37
10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata ‘motive’ yang berasal dari bahasa Latin ‘movere’ yang berarti to move bergerak. Para ahli berpendapat bahwa tingkah laku manusia didorong oleh motif-motif tertentu. Motif sering di definisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas yang dimulai dari dorongan diri sendiri dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Maslow (Mulyasa 2002:120) mendefinisikan, motivasi sebagai tenaga pendorong dari dalam yang menyebabkan orang untuk melakukan sesuatu atau berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Mangkunegoro dalam (Muhamad, 2010:23), berpendapat bahwa motivasi adalah kondisi yang menggerakkan seseorang agar mampu mencapai tujuan. Motivasi pada dasarnya mengandung tiga komponen yaitu: menggerakkan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia. Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada diri individu, mengarahkan berarti menyalurkan perilaku dan menopang maksudnya menjaga perilaku lingkungan sekitar. Sedangkan Hamalik (2003:158) berpandangan bahwa motivasi merupakan suatu perubahan energi dari dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut Gage dan Berliner dalam (Sri Esti, 2008:329) menyamakan motivasi seperti mesin (intensitas) dan kemudi (direction) sebuah mobil. Intensitas dan arah sangat sulit untuk dipisahkan, intensiatss dari motivasi yang digunakan untuk satu kegiatan

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

10

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Motivasi Kerja Guru

2.1.1 Konsep Motivasi

Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata ‘motive’ yang berasal

dari bahasa Latin ‘movere’ yang berarti to move ‘bergerak’. Para ahli berpendapat

bahwa tingkah laku manusia didorong oleh motif-motif tertentu. Motif sering di

definisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas yang dimulai dari

dorongan diri sendiri dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Maslow (Mulyasa

2002:120) mendefinisikan, motivasi sebagai tenaga pendorong dari dalam yang

menyebabkan orang untuk melakukan sesuatu atau berusaha untuk memenuhi

kebutuhannya. Mangkunegoro dalam (Muhamad, 2010:23), berpendapat bahwa

motivasi adalah kondisi yang menggerakkan seseorang agar mampu mencapai

tujuan.

Motivasi pada dasarnya mengandung tiga komponen yaitu: menggerakkan,

mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia. Menggerakkan berarti

menimbulkan kekuatan pada diri individu, mengarahkan berarti menyalurkan

perilaku dan menopang maksudnya menjaga perilaku lingkungan sekitar.

Sedangkan Hamalik (2003:158) berpandangan bahwa motivasi merupakan suatu

perubahan energi dari dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan

timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut Gage dan

Berliner dalam (Sri Esti, 2008:329) menyamakan motivasi seperti mesin

(intensitas) dan kemudi (direction) sebuah mobil. Intensitas dan arah sangat sulit

untuk dipisahkan, intensiatss dari motivasi yang digunakan untuk satu kegiatan

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

11

mungkin tergantung pada besarnya intensitas itu dari pada direction. Motivasi

dalam arti kognitif, motivasi diasumsikan sebagai aktivitas dalam menentukan

kerangka dasar tujuan dan perilaku dirinya untuk mencapai tujuan tertentu. Dari

berbagai pandangan tentang motivasi, motivasi selalu dikaitkan dengan keinginan,

tujuan, dorongan, kebutuhan, motif, insentif dan dapat disimpulkan bahwa

motivasi adalah perubahan energi pada setiap individu yang menyebabkan

timbulnya reaksi seseorang untuk melakukan sesuatu guna memenuhi

kebutuhannya.

Keberhasilan suatu organisasi atau lembaga dipengaruhi oleh berbagai

faktor, baik faktor yang datang dari dalam maupun yang datang dari lingkungan

sekitar dimana individu berada. Dari faktor-faktor yang berkaitan dengan

keberhasilan suatu organisasi atau lembaga, faktor motivasi merupakan suatu

faktor yang cukup dominan dan dapat menggerakkan faktor-faktor lain kearah

efektivitas kerja individu. Ditinjau dari perilaku manusia, menyatakan bahwa

motivasi merupakan konsep inti yang digunakan oleh para ahli hubungan manusia

(human relation) dalam menjelaskan perilaku manusia. Menurut para ahli

tersebut, istilah motivasi dan perilaku itu saling berkaitan, karena perilaku

manusia itu muncul sebagai akibat dari motivasi. Namun, dalam hal ini harus

diakui bahwa motivasi hanya merupakan salah satu kelas determinan yang paling

penting dari perilaku.

Motivasi dan perilaku itu berhubungan melalui kebutuhan dan keinginan

(hasrat). Kebutuhan menciptakan tekanan (tension) yang dimodifikasi oleh

budaya atau situasi seseorang sehingga menyebabkan keinginan (hasrat) tertentu.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

12

Keinginan ini dimaknai dengan insentif positif dan negatif untuk menghasilkan

respon atau tindakan tertentu. Hamalik (2003:161) menyebutkan tiga fungsi

motivasi yaitu;

(1) Mendorong timbulnya kelakuan atas suatu

perbuatan, tanpa adanya motivasi maka tidak akan

timbul suatu perbuatan.

(2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya

motivasi mengarahkan perbuatan kepencapaian

tujuan yang diinginkan.

(3) Motivasi berfungsi sebagai pengerak, artinya

motivasi berfungsi seperti mesin, besar kecilnya

motivasi akan mempenagruhi cepat atau

lambatnya pekerjaan.

Dalam kaitannya dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru motivasi

mempunyai peranan yaitu; motivasi dapat mempengaruhi tingkat berhasil atau

tidaknya sebuah pembelajaran. Suatu pembelajaran yang berlandasakan motivasi

pada dasaranya merupakan pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan,

dorongan, motif dan minat yang ada pada guru. Pembelajaran yang bermotivasi

memerlukan sebuah kreativitas dan imajinatif dengan tujuan memelihara dan

membangkitkan motivasi, dan guru yang memiliki motivasi akan menerapkan

disiplin dalam kelas yang baik demi kemajuan siswanya.

Bedasarakan pengertian dan analisis tentang motivasi yang telah dijelaskan,

pada pokoknya motivasi dibagi menjadi dua jenis yaitu motivasi intrinsik dan

ekstrinsik (Hamalik, 2003:162). Motivasi intrinsik adalah motivasi yang

mendorong seseorang untuk berprestasi dan bersumber dari dalam diri individu

tersebut, yang lebih dikenal dengan motivasional. Selanjutnya dikemukakan

Herzberg dalam (Rezky, 2012:19) yang tergolong sebagai faktor motivasional

diantaranya; keberhasilan, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, dan

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

13

pengembangan. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang bersumber

dari luar dan mempengaruhi perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang yang

lebih dikenal dengan teori hygne factor. Herzberg dalam (Rezky, 2012:21) juga

mengemukakan faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik diantranya;

kebijakan dan administrasi, supervisi, hubungan antar pribadi, kondisi kerja, dan

gaji. Dari berbagai pandangan tentang fungsi motivasi, kaitannya dengan

pembelajaran dan jenis motivasi dapat disimpulkan motivasi intrinsik dan

ekstrinsik berfungsi sebagai pendorong, pengarah dan penggerak untuk

menentukan tingkat berhasil atau gagalnya suatu pembelajaran dengan

memperhatikan tingkat kreativitas dan imajinatif guru.

2.1.2 Pengertian Guru

Guru merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran, baik dijalur

formal maupun informal. Dalam setiap upaya peningkatan mutu pendidikan, tidak

dapat dilepaskan dari berbagai hal yang berkaitan dengan eksistensi guru. Faktor

sosial dan budaya di Indonesia telah memposisikan guru sedemikian rupa

sehingga guru di Indonesia memiliki peran ganda. Guru sebagai pendidik yang

harus bisa mentransformasikan ilmu pengetahuan kepada siswa tetapi guru juga

harus bisa menjaga moral siswanya. Seringkali guru dianggap sebagai orang tua

kedua, setelah orang tua siswa dalam proses pendidikan global.

Dalam konteks bahasa jawa guru sering dikonotasikan “digugu lan ditiru”

(menjadi panutan utama). Selanjutnya menurut Undang-Undang RI No. 14 tahun

2005 tentang guru dan dosen pasal (1) ayat (1) menyatakan bahwa, guru adalah

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

14

pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan

menengah. Guru adalah profesi bagi seseorang yang memiliki latar belakang

pendidikan keguruan yang memadai, (Aan Hasanah, 2012:23). Mengacu pada

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 42 ayat (1) bahwa pendidik

harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang

kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Dari pasal diatas dapat disimpulkan bahwa guru merupakan tenaga pendidik

yang professional artinya, pekerjaan ini membutuhkan keahlian khusus. Menurut

Imam Wahyudi (2012:100) profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang

memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu

atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Kemudian Surya, dkk

dalam (Aan Hasanah, 2012:17 ) membagi profesional kedalam dua makna;

Pertama, mengacu pada sebuatan tentang orang yang menyandang suatu profesi.

Kedua, mengacu pada sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan

unjuk kerja sesuai dengan profesinya. Penyandangan dan penampilan profresional

mendapat pengakuan, baik formal (pemerintah atau organisasi profesi) dan

informal (masyarakat dan pengguna jasa profesi). Dikutip dari Hamalik

(2003:118) yang menytakan bahwa pekerjaan sebagai guru adalah pekerjaan yang

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

15

professional maka ada syarat yang harus dipenuhi agar menjadi seorang guru yang

professional diantaranya;

(1) Harus memiliki bakat sebagai guru, (2) Harus memiliki

keahlian sebagai guru, (3) Memiliki kepribadian yang baik

dan terintegrasi, (4) Memiliki mental yang sehat, (5)

Berbadan sehat, (6) Memiliki pengalaman dan pengetahuan

yang luas, (7) Guru adalah manuasia yang berjiwa pancasilais

dan (8) Guru adalah seorang warga Negara yang baik.

Sebenarnya syarat untuk menjadi guru bila dicermati lebih dalam hanya ada

dua, yaitu kualifikasi akademik minimum (ijazah D4/S1) dan penguasaan

kompetensi minimal sebagai guru yang dibuktikan dengan sertifikat pendidik

merupakan bukti formal dari pemenuhan dua syarat tersebut, (Imam Wahyudi,

2012:101). Hal ini sejalan dengan Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang

guru dan dosen pasal (1) ayat (12) yang menyebutkan bahwa sertifikat pendidik

merupakan bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan

dosen sebagai tenaga professional. Jika guru sudah memenuhi syarat-syarat diatas,

baru dapat dikatakan sebagai guru profesional. Menurut Hamalik (2003:118),

guru yang profesional harus menguasai seluk-beluk pendidikan dan pengajaran

serta ilmu-ilmu lainnya serta telah mendapatkan pendidikan khusus sebagai guru.

Guru professional tidak boleh terombang-ambing oleh selera masyarakat

karena tugasnya adalah membantu dan membuat siswa belajar (to help the others

learn), terlepas dari persoalan apakah mereka suka atau tidak suka. Menurut Aan

Hasanah, (2012:33) kerakteristik profesional guru adalah mempunyai komitmen

pada siswa dan proses belajarnya, menguasai secara mendalam bahan belajar serta

cara pembelajarannya, bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa, mampu

berfikir sistematis tentang apa yang dilakukan dan dapat belajar dari pengalaman,

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

16

dan menjadi partisipan aktif masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.

Sedangkan menurut Glickman dalam (Imam Wahyudi, 2012:101), menegaskan

bahwa seseorang akan bekerja secara professional bilamana orang tersebut

memiliki kemampuan (ability) dan motivasi (motivation), seorang guru dapat

dikatakan professional bilamana memiliki kemampuan yang tinggi. Dari beberapa

pendapat diatas guru profesional adalah guru yang mampu menguasai dirinya

sendiri, menguasi seluk beluk pendidikan atau ilmu-ilmu lainnya, dapat berfikir

sistematis dan memiliki motivasi yang tinggi untuk membantu dan membuat

siswa belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

2.1.3 Motivasi Kerja Guru

Guru merupakan orang yang mempunyai peranan penting dalam pencapaian

keberhasilan proses pembelajaran karena guru secara langsung bersinggungan

dengan siswa. Guru merupakan sumber daya manusia yang menjadi perencana,

pelaku dan penentu tercapainya tujuan pendidikan. Untuk itu dalam menunjang

kegiatan guru diperlukan iklim sekolah yang kondusif dan hubungan yang baik

antar unsur-unsur yang ada di sekolah antara lain kepala sekolah, guru, tenaga

administrasi dan siswa. Serta hubungan baik antar unsur-unsur yang ada di luar

sekolah seperti dengan orang tua murid atau masyarakat.

Menurut Herzberg dalam (David Alexio, 2011:14) menyatakan bahwa

motivasi kerja adalah suatu dorongan untuk menentukan perilaku seseorang dalam

melakukan pekerjaannya. Motivasi kerja merupakan suatu kekuatan energetik

yang dimiliki seseorang untuk menunjukkan perilaku terkait pekerjaan dan

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

17

menetukan bentuk, arah serta intensitas. Motivasi juga bukan merupakan hal yang

mudah dilakukan, karena terkadang seorang pimpinan sulit untuk mengetahui

kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) yang diperlukan oleh seorang bawahan

dalam menyelesaikan pekerjaannya. Motivasi bukan timbul dari dalam diri

manusia saja melainkan juga dari kekuatan-kekuatan lingkungan yang

mempengaruhi individu untuk melakukan sesuatu berdasarkan tujuan tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya untuk dicapai. Dorongan tersebut dapat berdampak

positif maupun negatif bagi individu kalau tidak diarahkan, baik oleh diri sendiri

maupun orang lain yang juga mengetahui potensi-potensi yang dimiliki oleh

individu tertentu. Hubungan motivasi kerja dengan kinerja mengajar guru dapat

dilihat dari peran guru dalam menjalankan tugasnya secara optimal salah satunya

dapat dilihat dari motivasi atau kemauan guru dalam melakukan Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Daryanto (2013:212), mendefinisiakan

pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi guru

yang dilaksanakan sesuai kebutuhan, secara bertahap, berkelanjutan untuk

meningkatkan profesionalitas guru. Dikutip dari Permeneg PAN dan RB No. 16

Tahun 2009, unsur-unsur kegiatan dalam pengembangan keprofesian

berkelanjutan meliputi :

a. Pengembangan diri, merupakan upaya untuk

meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki

kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-

undangan atau kebijakan pendidikan nasional serta

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau

seni. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan

melalui diklat fungsional dan atau kegiatan kolektif

guru untuk meningkatkan kompetensi dan atau

keprofesian guru. Kegiatan kolektif guru diantaranya;

Lokakarya atau kegiatan bersama (KKG, MGMP,

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

18

MGBK, KKKS, dan MKKS) yang bertujuan untuk

menyusun dan mengembangkan kurikulum,

pembelajaran, penilaian dan media pembelajaran,

keikutsertaan pada kegiatan ilmiah, dan kegiatan

kolektif lain yang sesuai dengan tugas dan kewajiban

guru. Banyak sekali materi yang dipelajari dan manfaat

yang dapat diambil dalam diklat fungsional maupun

kegiatan kolektif guru. Bagi guru yang telah mengikuti

diklat fungsional dan atau kegiatan kolektif

berkewajiban mendiseminasikan kepada rekan guru

lainnya minimal sekolah masing-masing, sebagai

bentuk kepedulian dalam peningkatan kualitas

pendidikan. Guru yang semacam ini akan mendapat

penghargaan berupa angka kredit sesuai peranannya

sebagai nara sumber.

b. Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah

dipublikasikan kepada masyarakat sebagai bentuk

kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses

pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia

pendidikan secara umum. Publikasi ilmiah mencakup

dua kelompok : Pertama, pada forum ilmiah artinya

guru bertindak sebagai nara sumber dalam lokakarya,

koloqium baik yang diselenggarakan tingkat sekolah,

kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun

internasional. Kedua, publikasi ilmiah berupa hasil

penelitian atau gagasan ilmu bidang pendidikan formal.

Publikasi ini dapat berupa karya tulis penelitian,

penelitian tindakan kelas, tulisan ilmiah popular, dan

artikel ilmiah bidang pendidikan. Karya ilmiah ini harus

sudah dijurnalkan minimal sudah diseminarkan tingkat

sekolah.

c. Karya inovatif merupakan karya yang berfisat

pengembangan, modifikasi atau penemuan baru sebagai

kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses

pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia

pendidikan, sains/teknologi, dan seni. Karya inovatif

dapat berupa penemuan teknologi tepat guna, penemuan

dan penciptaan karya seni, membuat atau memodifikasi

alat peraga/media pembelajaran pada tingkat provinsi

maupun nasional.

Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) yang mencakup

ketiga unsur tersebut harus dilaksanakan secara berkelanjutan, agar guru selalu

menjaga dan meningkatkan keprofesoinalismenya dan tidak hanya sekedar

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

19

pemenuhan angka kredit. Walaupun angka kredit guru telah memenuhi untuk

persyaratan kenaikan pangkat dan jabatan fungsional, guru harus tetap wajib

melakukan kegiatan pengembangan keprofesian.

Sebagai seorang guru professional, guru harus mempunyai motivasi yang

baik dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Motivasi yang baik dapat diartikan

dengan timbulnya keinginan dan kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan

tugas-tugas mengajar tanpa adanya unsur-unsur lain yang mengakibatkan guru

menjadi terpaksa melaksanakan tugas mengajarnya, misalnya takut kepada

pimpinan, ingin mendapat perhatian dan lain sebagainya. Apabila motivasi

semacam ini muncul, maka harus dicari solusinya seperti yang disinggung teori

Maslow (Sri Esti, 2008:345), kebutuhan paling rendah harus dipuaskan sebelum

orang mencoba memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Satu konsep yang

diperkenalkan Maslow dikutip dari (Sri Esti, 2008:345) yaitu :

Perbedaan antara deficiency needs dan growth needs.

Deficiency needs (rasa aman, cinta dan harga diri) adalah

menyangkut fisik dan psikis, kebutuhan ini harus dipuaskan

kemudian motivasi untuk kebutuhan ini akan hilang.

Sebaliknya, growth needs seperti (kebutuhan ingin tahu dan

mengerti, kebutuhan untuk keindahan dan kebutuhan

aktualisasi diri) yang tidak pernah dipuaskan seluruhnya.

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

20

Kebutuhan – kebutuhan yang memotivasi tingkah laku seseorang dibagi Maslow

kedalam tujuh kategori yang dapat digambarkan :

Gambar 2.1

Hierarki Kebutuhan Maslow

Dari gambar 2.1 dapat dijelaskan tujuh hierarki kebutuhan manusia yang

dapat memotivasi tingkah laku, harus dipenuhi dimulai dari :

a. Kebutuhan Fisiologis, merupakan kebutuhan yang paling rendah dan harus

dipenuhi terlebih dahulu. Secara definitif kebutuhan fisiologis adalah

kebutuhan jasmani manusia, misalnya kebutuhan akan makan, minum, tidur,

istirahat dan kesehatan.

b. Kebutuhan akan Keamanan, manusia membutuhkan ketentraman jiwa,

kepastian, dan keteraturan dari keadaan lingkungan, misalnya kebutuhan akan

pakaian, tempat tinggal, dan perlindungan atas tindakan sewenang-wenang.

c. Kebutuhan akan Kebersamaan dan Cinta, manusia dalam hidup

membutuhkan kasih sayang dari orang tua, saudara dan teman-teman yang

lain. Disamping itu manusia akan merasa bahagia apabila dapat membantu

dan memberikan cinta kasih pada orang lain pula.

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

21

d. Kebutuhan untuk dihargai, kebutuhan ini terdiri dari dua bagian. Pertama

adalah penghormatan atau harga diri sendiri seperti percaya akan kemampuan

diri sendiri dan yakin dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Bagian kedua

adalah penghargaan dari orang lain yang membuat manusia menjadi lebih

optimis dalam bersosialisasi.

e. Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti, merupakan kebutuhan untuk

memuaskan rasa ingin tahu, mendapatkan pengetahuan, informasi, dan untuk

mengerti sesuatu.

f. Kebutuhan estetika dan keindahan, merupakan kebutuhan yang

dimanifestasikan sebagai kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan, dan

kelengkapan dari suatu tindakan.

g. Kebutuhan aktulisasi diri (Self-Actulization), kebutuhan ini merupakan

kebutuhan yang paling tinggi dan akan muncul jika kebutuhan sebelumnya

atau dibawahnya sudah terpenuhi dengan baik.

Tujuh kategori diatas merupakan suatu tingkat kebutuhan yang sifatnya

kaku, tetapi dalam kegiatan sehari-hari mungkin guru dapat menemukan

pengecualian. Hal ini dikarenakan tingkah laku tidak dibangkitkan oleh satu

penyebab, melainkan beberapa penyebab. Teori Maslow ini sangat berguna bagi

dunia pendidikan, guru dapat menganalisis perubahan tingkah laku pada dirinya

dan digunakan untuk memotivasi dirinya sendiri untuk meningkatkan

profesionalitasnya dalam bekerja di dunia pendidikan.

Kemudian secara umum dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja guru

mempersoalkan bagaimana caranya gairah kerja guru meningkat, agar guru mau

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

22

bekerja keras dengan menyumbangkan segenap kemampuan, pikiran,

keterampilan untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Para guru sebenarnya

mempunyai cadangan energi potensial, bagaimana energi tersebut akan dilepaskan

atau digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi

serta peluang yang tersedia.

2.1.4 Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Guru

Motivasi tidak timbul dari dalam diri manusia saja tetapi motivasi yang

berasal dari lingkungan sekitar juga mempengaruhi walaupun tidak terlalu

dominan. Sumadi dalam (Muhamad, 2010:25), menyatakan bahwa motivasi kerja

guru yang paling berhasil adalah pengarahan diri sendiri (faktor intrinsik),

maksudnya motivasi ini tercakup dalam situasi belajar dan memenuhi kebutuhan

siswa dan guru. Seorang guru harus memiliki motivasi diri yang kuat tanpa

banyak rangsangan eksternal, walaupun faktor eksternal juga mempengaruhi.

Motivasi diri merupakan panggilan jiwa, keikhlasan tanpa embel-embel, kesiapan

mental yang tulus, afeksi nuraniah, aktualisasi potensi alami, dan rangsangan

internal yang muncul dari dalam diri guru untuk mengemban tugas pokok dan

fungsi secara kreatif, efisien dan kontinu. Motivasi intrinsik/diri merupakan

sebuah alasan personal yang mendorong seseorang untuk berperilaku tertentu,

perilaku yang dilakukan dapat berupa tujuan, harapan untuk hidup dan cita-cita

yang ingin dicapai. Geen dalam Wikipedia (2007), mengemukakan bahwa

motivasi merujuk pada inisiasi, arah, intensitas, dan presistensi perilaku manusia.

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

23

Sebuah motivasi yang berasal dari diri sering disebut sebagai motivasi

murni, dikatakan murni karena merupakan fenomena kejiwaan atau panggilan

jiwa, bahkan ada yang menyebutnya keterampilan jiwa. Indra Kusumah dalam

(Danim, 2012:119), berpendapat bahwa diantara jiwa sang juara sejati ialah

menyadari sumber motivasi yang sangat kuat serta menjadi modal utama baginya

dalam menciptakan keajaiban. Motivasi hadir dengan didasari kesadaran yang

menyeluruh atas eksistensi diri dan tujuan hidup untuk menjadi manusia lebih dari

adanya. Dalam konteks ini motivasi intrinsik/diri dapat dibedakan menjadi dua

macam yaitu berbasis pada kesenangan dan kewajiban. Motivasi diri yang

berbasis kesenangan merujuk pada apa yang dikerjakan oleh guru memang

menjadi bagian dari hidupnya, terlepas dari ada atau tidaknya manfaat ekonomi

sosial. Sedangkan motivasi berbasis kewajiban merujuk pada apa yang dikerjakan

dan dipikirkan oleh guru sebagai mana harus dikerjakan, apakah karena tugas

pokok dan fungsi utama atau diapandu oleh kebiasaan baiknya dalam mengemban

tugas.

Memiliki motivasi intrinsik/diri yang baik dan dapat mempertahankannya

secara kontinu akan menjadikan seorang guru yang luar biasa. Guru luar biasalah

yang mampu untuk mencapai prestasi yang luar biasa pula. Guru yang luar biasa

akan mempercayai hal yang tidak mungkin, kemudian mereka melihat menjadi

sebuah kemungkinan yang dapat dicapai. Dikutip dari Danim (2012:121) motivasi

intrinsik/diri guru setidaknya terdiri dari enam unsur yaitu;

(1) Tujuan yang dicapai dalam proses pembelajaran, (2)

Obsesi pribadi untuk mencapai tujuan, (3) kemauan tiada

henti untuk mewujudkan cita-cita dan harapan tingkat tinggi,

(4) Ketiadaan putus asa dalam mencapai tujuan, (5) Spirit

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

24

untuk mengambangkan strategi pembelajaran yang

diperlukan oleh guru untuk mencapai tujuan, (6) Aneka

proses kreatif, inovasi, dan alternatif yang dijalankan untuk

mencapai tujuan pembelajaran terbaik.

Seorang guru yang memiliki motivasi tinggi ditandai, apabila guru selalu

sadar bahwa antara tujuan dirinya dengan tujuan sekolah tidak berbeda, kalaupun

berbeda tidak terlalu senjang. Guru seperti ini selalu sadar bahwa sekolah

membutuhkan dia dan dia membutuhkan sekolah sebagai wahana bekerja untuk

hidup. Bekerja disekolah merupakan panggilan jiwa bukan sebuah keterpaksaan,

tanpa mengingkari maksud yang ingin dicapai seperti gaji, aktualisasi diri, atau

rekreasi. Ukuran capaian kerja guru yang memiliki motivasi interinsik/diri tinggi

adalah seberapa besar sumbangsih dalam mengubah perilaku siswanya.

Walaupun pengaruhnya kecil, motivasi ekstrinsik juga berperan. Hamalik

(2003:163), mengatakan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dari luar

situasi belajar, seperti angka, ijazah, tingkatan hadiah, persaingan yang bersifat

negatif ialah sarcasm, ridicule, dan hukuman. Motivasi ektrinsik tetap diperlukan

guru dalam pekerjaan mereka yaitu mengajar. Dalam kaitannya dengan guru,

motivasi ekstrinsik dapat dibagi menjadi tiga yaitu; (1) Hubungan antar pribadi,

menunjukkan hubungan antara perseorangan dengan atasan (kepala sekolah), dan

antara perseorangan dengan teman sejwatnya dalam bekerja, dengan

menumbuhkan motivasi ekstrinsik yang baik maka secara bersama-sama rasa

senang dan semangat dalam bekerja akan meningkat. (2) Kondisi lingkungan

sekolah dimana kita bekerja, dengan lingkungan sekolah yang nyaman, orang-

orang yang baik di lingkungan sekitar kita, siswa yang ramah dan sopan akan

menumbuhkan rasa nyaman dan aman pada diri kita disekolah, hal ini secara

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

25

bersama-sama akan menumbuhkan motivasi positif guru dalam pembelajaran. (3)

Gaji, pada dasarnya menjadi seorang guru merupakan panggilan jiwa yang tidak

menomosatukan gaji. Tetapi dengan gaji/kesejahteraan yang baik diharapkan guru

akan meningkatkan kualitas mengajarnya.

Sesungguhnya sangat sulit untuk menentukan mana yang lebih baik, antara

motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Memang yang dikehendaki setiap

individu adalah motivasi intrinsik dari guru akan tetapi motivasi ini tidak mudah

begitu saja muncul. Disisi lain motivasi ekstrinsik juga perlu ada demi muncul

atau menumbuhkembangkan motivasi intrinsik yang ada dalam diri guru.

Sebaiknya motivasi intrinsik dan ekstrinsik harus berjalan beririrngan guna

menjaga dan meningkatkan motivasi yang ada dalam diri guru sehingga tujuan

guru akan tercapai secara optimal yang akan berdampak pada kemajuan

pendidikan.

2.1.5 Pengukuran Motivasi Guru

Faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong seseorang yang

sifatnya intrinsik, bersumber pada diri seseorang atau faktor yang kehadirannya

menimbulkan kepuasan kerja dan meningkatkan hasil kerja individu. Faktor-

faktor motivasional ini dapat diukur untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat

motivasi seseorang. Demikian juga dengan gotivasi guru, harus selalu diukur dan

dipantau agar terjaga dan diharapkan dapat meningkat dari hari ke hari,

memunculkan dampak positif bagi pembelajaran disekolah sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek pengajar dapat tercapai. Menurut Herzberg yang dikutip

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

26

dalam (David Alexio, 2011:17) mengatakan bahwa hal yang perlu diukur dalam

motivasi kerja guru meliputi :

(1) Prestasi (achievement) artinya guru memperoleh

kesempatan untuk mencapai hasil yang baik atau

berprestasi. Setiap individu memiliki cadangan

energi potensial, bagaimana energi itu dilepaskan

tergantung pada kekuatan dan dorongan motivasi

seseorang serta peluang yang tersedia.

Kemampuan guru untuk berprestasi mendorong

guru untuk kreatif dan mengerahkan kemampuan

yang dimiliki untuk mencapai prestasi yang

optimal demi kemajuan pendidikan.

(2)Tanggung jawab (responsibility) adalah kesiapan

menerima kewajiban atau tugas-tugas dibidang

pekerjaan. Guru yang benar-benar memahami

profesinya akan bertanggung jawab menerima

tugas dan ditanganinya dengan baik. guru yang

memiliki tanggung jawab tingi akan bertanggung

jawab pada kegiatan pembelajaran yang baik

sehingga menghasilkan output yang diharapkan.

(3) Kemajuan (advancement) adalah peningkatan

kecakapan serta keberkesanan dalam menjalankan

kewajiban pekerjaannya. Guru yang memiliki

motivasi kerja yang baik, selalu berusaha untuk

meningkatkan kemampuan dirinya dalam

melaksanakan tugasnya sehingga kemajuan dalam

diri guru dapat terlihat dan sebaliknya.

(4) Pekerjaan itu sendiri (the work it self) adalah

tingkat kebergantungan bagaimana seseorang

memaknai suatu pekerjaannya. Guru yang

mencintai pekerjaannya sebagai tenaga pendidik

pasti akan memiliki motivasi yang tinggi sehingga

dapat dipastikan akan menghasilkan pekerjaan

yang optimal. Sebaliknya, guru yang mengajar

tidak sesuai dengan keahliannya dan ditambah

dengan kurangnya keterampilan akan mengurangi

motivasi kerjanya sehingga hasil kerja kurang

optimal.

(5) Kemungkinan berkembang (the possibility of

growth) adalah konsekuensi perilaku dimasa lalu

yang akan mempengaruhi tindakan dimasa datang

dalam proses pembelajaran. Dengan banyaknya

pemberian tugas dan tanggung jawab pada guru

dalam kegiatan pembelajaran, guru akan semakin

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

27

berusaha untuk melaksanakan tugas yang

diberikan dengan baik dan akan memperoleh

konsekuensi yang baik pula dalam proses

pembelajaran sehingga dapat membuat guru

memperoleh kesempatan kenaikan pangkat atau

jabatan.

2.2 Keikutsertaan dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran

2.2.1 Konsep Musyawarah Guru Mata Pelajaran

Mengembangkan sumber daya manusia pendidik memanglah bukan

merupakan sebuah hal yang mudah, kususnya untuk meningkatkan profesionalime

guru. Pegembangan professional guru merupakan usaha untuk mempersiapkan

guru agar memiliki berbagai wawasan, keterampilan, pengetahuan dan

memberikan rasa percaya diri untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya

sebagai tenaga pengajar profesional. Berdasarkan Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 20 ayat (b)

mengamantakan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas keprofesiannya, guru

berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan

kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni. Pernyataan undang-undang tersebut pada intinya

memprasyaratkan guru untuk memiliki kualifikasi akademik minimal S-1,

kompetensi sebagai agen pembelajaran, dan sertifikat pendidik.

Dengan adanya UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal

20 ayat (b), diharapkan akan memberikan kesempatan pengembangan

professionalisme guru dengan bebrapa media yaitu melalui musyawarah guru

mata pelajaran (MGMP) dan pelatihan guru. Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP) merupakan suatu forum atau wadah kegiatan profesional guru mata

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

28

pelajaran yang berada pada suatu wilayah kabupaten, kota, kecamatan dan gugus

sekolah. MGMP merupakan organisasi non struktural yang mandiri, berasaskan

kekeluargaan, dan tidak mempunyai hubungan hierarki dengan lembaga lain

(www.disdik-bogor.com). Melalui kegiatan MGMP guru dituntut untuk

memunculkan ide-ide kreatif demi melakukan inovasi suatu metode pembelajaran

sehingga guru dapat memecahkan masalah dalam kegiatan belajar mengajar.

MGMP akan berhasil dalam memberdayakan diri bila dipengaruhi oleh etos kerja

segenap pengurus, anggota, dan guru mata pelajaran sejenis dalam membangun

semangat kebersamaan dan persaudaraan dalam sebuah wadah yang memiliki

karakter dan jatidiri, kemampuan membangun jaringan dengan unit terkait, serta

kesanggupan untuk tetap terhindar dari berbagai godaan dan kepentingan. MGMP

harus mampu mendinamiskan gerak dalam mentransformasikan dirinya (MGMP)

secara utuh dan total ke dalam hiruk-pikuk dunia pendidikan yang semakin rumit,

kompleks, dan penuh tantangan demi pendidikan yang lebih baik.

2.2.2 Dasar Hukum dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

Untuk mengoptimalkan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP) yang nantinya diharapkan dapat diperhitungkan ekuivalensinya dengan

satuan kredit semester (SKS) bagi guru yang mengambil pendidikan S-1 atau

pemberian angka kepada guru untuk mengajukan kepangkatan. Berdasarkan hal

tersebut pelaksanaan kegiatan MGMP harus direvitalisasi agar kegiatan lebih

terstruktur. Agar kegiatan MGMP dapat berjalan sesuai yang diharapkan dan tidak

melenceng sehingga dapat diakui, maka terdapat beberapa dasar hukum yaitu ;

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

29

1. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional

2. UU RI No. 14 tentang Guru dan Dosen

3. PP RI No. 19 tentang Sistem Pendidikan Nasional

4. PP RI No. 38 tentang Pembagian kewenangan pusat dan daerah

5. PP RI No. 74 tentang Guru

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akdemik dan Kompetansi Guru

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007 tentang Standar

8. Pengelolaan Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58

Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Program Sarjana (S1) Kependidikan

bagi Guru dalam Jabatan.

Undang – undang ini digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan

MGMP agar sesuai dengan tujuan yaitu meningkatkan mutu pendidikan.

2.2.3 Tujuan dan Manfaat Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

Revitalisasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang ada di

Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru. Dikutip dari Prosedur

Operasional Standar KKG dan MGMP (2009:4) yang disusun oleh Dinas

Pendidikan bagian Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

tersusunlah tujuan dari kegiatan MGMP diantarnya;

(1) Dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan guru

dalam berbagai hal mulai dari penyusunan dan

pengembangan silabus, penyususnan rencana program

pembelajaran (RPP) yang digunakan guru sebagai acuan

untuk kegiatan pembelajaran, menyusun bahan ajar yang

berbasis teknologi informasi dan komunikasi, membahas

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

30

materi esensial yang sulit dipahami oleh siswa,

pengembangan metode/strategi/pendekatan/media

pembelajaran, menentukan sumber belajar, secara

bersama-sama menentukan ketuntasan minimal dengan

memperhatikan kemampuan siswa disekolah masing-

masing, menyusun dan membuat soal tes untuk berbgai

kebutuhan, menganalisis hasil belajar siswa, kemudian

menyusun program dan pengayaan ynag digunakan siswa

untuk memperbaiki nilai, dan membahas bergaia masalah

yang dihadapi guru dalam pembelajaran kemudian

mencari solusinya.

(2) Dalam kegiatan MGMP diharapakan diantara guru

dapat saling berbagi pegalaman / sharing untuk

memberikan bantuan dan memberikan umpan balik.

(3) Guru yang mengikuti MGMP diharapakan adanya

peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan dan sikap

dengan mengadopsi pendekatan pembelajaran yang

inovatif sehingga di dalam kelas tidak terjadi

pembelajaran yang monoton.

(4) Memberdayakan dan membantu guru dalam

melaksanakan tugas-tugas guru disekolah dalam

rangka meningkatkan pembelajaran disekolah dalam

rangka meningkatkan pembelajaran sesuai dengan

standar.

(5) Mengubah budaya kerja menjadi lebih kreatif dan

inovatif yang berdampak pada terciptanya motivasi

tinggi diikiuti dengan pengembangan profesionalisme

guru dalam upaya menjamin mutu pendidikan.

(6) Meningkatkan mutu proses pendidikan dan

pembelajran yang tercermin dari meningkatnya hasil

belajar siswa dalam rangka mewujudkan pelayanan

pendidikan yang berkualitas.

(7) meningkatkan kesadaran guru terhadap permasalahan

di dalam kelas yang selama ini tidak disadari oleh guru

dan tidak terdokumentasi dengan baik sehingga

dibutuhkan solusi yang tepat.

Kemudian dikutip dari Prosedur Operasional Standar pelaksanaan MGMP

dan KKG (2009: 9) menyebutkan manfaat MGMP dapat dibagi menjadi lima

yaitu ;

(1) Manfaat bagi siswa, siswa berpeluang mendapatkan

pengajaran yang kreatif, inovatif, aktif, efektif dan

menyenangkan sehinggga dalam melakukan kegaiatan

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

31

pembelajaran siswa tidak merasa bosan dan akan tertarik

dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan pembelajaran

yang baik tersebut diharapakan akan mempengaruhi

motivasi siswa sehingga berdampak pada hasil belajar

yang meningkat.

(2)Manfaat bagi guru yang mengikuti program MGMP,

meningkatnya kompetensi guru ditandai dengan

menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang aktif,

inovatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) sehingga

guru tidak bosan dalam menyampaikan materi dan siswa

tidak bosan dalam menerima pelajaran yang disampaikan,

dengan meningkatnya kompetensi guru secara langsung

dokumen-dokumen portofolio akan terkumpul untuk

proses sertifikasi, kenaikan pangkat, kenaikan jabatan

fungsional guru, dan adanya pengakuan belajar.

(3)Manfaat bagi sekolah yang tenaga pendidiknya mengikuti

MGMP, sekolah memiliki guru yang professional

sehingga mampu meningkatkan mutu pembelajaran

disekolah, dan akan memberikan kemudahan dalam

pengelolaan keikutsertaan guru dalam pelatihan MGMP

dan pelatihan pendidikan dengan meminimalkan dampak

negatif akibat guru sering meninggalkan tugas mengajar

karena keikutsertaannya dalam pelatihan.

(4) Manfaat bagi program MGMP itu sendiri, terwujudnya

program MGMP sebagai wadah komunikasi, pembinaan

dan peningkatan profesi dan karier guru yang terpercaya.

(5) Manfaat MGMP bagi pemerintah, tersedianya model

pembinaan organisasi profesi guru yang professional

untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan adanya

manfaat positif dari kegiatan MGMP diharapkan guru

akan semakin rajin mengikuti MGMP sehingga manfaat

dari kegiatan dapat didapat.

2.2.4 Pemantauan dan Evaluasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP)

Pelaksanaan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

sebaiknya disertai dengan adanya pemantauan dan evaluasi, dengan adanya kedua

hal ini diharapkan kegaiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dapat

dipertanggungjawabkan dan diakui oleh pihak-pihak terkait. Pemantauan dan

evaluasi merupakan gambaran aktivitas MGMP dalam manajemen dan

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

32

pelaksanaan kegiatan secara konsisten. Pentingnya pemantauan dan evaluasi

kegaitan MGMP, agar dimasa mendatang tidak tergantung pada pemerintah

melainkan tergantung pada stakeholder yaitu guru, kepala sekolah, pengawas

sekolah dan pihak lain yang berkepentingan tentang mutu penyelenggaraan mutu

MGMP.

Agar MGMP terjamin kualitasnya maka harus dijalankan sesuai dengan

Prosedur Operasional Standar pelaksanaan MGMP dan KKG (2009:28), faktor-

faktor yang masuk dalam pemantauan dan evaluasi meliputi ;

(1) Input artinya pemantauan dan evaluasi dimulai dari proses

input yang mencakup komponen organisasi, program kegiatan

dan sumber daya manusia. (2) Proses artinya pemantauan dan

evaluasi kegiatan MGMP mencakup keterlaksanaan kegiatan

sesuai yang telah ditetapkan dalam input dan komponen yang

dipantau meliputi persiapan dan pelaksanaan MGMP. (3)

Output artinya hasli dari kegiatan MGMP diharapakan sesuai

dengan program kerja yang telah disusun.

2.3 Pelatihan

2.3.1 Pengertian Pelatihan Guru

Guru seharusnya secara bertahap mengembangkan pengetahuan dan

keterampilan sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan

dan teknologi (IPTEK) harus direspon para guru secara positif dengan

menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang tersedia. Peningkatan

kompetensi guru dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja sekolah melalui kinerja

mengajar guru agar dapat mencapai tujuan secara optimal, efektif dan efisien.

Kompetensi guru akan menentukan mutu lulusan suatu pendidikan, hal ini terjadi

karena siswa secara langsung belajar dengan guru, dengan kata lain guru menjadi

ujung tombak pendidikan. Kompetensi guru harus ditingkatkan hari demi hari,

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

33

salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pelatihan bagi

guru. Pelatihan atau magang dalam bahasa Inggris training memiliki arti proses

melatih kegiatan atau pekerjaan. Seyfarth (2002;121), pelatihan professional

diartikan sebagai beberapa aktivitas atau proses yang diselenggarakan untuk

meningkatkan keterampilan sikap, pemahaman, atau perbuatan dalam tugas saat

ini atau masa depan. Mulyasa (2007:43), fungsi pembinaan dan pengembangan

pegawai merupakan fungsi pengelolaan personel yang ,mutlak perlu, untuk

memperbaiki, menjaga, dan meningkatkan kinerja pegawai.

Pelatihan guru merupakan sebuah kegiatan yang memberikan kesempatan

kepada guru untuk mendapatkan pengatahuan, keterampilan, dan sikap baru yang

mengubah perilakunya, yang akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa,

(Musfah, 2011:61). Menurut Armstrong, (2004:191), pelatihan guru bermanfaat

untuk membantu guru mengembangkan keterampilan dan tingkat kemampuan

guru. Kemudian dikutip dari Bernadus (2005:29) menyatakan bahwa pelaksanaan

pelatihan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu :

1. Sisi intrinsik, yaitu pengambangan kemampuan dasar yang

dilakukan karena kesadaran dan kemauan yang muncul

dari dalam diri sendiri.

2. Sisi ekstrinsik, pengembangan dan kemampuan dasar

karena dorongan yang muncul dari luar yang memberikan

peluang atau kesempatan agar seorang guru dapat

meningkatkan kompetensianya.

Penyelenggaraan pelatihan juga harus dilakukan secara professional dengan

cara merencanakan secara matang setiap pelatihan, mulai dari pemilihan materi,

waktu, tempat, metode, hingga kualitas instruktur. Pelatihan juga harus sesuai

dengan kebutuhan guru dan waktu yang tepat ditengah kesibukan guru mengajar

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

34

agar sebuah pelatihan bagi guru menjadi bermanfaat dan bermakna, jangan sampai

dengan adanya pelatihan guru mengganggu kegiatan pemebelajaran disekolah

seperti mengorbankan siswa sehingga berdampak pada penurunan hasil atau mutu

pendididkan. Kemudian guru harus mengikuti pelatihan secara berkesinambungan

sehingga informasi yang diterima merupakan informasi terbaru dan dapat segera

diaplikasikan disekolah dimana guru mengajar sehingga manfaat dari sebuah

pelatihan guru dapat segera dirasakan oleh siswa, guru itu sendiri, dan lembaga

yang menaunginya. Dengan demikian melalui pelatihan yang relevan dengan

profesi guru akan mempengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya sebagai seorang tenaga pendidik.

2.3.2 Jenis Pelatihan Guru

Semakin berkembangnya dunia pendidikan, semakin besar juga peran guru

dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di rumah

dengan aneka pendidikan. Peran guru sangatlah penting dalam dunia pendidikan

karena guru berhadapan langsung dengan siswa. Guru harus mempunyai bekal

dalam memberikan pembelajaran di sekolah. Pembekalan untuk guru dan para

pengajar tidak hanya di dapat dari sekolah atau dari tempat mereka menyelesaikan

studi saja, tetapi pembekalan dapat di dapatkan dari lingkungan, seminar,

lokakarya, bedah buku dan pelatihan. Seminar, bedah buku, pelatihan, dan

lokakarya merupakan beberapa sumber pembelajaran bagi guru untuk memberi

nilai tambah pada kegiatan pembelajaran di sekolah dengan tujuan untuk

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

35

meningkatkan keterampilan dan pengetahuan guru dalam pembelajaran sesuai

dengan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pada saat ini bahkan pemerintah menganjurkan agar para guru maupun

pengajar mengembangkan diri untuk ikut serta mengikuti berbagai pelatihan,

seminar maupun lokakarya. Pemerintah juga berupaya agar para guru dapat

meningkatkan profesionalitas pendidikan, dan pengetahuan secara mandiri

maupun bersama. Beberapa tahun terakhir ini guna meningkatkan mutu

pendidikan dengan mengadakan pelatihan, seminar, lokakarya dan bedah buka,

pemerintah tidak bekerja sendiri. Pemerintah mulai mengandeng lembaga-

lembaga swadya masyarakat yang bergerak dibidang pendidikan untuk bergabung

dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

2.3.4 Manfaat Pelatihan Guru

Pelatihan guru yang diberikan dan dilakukan kepada atau oleh guru akan

memberikan manfaat serta kemudahan bagi guru dalam menjalakan tugasnya.

Pelatihan guru akan membawa guru kearah yang lebih baik dalam menyelesaikan

tugas guru di dunia pendidikan pada umumnya dan sekolah pada khususnya.

Menurut Siagian yang dikutip dalam (repository.upi.edu) membagi manfaat

pelatihan menurut subyeknya sebagai berikut:

1. Bagi sekolah manfaat pelatihan yaitu;

a. Peningkatan produktifitas kerja sekolah secara

keseluruhan

b. Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan

bawahan

c. Terjadinya proses pengambilan keputusan yang cepat

d. Terciptanya semangat kerja seluruh tenaga kerja

dengan komitmen organisasional yang tinggi

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

36

e. Mendorong keterbukaan manajemen melalui

penerapan gaya manjerial yang partisipatif

f. Memperlancar gaya komunikasi yang efektif

g. Penyelesaian konflik secara fungsional

2. Bagi guru manfaat pelatihan yaitu;

a. Membantu guru membuat keputusan yang lebih baik

b. Meningkatkan kemampuan para guru menyelesaikan

berbagai masalah yang dihadapi

c. Terjadinya internalisasi dan operasionalisasi faktor-

faktor motivasi

d. Timbulnya dorongan dalam diri guru untuk terus

meningkatkan kemampuan kerja

e. Peningkatan kemampuan guru untuk menangani

stress, frustasi, dan konflik dalam diri guru yang pada

gilirannya memperbesar rasa percaya diri sendiri

f. Tersedianya informasi tentang berbagai program yang

dapat dimanfaatkan oleh para guru dalam rangka

pertumbuhan masing-masing secara teknikal dan

inetelektual

g. Meningkatkan kepuasan kerja

h. Semakin besarnya pengakuan atas kemampuan

seseorang

i. Makin besarnya tekad guru untuk mandiri

j. Mengurangi ketakutan menghadapi tugas-tugas

dimasa depan

Walaupun banyak manfaat yang didapat dari sebuah proses pelatihan tetapi

tidak semua dari manfaat akan dapat dicapai dengan satu kali pelatihan. Pelatihan

bagi guru harusnya dilakukan secara berkelanjutan sehingga manfaat-manfaat

yang telah diurakan diatas dapat segera dirasakan dan merubah atau meningkatkan

mutu pendidikan yang akan berdampak pada out put yang baik.

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

37

2.4 Kinerja Mengajar

2.4.1 Konsep Kinerja

Kinerja berasal dalam bahasa inggris berarti job performance atau actual

performance yang secara harfiah dapat diartikan sebagai prestasi kerja atau

prestasi yang sesungguhnya dicapai seseorang. Kinerja selalu dihubungkan

dengan keberhasilan, kesuksesan dan prestasi dalam melakukan sesuatu. Kinerja

dapat diartikan sebagai sesuatu yang dicapai atau diperlihatkan atau kemampuan

kerja. Organisasi pemerintah atau non pemerintah selalu menggunakan konsep

kinerja untuk mengukur keberhasilan atau prestasi didalam suatu organisasi.

Dalam setiap pekerjaan yang dilakukan seseorang baik di instansi pemerintah

maupun non pemerintah, bila tidak mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan

perlu adanya perhatian khusus yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi dan

untuk kinerja yang sudah baik, harus dipertahankan dan ditingkatkan agar selalu

mendapat apresiasi dan prestasi. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Nawawi

(2000:240), yang berpendapat bahwa kinerja sering dikaitkan dengan keberhasilan

atau kesuksesan dalam bekerja yang berarti prestasi harus dipertahankan, sehingga

kegagalan dan ketidakberhasilan harus diperbaiki.

Lebih lanjut lagi Uno dalam (Muhamad, 2010:15) berpandangan bahwa

kinerja merupakan hasil interaksi atau berfungsinya unsur-unsur motivasi,

kemampuan dan persepsi pada diri seseorang. Berdasarkan beberapa pengertian

yang telah disebutkan, dengan demikian kinerja dapat dijelaskan sebagai suatu

wujud keberhasilan atau prestasi yang dicapai oleh seseorang atau organisasi

sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan melalui unsur motivasi, kemampuan,

persepsi tentang bidang profesi atau pekerjaan yang dimiliki.

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

38

2.4.2 Kinerja Mengajar Guru

Kinerja mengajar guru dapat terlefleksi dalam tugasnya sebagai seorang

pengajar dan sebagai seorang administrator kegiatan pembelajaran, dengan kata

lain kinerja seorang guru dapat terlihat dari proses perencanaan, pelaksaaan dan

kegiatan terakhir yang dilaksanakan oleh guru adalah evaluasi. Telah dirumuskan

dalam Lokakarya Pendidikan Nasional yang dikutip dalam (Muhamad, 2010:16)

yang meliputi :

(1) Merencanakan kegiatan pembelajaran yang terdiri dari :

(a) Merencanakan bahan pembelajaran

(b) Merencanakan pengelolaan kegiatan penbelajaran

(c) Merencanakan pengelolaan kelas

(d) Merencanakan media dan sumber belajar

(e) Menentukan teknik evaluasi dan membuat perangkat

pembelajaran

(2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang meliputi :

(a) Membuka kegiatan pembelajaran

(b) Mengelola kegiatan inti

(c) Mengorganisasi waktu, siswa dan fasilitas belajar

(d) Melaksanakan penilaian proses dan hasil pembelajaran

(3) Mengevaluasi kegiatan pembelajaran terdiri dari :

(a) Melaksanakan evaluasi dalam proses pembelajaran

(b) Membuat kisi-kisi untuk penyusunan soal dalam rangka

evaluasi pembelajaran

(c) Melaksanakan hasil pembelajaran dan analisis hasil

evaluasi pembelajaran

Sementara itu Soedjiarto dalam (Rahardja, 2004:23) menyatakan ada tiga

kemampuan guru yang dituntut dalam proses belajar mengajar, yaitu :

(1)Merencanakan program belajar mengajar artinya

perencanaan pembelajaran dibuat oleh guru sebagai

pedoman dalam melaksanakan pembelajaran.

(2) Melaksanakan atau memimpin proses belajar mengajar

merupakan dasar terjadinya suatu pebelajaran artinya

ada interaksi anatar guru dengan siswa, siswa dengan

teman sejawatnya dan antara siswa dengan media atau

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

39

sumber belajar yang diguanakan dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan.

(3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar artinya

menafsirkan dan memanfaatkan hasil penilaian

kemajuan belajar mengajar dan informasi lainnya untuk

menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan proses

belajar mengajar.

Berdasarkan uraian tentang kinerja mengajar guru, dapat disimpulkan

bahwa kemampuan dalam pelaksanaan pembelajaran dimulai dari kemampuan

membuat perencanaan kegiatan belajar mengajar, kemampuan melaksanakan

kegiatan belajar mengajar, dan kemampuan mengevaluasi kegiatan belajar

mengajar serta mengadakan tindak lanjut guna menyempurnakan perencanaan dan

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

2.4.3 Standar Kerja Guru

Untuk mengetahui kinerja seseorang terlebih dahulu perlu ditetapkan

standar kinerjanya. Yuliati Eko Atmojo (2009:17) menyatakan standar kinerja

merupakan kriteria perbandingan antara apa yang telah dikerjakan dengan apa

yang diharapakan sesuai dengan pekerjaan yang dibebankan kepada seseorang.

Standar kinerja merupakan salah satu ukuran yang dapat dijadikan

pertangungjawaban terhadap pekerjaan yang dilakukan.

Penetapan standar kinerja akan berbeda pada setiap profesi. Furtwengler

(Yuliati Eko Atmojo, 2009:18) mengatakan bahwa ada beberapa aspek yang dapat

dijadikan standar kinerja antara lain; kecepatan, kualitas, layanan, nilai,

keterampilan interpersonal, mental untuk sukses, terbuka untuk berubah,

kreatifitas keterampilan bekomunikasi, inisiatif, perencaan dan organisasi.

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

40

Sedangkan berdasarkan Kepmendiknas dan kebudayaan RI No. 025/0/1995 yang

dimaksud dengan standar prestasi kerja guru adalah kegiatan minimal yang wajib

dilakukan guru dalam proses belajar mengajar atau bimbingan.

Guru profesional dalam menjalankan tugasnya harus memiliki kompetensi.

Danim (2012:29) mendefinisikan kompetensi merupakan kemampuan seseorang

yang melipiti pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang diwujudkan dalam hasil

kerja nyata yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Kompetensi juga dapat

diartikan sebagai spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

dimiliki seseorang serta penerapannya dalam pekerjaan, sesuai dengan standar

kinerja yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia kerja. Bila dikaitkan dengan

masalah keguruan kompetensi memiliki tiga taksonomi standar yang mencakup

standar isi, standar proses, dan standar penampilan.

Selanjutnya dikutip dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen,

guru dikatakan professional bila memiliki empat kompetensi guru yaitu;

1. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif

dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan

berakhlak mulia. Dalam kompetensi kepribadian guru

professional harus memiliki (a) Kepribadian yang mantap

dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial,

bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam

bertindak sesuai dengan norma, (b) Kepribadian yang

dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak

sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru, (c)

Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang

didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah dan

masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir

dan bertindak, (d) Kepribadian yang berwibawa meliputi

memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta

didik dan memiliki perilaku yangh disegani, (e) Berakhlak

mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak sesuai

Page 32: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

41

dengan norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong)

dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.

2. Kompetensi paedagogik adalah kemampuan pemahaman

terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi

yang dimilikinya. Dalam kompetensi kepribadian guru

professional harus dapat (a) Memahami peserta didik secara

mendalam yang meliputi memahami peserta didik dengan

memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif,

prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar

awal peserta didik, (b) Merancang pembelajaran, termasuk

memahami landasan pendidikan untuk kepentingan

pembelajaran yang meliputi memahami landasan

pendidikan, menerapkan teori belajar dan pembelajaran,

menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik

peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi

ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan

strategi yang dipilih, (c) Melaksanakan pembelajaran yang

meliputi menata latar ( setting) pembelajaran dan

melaksanakan pembelajaran yang kondusif, (d) Merancang

dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi

merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses

dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai

metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar

untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery

level), dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran

untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara

umum, (e) Mengembangkan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi

memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai

potensi akademik, dan memfasilitasi peserta didik untuk

mengembangkan berbagai potensi non akademik.

3. Kompetensi professional adalah penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup

penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan

substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta

penguasaan terhadap struktur dan metodologi

keilmuannya. Dalam kompetensi professional, guru

professional harus dapat (a) Menguasai substansi keilmuan

yang terkait dengan bidang studi yang meliputi memahami

materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, memahami

struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau

koheren dengan materi ajar, memahami hubungan konsep

antar nmata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep-

Page 33: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

42

konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari, (b)

Menguasai struktur dan metode keilmuan yang meliputi

menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis

untuk membperdalam pengetahuandan materi bidang studi.

4. Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta

didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan

masyarakat sekitar. Dalam kompetensi sosial, guru harus

dapat (a) Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak

diskriminatif kerena pertimbangan jenis kelamin, negara,

ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial

keluarga. (b) Dapat berkomunikasi secara efektif, empatik,

dan santun dengan sesama pendidik, tenaga pendidikan,

orang tua dan masyarakat. (c) Dapat beradaptasi ditempat

bertugas diseluruh wilayah RI yang memiliki keragaman

sosial budaya dan (d) Dapat berkomunikasi dengan lisan

maupun tulisan.

Berdasarkan uraian tersebut maka standar kinerja guru merupakan sebuah

standar prestasi kerja yang dicapai guru dilihat dari indikator-indikator

kepribadian, paedagogik, professional, dan sosial. Hal ini sejalan dengan pendapat

Mangkunegara (Imam Wahyudi, 2012:103) kinerja adalah kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksankan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

2.5 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian Muhamad (2010:73) yang meneliti Hubungan

Motivasi Kerja dengan Kinerja Mengajar Guru SD di Kecamatan Kedungjati

Kabupaten Grobogan menemukan bahwa terdapat hubungan antara motivasi kerja

dengan kinerja mengajar guru dengan nilai r sebesar (r = 0,551).

Bernadus Taek (2005:46) yang meneliti pengaruh kompetensi dan motivasi

guru terhadap prestasi belajar siswa SD di Kabupaten Timor Tengah Selatan,

Page 34: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

43

menemukan terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja mengajar

dengan nilai r sebesar sebasar (r = 0,441).

Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Susiyanto (2005:85) yang meneliti

Hubungan Etos Kerja, Jenjang Pendidikan, Partisipasi dalam Penataran dan KKG

dengan Kemampuan Mengajar Guru SD di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga,

menemukan terdapat hubungan antara partisipasi dalam penataran dan KKG

dengan kemampuan mengajar guru dengan nilai r sebesar (r = 0,202).

Bernadus Na`antonis (2005:59) yang meneliti hubungan antara

keikutsertaan guru dalam MGMP, pelatihan, dan latar belakang pendidilan dengan

kinerja mengajar guru SMK Kristen Soe Kab. Timor Tengah Selatan,

menemukan terdapat hubungan antara pelatihan guru dengan kinerja mengajar (r

= 0,447) dengan probabilitas 0,002 < 0,05.

Page 35: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

44

2.6 Kerangka Berpikir

Model Penelitian yang dapat di bangun dari uraian terdahulu, dapat

digambarkan dalam kerangka berpikir hubungan motivasi (X1), keikutsertaan

dalam MGMP (X2), dan pelatihan (X3) dengan kinerja mengajar (Y) sebagai

berikut :

Keterangan :

: Hubungan sebab akibat

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir

2.7 Hipotesis Penelitian

Sugiyono (2011:64) mengatakan hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-

fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Sesuai dengan

pernyataan diatas hipotesis empirik dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam

4 (empat) bagian antara lain :

1. Terdapat hubungan antara motivasi dengan kinerja mengajar dikalangan

guru SMA Negeri se-kota Salatiga.

Motivasi (X1)

Kinerja Mengajar (Y) Keikutsertaan

dalam MGMP (X2)

Pelatihan (X3)

Page 36: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

45

2. Terdapat hubungan antara keikutsertaan dalam musyawarah guru mata

pelajaran (MGMP) dengan kinerja mengajar dikalangan guru SMA Negeri

se- kota Salatiga.

3. Terdapat hubungan antara pelatihan dengan kinerja mengajar dikalangan

guru SMA Negeri se- kota Salatiga.

4. Terdapat hubungan antara motivasi, keikutsertaan dalam musyawarah guru

mata pelajaran (MGMP), dan pelatihan secara simultan dengan kinerja

mengajar dikalangan guru di SMA Negeri se- kota Salatiga.

Page 37: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep ......10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Kerja Guru 2.1.1 Konsep Motivasi Pada dasarnya motivasi merupakan turunan dari kata

46