15
Pengelolaan tersie

Pengelolaan limbah (tersier)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengolahan Limbah Cair secara tersier .

Citation preview

Page 1: Pengelolaan limbah (tersier)

Pengelolaan tersier

Page 2: Pengelolaan limbah (tersier)

Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment)

Pengolahan tersier dilakukan jika setelah pengolahan primer dan sekunder masih terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang dapat berbahaya bagi lingkungan atau masyarakat. Pengolahan tersier bersifat khusus, artinya pengolahan ini disesuaikan dengan kandungan zat yang tersisa dalam limbah cair / air limbah. Umunya zat yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya melalui proses pengolahan primer maupun sekunder adalah zat-zat anorganik terlarut, seperti nitrat, fosfat, dan garam- garaman

Page 3: Pengelolaan limbah (tersier)

Pengolahan tersier sering disebut juga pengolahan lanjutan (advanced treatment). Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan fisika. saringan multimedia, precoal filter, microstaining, vacum filter, penyerapan dengan karbon aktif, pengurangan besi dan mangan, dan osmosis bolak-balik.

Page 4: Pengelolaan limbah (tersier)

Metode pengolahan tersier jarang diaplikasikan pada fasilitas pengolahan limbah. Hal ini disebabkan biaya yang diperlukan untuk melakukan proses pengolahan tersier cenderung tinggi sehingga tidak ekonomis.  

Page 5: Pengelolaan limbah (tersier)

saringan pasir ada dua macam yakni :

a. saringan pasir lambat

b. saringan pasir cepat

Saringan multimedia

precoal filter

microstaining

vacum filter

penyerapan dengan karbon aktif

pengurangan besi dan mangan

osmosis bolak-balik.

Contoh metode pengolahan tersier yang dapat digunakan adalah:

Page 6: Pengelolaan limbah (tersier)

Definisi macam – macam saringan pasir:Sistem saringan pasir lambat merupakan teknologi pengolahan air yang sangat sederhana dengan hasil bersih dan kualitas air yang baik.

sistem saringan pasir cepat merupakan proses penyaringan yang dapat memberikan debit air yang lebih banyak dibandingkan dengan proses sistem saringan lambat.

Page 7: Pengelolaan limbah (tersier)

 Sistem Saringan Pasir Lambat

"Up Flow"Teknologi saringan pasir lambat yang banyak diterapkan di Indonesia biasanya adalah saringan pasir lambat konvesional dengan arah aliran dari atas ke bawah (down flow), sehingga jika kekeruhan air baku naik, terutama pada waktu hujan, maka sering terjadi penyumbatan pada saringan pasir, sehingga perlu dilakukan pencucian secara manual dengan cara mengeruk media pasirnya dan dicuci, setelah bersih dipasang lagi seperti semula, sehingga memerlukan tenaga yang cukup banyak.

Page 8: Pengelolaan limbah (tersier)

Diagram proses pengolahan air bersih dengan teknologi

saringan pasir lambat "Up Flow" ganda. 

Page 10: Pengelolaan limbah (tersier)

KRITERIA PERENCANAAN SARINGAN PASIR LAMBAT "UP FLOW" Kekeruhan air baku lebih kecil 10 NTU. Jika

lebih besar dari 10 NTU perlu dilengkapi dengan bak pengendap dengan atau tanpa bahan kimia.

Kecepatan penyaringan antara 5 - 10 M3/M2/Hari.

Tinggi Lapisan Pasir 70 - 100 cm.

Tinggi lapisan kerikil 25 -30 cm.

Tinggi muka air di atas media pasir 90 - 120 cm.

Tinggi ruang bebas antara 25- 40 cm.

Diameter pasir yang digunakan kira-kira 0,2-0,4 mm

Jumlah bak penyaring minimal dua buah.

Page 11: Pengelolaan limbah (tersier)

Keunggulan Saringan Pasir Lambat Tidak memerlukan bahan kimia, sehingga biaya

operasinya sangat murah.

Dapat menghilangkan zat besi, mangan, dan warna serta kekeruhan.

Dapat menghilangkan ammonia dan polutan organik, karena proses penyaringan berjalan secara fisika dan biokimia.

Sangat cocok untuk daerah pedesaan dan proses pengolahan sangat sederhana.

Perawatan mudah karena pencucian media penyaring (pasir) dilakukan dengan cara membuka kran penguras, sehingga air hasil saringan yang berada di atas lapisan pasir berfungsi sebagai air pencuci

Page 12: Pengelolaan limbah (tersier)

Kelemahan Saringan Pasir Lambat

Jika air bakunya mempunyai kekeruhan yang tinggi, beban filter menjadi besar, sehingga sering terjadi kebutuan. Akibatnya selang waktu pencucian filter menjadi pendek.

Kecepatan penyaringan rendah sehingga memerlukan ruangan yang cukup luas.

Pencucian filter dilakukan secara manual, yakni dengan cara mengeruk lapisan pasir bagian atas dan dicuci dengan air bersih, dan setelah bersih dimasukkan lagi ke dalam bak saringan seperti semula.

Karena tanpa bahan kimia maka tidak dapat digunakan untuk menyaring air gambut

Page 13: Pengelolaan limbah (tersier)

SARINGAN PASIR CEPATSecara umum bahan lapisan saringan yang digunakan pada saringan pasir cepat sama dengan saringan pasir lambat, yakni pasir, kerikil dan batu. Perbedaan yang terlihat jelas adalah pada arah aliran air ketika penyaringan. Pada saringan pasir lambat arah aliran airnya dari atas ke bawah, sedangkan saringan pasir cepat dari bawah ke atas (up flow). Selain itu pada saringan pasir cepat umumnya dapat melakukan backwash atau pencucian saringan tanpa membongkar keseluruhan saringan.

Page 14: Pengelolaan limbah (tersier)

Gambar saringan pasir cepat

Page 15: Pengelolaan limbah (tersier)

Annisa marsha L Dayanara rizhika S Dita syafira Enggal rahayu dwi H Nila Rahayu Sheilla debby veranda

TERIMA KASIH