21
BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom) 1. Pengertian Kebijaksanaan (Widsom) Wisdom atau dalam bahasa Indonesia yang berarti kebijaksanaan bukanlah konsep baru yang berasal dari erateknologi seperti saat ini. Wisdom merupakan kajian kuno dan sudah melewati waktu, pengetahuan dan budaya. Meskipun wisdom merupakan topik kuno, namun persepsi dan definisi hingga sampai saat ini tidak mengalami banyak perubahan. Wisdom diyakini sebagai kekuatan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu kelompok masyarakat tertentu, yang terbentuk karena upaya-upaya yang sudah mereka jalankan bertahun-tahun berdasarkan kemampuannya untuk berpikir, bersikap, dan berperilaku. Wisdom memiliki peran membantu kehidupan seseorang dan juga masyarakat. Konsep wisdom sebagai atribut yang dimiliki manusia mengalami perubahan sebagaimana masyarakat mengalami evolusi dalam kehidupannya. Selama abad ke-20, sudah menjadi topik penelitian dalam ilmu-ilmu sosial dan perilaku. Di ilmu pengetahuan kontemporer, wisdom dianggap sebagai sifat yang ada di dalam diri seseorang dalam mengambil keputusan dengan bijaksana. Dengan demikian, sifat dari kebijaksanaan adalah sebuah tindakan dalam pengambilan keputusan atau keefektifan seseorang dalam mengambil keputusan. Wisdom mensyaratkan bahwa 9 Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

  • Upload
    lamanh

  • View
    237

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kebijaksanaan (Wisdom)

1. Pengertian Kebijaksanaan (Widsom)

Wisdom atau dalam bahasa Indonesia yang berarti kebijaksanaan

bukanlah konsep baru yang berasal dari erateknologi seperti saat ini.

Wisdom merupakan kajian kuno dan sudah melewati waktu, pengetahuan

dan budaya. Meskipun wisdom merupakan topik kuno, namun persepsi dan

definisi hingga sampai saat ini tidak mengalami banyak perubahan.

Wisdom diyakini sebagai kekuatan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu

kelompok masyarakat tertentu, yang terbentuk karena upaya-upaya yang

sudah mereka jalankan bertahun-tahun berdasarkan kemampuannya untuk

berpikir, bersikap, dan berperilaku.

Wisdom memiliki peran membantu kehidupan seseorang dan juga

masyarakat. Konsep wisdom sebagai atribut yang dimiliki manusia

mengalami perubahan sebagaimana masyarakat mengalami evolusi dalam

kehidupannya. Selama abad ke-20, sudah menjadi topik penelitian dalam

ilmu-ilmu sosial dan perilaku. Di ilmu pengetahuan kontemporer, wisdom

dianggap sebagai sifat yang ada di dalam diri seseorang dalam mengambil

keputusan dengan bijaksana. Dengan demikian, sifat dari kebijaksanaan

adalah sebuah tindakan dalam pengambilan keputusan atau keefektifan

seseorang dalam mengambil keputusan. Wisdom mensyaratkan bahwa

9

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

10

individu harus memiliki pengalaman, memiliki informasi yang cukup, dan

pengambilan keputusan dengan kompleks dan dialektis. Selanjutnya,

konsep tersebut telah berkembang dalam literatur psikologi untuk

dimasukkan menjadi bagian dari emosi seseorang. Dalam hal ini, istilah

kontemporer dalam psikologi menunjukkan bahwa kecerdasan dan

pengetahuan yang luas pada diri seseorang tidak cukup untuk

menghasilkan keputusan yang bijaksana.

Beberapa ahli menyebutkan bahwa wisdom adalah sebuah penilaian

yang baik dari perilaku yang ada. Penilaian baik yang dimaksud adalah

mempertimbangkan secara menyeluruh terkait sejumlah aspek pada situasi

tertentu ketika individu menghadapi masalah. Individu akan

mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari dirinya, bagaimana

pembawaan dan emosinya sekaligus kesehatan dan kemampuan fisiknya

ketika mengambil sebuah keputusan serta mempertimbangan situasi sosial

dan budaya (Lerner, Easterbrooks & Mistry, 2003). Menurut Birren dan

Fisher (1990) wisdom adalah integrasi dari aspek afektif, konatif, dan

kognitif dalam kemampuannya menanggapi kewajiban dan problema

hidup. Pandangan lama mengatakan bahwa wisdom adalah area lansia

karena lansia sudah lebih banyak pengalaman sehingga bisa memberikan

nasehat yang berguna. Namun pandangan terbaru menyatakan bahwa

wisdom tersebut bisa diperoleh siapa saja, bahkan remaja, karcna wisdom

adalah suatu kemampuan yang dapat dipelajari dan merupakan gabungan

dari aspek intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi.

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

11

Menurut Kunzmann & Baltes (2005), wisdom dalam kajian psikologi

dilatarbelakangi oleh kajian ilmu lain, yakni: filsafat, sejarah, dan budaya.

Perkembangan kajian sejarah, budaya, dan filsafat tentang masalah wisdom

memberikan sumbangan bagi psikologi dalam membahas tema tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan, wisdom adalah suatu tindakan

mengambil keputusan dengan kemampuan kognitif, afektif, reflektif yang

membantu kehidupan seseorang dan juga masyarakat dalam berinteraksi.

2. Aspek-aspek Kebijaksanaan (Wisdom)

Ardelt (2003) menjelaskan aspek-aspek dari wisdom ada tiga, yaitu :

a. Kognitif

Aspek kognitif adalah kemampuan seseorang untuk memahami apa

yang terjadi di kehidupannya, terutama yang berkaitan dengan

hubungan sesama individu dan hubungan individu dengan kelompok.

Kognitif juga menyangkut sifat positif dan negatif dalam diri seseorang.

Dalam aspek ini seseorang dikatakan memiliki wisdom yang baik

apabila lebih bisa memahami kemampuan dan sifat manusia di

lingkungan masyarakat.

b. Reflektif

Dalam kehidupannya seseorang harus mampu mengembangkan

kesadaran diri dan kepedulian dirinya mengenai sesuatu yang ada di

sekitar kita. Oleh karena itu, aspek reflekif yang dilakukan akan

mengurangi seseorang dalam mementingkan dirinya sendiri, dan

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

12

meningkatkan motivasi seseorang untuk peduli dengan lingkungannya.

Aspek reflektif bisa dikatakan bagaimana seseorang melihat peristiwa

yang ada di sekitarnya dengan sudut pandang yang berbeda, dan

mengurangi seseorang untuk menyalahkan orang lain.

c. Afektif

Aspek afektif adalah mementingkan orang lain dan lebih mengerti

sikap yang timbul dari seseorang oleh karena itu dapat meningkatkan

rasa simpatik dan lebih menghargai orang lain. Rasa afektif pada diri

seseorang menimbulkan emosi positif terhadap perilaku orang lain

seperti lebih mengerti perasaan orang lain, bertindak simpati, dan lebih

menyayangi orang lain. Selain itu aspek afektif seseorang juga akan

mengurangi seseorang untuk bersikap acuh terhadap orang lain.

Pendapat lain dikemukakan oleh Birren dan Fisher (1990) yang

menyebutkan aspek-aspek wisdom ada tiga, diantaranya :

a. Afektif

Menurut Allport dalam Djali (2009) ranah afektif adalah ranah

yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Sikap adalah suatu kesiapan

mental dan syaraf yang tersusun melalui pengalaman dan memberikan

pengaruh langsung kepada respons individu terhadap semua objek atau

situasi yang berhubungan dengan objek itu. Sikap tidak muncul ketika

dibawa lahir, tetapi disusun dan dibentuk melalui pengalaman serta

memberikan pengaruh langsung kepada respons seseorang. Sikap bukan

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

13

tindakan nyata (overt behavior), melainkan masih bersifat tertutup

(covert behavior).

b. Konatif

Menurut Alport dalam Djali (2009) komponen konatif merupakan

kesiapan merespon obyek atau kecenderungan bertindak dengan obyek

sikap. Berdasarkan hasil kerja pikir dan pengetahuan ditunjang dengan

warna emosi timbul suatu kecenderungan untuk bertindak. Bentuk

kecenderungan bertindak ini dapat berupa tingkah laku yang nampak,

pernyataan atau ucapan dan ekspresi atau mimic. Kecenderungan

bersifat subyektif dan sangat dipengaruhui oleh emosi seseorang yang

dianggap atau sesuai dengan perasaan yang akan menjadi bentuk

kecenderungan terhadap objek.

c. Kognitif

Menurut Allport dalam Djali (2009) komponen kognitif berupa

pengetahuan dan informasi mengenai obyek, mencakup fakta-fakta,

pengetahuan, persepsi dan keyakinan tentang obyek, berisi kepercayaan

mengenai obyek, sikap yang diperoleh dari apa yang dilihat dan

diketahui, sehingga terbentuk ide, gagasan, atau karekteristik umum

mengenai obyek sikap.

Sehingga dari 3 (tiga) aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek

kognitif adalah kemampuan seseorang memahami kejadian yang ada di

lingkungannya, aspek afektif adalah tindakan seseorang dalam

mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri, sedangkan aspek

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

14

reflektif adalah melihat sesuatu dilingkungannya dari sudut pandang yang

berbeda dan mengurangi seseorang dalam menyalahkan orang lain.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebijaksanaan (Wisdom)

Basri (2006) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

wisdom ada 5 (lima), yaitu :

a. Kondisi Spiritual-Moral

Kondisi spiritual adalah kondisi seseorang dalam berhubungan dengan

Tuhan. Dalam faktor kondisi spiritual moral mencakup indikasi

bertakwa, religius/beriman, saleh, tawakal, sederhana, bersahaja

kehidupannya, tutur kata halus, lemah lembut, sopan santun, tabah,

tegas.

b. Kemampuan Hubungan Antar Manusia

Kemampuan dalam berhubungan dengan manusia yang memiliki

latarbelakang yang beragam. Dalam hal ini mencakup mau berkorban,

penyayang pada semua, tulus ikhlas, mengayomi, melindungi, pemaaf,

dan penuh pengertian.

c. Kemampuan Menilai dan Mengambil Keputusan

Seseorang dapat menilai lingkungan disekitarnya seperti meninjau

permasalahan dari berbagai sudut pandang, lebih memperhatikan

kepentingan orang banyak daripada pribadi. Selain itu kemampuan

orang dalam memutuskan sesuatu dengan tepat dan berpandangan

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

15

menyeluruh terhadap kehidupan. Serta dapat berlaku adil dalam

keadaan apapun dan kepada siapapun.

d. Kondisi Personal

Kondisi personal seseorang adalah kondisi yang ada di diri seseorang

seperti mawas diri, memiliki tanggung jawab, konsekuen, dan memiliki

rasa percaya diri.

e. Kemampuan Khusus atau Istimewa

Kemampuan khusus atau istimewa adalah kemampuan yang

kebanyakan orang tidak memilikinya, seperti kecerdasan, intuitif,

memiliki pengetahuan dan berwawasan luas, serta memiliki rasa empati

yang baik.

Sehingga faktor-faktor tersebut dapat mempengarui seseorang dalam 3

(tiga) aspek wisdom yaitu kognitif, reflektif, dan afektif. Mislalnya faktor

kemampuan khusus atau istimewa dapat mempengarui aspek kognitif,

semakin baik faktor kemampuan khusus atau istimewa semakin baik pula

aspek kognitif yang berguna untuk memahami kejadian yang ada di

lingkungannya.

B. Pengertian Peserta Didik

Menurut Sinolungan dalam Inggridwati (2007) peserta didik dalam arti

luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang

hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar di

sekolah. Departemen Pendidikan Nasional (2003) menegaskan bahwa, peserta

didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

16

melalui jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Peserta didik merupakan subjek

yang menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan pendidikan dan

pembelajaran. Sinolungan (dalam Inggridwati, Kurnia) juga mengemukakan,

manusia termasuk peserta didik adalah mahluk totalitas “homo trieka”. Ini

berarti manusia termasuk peserta didik merupakan: (a) mahluk religius yang

menerima dan mengakui kekuasaan Tuhan atas dirinya dan alam lingkungan

sekitarnya; (b) mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam

berinteraksi dan saling mempengaruhi agar berkembang sebagai manusia;

serta (c) mahluk individual yang memiliki keunikan seperti ciri khas,

kelebihan, kekurangan, sifat dan kebribadian yang membedakannya dari

individu lain. Sehingga dapat disimpulka peserta didik adalah setiap orang

yang terait dalam proses pendidikan untuk mengembangkan dirinnya melalui

jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

C. Tahap Perkembangan Peserta Didik

Perubahan merupakan hal yang melekat dalam pengertian perkembangan.

Hurlock (dalam Inggridwati, 2007) mengemukakan bahwa perkembangan

atau development merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi

sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Ini berarti,

perkembangan terdiri atas serangkaian perubahan yang bersifat progresif

(maju), baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Perubahan kuantitatif disebut juga pertumbuhan merupakan buah dari

perubahan aspek fisik seperti penambahan tinggi, berat dan proporsi badan

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

17

seseorang. Perubahan kualitatif meliputi perubahan aspek psikofisik, seperti

peningkatan kemampuan berpikir, berbahasa, perubahan emosi dan sikap.

Selain perubahan ke arah penambahan atau peningkatan, ada juga yang

mengalami pengurangan seperti gejala lupa dan pikun. Jadi perkembangan

bersifat dinamis dan tidak pernah statis.

Terjadinya dinamika dalam perkembangan disebabkan adanya

kematangan dan pengalaman yang mendorong seseorang untuk memenuhi

kebutuhan aktualisasi/realisasi diri. Kematangan merupakan faktor internal

yang dibawa setiap individu sejak lahir, seperti ciri khas, sifat, potensi dan

bakat. Pengalaman merupakan intervensi faktor eksternal terutama

lingkungan sosial budaya di sekitar individu. Kedua faktor ini secara simultan

mempengaruhi perkembangan seseorang. Seorang anak yang memiliki bakat

olahraga dan didukung oleh pengalaman dalam lingkungan keluarga yang

mendukung pengembangan bakatnya seperti menyediakan dan memberi

pelatihan olahraga, akan berkembang menjadi seorang handal dalam

berolahraga.

Perubahan progresif yang berlangsung terus menerus sepanjang hayat

memungkinkan manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana

manusia hidup. Sikap manusia terhadap perubahan berbeda-beda tergantung

beberapa faktor, diantaranya pengalaman pribadi, streotipe dan nilai-nilai

budaya, perubahan peran, serta penampilan dan perilaku seseorang. Sit

(2012) menjabarkan perkembangan peserta didik dapat di bagi menjadi

beberapa bagian, antaralain:

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

18

a. Perkembangan Fisik

Manusia terdiri dari fisik dan psikhis. Fisik merupakan tempat

berkembang berbagai perkembangan manusia. Fisik manusia

berkembang dalam beberapa tahapan, mulai tahap anak-anak usia

lanjut. Pertumbuhan dan perkembangan fisik manusia dimulai dari

masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut.

Pertumbuhan fisik manusia dipengaruhi faktor internal dan

eksternal, sehingga bayi kembar sekalipun tidak memiliki irama

perkembangan fisik yang sama, jika tumbuh dan berkembang dalam

lingkungan yang berbeda. Persamaan gen tidak menjamin seseorang

secara fisik akan tumbuh dan berkembang dengan pola yang sama

dengan yang lainnya. Demikian juga kesamaan lingkungan juga tidak

menyebabkan seseorang akan tumbuh dan berkembang secara fisik

sama dengan teman sebayanya. Terjadi interaksi yang cukup intens

antara faktor internal dan eksternal dalam pertumbuhan dan

perkembangan fisik manusia.

Perubahan yang paling dirasakan remaja adalah perubahan fisik.

Terjadi pubertas yaitu proses perubahan yang bertahap dalam internal

dan eksternal tubuh anak-anak sebagai persiapan menjadi dewasa.

Perubahan hormon termasuk hormon seksual membuat remaja menjadi

tidak nyaman dengan dirinya dan juga sekaligus jadi sering terlalu

fokus pada kondisi fisiknya. Misalnya remaja jadi sering berkaca hanya

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

19

untuk melihat jerawat atau poninya, jadi terlalu resah dengan bentuk

tubuhnya, dan sebagainya.

Pada masa remaja ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik yang

cepat. Keadaan fisik pada masa remaja dipandang sebagai suatu hal

yang penting, namun ketika keadaan fisik tidak sesuai dengan

harapannya (ketidaksesuaian antara body image dengan self picture)

dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri. Begitu

juga, perkembangan fisik yang tidak proporsional. Kematangan organ

reproduksi pada masa remaja membutuhkan upaya pemuasan dan jika

tidak terbimbing oleh norma-norma dapat menjurus pada

penyimpangan perilaku seksual.

Secara umum perubahan-perubahan fisik remaja laki-laki: 1)

Pertumbuhan rambut pubis atau kemaluan, 2) Pembesaran badan, 3)

Pembesaran penis, 4) Perubahan suara karena pertumbuhan pita suara,

5) Tumbuhnya rambut di wajah dan ketiak, 6) Kelenjar menghasilkan

minyak dan keringat. Sedangkan perubahan perkembangan fisik remaja

perempuan, yaitu: 1) Pertumbuhan rambut kemaluan, 2) Pertumbuhan

badan, 3) Menstruasi, 4) Pertumbuhan bulu ketiak, 5) Kelenjar

menghasilkan minyak dan keringat.

b. Perkembangan Kognitif

Kognitif adalah kemampuan berpikir pada manusia. Ditinjau dari

perspektif teori kognitif Piaget, maka pemikiran masa remaja telah

mencapai tahap pemikiran operasional formal (formal operational

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

20

thought), yakni suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai kira-

kira 11 atau 12 tahun dan terus berlanjut sampai remaja mencapai masa

tenang atau dewasa. Pada tahap ini anak sudah mulai berfikir abstrak

dan hipotesis. Pada masa ini anak sudah mampu memikirkan sesuatu

yang akan atau mungkin terjadi.

Di samping itu pada tahap ini remaja juga sudah mampu berpikir

secara sistematik. Remaja telah mampu memikirkan semua

kemungkinan secara sistematik untuk memecahkan masalah. Mereka

juga memiliki kemampuan berpikir alternatif, sehingga kemungkinan

menyelesaikan masalah yang mereka hadapi lebih beragam

c. Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial merupakan kematangan yang dicapai dalam

hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai

proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma

kelompok, moral, dan tradisi serta meleburkan diri menjadi satu

kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama. Manusia dilahirkan

belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain.

Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan

pengalaman bergaul dengan orang-orang di lingkungannya. Kebutuhan

berinteraksi dengan orang lain telah muncul sejak usia enam bulan. Saat

itu anak telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota

keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan

perilaku sosial lain, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras)

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

21

dan kasih sayang. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah

makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup sendiri, mereka butuh

interaksi dengan manusia lainnya. Interaksi sosial merupakan

kebutuhan kodrati yang dimiliki oleh manusia.

Menurut teori perkembangan psikososial digagas oleh Erik Erikson

masa remaja yang memasuki umur 12 hingga 18 tahun adalah

memasuki fase Ego-Identity vs Role Confusion (Identitas Diri vs

Kekacauan Peran), seorang remaja mengunakan kemampuan berpikir

hipotetiknya untuk mencari jawaban-jawaban yang berkaitan dengan

identitas dirinya. Dengan kemampuan tersebut dia akan menemukan

pemecahan masalah yang berkaitan dengan lingkungannya.

d. Perkembangan Emosi

Perkembangan emosional dimulai pada usia dini, ketika anak-anak

masuk taman kanak-kanak dan prasekolah. Melalui interaksi mereka

dengan orang lain, anak-anak mengembangkan kemampuan sosial dan

intelektualnya. Perkembangan emosional dan intelektual biasanya

berjalan beriringan untuk membantu anak mengembangkan

kemampuan sosialnya, karena interaksi antara anak-anak dan orang

dewasa menciptakan kesehatan emosional.

Remaja usia 12-18 tahun sejalan dengan perkembangan kognitifnya

telah mampu menerjemahkan situasi sosial yang tepat untuk

mengekspresikan emosi. Jika pengaturan diri pada usia sebelumnya

telah baik, Erikson menyatakan pada usia remaja berada pada tahap

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

22

industri dan identitas diri. Mereka akan lebih pandai bersahabat dan

mulai melepaskan diri dari ikatan emosi yang lebih kuat dengan orang

tuanya.

Pada usia remaja semua emosi primer dan sekunder telah muncul

dengan pengaturan yang berbeda-beda. Remaja yang memiliki identitas

diri yang baik akan menampilkan emosi-emosi primer dan sekunder

sesuai dengan situasi sosial yang dihadapinya. Dia tidak akan

menunjukkan sikap gembira dan senang ketika keluarga/sahabatnya

ditimpa kesulitan atau musibah demikian juga sebaliknya. Dia juga

tidak akan merasa bersalah ketika menunjukkan rasa gembira dan

senang ketika dia mendapatkan keberhasilan.

e. Perkembangan Moral

Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan

kemampuan seseorang untuk mengetahui baik dan buruk suatu

perbuatan, kesadaran untuk melakukan perbuatan baik, kebiasaan

melakukan baik, dan rasa cinta terhadap perbuatan baik. Moral

berkembang sesuai dengan usia anak.

Seseorang remaja menaati moral didasarkan pada standar-standar

(internal) tertentu, tetapi mereka belum menaati standar-standar orang

lain (eksternal), seperti orangtua atau aturan-aturan masyarakat.

Tingkat ini dibagi kepada tahap norma-norma interpersonal (seseorang

menghargai kebenaran, kepedulian, dan kesetiaan kepada orang lain

sebagai landasan pertimbangan moral) dan tahap moralitas sistem sosial

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

23

(pertimbangan moral didasarkan atas pemahaman aturan sosial, hukum-

hukum, keadilan, dan kewajiban)

f. Perkembangan Agama

Pada masa remaja sikap beragama bukan lagi sekedar peniruan dan

pembiasaan, tetapi agama mulai berkembang menjadi identitas diri

remaja. Remaja telah mulai mengambil sikap sadar terhadap agamanya,

sehingga pindah (konversi) agama dapat terjadi pada masa remaja.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa perkembangan peserta didik

mencakup 6 (enam) hal, yaitu perkembangan fisik mencakup perkembangan

yang berkaitan dengan fisik, dalam tahap perkembangan peserta didik yang

merupakan tahap perkembangan remaja seperti perubahan suara, tumbuhnya

rambut di kemaluan dan pembesaran badan. Perkembangan kognitif

merupakan kemampuan seseorang dalam berfikir, maka pemikiran peserta

didik yang merupakan masa remaja telah mencapai tahap pemikiran

operasional formal (formal operational thought), pada tahap ini anak sudah

mulai berfikir abstrak, hipotesis, sistematik untuk memecahkan masalah,

berpikir alternatif, sehingga kemungkinan menyelesaikan masalah yang

mereka hadapi lebih beragam.

Perkembangan sosial proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap

norma-norma kelompok, moral, dan tradisi serta meleburkan diri menjadi

satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama masa remaja yang

memasuki umur 12 hingga 18 tahun adalah memasuki fase Ego-Identity vs

Role Confusion (Identitas Diri vs Kekacauan Peran), seorang remaja

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

24

mengunakan kemampuan berpikir hipotetiknya untuk mencari jawaban-

jawaban yang berkaitan dengan identitas dirinya. Dengan kemampuan

tersebut dia akan menemukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan

lingkungannya.

Perkembangan emosi remaja usia 12-18 tahun sejalan dengan

perkembangan kognitifnya telah mampu menerjemahkan situasi sosial yang

tepat untuk mengekspresikan emosi, lebih pandai bersahabat dan mulai

melepaskan diri dari ikatan emosi yang lebih kuat dengan orang tuanya.

Perkembangan moral berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk

mengetahui baik dan buruk suatu perbuatan. Seseorang remaja menaati moral

didasarkan pada standar-standar (internal) tertentu, tetapi mereka belum

menaati standar-standar orang lain (eksternal), seperti orangtua atau aturan-

aturan masyarakat.

Pada masa remaja perkembangan agama bukan lagi sekedar peniruan dan

pembiasaan, tetapi agama mulai berkembang menjadi identitas diri remaja.

Remaja telah mulai mengambil sikap sadar terhadap agamanya, sehingga

pindah (konversi) agama dapat terjadi pada masa remaja.

D. Pengertian Suku Bangsa

Menurut Koentjaningrat (2003), suku bangsa adalah suatu golongan

manusia yang terikat oleh kesadaran dan jati diri mereka akan kesatuan dari

kebudayaan mereka, sehingga kesatuan kebudayaan tidak ditentukan oleh

orang luar, melainkan oleh warga kebudayaan yang bersangkutan itu sendiri.

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

25

Sedangkan menurut Hidayah (2015), suku bangsa adalah paroh atau bagian

dari suatu bangsa yang di zaman modern ini direpresentasikan oleh negara-

bangsa. Sebelum tergabung ke dalam sebuah negara-bangsa, ketika kesatuan

hidup itu masih hidup sendiri-sendiri, masing-masing dapat disebut sebagai

suatu bangsa. Sebuah suku bangsa dianggap ada jika ada pengakuan dari

warga suku bangsa itu sendiri, dan pengakuan dari suku bangsa di sekitarnya.

Pengakuan itu sedniri dapat terjadi karena ada ciri-ciri menonjol yang slaing

membedakan antara suku bangsa dengan suku bangsa lain. Ciri yang

menonjol, memiliki perbedaan yang jelas, dengan ciri suku bangsa yang lain,

biasanya adalah bahasa dan adat istiadat, sert acorak budaya tertentu yang

sering dijadikan sebagai simbol jati diri oleh suku bangsa tersebut.

E. Karakteristik Suku Bangsa

1. Karaktersitik Suku Jawa

Suku Jawa sering juga menyebut dirinya Wong Jowo, yang merupakan

suku bangsa yang paling banyak populasinya dan persebarannya yang luas

di seluruh Indonesia. Daerah kebudayaan suku Jawa Meliputi bagian

tengah sampai bagian timur Pulau Jawa sedangkan bagian baratnya dihuni

suku Sunda. Kesatuan hidup suku Jawa yang utama adalah desa yang

dikepalai oleh seorang lurah atau kepala desa (Hidayah, 2015).

2. Karaktersitik Suku Sunda

Suku Sunda adalah salah satu suku bangsa yang mendalami sebagian

besar wilayah Propinsi Jawa Barat dan merupakan penduduk asal daerah

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

26

itu. Luas wilayah Propinsi Jawa Barat adalah 43.177 kilometer peseregi.

Diperkirakan jumlah suku Sunda tidak lebih dari 20 juta jiwa, hingga kini

diperkirakan mencapai 30 juta jiwa (Hidayah, 2015). Suku Sunda

mempunyai kekayaan dalam hal folkor, seperti ungkapan-ungkapan

tradisional berupa pribahasa, pepatah, yang digunakan dalam percakapan

sehari-hari. Selain itu ada pula teka-teki, puisi rakyat, pantun (Melalatoa,

1995).

3. Karakteristik Suku Betawi

Betawi berasal dari kata Batavia, yaitu nama kota Jakarta pada zaman

penjajahan Belanda. Suku Betawi merupakan suatu suku bangsa yang baru

yang terbentuk oleh campuran berbagai suku bangsa lain sejak zaman

Jakarta masih sebagai pelabuhan Sunda Kelapa, kemudian dirubah

menjadi Batavia. Pada masa sekarang masyarakat suku Betawi masih bisa

ditemui di beberapa tempat dalam kota Jakarta, akan tetapi kebanyakan

sudah terdesak dan memilih tempat tinggal di pinggir wilayah Jakarta

seperti Cisalak, Tambun, Bekasi, Tangerang. Jumlah suku Betawi

diperkirakan mencapai 778,953 jiwa.

4. Karakteristik Suku Minangkabau

Menurut Melalatoa (1995), suku Minangkabau adalah suku bangsa

dengan daerah asal (etnografis tradisional) yang biasa mereka Rumah

Minang atau Alam Minangkabau. Nama Minangkabau konon berasal dari

kemenangan dalam peristiwa “adu kerbau” dengan orang-orang kerajaan

Majapahit. Orang Minangkabau menjagokan seekor anak kerbau yang di

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

27

pasang taji yang tajam sebagai tanduknya, berhasil mengalahkan kerbau

besar dari Majapahit. Ada juga yang berpendapat bahwa Minangkabau

bersasal dari peristiwa “kerbau yang menang”. Minangkabau merupakan

wilayah administratif Propinsi Sumatra Utara, kecuali kepulauan

Mentawai yang merupakan daerah asal orang Mentawai. Propinsi Sumatra

Barat luasnya 42.297,30 kilometer persegi.

Minangkabau termasuk salah satu dari delapan suku bangsa yang

jumlahnya satu juta atau lebih orang. Suku Minangkabau sendiri menurut

data berjumlah 1.927.690 jiwa. Dahulu Suku Minangkabau hanya

mempunyai kesetiaan pada nagari (desa) mereka sendiri. Penduduk Suku

Minangkabau mempunyai kekuasaan mengatur masalah-masalah dalam

masyarakat mereka masing-masing. Suku Minangkabau tidak mengenal

adanya kekuasaan lebih tinggi yang mempunyai wewenang untuk turut

campur tangan. Suku Minangkabau umumnya memeluk agama Islam,

namun dalam keadaan lain banyak juga yang percaya hal-hal yang tidak

diajarkan dalam Islam.

F. Kerangka Berfikir

Wisdom diyakini sebagai kekuatan yang dimiliki oleh seseorang atau

suatu kelompok masyarakat yang terbentuk karena upaya-upaya yang sudah

mereka jalankan bertahun-tahun berdasarkan kemampuannya untuk berpikir,

bersikap dan berperilaku yang membantu kehidupan seseorang dan juga

masyarakat dalam berinteraksi di lingkungannya. Indonesia merupakan

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

28

masyarakat yang majemuk lebih dari 1.128 suku bangsa tersebar di seluruh

Indonesia, sehingga tidak hanya masyarakat yang memiliki kemajemukan

suku bangsa, namun di tingkat sekolahpun memiliki kemajemukan suku

bangsa.

Penelitian yang dilakukan oleh Widiastuti (2013) perbedaan budaya

yang di bawa dalam latar belakang suku bangsa menjadi kurangnya

pemahaman dan komunikasi antar budaya yang terbatas menjadi pemicu

konflik. Faturochman (2007) menjelaskan bahwa pengembangan

kemasyarakatan majemuk yang terdapat perbedaan suku bangsa

diperlukannya aspek psikologis salah satunya wisdom. Sehingga wisdom

sangat berpengaruh kepada sikap seseorang dalam merespon lingkungannya

yang memiliki latar belakang suku yang berbeda. Menurut penelitian Akmal

& Nurwianti (2009) bahwa kekuatan karakter suku Minangkabau dipengaruhi

oleh wisdom. Berdasarkan tinjauan teori dan hasil penelitian dapat

digambaran kerangka berpikir di bawah ini :

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijaksanaan (Wisdom)repository.ump.ac.id/2978/3/BAB II.pdf · intelegensi, sosial, emosi, dan motivasi. Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia

29

Gambar 1

Kerangka Berfikir

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Terdapat perbedaan kebijaksanaan

(wisdom) pada peserta didik berbeda suku bangsa kelas X Madrasah Aliyah Al

Irsyad Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Peserta didik berbeda suku bangsa

kelas X Madrasah Aliyah Al Irsyad

Tengaran

Minangkabau

u

Betawi Sunda Jawa

Aspek Wisdom :

a. Kognitif

b. Reflektif

c. Afektif

Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom)…, Novan Kurnia Riskianto, Fakultas Psikologi, UMP, 2017