BAB II kanker kulit

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    1/29

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Kanker Kulit

    2.1.1 Melanoma Maligna

    Melanoma maligna (MM) merupakan keganasan kulit yang berasal dari sel-sel

    melanosit normal. Sel melanosit adalah sel yang berfungsi untuk membentuk pigmen melanin

    yang berfungsi sebagai proteksi terhadap sinar ultraviolet (UV). Melanosit dapat ditemukan

     pada bagian dasar dari epidermis (dermal-epidermal junction).7,,!"  #eganasan pada sel

    melanosit sering $uga disebut melanoma maligna atau cutaneous melanoma. Sel-sel tersebut

    masih mampu membentuk melanin sehingga pada umumnya melanoma ber%arna &oklat atau

    kehitaman. 'eberapa melanoma yang sel-selnya tidak dapat membentuk melanin lagi tampak 

     ber%arna merah muda, tan¸atau bahkan ber%arna putih.!

    Melanoma maligna bisa ditemukan di bagian mana sa$a di tubuh, paling sering di

    dada dan punggung pada pria, di tungkai ba%ah pada %anita. okasi lain yang sering adalah

    di %a$ah dan leher. Melanoma maligna $uga dapat ditemukan di mata, mulut, daerah genital,

    dan daerah anus, %alaupun $arang. *resentase melanoma pada kulit !."+, di mata .+,mukosa !.+ dan sebesar "."+ pada daerah lainnya.  #ulit lebih gelap menurunkan risiko

    terkena melanoma. Melanoma maligna " kali lebih sering ditemukan pada kulit putih

    dibandingkan kulit gelap. Melanoma lebih $arang $ika dibandingkan dengan karsinoma sel

     basal ataupun karsinoma sel skuamosa, tetapi lebih berbahaya karena lebih sering

    menyebabkan kematian. Seperti halnya karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa,

    hasil terapi melanoma paling baik bila masih di stadium a%al. isiko metastasis melanoma

    lebih besar dibandingkan karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa. isiko terkena

    melanoma meningkat sesuai dengan pertambahan usia, pada pria biasanya ditemukan di atas

    / tahun, sedangkan pada %anita di ba%ah / tahun.!

    2.1.2 Karsinoma Sel Basal

    #arsinoma sel basal merupakan keganasan kulit dengan perkembangan lambat yang

     berasal dari sel non-keratinisasi lapisan basal dari epidermis.!,!/  #arsinoma sel basal

    merupakan $enis kanker yang paling umum pada manusia yaitu sekitar "+ dari keseluruhan

    kanker dan 7+ dari keganasan pada kulit yang didiagnosa di 0merika. #arsinoma sel basal

    /

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    2/29

    tumbuh dan berkembang sangat lambat dan bersifat invasive lokal, namun tetap dapat

     bermetastasis dan bersifat invasif berkisar ."1+-.!+.!,! #arsinoma sel basal pertama

    kali di$elaskan oleh 0rthur 2a&ob pada tahun !1"7 dengan sebutan 3 ulcus rodens4. #ondisi

    ini pertama kali disebut sebagai entitas histopatologi pada tahun !, oleh

    5dmund #rompe&her yang per&aya bah%a kanker mun&ul dari sel basal dalam epidermis.

    6umor ini berasal dari lapisan sel basal atau dari lapis luar sel folikel rambut, pada permulaan

     berbentuk nodulus ke&il pada kulit yang sklerotik. #elainan ini se&ara lambat meluas

    dan &enderung bertukak. *inggirnya mirip bekas gigitan tikus karena itu diberi nama ulcus

    rodens. Seperti halnya kanker kulit lainnya, #S' mun&ul pada area kulit yang terpapar sinar 

    matahari dan pada individu dengan kulit yang lebih putih. !,! adiasi UV yang ada pada

    sinar matahari merupakan faktor risiko utama yang berhubungan dengan a%al mula

     berkembangnya #S', hal ini dapat dibuktikan dengan daerah predileksi pada area yang

    terpapar sinar matahari, insidensi yang tinggi berdasarkan letak garis lintang suatu negara,

     berhubungan dengan kelainan genetik yang berhubungan dengan fotosentivitas.!7

    8aerah yang paling sering timbulnya #S' adalah pada hidung atau bagian kepala dan

    leher namun tidak menutup kemungkinan #S' dapat mun&ul pada daerah yang tidak terpapar 

    sinar matahari seperti pada vulvs, penis, skrotum dan daerah perianal.!7 6ingkat rekurensi

     pada #S' &ukup tinggi. Setengah dari mereka yang terdiagnosis #S' ter$adi rekurensi dalamrentang %aktu tahun.! 8i 0ustralia (""), angka ke$adian #S' diperkirakan men&apai

    !/! kasus per ! pada pria dan 7/ kasus per ! pada %anita. #edua genetika

    dan paparan sinar matahari diperkirakan berkontribusi insiden tinggi ini. 8i 9nggris,

    ke$adian karsinoma sel basal meningkat !7,-",/ per ! penduduk setiap tahun

    selama ! tahun terakhir. 8i 2erman, ada kasus baru per ! orang per tahun dan

    kasus per ! %anita per tahun.!7

    2.1.3 Karsinoma Sel Skuamosa

    #arsinoma sel skuamosa adalah suatu keganasan yang ter$adi pada sel epitel yang

    mun&ul pada organ yang dilapisi oleh epitel skuamosa seperti pada kulit, bibir, rongga mulut,

    esophagus, saluran urogenital, prostate, paru-paru, vagina dan servi:.!1  #arsinoma sel

    skuamosa pada kulit adalah suatu neoplasma dari sel keratinosit epidermal suprabasal yang

    menun$ukkan tanda-tanda keganasan yaitu anaplasia, pertumbuhan yang &epat, invasi lokal

    dan berpotensi ter$adi metastasis. #arsinoma sel skuamosa merupakan keganasan kedua yang

     paling sering ter$adi setelah #S'. !,! #anker ini biasanya mun&ul pada daerah yang sering

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    3/29

    terapapar sinar matahari sama seperti $enis kanker kulit lainnya dan terkadang mun&ul pada

     bekas luka; scars atau pada luka kronis. 6erkadang #SS mun&ul pada lesi keratosis aktinik.

    esi #SS lebih berpotensi untuk bermetastasis dibandingkan dengan #S'.!/

    2.2 Epiemiologi

    2.2.1 Melanoma Maligna

    #e$adian kanker pada kulit merupakan yang paling sering dari keseluruhan kanker 

    dan MM mendapatkan presentase sebesar !+ dari keseluruhan kanker kulit namun memiliki

    tingkat mortalitas yang sangat tinggi.! Melanoma maligna menempati urutan ke ! kasus

    kanker tersering di dunia dan termasuk dalam keganasan yang sering ditemui di 0merika. 7,

    #e$adian MM " kali lebih sering pada ras berkulit putih dibandingkan dengan ras 0frika di

    0merika dan hal ini $uga dipengaruhi oleh tingginya paparan sinar matahari, oleh karena itu

    epidemiologi MM sangat bergantung dengan letak geografi suatu daerah;negara.

    Menurut  International Agency fo Research on Cancer (90erman, 'elanda, 0ustria,

    *aris) berkisar /-!= ! ;tahun. *ada negara yang dominan ras non-kaukasia seperti pada

    0frika, 0sia ke$adian MM kurang dari =! ;tahun." isiko MM berkisar "./+ (! dalam

    /) pada ras berkulit putih, .!+ (! dalam ! ) pada ras kulit hitam, dan .+ (! dalam

    ") pada ras ?ispani&s.! *ada tahun "!, kasus MM merupakan kasus kanker tersering ke

    pada 'ritania aya, terdapat !" 1!1 kasus dengan perbandingan "! (/1+) pada pria dan

    !7 ("+) pada %anita.7

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    4/29

    >ambar ".! >rafik insidens melanoma maligna pada "1.

    isiko MM meningkat se$alan dengan usia. #e$adian MM sangat $arang ditemui pada

    usia diba%ah / tahun, namun insidensnya meningkat se$alan dengan usia pada dekade ke 7

    dan 1." 8i 'ritania aya pada "1 dan "!, "7+ dari kasus MM ter$adi pada usia diba%ah

    tahun dan /+ pada usia keatas. 9nsidens MM meningkat se$ak usia "-"/ tahun keatas

    dengan pun&aknya pada 1 tahun baik pada pria maupun %anita (insidensi MM meningkat

    ta$am pada usia - tahun keatas).7 *ada usia yang lebih muda, ke$adian MM lebih sering

     pada %anita dibandingkan pria dengan ratio !=/ pada usia "-"/ tahun namun pada usia -

    tahun keatas, kasus MM didonimasi oleh pria dengan ratio !!=! pada usia -/ tahun,

    dan !=! pada usia diatas 1 tahun.7 etak anatomi dari MM $uga berhubungan dengan usia

     penderita, insidens tertinggi pada daerah batang tubuh lebih sering ter$adi pada usia dekade

    ke - dan MM yang mun&ul pada bagian kepala leher pada usia dekade 1.

    8aerah predileksi dari MM adalah punggung dan bahu pada pria dan anggota gerak 

     ba%ah pada %anita. 9nsidens lainnya menyatakan bah%a MM ditemukan paling sering pada

    7

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    5/29

     bagian %a$ah baik pada pria maupun %anita, bagian bahu dan punggung pada pria dan bahu,

    lengan atas serta punggung pada %anita. Melanoma maligna $uga dapat ter$adi pada bokong

    dan kelit kepala %anita, namun sangat $arang."  Menurut Skin Cancer Research pada tahun

    "!, predileksi tersering pada pria adalah pada batang tubuh (/!+), kepala dan leher (""+)

    anggota gerak atas (!+) dan anggota gerak ba%ah (!+) sementara pada %anita didapatkan

     predileksi tertinggi pada daerah anggota gerak ba%ah (+), anggota gerak atas ("/+),

     batang tubuh ("+) dan bagian kepala leher (!/+).7

    >ambar "." 8aerah predileksi pada melanoma maligna

    2.2.2 Karsinoma Sel Basal

    #arsinoma sel basal merupakan keganasan kulit yang paling sering ter$adi sekitar 

    7+-1+. atio kasus #S'=#SS adalah /-=! dan antara #S'=MM 1-!=!. !7

    8i perkirakan setiap tahun sebanyak . @ ! $uta pasien didiagnosis menderita

    #S' di 0merika Serikat.!/  *ada tahun "" di 0ustralia, insidens #S' adalah !/! per !

    pada pria dan 7/ per ! pada %anita. Menurut data 'adan egistrasi #anker 

    9katan 0hli *atologi 9ndonesia (!1), dari ! kasus kanker kulit, yang terbanyak adalah

    kasus #S' (,+). 9nsiden #S' pada ras 0sia masih lebih rendah dibandingkan ras

    kaukasian. Sampai saat ini di 9ndonesia data akurat insiden #S' belum diketahui dengan

     $elas, penelitian di *alembang menun$ukkan peningkatan se&ara signifikan se$ak ! tahun

    terakhir, penelitian 6oruan 6 pada tahun " didapatkan insiden #S' ,/"+, berturut-

    turut penelitian Aahya pada tahun "1 didapatkan ,!!+ dan "! didapatkan ,+ .

    1

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    6/29

    6erutama menyerang orang lan$ut usia (lansia), rerata usia tahun, terbanyak lokasi pada

    daerah terpa$an sinar matahari, terutama %a$ah kisaran 7+.!

    *erbandingan laki-laki dan perempuan adalah ",!=!. aporan terakhir menun$ukkan

    rasio laki-laki banding perempuan men$adi =". #asus terbanyak di dunia adalah di 0ustralia,

    yang men&apai "+ populasi penduduknya. #S' sering ter$adi pada lan$ut usia, berkisar 

    antara @1 tahun, rata-rata ter$adi pada usia tahun. *ada beberapa penelitian

    epidemiologi, hanya !-+ #S' yang diderita pada usia di ba%ah tahun, terutama pada

     pasien dengan sindrom nevoid #S' yang berpotensi men$adi #S' pada usia muda.

    *resentase daerah predileksi pada #S' adalah daerah kepala leher sebesar "+, daerah

     batang tubuh "7+, anggota gerak atas !+ dan anggota gerak ba%ah 1+. 8aerah kepala dan

    leher merupakan daerah predileksi tersering dimana lesi dapat ditemukan terutama pada

     bagian kelopak mata, bibir,lipatan nasolabial dan diikuti daerah telinga, hidung dan pipi.

    2.2.3 Karsinoma sel skuamosa

    *ada tahun "" di 0ustralian insidens #SS terdapat 17 kasus per ! pada

     penderita berusia !/ tahun keatas ( / pada pria dan "! pada %anita per !

     penduduk). #asus #SS lebih sering di$umpai pada orang berkulit putih daripada orang

    dengan kulit hitam dan lebih banyak di$umpai pada laki-laki dibandingkan %anita, terutama pada usia /- tahun. 9nsidens #SS bertambah seiring usia. !

    2.3 Etiologi an !aktor "isiko

    2.3.1 Melanoma Maligna

    Baktor risiko utama dari melanoma adalah paparan terhadap sinar UV, namun faktor 

    tersebut dapat dihindari, sedangkan genetik, usia, atau $enis kelamin merupakan faktor risiko

    yang tidak dapat dihindari. 'eberapa faktor risiko yang memudahkan seseorang terkena

    melanoma, di antaranya1,"!=

    !) *a$anan sinar ultraviolet (UV), merupakan faktor risiko utama pada banyak kasus

    melanoma. Sinar UV bisa berasal dari matahari atau tanning beds. Sinar matahari merupakan

    sumber utama penghasil sinar UV, sehingga orang yang mendapatkan banyak paparan sinar 

    matahari mempunyai risiko lebih besar menderita kanker kulit. 0da $enis utama sinar UV,

    yaitu=

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    7/29

    a) Sinar UV0= Sinar UV0("-/ nm). Sinar ini dapat merusak 8C0

    (8eo:yriboCu&lei& 0&id) sel kulit bila terpapar terus-menerus dalam $angka lama dan

     berperan menimbulkan beberapa $enis kanker kulitD

     b) Sinar UV'= Sinar UV' ("-" nm) dapat se&ara langsung merusak 8C0 sel

    kulit dan memi&u produksi pigmen melanin pada kulitD sumber utama sinar UV'

    adalah matahari yang men$adi penyebab terbanyak kanker kulitD

    &) Sinar UVenetik (pada + sampai !+). Mutasi gen berhubungan dengan ke$adian melanoma

    melalui inaktivasi " $alur supresi tumor-  p"#!C$%& dan C$%#!retino'lastoma gene yang

    !

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    8/29

    kemudian di mediasi melalui p"& dan p(. Mutasi dari gen C$%*+a $uga ditemui pada "+-

    + dari kasus melanoma.

    ) Usia tua. Melanoma lebih sering menyerang pada orang dengan usia lan$ut namun tidak 

    menutup kemungkinan menyerang pada usia muda.

    !) 2enis kelamin. 2enis kelamin laki-laki lebih sering terserang MM meskipun hal ini

     berkaitan dengan usia. *ada usia diba%ah / tahun, lebih banyak %anita yang terserang MM

    sedangkan pada usia diatas / tahun laki-laki lebih berisiko mengalami MM.

    2.3.2 Karsinoma sel #asal

    5tiopatogenesis #S' berhubungan dengan faktor genetik, lingkungan, dan yang

     paling sering dipi&u oleh paparan sinar matahari, terutama sinar Ultraviolet ' (UV') yang

     bergelombang "@" nm.,!/ Baktor lingkungan berupa paparan sinar matahari atau sinar 

    UV ini akan merusak 8C0 dan mengganggu sistem imun yang berakibat kerusakan geneti&

    yang progresif dan neoplasma. Mutasi yang disebabkan oleh sinar UV pada supresor gen p

    telah ditemukan pada + kasus #S'.!/ Selain itu, faktor lingkungan lainnya adalah paparan

    terhadap terapi radiasi, paparan arseni&, bekas luka ( scars), supresi sistem imun terutama

    setelah transplantasi organ dan penggunaan glukokortikoids.  angsangan onkogen, seperti

     pada kondisi imunosupresif, luka kronis, dan trauma akut $uga terbukti sebagai faktor 

     pen&etus timbulnya tumor kulit, memi&u pertumbuhan keratinosit men$adi lesi seperti #S'.

    Baktor genetik yang berperan terdapat pada kromosom ! dan satu varian dari setiap

    kromosom , 7, , dan !". Varian kromosom tersebut diketahui berhubungan dengan

    ketidakmampuan dalam proteksi terhadap paparan sinar matahari, yang mungkin

     berhubungan dengan faktor risiko tambahan terhadap paparan sinar matahari yang bersifat

    heteroEigot. #elainan genetik yang bersifat homoEigot terutama berhubungan dengan

     pengaturan soni& hedgehog path%ay signaling, paling sering ter$adi pada sindrom nevoid

    #S' atau sindrom >orlin. ?edgehog path%ay (?*) aktif pada perkembangan fetus dan akan

     berhenti bila $aringan sudah de%asa. *ada kasus-kasus karsinoma ter$adi pengaktifan ?*

    kembali, dan hal ini $uga ter$adi pada kasus #S'. 5fek radiasi sinar ultraviolet terhadap kulit

    dapat bersifat akut dan kronik.Se&ara klinis, efek akut dari radiasi UV adalah sunburn infl

    ammation, eritema, nyeri, panas, tanning sintesis melanin, imunosupresif lokal dan efek 

    sistemik. #erusakan 8C0 yang ter$adi akibat pembentukan ,/-photoprodu&ts seperti

    &y&lobutane pyrimidine dimmers, diperbaiki dengan nu&leotide e:&ision repair (C5). 2ika

    !!

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    9/29

    8C0 repair gagal dan sel yang bersangkutan tetap hidup, akan ter$adi kerusakan 8C0

    menetap, berarti telah ter$adi mutasi gen yang bersangkutan. adiasi UV-' meningkatkan

    apoptosis keratinosit untuk membunuh sel yang kerusakan 8C0-nya gagal diperbaiki

    terutama pada daerah yang aktif mengalami proliferasi pada lapisan basal epidermis,

    sehingga ke$adian mutasi oleh radiasi UV-' tidaklah mudah ter$adi. 2ika mutasi ini mengenai

    gen yang menyandi sintesis faktor pertumbuhan (protoonkogen) atau yang menyandi sintesis

    faktor penghambat pertumbuhan (tumor supressor gene), maka karsinogenesis sudah

     berlangsung. Sinar UV yang se&ara kronik mengenai stem &ell kulit menyebabkan

     photoaging, imunosupresi, dan fotokarsinogen. Botokarsinogen melibatkan pembentukan foto

     produk yang merusak 8C0. 2ika 8C0 repair gagal, maka akan ter$adi mutasi protoonkogen

    men$adi onkogen atau inaktivasi tumor supressor gene. 0kumulasi mutasi akibat

    fotokarsinogen termasuk geneti& deletion menyebabkan tidak aktifnya tumor supressor gene

    yang menyandi pembentukan protein penghambat proliferasi sel. 0kumulasi mutasi gen

    inilah yang berperan dalam memi&u ter$adinya #S'.,!/,!,!7

    2.3.3 Karsinoma Sel Skuamosa

    5tiologi dan faktor risiko dari #SS tidak $auh berberda dengan #S' yaitu terdapat

    lesi prekusor (keratosis aktinik,  ,oen disease), paparan sinar matahari, radiasi ion, Eat

    karsinogenik dari lingkungan, sistem imun yang rendah, bekas luka; scars, luka bakar atau

    ri%ayat terpapar dengan panas, bekas luka kronis atau dermatosis inflamatori, infeksi  uman

     papillomairus (?*V), genodermatoses (albino, H*, porokeratosis/ epidermolysis 'ullosa).!

    2.$ Klasi%ikasi

    2.$.1 Melanoma Maligna

    *ada umumnya melanoma memiliki / pola utama pertumbuhan histologi. Melanoma

    memiliki pola radial groth phase (>*) dan ertical groth phase (V>*), ke&uali pada

    nodular melanoma yang hanya memiliki pola pertumbuhan V>*. Melanoma dapat

    diklasifikasikan men$adi / subtipe utama yaitu,"!=

    !. Superfi&ial spreading melanoma (SSM)

    Superfi&ial spreading melanoma merupakan subtipe MM yang paling sering (7+

    kasus &utaneous melanoma maligna), terutama pada orang kulit putih. Sering

    ditemukan pada usia di atas / tahun, lebih sering pada %anita dengan predileksi di

    tungkai ba%ah. *ada pria biasanya SSM ditemukan di daerah punggung atas.

    !"

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    10/29

    Superfi&ial spreading melanoma a%alnya ditandai dengan perkembangan lambat

    radial gro%th phase (>*) sebelum menginvasi dermis (verti&al gro%th phase

    (V>*)). esi SSM biasanya dimulai dari bentuk papul dan selan$utnya bentuk nodus

    dan ulkus. Iarna lesi SSM bervariasi tidak hanya &oklat dan hitam, tetapi $uga merah

    muda, biru, dan abu-abu. esi SSM bersifat asimetris dan batas tidak tegas. *ada

    umumnya SSM timbul pada kulit normal (de novo) dan asimptomatik.

    ". entigo melanoma maligna (MM)

    entigo melanoma maligna merupakan subtipe melanoma yang $arang, hanya sekitar 

    !-!+ dari semua kasus MM.

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    11/29

    0M terletak di matriks kuku, akan tampak garis pigmentasi meman$ang pada kuku

    dan pigmen dapat meluas di atas nail fold.

    Melanoma yang tidak terklasifikasi yaitu=

    !. entiginous Melanoma

    entiginous melanoma merupakan fase a%al dari melanoma dengan >* yang belum

    dapat diklasifikasikan kedalam MM,SSM atau 0M. #ritetia pada lentiginous

    melanoma adalah lesi dengan diameter ! &m atau lebih, tumbuh meman$ang dengan

    tepi yang tidak teratur, terdapat melanositik yang berkonfluens dan sel tunggal pada

    dermal-epidermal $un&tion, penyebaran  focal pagetoid/ cytologic atypia/dan fibrosis

    dermal fokal. 

    ". 8esmoplasti& Melanoma8esmoplasti& melanoma merupakan bentuk $arang dari melanoma, dengan

    manifestasi se&ara histologi adalah ditemukannya melanosit dermal. esi pada

    desmoplasti& melanoma biasanya tidak berpigmen.

    2.$.2 Karsinoma Sel Basal

    "./.".! Codular (aggressie groth ,CC )

    !/

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    12/29

    c.

    d.   e.

    Subtipe nodular merupakan tipe #S' yang paling sering di$umpai men&apai lebih

    dari + dari keseluruhan tumor. Se&ara klinis #S' nodular a%alnya akan tampak nodul

     ber%arna senada kulit sampai merah $ambu, papul atau nodus translusen seperti mutiara,

    telangiektasia, dan rolled 'order. esi membesar se&ara perlahan dan bagian tengah dari lesi

    ini tampak &ekung dengan tepi yang lebih tinggi dan bergelombang yang akhirnya akan

    mengalami ulserasi dan akan tampak sebagai ulkus rodent. *ada tipe ini, lesi timbul pada

    daerah yang sering terpapar sinar matahari yaitu pada %a$ah dan pada usia diatas tahun.

    *ada individu dengan ri%ayat paparan sinar matahari yang terus menerus, makan #S'

    nodular dapat timbul pada usia dekade ke . >ambaran histologi tampak infiltrasi berbentuk 

    sarang burung yang terdiri dari sel basaloid.,!/,""

    >ambar ". #arsinoma sel basal tipe nodular a. *apul ber%arna merah $ambu dengan permukaan li&in

    seperti mutiara. b. Codul dengan permukaan li&in disertai talangiektasis. &. esi dengan &ekungan di bagian

    tengah dengan tepi yang meninggi dan bergelombang. d.Je. rodent ulcer.

     sum'er gam'ar 0 http0!!.dermnetn1.org!doctors!lesions!'asal-cell.html 

    !

    http://www.dermnetnz.org/doctors/lesions/basal-cell.htmlhttp://www.dermnetnz.org/doctors/lesions/basal-cell.html

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    13/29

    >ambar "./ a. #arsinoma sel basal nodular pada region Eygomatika kiri pada %anita usia 1 tahun. b.>ambaran histologi pada #S' nodular. 6ampak gambaran peripheral palisading dan retraksi yang mengelilingi

    stroma, tampk $uga proses keratinisasi. (? J 5, :")

     sum'er gam'ar 0  $ourmishe 2A/ Rusinoa $/ ,ote I. Clinical ariants/ stages/ and management of 'asal cell carcinoma. Indian $ermatol 3nline 4 +5"6&0"+-7 

    "./."." Mi&ronodular (desmoplastic ,CC )

    #arsinoma sel basal tipe ini biasanya ditemukan lesi yang timbul atau datar dengan infiltrat.

    2arang timbul ulkus dan memiliki %arna putih kekuningan ketika lesi berbentuk datar,

    terdapat garis-garis dan teraba tebal ketika diraba. 8aerah predileksi tersering adalah pada

    daerah punggung. >ambaran histologi dari tumor adalah tampak nodul ke&il berbentuk bulat

    yang terbentuk dari sel basaloid dan gambaran palisading pada bagian perifer.""

    "./.". Superfisial ( fi'rosing ,CC )

    #arsinoma sel basal tipe superfisial merupakan $enis kedua yang paling umum ditemukan

    yaitu sekitar !+ dari keseluruhan kasus #S'. esi ini biasanya mun&ul pada usia pertengahan sekitar 7 tahun dengan gambaran klinis berupa plaKue eritem dengan berbagai

    ukuran ( dari beberapa mm samapai lebih dari ! &m), lesi bersisik kemerahan, ma&ula

    dengan erosi atau plak dengan tepi yang tipis dan seperti mutiara.

    >ambar ". #arsinoma sel basal tipe superfisial tampak lesi berupa plaKue eritem bersisik pada regio abdomen pada pria berusia 7/ tahun.

     sum'er gam'ar 0  $ourmishe 2A/ Rusinoa $/ ,ote I. Clinical ariants/ stages/ and management of 'asal cell carcinoma. Indian $ermatol 3nline 4 +5"6&0"+-7 

    !

    a. #.

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    14/29

    "./."./ 9nfiltrative ( sclerosing ,CC )

    6ipe ini ter$adi sekitar + dari keseluruhan kasus #S' dan timbul paling sering di daerah

    kepala dan leher pada lansia. Usia rata-rata adalah pada tahun. >ambaran klinis yang

    tampak adalah lesi putih kekuningan, padat dan bentuk plaKue yang tidak teratur. 6erkadang

    ter$adi paresthesia atau hiperesthia sebagai pertanda ter$adinya infiltrasi pada perineural

    terutama $ika lesi terdapat di daerah %a$ah.!/,""

    >ambar ". #arsinoma sel basal tipe infiltative tampak lesi infiltrative dengan tepi yang irregular di regiofrontal pada pria berusia 7 tahun.

     sum'er gam'ar 0  $ourmishe 2A/ Rusinoa $/ ,ote I. Clinical ariants/ stages/ and management of 'asal cell carcinoma. Indian $ermatol 3nline 4 +5"6&0"+-7 

    "./.". Morpheaform ; S&lerodermiform( scarlike ,CC )

    6ipe ini terdapat sekitar + dari keseluruhan kasus #S' dan biasanya timbul pada regio

    kepala dan leher pada lansia. esi tampak rata atau terdapat indurasi, halus dan sedikit kaku,

    dengan tepi yang berbatas tidak tegas, ber%arna putih kekuningan dan terkadang sulit

    dibedakan dari bekas luka atau  scars. *ada tipe ini $arang dikeluhkan lesi yang berdarah,

     berkrusta dan timbulnya ulkus.,""

     6ipe ini memiliki prognosis yang paling buruk dikarenakan

    gambaran klinis yang tidak tampak berbahaya sehingga sering ter$adi keterlambatan

    diagnosis sehingga membutuhkan morbiditas tindakan bedah yang lebih tinggi.!7

    "./.". #arsinoma sel basal berpigmen

    Subtipe #S' berpigmen dapat ditemukan pada subtipe #S' lainnya seperti pada tipe

    nodular, mi&ronodular dan superfi&ial dengan variasi %arna dari &oklat kehitaman sampai

     ber%arna hitam. >ambaran histologi tampak gamabaran seperti sarang burung dari sel

     basaloid, terdapat melanin dan melanophages yang banyak, dan beberapa infiltasi dari sel

    !7

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    15/29

    inflamator. Sel melanosit terdapat diantara sarang tumor, sementara melanophages terdapat di

    dalam stroma.!7

    "./.".7 #arsinoma sel basal kistik 

    'entuk ini agak $arang ditemukan, *ermukaannya li&in, menon$ol di permukaan kulit berupa

    nodus atau nodulus., keras pada perabaan, dan mudah digerakkan dari dasarnya.

    6elangiektasis dapat ditemukan pada tepi tumor. esi memberikan gambaran translusen biru

    abu-abu yang mungkin tampa$ seperti lesi kistik benigna. *ada bagian tengah nodul terisi

    dengan &airan musin $ernih yang mempunyai konsistensi seperti gelatin.""

    "./.".1 Bibroepithelioma of *inkus (B5*)

    Bibroepitelioma *inkus biasanya terdapat di punggung ba%ah berupa papul merah muda yang

    sulit dibedakan dengan akrokordon atau skin tag. esi tampak berbentuk kubah atau

     papul,plaKue, nodule yang berpedunkulasi.,""

    2.& 'iagnosa

    2.&.1 Melanoma Maligna(,,!

    8iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan

    histopatologi (biopsi) kulit, dan radiologi. 8ari anamnesis diperoleh informasi kapan lesi

    kulit tersebut pertama kali mun&ul, perubahan ukuran atau bentuknya, ge$ala gatal, perih,

     berdarah dan lainnya, paparan terhadap faktor risiko kanker kulit termasuk pa$anan sinar 

    matahari, ri%ayat keluarga yang pernah menderita penyakit sama. *ada kasus MM tanda

    yang peling penting adalah ditemukannya lesi baru atau lesi yang berubah dalah hal ukuran,

     bentuk ataupun %arna. *ada kasus MM dapat ditemukan tumor di kulit ber%arna &oklat

    muda sampai hitam, bentuk nodul, plaKue, disertai luka,kadang-kadang tidak ber%arna

    ( amelanotik melanoma.)

    *emeriksaan fisik dilakukan dengan bantuan alat dermoskopi. 8engan dermoskopi dapat

    dinilai ukuran, %arna, dan tekstur lesi. 6u$uh a&uan diagnostik MM dibagi men$adi kriteria

    mayor dan kriteria minor.

    !1

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    16/29

     #riteria mayor antara lain=

    !) *erubahan ukuran lesi

    ") 'entuk lesi tidak beraturan

    ) *erubahan %arna lesi.

    #riteria minor antara lain=

    !) esi berdiameter F7 mm

    ") 6erdapat proses infl amasi

    ) 'erkrusta atau berdarah

    /) 0da perubahan sensasi seperti gatal.

    2ika salah satu kriteria mayor atau tiga kriteria minor terpenuhi, lesi tersebut

    mengarah ke MM dan perlu segera ditindaklan$uti atau dapat diingat dengan 0'

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    17/29

    melanoma nodular dengan penyebaran superfisial apabila berpigmen dan dengan ulkus keras

    yang tidak nyeri seperti pada karsinoma sel skuamosa. 9dealnya dilakukan pemeriksaan

    histopatologi lesi. *emeriksaan biopsy yang dipilih biasnya biopsi $enis  shae 'iopsy dan

     punch 'iopsy.  *emeriksaan penun$ang seperti

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    18/29

    -  9athologic staging ,berdasarkan temuan pada clinical staging dan ditambah dengan

    hasil biopsy dari #>' dan organ lainnya yang telah dilakukan.

    6umor *rimer (6)

    #etebalan tumor= ahli patologi akan mengukur ketebalan dari tumor dari hasil biopsi dan

    diukur diba%ah mikroskop. ?al ini disebut dengan pengukuran  ,reslo.  6umor dengan

    ketebalan diba%ah !mm sangat $arang menyebar.

    a$u mitotik= untuk mengukur la$u mitotik, ahli patologi menghitung $umlah sel pada saat

     proses mitosis berlangsung pada se$umlah $aringan melanoma. a$u mitotik yang tinggi

    menginterpretasikan bah%a sel kanker lebih mudah menyebar.

    Ulkus = ulkus adalah diskontinuitas pada kulit yang disebabkan oleh melanoma. 6erdapatnya

    ulkus pada melanoma menandakan prognosis yang buruk.

    6: 6umor primer tidak dapat diperiksa (karena shave biopsi atau melanoma yang

    mengalami regresi)

    6 6idak ditemukan tumor primer 

    6is Melanoma in situ

    6! Melanoma tebalnya L!,mm dengan atau tanpa ulserasi

    6!a Melanoma tebalnya L!,mm dan level 99 atau 999 tanpa ulserasi dengan la$u

    mitotik L !;mm "

    6!b Melanoma tebalnya L!,mm dan level 9V atau V atau ada ulserasi dengan la$u

    mitotik F !;mm "

    6" Melanoma tebalnya !,!-",mm dengan atau tanpa ulserasi

    6"a Melanoma tebalnya !,!-",mm tanpa ulserasi

    6"b Melanoma tebalnya !,!-",mm dengan ulserasi

    6 Melanoma tebalnya ",!-/,mm dengan atau tanpa ulserasi

    6a Melanoma tebalnya ",!-/,mm tanpa ulserasi

    6b Melanoma tebalnya ",!-/,mm dengan ulserasi

    "!

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    19/29

    6/ Melanoma tebalnya F/,mm dengan atau tanpa ulserasi

    6/a Melanoma tebalnya F/,mm tanpa ulserasi

    6/b Melanoma tebalnya F/,mm dengan ulserasi

    #elen$ar >etah 'ening egional (C)

     C: #elen$ar getah bening regional tidak dapat diperiksa

     C 6idak ada metastasis kelen$ar getah bening regional

     C! Metastasis ke ! kelen$ar getah bening

     C!a Metastasis mikroskopik, o&&ult se&ara klinis

     C!b Metastasis makroskopik, tampak se&ara klinis

     C" Metastasis ke dua atau tiga kelen$ar getah bening regional atau metastasis

    intra limfatik regional tanpa metastasis kelen$ar getah bening. ( terdapat tumor satelit

    dan tumor in-transit)

     C"a Metastasis mikroskopik, o&&ult se&ara klinis

     C"b Metastasis makroskopik, tampak se&ara klinis

     C"& esi satelit atau metastasis in-transit tanpa metastasis kelen$ar getah

     bening

     C Metastasis pada F/ kelen$ar getah bening regional, atau metastasis kgb

    yang bersatu, atau metastasis in-transit atau lesi satelit dengan

    metastasis kelen$ar getah bening regional

    Metastasis 2auh (M)

    M: Metastasis $auh tidak dapat diperiksa

    M 6idak ditemukan metastasis $auh

    M! Metastasis $auh

    ""

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    20/29

      M!a Metastasis ke kulit, $aringan subkutan atau kelen$ar getah bening yang

    2auh dengan nilai normal 8? (la&ti& dehydrogenase).

      M!b Metastasis ke paru, dengan nilai normal 8?

      M!& Metastasis ke tempat vis&eral lainnya atau metastasis $auh ke tempat

    manapun yang disertai peningkatan kadar 8?

      serum

    STA'IUM K*INIK 

    Stadium

    Stadium 90

    Stadium 9'

    Stadium 990

    Stadium 99'

    Stadium 99<

    Stadium 999

    Stadium 9V

    6is C M

    6!a C M

    6!b C M

    6"a C M

    6"b C M

    6a C M

    6b C M

    6/a C M

    6/b C M

    6iap6 C! M

    6iap6 C" M

    6iap6 C M

    6iap6 6iapC M!

    "

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    21/29

     %lasifikasi Clark "/:

    6ingkat 9 = Sel melanoma terletak di atas membrana basalis epidermis (insitu)

    6ingkat 99 = 9nvasi sel melanoma sampai lapisan papilaris dermis

    6ingkat 999 = 9nvasi sel melanoma sampai dengan perbatasan antara lapisan

     papilaris dan retikularis dermis.

    6ingkat 9V = 9nvasi sel melanoma sampai lapisan retikularis dermis

    6ingkat V = 9nvasi sel melanoma sampai $aringan subkutan.

     %lasifikasi ,reslo:

    >olongan 9 = kedalaman (ketebalan) tumor L ,7 mm

    >olongan 99 = kedalaman (ketebalan) tumor ,7 mm @ !, mm

    >olongan 999 = kedalaman (ketebalan) tumor F !, mm

    >ambar ". #lasifikasi

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    22/29

    2.).2 Karsinoma sel #asal an karsinoma sel skuamosa

    Staging pada #S' sama dengan #SS. #egunaan staging adalah untuk menentukan $enis

     pengobatan dan prognosis. 6he 0meri&an 2oint

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    23/29

     C"b 0da lebih dari ! nodus regional yang

     berada pada sisi yang sama pada tumor 

    dan berukuran kurang dari &m

     C"& 0da lebih dari ! nodus regional dan berada pada sisi yang berla%anan dari

    tumor dan berukuran kurang dari &m

     C 0da lebih dari ! nodus regional dan

     berukuran lebih dari &m

    9V tiap6. tiap C. M! M Metastasis $auh

    6!-6, C",M M: 6idak dapat diperiksa

    tiap6,C,M M 6idak ada metastasis $auh

    6/, tiap C,M M! 0da metastasis $auh

    2.+ Tatalaksana

    2.+.1 Melanoma maligna

    6erapi MM bergantung stadium saat diagnosis dan bervariasi mulai dari eksisi simple,

    eksisi luas sampai lyphadene&tomy atau immunotherapy.!,1 #adang-kadang sulit menentukan

     penyebaran ke #>' dan organ dalam (viseral) saat tahap a%al (mikrometastasis).

    *emeriksaan #>' sentinel men$adi pemeriksaan tambahan (ymph Code 8isse&tion).

    *ilihan utama terapi adalah tindakan bedah. 6erapi lain yang dapat dipertimbangkan adalah

    terapi sistemik dan radioterapi.

    *enatalaksanaan bedah pada MM adalah bedah eksisi luas (I5 ;ide 2ocal 

     8

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    24/29

    >ambar ".1 0lgoritma pada lesi ber-pigmen

    ". 0lgoritma tatalaksana pasien dengan hasil biopsi MM.

    "7

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    25/29

    *engobatan sistemik terdiri dari kemoterapi dan bioterapi;imunoterapi. #ombinasi

    keduanya disebut biokemoterapi; imunokemoterapi. 6erapi sistemik dapat dibagi men$adi

     pengobatan terapi sistemik ad$uvan pada stadium 99a-999a-999b, kemoterapi stadium lan$ut, dan

    kemoterapi pada melanoma rekuren.

    6erapi sistemik ad$uvan dengan interferon alfa-"b mengurangi kekambuhan dan

    memperpan$ang masa lama hidup pasien se&ara bermakna. #emoterapi stadium lan$ut

    menggunakan obat tunggal kemoterapi, seperti da&arbaEine (paling populer karena responsif 

     pada metastasis viseral), &armustine, &isplatinum, vinblastine, pa&lita:el, tamo:ifen, dan

    &arboplatin. #emoterapi kombinasi diterap kan bila respons terhadap obat tunggal rendah.

    #emoterapi kombinasi standar adalah

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    26/29

    ) Melanoma stadium 9V= Sangat sulit disembuhkan, karena sudah bermetastasis ke kelen$ar 

    limfe yang $auh dari lesi primer atau sudah menyebar ke organ visera seperti paru, traktus

    gastrointestinal, dan terkadang sampai ke tulang dan otak. 6indakan bedah pada stadium ini

    hanya paliatif. 6erapi radiasi hanya untuk mengurangi keluhan pada metastasis otak, tulang,

    dan organ visera. Melanoma stadium ini biasanya tidak mempan dengan pengobatan sistemik,

    sehingga diobati dengan ma&am-ma&am per&obaan klinis.

    No Keterangan ,Sa%et- Margin,

    !. Melanoma maligna in situ , &m

    ". L ,7 mm ! &m

    . ,7 @ !, mm !, &m

    /. F !, mm " &m

    . Subungual 0mputasi proksimal dari interphalangeal $oint

     Co okasi lesi primer 6indakan

    !. 5kstremitas ba%ah 8iseksi inguinal superfisial

    ". 5kstremitas atas 8iseksi aksila sampai level 99

    . eher 8iseksi leher radikal

    2.+.2 Karsinoma sel #asal(,,!/,""

    *emilihan tatalaksana #S' dipertimbangkan berdasarkan lokasi anatomis dan

    gambaran histopatologi.!/

      Se&ara garis besar, terapi #S' dikelompokkan men$adi teknik 

     bedah dan non-bedah. 6u$uan dari penatalaksanaan #S' adalah menghilangkan total lesi

    #S',men$aga $aringan normal, fungsi $aringan, serta mendapatkan hasil optimal se&ara

    kosmetik. *ada tumor risiko rendah, dapat dilakukan beberapa teknik operasi yaitu

    cryosurgery/ kuretase, atau  photodynamic therapy (*86). Sedangkan bedah eksis dengan

     penegakkan diagnosis se&ara histologis intraoperative atau post-operatif dapat digunakan

     pada #S' risiko rendah dan risiko tinggi. 2ika #S' menginvasi hingga tulang atau $aringan

    lain, dibutuhkan penatalaksanaan multidisipliner.

    "

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    27/29

    6erapi yang dian$urkan adalah eksisi luas dengan safety margin , - ! &m. 'ila

    radikalitas tidak ter&apai, diberi terapi ad$uvant radioterapi.

    Untuk #S' primer, $ika pertumbuhan tumor tidak agresif, dan lokasinya berada di

    tubuh atau ekstremitas, eksisi merupakan teknik terapi dengan tingkat rekurensi yang rendah.

    Untuk lesi #S' dengan pertumbuhan agresif atau terdapat di lokasi-lokasi seperti lipatan

    nasolabial, sekitar mata, belakang telinga, s&alp, atau lesi berulang, teknik MMS merupakan

     pilihan.  Mohs Micrographic Surgery mena%arkan analisis histologi& paling unggul dengan

    mengkombinasikan reseksi berdasarkan stadium melalui penentuan batas lesi tepi tumor.

    8engan demikian hasil preservasi $aringan normal men$adi maksimal dibandingkan dengan

     bedah eksis standar.

    ekonstruksi daerah lesi dapat diker$akan dengan =

    - *enutupan primer 

    - *enutupan dengan tandur kulit se&ara S6S> ; B6S> (Split ; Bull t&hi&kness skin graft)

    - *embuatan flap

    Untuk lesi rekuren dian$urkan tindakan eksisi luas. 0tau bila memungkinkan dilakukan

    MMS.

    2.+.3 Karsinoma sel skuamosa

    6erapi untuk #SS hampir sama dengan #S'. 2enis tindakan tergantung dari terapi.

    *rinsip terapi yaitu eksisi radikal untuk lesi primer dan rekonstruksi penutupan defek dengan

     baik. *enutupan defek dapat dengan &ara penutupan primer, tandur kulit atau pembuatan flap.

    Untuk lesi operabel dian$urkan untuk eksisi luas dengan safety margin ! @ " &m. 'ila

    radikalitas tidak ter&apai, diberikan radioterapi ad$uvant. Untuk lesi di daerah &antus,

    nasolabial fold, peri orbital dan peri aurikular, dian$urkan untuk Mohs mi&rographi& surgery

    (MMS), bila tidak memungkinkan maka dilakukan eksisi luas. Untuk lesi di kepala dan leher 

    yang menginfiltrasi tulang atau kartilago dan belum bermetastasis $auh, dapat diberikan

    radioterapi. Untuk lesi di penis, vulva dan anus, tindakan utama adalah eksisi luas, radioterapi

    tidak memberikan respon yang baik. Untuk kasus inoperabel dapat diberikan radioterapi

     preoperatif dilan$utkan dengan eksisi luas atau MMS. Untuk kasus rekurens sebaiknya

    dilakukan MMS atau eksisi luas 'ila terdapat metastasis ke kgb regional, dilakukan diseksi

    kgb, yaitu diseksi inguinal superfisial, diseksi aksila sampai level 99 atau diseksi leher 

    modifikasi radikal.1

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    28/29

    2.( Prognosis

    2.(.1 Melanoma maligna

    *rognosis pada pasien MM menggunakan ( year dan  "5 year surial rates, yaitu

     perhitungan presentase pasien yang akan hidup paling sedikit selama tahun dan ! tahun

    dari saat ia didiagnosa MM. 'erikut ini merupakan hasil  surial rates dari pasien

    yang berkontribusi dalam A4CC Melanoma Staging $ata'ase pada tahun "1!=

    Stadium 90 = ( year surial rates berkisar 7+ dan "5 year surial rates berkisar +

    Stadium 9' = ( year surial rates berkisar "+ dan "5 year surial rates berkisar 1+

    Stadium 990 = ( year surial rates berkisar 1!+ dan "5 year surial rates berkisar 7+

    Stadium 99' = ( year surial rates berkisar 7+ dan "5 year surial rates berkisar 7+

    Stadium 99< = ( year surial rates berkisar + dan "5 year surial rates berkisar /+

    Stadium 9990 = ( year surial rates berkisar 71+ dan "5 year surial rates berkisar 1+

    Stadium 999' = ( year surial rates berkisar + dan "5 year surial rates berkisar /+

    Stadium 999< = ( year surial rates berkisar /+ dan "5 year surial rates berkisar "/+

    Stadium 9V = ( year surial rates berkisar !+-"+ dan "5 year surial rates berkisar

    !+-!+. *rognosis lebih baik $ika ter$adi metastase hanya pada daerah

      sekitar pada kulit atau #>' sekitar dibandingkan dengan metastase pada

      organ lainnya, dan $ika didapatkan level laktat dihidrogenase (8?) yang

    normal.

    'eberapa faktor lainnya yang mempengaruhi surial rates pada MM adalah=

    - *enderita dengan usia lan$ut memiliki rentang  surial rates  yang lebih pendek 

    terutama pada usia diatas 7 tahun.

    - #e$adian MM pada orang berkulit gelap atau ras 0frika, meskipun ke$adian MM

    sangat $arang pada ras ini namun $ika terdiagnosis MM maka prognosisnya akan lebih

     buruk dibandingkan dengan prognosis MM pada mereka yang berkulit putih.

    *redileksi timbulnya MM $uga berpengaruh terhadap prognosis. Melanoma maligna

    yang timbul pada telapak kaki dan tangan serta pada kuku &enderung memiliki

     prognosis yang lebih buruk.

    - *enderita yang memiliki sistem imun yang lemah memiliki presentase  surial rates

    yang lebih rendah.

    !

  • 8/19/2019 BAB II kanker kulit

    29/29

    2.(.2 Karsinoma sel #asal

    *rognosis pada penderita #S' umumnya baik. 0ngka kekambuhan #S' hanya !+ $ika

    diterapi dengan tepat.!/  *asien harus tetap di  follo up untuk kekambuhan atau lesi #S'

     baru. 5dukasi penderita penting agar melakukan pemeriksaan kulit se&ara periodi& dan

    menghindari segala faktor risiko. *erlindungan terhadap paparan sinar matahari dian$urkan

    untuk setiap pasien dengan ri%ayat #S'. *erkembangan karsinoma sel basal sekunder 

     berkisar antara -+.*emeriksaan kulit pada seluruh tubuh se&ara berkala dan konseling

    tentang  sun protection direkomendasikan untuk pasien dengan ri%ayat karsinoma sel basal

    sebelumnya. ?al tersebut penting karena pasien dengan ri%ayat karsinoma sel basal dapat

    mengalami melanoma. Sekitar /-+ pasien dengan karsinoma sel basal primer akan

     berkembang setidaknya satu atau lebih karsinoma sel basal dalam %aktu tahun.

    Untuk pasien dengan penyakit metastasis, prognosis buruk, dengan rata-rata harapan

    hidup 1-! bulan dari saat terdiagnosis.

    5stimasi &ontrol rates berdasarkan ukuran tumor pada #S' adalahD

    Stadium 6 Ukuran tumor +