77
-5- LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI ENREKANG NOMOR 641/KEP/XII/2014 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2014-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Strategis (Renstra) adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (Satu) tahun sampai dengan 5 (Lima) tahun dan disusun berdasarkan pemahaman terhadap lingkungan, baik dalam skala nasional, regional maupun lokal dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau timbul serta memuat visi dan misi sebagai penjabaran dalam membina unit kerja serta kebijaksanaan sasaran dan prioritas sasaran sampai dengan Tahun 2018. Perencanaan Startegis Dinas Pertanian Kab. Enrekang mengacu pada Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 dalam jangka waktu 5 (Lima) tahun mendatang yaitu “Terwujudnya Enrekang Maju, Aman, Sejahtera (EMAS), menuju Daerah Agropolitan Berwawasan Lingkungan” Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 dimaksudkan sebagai arah dan pedoman pembangunan Pertanian di Kabupaten Enrekang, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dan terukur. Pembangunan pertanian Kabupaten Enrekang dilaksanakan dalam upaya peningkatan produksi, produktivitas dan pendapatan petani dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dalam konsep pembangunan pertanian menuju Enrekang aman, maju, sejahtera dan berkelanjutan sesuai Visi Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang Tahun 2014 – 2018 adalah “Terwujudnya Pertanian Tangguh, Berdaya Saing dan Berorientasi Agribisnis Menuju EMAS Tahun 2018”

BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

- 5 -

LAMPIRANKEPUTUSAN BUPATI ENREKANGNOMOR 641/KEP/XII/2014TENTANGPENGESAHAN PERUBAHAN RENCANASTRATEGIS DINAS PERTANIANKABUPATEN ENREKANG TAHUN2014-2018

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGRencana Strategis (Renstra) adalah suatu proses yang

berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1

(Satu) tahun sampai dengan 5 (Lima) tahun dan disusun

berdasarkan pemahaman terhadap lingkungan, baik dalam skala

nasional, regional maupun lokal dengan memperhitungkan potensi,

peluang dan kendala yang ada atau timbul serta memuat visi dan

misi sebagai penjabaran dalam membina unit kerja serta

kebijaksanaan sasaran dan prioritas sasaran sampai dengan Tahun

2018.

Perencanaan Startegis Dinas Pertanian Kab. Enrekang

mengacu pada Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 dalam jangka waktu

5 (Lima) tahun mendatang yaitu

“Terwujudnya Enrekang Maju, Aman, Sejahtera (EMAS),menuju Daerah Agropolitan Berwawasan Lingkungan”

Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian

Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 dimaksudkan sebagai arah

dan pedoman pembangunan Pertanian di Kabupaten Enrekang,

sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai

dan terukur.

Pembangunan pertanian Kabupaten Enrekang dilaksanakan

dalam upaya peningkatan produksi, produktivitas dan pendapatan

petani dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dalam konsep

pembangunan pertanian menuju Enrekang aman, maju, sejahtera

dan berkelanjutan sesuai Visi Dinas Pertanian Kabupaten

Enrekang Tahun 2014 – 2018 adalah

“Terwujudnya Pertanian Tangguh, Berdaya Saing danBerorientasi Agribisnis Menuju EMAS Tahun 2018”

Page 2: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

- 6 -

Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara

efesien dan efektif maka diperlukan adanya suatu rencana strategis

agar program pembangunan pertanian yang disusun dapat lebih

terarah yang selanjutnya menjadi acuan utama bagi jajaran

birokrasi dinas yang menangani pertanian.

1.2 MAKSUD DAN TUJUANPenyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian

dimaksudkan untuk :

a. Memberikan arahan bagi seluruh jajaran pejabat dan staf di

lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang dalam

pencapaian visi, misi dan program serta pelayanannya kepada

masyarakat .

b. Sebagai acuan pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi

perencanaan kegiatan antar sektor/subsektor, antar instansi

terkait Pemerintah Kabupaten Enrekang, serta antar

instansi/lembaga yang menangani pertanian, baik di pusat

maupun Kabupaten/kota;

c. Mewujudkan sinkronisasi pembangunan di daerah khususnya

antara target kinerja dalam RPJMD Kabupaten Enrekang

dengan Renstra Dinas Pertanian Kab. Enrekang.

d. Mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu 5 (lima)

tahun mendatang dalam urusan pertanian, dalam rangka

kelanjutan pembangunan jangka panjang, sehingga secara

bertahap dapat mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten

Enrekang.

Adapun tujuan disusunnya Renstra Dinas Pertanian

Kabupaten Enrekang adalah :

a. Memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja pada

Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang.

b. Memberikan arahan dalam penyusunan rencana

pembangunan tahunan daerah dalam bentuk Rencana Kerja

Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

- 7 -

1.3 LANDASAN HUKUMPenyusunan Renstra SKPD Dinas Pertanian Kabupaten

Enrekang didasarkan pada berbagai landasan aturan dan

kebijaksanaan yang mendukung antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem

Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 92, tambahan

Lembaran Negara Nomor 4660);

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

132, tambahan Lembaran Negara Nomor 5170);

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor

227, tambahan Lembaran Negara Nomor 5360);

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan

dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2013 Nomor 131, tambahan Lembaran

Negara Nomor 5433);

5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

308, tambahan Lembaran Negara Nomor 5613);

6. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 830 Tahun 2016 Tentang

Lokasi Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional;

1.4 SISTEMATIKA PENULISANSistematika penulisan Renstra Dinas Pertanian Kabupaten

Enrekang Tahun 2014 - 2018 mengacu kepada Permendagri Nomor

54 Tahun 2010 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan,

Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah yang disusun secara sistematis seperti berikut :

Page 4: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

- 8 -

BAB I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD2.1 Tugas Dan Fungsi SKPD

2.2 Sumberdaya SKPD

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

BAB III.ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI3.1 Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan

Fungsi Pelayanan SKPD

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI & KEBIJAKAN4.1 Visi dan Misi SKPD

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

4.3 Staretegi dan Kebijakan SKPD

BAB V.RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATORKINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAANINDIKATIF

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADATUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Page 5: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

- 9 -

BAB IIGAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 TUGAS DAN FUNGSI SKPDTugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Enrekang Nomor 52

Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata

Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang, maka Dinas Pertanian

Kabupaten Enrekang adalah unsur pelaksana Pemerintahan Daerah

yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dalam

pelaksanaan tugas sehari-hari Kepala Dinas dibantu oleh seorang

Sekretaris dan empat Kepala Bidang.

Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing Kepala Bidang pada

Dinas Pertanian diuraikan sebagai berikut :

1. Kepala DinasKepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin dinas dalam

menyelengarakan koordinasi, pembinaan, pengawasan, dan

pengendalian dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang

Pertanian dan Perkebunan. Untuk melaksanakan tugas pokok

tersebut, Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan Dinas Pertanian ;

b. Penyusunan rencana strategik Dinas Pertanian

c. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan dan Penyuluhan

Pertanian

d. Pembinaan, pengkordinasian, pengendalian, pengawasan

program dan kegiatan Dinas Pertanian dan

e. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan Dinas

Pertanian

2. SekretarisSekretaris mempunyai tugas melaksanakan urusan umum

dan ketatalaksanaan bidang kepegawaian, keuangan serta

perencanaan Dinas Pertanian tersebut, Sekretaris

mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis administrasi umum dan

kepegawaian, administrasi keuangan dan perencanaan

dinas;

Page 6: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

- 10 -

b. Penyelenggaraan kebijakan administrasi umum dan

kepegawaian, keuangan dan perencanaan dinas;

c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian,

pengawasan program dan kegiatan Sub Bagian;

d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan lingkup

dinas.

3. Kepala Bidang Tanaman PanganKepala Bidang Tanaman Pangan, mempunyai tugas

menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan sistem

dibidang Tanaman Pangan, Bidang Tanaman Pangan

mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan Kegiatan Perbenihan dan Perlindungan

Tanaman Pangan;

b. Penyelenggaraan Kegiatan Peningkatan Produksi

Tanaman Pangan;

c. Penyelenggaraan Kegiatan Sarana dan Prasarana

Tanaman Pangan.

4. Kepala Bidang HortikulturaKepala Bidang Hortikultura, mempunyai tugas

menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan sistem

perbenihan, peningkatan produksi dan konservasi dan

perlindungan hortikulutura, Bidang Hortikultura mempunyai

fungsi :

a. Penyelenggaraan kegiatan Perbenihan dan Perlindungan

hortikultura;

b. Penyelenggaraan kegiatan Peningkatan Produksi

Hortikultura;

c. Penyelenggaraan kegiatan Sarana dan Prasarana

hortikultura.

5. Kepala Bidang PerkebunanKepala Bidang Perkebunan, mempunyai tugas

menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan sistem

dibidang perkebunan. Untuk melaksanakan tugas pokok

tersebut. Bidang Perkebunan mempunyai fungsi :

Page 7: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

- 11 -

a. Penyelenggaraan Kegiatan Perbenihan dan Perlindungan

Perkebunan;

b. Penyelenggaraan Kegiatan Peningkatan Produksi

Perkebunan;

c. Penyelenggaraan Kegiatan Sarana dan Prasarana

Perkebunan.

6. Kepala Bidang Penyuluhan PertanianKepala Bidang Penyuluhan mempunyai tugas Melaksanakanpenyusunan kebijakan, programa dan pelaksanaanpenyuluhan pertanian, mempunyai fungsi :a. Penyelenggaraan kegiatan Kelembagaan Penyuluhanb. Penyelenggaraan kegiatan Ketenagaan Penyuluhanc. Pelaksanaan kegiatan Metode dan Informasi Penyuluhan

Pertanian.

7. Kelompok Jabatan fungsionalUntuk pelayanan teknis dinas mempunyai tugas

melaksanakan sebagaian tugas Dinas Pertanian sesuai

keahlian dan kebutuhan.

8. Balai Penyuluhan Pertanian

Struktur Organisasi DinasStruktur Organisasi adalah suatu gambaran tentang

hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan bersama yaitu

dengan cara menetapkan hubungan antara pegawai yang

melaksanakan tugasnya, sehingga memegang peranan penting

dalam pembagian fungsi-fungsi dan wewenang serta tanggung jawab

dalam hubungan kerjasama antar satu dengan lainnya.

Struktur Organisasi Dinas Pertanian ditetapkan dalam

Peraturan Bupati Nomor 28 Tahun 2016 tentang Susunan

Perangkat Daerah Kabupaten Enrekang.

Adapun Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten

Enrekang adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas2. Sekretaris

a. Kepala Sub Bagian Perencanaan

b. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

c. Kepala Sub Bagian Keuangan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

- 12 -

3. Bidang Tanaman Pangana. Kepala Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman

Pangan

b. Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan

c. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan

4. Bidang Hortikulturaa. Kepala Seksi Perbenihan dan Perlindungan Hortikultura

b. Kepala Seksi Produksi Hortikultura

c. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Hortikultura

5. Bidang Perkebunana. Kepala Seksi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan

b. Kepala Seksi Produksi Perkebunan

c. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perkebunan

6. Bidang Penyuluhan Pertanian

a. Kepala Seksi Kelembagaan Penyuluhan

b. Kepala Seksi Ketenagaan Penyuluhan

c. Kepala Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan

7. Kelompok Jabatan fungsional

Untuk pelayanan teknis dinas mempunyai tugas

melaksanakan sebagaian tugas Dinas Pertanian sesuai

keahlian dan kebutuhan.

8. Balai Penyuluhan PertanianUntuk lebih jelasnya dari Struktur Organisasi Dinas Pertanian

Kabupaten Enrekang dapat dilihat pada gambar. 1 di bawah

ini

Page 9: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

13

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

SUB BAGIAN PERENCANAAN SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIANSUB BAGIAN KEUANGAN

BIDANG TANAMAN PANGAN

SEKSI PERBENIHAN DANPERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

SEKSI PRODUKSI TANAMANPANGAN

SEKSI SARANA DAN PRASARANATANAMAN PANGAN

BIDANG HORTIKULTURA

SEKSI PERBENIHAN DANPERLINDUNGAN HORTIKULTURA

SEKSI PRODUKSI HORTIKULTURA

SEKSI SARANA DAN PRASARANAHORTIKULTURA

BIDANG PERKEBUNAN

SEKSI PERBENIHAN DANPERLINDUNGAN PERKEBUNAN

SEKSI PRODUKSI PERKEBUNAN

SEKSI SARANA DAN PRASARANAPERKEBUNAN

BIDANG PENYULUHAN PERTANIAN

SEKSI KELEMBAGAANPENYULUHAN

SEKSI KETENAGAANPENYULUHAN

SEKSI METODE DANINFORMASI PENYULUHAN

BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP)12 KECAMATAN

KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL

Page 10: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

- 14 -

2.2 SUMBERDAYA SKPDKepegawaian

Jumlah Aparatur Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang

berdasarkan tingkat pendidikan sampai dengan Tahun 2017

sebanyak 135 Orang, terdiri dari 44 jabatan struktural dan 91

jabatan fungsional, seperti pada Tabel 1

Tabel 1. Keadaan Aparatur Dinas Pertanian Kabupaten Enrekangberdasarkan Pangkat/Golongan Sampai Tahun 2017

NO Pangkat / Golongan Struktural Fungsional Jumlah

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.

Pembina Utama Muda(IV/c)Pembina TK. I (IV/b)Pembina (IV/a)Penata TK.I (III/d)Penata (III/c)Penata Muda TK.I (III/b)Penata Muda (III/a)Pengatur TK.I (II/d)Pengatur (II/c)Pengatur Muda TK.I (II/b)Pengatur Muda (II/a)Juru TK. I (I/d)Juru (I/c)Juru Muda TK.I (I/b)Juru Muda (I/a)

1-2512135-6------

-1271525228-2------

112920373513-8------

JUMLAH 44 91 135

Berdasarkan jenis kelamin pada aparatur Dinas Pertanian

Kabupaten Enrekang sebanyak 85 Orang berjenis kelamin laki laki

dan sebanyak 50 orang berjenis kelamin perempuan, seperti pada

tabel 2 di bawah ini :

Tabel 2. Keadaan Aparatur Dinas Pertanian Kab Enrekangberdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis KelaminSampai Tahun 2017

NO Pendidikan Struktural Fungsional

JenisKelaminL P

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Pasca Sarjana (S-2)

Pertanian

Sarjana (S-1) Pertanian

Sarjana (S-1) Ekonomi

Sarjana Muda / (D3)

Pertanian

SLTA

SLTP

SD

8

29

3

1

3

-

-

3

81

1

-

-

-

-

10

66

2

4

3

-

-

1

44

2

1

2

-

-

Page 11: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

- 15 -

Kelengkapan dan Fasilitas KerjaAsset Pemerintah Kabupaten Enrekang dan juga merupakan

sarana dan prasarana pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang

yang pemanfaatannya digunakan untuk mendukung peningkatan

kinerja sebagai berikut :

o Balai BenihJumlah Balai Benih pada Dinas Pertanian Kapupaten

Enrekang sebanyak 4 unit yaitu Balai Benih Palawija Maiwa

(untuk mendukung peningkatan produksi tanaman palawija),

Instalasi Kebun Benih Saruran (untuk mendukung

peningkatan produksi komoditi bawang merah), Instalasi

Kebun Benih Masalle (untuk mendukung peningkatan

produksi komoditi kentang) dan Kebun Induk Kopi Arabika

Typika Bungin sebagai plasma nutfah kopi arabika.

o Kendaraan OperasionalFasilitas kendaraan operasional yang dimiliki oleh Dinas

Pertanian terdiri dari kendaraan roda 4 (empat) dan

kendaraan roda 2 (dua). Jumlah kendaraan roda 4 sebanyak 6

unit dan kendaraan roda 2 sebanyak 33 unit.

Rincian asset yang dimiliki oleh Dinas Pertanian berdasarkan data

Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 3

Page 12: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

- 16 -

Tabel 3. Aset Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang berdasarkandata Tahun 2017

NO JENIS ASSETSUMBER PENGADAAN

APBN/Prop(Jumlah/Volume)

APBD(Jumlah/Volume)

1.2.

3.

4.5.

TanahBangunan /Gedunga. Kantorb. STAc. Gedung Benihd. GudangAlat Angkuta. Roda 4b. Roda 2c. Roda 3Alat PertanianAlat Kantor /Rumah Tanggaa. Meja Kerjab. Kursi Tamuc. Kursi Kerjad. Kursi Lipate. Teleponf. Faxg. Laptoph. Komputeri. Lemari Berkasj. Printerk. Sound Systeml. Kursi Tunggum. ACn. GPSo. AC Standingp. Meja Rapat

4

7 Unit1 Unit

--

6 Unit8 Unit

3 Unit-

-----------

-

4 Unit-

4 Unit1 Unit

3 Unit37 Unit

-15 Unit

27 Unit3 Unit

198 Unit233 Unit

4 Unit1 Unit

30 Unit10 Unit26 Unit21 Unit7 Unit4 Unit

10 Unit5 Unit2 Unit6 Unit

Berdasarkan tabel 2 dan 3 mengenai keadaan aparatur pada

Dinas Pertanian dan asset khususnya alat kantor yang dimiliki oleh

Dinas Pertanian sampai pada tahun 2017 belum memadai dalam

pencapaian tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Kabupaten

Enrekang. Adapun alat kantor yang diperlukan untuk mendukung

peningkatan pelayanan aparatur seperti Laptop, printer dan

kendaraan dinas.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

- 17 -

2.3 CAPAIAN KINERJA SKPDSecara umum capaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten

Enrekang dari tahun 2009 s/d 2013 diuraikan secara singkat

melalui pencapaian target RPJMD Kabupaten Enrekang sebagai

berikut :

Berkembangnya Komoditas Unggulan yang berdaya saing diPasaran

Indikator kinerja Tahun 2013 adalah 65%, dimana target

tersebut dicapai sebesar 60% melalui peningkatan daya saing 3

komoditi unggulan pertanian yaitu Bawang Merah, Kopi dan

Kentang. Untuk mendukung peningkatan daya saing komoditi

unggulan, telah terbit Sertifikasi Indikasi Geografis (IG) pada

komoditi kopi Arabika Kalosi Enrekang (Kopi ASIK) di Kabupaten

Enrekang dan pengembangan klaster bawang merah melalui

kerjasama Bank Indonesia, Selain itu Kabupaten Enrekang telah

ditetapkan sebagai Sentra Lokasi Pengembangan Bawang Merah,

Aneka Cabe, dan Kopi di Indonesia khususnya Sulawesi Selatan

melalui Kepmentan Nomor 830/Permentan/OT.140/8/2016

tentang Lokasi Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional

2016.

Meningkatnya Produktivitas Komoditas Unggulan yangBerdaya Saing di Pasaran.

Berdasarkan capaian indikator kinerja RPJMD Tahun 2009

s/d 2013 sebesar 86% dari target 60%. Pada produksi komoditi

kopi cenderung stabil, hal tersebut diakibatkan kondisi tanaman

kopi yang sudah tua, pada Tahun 2013 produksi tanaman kopi

sebesar 7.932 ton. Untuk tanaman Bawang Merah cenderung

mengalami peningkatan, hal tersebut akibat beralihnya petani

kentang ke komoditi bawang merah, pada Tahun 2013 produksi

Kentang sebesar 817 ton, sedangkan untuk komoditi bawang

merah cenderung mengalami peningkatan, produksi tanaman

bawang merah pada tahun 2013 meningkat dari tahun 2012

senilai 39.295 Ton/ha. Kondisi tersebut dikarenakan tingginya

harga jual bawang merah.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

- 18 -

Untuk mendukung peningkatan produksi pertanian pada Tahun

2013 yang bersumber APBD dan APBN, Dinas Pertanian

Kabupaten Enrekang telah melakukan perbaikan dan

pembangunan infrastruktur pertanian yang mencakup: Jaringan

Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT); Jaringan Irigasi Desa

(JIDES); Jalan Usaha Tani (JUT), Jalan Produksi, embung dan

konservasi lahan. Pada tahun 2013, telah dibangun JITUT

untuk lahan seluas 1000 Ha, Pengembangan Irigasi Partisipatif

untuk 3 Klp, Optimalisasi Lahan seluas 1.100 Ha, Pelatihan SRI

400 Ha, Bantuan bibit sambung pucuk kakao 50.000 Pohom,

pembangunan JUT dan jalan produksi sepanjang 82.957 meter,

Embung 30 unit, BPP 2 Unit, Di samping itu, selama periode

yang sama juga telah dilakukan pemberian bantuan kepada

Kurang lebih 331 kelompok tani di Kabupaten Enrekang seperti

bantuan bibit Lengkeng, Lada, Nilam, Kakao, SLPTT padi dan

bantuan sosial SRI, Rehab JIDES dan Optimalisasi Lahan.

Berkembangnya Penerapan dan Kesadaran Masyarakattentang Sistem Pertanian Ramah LingkunganCapaian target Tahun 2013 sebesar 71% dari target 70%,

kondisi dicapai melalui pendekatan SLPHT dan pelatihan

pemanfaatan penggunaan pupuk organik bagi 30 Klp Tani

dengan luas lahan 510 Ha, kondisi tersebut diharapkan akan

berdampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi

hasil pertanian khususnya komoditi bawang merah, akan tetapi

kondisi tersebut belum sepenuhnya dapat memberikan

Kentang

Page 15: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

- 19 -

pengetahuan dan pemahaman kepada petani terkait

pemanfaatan pupuk organik disebabkan faktor kebiasaan oleh

petani menggunakan pupuk anorganik.

Berkurangnya Lahan Tidur dari Sebelum Periode Tahun 2008s/d 2013Pada Tahun 2013 target berkurangnya lahan tidur tidak dapat

dicapai, dimana target pada Tahun 2013 sebesar 90% dengan

capaian 51%. Kondisi tersebut disebabkan kondisi lahan

pertanian yang diberokan atau diistirahatkan pada Tahun 2013

untuk persiapan penanaman pada musim berikutnya, untuk

mengatasi masalah tersebut melalui pelatihan demplot, sekolah

lapang pada lahan yang sementara tidak diusahakan,

pemberian bantuan bibit ataupun alsintan kepada petani, agar

lahan yang tidak diusahakan dapat diolah kembali, selain itu

peningkatan prasarana dan sarana pertanian seperti jalan usaha

tani, embung dan irigasi perlu untuk lebih ditingkatkan lagi dan

lebih diarahkan pada lahan yang produktif dan lahan yang tidak

diusahakan sehingga kendala akses baik itu sarana jalan

produksi maupun ketersediaan air.

Adapun capaian kinerja pada tahun 2009 s/d 2014 seperti pada

tabel di bawah ini :

Page 16: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

20

Tabel 4. Pencapaian Kinerja Dinas Pertanian Kab. Enrekang Tahun 2009 - 2013

Page 17: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

21

Tabel 5. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Pertanian Kab. Enrekang Tahun 2009 - 2013

Page 18: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

22

2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN

Komparasi Capaian Renstra Propinsi dan KementerianPertanianAnalisis Renstra Kementerian Pertanian dan SKPD Provinsi (yang

masih berlaku) ditujukan untuk menilai keserasian, keterpaduan,

sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan

Renstra SKPD kabupaten/kota terhadap sasaran Renstra K/L

dan Renstra SKPD Provinsi sesuai dengan urusan yang menjadi

kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing

SKPD. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 6 sebagai

berikut :

Tabel 6. 1Komparsai Capaian Sasaran Renstra Dinas PertanianKabupaten terhadap Sasaran Renstra DISTPH, RenstraDISBUN Prop. Sul Sel dan Renstra KementerianPertanian

No IndikatorKinerja

CapaianSasaran

Renstra SKPDKab/Kota

Sasaran PadaRenstra SKPD

Provinsi

Sasaran padaRenstra K/L

1 2 3 4 5

1ProduksiKomoditiTanamanPangan- Padi Produksi Padi

4%Meningkat 5%Per Tahun

Meningkat 5%Per Tahun

- Jagung Rata rataproduksiberfluktuatif43.71% pertahun

Meningkat 5%Per Tahun

Meningkat 5%Per Tahun

- Kedelai Rata rataproduksiberfluktuatif41.53 % pertahun

Meningkat 5%Per Tahun

Meningkat 5%Per Tahun

2ProduksiKomoditiHortikultura- BawangMerah

Rata rataprduksi 22 %

Meningkat 3%Per Tahun

Meningkat 3%Per Tahun

- Kentang Rata rataproduksiberfluktuatif10.93% PerTahun

Meningkat 3%Per Tahun

Meningkat 3%Per Tahun

Page 19: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

23

Tabel 6. 2Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas PertanianKabupaten terhadap Sasaran Renstra DKPTPH, Renstra DISBUNProp. Sul Sel dan Renstra Kementerian Pertanian.

No Indikator Kinerja

CapaianSasaranRenstraSKPD

Kab/Kota

Sasaran PadaRenstra SKPD

Provinsi

Sasaranpada

Renstra K/L

1 2 3 4 53 Produksi Komoditi

Perkebunan- Kopi Produksi

rata rata7% pertahun

Meningkat 5%Per Tahun

Meningkat5% PerTahun

- Kakao Produksirata rata10% pertahun

Meningkat 5%Per Tahun

Meningkat5% PerTahun

Telaahan Rencana Tata Ruang WilayahWilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis

beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya

ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek

fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki

fungsi utama lindung atau budidaya. Telaahan rencana tata

ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi

rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan

SKPD. Adapun hasil analisa rencana tata ruang wialayah terkait

pelayanan Dinas Pertanian Kab. Enrekang seperti pada tabel 7 di

bawah ini :

Page 20: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

24

Tabel 7. Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten

Enrekang

No

RencanaStrukturRuang

StrukturRuang Saat

Ini

IndikasiProgram

Pemanfaatanruang pada

PeriodePerencanaanBerkenaan

PengaruhRencanaStrukturRuang

TerhadapKebutuha

nPelayanan

SKPD

ArahanLokasi

Pengembangan

PelayananSKPD

1 2 3 4 5 61 Kurangn

yaDukunganjaringanJalanpadawilayahpengembanganpertanian

Jaringantransportasiyangmenghubungkan antarawilayahpengembangan komoditipertanianbelumoptimal

1 ProgrampeningkatanProduksiPertanian/Perkebunan

Biayatransportasipertanianmeningkat

12Kecamatan

2 ProgramPeningkatanPemasaranHasilPertanian

3 ProgramPeningkatanKesejahteraan Petani

4 ProgramPeningkatanKetahananPangan

5 ProgramPeningkatanPenerapanTeknologiPertanian/Perkebunan

6 ProgrampeningkatanProduksiPertaian/Perkebunan

Dari hasil analisis RT/RW Kabupaten Enrekang pada Struktur

Ruang Wilayah pada pasal 8 terkait pelayanan SKPD Dinas

Pertanian adalah tidak adanya dukungan rencana jaringan

transportasi yang diarahkan untuk mendukung sentra produksi

pertanian.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

25

Pada hasil analisis struktur ruang wilayah pada pasal 19 terkait

Rencana Ruang Wilayah adalah belum adanya penetapan

kawasan pengembangan pertanian guna mendukung

pembangunan pertanian berbasis kawasan seperti pada tabel 8 di

bawah ini :

Tabel 8. Hasil Telaahan Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten

Enrekang

No

RencanaStrukturRuang

Struktur RuangSaat Ini

Indikasi ProgramPemanfaatan ruang pada

Periode PerencanaanBerkenaan

PengaruhRencanaStrukturRuang

TerhadapKebutuhanPelayanan

SKPD

ArahanLokasi

PengembanganPelayan

anSKPD

1 2 3 4 5 61 Luas

KawasanBudidayaPertanian

Jumlah luaskawasanbudidayamengalamipeningkatantiap tahunnyadan tidakadanyawilayahpengembangan strategiskomoditihortikulturadan tanamanpangan

1 Program peningkatanProduksiPertaian/Perkebunan

Pengembangan komoditiberbasiskawasanpertanianbelumoptimal

12 Kec

2 WilayahPengembanganKomoditiPertaniaPerkebunan

Tidak adaacuan terkaitpengembangan kawasankomoditiungulanpertanian

2 Program PeningkatanPemasaran HasilPertanian

3 Program PeningkatanKesejahteraan Petani

4 Program PeningkatanKetahanan Pangan

5 Program PeningkatanPenerapan TeknologiPertanian/Perkebunan

6Program peningkatanProduksiPertaian/Perkebunan

7 Program pemberdayaanPenyuluh

Page 22: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

26

Telaahan terhadap Dokumen Hasil KLHSKajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat

KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh,

dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan

berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam

pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana,

dan/atau program. Adapun hasil analisis KHLS seperti pada

Tabel 9 di bawah ini

Tabel 9. Hasil Telaahan KHLS

No Aspek Kajian Ringkasan KHLS

Implikasiterhadap

PelayananSKPD

Catatan bagiperumusan

Program danKegiatan SKPD

1 2 3 4 51 Kapasitas daya

dukung dandaya tampunglingkunganhidup untukpembangunan

TingginyaPenggunaanpupukanorganik padabeberapakomoditipertanian

PembinaanPertanianorganik sesuaiSOP

ProgramPenyediaansarana danprasaranapertanianmelaluipenyediaanpupuk organikdan ProgramPeningkatankesejahteraanpetani melaluiSLPTT, SL-GAPdan SL-GHP

2 Penurunankemampuandaya tahantanah akibatKonservasilahan belumdiaplikasikanpada budidayakomoditipertanian

Sosialisaiterkait metodekonservasilahan padabudidayapertanian

Programpeningkatankesejahteraanpetani melaluipelatihansistemkonservasitanah dansistemagroforestry

Hasil anaslis KHLS tersebut adalah tingginya penggunaan pupuk

anorganik pada budidaya pertanian berdampak pada rendahnya

kualitas hasil pertanian, selain itu sistem budidaya pertanian

yang belum menerapkan sistem budidaya konservasi tanah belum

optimal sehingga dapat berdampak pada daya dukung tanah

terhadap air.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

27

BAB IIIISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi SKPDPermasalahan yang dihadapai dalam pelaksanaan tugas dan

fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang, secara terinci seperti

pada Tabel 10 di bawah ini :

Tabel 10. 1 Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas danFungsi Dinas Pertanian Kab. Enrekang

AspekKajian

Capaian/Kondisi Saat ini

Standaryang

digunakan

Faktor yang Mempengaruhi

PermasalahanPelayanan SKPD

Internal(Kewenangan

SKPD)

Eksternal(Diluar

KewenanganSKPD)

1 2 3 4 5 6KinerjaPelayananSKPD

1 BelumOptimalnyakemampuan SDMaparaturdanpelakuagribisnis

1 Jumlahaparaturdanpelakuagribisnis yangmengikutibimbingan teknis

1 Kemampuan SDMAparaturdankomitmenaparaturdalammendukungpencapaianprogrampertanian

1 Minimnyaanggaranpeninigkatan SDM

1 Produksi danProduktivitaskomoditipertanian/perkebunanmasihrendahakibat belumoptimalnyadukungansarana danprasaranadari sektorhulu sampaipada sektorhilir baikbibit, pupuk,irigasi sertaalat danmesinpertanian

Page 24: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

28

Tabel 10. 2 Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas danFungsi Dinas Pertanian Kab. Enrekang

Aspek

Kajian

Capaian/Kondisi Saatini

Standaryang

digunakan

Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan

PelayananSKPD

Internal(Kewenangan

SKPD)

Eksternal(Diluar

KewenanganSKPD)

1 2 3 4 5 62 Rendahnya

PencapaianproduksiproduktivitaskomoditiPertanian/Perkebunan

2 Tingkatproduksi

2 DampakPerubahaniklim danseranganhamapenyaktitpadakomoditipertanian/perkebunan masihtinggi

2 Kapasitaskelembagaanpetanimasihrendah,sehinggaaplikasisistempertanianramahlingkungan belumoptimal

3 Daya Saing danmutu komoditipertanian belumoptimal

3 PDRBSektorPertanian

3 BelumOptimalnyaKeterpaduan programdankegiatanantarinstansipadapemerintahKabupatenEnrekang

3 Lemahnyadukunganlembagapembiyaan bagipetani

4 Dayasaingkomodtipertanianmasihrendahakibatbelumoptimalnyapenerapan SL-GAPdan SL-GHP

Page 25: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

29

Tabel 10. 3 Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas danFungsi Dinas Pertanian Kab. Enrekang

AspekKajian

Capaian/Kondisi Saat ini

Standar yangdigunakan

Faktor yang Mempengaruhi

PermasalahanPelayanan SKPD

Internal(Kewenanga

n SKPD)

Eksternal(Diluar

Kewenangan SKPD)

1 2 3 4 5 6KajianTerhadapRenstraDISTPHdanDISBUNSul Sel

1 PeningkatanProduksiKomoditiTanamanPangan danHortikultura

1 TingkatProduksiKomoditiTanamanPangandanHortikultura

1 MinimnyaDukungankebijakandariPemerintahKabupaten terkaitpencapaianProgramPemerintah

1 SeranganhamadanPenyakittanamanyangmasihtinggi

1 PencapaiansasaranPemerintahPropinsi padaKabupatenbelumterintegrasisecaraoptimal

2 PeningkatanProduksiKomoditiPerkebunan

2 TingkatProduksiKomoditiPerkebunan

2 Luaskawasandanpotensipengembangankomoditipertanian/perkebunan

2 Produksikomoditipertanianbelumkontinyudanketersediaansaprodibelummemenuhi kriteria6 tepat

2 Dukungansarana danprasaranamendukungpencapaianproduksipertanian/perkebunan

3 Nilai TukarPetani

3 NilaiTukarPetani

3 DukunganAnggaranDekonPropinsi

3 Kapasitaskelembagaanpetanimasihrendah

Tabel 10.4 Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas danFungsi Dinas Pertanian Kab. Enrekang

Page 26: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

30

AspekKajian

Capaian/Kondisi Saat ini

Standar yangdigunakan

Faktor yang MempengaruhiPermasalahan Pelayanan

SKPDInternal

(KewenanganSKPD)

Eksternal(Diluar

KewenanganSKPD)

1 2 3 4 5 6KajianTerhadapRenstraKemetrianPertanian

1 PeningkatanProduksiKomoditiTanamanPangan,Hortikultura danPerkebunan

1 TingkatProduksiKomoditiTanamanPangan,Perkebunan danHortikultura

1 MinimnyaDukunganAlokasiAnggarandariKementerian Pertanian

1 Seranganhama danPenyakittanamanyang masihtinggi

1 Pencapaian sasaranPemerintah PropinsipadaKabupaten belumterintegrasi secaraoptimal

2 Luaskawasandan potensipengembangankomoditipertanian/perkebunan

2 Produksikomoditipertanianbelumkontinyudanketersediaan saprodibelummemenuhikriteria 6tepat

2 Dukungan saranadanprasaranamendukungpencapaianproduksipertanian/perkebunan

2 NilaiTukarPetani

2 Nilai TukarPetani

3 Sinergitasprogramdari PusatsampaiDaerahuntukmendukungpeningkatan produksidanproduktivtas

3 Kapasitaskelembagaan petanimasihrendah

3 Dukunganpeningkatankepasitaspelakuagribisnispadapeningkatankualitashasilpertanian

Tabel 10.5 Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas danFungsi Dinas Pertanian Kab. Enrekang

Page 27: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

31

AspekKajian

Capaian/Kondisi Saatini

Standaryang

digunakan

Faktor yang MempengaruhiPermasalahan Pelayanan

SKPDInternal

(KewenanganSKPD)

Eksternal(Diluar

Kewenangan SKPD)

1 2 3 4 5 6KajianTerhadapRT/RWKabupaten

1 Jumlah luaskawasan budidayamengalamipeningkatan tiaptahunnya dantidak adanyawilayahpengembanganstrategis komoditihortikultura dantanaman pangan

1 ProduksiBerbasiskawasan

1 BelumadanyaPedomanPengembangan komoditiberbasiskawasan

1 Tingginya LuasLahanTidur

1 BelumoptimalnyadukungansaranadanprasaranasepertiJUT,Irigasi,Embung,Alat danMesinPertanian

1 MinimnyaDukunganPemerintahKabupatenterkaitpengembangan komoditipertanianbebasiskawasan

1 Dukungan wilayahberbasiskomoditibelumada padaRT/RWdanwilayahpengembangankomoditiunggulandaerah

KajianKHLS

1 Tingginyapenggunaanpestisida danpupuk anorganik

1 Produksi dandayasainghasilpertanian

1 Regulasisubsidipupukorganik danregulasi polapenggunaanpestisida danpenggunaanpupukanorganikyangberimbang

1 Menurunnyakualitastanahdalammendukungkualitasproduksi danpeningkatanhasilproduksi

1 Produksikomoditipertaniandanperkebunan belumkontinyudankualitashasilpertanianyangbelumoptimal

2 Sistem konservasilahan belumditerapkkan padabudidayapertanian

2 DukunganSKPD laindalampenerapansistempertanianramahlingkungan

2 Alihfungsilahan

Page 28: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

32

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Pemerintah KabupatenEnrekang

Menelaah visi, misi, dan program Pemerintah Kabupaten

Enrekang ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang

akan dilaksanakan dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor

penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat

mempengaruhi pencapaian visi dan misi Pemerintah Kabupaten

Enrekang

Sehingga Hasil identifikasi Dinas Pertanian tentang faktor-

faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat

mempengaruhi pencapaian visi dan misi Pemerintah Kabupaten

Enrekang akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis

pelayanan SKPD. Dengan demikian, isu-isu yang dirumuskan tidak

saja berdasarkan tinjauan terhadap kesenjangan pelayanan, tetapi

juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor-faktor agar dapat

berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi Pemerintah

Kabupaten Enrekang. Adapun hasil telaahan tersebut dapat dilihat

pada tabel 11.

Tabel 11.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan DinasPertanian Kab. Enrekang terhadap Pencapaian Visidan Misi Pemerintah Kabupaten Enrekang

VISI : ENREKANG MAJU, AMAN, SEJAHTERA (EMAS), MENUJU DAERAHAGROPOLITAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

No

Misi dan ProgramPemerintahKabupatenEnrekang

PermaslahanPelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 51 Misi I

MeningkatkanKualitas danKetersediaanInfrasrtukturPelayanan Publik

1 Belumoptimalnyadukungansarana danprasaranapertanian

1 Minimnyadukungan saranadan prasaranapertanian untukberproduksi(JUT, Irigasi,Embung, Alatdan MesinPertanian)

1 Peningkatanalokasianggaran baikAPBN, APBD I,dan APBDuntukmendukungpeningkatanproduksipertanian

Program 1 :ProgramPeningkatanProduksiPertanian/Perkebunan

2 Daya dukungsumberdayaair untuklahanpertanianbelumterkelolasecaramaksimal

2 Lemahnyakapasitaskelembagaanpetani dandukunganlembagapembiyaan bagipetani

2 Tersedianya12 BPP yanglayak sebaaiwahanadiskusi petanidi lapangan

Page 29: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

33

Tabel 11.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan DinasPertanian Kab. Enrekang terhadap Pencapaian Visidan Misi Pemerintah Kabupaten Enrekang

No

Misi dan ProgramPemerintahKabupatenEnrekang

PermaslahanPelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 52 Misi 4

MeningkatkanPerekonomianDaerah danPendapatanMasyarakatBerbasisAgribisnis danAgroindustri

1 Produksibeberapakomoditiunggulandaerah belumkontinyu

1 Lahan pertanianbelumdimanfaatkansecara optimal

1 Kesesuaianlahan,budaya/musim tanamyang variatif

Program 1 :ProgramPeningkatanKetahanan Pangan

2 Ketersediaansaprodipertanian belummemenuhikriteria 6 tepat

2 Penerapanteknologipertanian padatahap budidayadan pasca panenbelum optimal

2 Adanyapanduanpemerintahterkaitbudidayamelalui GAPdan GHP

Program 2 :ProgramPeningkatanKesajahteraanPetani

3 Lahan tidurmasih cukupluas

3 Tingginyaserangan OPTpada komoditipertanian

Program 3 :ProgramPeningkatanProduksiPertanian/Perkebunan

4 Penguasaan danaplikasi teknologipelaku utamadan pelaku usahabelum optimal

Program 4 :ProgramPeningkatanPemasaran HasilProduksiPertanian/PerkebunanUnggulan Daerah 5

Menurunyatenaga kerja padasektor pertaniandari Tahun 2010sebesar 71, 26%dan pada Tahun2012sebesar 70,60%

Page 30: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

34

Tabel 11.3 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan DinasPertanian Kab. Enrekang terhadap Pencapaian Visidan Misi Pemerintah Kabupaten Enrekang

No

Misi dan ProgramPemerintahKabupatenEnrekang

PermaslahanPelayanan

SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 53 Misi 5

MeningkatkanPengelolaanSumberdaya AlamSecara Optimalyang BerwawasanLingkungan

1 Daya saingkomoditiunggulanmasihrendah

1 Menurunnyajumlah pekerjapada sub sektorpertanian

1 Terbukanyapeluang pasarkomodititanamanpangan,hotiklutura danperkebunanbaik padatingkat lokal,regional,nasional daninternasional

Program 1 :ProgramPeningkatanProduksiPertanian/Perkebunan

2 AplikasisistemPertanianorganikbelumberkembangsecaramenyeluruh

2 Minimnyadukungansarana danprasaranapengolahanhasil pertanian

2 Berkembangnyaindustripengolahanhasil pertanian

3 Seranganhama danpenyakitterhadapkomoditipertanianrelativemasih tinggi

3 Tingginyapenggunaanpupukanorganik padakomoditipertanian

3 PDRB pada subsektor pertaniancenderungmeningkat

4 Penerapansistempertanianberbasiskonservasibelumoptimal

4 Ketersediaanpupuk organikbelum optimal

4 Tingginyapermintaankomoditiorganik

5 Penguasanaplikasiteknologipelakuagribisnisbelumoptimal

5 Minimnyaketersediaanbibit unggulpertanian

5 Dukunganprogrampemerintahmelalui APBNterkait konseppertanianbioindustry(Zero Waste)

6 Pelaku usahapertanianbelumsepenuhnyaberorientasiagribisnis

Page 31: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

35

3.3 Telaahan Renstra Propinsi dan Kementerian PertanianTelaahan terhadap Renstra DISTPH dan DISBUN Prop Sul-Sel

terhadap tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Kab. Enrekang,

seperti pada tabel 12 di bawah ini :

Tabel 12 Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Kab.Enrekang berdasarkan Sasaran Renstra DISTPH danDISBUN Prop Sul Sel beserta Faktor Penghambat danPendorong Keberhasilan Penanganannya

NO

SasaranJangka

MenengahRenstraPropinsi

PermasalahanPeayanan SKPD

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 51 Peningkatan

produksi,produktivitasKomodititanamanpangan danhortikultura

Pencapaian sasaranpemerintah Propinsipada Kabupatenbelum terintegrasisecara optimal

Ketersediaansaprodipertanianbelummemenuhi 6 T

DukungankebijakanpemerintahPropinsiSulawesiSelatan terkaitMOUpencapaianproduksi danProduktivitastanamanpertanian

2 Peningkatanproduksi,produktivitasKomoditiPerkebunan

Alat dan MesinPertanianmasih minim

Dukungan sarana danprasarana mendukungpencapaian produksipertanian/perkebunan

Infrastrukturirigasi, JUTdan Embungmasih minimdan belumoptimal

Ketersediaanbibit tanamanvarietasunggul belumoptimal

Adapun Telaahan terhadap Renstra Kementerian Pertanian

terhadap tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Kab. Enrekang,

seperti pada tabel 13 dibawah ini :

Page 32: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

36

Tabel 13 Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Kab.Enrekang berdasarkan Sasaran Renstra KementerianPertanian beserta Faktor Penghambat dan PendorongKeberhasilan Penanganannya

No

SasaranJangka

MenengahRenstra

Kementrian

PermasalahanPeayanan SKPD

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 51 Peningkatan

produksi,produktivitasKomodititanamanpangan danhortikultura

Pencapaian sasaranpemerintah Propinsipada Kabupaten danPropinsi belumterintegrasi secaraoptimal

Kapasitaskelembagaanpetani masihrendah

DukungankebijakanpemerintahPropinsiSulawesiSelatan terkaitMOUpencapaianproduksi danProduktivitastanamanpertanian

Peningkatannilai tambah,daya saingdan ekspor

Luas lahantidur masihtinggi

Kebijakanperwilayahankomoditi yangditerbitkan olehKementrianPertanian

PeningkatanKesejahteraanPetani

Dukungan sarana danprasarana mendukungpencapaian produksipertanian/perkebunan

Tenaga kerjapada sektorpertaniansemakinberkurang

DukunganKebijakanpemerintahkabupatenpencapaianproduksi danroduktivitaskomodititanamanpangan

Daya saingkomodititanamanpangan,hortikulturadanperkebunanmasih rendah

Dukunganalokasianggaran yangbersumber dariAPBN

Lemahnyadukunganlembagapembiyaanbagi pertaniPelaku usahapertanianbelumsepenuhnyaberorientasiagribisnis

Page 33: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

37

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian LingkunganHidup Strategis

Telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah terkait dengan

permasalahan dan faktor penghambat dan pendorong pada Dinas

Pertanian dalam pelaksanaan pencapaian Visi dan misi, dijabarkan

pada tabel 14 dibawah ini :

Tabel 14 Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Kab.Enrekang berdasarkan Telaahan Tata Ruang Wilayahbeserta Faktor Penghambat dan PendorongKeberhasilan Penanganannya

NO

Rencana TataRuang Wilayah

Terkait Tugas danFungsi SKPD

PermasalahanPeayanan SKPD

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 51 Perwilayahan dan

penetapanwialayahpengembanganberbasis kawasanyang terintegrasi

Belum adanyamaster plansebagaipendukungperwilayahankomoditi danpengembangankomoditiberbasiskawasan yangterintegrasi

Belum adanyakebijakanterkait intgrasiprogramantarastakeholderuntukmendukungpengembanganagropolitan

PeningkatanDukungankebijkan terkaitperwilayahaankomoditi melaluimaster plan danprogramterintegrasiantar sektormelalui SKPD diKabupatenEnrekang

Belum adanyakebijakanterkaitkawasanpertanianberkelanjutan

Undang UndangNo 41 Tahun2009 tentanglahan pertanianabadi dantentangperlindunganlahan pertanianberkelanjutan

Sedangkan telaahan terhadap KHLS terkait dengan

permasalahan dan faktor penghambat dan pendorong pada Dinas

Pertanian dalam pelaksanaan pencapaian Visi dan misi, dijabarkan

pada tabel 15 dibawah ini :

Page 34: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

38

Tabel 15. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Kab.Enrekang berdasarkan Telaahan Tata Ruang Wilayahbeserta Faktor Penghambat dan PendorongKeberhasilan Penanganannya

Kasil KLHS terkaitTugas dan Fungsi

SKPD

PermasalahanPeayanan SKPD

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 51 Tingginya penggunaan

pestisida dan pupukanorganik

Produksi komoditipertanian danperkebunan belumkontinyu dankualitas hasilpertanian yangbelum optimal

BanyaknyaLahan tidur

Adanya SOPpada budidayapertanian

2 Sistem konservasilahan belumditerapkan padabudidaya pertanian

Sistembudidayapertanianbelummenerapkanpolakonservasilahan

Kerjasamaantar SKPDuntukmendukungpertanianberkelanjutan

Alih fungsi lahan Penerapansistempertanianramahlingkunganbelumoptimal

Undang UndangNo 41 Tahun2009 tentanglahan pertanianabadi dantentangperlindunganlahan pertanianberkelanjutan

Penggunaanpupukanorganikdan Pestisidabelumberimbang

3.5 Penentuan Isu Isu StrategisPelaksanaan tugas, fungsi dan peran Dinas Pertanian

Kabupaten Enrekang tidak terlepas dari dinamika lingkungan

strategis baik regional, nasional maupun global, hal tersebut

ditelaah melalui pendekatan identifikasi permalahan berdasarkan

tugas fungsi pelayanan pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang,

Telaahan visi, misi dan sasaran program KDH dan Wakil KDH

terpilih, telaahan Renstra Kementerian dan Telaahan RTRW.

Berdasarkan permasalahan dan hasil telaahan yang telah

dilakukan, maka isu-isu Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang

mencakup aspek seperti Ketahanan Pangan, Peningkatan Produksi,

Produktivitas Komoditi Pertanian, Nilai Tambah Komoditi Pertanian,

Kelembagaan dan Permodalan Sektor Pertanian, Sarana dan

Prasarana Pertanian, SIstem Pertanian Ramah Lingkungan, dan

strategi penyuluhan. Isu isu strategis tersebut diuraikan sebagai

berikut :

Page 35: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

39

a. Ketahanan PanganPenduduk Kabupaten Enrekang dari tahun ke tahun mengalami

kenaikan yang cukup berarti. Hal tersebut dapat dilihat pada

Enrekang Dalam Angka, dimana pertumbuhan penduduk dari

Tahun 2009 sebesar 190.576 Jiwa, Tahun 2010 turun menjadi

190.248 jiwa, akan tetapi Tahun 2011 mengalami peningkatan

yang signifikan sebesar 192.163 dan Tahun 2012 meningkat

menjadi 193.683 jiwa, atau rata rata peningkatan jumlah

penduduk di Kabupaten Enrekang selama periode 2009 -2012

sebesar 1%.

Jumlah penduduk Kabupaten Enrekang yang meningkat setiap

tahun berdampak pada upaya peningkatan produksi komoditi

pertanian khususnya komoditi tanaman pangan, akan tetapi

jumlah produksi komoditi padi di Kabupaten Enrekang

cenderung tidak stabil. Kondisi tersebut akibat serangan hama

dan penyakit tanaman, gagal panen dan perubahan iklim.

b. Peningkatan Produksi, Produktivitas Komoditi PertanianKondisi produksi komoditi pertanian khususnya komoditi

hortikultura dan perkebunan masih jauh di bawah potensi

genetiknya. Karena belum diterapkan aplikasi teknologi sesuai

anjuran. Hal ini antara lain diakibatkan oleh keterbatasan

kemampuan permodalan petani pada penyediaan saprodi

(pupuk, pestisida dan bibit unggul). Selain penerapan aplikasi

teknologi yang belum diterapkan juga panca usahatani

(Intensifikasi, ekstensifikasi, rehabilitasi, diversifikasi dan

mekanisasi pertanian). Lahan Pertanian tanaman pangan,

hortikultura dan perkebunan di Kabupaten Enrekang yang

masih berpotensi untuk dikembangkan melalui panca usahatani

seluas 166.432 Ha

c. Nilai Tambah dan Daya Saing Komoditi PertanianKondisi pembangunan pertanian di Kabupaten Enrekang masih

berfokus pada budidaya pertanian atau masih pada sektor hulu,

artinya 4 sub sistem agribisnis belum dilaksanakan secara

terpadu, Data tenaga kerja di sektor pertanian pada Tahun 2012

sebesar 70,60 %. Kondisi tersebut menunjukan bahwa petani di

Kabupaten Enrekang masih pada level usahatani belum pada

Page 36: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

40

level hulu atau pada industri pengolahan dan pemasaran hasil

pertanian.

Pengolahan dan pemasaran hasil pertanian diarahkan untuk

mewujudkan tumbuhnya usaha yang dapat meningkatkan nilai

tambah dan harga yang wajar di tingkat petani, sehingga petani

dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. Untuk

mendukung kebijakan tersebut, maka strategi yang perlu

ditempuh antara lain: (a) meningkatkan mutu produk dan

mengolah produksi menjadi bahan setengah jadi, (b)

meningkatkan harga komoditi hasil pertanian dan pembagian

keuntungan (profit sharing) yang proporsional bagi petani, (c)

menumbuhkan unit-unit pengolahan dan pemasaran hasil

pertanian yang dikelola oleh kelompok tani/gabungan ketompok

tani atau asosiasi tanaman pertanian, (d) meningkatkan efisiensi

biaya pengolahan dan pemasaran serta memperpendek mata

rantai pemasaran, (e) mengurangi impor hasil petanian dan

meningkatkan ekspor produk pertanian.

Disisi lain masalah yang dialami pada budidaya pertanian

adalah belum optimalnya Penerapan budidaya yang berdasarkan

standar prosudur baku melalui pelaksanaan prinsp GAP (Good

Agriculture Practice) dan GHP (Good Handling Practice) pada

sebagaian besar produksi pertanian belum diterapakan,

sehingga kondisi tersebut berdampak pada sebahagian besar

produksi pertanian belum mempu memenuhi pasar lokal,

reginoal, domestik maupun ekspor.

Rendahnya daya saing produksi sektor pertanian berdampak

pada sumbangan sektor PDRB pada sub sektor pertanian

meningkat akan tetapi secara agregat mengalami penurunan

tiap tahunnya dimana pada Tahun 2011 sumbangsi PDRB

sektor pertanian sebesar 47% dan pada Tahun 2012

sebesar 45%.

d. Kelembagaan dan Permodalan Sektor PertanianKondisi organisasi petani saat ini masih bersifat budaya,yaitu

sebagian besar kelompok tani berorientasi hanya untuk

mendapatkan fasilitas pemerintah, belum diarahkan pada

pemanfaatan peluang ekonomi melalui pemanfaatan

aksesibilitas terhadap berbagai informasi teknologi, permodalan

Page 37: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

41

dan pasar yang diperlukan bagi pengembangan usahatani dan

usaha pertanian.

Selain itu kelembagaan pertanian yang ada seperti GAPOKTAN,

P3A/GP3A belum sepenuhnya dapat mengakomodasi

kepentingan petani sebagai wadah pembinaan teknis. Disisi lain

Lembaga petani tersebut dihadapkan pada tantangan kedepan

untuk merevitalisasi diri dari lembaga yang memfasilitasi petani

pada aspek teknis dan sosial menjadi kelembagaan yang juga

berfungsi sebagai wadah pengembangan usaha yang berbadan

hukum dan dapat berintegrasi dalam koperasi yang ada di

pedesaan.

Saat ini kondisi petani di Kabupaten Enrekang masih

dihadapkan pada kecilnya skala penguasaan dan pengusahaan

lahan petani yang mengakibatkan terbatasnya kemampuan

petani untuk mendapatkan modal, baik yang bersumber dari

tabungan maupun investasi. Petani juga belum memiliki akses

pada sumber permodalan/lembaga keuangan formal, akibat

tidak mudahnya prosedur pengajuan kredit dan ketiadaan

agunan sehingga petani cenderung beralih ke rentenir.

Sehingga tantangan yang harus dikembangkan adalah fasilitasi

lembaga perbankan atau investor dengan petani dalam hal akses

modal dan pemberdayaan usaha kelompok permodalaan di

pedesaan sebagai cikal bakal lembaga keuangan mikro di

pedesaan.

e. Sarana dan Prasarana PertanianLahan dan air merupakan faktor produksi utama pertanian,

sedangkan benih/bibit merupakan saran produksi utama

produksi pertanian. Keberadaan dan berfungsinya infrastruktur

lahan, air serta benih/bibit merupakan prasayarat bagi

kelangsungan proses produksi pertanian. Luas Lahan tidur di

Kabupaten Enrekang seluas 1.146 Ha, panjang irigasi tersier

sepanjang 82.043 meter dan panjang Jalan Usaha Tani

sepanjang 245.000 meter. Akan tetapi kondisi sarana dan

prasana tersebut masih sangat minim, sehingga kedepan

prasarana dan sarana yang masih dibutuhkan oleh petani

adalah Jalan usaha tani dan jalan produksi pertanian untuk

mendukung aksesibiltas ke sentra produksi pertanian, selain itu

Page 38: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

42

untuk mendukung ketersediaan air dibutuhkan peningkatan

kualitas jaringan irigasi dan ketersediaan embung embung.

Alat dan mesin pertanian juga merupakan sarana yang paling

dibutuhkan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian,

baik pada pra dan pasca panen pertanian. Disisi sarana

produksi, permasalahan yang dihadapi adalah belum cukup

tersedianya benih/bibit unggul bermutu, pupuk, pestisida

hingga ke tingkat usahatani.

Belum berkembangnya usaha penangkaran benih/bibit secara

luas hingga di sentra produksi pertanian mengakibatkan harga

benih/bibit menjadi mahal, bahkan mengakibatkan banyak

beredarnya benih/bibit palsu di masyarakat yang pada akhirnya

merugikan petani.

f. Sistem Pertanian Ramah LingkunganRevolusi hijau melalui penggunaan bibit unggul produktivitas

tinggi yang mensyaratkan penggunaan pupuk kimia dosis tinggi

dan minimnya penggunaan pupuk organik mengakibatkan

degradasi lahan yang berdampak pada penurunan kapasitas

produksi lahan pertanian. Hal tersebut juga didukung oleh

minimnya pengaturan pola tanam dan penggunaan pupuk

organik.

Tingginya penggunaan pupuk anorganik mengakibatkan

struktur tanah di lahan pertanian menjadi masif dan kurang

respon terhadap penggunaan input produksi, sehingga upaya

peningkatan produktifitas stagnan.

Upaya kedepan untuk mengatasi degradasi sumberdaya lahan,

melalui rehabilitasi dan konservasi lahan secara teknis dan

biologi, melalui penerapan teknologi pertanian ramah

lingkungan serta pengendalian tata ruang kawasan.

Peningkatan produktivitas tanaman dan lahan dapat dilakukan

melalui pencanangan gerakan pertanian organik (penggunaan

pupuk yang berimbang yang memenuhi kriteria 6 T),

menurunkan penggunaan pupuk kimia dan meningkatan

penggunaan pupuk organik.

g. Penyuluhan PertanianPembangunan pertanian yang berkelanjutan merupakan

keharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan dan

Page 39: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

43

bahan baku industri memperluas lapangan kerja dan lapangan

berusaha, meningkatkan kesejahteraan rakyat, meningkatkan

peran sektor khususnya petani serta menjaga kelestarian

lingkungan

Sejalan dengan prinsip pertanian berkelanjutaan, maka untuk

lebih meningkatkan peran sektor pertanian diperlukan sumber

daya manusia yang berkualitas, adal serta berkemampuan

manejeterial, kewirausahaan dan organisasi bisnis sehingga

pelaku pembangunan pertanian mampu membangun usaha dari

hulu sampai hilir yang berdaya saing tinggi dan mampu

berperan serta dalam melestarikan lingkungan. Sehingga untuk

mewujudkan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan Dinas

pertanian Kabupaten Enrekang berkewajiban menyelenggarakan

penyuluhan khususnya di bidang pertanian.

Terkait dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian perlu

untuk memperhatikan beberapa isu strategis yang menyangkut

penyuluhan. Isu strategis meliputi (a) Penguatan BPP sebagai

pusat koordinasi program dan pelaksanaan kegiatan di

kecamatan (b) Memperkuat IT (Cyber Extension) (c) Peningkatan

kompetensi SDM pertanian melalui standarisasi dan sertifikasi

a. Penguatan BPP sebagai pusat koordinasi program dan

pelaksanaan kegiatan di kecamatan

Lembaga penyuluhan pertanian menjadi garda terdepan

pelayanan penyuluh adalah balai penyuluhan pertanian,

mempunyai kedudukan dan peran strategis dalam proses

percepatan pembangunan pertanian melalui tugas dan fungsi

penyelenggaraan penyuluh di wilayah. Hal ini karena BPP

sebagai institusi terdepan yang secara langsung berhubungan

dengan pelaku utama pembangunan dalam hal ini petani,

peneliti, penyuluh dan pelaku usaha di bidang pertanian

serta masyarakat peduli pembangunan pertanian.

Seiring dengan kemajuan teknologi dan spesifik lokasi, model

model usaha tani dan kemitraan agribisnis, metodologi

penyuluhan melalui fasilitas informasi dan dokumentasi

dalam perpustakaan, serta melaksanakan forum – forum

penyuluhan (rembuk tani, koordinasi musyawarah dll)

Pelaksanaan programa penyuluhan. Oleh sebab itu, guna

menghasilkan penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan

Page 40: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

44

petani dan dapat mencapai target pembangunan pertanian,

penyelenggaraan penyuluh di lapangan harus juga didukung

sarana dan prasarana terstanrarisasi dan tepat guna

b. Memperkuat sistem penyuluhan melalui IT (Cyber Extension)

Pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

(TIK), telah melahirkan perubahan tatanan sistem informasi

yang berpengaruh cepat terhadap kehidupan masyarakat,

bangsa dan bernegara. Aplikasi TIK melalui media elektronik

dan komputer dan jaringan internet merupakan faktor yang

sangat penting dalam mendukung peningkatan kualitas

sumber daya manusia dan pelayanan pemerintah kepada

masyarakat. Melalui implementasi TIK dalam sistem

penyuluhan pertanian dapat meningkatkan keberdayaan

penyuluh, melalui penyiapan informasi pertanian yang tepat

waktu, dan relepan dalam mendukung proses pengambilan

keputusan penyuluh, guna penyampaian data dan informasi

pertanian kepada petani dan kelompok taninya.

c. Peningkatan kompetensi SDM pertanian melalui standarisasi

Sumber daya manusia merupakan sumber daya utama yang

menentukan peningkatan kesejahteraan suatu negara.

Secara umum negara yang memiliki sumber daya alam tetapi

tidak memiliki sumber daya manusia yang berkualitas,

menunjukan peningkatan kesejahteraan yang relatif lambat.

Sedangkan negara yang miskin sumber daya alam tetapi

memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

menunjukan peningkatan kesejahteraan yang relatif cepat.

Tujuan utama dari standarisasi kompetensi sub sektor

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan adalah

peningkatan produksi, produktifitas tanaman, nilai tambah

dan daya saing serta status kesehatan tanaman.

Standarisasi tersebut memuat fungsi – fungsi kunci antara

lain pengelolaan produksi tanaman, pencegaahan

OPT/OPTK, pengolahan dan penanganan panen dan pasca

panen. Sehingga salah satu isu strategis yang perlu

dilaksanakan adalah penyelenggaraan standarisasi dan

berbagai jabatan fungsional/profesi

Page 41: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

45

BAB IVVISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan MisiSesuai dengan tuntutan dan perkembangan perekonomian dan

kebutuhan masyarakat maka diperlukan manajemen pembangunan

pertanian yang modern dan meningkatkan keberpihakan kepada

petani yang tinggi untuk memanfaatkan peluang yang ada dan

didasari oleh potensi dan kondisi sumberdaya pertanian Kabupaten

Enrekang serta memperhatikan Visi Kabupaten Enrekang Tahun

2014-2018 yaitu “Enrekang Maju, Aman, Sejahtera (EMAS)Menuju Daerah Agropolitan Berwawasan Lingkungan”, maka Visi

Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang pada Tahun 2014 – 2018

sebagai berikut :

Penjabaran makna dari visi tersebut adalah :

­ Terwujudnya pertanian tangguh adalah pertanian yang

dinamis serta mampu bertahan dalam berbagai kondisi melalui

pemanfaatan sumberdaya pertanian secara optimal untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat

­ Berdaya Saing Adalah hasil produksi pertanian tanaman

pangan, hortikultura, Perkebunan memiliki kemampuan untuk

bersaing dengan produk sejenis dari luar daerah baik di dalam

wilayah Kabupaten Enrekang maupun dalam pasar regional,

nasional dan internasional dengan memperhatikan perwilayahan

komoditi dan kelestarian lingkungan sehingga produksi dapat

terlaksana secara berkelanjutan.

­ Berorientasi Agribinis Adalah pertanian yang dipandang

sebagai suatu sistem dari hulu ke hilir yang terdiri dari

produksi, pasca panen, pengolahan, pemasaran dan aspek

penunjang.

TERWUJUDNYA PERTANIAN TANGGUH, BERDAYA SAINGDAN BERORIENTASI AGRIBISNIS MENUJU ENREKANG,

MAJU, AMAN DAN SEJAHTERA (EMAS) TAHUN 2018

Page 42: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

46

Dalam rangka mewujudkan visi pembangunan pertanian dan

Perkebunan di Kabupaten Enrekang, maka perlu dirumuskan

misi yang dapat menggerakan dan mewujudkan tujuan dan

sasaran yang hendak dicapai melalui berbagai upaya dalam

pelaksanaannya. Adapun misi Dinas Pertanian Kabupaten

Enrekang adalah :

­ Meningkatkan Produksi, Produktivitas Komoditi

Pertanian/Perkebunan

­ Mendorong Optimalisasi pengunaan air, Sarana dan

prasarana produksi untuk berproduksi

­ Meningkatkan Kualitas Produksi komoditi unggulan

Pertanian/Perkebunan

­ Meningkatkan Kesejahteraan petani yang berorientasi

Agribisnis

­ Memantapkan system penyuluh pertanian yang terpadu dan

berkelanjutan

­ Mengembangkan kelembagaan petani dan kelembagaan

penyuluh pertanian

­ Meningkatkan sistem pendidikan, standarisasi dan sertifikasi

profesi pertanian

4.2 Tujuan dan SasaranTujuan

Tujuan ditetapkan guna mewujudkan visi dan misi yang telah

ditetapkan, adapun tujuan jangkah menengah Dinas Pertanian

Adalah :

- Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditi tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan

- Pemenuhan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung

peningkatan produksi dan produktivitas pertanian

- Meningkatkan penerapan pertanian ramah lingkungan

- Meningkatkan kualitas hasil dan daya saing komoditi tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan

- Meningkatkan pendapatan petani melalui usahatani komoditi

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang

berorientasi agribisnis

- Meningkatkan kemandirian kelembagaan petani

- Meningkatkan kapasitas aparatur pertanian dan non pertanian

Page 43: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

47

SasaranSasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu hasil yang akan

dicapai secara nyata dari masing-masing tujuan dalam rumusan

yang lebih spesifik dan terukur dalam suatu indikator beserta

targetnya. Oleh karena itu, sasaran harus lebih fokus, bersifat

spesifik, terinci dan dapat terukur.

Sasaran yang akan dicapai pada Tahun 2013 – 2018 adalah

sebagai berikut :

- Peningkatan kapasitas produksi padi, jagung, bawang merah,

kentang, cabe besar, kopi, kakao, cengkeh dan lada dan

komoditi unggulan lainnya

- Ketersediaan jaringan irigasi, JUT, embung, Alsintan dan pupuk

- Terwujudnya pemanfaatan lahan tidur

- Menigkatnya upaya pengendalian alih fungsi lahan

- Penurunan presentasi serangan OPT

- Meningkatnya penerapan sistem pertanian organik

- Peningkatan produktivitas dan ketersediaan bibit unggul

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan

- Meningkatkan kelembagaan pada sentra pemasaran hasil

pertanian

- Meningkatkan kapasitas apartur dan Pelaku Agribisnis pada

penguasan teknologi pertanian

- Fasilitasi Aspek permodalan bagi petani

- Peningkatan kapasitas Aparatur dan Pelaku Agrbisnis pada

pengolahan hasil pertanian

- Meningkatnya kemandirian kelembagaan petani

- Meningkatnya kapasitas aparatur pertanian dan non pertanian

Page 44: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

48

Adapun sasaran yang ingin dicapai dari Tahun 2013 – 2018

adalah sebagai berikut :

Tabel 15.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DinasPertanian Kabupaten Enrekang Tahun 2014 – 2018

Page 45: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

49

Tabel 15.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DinasPertanian Kabupaten Enrekang Tahun 2014 – 2018

4.3 Strategi dan KebijakanStrategi dan kebijakan dalam rangka pencapaian Visi dan Misi

Dinas Pertanian dilakukan melalui analisis SWOT, hal tersebut

diharapkan menghasilkan strategi dan kebijakan untuk

mendapatkan kesatuan tindakan baik dari aspek Internal (Kekuatan

dan Kelemahan) maupun ekseternal (Peluang dan Ancaman).

Adapun matriks analisa SWOT seperti pada matriks di bawah ini :

Page 46: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

50

Tabel 16. Matriks Analisa SWOT

Internal

Eksternal

STREGHT (Kekuatan)- Potensi sumberdaya

alam (Lahan sawahseluas 10.817 Ha danluas lahan nonpertanian 155.615Ha) untukmendukungpengembanganpertanian danPerkebunan

­ Karakteristikagroklimat kabupatenEnrekangmendukungpengembanganberbagai komoditasunggulan

­ PDRB Sektorpertanian mengalamipeningkatan tiaptahunnya

WEAKNESS(Kelemahan)1. Belum optimalnya

dukungan saranadan prasaranasektor pertanian

2. Aplikasi sistempertanian organikbelumberkembangsecaramenyeluruh

3. Ketersediansaprodi pertanianbelum memenuhikriteria 6 tepat

4. Pengetahuanteknis aparaturpertanian masihrelatif rendah

5. Penerapan sistempertanian berbasiskonservasi belumoptimal

6. Luas lahan tidurmasih cukup luas

7. Daya dukungsumberdaya airuntuk lahanpertanian belumterkelola secaraoptimal

8. Belum SinergisnyaSektor Hulu danHilir pada sektorpertanian

Page 47: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

51

OPPURTUNITY (Peluang)1. Trend Alokasi Anggaran

pembangunanpertanian yangbersumber dari APBNmengalami trendpeningkatan

2. Permentan tentangpedoman perwilayahankomoditi pertanian

3. Tingginya permintaankomoditi pertanianbaik pada pasar lokal,regional daninternasional

4. Komitmen Pemdamembangun pertaniansangat tinggi

5. Adanya dukunganLitbang padapengembangankomoditi pertanian

6. Beberapa komoditipertanian seperti KopiArabika Kalosi telahmemiliki SIG dankomoditi kentang telahtedaftar sebagaivarietas kentang kalosipada KementerianPertanian

Strategi SO1. Perwilayahan

Komoditi Pertanian diKab. Enrekang(S1,O2, O4,O6,S2)

2. MencanakanPertanian di Kab.Enrekang sebagaiprioritas arahpembangunan diKabupaten Enrekang(S3,O1,O4,O5,O6)

Startegi WO1. Peningkatan

sarana danpraSsaranapertanian(W1,W7,W6,W3,O1,O3,T8)

2. Peningkatanpengelolaan dankebutuhan danpendampinganpenyaluran danpenguatankelembagaanpupuk (W3,O3,O1)

3. Penerapanbudidayapertanianberdasarkanstandaroperasional(O3,O4,O6,W2,O5)

THREAD (Ancaman)1. Daya saing komoditas

pertanian masihrendah karenapenerapan GAP danGHP belum optimal

2. Kapasitas kelembagaanpetani masih rendah

3. Lemahnya dukunganlembaga pembiyaanbagi petani

4. Penguasan dan aplikasiteknologi oleh pelakuutama dan pelakuusaha belum optimal

5. Serangan hama danpenyakit terhadapkomoditi pertanianmasih tinggi

6. Pelaku usaha sektorpertanian belumsepenuhnyaberorientasi agribisnis

7. Meningkatnyakerusakan lingkunganakibat penggunaanpupuk anorganik

8. Ketersediaan bibituntuk komoditiunggulan belumoptimal

Strategi ST1. Peningkatan mutu

produkpertanian/perkebunan (S1, S2, S3,T1,T4,T5, T8)

2. Mengoptimalkanfungsi dan kinerjalembaga pemasaranpertanian seperti STA(T6, S3)

3. Fasilitasi permodalanpengembangan UsahaAgribisnis pertanian(T3, T2,T1, S3, S2)

Strategi WT1. Pertanian Organik

(T1,T7,T5,W2,W5,W3)

2. Mengembangkansekolah lapangSL-GAP, SLPHT,SL-GHP, SLPTT(T1,T4,W4,W6,T5)

3. Mengembangkanpembinaanpenyelanggaraanpelatihanpengolahan Hasilpertanian (T1,W8)

Page 48: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

52

Berdasarkan hasil analisis SWOT maka startegi yang

dilakukan adalah :

1. Penerapan Budidaya Pertanian berdasarkan standar prosudur

(GAP/GHP)

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian

3. Peningkatan Pengelolaan Kebutuhan dan Pendampingan

Penyaluran dan Penguatan Kelembagaan Pupuk

4. Membangun Kesadaran Dan Pemahaman Petani Tentang

Pentingnya Pertanian Ramah Lingkungan

5. Peningkatan Mutu Produk Pertanian Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan

6. Mengoptimalkan Fungsi STA

7. Mengembangan Sekolah Lapang dan Pengembangan Usaha

Agribisnis Perdesaan

8. Mengembangan Sekolah Lapang Pembinaan dan

Penyelenggaraan Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian

9. Pemberdayaan peran dan fungsi BPP sebagai pusat koordinasi

progrem dan kegiatan di wilayah

10. Pemantapan kapasitas penyuluh pertanian

11. Penyediaan sarana dan prasarana BPP Pertanian

Strategi dan Kebijakan terkait pencapaian Visi dan Misi Dinas

Pertanian Kabupaten Enrekang Tahun 2014 – 2018 seperti pada

tabel di bawah ini :

Page 49: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

53

Tabel 17. Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang

VISI : Terwujudnya Pertanian Tangguh yang berdaya saing dan berorientasi agribisnis menuju EMAS Tahun2018No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1 MeningkatkanProduksi,ProduktivitasKomoditi Pertanian

Meningkatkan produksi danproduktivitas komodititanaman Pertanian

Peningkatan kapasitasproduksi komoditiunggulanpertanian/perkebunan

Penerapan budidayapertanian berdasarkanstandar prosudur bakumelaluli GAP dan GHP

Sekolah LapangPengelolaan TanamanTerpadu (SL-PTT)

2 MendorongOptimalisasipenggunaan air,sarana danprasarana produksiuntuk berproduksi

Pemenuhan sarana danprasarana dalam rangkamendukung peningkatanproduksi dan produktivitaspertanian

Ketersediaan jaringanirigasi, JUT, embung,Alsintan dan pupuk

Peningkatan saranadan prasaranapertanian

Optimalisasi fungsiJUT, Irigasi danEmbung

Terwujudnya pemanfaatanlahan tidur

Intensfikasi,Ekstensifikasi danrehabilitasi sentraproduksi pertanian

Menigkatnya upayapengendalian alih fungsilahanPenurunan presentasiserangan OPT

Peningkatanpengelolaankebutuhan danpendampinganpenyaluran danpenguatankelembagaan pupuk

Sekolah lapangpengelolaan hamaterpadu dan sekolahlapang iklim

Fasilitasi penyediaanpupuk serta alat danmesin pertanian

Meningkatkan penerapanpertanian ramah lingkungan

Meningkatnya penerapansistem pertanian organik

Membangunkesadaran danpemahaman petanitentang pentingnyapertanian ramahlingkungan

Sekloah LapangPengelolaan tanamanterpadu (SL-PTT)

Page 50: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

54

3 MeningkatkanKualitas Produksikomoditi unggulanPertanian/Perkebunan

Meningkatkan kualitas hasildan daya saing komodititanaman pangan dan komoditihortikultura dan perkebunan

Peningkatan produktivitasdan ketersediaan bibitunggul tanaman pangandan komoditi hortikulturadan perkebunan

Peningkatanproduktivitas produkpertanian tanamanpangan danhortikultura

1. Sekolah LapangpegelolaanTanaman Terpadu(SL-PTT)

2. Pembinaan/bimbingan teknis budidaya

4 MeningkatkanKesejahteraan petaniyang berorientasiAgribisnis

Meningkatkan pendapatanpetani melalui usahatanikomoditi tanaman pangan,hortikultura dan perkebunanyang berorientasi agribisnis

Meningkatkankelembagaan pada sentrapemasaran hasil pertanian

Mengoptimakan fungsidan kinerja SubTerminal Agribisnis

Penguatan manajemenpengelolaan STAsebagai sentrapemasaran hasilpertanian

Meningkatkan kapasitasapartur dan PelakuAgribisnis pada penguasanteknologi pertanian

Mengembangansekolah lapangpembinaan danpenyelenggaraanpelatihan teknispertanian

Sekolah Lapang GoodAgriculture Practice(SL-GAP)

Peningkatan nilai tambahkomoditi unggulanTanaman pangan,hortikultura danPerkebunan

Bimbingan teknispengolahan hasilpertanian

Fasilitasi Aspekpermodalan bagi petani

Mengembangkansekolah LapangPengembangan Usahaagribisnis pertanian

1. Pra dan pascasertfifikasi lahan

2. Sekolah LapangPengembanganUsaha AgribisnisPertanian

Peningkatan kapasitasAparatur dan PelakuAgrbisnis pada pengolahanhasil pertanian

Mengembangansekolah lapangpembinaan danpenyelenggaraanpelatihan pengolahanhasil pertanian

Sekolah Lapang GoodAgriculture Practice (SL-GHP)

Page 51: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

55

5 Memantapkan

system penyuluh

pertanian yang

terpadu dan

berkelanjutan

Mengembangkan

kelembagaan petani

dan kelembagaan

penyuluh pertanian

Meningkatkan sistem

pendidikan,

standarisasi dan

sertifikasi profesi

pertanian

Meningkatkan kemandirian

kelembagaan petani

Meningkatkan kapasitas

aparatur pertanian dan non

pertanian

Meningkatkan kemandirian

kelembagaan petani

Meningkatkan kapasitas

aparatur pertanian dan non

pertanian

Meningkatnya

kemandiridn

kelembagaan petani

Meningkatnya

kapasitas aparatur

pertanian dan non

pertanian

Pemberdayaan peran

dan fungsi BPP sebagai

pusat koordinasi

progrem dan kegiatan

di wilayah

Pemantapan kapasitas

penyuluh pertanian

Penyediaan sarana dan

prasarana BPP

Pertanian

Page 52: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

56

BAB VRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATORKINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

INDIKATIF

5.1 Rencana ProgramBerdasarkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta strategi dan

kebijakan, maka disusun langkah langkah perencanaan strategis

yang operasional untuk lima (lima) tahun kedepan, meliputi

program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan

pendanaan indikatif. Program ini merupakan penjabaran dari

kebijakan strategis Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang dengan

tetap mengacu pada RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014 –

2018 yaitu “Enrekang Maju, Aman, Sejahtera (EMAS) MenujuDaerah Agropolitan Berwawasan Lingkungan”.

Berdasarkan hal tersebut di atas Dinas Pertanian Kabupaten

Enrekang menetapkan program prioritas sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan

4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi

Pertanian/Perkebunan

5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

6. Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan

Lapangan

7. Program Pembangunan Kawasan Perkebunan

8. Program Pembangunan Kawasan Hortikultura

9. Program Data dan Informasi

10. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

11. Program Kesekretariatan / Operasional

5.2 Rencana KegiatanDengan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13

Tahun 2006 dan Perubahannya Nomor 59 Tahun 2007, masing-

masing program pembangunan lebih lanjut dijabarkan ke dalam

berbagai kegiatan. Pencapaian masing-masing kegiatan diukur

dengan indikator keluaran.

Page 53: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

57

Secara rinci kegiatan dari masing-masing program

pembangunan lingkup Dinas Pertanian adalah sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangana. Penyusunan Database Potensi Produksi Pangan

b. Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi dan Palawija

c. Pengembangan Perbenihan/Perbibitan

d. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

e. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pengeloalan

Sumberdaya Air

f. Gerakan Penyusunan RDK dan RDKK

2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petania. Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis

b. Peningkatan Kemampuan Lembaga Tani

c. Peningkatan Sistem Instentif dan Disinsentif

d. Peningkatan Fungsi dan Kinerja Lembaga Tani

e. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pengelolaan

Irigasi Partisipatif

f. Pendampingan WISMP

g. Musyawarah Tudang Sipulung dan Temu Usaha Agribisnis

h. Demplot/Kaji Terap Pertanian/Denfarm

i. Karya Wisata dan Study Banding

j. Jambore Penyuluh Pertanian dan Kehutanan Tingkat

Kabupaten dan Nasional

k. Pendampingan, Pembinaan Monitoring dan Evaluasi

Pelaporan PUAP dan Safari Penyuluh

l. Pekan Nasional (PENAS) Petani dan Nelayan Se-Indonesia

3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil ProduksiPertanian/Perkebunana. Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

Unggulan Daerah

b. Pemeliharaan Rutin Berkala Sarana dan Prasarana Pasar

Kecamatan (Operasional STA)

c. Peningkatan Wawasan Aparatur / Pelaku Agribisnis

Pertanian/Perkebunan

d. Pengembangan Kemitraan Usaha Pertanian/Perkebunan

e. Peningkatan Wawasan Aparatur dan Pelaku Agribisnis

tentang pengolahan dan pemasaran hasil Perkebunan

f. Penyediaan Sarana Pegolahan Hasil pertanian

Page 54: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

58

4. Program Peningkatan Penerapan TeknologiPertanian/Perkebunana. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi

Pertanian/Perkebunan Tepat Guna

b. Pelatihan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

Bercocok Tanam

c. Penataan Kebun Induk Kopi Arabika Typika

d. Peningkatan Produksi Bawang Merah Melalui Peningkatan

Mutu Bibit

e. Peningkatan Produksi Kentang Melalui Peningkatan Mutu

Bibit

5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunana. Pengembangan Bibit Unggul Pertanian

b. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan

c. Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan

d. Perlindungan Tanaman Pertanian/Perkebunan

e. Pembinaan Pertanian Organik

f. Pengembangan Sentra Produksi Tanaman Pertanian

g. Peningkatan Mutu dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

h. Pengadaan Bibit Komoditi Hortikultura

i. Pengadaan Bibit Komoditi Perkebunan

j. Penyediaan Sarana dan Prasarana Produksi Perkebunan

k. Penyediaan Sarana dan Prasarana Produksi Tanaman

Pangan

l. Pengelolaan Dana Pra dan Pasca Panen

6. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/PerkebunanLapangana. Pembinaan dan Pembangunan Kelembagaan Penyuluh

Pertanian, Perikanan, Kehutanan (P2KP3) Kelembagaan

Petani

b. Penyediaan Sarana dan Prasarana BPP

c. Penyusunan Program Penyuluh Pertanian Perikanan dan

Kehutanan

d. Pembinaan Kompetensi dan Pengembangan Profesionalisme

Kelembagaan Penyuluh serta Pembinaan Karier

e. Peningkatan Kapasitas dan Pelayanan Penyuluh

f. Identifikasi Kelembagaan Penyuluh

Page 55: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

59

g. Fasilitasi Penjenjangan Penyuluh

h. Fasilitasi Koordinasi Komisi Penyuluh Kabupaten

i. Penilaian Angka Kredit

7. Program Pembangunan Kawasan Perkebunana. Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis Kawasan

Perkebunan

b. Penyediaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perkebunan

8. Program Pembangunan Kawasan Hortikulturaa. Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis Kawasan

Hortikultura

b. Penyediaan Sarana dan Prasarana Kawasan Hortikultura

9. Program Pelayanan Administrasi Perkantorana. Penyediaan Jasa Komonikasi, Sumberdaya Air dan Listrik

b. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Kantor

c. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang

undangan

d. Rapat Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah

e. Pelelangan/Pengadaan Barang dan Jasa

f. Koordinasi, Konsolidasi Dalam Daerah dan Peninjauan

Lapangan

g. Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Perkantoran

h. Penyediaan Peralatan Kebersihan dan Perlengkapan Kantor

10. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatura. Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional

b. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

c. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

d. Pengadaan Meubelair

e. Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor

f. Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas Operasional

g. Pemeliharaan Rutin Berkala Peralatan Gedung Kantor

Page 56: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

60

11. Program Peningkatan Disiplin Aparatura. Pengadaan Pakaian Dinas dan Perlengkapannya

12. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatura. Diklat Teknis, Tugas dan Fungsi PNS

13. Program Peningkatan Pengembangan Sistem PelaporanCapaian Kinerja dan Keuangana. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja SKPD

b. Laporan Keuangan Akhir Tahun

c. Penyusunan Renja – SKPD

14 Program Singkronisasi Perencanaan dan Penganggarana. Penyusunan RKA - SKPD

b. Penyusunan DPA – SKPD

15. Program Pengembangan Data dan Informasia. Monitoring dan Evaluasi Program dan Kegiatan

b. Penyusunan dan Pengumpulan Data/Informasi Kebutuhan

Penyusunan Dokumen Perencanaan

5.3 Indikator KinerjaIndikator kinerja masing masing program mengacu pada RPJMD

Pemerintah Kabupaten Enrekang Tahun 2014 – 2018 yaitu :

1. Program Peningkatan Ketahanan PanganIndikator Kinerja :a. Peningkatan Produksi Padi 4 % per Tahun

b. Peningkatan Produksi Jagung 1 % per Tahun

c. Peningkatan Produksi Kedelai 1 % per Tahun

2. Program Peningkatan Kesejahteraan PetaniIndikator Kinerja :a. Cakupan Binaan Kelompok Tani 5% per Tahun

b. Jumlah P3A/GP3A aktif dalam pengelolaan sistem irigasi

partisipatif 5 P3A/GP3A per Tahun

Page 57: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

61

3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil ProduksiPertanian/PerkebunanIndikator Kinerja :a. Volume peningkatan transaksi pemasaran komoditi

pertanian di STA Meningkat 5% per Tahun

b. Jumlah Sarana dan Prasarana Fisik STA berfungsi sesuai

peruntukannya

4. Program Peningkatan Penerapan TeknologiPertanian/PerkebunanIndikator Kinerja :a. Volume Ketersediaan bibit bawang merah di IKB Saruran 12

ton per Tahun

b. Volume ketersediaan bibit kentang di IKB Masalle 100.000

umbi per Tahun

c. Jumlah ketersediaan alat dan mesin pertanian

5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/PerkebunanIndikator Kinerja :a. Panjang JUT yang ditingkatkan menjadi Jalan Produksi

1000 Meter per Tahun

b. Tingkat alih fungsi lahan 0% per Tahun

c. Jumlah Luasan Lahan tidur diolah menjadi lahan produktif

seluas 90 Ha Tahun 2018

d. Jumlah pelaku usahatani yang menerapkan sistem

pertanian organik 5 kelompok per Tahun

e. Tingkat penurunan serangan OPT Tanaman Palawija

sebesar 5 % per Tahun

f. Tingkat penurunan serangan OPT Tanaman Hortikultura

sebesar 10 % per Tahun

g. Jumlah pelaku usahatani yang menerapkan sistem

pertanian organik 5 klp per Tahun

h. Total produksi bawang merah meningkat 5% per Tahun

i. Total Produksi Kentang meningkat 9 % Per Tahun

j. Total Produksi Cabe meningkat 20 % per Tahun

k. Total Produksi kopi, kakao dan cengkeh dan lada menigkat

2 % per Tahun

Page 58: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

62

6. Program Pembangunan Kawasan Komoditi PerkebunanIndikator Kinerja :a. Penerapan GAP dan GHP 4 Kecamatan per Tahun

b. Panjang JUT sebesar 1500 meter

c. Tersedianya Alat, Mesin dan Embung sebanyak 6 Unit

7. Program Pembangunan Kawasan Komoditi HortikulturaIndikator Kinerja :a. Penerapan GAP dan GHP 5 Kecamatan per Tahun

b. Panjang JUT sebesar 1500 meter

c. Tersedianya Alat, Mesin dan Embung sebanyak 5 Unit

Fokus pembangunan kawasan komoditi hortikultura di arahkan

pada sentra komoditi hortikultura di Kecamatan Anggeraja, Baroko,

Alla, Curio, Malua dan Masalle, adapun kecamatan pendukung bagi

sentra Hortikultura adalah Kecamatan Maiwa, Cendana, Baraka dan

Buntu Batu.

Fokus pembangunan kawasan komoditi perkebunan tersebar

pada 12 Kecamatan. Wilayah sentra produksi kopi berada pada

Kecamatan Masalle, Baroko, Bungin, Buntu Batu dan Baraka,

untuk kawasan komoditi kakao di Kecamatan Enrekang, Cendana

dan Maiwa. Komoditi lain yang potensi untuk dikembangkan di

Kabupaten Enrekang adalah adalah cengkeh, lada dan pala dan

kelapa sawit. Sedangkan kawasan komoditi tanaman pangan berada

pada 12 Kecamatan melalui sentra pengembangan pada Kecamatan

Curio, Maiwa, Enrekang. Adapun peta perwilayahan komoditi

seperti gambar di bawah ini :

Page 59: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

63

PETA KAWASAN KOMODITI PERKEBUNAN

Page 60: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

64

PETA KAWASAN KOMODITI HORTIKULTURA (SAYURAN)

Page 61: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

65

PETA KAWASAN KOMODITI HORTIKULTURA (BUAH BUAHAN)

Page 62: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

66

PETA KAWASAN KOMODITI TANAMAN PANGAN

Page 63: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

67

Tabel 18. Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian Kab. Enrekang

Page 64: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

68

Page 65: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

69

Page 66: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

70

Page 67: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

71

Page 68: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

72

Page 69: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

73

Page 70: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

74

Page 71: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

75

Page 72: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

76

Page 73: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

77

Page 74: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

78

BAB VIINDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD

Penetapan indikator Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang

bertujuan untuk memberikan gambaran terkait keberhasilan pencapaian

Visi dan Misi Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang. Indikator

keberhasilan dan kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang yang

mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Pemerintah Kabupaten

Enrekang Tahun 2014 – 2018, yaitu pada Misi dan sasaran :

1. Meningkatkan Kualitas dan Ketersediaan InfrastrukturPelayanan PublikSasaran

Meningkatnya ketersediaan infrastruktur pertanian

2. Meningkatkan Perkenomian Daerah dan PendapatanMasyarakat Berbasis Agribisnis dan AgroindustriSasaran

Terwujudnya sistem pemasaran dan daya saing produk dan

komoditi unggulan daerah melalui penerapan iptek

Terwujudnya kemandirian kelembagaan pelaku usahatani

Terwujudnya peningkatan produktifitas kawasan

pengembangan pertanian, perkebunan dan peternakan

Meningkatnya nilai tambah ekonomi berbagai komoditi

unggulan daerah

Tersedianya pangan yang cukup, bermutu, aman, merata dan

terjangkau

3. Meningkatkan Pengelolaan Sumberdaya Alam Secara Optimaldan Berwawasan LingkunganSasaran

Berkembangnya sistem pertanian organik dan ramah

lingkungan

Terwujudnya pemanfaatan lahan lahan tidur

Page 75: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

79

Adapun kinerja yang mengacu pada masing masing sasaran RPJMD

seperti pada tabel 19 di bawah ini :

Tabel 19.1 Indikator Kinerja Dinas Pertanian KabupatenEnrekang yang Mengacu Pada RPJMD KabupatenEnrekang

Page 76: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

80

Tabel 19.2 Indikator Kinerja Dinas Pertanian KabupatenEnrekang yang Mengacu Pada RPJMD KabupatenEnrekang

Page 77: BAB I PENDAHULUAN...-6 - Sehingga untuk mengelola pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta Penyuluhan secara efesien dan efektif maka diperlukan adanya

81

BAB VIIP E N U T U P

Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten

Enrekang Tahun 2014 – 2018 disusun untuk memberikan arah yang jelas

dalam melaksanakan kegiatan sesuai tupoksi dalam .pelaksanaan

pembangunan, sekaligus merupakan rambu rambu untuk mengukur

kinerja tahunan. Keberhasilan pelaksanaan Renstra SKPD sangat

tergantung dari dukungan dan partisipatif aktif dari para stakeholder

terkait, termasuk dukungan pembiayaan dari APBD Pemerintah

Kabupaten dan Propinsi, APBN Pemerintah pusat dan sumber sumber

pembiayaan lain yang sah.

Sehingga Perubahan rencana strategik yang disusun diharapkan

mampu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi atau

kemungkinan yang akan timbul dikemudian hari dan mendukung

pencapaian RPJMD Kabupaten Enrekang Tahun 2014 – 2018.

BUPATI ENREKANG,

MUSLIMIN BANDO