23
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Dasar atau acuan yang diperoleh dari penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat penting kerena dapat membantu peneliti dalam pemecahan masalah sehingga dapat menjadi data pendukung dalam penelitian. Adapun beberapa penelitian yang menjadi perbandingan yang tidak terlepas dari tema penelitian sebagai berikut : Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Firman Syarifulloh (Universitas Brawijaya Malang) pada tahun 2016. Yang membahas tentang “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Wanita Indonesia Untuk Bekerja Ke Luar Negeri (Studi Kasus di Kabupaten Banyuwangi)”, dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan angka-angka dalam penelitiannya dengan meneliti analisis yang mempengaruhi TKW bekerja ke luar negeri. Populasinya menggunakan cluster sampling yaitu responden Tenaga Kerja Wanita (TKW) di wilayah Kabupaten Banyuwangi yang akan bekerja ke luar negeri, atau yang sedang mengurusi proses keberangkatan untuk bekerja ke negara tujuan. Penentuan Negara tujuan migrasi responden tidak dibatasi ke beberapa negara tertentu saja. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan pengisian angket. Hasil penelitian ini menunjukan faktor-faktor TKW bekerja ke luar negeri yaitu faktor usia, faktor status pernikahan, faktor beban keluarga yang harus ditanggung dan upah yang tinggi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Dasar atau acuan yang diperoleh dari penelitian sebelumnya merupakan

hal yang sangat penting kerena dapat membantu peneliti dalam pemecahan

masalah sehingga dapat menjadi data pendukung dalam penelitian. Adapun

beberapa penelitian yang menjadi perbandingan yang tidak terlepas dari tema

penelitian sebagai berikut :

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Firman Syarifulloh

(Universitas Brawijaya Malang) pada tahun 2016. Yang membahas tentang

“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Wanita Indonesia

Untuk Bekerja Ke Luar Negeri (Studi Kasus di Kabupaten Banyuwangi)”,

dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif yang

menggunakan angka-angka dalam penelitiannya dengan meneliti analisis yang

mempengaruhi TKW bekerja ke luar negeri. Populasinya menggunakan cluster

sampling yaitu responden Tenaga Kerja Wanita (TKW) di wilayah Kabupaten

Banyuwangi yang akan bekerja ke luar negeri, atau yang sedang mengurusi

proses keberangkatan untuk bekerja ke negara tujuan. Penentuan Negara tujuan

migrasi responden tidak dibatasi ke beberapa negara tertentu saja. Teknik

pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan pengisian angket. Hasil

penelitian ini menunjukan faktor-faktor TKW bekerja ke luar negeri yaitu

faktor usia, faktor status pernikahan, faktor beban keluarga yang harus

ditanggung dan upah yang tinggi.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

12

Dalam penelitian ini, Firman memberikan saran kepada Pemerintah

yang diharapkan menaikkan kualitas pendidikan agar mengurangi

pengangguran yang ada di Daerah Banyuwangi dan membuka lapangan

pekerjaan. Supaya masyarakat khususnya para wanita tidak bekerja menjadi

TKW.

Persamaan dan perbedaan, penelitian di atas dengan penelitian dengan

peneliti lakukan memiliki kesaman yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi

masyarakat menjadi TKI. Perbedaannya terletak pada fokus yang diambil dan

lokasi penelitian. Penelitian di atas mengambil fokus analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi menjadi buruh TKW di luar negeri dengan sumber para

TKW yang ada di Banyuwangi. Sedangkan, penelitian ini mengambil fokus

motivasi masyarakat desa menjadi buruh TKI di Taiwan. Namun penelitian

Firman memberikan gambaran yang hampir sama dengan tema penelitian yang

peneliti lakukan, sehingga dapat menjadi referesin untuk penulisan tugas akhir

peneliti

Kedua, Penelitian yang disusun oleh Agustina Puspita A (Universitas

Jember) pada tahun 2013. Yang membahas tentang ”Perubahan Perilaku Sosial

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Pasca Kepulangan Dari Luar Negeri Di

Kabupaten Blitar”, dilakukan dengan menggunakan metode Kualitatif deskripsi

dengan meneliti perubahan perilaku sosial yang dialami TKI. Populasinya

menggunakan purposing sampling yaitu mantan buruh TKI yang pernah

bekerja di Taiwan dan Hongkong, Keluarga mantan buruh TKI yang pernah

bekerja di Taiwan dan Hongkong, Disnakertran Kab. Blitar, Pegawai Lapangan

PTPJTKI yang pernah bekerja sebagai TKI, dan tetangga TKI. Teknik

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

13

pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil

penelitian menunjukan perubahan sosial yang terjadi dalam perilaku sosial,

gaya hidup, budaya konsumtif dan pergeseran orientasi keagamaan dalam diri

mantan TKI yang pernah bekerja di Taiwan dan Hongkong.

Dalam penelitian ini. Puspita memberikan saran kepada Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) dan Keluarga TKI untuk tidak terpengaruh oleh budaya dari

luar dan menjunjung budaya asa yang penuh dengan sikap sopan santun.

Persamaan dan perbedaan, penelitian di atas dengan penelitian yang

peneliti lakukan memiliki kesamaan yaitu perubahan sosial. Perbedaannya

terletak pada fokus yang diambil dan lokasi penelitian, penelitian di atas

mengambil fokus pada perubahan sosial dengan sumber Data Disnakertran

Kabupaten Blitar sedangkan penelitian ini mengambil fokus perubahasan

sosial ekonomi setelah menjadi buruh TKI. Namun penelitian Puspita

memberikan gambaran yang hampir sama dengan tema penelitian yang peneliti

lakukan, sehingga dapat menjadi referesin untuk penulisan tugas akhir peneliti.

B. Konsep Motivasi

Motivasi berasal dari kata latin “moveers” yang berarti menggerakan.

Definisi motivasi menurut Atkinson (1997) dalam (Wahyuni, 2009:12) yang

menyatakan motivasi adalah sebuah istilah yang mengarah kepada adanya

kecenderungan bertindak untuk menghasilkan satu atau lebih pengaruh-

pengaruh. Istilah motivasi dalam kamus Ilmiah Populer (2006:330) „dorongan,

alasan, tujuan tindakan’. Menurut Kamus Ensiklopedia Pekerjaan Sosial

Indonesia (2004:87) merupakan suatu proses yang disadari dan berencana

untuk mengfungsikan dan atau memperkuat motif-motif alamiah yang karena

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

14

alasan-alasan tertentu kurang berfungsi atau berada dalam keadaan lemah.

Sedangkan menurut Fillmore H. Stanford (1969:173) dalam (Sukmana, 2005:

108) memberikan pengertian motivasi sebagai berikut “ Motivation as an

energizing of the organisme that serve to direct that organisme to ward the

goal of a certain class” (Motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakan

manusia ke arah suatu tujuan tertentu).

Adapun istilah motivasi menurut Uno (2013: 3) berasal dari kata motif

yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang

mengakibaktkan individu tersebut melakukan tindakan atau berbuat. Motif

tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat diinterprestasikan dalam

tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga

munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motivasi dapat diartikan dorongan yang

terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah

laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Motivasi sebagai

konstruk hepotetis yang digunakan untuk menjelaskan keinginan, arah,

intensitas, dan keajegan perilaku yang diarahkan oleh tujuan. Dalam motivasi

tercakup konsep-konsep, seperti kebutuhan untuk berprestasi kebutuhan

berafiliasi, kebiasaan dan keingintahuan seseorang terhadap sesuatu.

Berdasarkan konsep motivasi yang dikemukakan diatas dapat

disimpulkan, bahwa motivasi merupakan dorongan dalam diri maupun dari luar

diri seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Setiap motivasi

memiliki tujuannya tersendiri. Di dalam motivasi terdapat berbagai konsep

yang diusung sesuai dengan kebutuhan setiap individu yang ingin dicapainnya.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

15

C. Macam-Macam Motivasi

Motivasi adalah dorongan dalam diri seseorang, untuk mencapai sebuah

tujuan yang dikehendaki maka harus berusaha untuk mencapainya. Motivasi

terdapat beberapa kategori yang digunakan untuk mengetahui motivasi

seseorang. Dalam hal ini, peneliti menggunakan dua kategori motivasi yakni 1)

motivasi berasas kebutuhan dan 2) motivasi mencapai harapan.

1. Motivasi Asas Kebutuhan

Motivasi yang didasarkan dari asas kebutuhan (need) menyebabkan

seseorang berusaha untuk dapat memenuhinya. Motivasi adalah suatu proses

yang menjelaskan tentang tingkah laku seseorang. Perilaku sendiri adalah

orientasi pada satu tujuan. Dengan kata lain, perilaku seseorang dirancang

untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sebuah

proses interaksi dari berbagai unsur. Dengan demikian, motivasi merupakan

kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai

tujuan. Kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh adanya

berbagai macam kebutuhan, seperti 1) keinginan yang hendak dipenuhinya,

2) tingkah laku, 3) tujuan, 4) umpan balik. Jadi proses untuk mendapatkan

kebutuhan yang diiginkan melalui sebuah proses interaksi yang dapat

digambarkan dengan model proses dasar (basic motivations process)

sebagai berikut (Uno, 2013:5) :

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

16

Gambar 2.1

Proses Motivasi Dasar

Motivasi tidak terlepas dari kebutuhan-kebutuhan dasar manusia

karena kuat lemahnya motivasi tergantung pada erat hubungannya dengan

keresahan atau kegelisahan dan harapan. Menurut Goerge R. Terry dalam

(Kamus Ensiklopedia Pekerjaan Sosial Indonesia (2004:88) merumuskan

motivasi sebagai keinginan yang ada dalam diri individu yang

mendorongnya untuk melakukan bahwa faktor-faktor yang penting dalam

mempengaruhi motivasi ini yakni 1) Keinginan-keinginan dan kebutuhan-

kebutuhan pribadi, 2) Tujuan-tujuan dan persepsi-persepsi orang tersebut

atau sebuah kelompok, 3) Cara bagaimana merealisasikan kebutuhan-

kebutuhan dan tujuan-tujuan. Guna mencapai kebutuhan yang diinginkan

maka seseorang harus berusaha atau bertindak.

Dari berbagai teori tentang motivasi yang dikemukakan, terdapat

berbagai teori motivasi yang bertitik tolak pada dorongan yang berbeda satu

sama lain. ada teori motivasi yang bertitik tolah pada dorongan dan

pencapaian kepuasaan, ada pula yang bertitik pada asas kebutuhan. motivasi

menurut asas kebutuhan ini lebih banyak diminati pada zaman

sekarang(Uno, 2013:5). Sekarang masyarakat berlomba-lomba untuk

memenuhi segala kebutuhan yang ada, dan untuk mencapainya masyarakat

akan menggunakan segala cara. Contohnya bekerja menjadi buruh TKI di

Feedback Goals

Need, desires, or

expectation Behavior

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

17

Taiwan guna untuk memenuhi kebutuhan pokok, sekunder dan tersier.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua ketegori yang berasaskan

kebutuhan, yakni 1) kebutuhan akan prestasi dan kebutuhan dasar manusia

berdasarkan intensitas. Penjelasannya sebagai berikut :

a. Kebutuhan akan prestasi (need of achievement)

Menurut David C. McClelland dalam (Goldthorpe, 1992:378)

ialah untuk menentukan bahwa ada kebutuhan untuk berhasil atau

mengacu pada achievement yang dapat dibedakan dari kebutuhan dan

naluri lain, yang besarnya berbeda-beda pada individu-individu dan juga

dalam berbagai kebudayaan. Kebutuhan akan mencapai prestasi dimuali

sejak kita masih kanak-kanak dilihat dari kebutuhan yang diinginkan.

Motivasi keberhasilan juga berhubungan dengan perkembangan ekonomi

setiap individu-individu. Motivasi keberhasilan bukan konsep sederhana,

akan tetapi mengandung banyak konsep, dan hubungannya satu dengan

yang lain tidak jelas. Kesedian untuk mengambil suatu usaha dapat

memuaskan diri sendir yang bisa menjadi sebuah prestasi tersendiri.

Kebutuhan berprestasi harus memiliki hasrat yang kuat untuk

keberhasilan dan mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Kebutuhan

untuk berprestasi merupakan kebutuhan dasar manusia, dan sama dengan

motif-motif lain pada umumnya, kebutuhan untuk berprestasi ini adalah

hasil dari pengalaman sosial sejak masa kecil. Jadi kebutuhan untuk

berprestasi sudah dilantih sejak kita masih kecil yang akan membantu

kita menghadapi rintangan untuk mencapai sebuah keinginan yang

diharapkan. Bila kebutuhan untuk berprestasi ini sangat berkembang,

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

18

maka individu akan menunjukkan perilaku yang tepat, mewujudkan

semangat untuk melakukan hal yang diinginkan dan mengaju pada

perkembangan ekonomi (Lauer, 2001:138). Motivasi ditujukan untuk

menentukan pilihan dan atau menggerakkan kemauan sebagai salah satu

prasyarat untuk meningkatkan prestasi. Prestasi merupakan hasil

perkalian dari beberapa unsur, diantaranya adalah unsur motivasi ini

(Kamus Ensiklopedia Pekerjaan Sosial Indonesia , 2004:87). Jelasnya

lihat rumus di bawah ini:

P=K x M x P

i,e i,e

keterangan :

P = Prestasi i = internal

K = Kemampuan e = eksternal

M = Motivasi P = Peranan

Penjelasan rumus di atas yakni sebuah prestasi didapatkan atas

dasar kemampuan seseorang untuk mencapainya. Kemampuan

didapatkan karena ada motivasi yang kuat. Motivasi menandakan

seseorang berperan penting untuk bertindak dalam mencapai keinginan.

keinginan dipengaruhi oleh sebuah keadaan yang ada dalam diri

seseorang maupun dari luar orang tersebut. Jadi motivasi timbul karena

peranan yang ada dalam diri maupun dari luar yang akan mempengaruhi

kita dalam mencapainya. Untuk mencapai semua itu harus ada usaha, jika

kita suda mencapai keinginan kita, maka hasilnya adalah sebuah prestasi.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

19

Kebutuhan akan prestasi juga dilakukan oleh buruh TKI yang

bekerja di luar negeri. Khususnya Taiwan. Para TKI bekerja dengan giat,

menaati semua aturan yang berlaku dan menghadapi semua rintangan

yang ada guna mencapai prestasi yakni menyelesaikan tugasnya dengan

baik dan dapat mewujudkan segala keinginan mereka. Contohnya

motivasi masyarakat desa menjadi buruh TKI di Taiwan yakni untuk

mendirikan usaha di kampung halaman. Dengan pergi menjadi TKI dan

bekerja di sana selama tiga tahun, maka TKI itu dapat mengumpulkan

pundi-pundi uang untuk mendirikan usahanya.

b. Kebutuhan Dasar Manusia berdasarkan intensitas

Pengetian kebutuhan adalah suatu hal yang harus dipenuhi oleh

setiap manusia agar dapat bertahan hidup. Kebutuhan manusia pada

dasarnya tidak ada yang sama. Kebutuhan orang dewasa, anak-anak,

lansia dan remaja berbeda. Karena itu, manusia berupaya untuk

memenuhi kebutuhan dan tidak pernah berakhir. Pada dasarnya

kebutuhan manusia sangatlah beragam. Secara garis besar kebutuhan

manusia dapat dibedakan ke dalam empat kelompok, yaitu berdasarkan

intensitas kegunaannya, berdasarkan sifatnya, berdasarkan waktu

pemenuhannya dan berdasarkan subjeknya. Yang di maksud dengan

kebutuhan berdasarkan intensitasnya yaitu kebutuhan primer, kebutuhan

sekunder dan kebutuhan tersier (Anashir. “Jenis-jenis Kebutuhan Dan

Faktor Yang Mempengaruhinya” (Online)

http://edu.anashir.com/2013/09/jenis-jenis-kebutuhan-dan-faktor-

yang.html (diakses Maret 2017))

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

20

Kebutuhan primer, adalah kebutuhan utama atau penting yang

harus dipenuhi oleh setiap manusia untuk dapat bertahan hidup.

Sedangkan menurut ILO (International Labour Organization) bahwa

kebutuhan primer adalah kebutuhan fisik minim masyarakat, berkaitan

dengan kecukupan kebutuhan pokok setiap masyarakat, baik masyarakat

kaya maupun miskin. Contoh kebutuhan primer meliputi sandang,

pangan, perumahan, pendidikan dan lain-lain. Kebutuhan primer yang

dimaksud oleh buruh TKI yakni memenuhi kebutuhan pokok seperti

membiayai pendidikan anak-anak mereka, membangun rumah mereka

dengan layak dan memenuhi setiap kebutuhan sandang pangan mereka

dari hasil gaji yang didapatkan selama bekerja di luar negeri ( Hadi,

Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier” (Online)

Http://www.cafependidikan.com/2016/12/pengertian-kebutuhan-primer-

sekunder.html (diakses Maret 2017))

Kebutuhan Sekunder, adalah kebutuhan yang bisa melengkapi

kebutuhan primer dan kebutuhan ini dapat dilaksanakan jika kebutuhan

primer sudah terpenuhi. Kebutuhan ini juga penting bagi kehidupan

manusia, sebab sebagai manusia yang memiliki budaya, yang hidup

didalam masyarakat, sangat memerlukan berbagai hal yang lebih dan

sempurna, baik mengenai mutu, jumlah dan jenisnya. Kata sekunder dari

Bahasa latin “secundus” yang artinya kedua. Contohnya TKI yang telah

membangun rumah mereka dengan bagus otomatis akan membutuhkan

perabotan yang bagus untuk mengisi rumahnya. Perabotan itu berupa

lemari es, alat-alat dapur yang bagus dan berkualitas, membeli sofa yang

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

21

indah, dan lain-lain (Anashir. “Jenis-jenis Kebutuhan Dan Faktor Yang

Mempengaruhinya” (Online) http://edu.anashir.com/2013/09/jenis-jenis-

kebutuhan-dan-faktor-yang.html (diakses Maret 2017))

Kebutuhan Tersier, adalah kebutuhan setelah kebutuhan primer

dan sekunder terpenuhi. Kebutuhan tersier termasuk kebutuhan mewah,

karena pemenuhi kebutuhan ini tertuju pada barang-barang mewah.

Pemenuhan kebutuhan ini lebih bersifat untuk menjaga prestasi

seseorang di tengah masyarakat. Pemenuhan kebutuhan tersier tegantung

pada kedudukan dan strata ekonomi seseorang dalam masyarakat. Contoh

kebutuhan ini dalam buruh TKI yakni hasil pendapatan mereka guna

untuk membeli perhiasaan, sepeda motor bahkan mobil setelah

kebutuhan primer dan sekunder mereka dapatkan. Kebutuhan tersier

perlu untuk meningkatkan status TKI dalam masyarakat, agar mereka

tidak dianggap strata kelas bawah (Anashir. “Jenis-jenis Kebutuhan Dan

Faktor Yang Mempengaruhinya” (Online)

http://edu.anashir.com/2013/09/jenis-jenis-kebutuhan-dan-faktor-

yang.html (diakses Maret 2017))

2. Motivasi Mencapai Harapan

Motivasi dalam mencapai harapan ini dapat diartikan sebagai

“proses” dari pemikiran satu tujuan, dengan motivasi untuk mendapatkan

tujuan-tujuan tersebut (agency), dan cara-cara untuk meraih tujuan-tujuan

tersebut (pathways). Harapan juga berisi sistem sebuah motivasi yang

menjadi cara bagi seseorang menghargai dan mengejar hasil dari tujuan

mereka ketika sudah menguasainya ataupun tidak. Harapan menunjukkan

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

22

bahwa tujuan tidak menghasilkan kebiasaan, tapi lebih mengarah pada sudut

pandang seseorang kepada diri mereka sebagai orang yang mampu memulai

dan menerapkan suatu perilaku menuju keinginan pribadi yang bernilai dan

menghasilkan respon untuk menguasai dan respon yang biasa saja(Istiani,

2014:18-23).

Menurut David McClelland dalam (Uno, 2014:9) berpendapatan

bahwa: A motive is the redintegration by a cue of change in an affective

situation, yang artinya motif merupakan implikasi dari hasil pertimbangan

yang telah dipelajari (redintergration) dengan ditandai suatu perubahan

pada situasi afektif. Sumber utama munculnya motif adalah dari rangsangan

(stimulasi) perbedaan situasi sekarang dengan situasi yang diharapkan,

sehingga tanda perubahan tersebut tampak pada adanya perbedaan afektif

saat munculnya motif dan saat usaha pencapaian yang diharapkan. Motivasi

ini memiliki dua aspek, yaitu adanya dorongan dari dalam diri dan dari luar

untuk mengadakan perubahan dari suatu keadaan pada keadaan yang

diharapkan dan usaha untuk mencapai harapan tersebut.

Kaitannya sasaran dan TKI untuk mencapai harapan yakni motif

atau dorong-dorongan dari dalam diri sendiri. lingkungan dan kebutuhan

yang menghimpit, menyebabkan mereka menjadi buruh TKI di Taiwan.

Bekerja menjadi TKI merupakan harapan terbesar atau terkecil yang dapat

mengeluarkan mereka dari masalah perekonomian. Menjadi TKI juga

membawa mereka mencapai keinginan yang selama ini didambakan.

Keinginan itu bisa berupa kebutuhan pokok maupun kebutuhan barang

mewah yang tidak bisa tercapai ketika mereka bekerja di desa. Itu yang

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

23

membuat mereka berbondong-bondang bekerja ke luar negeri, karena

bekerja di sana membuat mereka bisa memenuhi kebutuhan yang diinginkan

dari kebutuhan pokok maupun kebutuhan barang mewah.

Menurut Snyder dalam Fransisca harapan terdiri dari 3 komponen

yaitu sasaran (goal), daya kehendak (willpower/agency), dan strategi

(waypower/pathway), dapat membantu kita dalam mencapai harapan yang

diinginkan (Istiani, 2014:18-23). Urainya sebagai berikut:

a. Sasaran (goals)

Sasaran merupakan obyek pengalaman, atau hasil yang

dibayangkan dan diinginkan individu dalam benaknya, namun yang pasti

sasaran tersebut harus merupakan sesuatu yang penting untuk dicapai.

Harapan akan pencapaian dan pentingnya sasaran adalah penentu

keberadaan motivasi. Semakin besar penantian dan semakin penting

sasaran bagi seseorang, maka usaha mencapai sasaran juga semakin

besar. Sasaran (goal) yang dimaksud disini yakni kebutuhan-kebutuhan

yang ingin dicapai oleh masyarakat desa sehingga mereka memutuskan

menjadi TKI. Contoh kebutuhan tersebut, kebutuhan untuk membenahi

rumah yang layak huni, uang pendidikan anak, membeli kendaraan, dan

lain-lain.

b. Daya kehendak (willpower/agency)

Harapan adalah daya kehendak (willpower/agency) mengacu pada

motivasi yang mendorong individu untuk memulai dan mempertahankan

segerakan menuju tujuan mereka. Daya kehendak adalah sumber tekad

dan komitmen yang mendorong individu untuk mencapai sasaran. Snyder

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

24

dkk menyatakan bahwa daya kehendak bersifat selfreferential, yaitu

individu memiliki pemikiran bahwa dirinya sendirilah yang memulai dan

terus bergerak untuk mencapai sasarannya. Daya untuk mempertahankan

motivasi dan mendorong individu untuk bergerak kearah tujuan tersebut.

daya kehendak yang dimaksud disini, adalah aksi mereka atau dorongan

dalam dalam diri masyarkat desa untuk mencapai sasaran atau keinginan

mereka untuk menjadi TKI. Sehingga, menjadi buruh TKI adalah salah

satu keputusan yang tepat untuk bisa mencapai sasaran.

c. Strategi (waypower/pathway)

Harapan adalah strategi (waypower/pathway). Strategi

merefleksikan rencana atau jalan yang menuntun pada pencapaian

harapan. Strategi adalah kemampuan kita menemukan satu atau beberapa

cara yang efektif untuk mencapai sasaran. Keberadaan sasaran yang

penting membantu individu untuk merencanakan dengan lebih baik cara-

cara untuk mencapainya. Kemampuan merencanakan strategi turut

diperngaruhi oleh pengalaman dan pembelajaran menemukan cara-cara

tertentu untuk mencapai sasaran. Pengalaman individu akan kemampuan

menemukan strategi dan cara-cara untuk mencapai tujuan individu

tersebut meskipun dalam keadaan tertekan. Strategi yang dimaksud disini

adalah masyarakat yakin dan tepat menjadi buruh TKI yang dapat

memenuhi sasarannya. Mereka sudah memutuskan dan mmendaftarkan

diri menjadi buruh TKI. Strategi ini juga dibutuhkan para TKI, ketika

mereka bekerja di luar negeri. Strategi ini digunakan untuk mendapatkan

kepercayaan dan kelayakan bekerja dengan majikan. Sehingga mereka

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

25

dapat leluasa mengerjakan pekerjaan dengan baik tanpa ada dalam

tekanan dari majikan

D. Konsep Masyarakat Desa

Istilah masyarakat dalam Bahasa Inggris disebut society, asal katanya

socius yang berarti kawan. Kata “masyarakat” berasal dari Bahasa Arab, yaitu

syirk, artinya bergaul. Saling bergaul tentu ada karena bentuk-bentuk aturan

hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan

oleh unsur-unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan

kesatuan. Para ahli seperti Maclver, J.L. Gillin, dan J.P. Gillin sepakat, bahwa

adanya saling bergaul dan interaksi Karena mempunyai nilai-nilai, norma-

norma, cara-cara, dan prosedur yang merupakan kebutuhan bersama sehingga

masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut

suatu sistem adat-istiadat tertentu, yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu

rasa identitas bersama (Soelaeman, 2005: 122).

Desa diartikan sebagai suatu kesatuan hukum, dimana bertempat

tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.

Desa mungkin hanya terdiri dari satu tempat kediaman masyarakat saja, atau

terdiri dari pendukuhan-pendukuhan yang bergabung dan mempunyai induk

Desa (induk desa ditambah beberapa tempat kediaman masyarakat hukum yang

terpisah beserta tanah pertaniannya, perternakan, perikanan, dan lain-lain.

Sedangkan Pedesaan adalah daerah-daerah masyarakat hukum terbawah, yang

berada dibawah kecamatan dengan sumber ekonomi utamanya adalah usaha

pertanian dengan usaha sampingan memelihara ternak sedangkan masyarakat

ditandai dengan pergaulan yang akrab dan memegang teguh adat istiadat

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

26

setempat. Masyarakat pedesaan adalah suatu masyarakat yang bersifat

homogen, tertib, dan tentram dalam kehidupan sosialnya, menerima keadaan

dan hidup tanpa ada perselisihan serta menolak segala bentuk pembaharuan,

meskipun dalam kenyataannya anggapan-anggapan tersebut tidak selalu benar

(Wisadirana, 2005: 21-24)

Menurut Bouman (dalam I Nyoman Beratha, 1982) Desa adalah salah

satu bentuk kehidupan bersama beberapa ribu orang, hampir semuanya saling

mengenal, kebanyakan yang termasuk di dalamnya hidup dari pertanian, dan

sebagainya, usaha-usaha yang dapat dipengaruhi oleh hukum dan kehendak

alam. Di desa, menurut Bouman selanjutnya terdapat banyak ikatan-ikatan

keluarga yang rapat, taat pada tradisi dan kaidah-kaidah sosial. Masyarakat

desa sebagian sistem sosial berbeda dengan contoh sistem sosial lain seperti

kelompok sosial atau organisasi sosial. Masyarakat desa merupakan sistem

sosial yang komprehensif, artinya di dalam masyarakat desa terdapat semua

bentuk pengorganisasian atau lembaga-lembaga yang diperlukan untuk

kelangsungan hidup dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia.

Namun ini tidak berarti 100% masyarakat itu secara ekonomi betul-betul dapat

memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sendiri (Ibrahim, 2003:31)

Masyarakat desa mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih

mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat. Sistem

kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan. Pendudukan

masyarakat pendesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat

adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula dan

bahkan tukang catut, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

27

Pekerjaan-pekerjaan disamping pertanian, hanya merupakan pekerjaan

sambilan saja, oleh karena bila tiba masa panen atau masa menanam padi,

pekerjaan-pekerjaan sambilan tadi segera ditinggalkan (Soekanto, 2005:153)

Jadi masyarakat desa dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang

memiliki sistem kekerabatan seperti keluarga yang membentuk komunitas kecil

disuatu wilayah. Dimana ada orang-orang penting yang menjalankan

peranannya sebagai orang yang di anggap mampu menjadi pemimpin desa.

Pada umumnya masyarakat desa bekerja di bidang pertaniaan yakni sebagai

buruh tani atau pemilik lahan pertanian itu sendiri. Hasil dari bercocok tanam

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi seiringnya dengan waktu

berjalan, keberahli fungsi lahan menyebabkan masyarakat desa berpindah dari

sektor agraris menjadi ke sentro industri yang lebih maju dan tertata.

Masyarakat desa juga memiliki rasa kekerabatan yang sangat terikat kepada

sesama. Mereka memiliki jiwa saling tolong menolong kepada sesama tetangga

yang membutuhkan, jiwa gotong royong, rasa paguyuban, menghormati orang

yang lebih tua, menjunjung tinggi nilai, norma dan budaya tradisi nenek

moyang. Sehingga terciptanya kerukunan dan sikap saling mengasih anatara

satu dengan yang lain. Dan tidak memandang hal-hal yang dapat merugikan

keutuhan kesatuan didalam diri masyarakat.

E. Konsep Migran

1. Pengertian Buruh Migran

Migran adalah perpindahan penduduk dari wilayah asal ke wilayah

baru untuk mencari pekerjaan atau untuk menentap dalam jangka yang

relatif lama. Perdefinisi, pekerja migran (migrant workers) adalah orang

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

28

yang bermigrasi dari wilayah kelahirannya ke tempat lain dan kemudian

bekerja di tempat yang baru tersebut dalam jangka waktu relatif menetap

(Suharto, 2010:177-178). Pekerja Migran adalah orang yang bermigrasi

dari wilayah kelahirannya ketempat lain dan kemudian bekerja ditempat

baru tersebut dalam jangka waktu relatif menetap. Migran yang dilakukan

banyak orang dilihat sebagai fenomena demografis. Menurut Everst S. Lee

dalam Muhadjir Darwin bahwa keputusan berpindah tempat tinggal dari

suatu wilayah ke wilayah lain adalah merupakan konsekuensi dari

perbedaan dalam nilai kefaedahan antara daerah asal dari daerah tujuan.

Pekerja migran mencakup 2 tipe, yaitu pekerja migran internal dan

pekerja migran internasional. Pekerja migran internal berkaitan dengan

urbanisasi. Sedangkan pekerja migran internasional tidak dapat dipisahkan

dari globalisasi. Pekerja migran internal (dalam negeri) adalah orang yang

bermigrasi dari tempat asalnya untuk bekerja di tempat lain yang masih

termasuk dalam wilayah Indonesia. Pekerja migran internasional (luar

negeri) adalah mereka yang meninggalkan tanah airnya untuk mengisi

pekerjaan di negera lain. Di Indonesia, pengertian ini menunjuk pada orang

yang bekerja di luar negeri atau yang dikenal dengan istilah Tenaga Kerja

Indonesia (TKI). Karena persoalan TKI ini seringkali menyentuh para buruh

wanita yang menjadi pekerja kasar di luar negeri, yang biasanya disebut

dengan Tenaga Kerja Wanita (TKW atau Nakerwan). Sedangkan pekerja

laki-laki di luar negeri disebut dengan TKI (Farhana, 2010: 32-33).

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

29

2. Pengertian Tenaga Kerja Indonesia

Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan

barang dan/atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun

untuk masyarakat dapat meliputi setiap orang yang bekerja dengan

menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain atau setiap orang yang

bekerja sendiri dengan tidak menerima upah atau imbalan. Tenaga kerja

meliputi pekerja informal, pekerja formal dan orang yang belum bekerja

atau pengangguran. Dengan kata lain, pengertian tenaga kerja adalah lebih

luas dari pada pekerja atau buruh (Wijayanti, 2010:1). Tenaga kerja adalah

setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang

dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk

masyarakat. Pekerja/buruh adalah setiap orang bekerja dengan menerima

upah atau imbalan dalam bentuk lain (L, Rukiyah dan Syahrizal, 2013:03).

Jadi tenaga kerja adalah seseorang individu yang sedang mencari pekerjaan

untuk menghasilkan barang atau jasa yang memiliki persyaratan batas usia

yang sudah ditentukan oleh pemerintah maupun syarat dari pihak yang

menyediakan pekerjaan bertujuan untuk menghasilkan upah.

Menurut UU Republik Indonesia No 39 Tahun 2004 dan Peraturan

Presiden RI Tahun 2011 tentang Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri

(TKI). Isi dari UU Republik Indonesia Tahun 2014 tentang TKI tidak

mengalami perubahan isi, karena peneliti tidak menemukan naskah

publikasi yang lengkap, maka peneliti tetap menggunakan UU Republik

Indonesia No 39 Tahun 2004. Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa Tenaga

Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut dengan TKI adalah setiap warga

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

30

Negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam

hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menimpah upah.

Selanjutnya Pasal 1 ayat 2 disebutkan Calon Tenaga Kerja Indonesia adalah

setiap warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat sebagai pencari kerja

yang akan bekerja di luar negeri dan terdaftar di instansi pemerintah

Kebupaten/Kota yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjan. Pasal

ayat 3 berbunyi Penempatan TKI adalah kegiatan pelayanan untuk

mempertemukan TKI sesuai bakat, minat, dan kemampuannya dengan

pemberi kerja di luar negeri yang meliputi proses perekrutan, pengurus,

dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan

pemberangkatan, pemberangkatan sampai ke negara tujuan, dan

pemulangan dari negara tujuan. Untuk ayat 6 Mitra Usaha adalah istansi

atau badan usaha berbentuk badan hukum di negara tujuan yang

bertanggung jawab menempatkan TKI pada pengguna. Dan ayat 7 Pengguna

Jasa TKI yang selanjutnya disebut pengguna adalah instansi Pemerintah,

Badan Hukum Pemerintah Swasta, dan/atau Perseorangan di negara tujuan

yang mempekerjakan TKI.

Pelaksana penempatan TKI swasta yang akan menempatkan TKI ke

luar negeri harus terlebih dahulu membuat perjanjian kerja sama

penempatan yang dibuat secara tertulis dengan mitra usaha atau pengguna

yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak. Hal ini penting bagi

calon TKI tentang adanya jaminan kepastian penempatan yang akan

dilakukan oleh pelaksana penempatan TKI dengan mitra usaha atau

pengguna jasa TKI di luar negeri. Calon TKI juga harus membuat perjanjian

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

31

penempatan TKI yang dibuat secara tertulis antara pelaksanaan penempatan

TKI swasta dengan calon TKI yang memuat hak dan kewajiban masing-

masing pihak dalam rangka penempatan TKI di negara tujuan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan. Sedangkan antara TKI dengan pengguna

jasa membuat perjanjian kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan

kewajiban masing-masing pihak (Abdurrahman, 2006:33).

Selain uraian di atas, para TKI juga harus mencari informasi tentang

negara yang akan dituju. Dalam penelitian ini peneliti memilih Negara

Taiwan sebagai negara tujuan masyarakat Desa Sidorejo menjadi buruh

Tenaga Kerja Indonesia. Taiwan dikenal sebagai “The Beautiful Formosa”,

sebuah pulau di Asia Timur dengan luasan 160 kilometer terbentang dari

pantai Tenggara Cina Daratan. Pegunungan yang luas dan subur di sebelah

timur, garis pantai cukup lurus dan beberapa pelabuhan dengan nuansa

alami, sungai pendek yang terkelola untuk pembangkit listrik. Seluruh

tenaga kerja asing yang bekerja di Taiwan harus mengikuti undang-undang

ketenagakerjaan yang berlaku di sana, dengan demikian mereka akan

memperoleh perlindungan hukum, seperti masalah gaji, jam kerja, izin libur,

lembur, dan pemutusan hubungan kerja berdasarkan undang-undang

ketenagakerjaan, sehingga bila terjadi hal-hal di luar ketentuan dalam

kontrak kerja, maka akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di

Taiwan.

TKI yang bekerja di Taiwan dibagi menjadi dua kategori yaitu: (1)

TKI formal yang bekerja di pabrik atau industri, jenis pekerjaannya dapat

dilakukan oleh TKI laki-laki dan perempuan; (2) TKI informal pada umunya

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

32

mereka adalah bekerja sebagai care giver merawat orang tua dan anak,

pekerjaan ini mayoritas dilakukan oleh perempuan. Adapaun beberapa

kewajiban TKI setiba di Negara Taiwan sebagai berikut :

Pemeriksaan Kesehatan. Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi

awal kondisi kesehatan TKI sebelum bekerja. Pemeriksaan ini dilakukan

4 kali pemeriksaan kesehatan setelah TKI tiba di Taiwan. Pemeriksaan

ini dilakukan secara berkala.

Pemeriksaan Sidik Jari. Pemeriksaan ini berguna untuk setiap pekerja

asing yang akan pekerja di Taiwan. Pemeriksaan ini dilakukan di kantor

polisi setempat.

Mengurus Alien Resident Certificate (ARC). Setelah pemeriksaan sidik

jari, TKI harus mengurus ARC yakni semacam KTP di kepolisian

setempat. Pembuatan ARC sebagai tanda pekerja asing legal yang

bekerja di Taiwan.

Mengurus Surat Izin Kerja (SIK). Setelah tiba di Taiwan TKI

diperbolehkan menguruh SIK ke Council of Labour Affairs (CLA) yaitu

lembaga pemerintah Taiwan yang membidangi tenaga kerja. Pembuatan

SIK dilakukan oleh agen. SIK di buat untuk mengurus kontrak kerja

antara majikan dan TKI, serta mengurus perpanjangan kontrak dan

mengganti majikan baru.

Selanjutnya Prosedur yang harus dilaksanakan oleh TKI yang

bekerja menjadi buruh di negara Taiwan yakni sebagai berikut:

Perjanjian kerja. Perjanjian kerja ini dilakukan oleh majikan dan TKI

yang sudah disahkan oleh BP3TKI dan KDEI Taipei yang sudah di

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/44151/3/jiptummpp-gdl-miftahussh-52864... · 2019. 2. 9. · Syamsul “Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier”

33

legalisir dan tidak boleh dirubah oleh berbagai pihak. Jika ingin

mengajukan perubahan maka harus ada negosiasi dari majikan dan TKI.

Poin penting dalam surat berjanjian yakni : ketentuan kerja, hari libur

cuti, gaji pokok dan lembur.

Perselisihan atau Sengketa. Apabila terjadi perselisihan antara majikan

dan TKI, maka TKI dapat menghubungi kantor dagang Ekonomi

Indonesia (KDEI) di Taipei, kepada ”Consumer Protection Commission,

Executive Yuana” (nomor telepon khusus 1950) dan pada pihak agensi.

Asuransi. Asuransi diperuntukan untuk setiap TKI yang bekerja di

Taiwan yang sudah diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan

Taiwan yang dibagi menjadi dua sektor yakni sektor pekerja formal dan

pekerja sektor informal.

Pajak. Pajak pendapatan TKI ini sesuai dengan undang-undang

perpajakan Taiwan yakni : TKI dari sektor formal dan informal yang

menetap kurang dari 183 hari maupun yang lebih (Rachman, Fika

Muardiana. “Taiwan, Negara Tujuan Para TKI” (online)

https://buruhmigran.or.id/2011/11/08/informasi-negara-tujuan-tki-

taiwan/. (diakses Maret 2017))