Upload
agdi2013
View
44
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
1.1 LATAR BELAKANG
Kota Lhokseumawe sebagai sebagai salah satu dari 23 kabupaten
kota di wilayah Pemerintah Aceh secara geografisnya berada pada
bagian tengah jalur Utara Trans-Sumatra yang menghubungkan
Pemerintah Aceh dengan Provinsi Sumatera Utara. Sebagai kota
yang sedang membangun, aktifitas perkotaan Kota Lhokseumawe
terus meningkat yang juga dibarengi dengan peningkatan jumlah
penduduk yang berdampak pada meningkatnya tingkat pergerakan
masyarakat. Berdasarkan keinginan untuk melakukan pergerakan
menyebabkan kehidupan perkotaan tergantung pada kelancaran
arus transportasi. Kota sebagai pusat kegiatan akan menarik
pergerakan (orang dan barang) dari daerah lain dan daerah
pinggiran kota untuk datang memenuhi berbagai macam
kebutuhan/aktifitasnya sehingga konsekuensinya adalah
pemerintah daerah/kota harus membangun sarana dan
prasarananya menjadi lebih memadai.
Pemerintah Kota Lhokseumawe adalah salah satu Kota di wilayah
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), yang semula
merupakan Kota Administratif wilayah kabupaten Aceh Utara
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1986
Tentang Pembentukan Kota Administratif Lhokseumawe. Kemudian
dengan adanya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah, yang memberikan peluang bagi peningkatan
status Kota Administratif menjadi daerah otonom Pemerintah Kota
1 - 1
PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
Lhokseumawe yang disempurnakan dengan Undang-undang
Nomor 02 Tahun 2001 tanggal 1 Juni 2001 tentang pembentukan
Pemerintah Kota Lhokseumawe.
Kota Lhokseumawe pada perkembangannya diharapkan dapat
menciptakan iklim dan suasana yang mendukung bagi
pertumbuhan sumber daya kotanya. Pertumbuhan ekonomi Kota
Lhokseumawe secara rata-rata selama periode 2001-2006 sebesar
3,32 % per tahun (non migas). Angka ini lebih tinggi dibanding laju
pertumbuhan penduduk selama periode yang sama mencapai 1,22
% per tahun. Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Kota
Lhokseumawe yang relatif tinggi dicapai tahun 2005, yaitu 5,45 %,
lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun
2003 (sebesar 3,29%). Sedangkan pada tahun 2004, pertumbuhan
ekonominya kembali menurun menjadi 3,20 %, sementara untuk
tahun 2001 dan 2002 pertumbuhan ekonomi masing-masing
adalah sebesar 1,95 % dan 2,76%. Sementara pertumbuhan
ekonomi tahun 2006 sebesar 3,26 persen.
Rendahnya laju pertumbuhan ekonomi di daerah ini sangat
berpengaruh terhadap kemampuan penyerapan angkatan kerja
yang ada didaerah ini, disamping juga kurang dapat
mengoptimalkan pemanfaatan potensi daerah yang ada. Untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi pemerintah Kota
Lhokseumawe mulai mencari dan menggali sektor-sektor lain yang
dapat dikembangkan sebagai pendukung, yaitu antara lain sektor
pariwisata. Sektor pariwisata merupakan sektor potensial dalam
penggalian sumber pendapatan nasional dan daerah juga sebagai
salah satu sektor perangsang perkembangan ekonomi, karena
merupakan salah satu kegiatan lintas sektoral dan berhubungan
dengan pertumbuhan ekonomi global.
Kota Lhokseumawe dengan potensi alam pantainya yang
menghadap langsung ke arah Selat Malaka, selama ini tidak
tergarap secara serius, padahal menyimpan potensi yang sangat
besar. Selama ini potensi alam pantai yang ada di Kota
1 - 2
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
Lhokseumawe lebih banyak di manfaatkan untuk kegiatan lain
seperti ; perikanan laut, perikanan budidaya, sementara sektor
pariwisata masih kecil perananan dan kontribusinya terhadap
perekonomian di Kota Lhokseumawe.
Dalam upaya meningkatkan dan menumbuh-kembangkan ekonomi
yang nyata, maka Pemerintah Kota Lhokseumawe mulai
mengembangkan kawasan pantai sebagai kawasan wisata.
Pengembangan kawasan pantai Lhokseumawe diharapkan dapat
menarik minat pengunjung untuk melakukan kegiatan wisata,
dengan segala aktifitas dan atraksi wisata yang terdapat di
dalamnya. Agar dapat mendukung bangkitan yang akan timbul
akibat tumbuhnya pergerakan tersebut maka dibutuhkan
infrastruktur yang memadai, dan salah satunya adalah tersedianya
prasarana jalan.
Sebagai langkah awal pengembangan Kawasan Pantai
Lhokseumawe maka Pemerintah Kota Lhokseumawe sejak tahun
2009 telah melaksanakan pembangunan prasarana jalan berupa
Jalan Lingkar (ring road) di wilayah Barat yang menyusuri Pantai
Ulee Jalan - Ujong Blang – Hagu Barat Laut – Pusong (kawasan
reservoir teluk Pusong). Sementara di wilayah sisi Timur Kota
Lhokseumawe, jalan lingkar direncanakan menyusuri bantaran
sungai Kr. Cunda – kandang yang akan dilaksanakan mulai tahun
2010. Disamping sebagai jalur transportasi utama, Jalan lingkar
diharapkan dapat menampung pergerakan dan menarik minat
wisatawan untuk berkunjung di Kota Lhokseumawe dengan
menyaksikan keindahan alam pantainya.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari pekerjaan perencanaan teknis ini adalah memberikan
bantuan perencanaan teknik yang akan menjadi dasar bagi
pengguna jasa dalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan
Teknik Jalan Jembatan Cunda – Kandang yang sesuai dengan
persyararatan teknis dan berwawasan lingkungan.
1 - 3
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
Tujuan dari pekerjaan perencanaan teknik ini adalah :
tersedianya perencanaan teknik Jalan Lingkar Jembatan Cunda –
Kandang yang berwawasan lingkungan serta dokumen
pelelangan sesuai dengan rencana dengan menggunakan
standar prosedur yang berlaku guna mencapai mutu pekerjaan
perencanaan
tercapainya penyelesaian penanganan masalah yang bersifat
khusus serta memenuhi tingkat perekonomian yang tinggi
sehingga tingkat pelayanan jalan yang diinginkan dapat
tercapai.
1.3 SASARAN
Sasaran yang hendak dicapai dalam pelaksanaan Perencanaan
Penyusunan DED Jalan Lingkar ini, yaitu :
a. Merencanakan jalan dalam kawasan perkotaan
b. Merencanakan jalan lingkar (ruas Jembatan Cunda – Kandang)
dengan memperhatikan faktor-faktor kenyamanan, keamanan,
lingkungan serta faktor lain yang mendukung perencanaan
teknis jalan yang baik.
c. Menyiapkan dokumen perencanaan jalan lingkar Jembatan
Cunda – Kandang Kota Lhokseumawe yang digunakan sebagai
dasar pelaksanaan pekerjaan fisik (konstruksi).
1.4 RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Adapun lingkup jasa perencanaan yang dimaksud adalah meliputi :
A.Lokasi Kegiatan : Kawasan Cunda (jembatan) sampai Desa
Kandang Kecamatan Muara Dua – Kota
Lhokseumawe (Gambar 1.1)
B.Panjang Ruas Jalan : 3 (tiga) Km
1 - 4
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
GAMBAR 1.1Peta Lokasi Pekerjaan Jalan Lingkar Jembatan Cunda – Kandang
Kota LhokseumaweC.Lingkup Pekerjaan:
a) Pengumpulan Data / Survey Lapangan
1. Data Primer
Survey dan pengukuran topografi dan bathimetri
Survey geoteknik
Survey hidrologi dan hidrooceanografi
2. Data Sekunder
Studi literatur
b) Pengolahan dan Analisa Data Lapangan
c) DED yang merupakan perencanaan rinci konstruksi jalan
lingkar, bangunan air dan bangunan pengaman badan jalan
serta taksiran biaya (engineering estimate).
D.Data dan Fasilitas Penunjang
a) Penyediaan oleh Penguna Jasa
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa dapat
digunakan dan akan dipelihara oleh Penyedia Jasa :
Laporan dan Data
Kumpulan data dan laporan studi terdahulu serta
photografi
Staf Pengawas / Pendamping (Counter Part) atau Project
Officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.
Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang
akan bertindak sebagai Pengawas dan Pendamping.
b) Penyediaan oleh Penyedia Jasa
1 - 5
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
Penyedia Jasa akan menyediakan dan memelihara semua
fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran
Pekerjaan.
1.5 WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan sebagaimana ditentukan dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah selama 3,0 (tiga) bulan.
1.6 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN
Laporan Pendahuluan ini merupakan laporan yang disusun pada
tahap awal terhitung 1 bulan atau 30 hari setelah SPMK diterima
oleh Konsultan. Materi dalam Laporan ini, mencakup hasil survey
pendahuluan yang menyajikan gambaran umum lokasi pekerjaan
dan identifikasi permasalahan, pendekatan dan metodologi yang
akan dilakukan oleh Konsultan, dan rencana kerja selanjutnya.
Sistematika laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran
serta lingkup pekerjaan dan sistematika penyajian
laporan.
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI DAN HASIL SURVEI PENDAHULUAN
Memaparkan kondisi umum wilayah Kota Lhokseumawe,
menyangkut administrasi wilayah, gambaran fisik, kondisi
sosial ekonomi wilayah dan lain sebagainya. Disamping itu
juga dipaparkan hasil orientasi lapangan yang telah
dilakukan, meliputi akivitas pengumpulan data, gambaran
1 - 6
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
umum kondisi eksisting di sepanjang rencana jalan lingkar
dan identifikasi permasalahan di lapangan. .
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Menguraikan konsep kerja yang akan dilakukan oleh
Konsultan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan.
BAB IV ORGANISASI DAN RENCANA KERJA PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Menguraikan rencana pelaksanaan pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai pentahapannya, juga diuraikan
struktur organisasi konsultan yang akan melaksanakan
pekerjaan, dan tanggung jawab masing-masing
personil/tenaga ahli yang dilibatkan.
BAB V LAPORAN
Menguraikan jenis-jenis keluaran yang akan disampaikan.
BAB VI IDENTIFIKASI AWAL DAN KONSEP LAY OUT
Menguraikan beberapa permasalahan yang ada di lokasi
pekerjaan dan penanganan yang mungkin dilakukan serta
alternatif lay out jalan lingkar Timur Kota Lhokseumawe.
BAB VII PENUTUP
1 - 7