Upload
phamque
View
251
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak Pada Kulit Wajah Berminyak
2.1.1.1. Kulit Wajah Berminyak
Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki akal sehat serta
mempunyai struktur tubuh yang sangat kompleks. Kulit merupakan bagian luar
tubuh yang menutupi organ-organ tubuh manusia (Maria Dwikarya, 2003 : 1).
Sedangkan menurut Maharani (2015: 1) kulit merupakan bagian terluar dari tubuh
manusia luasnya sekitar 2 m2. Kulit mempunyai peranan yang sangat penting baik
ditinjau dari segi kesehatan maupun dari segi kecantikan. Kulit merupakan bagian
tubuh paling luar yang bersentuhan langsung dengan lingkungan dan dipandang
pertama kali oleh seseorang, sehingga seseorang tersebut dapat menilai kondisi
kulit.
Kulit wajah yang sehat sangat menunjang kecantikan seseorang, sehingga
kulit harus selalu dirawat, dijaga, dan diperhatikan kondisinya. Kulit wajah yang
sehat dan terawat akan menimbulkan kulit yang cerah dan segar, sehingga mampu
menumbuhkan rasa percaya diri seseorang. Pemeliharaan kulit wajah memerlukan
perhatian khusus karena kulit merupakan organ yang sensitif.
Secara keseluruhan kulit membungkus tubuh manusia dan kulit
mempunyai beberapa lapisan. Dalam biologi, kulit tersususn atas lapisan
epidermis; lapisan dermis; dan lapisan hypodermis (Darwati, 2003: 61). Sebagai
gambaran struktur lapisan kulit dapat dilihat pada gambar berikut :
7
8
Gambar 2.1 Struktur kulit
Sumber : www.sainsbiologi.com
Epidermis merupakan lapisan terluar kulit atau disebut juga sebagai kulit
ari. Bagian dasar dari epidermis terdapat sel-sel yang terus membelah dan
membentuk sel-sel baru. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian
tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter, misalnya pada telapak kaki dan
telapak tangan, dan lapisan yang tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada
kelopak mata, pipi, dahi, dan perut (Retno I.S Tranggono dan Fatma Latifah, 2014
: 10). Menurut (Evelyn C. Pearce, 2009: 291) epidermis tersusun atas epitelium
berlapis dan terdiri dari atas sejumlah lapisan sel yang disusun atas dua lapis yang
jelas tampak: selapis lapisan tanduk dan selapis zona geminalis.
Oleh para ahli histologi, epidermis mulai dari bagian terluar hingga ke
dalam dibagi atas oleh 5 lapisan, yakni :
1. Lapisan Tanduk (Stratum corneum), sebagai lapisan yang paling atas;
2. Lapisan Jernih (Stratum lucidum), yang disebut juga “lapisan barrier”;
3. Lapisan Berbutir-butir (Stratum Granulosum);
4. Lapisan Malphigi (Stratum Spinosum) yang selnya seperti berduri;
9
5. Lapisan Basal (Stratum Germinativum) yang hanya tersusun oleh satu
lapis sel-sel basal.
Korium atau dermis merupakan lapisan kedua setelah epidermis. Dermis
terbentuk dari jaringan kenyal dan elastis, jaringan kolagen serta serat elastin yang
memberi warna pada kulit. Di dalam lapisan dermis terdapat kelenjar minyak dan
keringat. Kelenjar-kelenjar tersebut membentuk pori-pori kulit. Kelenjar minyak
menghasilkan sebum yang jumlahnya lebih banyak di daerah wajah dan
punggung.
Lapisan hypodermis biasa disebut juga sebagai lapisan jaringan subkutis
atau subkutan. Lapisan kulit ini merupakan lapisan yang paling dalam dan
mengandung pembuluh darah dan limfa, serta saraf yang berjalan sejajar dengan
permukaan kulit. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau
penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membantu melindungi
tubuh dari benturan fisik, mengatur panas tubuh, membentuk kontur tubuh dan
sebagai cadangan makanan.
Kulit sebagai bagian terluar tubuh manusia mempunyai berbagai macam
fungsi yang berguna dalam menjaga keseimbangan tubuh. Menurut Kusumadewi
(2002: 21) Fungsi kulit diantaranya melindungi lapisan bagian dalam tubuh.
Menurut Hermawan Setiabudi (2014: 4) Selain fungsi utama sebagai pelindung
tubuh, kulit juga mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai proteksi tubuh bagian dalam dari kontak luar langsung. Seperti
sinar matahari, polusi, bakteri, gesekan, tarikan, dan tekanan yang
menyebabkan luka dan infeksi.
10
2. Membuang kotoran zat yang tak berguna dari tubuh. Kotoran atau racun
keluar melalui kelenjar keringat beupa endapan yang terdiri atas sel kulit
mati, lemak, air, dan garam.
3. Sebagai pengatur suhu tubuh. Ketika suhu panas, tubuh akan
mengeluarkan banyak keringat dan sebaliknya. Dengan demikian tubuh
akan selalu stabil.
4. Kulit juga memiliki kegunaan sebagai penyimpan kelebihan lemak dan
mencegah kehilangan cairan tubuh.
5. Sebagai indra peraba yang mengizinkan otak merasakan berbagai rasa
panas, dingin, hangat, serta sakit dari beragam tekstur.
6. Produksi vitamin D, diolah di kulit dengan bantuan sinar matahari.
Vitamin D sangat berguna sebagai pembentukan dan pemeliharaan tulang.
Jenis kulit yang ada sangat ditentukan oleh aktivitas kelenjar minyak.
Menurut (Hermawan Setiabudi, 2014: 6) berdasarkan aktivitasnya, maka jenis
kulit dibedakan menjadi lima:
1. Kulit normal merupakan jenis kulit yang seimbang. Memiliki tekstur halus
serta berwarna terang berseri-seri.
2. Kulit kering memiliki aktivitas kelenjar minyak kurang aktif. Teksturnya
tipis dan mudah rusak serta rentan akan perubahan suhu dan kelembapan.
3. Kulit berminyak merupakan kebalikan dari kulit kering. Aktivitas kelenjar
minyak yang berlebih, teksturnya kasar, tampak berkilat, dan terjadi
pembesaran pori-pori.
11
4. Kulit campuran atau kombinasi memiliki bagian yang berminyak namun
di bagian lain kering. Kening, hidung, dan dagu berminyak, namun pipi
dan mata kering.
5. Kulit sensitif memiliki respons berlebih pada benda atau kondisi tertentu
seperti kosmetik, cuaca, suhu, dan bahan kimia.
Kulit wajah berminyak memproduksi lebih banyak minyak daripada jenis
kulit wajah lainnya akibat dari tingginya aktivitas kelenjar minyak di kulit.
Sehingga kotoran dan debu menempel di wajah, yang selanjutnya akan
menimbulkan jerawat dan flek hitam. Kulit berminyak bisa dipengaruhi oleh
faktor hormonal saat pubertas atau kebiasaan yang salah, misalnya banyak
mengonsumsi makanan pedas dan berlemak. Menurut Windya Novita (2009: 3)
kulit berminyak sendiri secara umum memiliki beberapa ciri, diantaranya :
1. Kulit tampak lengket dan berminyak.
2. Kulit sering mengalami alergi yang dibarengi gatal-gatal.
3. Wajah, khususnya di sekitar hidung, terlihat berminyak.
4. Kulit bermasalah dengan noda hitam dan jerawat.
Pori- pori besar menjadi penanda jenis kulit berminyak ini selain selalu
terlihat mengkilap dan ditumbuhi jerawat serta komedo. Kelenjar minyak yang
berlebihanlah yang kemudian menimbulkan jerawat dan flek hitam. Jenis kulit
berminyak membutuhkan perawatan lebih, untuk itu perempuan yang memiliki
jenis kulit berminyak ini harus teratur membersihkan kotoran yang hinggap di
wajah.
12
2.1.1.2. Perawatan Kulit Wajah Berminyak
Perawatan wajah sangat diperlukan untuk menunjang kecantikan seorang
wanita. Perawatan wajah adalah suatu tindakan merawat kulit wajah yang dapat
menjaga kesehatan dan mempercantik kulit wajah sehingga wajah menjadi sehat
dan indah untuk dipandang. Perawatan kulit wajah merupakan cara yang dapat
mengatasi masalah kulit wajah berminyak. Perawatan kulit wajah bertujuan untuk
menghasilkan kulit wajah bersih dan sehat.
Perawatan wajah secara berkala memiliki tujuan terentu karena pada saat
melakukan perawatan tidak hanya meliputi pembersihan, penyegaran, dan
pelembapan seperti pada perawatan sehari-hari, melainkan ditambah tindakan
seperti pengurutan atau massage, peeling, dan lain-lain sesuai dengan kondisi
kulit. Manfaat dan tujuan melakukan perawatan secara berkala antara lain, yaitu:
1) Mempertahankan kondisi kulit dari keriput dan noda-noda di kulit, 2)
Meremajakan jaringan otot dan sel kulit, 3) Memperbaiki kondisi kulit, misalnya
kulit kasar bisa menjadi lebih halus, kulit berminyak menjadi berkurang kadar
minyak nya.
Kulit wajah berminyak memerlukan perawatan khusus dan harus lebih
sering dilakukan dibandingkan dengan jenis kulit lainnya. Pada kulit wajah
berminyak, pori-pori lebih besar sehingga mudah menyerap kotoran dan bakteri.
Apabila kulit wajah berminyak tidak dirawat maka semakin lama akan
menimbulkan jerawat. Perawatan kulit wajah berminyak bukan berarti benar-
benar menghilangkan minyak pada wajah, hanya mengurangi minyak berlebih
yang ada pada wajah, menjaga kadar minyak diwajah tetap seimbang dan
mencegah timbulnya jerawat.
13
Menurut Wirakusuma (2007: 32) secara umum tahapan perawatan wajah
meliputi pembersihan, penyegaran, scrubing atau pengelupasan, dan penggunaan
masker. Teori ini menjelaskan bahwa urutan proses yang harus dilakukan untuk
melakukan perawatan wajah kulit wajah berminyak yang sebaiknya dilakukan
pada kulit wajah. Tahapan proses perawatan kulit wajah berminyak sebagai
berikut :
1. Pembersihan
Tahapan pertama dalam proses perawatan wajah yaitu pembersihan.
Proses pembersihan ini dilakukan untuk mengangkat kotoran serta debu yang
menempel pada wajah. Sisa-sisa makeup dan minyak yang berlebih juga harus
dibersihkan agar pelembab, vitamin dan berbagai produk perawatan kulit wajah
bisa menyerap ke dalam kulit dengan baik.
2. Penyegar
Penyegar atau face tonic merupakan penyegar atau toner yang digunakan
untuk jenis kulit wajah berminyak ialah astringent. Penyegar digunakan untuk
mengangkat sisa pembersih yang masih menempel pada wajah, menutup pori-pori
yang terbuka pada saat dibersihkan, dan menyegarkan kulit wajah.
3. Scrubing atau Pengelupusan
Scrubing atau pengelupasan bertujuan untuk mengangkat sel-sel kulit mati
dan minyak sekaligus yang berada dipermukaan kulit wajah. Scrubing atau
pengelupasan untuk jenis kulit wajah berminyak dapat dilakukan 3-5 hari sekali.
4. Masker
Penggunaan masker untuk kulit wajah berminyak menggunakan masker
campuran kulit jeruk lemon dan bolus alba yang kemudian dicampur dengan air
14
mawar. Selanjutnya masker campuran kulit jeruk lemon dan bolus alba dioleskan
merata pada wajah, kecuali kelopak mata dan bibir. Lama pemakaian masker
berkisar 15-20 menit, setelah masker kering, masker diangkat dengan
menggunakan air hangat dan washlap.
2.1.1.3. Pengurangan Kadar Minyak
Kulit wajah berminyak merupakan jenis kulit wajah yang memproduksi
minyak secara berlebih akibat kelenjar minyak (sebasea) yang sangat produktif
sehingga tidak mampu mengontrol jumlah minyak (sebum) yang harus
dikeluarkan. Kulit wajah berminyak harus selalu dibesihkan dan dilakukan
perawatan yang tepat sehingga kadar minyak pada wajah dapat seimbang atau
normal dan dapat dikontrol. Menurut Susanti (2014: 219) dalam penurunan kadar
minyak diperlukan vitamin A dan vitamin C yang mampu mengurangi kelebihan
minyak pada kulit dan mengecilkan pori-pori kulit.
Pengurangan kadar minyak adalah salah satu upaya agar kelenjar minyak
tidak mengeluarkan sebum berlebih, sehingga kadar minyak seimbang atau
menjadi normal. Pengurangan kadar minyak pada wajah dapat dilihat dengan
kasat mata atau menggunakan alat tertentu. Bila kulit wajah terlihat bersih dan
tidak mengkilat dari pada sebelumnya maka kadar minyak pada wajah berkurang.
Alat yang dapat digunakan untuk melihat berkurang atau tidaknya kadar
minyak pada wajah secara akurat yaitu skin analyzer. Skin analyzer dapat
menunjukan secara akurat kadar minyak pada kulit wajah. Pemeriksaan dapat
dilakukan sebelum melakukan perawatan dengan mengukur dan dibandingkan
dengan pemeriksaan berikutnya sesudah melakukan perawatan. Skin analyzer
bekerja dengan memberikan sinyal berupa angka presentase yang ditampilkan
15
pada layar LCD sesuai dengan hasil nilai tingkat pengukuran. Apabila alat
menyala dan menunjukan presentase 23% - 33%, alat akan menunjukkan warna
hijau yang berarti menandakan kulit normal, sedangkan apabila alat menyala dan
menunjukkan presentase 34% - 63%, alat akan menunjukkan warna merah yang
berarti menandakan kulit berminyak.
Untuk menormalkan kulit wajah berminyak diperlukan pengurangan kadar
minyak pada wajah yang dapat dilakukan dengan cara melakukan perawatan
secara teratur. Menurut Wahyudi (2011: 22) pengurangan kadar minyak yaitu
suatu upaya agar kelenjar sebasea berekresi tidak berlebihan sehingga kadar
minyak pada kulit wajah seimbang. Sedangkan menurut Rostamailis (2005: 126)
perawatan kulit berminyak dengan cara dibersihkan pada bagian kulit wajah,
oleskan salah satu bahan perawatan untuk kulit berminyak. Perawatan kulit wajah
berminyak dapat dilakukan dengan cara membersihkan wajah dengan
menggunakan air hangat yang bertujuan untuk membuka pori- pori kulit yang
tersumbat akibat sebum atau minyak dan mengangkat kotoran serta debu yang
tertinggal di wajah, setelah wajah dibersihkan gunakan masker yang bertujuan
untuk membersihkan dan memperbaiki kulit wajah. Sehingga menghindari debu
serta kotoran yang menempel di wajah akibat kelenjar sebacea yang bekerja
terlalu aktif.
Berdasarkan teori diatas pengurangan kadar minyak adalah cara yang
dilakukan untuk mengurangi minyak berlebih di wajah dengan melakukan
perawatan untuk kulit berminyak yang mengandung bahan-bahan yang bisa
mengurangi minyak berlebih pada wajah dan dapat dilihat hasilnya menggunakan
alat skin analyzer.
16
2.1.2. Hakikat Masker Campuran Kulit Jeruk Lemon dan Bolus Alba
2.1.2.1. Kulit Jeruk Lemon
Jeruk lemon bukanlah merupakan buah asli Indonesia. Dalam beberapa
literatur disebutkan bahwa sentrum asal tanaman jeruk lemon adalah daerah asia,
tepatnya di Birma Utara dan Cina selatan. Jeruk lemon merupakan salah satu
varietas dari jeruk sitrun (Citrus medica) sehingga juga dikenal sebagai C. medica
var. Limon atau Citrus limonia atau true citrun.
Tanaman jeruk lemon, dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub-divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies :Citus medica varietas limon Burn sinonim Citrus
limonium Risso sinonim Citrus limonia disebut pula True
Citroen
Gambar 2.2 Jeruk Lemon (Citrus limonium)
Jeruk Lemon (Citrus limonium) merupakan salah satu buah-buahan citrus
yang paling banyak digunakan di dunia, baik untuk keperluan konsumsi maupun
non konsumsi. Sari lemon terdiri dari 5 hingga 6% asam sitrat yang membuatnya
memiliki rasa asam. Jeruk lemon biasanya diolah menjadi jus, limun, pie,
17
pancake, dll. Jeruk lemon juga dapat dijadikan campuran salad atau acar seperti
banyak dilakukan di India, Pakistan, dan Timur Tengah. Sama halnya dengan
buah citrus, jeruk lemon kaya akan vitamin C. Kandungan jeruk lemon bahkan
lebih tinggi dibandingkan jeruk nipis, yakni dapat memenuhi memenuhi 88%
kebutuhan harian per 100 gram. Asam sitrat merupakan asam organik yang paling
melimpah di dalam jeruk lemon, dengan jumlahnya mencapai 47 gram/liter dalam
sari buahnya.
Bukan hanya buah dan sari air dari jeruk lemon yang mempunyai manfaat
tetapi kulit dari jeruk lemon juga mempunyai manfaat. Di dalam kulit jeruk lemon
juga terdapat fitokimia dan antioksidan. Fitokimia merupakan sejenis zat alami
yang ada pada tumbuhan atau tanaman, fungsi zat ini memberikan aroma, warna,
dan rasa pada tumbuhan tersebut. Fitokimia yang terdapat dalam kulit jeruk lemon
yaitu : alkoloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid, dan glikosida.
Senyawa fitokimia (fito = tumbuhan) adalah zat kimia alami yang terdapat
di dalam tanaman yang memberikan cita rasa, aroma, ataupun warna khas pada
tanaman (Made Astawan, 2008 : 48). Fitokimia dalam kuit jeruk lemon terdiri dari
alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid. Triterpenoid, steroid, dan glikosida.
Antioksidan adalah sifat zat atau senyawa nutrisi yang berguna untuk meindungi
sel-sel dari dampak radikal bebas yang merusak.
Kulit jeruk lemon terdir dari 2 lapis. Bagian luar mengandung minyak
esensial 6% dengan komposisi limonene 90%, citral 5%, dan sejumlah kecil
citronellal (Setiawan, 2013 : 34). Kulit jeruk lemon mengandung vitamin C
merupakan antioksidan yang baik bagi kulit wajah. Menurut hasil uji lab di
Balitro Bogor, kandungan vitamin C kulit jeruk lemon sebesar 18,3 grm
18
2.1.2.2. Bolus Alba
Kaolin (China: kao ling = bukit tinggi) adalah sebetulnya bahan untuk
membuat porselin (Tan Hoan Thaj dan Kirana Rahardja, 2007:297). Kaolin
berbentuk serbuk, berwarna putih, ringan dan tidak mengandung butiran kasar,
termasuk jenis setting mask. Masker bolus alba berfungsi sebagai astringent
ringan yang sesuai untuk memperbaiki kulit dengan pori-pori terbuka,
menguatkan serta mengencangkan kulit.
Kaolin atau yang biasa disebut bolus alba yang terdiri atas ikatan air dan
aluminium silikat (Al2SiO5) dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar masker
wajah, karena memiliki fungsi yang baik untuk perawatan kulit wajah diantaranya
membersihkan kulit, menutup pori-pori, merangsang sirkulasi darah dan
merupakan sumber nutrisi kulit (Siti Khidujah, 2015:197).
Tabel 2.1 Kandungan campuran kulit jeruk lemon dan bolus alba per 100 gr
No Kandungan Kulit jeruk
lemon+bolus alba
Satuan
1 Abu 0,675 gram
2 Protein 4,205 gram
3 Lemak 0,955 gram
4 Serat 4,155 gram
5 Limonen 27,255 mgram
6 Vitamin C 75,075 mgram
7 Kalsium 0,825 mgram
8 Kalium 125 mgram
9 Sodium 2,215 mgram
10 Aluminium 10,955 mgram
11 Magnesium 0,915 mgram
Sumber: Mulatama Lab, 2018
Kandungan vitamin C yang terdapat dalam campuran kulit jeruk lemon
dan bolus alba sebesar 75 mgram. Vitamin C didalam kulit jeruk lemon
mempunyai peran penting bagi tubuh agar berfungsi secara optimal. Vitamin C
sangat baik untuk merawat kecantikan kulit dan mencegah penuaan dini. Vitamin
19
C juga berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas yang
masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang digoreng atau dipanggang.
Kandungan kalsium bermanfaat untuk membantu proses pembentukan tulang dan
gigi. Kalsium juga bermanfaat untuk kesehatan kulit, kalsium dapat mengatur
produksi antioksidan yang melindungi kolagen dan elastin dari kerusakan dan
menjaga tekstur kulit. Kandungan Protein adalah salah satu zat yang sangat
penting untuk manusia. Protein memiliki peran penting bagi tubuh, fungsinya
utamanya adalah untuk otot dan sumber tenaga manusia. Protein dapat
memperbaiki kulit yang rusak, memperkecil pori-pori, menyerap minyak berlebih
pada kulit, sehingga dapat membantu mencegah masalah jerawat (Novel, 2014:
48). Kandungan Lemak seringkali dianggap sebagai penyebab berbagai masalah
kesehatan, tetapi lemak juga memiliki manfaat untuk tubuh dan kulit. Lemak
dapat membantu penyerapan vitamin, membantu kesehatan kulit.
2.1.2.3. Hakikat Masker
Masker merupakan tindakan perawatan wajah tahap akhir yang dilakukan
agar dapat menyegarkan, mencerahkan, dan mengangkat sel kulit mati di kulit
wajah. Masker mempunyai daya kerja tinggi dan lebih mampu membersihkan
kulit. Hal ini karena cara pemakaian dari masker harus dioleskan dan ditunggu
hingga 15 menit, kemudian baru dibersihkan sehingga menungkinkan
terangkatnya sel tanduk yang sudah mati.
Masker wajah sebaiknya digunakan saat wajah dalam keadaan benar-benar
bersih. Biasanya, masker digunakan setelah melakukan peeling atau
pengelupasan, akan tetapi masker dapat dilakukan tanpa melakukan peeling
terlebih dahulu, asalkan wajah telah dibersihkan dengan cleansing milk atau susu
20
pembersih dan dicuci dengan air hangat (Pinuji, 2012: 59). Menurut Muliyawan
(2013: 172) :
Bahwa fungsi masker adalah sebagai berikut: (1). Memperbaiki dan
merangsang aktivitas sel-sel yang masih menempel dan bekerja secara
mendalam, (2). Mengangkat kotoran-kotoran yang masih menempel dan
bekerja secara mendalam, (3). Memperbaiki, mengencangkan kulit,
memberi nutrisi, dan menjaga kelembapan kulit, (4). Mencegah,
mengurangi, dan menyamarkan kerusakan-kerusakan pada kulit seperti
gejala keriput dan hiperpigmentasi, (5). Melancarkan aliran darah dan
getah benih pada jaringan kulit.
Teori di atas menjelaskan bahwa manfaat-manfaat masker salah satunya
yaitu, dapat merangsang sel-sel kulit secara mendalam, mengangkat kotoran yang
masih menempel di wajah, mengencangkan kulit wajah, memberikan nutrisi pada
kulit, dan melancarkan aliran darah pada kulit, serta mampu mengurangi
hiperpigmentasi pada kulit. Menurut Rostamailis (2005: 152-153)
Berdasarkan bentuknya, terdapat dua bentuk masker yaitu masker modern
dan masker tradisional. Masker modern adalah masker yang diolah secara
kimiawi, bentuk masker modern terbagi atas masker bubuk, masker obat,
dan masker pasta. Sedangkan masker tradisional adalah masker yang
diolah dan dibuat dengan bahan-bahan alami, seperti dari bahan buah-
buahan atau sayur-sayuran. Masker tradisional terbagi atas masker cair,
masker kental, dan masker daging buah.
Masker modern terbagi atas masker bubuk, masker obat, dan masker pasta.
Masker bubuk yaitu masker yang berbentuk bubuk atau sering disebut juga
dengan tepung masker. Cara pemakaian dari masker ini harus dicampurkan
terlebih dahulu dengan air mawar, kemudian diaduk hingga rata. Masker obat
yaitu masker yang berfungsi untuk mengobati kelainan-kelainan yang ada pada
kulit wajah, misalnya jerawat, hyperpigmentasi. Masker pasta yaitu masker yang
berbentuk pasta, sangat praktis dalam pemakaiannya, serta mudah untuk
dibersihkan.
21
Masker tradisional adalah masker yang dibuat dari bahan-bahan alami,
bahannya mudah didapatkan, dan cara pengolahannya tidak membutuhkan waktu
yang lama. Makser tradisional dibuat dengan cara tradisional seperti diparut dan
ditumbuk. Pembuatan masker tradisional ini menggunakan buah, sayur, dan umbi
yang sesuai dengan jenis kulit. Kulit berminyak dapat menggunakan masker dari
bahan jeruk nipis, lemon, timusn, tomat, kentang, dan lain-lain.
Masker alami adalah masker atau topeng perawatan wajah yang terbuat
dari bahan alami. Fungsi dan manfaat masker alami sangat spesifik bergantung
pada jenis bahan yang digunakan pada masker (Muliyawan dan Suriana,
2013:176-177). Masker kulit jeruk lemon adalah masker yang dibuat dengan
mengeringkan kulit jeruk lemon kemudian dihaluskan. Adanya kandungan
vitamin C sebagai antioksidan pada kulit jeruk lemon maka penggunaannya
sebagai masker dianggap tepat untuk mengurangi minyak berlebih pada kulit
wajah berminyak.
Penggunaan kulit jeruk lemon untuk mengurangi minyak dapat dihaluskan
terlebih dahulu atau dihancurkan dan dilembutkan. Setalah itu kulit jeruk lemon
diayak, campurkan kulit jeruk lemon dan bolus alba dengan air mawar. Lalu
oleskan kewajah sebagai masker. Penggunaan masker dapat dilakukan kapan saja
dengan frekuensi biasanya dua sampai tiga kali dalam seminggu.
2.1.2.4. Masker Kontrol
Menurut Neolaka (2014: 30) adanya kelompok kontrol sebagai data dasar
(base line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental. Oleh sebab itu
kelompok kontrol ini bertujuan sebagai acuan atau pebanding yang akan menjadi
22
standar dalam melihat apakah ada perubahan, maupun perbedaan yang terjadi
akibat perbedaan perlakuan yang diberikan dalam eksperimen.
Masker kontrol yang digunakan pada penelitian ini adalah masker
kemasan untuk kulit wajah berminyak. Masker kemasan yang dipakai adalah
masker Viva Face Mask yang berfungsi membersihkan, mengangkat sel-sel kulit
mati, mengurangi kadar minyak, dan merawat kekencangan kulit.
Gambar 2.2 Viva Face Mask
Sumber : Pribadi
Tabel 2.2 Komposisi Kandungan Viva Face Mask
Komposisi Kandungan
Vitamin C (mg) 5
Vitamin A (I.U) 0,635
Protein (g) 1,105
Phospor (mg) 1,253
Karbohidrat (mg) 9,155
Serat (g) 0,135
Skripsi: Annisastika Deli Putri, 2017
Cara membuat masker adalah campurkan Viva Face Mask dengan air
mawar secukupnya kemudian aduk hingga rata. Oleskan masker yang telah jadi
pada wajah secara merata menggunakan kuas masker (kecuali mata dan bibir),
biarkan masker mengering selama 15 menit. Bersihkan dengan air bersih sampai
23
masker terangkat dan tidak tersisa diwajah. Tahap terakhir, berikan astrigent pada
wajah yang bertujuan untuk menutup kembali pori-pori.
2.2. Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini dan
sudah pernah dilakukan adalah sebagai berikut:
Pada penelitian pertama yang berjudul Pengaruh Pemanfaatan Madu Dan
Air Perasan Jeruk Nipis Terhadap Penyembuhan Jerawat oleh Novia Elsa Mayuna
di Universitas Negeri Padang tahun 2013. Jenis penelitian ini yaitu quasi
eksperimen dengan desain nonequivalent control group. Populasi mahasiswi UNP
yang memiliki jerawat tipe papulapustul dengan sampel 12 orang. Air perasan
jeruk nipis mengandung vitamin C yang bertindak sebagai antioksidan sedangkan
madu memiliki zat antiseptik untuk membunuh bakteri. Di dalam kandungan
madu juga terdapat vitamin A dan C. Hasil pada penelitian ini air perasan jeruk
nipis + madu menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
penyembuhan jerawat yang dapat dilihat dari warna, bentuk, volume, dan jumlah
jerawat.
Kedua yakni penelitian yang berjudul Pemanfaatan Teh dan Jeruk Nipis
untuk Mencerahkan Kulit Wajah Wanita oleh Devita Agni Dewayanti di
Universitas Negeri Semarang tahun 2014 . Jenis penelitian ini yaitu quasi
eksperimen dengan sampel sebanyak 10 orang mahasiswi tata kecantikan dan tata
nusana UNS. Jeruk nipis .
Penelitian selanjutnya yakni, Pengaruh Penggunaan Masker Kulit Jeruk
Pontianak (Citrus Nobilis Lour. Var. Microcarpa) Terhadap Pengurangan Jerawat
oleh Gita Kristina Valentine di Universita Negeri Jakarta tahun 2016. Jenis
24
penelitian ini quasi eksperimen dengan sampel sebanyak 10 orang. Kulit jeruk
mampu menyerap minyak berlebih dari kulit. Senyawa vitamin C sejenis
antioksidan akan menghancurkan radikal bebas karena paparan sinar UV sehingga
dapat menurunkan tinkat kemerahan dan peradangan kulit pada penderita jerawat.
Hasil pada penelitian ini kulit jeruk pontianak menunjukkan pengaruh yang
signifikan terhadap penyembuhan jerawat.
Dari beberapa penelitian di atas memiliki persaman dengan penelitian
yang akan dilakukan yakni berupa penelitian kulit jeruk lemon dengan aktivitas
antioksidan yang berasal dari kandungan kulit jeruk lemon seperti vitamin C.
Perbedaannya terlihat dari penggunaannya, pada penelitian pertama peneliti
meneliti tentang pengurangan jerawat menggunakan air perasaan jeruk nipis +
madu. Penelitian kedua berupa pengurangan ketombe menggunakan jeruk nipis.
Penelitian ketiga yaitu pengurangan jerawat menggunakan kulit jeruk pontianak.
Sedangkan penelitian yang dilakukan berupa pengujian efektifitas masker kulit
jeruk lemon sebagai pengurangan kadar minyak yang digunakan langsung kepada
beberapa sampel mahasiswa yang memiliki kulit wajah berminyak.
2.3. Kerangka Konseptual
Kulit merupakan cermin kesehatan dan juga kecantikan seseorang. Kulit
yang sehat tentu tidak memiliki kelainan ataupun penyakit kulit lainnya. Kulit
wajah berminyak merupakan salah satu jenis kulit wajah yang memproduksi
minyak secara berlebih karena tingginya aktivitas kelenjar minyak di kulit. Jenis
kulit wajah berminyak biasanya lebih sering mengalami masalah, seperti
berjerawat dan sering terlihat kotor. Kulit berminyak mempunyai tanda-tanda
25
antara lain produksi minyak pada kulit wajah berlebihan sehingga apabila diraba
akan terasa berminyak, wajah terlihat mengkilap, danpori-pori terlihat besar.
Minyak yang belebihan yang ada pada wajah tentu akan sangat
mengganggu, maka banyak orang yang berusaha melakukan perawatan wajah
khusus untuk kulit wajah berminyak. Salah satu jenis perawatan yang dapat
dilakukan untuk menghilangkan minyak pada wajah ialah masker untuk kulit
berminyak.
Masker untuk kulit berminyak memiliki banyak pilihan mulai dari masker
modern seperti sheet mask yang siap pakai, masker lumpur ataupun masker
tradisional dengan bahan dasar tumbuhan herbal. Kulit jeruk lemon memiliki
kandungan utama vitamin C yang memiliki banyak khasiat salah satunya sebagai
antioksidan, serta kandungan vitamin A, C dan antioksidan, kulit jeruk lemon
sangat baik digunakan untuk perawatan kulit khususnya kulit wajah berminyak,
karena memiliki kemampuan dalam mengendalikan pengeluaran sebum yang
berlebihan, mengatasi relaksasi dan kongesti, dan menghentikan perdarahan lokal.
Kadar vitamin C menyebabkan kulit jeruk lemon memiliki daya antioksidan yang
tinggi untuk mengurangi minyak pada kulit wajah berminyak.
Kaolin atau bolus alba merupakan masker yang umum digunakan oleh
masyarakat karena manfaatnya untuk mengencangkan kulit, menutup pori-pori,
serta mencerahkan kulit. Masker campuran kulit jeruk lemon dan bolus alba selain
mengandung vitamin C dan antioksidan yang baik untuk mengurangi kulit
berminyak, dengan dicampurkan bolus alba sekaligus dapat menutupi pori-pori
dan mengencangkan kulit.
26
Gambar 2.3 Skema Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teori di atas dan kerangka konseptual, maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian bahwa : Terdapat pengaruh masker campuran
kulit jeruk lemon dan bolus alba terhadap pengurangan minyak pada kulit wajah
berminyak.
Kulit Wajah Berminyak
Perawatan Masker Kulit Wajah
Berminyak
Masker Campuran Kulit Jeruk Lemon Dan Bolus
Alba
Mengandung Antioksidan, Vitamin C,
Hasil Pengurangan Minyak