, 1) catatan budaya belum ada di dalam buku latihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

102

pemelajar BIPA, 2) kompetensi dasar belum mewakili latihan yang disajikan,

3) indikator dan glosarium perlu ditinjau ulang, 4) memahami perbedaan

tema dan judul bab. Dari masukan tersebut, peneliti membuat hasil akhir

produk dengan penambahan dua catatan budaya yang sesuai dengan tema,

mengoreksi kompetensi dasar dan latihan yang disajikan serta menambahkan

tema pada setiap bab pembelajaran. Selanjutnya skor tertinggi dengan rata-

rata 4.4 pada kategori “sangat baik” diperoleh dari dosen ahli media.

Terakhir, skor rata-rata 4,1 dengan kategori “baik” diperoleh dari instruktur

BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta. Produk mendapatkan masukan dari

validator, 1) pemilihan kosa kata harus disesuaikan dengan tingkatan

beginner, 2) kualitas suara dan volume pada vlog perlu diperbaiki, 3) tata tulis

sesuai PUEBI, 4) jenis latihan kurang bervariasi. Dari masukan tersebut,

peneliti membuat hasil akhir produk dengan penggantian beberapa kosa kata

pada vlog, peningkatan kualitas suara dan volume pada vlog, dan

menambahkan beberapa variasi latihan di setiap bab pembelajarannya.

Berdasarkan perolehan tersebut, dapat disimpulkan bahwa media layak

digunakan /diujicobakan dan cocok untuk kebutuhan pemelajar BIPA

tingkata beginner dengan revisi sesuai saran.

Hasil uji coba produk, pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa

Yogyakarta menyatakan bahwa produk cukup membantu dalam

mengembangkan keterampilan berbahasa Indonesia. Uji coba dilakukan

kepada tiga pemelajar. Berdasarkan pernyataan tersebut, diketahui satu

pemelajar menyatakan produk sangat membantu dalam mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

103

keterampilan berbahasa dan dua pemelajar menyatakan ahwa produk cukup

membantu dalam mengembangkan keterampilan bertbahasa. Masing-masing

pemelajar mencoba media vlog dan bahan ajar buku latihan Bahasa Indonesia

untuk pemula.

Penelitian ini mengembangkan lima judul pembelajaran BIPA tingkat

beginner berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Judul-judul ini diantaranya, a)

menjelaskan posisi, b) Menjelaskan arah, c) memperkenalkan diri dan

menyapa, d) Menyatakan waktu, dan e) berbelanja dan menawar. Kelima

judul ini di ambil dari buku pegangan pemelajar BIPA dan dipilih oleh

pemelajar BIPA melalui analisis kebutuhan. Kelebihan dari pemilihan judul-

judul ini adalah beberapa pemelajar BIPA sudah mempelajari tema tersebut,

sehingga dapat menggunakan produk dengan baik. Kelemahan dari pemilihan

judul ini adalah pengembangan materi dari judul yang dipilih untuk

kesesuaian pemilihan kosa kata.

Dalam prosesnya, peneliti mengalami beberapa hambatan. Hambatan

pertama dari jumlah pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa.

Jumlah pemelajar BIPA di tingkat beginner ini tidak terlalu banyak sehingga

peneliti kekurangan responden untuk penelitian. Hal ini terjadi karena jumlah

pemelajar BIPA di Wisma Bahasa yang selalu berbeda pada setiap

minggunya. Selanjutnya hambatan dari waktu unutk bertemu dengan

pemelajar dan instruktur BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

104

1. Kelebihan Produk

Peneliti memaparkan beberapa kelebihan produk yaitu:

a. Produk yang dikembangkan menggabungkan gambar, materi dan situasi

nyata untuk membantu pengembangan keterampilan berbahasa.

b. Produk yang dikembangkan merupakan produk yang inovatif dan sifatnya

baru untuk pemelajar BIPA tingkat beginner.

c. Produk yang dikembangkan dapat menjadi pendamping dari buku 1A da 1B

di Wisma Bahasa.n

d. Produk yang dikembangkan dapat digunakan pemelajar BIPA secara mandiri

(tanpa bantuan guru).

e. Produk yang dikembangkan mengunakan bentu-bentuk latihan yang

bervariatif dan terintegrasi.

2. Kekurangan Produk

Adapun beberapa kekurangan dari produk yaitu:

a. Peneliti masih banyak mengambil gambar dari internet karena keterbatasan

waktu dan kemampuan peneliti.

b. Masih terdapat latihan yang berbentuk diskrit pada buku latihan Bahasa

Indonesia untuk pemula.

c. Produk membutuhkan jaringan internet untuk menonton vlog pada situs

youtube.

d. Pengunaan produk membutuhkan ketenangan supaya pemelajar dapat

menyimak dengan baik sehingga pemelajar BIPA membutuhkan fokus dan

konseterasi yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

105

BAB V

PENUTUP

Pada bagian ini diuraikan beberapa hal, yaitu (1) kesimpulan, (2) implikasi, dan

(3) saran. Berikut ini peneliti paparkan sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Hasil analisis kebutuhan, menyebutkan kebutuhan media vlog untuk bahan ajar

menyimak pada pemelajar BIPA tingkat beginner sebagai berikut. Dengan media

belajar yang digunakan pemelajar di tingkat beginner masih terbatas, pemelajar

BIPA membutuhkan media baru selain realia dan audio untuk mengembangkan

keterampilan berbahasanya. Media tersebut berupa vlog untuk bahan ajar

menyimak. Media vlog memiliki kesamaan tujuan dengan pemelajar BIPA tingkat

beginner yaitu, kontennya dekat dengan kebutuhan sehari-hari. Materi yang

digunakan dipilih berdasarkan pilihan pemelajar BIPA diantaranya (a) perkenalan

dan menyapa, (b) kegiatan sehari-hari, (c) menyatakan posisi, (d) berbelanja dan

menawar, dan (e) menyatakan arah. Sebanyak 60% pemelajar BIPA menyatakan

mengetahui tentang vlog. Dengan begitu, media vlog dianggap membantu

pemelajar dalam mengembangkan keterampilan berbahasa karena mendekatkan

materi dengan situasi rill/nyata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

106

2. Pengembangan media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar BIPA tingkat

beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta dikembangkan dengan penelitian research

and development (R&D) dari Brog and Gall. Langkah-langkah penelitian R&D

sudah peneliti modifikasi dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Hal ini

dilakukan karena kurangnya responden pada penelitian dan pengembangan ini.

Terdapat lima langkah yang sudah peneliti modifikasi diantaranya, (1) analisis

kebutuhan, (2) pengumpulan data, (3) perancangan dan pengembangan produk, (4)

uji validasi dan revisi, (5) uji coba produk dan penyempurnaan.

3. Kualitas produk vlog untuk bahan ajar menyimak BIPA tingkat beginner

mendapaatkan penilaian “baik” dan layak digunakan dalam pembelajaran BIPA.

Penilaian kualitas media berasal dari rata-rata penilaian validator ahli media

pembelajaran BIPA. Validator ahli tersebut, dosen ahli media, dosen ahli materi

dan instruktur BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta. Validator media memberikan

skor 4,4 dengan kategori sangat baik. Validator materi memberikan skor 3,4

dengan kategori baik. Instruktur BIPA memberikan skor 4,1 dengan kategori baik.

Produk vlog untuk bahan ajar menyimak mendapatkan kesimpulan cukup

membantu dari responden uji coba produk. Berdasarkan hasil penelitian diatas,

media vlog untuk bahan ajar menyimak cukup membantu pemelajar BIPA tingkat

beginner dalam mengembangkan keterampilan menyimak. Media vlog tersebut

cocok untuk pembelajaran BIPA di tingkat beginner. Dapat disimpukan bahwa

pengembangan media vlog untuk bahan ajar menyimak pemelajar BIPA tingkat

beginner layak digunakan sebagai media pembelajaran alternatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

107

B. Implikasi

Pengembangan produk bermedia vlog untuk bahan ajar menyimak dapat

dimanfaatkan unutk mengembangkan keterampilan berbahasa bagi pemelajar

BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta, karena pengembangan ini

dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner

di Wisma Bahasa Yogyakarta. Selain itu peneliti membuat media berdasarkan

buku pegangaan 1A dan 1B sebagai bahan ajarnya.

Jika produk akan digunakan di lembaga bahasa lain, pengguna media harus

memperhatikan beberapa hal berikut.

a. Pengguna harus memperhatikan kesesuaian topik dengan topik yang ada di

lembaga tersebut.

b. Pengguna harus memastikan kesesuaian produk dengan tingkat pemelajar.

c. Pengguna harus memperhatikan metode pembelajaran yang diterapkan di lembaga

belajarnya.

C. Saran

Saran-saran peneliti dalam pengembangan produk bermedia vlog untuk bahan ajar

menyimak, yakni.

a. Pengguna mempelajari terlebih dahulu cara penggunaan produk.

b. Pengguna perlu memperhatikan kondisi sekitar saat menggunakan produk.

Dibutuhkan situasi dan kondisi tenang untuk penggunan produk yang efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

108

c. Peneliti mengembangkan produk untuk pemelajar BIPA tingkat beginner.

Peneliti lain tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan produk ini pada

tingkat, bahasa dan topik lainya.

d. Tidak menutup kemungkinan peneliti lain dapat membeuat produk bahan ajar

buku latihan bahasa Indonesia dalam bentuk aplikasi pada laptop atau

smartphone.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

109

DAFTAR PUSTAKA

Adryansyah. 2012. Profil Bipa Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa.

Diakses pada 10 Maret 2018 dari

http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/info_bipa

Alan Werner, Erich. 2012. Rants, Reactions, and other Rhetorics: Genres of the

YouTube Vlog. Chapel Hill.

Alianto, Devina. 2017. Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) Untuk

Pembelajaran Laporan Perjalanan Pada Siswa KelasVIII SMP Katolik

Yohanes Gabriel Pare-Kediri. Yogyakarta. S.Pd. Universitas Sanata Dharma.

Dewi, Rishe Purnama.2016. Pengembangan Buku Ajar Pemula Bahasa Indonesia

Bagi Penutur Asisng Berbasis CEFR (dalam Jurnal Tarbawy Vol. 3 Nomor 2

Desember 2016 Stain Sas Bangka Belitung)

________________.2017. Pengembangan Media Pembelajaran Menyimak Berbasis

Lectora Inspire Untuk Pembelajar BIPA Tingkat Pemula Dasar KBRI Moscow.

Batu.Permartabatan Bahasa Indonesia Dalam Menghadapi Perubahan

Konstelasi Politik dan Ekonomi Dunia (dalam prosiding Konferensi

Internasional Pengajaran Bahasa Indoneisa Bagi Penutur Asing

KIPBIPAX/2017). 325-333.

EFSET..(t.t.). CEFT dan ESFET. Diakses pada 5 Maret 2018 dari

https://www.efset.org/id/english-score/cefr/

Fouhey, David F., et al. 2017. From Lifestyle Vlogs to Everyday Interactions.

Diakses tgl. 6 Maret 2018 dari

http://people.eecs.berkeley.edu/~dfouhey/2017/VLOG/

Hapsari, Agnes Linda. 2013. Pengembangan Silabus dan Bahan Pembelajaran

Menyimak Menggunakan Media Audio-Visual Unuk Level Intermediate BIPA di

Wisma Bahsa Tahun 2012/2013. Yogyakarta. S.Pd. Univesitas Sanata Dharma.

Idris, Nuny Sulistiany. 2017. Internasionalisasi Bahasa Indonesia Melalui

Pengajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (Bipa). Bandung. Seminar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

110

Internasional Pembelajaran BIPA: Perubahan, Tantangan, dan Peluang. 4 April

2017.

Kamaru. 2016. Pengertian Vlog dan Manfaatnya Bagi Youtuber. Diakses pada 6

Maret 2018 dari https://www.matahaya.com/2016/04/pengertian-vlog-dan-

manfaatnya.html

Kompasiana. 2015. Belajar Bahasa Asing dengan Bahan Ajar Otentik. Diakses pada

2 Fbruari 2018 dari https://www.kompasiana.com/ahmadimam/belajar-bahasa-

asing-dengan-bahan-ajar-otentik_55c7f5cb707a619e1b05f0ce

Ningrum, Rifqia Kartika dkk. 2017. Bipa (Bahasa Indonesia Penutur Asing) Sebagai

Upaya Internasionalisasi Universitas Di Indonesia. Surakarta. The 1st

Education and Language International Conference Proceedings Center for

International Language Development of Unissula. 727-728.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Edisi

Ketiga. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

________________.2013. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Pranowo. 2014. Teori Belajar Bahasa untuk Guru Bahasa dan Mahasiswa Jurusan

Bahasa. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Prastowo, Andi. 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Menciptakan

Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Yogyakarta : DIVA

Press.

Purnamasari, Niken. 2017. “Tentang Vlog, Tren Kekinian yang Sedang Menjamur”.

Detik.com. 6 Juli.

Rouse, Margaret. 2006. Vlog (video blog). Diakses pada 5 Maret 2018 dari

http://whatis.techtarget.com/definition/vlog-video-blog

Setyaningrum, Rooselina Ayu. 2011. Pengembangan Materi Menyimak Dengan

Media Audiovisual Level Advanced Berbasis Interkultural Untuk Pembelajar

BIPA. Yogyakarta. S.Pd. Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

111

Subyantoro dan Bambang Hartono. 2003. Hakikat Keterampilan Menyimak.

Surakarta: UNS Press.

Sudaryono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Edisi Pertama. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardjo. 2008. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas

Negeri Yogyakarta.

Suyitno, Imam. 2007. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Untuk Penutur

Asing (BIPA) Berdasarkan Hasil Analisis Kebutuhan Belajar.

Trigan, Henry Guntur. 2013. Menyimak Sebagai Suatu Keeterampilan Berbahasa.

Bandung: Cv Angkasa.

Wiki How. (t.t.) . How to Make a Great First Vlog. Diakses pada 6 Maret 2018 dari

https://www.wikihow.com/Make-a-Great-First-Vlog

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

112

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

113

Lampiran 1

Surat Permohonan Validasi Instrument

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

114

Lampiran 2

Surat Permohonan Validasi Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

116

Lampiran 3

Validasi Instrumen Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

120

Lampiran 4

Rubik Penilaian Validasi Instrumen

Rubrik Penlaian

No

Nomor Butir

dalam Lembar

Validasi

Instrumen

Penelitian

Deskripsi Skor

1 2 4 5

A. Rubrik Penilaian Instrument Analisis Kebutuhan

A.1

Angket

Analisis

Kebutuhan

untuk

Pemelajar

BIPA

Tingkat

Beginner

a. Petunjuk pengisisan

angket analaisis

kebutuhan tidak

membantu dan bahasa

yang digunakan

membingungkan

sehingga tidak jelas.

Petunjuk pengisisan

angket analisis

kebutuhan tidak

membantu tetapi

bahasa yang

digunakan cukup

singkat, padat dan

jelas.

Petunjuk pengisisan

angket analisis

kebutuhan sudah

membantu tetapi

bahasa yang

digunakan cukup

singkat, padat dan

jelas.

Petunjuk pengisian

analisis kebutuhan

sudah membantu dan

bahasa yang digunakan

singkat , padat dan

jelas.

b. Pernyataan yang

dipilih sangat tidak

sesuai dengan

indikator yang

dicapai.

Pernyataan yang

dipilih tidak sesuai

dengan indikator yang

dicapai.

Pernyataan yang

dipilih cukup sesuai

dengan indikator

yang dicapai

Pernyataan yang dipilih

sesuai dengan indikator

yang dicapai

c. Lembar Validasi Lembar Validasi Lembar Validasi Lembar Validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

121

instrument yang

diberikan tidak

menggunakan format

yang sesuai dengan

kebutuhan.

Tidak lengkapanya

poin analisis

kebutuhan yang

dituju.

Angket yang diajukan

belum layak sebagai

sarama pengambilan

data.

instrument yang

diberikan tidak

menggunakan format

yang sesuai dengan

kebutuhan.

Cukup lengkap poin

analisis kebutuhan

yang dituju.

Angket yang diajukan

cukup layak sebagai

sarama pengambilan

data.

instrument yang

diberikan

menggunakan

format yang cukup

sesuai dengan

kebutuhan (terdapat

beberapa format

masih tertukar satu

sama lain)

Kelengkapan poin

analisis kebutuhan

yang dituju.

Angket yang

diajukan cukup

layak sebagai

sarama pengambilan

data.

instrument yang

diberikan

menggunakan format

yang sesuai dengan

kebutuhan.

Kelengkapan poin

analisis kebutuhan

yang dituju.

Angket yang diajukan

sudah layak sebagai

sarama pengambilan

data.

d. Bahasa yang

digunakan berbelit-

belit sehingga sulit

untuk dipahami.

Penggunaan bahasa

sangat tidak sesuai

dengan penulisan

yang baik dan benar

(masih banyak

kesalah penulisan).

Bahasa yang

digunakan cukup

sederhana namun

masih sulit dipahami.

Penggunaan bahasa

cukup sesuai dengan

penulisan yang baik

dan benar (kesalah

penulisan sedikit).

Bahasa yang

digunakan cukup

sederhana dan

mudah dipahami.

Penggunaan bahasa

cukup sesuai dengan

penulisan yang baik

dan benar ( kesalah

penulisan sedikit).

Bahasa yang digunakan

sederhana dan mudah

dipahami.

Penggunaan bahasa

sudah sesuai dengan

penulisan yang baik

dan benar.

e. Penggunaan kalimat

tidak sesuai dengan

Kalimat yang

digunakan merupakan

Kalimat yang

digunakan

Kalimat yang

digunakan merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

122

kaidahnya. kalimat kompleks. merupakan kalimat

sederhana.

kalimat tunggal.

A.2

Pedoman

Wawancara

terstuktur

dengan

Instruktur

BIPA

a. Pertanyaan yang

dipilih sangat tidak

sesuai dengan

indikator yang

dicapai.

Pertanyaan yang

dipilih tidak sesuai

dengan indikator yang

dicapai.

Pertanyaan yang

dipilih cukup sesuai

dengan indikator

yang dicapai

Pertanyaan yang dipilih

sesuai dengan indikator

yang dicapai

b. Tidak lengkapanya

poin analisis

kebutuhan yang

dituju.

Angket yang diajukan

belum layak sebagai

sarama pengambilan

data.

Cukup lengkap poin

analisis kebutuhan

yang dituju.

Angket yang diajukan

cukup layak sebagai

sarama pengambilan

data.

Kelengkapan poin

analisis kebutuhan

yang dituju.

Angket yang

diajukan cukup

layak sebagai

sarama pengambilan

data.

Kelengkapan poin

analisis kebutuhan

yang dituju.

Angket yang diajukan

sudah layak sebagai

sarama pengambilan

data.

c. Bahasa yang

digunakan berbelit-

belit sehingga sulit

untuk dipahami.

Penggunaan bahasa

sangat tidak sesuai

dengan penulisan

yang baik dan benar

(masih banyak

kesalah penulisan).

Bahasa yang

digunakan cukup

sederhana namun

masih sulit dipahami.

Penggunaan bahasa

cukup sesuai dengan

penulisan yang baik

dan benar (kesalah

penulisan sedikit).

Bahasa yang

digunakan cukup

sederhana dan

mudah dipahami.

Penggunaan bahasa

cukup sesuai dengan

penulisan yang baik

dan benar ( kesalah

penulisan sedikit).

Bahasa yang digunakan

sederhana dan mudah

dipahami.

Penggunaan bahasa

sudah sesuai dengan

penulisan yang baik

dan benar.

d. Penggunaan kalimat

tidak sesuai dengan

kaidahnya.

Kalimat yang

digunakan merupakan

kalimat kompleks.

Kalimat yang

digunakan

merupakan kalimat

sederhana.

Kalimat yang

digunakan merupakan

kalimat tunggal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

123

B. Rubrik Penilaian Instrument Penilaian Produk

B.1

Lembar

Validasi

Produk oleh

Dosen Ahli

dan

Instruktur

BIPA

a. Petunjuk pengisisan

lembar validasi

produk tidak

membantu dan bahasa

yang digunakan

membingungkan

sehingga tidak jelas.

Petunjuk pengisisan

lembar validasi

produk tidak

membantu tetapi

bahasa yang

digunakan cukup

singkat, padat dan

jelas.

Petunjuk pengisisan

lembar validasi

produk kebutuhan

sudah membantu

tetapi bahasa yang

digunakan cukup

singkat, padat dan

jelas.

Petunjuk pengisian

lembar validasi produk

sudah membantu dan

bahasa yang digunakan

singkat , padat dan

jelas.

b. Pernyataan yang

dipilih sangat tidak

sesuai dengan

kebetuhan penilaian

yang dicapai.

Pernyataan yang

dipilih tidak sesuai

dengan kebetuhan

penilaian yang

dicapai.

Pernyataan yang

dipilih cukup sesuai

dengan kebetuhan

penilaian yang

dicapai

Pernyataan yang dipilih

sesuai dengan

kebetuhan penilaian

yang dicapai

c. Lembar Validasi

instrument yang

diberikan tidak

menggunakan format

yang sesuai dengan

kebutuhan.

Tidak lengkapanya

poin penilaian produk

yang dituju.

Angket yang diajukan

belum layak sebagai

sarama penilaian

produk.

Lembar Validasi

instrument yang

diberikan tidak

menggunakan format

yang sesuai dengan

kebutuhan.

Cukup lengkap poin

penilaian produk yang

dituju.

Angket yang diajukan

cukup layak sebagai

sarama penilaian

produk.

Lembar Validasi

instrument yang

diberikan

menggunakan

format yang cukup

sesuai dengan

kebutuhan (terdapat

beberapa format

masih tertukar satu

sama lain)

Kelengkapan poin

penilaian produk

yang dituju.

Angket yang

Lembar Validasi

instrument yang

diberikan

menggunakan format

yang sesuai dengan

kebutuhan.

Kelengkapan penilaian

produk yang dituju.

Angket yang diajukan

sudah layak sebagai

sarama penilaian

produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

124

diajukan cukup

layak sebagai

sarama penilaian

produk.

d. Bahasa yang

digunakan berbelit-

belit sehingga sulit

untuk dipahami.

Penggunaan bahasa

sangat tidak sesuai

dengan penulisan

yang baik dan benar

(masih banyak

kesalah penulisan).

Bahasa yang

digunakan cukup

sederhana namun

masih sulit dipahami.

Penggunaan bahasa

cukup sesuai dengan

penulisan yang baik

dan benar (kesalah

penulisan sedikit).

Bahasa yang

digunakan cukup

sederhana dan

mudah dipahami.

Penggunaan bahasa

cukup sesuai dengan

penulisan yang baik

dan benar ( kesalah

penulisan sedikit).

Bahasa yang digunakan

sederhana dan mudah

dipahami.

Penggunaan bahasa

sudah sesuai dengan

penulisan yang baik

dan benar.

e. Penggunaan kalimat

tidak sesuai dengan

kaidahnya.

Kalimat yang

digunakan merupakan

kalimat kompleks.

Kalimat yang

digunakan

merupakan kalimat

sederhana.

Kalimat yang

digunakan merupakan

kalimat tunggal.

B.2

Lembar

Penilaian

Produk oleh

Pemelajar

BIPA

a. Petunjuk pengisisan

lembar validasi

produk tidak

membantu dan bahasa

yang digunakan

membingungkan

sehingga tidak jelas.

Petunjuk pengisisan

lembar validasi

produk tidak

membantu tetapi

bahasa yang

digunakan cukup

singkat, padat dan

jelas.

Petunjuk pengisisan

lembar validasi

produk kebutuhan

sudah membantu

tetapi bahasa yang

digunakan cukup

singkat, padat dan

jelas.

Petunjuk pengisian

lembar validasi produk

sudah membantu dan

bahasa yang digunakan

singkat , padat dan

jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

125

b. Pernyataan yang

dipilih sangat tidak

sesuai dengan

kebetuhan penilaian

yang dicapai.

Pernyataan yang

dipilih tidak sesuai

dengan kebetuhan

penilaian yang

dicapai.

Pernyataan yang

dipilih cukup sesuai

dengan kebetuhan

penilaian yang

dicapai

Pernyataan yang dipilih

sesuai dengan

kebetuhan penilaian

yang dicapai

c. Lembar Validasi

instrument yang

diberikan tidak

menggunakan format

yang sesuai dengan

kebutuhan.

Tidak lengkapanya

poin penilaian produk

yang dituju.

Angket yang diajukan

belum layak sebagai

sarama penilaian

produk.

Lembar Validasi

instrument yang

diberikan tidak

menggunakan format

yang sesuai dengan

kebutuhan.

Cukup lengkap poin

penilaian produk yang

dituju.

Angket yang diajukan

cukup layak sebagai

sarama penilaian

produk.

Lembar Validasi

instrument yang

diberikan

menggunakan

format yang cukup

sesuai dengan

kebutuhan (terdapat

beberapa format

masih tertukar satu

sama lain)

Kelengkapan poin

penilaian produk

yang dituju.

Angket yang

diajukan cukup

layak sebagai

sarama penilaian

produk.

Lembar Validasi

instrument yang

diberikan

menggunakan format

yang sesuai dengan

kebutuhan.

Kelengkapan penilaian

produk yang dituju.

Angket yang diajukan

sudah layak sebagai

sarama penilaian

produk.

d. Bahasa yang

digunakan berbelit-

belit sehingga sulit

untuk dipahami.

Penggunaan bahasa

sangat tidak sesuai

Bahasa yang

digunakan cukup

sederhana namun

masih sulit dipahami.

Penggunaan bahasa

cukup sesuai dengan

Bahasa yang

digunakan cukup

sederhana dan

mudah dipahami.

Penggunaan bahasa

cukup sesuai dengan

Bahasa yang digunakan

sederhana dan mudah

dipahami.

Penggunaan bahasa

sudah sesuai dengan

penulisan yang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

126

dengan penulisan

yang baik dan benar

(masih banyak

kesalah penulisan).

penulisan yang baik

dan benar (kesalah

penulisan sedikit).

penulisan yang baik

dan benar ( kesalah

penulisan sedikit).

dan benar.

e. Penggunaan kalimat

tidak sesuai dengan

kaidahnya.

Kalimat yang

digunakan merupakan

kalimat kompleks.

Kalimat yang

digunakan

merupakan kalimat

sederhana.

Kalimat yang

digunakan merupakan

kalimat tunggal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

127

Lampiran 5

Hasil Perhitungan Validasi InstrumenPenelitian

A. Penilaian Instrumen Analisis Kebutuhan

No

Teknik

Pengumpulan

Data

Komponen yang dinilai Skor

1

Angket Analisis

Kebutuhan untuk

Pemelajar BIPA

Tingkat Beginner

a. Petunjuk pengisian dalam lembar angket

analisis kebutuhan pengembangan bahan

ajar menyimak terintegratif melalui vlog dapat membantu pemelajar dalam

pengisiannya.

4

b. Pernyataan-pernyataan dalam angket

analisis kebutuhan sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai

4

c. Kelayakan Instrumen untuk pengambilan

data di lapangan. 4

d. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan

yang baik dan benar. 4

e. Susunan kalimat dapat dipahami. 4

2

Pedoman

Wawancara

terstuktur dengan

Instruktur BIPA

a. Pertanyaan-pertanyaan dalam pedoman

wawancara sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai

2

b. Kelayakan Instrumen untuk pengambilan

data di lapangan. 4

c. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan

yang baik dan benar. 4

d. Susunan kalimat dapat dipahami. 4

Rata-Rata Skor 3,7

Keterangan “Baik”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

128

B. Penilaian Instrumen Penilaian Produk

No

Teknik

Pengumpulan

Data

Komponen yang dinilai Skor

1

Lembar Validasi

Produk oleh Dosen

Ahli dan

Instruktur BIPA

a. Petunjuk pengisian dalam lembar

validasi produk oleh ahli pada

pengembangan bahan ajar menyimak

terintegratif melalui vlog dapat

membantu dalam pengisiannya.

4

b. Pernyataan yang dibuat dalam lembar

validasi produk oleh ahli sesuai

dengan kebutuhan penilaiannya

4

c. Kelayakan Instrumen untuk penilaian

produk. 4

d. Penggunaan bahasa sesuai dengan

kaidah penulisan yang baik dan benar. 4

e. Susunan kalimat dapat dipahami. 4

2.

Lembar Penilaian

Produk oleh

Pemelajar BIPA

a. Petunjuk pengisian dalam lembar

penilaian produk oleh pemelajar BIPA

pada pengembangan bahan ajar

menyimak terintegratif melalui vlog

dapat membantu dalam pengisiannya.

4

b. Pernyataan yang dibuat dalam lembar

penilaian produk oleh pemelajar

BIPA sesuai dengan kebutuhan

penilaiannya

4

c. Kelayakan Instrumen untuk penilaian

produk. 4

d. Penggunaan bahasa sesuai dengan

kaidah penulisan yang baik dan benar. 4

e. Susunan kalimat dapat dipahami. 4

Rata-rata Skor 4

Keterangan “Sangat Baik”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

129

Lampiran 6

Lembar Pedoman Wawancara Instruktur BIPA

1. Tingkatan Pembelajaran BIPA

Dalam pemilihan tingkat pembelajar, apakah Wisma Bahasa menggunakan

tingkatan dari CEFR?

2. Proses Pembelajaran

a. Bagaimana proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas beginner Wisma

Bahasa Yogyakarta?

b. Berapa lama durasi waktu mengajar bahasa Indonesia di kelas beginner Wisma

Bahasa Yogyakarta?

3. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran apa yang paling sering anda gunakan ketika mengajar

bahasa Indonesia?

4. Hambatan dalam proses pembelajaran

a. Selama proses pembelajaran, masalah apa yang sering anda temukan di dalam

kelas?

b. Apakah hambatan tersebut sudah teratasi dengan baik? Jelaskan.

5. Gaya Belajar

a. Dalam proses pembelajarannya, pemelajar BIPA di Wisma Bahasa memiliki gaya

belajar apa saja?

b. Apakah gaya belajar pemelajar BIPA di Wisma Bahasa mempengaruhi

penggunaan media dalam pembelajarannya?

6. Ketersediaan sumber bahan ajar dan media pembelajaran

a. Apa sajakah sumber belajar yang selama ini anda gunakan untuk mengajar bahasa

Indonesia untuk kelas beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta?

b. Apakah jenis media pembelajaran yang sering digunakan ketika proses

pembelajaran bahasa Indonesia?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

130

7. Media Pembelajaran yang digunakan ketika proses pembelajaran bahasa

Indonesia pada kelas beginner.

Apa saja media pembelajaran yang sering anda gunakan untuk mengajar bahasa

Indonesia untuk kelas beginner Wisma Bahasa Yogyakarta?

8. Media bahan ajar Vlog

a. Apakah Wisma Bahasa sudah pernah menggunakan bahan ajar berupa vlog?

b. Apakah yang anda ketahui tentang vlog?

9. Harapan tentang media pembelajaran baru

Apakah harapan anda berkaitan dengan media pembelajaran khusus untuk

pembelajar BIPA tingkat Beginner di Wisma Bahagas Yogyakarta?

10. Keterampilan Menyimak dalam pembelajaran.

a. Bahan ajar apa saja yang sering anda berikan pada pemelajar BIPA tingkat

beginner untuk pembelajaran keterampilan menyimak?

b. Bentuk latihan apa saja yang ada sering anda gunakan untuk pembelajaran

keterampilan menyimak pada pemelajar BIPA tingkat beginner?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

131

Lampiran 7

Transkip Wawancara Instruktur BIPA

No Pertanyaan Jawaban

Ibu Vina

1 Apakah WB

menggunakan tingkatan

belajar seperti CEFR?

Iya, menyerupai CEFR.

2

Bagaimana proses

pembelajaran bahasa

Indonesia di kelas

beginner di Wisma

Bahasa? Berapa durasi

waktu belajar dan

mengarnya?

Melalui buku 1A dan 1B. Kemudian melalui

media realia (gambar atau foto kecil) dan cerita

bergambarlah. Durasinya per sesi 1 jam 45 menit.

3

Metode pembelajaran

apa saja yang paling

sering Anda gunakan

ketika mengajar bahasa

Indonesia?

Biasanya Tanya jawab, interaktif dengan

pembelajarnya.

4

Selama proses

pembelajaran, masalah

apa yang sering Anda

temukan di dalam kelas?

Apakah hambatan

tersebut telah teratasi?

Ada. Tapi setiap murid berbeda-beda ya. Mungkin

kalau masalah dari Methew (salah satu pemelajar

Wisma Bahasa yang mengisi angket analisis

kebutuhan), saya gak tau ya nama medisnya apa.

Apa disleksia atau apa. Dia pintar dalam hal

ekonomi. Tapi, ketika dia belajar bahasa kesulitan

sekali, khususnya untuk pengucapan dan membaca

suku kata. Dia suka kebolak-balik. Misalnya,

“ibunya” dia membacanya “ibuanya”. Sudah

diperbaiki terus menerus masih seperti itu. Dan

hambatan untuk mengingat kosakata. Untuk

hambatan ini, saya masih belum menemukan

solusinya. Masih sulit sekali. Saat membaca pada

baris pertama sudah benar, tetapi baris selanjutnya

akan terulang lagi kesalahannya.

5

Dalam proses

pembelajarannya,

pemelajar BIPA di

Wisma Bahasa memiliki

gaya belajar apa saya?

Apakah gaya belajar

tersebut mempengaruhi

Biasanya, lebih suka dialiog ya dari pada monolog

yang gurunya harus berbicara terus. Tapi tidak

bias digeneralisir juga sih. Ada murid yang seperti

itu. 1 dari 10 misalnya. Tapi kebanyakan dialog

sih. Murid lebih senang diajak tanya jawab dan

tidak ttext book. Gaya belajr mempengaruhi

penggunaan medianya. Saya piker iutu lebih cepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

132

pada penggunan media

belajarnya?

nyantol ya. Lebih cepat ditangkap. Atau bias lewat

situasi-situasi, lewat gambar-gambar itu kan juga

lebih cepat ditangkap oleh murid biasanya.

6

Apa sajakah sumber

belajar yang selama ini

Anda gunakan untuk

mengeajar bahasa

Indonesia untuk kelas

beginner di Wisma

Bahasa?

Sumber-sumbernya apa ya? Saya pakai realia ya,

gambar-gambar aja. Kalau pakai video belum

pernah sih. Kalau materi audio ada. Kelas

beginner belum pernah pakai video.

Apakah sumber belajar

video memungkintan

untuk pembelajar

beginner? (Pertanyaan

tambahan)

Saya pikir memungkinkan. Khususnya untuk

alphabet dan suku kata. Bunyi a, i, u, e, o kan

beda ya sama bunyi dari bahasa lain. Selain itu

bunyi suku kata. Terutama pada nasal-nasal. Jadi,

kalau itu brupa video dan audio itu sangat bagus

untuk menurut saya ya, untuk alphabet dan suku

kata (cara membacanya). Contoh nasal satu [g]

/tangan/ itu sulit sekali ya, lalu, dengan dua [g]

/tangga/. itu pasti berkali-kali. Hal-hal yang seperti

itu sih yang akan sangat membantu sekali di kelas

beginner.

Dari hasil kuisioner yang

saya sebarkan, terdapat

4 hal yang sangat

dibutuhkan pemelajar

BIPA tingkat beginner

(denah dan arah,

berbelanja dan

menawar,

memperkenalkan diri

serta mengekspresikan

perasaan) kira-kira dari

keempat materi tersebut

apakah memungkinkan

untuk dijadikan sebagai

bahan ajar menyimak

melalui vlog?

Saya rasa memungkinkan ya. Terutama bagian

berbelanja dan menawar serta perasaan. Tetapi

mengungkapkan perasaan sudah bukan materi

beginner ya, bias masuk pada post beginner atau

pre-intermediate.

7

Apa saja media

pembelajaran yang

sering Anda gunakan

untuk mengajar bahasa

Indoneisa kelas beginner

Media yang sering digunakan itu realia, dengaran

berupa audio dan bukan video ya. Kecuali untuk

kelas atas, mungkin video sudah bias digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

133

di Wisma Bahasa

Yogyakarta?

8

Apakah Wisma Bahasa

sudah pernah

menggunakan bahan

ajar berupa vlog?

Apakah Anda sendiri

mengetahui tentang vlog?

Vlog belum pernah digunakan di Wisma Bahasa.

Kalau vlog sendiri tau. Yang kayak dipakai

Kaesang anaknya presiden Jokowi kan ya.?

9

Apakah bahan ajar vlog

memiliki peluang untuk

diterapkan pada

pembelajaran BIPA di

tingkat beginner?

Saya pikir, membantu, tapi dengan kosa kata yang

seminimal mungkin. Maksudnya (harus) sangat

hati-hati dan pemilihan kosa kata. Takutnya

kasihan sih nanti. Kayak misalnya vlognya “Halo

Selamat Pagi!” “ sekarang kita ada di pasar” kalau

itu mereka suda tahu karena suda belajar. Tapi

kalau misalnya “ Halo Selamat Pagi! Kita ke pasar

Yuk!” Nah, “yuk”-nya ini apa? Mereka belum tahu

bahasa-bahasa seperti ini. Jadi itu akan membantu

jika kata-katanya sangat membantu. Atau contoh

materi lainya seperta pergi ke restoran, café dan

pasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

134

10

Bahan ajar apa saja yang

sering Anda berikan

pada pemelajar BIPA

tingkar beginner untuk

pembelajaran

keterampilan

menyimak? Bentuk

latihan separti apa yang

sering Anda gunakan

unutk pembelajaran

keterampilan menyimak

pada pemelajar tingkat

beginner di Wisma

Bahasa?

Bahan ajarnya bias dikaitkan dengan audio atau

realia lagi. Di sini lebih banyak menggunakan

bentuk latihan benar salah, mengisi rumpang atau

menjawab pertanyaan berdasarkan teks. Bisa juga

menceritakan kembali.

11

Peneliti menunjukan

tiga contoh vlog dan

narasumber diminta

untuk memilih tipe vlog

yang cocok untuk

pembelajar tingkat

beginner.

video A dengan subtitle, dan transkrip percakapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

135

Video B tanpa subtitle, dan transkrip percakapan

namun ditampilkan beberapa kosa kata penting

atau beberapa informasi penting.

Video C tanpa subtule, dan transkrip

percakapannya. Polos, video dengan vlogger

berbicara langsung dengan kamera.

Kalau saya sih lebih mendinr yang kedua ya mbak.

Karena kalo yang pertama pasti akan memecah

focus pemelajarnya, kemudian tantangannya

berkurang. Kalau yang ketiga, tantangannya terlalu

berat sih. Tapi kasihan kalau video polosan. Video

yang kedua cukup membantu pemelajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

136

No Pertanyaan Jawaban

Ibu Niken

1

Bagaimana proses

pembelajaran bahasa

Indonesia di kelas

beginner di Wisma

Bahasa? Berapa durasi

waktu belajar dan

mengarnya?

Seperti kebanyakan guru lain yang kita pakai

bareng. Kita menggunakan realia, gambar-

gambar. Lalu, kalau terjemahan itu kalau sudah

paling mentok. Kalau bias jangan langsung

diterjemahakan ke bahasa Inggris atau bahasa

murid.

2

Metode pembelajaran

apa saja yang paling

sering Anda gunakan

ketika mengajar bahasa

Indonesia?

Kebanyakan kalau masih beginner masih belum

bisa diskusi ya. Masih kebyakan presentasi,

latihan-latihan, praktek-prektek, kasih contoh.

Bisanya kami memberikan kosa kata dulu ya, dan

struktunya, baru dilatihin. Jadi aku jarang kasih

aktivitas menulis di kelas. Biasanya untuk pr saja.

Tapi kalau memamng muridnya lambat baru aku

kasih aktivitas menulis di kelas.

3

Selama proses

pembelajaran, masalah

apa yang sering Anda

temukan di dalam

kelas? Apakah

hambatan tersebut

telah teratasi?

Pasti ada ya, apalagi kalau pembelajar dewasa ya.

Kalau pemeblajar dewasa kan pasti sudah

mengerti kebutuhannya, padahal belun tentu itu

standar atau evaluai yang sama yang kita berikan

pada murid. Pendapat guru kadang berbeda

dengan murid. Ya, kalau gitu kita harus

menghargai bahwa mereka mempunyai keputusan

sendiri. Kemudian kendala lain adalah bahasa ya.

Tidak semua murid bias menggunakan bahas

Inggris ya, gak semua dari kita (guru) bias

berbahasa lain selain bahasa inggris. Misalnya

bahasa cina atau bahasa korea. Mungkin ada

murid yang hanya bias bahasa negaranya saja

tanpa bias menggunakan bahasa inggris dan

bahasa Indonesianya terbatas. Hambatannya itu

bias teratasi misalnya dengan google. Biasanya

murid yang berinisiatif mengartikannya.

4

Dalam proses

pembelajarannya,

pemelajar BIPA di

Wisma Bahasa

memiliki gaya belajar

Macem-macem ya, mungkin ini juga masuk

dalam kendala itu ya. Misalnya ada murid ya yang

gaya belajarnya visual. Padalah kita gurunya tidak

bias menggambar. Yaudah, kita tuliskan saja

sebagai visualisasinya. Kalau disini, gaya belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

137

apa saya? Apakah gaya

belajar tersebut

mempengaruhi pada

penggunan media

belajarnya?

tidak sangat mempengaruhi penggunaan

medianya kalau menurut ku.

5

Apa sajakah sumber

belajar yang selama ini

Anda gunakan untuk

mengeajar bahasa

Indonesia untuk kelas

beginner di Wisma

Bahasa?

Kalau beginner masih buku sih, atau bias realia.

Atau kadang-kadang autentik material. Atau

kadang-kadang aku pakai menu makanan. Atau

kita ajak keluar praktek langsung disana.

Apakah sumber belajar

video memungkintan

untuk pembelajar

beginner? (Pertanyaan

tambahan)

Kalo dari kami jarang memakai video. Saya pikir

bisa, dengan catatan-catatan kecil yang sudah

saya sampaikan. Dan, pemerolehan kosa katanya

harus sesuai dengan yang diajarkan di Wisma

Bahasa.

6

Apa saja media

pembelajaran yang

sering Anda gunakan

untuk mengajar bahasa

Indoneisa kelas

beginner di Wisma

Bahasa Yogyakarta?

Beginner masih sedikit yah, Lebih banyak realia

ya. Kalau sudah level atas banyak macam media

yang dipakai.

7

Apakah Wisma Bahasa

sudah pernah

menggunakan bahan

ajar berupa vlog?

Apakah Anda sendiri

mengetahui tentang

vlog?

Belum, di Wisma Bahasa belum pernah

menggunakan vlog. Saya sendiri sedikit tahu,

8

Apakah bahan ajar

vlog memiliki peluang

untuk diterapkan pada

pembelajaran BIPA di

tingkat beginner?

Bisa, dengan penggunaan kata-kata yang simple,

dan tidak menggunakan bahasa gaul. Kemudian

tidak terlalu cepat.

9

Apakah harapan Anda

berkaitan dengan

media pembelajaran

khususnya untuk

pemelajar BIPA tingkat

beginner di Wisma

Kalo saya inginya yang update, menarik, dan

relevan serta berguna untuk muridnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

138

Bahasa Yogyakarta?

10

Bahan ajar apa saja

yang sering Anda

berikan pada pemelajar

BIPA tingkar beginner

untuk pembelajaran

keterampilan

menyimak? Bentuk

latihan separti apa

yang sering Anda

gunakan unutk

pembelajaran

keterampilan

menyimak pada

pemelajar tingkat

beginner di Wisma

Bahasa?

Kami banyak menggunakan audio. Latihannya

kebanyakan fill in the blank, bentuknya closed.

11

Peneliti menunjukan

tiga contoh vlog dan

narasumber diminta

untuk memilih tipe vlog

yang cocok untuk

pembelajar tingkat

beginner.

video A dengan subtitle, dan transkrip

percakapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

139

Video B tanpa subtitle, dan transkrip percakapan

namun ditampilkan beberapa kosa kata penting

atau beberapa informasi penting.

Video C tanpa subtule, dan transkrip

percakapannya. Polos, video dengan vlogger

berbicara langsung dengan kamera.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

140

No Pertanyaan Jawaban

Ibu Kristin

1

Bagaimana proses

pembelajaran bahasa

Indonesia di kelas

beginner di Wisma

Bahasa? Berapa durasi

waktu belajar dan

mengarnya?

Kalau mulai dari beginner, biasanya kami

mengacu pada buku dari Wisma Bahasa 1A dan

1B. Kemudian lebih mengutamakan keterampilan

berbicara dan mendengarkan. Dan lebih banyak

menggunakan realia, kartu-kartu supaya

menghindari penerjemahaan. Kemudian kami

menggunakan role play, drill.

2

Metode pembelajaran

apa saja yang paling

sering Anda gunakan

ketika mengajar bahasa

Indonesia?

Saya akan lebih banyak menggunakan role play,

situasi, terkada penugasan atau kadang ceramah

untuk penjelasan materi.

3

Selama proses

pembelajaran, masalah

apa yang sering Anda

temukan di dalam kelas?

Apakah hambatan

tersebut telah teratasi?

Pastinya. Contohnya, kalau di Wisma Bahasa, di

webnya, pasti sudah tertera jumlah sesi yang biasa

dicapai murid untuk menyelesaikan satu target.

Tapi ternyata itu semua kembali pada kemampuan

siswanya. Kemudian tergantung juga pada

pengaturan kelas oleh gurunya dan coordinator.

Terkadang batas sesinya sudah habis ternyata

belum selesai pembelajarannya. Biasanya kalau

seperti ini, guru dan koordinator akan

mengomunikasikan kembali ke pemelajarnya.

Semua tergantung pada aktivitas kelasnya.

Hambatan kedua yang kerap ditemui adalah di

kelas bahasa Indonesi, kami meminimalkan

penggunaan bahasa Inggris. Supaya orang tidak

berpikir harus bisa berbahasa Inggris untuk belajar

bahasa Indonesia. Nah, kadang-kadang ketika

membuat konteks dan situasi murid masih tidak

mengerti. Ya akhirnya harus menerjemahkan.

Atau, murid meminta pengumpul kata. Setiap kata

yang ingin dia tau dia minta. Pada akhirnyakan

jadi terlalu banyak. Padahal itu bukan termasuk

kata target juga. Di komunikasikan lagi dan ya

sudah. Hambatan-hambatan ini harus bisa ya

dikomunikasikan lagi ke muridnya. Khususnya

kalau menjadi koordinator, harus bias

mengkomunikasikan kembali serta memberi

beberapa saran pada muridnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

141

4

Dalam proses

pembelajarannya,

pemelajar BIPA di

Wisma Bahasa memiliki

gaya belajar apa saya?

Apakah gaya belajar

tersebut mempengaruhi

pada penggunan media

belajarnya?

Lebih banyak visual. Gaya belajar ini juga

mempengaruhi medianya. Ketika mereka (gaya

belajar) visual, tapi (materinya) berbicra kita pasti

harus menggambarkannya atau langsung

menunjuk barang/ objek.

5

Apa sajakah sumber

belajar yang selama ini

Anda gunakan untuk

mengeajar bahasa

Indonesia untuk kelas

beginner di Wisma

Bahasa?

Nomor satu pasti buku Wisma bahasa. Dua pasti

realia Wisma Bahasa, kemudian barang-barang

disekitar Wisma Bahasa. Kalau memang perlu,

khususnya untuk kelas anak. Saya akan memakai

atau membuat dari internet. Misal untuk

mengajarkan posisi, ada ruang makan, ruang ini,

ruang dapur, saya gak tahu kalau buku anak

sekarang sudah ada atau engga.

6

Apa saja media

pembelajaran yang

sering Anda gunakan

untuk mengajar bahasa

Indoneisa kelas beginner

di Wisma Bahasa

Yogyakarta?

Wisma bahasa sudah menyediakan realia atau

gambar-gambar. Atau contoh lain missal untuk

materi makanan, kita bisa membawa barang-

barang aslinya atau ketika berbelanja menawar,

kita bias langsung belajar di warung atau bawa

bungkus-bungkus makanan.

7

Apakah Wisma Bahasa

sudah pernah

menggunakan bahan

ajar berupa vlog?

Apakah Anda sendiri

mengetahui tentang vlog?

Ya, saya tahu. Tapi, di Wisma bahasa belum

pernah menggunakannya.

8

Apakah bahan ajar vlog

memiliki peluang untuk

diterapkan pada

pembelajaran BIPA di

tingkat beginner?

Ya, menurut saya banyak peluangnya. Jadi seperti

memvisualisasikan yang ada di buku pelajarannya

ya. Pastinya sangat membantu dan memudahkan

murid tentang apa yang akan dia pelajari.

9

Apakah harapan Anda

berkaitan dengan bahan

ajar pembelajaran

khususnya untuk

pemelajar BIPA tingkat

beginner di Wisma

Bahasa Yogyakarta?

Ya, selalu meng-update. Ya, sekarangkan akan

ada pergantian presiden, atau nama-nama artisnya.

Lalu, bisa diakses melalui internet. Kalau pakai

CD kan sudah tidak bias tho sekarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

142

10

Bahan ajar apa saja yang

sering Anda berikan

pada pemelajar BIPA

tingkar beginner untuk

pembelajaran

keterampilan

menyimak? Bentuk

latihan separti apa yang

sering Anda gunakan

unutk pembelajaran

keterampilan menyimak

pada pemelajar tingkat

beginner di Wisma

Bahasa?

Ya kalau beginner sih lebih banyak berfokus pada

buku. Atau menyesuaikan pada muridnya.

Kadang-kadang guru berkoordinasi dengan

koordinator untuk menyediakan latihan tersendiri

menyesuaikan kebutuhan muridnya. Misalnya,

menyesuaikan dengan nama kantornya. Bentuk

latihannya membaca, membuat kalimat, jumble

world, word squaredll.

11

Peneliti menunjukan

tiga contoh vlog dan

narasumber diminta

untuk memilih tipe vlog

yang cocok untuk

pembelajar tingkat

beginner.

video A dengan subtitle, dan transkrip percakapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

143

Video B tanpa subtitle, dan transkrip percakapan

namun ditampilkan beberapa kosa kata penting

atau beberapa informasi penting.

Video C tanpa subtule, dan transkrip

percakapannya. Polos, video dengan vlogger

berbicara langsung dengan kamera.

Wah, nek saya kok lebih menantang yang kedua

atau ketiga ya mbak. Karna kalau yang pertama itu

tidak ada tantangannya, dan terlalu membuat

muridnya tidak fokus bisa jadi. Kalau yang kedua

atau yang ketiga bagus mbak. Tapi ya tadi, harus

menyesuaikan tempo dan irama saat berbicara.

Pemilihan katanya juga bukan kata yang sedang

menjadi trend gitu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

144

Lampiran 8

Form Kebutuhan Peserta Didik Baru

A. Identitas Pribadi (Profile)

Isilah data diri Anda pada kotak yang telah disediakan!

1 Nama Lengkap / (Name)

2 Umur / (Age)

3 Asal/ Kebangsaan / (Nationality)

4 Level / (Level)

5 Sejarah belajar bahasa / (Language learning

story)

7 Dengan siapa akan berkomunikasi / (With whom

will you speak in Indonesia language?)

8 Latar belakang pendidikan / (Educational

background)

9 Bahasa lain yang dikuasai / (Other language)

10 Tujuan pengunaan bahasa Indonesia / (Where

would the language be used)

B. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan kebutuhan berbahasa Anda

dengan cara memberikan tanda ceklis () pada kolom di bawah ini! (We

would like you to tell us which of the following uses of language are important

for you. Please put () in the box beside each if you think it is Very Useful,

Useful, Not Useful.)

No

Pernyataan materi yang

sangat dibutuhkan /

(Which language topics

would you like have better

understanding?)

Sangat

Berguna /

(Very Useful)

Berguna /

(Useful)

Tidak

Berguna /

(Not useful)

1 Memperkenalkan diri /

(Introduction)

2 Mendeskripsikan warna

kesukaan, ukuran, dsb. /

(Describing about favorite

color, belonging, etc.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

145

3 Menjelaskan posisi dan arah

/ (Explaining position and

direction)

4 Berbelanja dan menawar /

(Shopping at kioks and

bargaining)

5 Menyatakan waktu /

(Mention time and duration)

6 Menghitung jumlah /

(Mention number, amount,

size and price)

7 Menceritakan anggota

keluargaku / (Telling about

family)

8 Pergi ketempat wisata

dengan transportasi umum /

(Touring with public

transportation)

9 Kegiatan sehari-hari / (Daily

activity (mention day, date,

month and year))

10 Menyapa dan

mengungkapkan perasaan /

(Greating and explaining

feeling)

Berdasakan pernyataan di atas, sebutkan 5 materi yang sangat dibutuhkan

dalam pembelajaran bahasa Indonesia! (Form the list above, choose 5 main

subject which you want to learn the most!)

a. ……….

b. ……….

c. ……….

d. ……….

e. ……….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

146

C. Bagaimana cara Anda belajar? Lingkarilah jawaban yang sesuai dengan

kebutuhan Anda! ( How would you like to learn? Please circle the answer

below!)

1. Pembelajaran di kelas seperti apa yang Anda sukai? / (How would you like to study

in class?)

a. Individual / (Individually)

b. Dalam kelompok kecil / (In a small group)

c. Dalam kelompok besar / (In a big group)

2. Seberapa sering Anda menginginkan pekerjaan rumah?

(How often would you like to have homework?)

a. Sering / (Often)

b. Sesekali / (Sometimes)

3. Apakah Anda senang belajar ……..? / (Would you like to)

a. Senang belajar di dalam kelas saja / (Spend all your time in the class)

b. Sesekali belajar di luar kelas / (Spend some time outdoor and practice

with other people outside the class)

4. Bagaimana cara Anda belajar? / (How do you prefer to study)

a. Mengingat/ (By memorizing)

b. Mencari informasi secara mandiri / (By getting the information on your

own)

c. Mendengarkan / (By listenin)

d. Mendengarkan dan menulis catatan / (By listening)

5. Anda lebih senang dikoreksi dengan cara? / (If you speak or write incorectly, when

would you like to be corrected)

a. Langsung / (At once)

b. Pada akhir pertemuan / (In the end of the session)

6. Media seperti apa yang Anda sukai saat pembelajaran bahasa? / (Which media do

you prefer to use in learning the languages? Televisi/ Video/ Film)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

147

a. Radio/ Tape

b. Television

c. Video/ Vlog

7. Metode belajar seperti apa yang ada sukai? / (What kind of learning tmethod do

you like?)

a. Bernyanyi/ Singing

b. Dengan bercerita kembali/ storytelling

c. Dengan berbain peran/ Playin role

d. Berbicara dengan sesama teman/ talking with friends

D. Vlog

Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan kebutuhan Anda dengan cara

memberikan tanda silang (x) pada pilihan di bawah ini! / (Please cross (x) the

answer below!)

1. Apakah Anda mengetahui vlog? / (Do you know vlog? )

a. Ya (Yes)

b. Tidak (No)

2. Apakah Anda senang melihat vlog? / (Do you like wathcing vlog?)

a. Ya (Yes)

b. Tidak (No)

3. Manakah yang lebih Anda sukai? / (Which one do you prefer for the screen

resolution?)

a. 720p

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

148

b. 1280

4. Manakah yang lebih Anda sukai? / (Which one do you prefer?)

a. Dengan teks pendamping (nama tempat, nama orang, kata baru, dsb.) /

(With text (place, name, etc.))

b. Tanpa teks pendamping / (Without text)

5. Berapa lamakah durasi vlog yang Anda inginkan? / (How long vlog duration do

you prefer? )

a. < dari 5 menit / (< less than 5 minutes)

b. > dari 5 menit / (> more than 5 minutes)

6. Dalam satu video vlog, berapa topik pembicaraan yang Anda inginkan? / (How

many topic do you prefer in one vlog?)

a. 1-3 topik / (1-2 topic)

b. > dari 3 topik / (> more than 3 topic)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

149

Lampiran 9

Analisis Kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

179

Lampiran 10

Validasi Produk Oleh Dosen Ahli Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

182

Lampiran 11

Validasi Oleh Dosen Ahli Media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

185

Lampiran 12

Validasi Produk Oleh Instruktur BIPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

188

Lampiran 13

Rekapitulasi Hasil Validasi Dosen Ahli Materi

No. Aspek yang Dinilai Skor

Isi

1. Kesesuaian dan keberagaman dalam pemilihan materi modul

dan vlog dengan kompetensi yang dicapai untuk pemelajar

BIPA tingkat beginner.

2

2. Kesesuaian pemilihan tema pada modul dan vlog dengan

indikator yang dicapai untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 2

3. Kesesuaian isi materi pada modul dan vlog dengan judul atau

subjudul yang dipilih. 4

4. Kesesuaian urutan materi yang terstruktur pada modul

pembelajaran. 4

5. Kesesuaian bentuk evaluasi dalam modul pembelajaran dengan

materi. 4

Bahasa

6. Kejelasan dan kesesuaian materi yang disampaikan oleh

vlogger melalui vlog untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 4

7. Kemudahan penggunaan kalimat dalam modul pembelajaran

menyimak terintegratif melalui vlog untuk pemelajar BIPA

tingkat beginner.

4

8. Kesesuaian penggunaan tanda baca pada kalimat Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) pada modul

pembelajaran.

2

9. Kesesuaian pemilihan kosakata dalam penggunaan bahasa yang

disampaikan oleh vlogger serta bermanfaat untuk pemelajar

BIPA.

4

Bentuk

10. Kesesuaian bentuk modul pembelajaran menyimak terintegratif

melalui vlog dengan standar buku pembelajaran lainnya untuk

pemelajar BIPA tingkat beginner yang dicetak.

4

11. Urutan penyajian modul pembelajaran menyimak terintegratif

melalui vlog dengan standar urutan buku pembelajar lainya

untuk pemeljar BIPA di tingkat beginner.

4

12. Kombinasi warna dan gambar pada desain sampul modul

pembelajaran menyimak terintegratif melalui vlog bagi

pemelajar BIPA tingkat beginner.

2

13. Ukuran dan jenis huruf yang digunakan dalam modul

pembelajaran menyimak terintegratif melalui vlog bagi

pemelajar BIPA tingkat beginner.

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

189

14. Ukuran dan kualitas gambar dalam modul pembelajaran

menyimak terintegratif melalui vlog bagi pemelajar BIPA

tingkat beginner.

4

15. Kesesuaian judul modul dengan materi yang dipilih serta

menarik untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 4

Video

16. Keseimbangan stabilitas dalam perekaman video. 4

17. Kesesuaian ukuran huruf (sebagai keterangan) dengan gambar

pada video (tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar). 4

18. Kejelasan suara pada video vlog yang disampaikan vlogger. 4

19. Kejelasan volume pada video vlog yang disampaikan vlogger. 4

Lain-lain

20. Kejelasan pada petunjuk penggunaan modul pembelajaran

menyimak terintegratif melalui vlog bagi pemelajar BIPA

tingkat beginner.

2

21. Bahan ajar menyimak melalui vlog memiliki potensi

keberhasilan untuk penerapan keterampilan berbahasa lainnya. 4

Rata-rata Skor 3,4

Keterangan “Baik”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

190

Lampiran 14

Rekapitulalsi Hasil Validasi Dosen Ahli Media

No. Aspek yang Dinilai Skor

Isi

1. Kesesuaian dan keberagaman dalam pemilihan materi modul

dan vlog dengan kompetensi yang dicapai untuk pemelajar

BIPA tingkat beginner.

5

2. Kesesuaian pemilihan tema pada modul dan vlog dengan

indikator yang dicapai untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 4

3. Kesesuaian isi materi pada modul dan vlog dengan judul atau

subjudul yang dipilih. 5

4. Kesesuaian urutan materi yang terstruktur pada modul

pembelajaran. 5

5. Kesesuaian bentuk evaluasi dalam modul pembelajaran dengan

materi. 5

Bahasa

6. Kejelasan dan kesesuaian materi yang disampaikan oleh

vlogger melalui vlog untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 4

7. Kemudahan penggunaan kalimat dalam modul pembelajaran

menyimak terintegratif melalui vlog untuk pemelajar BIPA

tingkat beginner.

4

8. Kesesuaian penggunaan tanda baca pada kalimat Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) pada modul

pembelajaran.

5

9. Kesesuaian pemilihan kosakata dalam penggunaan bahasa yang

disampaikan oleh vlogger serta bermanfaat untuk pemelajar

BIPA.

5

Bentuk

10. Kesesuaian bentuk modul pembelajaran menyimak terintegratif

melalui vlog dengan standar buku pembelajaran lainnya untuk

pemelajar BIPA tingkat beginner yang dicetak.

5

11. Urutan penyajian modul pembelajaran menyimak terintegratif

melalui vlog dengan standar urutan buku pembelajar lainya

untuk pemeljar BIPA di tingkat beginner.

4

12. Kombinasi warna dan gambar pada desain sampul modul

pembelajaran menyimak terintegratif melalui vlog bagi

pemelajar BIPA tingkat beginner.

4

13. Ukuran dan jenis huruf yang digunakan dalam modul

pembelajaran menyimak terintegratif melalui vlog bagi

pemelajar BIPA tingkat beginner.

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

191

14. Ukuran dan kualitas gambar dalam modul pembelajaran

menyimak terintegratif melalui vlog bagi pemelajar BIPA

tingkat beginner.

4

15. Kesesuaian judul modul dengan materi yang dipilih serta

menarik untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 5

Video

16. Keseimbangan stabilitas dalam perekaman video. 4

17. Kesesuaian ukuran huruf (sebagai keterangan) dengan gambar

pada video (tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar). 4

18. Kejelasan suara pada video vlog yang disampaikan vlogger. 4

19. Kejelasan volume pada video vlog yang disampaikan vlogger. 4

Lain-lain

20. Kejelasan pada petunjuk penggunaan modul pembelajaran

menyimak terintegratif melalui vlog bagi pemelajar BIPA

tingkat beginner.

5

21. Bahan ajar menyimak melalui vlog memiliki potensi

keberhasilan untuk penerapan keterampilan berbahasa lainnya. 5

Rata-rata Skor 4,4

Keterangan “Sangat

Baik”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

192

Lampiran 15

Rekapitulasi Hasil Validasi Instruktur BIPA

No. Aspek yang Dinilai Skor

Isi

1. Kesesuaian dan keberagaman dalam pemilihan materi modul

dan vlog dengan kompetensi yang dicapai untuk pemelajar

BIPA tingkat beginner.

5

2. Kesesuaian pemilihan tema pada modul dan vlog dengan

indikator yang dicapai untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 4

3. Kesesuaian isi materi pada modul dan vlog dengan judul atau

subjudul yang dipilih. 5

4. Kesesuaian urutan materi yang terstruktur pada modul

pembelajaran. 4

5. Kesesuaian bentuk evaluasi dalam modul pembelajaran dengan

materi. 4

Bahasa

6. Kejelasan dan kesesuaian materi yang disampaikan oleh

vlogger melalui vlog untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 5

7. Kemudahan penggunaan kalimat dalam modul pembelajaran

menyimak terintegratif melalui vlog untuk pemelajar BIPA

tingkat beginner.

4

8. Kesesuaian penggunaan tanda baca pada kalimat Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) pada modul

pembelajaran.

2

9. Kesesuaian pemilihan kosakata dalam penggunaan bahasa yang

disampaikan oleh vlogger serta bermanfaat untuk pemelajar

BIPA.

2

Bentuk

10. Kesesuaian bentuk modul pembelajaran menyimak terintegratif

melalui vlog dengan standar buku pembelajaran lainnya untuk

pemelajar BIPA tingkat beginner yang dicetak.

4

11. Urutan penyajian modul pembelajaran menyimak terintegratif

melalui vlog dengan standar urutan buku pembelajar lainya

untuk pemeljar BIPA di tingkat beginner.

4

12. Kombinasi warna dan gambar pada desain sampul modul

pembelajaran menyimak terintegratif melalui vlog bagi

pemelajar BIPA tingkat beginner.

4

13. Ukuran dan jenis huruf yang digunakan dalam modul 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

193

pembelajaran menyimak terintegratif melalui vlog bagi

pemelajar BIPA tingkat beginner.

14. Ukuran dan kualitas gambar dalam modul pembelajaran

menyimak terintegratif melalui vlog bagi pemelajar BIPA

tingkat beginner.

5

15. Kesesuaian judul modul dengan materi yang dipilih serta

menarik untuk pemelajar BIPA tingkat beginner. 5

Video

16. Keseimbangan stabilitas dalam perekaman video. 5

17. Kesesuaian ukuran huruf (sebagai keterangan) dengan gambar

pada video (tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar). 5

18. Kejelasan suara pada video vlog yang disampaikan vlogger. 2

19. Kejelasan volume pada video vlog yang disampaikan vlogger. 4

Lain-lain

20. Kejelasan pada petunjuk penggunaan modul pembelajaran

menyimak terintegratif melalui vlog bagi pemelajar BIPA

tingkat beginner.

4

21. Bahan ajar menyimak melalui vlog memiliki potensi

keberhasilan untuk penerapan keterampilan berbahasa lainnya. 5

Rata-rata Skor 4,1

Keterangan “Baik”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

194

Lampiran 16 Uji Coba Lapangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

195

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

196

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

197

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

198

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

201

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

203

Lampiran 17

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Lapangan

No Aspek yang dinilai Ya Tidak Jumlah

1 Menurut Anda, apakah vlog menarik

digunakan untuk belajar? 3 0 3

2 Menurut Anda, apakah buku latihan

membantu Anda dalam

mengembangkan keterampilan

berbahasa?

3 0 3

3 Menurut Anda, apakah ukuran buku

latihan sudah sesuai? 3 0 3

4 Apakah Anda kesulitan dengan media

vlog? 1 2 3

5 Apakah kalimat yang digunakan

terlalu rumit? 0 3 3

6 Apakah media vlog membantu Anda

dalam mengumpulkan kosakata? 3 0 3

7 Apakah durasi dalam media vlog

terlalu panjang? 0 3 3

8 Apakah Anda kesulitan dalam

membaca subtitle pada media vlog? 0 3 3

9 Apakah vlogger menyampaikan

materi dengan baik? 3 0 3

10 Apakah Anda tertarik untuk belajar

menggunakan vlog? 3 0 3

Hasil Kesimpulan Angket Uji Coba oleh Pemelajar BIPA

Pemelaajar Kesimpulan

Sangat membantu Cukup membantu Tidak membantu

A - 1 -

B 1 - -

C - 1 -

Jumlah 1 2 -

Kesimpulan Cukup Membantu

Keterangan :

A. Dillon Dunn B. Freda Nicholson

C. Christa Collus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENGEMBANGAN PRODUK BERMEDIA VLOG UNTUK BAHAN AJAR

BIOGRAFI PENULIS

Sirilia Mariani Marganingsih Putri lahir pada tanggal 18

Maret 1996 di Bekasi. Penulis menempuh Pendidikan

Sekolah Dasar di SD Strada Budi Luhur II Bekasi pada tahun

2002-2008. Penulis melanjutkan Pendidikan Sekolah

Menengah Pertama di SMP Marganingsih Muntilan pada

tahun 2008-2011. Pada tahun 2011, penulis melanjutkan

Pendidikan Menengah Atas di SMA Sang Timur

Yogyakarta dan lulus pada tahun 2014. Pada tahun 2014,

penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif terlibat dalam berbagai kegiatan di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta antara lain panitia Inisiasi FKIP sebagai divisi

Dampok pada tahun 2015, anggota KOMINFO di Himpunan Mahasiswa Prodi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia paha tahun 2016-2017. Terlibat aktif dalam

angkota UKM Tutu Balet Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2015-

2017 dengan mengikuti pentas seni berjudul POCAHONTAS pada tahun 2017 di

Auditorium Sanata Dharma. Penulis menyelesaikan studi dengan menyusun skripsi

yang berjudul Pengembangan Produk Bermedia Vlog Untuk Bahan Ajar Menyimak

Pemelajar Bipa Tingkat Beginner Di Wisma Bahasa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI