23
BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia Dini 1. Pengertian Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini Secara langsung perkembangan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Hal ini ketika terjadi suatu kegagalan dan terhambatnya kemampuan anak dalam menguasai suatu keterampilan motorik atau gerak berarti dipengaruhi oleh perkembangan fisik itu sendiri. Motorik kasar anak usia dini merupakan bagian dari perkembangann fisik motorik anak yang merupakan salah satu dari lima aspek perkembangan yang perlu dikembangkan pada anak usia dini selain aspek kognitif, sosial-emosional, aspek bahasa dan moral-agama. Menurut Hurlock (1987: 150) perkembangan motorik adalah perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf dan otot yang terkoordinasi. Selanjutnya lebih spesifik yaitu terkait definisi dari kemampuan motorik kasar menurut Diane, dkk (2007: 315) adalah kemampuan fisik yang melibatkan penguat otot yang besar. Rudyanto dan Saputra (2005: 117) juga berpendapat bahwa kemampuan mototrik kasar ialah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot besarnya. Selanjutnya pendapat Santrock (2007: 210) bahwa kemampuan motorik kasar ialah kemampuan motorik yang melibatkan aktivitas otot yang besar. 8 Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

  • Upload
    vuongtu

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia Dini

1. Pengertian Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini

Secara langsung perkembangan fisik seorang anak akan

menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Hal ini ketika terjadi suatu

kegagalan dan terhambatnya kemampuan anak dalam menguasai suatu

keterampilan motorik atau gerak berarti dipengaruhi oleh perkembangan

fisik itu sendiri. Motorik kasar anak usia dini merupakan bagian dari

perkembangann fisik motorik anak yang merupakan salah satu dari lima

aspek perkembangan yang perlu dikembangkan pada anak usia dini selain

aspek kognitif, sosial-emosional, aspek bahasa dan moral-agama.

Menurut Hurlock (1987: 150) perkembangan motorik adalah

perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat

syaraf dan otot yang terkoordinasi.

Selanjutnya lebih spesifik yaitu terkait definisi dari kemampuan

motorik kasar menurut Diane, dkk (2007: 315) adalah kemampuan fisik

yang melibatkan penguat otot yang besar. Rudyanto dan Saputra (2005:

117) juga berpendapat bahwa kemampuan mototrik kasar ialah

kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot besarnya.

Selanjutnya pendapat Santrock (2007: 210) bahwa kemampuan motorik

kasar ialah kemampuan motorik yang melibatkan aktivitas otot yang besar.

8

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

9

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

kemampuan motorik kasar adalah kemampuan motorik yang melibatkan

aktivitas otot yang besar.

2. Tahapan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini

Kemampuan motorik kasar anak usia dini setiap tahapan berbeda-

beda karena sesungguhnya perkembangan motorik kasar itu bergantung

pada kematangan otot dan syaraf anak, sehingga sebelum sistem syaraf

dan otot matang dan berkembang dengan baik maka upaya untuk

mengajarkan gerakan atau keterampilan motorik kepada anak akan sia-sia

(Hurlock, 1978). Akan tetapi hal itu tidak semata-mata menjadi hal mutlak

dalam proses untuk membelajarkan keterampilan pada anak, karena ada

beberapa hal penting lain yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam

rangka mempelajari keterampilan motorik pada anak antara lain kesiapan

belajar, kesempatan belajar, kesempatan berpraktek, model yang baik,

bimbingan, motivasi, dipelajari secara satu persatu (Hurlock, 1978: 157).

Menurut pendapat Hurlock (1978: 152) urutan perkembangan

motorik kasar anak usia dini adalah berawal dari bagian kepala, kemudian

bagian batang tubuh, bagian tangan, baru kemudian bagian kaki. Tahap

usia anak dan perkembangan motorik kasar anak usia dini ialah bergantung

pada kematangan otot dan syaraf.

Selanjutnya Hurlock (1978:150) mengemukakan bahwa tahapan

perkembangan motorik pada anak usia dini adalah sebagai berikut :

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

10

a. Berawal dari sebuah pengendalian yang berasal dari perkembangan

refleks, dan kegiatan yang ada pada waktu lahir.

b. Setelah 4 tahun pertama pasca lahir, anak dapat mengendalikan

gerakan yang kasar, dimana gerakan terebut melibatkan bagian badan

yang luas yang digunakan dalam berjalan, berlari, melompat, berenang

dan sebagainya.

c. Setelah usia 5 tahun, pengendalian koordinasi lebih baik yaitu yang

melibatkan otot-otot yang lebih kecil seperti untuk melempar,

menangkap bola (kemampuan motorik manipulatif).

Ahli lain yang berpendapat sama dengan Hurlock yaitu Gesell

(dalam Santrock, 2007: 207) mengungkapkan bahwa perkembangan

motorik anak usia dini dipengaruhi oleh kematangan otot. Sementara

pendapat lain berdasarkan research menyatakan bahwa urutan

perkembangan motorik tidak setepat kesimpulan Gesell yaitu bahwa

perkembangan motorik tidak sepenuhnya ditentukan oleh kematangan

karena penelitian Adolph dan Berger (dalam Santrock, 2007: 207)

menyebutkan bahwa perkembangan motorik mengalami pembentukan

ulang seiring dikembangkannya pandangan baru mengenai cara

berkembangnya keterampilan motorik salah satunya dengan pemberian

stimulus dan motivasi lingkungan serta adanya faktor pendukung lainnya.

Tahapan perkembangan motorik anak usia dini secara umum

menurut Sukamti (Diktat Perkembangan Motorik, 2007) adalah sebagai

berikut :

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

11

a. Tahap pra keterampilan : tingkatan refleksi, tingkatan integrasi sensoris

dan perkembangan pola gerakan dasar

Tahap pra keterampilan ialah merupakan tahap awal

perkembangna motorik anak yaitu diawali dengan kemampuan reflek

yaitu gerak akibat adanya dorongan dari luar sebagai perangsang yang

kemudian dilengkapi dengan tahap integrasi sensori (gerak). Artinya

kepekaan reflek tersebut dibantu yang kemudian menimbulkan integrasi

sensori. Selanjutnya pola gerakan dasar seperti kemampuan lokomotor,

non-lokomotor dan manipulatif terbentuk pada tahap ini.

b. Tahap pengembangan keterampilan

Tahap pengembangan keterampilan ialah tahap kelanjutan atau

pengembangan dari pola gerakan dasar yang terbentuk dari tahapan

sebelumnya. Pada tahap pengembangan keterampilan yang dimaksud

ialah mengembangkan pola gerakan dasar yang telah ada menjadi lebih

terkoordinasi dan optimal serta gerakan dasarnya tepat sebagai

persiapan untuk mengarah ke tahap keterampilan anak pada tahap

berikutnya.

c. Tahap keterampilan meliputi penghalusan keterampilan, tahap

penampilan, dan pola kemunduran

Tahap keterampilan ialah tahap penghalusan dan penampilan

kemampuan motorik anak dari tahapan sebelumnya untuk menjadi lebih

sempurna membentuk sebuah keterampilan anak seperti kemampuan

anak dalam melompat dua kaki. Pada tahap ini akan diperhalus dan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

12

lebih disempurnakan sehingga kemampuan melompat anak tersebut

menjadi sebuah keterampilan yang lebih baik.

Menurut Bambang (dalam Diktat Sukamti, 2007) tahap-tahap

perkembangan keterampilan motorik kasar anak usia 5-6 tahun yaitu:

1. Tahap verbal kognitif, yaitu tahap belajar motorik melalui uraian lisan

atau menangkap penjelasan konsep tentang gerak yang akan dilakukan.

2. Tahap asosiatif, yaitu tahap belajar untuk menyesuaikan konsep ke

dalam bentuk gerakan dengan mempersesifkan konsep gerakan pada

bentuk perilaku gerak yang dipelajarinya/ mencoba-coba gerakan dan

memahami gerak yang dilakukan.

3. Tahap otomatisasi adalah melakukan gerakan dengan berulang-ulang

untuk mendapatkan gerakan yang benar secara alamiah.

Pendapat di atas serupa dengan pendapat Samsudin (2008: 10)

bahwa tahapan perkembangan motorik meliputi tahap kognitif, tahap

assosiatif dan tahap otomatisasi.

3. Unsur-unsur Motorik Kasar Anak Usia Dini

Unsur-unsur kemampuan motorik kasar pada anak Taman Kanak-

kanak yaitu meliputi kemampuan lokomotor, non-lokomotor dan

kemampuan manipulatif (Samsudin, 2008: 9). Kemampuan lokomotor

ialah kemampuan memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau

mengangkat tubuh ke atas seperti berlari, skipping, dan melompat.

Kemampuan non-lokomotor ialah kemampuan motorik dimana kegiatan

gerak dilakukan di tempat tanpa ada ruang gerak yang memadai. Yang

termasuk dalam kemampuan non-lokomotor ialah menekuk dan meregang,

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

13

mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan

memutar, mengocok, melingkar, melambungkan dan lain-lain.

Sedangkan kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan tangan

dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan. Bentuk-

bentuk dari kemampuan manipulatif terdiri dari gerakan mendorong yaitu

seperti memukul, menendang dan melempar. Kemampuan manipulatif

yang lainnya ialah gerakan menerima (menangkap) objek yang merupakan

kemampuan penting yang dapat diajarkan dengna menggunakan bola

plastik yang terbuat dari bantalan karet (bola medisin) atau bola plastik

dengan gerakan mematul-mantulkan bola atau menggiring bola seperti

kegiatan basket ball.

Anak Taman Kanak-kanak harus menyadari keberadaan dirinya

dengan kondisi lingkungan pada saat mereka bergerak. Mereka harus

memanfaatkan indra, mengontrol keseimbangan, mengenali ruang gerak

dan memahami bagian-bagian tubuh yang dapat digerakkan. Kesadaran

gerak anak Taman Kanak-kanak meliputi panca indera yaitu alat yang

digunakan untuk mengenali lingkungan di sekeliling anak Taman Kanak-

kanak sehingga dengan indera tersebut anak dapat berinteraksi. Kesadaran

gerak yang kedua ialah keseimbangan yaitu suatu kesadaran dimana

tenaga yang berlawanan mampu menjaga pusat berat badan. Pusat berat

badan anak laki-laki ialah di bagian perut dan pusat berat badan

perempuan adalah dibagian pinggang.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

14

Kesadaran gerak yang berikutnya ialah kesadaran akan ruang yaitu

kemampuan memahami ruang eksernal sekitar anak Taman Kanak-kanak

seperti lingkaran, segitiga, segi empat dan sebagainya. Tubuh adalah

termasuk dalam kesadaran gerak anak Taman Kanak-kanak yaitu

kemampuan untuk mengetahui dan memahami nama serta fungsi macam-

macam bagian tubuh yang melekat pada diri anak Taman Kanak-kanak

seperti kaki, tangan, mata, telinga dan sebagainya. Kesadaran gerak yang

lain ialah waktu dan arah. Kesadaran waktu ialah kemampuan menduga

waktu kedatangan didasarkan pada ciri-ciri kecepatan jalannya bola, berat

dan jarak bola, dengan kata lain kesadaran waktu ialah kemampuan

individu untuk mengantisipasi sesuatu benda yang datang kepadanya.

Kesadaran arah ialah kemampuan memahami dan menerapkan konsep arah

seperti atas, bawah, depan, belakang dan sebagainya.

Rudyanto dan Saputra (2005: 117) juga mengemukakan bahwa

kamampuan mototrik kasar Anak Usia Dini meliputi tiga unsur

kemampuan yaitu kemampuan lokomotor, kemampuan non-lokomotor dan

kemampuan manipulatif. Pendapat lain Hidayatulloh (2005: 12) juga

mengemukakan bahwa unsur-unsur motorik kasar pada anak meliputi

kemampuan gerak lokomotor seperti lari, lompat, loncat, skipping, dan

congkak. Kemampuan manipulatif seperti melempar, menangkap,

menendang, menjebak, voli, mukul, memantul, dan bergulir.

Menurut Morisson (1988:220) bahwa usia prasekolah merupakan

waktu yang tepat bagi anak untuk belajar What they can do and how they

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

15

can do it as individualis. Permainan lokomotor adalah sebuah aturan atau

hal penting dalam perkembangan motorik dan keterampilan anak

prasekolah salah satunya ialah permainan outdoor. Kegiatan yang

termasuk dalam keterampilan lokomotor antara lain walking, running,

hopping, jumping, rolling, dancing, climbing, and leaping. Anak usia dini

khususnya usia prasekolah memanfaatkan kegiatan-kegiatan lokomotor

tersebut untuk mengetahui dan menjelajahi hubungan antara dirinya, ruang

dan suatu objek atau benda dalam ruang.

Pendapat lain Musfiroh (2005: 64) mengatakan bahwa Kemampuan

motorik kasar pada anak usia dini antara lain berupa wilayah keterampilan

lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif.

4. Tujuan Pengembangan Motorik Kasar

Menurut Hurlock (1978: 150) mengemukakan bahwa tujuan

perkembangan motorik kasar adalah menunjang kesehatan fisik, tujuan

lainnya yaitu katarsis emosional artinya bahwa anak melepaskan tenaga

yang tertahan dan membebaskan tubuh dari ketegangan, kegelisahan, dan

keputusasaan. Terkait kemandirian tujuan perkembangan motorik kasar

yaitu untuk meningkatan percaya diri anak ketika anak semakin banyak

melakukan motorik sendiri. Perkembangan motorik yang baik

menyediakan kesempatan bagi anak untuk mempelajari keterampilan

sosial. Selain itu pengendalian motorik yang baik dapat menimbulkan rasa

aman secara fisik dan yang akan melahirkan perasaan aman secara

psikologis.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

16

Menurut Rudyanto dan Saputra (2005: 115) mengemukakan bahwa

tujuan pengembangan motorik kasar adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan keterampilan gerak

b. Memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani

c. Menanamkan sikap percaya diri

d. Mampu bekerjasama

e. Mampu berperilaku disiplin, jujur dan sportif.

Pendapat lain yaitu menurut Samsudin (2008: 8) berpendapat

bahwa tujuan pengembangan motorik kasar untuk anak usia dini yaitu

untuk penguasaan keterampilan yang tergambar dalam kemampuan

menyelesaikan tugas motorik ktertentu, karena kualitas motorik terlihat

dari seberapa jauh anak tersebut mampu menampilkan tugas motorik yang

diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu. Jika tingkat keberhasilan

dalam melaksanakan tugas motorik tinggi, berarti motorik yang

dilakukannya efektif dan efisien.

B. Metode Outdoor Games dengan Media Dadu Raksasa

1. Pengertian Metode Outdoor Games dengan Media Dadu Raksasa

a. Metode Outdoor Games

Metode merupakan cara yang dalam bekerjanya merupakan alat

untuk mencapai tujuan kegiatan sebagai bagian dari strategi kegiatan

yang sudah dipilih dan ditetapkan (Moeslichatoen, 2004: 7). Sedangkan

menurut Sudjana (2008: 76) metode mengajar adalah cara yang

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

17

dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa atau

peserta didik pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

Pendapat lain Samsudin (2008: 33) mengemukakan bahwa metode

pembelajaran adalah acara yang dilakukan guru untuk membelajarkan

anak agar mencapai kompetensi yang diterapkan.

Pembahasan berikutnya yaitu permainan, permainan asal kata

dasar dari bermain yang artinya sesuatu aktivitas yang dilakukan untuk

memperoleh kesenangan tanpa mempertimbangkan hasil akhir

(Jindrich, 2005: 67).

Hidayatullah (2008: 5) mengemukakan bahwa permainan adalah

berbagai bentuk kompetisi bermain penuh yang hasilnya ditentukan

oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan dan dilakukan secara

perseorangan maupun kelompok. Kegiatan ini banyak melibatkan

aktifitas tubuh atau gerak-gerakan tubuh.

Arti lainnya yaitu permainan adalah kontes sukarela yang didasari

peraturan dan tujuan-tujuan yang dinyatakan dengan jelas menurut

Morris dan Stiehl (dalam Hidayatullah, 2008: 5).

Bettelheim (dalam Hurlock, 1978: 320), mengelompokan

permainan atau games ini dalam kelompok kegiatan bermain aktif yaitu

kegiatan yang memberikan kesenangan dan kepuasan pada anak melalui

aktivitas yang mereka lakukan sendiri. Kegiatan ini banyak melibatkan

aktifitas tubuh atau gerak-gerakan tubuh.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

18

Outdoor games terdiri dari dua kata, yang pertama permainan

atau yang lebih populer disebut games adalah situasi bermain yang

terkait dengan beberapa aturan atau tujuan tertentu, ada rule of games

yang disepakati bersama dan ditentukan dari luar untuk melakukan

kegiatan dalam tindakan yang memiliki tujuan tertentu. Sementara kata

kedua ialah outdoor yaitu suatu kegiatan yang dilakukan di luar ruangan

kelas dapat dilakukan di alam terbuka yang mempunyai tempat luas

(Sugiman, 2009).

Jadi metode Outdoor Games atau permainan outdoor ialah cara

yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta

didik dalam kegiatan belajar mengajar berupa kegiatan dan situasi

bermain yang terkait dengan beberapa aturan atau tujuan tertentu yang

dilakukan di luar ruangan baik dilakukan individu maupun kelompok.

b. Media Dadu Raksasa

Menurut Arsyad (2007: 3) media berasal dari bahasa latin medius

yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau penghantar. Pendapat

lain Briggs (dalam Arief Sudirman, 2009: 6) mengatakan bahwa media

adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang

siswa untuk belajar. Selain itu berpegang pada pendapat Gagne (dalam

Arief Sudirman, 2009: 6) mengemukakan bahwa media adalah berbagai

jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya

untuk belajar.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

19

Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah dadu raksasa

dalam penerapan metode outdoor games, terkait dengan pendapat para

pakar di atas maka media dadu raksasa yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu alat yang digunakan dalam pembelajaran yang

diharapkan mampu merangsang peserta didik khususnya subjek

penelitian sehingga mampu berpartisipasi secara aktif dalam

pembelajaran yang nantinya berpengaruh terhadap keberhasilan

pencapain dari tujuan pembelajaran yang dilaksanakan.

2. Manfaat Outdoor Games dengan Dadu Raksasa

Gallahue (dalam Samsudin, 2008:13) mengemukakan bahwa

untuk mengembangkan pola gerak anak sebaiknya dilakukan melalui

aktivitas-aktivitas seperti permainan salah satunya, dimana aktivitas-

aktivitas tersebut masuk ke dalam wilayah pendidikan jasmani. Kegiatan

anak melalui bermain dan permainan dapat berpengaruh positif terhadap

perkembangna aspek lain yaitu terkait perkembangna fisik anak,

rangsangan bagi kreativitas, penyaluran bagi energi emosional yang

terpendam, penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan dan berfungsi

sebagai sumber belajar (Hurlock, 1978: 323).

Menurut Mariyana (2005: 98) aktivitas outdoor dapat menjadi

tempat yang menunjang bagi berbagai kegiatan dan kesempatan belajar

bagi anak-anak, dan peran terpenting dari aktivitas outdoor adalah untuk

merangsang perkembangan serta pertumbuhan fisik. Kegiatan outdoor

yang dalam hal ini berupa permainan outdoor atau outdoor games dapat

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

20

bermanfaat bagi anak-anak khususnya untuk mengetahui dan mengenal

reaksi tubuh mereka sendiri saat bekerja dalam ruangan dan

membandingkannya dengan situasi ketika beraktivitas di luar ruangan.

Selanjutnya Rita Mariyana mengemukakan bahwa melalui aktivitas

outdoor semua bagian perkembangan anak dapat ditingkatkan, karena

aktivitas outdoor melibatkan multi aspek perkembangan anak.

Moeslichatoen (2004: 32) mengemukakan bahwa melalui bermain

anak belajar mengendalikan diri sendiri, memahami kehidupan,

memahami dunianya. Manfaat yang lainnya yaitu menurut Hidayatullah

(2008:2) mengemukakan bahwa guru harus memandang permainan

sebagai sesuatu yang dapat memberikan kontribusi yang berharga pada

perkembangan total anak, karena melalui permainan anak dalam hal ini

permainan outdoor adalah anak dapat memiliki pengalaman sukses dan

berprestasi. Selain itu keterampilan sosial, menerima aturan, dan

pemahaman yang lebih baik pada dirinya dalam situasi kompetitif dan

kooperatif melalui permainan ini.

Selanjutnya Hidayatulloh (2008:11) menjelaskan bahwa melalui

kegiatan permainan pada anak dapat meningkatkan keterampilan gerak

dasar, mendukung kesegaran fisik dan gerak anak, dapat membantu

pengembangan dan penghalusan berbagai kompetensi sosial dan

memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengimplementasikan

berbagai kemampuan gerak dasar.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

21

Pendapat lain Jindrich (2005: 69) mengugkapkan bahwa bermain

berpengaruh positif pada perkembangan anak antara lain mempengaruhi

perkembangan fisik, dapat digunakan sebagai terapi, dapat mempengaruhi

pengetahuan dan kreativitas anak, dapat mengembangkan tingkah laku

sosial anak dan dapat mempengaruhi nilai moral anak.

Dalam hal ini dapat diketahui bahwa manfaat dari outdoor games ini

ialah dapat mengembangkan pola gerak anak yang merupakan dasar dan

bagian dari kemampuan motorik kasar yang masuk ke dalam ranah

pendidikan jasmani anak. Selain itu ialah dapat melatih dan meningkatkan

koordinasi otot kasar seperti melalui kegiatan merayap, merangkak,

berjalan, berlari, meloncat, melompat, menendang, melempar dan lain

sebagainya dan dapat memberikan pengaruh positif pada aspek

perkebangan baik fisik maupun sosial emosional dan kreativitas anak dan

melalui kegiatan permainan outdoor tersebut anak dapat mengetahui dan

menjelajahi hubungan antara dirinya, ruang dan suatu objek atau benda

dalam ruang.

3. Langkah-langkah Metode Outdoor Games dengan Media Dadu

Raksasa

Dalam penelitian ini peneliti menerapkan tiga rangkaian kegiatan

permainan dalam metode outdoor games tersebut. Adapun kegiatannya

antara lain (1) lari tempel dadu (2) loncat dan lompat dadu, dan (3) lempar

dan tangkap bola. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan metode

outdoor games dengan media dadu raksasa :

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

22

1. Mempersiapkan atat atau media yang akan digunakan serta

menentukan lokasi atau tempat untuk megiatan outdoor games.

2. Mengenalkan media yang akan digunakan dalam outdoor games.

3. Menjelaskan aturan outdoor games.

4. Mencontohkan gerakan dalam kegiatan outdoor games yang akan

dilakukan.

5. Menetukan urutan atau giliran anak yang akan melakukan kegiatan

outdoor games dengan memanfaakan dadu raksaa.

6. Pelaksaan kegiatan outdoor games. Anak melakukan berbagai gerakan

dalam kegiatan outdoor games (berlari tempel dadu, loncat dan lompat

dadu modifikasi serta lempar dan tangkap bola).

C. Kriteria Keberhasilan

1. Pedoman Penilaian

Menurut Ralph Tyler (dalam Yus, 2011: 39) mengatakan bahwa

penilaian merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan

sejauh mana, dalam hal apa dan bagian mana tujuan pendidikan sudah

tercapai. Arti lain penilaian hasil belajar siswa ialah pengukuran yang

dilakukan terhadap kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses

pembelajaran Griffin & Nix (dalam Yus, 2011: 39).

Selanjutnya Samsudin (2008: 65) mengatakan bahwa penilaian

adalah suatu usaha untuk mengumpulkan dan menafsirkan berbagai

informasi secara sistematik, berkala, berkelanjutan, menyeluruh tentang

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

23

proses dan hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang telah dicapai

oleh anak didik melalui kegiatan pembelajaran.

Adapun cara pencatatan hasil penilaian harian menurut Depag

(2008: 50) dilaksanakan dengan pedoman sebagai berikut :

O : untuk anak yang perilakunya belum sesuai dengan apa yang

diharapkan

√ : untuk anak yang berada pada tahap proses menuju apa yang

diharapkan

: untuk anak yang perilakunya melebihi dengan yang diharapkan dan

sudah dapat menyelesaikan tugas melebihi yang direncanakan guru.

Menurut Mendiknas (2010: 11) Prosedur Penilaian harian di

Taman Kanak-kanak menurut pedoman penilaian berupa catatan hasil

penilaian harian perkembangan anak yang dicantumkan pada kolom

penilaian di RKH sebagai berikut :

= Belum Berkembang

= Mulai Berkembang

= Berkembang Sesuai Harapan

= Berkembang Sangat Bagus

Sedangkan menurut Kemendiknas (2004: 6) pencatatan hasil

penilaian harian, pelaksanaanya yaitu berupa catatan hasil penilaian

perkembangan anak pada kolom penilaian Satuan Kegiatan Harian

(SKH). Apabila anak belum mampu mencapai indikator yang diharapkan

dalam SKH atau masih selalu dibantu oleh guru maka dalam kolom

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

24

penilaian mendapat simbol lingkarang kosong (o). Jika anak sudah

mampu mencapai dan melebihi indikator yang diharapkan dalam SKH

maka dalam penilaian mendapat simbol lingkaran penuh ( ). Sedangkan

apabila anak sudah mampu mencapai indikator yang diharapkan maka

dalam penilaian mendapat simbol check list ( √ ).

Dalam penelitian ini menggunakan pedoman penilaian sesuai

dengan pedoman penlaian oleh Diknas (2010) dengan menggunakan

simbol bintang karena tahapan kriteria lebih lengkap dan jelas yaitu mulai

dari yang belum berkembang, mulai berkembang, berkembang sesuai

harapan dan berkembang sangat baik.

2. Indikator Hasil Belajar

Kriteria/ indikator hasil belajar ialah tugas kemampuan anak yang

dicapai dari suatu tahapan pengalaman belajar dalam satu kompetensi

dasar (Depdiknas, 2005). Indikator kemampuan motorik kasar anak usia

dini yaitu dalam hal ini anak TK kelas B menurut Kurikulum Taman

Kanak-Kanak 2004 adalah sebagai berikut :

1) Melompat ke berbagai arah dengan satu atau dua kaki

2) Meloncat dari ketinggian 30 - 40 cm

3) Melempar bola ke sasaran

4) Menangkap bola dengan berbagai variasi dan dll

Freeny, Stephanie dkk (dalam Yus, 2011: 14) mengemukakan

bahwa ada tanda atau ciri-ciri perkembangan motorik kasar pada tahap

preschool yaitu usia 4-6 tahun antara lain :

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

25

1) Berjalan dengan tangan terayun

2) Berlari dengan seimbang dan dapat berhenti secara tiba-tiba

3) Melompat untuk menjangkau benda ke atas atau ke depan

4) Mengayuh sepeda dengan cepat

5) Menangkap dan melempar bola dengan cepat.

Menurut pendapat Samsudin (2008: 15) unsur-unsur motorik kasar

anak usia dini antara lain meliputi kemampuan lokomotor, non-lokomotor

dan kemampuan manipulatif. Adapum unsur-unsur yang termasuk dalam

lokomotor, non-okomotor dan manipulatif tersebut akan diperjelas dalam

tabel berikut :

Tabel 2.1 Unsur-unsur motorik kasar

Unsur-unsur Motorik Kasar

Lokomotor Non-lokomotor manipulatif

berlari,

skipping,

melompat

menekuk, meregang, mendorong,

menarik, mengangkat, menurunkan,

melipat, memutar, mengocok,

melingkar, melambungkan

memukul,

menendang,

melempar serta

menggiring bola.

Isjoni (2011: 112) juga berpendapat bahwa aspek perkembangan

motorik kasar anak usia dini secara umum meliputi memanjat, berlari,

melompat, menendang, melempar dan menangkap.

Dari beberapa uraian di atas maka peneliti mengadaptasi dan

menentukan beberapa indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini

antara lain :

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

26

1) Berlari dengan seimbang

2) Meloncat dengan satu kaki

3) Melompat ke berbagai arah dengan dua kaki

4) Melempar bola tepat ke sasaran

5) Menangkap bola dengan gerakan sempurna

D. Kerangka Berfikir

Pada dimensi tertentu dalam rentangan kehidupan,anak terdapat

beberapa bentuk perkembangan dan proses belajar yang terjadi secara sangat

optimal. Demikian juga, tahun-tahun prasekolah tampaknya menjadi periode

optimal untuk perkembangan motorik yang mendasar dan karenanya

keterampilan-keterampilan motorik mendasar lebih mudah dan lebih efisien

dicapai pada periode usia ini Gallahue (dalam Samsudin : 2008).

Permainan yang dalam hal ini outdoor games merupakan suatu

laboratorium dimana anak dapat menerapkan keterampilan baru yang

dipelajari dengan cara yang tepat (Hidayatullah, 2008). Permainan berperan

dalam membantu mengembangkan kelompok otot-otot besar dan

meningkatkan kemampuan berlari, lari belak-belok dan berbagai kesempatan

kegiatan dengan teman yang lain. Permainan merupakan pokok bahasan yang

mudah diajarkan, karena permainan hanya memerlukan sedikit intervensi dari

guru, kecuali untuk mengatasi kesulitan atau karena alasan-alasan tertentu.

Menurut Hidayatullah (2008) dalam mengajarkan permainan juga dapat

menciptakan berbagai variasi kesempatan belajar kepada anak termasuk

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

27

mengembangkan keterampilan gerak anak, sehingga anak akan memperoleh

suatu landasan keterampilan gerak yang memungkinkan anak berpartisipasi

dengan baik. Jika anak telah memeproleh prasyarat keterampilan permainan

maka olahraga menjadi suatu alternatif untuk mengisi waktu luang.

Anak-anak yang memiliki banyak kesempatan dan dukungan orang

dewasa untuk mempraktekkan keterampilan-keterampilan motorik besar

(berlari, melompat, melempar, dan lain-lain) selama periode ini memiliki

keuntungan kumulatif menjadi lebih baik dan mampu dalam menguasai

keterampilan-keterampilan motorik yang lebih kompleks pada tahun-tahun

berikutnya. Sebaliknya, anak-anak yang memiliki pengalaman awal terbatas

kemungkinan besar mengalami kesulitan untuk menguasai kompetensi fisik

dan menunjukkan keterlambatan ketika mencoba berpartisipasi dalam

aktivitas-aktivitas olahraga tingkat lanjut.

Metode permainan outdoor atau outdoor games dengan media dadu

raksasa untuk meningkatan kemampuan motorik kasar anak TK ini, guru

perlu mempersiapkan area atau lingkungan outdoor yang tidak terlalu luas.

Guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik dan emosi siswa dalam

outdoor games tersebut. Metode bermain outdoor ini menjadikan siswa

tersalurkan energi berlebih yang dimilikinya. Kemampuan motorik kasar

yang telah berkembang dengan baik dapat berpengaruh terhadap aktivitas

serta perkembangan yang lain dan anak terhindar dari segala gangguan yang

mungkin terjadi akibat kemampuan motorik kasar yang terhambat.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

28

Berhasil tidaknya peningkatan kemampuan motorik kasar anak

tersebut bukan hanya merupakan tanggungjawab guru semata tetapi juga

orangtua siswa tersebut. Ketika anak terlalu dibiarkan berlama-lama

melakukan kegiatan atau aktivitas yang kurang memanfaatkan gerak otot-otot

besar tubuh seperti nonton TV atau bermain komputer maka usaha yang

dilakukan guru di sekolah kemungkinan tidak berhasil karena tidak didukung

dengan perhatian atau pengawasan orangtua terhadap anak. Sehingga perlu

adanya kerjasama antara guru dan orangtua.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

29

Berikut bagan kerangka berfikir dalam penelitian ini :

Gambar 2.1 Bagan kerangka berfikir

Kondisi awal

Guru dalam proses pembelajaran

belum menggunakan metode

outdoor games : pembelajaran

kurang menarik, waktu terbatas.

1. Anak didik kurang aktif

2. Kemampuan motorik

kasar rendah

Siklus I

Dalam kegiatan motorik

kasar digunakan metode

outdoor games dengan

media dadu raksasa

Hasil Siklus I :

1. Anak didik mulai menunjukan

minat dan keaktifan dalam

kegiatan motorik kasar

2. Kemampuan motorik kasar

anak dalam berlari, melompat,

meloncat, melempar dan

menangkap bola menunjukan

peningkatan tetapi belum

maksimal (ada beberapa

anak).

Siklus II

1. Anak didik mulai

menunjukan minat dan

keaktifan dalam kegiatan

motorik kasar

2. Kemampuan motorik kasar

anak dalam berlari,

melompat, meloncat,

melempar dan menangkap

bola menunjukan

peningkatan lebih maksimal.

Tindakan

Tindakan

Hasil Akhir :

Kemampuan motorik kasar anak dalam berlari, melompat, meloncat,

melempar dan menangkap bola mengalami peningkatan dengan

menerapkan metode outdoor games dengan media dadu raksasa.

Siklus II

Dalam kegiatan motorik

kasar digunakan metode

outdoor games dengan media

dadu raksasa

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia ...repository.ump.ac.id/6850/3/Addiyanah Aktavia_BAB II.pdf · ... saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. ... yang

30

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teoritik di atas, maka dapat dirumuskan

hipotesis tindakan dalam penelitian ini bahwa penerapan metode outdoor

games dengan media dadu raksasa dapat meningkatkan kemampuan motorik

kasar pada anak TK B Al Irsyad Al Islamiyah Purwokerto Tahun Ajaran

2012-2013.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Addiyanah Aktavia, FKIP UMP, 2013