30
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1. Penelitian Terdahulu Peneliti pada bagian ini, mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasan, baik penelitian yang sudah dipublikasikan atau belum terpublikasikan. Dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan. Adapun penellitian terdahulu yaitu sebagai berikut : 35

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Kajian Kepustakaan

1. Penelitian Terdahulu

Peneliti pada bagian ini, mencantumkan berbagai hasil

penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak

dilakukan, kemudian membuat ringkasan, baik penelitian yang sudah

dipublikasikan atau belum terpublikasikan. Dengan melakukan langkah

ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi

penelitian yang hendak dilakukan. Adapun penellitian terdahulu yaitu

sebagai berikut :

35

Page 2: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

No Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil penelitian

1. Uswatun, mahasiswi Fakultas

Syariah IAIN Walisongo

Semarang, Pengaruh

pembiayaan qordhul hasan

pada BNI Syariah Cabang

Semarang terhadap

pengembangan usaha kecil.

a. Meneliti

tentang

pembiayaan

qordhul hasan.

b. Metode

penelitian

menggunakan

metode

penelitian

kuantitatif.

a. Variabel

terikatnya yang

menggunakan

pengembangan

usaha kecil.

b. Menggunakan

rumus regresi

linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya koefisien

determinasi (R2) hanya sebesar 0,118 atau 11,80%. Koefisien

determinasi menunjukkan bahwa pembiayaan qordhul hasan

pada BNI Syariah Cabang Semarang memiliki kontribusi hanya

sebesar 11,80% terhadap perkembangan usaha kecil, sedangakan

sisanya 88,20% mungkin dipengaruhi oleh faktor lain.

2. Lia Mayangsari, mahasiswi

fakultas Ekonomi Universitas

Sriwijaya, pengaruh

pemberian insentif terhadap

kinerja karyawan di

departemen penjualan PT.

Pupuk sriwijadjadja. Tahun

ajaran 2013.

a. Meneliti

tentang kinerja.

b. Metode

penelitian

menggunakan

pendekatan

kuantitatif.

a. Variabel bebas

menggunakan

pemberian

intensif.

b. Menggunakan

regresi liner

berganda.

hasil t-hitung (4,924) dan signifikansinya sebesar 0,000 yang

lebih kecil dari 0,05 yang berarti variable insentif berpengaruh

signifikan dan positif terhadapa kinerja karyawan di departemen

penjualan PT. Pupuk Sriwidjadja Palembang pada taraf nyata

5%. Hasil F hitung sebesar 24,246. Hal ini berarti bahwa F

hitung lebih besar dari ada F table yaitu 3,98 yang artinya

signifikan, dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih kecil

dari (<0,05) berarti insentif berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

3. Jaitun Puspita Sari, mahasiswi

Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif

Hidayaullah Jakarta,

Pengaruh pembiayaan

qordhul hasan terhadap

pendapatan mitra penyandang

disabilitas PT.Karya

masyarakat mandiri di bekasi.

Tahun ajaran 2015.

a. Meneliti

tentang

pembiayaan

qordhul hasan.

b. Metode

penelitian

menggunakan

pendekatan

kuantitatif.

a. Variabel

terikatnya

menggunakan

pendapatan.

b. Menggunakan

regresi linier

berganda.

Pembiayaan qordhul hasan berpengaruh positif terhadap

pendapatan mitra penyandang disabilitas PT. Karya masyarakat

mandiri bekasi, hal ini dibuktikan dengan uji F-test (simultan).

Pada uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa pembiayaan

qordhul hasan memiliki pengaruh sebesar 40,1% sedangkan

sisanya 59,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.

36

Page 3: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

4. Putu Sunarcaya, mahasiswa

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja

pegawai di lingkungan dinas

kesehatan kabupaten alor

nusa tenggara timur.

a. Meneliti

tentang

kinerja.

b. Metode

penelitian

mengguanaka

n pendekatan

kuantitatif.

Menggunakan

rumus regresi

linier berganda.

Motivasi kerja dan imbalan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai di lingkungan

dinas kesehatan kabupaten alor.

5. Ahmad Fauzi, mahasiswa

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Evaluasi pengelolaan

dana qordhul hasan pada

sejumlah BMT. Tahun ajaran

2014.

Meneliti tentang

qordhul hasan.

Menggunakan

penelitian

kualitatif.

Kebijakan BMT Ta’awun dalam pembagian persentase untuk

dana qardhul hasan pertahunnya sebesar 20% - 25% dari

keseluruhan dana baitul maal.Kebijakan BMT Al-Azhar sebesar

12% pertahunnya. Dan kebijakan BMT Al Kariim sebesar 50%

pertahunnya. Kebijakan disetiap BMT berbeda karena masing-

masing BMT mempunyai perbedaan program sosial yang juga

membutuhkan dana dari dana maal. 6. Badarudin, mahasiswa UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta,

Manajemen pembiayaan

qordhul hasan (studi kasus di

BPRS Metro Madani

Lampung). Tahun ajaran

2011.

Menenliti tentang

pembiayaan

qordhul hasan.

Menggunakan

penelitian

kualitatif.

pembiayaan qardhul hasan di BPRS Metro Madani masih ada

yang kurang sesuai dalam implementasinya. Hal ini terlihat dari

actuating (pelaksanaan) yang kurang sesuai dengan khasanah

teori qardhul hasan, karena pembiayaan ini menggunakan

jaminan.

7.

Zuyyinah, mahasiswi UIN

Malang, Analisis Efektivitas

Pembiayaan Qardhul Hasan

dan Perlakuan Akuntansinya

Berdasarkan PSAK Syariah

(Studi pada Pusat Kajian

Zakat dan Wakaf “eL-

Zawa”). Tahun ajaran 2014.

Meneliti tentang

pembiayaan

qordhul hasan.

Mengguanakan

penelitian

kualitatif.

Pelaksanaan pembiayaan qardhul hasan di eL-Zawasecara

mayoritas dinilai telah efektif, baik itu jenis qardhul hasan

UMKM, Karyawan, Mahasiswa, dan Motor. Kemudian untuk

perlakuan akuntansi pembiayaan qardhul hasan di eL-Zawa

belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK Syariah, baik dalam

pengakuan dan pengukuran transaksi maupun penyajiandan

pengungkapan dalam laporan keuangan.

37

Page 4: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

8. Windy Aprilia Murty,

mahasiswi STIE Pebanas

Surabaya, Pengaruh

kompensasi, motivasi dan

komitmen organisasional

terhadap kinerja karyawan

bagian akuntansi (studi kasus

pada perusahaan manufaktur

di Surabaya).

a. Meneliti

tentang

kinerja.

b. Metode

penelitian

menggunakan

pendekatan

kuantitatif.

a. Variabel bebas

mengguanakan

kompensasi,

motivasi dan

komitmen

organisasional.

b. Menggunakan

rumus regresi

linier berganda.

Dalam penelitian tersebut nilai koefisien determinasi (R Square)

menunjukkan bahwa pengaruh faktor kompensasi, motivasi, dan

komitmen terhadap kinerja karyawan hanya sebesar 54,4%

sedangkan sisanya sebesar 45,6% merupakan kontribusi dari

faktor lainnya.

9. Regina Aditiya Reza,

mahasiswa universitas

Diponegoro Semarang,

Pengaruh gaya kepemimpinan

motivasi dan disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan

PT. Sinar Santosa Perkasa

Banjarnegara.

a. Meneliti

tentang

kinerja.

b. Metode

penelitian

mengguanaka

n pendekatan

kuantitatif.

a. Variabel bebas

mengguanakn

gaya

kepemimpinan,

motivasi, dan

disiplin kerja.

b. Mengguanakan

rumus analisis

linier berganda.

Dilihat dari perhitungan yang telah dilakuka diperoleh nilai

koefisien sebesar 0,343 dan nilai t hitung sebesar 3,628 dengan

taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05

yang berarti bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.

10. Sarita Permata Dewi,

mahasiswi universitas negeri

Yogyakarta fakultas ekonomi,

Pengaruh pengendalian

internal dan gaya

kepemimpinan terhadap

kinerja karyawan SPBU

Yogyakarta (studi kasus pada

SPBU Anak Cabang

Perusahaan).

a. Meneliti

tentang

pembiayaan

qordhul

hasan.

b. Metode

penelitian

mengguanakn

pendekatan

kuantitatif.

a. Variable bebas

menggunakan

pegendalian

internal dan

gaya

kepemimpinan.

b. Mengguanakan

analisis regresi

linier berganda.

Nilai koefisien regresi sebesar (R) sebesar 0,397, nilai koefiisien

determinasi (R2) sebesar 0,158 dan nilai t hitug sebesar 3,408

dari nilai t table 1,6698 dengan nilai sig 0,001 (dibawah 0,05).

Secara bersama-sama variable pengendalian internal (X1) dan

variable gaya kepemimpinan (X2) memberikan sumbangan

efektif sebesar 23,1% terhadap variable kinerja karyawan.

11. Rofiu’din Manshur, a. Meneliti Variabel bebas Koefisien determinasinya sebesar 0,523% sedangkan 47,7% 38

Page 5: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

mahasiswa UIN Syarif

Hidayatulah Jakarta Fakultas

Syariah dan Hukum,

Pengaruh gaya kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan

pada Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BRS) As-

Salam Cinere Depok.

tentang kinerja.

b. Metode

penelitian

menggunakan

pendekatan

kuantitatif.

c. Mengguanakan

rumus regresi

linier

sederhana.

menggunakan gaya

kepemimpinan.

dipengaruh oleh faktor lain . jadi pengaruh dari penelitihan

tersebut sebesar 52,3%. Jadi Ha diterima dan Ho ditolak.

12. Rini Yulianti, mahasiswi UIN

Syarif Hidayatulloah Jakarta

Fakultas Syariah dan Hukum,

Efektifitas Pemanfaatan Al-

qordh Al-hasan Bagi

Pedagang Kecil (studi pada

BMT Husnayain Jakarta

Timur). Tahun ajaran 2008.

Meneliti tentang

pembiayaan

qordhul hasan.

a. Variabel

terikatnya

mengguanakan

pedagang kecil.

b. Menggunakan

metode

penelitian

library

research.

Pembiayaan qordhul hasan mengalami perubahan yang sangat

signifikan dalam efektifitas sesudah pinjaman qordhul hasan,

yang berarti pinjaman qordhul hasan membawa dampak yang

positif bagi perkembangan uasaha nasabah.

Sumber : Data Diolah

39

Page 6: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

2. Kajian Teori

a. Pembiayaan

1. Pengertian pembiayaan

Menurut undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 pembiayaan

adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan tujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Dari pengertian di atas dapatlah dijelaskan bahwa pembiayaan dapat

berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank

membiayai nasabah untuk pembelian rumah. Kemudian adanya kesepakatan

antar bank (kreditor) dengan nasabah penerima kredit (debitor) bahwa mereka

sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya.1

2. Prinsip evaluasi pembiayaan

Evaluasi pembiayaan merupakan salah satu upaya bank untuk memastikan

bahwa pembiayaan yang disalurkan sesuai dengan kebutuhan nasabah,

pembiayaan dapat dimanfaatkan, serta pembiayaan dikembalikan pada waktu

ditetapkan sesuai kesepakatan pembiayaan.

Salah satu prinsip yang digunakan dalam evaluasi pembiayaan adalah

prinsip 5 C yaitu2 :

1 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2012), 85.

2 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kredit Secara Sehat ( Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2014), 250-251.

Page 7: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

a. Character : penilaian karakter calon nasabah pembiayaan dilakukan untuk

dapat menyimpulkan bahwa nasabah pembiayaan tersebut jujur, beriktikad

baik, dan tidak akan menyulitkan bank dikemudian hari.

b. Capacity : pihak bank memberi penilaian agar bank yakin bahwa usaha

yang akan diberikan pembiayaan tersebut dikelola oleh orang-orang yang

tepat.

c. Capital : dilakukan untuk mengetahui kemampuan permodalan nasabah

pembiayaan dalam menjalankan proyek atau usaha nasabah pembiayan yang

bersangkutan.

d. Condition of economy : dilakukan untuk mengetahui prospek pemasaran

dari hasil usaha nasabah pembiayan yang dibiayai.

e. Collateral : penilaian atas agunan yang dimiliki oleh calon nasabah

pembiayaan dilakukan untuk mengetahi kecukupan nilai agunan sesuai

dengan pemberian pembiayaan.

3. Tujuan Pembiayaan

Tujuan pembiayaan merupakan bagian dari tujuan bank sebagai

perusahaan, yaitu memperoleh keuntungan bagi kesejahteraan stakesholders-

nya.3 Pembiayaan memiliki Tujuan utama antara lain :

a. Pemilik

Dari sumber pendanaan di atas, para pemilik mengharapkan akan

memperoleh penghasilan atas dana yang ditanamkan pada bank tersebut.

b. Pegawai

3 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006), 210.

Page 8: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

Para pegawai mengharapkan dapat memperoleh kesejahteraan dari

bank yang dikelolanya.

c. Masyarakat

1) Pemilik dana

Sebagaimana pemilik, mereka mengharapkan dari dana yang

diinvestasikan akan diperoleh bagi hasil.

2) Debitur yang bersangkutan

Para debitur, dengan penyediaan dana baginya., mereka terbantu guna

menjalankan usahanya (sektor produktif) atau terbantu untuk pengadaan

barang yang diinginkan (pembiayaan konsumtif).

3) Masyarakat umumnya konsumen

Mereka dapat memperoleh barang-barang yang dibutuhkannya.

d. Pemerintah

Akibat penyediaan pembiayaan, pemerintah terbantu dalam

pembiayaan pembangunan Negara, disamping itu akan diperoleh pajak

(berupa pajak penghasilan atas keuntungan yang diperoleh bank dan juga

perusahaan-perusahaan).

e. Bank

Bagi bank yang bersangkutan, hasil dari penyaluran pembiayaan,

diharapkan bank dapat meneruskan dan mengembangkan usahanya agar tetap

survival dan meluas jaringan usahanya, sehingga semakin banyak masyarakat

yang dapat dilayaninya.

Page 9: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

4. Fungsi Pembiayaan

Ada beberapa fungsi dari pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah

kepada masyarakat penerima, di antaranya :

a. Meningkatkan daya guna uang

Para penabung menyimpan uangnya di bank dalam bentuk giro,

tabungan dan deposito. Uang tersebut dalam persentase tertentu ditingkatkan

oleh bank guna suatu usaha peningkatan produktivitas.

Para pengusaha menikmati pembiayaan dari bank untuk

memperluas/memperbesar usahanya baik untuk peningkatan produksi,

perdagangan maupun untuk usaha-usaha rehabilitasi ataupun memulai usaha

baru.

b. Meningkatkan daya guna barang

1) Produsen dengan bantuan pembiayaan bank dapat memprodusir bahan

mentah menjadi bahan jadi sehingga utility dari bahan tersebut

meningkat.

2) Produsen dengan bantuan pembiayaan dapat memindahkan barang dari

suatu tempat yang kegunaanya kurang ke tempat yang lebih bermanfaat.

c. Meningkatan peredaran uang

Pembiayaan yang disalurkan via rekening-rekening koran pengusaha

menciptakan pertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya seperti cek,

bilyet, giro, wesel, promes, dan sebagainya.

d. Menimbulkan kegairahan berusaha

Page 10: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

Setiap manusia adalah makhluk yang selalu melakukan kegiatan

ekonomi yaitu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan usaha

sesuai dengan dinamikanya akan selalu meningkat, akan tetapi peningkatan

usaha tidaklah selalu diimbangi dengan peningkatan kemampuannya yang

berhubungan dengan manusia lain yang mempunyai kemampuan.

e. Stabilitas ekonomi

Dalam ekonomi yang kurang sehat, langkah-langkah stabilisasi pada

dasarnya diarahkan pada usaha-usaha untuk antara lain :

1) Pengendalian inflasi

2) Peningkatan ekspor

3) Rehabilitasi prasarana

4) Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat.

f. Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional

Peningkatan usaha berarti peningkatan profit. Bila keuntungan ini

secara komulatif dikembangkan lagi dalam arti kata dikembalikan lagi ke

dalam struktur permodalan, maka peningkatan akan berlangsung terus-

menerus. Dengan earning (pendapatan) yang terus meningkat berarti pajak

perusahaan pun akan terus bertambah. Di lain pihak biaya yang disalurkan

untuk merangsang pertambahan kegiatan ekspor akan menghasilkan

pertambahan devisa Negara. Di samping itu, dengan makin efektifnya

Page 11: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

kegiatan swasembada kebutuhan-kebutuhan pokok, berarti akan hemat devisa

keuangan Negara, akan dapat diarahkan pada usaha-usaha kesejahteraan

maupun ke sektor-sektor lain yang berguna.

g. Sebagai alat hubungan ekonomi internasional.4

Bank sebagai lembaga kredit/pembiayaan tidak saja bergerak di dalam

Negeri tapi juga di luar negeri.

5. Jenis-jenis pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian

fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan deficit unit. Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi

menjadi dua hal berikut.5

a. Pembiayaan Produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatkan usaha, baik

usaha produksi, perdagangan, maupun investasi.

b. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

Pembiayaan konsumtif diperlukan oleh pengguna dana untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi dan akan habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan

tersebut. Kebutuhan konsumsi dapat dibedakan atas kebutuhan primer dan

kebutuhan sekunder.

4 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah (Yogyakarta: UPPAMPYKIN, 2002), 304-307.

5 Syafi’ei Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, 160.

Page 12: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

6. Syarat-syarat pembiayaan

Perbankan syariah menetapkan syarat-syarat umum untuk sebuah

pembiayaan, antara lain :

a. Surat permohonan tertulis, dengan dilampiri proposal yang memuat antara

lain: gambaran umum usaha, rencana atau prospek usaha, rincian dan rencana

penggunaan dana, jumlah kebutuhan dana, dan jangka waktu penggunaan

dana.

b. Legalitas usaha, seperti identitas diri, akta pendirian usaha, surat izin umum

perusahaan, dan tanda daftar perusahaan.

c. Laporan keuangan, seperti neraca dan laporan rugi laba, data persediaan

terakhir data penjualan, dan foto copy rekening bank.6

7. Proses pemberian pembiayaan

Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008

tentang perbankan syariah, khususnya pasal 23 perihal kelayakan penyaluran

dana (pemberian pembiayaan), ditegaskan bahwa :

a. Bank syariah/UUS harus mempunyai keyakinan atas kemauan dan

kemampuan calon nasabah penerima fasilitas untuk melunasi seluruh

kewajiaban pada waktunya sebelum bank syariah/UUS menyalurkan dana

kepada nasabah penerima fasilitas.

b. Untuk memperoleh keyakinan sebagaimana dimaksud pada butir diatas,

Bank Syariah/UUS wajib melakukan penilaian yang seksama terhadap

6 Syafi’ei Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, 171.

Page 13: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

watak, kemampuan, modal, agunan, dan prospek usaha dari calon nasabah

penerima fasilitas.

Risiko pembiayaan muncul apabila nasabah tidak melunasi kewajibannya

secara penuh dan tepat waktu. Proses pemberian pembiayaan yang baik dapat

membantu meminimalkan concentration risk. Untuk menghasilkan keputusan

pembiayaan yang baik, seluruh tahap dalam proses pemberian pembiayaan harus

dilalui seperti :7

a) memahami bisnis dan industri

b) mewawancarai nasabah

c) melakkan analisis pembiayaan, termasuk analisis keuangan nasabah

d) melakukan negoisasi

e) menyususn struktur pembiayaan sesuai dengan kebutuhan nasabah

f) melakukan dokumentasi secara layak

g) melakukan monitoring pembiayaan dengan baik.

7 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bank Syariah (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014), 71.

Page 14: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

b. Qordhul Hasan

1. Pengertian Qordhul Hasan

Qordhul Hasan adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat

ditagih atau diminta kembali dengan kata lain meminjamkan tanpa

mengharapkan imbalan.8 Jadi pada dasarnya pinjaman qordhul hasan diberikan

kepada mereka yang memerlukan pinjaman konsumtif jangka pendek untuk

tujuan-tujuan yang sangat urgent. Khususnya para pengusaha kecil yang

kekurangan dana tetapi mempunyai prospek bisnis yag sangat baik.

Qordhul hasan merupakan akad yang yang bersifat tabarru‟ (gratuitous

contract) adalah segala macam perjanjian yang menyangkut not-for profit

transaction (transaksi nirlaba). Transaksi ini pada hakikatnya bukan transaksi

bisnis untuk mencari keuntungan komersil. Akad tabarru‟ dilakukan dengan

tujuan tolong menolong dalam rangka berbuat kebaikan. Dalam akad tabarru‟

pihak yang berbuat kebaikan tersebut tidak berhak mensyaratkan imbalan apapun

kepada pihak lainnya. Imbalan dari akad tabarru‟ adalah dari Allah SWT, bukan

dari manusia. Namun demikian, pihak yang berbuat kebaikan tersebut boleh

meminta kepada counter part-nya untuk sekedar menutupi biaya (cover the cost)

yang dikeluarkannya untuk dapat melakukan akad tabarru‟ tersebut. Tapi ia tidak

boleh sedikitpun mengambil laba dari akad tabarru‟ itu.9

2. Landasan Syariah Qordhul Hasan

a. Al-Qur’an

QS.Al-Hadid : 18

8 Syafi’ei Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, 131.

9 Adiwarman karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: IIIT Indonesia, 2003), 68.

Page 15: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

Artinya :

“Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik

laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang

baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan

bagi mereka pahala yang banyak.” 10

b. Al- hadits

لة أسري ب على باب النة عن أنس بن مالك قال قال رسول الله عليو وسلم رأيت لي ضل مكت وبا الصدقة بعشر أمثالا والقرض بثمانية عشر ف قلت ياجبيل ما بال القرض أف

ائل يسأل و ل امن الصدقة ق عنده والمست قرض ل يست قرض إل من حاجة لأن الس

Artinya:

“anas bin malik berkata bahwa rosululloh berkata,”aku melihat pada waktu

malam di isra‟kan, pada pintu surga tertulis: sedekah dibalas sepuluh kali

lipat dan qordh delapan belas kali. Aku bertanya, “wahai jibril, mengapa

qordh lebih utama dari sedekah ?”ia menjawab,“karena peminta-minta

sesuatu dan ia punya, sedangkan yang meminjam tidak akan meminjam

kecuali karena keperluan.” (HR Ibnu Majah no.2422, kitab al-Ahkam, dan

Baihaqi)11

Pada dasarnya qordhul hasan merupakan pinjaman sosial yang diberikan

secara benevolent tanpa ada pengenaan biaya apapun, kecuali pengembalian

modal asalnya. Namun sejalan dengan perkembangan dunia ekonomi keuangan

dan perbankan, pinjaman sosial ini tidak mungkin dapat dilaksanakan tanpa

adanya biaya materai, notaris, peninjauan feasibility proyek, biaya pegawai bank

dan lain-lain sehingga pengenaan biaya-biaya administrasi tersebut tidak

terhindari. Untuk menjauhkan dari riba, maka biaya administrasi harus

10

Al-Jumanatul ‘Ali, Al-Qur‟an dan Terjemah, 539. 11

Syafi’e, Bank Syariah Dari Teori Ke Prkatik, 132.

Page 16: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

dinyatakan dalam nominal bukan presentase dan sifatnya harus nyata, jelas dan

pasti serta terbatas pada hal-hal yang mutlak diperlukan untuk terjadinya

kontrak.12

3. Landasan hukum positif qordhul hasan

Penerapan sistem qordhul hasan tidak hanya dilandasi dengan al-qur’an,

hadis, ijma’ dan qiyas. Melainkan juga di dukung dengan landasan positif. Qordh

sebagai salah satu produk pembiayaan pada perbankan secara implisit juga

terdapat dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan

perubahan atas undang-undang nomor 7 tahun 1992 perbankan, yaitu terkait

dengan peraturan mengenai prinsip syariah.

Sedangkan secara teknis telah diatur dalam pasal 36 No.6/24/PBI/2004

tentang bank umum yang menjelaskan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

syariah, yang nantinya menyatakan bahwa bank wajib menerapkan prinsip-

prinsip syariah dan prinsip kehati-hatian dalam kegitan usahanya yang meliputi

penyaluran dana melalui prinsip pinjam-meminjam akad qordh.

Kemudian fatwa DSN No. 25/DSN-MUI/III/2002 menyatakan bahwa

salah satu sarana peningkatan perekonomian yang dapat dilakuakan LKS adalah

penyaluran dana melalu prinsip qordh, yaitu suatu akad pinjaman kepada nasabah

dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya

kepada LKS pada waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.13

4. Rukun qordhul hasan

12

Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan Syariah (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2002), 41. 13

Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah Indonesia, (Yogyakarta: Gajah Mada universiti Press, 2007), 140-141.

Page 17: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

Rukun dari syarat qordhul hasan yang harus dipenuhi dalam qordhul

hasan yaitu ada empat, sebagai berikut :

a. Pihak yang meminjam (muqhtaridh).

b. Pihak yang memberikan pinjaman (muqridh).

c. Dana (qordh).

d. Ijab qobul (sighat).14

5. Syarat akad qordhul hasan

Syarat-syarat yang harus dilakukan dalam menerapkan qordhul hasan

adalah sebagai berikut:

a. Muqridh (pemberi hutang)

Pemberi hutang harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1) Ahliyat at-tabarru‟ (layak bersosial). Maksudnya adalah orang yang

memberi hutang hak atau kecakapan dalam menggunakan hartanya secara

mutlak. Dengan kata lain, orang yang memberikan hutang tidak

menggunakan hartanya yang telah dilarang dalam Islam. Tidak hanya itu,

anak kecil, orang gila juga dilarang.

2) Ikhtiyar (tanpa ada paksaan). Muqaridh di dalam memeberikan hutang

harus berdasarkan kehendaknya sendiri, tidak ada tekanan dari pihak lain.

b. Muqtarid (orang yang berhutang)

Untuk syarat orang yang berhutang, harus orang yang ahliyah

muamalah (baligh, berakal waras dan lain-lain).

14

Slamet Wiyono, Akuntansi Perbankan Syariah (Jakarta: PT Grasindo,2006), 29.

Page 18: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

c. Ma‟qud „alaih (barang yang dihutang).

6. Aplikasi qordhul hasan dalam perbankan

a. Sebagai pinjaman talangan haji, dimana nasabah calon haji diberikan

pinjaman talangan untuk memenuhi syarat penyetoran biaya perjalanan haji.

Nasabah akan melunasinya sebelum keberangkatan ke haji.

b. Sebagai pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit syariah,

dimana nasabah diberi keluasaan untuk menarik uang tunai milik bank atau

melalui ATM. Nasabah akan mengembalikan sesuai waktu yang ditentukan.

c. Sebagai peminjaman kepada pengusaha kecil dimana menurut perhitungan

bank akan memberatkan si pengusaha bila diberi pembiayaan dengan skema

jual beli, ijarah atau bagi hasil.

d. Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana bank menyediakan fasilitas

ini untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pengurus bank. Pengurus bank

akan mengembalikan secara cicilan melalui pemotongan gajinya.15

7. Fitur dan mekanisme qordhul hasan

a. Bank bertindak sebagai penyedia dana untuk memberikan pinjaman (qordh)

kepada nasabah berdasarkan kesepakatan.

b. Bank dilarang dengan alasan apapun untuk meminta pengembalian pinjaman

melebihi dari jumlah nominal yang sesuai akad.

c. Bank dilarang untuk membebankan biaya apa pun atas penyaluran

pembiayaan atas dasar qordh, kecuali biaya administrasi dalam batas

kewajaran.

15

Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi (Yogakarta: EKONISIA, 2003)

59-60.

Page 19: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

d. Pengembalian jumlah pembiayaan atas dasar qordh, harus dilakukan oleh

nasabah pada waktu yang telah disepakati.

e. Dalam hal nasabah digolongkan mampu namun tidak mengembalikan

sebagian atau seluruh kewajibannya pada waktu yang telah disepakati, maka

dapat memberikan sanksi sesuai syariah dalam rangka pembinaan nasabah.16

8. Aspek dan praktek qordhul hasan dalam perbankan syariah

Dalam prakteknya qordhul hasan dapat diterapkan dalam beberapa

kondisi, antara lain :

a. Sebagai produk pelengkap

Perbankan syariah membuka produk al-qordh, karena terbatasnya

dana sosial yang tersedia, atau rendahnya plafond yang diprogramkan. Dalam

keadaan ini, produk al-qordh diterapkan jika keadaan sangat mendesak.

b. Sebagai fasilitas pembiayaan

Perbankan syariah dapat mengembangkan produk ini, mengingat

nasabah atau anggota yang dilayani tergolong sangat miskin, sehingga tidak

mungkin menggunakan akad komersial.

c. Pengembangan produk baitul maal

Al-qordh dikembangkan seiring dengan upaya pengembangan Baitul

maal. Dalam kedaan ini, al-qordh dapat dikembangkan lagi menjadi qordhul

hasan, yakni pinjaman kebajikan yang sumber dananya semata-mata dana

zakat, infaq atau sedekah.17

9. Sumber dana al-qordh

16

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, 55. 17

Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil (Yogyakarta: UII Press, 2004), 174.

Page 20: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

Sifat al-qordh tidak memberikan keuntungan financial secara lagsung,

maka sumber pendanaannya biasanya berasal dari dana sosial. Sumber dana

dapat dikategorikan sebagai berikut :

a. Dana komersial atau modal

Dana ini diperuntukkan guna membiayai kebutuhan nasabah atau

anggota yang sangat mendesak dan berjangka pendek. Talangan tersebut

dapat diambilkan dari modal bank.

b. Dana sosial

Dana ini diperuntukkan unyuk membantu usaha sangat kecil dan

keperluan sosial, dapat bersumber dari dana zakat, infaq, dan sedekah.18

10. Tujuan atau Manfaat qordhul hasan

a. Bagi bank

1. Sebagai salah satu bentuk penyaluran dana termasuk dalam rangka

pelaksanaan fungsi sosial bank.

2. Peluang bank untuk mendapatkan fee dari jasa lain yang disertai dengan

pemberian fasilitas qordh.

b. Bagi nasabah

1. Sumber pinjaman yang bersifat non-komersial.

2. Sumber pembiayaan bagi nasabah yang membutuhkan dana talangan

antara lain terkait dengan garansi dan pengambilalihan kewajiban.

11. Risiko qordhul hasan

a. Risiko pembiayaan (financing risk) yang disebabkan oleh nasabah

wanprestasi atau default.

18

Syafi’e Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, 133.

Page 21: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

b. Risiko pasar yang disebabkan oleh pergerakan nilai tukar jika qordh untuk

transaksi komersial adalah dalam valuta asing.19

c. Kinerja

1. Pengertian kinerja

Definisi Kinerja adalah merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai

hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan

memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian kinerja adalah tentang

melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaaan tersebut. Selain itu

pengertian kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara

mengerjakannya.20

Mangkunegara mendefinisikan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tangung jawab yang diberikan kepadanya. 21

Hal ini dijelasakan dalam surat At-Taubah ayat 105 :

Artinya :

“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-

orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan

kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu

diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.

19

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, 55-56. 20

Wibowo, Manajemen Kinerja (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), 7. 21

AA.Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Perusahaan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2001), 67.

Page 22: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

Jadi kinerja dengan benar merupakan sesuatu yang harus dilakukan.

Dengan definisi kinerja yang benar, maka salah satu komponen yang sangat

penting dari manajemen kinerja yaitu pendapatan sasaran yang sangat penting

dari manajemen kinerja yaitu penepatan sasaran yang lebih jelas bagi masing-

masing karyawan akan dapat ditentukan dengan baik.

Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan erat

dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan

kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian kinerja adalah tentang melakukan

pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjan tersebut.

Kinerja pada dasarnya berhubungan erat dengan pemenuhan sasaran

individu dan akan memberikan sumbangan kepada sasaran organisasi, karena itu

menjadi tugas penting bagi pihak manajemen untuk merumuskan kinerja terlebih

dahulu, yaitu menentukan hasil apa yang diharapkan dari perilaku pegawai yang

diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Hubungan perilaku

prestasi meliputi berbagai tindakan seperti pengidentifikasian masalah

perencanaan, perorganisasian dan pengendalian pekerjaan pegawai serta

menciptakan iklim motivasi bagi pegawai. Dan pihak manajemen harus

memuasakan perhatian pada pelaku yang berhubungan dengan kinerja dan

berusaha mencari cara untuk mencapai prestasi optimal.

2. Pengukuran Kinerja

Dalam organisasi pengukuran kinerja digunakan untuk melihat sejauh

mana aktivitas yang selama ini dilakukan dengan membandingkan output atau

Page 23: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

hasil yang telah dicapai. Dalam hal ini terdapat beberapa pengukuran kinerja

diantaranya:22

a. Kuantitas yaitu dalam mengukur kinerja maka harus dilihat adalah jumlah

atau kuantitas kegiatan yang mampu diselesaikan disesuaikan dengan standar.

b. Kualitas yaitu mutu atau hasil pekerjaan yang mampu dihasilkan

dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan.

c. Ketepatan waktu yaitu seberapa cepat pekerjaan bisa diselesaikan secara

benar dan tepat waktu sesuai dengan standar yang telah ditentukan atau

kesesuaian antara hasil pekerjaan dengan waktu yang telah ditetapkan.

d. Kedisiplinan, yaitu kemampuan untuk dapat bekerja sesuai dengan aturan-

aturan yang telah ditentukan.

e. Kepemimpinan yaitu kemampuan yang dimiliki dalam memimpin untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

f. Kreatifitas dan inovasi yaitu kemampuan untuk selalu melakukan inovatif

dan kreatif dalam usaha untuk mencapai tujuan.

g. Kehadiran / absensi yaitu jumlah kehadiran dibandingkan dengan standar

yang telah ditentukan.

h. Kerjasama tim yaitu kemampuan untuk membentuk tim kerja yang solid yang

mampu untuk mencapai target yang telah ditentukan.

i. Tanggung jawab yaitu kemampuan untuk bekerja secara penuh tenggung

jawab dan mau untuk menanggung risiko dalam bekerja.

j. Perencanaan pekerjaan yaitu kemampuan dalam melakukan perencanaan

yang telah menjadi tugas dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan

22

Achmad Sani Supriyanto, Metodologi Riset Manajemen Sumber Daya Manusia, 141-143.

Page 24: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

3. Penyebab masalah-masalah kinerja

Masalah kinerja dalam organisasi dapat disebabkan oleh banyak faktor

diantaranya:

Page 25: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

a. Pengetahuan atau keterampilan.

Karyawan tidak tahu bagaimana menjalankan tugas-tugas secara

benar kurangnya keterampilan, pengetahuan, atau kemampuan.

b. Lingkungan.

Masalah tidak berhubungan dengan karyawan, tetapi disebabkan oleh

lingkungan kondisi kerja, proses yang buruk, ergonomika, dan lain-lain.

c. Sumber daya.

Kurangnya sumber daya dan teknologi.

d. Motivasi.

Karyawan tahu bagaimana menjalankan pekerjaan, tetapi tidak

melakukannya secara benar. 23

Jika masalah kinerja tersebut dapat diidentifikasi, maka diperlukan

bentuk tindakan manajerial untuk menghasilkan kinerja yang efektif.

Keberhasilan dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan tidak selalu sama antara

individu dengan lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan

karakteristik individu. Di samping itu, faktor yang lain dapat memepengaruhi

hasil kerja adalah faktor-faktor dari luar individu atau dapat dikatakan faktor

situasi kerjanya. Dalam tinjauan psikologis, kerja adalah suatu proses tingkah

laku kerja seseorang sehingga menghasilkan prestasi kerja sebagai suatu

pencapaian keberhasilan yang diperoleh seseorang dari pekerjaannya.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Pendapat tentang faktor-faktor yang memengaruhi kinerja, yaitu sebagai

berikut:

23

Marwansyah, Manajemen Sumber Daya Manusia (Bandung: ALFABETA, 2012), 234.

Page 26: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

a. Personal factors, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan, kompetensi yang

dimiliki, motivasi, dan komitmen individu.

b. Leadership factor, ditentukan oleh kualitas dorongan bimbingan, dan

dukungan yang dilakukan manajer dan team leader.

c. Team factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan

sekerja.

d. System factors, ditunjukkan oleh adanya system kerja dan fasilitas yang

diberikan organisasi.

e. Contextual/situational factors, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan

dan perubahan lingkungan internal dan eksternal.

Pelaksanaan kinerja akan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik

yang bersumber dari organisasi. Dari pekerjaan sangat dipengaruhi oleh

kemampuan atau kompetensinya.

5. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja yang objektif sangat diperlukan suatu organisasi atau

perusahaan. Bagaimanapun juga penilaian kinerja pada dasarnya merupakan

salah satu kunci faktor utama guna mengembangakan suatu organisasi atau

perusahaan telah memanfaatkan sumber daya manusia yang terdapat dalam

organisasi mereka tersebut dengan baik.

Menurut mathis dan Jackson penilaian kinerja karyawan juga bisa

didasarkan atas kemampuan mereka dalam menyelesaikan pekerjaan mereka

dengan indikator berikut:24

a) Kuantitas hasil kerja

24

Achmad Sani Supriyanto, Metodologi Riset Manajemen Sumber Daya Manusia, 136.

Page 27: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

b) Kualitas hasil kerja

c) Ketepatan waktu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaanya

Ketiga faktor tersebut berpengaruh pada kinerja para anggota organisasi,

dan implikasinya terhadap peningkatan produktifitas kerja.

6. Manfaat penilaian kinerja

Dengan adanya penilaian kinerja, manajer dapat memperoleh dasar yang

objektif untuk memberikan kompensasi sesuai dengan prestasi yang

disumbangkan masing-masing pusat pertanggung jawaban kepada perusahaan

secara keseluruhan. Penilaian kinerja dapat dimanfaatkan oleh manajemen

untuk:25

1) Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efesien melalui pemotivasian

karyawan secara maksimum.

2) Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan,

seperti promosi, pemberhentian, mutasi.

3) Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan

untuk menyediakan kriteria sleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.

4) Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan

mereka menilai kinerja mereka.

5) Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

7. Kriteria standar kinerja

25

Veithzal Rivai, Performance Appraisal (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2005), 457.

Page 28: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

Terdapat beberapa kriteria (standart) kinerja dalam suatu organisasi.

Kriteria penilaian yang umum adalah sifat, perilaku, kompetensi, pencapaian

tujuan, dan potensi perbaikan.26

a) Sifat

Sifat-sifat karyawan tertentu seperti sikap, penampilan, dan insiatif

adalah dasar untuk mencapai evaluasi. Namun, banyak dari kualitas yang

umum digunakan tersebut bersifat subjektif dan bisa jadi tidak berhubungan

dengan pekerjaan atau sulit untuk di definisikan. Dalam hal ini, evaluasi yang

tidak akurat bisa timbul dan bisa pula menciptakan masalah hukum bagi

organisasi.

Pada saaat yang sama, sifat-sifat tersebut bisa mempengaruhi kinerja

pekerjaan, dan jika hubngan ini terbukti, pemanfaatannya dalam penilaian

bisa dianggap tepat. Sifat-sifat seperti adabilitas, pertimbangan, dan sikap

bisa digunakan jika terbkti hubungan dengan pekerjaan (job related)

b) Perilaku

Ketika hasil tugas sulit ditentukan, organisasi bisa mengevaluasi

perilaku atau komptensi tersebut yang berhubungan dengan tugas. Jika

perilaku-perilaku tertentu mewujudkan hasil yang diinginkan, ada manfaatnya

menggunakan perilaku-perilaku tersebut dalam proses evaluasi.

c) Kompetensi

Kompetensi meliputi sekumpulan luas pengetahuan, keterampilan,

sifat, dan perilaku yang bisa bersifat teknis, berkaitan dengan keterampilan

antar pribadi, atau berorientasi bisnis.

26

R. Wayne Mondy, Human Resource Management (Jakarta: Erlangga, 2008), 260-262.

Page 29: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

d) Pencapaian tujuan

Jika organisasi-organisasi menganggap hasil akhir lebih penting dari

cara, hasil-hasil pencapaian tujuan menjadi faktor yang tepat untuk

dievaluasi. Hasil-hasil yang dicapai harus berbeda dalam kendali individu

atau tim dan haruslah hasil-hasil yang mengarah pada kesuksesan perusahaan.

e) Potensi perbaikan

Memasukkan kompetensi dalam proses evaluasi membantu

memastikan perencanaan dan pengembangan karir yang lebih efektif.

8. Dimensi manajemen kinerja yang strategis

Menejemen kinerja strategis dibagi menjadi empat dimensi27

:

a) Cara berpikir sebab-akibat yang kritis

SDM harus mulai berpikir secara kasual untuk mengevaluasi

bagaimana SDM mengendalikan kinerja perusahaan. Kemampuan ini sangat

penting karena SDM deliverables sering diposisikan pada upstream dalam

lingkaran sebab akibat.

b) Memahami prinsip pengukuran yang baik

Pondasi dasar kompetensi manajemn manapun sangat bergantung pada

pengukuran yang baik. Khususnya pengukuran harus menjelaskan dengan

benar konstruksi tersebut.

c) Memastikan hubungan sebab akibat (causal)

27 Veithzal Rivai, Performance Appraisal, 457.

Page 30: BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Kepustakaan 1 ...digilib.iain-jember.ac.id/21/5/BAB II.pdf · rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh besarnya

Berpikir secara kasual dan memahami prinsip pengukuran membantu

anda dalam memperkirakan hubungan kasual antara kinerja dan SDM

perusahaan.