16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk menghadapi tantangan ekonomi global, perusahan di sektor keuangan khususnya perbankan syariah harus mampu mengembangkan usahanya untuk memberikan kemaslahatan terbesar bagi masyarakat dan berkontribusi secara optimal bagi perekonomian nasional. Perbankan syariah dalam menjalankan kewajibannya sebagai perusahaan keuangan berpedoman kepada dasar hukum syariah yaitu Al-quran dan Hadits. Pada implementasinya, sistem perbankan syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (profit loss sharing) karena adanya pengharaman riba. Sebagaimana firman allah swt dalam Q.S Al-Baqarah (2) ayat 276 sebagai berikut : ٍ يم ثَ أٍ ارّ فَ كّ لُ كْ ب حُ يَ ُ هّ ل الَ وۗ اتَ قَ دّ ي الص بْ رُ يَ ا وَ ب الرُ هّ ل الُ قَ حْ مَ يArtinya : allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 1 tentang Perbankan Syariah Pasal 2 dan 3 yang menyatakan bahwa Perbankan Syariah dalam melakukan kegiatan usahanya berasaskan prinsip syariah, demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian dan perbankan syariah bertujuan 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah Pasal 2 dan 3.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk menghadapi

tantangan ekonomi global, perusahan di sektor keuangan khususnya perbankan

syariah harus mampu mengembangkan usahanya untuk memberikan kemaslahatan

terbesar bagi masyarakat dan berkontribusi secara optimal bagi perekonomian

nasional.

Perbankan syariah dalam menjalankan kewajibannya sebagai perusahaan

keuangan berpedoman kepada dasar hukum syariah yaitu Al-quran dan Hadits.

Pada implementasinya, sistem perbankan syariah beroperasi berdasarkan prinsip

bagi hasil (profit loss sharing) karena adanya pengharaman riba. Sebagaimana

firman allah swt dalam Q.S Al-Baqarah (2) ayat 276 sebagai berikut :

بُّ كُلَّ كَفَّارٍ أثَِّيمٍ دقََاتِّ ۗ وَاللَّهُ لََ يحُِّ بَا وَيرُْبِّي الصَّ يمَْحَقُ اللَّهُ الر ِّ

Artinya : allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan allah tidak

menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 20081

tentang Perbankan Syariah Pasal 2 dan 3 yang menyatakan bahwa Perbankan

Syariah dalam melakukan kegiatan usahanya berasaskan prinsip syariah,

demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian dan perbankan syariah bertujuan

1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

Pasal 2 dan 3.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

2

menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan

keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Dengan prinsip ini,

maka akan memberikan alternatif yang saling menguntungkan antara masyarakat

atau nasabah dan bank. Serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi,

investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan

dalam berproduksi dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi

keuangan. Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan

dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip syariah.2 Dibawah ini

Total Pembiayaan Bank Umum Syariah pada bulan Desember tahun 2018 adalah

sebagai berikut :

Gambar 1.1

Total Pembiayaan Bank Umum Syariah Pada Desember 2018

Sumber : Laporan Publikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), data diolah (2020)

2 Ismail, Perbankan Syariah, (Surabaya: Prenadamedia Group,2011), hal.105

13

33

1

21

4

28

67

5 6 4 47

0,070

10

20

30

40

50

60

70

80

To

tal

Pem

bia

yaa

n (

dal

am t

rili

un r

up

iah)

Bank Umum Syariah

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

3

Dari gambar 1.1 diatas menunjukkan bahwa total pembiayaan bank umum

syariah pada bulan Desember tahun 2018. Total pembiayaan pada bank umum

syariah yang menduduki posisi paling tertinggi yaitu terdapat pada Bank Syariah

Mandiri yang memiliki total pembiayaan sebesar Rp. 67 triliun. Bank Aceh

Syariah memiliki total pembiayaan pada tahun 2018 adalah sebesar Rp. 13 triliun.

Bank Muamalat Indonesia mempunyai total pembiayaan bank adalah sebsar Rp.

33 triliun. Pada Bank BRI Syariah, total pembiayaan yang dimiliki oleh bank

tersebut adalah sebesar Rp. 21 triliun. Bank BNI Syariah memiliki total

pembiayaan pada Desembaer tahun 2018 adalah sebesar Rp. 28 triliun. Bank

Panin Dubai Syariah memiliki jumlah total pembiayaan yang diberikan kepada

deposan adalah sebesar Rp. 6 triliun pada Desember 2018. Bank Tabungan

Pensiunan Nasional Syariah memiliki total pembiayaan sebesar Rp. 7 triliun.

Bank Mega Syariah memiliki jumlah pembiayaan pada bulan Desember 2018

adalah sebesar Rp. 5 triliun. Bank Bukopin syariah, Bank BCA Syariah dan Bank

Jabar Banten Syariah memiliki total pembiayaan yang disalurkan pada periode

Desember 2018 adalah sama-sama sebesar Rp. 4 triliun. Total pembiayaan yang

disalurkan pada bulan Desember 2018 oleh Bank Victoria Syariah yaitu sebesar

Rp. 1 triliun. Sedangkan total pembiayaan yang disalurkan paling terendah terjadi

pada Maybank Syariah Indonesia yang hanya sebesar Rp. 0,07 triliun pada akhir

tahun 2018.

Total aset merupakan total harta yang dimiliki oleh perusahaan yang

berperan dalam operasi perusahaan misalnya kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

4

yang tak berwujud dan lain sebagainya.3 Dibawah ini Total Aset Bank Umum

Syariah pada bulan Desember Tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Gambar 1.2

Total Aset Bank Umum Syariah Pada Desember 2018

Sumber : Laporan Publikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), data diolah (2020)

Dari gambar 1.2 diatas menunjukkan bahwa total aset yang dimiliki bank

umum syariah pada bulan Desember tahun 2018. Total aset yang dimiliki oleh

bank umum syariah pada bulan desember tahun 2018 paling banyak dimiliki oleh

Bank Syariah Mandiri yaitu sebesar Rp. 98 triliun. Pada urutan kedua yang

memiliki jumlah aset paling banyak adalah Bank Muamalat Indonesia yaitu bank

umum syariah pertama di Indonesia dengan memiliki total aset sebesar Rp. 57

triliun. Bank Aceh Syariah memiliki jumlah aset perusahaan pada bulan Desember

tahun 2018 adalah sebesar Rp. 23 triliun. Sedangkan Bank BRI Syariah memiliki

3 Lidia Desiana dan Fernando Africano, Analisis Laporan Keuangan (Teori Dan

Pemahaman Materi), (Palembang: Noerfikri,2017), hal.243

23

57

2

37

6

41

98

7 8 6 712

0,60

20

40

60

80

100

120

To

tal

Ase

t (d

alam

tri

liun r

up

iah)

Bank Umum Syariah

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

5

total aset perbankan sebesar Rp. 37 triliun. Dan Bank BNI Syariah memiliki

jumlah aset yang cukup signifikan meningkat dari tahun sebelumnya tahun 2017

menjadi Rp. 41 triliun pada akhir tahun 2018. Bank Tabungan Pensiunan Nasioal

Syariah memiliki total aset sebesar Rp. 12 triiun. Bank Panin Dubai Syariah

memiliki total harta perusahaan perbankan tahun 2018 adalah sebesar Rp. 8

triliun. Bank Mega Syariah dan Bank BCA Syariah sama-sama memiliki total aset

sebesar Rp. 7 triliun. Serta Bank Jabar Banten Syariah dan Bank Bukopin Syariah

sama-sama memiliki total aset yaitu Rp. 6 triliun. Bank Tabungan Pensiunan

Nasional Syariah atau BTPN Syariah pada bulan Desember tahun 2018 hanya

memiliki total aset perbankan sebesar Rp. 12 Triliun. Sedangkan bank umum

syariah yang memiliki total aset terendah pada akhir tahun 2018 yaitu pada

Maybank Syariah Indonesia yang hanya memiliki total aset perusahaan adalah

sebesar Rp. 0,6 triliun.

Dana pihak ketiga atau disebut dengan dana yang bersumber dari

masyarakat merupakan sumber dana yang terpenting bagi kegiatan operasional

dari sumber dana ini. penghimpunan dana dari masyarakat dapat dikatakan relatif

lebih mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya.4 Dana pihak ketiga

merupakan salah satu sumber pendapatan yang diperlukan oleh sebuah bank tidak

hanya di bank konvensional tetapi juga sangat penting bagi bank yang berbasis

syariah yaitu bank syariah guna terlaksananya kegiatan operasional sehari-hari

4 Amrillah Azrin, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Palembang: Putra Penuntun,

2012), hal.67

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

6

bank tersebut. Dibawah ini dana pihak ketiga (DPK) pada bank umum syariah

bulan Desember tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Gambar 1.3

Dana Pihak Ketiga Bank Umum Syariah Pada Desember 2018

Sumber : Laporan Publikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), data diolah (2020)

Dari gambar 1.3 diatas menunjukkan bahwa jumlah dana pihak ketiga

yang dimiliki oleh bank umum syariah pada bulan Desember tahun 2018. Bank

Aceh Syariah memiliki jumlah dana pihak ketiga sebesar Rp. 18 triliun pada bulan

Desember 2018. Bank Muamalat memiliki jumlah dana yang berasal dari

masyarakat ini atau dana pihak ketiga mengalami peningkatan jumlah yang cukup

signifikan yaitu sebesar Rp. 45 triliun. Bank Victoria Syariah hanya memiliki

jumlah dana pihak ketiga ini sebesar Rp. 1 triliun. Bank BRI Syariah memiliki

jumlah dana ini sebesar Rp. 28 triliun pada akhir tahun 2018. Bank Jabar Banten

Syariah, Bank Mega Syariah dan Bank BCA Syariah hanya memiliki jumlah dana

pihak ketiga sama-sama sebesar Rp. 5 triliun. Dan Bank BNI Syariah memiliki

18

45

1

28

5

35

87

5 6 4 5 7

0,170

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Dan

a P

ihak

Ket

iga

(dal

am t

rili

un r

up

iah)

Bank Umum Syariah

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

7

total dana yang bersumber dari masyarakat ini adalah sebesar Rp. 35 triliun. Bank

Syariah Mandiri memiliki jumlah dana pihak ketiga atau dana yang bersumber

dari masyarakat ini sangat signifikan pada akhir tahun 2018 yaitu bulan Desember

dengan total sebesar Rp. 87 triliun. Bank Panin Dubai Syariah memiliki dana

pihak ketiga sebesar Rp. 6 triliun. Bank Bukopin Syariah memiliki jumlah dana

yang berasal dari masyarakat ini adalah sebesar Rp. 4 triliun. Bank Tabungan

Pensiunan Nasional Syariah memiliki jumlah dana pihak ketiga ini sebesar Rp. 7

triliun pada bulan Desember tahun 2018. Sedangkan Maybank Syariah Indonesia

pada akhir tahun 2018 hanya memiliki total dana pihak ketiga sebesar 0,17 atau

Rp. 17 Juta yang merupakan angka terendah dibanding dengan bank umum

syariah lainnya.

Financing to deposit ratio (FDR) merupakan perbandingan antara

pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil

dikerahkan oleh bank. Rasio ini dipergunakan untuk mengukur sejauh mana dana

pinjaman yang bersumber dari dana pihak ketiga. Tinggi rendahnya rasio ini

financing to deposit ratio (FDR) ini menunjukkan tingkat likuiditas bank

tersebut.5 Semakin tinggi financing to deposit ratio (FDR) pada suatu bank maka

akan mengakibatkan semakin rendahnya likuiditas bank tersebut. Dan sebaliknya

semakin rendah nilai financing to deposit ratio (FDR) maka akan mengakibatkan

5 Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking Sistem Bank Islam Bukan Hanya

Solusi Menghadapi Krisis Namun Solusi Dalam Menghadapi Berbagai Persoalan Perbankan &

Ekonomi Global Sebuah Teori, Konsep, dan Aplikasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal. 784

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

8

semakin tingginya likuiditas bank tersebut. Dibawah ini financing to deposit ratio

(FDR) pada bank umum syariah pada bulan Desember tahun 2018 adalah sebagai

berikut :

Gambar 1.4

Financing To Deposit Ratio Bank Umum Syariah Pada Desember 2018

Sumber : Laporan Publikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), data diolah (2020)

Dari gambar 1.4 diatas menujukkan bahwa financing to deposit ratio

(FDR) yang di hadapi oleh bank umum syariah pada tahun 2018. Hal ini dapat

dilihat pada Bank Aceh Syariah yang memiliki nilai financing to deposit ratio

(FDR) tahun 2018 adalah sebesar 71,98%. Bank syariah pertama di Indonesia

yaitu Bank Muamalat Indonesia memiliki financing to deposit ratio (FDR)

sebesar 73,18%. Bank Victoria Syariah memiliki nilai financing to deposit ratio

(FDR) adalah sebesar 82,78%. Bank BRI Syariah memiliki financing to deposit

ratio pada akhir tahun 2018 adalah sebesar 75,49%. Bank Jabar Banten Syariah

memiliki financing to deposit ratio (FDR) pada bulan Desember 2018 adalah

71,98 73,18 82,78 75,4989,85 79,62 77,25

90,88 88,82 93,4 88,99 95,6

424,53

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

Fin

an

cin

g T

o D

epo

sit

Ra

tio

( %

)

Bank Umum Syariah

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

9

sebesar 89,85%. Bank BNI Syariah memiliki nilai FDR tahun 2018 yaitu 79,62%.

Bank Syariah mandiri memiliki financing to deposit ratio sebesar 77,25%. Bank

Mega syariah memiliki nilai FDR pada bulan Desember tahun 2018 adalah

sebesar 90,88%. Bank Panin Dubai Syariah memiliki nilai FDR tahun 2018

adalah sebesar 88,82%. Bank BCA Syariah mempunyai financing to deposit ratio

(FDR) akhir tahun 2018 adalah sebesar 88,89%. Bank Bukopin Syariah memiliki

FDR yaitu sebesar 93,4%. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

mempunyai financing to deposit ratio (FDR) paling tertinggi dibanding bank

umum syariah lainnya yaitu berjumlah 95,6% pada bulan Desember tahun 2018.

Sedangkan Maybank Syariah Indonesia pada akhir tahun 2018 berdasarkan

laporan keuangan publikasi triwulan bulan Desember 2018 mencatat nilai

financing to deposit ratio (FDR) sebesar 424.923,53 %.

Sepanjang tahun 2018 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat

pertumbuhan total aset bank syariah mengalami perlambatan dari 23,39% di

triwulan II tahun 2017 menjadi 14,58% pada triwulan II tahun 2018. Penyebab

pertumbuhan aset menjadi melambat merupakan dampak dari kebijakan internal

perbankan syariah yang terus berupaya memperbaiki kualitas pembiayaan. Hal ini

terjadi karena sulitnya pelaku industri keuangan syariah mencari nasabah

pembiayaan. Selain itu yang menjadikan penyebab melambatnya pertumbuhan

aset bank syariah tahun 2018 yaitu dampak dari upaya bank syariah itu sendiri

untuk menahan laju kelebihan likuiditas yang dialami perbankan syariah dalam

dua tahun terakhir. Faktor lain penyebab perlambatan pertumbuhan aset bank

syariah yaitu pengaruh besar kecilnya aset, karena dari total aset yang kecil

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

10

sehingga jika tumbuh akan menjadi besar persentasenya. Meskipun aset

melambat, OJK mencatat beberapa indikator kinerja perbankan syariah lainnya

masih mencatatkan tren positif seperti pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan

pembiayaan perbankan syariah tercatat tumbuh masing-masing 13,09% dan

11,25% secara tahunan (year on year / yoy). Sedangkan kondisi likuiditas

perbankan syariah juga terjaga baik dengan rasio financing to deposit ratio (FDR)

tahun 2018 yaitu sebesar 86,46% dan peningkatan alat likuid yang dimiliki oleh

perbankan syariah.

Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai pengaruh total aset terhadap total

pembiayaan dijelaskan pada tabel 1.1 sebagai berikut :

Tabel 1.1

Research Gap Total Aset Terhadap Pembiayaan

Pengaruh Total Aset

terhadap Pembiayaan

Peneliti Hasil Penelitian

1. Selva Kurnia

Oneestasya, Idah

Zuhroh dan M. Sri

Wahyudi S (2018)

Total Aset berpengaruh

terhadap Pembiayaan.

1. Ami Nullah Marlis

Tanjung (2018)

Total Aset tidak

berpengaruh terhadap

Pembiayaan.

Sumber : dikumpulkan dari berbagai sumber,(2020)

Pada tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh

Selva Kurnia Oneestasya dan kawan-kawan (2018) menyatakan total aset

berpengaruh terhadap pembiayaan.6 Sedangkan menurut Ami Nullah Marlis

6 Selva Kurnia Oneestasya, Dkk, Analisis Tingkat Pembiayaan Bank Umum Syariah

Tahun 2007-2016, Jurnal Ilmu Ekonomi, Vol 2 Jilid 3/Tahun 2018, hal. 498

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

11

Tanjung (2018) yang menyatakan bahwa total aset tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan.7

Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai pengaruh total aset terhadap total

pembiayaan dijelaskan pada tabel 1.2 sebagai berikut :

Tabel 1.2

Research Gap Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Pembiayaan

Pengaruh Dana Pihak

Ketiga (DPK) terhadap

Pembiayaan

Peneliti Hasil Penelitian

1. Vhietrin Gift (2017)

2. Kholisatun Ni’mah

(2015)

3. Muhammad Luthfi

Qolby (2013)

4. Mister Candera dan

Gumar Herudiansyah

(2018)

Dana Pihak ketiga

(DPK) berpengaruh

positif terhadap

Pembiayaan

1. Lintang Nurul

Annisa dan Rizal

Yaya (2015)

Dana Pihak Ketiga

(DPK) berpengaruh

negatif terhadap

pembiayaan

Sumber : dikumpulkan dari berbagai sumber,(2020)

Pada tabel 1.2 diatas menunjukkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan

oleh Vhietrin Gift (2017) menyatakan Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh

positif terhadap pembiayaan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Kholisatun Ni’mah (2015), Muhammad Luthfi Qolby (2013),

7 Ami Nullah Marlis Tanjung, Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Fee Based Income, Non

Performing Financing, Financing To Deposit Ratio, Overhead Cost, Terhadap Pembiayaan Pada

PT Bank Syariah Bukopin dengan Total Aset Sebagai Variabel Intervening, Universitas Islam

Negeri Sumatera Utara, At-Tawassuth, Vol. III, No.2, 2018, hal. 262

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

12

Mister Candera dan Gumar Herudiansyah (2018) yang menyatakan juga bahwa

Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif terhadap Pembiayaan.

Namun bertolak belakang dengan hasil penelitian oleh Lintang Nurul Annisa

dan Rizal Yaya (2015) yang menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK)

berpengaruh negatif dengan pembiayaan.8

Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai pengaruh total aset terhadap total

pembiayaan dijelaskan pada tabel 1.3 sebagai berikut :

Tabel 1.3

Research Gap FDR (Financing To Deposit Ratio) Terhadap Pembiayaan

Pengaruh Financing To

Deposit Ratio (FDR)

terhadap Pembiayaan

Peneliti Hasil Penelitian

1. Fauziyah

Adzimatinur, Sri

Hartoyo dan Ranti

Wiliasih

2. Reswanda dan

Wenda Wahyu C

(2012)

Financing To Deposit

Ratio (FDR)

berpengaruh terhadap

Pembiayaan.

1. Yupin Kirana

Slagian, Iskandar

Budiman dan Early

Ridho Kismawadi

(2017)

Financing To Deposit

Ratio (FDR) tidak

berpengaruh terhadap

Pembiayaan.

Sumber : dikumpulkan dari berbagai sumber,(2020)

Pada tabel 1.3 diatas menunjukkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan

oleh Fauziyah Adzimatinur, Sri Hartoyo dan Ranti Wiliasih yang menunjukkan

8 Lintang Nurul Annisa Rizal Yaya, Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil,

dan Non Performing Financing Terhadap Volume dan Porsi Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil

Pada Perbankan Syariah di Indonesia, Share, Volume 4 Number , Januari-Juni 2015, hal. 101

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

13

bahwa Financing To Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap Pembiayaan.9

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Reswanda dan Wenda Wahyu C yang

juga menyatakan bahwa Financing To Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap

Pembiayaan. Namun penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Yupin kirana slagian, iskandar budiman dan early ridho kismawadi

(2017) yang menyatakan bahwa Financing To Deposit Ratio (FDR) tidak

berpengaruh terhadap Pembiayaan.10

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah yang ada dalam penelitian ini

dan penelitian dahulu serta uraian fenomena-fenomena yang terjadi terkait

penelitian ini, maka peneliti mengambil judul penelitian sebagai berikut :

“Pengaruh Total Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing To Deposit

Ratio (FDR) Terhadap Total Pembiayaan Bank Umum Syariah Tahun 2018

Yang Terdaftar Pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)”.

9 Fauziyah Adzimatinur, Sri Hartoyo, Ranti Wiliasih, Faktor-Faktor Yang Memengaruhi

Besaran Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia, Jurnal Al-Muzara’ah (ISSN p : 2337-6333:

e: 2355-4363), hal.120 10 Yupin Kirana Siagian, Dkk, Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pembiayaan di Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah ADECO Langsa Tahun 2013-2016, Ihtiyadh, Vol.1 No.1 September

2017, hal. 75

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

14

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Pengaruh Total Aset Terhadap Total Pembiayaan Bank Umum

Syariah Tahun 2018 ?

2. Bagaimana Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Total Pembiayaan

Bank Umum Syariah Tahun 2018 ?

3. Bagaimana Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Total

Pembiayaan Bank Umum Syariah Tahun 2018 ?

4. Bagaimana Pengaruh Total Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing To

Deposit Ratio (FDR) Terhadap Total Pembiayaan Bank Umum Syariah

Tahun 2018 Secara Bersamaan ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Pengaruh Total Aset Terhadap Total Pembiayaan Bank

Umum Syariah Tahun 2018.

2. Untuk mengetahui Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Total

Pembiayaan Bank Umum Syariah Tahun 2018.

3. Untuk mengetahui Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap

Total Pembiayaan Bank Umum Syariah Tahun 2018.

4. Untuk mengetahui pengaruh secara bersamaan Total Aset, Dana Pihak Ketiga

(DPK), Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Total Pembiayaan Bank

Umum Syariah Tahun 2018.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

15

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalaha sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengembangan wawasan

dan ilmu pengetahuan di bidang perbankan syariah dan dapat dijadikan bahan

perbandingan dalam melakukan penelitian serta menjadi bahan kajian atau

referensi bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran informasi

mengenai total pembiayaan, total aset, dana pihak ketiga (DPK) dan financing

to deposit ratio (FDR) yang dimiliki oleh bank syariah yang terdaftar pada

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) supaya dapat menjadi lebih baik lagi di masa

yang akan datang. Serta menjadi bahan masukan dalam pengembangan sektor

keuangan yang berbasis syariah seperti perbankan syariah.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dari penulisan penelitian ini yaitu terdiri dari 5 bab yang

masing-masing dirincikan beberapa sub bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.radenfatah.ac.id/6939/1/Skripsi BAB I.pdf · 2020. 6. 5. · A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dan untuk

16

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Bab ini menjelaskan tentang pembahsan mengenai landasan teori,

pengembangan hipotesis, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang desain penelitian, jenis dan sumber

data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi

operasional variabel dan teknik analisis data yang dipakai dalam

penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai analisis statistik deskriptif dan hasil

analisis data serta pembahasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang simpulan dan saran yang di dapatkan

berdasarkan hasil penelitian dan olahan data yang diperoleh dalam

penelitian ini.