Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Matematika ekonomi 1
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar belakang
Pajak merupakan pungutan yang ditarik oleh pemerintah terhadap
wajib pajak,dapat bersifat Pajak lansung, merupakan pajak yag dipungut
secara lansung dari wajib dan juga bersifat Pajak tidak lansung merupakan
pajak yang dipungut pemerintah secara tidak lansung dari wajib pajak, tetapi
melalui wajib pungut yang kemudian menyetorkan pajak kepada
pemerintah.Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada
produsen / supplier terhadap produk yang dihasilkan atau dipasarkannya.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang mendasari dalam penulisan makalah
ini adalah:
1. pengertian dari pajak dan bagian-bagian pajak?
2. Bagaimana cara menentukan titik keseimbangan pasar sebelum dan
sesudah pajak?
3. Pengertian subsidi dan bagaimana cara menetukan titik keseimbangan
pasar sebelum dan sesudah subsidi?
1.3. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Memahamii pengertian dari pajak dan bagian-bagian pajak
2. Memahami Bagaimana cara menentukan titik keseimbangan pasar
sebelum dan sesudah pajak
3. Memahami Pengertian subsidi dan bagaimana cara menetukan titik
keseimbangan pasar sebelum dan sesudah subsidi
Matematika ekonomi 2
BAB II
Pembahasan
2.1 Perpajakan
Pajak merupakan pungutan yang ditarik oleh pemerintah terhadap
wajib pajak, tanpa mendapatkan wajib pajak , tanpa mendapatkan balas jasa
lansung. Pajak yang dipungut oleh pemerintah dapat bersifat pajak lansung
dan pajak tidak lansung. Pajak lansung merupakan pajak yag dipungut secara
lansung dari wajib pajak seperti pajak kekayaan, pajak pendapatan, dan pajak
perseroan. Pajak tidak lansung merupakan pajak yang dipungut pemerintah
secara tidak lansung dari wajib pajak, tetapi melalui wajib pungut yang
kemudian menyetorkan pajak kepada pemerintah, seperti pajak penjualan dan
pajak tontonan.
Dalam pembahasan masalah perpajakan m yang ditekankan adalah
pajak tidak lansung yang berupa pajak penjualan. Dengan dibebankannya
pajak penjualan, harga yang ditawarkan oleh si penjual (penawar) pada suatu
tingkat jumlah/kuantitas tertentu akan bertambah sebesar pajak yang
dibebankan. Akibat pajak yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu,
harga untuk konsumen / pembeli akan lebih tinggi . dengan demikian jumlah
yang diminta menjadi berkurang .jadi, pengaruh pajak terhadap keseimbangan
pasar mengikuti asumsi-asumsi berikut ini:
1. Dalam pasar persaingan murni (pure competition), permintaan
konsumen hanya tergantung pada harga , sehingga fungsi permintaan
tidak berubah.
2. Produsen menyesuaikan kurva penawarannya untuk harga baru yang
telah termasuk pajak yang dikenakan.
Matematika ekonomi 3
3. Pajak dari t unit dikenakan terhadap setiap unit dari jumlah yang
dihasilkan.
Dalam pembahasan megenai perpajakan ini kita membedakan pajak
yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu atas pajak per unit dan
pajak persentase.
1) Pajak per unit
Pajak per unit adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang
tertentu. Besarnya pajak tersebut ditentukan dalam jumlah uang yang tetap
untuk setiap unit barang yang dihasilkan. Dalam hal ini, besarnya pajak per
unit dinyatakan dengan tanda “t” . dengan adanya pajak per unit sebesar t ,
maka harga yang ditawarkan oleh si penjual (penawar) akan naik sebesar t .
kenaikan ini untuk setiap tingkat jumlah / kuantitas yang ditawarkan. Dilihat
dari pengaruh pajak per unit , jika x adalah variabel kuantitas ,sedangkan p
adalah variabel harga per unit kuantitas, dan t adalah pajak per unit kuantitas,
fungsi penawaran akan bergeser ke atas sebesar t untuk setiap tingkat jumlah/
kuantitasyang ditawarkan.dalam bentuk funsi penawaran, maka fungsi
penawaran sebelum pajak adalah p = f (x), maka fungsi penawaran sesudah
pajak adalah p = f(x) + t.
Grafik funsi atau kurva penawaran sebelum dan sesudah pajak dapat
dilihat pada gambar 4.17. berdasarkan gambar ini , terlihat bahwa harga
penawaran sebelum pajak pada tingkat kuantitas x2 adalah sebesar p2 .
sementara itu, harga penawaran sesudah pajak pada tingkat kuantitas x2
tersebut adalah sebesar P2 + t.
Pengaruh pajak terhadap titik keseimbangan pasar juga dapat dilihat
pada gambar 4.17. terlihat bahwa apabila fugsi permintaan adalah D : p = g
(x) dan fungsi penawaran sebelum pajak adalah S: p = f(x), titik
keseimbangan pasarnya adalah E (x0 , p0 ). Sementara itu ,titik keseimbangan
pasar sesudah pajak adalah E1 (X1 , P1) dimana (x1 , p1) merupakan titik
Matematika ekonomi 4
perpotongan fungsi permintaan , D : p = g (x) fungsi penawaran sesudah pajak
S1 : P1 = (x) + t.
Gambar 4.17. keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Dalam bentuk umum yang lain , fungsi penawaran yaitu x = f (p),
maka fungsi penawaran sesudah pajak dapat dipecahkan dengan
menggunakan bentuk yang mudah . dengan demikian , dengan betuk fungsi
terdahulu p1 = f(x) + t, maka diperoleh p1 – t = f (x) . selanjutnya , hasil
tersebut kita subtitusikan ke dalam x = f (p) , maka didapatkan fungsi
penawaran sesudah pajak adalah x1 = f ( p1 – t ), jadi ,apabila fungsi
penawaran sesudah pajak adalah S : x = f(p), fungsi penawaran sesudah pajak
adalah S1 : x1 = f (p1- t).
Contoh 1:
Diketahui fungsi permintaan suatu barang adalah p = 12 – 2x dan fungsi
penawaran barang tersebut adalah p = 3 + x dimana x adalah variabel
kuantitas dan p adalah variabel harga dari barang tersebut. Apabila terhadap
barang ini dikenakan pajak yaitu sebesar t, = 2 maka tentukan :
Matematika ekonomi 5
a) Titik keseimbangan pasar sebelum pajak
b) Titik keseimbangan pasar sesudah pajak
c) Gambar grafik fungsi atau kurva permintaan dan peawaran sebelum
dan sesudah pajak.
Jawab:
a) Titik keseimbangan pasar sebelum pajak dapat diperoleh dengan
mencari titik perpotongan yang memenuhi persyaratan kurva-
kurva permintaan dan penawaran, yaitu:
D : p = 12 – 2x
S : p = 5 + x
12 – 2x = 3 + x
3x = 9
x= 3, maka p = 6
jadi, titik keseimbagan pasar sesudah pajak adalah pada E (3,6)
b) Titik keseimbangan pasar sesudah pajak dapat diperoleh dengan
mencari titik perpotongan yang memenuhi persyaratan kurva-
kurva permintaan da peawaran sesudah pajak, yaitu:
D : p = 12 – 2x
S1 : p = 5 + x
12 – 2x = 5 + x
3x = 7
x= 2 ⁄ , maka p = 7 ⁄
jadi, titik keseimbangan pasar sesudah pajak adalah pada
E(2 ⁄ 7 ⁄ ).
c) Untuk menggambarkan grafik fungsi atau kurva permintaan dan
penawaran, dapat dilakukan dengan bantuan titik-titik potong
Matematika ekonomi 6
fungsi tersebut dengan sumbu x dan p. titik potong fungsi
permintaan dengan sumbu x adalah p = 0, maka x = 6, jadi,
titiknya (6,0). Sedangkan , titik potong fungsi ini dengan sumbu p
adalah bila x = 0, maka p = 12, jadi titiknya (0,12). Titik potong
fungsi penawaran sebelum pajak dengan sumbu x adalah bila p =
0, maka x = -3 , jadi, titiknya (-3,0) dan titik potong fungsi ini
dengan sumbu p adalah bila x = 0, maka p = 3, jadi, titiknya
(0,3)..sedangkan, titik potong fungsi peawaran sesudah pajak
dengan sumbu x adalah bila p = 0, maka x = -5, jadi, titiknya (-5,0)
dan titik potong fungsi ini dengan sumbu p adalah bila x = 0, maka
p = 5, jadi, titiknya (0,5).grafiknya dapat dilihat pada gambar 4.18.
Gambar 4.18. kurva permintaan dan penawaran sebelum dan sesudah pajak
Matematika ekonomi 7
2) Pajak persentase
Pajak persentase adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang
tertentu. Pajak tersebutdiperhitungkan sebesar persentase (%) yang tetap dari
hasil penerimaannya. Contohnya pajak penjualan. Dalam hal ini pajak
persentase dinyatakan dengan tanda “r”. dengan adanya pajak persentase
sebesar “r”, maka harga yang ditawarkan oleh si penjual (penawar) akan naik
sebesar 1% dari harga penjualan semula. Hal ini terjadi untuk masing-masing
tingkat jumlah/kuantitas yang ditawarkan. Dilihat dari pengaruh pajak
persentase ini, jika x adalah variabel kuantitas, sedangkan p adalah variabel
harga per unit kuantitas, dan r adalah pajak per persentase, fugsi penawaran
akan bergerak ke atas sebesar r%. hal ini terjadi untuk setiap tingkat tingkat
jumlah/kuantitas yang ditawarkan. Dalam bentuk fungsi penawaran sebelum
pajak adalah p = f(x), funsi penawaran sesudah pajak adalah p1 = f(x) (1+ r) =
p (1+r). grafik fugsi atau kurva sebelumdan sesudah pajak dapat dilihat
penawaran
gambar 4.21. keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Matematika ekonomi 8
pada gambar 4.21. berdasarkan gambar ini, terlihat bahwa harga
penawaran sebelum pajak pada tingkat kuantitas x0 adalah sebesar p0,
sedangkan harga penawaran sesudah pajak pada tingkat kuantitas x0 tersebut
adalah sebesar pr = p0 + r.p0(1 + r) dimana r adalah persentase pajak yang
dikenakan.
Pengaruh pajak terhadap titik keseimbangan pasar juga dapat dilihat
pada gambar 4.21.dari gambar ini terlihat bahwa apabila fungsi permintaan
adalah D : p = g(x) dan fungsi penawaran sebelum pajak adalah S : p = f(x),
maka titik keseimbangan pasarnya adalah E (x0 , p0 ). Sedangkan,
keseimbangan pasar sesudah pajak adalah E1 (x1, p1) dimana (x1 : p1)
merupakan titik perpotongan dari fungsi permintaan D P = g(x). fungsi
penawaran sesudah pajak S1 : p = f(x)(1+r).
Dalam bentuk umum yang lain, fungsi penawaran yaitu x = f(p), maka,
fungsi peawaran sesudah pajak dapat dipecahkan dengan menggunakan p
dalam betuk yang midah. Dengan demikian, dengan bentuk fungsi terdahulu:
P1 = f(x) (1+ r) = p (1+ r)
Maka diperoleh : p =
Selanjutnya, hasil tersebut disubtitusikan ke dalam x = f(p), maka
diperoleh fungsi penawaran sesudah pajak, yaitu:
S1 : x = f(
)
Jadi, jika fungsi penawaran sebelum pajak adalah s : x = f(p), fungsi
penawaran sesudah pajak adalah
Matematika ekonomi 9
S1 : x = f(
)
Besarnya pajak persentase yang diuraikan diatas dapat disamakan
denga pajak per unit untuk suatu tingkat kuantitas tertentu, yaitu:
t = r p = r f(x) = (
)
contoh 1:
diketahui fungsi permintaan barang tersebut adalah p = 2 + 2x fungsi
penawaran suatu barang adalah p = 8 – ½ x dimana x adalah variabel
kuantitas dan p adalah variabel harga dari barang tersebut. Terhadap barang
ini dikenakan pajak sebesar r = 20%, carilah:
a. Titik keseimbangan pasar sebelum pajak
b. Titik keseimbangan pasar sesudah pajak
c. Gambarkan grafik fungsi permintaan dan penawaran sebelum dan
sesudah pajak.
Jawab :
a. Titik keseimbangan pasar sebelum pajak dapat diperoleh dengan mencari
titik perpotongan yang memenuhi persyaratan kurva-kurva permintaan
dan penawaran, yaitu:
D : p = 8 – 1/2x
S : p – 2 +2x
Matematika ekonomi 10
8-1/2x = 2 + 2x
5/2x = 6
X = 2,4 maka p = 6,8
Jadi, titik keseimbangan pasar sesudah pajak adalah pada E (2,4 ; 6,8 ).
b. Titik keseimbangan pasar sesudah pajak dapat diperoleh dengan mencari
titik perpotongan yang memenihi persyaratan kurva-kurva permintaan
dan penawaran sesudah pajak, yaitu:
D : p =8 – 1/2x
S1 : p = (2 + 2x ) 6/5 = 2,4 + 2,4x
8-1/2x = 2+2x
5/2x = 6
x= 2,4 maka p = 6,8
c. Penggambaran grafik fungsi atau kurva permintaan dan penawaran dapat
dilakukan dengan bantuan titik-titik potong fungsi-fungsi tersebut dengan
sumbu x dan p. titik potong fungsi permintaan dengan sumbu x adalah
bila p=0, maka x = 16, jadi ttiknya (16,0). Ssedangka, titik potong fungsi
ini dengan sumbu p adalahbila x =0, maka p = 8 jadi titiknya (0,8). Titik
potong funsi penawaran sebelum pajak dengan sumbu x adalah bila p = 0
, maka x = -1, jadi titiknya ( -1, 0) dan titik potong funsi ini dengan
sumbu p adalah bila x = 0, maka p = 2, jadi titiknya (0,2).sedangkan, titik
potong fungsi penawaran sesudah pajak dengan sumbux adalah bila p = 0,
maka x = -1, jadi titiknya (-1,0). Titik potong fungsi ini dengan sumbu p
adalah bila x = 0, maka p = 2,4, jadi titiknya (0;2,4).
Matematika ekonomi 11
Gambar 4.22. kurva permintaan dan penawaran sebelum dan sesudah pajak
2.2 Subsidi
Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada
produsen / supplier terhadap produk yang dihasilkan atau dipasarkannya .
dengan demikian , harga yang berlaku di pasar adalah harga yang diinginkan
pemerintah yaitu harga yang lebih rendah dengan jumlah yang dapat dibeli
masyarakat lebih besar. Besarnya subsidi yang diberikan biasanya tetap untuk
setiap unit barang yang dihasilkan atau dipasarkan. Notasi besarnya subsidi
untuk tiap unit barag yang dihasilkan atau dipasarkan.notasi besarnya subsidi
untuk tiap unit barang yang dihasilkan atau dipasarkan dinyatakan dengan s.
Oleh karena adanya subsidi, tingkat harga yang berlaku di pasar lebih
rendah. Hal ini disebabkan sebagian dari biaya-biaya untuk memproduksi dan
memasarkan barang tersebut ditanggung pemerintah yaitu sebesar subsidi.
Matematika ekonomi 12
Dengan adanya subsidi penawaran ,fungsi penawaran akan turun atau
bergeser ke bawah , sedangkan fungsi permintaan tetap.
Dengan adanya subsidi sebesar s, tingkat harga yang ditawarkan oleh
si penjual (penawar ) akan turun sebesar s untuk setiap tingkat/ jumlah/
kuantitas yang ditawarkan.
Pengaruh subsidi sebesar s, jikax adalah variabel kuantitas, sedangkan
p adalah variabel harga dan s adalah subsidi per unit
kuantitas,fungsinpenawaran akan bergeser kebawah sebesar s untuk setiap
tingkat jumlah/kuantitas yang ditawarkan. Dalam bentuk fungsi penawaran
sebelum subsidi adalah p = f(x), maka fungsi penawaran sesudah subsidi
adalah p = f(x) – s.
Grafik fungsi atau kurva penawaran sebelum dan sesudah subsidi
dapat dilihat pada gambar 4.25. dalam gambar gambar ini terlihat bahwa
harga penawaran sebelum subsidi pada tingkat kuantitas x2 adalah sebesar p2,
sedangkan harga penawaran sesudah subsidi pada tingkat kuantitas x2 tersebut
adalah sebesar p2 – s.
Gambar 4.25.kurva permintaan dan penawaran sebelum dan sesudah subsidi
Matematika ekonomi 13
Pengaruh subsidi terhadap titik keseimbangan pasar juga dapat dilihat
pada gambar 4.25. terlihat bahwa bila fungsi permintaan adalah D : p = f(x),
dan fungsi penawaran sebelum subsidi adalah S : p = f(x), titik
keseimbanganpasarnya adalah E (x0 ; p0 ). Sedangkan, titik keseimbanga pasar
sesudah subsidi adalah E1 (x1; p1 ) dimana (x1; p1 ) merupakan titik
perpotongan dari fungsi permintaan D : p = f(x) dan titik perpotongan dari
fungsi permintaan D : p = f(x) dan fungsi penawaran sesudah subsidi yaitu S :
p1 = f(x) – s.
Dalam bentuk umum yang lain ,fungsi penawaran yaitu x = f(p), maka
fungsi penawaran sesudah subsidi dapat dipecahkan dengan menggunakan p
dalam bentuk yang mudah. Berdasarkan bentuk fungsi penawaran terdahulu
,didapatkan p1 = f(x) – s dan bila diolah ,diperoleh p1 + s = 0,
Dengan mensubtitusikan kedalam bentuk fungsi x = f(p), maka fungsi
penawaran sesudah subsidi yaitu S1 : x1 = f (p1 + s). jadi , jika fungsi
penawaran sebelum subsidi adalah S : x = f (p), fungsi penawaran sesudah
subsidi adalah S1 : x1 = f (p1 + s).
Contoh 1:
Diketahui fungsi permintaan suatu barang adalah p = 10 – 1/2x dan fungsi
penawaran barang tersebut adalah p = 4+2x dimana x adalah variabel
kuantitas dan p adalah variabel harga barang tersebut . terhadap barang ini ,
diberikan subsidi yaitu sebesar s = 2. Maka , tentukan :
a) Titik keseimbangan pasar sebelum subsidi
b) Titik keseimbangan pasar sesudah subsidi
c) Gambarlah grafik fungsi atau kurva permintaan dan penawaran
sebelum dan sesudah subsidi.
Matematika ekonomi 14
Jawab:
c.)a Titik keseimbangan pasar sebelum subsidi dapat diperoleh dengan
mencari titik perpotongan yang memenuhi persyaratan kurva-kurva
permintaan dan peawaran, yaitu:
D : p = 10 – 1/2x
S : p = 4 +2x
10-1/2x = 4+2x
5/2x = 6
X = 2,4 maka p = 8,8
Jadi titik keseimbangan pasar sebelum subsidi adalah pada E (2,4 ; 8,8)
b. Titik keseimbangan pasar sesudah subsidi dapat diperoleh dengan
mencari titik perpotongan yang memenuhi persyaratan kurva-kurva
permintaan dan penawaran sesudah subsidi, yaitu:
D : p = 10 – 1/2x
S : p = 2+ 2x
10 -1/2x = 2 + 2x
5/2x = 8
X = 3,2 maka p = 8,4
Jadi, titik keseimbangan pasar sesudah subsidi adalah pada E1 (3,2 ;
8,4).
c) Untuk menggambarkan grafik fungsi atau kurva permintaan dan
penawaran dapat dilakukan dengan jalan bantuan titik-titik potong
fungsi-fungsi tersebut dengan sumbu x dan p . titik potong fungsi
permintaan dengan sumbu x adalah bila p = 0 , maka x = 20 , jadi
titiknya(20,0). Titik potong dari fungsi ini dengan sumbu p adalah bila
p = 0, maka x =-2. Jadi titiknya (-2,0), dan titik potong fungsi
penawaran sebelum subsidi dengan sumbu x adalah bila x = 0, maka p
= 4, jadi titiknya (0,4). Sedangkan , titik potong fungsi penawaran
Matematika ekonomi 15
sesudah subsidi dengan sumbu x adalah bila p = 0, maka x = -1, jadi
titiknya (-1,0). Titik potong fungsi ini dengan sumbu p adalah bila x =
0, maka p=2, jadi titiknya (0,2).
Gambar 4.26 kurva permintaan dan penawaran sebelum dan sesudah subsidi
Contoh :
Dieketahui fungsi permintaan suatu barang adalah p = x2- 12x + 36, dan
fungsi penawaran barang tersebut adalah p = x2+2x +1.terhadap barang ini
diberikan subsidi sebesar s = 5, maka carilah:
i) Titik keseimbangan pasar sebelum subsidi
ii) Titik keseimbangan pasar sesudah subsidi
Matematika ekonomi 16
iii) Besarnya subsidi yang diberikan pemerintah terhadap barang ini
iv) Gambarkanlah grafik fungsi dan kurva permintaan dan penawaran
sebelum dan sesudah subsidi
Jawab:
i. Titik keseimbangan pasar sebelum subsidi dapat diperoleh dengan
mencari titik perpotongan yang memenuhi persyaratan kurva
permintaan dan penawaran , yaitu ; p = x2-12x +36 = x
2 +2x +1 14x
= 35 x = 2,5 dan p = 12,25. Jadi, titik keseimbangan pasar sebelum
subsidi adalah pada E (2,5 ; 12,25).
ii. Titik keseimbangan pasar sesudah subsidi dapat diperoleh dengan
mencari titik perpotongan yang memenuhi persyaratan kurva-kurva
permintaan dan penawaran sesudah subsidi, yaitu:
P = x2 – 12x + 36 = x
2 + 2x – 4 14x = 40 x = 2,36 dan p =9,90
Jadi, titik keseimbangan pasar sesudah subsidi adalah pada E1 (2,86 ;
9,90).
iii. Besarnya subsidi yang diberikan pemerintah adalah 2,86 x 5 = 14,3.
iv. Oleh karena kedua kurva permintaan dan penawaran berbentuk
parabola , maka untuk menggambarkannya dapat digunakan dengan
bantuan titik potong fungsi dengan sumbu-sumbu x dan p, titik
puncak, dan sumbu simetri. Titik potong fungsi permintaan dengan
sumbu x adalah padaa titik (6;0) yang merupakan titik puncak. Titik
potong fungsi ini dengan sumbu p adalah pada titik (0, 36). Sumbu
simetrinya adalah pada x= 6. Titik (0;1). Titik potong fungsi ini
dengan sumbu x adalah pada titik (-1;0). Yang merupakan titik
puncak. Titik potong fungsi penawaran sesudah subsidi dengan sumbu
x adalah pada titik (1,24;0) dan (-3,24;0) titik puncak adalah pada titik
(-1;-5). Titik potong fungsi ini dengan sumbu p adalah pada titik (0;-
Matematika ekonomi 17
4). Gambarkan grafik atau kurva – kurva permintaan ,penawaran
sebelum da sesudah subsidi dapat dilihat 2.27.
Gambar 4.27. kurva permintaan dan penawaran sebelum dan sesudah subsidi
Matematika ekonomi 18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pajak merupakan pungutan yang ditarik oleh pemerintah terhadap
wajib pajak, tanpa mendapatkan wajib pajak , tanpa mendapatkan balas jasa
lansung. Pajak yang dipungut oleh pemerintah dapat bersifat pajak lansung
dan pajak tidak lansung.pajak yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu
atas pajak per unit dan pajak persentase.Sedangkan Subsidi merupakan
bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen / supplier terhadap
produk yang dihasilkan atau dipasarkannya.
3.2 Saran
Tentunya makalah ini masih banyak kekurangan, sebagai penulis kami
memiliki saran agar adanya penulisan yang lebih lanjut mengenai
pembahasan aplikasi dalam ekonomi tentang perpajakan dan subsidi, agar
ilmu ini dapat berkembang dan berguna bagi pembaca lainnyauntuk lebih
mudah memahaminya.