5
1.Kali Mandala dan Gunung Parang Warna cenderung gelap,bersifat basa,membeku secara ekstrusi dan dicirikan dengan ukuran kristal yang halus,serta ke luar ke permukaan dengan bentuk lava bulat sehingga digolongkan ke dalam golongan batuan basalt yang termasuk kelompok batuan beku. 1.1 Batu Basalt Slickensided merupakan salah satu ciri dari zona sesar yang menunjukkan arah pergeseran antar lempeng. Pada gambar 1.2, zona sesar yang dikenal dengan patahan tersebut telah memperlihatkan gejala pergeseran pada ke dua belah sisi bidang rekahan, dengan arah sesar turun (kiri). 1.2 Slickensided (Cermin Sesar) Termasuk dalam batuan beku dengan cara pembekuan intrusi,memiliki proses pendinginan yang menerobos batuan (silt) dengan mendinginkan magma yang menyebabkan terbentuknya kekar kolom (kekar tarik),teksturnya kasar dengan kandungan mineral-mineral berukuran kecil tersusun dari biroksin. 1.3 Kekar kolom

1.Kali Mandala dan Gunung Parang · 2.1 Bukit Pratersier Perbukitan kanan yang relatif datar dan termasuk tersier, di mana diendapkan secara teratur. 2.2 Bukit Tersier Pada dasarnya,

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1.Kali Mandala dan Gunung Parang · 2.1 Bukit Pratersier Perbukitan kanan yang relatif datar dan termasuk tersier, di mana diendapkan secara teratur. 2.2 Bukit Tersier Pada dasarnya,

1.Kali Mandala dan Gunung Parang

Warna cenderung gelap,bersifat basa,membeku secara

ekstrusi dan dicirikan dengan ukuran kristal yang

halus,serta ke luar ke permukaan dengan bentuk lava bulat

sehingga digolongkan ke dalam golongan batuan basalt

yang termasuk kelompok batuan beku.

1.1 Batu Basalt

Slickensided merupakan salah satu ciri dari zona

sesar yang menunjukkan arah pergeseran antar

lempeng. Pada gambar 1.2, zona sesar yang dikenal

dengan patahan tersebut telah memperlihatkan

gejala pergeseran pada ke dua belah sisi bidang

rekahan, dengan arah sesar turun (kiri).

1.2 Slickensided (Cermin Sesar)

Termasuk dalam batuan beku dengan

cara pembekuan intrusi,memiliki proses

pendinginan yang menerobos batuan

(silt) dengan mendinginkan magma yang

menyebabkan terbentuknya kekar

kolom (kekar tarik),teksturnya kasar

dengan kandungan mineral-mineral

berukuran kecil tersusun dari biroksin.

1.3 Kekar kolom

Page 2: 1.Kali Mandala dan Gunung Parang · 2.1 Bukit Pratersier Perbukitan kanan yang relatif datar dan termasuk tersier, di mana diendapkan secara teratur. 2.2 Bukit Tersier Pada dasarnya,

2.Gunung Sumbing

Perbukitan kiri yang berbentuk runcing dan

termasuk pratersier

2.1 Bukit Pratersier

Perbukitan kanan yang relatif datar dan

termasuk tersier, di mana diendapkan

secara teratur.

2.2 Bukit Tersier

Pada dasarnya, 2 perbukitan terkait dengan

hukum superposisi (‘batu yang berumur tua

berada di bawah batu yang berumur muda’.

Namun, bentang alam yang ada, telah

mengalami pergeseran yang menyebabkan

persamaan letak antara pratersier dan tersier,

sehingga,pada saat terpisah, kedua bukit

membentuk lembah dan tinggi masing-masing

bukit relatif sama. Keadaan ini menandai

adanya Melange Complex,yang merupakan

produk dari subdaksi (zoan tumbukan lempeng) antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Page 3: 1.Kali Mandala dan Gunung Parang · 2.1 Bukit Pratersier Perbukitan kanan yang relatif datar dan termasuk tersier, di mana diendapkan secara teratur. 2.2 Bukit Tersier Pada dasarnya,

3.Pucangan

Batuan metamorf merupakan batuan

ubahan dengan pecahan yang terbentuk

karena adanya panas. Berasal dalam

batuan beku, terbentuk di lantai

samudera bagian dalam dan membentuk

kekar berpasangan (kekar gerus).

3.1 Batuan Metamorf

Salah satu contoh batuan metamorf

adalah serpentinit. Serpentinit termasuk

dalam struktur non-foliasi yang hampir

seluruhnya terdiri dari mineral-mineral

kelompok serpentin. Mineral asesori

meliputi klorit, talk, dan karbonat.

Serpentinit dihasilkan dari alterasi

mineral silikat feromagnesium yang

terlebih dahulu ada, seprti olivine dan

piroksen. Ciri lainnya adalah warna hijau

tua atau hitam, berat dan padat, serta

memiliki permukaan slickensided pada

umumnya.

3.2 Serpentinit

Page 4: 1.Kali Mandala dan Gunung Parang · 2.1 Bukit Pratersier Perbukitan kanan yang relatif datar dan termasuk tersier, di mana diendapkan secara teratur. 2.2 Bukit Tersier Pada dasarnya,

4.Kali Muncar

Lava bantal merupakan material hasil muntahan letusan

gunung berapi yang kemudian membeku dengan cepat.

Pembekuan cepat tersebut dipicu oleh terendamnya

material di dalam air sehingga menghasilkan bentukan

streamline/oval/tumpul. Tekstur kristalnya halus karena

mendapat tekanan hidrostatis beku, mendingin dengan

cepat dan termasuk dalam batuan beku.

4.1 Lava Bantal

Batuan sedimen yang terdiri dari rijang (SiO2) dan

batugamping merah (CaCo3). Pada proses

pembentukan batu rijang, terdapat fosil radiolaria

(ukuran 0,1 mm) yang mengendap selama jutaan

tahun,kemudian dengan adanya pergeseran

lempeng samudera, endapan tersebut ada yang

masuk ke dalam bumi, dan ada juga yang berada

pada pertemuan antara lempeng samudera dan

lempeng benua. Batuan yang ditemukan karena

pertemuan antar lempeng samudera dan

lempeng benua inilah yang di sebut dengan rijang,

yang biasanya juga terdapat kapur (gamping).

4.2 batugamping (merah) ,Rijang (biru)

Pertemuan antar lempeng samudera dan

lempeng benua harusnya mengarah

horizontal, namun karena adanya gaya

tektonik, maka patahan mengarah

vertikal.

Page 5: 1.Kali Mandala dan Gunung Parang · 2.1 Bukit Pratersier Perbukitan kanan yang relatif datar dan termasuk tersier, di mana diendapkan secara teratur. 2.2 Bukit Tersier Pada dasarnya,

5.Sungai Luk Ulo dan Bukit Sipako

Pada gambar 5.1 ditunjukkan adanya batu

lempung yang telah terdeformasi yang dikenal

sebagai massa dasar Melange Complex.

5.1 Aliran Sungai Luk Ulo

Di sungai luk ulo banyak dijumpai batuan

sedimen konglomerat berwarna abu-abu

cerah dengan fragmen bervariasi (kuarsa,

batupasir, rijang, batuan beku, dan batuan

metamorf) yang tersemen sangat kuat.

Konglomerat ini merupakan bongkah sangat

besar hasil pelongsoran. Ada juga batu

skistmika,marmer,serta jenis-jenis batuan

sedimen,metamorf,dan beku lainnya.

Skistmika terbentuk karena pengaruh tekanan dan banyak mengandung mineral mika

(berumur sekitar 117 tahun). Perlu diketahui pula, marmer dan kwarsa memiliki corak yang

hampir sama. Kedua batuan tersebut dibedakan berdasarkan kandungan CO2.

Pada kaki bukit Sipako terdapat singkapan fillit-grafit

yeng telah mengalami perlipatan. Batuan ini

diinterpretasikan sebagai produk selama proses

subduksi yang mentransfer sedimen palung ke dalam

metamorfosa derajat rendah. Singkapan ini telah

mengalami deformasi lanjut yang ditunjukan oleh

sesar-sesar naik, jalur milonit, dan fault gouge.