20
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak Pada Kulit Wajah Berminyak 2.1.1.1. Kulit Wajah Berminyak Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki akal sehat serta mempunyai struktur tubuh yang sangat kompleks. Kulit merupakan bagian luar tubuh yang menutupi organ-organ tubuh manusia (Maria Dwikarya, 2003 : 1). Sedangkan menurut Maharani (2015: 1) kulit merupakan bagian terluar dari tubuh manusia luasnya sekitar 2 m 2 . Kulit mempunyai peranan yang sangat penting baik ditinjau dari segi kesehatan maupun dari segi kecantikan. Kulit merupakan bagian tubuh paling luar yang bersentuhan langsung dengan lingkungan dan dipandang pertama kali oleh seseorang, sehingga seseorang tersebut dapat menilai kondisi kulit. Kulit wajah yang sehat sangat menunjang kecantikan seseorang, sehingga kulit harus selalu dirawat, dijaga, dan diperhatikan kondisinya. Kulit wajah yang sehat dan terawat akan menimbulkan kulit yang cerah dan segar, sehingga mampu menumbuhkan rasa percaya diri seseorang. Pemeliharaan kulit wajah memerlukan perhatian khusus karena kulit merupakan organ yang sensitif. Secara keseluruhan kulit membungkus tubuh manusia dan kulit mempunyai beberapa lapisan. Dalam biologi, kulit tersususn atas lapisan epidermis; lapisan dermis; dan lapisan hypodermis (Darwati, 2003: 61). Sebagai gambaran struktur lapisan kulit dapat dilihat pada gambar berikut : 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

  • Upload
    phamque

  • View
    251

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis

2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak Pada Kulit Wajah Berminyak

2.1.1.1. Kulit Wajah Berminyak

Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki akal sehat serta

mempunyai struktur tubuh yang sangat kompleks. Kulit merupakan bagian luar

tubuh yang menutupi organ-organ tubuh manusia (Maria Dwikarya, 2003 : 1).

Sedangkan menurut Maharani (2015: 1) kulit merupakan bagian terluar dari tubuh

manusia luasnya sekitar 2 m2. Kulit mempunyai peranan yang sangat penting baik

ditinjau dari segi kesehatan maupun dari segi kecantikan. Kulit merupakan bagian

tubuh paling luar yang bersentuhan langsung dengan lingkungan dan dipandang

pertama kali oleh seseorang, sehingga seseorang tersebut dapat menilai kondisi

kulit.

Kulit wajah yang sehat sangat menunjang kecantikan seseorang, sehingga

kulit harus selalu dirawat, dijaga, dan diperhatikan kondisinya. Kulit wajah yang

sehat dan terawat akan menimbulkan kulit yang cerah dan segar, sehingga mampu

menumbuhkan rasa percaya diri seseorang. Pemeliharaan kulit wajah memerlukan

perhatian khusus karena kulit merupakan organ yang sensitif.

Secara keseluruhan kulit membungkus tubuh manusia dan kulit

mempunyai beberapa lapisan. Dalam biologi, kulit tersususn atas lapisan

epidermis; lapisan dermis; dan lapisan hypodermis (Darwati, 2003: 61). Sebagai

gambaran struktur lapisan kulit dapat dilihat pada gambar berikut :

7

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

8

Gambar 2.1 Struktur kulit

Sumber : www.sainsbiologi.com

Epidermis merupakan lapisan terluar kulit atau disebut juga sebagai kulit

ari. Bagian dasar dari epidermis terdapat sel-sel yang terus membelah dan

membentuk sel-sel baru. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian

tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter, misalnya pada telapak kaki dan

telapak tangan, dan lapisan yang tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada

kelopak mata, pipi, dahi, dan perut (Retno I.S Tranggono dan Fatma Latifah, 2014

: 10). Menurut (Evelyn C. Pearce, 2009: 291) epidermis tersusun atas epitelium

berlapis dan terdiri dari atas sejumlah lapisan sel yang disusun atas dua lapis yang

jelas tampak: selapis lapisan tanduk dan selapis zona geminalis.

Oleh para ahli histologi, epidermis mulai dari bagian terluar hingga ke

dalam dibagi atas oleh 5 lapisan, yakni :

1. Lapisan Tanduk (Stratum corneum), sebagai lapisan yang paling atas;

2. Lapisan Jernih (Stratum lucidum), yang disebut juga “lapisan barrier”;

3. Lapisan Berbutir-butir (Stratum Granulosum);

4. Lapisan Malphigi (Stratum Spinosum) yang selnya seperti berduri;

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

9

5. Lapisan Basal (Stratum Germinativum) yang hanya tersusun oleh satu

lapis sel-sel basal.

Korium atau dermis merupakan lapisan kedua setelah epidermis. Dermis

terbentuk dari jaringan kenyal dan elastis, jaringan kolagen serta serat elastin yang

memberi warna pada kulit. Di dalam lapisan dermis terdapat kelenjar minyak dan

keringat. Kelenjar-kelenjar tersebut membentuk pori-pori kulit. Kelenjar minyak

menghasilkan sebum yang jumlahnya lebih banyak di daerah wajah dan

punggung.

Lapisan hypodermis biasa disebut juga sebagai lapisan jaringan subkutis

atau subkutan. Lapisan kulit ini merupakan lapisan yang paling dalam dan

mengandung pembuluh darah dan limfa, serta saraf yang berjalan sejajar dengan

permukaan kulit. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau

penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membantu melindungi

tubuh dari benturan fisik, mengatur panas tubuh, membentuk kontur tubuh dan

sebagai cadangan makanan.

Kulit sebagai bagian terluar tubuh manusia mempunyai berbagai macam

fungsi yang berguna dalam menjaga keseimbangan tubuh. Menurut Kusumadewi

(2002: 21) Fungsi kulit diantaranya melindungi lapisan bagian dalam tubuh.

Menurut Hermawan Setiabudi (2014: 4) Selain fungsi utama sebagai pelindung

tubuh, kulit juga mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Sebagai proteksi tubuh bagian dalam dari kontak luar langsung. Seperti

sinar matahari, polusi, bakteri, gesekan, tarikan, dan tekanan yang

menyebabkan luka dan infeksi.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

10

2. Membuang kotoran zat yang tak berguna dari tubuh. Kotoran atau racun

keluar melalui kelenjar keringat beupa endapan yang terdiri atas sel kulit

mati, lemak, air, dan garam.

3. Sebagai pengatur suhu tubuh. Ketika suhu panas, tubuh akan

mengeluarkan banyak keringat dan sebaliknya. Dengan demikian tubuh

akan selalu stabil.

4. Kulit juga memiliki kegunaan sebagai penyimpan kelebihan lemak dan

mencegah kehilangan cairan tubuh.

5. Sebagai indra peraba yang mengizinkan otak merasakan berbagai rasa

panas, dingin, hangat, serta sakit dari beragam tekstur.

6. Produksi vitamin D, diolah di kulit dengan bantuan sinar matahari.

Vitamin D sangat berguna sebagai pembentukan dan pemeliharaan tulang.

Jenis kulit yang ada sangat ditentukan oleh aktivitas kelenjar minyak.

Menurut (Hermawan Setiabudi, 2014: 6) berdasarkan aktivitasnya, maka jenis

kulit dibedakan menjadi lima:

1. Kulit normal merupakan jenis kulit yang seimbang. Memiliki tekstur halus

serta berwarna terang berseri-seri.

2. Kulit kering memiliki aktivitas kelenjar minyak kurang aktif. Teksturnya

tipis dan mudah rusak serta rentan akan perubahan suhu dan kelembapan.

3. Kulit berminyak merupakan kebalikan dari kulit kering. Aktivitas kelenjar

minyak yang berlebih, teksturnya kasar, tampak berkilat, dan terjadi

pembesaran pori-pori.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

11

4. Kulit campuran atau kombinasi memiliki bagian yang berminyak namun

di bagian lain kering. Kening, hidung, dan dagu berminyak, namun pipi

dan mata kering.

5. Kulit sensitif memiliki respons berlebih pada benda atau kondisi tertentu

seperti kosmetik, cuaca, suhu, dan bahan kimia.

Kulit wajah berminyak memproduksi lebih banyak minyak daripada jenis

kulit wajah lainnya akibat dari tingginya aktivitas kelenjar minyak di kulit.

Sehingga kotoran dan debu menempel di wajah, yang selanjutnya akan

menimbulkan jerawat dan flek hitam. Kulit berminyak bisa dipengaruhi oleh

faktor hormonal saat pubertas atau kebiasaan yang salah, misalnya banyak

mengonsumsi makanan pedas dan berlemak. Menurut Windya Novita (2009: 3)

kulit berminyak sendiri secara umum memiliki beberapa ciri, diantaranya :

1. Kulit tampak lengket dan berminyak.

2. Kulit sering mengalami alergi yang dibarengi gatal-gatal.

3. Wajah, khususnya di sekitar hidung, terlihat berminyak.

4. Kulit bermasalah dengan noda hitam dan jerawat.

Pori- pori besar menjadi penanda jenis kulit berminyak ini selain selalu

terlihat mengkilap dan ditumbuhi jerawat serta komedo. Kelenjar minyak yang

berlebihanlah yang kemudian menimbulkan jerawat dan flek hitam. Jenis kulit

berminyak membutuhkan perawatan lebih, untuk itu perempuan yang memiliki

jenis kulit berminyak ini harus teratur membersihkan kotoran yang hinggap di

wajah.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

12

2.1.1.2. Perawatan Kulit Wajah Berminyak

Perawatan wajah sangat diperlukan untuk menunjang kecantikan seorang

wanita. Perawatan wajah adalah suatu tindakan merawat kulit wajah yang dapat

menjaga kesehatan dan mempercantik kulit wajah sehingga wajah menjadi sehat

dan indah untuk dipandang. Perawatan kulit wajah merupakan cara yang dapat

mengatasi masalah kulit wajah berminyak. Perawatan kulit wajah bertujuan untuk

menghasilkan kulit wajah bersih dan sehat.

Perawatan wajah secara berkala memiliki tujuan terentu karena pada saat

melakukan perawatan tidak hanya meliputi pembersihan, penyegaran, dan

pelembapan seperti pada perawatan sehari-hari, melainkan ditambah tindakan

seperti pengurutan atau massage, peeling, dan lain-lain sesuai dengan kondisi

kulit. Manfaat dan tujuan melakukan perawatan secara berkala antara lain, yaitu:

1) Mempertahankan kondisi kulit dari keriput dan noda-noda di kulit, 2)

Meremajakan jaringan otot dan sel kulit, 3) Memperbaiki kondisi kulit, misalnya

kulit kasar bisa menjadi lebih halus, kulit berminyak menjadi berkurang kadar

minyak nya.

Kulit wajah berminyak memerlukan perawatan khusus dan harus lebih

sering dilakukan dibandingkan dengan jenis kulit lainnya. Pada kulit wajah

berminyak, pori-pori lebih besar sehingga mudah menyerap kotoran dan bakteri.

Apabila kulit wajah berminyak tidak dirawat maka semakin lama akan

menimbulkan jerawat. Perawatan kulit wajah berminyak bukan berarti benar-

benar menghilangkan minyak pada wajah, hanya mengurangi minyak berlebih

yang ada pada wajah, menjaga kadar minyak diwajah tetap seimbang dan

mencegah timbulnya jerawat.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

13

Menurut Wirakusuma (2007: 32) secara umum tahapan perawatan wajah

meliputi pembersihan, penyegaran, scrubing atau pengelupasan, dan penggunaan

masker. Teori ini menjelaskan bahwa urutan proses yang harus dilakukan untuk

melakukan perawatan wajah kulit wajah berminyak yang sebaiknya dilakukan

pada kulit wajah. Tahapan proses perawatan kulit wajah berminyak sebagai

berikut :

1. Pembersihan

Tahapan pertama dalam proses perawatan wajah yaitu pembersihan.

Proses pembersihan ini dilakukan untuk mengangkat kotoran serta debu yang

menempel pada wajah. Sisa-sisa makeup dan minyak yang berlebih juga harus

dibersihkan agar pelembab, vitamin dan berbagai produk perawatan kulit wajah

bisa menyerap ke dalam kulit dengan baik.

2. Penyegar

Penyegar atau face tonic merupakan penyegar atau toner yang digunakan

untuk jenis kulit wajah berminyak ialah astringent. Penyegar digunakan untuk

mengangkat sisa pembersih yang masih menempel pada wajah, menutup pori-pori

yang terbuka pada saat dibersihkan, dan menyegarkan kulit wajah.

3. Scrubing atau Pengelupusan

Scrubing atau pengelupasan bertujuan untuk mengangkat sel-sel kulit mati

dan minyak sekaligus yang berada dipermukaan kulit wajah. Scrubing atau

pengelupasan untuk jenis kulit wajah berminyak dapat dilakukan 3-5 hari sekali.

4. Masker

Penggunaan masker untuk kulit wajah berminyak menggunakan masker

campuran kulit jeruk lemon dan bolus alba yang kemudian dicampur dengan air

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

14

mawar. Selanjutnya masker campuran kulit jeruk lemon dan bolus alba dioleskan

merata pada wajah, kecuali kelopak mata dan bibir. Lama pemakaian masker

berkisar 15-20 menit, setelah masker kering, masker diangkat dengan

menggunakan air hangat dan washlap.

2.1.1.3. Pengurangan Kadar Minyak

Kulit wajah berminyak merupakan jenis kulit wajah yang memproduksi

minyak secara berlebih akibat kelenjar minyak (sebasea) yang sangat produktif

sehingga tidak mampu mengontrol jumlah minyak (sebum) yang harus

dikeluarkan. Kulit wajah berminyak harus selalu dibesihkan dan dilakukan

perawatan yang tepat sehingga kadar minyak pada wajah dapat seimbang atau

normal dan dapat dikontrol. Menurut Susanti (2014: 219) dalam penurunan kadar

minyak diperlukan vitamin A dan vitamin C yang mampu mengurangi kelebihan

minyak pada kulit dan mengecilkan pori-pori kulit.

Pengurangan kadar minyak adalah salah satu upaya agar kelenjar minyak

tidak mengeluarkan sebum berlebih, sehingga kadar minyak seimbang atau

menjadi normal. Pengurangan kadar minyak pada wajah dapat dilihat dengan

kasat mata atau menggunakan alat tertentu. Bila kulit wajah terlihat bersih dan

tidak mengkilat dari pada sebelumnya maka kadar minyak pada wajah berkurang.

Alat yang dapat digunakan untuk melihat berkurang atau tidaknya kadar

minyak pada wajah secara akurat yaitu skin analyzer. Skin analyzer dapat

menunjukan secara akurat kadar minyak pada kulit wajah. Pemeriksaan dapat

dilakukan sebelum melakukan perawatan dengan mengukur dan dibandingkan

dengan pemeriksaan berikutnya sesudah melakukan perawatan. Skin analyzer

bekerja dengan memberikan sinyal berupa angka presentase yang ditampilkan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

15

pada layar LCD sesuai dengan hasil nilai tingkat pengukuran. Apabila alat

menyala dan menunjukan presentase 23% - 33%, alat akan menunjukkan warna

hijau yang berarti menandakan kulit normal, sedangkan apabila alat menyala dan

menunjukkan presentase 34% - 63%, alat akan menunjukkan warna merah yang

berarti menandakan kulit berminyak.

Untuk menormalkan kulit wajah berminyak diperlukan pengurangan kadar

minyak pada wajah yang dapat dilakukan dengan cara melakukan perawatan

secara teratur. Menurut Wahyudi (2011: 22) pengurangan kadar minyak yaitu

suatu upaya agar kelenjar sebasea berekresi tidak berlebihan sehingga kadar

minyak pada kulit wajah seimbang. Sedangkan menurut Rostamailis (2005: 126)

perawatan kulit berminyak dengan cara dibersihkan pada bagian kulit wajah,

oleskan salah satu bahan perawatan untuk kulit berminyak. Perawatan kulit wajah

berminyak dapat dilakukan dengan cara membersihkan wajah dengan

menggunakan air hangat yang bertujuan untuk membuka pori- pori kulit yang

tersumbat akibat sebum atau minyak dan mengangkat kotoran serta debu yang

tertinggal di wajah, setelah wajah dibersihkan gunakan masker yang bertujuan

untuk membersihkan dan memperbaiki kulit wajah. Sehingga menghindari debu

serta kotoran yang menempel di wajah akibat kelenjar sebacea yang bekerja

terlalu aktif.

Berdasarkan teori diatas pengurangan kadar minyak adalah cara yang

dilakukan untuk mengurangi minyak berlebih di wajah dengan melakukan

perawatan untuk kulit berminyak yang mengandung bahan-bahan yang bisa

mengurangi minyak berlebih pada wajah dan dapat dilihat hasilnya menggunakan

alat skin analyzer.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

16

2.1.2. Hakikat Masker Campuran Kulit Jeruk Lemon dan Bolus Alba

2.1.2.1. Kulit Jeruk Lemon

Jeruk lemon bukanlah merupakan buah asli Indonesia. Dalam beberapa

literatur disebutkan bahwa sentrum asal tanaman jeruk lemon adalah daerah asia,

tepatnya di Birma Utara dan Cina selatan. Jeruk lemon merupakan salah satu

varietas dari jeruk sitrun (Citrus medica) sehingga juga dikenal sebagai C. medica

var. Limon atau Citrus limonia atau true citrun.

Tanaman jeruk lemon, dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan

diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Sub-divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)

Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)

Ordo : Rutales

Famili : Rutaceae

Genus : Citrus

Spesies :Citus medica varietas limon Burn sinonim Citrus

limonium Risso sinonim Citrus limonia disebut pula True

Citroen

Gambar 2.2 Jeruk Lemon (Citrus limonium)

Jeruk Lemon (Citrus limonium) merupakan salah satu buah-buahan citrus

yang paling banyak digunakan di dunia, baik untuk keperluan konsumsi maupun

non konsumsi. Sari lemon terdiri dari 5 hingga 6% asam sitrat yang membuatnya

memiliki rasa asam. Jeruk lemon biasanya diolah menjadi jus, limun, pie,

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

17

pancake, dll. Jeruk lemon juga dapat dijadikan campuran salad atau acar seperti

banyak dilakukan di India, Pakistan, dan Timur Tengah. Sama halnya dengan

buah citrus, jeruk lemon kaya akan vitamin C. Kandungan jeruk lemon bahkan

lebih tinggi dibandingkan jeruk nipis, yakni dapat memenuhi memenuhi 88%

kebutuhan harian per 100 gram. Asam sitrat merupakan asam organik yang paling

melimpah di dalam jeruk lemon, dengan jumlahnya mencapai 47 gram/liter dalam

sari buahnya.

Bukan hanya buah dan sari air dari jeruk lemon yang mempunyai manfaat

tetapi kulit dari jeruk lemon juga mempunyai manfaat. Di dalam kulit jeruk lemon

juga terdapat fitokimia dan antioksidan. Fitokimia merupakan sejenis zat alami

yang ada pada tumbuhan atau tanaman, fungsi zat ini memberikan aroma, warna,

dan rasa pada tumbuhan tersebut. Fitokimia yang terdapat dalam kulit jeruk lemon

yaitu : alkoloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid, dan glikosida.

Senyawa fitokimia (fito = tumbuhan) adalah zat kimia alami yang terdapat

di dalam tanaman yang memberikan cita rasa, aroma, ataupun warna khas pada

tanaman (Made Astawan, 2008 : 48). Fitokimia dalam kuit jeruk lemon terdiri dari

alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid. Triterpenoid, steroid, dan glikosida.

Antioksidan adalah sifat zat atau senyawa nutrisi yang berguna untuk meindungi

sel-sel dari dampak radikal bebas yang merusak.

Kulit jeruk lemon terdir dari 2 lapis. Bagian luar mengandung minyak

esensial 6% dengan komposisi limonene 90%, citral 5%, dan sejumlah kecil

citronellal (Setiawan, 2013 : 34). Kulit jeruk lemon mengandung vitamin C

merupakan antioksidan yang baik bagi kulit wajah. Menurut hasil uji lab di

Balitro Bogor, kandungan vitamin C kulit jeruk lemon sebesar 18,3 grm

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

18

2.1.2.2. Bolus Alba

Kaolin (China: kao ling = bukit tinggi) adalah sebetulnya bahan untuk

membuat porselin (Tan Hoan Thaj dan Kirana Rahardja, 2007:297). Kaolin

berbentuk serbuk, berwarna putih, ringan dan tidak mengandung butiran kasar,

termasuk jenis setting mask. Masker bolus alba berfungsi sebagai astringent

ringan yang sesuai untuk memperbaiki kulit dengan pori-pori terbuka,

menguatkan serta mengencangkan kulit.

Kaolin atau yang biasa disebut bolus alba yang terdiri atas ikatan air dan

aluminium silikat (Al2SiO5) dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar masker

wajah, karena memiliki fungsi yang baik untuk perawatan kulit wajah diantaranya

membersihkan kulit, menutup pori-pori, merangsang sirkulasi darah dan

merupakan sumber nutrisi kulit (Siti Khidujah, 2015:197).

Tabel 2.1 Kandungan campuran kulit jeruk lemon dan bolus alba per 100 gr

No Kandungan Kulit jeruk

lemon+bolus alba

Satuan

1 Abu 0,675 gram

2 Protein 4,205 gram

3 Lemak 0,955 gram

4 Serat 4,155 gram

5 Limonen 27,255 mgram

6 Vitamin C 75,075 mgram

7 Kalsium 0,825 mgram

8 Kalium 125 mgram

9 Sodium 2,215 mgram

10 Aluminium 10,955 mgram

11 Magnesium 0,915 mgram

Sumber: Mulatama Lab, 2018

Kandungan vitamin C yang terdapat dalam campuran kulit jeruk lemon

dan bolus alba sebesar 75 mgram. Vitamin C didalam kulit jeruk lemon

mempunyai peran penting bagi tubuh agar berfungsi secara optimal. Vitamin C

sangat baik untuk merawat kecantikan kulit dan mencegah penuaan dini. Vitamin

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

19

C juga berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas yang

masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang digoreng atau dipanggang.

Kandungan kalsium bermanfaat untuk membantu proses pembentukan tulang dan

gigi. Kalsium juga bermanfaat untuk kesehatan kulit, kalsium dapat mengatur

produksi antioksidan yang melindungi kolagen dan elastin dari kerusakan dan

menjaga tekstur kulit. Kandungan Protein adalah salah satu zat yang sangat

penting untuk manusia. Protein memiliki peran penting bagi tubuh, fungsinya

utamanya adalah untuk otot dan sumber tenaga manusia. Protein dapat

memperbaiki kulit yang rusak, memperkecil pori-pori, menyerap minyak berlebih

pada kulit, sehingga dapat membantu mencegah masalah jerawat (Novel, 2014:

48). Kandungan Lemak seringkali dianggap sebagai penyebab berbagai masalah

kesehatan, tetapi lemak juga memiliki manfaat untuk tubuh dan kulit. Lemak

dapat membantu penyerapan vitamin, membantu kesehatan kulit.

2.1.2.3. Hakikat Masker

Masker merupakan tindakan perawatan wajah tahap akhir yang dilakukan

agar dapat menyegarkan, mencerahkan, dan mengangkat sel kulit mati di kulit

wajah. Masker mempunyai daya kerja tinggi dan lebih mampu membersihkan

kulit. Hal ini karena cara pemakaian dari masker harus dioleskan dan ditunggu

hingga 15 menit, kemudian baru dibersihkan sehingga menungkinkan

terangkatnya sel tanduk yang sudah mati.

Masker wajah sebaiknya digunakan saat wajah dalam keadaan benar-benar

bersih. Biasanya, masker digunakan setelah melakukan peeling atau

pengelupasan, akan tetapi masker dapat dilakukan tanpa melakukan peeling

terlebih dahulu, asalkan wajah telah dibersihkan dengan cleansing milk atau susu

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

20

pembersih dan dicuci dengan air hangat (Pinuji, 2012: 59). Menurut Muliyawan

(2013: 172) :

Bahwa fungsi masker adalah sebagai berikut: (1). Memperbaiki dan

merangsang aktivitas sel-sel yang masih menempel dan bekerja secara

mendalam, (2). Mengangkat kotoran-kotoran yang masih menempel dan

bekerja secara mendalam, (3). Memperbaiki, mengencangkan kulit,

memberi nutrisi, dan menjaga kelembapan kulit, (4). Mencegah,

mengurangi, dan menyamarkan kerusakan-kerusakan pada kulit seperti

gejala keriput dan hiperpigmentasi, (5). Melancarkan aliran darah dan

getah benih pada jaringan kulit.

Teori di atas menjelaskan bahwa manfaat-manfaat masker salah satunya

yaitu, dapat merangsang sel-sel kulit secara mendalam, mengangkat kotoran yang

masih menempel di wajah, mengencangkan kulit wajah, memberikan nutrisi pada

kulit, dan melancarkan aliran darah pada kulit, serta mampu mengurangi

hiperpigmentasi pada kulit. Menurut Rostamailis (2005: 152-153)

Berdasarkan bentuknya, terdapat dua bentuk masker yaitu masker modern

dan masker tradisional. Masker modern adalah masker yang diolah secara

kimiawi, bentuk masker modern terbagi atas masker bubuk, masker obat,

dan masker pasta. Sedangkan masker tradisional adalah masker yang

diolah dan dibuat dengan bahan-bahan alami, seperti dari bahan buah-

buahan atau sayur-sayuran. Masker tradisional terbagi atas masker cair,

masker kental, dan masker daging buah.

Masker modern terbagi atas masker bubuk, masker obat, dan masker pasta.

Masker bubuk yaitu masker yang berbentuk bubuk atau sering disebut juga

dengan tepung masker. Cara pemakaian dari masker ini harus dicampurkan

terlebih dahulu dengan air mawar, kemudian diaduk hingga rata. Masker obat

yaitu masker yang berfungsi untuk mengobati kelainan-kelainan yang ada pada

kulit wajah, misalnya jerawat, hyperpigmentasi. Masker pasta yaitu masker yang

berbentuk pasta, sangat praktis dalam pemakaiannya, serta mudah untuk

dibersihkan.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

21

Masker tradisional adalah masker yang dibuat dari bahan-bahan alami,

bahannya mudah didapatkan, dan cara pengolahannya tidak membutuhkan waktu

yang lama. Makser tradisional dibuat dengan cara tradisional seperti diparut dan

ditumbuk. Pembuatan masker tradisional ini menggunakan buah, sayur, dan umbi

yang sesuai dengan jenis kulit. Kulit berminyak dapat menggunakan masker dari

bahan jeruk nipis, lemon, timusn, tomat, kentang, dan lain-lain.

Masker alami adalah masker atau topeng perawatan wajah yang terbuat

dari bahan alami. Fungsi dan manfaat masker alami sangat spesifik bergantung

pada jenis bahan yang digunakan pada masker (Muliyawan dan Suriana,

2013:176-177). Masker kulit jeruk lemon adalah masker yang dibuat dengan

mengeringkan kulit jeruk lemon kemudian dihaluskan. Adanya kandungan

vitamin C sebagai antioksidan pada kulit jeruk lemon maka penggunaannya

sebagai masker dianggap tepat untuk mengurangi minyak berlebih pada kulit

wajah berminyak.

Penggunaan kulit jeruk lemon untuk mengurangi minyak dapat dihaluskan

terlebih dahulu atau dihancurkan dan dilembutkan. Setalah itu kulit jeruk lemon

diayak, campurkan kulit jeruk lemon dan bolus alba dengan air mawar. Lalu

oleskan kewajah sebagai masker. Penggunaan masker dapat dilakukan kapan saja

dengan frekuensi biasanya dua sampai tiga kali dalam seminggu.

2.1.2.4. Masker Kontrol

Menurut Neolaka (2014: 30) adanya kelompok kontrol sebagai data dasar

(base line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental. Oleh sebab itu

kelompok kontrol ini bertujuan sebagai acuan atau pebanding yang akan menjadi

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

22

standar dalam melihat apakah ada perubahan, maupun perbedaan yang terjadi

akibat perbedaan perlakuan yang diberikan dalam eksperimen.

Masker kontrol yang digunakan pada penelitian ini adalah masker

kemasan untuk kulit wajah berminyak. Masker kemasan yang dipakai adalah

masker Viva Face Mask yang berfungsi membersihkan, mengangkat sel-sel kulit

mati, mengurangi kadar minyak, dan merawat kekencangan kulit.

Gambar 2.2 Viva Face Mask

Sumber : Pribadi

Tabel 2.2 Komposisi Kandungan Viva Face Mask

Komposisi Kandungan

Vitamin C (mg) 5

Vitamin A (I.U) 0,635

Protein (g) 1,105

Phospor (mg) 1,253

Karbohidrat (mg) 9,155

Serat (g) 0,135

Skripsi: Annisastika Deli Putri, 2017

Cara membuat masker adalah campurkan Viva Face Mask dengan air

mawar secukupnya kemudian aduk hingga rata. Oleskan masker yang telah jadi

pada wajah secara merata menggunakan kuas masker (kecuali mata dan bibir),

biarkan masker mengering selama 15 menit. Bersihkan dengan air bersih sampai

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

23

masker terangkat dan tidak tersisa diwajah. Tahap terakhir, berikan astrigent pada

wajah yang bertujuan untuk menutup kembali pori-pori.

2.2. Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini dan

sudah pernah dilakukan adalah sebagai berikut:

Pada penelitian pertama yang berjudul Pengaruh Pemanfaatan Madu Dan

Air Perasan Jeruk Nipis Terhadap Penyembuhan Jerawat oleh Novia Elsa Mayuna

di Universitas Negeri Padang tahun 2013. Jenis penelitian ini yaitu quasi

eksperimen dengan desain nonequivalent control group. Populasi mahasiswi UNP

yang memiliki jerawat tipe papulapustul dengan sampel 12 orang. Air perasan

jeruk nipis mengandung vitamin C yang bertindak sebagai antioksidan sedangkan

madu memiliki zat antiseptik untuk membunuh bakteri. Di dalam kandungan

madu juga terdapat vitamin A dan C. Hasil pada penelitian ini air perasan jeruk

nipis + madu menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap

penyembuhan jerawat yang dapat dilihat dari warna, bentuk, volume, dan jumlah

jerawat.

Kedua yakni penelitian yang berjudul Pemanfaatan Teh dan Jeruk Nipis

untuk Mencerahkan Kulit Wajah Wanita oleh Devita Agni Dewayanti di

Universitas Negeri Semarang tahun 2014 . Jenis penelitian ini yaitu quasi

eksperimen dengan sampel sebanyak 10 orang mahasiswi tata kecantikan dan tata

nusana UNS. Jeruk nipis .

Penelitian selanjutnya yakni, Pengaruh Penggunaan Masker Kulit Jeruk

Pontianak (Citrus Nobilis Lour. Var. Microcarpa) Terhadap Pengurangan Jerawat

oleh Gita Kristina Valentine di Universita Negeri Jakarta tahun 2016. Jenis

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

24

penelitian ini quasi eksperimen dengan sampel sebanyak 10 orang. Kulit jeruk

mampu menyerap minyak berlebih dari kulit. Senyawa vitamin C sejenis

antioksidan akan menghancurkan radikal bebas karena paparan sinar UV sehingga

dapat menurunkan tinkat kemerahan dan peradangan kulit pada penderita jerawat.

Hasil pada penelitian ini kulit jeruk pontianak menunjukkan pengaruh yang

signifikan terhadap penyembuhan jerawat.

Dari beberapa penelitian di atas memiliki persaman dengan penelitian

yang akan dilakukan yakni berupa penelitian kulit jeruk lemon dengan aktivitas

antioksidan yang berasal dari kandungan kulit jeruk lemon seperti vitamin C.

Perbedaannya terlihat dari penggunaannya, pada penelitian pertama peneliti

meneliti tentang pengurangan jerawat menggunakan air perasaan jeruk nipis +

madu. Penelitian kedua berupa pengurangan ketombe menggunakan jeruk nipis.

Penelitian ketiga yaitu pengurangan jerawat menggunakan kulit jeruk pontianak.

Sedangkan penelitian yang dilakukan berupa pengujian efektifitas masker kulit

jeruk lemon sebagai pengurangan kadar minyak yang digunakan langsung kepada

beberapa sampel mahasiswa yang memiliki kulit wajah berminyak.

2.3. Kerangka Konseptual

Kulit merupakan cermin kesehatan dan juga kecantikan seseorang. Kulit

yang sehat tentu tidak memiliki kelainan ataupun penyakit kulit lainnya. Kulit

wajah berminyak merupakan salah satu jenis kulit wajah yang memproduksi

minyak secara berlebih karena tingginya aktivitas kelenjar minyak di kulit. Jenis

kulit wajah berminyak biasanya lebih sering mengalami masalah, seperti

berjerawat dan sering terlihat kotor. Kulit berminyak mempunyai tanda-tanda

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

25

antara lain produksi minyak pada kulit wajah berlebihan sehingga apabila diraba

akan terasa berminyak, wajah terlihat mengkilap, danpori-pori terlihat besar.

Minyak yang belebihan yang ada pada wajah tentu akan sangat

mengganggu, maka banyak orang yang berusaha melakukan perawatan wajah

khusus untuk kulit wajah berminyak. Salah satu jenis perawatan yang dapat

dilakukan untuk menghilangkan minyak pada wajah ialah masker untuk kulit

berminyak.

Masker untuk kulit berminyak memiliki banyak pilihan mulai dari masker

modern seperti sheet mask yang siap pakai, masker lumpur ataupun masker

tradisional dengan bahan dasar tumbuhan herbal. Kulit jeruk lemon memiliki

kandungan utama vitamin C yang memiliki banyak khasiat salah satunya sebagai

antioksidan, serta kandungan vitamin A, C dan antioksidan, kulit jeruk lemon

sangat baik digunakan untuk perawatan kulit khususnya kulit wajah berminyak,

karena memiliki kemampuan dalam mengendalikan pengeluaran sebum yang

berlebihan, mengatasi relaksasi dan kongesti, dan menghentikan perdarahan lokal.

Kadar vitamin C menyebabkan kulit jeruk lemon memiliki daya antioksidan yang

tinggi untuk mengurangi minyak pada kulit wajah berminyak.

Kaolin atau bolus alba merupakan masker yang umum digunakan oleh

masyarakat karena manfaatnya untuk mengencangkan kulit, menutup pori-pori,

serta mencerahkan kulit. Masker campuran kulit jeruk lemon dan bolus alba selain

mengandung vitamin C dan antioksidan yang baik untuk mengurangi kulit

berminyak, dengan dicampurkan bolus alba sekaligus dapat menutupi pori-pori

dan mengencangkan kulit.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat ...repository.unj.ac.id/2205/2/BAB II.pdf7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1 Hakikat Pengurangan Minyak

26

Gambar 2.3 Skema Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teori di atas dan kerangka konseptual, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian bahwa : Terdapat pengaruh masker campuran

kulit jeruk lemon dan bolus alba terhadap pengurangan minyak pada kulit wajah

berminyak.

Kulit Wajah Berminyak

Perawatan Masker Kulit Wajah

Berminyak

Masker Campuran Kulit Jeruk Lemon Dan Bolus

Alba

Mengandung Antioksidan, Vitamin C,

Hasil Pengurangan Minyak