43
1 BAB I PROFIL BP 3 Iptek A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan Lembaga Litbang di daerah dalam rangka penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) diamanatkan dalam Undang-undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Amanat tersebut akan diwujudkan melalui kelembagaan Iptek seperti perguruan tinggi, lembaga litbang, dunia usaha, dan lembaga penunjang yang akan turut berperan dalam mengorganisasikan pembentukan sumber daya manusia, penelitian, pengembangan, perekayasaan, inovasi, dan difusi teknologi, serta membentuk iklim dan memberikan dukungan yang diperlukan bagi penyelenggaraan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan Iptek. Adanya berbagai lembaga penelitian kementerian dan Perguruan Tinggi di Jawa Barat meliputi 11 Perguruan Tinggi Negeri, 368 Perguruan Tinggi Swasta dan 35 institusi litbang merupakan kekuatan sumber daya Iptek yang dapat diperankan untuk menjalankan amanat UU No. 18 Tahun 2002 serta meningkatkan kinerja pembangunan di Jawa Barat khususnya dalam hal penelitian, pengembangan dan penerapan. Di dalam Critical Frame Work Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Jawa Barat 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mencanangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat melalui perbaikan daya saing daerah yang berlandaskan pada inovasi sekaligus untuk menghadapi perubahan paradigma kedepan yaitu pergeseran dari ekonomi berbasis industri menuju ke ekonomi berbasis pengetahuan dan penjaminan mutu. Pergeseran paradigma tersebut perlu didukung sumber daya manusia yang mumpuni dan kemampuan memanfaatkan modal sumber daya manusia melalui Iptek, seni dan budaya. Selanjutnya dalam upaya mendukung percepatan pembangunan Jawa Barat sebagaimana dimaksud diatas telah ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pembentukan Badan Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau disingkat BP 3 Iptek Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan hal tersebut sudah selayaknya dibuat sebuah Prospektus untuk memberikan gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada seluruh stakeholder sebagai lembaga penelitian kreatif yang bertujuan mempercepat pembangunan Jawa Barat.

BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

  • Upload
    lamkhue

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

1

BAB I

PROFIL BP 3 Ipte k

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kebutuhan Lembaga Litbang di daerah dalam rangka penguasaan, pemanfaatan, dan

pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) diamanatkan dalam Undang-undang No. 18

Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi. Amanat tersebut akan diwujudkan melalui kelembagaan Iptek seperti perguruan

tinggi, lembaga litbang, dunia usaha, dan lembaga penunjang yang akan turut berperan dalam

mengorganisasikan pembentukan sumber daya manusia, penelitian, pengembangan, perekayasaan,

inovasi, dan difusi teknologi, serta membentuk iklim dan memberikan dukungan yang diperlukan

bagi penyelenggaraan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan Iptek.

Adanya berbagai lembaga penelitian kementerian dan Perguruan Tinggi di Jawa Barat meliputi

11 Perguruan Tinggi Negeri, 368 Perguruan Tinggi Swasta dan 35 institusi litbang merupakan

kekuatan sumber daya Iptek yang dapat diperankan untuk menjalankan amanat UU No. 18 Tahun

2002 serta meningkatkan kinerja pembangunan di Jawa Barat khususnya dalam hal penelitian,

pengembangan dan penerapan.

Di dalam Critical Frame Work Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Jawa

Barat 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mencanangkan peningkatan kesejahteraan

masyarakat Jawa Barat melalui perbaikan daya saing daerah yang berlandaskan pada inovasi sekaligus

untuk menghadapi perubahan paradigma kedepan yaitu pergeseran dari ekonomi berbasis industri

menuju ke ekonomi berbasis pengetahuan dan penjaminan mutu. Pergeseran paradigma tersebut

perlu didukung sumber daya manusia yang mumpuni dan kemampuan memanfaatkan modal sumber

daya manusia melalui Iptek, seni dan budaya.

Selanjutnya dalam upaya mendukung percepatan pembangunan Jawa Barat sebagaimana

dimaksud diatas telah ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Pembentukan Badan Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

atau disingkat BP3Iptek Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan hal tersebut sudah selayaknya dibuat sebuah Prospektus untuk memberikan

gambaran potensi BP3IPTEK kepada seluruh stakeholder sebagai lembaga penelitian kreatif yang

bertujuan mempercepat pembangunan Jawa Barat.

Page 2: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

2

B. SEJARAH SINGKAT

Lembaga Penelitian Pembangunan (Litbang) Provinsi Jawa Barat selama kurun waktu 1994-

2008 telah mengalami 3 (tiga) kali restrukturisasi organisasi baik secara struktural maupun jangkauan

kewenangan. Semula lembaga Litbang Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu Bidang di dalam

struktur organisasi BAPPEDA Provinsi Jawa Barat yaitu Bidang Penelitian dan Pengembangan pada

nomenklatur atau setara eselon IIIa. Kemudian pada tahun 2003 berubah menjadi Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Jawa Barat pada nomenklatur atau setara eselon IIa.

Keberadaan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Jawa Barat

diharapkan akan menghasilkan kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan untuk mendukung kebutuhan-

kebutuhan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Barat dalam menyusun perencanaan

pembangunan daerah dan menyusun prioritas pembangunan atau kebijakan strategis serta

memperkirakan dampak pembangunan/kebijakan strategis. Namun demikian dalam perjalanannya,

Balitbangda belum menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal karena kurang didukung oleh

jumlah dan kualitas peneliti yang memadai. oleh karenanya kembali dilakukan restrukturisasi organisasi,

kemudian tugas dan fungsi Litbang menjadi bagian tugas dan fungsi Bidang Penelitian, Pengendalian,

dan Evaluasi (PPE) pada BAPPEDA Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2008 direduksi kembali menjadi

sub-bagian pada Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi (PPE) di BAPPEDA Provinsi Jawa

Barat.

Tugas dan fungsi Litbang yang diemban adalah tugas dan fungsi skala Provinsi, namun di bawah

Bidang PPE kegiatan-kegiatan penelitian terbatas pada penelitian-penelitian yang dibutuhkan oleh

Bidang Perencanaan di BAPPEDA. Kegiatan penelitian dilaksanakan secara swakelola dengan jumlah

peneliti yang tidak memadai sehingga penelitian menjadi tidak tertangani secara optimal.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) 2025 telah merumuskan tantangan pembangunan jangka panjang tahun 2025 untuk

mewujudkan Visi Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 yaitu “Dengan Iman dan Taqwa, Provinsi

Jawa Barat Termaju di Indonesia”. Tantangan pembangunan jangka panjang tahun 2025 Jawa Barat

sebagaimana dimaksud, adalah:

a. Tekanan jumlah penduduk yang semakin tinggi, kemiskinan tinggi dan pendidikan yang

masih relative rendah

b. Menjaga pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan merata

Page 3: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

3

c. Meningkatkan kemampuan IPTEK yang mengacu pada nilai-nilai luhur, terobosan inovasi

dan berpandangan maju ke masa depan

d. Meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur serta kesehatan masyarakat

e. Kebebasan dan stabilitas politik, good governance, modernisasi layanan birokrasi dan

penanganan kejahatan internasional

f. Konsistensi antara perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang

g. Memulihkan dan menguatkan kembali daya dukung lingkungan dalam pembangunan

Jawa Barat sebagai propinsi termaju di Indonesia pada Tahun 2025 sesuai dengan visi Jawa

Barat telah ditetapkan 7 (tujuh) bidang unggulan sebagai pencirinya yaitu:

1. Penyelenggaraan Pemerintahan yang bermutu (beyond the expactation), akuntabel dan

berbasis Ilmu Pengetahuan.

2. Masyarakat yang cerdas, produktif dan berdaya saing tinggi.

3. Pengelolaan Pertanian dan Kelautan.

4. Pengelolaan energi baru dan terbarukan serta pengelolaan sumber daya air.

5. Industri manufaktur, industri jasa dan industri kreatif.

6. Infrastruktur yang handal dan pengelolaan lingkungan hidup yang berimbang untuk

pembangunan yang berkelanjutan.

7. Pengembangan budaya lokal dan menjadi destinasi wisata dunia.

Ketujuh bidang unggulan sebagai penciri Jawa Barat termaju tersebut tercantum dalam RPJMD

Provinsi Jawa Barat 2013-2018 dan menjadi acuan bagi riset-riset dan inovasi yang akan dilaksanakan

di Jawa Barat.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pasal 219 menyebutkan

bahwa untuk melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah

dimungkinkan dapat dibentuk Badan penelitian dan pengembangan. Selanjutnya dalam pelaksanaan

otonomi, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan publik dalam rangka

pelaksanaan pelayanan dan pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat,

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah, dan Satuan Polisi Pamong Praja

Provinsi Jawa Barat, Badan Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi atau disingkat BP3Iptek Provinsi Jawa Barat dibentuk sebagai lembaga yang diamanatkan

Page 4: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

4

untuk menumbuhkembangkan motivasi, memberikan stimulus dan fasilitasi, serta menciptakan iklim

yang kondusif bagi pertumbuhan sinergi unsur kelembagaan, sumberdaya, dan jajaran penelitian,

pengembangan dan penerapan iptek di Jawa Barat. Dengan demikian diharapkan hasil-hasil riset dan

inovasi di Jawa Barat akan menjadi pendorong percepatan terwujudnya Jawa Barat menjadi Provinsi

termaju di Indonesia pada Tahun 2025.

C. VISI DAN MISI

Memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, isu-isu strategis yang dihadapi, tantangan

ke depan serta memperhitungkan peluang yang dimiliki selama 3 (tiga) tahun ke depan, maka Visi

BP3IPtek tahun 2015-2018 yaitu:

“Menjadi Lembaga Terkemuka dalam Penelitian Kreatif dan Penerapan Iptek untuk

Percepatan Pembangunan Jawa Barat.”

Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

Lembaga Terkemuka:

Menjadi center of execelent bagi lembaga kelitbangan di Jawa Barat, nasional, dan internasional

serta mampu mengkoordinasi lembaga penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek di Jawa

Barat.

Penelitian Kreatif:

Penelitian kreatif merupakan penelitian yang memiliki kemampuan gagasan, ide atau pemikiran

baru untuk menciptakan inovasi yang mampu memberikan solusi bagi pembangunan dan

meningkatkan daya saing daerah untuk kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.

Penerapan Iptek:

Pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan dan/atau Ilmu Pengethuan dan Teknologi yang telah

ada kedalam kegiatan perekayasaan, inovasi serta difusi teknologi melalui hilirisasi IPTEK,

Peningkatan Tingkat Kesiapan Tekonologi dan mendorong terbentuknya science techno

park/techno park.

Percepatan Pembangunan Jawa Barat:

Gerakan perubahan/terobosan untuk pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang telah

ditetapkan.

Page 5: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

5

Visi BP3Iptek tersebut ditetapkan untuk mendukung pencapaian Visi pembangunan jangka

panjang Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 – 2025 yaitu 'Dengan Iman Dan Takwa, Provinsi Jawa

Barat Termaju Di Indonesia'; dan pencapaian Visi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa

Barat tahun 2013 – 2018 yaitu 'Jawa Barat Maju Dan Sejahtera Untuk Semua'.

Dalam rangka menjalankan Visi BP3Iptek ditetapkan Misi BP3Iptek tahun 2015-2018, yaitu:

Misi 1 :

Misi 2 :

Misi 3 :

Misi 4 :

Mewujudkan kebijakan pembangunan berbasis kajian dan analisis.

Meningkatkan pemanfaatan penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek sesuai

kebutuhan masyarakat Jawa Barat.

Mewujudkan jaringan kerjasama penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek.

Meningkatkan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi BP3Iptek disusun berdasarkan fungsi sesuai dengan Perda No 3 Tahun 2014

tentang perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 Tentang

Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis

Daerah, Dan Satuan Polisi Pamong Praja.

Untuk dapat merealisasi visi-misi dari BP3Iptek, struktur organisasi dibangun agar dapat bersifat

luwes dan berorientasi pada hasil-hasil yang dirasakan langsung di masyarakat sebagaimana

diperlihatkan pada Gambar dibawah ini, terdiri dari 3 Bidang yaitu Bidang Analisis kebijakan dan

Pengembangan Inovasi Daerah, Kemitraan dan Layanan Iptek dan Bidang Penelitian dan

Pengembangan IPTEK Terapan.

Struktur Organisasi BP3Iptek berbeda dengan struktur organisasi lembaga lainnya di Jawa

Barat. Seluruh aktivitas management pengelolaan administrasi di BP3Iptek terpusat di Sekretariat.

disamping itu organisasi BP3Iptek Provinsi Jawa Barat juga didukung oleh organisasi lain di bawah

koordinasi BP3Iptek Provinsi Jawa Barat, yaitu: Dewan Riset Daerah (DRD), Tim Advisori Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi dan Sosial Budaya, Tim Koordinasi Sistem Inovasi Daerah, dan Majelis

BP3Iptek.

Page 6: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

6

E. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Mengacu kepada Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 19 Tahun 2015 tentang Tugas Pokok,

Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Badan Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2015 Nomor 19 Seri E),

Tugas pokok BP3Iptek yaitu: “Menyelenggarakan Perumusan Kebijakan Teknis Bidang Penelitian,

Pengembangan dan Penerpan iptek, menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengendalian,

fasilitasi dan pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah Provinsi di bidang penelitian, pengembangan

dan penerapan iptek meliputi aspek penelitian, pengembangan Iptek terapan, analisis kebijakan dan

pengembangan inovasi daerah serta kemitraan dan layanan iptek.

Tugas pokok tersebut akan dijalankan melalui penyelenggaraan dan pelaksanaan penelitian,

pengembangan, penerapan Iptek dengan paradigma Riset Kreatif (Creative Research) yaitu Riset yang

dibutuhkan Masyarakat Jawa Barat dalam Kerangka Perencanaan dan Pembangunan.

FUNGSI

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, BP3Iptek memiliki fungsi, yaitu:

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis bidang penelitian, pengembangan dan

penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi;

STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA SEKRETARIS

SUB BAG

PERENCANAAN

DAN PROGRAM

SUB BAG

KEUANGAN

SUB BAG

KEPEGAWAIAN

DAN UMUM

BIDANG ANALISIS KEBIJAKAN &

PENGEMBANGAN INOVASI DAERAH

BIDANG KEMITRAAN & LAYANAN IPTEK BIDANG PENELITIAN &

PENGEMBANGAN IPTEK TERAPAN

KELOMPOK PENELITI

(KELOMPOK BIDANG* 1

S/D 10)

ADMINISTRASI TERPUSAT Kelompok Bidang* : 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Infrastruktur dan Energi 4. Ekonomi Pertanian 5. Ekonomi Non Pertanian 6. Lingkungan Hidup dan

Kebencanaan 7. Seni, Budaya dan Pariwisata 8. Ketahanan Keluarga dan

Kependudukan 9. Kemiskinan dan PMKS 10. Pemerintahan

Gambar 1.

Page 7: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

7

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi bidang penelitian, pengembangan dan

penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi;

c. Penyelenggaraan koordinasi, pembinaan, dan fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan

provinsi bidang penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi;

dan

d. Penyelenggaraan pengendalian, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan

pemerintahan provinsi di bidang penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

F. SDM PENELITI DAN NON PENELITI

1) Peneliti

Peneliti yang ada di BP3 Iptek berjumlah 5 orang antara lain:

Dr. Ir. Saeful Bachrein M.Sc. (Bidang Ekonomi Pertanian)

Ir. Agus Ruswandi M.Si. (Bidang Ekonomi Pertanian)

Joe Monang ST, MA. (Bidang Ekonomi Non Pertanian)

Mahensa Bilqys Nurhayati Prativi S.Si., MT (Bidang Lingkungan Hidup)

Ni Made Gilang Wargiawati, ST (Bidang Infrastruktur dan Energi)

Rencana Kedepan akan dilengkapi dengan Para Peneliti dibidang:

A. Pendidikan

B. Kesehatan

C. Seni, Budaya dan Pariwisata

D. Ketahanan Keluarga dan Kependudukan

E. Kemiskinan dan PMKS

F. Pemerintahan

2) Non Peneliti

Pegawai BP3Iptek Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015 berjumlah 40 orang terdiri dari 35

orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 15 orang Non PNS. PNS sebanyak 35 orang tersebut

terdiri atas unsur PNS dengan jabatan struktural, PNS dengan jabatan Peneliti, dan staf

administrasi.

Page 8: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

8

Tabel 1. Pegawai BP3Iptek Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO PENDIDIKAN 2014 2015

1 Strata 3 (S3) 1 3

2 Strata 2 (S2) 8 13

3 Strata 1 (S1) 4 6

4 Diploma 3 (D3) 1 2

5 Sekolah Menengah Atas (SMA) 5 11

TOTAL 19 35

Tabel 2. Pegawai BP3Iptek Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Golongan

NO PEGAWAI 2014 2015

IV III II I IV III II I

1 Struktural 3 2 0 0 6 2 0 0

2 Non Struktural 0 2 6 0 1 8 13 0

3 Fungsional 3 3 0 0 2 3 0 0

TOTAL 6 7 6 0 9 13 13 0

19 35

Selain kebutuhan SDM berdasarkan jenjang pendidikan dibutuhkan juga SDM berdasarkan

kepakaran. Sebagai suatu institusi kelitbangan, BP3Iptek akan membutuhkan kepakaran Bidang

Teknologi dan Kepakaran Bidang Sosial. Hasil identifikasi dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi

penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek, BP3Iptek sampai dengan tahun 2018 membutuhkan 30

(tiga puluh) bidang kepakaran masing-masing 12 (dua belas) kepakaran bidang Ilmu Sosial dan 18

(delapan belas) kepakaran bidang Ilmu teknologi, seperti terlihat pada Tabel 4.

3 6 914

9

22

32 34

12

39 42 42

24

67

8390

2015 2016 2017 2018

(Tahun)

S3 S2 S1 Jumlah

Tabel 3. Rencana

Pengembangan

SDM BP3Iptek

Provinsi Jawa

Barat

Page 9: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

9

Tabel 4. Kebutuhan Kepakaran untuk Pelaksanaan Program Strategis BP3Iptek

KEPAKARAN SOSIAL KEPAKARAN TEKNOLOGI

1..1.1. Ilmu Politik

1..1.2. Ilmu Pemerintahan

1..1.3. Imu Administrasi Publik

1..1.4. Ilmu Sosial Budaya

1..1.5. Ilmu Pendidikan Luar Sekolah

1..1.6. Ilmu Manajemen Pengembangan SDM

1..1.7. Ilmu Pendidikan Kemasyarakatan

1..1.8. Ilmu Kebijakan Publik

1..1.9. Ilmu Ekonomi Pembangunan

1..1.10.Ilmu Ekonomi Manajemen

1..1.11.Ilmu Ekonomi Makro

1..1.12.Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian

1. Ilmu Kesehatan Masyarakat

2. Ilmu Budi Daya Pertanian

3. Ilmu Pasca Panen Pertanian

4. Ilmu Teknologi Pangan

5. Ilmu Perternakan

6. Ilmu Kehutanan

7. Ilmu Perikanan

8. Ilmu Teknologi Industri

9. Ilmu Bio Energi

10. Ilmu Teknologi Mikro Hidro

11. Ilmu Teknologi Mineral

12. Ilmu Teknologi Industri Kreatif

13. Ilmu Transportasi

14. Ilmu Teknologi Informatika dan Komunikasi

15. Ilmu Mitigasi Bencana

16. Ilmu Tehnik Lingkungan

17. Ilmu Bio Teknologi

18. Ilmu Pengembangan Wilayah

Pejabat Struktural: 1. Dr. Ir. Lukman Shalahuddin, M.Sc.

2. Rina Rahdianawati, SE., M.Si.

3. Dr. Ir. Prima Mayaningtias, M.Si.

4. Drs. H. Edy Wahyudi, M.Si.

5. Ir. Hj. Hani Yuhani, MPM.

6. Dra. Hj. Dyah Yuliastuti, MM.

7. Ernawati Dalisaputra SE, MM.

8. Drs. H Ono Taryono

(Kepala BP3Iptek Prov. Jabar)

(Sekretaris BP3Iptek Prov. Jabar)

(Ka. Bid Analisis Kebijakan dan Pengembangan Inovasi Daerah)

(Kepala Bidang Kemitraan dan Layanan Iptek)

(Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Iptek Terapan)

(Kepala Sub Bagian Perencanaan Program)

(Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian)

(Kepala Sub Bagian Keuangan)

Staf:

Staf Kegiatan berjumlah 22 orang (data November 2015)

Page 10: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

10

BAB II

PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN

A. PROGRAM

Program pembangunan daerah yang dilaksanakan adalah:

1. Program Kerjasama Pembangunan

2. Program Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah

3. Program Penelitian, Studi dan Survey

4. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa dan Pemanfaatan Teknologi

Informasi

5. Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur

6. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

8. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasrana Aparatur

9. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

10. Program Pengembangan Kompetensi Aparatur

11. Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah

12. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah

B. KEGIATAN Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2015 adalah:

Basic Office:

1. Gaji dan Tunjangan

2. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran BP3Iptek Provinsi Jawa Barat

3. Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Aparatur

4. Peningkatan Kesejahteraan Aparatur BP3Iptek Provinsi Jawa Barat

5. Peningkatan dan Pengadaan Sarana Prasarana Aparatur BP3Iptek Provinsi Jawa Barat

6. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran BP3Iptek Provinsi Jawa Barat

7. Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Internal

8. Pengelolaan Sistem, Pengelolaan Data dan Web BP3Iptek

9. Penyusunan Perencanaan Tahunan BP3Iptek

10. Pengelolaan Keuangan BP3Iptek

Basic Activity:

1. Penellitian Mandiri untuk Mendukung Kebijakan Pembangunan Jawa Barat

2. Peningkatan Kualitas Penelitian BP3Iptek

Page 11: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

11

3. FGD untuk Solusi Permasalahan Jawa Barat Berbasi Iptek

4. Operasionalisasi Dewan Riset Daerah dalam Mendukung Arah dan Kebijakan Riset

5. Inventarisasi dan Rekomendasi IPTEK melalui Tim Advisori

6. Penyebarluasan Hasil-Hasil Penelitian dan Peragaan Iptek

7. Analisis Berbasis Iptek untuk Kebijakan Pembangunan Jawa Barat

8. Pengembangan Inovasi Daerah, Budaya Riset dan Intermediasi Teknologi

9. Pengembangan Kemitraan Dan Kolaborasi Riset untuk Pembangunan Jawa Barat

10. Penyusunan DED Gedung BP3Iptek dan Analisis Perencanaan Pembangunan Gedung

BP3Iptek.

11. Pembangunan Gedung BP3Iptek.

Transformasi:

1. Penelitian Terapan untuk Solusi Permasalahan Jawa Barat Berbasis Tematik Sektoraal dan

Kewilayahan

2. Kerjasama Pelaksanaan Program Riset Kreatif untuk Pembangunan Jawa Barat dengan

Perguruan Tinggi dan Lembaga Riset Terkemuka

3. Kompetisi Riset Kreatif Untuk Percepatan Pembangunan Jawa Barat

4. Kajian Komprehensif Kegiatan Monumental Jawa Barat

5. Pengembangan Model Technopark Berbasis Agro.

Gambar 2

Page 12: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

12

Gambar 3

KEGIATAN PRIORITAS

(2013 – 2018)

TEMATIK SEKTORAL JAWA BARAT

1. Jabar bebas putus jenjang sekolah 2. Peningkatan pelayanan pendidikan non formal plus

kewirausahaan dengan sasaran usia 15 tahun ke atas 3. Pendidikan berkebutuhan khusus 4. Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi 5. Peningkatan fasilitas pendidikan dan kompetensi tenaga

pendidik

CG 1 Meningkatkan Aksesibilitas dan Mutu Pendidikan

CG 6 Meningkatkan pengelolaan sumber daya

alam, lingkungan hidup dan kebencanaan 1. Pengendalian pemanfaatan sumber daya mineral dan

non mineral 2. Konservasi dan rehabilitasi kawasan lindung 45% 3. Pengendalian pencemaran limbah industri, limbah

domestic dan pengelolaan sampah regional 4. Penanganan bencana longsor dan banjir

1. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, puskesmas PONED dan pemenuhan sumber daya kesehatan

2. Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak 3. Peningkatan Layanan Rumah sakit Rujukan dan Rumah

sakit Jiwa 4. Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak

menular serta peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat

CG 2 Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Layanan

Kesehatan

CG 7 Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata serta kepemudaan dan olah raga

1. Pengembangan fasilitas olahraga dan kepemudaan 2. Pelestarian seni budaya tradisonal dan benda cagar

budaya di Jawa Barat 3. Gelar karya dan kreativitas seni budaya di Jawa Barat 4. Pengembangan Destinasi wisata

CG 3 Mengembangkan Infrastruktur Wilayah, Energi

dan Air Baku

1. Penangnan kemacetan lalu lintas di Metropolitan Bodebek-Karpur dan Bandung Raya

2. Infrastruktur Strategis di Koridor Bandung-Cirebon, Cianjur-Sukabumi-Bogor, Jakarta-Cirebon, Bandung-tasikmalaya serta Jabar selatan

3. Infrastruktur jalan dan perhubungan 4. Infrastruktur sumber daya air dan irigasi strategis; 5. Kawasan industry terpadu, infrastruktur permukiman dan perumahan; 6. Jabar mandiri energy perdesaan untuk listrik dan bahan bakar kebutuhan

domestic; dan 7. Pemenuhan kecukupan air baku dan pengembangan infrastruktur air

bersih perkotaan dan perdesaan di Jawa Barat

CG 8 Meningkatkan ketahanan keluarga dan

kependudukan

1. Peningkatan ketahanan keluarga dan program keluarga berencana

2. Peningkatan pemberdayaan perempuan dan ekonomi keluarga

3. Peningkatan pengelolaan kependudukan

CG 4 Meningkatkan Ekonomi Pertanian

1. Jabar sebagai sentra produksi benih/bibit nasional 2. Pengembangan agribisnis, forest business, marine business,

dan agroindustry 3. Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, pemenuhan 13

juta ton GKG dan swasembada protein hewani 4. Jawa Barat bebas rawan pangan 5. Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan, jembatan dan

irigasi) di sentra produksi pangan

1. Pengurangan Kemiskinan 2. Peningkatan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial,

jaminan sosial dan perlindungan sosial terhadap

PMKS; 3. Peningkatan ketentraman dan keamanan masyarakat

CG 9 Menanggulangi kemiskinan, Penyandang

Masalah kesejahteraan Sosial dan Keamanan

CG 5 Meningkatkan Ekonomi Non Pertanian

1. Peningkatan budaya masyarakat bekerja, perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha UMKM

2. Perkuatan peran BUMD dalam pembangunan dan mewujudkan Jawa Barat sebagai tujuan investasi

3. Pengembangan skema pembiayaan alternative 4. Pengembangan industry manufaktur 5. Pengembangan industry keratif dan wirausahawan muda

kreatif

1. Efektivitas Pemerintahan dan profesionalisme aparatur 2. Peningkatan kualitas komunikasi organisasi dan

komunikasi public 3. Penataan sistem hukum dan penegakan hukum 4. Kerjasama program pembangunan dan pendanaan

multipihak 5. Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan

akuntabilitas pembangunan serta pengelolaan aset dan keuangan; dan

6. Peningkatan sarana dan prasarana Pemerintahan dan Desa

CG 10 Modernisasi Pemerintahan dan Pembangunan Perdesaan

Page 13: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

13

1. Pengembangan industri manufaktur;

2. Pengembangan industri keramik dan

gerabah;

3. Pengembangan industri perberasan

dan makanan, olahan berbasis bahan

baku lokal, perkebunan, budidaya ikan

air tawar dan air payau,serta ternak

sapi perah, sapi potong,

kambing/domba, ayam ras serta unggas

lokal;

4. Pengembangan wisata sejarah dan

wisata pilgrimage (ziarah);

5. Pengembangan metropolitan

BODEBEK KARPUR.

1. Pengembangan industri mangga

gedong gincu dan industrialisasi

perikanan;

2. Pengembangan sistem perdagangan

komoditi beras dan palawija;

3. Pengembangan industri batik dan

rotan, serta industri makanan

olahan berbahan baku lokal;

4. Pelestarian keraton, wisata sejarah,

wisata ziarah (pilgrimage) dan

mengembangkan ekowisata;

5. Pengembangan Metropolitan

Cirebon Raya serta Kawasan BIJB

dan Aerocity Kertajati.

1. Pengembangan Kawasan

Pendidikan Tinggi dan Riset

Terpadu di Jatinangor;

2. Pengembangan klaster unggas,

perikanan budidaya air tawar dan

tangkap, serta ternak sapi perah,

sapi potong, domba Garut, kambing

dan jejaringnya serta

pengembangan sentra produksi

pakan ternak;

3. Pengembangan produksi tanaman

industri (kopi, teh, kakao, karet,

atsiri) dan hortikultura (sayuran,

buah-buahan, tanaman hias) yang

berorientasi ekspor;

4. Pengembangan jasa perdagangan,

industri kreatif dan pariwisata;

5. Pengembangan Metropolitan

Bandung Raya, pusat pertumbuhan

baru (growth center) Pangandaran

dan Rancabuaya.

1. Pengembangan sentra ternak sapi

potong, sapi perah, ayam ras dan

unggas lokal; 2. Pengembangan agribisnis ikan air

tawar, dan ikan hias untuk pasar

regional dan global; 3. Pengembangan pusat pemuliaan padi

varietas pandan wangi dan varietas

unggul lainnya; 4. Pengembangan agrowisata koridor

Bogor-Puncak-Cianjur; ekowisata

pemandangan alam dan bahari

koridor Bogor, Sukabumi

Pelabuhanratu dan mengelola cagar

biosfer Cibodas.

5. Pengembangan pusat pertumbuhan

baru (growth center) Pelabuhan Ratu

dan Metropolitan BODEBEK

KARPUR.

KEGIATAN

PRIORITAS

(2013 – 2018)

TEMATIK KEWILAYAHAN

JAWA BARAT

Gambar 4

Page 14: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

14

BAB III

SISTEM INOVASI DAERAH

Sistem Inovasi Daerah yang selanjutnya disingkat SIDa adalah keseluruhan proses dalam satu

sistem untuk menumbuh-kembangkan inovasi yang dilakukan antar institusi pemerintah,

pemerintahan daerah, lembaga kelitbangan, lembaga pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia

usaha, dan masyarakat di daerah.

Kedudukan BP₃IptekProvinsi Jawa Barat dalam Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

seperti digambarkan di dalam Pedoman Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Balitbangda Provinsi Sebagai

Koordinator Penguatan SIDa, Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan

Kementerian Dalam Negeri (2013) sebagai berikut:

1. Untuk menumbuhkembangkan kemampuan Iptek dan mensinergikan perkembangan kelembagaan

dan sumber daya Iptek yang dimiliki dengan berbagai faktor lain secara bersistem.

2. Mendukung penguatan sistem inovasi, melalui pengembangan Iptek yang diarahkan pada

peningkatan kualitas serta memanfaatkan iptek untuk mendukung daya saing secara global, yang

dilakukan melalui peningkatan, penguasaan, dan penerapan Iptek secara luas dalam sistem

produksi barang/jasa, pembangunan pusat-pusat unggulan Iptek, pengembangan lembaga

penelitian yang handal, perwujudan sistem pengakuan terhadap hasil temuan dan Hak atas

Kekayaan Intelektual (HKI), pengembangan dan penerapan standar mutu, peningkatan kualitas

dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) Iptek, peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan

prasarana Iptek. Berbagai langkah tersebut dilakukan untuk mendukung pembangunan ekonomi

yang berbasis pengetahuan serta pengembangan kelembagaan sebagai keterkaitan dan fungsional

sistem inovasi dalam mendorong pengembangan kegiatan usaha.

3. Penguatan sistem inovasi nasional (SINas) mencakup penguatan kelembagaan, sumber daya,

jaringan iptek dan peningkatan relevansi, produktivitas riset, dan pendayagunaan iptek dalam

rangka peningkatan kontribusi iptek terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

4. Penguatan kapasitas inovasi untuk mendukung tercapainya kondisi ekonomi nasional yang lebih

maju yang dilaksanakan melalui penguatan Sistem Inovasi Nasional (SINas), termasuk di

dalamnya adalah penguatan SIDa.

Page 15: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

15

5. Meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah, daya saing daerah melalui penguatan SIDa dalam

rangka mendukung pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI) 2011-2025.

6. Memasok hasil penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek, untuk meningkatkan daya saing

sektor industri sebagai upaya memperbaiki tingkat perekonomian daerah dan nasional. Sebagai

contoh, dalam sektor industri dan perdagangan, peran kelembagaan iptek diarahkan juga untuk

menjawab beberapa kendala mendasar, antara lain: (i) rendahnya kandungan teknologi produk

barang dan jasa; (ii) rendahnya kontribusi kapasitas teknologi domestik dan litbang dalam proses

produksi dan distribusi; dan (iii) implementasi standardisasi dan sertifikasi proses produksi dan

distribusi barang dan jasa untuk mendukung daya saing dalam perdagangan internasional.

7. Dalam konteks sistem inovasi BP₃Iptek kedepan mempunyai 3 (tiga) kapasitas, yakni: [1]

kapasitas dalam mengakses informasi tentang realita kebutuhan teknologi, potensi sumberdaya

yang dapat dikelola atau diakses, teknologi yang telah tersedia, perkembangan mutakhir ilmu

pengetahuan, keberadaan pakar luar-lembaga yang potensial untuk berkolaborasi, dan sumber

pembiayaan kegiatan riset (sourcing capacity); [2] kapasitas dalam memublikasikan hasil-hasil

risetnya, mendifusikan paket teknologi yang dihasilkan, dan memberikan landasan akademik

untuk perumusan kebijakan publik (disseminating capacity); dan [3] kapasitas intinya dalam

pelaksanaan riset dan pengembangan teknologi secara produktif, bermutu, dan relevan, serta

sepadan dengan kapasitas adopsi calon pengguna potensialnya (R&D capacity) (Lakitan, 2011).

8. Penguatan BP₃Iptekmerupakan salah satu langkah strategis dalam penguatan SINas maupun SIDa,

agar lembaga Iptek dapat berkinerja tinggi. Dengan menghasilkan inovasi teknologi yang sesuai

dengan kebutuhan dan kapasitas adopsi pengguna teknologi (masyarakat, industri, dan

Pemerintah).

Gambar di bawah ini, menunjukan tema-tema strategis dari SIDa dalam konteks pembangunan

Jawa Barat.Sebagaimana hal tersebut di atas, pengembangan riset di Provinsi Jawa Barat tidak terlepas

dari SIDa sehingga roadmap penerapan teknologi dan riset perlu mengacu pada tema-tema yang telah

disusun dan sesuai dengan RPJMD, RKPD dan RPJP Provinsi Jawa Barat. Tema strategis SIDa yang

memiliki kaitan sangat erat dengan BP₃Iptek adalah kluster perbenihan ikan dan kluster perbenihan

produk pertanian seperti kentang, gedong gincu dan bibit sapi potong.

Page 16: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

16

Gambar 5

PENGARAH : Gubernur Jawa Barat;

KETUA : Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Barat;

WAKIL KETUA : 1. Asisten Perekonomian Sekretaris Daerah Prov.Jabar

: 2. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Prov. Jabar

SEKRETARIS : Kepala Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Prov. Jabar

ANGGOTA : 1. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat

2. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat

3. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

4. Kepala Dinas Perikanan Dan Kelautan Provinsi Jawa Barat

5. Kepala Dinas Industri Dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat

6. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat

7. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Provinsi Jawa Barat

8. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat

9. Kepala Dinas Pemukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat

10. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat

11. Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat

12. Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat

13. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemberdayaan Desa Provinsi Jawa Barat

14. Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat

15. Kepala Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

16. Unsur Pada Lembaga Penelitian Dan Pengembangan Di Daerah Provinsi Jawa Barat

17. Unsur Perguruan Tinggi

SEKRETARIAT : Bidang Analisis Kebijakan Dan Pengembangan Inovasi Daerah Pada Badan Penelitian, Pengembangan Dan

Pengembangan Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Provinsi Jawa Barat.

ORGANISASI TIM KOORDINASI SIDa KEPUTUSAN GUBERNUR NO 120.05/KEP.695-BP3IPTEK/2015

Tabel 7

Page 17: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

17

Inovasi yang akan dijalankan kedepan adalah inovasi dalam upaya menyelesaikan permasalahan-

permasalahan monumental Jawa Barat yang mencakup bidang Pemerintahan, Pembangunan dan

Kesejahteraan Masyarakat.

Adapun tema-tema pokok yang dikembangkan adalah sektor-sektor unggulan yang meliputi sektor

Energi, pangan, Lingkungan dan sektor unggulan Jawa Barat lainnya. Dalam sektor Energi akan

dikembangkan penelitian terkait energi terbarukan yang meliputi PLTMH, Sinar Matahari, Angin,

Kemiri Sunan dan Biomass.

Dalam sektor pangan akan dikembangkan penelitian terkait dengan tanaman yang meliputi kedelai,

kentang, teh, padi, gedong gincu, dan pisang, pengembangan dari hewani darat meliputi ayam buras,

sapi dan domba, hewani air meliputi patin, nila nirwana dan ikan mas dan pengembangan penelitian

yang terkait dengan teknologi meliputi teknologi pasca panen.

Dalam sektor lingkungan pengembangan penelitian terkait dengan teknologi rehabilitasi lahan

kritis mencakup bioremediasi meliputi limbah tekstil dan limbah penyamakan kulit.

Dalam sektor spesifik unggulan jabar akan dikembangkan penelitian yang terkait dengan teknologi

new water, aspal pelangi, kapal selam dan pesawat tanpa awak, pohon cepat tumbuh dan listrik tanpa

kabel.

Page 18: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

18

BAB IV

TEMA SENTRAL DAN ROADMAP PENGEMBANGAN RISET

1..1.12.1. TEMA SENTRAL

Didalam RPJP Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 terdapat 7 (tujuh) Bidang

Unggulan Sebagai Penciri Jawa Barat Termaju di Indonesia, sebagai berikut:

a) Bidang Unggulan-I: Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bermutu (beyond the expectation),

Akuntabel dan Berbasis Ilmu Pengetahuan program strategis:

b) Tata kelola penyelenggaraan pemerintahan negara yang solid dan bertanggung jawab, serta

efektif dan efisien;

b.1 Kesinergisan” interaksi yang konstruktif di antara lembaga pemerintah daerah dan pusat,

sektor swasta, dan masyarakat;

b.2 Penerapan prinsip-prinsip: supermasi, hukum, keadilan, kesetaraan, transparansi,

partisipasi, desentralisasi, kebersamaan, profesional, cepat tanggap, efektif dan efisien,

berdaya saing, dan akuntabel pada lembaga pemerintah daerah;

b.3 Antisipasi kelembagaan pemerintah daerah terhadap perubahan sosial, budaya,

demokrasi, serta dinamika pembangunan dan peperubahan sosial lingkup lokal, nasional

maupun global.

c) Bidang Unggulan-II: Masyarakat yang Cerdas, Produktif dan Berdaya Saing Tinggi, program

strategis:

c.1 Pengembangan generasi muda yang berilmu, cerdas, berakhlak baik dan berdedikasi

tinggi untuk kepentingan Jawa Barat;

c.2 Pengembangan sistem pendidikan yang mampu melahirkan pemuda-pemuda yang

memiliki idealisme untuk mamajukan dan membesarkan Jawa Barat;

c.3 Pengembangan sistem pendidikan yang menitik beratkan pada kecerdasan intelektual,

karakter, dan budi pekertiuntuk menghasilkan pemimpin yang cerdas;

c.4 Pengembangan ruang-ruang ekspresi kepada kaum muda untuk dapat mengekspresikan

ide-ide orisinalnya secara bebas yang ditunjang pemerintah dengan penyedian-

penyediaan infrastruktur-infrastruktur pendukung kreatifitas dan inovasi;

c.5 Pengembangan dukungan kebijakan-kebijakan untuk mendorong iklim usaha yang

kondusif sebagai titik ungkit untuk melahirkan pengusaha-pengusaha yang tangguh;

Page 19: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

19

c.6 Pengembangan Sistem selekssi ketat yang kompetitif untuk melahirkan pengusaha-

pengusaha besar untuk bersaing secara nasional maupun internasional;

c.7 Pengembangan sistem kesehatan berbasis masyarakat untuk menciptakan masyarakat

yang cerdas, produktif dan berdaya saing tinggi.

d) Bidang Unggulan-III: Pengelolaan Pertanian dan Kelautan, program strategis:

d.1 Transformasi teknologi dan ilmu pengetahuan dalam pemanfaatan sumberdaya lokal

dengan basis pengelolaan oleh masyarakat dan pemerintah desa untuk memperkuat

ketahanan pangan keluarga;

d.2 Pengembangan industrialisasi pertanian melalui teknologi dan pengolahan produk-

produk pertanian;

d.3 Pengembangan industrialisasi perikanan dan peternakan melalui teknologi dan

pengolahan produk-produk perikanan dan peternakan;

d.4 Pengembangan industrialisasi kelautan melalui teknologi dan pengolahan produk-

produk kelautan.

e) Bidang Unggulan-IV: Energi Baru dan Terbaharukan, program strategis:

e.1 Pengembangan energi baru dan terbarukan;

e.2 Pengembangan pengelolaan sumber daya air;

e.3 Pengembangan desa mandiri energi;

e.4 Divesrifikasi dan konversi energi.

e.5 Bidang Unggulan-V: Industri Manufaktur, Industri Jasa dan Industri Kreatif, program

strategis:

e.6 Pengembangan industri manufaktur untuk menumbuhkan pengusaha-pengusaha dan

lapangan kerja;

e.7 Pengembangan berbasis industri (sekunder) sebagai pengembangan industri berbasis

agraris (primer) dalam rangka menuju era globalisasi ekonomi dan era informasi

(tersier);

e.8 Strategi Pengembangan industri kreatif di Jawa Barat;

e.9 Pengembangantatanan sosial masyarakat untuk mengantisipasi perkembangan

industrialisasi yang mempengaruhi nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal yang ada di

masyarakat.

Page 20: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

20

f) Bidang Unggulan-VI: Infrastruktur yang Handal dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang

Berimbang untuk Pembangunan yang Berkelanjutan, program strategis:

f.1 Pengembangan infrastruktur mendukung aktivitas ekonomi yang mendorong

konektivitas antar wilayah untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi

Jawa Barat;

f.2 Pengembangan konsep multi akses terkait dengan konsep pengembangan transportasi

untuk pendorong pertumbuhan wilayah;

f.3 Pengembangan infrastruktur konektivitas jalur transportasi dan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK), serta regulasi dan aturan yang terkait dengannya;

f.4 Model pengembangan lingkungan hidup yang produktif;

f.5 Perlindungan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

g) Bidang Unggulan-VII: Pengembangan Budaya Lokal dan Menjadi Destinasi Wisata Dunia,

program strategis:

g.1 Pengembangan budaya lokal silih asah, silih asih, silih asuh, sebagai sumber inspirasi

dan motivasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

g.2 Pengembangan formulasi gagasan lima nilai luhur dan tujuh karakter sebagai pedoman

untuk mewujudkan tatanan masyarakat Jawa Barat yang madani.

g.3 Pengembangan strategi dan pendekatan yang terintegrasi dan menyeluruh (holistik) di

dalam mengelola keragaman budaya menuju Jawa Barat sebagai distinasi wisata dunia.

Selain Program Strategis yang didasarkan pada 7 (tujuh) Bidang Unggulan Sebagai Penciri

Jawa Barat Termaju di Indonesia Tahun 2025, BP₃Iptek memiliki Program Strategis yang

didasarkan pada Aspek Kekinian, yaitu: Pengembangan Pembangunan Jawa Barat berdasarkan

isu strategis terkini atau teraktual.

1..1.12.2. ROADMAP PENGEMBANGAN RISET

Implementasi dari visi-misi dan tujuan terbentuknya BP₃IPTEK untuk mencapai tujuan akhir di

tahun 2025 yaitu terjadinya konektivitas masyarakat dalam budaya inovasi, riset dan IPTEK sehingga

tercapainya masyarakat yang maju di Prov. Jawa Barat. Alur berpikir dalam kerangka waktu Road Map

BP₃Iptek hingga tahun 2018 dapat dilihat pada gambar.

Page 21: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

21

ROAD MAP BP₃ Iptek 2014 – 2018

KAB/KOTA,KECAMATAN

& DESA

2014 201720162015

MELETAKKAN DASAR KEBIJAKAN& FONDASI BP3

FOCUS & LOCUS

ULTIMATE GOAL:KONEKTIVITAS MASYARAKAT

DALAM BUDAYA INOVASI, RISET &

IPTEK

MAJU & SEJAHTERA

DENGAN MUTU RISET, INOVASI, &

IPTEK

PROGRAMPEMBANGUNAN JABAR

BERBASIS RISET, INOVASI,& IPTEK

SPIRIT & KOMITMEN BP₃ IPTEK

SOSIO CULTURAL

2018

MENENTUKAN ARAH RISET& IMPLEMENTASI

ESTABLISHMENT

DEVELOPMENT

SUSTAINABILITY

BP₃ IptekProvinsi

Jabar

16

Pada Tahun 2014 diawali sebagai tahap Establishment yaitu tahap untuk memberikan arah dan

landasan organisasi yang kuat dan solid. Selanjutnya secara paralel akan dilakukan tahap Tumbuh

kembang atau pengembangan (Development). Dari Tahun 2014 – 2018 juga diletakkan dasar-dasar

memasyarakatkan budaya riset secara institusi di pemerintahan Provinsi Jawa Barat dan

Kabupaten/Kota. Tujuan akhirnya adalah “Riset sesuai kebutuhan masyarakat dalam pembangunan

Jawa Barat”, dimana konektivitas atau keterhubungan unsur-unsur Jabar Masagi dalam riset menjadi

peting; dalam arti sinergitas antara (A) akademisi, 379 Perguruan Tinggi dan 35 Libang;(B) Bisnis,

industri dan lain-lain; (G) Birokrasi, OPD dan lain-lain; serta (C), komunitas.Pada tahap ini

dilakukankerjasamayang erat tidak hanya dengan perguruan tinggi dan institusi penelitian saja, namun

juga dengan elemen bisnis dan elemen komunitas yang memiliki pengalaman dalam inovasi maupun R

&D. Selanjutnya diikuti oleh tahap Keberlanjutan (Sustainability) yang bermuara pada keberlanjutan

permanen.

Road map ini merupakan rangkaian menuju visi Jawa Barat 2025 (RPJP Provinsi Jawa Barat 2005

-2025).Rencana Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat 2005- 2025 relarif hanya tinggal sepuluh

tahun lagi. Dari sisi Visi Jawa Barat 2025, memuat kata termaju yang berati harus memiliki keunggulan

dalam arah competitive advantage. Oleh sebab itu mutu dan daya saing Jawa Barat perlu ditinggikan

untuk akselerasi pembangunan Jawa Barat berbasis riset. Perbedaan antara negara maju dan negara

berkembang antara lain dicirikan dengan kemampuan riset sebagai penggerak motor sosial.

Gambar 6

Page 22: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

22

BP₃Iptekmendukung perwujudan kualitas kehidupan masrayakat yang berbudaya Iptek, produktif

dan berdaya saing. Dalam konteks perwujudan Visi-Misi RPJP tersebut, telah memuat prinsip-prinsip

kebersamaan, kemandirian, dan keberlanjutan. Oleh sebab itu faktor Jabar Masagi menjadi penting.

Kata “termaju” akan mengait keunggulan dalam segala aspek kehidupan; untuk itu diperlukan karakter

unggul dari unsur Jabar Masagi sehingga membangun budaya riset menjadi penting.

Visi Provinsi Jawa Barat 2013-2018 adalah Jawa Barat Maju dan sejahtera untuk semua. Kata maju

adalah sikap dan kondisi masyarakat yang produktif, berdaya saing dan mandiri, trampil dan inovatif.

Makna yang terandung dalam Misi pertama, Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya

saing. Misi ini utuk menciptakan sosok Jawa Barat pada Tahun 2018 yaitu masyarakat yang agamis,

berachlak mualia, sehat, cerdas, bermoral, berbudaya Iptek, memiliki spirit juara dan siap

berkompetisi serta didukung oleh ketahanan keluarga yang kokoh.

1..1.12.3. KATEGORI KELOMPOK RISET

Dalam implementasi pelaksanaan riset, katagori riset dikelompokkan pada 4 jenis kelompok riset,

ke empat jenis tersebut adalah:

a. Riset dasar; riset yang dilakukan untuk memperoleh informasi/pengertian atau fakta baru

yang belum diketahui

b. Riset Aplikatif; riset yang dilakukan dalam skala laboratorium untuk memperoleh hasil karya

yang dapat diaplikasikan untuk skala yang lebih besar dan jumlah yang banyak

c. Riset Terapan; riset yang dilakukan untuk menguji di tempat sesungguhnya dan diterapkan

pada kondisi nyata.

d. Scaling up; adalah riset yang digunakan untuk meningkatkan skala produksi hasil-hasil riset

sehingga mencapai nilai keekonomian yang memadai dan dapat bersaing dengan produk-

produk sejenis.

Secara diagram perbedaan jenis-jenis riset ini dapat digambarkan pada Gambar 7 berikut ini.

Page 23: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

23

Domain Prioritas Riset

Turunan dari tema-tema pokok dan memperhatikan strategi pengembangan BP₃Iptek, sebagai

ilustrasi pembuatan roadmap, maka beberapa sektor unggulan perlu didefinisikan, sektor-sektor

unggulan meliputi sektor Energi, pangan, Lingkungan dan sektor unggulan Jawa Barat lainnya, uraian

sektor-sektor unggulan dapat dilihat pada gambar berikut.

T

ENERGI

EnergiTerbarukan

ENERGI Terbarukan

PLTMHSinar MatahariAngin

Kemiri SunanBiomass

PANGAN

Tanaman

HewaniDarat

KedelaiKentangTehPadi Cepat TumbuhGedong GincuPisang

Ayam BurasSapiDomba

Hewani Air

PatinNila NirwanaIkan Mas

LINGKUNGAN Bioremediasi

RISET SPESIFIK

AspalPelangi

KapalSelam danpesawat

TanpaAwak

PohonCepat

Tumbuh

FOKUS/PRIORITAS RISET JAWA BARAT 2015-2018

Limbah Penyamakan

Kulit

Limbah Tekstil

Teknologi Rehab

Lahan Kritis

Teknologi

New Water

Listrik Tanpa

KabelTeknologi

Teknologi

Pasca Panen

Gambar-7

Diagram Kategori Riset

Gambar-8

Domain Prioritas Riset Provinsi Jawa Barat Jawa Barat Tahun 2015-2018

Page 24: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

24

Dari Domain Riset unggulan Jawa Barat Tahun 2015 – 2018 dituangkan dalam matriks pipe line

riset mulai dari riset dasar – riset aplikasi/skala laboratorium – risetterapan – Scaling up/komersialisasi

seperti terlihat ada gambar-9. Dalam Pipe line riset tersebut dapat terlihat posisi riset dari masing-

masing komoditi atau objek riset unggulan yang ada di Jawa Barat.

BP3Iptek tidak akan melakukan riset dasar dan riset skala laboratorium tetapi BP3Iptek hanya

akan melakukan riset terapan dan Scaling up/komersialisasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

dalam konteks pembangunan Jawa Barat. Penelitian atau riset dasar dan riset skala laboratorium

dikoordinasikan untuk dilakukan oleh Perguruan Tinggi dan Institusi penelitian nasional seperti LIPI,

BPPT, BIB, dan lain-lain.

BP3Iptek perlu membangun jejaring yang kuat dengan perguruan-perguruan tinggi dan lembaga-

lembaga penelitian baik tingkat provinsi, nasional maupun internasional untuk menerapkan hasil-hasil

risetnya yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan di Jawa Barat. Sebaliknya BP3Iptek harus dapat

memberikan inspirasi-inspirasi riset aktual kepada Perguruan Tinggi dan Lembaga penelitian sesuai

dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan Jawa Barat.

Page 25: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

25

2015 2016 2017 2018

R.Dasar R.AplikaSi R. Terapan

Scaling Up

R.Dasar R.Aplikasi R. Terapan Scaling

Up R.Dasar

R.Aplikasi R. Terapan

Scaling

Up R.Dasar

R.Aplikasi

R. Terapan Scaling

Up

OUTPUT ---> exploratif, invention

inovasi, skala lab.

terapan di masyarakat

komersialisasi

exploratif, invention

inovasi, skala lab.

terapan di masyarakat

komersialisasi

exploratif, invention

inovasi, skala lab.

terapan di masyarakat

komersialisasi

exploratif, invention

inovasi, skala lab.

terapan di masyarakat

komersialisasi

A ENERGI

Energi

terbarukan PLTMH XX X X XX X XX X X

Sinar

Matahari X XX XX X XX XX X X XX X X X

Angin X X X X X X X X

Biofuel

Kemiri

sunan XXX XX XX XXX X X

Biomass XX X XX X XX X X X

B PANGAN

tanaman

kedelai XX XX X

Kentang XX XX X XX XX XX X X XX XX XX X X X X

Teh X XXX X XX XX X XX XX X X X

padi X XX X XXX X X XXX XX XXX XX

Jagung XX X X XX X XX XX XX

Gedong

gincu X XX XX XX

Pisang X X XX XX X XX X X

C HEWANI

DARAT

Ayam

Buras X X X X X

Sapi X XX X XX X X XX

Domba XX X XX X X XX X XX

D

HEWANI

AIR

Patin XX X X X XX XX

Nila

nirwana X XX X XX

Ikan mas XX X XX XX X X X X X

C LINGKU

NGAN

Tabel-8

Pipe Line Penelitian Jawa Barat

Page 26: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

26

D UNGGUL

AN

JABAR

aspal

pelangi X X XX X

Wahana

tanpa

awak XX X XX XX

pohon

cepat

tumbuh X XX XX

Page 27: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

27

1..1.12.4. CONTOH BEBERAPA ROADMAP PENELITIAN

D.1. RoadMap Sub Riset Penelitian Sapi Potong

Sebagai contoh dari pembuatan roadmap penelitian adalah untuk penelitian di SAPI potong.

Adapun manfaat dari roadmap yang disusun ini adalah:

1. Riset-riset unggulan yang ditetapkan oleh lembaga-lembaga penelitian akan lebih terfokus,

sehingga pemanfaatan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, sarana-prasarana dan

sumberdaya pembiayaan dapat lebih efisien dan efektif.

2. Riset-riset unggulan yang ditetapkan dapat didukung dengan kebijakan strategis serta program

dan kegiatan operasional baik oleh fakultas, jurusan dan atau prodi terkait secara bertahap,

terpadu dan berkelanjutan mulai dari aspek hulu sampai hilir serta aspek penunjangnya.

3. Roadmap penelitian dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi stakeholders untuk

mendukung penetapan kebijakan dalam perencanaan program, kegiatan dan anggaran

pembangunan, khususnya yang terkait dengan pengembangan komoditas sapi potong yang

ditetapkan.

4. Road map dapat lebih menjamin tercapainya tujuan serta sasaran program dan kegiatan

pembangunan sapi potong secara efisien, efektif dan berkesinambungan.

Rancangan penelitian perlu melihat mulai dari hulu ke hilir, memperhatikan hal tersebut,

maka lingkaran penelitian akan menjadi suatu siklus yang saling mempengaruhi. Gambar 9 terlihat

gambaran yang perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan penumbuhan produksi ternak

sapi.

Gambar-9

Siklus penelitian sapi potong

Page 28: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

28

Dalam pelaksanaanya 4 (empat) tahapan diperlukan yang meliputi tahap penelitian, tahap

pengkajian, tahap pengembangan dan tahap penerapan. Keterkaitan antar tahapan akan dihubungkan

dengan umpan balik, seperti pada gambar 10. Dengan demikian pemilahan kelompok tahapan tersebut

dan berkaitan dengan siklus penelitian seperti pada gambar 9.

D.4. RoadMap Sub Riset Pengembangan Bisnis Gedong Mangga Gincu

Menjalankan bisnis tidak mungkin sendirian, dikarenakan adanya kendala-kendala sistemik

terkait dengan skala ekonomi yang terbatas.Kendala-kendala ini hanya dapat diatasi dengan kolaborasi

para pemangku bisnis baik sesama pemangku bisnis swasta, pemerintah, lembaga riset, pendanaan,

masyarakat, perguruan tinggi maupun masyarakat.Membangun ekosistem untuk menciptakan

kemakmuran dan pembangunan sosial untuk pemangku bisnis mangga gedong gincu, terutama yg

berpenghasilan rendah (Bottom of Pyramid (BOP) - masyarakat yang berpendidikan rendah, memiliki

keterbatasan dalam sarana dan prasarana, regulasi yg tidak memihak kepada mereka dan lain

sebagainya) sangatlah disarankan.

Penelitian Pengkajian Komponen Teknologi Siap kaji

Teknologi Sp. Lokasi

UMPAN BALIK

I. TAHAP PENELITIAN II. TAHAP PENGKAJIAN III. TAHAP PENGEMBANGAN

Pengembangan

KOMISI TEKNOLOGI PERTANIAN

. IV. TAHAP PENERAPAN

Pengembangan Usaha

Agribisnis

Model Pengembangan Penerapan

Teknologi

KOMISI PENELITIAN PERTANIAN

Gambar-10

Tahapan Riset Sapi potong

Page 29: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

29

Ekosistem bisnis merupakan solusi, dimana dapat mengakomodir segala kendala-kendala yang

dihadapi saat ini dan diperlukan kehadirannya sebelum langkah-langkah bisnis selanjutnya. Untuk itu,

dibutuhkan roadmap yang berkelanjutan guna membangun ekosistem bisnis yang sistematis. Adanya

kemampuan dan kebutuhan yang berbeda pada pemangku bisnis mangga gedong gincu, maka

diperlukan langkah-langkah:

1. Peningkatan kesadaran atas kondisi yang dihadapi setiap harinya oleh para petani mangga

gedong gincu dan pembangunan kapasitasnya

2. Riset: Kebanyakan organisasi dan individu hanya dapat merubah perilakunya jika mereka

telah memiliki informasi layak mengenai apa yang harus dilakukan, kenapa dan bagaimana.

Kebutuhan informasi ini tidak sebatas pada kebutuhan petani, tetapi semua pemangku

bisnis dalam ekosistem, pelanggan, pemerintah, donor, masyarakat, perusahaan lain dan

pemain lainnya. Riset yang dapat diandalkan sajalah yang dapat digunakan untuk

mengembangkan visi, misi, pemain dalam ekosistem dan bagaimana cara berkolaborasi.

Gambar 11 menunjukkan riset rise yang diperlukan.

3. Sharing informasi: Sharing informasi dari berbagai temuan riset disebabkan kepada seluruh

pemangku bisnis di ekosistem. Selain itu juga sangat disarankan adanya satu wadah dimana

para pemangku bisnis saling berinteraksi. saling mengenal, membina hubungan dan

kepercayaan serta saling menguatkan persamaan visi;

4. Dialog kebijakan publik: dikarenakan model ekosistem bisnis masih relative baru, akan

sangat mudah terjadi ketidak percayaan antarpihak, oleh sebab itu sangat diperlukan dialog

untuk penyesuaian kebijakan public ini.

5. Lembaga baru: Seringkali diperlukan pemain utama yang saat ini belum ada, maka

diperlukan beberapa lembaga yaitu sekurangnya koperasi dan kelompok tani, lembaga

pelatihan, lembaga sertifikasi mutu, lembaga keuangan mikro serta lembaga riset.

6. Kebutuhan struktur (orchestrators) untuk memperkuat Ekosistem bisnis bagi petani

Mangga Gedong Gincu.

Page 30: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

30

D.4. RoadMap Riset Penelitian Kedelai Jabar

Latar belakang

Tingkat konsumsi dan kebutuhan kedelai Jabar termasuk tinggi. Produk olahan kedelai terutama

tempe dan tahu adalah sumber protein relatif murah. Meningkatnya kebutuhan dan permintaan kedelai

baik untuk konsumsi maupun industri, tidak diimbangi dengan peningkatan produksinya. Salah satu

faktor yang menentukan tingkat produksi adalah luas areal tanam. Penurunan luas areal tanam

menyebabkan produksi kedelai Indonesia akan mengalami penurunan pula.

Di Jawa Barat ada 12 daerah yang selama ini menyumbang produksi kedelai. Di antaranya yang

paling besar adalah Sukabumi, Garut, serta Cianjur. Umumnya lahan tanam kedelai kuning dan hitam

berada di dataran rendah dan menengah. Produksi kedelai di dataran tinggi (>700m dpl) sangat mungkin

dilakukan. Namun penggunaan kedelai untuk dataran tinggi terkendala intensitas penyinaran yang tidak

setinggi dataran rendah sehingga umur tanaman menjadi lebih panjang.

Perbedaan varietas kedelai akan menentukan kualitas biji dan produktivitas sehingga kedelai

sebaiknya ditanam di tempat dengan kesesuaian lahan sangat sesuai ataupun sesuai tetapi memerlukan

Gambar-11. Kebutuhan riset dan training

Penciptaan Ekosistem bisnis

Page 31: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

31

masukan teknologi. Produksi kedelai dataran tinggi dapat menyamai produksi di dataran

rendah/menengah sepanjang input produksi dan manajemen penanaman optimal. Pemilihan varietas

juga perlu memperhatikan daya hasil, berumur genjah, ketahanan terhadap penyakit karat daun, tahan

kekeringan. Untuk itu diperlukan seleksi ex situ.

Sesuai dengan pertanian berkelanjutan dan pertanian organik yang juga dicanangkan di Jawa

Barat, produksi kedelai diarahkan ke penggunaan input kimia serendah mungkin. Salah satunya dengan

bakteri pupuk hayati dan Agen hayati pengendalian penyakit tular tanah. Aplikasi kedua mikroba akan

mendukung budidaya berkelanjutan sehingga penyiapan inokulan keduanya dilakukan.

Peningkatan produksi melalui penguatan teknologi budidaya dan optimasi input, perlu diimbangi

dengan penguatan kelembagaan dan sistem pemasaran. Industri hilir kedelai selain kecap, tahu dan

tempe, juga perlu diperkuat untuk menjadi industri kreatif baik untuk produk konvensional berbasis

kedelai maupun produk “modern” seperti susu kedele/saridele, yoghurt dengan campuran susu kedele,

dan produk olahan berbasis tepung kedelai. Setiap produk olahan berbasis kedelai memerlukan kualitas

kedelai tertentu. Permintaan sesuai kebutuhan kedelai (baik kualitas maupun kuantitas) ini hanya dapat

terpenuhi jika produsen kedelai menguasai teknik budidaya yang tepat dan adanya pasar terstruktur.

Tujuan Penelitian Kedelai

Meningkatkan produksi kedelai Jawa Barat agar kembali menjadi produsen kedelai peringkat 5

nasional dan memenuhi bahan baku industri olahan serta memenuhi kebutuhan gizi masyarakat melalui:

1. Peningkatan luas tanam ke arah dataran tinggi, dengan tanah yang sesuai untuk pertanaman

kedelai

2. Penyediaan benih kedelai bersertifikat yang beradaptasi di dataran tinggi

3. Penyediaan input pertanian ramah lingkungan

4. Peningkatan kandungan gizi kedelai produksi Jawa Barat agar dapat bersaing di tingkat

nasional. [kecocokan dengan kualitas yang diinginkan industri hilir kedelai yaitu tahu,

tempe dan susu kedele, jika mungkin tepung kedelai]

5. Diversifikasi produk bahan olahan berbasis kedelai

6. Penguatan daya saing (pamor) kedelai Jawa Barat.

Page 32: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

32

Langkah-langkah Penelitian

1. Baseline

Inventarisasi hasil penelitian dasar dan aplikasi yang sudah dan sedang dilakukan di PT jabar dan

institusi penelitian seperti Balai penelitian di lingkup Badan litbang pertanian, LIPI, BATAN dll;

serta hasil implementasi yang telah dilakukan oleh UPT terkait pertanian (tanaman pangan),

institusi swasta dan masyarakat.

2. Penelitian Terapan :

Uji adaptasi dan produktivitas kedelai kuning dan hitam di datarantinggi.

Pengembangan teknik budidaya on farm sesuai kondisi lokasi menggunakan prinsip logic

economy, dan berorientasi pada keuntungan pelaku kedelai baik di hulu maupun hilir.

Penanganan pascapanen dan pengolahan hasil

Pemetaan sistem rantai pasok kedelai di dalam negeri yang mencakup aliran material, informasi,

uang, logistik resiko; serta tata kelola dan kepentingan institusi terkait rantai pasok termasuk

kelembagaan

Desain dan aplikasi sistem rantai pasok kedelai untuk memenuhi pasar terstrukur.

3. Scaling up/Spin-off technology

Dilakukan dengan stakeholder terutama untuk produksi benih, input mikroba (pupuk hayati),serta

rantai pasok pasar terstruktur yang melibatkan produsen; konsumen akhir maupun pedagang

perantara.

Pelibatan Instansi

PTN/PTS di Jabar yang memiliki rekam jejak riset kedelai-Pusat Penelitian Tanaman Pangan-

Dinas Pertanian Tanaman Pangan- BPTP-KOPTI- Industri kreatif kedelai perlu terlibat untuk mengisi

roadmap riset kedelai Jawa Barat. Pelibatan empat komponen disertai konsistensi terhadap roadmap

diharapkan dapat mempercepat tujuan peningkatan produksi kedelai Jawa Barat yang dapat berujung di

kemandirian kedelai Jawa Barat.

Page 33: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

33

Tabel 9. Peta jalan peningkatan produksi dan pendapatan petani kedelai melalui budidaya kedelai

berkelanjutan

Base line (Riset Dasar dan

Terapan)

Sd 2015

Riset Terapan

2015-2017

Scale Up/Spin off tech

2018

Perakitan varietas baru eksplorasi dan seleksi varietas

lokal ex situ

Pemodelan produksi benih

kedelai

Eksplorasi dan seleksi varietas

lokal in situ

Seleksi pohon induk unggul Pemodelan industri input

pupuk hayati untuk kedelai

Isolasi dan karakterisasi mikroba

pupuk hayati dan agen hayati

pengendali penyakit

Uji adaptasi dan produktivitas di

dataran rendah, menengah dan

tinggi

Pemodelan industri agen

hayati pengendali penyakit

Teknik budidaya Formulasi pupuk hayati dan

agen antagonis

Pemodelan dan kaji terap

teknologi hulu sampai hilir

Evaluasi kesesuaian lahan untuk

kedelai di dataran tinggi

Pengembangan Teknik

Budidaya

Joint venture industri benih

partisipatif dengan co-

branding

Kajian kelembagaan kedelai di

tingkat petani dan

pasar/konsumen

Penanganan pascapanen dan

Pengolahan hasil

Pemetaan sistem rantai pasok

kedelai di dalam negeri

Desain dan aplikasi sistem rantai

pasok kedelai untuk memenuhi

pasar terstrukur

D.4. Road Map Riset Penelitian Teh

Latar belakang

Jawa Barat merupakan sentra produksi teh terbesar di Indonesia karena 77 % dari areal dan 72%

dari total produksi teh Indonesia berasal dari Propinsi Jawa Barat. Untuk meningkatkan pendapatan

para petani dan tenaga kerjanya, orientasi hilirisasi pengembangan industri teh merupakan salah satu

alternatif apalagi saat ini produk tea bag luar negeri mulai membanjiri. Diperlukan upaya serius untuk

mengembangkan produk hilir teh yang berdaya saing dengan nilai tambah yang signifikan. Dua produk

berbasis teh yang saat ini berpotensi untuk meningkatkan pendapatan petani adalah white tea (teh putih)

Page 34: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

34

dan tea powder tea untuk bahan dasar berbagai makanan/minuman dengan rasa teh dan sebagai

ingredient produk lainnya baik skala rumah tangga maupun industri besar.

Pucuk yang berkualitas dan tinggi produktivitas merupakan titik awal untuk peningkatan nilai

tambah teh rakyat karena pucuk tersebut berpotensi untuk diolah menjadi White Tea. White Tea (teh

putih) merupakan teh yang berasal dari pucuk tanaman teh yang masih kuncup yang biasanya disebut

peko. White Tea diolah tanpa melalui proses oksidasi sehingga kandungan polifenol dan aktivitas anti

oksidannya tetap tinggi. Disebut White Tea karena penampakan teh ini putih keperakan yang mengkilat

yang berasal dari bulu-bulu (trichoma) yang menyelimutinya dan bentuknya runcing menyerupai jarum,

sehingga juga disebut sebagai silver needle (PPTK, 2014). Harga White Tea curah di pasaran Indonesia

berkisar Rp. 1,5 – 2,7 juta/kg. Dengan demikian maka peningkatan kesejahteraan petani teh rakyat

dalam skala onfarm dapat tercapai melalui program pengembangan komoditas teh. Diversifikasi produk

berupa white tea yang mempunyai harga tinggi dapat meningkatkan pendapatan petani dan pada

akhirnya meningkatkan kesejahteraan. Petani pada umumnya menjual teh berupa pucuk segar atau

diolah menjadi teh hijau, Apabila dibandingkan dengan harga pucuk Rp 2500/kg atau harga teh hijau

Rp. 10.000-Rp.30.000, maka terdapat keuntungan yang sangat besar.

Produk makanan dan minuman berbasis teh bukan tidak mungkin dikembangkan oleh

masyarakat termasuk mereka yang bekerja di sektor teh. Produk ini memerlukan bahan baku berupa tea

powder yang beasal dari teh klon sinensis. Jawa Barat telah memilik teh klon siensis yang cocok untuk

dikembangkan menjadi White Tea diantaranya hasil penelitia dari PPTK Gambung. Melalui penigkatan

nilai tambah di tingkat petani teh rakyat diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani Teh Rakyat

dan menggairahkan kembali usaha Teh Rakyat yang pada akhirnya dapat mencegah terbentuknya

kantong kemiskinan di areal pertanaman teh Jawa Barat.

Tujuan Penelitian Teh di Jawa Barat

Tujuan jangka panjang adalah Peningkatan Konsumsi Teh melalui Pengembangan Mutu dan

Diversifikasi Produk. Secara khusus ditujukan untuk mengembangkan hasil penelitian teh putih dan

powder tea baik on-farm, processing, maupun marketing, yang sudah siap discale-up dan

dikomersialkan untuk meningkatkan nilai tambah teh dan tingkat kesejahteraan petani teh rakyat,

melalui:

1. Penguatan kultur teknis teh lestari yang berkelanjutan untuk produksi white tea dan powder tea.

2. Penguatan kualitas white tea dan tea powder

Page 35: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

35

3. Promosi aneka jajanan dan oleh-oleh khas Jabar yang mengandung teh kepada para wisatawan di

pusat jajanan dan oleh-oleh Jabar di Bandung.

Langkah-langkah Penelitian

1. Baseline: Inventarisasi hasil penelitian dasar dan aplikasi mengenai white tea dan powder tea yang

sudah dan sedang dilakukan di PPTK gambung. Inventarisasi kelembagaan dan pemasaran teh dari

PTPN dan PT Jabar;

2. Penelitian Terapan:

Kultur teknis teh lestari termasuk perbedaan teknologi pemupukan organik teh japonica untuk

white tea; dan pemupukan organik serta naungan teh sinensis untuk powder tea.

Efek kultur teknis terhadap kualitas bahan (pucuk) teh untuk white tea (terutama kadar katekin);

dan untuk powder tea (kadar gula, asam amino, kafein dan katekin, vitamin C dan mineral)

Aplikasi pada skala dengan lebih luas, modifikasi teknik sesuai kondisi lokasi menggunakan prinsip

logic economy dan ketersediaan infrasturktur serta suprastruktur, dan orientasi pada peningkatan

produksi bahan (pucuk) untuk white tea dan tea powder serta kualitas kedua jenis teh.

Pemetaan sistem rantai pasok white tea dan tea powder di dalam ( dan luar) negeri yang mencakup

aliran material, informasi, uang, logistik resiko; serta tata kelola dan kepentingan institusi terkait

rantai pasok termasuk kelembagaan

Desain dan aplikasi sistem rantai pasok white tea dan tea powder untuk memenuhi pasar terstrukur.

3. Scaling up/Spin-off technology: Dilakukan dengan stakeholder terutama untuk produksi powder

tea, input mikroba (pupuk hayati), serta rantai pasok pasar terstruktur yang melibatkan produsen;

konsumen akhir maupun pedagang perantara.

Pelibatan Instansi

Insitusi yang harus terlibat untuk memperkuat riset teh di Jabar adalah PTN/PTS di Jabar yang

memiliki rekam jejak riset teh dan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) yang sesuai dengan mandat

pendiriannya untuk melakukan risbang komoditi teh dan kina, pelaku usaha teh terutama teh rakyat,

Dinas Perkebunan Jabar dan Industri kreatif makanan/minuman. Sesuai konsep Jabar Masagi, pelibatan

Perguruan Tinggi, Pemerintahan, swasta dan masyarakat (komunitas) diharapkan dapat mempercepat

tujuan meningkatkan kembali pamor Jabar sebagai produsen teh terbesar di Indonesia dan terutama

perbaikan kualitas hidup para petani teh.

Page 36: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

36

Baseline Riset Terapan

Gambar 12.

White Teadan Tea Powder

terstandard

Optimasi Kultur teknis

Pemetaaan, desain dan

aplikasi sistem rantai pasok untuk

pasar terstruktur

Optimasi Teknologi Produksi

Penyediaan bibit

terstandard

Perbaikan Bahan

Tanam Untuk

White Tea dan

Tea Powder

Kultur teknis on

farm, off farm

Kajian

Kelembagaan

dan Pemasaran

Produk:

Gamboeng White tea

Tea Powder

Kelembagaan dan pemasaran Teh eksisting

Scale Up/ Spin off Technology:

Pemodelan rantai pasok/Komersialisasi pasar terstruktur

Pemodelan Produksi White Tea dan Tea Powder

Peningkatan Kesejahteraan Petani Teh

Page 37: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

37

BAB V

MITRA KERJA BP3Iptek

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,

pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, mitra kerja kelembagaan ilmu

pengetahuan dan teknologi terdiri atas :

A. PERGURUAN TINGGI

Perguruan tinggi sebagai salah satu unsur kelembagaan dalam sistem nasional penelitian,

pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi berfungsi membentuk sumberdaya

manusia ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam pelaksanaannya perguruan tinggi bertanggungjawab meningkatkan kemampuan

pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian pada masyarakat sesuai

dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Adapun potensi Perguruan Tinggi yang akan mendukung terhadap percepatan pembangunan di

Jawa Barat ada 379 Perguruan Tinggi, terdiri dari 11 Perguruan Tinggi Negeri dan 368 Perguruan

Tinggi Swasta.

B. LEMBAGA LITBANG

Lembaga Litbang sebagai salah saatu unsur kelembagaan dalam sistem nasional penelitian,

pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi berfungsi menumbuhkan kemampuan

pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam melaksanakan fungsinya lembaga litbang bertanggungjawab mencari berbagai invensi

dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menggali potensi pendayagunaannya.

Lembaga litbang dapat berupa organisasi yang berdiri sendiri atau bagian dari organisasi

pemerintah, pemerintah daerah, perguruan tinggi, badan usaha, lembaga penunjang dan organisasi

masyarakat.

Adapun lembaga litbang kementerian pusat yang ada di Jawa Barat adalah: sebanyak 35

Litbang yaitu:

I. WILAYAH BKKP PURWAKARTA

1. Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar, Sukamandi

2. Loka Riset Pemacuan Stok Ikan, Jatiluhur

Page 38: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

38

II. WILAYAH BKPP BOGOR

1. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

a. Balai Riset Periakanan Air Tawar Bogor

b. Loka Riset Budidaya Ikan Hias Air Tawar, Depok

c. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi

2. KEMENTERIAN PERTANIAN

a. Balai Besar Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertania (BB Biogen)

b. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian

c. Balai Besar Penelitian Veteriner

d. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan PascaPanen Pertanian Kampus Penelitian

Pertanian Cimanggu

3. BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN

a. Balai Penelitian Tanaman Hias

b. Balai Penelitian Ternak

c. Balitklimat (Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi)

d. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian

e. Badan Litbang Pertanian

f. Balai Penelitian Tanah

4. KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

a. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hasil Hutan

b. Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan

c. Pusat Litbang Konservasi Dan Rehabilitasi

d. Pusat Litbang Peningkatan Produktivitas Hutan

e. Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan Dan Pengolahan Hasil Hutan

f. Pusat Litbang Perubahan Iklim Dan Kebijakan Kehutanan

5. LIPI

a. Pusat Penelitian Bioteknologi

b. Pusat Penelitian Biologi

III. WKPP WILAYAH CIREBON

-

IV. WKPP WILAYAH PRIANGAN

1. KEMENTERIAN PERTANIAN

Page 39: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

39

a. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat

2. KEMENTERIAN PU

a. Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman

b. Puslitbang Jalan Dan Jembatan

c. Puslitbang SDA (PUSAIR) Kementerian PU

3. KEMENTERIAN ESDM

a. Puslitbangtek mineral dan batubara

4. KEMENTERIAN KESEHATAN

a. Loka Penelitian dan Pengembangan P2B2 Ciamis

5. LIPI

a. Pusat Penelitian Tenaga Listrik Dan Mekantronik

C. DUNIA USAHA DAN INDUSTRI

Dunia usaha sebagai salah satu unsur kelembagaan dalam sistem nasional penelitian,

pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi berfungsi menumbuhkan kemampuan

perekayasaan, inovasi dan difusi teknologi untuk menghasilkan barang dan jasa yang memiliki nilai

ekonomis. Dalam melaksanakan fungsinya badan usaha bertanggungjawab mengusahakan

pendayagunaan manfaat keluaran yang dihasilkan oleh perguruan tinggi dan lembaga litbang.

D. LEMBAGA PENUNJANG

Lembaga penunjang sebagai salah satu unsur kelembagaan dalam sistem nasional penelitian,

pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi berfungsi memberikan dukungan dan

membentuk iklim yang kondusif bagi penyelenggaraan kegiatan penguasaan, pemanfaatan, dan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam melaksanakan fungsinya lembaga penunjang bertanggungjawab mengatasi permasalahan

atau kesenjangan yang menghambat sinergi dan pertumbuhan perguruan tinggi, lembaga litbang dan

badan usaha.

E. ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi yang terintegrasikan pada organisasi

perangkat daerah, fungsi penelitian melekat pada fungsi manajemen perangkat daerah. Selanjutnya

fungsi penelitian yang ada pada organisasi perangkat daerah yang sifatnya untuk kepentingan regional

jawa barat, setelah dibentuknya Badan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (BP3Iptek) Provinsi Jawa Barat, bidang penelitian dikoordinasikan oleh Badan dimaksud.

Page 40: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

40

Secara operasional peran BP₃Iptek Provinsi Jawa Barat akan membentuk pola jejaring/hubungan

kelembagaan sejalan dengan yang telah ditetapkan di dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 yaitu

Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek, berfungsi membentuk pola hubungan

yang saling memperkuat antara unsur penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan Iptek dalam satu

keseluruhan yang utuh untuk mencapai tujuan memperkuat daya dukung Iptek bagi keperluan

mempercepat pencapaian tujuan pemerintah, serta meningkatkan daya saing dan kemandirian dalam

memperjuangkan kepentingan negara dalam pergaulan internasional. Unsur sebagaimana dimaksud

terdiri atas unsur kelembagaan, unsur sumber daya, dan unsur jaringan Iptek.

Dalam implementasi program-program kerja dari BP₃Iptek ini, tidak dapat terlepas dari perlunya

kerjasama dengan unit atau lembaga-lembaga lainnya. Untuk lingkungan pemerintah provinsi Jawa

Barat, relasi dari BP₃Iptekterutama akan memiliki hubungan yang sangat erat dengan BAPPEDA,

dimana BAPPEDA merupakan pengguna hasil-hasil yang diperoleh atau direkomendasikan oleh

BP₃Iptek.

Sedangkan dengan eksternal Pemprov Jabar, hubungan dengan mitra, dan komponen-komponen

komunitas lainnya menjadi penting. Relasi ini secara ringkas dapat dilihat pada Gambar-13

Konektivitas BP₃Iptek dengan Institusi terkait.

KETERKAITAN LEMBAGA EKSTERNAL BP3IPTEK

DRD ADVISORI

Perguruan Tinggi

LITBANG

DRN

LEMBAGA

PENELITIAN

BP3IPTEK

Dunia

UsahaSIDA

BAPPEDA

OPTD/SKPD

KOMUNITAS

BALAI

PENGEMBANGAN

OPTD/SKPD

Kemitraan

Peningkatan Daya Saing

Pen

ggun

aP

emba

ngun

an

Penjaminan Mutu

Masalah

Gambar 13

Jika dikaitkan dengan rancangan fungsi BP₃IptekProvinsi Jawa Barat maka dapat terbentuk pola

hubungan yang saling memperkuat antara unsur penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan Iptek dalam

satu keseluruhan yang utuh memperkuat daya dukung Iptek bagi keperluan mempercepat pencapaian

Page 41: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

41

tujuan negara, serta meningkatkan daya saing dan kemandirian dalam memperjuangkan kepentingan

negara dalam pergaulan internasional. Penjelasan secara detil dari Gambar-13 ditunjukkan pada tabel-

10 berikut ini

Tabel-10

Keterkaitan BP3Iptek dengan Institusi terkait

FUNGSI BADAN SUMBER INPUT

MITRA

PELAKU

PROSES

PEMANFAATAN

OUTPUT

1. Perumusan

kebijakan teknis

penelitian,

pengembangan

dan penerapan

Iptek

Bappeda, Ristek dikti,

Balitbang, PT. DRN,

Kementerian, DRD,

Tim Advisori

Bappeda, OPD,

PT, DRD

Bahan Kebijan

Oleh:

DRD, Bappeda,

Tim Ahli Gubernur

2. Pelaksanaan

analisis

kebijakan

pembangunan

berbasis Iptek

serta

pengembangan

sistem inovasi

daerah untuk

meningkatkan

daya saing

daerah

Bappeda, Ristek dikti,

Balitbang, PT. DRN,

Kementerian, DRD,

Tim Advisori, Dunia

Usaha

OPD, Bappeda,

Ristek dikti,

Balitbang, PT,

Litbang

Kementerian,

Dunia Usaha

Penerapan Oleh:

OPD, Bappeda,

Tim Advisori, Tim

Sida, Dunia Usaha

3. Pelaksanaan

penelitian

keratif dan

penerapan Iptek

Bappeda, Ristek dikti,

Balitbang, PT, DRN,

Kementerian, DRD,

Tim Advisori

OPD, Bappeda,

Ristek dikti,

Balitbang, PT,

Litbang

Kementerian,

Dunia Usaha,

Komunitas

Penerapan

OPD, Bappeda,

Tim Advisori, Tim

Sida, Dunia Usaha

4. Pelaksanaan

koordinasi,

Bappeda, Ristek dikti,

Balitbang, PT, DRN,

OPD, Bappeda,

Ristek dikti,

Penerapan Oleh

Page 42: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

42

FUNGSI BADAN SUMBER INPUT

MITRA

PELAKU

PROSES

PEMANFAATAN

OUTPUT

kemitraan

strategis serta

pelayanan Iptek

Kementerian, DRD,

Tim Advisori

Balitbang, PT,

Litbang

Kementerian,

Dunia Usaha,

Komunitas

OPD, Dunia Usaha,

Komunitas,

Keterangan singkatan:

PT = Perguruan Tinggi;

DRN = Dewan Riset Nasional;

DRD = Dewan Riset Daerah;

OPD = Organisasi Perangkat Daerah;

Balitbang = Badan Penelitian dan Pengembangan;

Bappeda = Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

Ristek dikti = Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Page 43: BAB I PROFIL BP Iptek - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/uploaded-files/prospektus... · daya manusia melalui Iptek, ... gambaran potensi BP 3 IPTEK kepada

43

BAB VI

PENUTUP

Prospektus Bp3iIptek merupakan dokumen mengenai informasi profil dan proyeksi

penelitian kreatif yang berpotensi untuk dikerjasamakan dengan para stakeholder yang

betujuan untuk mempercepat pembangunan jawa barat. Prospektus ini diharapkan mampu

mempublikasikan ide-ide penelitian kreatif yang akan dikembangkan dan diterapkan di jawa

barat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Diharapkan

pula BP3Iptek Provinsi Jawa Barat dapat menghasilkan kegiatan-kegiatan penelitian yang dapat

digunakan sebagai bahan perencanaan, juga dibutuhkan oleh Organisasi Perangkat Daerah dan

Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Selanjutnya Mitra kerja BP3Iptek yaitu Perguruan Tinggi, Litbang Pusat, LIPI dapat

bekerjasama dalam upaya menanggulangi permasalahan-permasalahan di Jawa Barat, sehingga

indikator pembangunan Jawa Barat yang ada dalam RPJMD dapat tercapai. Adapun penelitian

yang dilakukan oleh BP3Iptek pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan

mengoptimalkan peran para stakeholder.

Dengan diterbitkannya Prospektus BP3Iptek diharapkan seluruh stakeholder baik

kelembagaan litbang kementerian, perguruan tinggi, kabupaten/kota, dunia usaha serta

masyarakat pada umumnya dapat mengetahui hasil-hasil penelitian yang dapat diterapkan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.