15
25 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksi Produksi merupakan analisa mengenai bagaimana seharusnya seorang pengusaha atau produsen, dalam teknologi tertentu memilih dan mengkombinasikan berbagai macam faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah produksi tertentu, seefisien mungkin. Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output, sehingga nilai barang tersebut bertambah. Penentuan kombinasi faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi sangatlah penting agar proses produksi yang dilaksanakan dapat efisien dan hasil produksi yang didapat menjadi optimal. Setiap faktor produksi yang terdapat dalam perekonomian adalah dimiliki oleh seseorang. Pemiliknya menjual faktor produksi tersebut kepada pengusaha dan sebagai balas jasanya mereka akan memperoleh pendapatan. Tenaga kerja mendapat gaji dan upah, tanah memperoleh sewa, modal memperoleh bunga dan keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan. Pendapatan yang diperoleh masing-masing jenis faktor produksi tersebut tergantung kepada harga dan jumlah masing-masing faktor produksi yang digunakan. Jumlah pendapatan yang diperoleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang adalah sama dengan harga dari barang tersebut (Sukirno, 2002: 26-27).

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksieprints.umm.ac.id/44306/3/jiptummpp-gdl-milaanggun-50834-3-babii.… · usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksieprints.umm.ac.id/44306/3/jiptummpp-gdl-milaanggun-50834-3-babii.… · usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

25

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Produksi

Produksi merupakan analisa mengenai bagaimana seharusnya

seorang pengusaha atau produsen, dalam teknologi tertentu memilih dan

mengkombinasikan berbagai macam faktor produksi untuk menghasilkan

sejumlah produksi tertentu, seefisien mungkin. Produksi adalah suatu proses

mengubah input menjadi output, sehingga nilai barang tersebut bertambah.

Penentuan kombinasi faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses

produksi sangatlah penting agar proses produksi yang dilaksanakan dapat

efisien dan hasil produksi yang didapat menjadi optimal. Setiap faktor

produksi yang terdapat dalam perekonomian adalah dimiliki oleh seseorang.

Pemiliknya menjual faktor produksi tersebut kepada pengusaha dan sebagai

balas jasanya mereka akan memperoleh pendapatan. Tenaga kerja mendapat

gaji dan upah, tanah memperoleh sewa, modal memperoleh bunga dan

keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan. Pendapatan yang

diperoleh masing-masing jenis faktor produksi tersebut tergantung kepada

harga dan jumlah masing-masing faktor produksi yang digunakan. Jumlah

pendapatan yang diperoleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk

menghasilkan sesuatu barang adalah sama dengan harga dari barang tersebut

(Sukirno, 2002: 26-27).

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksieprints.umm.ac.id/44306/3/jiptummpp-gdl-milaanggun-50834-3-babii.… · usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

26

2.1.2 Perusahaan

Perusahaan merupakan sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah

sumber daya ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat

dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan

masyarakat. Perusahaan juga merupakan sumber penghasilan bagi banyak

orang. Semakin banyak pengusaha yang mengembangkan perusahaan atau

membuka usaha baru, semakin banyak pekerja yang memperoleh

penghasilan. Semakin banyak perusahaan yang berhasil meningkatkan

produktivitas, semakin banyak pekerja yang memperoleh peningkatan

penghasilan. Dengan demikian, pendapatan nasional dan kesejahteraan

masyarakat juga akan meningkat. Peningkatan produktivitas perusahaan

harus dapat meningkatkan kesejahteraan bersama, yaitu kesejahteran

pengusaha dan kesejahteraan pekerja. Pekerja yang ingin memperoleh upah

lebih tinggi harus siap meningkatkan produktivitas kerjanya (Sumanto,

2014:14-15).

Perusahaan merupakan bentuk usaha yang dijalankan dengan tujuan

mencari keutungan atau tidak, baik milik swasta maupun negara yang

mempekerjakan pekerja, sedangkan usaha sosial dan usaha lain yang tidak

berbentuk perusahaan dipersamakan dengan perusahaan apabila mempunyai

pengurus dan mempekerjakan orang lain sebagaimana layaknya perusahaan

mempekerjakan pekerja (Haryani, 2002: 181).

Untuk mendukung kelancaran operasi perusahaan dan pemahaman

hak dan kewajiban masing-masing pihak, perusahaan kemudian menyusun

peraturan perusahaan. Peraturan perusahaan adalah suatu peraturan yang

dibuat secara tertulis yang memuat ketentuan-ketentuan tentang syarat-

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksieprints.umm.ac.id/44306/3/jiptummpp-gdl-milaanggun-50834-3-babii.… · usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

27

syarat kerja serta tata tertib perusahaan. Perbedaanya dengan perjanjian

kerja yaitu dalam peraturan perusahaan terdapat tata tertib perusahaan,

selain itu syarat-syarat kerjanya yang dimuat lebih lengkap. Peraturan

perusahaan dimaksudkan sebagai landasan bagi perusahaan untuk membuat

perjanjian (Haryani, 2002:180).

2.1.3 Koperasi Unit Desa

Kopersi Unit Desa adalah organisasi ekonomi yang merupakan

wadah bagi pengembangan berbagai kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan

yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat pedesaan itu sendiri serta

memberikan pelayanan kepada anggotanya dan masyarakat pedesaan.

Koperasi unit desa dalam fungsinya sebagai pusat pelayanan berbagai

kegiatan perekonomian pedesaan memiliki fungsi-fungsi yaitu perkreditan,

penyediaan dan penyaluran sarana-sarana produksi barang-barang keperluan

sehari-hari dan jasa-jasa lainnya, pengelolaan dan pemasaran hasil-hasil

produksi, dan kegiatan perekonomian lainnya seperti perdagangan,

pengangkutan dan sebagainya (Sudarsono, 2000: 15).

Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar

perekonomian yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian

nasional. Namun, sejak dikeluarkan Inpres No. 18 Tahun 1998, KUD tidak

lagi menjadi koperasi tunggal di tingkat kecamatan. Program-program

pemerintah untuk membangun masyarakat pedesaan, seperti distribusi

pupuk, benih, dan pengadaan gabah sekarang dilakukan melalui KUD.

Mengembalikan peran kunci KUD, merupakan konsekuensi tuntutan

pembangunan ekonomi kerakyatan. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksieprints.umm.ac.id/44306/3/jiptummpp-gdl-milaanggun-50834-3-babii.… · usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

28

dan nilai-nilai koperasi untuk mensejahterakan anggota serta masyarakat

pedesaan, termasuk membantu berbagai program pemerintah dalam

pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Dinyatakan oleh Anoraga (2002:27), bahwa Koperasi Unit Desa

sebagai pusat pelayanan dan kegiatan perekonomian pedesaan memiliki dan

melakukan fungsi sebagai berikut:

1. Perkreditan, untuk keperluan produksi dan penyediaan kebutuhan modal

kerja usaha bagi anggota KUD dan bagi warga desa umumnya.

2. Penyediaan dan penyaluran sarana-sarana produksi seperti sarana

sebelum dan sesudah panen, sarana produksi untuk keperluan produksi

kerajinan dan sebagainya, penyediaan dan penyaluran barang-barang,

keperluan sehari-hari khususnya sembilan bahan pokok dan jasa lainnya.

3. Pengelolaan dan pemasaran hasil produksi industri dan sebagainya dari

para anggota KUD dan warga umumnya.

4. Kegiatan perekonomian lainnya seperti perdagangan dan pengangkutan.

Dalam melaksanakan tugasnya KUD harus benarbenar mementingkan

pemberian pelayanan kepada para anggota dan masyarakat, serta

menghindarkan kegiatan menyaingi kegiatan anggota sendiri.

2.1.4 Petani

Petani adalah seseorang laki-laki maupun perempuan yang secara

sendiri sebagai bagian dari sebuah rumah tangga yang selanjutnya disebut

sebagai keluarga batih, yang ikut tinggal satu atap dan makan satu dapur

sebagai bagian dari paguyuban maupun kelompok masyarakat hukum adat,

baik yang diam di Negara Republik Indonesia sebelum beradanya sebagai

kesatuan administrasi dan politik maupun sesudahnya, memiliki maupun

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksieprints.umm.ac.id/44306/3/jiptummpp-gdl-milaanggun-50834-3-babii.… · usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

29

menguasai, mengawasi maupun mengelola dan mengerjakan sebagai buruh,

mengolah maupun mengembangkan sumber-sumber daya agrarian dengan

tenaga kerja serta daya cipta pikirannya dan asupan-asupan lainnya.

Sehingga menghasilkan sebagian maupun seluruh kebutuhan-kebutuhan

hidup yang digunakan untuk melangsungkan maupun mengembangkan diri

dan keturunannya dengan cara dikonsumsi, disimpan maupun ditukarkan

dengan berbagai kebutuhan lainnya agar semakin meningkatkan kelayakan

hidupnya, semakin memberikan arti akan keberadaannya sebagai manusia,

serta menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati kurnia

Tuhan penyelenggara Alam Semesta (Wahono, 2005:3).

Menurut Hernanto (1995), petani adalah setiap orang yang melakukan

usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya di

bidang pertanian dalam arti luas yang meliputi usaha tani pertanian,

peternakan, perikanan (termasuk penangkapan ikan), dan pemungutan hasil

laut. Petani sebagai juru tani harus dapat mengatur, melaksanakan dan

mengawasi kegiatan usahataninya baik secara teknis maupun ekonomis.

Disamping itu, tersedianya sarana produksi dan peralatan akan menunjang

keberhasilan petani sebagai juru tani.

Petani pada umumnya merupakan orang yang melakukan usahatani

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seorang petani harus mampu

menghadapi berbagai resiko yang akan dihadapi dalam kegiatan

usahataninya. Maka diperlukan pengambilan keputusan yang sangat cermat

baik dalam pengelolaan modal, biaya serta hasil yang diperoleh yang

nantinya bertujuan untuk kesejahteraan petani dan keluarganya (Litti, 2014).

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksieprints.umm.ac.id/44306/3/jiptummpp-gdl-milaanggun-50834-3-babii.… · usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

30

Menurut Mosher (1997:28), ada beberapa jenis petani yang ada di

Indonesia:

1. Petani Gurem, adalah petani kecil yang memiliki luas lahan 0,25 ha.

Petani ini merupakan kelompok petani miskin yang memiliki sumber daya

terbatas.

2. Petani Modern, merupakan kelompok petani yang menggunakan

teknologi dan memiliki orientasi keuntungan melalui pemanfaatan teknologi

tersebut. Apabila petani memiliki lahan 0,25 ha tapi pemanfaatan

teknologinya baik dapat juga dikatakan petani modern.

3. Petani Primitif, adalah petani dahulu yang bergantung pada sumber daya

dan kehidupan mereka berpindah-pindah.

Golongan petani di bagi menjadi tiga yaitu :

1. Petani Kaya : yakni petani yang memiliki luas lahan pertanian 2,5 ha

lebih.

2. Petani Sedang : petani yang memiliki luas lahan pertanian 1 sampai 2,5

ha.

3. Petani Miskin : petani yang memiliki luas lahan pertanian kurang dari 1

ha.

Mengingat negara Indonesia adalah negara yang mayoritas

penduduknya sebagai petani maka memiliki beberapa bentuk pertanian

diantaranya:

1. Sawah, merupakan suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah

dan memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah

hujan maupun sawah pasang surut.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksieprints.umm.ac.id/44306/3/jiptummpp-gdl-milaanggun-50834-3-babii.… · usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

31

2. Tegalan, merupakan suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung

pada pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan

terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya

sulit untuk dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata.

Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit untuk

ditumbuhi tanaman pertanian.

3. Pekarangan, merupakan suatu lahan yang berada di lingkungan dalam

rumah yang dimanfaatkan untuk ditanami tanaman pertanian seperti

sayuran dan kacang-kacangan.

4. Ladang berpindah, merupakan suatu kegiatan pertanian yang dilakukan di

banyak lahan hasil pembukaan hutan atau semak di mana setelah beberapa

kali panen atau ditanami, maka tanah sudah tidak subur sehingga perlu

pindah ke lahan lain yang subur atau lahan yang sudah lama tidak digarap.

5. Tanaman keras, merupakan suatu jenis varietas pertanian yang jenis

pertanianya adalah tanaman-tanaman keras seperti karet, kelapa sawit dan

coklat.

Tebu (Saccharum officinarum L.) termasuk dalam famili Graminae,

subfamili Panicoideae, kelompok Andropogon dan genus Saccharum.

Saccharum officinarum merupakan spesies paling penting dalam genus

Saccharum sebab kandungan sukrosanya paling tinggi dan kandungan

seratnya paling rendah. Tanaman tebu mempunyai sosok yang tinggi kurus,

tidak bercabang dan tumbuh tegak. Tanaman yang tumbuh baik, tinggi

batangnya dapat mencapai 3–5 meter atau lebih. Pada batang terdapat lapisan

lilin yang berwarna putih dan keabu-abuan. Lapisan ini banyak terdapat

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksieprints.umm.ac.id/44306/3/jiptummpp-gdl-milaanggun-50834-3-babii.… · usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

32

sewaktu batang masih muda. Ruas-ruas batang dibatasi oleh buku-buku yang

merupakan tempat duduk daun tebu. Di ketiak daun terdapat sebuah kuncup

yang biasa disebut “mata”. Bentuk ruas batang dan warna batang tebu yang

bervariasi merupakan salah satu ciri dalam pengenalan varietas tebu

(Wijayanti, 2008).

Menurut Tjitrosoepomo (1994) Klasifikasi ilmiah dari tanaman tebu

adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermathophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledone

Ordo : Glumiflorae

Famili : Graminae

Genus : Saccharum

Spesies : Saccharum officinarum L.

Daun tebu di ujung batang dan terpisah ke arah samping seiring

dengan pertumbuhan batang tebu. Daun tebu terdiri atas dua bagian, yaitu

pelepah daun (leaf sheath) dan helai daun (leaf blade). Pelepah daun

membungkus/membalut ruas batang. Pelepah-pelepah ini selain melindungi

bagian batang yang masih lunak, juga melindungi mata tunas. Duduk daun

batang berseling pada buku ruas yang berurutan. Helai daun berbentuk pita

yang panjangnya 1–2 meter dan lebarnya 2–7 cm. Tepi daun bergerigi kecil

dan banyak mengandung silikat (Wijayanti, 2008).

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksieprints.umm.ac.id/44306/3/jiptummpp-gdl-milaanggun-50834-3-babii.… · usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

33

2.2. Penelitian Terdahulu

Tabel 1. Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian Temuan Relevansi

1. Analisis Harga

Pokok Produksi

Gula Pada Petani

Tebu Rakyat Yang

Tergabung Dalam

Asosiasi Petani

Tebu Rakyat PG

Soedhono

Kabupaten Ngawi

Propinsi Jawa

Timur. Dari

Nasrodin Hasan,

Fakultas Sains Dan

Teknologi UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta Tahun

2006.

Dengan menghitung

besarnya biaya yang di

keluarkan oleh petani

rata-rata per hektar serta

hasil gula yang diterima

oleh petani maka dapat di

tentukan harga pokok

produksi rata-rata yang

akan di keluarkan oleh

petani. Dengan adanya

harga pokok tersebut

maka dapat di tentukan

besar keuntungan yang di

peroleh petani tebu.

Untuk menarik minat

petani tebu perlu di

lakukan berbagai langkah

seperti melakukan

inovasi dalam usaha tani,

menyediakan kredit dan

memperbaiki saluran

irigasi.

Penelitian yang

akan dilakukan

sekarang

mempunyai titik

fokus yang sama

yaitu produksi.

Akan tetapi pada

penelitian kali ini

bukan hanya soal

harga pokok untuk

petani tetapi lebih

tentang hubungan

produksi antara

petani tebu yang

tergabung dalam

KUD dengan

pabrik gula Kebon

Agung Malang.

2. Analisis Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Produksi Gula Di

Pg Pagottan. Dari

Tutik Widarwati.

Program Studi

Manajemen

Agribisnis

Fakultas Pertanian

Institut Pertanian

Bogor tahun 2008

Faktor-faktor yang

diduga mempengaruhi

produksi gula di PG

Pagottan, yaitu jumlah

tebu, rendemen, jam

mesin, tenaga kerja tetap,

tenaga kerja musiman,

bahan pembantu, dan

lama giling. Faktor yang

paling mempengaruhi

adalah jumlah tebu yang

erat kaitannya dengan

Petani tebu serta

Koperasi unit desa.

Penelitian yang

dilakukan sekarang

sama dengan

penelitian yang

dilakukan

sebelumnya. Akan

tetapi penelitian

yang dilakukan

sekarang lebih

fokus hanya pada

satu faktor yaitu

jumlah pasokan

tebu sehingga

berpengaruh pada

proses produksi

pabrik gula Kebon

Agung Malang

3. Tanggung Jawab

Pabrik Gula

Trangkil dalam

Kerjasama dengan

Petani Tebu

Tanggung jawab pabrik

gula Trangkil dalam

kerja sama dengan petani

tebu rakyat di Trangkil

Kabupaten Pati

Penelitian sekarang

ini sama fokusnya

tentang perusahaan

dengan petani tebu,

akan tetapi

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksieprints.umm.ac.id/44306/3/jiptummpp-gdl-milaanggun-50834-3-babii.… · usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

34

Rakyat di Trangkil

Kabupaten Pati.

Dari Jurnal Ema

Bela Ayu

Wardani.

Mahasiswa jurusan

Hukum Perdata

Dagang. Fakultas

Hukum.

Universitas

Diponegoro.

Tahun 2013

menunjukkan adanya

pola hubungan yang

sangat erat antara pabrik

gula trangkil dengan

petani tebu rakyat. Pola

interaksi yang sangat erat

antara perusahaan

dengan petani tebu,

terwujud karena kedua

belah pihak saling

memberikan manfaat

antara satu dengan yang

lainnya untuk

menghasilkan gula

dengan kualitas yang

baik. Perusahaan sebagai

pengelola tebu yang di

dukung dengan teknologi

sehingga tebu dapat

terlolah menjadi gula

sedangkan petani tebu

rakyat sebagai pemasok

tebu untuk produksi gula

perusahaan.

perbedaanya

dengan penelitian

sebelumnya yaitu

tentang tanggung

jawab, sedangkan

penelitian yang

akan dilakukan

sekarang yaitu

tentang hubungan

produksi yang

akan membahas

antara perusahaan

dengan KUD

petani tebu.

Tempat penelitian

berbeda dengan

penelitian

sebelumnya.

Penelitian

sebelumnya di

lakukan di Pabrik

Gula Trangkil

Kabupaten Pati,

dan penelitian

yang akan

dilakukan sekarang

yaitu di Pabrik

Gula Kebon

Agung Malang.

2.3. Teori George Caspar Homans tentang Pertukaran Sosial

Teori yang akan digunakan dalam menganalisa penelitian ini adalah

teori pertukaran sosial yang digagas oleh George Caspar Homans. George

Ritzer menjelaskan gagasan George Caspar Homans tentang teori pertukaran

sosial sebagai berikut:

Homans memandang perilaku sosial sebagai pertukaran

aktivitas, ternilai ataupun tidak dan kurang lebih menguntungkan atau

mahal bagi dua orang yang saling berinteraksi. Teori pertukaran ini

berusaha menjelaskan perilaku sosial dasar berdasarkan imbalan dan

biaya. Homans mengakui bahwa sosiologi ilmiah memerlukan

kategori dan skema konseptual namun sosiologi ilmiah pun

memerlukan serangkain proposisi tentang hubungan antar kategori,

tanpa proposisi-proposisi tersebut penjelasan mustahil akan dilakukan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksieprints.umm.ac.id/44306/3/jiptummpp-gdl-milaanggun-50834-3-babii.… · usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

35

karena tidak ada penjelasan tanpa proposisi. Homans tidak

menyangkal pandangan Durkheim bahwa sesuatu yang baru dapat

muncul dari interaksi. Namun, Ia beragumen bahwa hal-hal yang baru

muncul tersebut dapat dijelaskan dengan prinsip-prinsip psikologi.

Dalam karya teoritisnya, Homans membatasi dirinya pada interaksi

sosial sehari-hari. Namun, ia juga sangat percaya bahwa sosiologi

yang terbangun dari prinsip-prinsip ini pada akhirnya akan mampu

menjelaskan semua perilaku sosial.

Berdasarkan pada temuan-temuan B.F Skinner, Homans lalu

mengembangkan beberapa proposisi yang merupakan inti dari teori pertukaran

sosial. Proposisi-proposisi tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Proposisi Sukses

Jika seseorang sering melakukan suatu tindakan dan orang tersebut

mendapatkan imbalan dari apa yang ia lakukan, maka makin besar

kecenderungan ia akan melakukannya pada waktu yang akan datang.

Secara umum perilaku yang selaras dengan proposisi sukses meliputi

tiga tahap yaitu tindakan seseorang, hasil yang diberikan dan pengulangan

tindakan asli atau minimal tindakan yang dalam beberapa hal menyerupai

tindakan asli.

Homans mencatat bahwa ada beberapa hal khusus terkait dengan

proposisi sukses. Pertama, meskipun secara umum benar bahwa imbalan yang

semakin sering dilakukan mendorong peningkatan frekuensi tindakan. Situasi

timbal balik ini mungkin berlangsung tanpa batas. Dalam beberapa hal individu

sama sekali tidak dapat terlalu sering berbuat seperti itu. Kedua, semakin

pendek interval antara perilaku dan imbalan, semakin besar kecenderungan

seseorang melakukan perilaku tersebut. sebaliknya semakin panjang interval

antara perilaku dan imbalan memperkecil kecenderungan melakukan perilaku

tersebut. Intinya adalah imbalan tidak teratur yang diberikan kepada seseorang

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksieprints.umm.ac.id/44306/3/jiptummpp-gdl-milaanggun-50834-3-babii.… · usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

36

menyebabkan berulangnya perilaku, sedangkan imbalan yang teratur justru

membuat masyarakat menjadi bosan dan muak melakukan hal yang sama pada

waktu yang akan datang.

b. Proposisi Stimulus

Jika pada masa lalu terjadi stimulus tertentu, atau serangkaian

stimulus adalah situasi dimana tindakan seseorang diberikan imbalan, maka

semakin mirip stimulus saat ini dengan stimulus masa lalu tersebut semakin

besar kecenderungan orang tersebut mengulangi tindakan yang sama atau

yang serupa.

Homans tertarik pada proses generalisasi yaitu kecenderungan untuk

memeperbanyak perilaku pada situasi serupa. Namun, beliau juga berpendapat

bahwa proses diskriminasi juga penting. Seorang actor menjadi teralalu sensitif

terhadap rangsangan khususnya jika rangsangan itu sangat bernilai baginya.

Sebaliknya actor akan dapat merespon rangsangan yang tidak relevan, paling

tidak sampai situasinya dibenahi oleh kegagalan yang berulang. Semua itu

dipengaruhi oleh kewaspadaan individu atau perhatian mereka terhadap

rangsangan.

c. Proposisi Nilai

Semakin bernilai hasil tindakan bagi seseorang, semakin cenderung

ia melakukan tindakan serupa.

Dalam proposisi ini Homans memperkenalkan konsep imbalan dan

hukuman. Imbalan adalah tindakan yang bernilai positif. Meningkatnya

imbalan lebih cenderung melahirkan perilaku yang diingkan. Hukuman adalah

tindakan yang bernilai negatif. Meningkatnya hukuman berarti bahwa aktor

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksieprints.umm.ac.id/44306/3/jiptummpp-gdl-milaanggun-50834-3-babii.… · usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

37

kurang cenderung menampilakan perilaku-perilaku yang tidak diingkan.

Homans menganggap bahwa hukuman sebagai cara yang tidak memadai untuk

menggiring orang mengubah perilaku mereka.

d. Proposisi Kelebihan dan Kekurangan

Jika pada saat tertentu, orang makin sering menerima imbalan

tertentu, maka makin kurang bernilai imbalan yang selanjutnya diberikan

kepadanya.

Dalam hal ini Homans mendefinisikan dua konsep kritislain yaitu

ongkos dan keuntungan. Ongkos didefinisikan sebagai imbalan yang hilang

dalam alur tindakan alternatif yang sedang berlangsung. Keuntungan dalam

pertukaran sosial dipandang sebagai jumlah imbalan yang lebih besar daripada

biaya yang dikeluarkan. Keuntungan menggiring Homans mengubah proposisi

kelebihan-kekurangan menjadi “semakin besar keuntungan yang diterima

sebagai akibat dari tindakan, semakin cenderung seseorang menjalankan

tindakan tersebut.”

e. Proposisi Agresi Pujian

Proposisi A: Ketika tindakan seseorang tidak mendapatkan imbalan yang

diharapkan, atau menerima hukuman yang tidak ia harapkan, ia akan marah,

ia cenderung berperilaku agresif dan akibat dari perilaku tersebut menjadi

lebih bernilai untuknya.

Proposisi B: Ketika tindakan seseorang menerima imbalan yang

diharapkannya, khususnya imbalan yang lebih besar dari yang diharapkannya,

atau tidak mendapatkan hukuman yang diharapkannya ia akan senang. Ia

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksieprints.umm.ac.id/44306/3/jiptummpp-gdl-milaanggun-50834-3-babii.… · usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

38

lebih cenderung berperilaku menyenangkan dan hasil dari tindakan ini lebih

bernilai baginya.

Kita akan terkejut ketika menemukan konsep frustasi dan amarah

dalam karya Homans karena dua konsep tersebut tampaknya merujuk pada

kondisi mental. Sebaliknya Homans mengakui bahwa ketika seseorang tidak

mendapatkan apa yang ia harapkan, ia dikatakan sebagai frustasi dari harapan-

harapan tersebut tidak harus “hanya” merujuk pada kondisi internal, namun

bisa merujuk pada “peristiwa-peristiwa yang sepenuhnya eksternal” yang tidak

hanya dapat diamati oleh individu tersebut namun juga oleh orang luar.

f. Proposisi Rasionalitas

Ketika seseorang memilih tindakan alternatif, seseorang akan memilih

tindakan sebagaimana yang dipersepsikannya kala itu jika nilai hasilnya

dikalikan dengan probabilitas keberhasilan, maka hasilnya adalah lebih besar.

Jika proposisi sebelumnya banyak bersandar dari behaviorisme

(perilaku sosial). Proposisi rasionalitas secara gambling menunjukkan

pengaruh teori pilihan rasional pendekatan Homans. Pada dasarnya, orang

menelaah melakukan kalkulasi atas sebagai tindakan alternatif yang tersedia

baginya. Mereka membandingkan jumlah imbalan yang diasosiasikan dengan

setiap tindakan. Mereka pun mengkalkulasikan kecenderungan bahwa mereka

benar-benar akan menerima imbalan. Imbalan yang bernilai tinggi akan hilang

nilainya jika aktor menganggap bahwa itu semua cenderung tidak akan mereka

peroleh. Sebaliknya, imbalan yang bernilai rendah akan mengalami

pertambahan nilai jika semua itu dipandang sangat mungkin diperoleh. Jadi

terjadi interaksi antara nilai imbalan dengan kecenderungan diperolehnya

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produksieprints.umm.ac.id/44306/3/jiptummpp-gdl-milaanggun-50834-3-babii.… · usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

39

imbalan. Imbalan yang paling diinginkan adalah imbalan yang sangat bernilai

dan sangat mungkin tercapai. Imbalan yang paling tidak diinginkan adalah

imbalan yang paling tidak bernilai dan cenderung tidak mungkin diperoleh.

Beliau juga beragumen bahwa struktur skala besar dapat dipahami jika kita

memahami secara baik perilaku sosial dasar. Menurutnya proses pertukaran

identik pada level masyarakat terdapat proses kombinasi fundamental yang

lebih kompleks (Ritzer, 2012: 714-723).