32
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 70 % waktu bangun kita digunakan untuk berkomunikasi. Komunikasi menentukan kualitas hidup kita. Komunikasi menurut John R. Wenburg dan William W. Wilmot adalah usaha untuk memperoleh makna (Mulyana, 2007: 76). Media dalam proses komunikasi mempunyai peran mensukseskan pesan yang dikirim komunikator kepada penerima (komunikan). Saat ini mulai banyak orang menggunakan media sosial sebagai alat berkomunikasi di dunia maya. Public figur seperti Katy Perri, Justin Bieber, bahkan Barrack Obama pun juga menggunakan media sosial untuk kepentingan tertentu, demikian yang terlihat dalam website socialbakers.com. Mereka menggunakan media sosial karena berbagai alasan. diantaranya untuk eksistensi diri, berhubungan dengan fans atau penggemar, atau malah berkampanye. Banyak juga yang menggunakan media sosial karena alasan hiburan. Tidak sedikit pula yang menggunakan media sosial untuk membentuk kelompok yang mempunyai hobi yang sama. Penggunaan media sosial merupakan salah satu aspek dari kajian komunikasi yang meliputi: perilaku komunikator atau komunikan, efektivitas media atau pesan, penggunaan media, kemasan pesan, konteks komunikasi, situasi komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/25990/2/jiptummpp-gdl-anggisagra-37345-2-babi.pdf · memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, ... singkat,

Embed Size (px)

Citation preview

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita. Sebuah penelitian

mengungkapkan bahwa 70 % waktu bangun kita digunakan untuk berkomunikasi.

Komunikasi menentukan kualitas hidup kita. Komunikasi menurut John R. Wenburg

dan William W. Wilmot adalah usaha untuk memperoleh makna (Mulyana, 2007:

76). Media dalam proses komunikasi mempunyai peran mensukseskan pesan yang

dikirim komunikator kepada penerima (komunikan).

Saat ini mulai banyak orang menggunakan media sosial sebagai alat

berkomunikasi di dunia maya. Public figur seperti Katy Perri, Justin Bieber, bahkan

Barrack Obama pun juga menggunakan media sosial untuk kepentingan tertentu,

demikian yang terlihat dalam website socialbakers.com. Mereka menggunakan media

sosial karena berbagai alasan. diantaranya untuk eksistensi diri, berhubungan dengan

fans atau penggemar, atau malah berkampanye. Banyak juga yang menggunakan

media sosial karena alasan hiburan. Tidak sedikit pula yang menggunakan media

sosial untuk membentuk kelompok yang mempunyai hobi yang sama.

Penggunaan media sosial merupakan salah satu aspek dari kajian komunikasi

yang meliputi: perilaku komunikator atau komunikan, efektivitas media atau pesan,

penggunaan media, kemasan pesan, konteks komunikasi, situasi komunikasi,

2

kerangka rujukan (frame of reference) komunikator atau komunikan, bidang

pengalaman (field of experience) komunikator atau komunikan, termasuk motivasi

tindakan memilih media (Hamidi, 2010: 47)

Media sosial adalah sebuah media online, di mana para penggunanya bisa dengan

mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,

wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media

sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain

mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi

sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah

komunikasi menjadi dialog interaktif.

(http://ptkomunikasi.wordpress.com/2012/06/11/pengertian-media-sosial-peran-serta-

fungsinya/)

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai

"sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi

dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-

generated content". Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :

1. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa ke

berbagai banyak orang, contohnya pesan melalui SMS ataupun internet

2. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper

3. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibanding media lainnya

4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi

3

Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan

memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi

informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial)

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun

ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa

dilakukan di mana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile

phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan

terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi. Tidak hanya di negara-negara

maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak

menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.

Jika dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa menyampaikan pendapat secara

terbuka karena suatu hal, maka tidak jika kita menggunakan media sosial. Kita bisa

menulis apa saja yang kita mau atau kita bebas mengomentari apapun yang ditulis

atau disajikan orang lain. Ini berarti komunikasi terjalin dua arah. Komunikasi ini

kemudian menciptakan komunitas dengan cepat karena ada ketertarikan yang sama

akan suatu hal.

Seperti yang sudah disinggung di atas, salah satu media sosial yang populer di

Indonesia adalah Twitter. Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan

dioperasikan oleh Twitter Inc., yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog

sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang

4

disebut kicauan (tweets). Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang

ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa dilihat secara luar, namun

pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja.

Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut.

Semua pengguna dapat mengirim dan menerima kicauan melalui situs Twitter,

aplikasi eksternal yang kompatibel (telepon seluler), atau dengan pesan singkat

(SMS) yang tersedia di negara-negara tertentu. Situs ini berbasis di San Bruno,

California dekat San Francisco, di mana situs ini pertama kali dibuat. Twitter juga

memiliki server dan kantor di San Antonio, Texas dan Boston, Massachusetts.

Sejak dibentuk pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey, Twitter telah mendapatkan

popularitas di seluruh dunia dan saat ini memiliki lebih dari 100 juta pengguna. Apa

yang luar biasa dari Twitter sehingga layanan online itu menjadi fenomena

sedemikian populer di dunia? Jawaban paling tepat mungkin karena kesederhanaan

twitter sendiri. Twiiter sangat sederhana karena layanan itu hanya memungkinkan

penggunanya menampilkan pesan berupa teks sepanjang maksimum 140 karakter di

internet.

Karena twitter hanya mengizinkan para penggunanya menampilkan pesan

singkat, maka twitter pun kerap disebut sebagai “SMS Internet”. Namun begitu, SMS

ala twitter tentu sangat berbeda dibandingkan SMS tradisional. Pada SMS tradisional,

seorang pengguna ponsel hanya dapat mengirimkan kabar melalui SMS kepada orang

5

– orang yang nomor ponselnya tercantum dalam daftar kontak. Artinya, pengguna

tersebut hanya dapat mengirimkan pesan kepada orang – orang berjumlah terbatas.

Situasi tersebut berbeda dengan twitter. Sebab dengan twitter, pengguna bisa

mengirimkan pesan singkat kepada orang – orang dengan jumlah nyaris tak terbatas.

Hal itu dapat dilakukan karena pesan yang dikirimkan ke twitter ditampilkan di

internet. Inilah kekuatan utama twitter (Fauzi, 2009: 5).

Tidak hanya itu, twitter pun dimanfaatkan sebagian orang untuk

mengumpulkan orang yang satu visi dengan mereka. Orang yang berkumpul karena

mempunyai visi yang sama, entah itu hobby atau kesukaan yang sama disebut

komunitas. Mereka menggunakan twitter untuk bertemu atau mengajak orang baru

untuk bergabung dalam komunitasnya.

Salah satu yang bisa dibilang aktif di dunia twitter adalah komunitas fotografi

Focus Universitas Muhammadiyah Malang. Sesuai dengan namanya, komunitas ini

adalah kumpulan orang yang menyukai fotografi. Keberadaan Focus Universitas

Muhammadiyah Malang bermula dari ketertarikan beberapa mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Malang terhadap fotografi dan kemudian mereka mencoba membuat

sebuah wadah yang dapat menghimpun sekaligus menyatukan mahasiswa-mahasiswi

yang mempunyai hobi yang sama dibidang fotografi. Komunitas fotografi Focus

Universitas Muhammadiyah Malang sudah melakukan banyak kegiatan di beberapa

tempat di Malang. Twitter benar – benar diminati semua kalangan. Tidak terkecuali

6

untuk komunitas fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang yang

menggunakan media sosial twitter untuk sharing tentang fotografi di dunia maya.

Terkadang kita menemukan sekelompok orang yang lebih memilih

berkomunikasi melalui twitter dengan rekan – rekannya di dunia maya dibanding di

dunia nyata sendiri. Hal ini menarik untuk diteliti karena pada dasarnya manusia

memang butuh berkomunikasi.Tapi tak bisa dipungkiri jika komunikasi lewat dunia

maya lebih memberikan kenyamanan bagi kita yang berkomunikasi, sehingga orang

yang sudah terlanjur nyaman dengan dunia maya melupakan esensi sebenarnya dari

komunikasi yaitu tatap muka. Namun seringkali kita terjebak dalam realitas

permainan dunia maya. Kitapun tak jarang mengakui bahwa dunia maya lebih

memberikan kenyamanan bagi kita yang berkomunikasi.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat terungkap bagaimana komunitas

fotografi Focus UMM menggunakan media sosial twitter. Mengingat praktek

komunikasi kian berkembang seiring munculnya teknologi – teknologi canggih

seperti internet yang mendukung proses komunikasi itu sendiri. Penelitian ini juga

diharapkan memberi kontribusi dalam melakukan pengujian (retest) terhadap teori

yang digunakan (Hamidi, 2010: 48).

7

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut: “Bagaimana twitter dijadikan media sharing tentang fotografi oleh

komunitas Focus Universitas Muhammadiyah Malang?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan

bagaimana twitter dijadikan media sharing tentang fotografi oleh komunitas Focus

Universitas Muhammadiyah Malang.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi ilmu pengetahuan serta wawasan dalam dunia akademik

bagi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, ketika akan melaksanakan

penelitian – penelitian selanjutnya terkait dengan penggunaan media

sosial dalam aktivitas komunikasi yang mana keberadaannya kini

cukup banyak diminati masyarakat kita yang notabene pengguna aktif

media.

8

b. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

juga pengetahuan baru bagi mahasiswa tentang penggunaan twitter di

kalangan komunitas yang mendominasi penggunaan twitter dalam

kehidupan sehari – hari. Bagi dosen khususnya Ilmu Komunikasi

penelitian ini dapat pula dijadikan referensi yang digunakan sebagai

bahan pengajaran. Selain itu hasil penelitian dapat diharapkan

memberikan suatu gambaran fenomena baru bagi perancang situs –

situs komunitas.

E. Tinjauan Pustaka

E.1 Komunikasi Massa

1. Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media

cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja komunikasi

massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication

(media komunikasi massa). Media massa apa? Media massa yang

dihasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada

media yang bukan media massa yakni media tradisional seperti

kentongan, angklung, gamelan, dan lain-lain. Jadi, di sini jelas media

9

massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran

dalam komunikasi massa. (Nurudin,2009: 3-4).

Dalam perkembangan komunikasi massa yang sudah sangat modern

saat ini, muncul satu perkembangan tentang media massa yakni

ditemukannya internet. Belum ada, untuk tidak mengatakan tidak ada,

bentuk media dari definisi komunikasi massa yang memasukkan

internet dalam media massa. Padahal jika ditinjau dari ciri, fungsi, dan

elemennya, internet jelas masuk dalam bentuk komunikasi massa.

Dengan demikian, bentuk komunikasi massa bisa ditambah dengan

internet (Nurudin, 2009: 5).

Mursito menyampaikan beberapa karakteristik dari komunikasi

massa, yaitu penyampaian pesan (melalui media massa) yang ditujukan

ke khalayak luas, heterogen, anonim, tersebar serta tidak mengenal

batas geografis-kultural. Khalayak luas dan heterogen artinya “semua

orang” yang tertepa oleh media (media eksplosure), dengan tidak

membedakan usia, jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, pendidikan,

perbedaan kultur, dan sebagainya. Anonym artinya media tidak

mengenal siapa saja yang diterpa oleh pesannya. Sedang tidak

mengenal batas geografis berhubungan dengan kemampuan teknologi

media, teknologi komunikasi, yang secara teoritis memang dapat

mencapai wilayah yang terbatas (Mursito, 2006: 13).

10

2. Komunikasi Bermedia Internet

Menurut Septiawan Santana Kurnia dalam bukunya Jurnalisme

Kontemporer, internet adalah sebuah medium terbaru yang

mengkonvergensikan seluruh karakteristik media dari bentuk-bentuk

yang terdahulu. Apa yang membuat bentuk-bentuk komunikasi berbeda

satu sama lain bukanlah penerapan aktualnya, namun perubahan dalam

proses komunikasi seperti kecepatan komunikasi, harga komunikasi,

persepsi pihak-pihak yang berkomunikasi, kapasitas storage dan

fasilitas tempat mengakses informasi, densitas (kepekatan atau

kepadatan) dan kekayaan arus-arus informasi, jumlah fumgsionalitas

atau intelejen yang dapat ditransfer. Jadi menurut Santana, titik esensi

adalah bahwa keunikan internet terletak pada efisiensinya sebagai

sebuah medium (Kurnia, 2005: 135-136).

Secara akademis, komunikasi bermedia internet merupakan konsep

dan area studi yang relatif masih baru dan belum banyak tersentuh.

Beberapa eksplorasi tentang media internet memberikan kontribusi

pada terminology komunikasi bermedia internet atau computer

mediated communication. Pixy Ferris mendefinisikan komunikasi

bermedia internet sebagai “interaksi secara interpersonal yang

dihubungkan oleh computer, yang meliputi komunikasi asynchronous

dan synchronous melalui fasilitas dalam internet”. Sementara itu,

11

terminologis aplikatifnya komunikasi bermedia internet adalah

“penggunaan computer beserta fasilitas dan kemampuannya untuk

didayagunakan sebagai alat penyampai pesan baik bersifat massa

ataupun pribadi” (Effendi, 2010: 130-142).

3. Teori –Teori Penggunaan Media

a. Teori Media Richness

Dijelaskan oleh beberapa peneliti (Trevino & Lengel dkk, 1987)

sebagai kemampuan media untuk membawa informasi. Sitkin,Sutcliffe,

dan Barrios-Choplin (1992, dalam Newberry, 2001) mengidentifikasi

dua komponen kemampuan media untuk membawa informasi, yaitu

kapasitas pendukung data dan kapasitas pendukung simbol. Kapasitas

pendukung data yang dimaksud adalah kemampuan media

untuk menyalurkan data. Contohnya Twitter yang mampu menyalurkan

tweets dari para pengguna dengan cepat. Sedangkan

kapasitas pendukung simbol adalah kemampuan media untuk

membawa informasi dari informasi itu sendiri atau tentang individu

yang berkomunikasi secara simbolik. Contohnya,di Facebook ada

emoticon yang digunakan pengguna untuk mewakili ekspresinya ketika

chatting dengan teman.

12

Newberry (2001) menyebutkan ada beberapa kriteria yang

ditentukan untuk menilai kekayaan media, diantaranya adalah

kemampuan media untuk memberikan umpan balik (feedback),

memberikan isyarat yang mewakili bahasa tubuh, memungkinkan pesan

untuk dibuat dan diolah sesuai penerima, dan menyalurkan perasaan

atau emosi komunikator.

www.learngen.org/resources/module/lgend101_norm1/200/2100/211_

3.html.

b. Teori Penggunaan dan Pemenuhan (Uses and Gratification

Theory)

Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan (Uses and

Gratification Theory) adalah salah satu teori komunikasi yang menitik-

beratkan penelitian pada perilaku pemirsa sebagai penentu pemilihan

pesan dan media. Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama

yang mengenalkan teori ini. Teori ini diperkenalkan pada tahun 1974

dalam bukunya The Uses on Mass Communication : Current

Perspectives on Gratification Research.

Uses and Gratifications Theory menunjukkan bahwa yang menjadi

permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan

perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan

pribadi dan sosial khlayak. Jadi, bobotnya ialah pada khalayak yang

13

aktif yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus.

Riset yang dilakukan dengan pendekatan teori ini pertama kali

dilakukan pada tahun 1940-an oleh Paul Lazarfeld yang meneliti alasan

masyarakat terhadap acara radio berupa opera sabun dan kuis serta

alasan mereka membaca berita di surat kabar. Kebanyakan perempuan

yang mendengarkan opera sabun di radio beralasan bahwa dengan

mendengarkan opera sabun mereka dapat memperoleh gambaran ibu

rumah tangga dan istri yang ideal atau dengan mendengarkan opera

sabun mereka merasa dapat melepas segala emosi yang mereka miliki.

Sedangkan para pembaca surat kabar beralasan bahwa dengan

membaca surat kabar mereka selain mendapat informasi yang berguna,

mereka juga mendapatkan rasa aman, saling berbagai informasi dan

rutinitas keseharian.

Riset yang lebih mutakhir dilakukan oleh Dennis McQuail dan

kawan-kawan dan mereka menemukan empat tipologi (pemetaan)

motivasi khalayak yang terangkum dalam skema media – persons

interactions (Ketertarikan orang-orang terhadap media) sebagai berikut:

Diversion, yaitu melepaskan diri dari rutinitas dan masalah; sarana

pelepasan emosi,

Personal relationships, yaitu persahabatan; kegunaan sosial,

14

Personal identity, yaitu referensi diri; eksplorasi realitas; penguatan

nilai,

Surveillance, yaitu bentuk-bentuk pencarian informasi.

Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan dapat dikatakan tidak

sempurna saat digunakan untuk menilai media yang telah digunakan

secara ritual (kebiasaan). Namun teori ini tetap tepat untuk digunakan

untuk menilai hal-hal spesifik tertentu yang menyangkut pemilihan

pribadi saat menggunakan media. Teori ini juga merupakan kebalikan

dari teori peluru. Dalam teori peluru media sangat aktif dan all

powerfull, sementara audience berada di pihak yang pasif. Sedangkan

dalam teori uses and gratifications ditekankan bahwa audience aktif

untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan

kebutuhannya. (Teori Komunikasi Massa : Teori Penggunaan dan

Pemenuhan, dalam http://duniaku--duniamu.blogspot.com/2010/09/teori-

komunikasi-masa-teori-penggunaan.html)

E.2 TWITTER

1. Pengertian Twitter

Twitter adalah situs jejaring sosial (social networking site) yang

berbasis microblogging (Yulius, 2009: 10). Di twitter postingan yang lazim

disebut tweets akan dibatasi maksimal 140 karakter (Diki, 2010: 51). Twitter

15

merupakan situs microblogging gratis yang dapat dimanfaatkan oleh siapa

saja. Prinsip utama microblogging adalah pesan yang dapat disampaikan

dibatasi oleh jumlah karakter tertentu, umumnya tidak lebih dari 200 karakter.

Yang membedakan mikroblog dengan blog lainnya adalah mikroblog

memiliki ukuran yang lebih kecil dari ukuran blog sebenarnya. Akan tetapi

tujuannya tetap sama yaitu pengguna menulis topik tertentu. Bila blog disebut

citizen journalism dalam bentuk artikel, maka microblogging (twitter) adalah

citizen journalism dalam bentuk pesan singkat (Yulius, 2009: 12)

2. Sejarah Twitter

Menurut Yulius (2009: 11) kata twitter berasal dari kata “tweet” yang

diartikan sebagai kicauan burung. Burung berkicau tidak pernah panjang.

Kicauan burung itu singkat namun kontinyu. Dengan konsep itulah twitter

dibuat. Orang yang mengirim statusnya ke publik disebut “tweeting”. Pesan

yang dikirim disebut “tweet”.

Twitter dikembangkan pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey bersama

dengan Evan Williams dan Biz Stone. Twitter.com merupakan situs

microblogging sekaligus social networking yang sangat populer (Diki, 2010:

51). Twitter adalah jejaring sosial dan micro-blogging di mana pengguna

dapat memberikan informasi update (perbaruan) informasi tentang diri, bisnis

dan lain sebagainya.

16

Sejak muncul pada tahun 2006, twitter memang merupakan fenomena

dan dianggap sebagai sensasi global yang mampu menarik para selebriti

seperti Stephen Fry, Ashton Kutcher, Demi Moore, Jonathan Ross dan Lily

Allen (Yulius, 2009: 67, Dalam Lestari, Dessy, Ika. 2011. Motivasi

Penggunaan Twitter Sebagai Media Sosial Dalam Berkomunikasi. Malang:

Universitas Muhammadiyah Malang) .Catatan ini membuktikan bahwa

keberadaan twitter memang sangat diminati oleh berbagai kalangan.

Kelebihan twitter yang menjadikannya sebagai mikroblog terlaris saat ini

dikarenakan beberapa hal sebagai berikut (http://febryhadinata.wordpress.com) :

a. Mudah untuk mencari berita terbaru, karena dibantu dengan fitur

Trending Topics

b. Bentuknya yang sangat sederhana (140 karakter untuk tiap

shoutout) membuat web ini lebih cepat di-load baik di mobile browser

ataupun desktop browser

c. Hashtag (#) – dengan hashtag pengguna bisa membuat sebuah

conversations sendiri ke beberapa orang sekaligus

d. Sistem following dan follower

Adapun yang dikemukakan Yulius (2009) mengenai kelebihan twitter yaitu:

a. Jaringan yang fokus, dengan komunikasi yang berkualitas

17

b. Bertemu dengan orang – orang yang memiliki ketertarikan yang

sama

c. Fitur bersifat tertutup (terbatas).

3. Istilah dalam Twitter

a. Tweet: Apa yang pengguna tulis (post) di Twitter, itu yang dinamakan

Tweet. Dalam Bahasa Indonesia, Tweet memiliki terjemahan kicauan.

b. Mention: Fungsinya bisa untuk me-reply tweet teman pengguna,

membuat link kepada nama yang dimaksud.

c. Direct Messages: Direct Message biasa disingkat DM. Pengiriman

pesan pribadi yang tidak bisa dibaca oleh pengguna lainnya.

d. ReTweet: ReTweet biasa disingkat RT. ReTweet adalah mengulang apa

yang di-tweet oleh orang lain, sehingga tweet tersebut akan terlihat oleh

follower dan begitu seterusnya, maka dengan meng-RT sebuah tweet akan

menyebar kemana-mana.

e. Tweeps: Sebutan untuk pengguna twitter.

f. Hash Tags: karena twitter hanya menyediakan 140 karakter untuk

tweet, maka akan sulit untuk menelusuri tweet yang bersambung, misalnya

membahas sebuah topik yang spesifik tentang Indonesia, maka

digunakanlah Hash Tags, penggunaan dengan cara menambahkan karakter

18

(#) di kata Indonesia menjadi #Indonesia. Dan ketika di-search tweet

tentang Indonesia akan ada di list hasil pencarian.

g. Trending Topics: Topik yang sedang ramai dibicarakan di twitter pada

saat ini (real time).

h. Avatar: Gambar profil pengguna yang akan muncul di profil twitter

pengguna.

E.3 Komunitas

Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas (community)

yang juga menekankan kesamaan atau kebersamaan. Komunitas adalah

sekelompok orang yang berkumpul atau hidup bersama untuk mencapai

tujuan tertentu, dan mereka berbagi makna dan sikap. Tanpa komunikasi tidak

akan ada komunitas. Komunitas bergantung pada pengalaman dan emosi

bersama, dan komunikasi berperan dan menjelaskan kebersamaan itu. Oleh

karena itu, komunitas juga berbagi bentuk – bentuk komunikasi yang

berkaitan dengan seni, agama dan bahasa, dan masing – masing bentuk

tersebut mengandung dan menyampaikan gagasan, sikap, perspektif,

pandangan yang mengakar kuat dalam sejarah komunitas tersebut (Mulyana,

2007: 46).

19

Komunitas Virtual

Komunitas virtual adalah kelompok orang – orang yang terbiasa

menggunakan multimedia untuk berkomunikasi. Karena terbiasa

menggunakan multimedia, mereka terbiasa pula dengan virtual reality. Virtual

reality sendiri adalah realitas sintesis, yang merujuk pada lingkungan yang

“menyelubungi” atau “menghidupkan secara sensual”, yang diperoleh seorang

individu dengan cara menghubungkan dirinya ke komputer. Dengan

demikian, para individu yang menggunakan multimedia ada yang paham

bahwa sesungguhnya mereka sering berhadapan dengan ilusi. Tetapi, di antara

mereka ada yang tidak peduli. Tentu saja sikap ini tidak akan mendatangkan

masalah bila mereka bisa membedakan ilusi dan dunia nyata.

Bisa saja muncul penilaian bahwa komunitas virtual bukan komunitas yang

riil sesuai dengan konsep sosiologi, melainkan komunitas semu (pseudo

community). Bukankah persyaratan sebuah komunitas adalah hubungan antar

indivdu dalam komunitas harus berdasarkan hubungan interpersonal?

Bukankah hubungan antara individu dalam komunitas virtual dilakukan lewat

komputer multimedia? Tetapi, interaksi antara individu dalam komunitas

virtual ada dan riil. Para anggota komunitas virtual tidak pernah

mempersoalkan semu atau tidak. Bagi mereka, yang penting adalah mereka

eksis dan bisa memuaskan kebutuhan informasi mereka (Abrar, 2003: 112 -

113).

20

E.4 Focus UMM

Keberadaan Focus UMM bermula dari ketertarikan beberapa

mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang terhadap fotografi dan

kemudian mereka mencoba membuat sebuah wadah yang dapat menghimpun

sekaligus menyatukan mahasiswa-mahasiswi yang mempunyai hobi yang

sama dibidang fotografi. Berawal dari keinginan yang kuat itulah maka

beberapa mahasiswa yang terdiri dari : Agus Wahyudi, M. Yazid, Nafis,

Vivie, Sukamto, Ima, dan Wawan Wahyudianto, berhasil membentuk wadah

yang pertama kali dikenal dengan nama Fotografi Club UMM Student

(FOCUS) pada tanggal 22 November 1992. Nama Focus kemudian lebih

dikenal dengan sebutan Kelompok Mahasiswa Peminat Fotografi.

Focus UMM disahkan melalui surat keputusan Rektor NO. E.2.J/

152/UMM/X/1995. Kedudukan Focus di Universitas adalah UKM (Unit

Kegiatan Mahasiswa). Sampai saat ini Focus UMM sudah berusia 17 tahun,

dan selama 17 tahun ini terus dan tak putus memainkan peranannya sebagai

lembaga yang bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat

kefotografian dan keorganisasian. Dalam kurun waktu 17 tahun, berikut ini

adalah orang-orang yang pernah dan sedang memimpin Focus / Ketua Umum

Focus UMM

21

1. Nafis (1992 -1995)

2. Dwi Wayana (1995 - 1996)

3. Masrukh (1996 - 1997)

4. Agus Suharto (1997 - 1998)

5. Adi Wiratmo (1998 - 1999)

6. AndiMansyur (1999 - 2000)

7.Bahtiar Dwi Susanto (2000 - 2001)

8. Mavina (2001 - 2002)

9.Nurul Huda (2002 - 2003)

10. Kusharjanto (2003 - 2004)

11. Dwi Harsono (2004 - 2005)

12. Syaiful Bahri (2005 - 2006)

13. M.Amir Murtadho (2006 - 2007)

14. Arif Yudi Susanto (2007 - 2008)

15. Sarifudin Siswanto (2008 - 2009)

16.Prima Satya Nugraha (2009 - 2010)

17.Dedik Suharmanto (2010 - 2011)

18.Gunawan (2011 - 2012)

19.Decky Mahar Lesmana (2012 - 2013)

20.Yasir Sani (2013 - 2014)

(Sejarah Focus UMM dalam http://focus.umm.ac.id/home.php?lang=id)

22

E.5 Penelitian Terdahulu

Studi penelitian terdahulu dilakukan peneliti untuk menjadi bahan acuan

yang mampu memberikan rumusan asumsi dasar bagi pengembangan kajian.

Peneliti mencari studi penelitian yang memiliki hubungan dengan penelitian

yang akan dilakukan, dalam konteks subjek, metodologi maupun perspektif

penelitian.

Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang berjudul “Motivasi

Penggunaan Twitter sebagai Media Sosial dalam Berkomunikasi (Studi pada

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah

Malang Pengguna Twitter)” oleh Dessy Ika Lestari, Universitas

Muhammadiyah Malang, 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap

juga mendeskripsikan, apa motivasi mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi

FISIP Universitas Muhammadiyah Malang menggunakan Twitter sebagai

media sosial dalam berkomunikasi. Hasil dari penelitian ini adalah :

untuk menjalin komunikasi serta mempererat hubungan silahturahmi

melepaskan kejenuhan

mendapatkan informasi dan sebagai sarana eksistensi diri

F. Fokus Penelitian

23

F.1 Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Sharing Tentang Fotografi

Penggunaan media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena terhadap

arus informasi tentang fotografi di Indonesia, khususnya Focus UMM. Media

sosial yang digunakan sebagai media sharing tentang fotografi Focus UMM

adalah Twitter. Focus UMM memiliki akun Twitter resmi yaitu @focus_umm

dengan followers lebih dari 1000. Adapun penggunaan twitter pada Focus

UMM adalah sebagai berikut :

1. Tweet/status, kalimat yang ditulis pada twitter oleh Focus UMM yang

ditujukan pada seluruh folowersnya

2. Mention/reply, respon/jawaban yang ditujukan kepada pengguna

twitter yang dicantumkan akunnya dalam kalimat yang diposting oleh

Focus UMM

3. Retweet, mengulang kalimat/status yang diposting oleh akun lain yang

bertujuan agar seluruh followers dari Focus Umm dapat mengetahui

dan membacanya

4. Share Foto, meng-upload/posting foto yang ditujukan pada seluruh

followers Focus UMM untuk dilihat dan dikomentari

24

Gambar 1.1 Penggunaan Media Sosial Twitter pada Focus UMM

Sumber: http://mobile.twitter.com/focus_umm/status

25

F.2 Media Sosial

Media sosial merupakan media di mana user dapat membuat konten dan

aplikasi serta memungkinkan user tersebut untuk berinteraksi dan bertukar

wawasan dengan user lain. Dan berikut ini merupakan beberapa daftar dari

media sosial.

a. Online Forums (seperti Digitalpoint)

b. Blogs (seperti Blogger)

c. Social Networking (seperti Twitter)

d. Social Bookmarking (seperti Digg)

e. Video Sharing (seperti Youtube)

f. Photo Sharing (seperti Flickr)

g. Streaming Sites (seperti Ustream)

h. User Reviews (seperti Amazon)

i. Crowdsourcing (seperti Wikipedia)

(http://www.kangmusa.com/2010/11/definisi-social-media.html)

26

G. METODE PENELITIAN

G.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif lebih

berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan penghayatan

(verstehen). Metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna

suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut

perspektif peneliti sendiri.

Responden dalam metode kualitatif berkembang terus (snowball) secara

bertujuan (purposive) sampai data yang dikumpulkan dianggap memuaskan.

Alat pengumpul data atau instrument penelitian dalam metode kualitatif ialah

si peneliti sendiri. Jadi, peneliti merupakan key instrument dalam

mengumpulkan data, si peneliti harus terjun sendiri ke lapangan secara aktif.

Teknik pengumpulan data yang sering digunakan ialah observasi partisipasi,

wawancara, dan dokumentasi. Teknik angket tidak digunakan dalam

pengumpulan data (Husaini, 2009:78-79).

G.2 Tipe dan Dasar Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif yang berarti bersifat

menggambarkan atau melukiskan suatu hal. Menggambarkan atau melukiskan

dalam hal ini yaitu berupa gambar-gambar atau foto-foto yang didapat dari

data lapangan atau peneliti menjelaskan hasil penelitian dengan gambar-

27

gambar dan dapat pula berarti menjelaskannya dengan kata-kata. Keduanya

dalam laporan penelitian dapat digunakan agar saling melengkapi (Husaini,

2009:129).

Dasar penelitian ini adalah analisis isi kualitatif. Analisis isi kualitatif

digunakan oleh peneliti komunikasi untuk mengkaji konten makna yang ada

pada objek-objek komunikasi, yaitu melakukan interpretif terhadap simbol-

simbol,logo-logo dan brand yang digunakan di dalam bidang komunikasi.

Sebagaimana dikatakan oleh (Kippendorff,1991,p.29), analisis isi kualitatif,

membantu peneliti komunikasi untuk mengkaji keajegan isi komunikasi

secara kualitatif, yaitu peneliti komunikasi memaknakan isi komunikasi,

membaca simbol-simbol, memaknakan isi interaksi simbolik yang terjadi

dalam komunikasi. (Analisis isi [content analysis] kualitatif dalam

http://komunikasi.univpancasila.ac.id/index.php?option=com_content&view=

article&id=69&itemid=)

G.3 Ruang lingkup penelitian

Peneliti membatasi ruang lingkup yang akan diteliti agar penelitian tetap

pada objek (fokus penelitian) dari awal hingga akhir penelitian. Penelitian

difokuskan pada penggunaan twitter sebagai media sharing tentang fotografi

pada komunitas fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang.

28

G.4 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada bulan April 2014 dalam media sosial

twitter. Lokasi penelitian ini dilakukan di mana saja pada saat peneliti

mengoperasikan situs jejaring sosial twitter.

G.5 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang

diperhitungkan sebagai subyek penelitian. Dalam pengertian yang lain,

unit analisis diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan

focus/komponen yang diteliti. Unit analisis ini dilakukan oleh peneliti agar

validitas dan reabilitas penelitian dapat terjaga. Karena terkadang peneliti

masih bingung membedakan antara objek penelitian, subyek penelitian

dan sumber data. (http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-

unit-analisis-dalam-penelitian.html)

Pada penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah tweet-tweet dari

akun twitter komunitas fotografi Focus Universitas Muhammadiyah

Malang yaitu @focus_umm. Peneliti mengumpulkan data/per-tweet yang

berisi tentang fotografi dan memposisikan berdasarkan kategorisasi yang

telah dirumuskan.

29

G.5 Struktur Kategori

Kategorisasi

Informasi pembelajaran Sharing foto Penghubung

antar

komunitas

Berisi tentang

pemberitahuan

yang berkaitan

dengan kegiatan

fotografi yang

diadakan oleh

komunitas

fotografi Focus

UMM

Memberikan

pengetahuan

umum/khusus

tentang ilmu

fotografi

Bertujuan agar

foto-foto yang

di-upload dapat

dicermati serta

memberikan

motivasi pada

pecinta fotografi

Menandakan

keberadaan

pada

komunitas

fotografi lain

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dalam penelitian dengan tujuan

memperoleh data. Data dalam penelitian ini didapat/diperoleh dengan cara

dokumentasi. Dokumentasi yang didapat/diperoleh berupa capture dari bentuk

komunikasi yang dilakukan oleh komunitas fotografi Focus Universitas

Muhammadiyah Malang melalui media sosial twitter. Setelah

pendokumentasian dilakukan, kemudian peneliti akan melakukan analisis

terhadap data sesuai dengan dasar penelitian yang digunakan. Pedoman yang

digunakan hanya berupa garis – garis besar permasalahan yang akan

diungkap. Teknik ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasa keingintahuan

dan wawasan peneliti.

30

I. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode

tertentu. Pada saat dokumentasi, peneliti sudah melakukan analisis terhadap

data yang sudah dikumpulkan. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data

reduction, data display, dan conclusion drawing/verification (Sugiyono, 2011:

246).

Gambar 1.2 Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan Huberman Sumber: Sugiyono, 2011: 247

a. Data Reduction (Reduksi data) berarti merangkum, memilih hal – hal

yang pokok, memfokuskan pada hal – hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan

(Sugiyono, 2011: 247).

Data

Display

Data collection

Conclusions

drawing/veryfyin

g

Data

reductio

31

b. Data Display (penyajian data) dalam penelitian kualitatif, penyajian data

bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman

(1984) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang

bersifat naratif. Dengan menyajikan data maka akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan

apa yang telah dipahami tersebut (Sugiyono, 2011, 249).

c. Conclusion Drawing/verification langkah selanjutnya dalam analisis data

kualitatif adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti – bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti – bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali mengumpulkan data, maka kesimpulan

yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono,

2011: 252 – 253).

32