30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin sumber-sumber yang ada dan tersedia. Menurut John F. Mee, manajemen adalah suatu seni keahlian untuk memperoleh hasil maksimal dengan usaha minimal dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan baik untuk pimpinan maupun para pekerja, serta memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada masyarakat. Sumber daya manusia merupakan peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu dipelihara dan dikembangkan. Oleh karena itu karyawan harus mendapatkan perhatian yang khusus dari perusahaan. Kenyataan bahwa manusia sebagai aset utama dalam organisasi atau perusahaan, harus mendapatkan perhatian serius dan dikelola dengan sebaik mungkin. Hal ini dimaksudkan agar sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan mampu memberikan kontribusi yang optimal dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Dalam pengelolaan sumber daya manusia inilah diperlukan manajemen yang mampu mengelola sumber daya secara sistematis, terencana, dan efisien. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian tahap

kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan memanfaatkan semaksimal

mungkin sumber-sumber yang ada dan tersedia. Menurut John F. Mee, manajemen

adalah suatu seni keahlian untuk memperoleh hasil maksimal dengan usaha minimal

dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan baik untuk pimpinan

maupun para pekerja, serta memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada

masyarakat.

Sumber daya manusia merupakan peranan penting bagi keberhasilan suatu

organisasi atau perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu

dipelihara dan dikembangkan. Oleh karena itu karyawan harus mendapatkan perhatian

yang khusus dari perusahaan. Kenyataan bahwa manusia sebagai aset utama dalam

organisasi atau perusahaan, harus mendapatkan perhatian serius dan dikelola dengan

sebaik mungkin.

Hal ini dimaksudkan agar sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan

mampu memberikan kontribusi yang optimal dalam upaya pencapaian tujuan

organisasi. Dalam pengelolaan sumber daya manusia inilah diperlukan manajemen

yang mampu mengelola sumber daya secara sistematis, terencana, dan efisien.

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

2

Kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi

kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang ). Kinerja adalah hasil

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. A.A. Anwar Prabu

Mangkunegara (2000:67) .

Pegawai yang mengalami tingkat konflik pekerjaan dan konflik keluargadi

laporkan menjadi salah satu penyebab menurunnya kinerja karena merasa lebih

dikuasai oleh pekerjaannya yang mengakibatkan karyawan tidak bisa memenuhi

tanggung jawab keluarganya, karena mengurangi kualitas kehidupan keluarganya.

Permasalahan mengenai kinerja merupakan permasalahan yang akan selalu dihadapi

oleh pihak manajemen perusahaan, karena itu manajemen perlu mengetahui faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan tersebut akan membuat manajemen

perusahaan dapat mengambil berbagai kebijakan yang diperlukan sehingga dapat

meningkatkan kinerja karyawannya agar dapat sesuai dengan harapan perusahaan.

Pembagian peran pekerjaan dan tugas keluarga dimasa lalu sangatlah jelas.

Dimana suami adalah pencari nafkah melalui pekerjaannya sedangkan istri merawat

keluarga dan anak-anak. Dalam beberapa dekade ini perkembangan dan pertumbuhan

ekonomi terjadi dengan sangat pesat. Hal ini mendorong wanita untuk ikut serta dalam

pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Sejalan dengan perkembangan bisnis dan dunia

usaha, kesempatan menempuh pendidikan dan bekerja terbuka tidak hanya bagi

lelaki namun juga perempuan.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

3

Dengan demikian struktur keluarga tradisional, dimana bapak bekerja di luar

rumah untuk memperoleh pendapatan bagi keluarga dan ibu bekerja di rumah

mengurus rumah tangga mulai mengalami pergeseran. Sejak semakin banyak wanita

yang bekerja dan mempunyai pendidikan yang tinggi, secara alami juga menghasilkan

pasangan dengan karir yang berbeda (Sarah Muterko, 2007).

Di satu sisi pasangan suami istri dituntut untuk bertanggung jawab dalam

mengurus dan membina keluarga secara baik. Namun disisi lain, sebagai seorang

karyawan yang baik mereka dituntut pula untuk bekerja sesuai dengan standar

perusahaan dengan menunjukkan performa kerja yang baik.

Kondisi seperti diatas sering memicu terjadinya konflik-konflik yang terjadi

dalam kehidupan perusahaan, bila tidak ditangani secara serius akan menimbulkan

dampak yang sangat berarti bagi usaha pencapaian tujuan perusahaan, salah satunya

adalah rendahnya kinerja karyawan secara keseluruhan akan mempengaruhi

produktifitas perusahaan (Anorogo,2004).

Konflik pekerjaan keluarga (work-family conflict) adalah konflik antar peran

yang berasal dari tuntutan peran didalam pekerjaan dan keluarga yang salinmg

bertentangan (Greenhaus & Beutell, 1985). Umumnya, work-family conflict memiliki

hasil yang negative yang berkaitan dengan pekerjaan dan konflik. Akibatnya,

terjadinya penurunan tingkat kinerja.

Menurut Chen et al. (2000) dikutip oleh harahap, (2010) tuntutan pekerjaan

berhubungan dengan tekanan yang berasal dari beban kerja yang berlebihan dan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

4

waktu, seperti; pekerjaan yang harus diselesaikan terburu-buru dan deadline.

Sedangkan tuntutan keluarga berhubungan dengan waktu yang dibutuhkan untuk

menangani tugas-tugas rumah tangga dan menjaga anak. Tuntutan keluarga ini

ditentukan oleh besarnya keluarga, komposisi keluarga dan jumlah anggota keluarga

yang memiliki ketergantungan dengan anggota yang lain. Greenhaus & Beutell (1985)

mengidentifikasikan tiga jenis work-family conflict yaitu waktu (time-based),

keterangan atau stress (strain-based), dan perilaku (behavior-based).

Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang

permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. definisi BUMN

menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan usaha yang seluruh atau

sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang

berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN dapat pula berupa perusahaan

nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Status

pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai

negri. BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum dan Persero.

PT. Pupuk Kujang didirikan pada tanggal 9 Juni 1975 dengan dana US$ 260

juta merupakan pinjaman dari Pemerintah Iran sebesar US$ 200 Juta, serta Penyertaan

Modal Pemerintah (PMP) Indonesia sebesar US$ 60 juta. Pinjaman kepada Pemerintah

Iran telah dilunasi tahun 1989. PT.Pupuk Kujang adalah merupakan perusahaan

BUMN yang mempunyai struktur organisasi yang terkoordinir dengan baik,

Perusahaan yang mempunyai nilai Charity yang cukup tinggi di mata publik internak

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

5

maupun eksternal. Teknologi yang di terapkan dalam pengolahan sangat efektif karena

menggunakan alat-alat teknologi yang di datangkan langsung dari luar, guna

menghasilkan produk yang berkualitas. Humas yang telah State of being yang

menjadikan PT.Pupuk Kujang salah satu industri atau pabrik yang mempunyai rekan

kerja atau sponsorship dari berbagai kalangan perusahaan yang tak terbatas. Sistem

marketing atau administrasi yang di terapkan di PT.Pupuk Kujang sangat relevan

karena dapat menyeimbangkan pengeluaran atau pendapatan yang di dapat.

Fenomena work-family conflict ini semakin menarik untuk diteliti mengingat

banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan, baik terhadap wanita bekerja itu sendiri,

keluarganya maupun bagi organisasi tempat ia bekerja. Beberapa dampak negatif

secara individual diantaranya adalah berkurangnya kepuasan baik dalam bekerja

maupun dalam kehidupan rumah tangga, ketegangan dan stress pada diri wanita

bekerja, gangguan kesehatan, dan ketidakharmonisan hubungan dengan anggota

keluarga lain. Sedangkan dari sisi organisasi work-family conflict akan mengakibatkan

berkurangnya komitmen karyawan pada pekerjaan yang akhirnya dapat mendorong

perputaran tenaga kerja yang tinggi pada organisasi (high turnover)(Poelmans, 2001a).

PT. Pupuk Kujang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi,

dan perdagangan. Setiap pekerja memiliki tingkat konflik yang berbeda-beda, begitu

pula dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PT. Pupuk Kujang yang sebagian

besar kegiatan ditentukan oleh aktivitas produksinya yang bersifat continue

(berkelanjutan) dengan intensitas waktu siang malam.Walaupun karyawati di PT.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

6

Pupuk Kujang menjadi kaum minoritas tetapi Para karyawati seringkali dilibatkan

dalam lembur dengan frekuensi yang cukup tinggi dalam seminggu,sehingga akan

menambah jumlah jam kerja. Lamanya jumlah jam kerja diketahui berhubungan

dengan konflik peran ganda yang dialami karyawati.

Ketentuan waktu bekerja PT. Pupuk Kujang pukul 07.00 WIB -16.30 WIB dan

tidak jarang juga pekerja bekerja lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Perempuan dahulu hanya bekerja pada sektor domestik. Akan tetapi sudah banyak kita

temui memasuki sektor publik pada saat ini. Selain kebutuhan ekonomi yang semakin

meningkat, juga karena adanya permintaan penerimaan tenaga kerja

perempuan dan semakin tingginya tingkat pendidikan perempuan. Faktor ini yang

membuat peningkatan pada perempuan untuk bekerja. Seiring dengan perkembangan

jaman, tingkat modernisasi dan globalisasi informasi serta keberhasilan gerakan

emansipasi wanita dan feminisme, wanita semakin terlibat dalam berbagai kegiatan.

Muhammad Asfar (dalam Prisma 1996) menyatakan bahwa perempuan tidak lagi

hanya berperan sebagai Ibu rumah tangga yang menjalankan fungsi reproduksi,

mengurus anak dan suami atau pekerjaan domestik lainnya, tetapi sudah aktif berperan

di berbagai bidang kehidupan baik sosial, ekonomi, maupun politik.

Penelitian ini mengkaji mengenai kehidupan wanita pekerja yang sudah

menikah dan memiliki anak melakukan peran ganda di sector domestic dan public yaitu

di PT. Pupuk Kujang. PT Pupuk Kujang merupakan perusahaan yang didominasi oleh

pekerja pria sebanyak 8:2. Wanita pekerja di PT Pupuk Kujang umumnya sudah

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

7

bekerja sebelum mereka menikah. Kemudian setelah mereka menikah ditambah

dengan keadaan suami yang berpenghasilan rendah sehingga tidak mampu

menanggulangi kehidupan keluarga. Bahkan ada sebagaian istri yang berpenghasilan

lebih memadai dibanding suami. Ada juga sebagian suami yang berpenghasilan cukup

namun terdapat motivasi- motivasi lain yang membuat wanita berkiprah di sektor

public. Motivasi lainnya seperti pendidikan wanita yang cenderung sudah tinggi

sehingga membuat mereka ingin mengaplikasikan pendidikan tersebut dalam hal

bekerja.

Greenhaus & Beutell (1985)dalam Ansari (2011) memaparkan bahwa wanita

akan memiliki pengalaman konflik peran ganda yang lebih tinggi daripada pria

dikarenakan wanita memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keluarga dan

mengalokasikan sebagian besar waktu mereka pada keluarga. Dari latar belakang

perusahaan, work-family conflict maupun kinerja merupakan dua hal yang harus

diperhatikan oleh organisasi atau perusahaan. Tingkat work-family conflict yang tinggi

akan berpotensi besar untuk menimbulkan turunya kinerja, akibatnya yaitu ketidak

puasan kerja yang akhirnya akan mempengaruhi kinerja karyawan.

Berdasarkan uraian diatas, Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berkenaan dengan latar belakang diatas maka Peneliti mencoba untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Tingkat Penyelesaian Work-Family

Conflict terhadap Kinerja Karyawan di PT. Pupuk Kujang Cikampek.”

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

8

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, luasnya lingkup kajian penelitian yang dipaparkan

dalam judul penelitian, maka dalam penulisan diidentifikasi pada beberapa hal, yaitu:

1. Time-based conflict merupakan banyaknya waktu yang dibutuhkan dalam

memenuhi kebutuhan salah satu peran (pekerjaan atau keluarga) sehingga

menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan

peran lainnya, akibatnya akan mempengaruhi tingkat kinerja.

2. Strain-based conflict merupakan konflik yang dialami ketika ketegangan atau

stres dalam menjalani suatu peran mengganggu peran yang lain, akibatnya

produktivitas kinerja terganggu.

3. Behavior-based conflict merupakan konflik yang muncul pada saat prilaku

spesifik yang diperlukan untuk menjalani suatu peran bertentangan dengan

prilaku yang dibutuhkan dalam menjalani peran yang lain, akibat ketidak

efektifan tingkah laku inilah mengakibatkan kinerja juga terganggu

4. Ketiga konflik diatas semuanya mempengaruhi tingkat kinerja, semakin tinggi

konflik yang dialami seseorang seseorang semakin rendah tingkat kinerjanya.

Konflik pekerjaan-keluarga menjelaskan terjadinya benturan antara tanggung

jawab pekerjaan didalam perusahaan atau kehidupan rumah tangga karyawan yang

tidak dapat membagi atau menyeimbangkan waktu untuk urusan keluarga dan bekerja

dapat menimbulkan konflik yaitu konflik keluarga dan bekerja dapat menimbulkan

konflik yaitu konflik keluarga dan konflik pekerjaan.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

9

Kondisi seperti diatas sering memicu terjadinya konflik-konflik yang terjadi

dalam kehidupan perusahaan, bila tidak ditangani secara serius akan menimbulkan

dampak yang sangat berarti bagi usaha pencapaian tujuan perusahaan, salah satunya

adalah rendahnya kinerja karyawan secara keseluruhan akan mempengaruhi

produktifitas perusahaan (Anorogo,2004).

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peneliti telah menguji

pengaruh Work-family terhadap kinerja pada karyawati PT. Pupuk Kujang dengan

menguji masing-masing dimensi agar menghasilkan hasil yang signifikan, sehinnga

dapat dilihat pertanyaan penelitian, yaitu:

1. Apakah terdapat pengaruh signifikan dari time-based conflict of work-family

conflict terhadap kinerja karyawan di PT. Pupuk Kujang Cikampek?

2. Apakah terdapat pengaruh signifikan dari strain-based conflict of work- family

conflict terhadap kinerja karyawan di PT. Pupuk Kujang Cikampek?

3. Apakah terdapat pengaruh signifikan dari behavior-based conflict of work-

family conflict terhadap kinerja karyawan karyawan di PT. Pupuk Kujang

Cikampek?

4. Apakah terdapat pengaruh signifikan dari time-based conflict, strain-based

conflict, behavior-based conflict secara simultan terhadap kinerja karyawan di

PT. Pupuk Kujang Cikampek?

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

10

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh time-based conflict of work-family

conflict terhadap Kinerja karyawan di PT. Pupuk Kujang Cikampek

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh strain-based conflict of work-

family conflict terhadap Kinerja karyawan di PT. Pupuk Kujang Cikampek

3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Behavior-based conflict of work-

family conflict terhadap Kinerja karyawan di PT. Pupuk Kujang Cikampek

4. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh time-based conflict, strain-based

conflict, behavior-based conflict secara simultan terhadap kinerja karyawan di

PT. Pupuk Kujang Cikampek.

1.5 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini, antara lain:

1. Dari Segi teoritis, diharapkan menjadi perangsang untuk melakukan penelitian

lebih lanjut dalam mengembangkan ilmu manajemen khususnya Manajemen

Sumber Daya Manusia.

2. Dari segi akademis, diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan

kontribusi pemikiran dan melengkap khasanah literatur Islamiyah.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

11

3. Dari segi praktis, hasil ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan

perusahaan yang diteliti yaitu program keselamatan dan kesehatan dan menarik

minat peneliti lain, khususnya dikalangan mahasiswa, untuk mengembangkan

penelitan ini dilakukan sebagai salah satu syarat memperleh gelar sarjana

dilingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

12

1.6 Kerangka Teoritis

Adapun kerangka teoritis dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1

Kerangka Teoritis

Variabel Grand Theory Substansi Theory

Work-family conflict Greenhaus & Beutell (1985:78) Work-Family

Conflict (WFC) adalah salah satu dari bentuk

interrole conflict yaitu tekanan atau

ketidakseimbangan peran antara peran

dipekerjaan dengan peran didalam keluarga. Jam

kerja yang panjang dan beban kerja yang berat

merupakan pertanda langsung akan terjadinya

konflik pekerjaan-keluarga (WFC).

Greenhaus & Beutell (1985:78)

Work-Family Conflict (WFC)

adalah salah satu dari bentuk

interrole conflict yaitu tekanan

atau ketidakseimbangan peran

antara peran dipekerjaan dengan

peran didalam keluarga. Jam kerja

yang panjang dan beban kerja yang

berat merupakan pertanda

langsung akan terjadinya konflik

pekerjaan-keluarga (WFC).

Menurut Hartini (2009) menyimpulkan Work-

family conflict adalah sebuah konflik peran yang

terjadi apabila tekanan dari peran seseorang

dipekerjaan tidak sesuai dengan tekanan peran

yang ia jalani di keluarga sehingga pemenuhan

tuntutan pada satu peran menyulitkan pemenuhan

tuntutan pada peran lainnya.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

13

Frone, Rusell & Cooper (1992) mendefinisikan

konflik pekerjaan keluarga sebagai konflik peran

yang terjadi pada karyawan, dimana di satu sisi ia

harus melakukan pekerjaan di kantor dan di sisi

lain harus memperhatikan keluarga secara utuh,

sehingga sulit membedakan antara pekerjaan

mengganggu keluarga dan keluarga mengganggu

pekerjaan.

Kinerja Bernardin dan Russel dalam Ruky (2002)

Prestasi atau kinerja adalah catatan tentang hasil-

hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan

tertentu atau kegiatan selama kurun waktu

tertentu.

Bernardin dan

Russel

dalam

Ruky

(2002)

Prestasi atau kinerja adalah catatan

tentang hasil-hasil yang diperoleh

dari fungsi-fungsi pekerjaan

tertentu atau kegiatan selama kurun

waktu tertentu.

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2000:67),

kinerja berasal dari kata Job Performance atau

Actual Performance ( prestasi kerja atau prestasi

sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang ).

Kinerja adalah “hasil secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya”

Sedarmayanti (2011)

mengemukakan bahwa

kinerja

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

14

adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh

seseorang atau sekelompok oran dalam satu

organisasi, sesuia dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing dalam rangka upaya

mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara

legal, tidak melanggar hukum dan sesuai norma

maupun etika

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

15

1.7 Kerangka Pemikiran

Greenhaus & Beutell ( 1985), Work-Family Conflict mendefinisikan sebagai

konflik antar-peran yang berasal dari tuntutan peran didalam pekerjaan dan keluarga

yang saling bertentangan. Kahn et. Al., (1964) mendefinisikan peran sebagai

sekumpulan aktivitas yang dianggap sebagai tingkah laku potensial. Konflik peran

didefinisikan sebagai dua tekanan atau lebih yang terjadi secara bersamaan yang mana

pemenuhan salah satunya akan menyulitkan pemenuhan yang lainnya.

Time-based conflict merupakan konflik yang muncul ketika waktu yang

dibutuhkan untuk menjalani suatu peran bertentangan dengan waktu ketika seseorang

harus mengerjakan perannya yang lain. Tuntutan pekerjaan berhubungan dengan

tekanan yang berasal dari beban kerja yang berlebihan dan waktu, seperti: pekerjaan

yang harus diselesaikan terburu-buru atau deadline. Sedangkan tuntutan keluarga

berhubungan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menangani tugas-tugas rumah

tangga dan menjaga anak.

Strain-based conflict adalah konflik yang dialami seseorang ketika stress yang

diakibatkan ketika seseorang menjalani suatu peran membuatnya sulit untuk menjalani

peran yang lain (Greenhaus & Beutell, 1985). Stres menyebabkan perubahan kondisi

emosional (mood) menjadi tidak baik atau menurun. Jika seorang karyawan mengalami

kondisi psikologis seperti itu maka akan sangat berpengaruh sekali terhadap

produktivitas kinerja, yang akhirnya tingkat kinerja menurun.

Behavior-based conflict adalah konflik yang muncul ketika prilaku spesifik

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

16

yang dibutuhan untuk menjalani suatu peran membuatnya, bertentangan dengan

prilaku yang dibutuhkan dalam menjalani peran yang lain (Greenhaus & Beutell,1985).

Behavior-based conflict lebih menekankan kepada pola prilaku yang

berhubungan dengan kedua peran atau bagian (pekerjaan atau keluarga). Pada konflik

ini bukan waktu dan stres saja yang dialami, tetapi sudah mencapai pada prilaku, karena

tidak biasa menyeimbangkan antara pekerjaan dengan keluarga akibatnya akan terjadi

penurunan tingkat kinerja yang kemudian berlanjut pada meningkatnya absensi,

meningkatkan turnover, menurunkan performance, dan menurunkan kesehatan

individu tersebut baik secara psikologis maupun kesehatan fisik.

Asumsi dari Work-family conflict lebih dikarenakan tuntutan waktu yang teralu

berlebihan atau Time-based conflict dalam suatu peran, yang terjadi pada akhirnya

adalah ketegangan dan tekanan atau Strain-based conflict pada satu hal ditumpahkan

pada hal lain, seperti: pulang kerumah dengan suasana hati yang buruk (bad mood)

setelah bekerja. Akibatnya orangtua yang mengalami konflik tersebut berprilaku atau

Behavior-based conflict yang tidak menentu saat dirumah, seperti marah-marah tidak

jelas atau menghabiskan waktu menyelesaikan pekerjaannya walaupun sudah tiba

dirumah.

Berdasarkan uraian diatas, maka model dari kerangka pemikiran penelitian ini

dapat digambarkan sebagai beriku:

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

17

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

Time-based

conflict

(Variabel XI)

Strain-based

Conflict

(Variabel X2)

Y1. Kuantitas dari

hasil

Behavior-based

conflict

(Variabel X3)

X1.1 Kurangnya waktu bersama keluarga

X1.2 Waktu libur untuk menyelesaikan pekerjaan

X1.3 Tidak ada waktu bermasyarakat

X2.1 Masalah keluarga mengganggu produktivitas

X2.2 Masalah keluarga menyita waktu kerja

X3.2 Mudah lelah

X3.1 Keluhan keluarga

X3.3 Dukungan keluarga

Kinerja

(Variabel Y)

Y2. Kualitas dari hasil

Y3. Sikap dan

perilaku karyawan

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

18

1.7.1 Penelitian Terdahulu

Tabel 1.2

Penelitian Terdahulu

N

o

Nama

P

e

n

e

l

i

t

i

a

n

Jud

u

l

p

e

n

e

l

i

t

i

a

n

Hasil

p

e

n

e

l

i

t

i

a

n

1. Richar

d

u

s

C

h

a

n

d

r

a

W

i

r

a

k

r

i

s

t

a

m

a

(2011)

Anal

i

s

i

s

p

e

n

g

a

r

u

h

Konf

l

i

k

p

e

r

a

n

g

a

n

d

konfli

k

p

e

r

a

n

g

a

n

d

a

(

w

o

r

k

f

a

m

i

l

y

c

o

n

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

19

Universitas Diponegoro

Semarang

a

(

w

o

r

k

f

a

m

i

l

y

c

o

n

f

l

i

c

t

)

t

e

r

h

a

d

a

p

Kine

r

j

a

k

a

r

y

a

w

a

n

w

a

f

l

i

c

t

)

b

e

r

p

e

n

g

a

r

u

h

s

i

g

n

i

f

i

k

a

n

t

e

r

h

a

d

a

p

k

i

n

e

r

j

a

k

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

20

n

i

t

a

p

a

d

a

p

t

n

y

o

n

y

a

m

e

n

e

e

r

Sem

a

r

a

n

g

d

e

n

g

a

n

s

t

r

e

s

k

e

r

j

a

r

y

a

w

a

n

w

a

n

i

t

a

P

T

N

y

o

n

y

a

M

e

n

e

e

r

S

e

m

a

r

a

n

g

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

21

a

s

e

b

a

g

a

i

v

a

r

i

a

b

e

l

Inter

v

e

n

i

n

g

2. Endah

M

e

i

d

a

h

(2013)

Univer

s

i

t

Peng

a

r

u

h

k

o

n

f

l

i

k

p

e

r

a

n

g

a

n

Konfl

i

k

p

e

r

a

n

g

a

n

d

a

,

k

e

c

e

r

d

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

22

a

s

i

s

l

a

m

n

e

g

e

r

i

s

y

a

r

i

f

h

i

d

a

y

a

t

u

l

l

a

h

Jakarta

d

a

,

k

e

c

e

r

d

a

s

a

n

e

m

o

s

i

o

n

a

l

Dan

k

o

m

i

t

m

e

n

o

r

g

a

n

i

s

a

s

i

t

e

a

s

a

n

e

m

o

s

i

o

n

a

l

d

a

n

k

o

m

i

t

m

e

n

o

r

g

a

n

i

s

a

s

i

s

e

c

a

r

a

simul

t

a

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

23

r

h

a

d

a

p

Kine

r

j

a

p

e

r

a

w

a

t

w

a

n

i

t

a

n

b

e

r

p

e

n

g

a

r

u

h

s

i

g

n

i

f

i

k

a

n

t

e

r

h

a

d

a

p

k

i

n

e

r

j

a

p

e

r

a

w

a

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

24

t

R

u

m

a

h

S

a

k

i

t

I

s

l

a

m

Jakart

a

P

o

n

d

o

k

K

o

p

i

.

3. Ida

A

y

u

W

i

d

y

a

n

i

n

g

r

Peng

a

r

u

h

K

o

n

f

l

i

k

P

e

konfli

k

p

e

k

e

r

j

a

a

n

k

e

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

25

u

m

Universitas

Mulawarman

r

a

n

G

a

n

d

a

D

a

n

S

t

r

e

s

K

e

r

j

a

T

e

r

h

a

d

a

p

K

i

n

e

r

j

a

K

a

r

y

a

w

a

l

u

a

r

g

a

(

X

1

)

d

a

n

v

a

r

i

a

b

e

l

s

t

r

e

s

k

e

r

j

a

(

X

3

)

b

e

r

n

i

l

a

i

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

26

n

W

a

n

i

t

a

P

a

d

a

S

w

a

l

a

y

a

n

E

r

a

M

a

r

t

5

0

0

0

D

i

S

a

m

a

r

i

n

d

a

p

o

s

i

t

i

f

m

a

k

a

k

e

d

u

a

v

a

r

i

a

b

e

l

t

e

r

s

e

b

u

t

s

e

c

a

r

a

b

e

r

s

a

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

27

m

a

s

a

m

a

b

e

r

p

e

n

g

a

r

u

h

p

o

s

i

t

i

f

t

e

r

h

a

d

a

p

k

i

n

e

r

j

a

k

a

r

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

28

y

a

w

a

n

k

e

c

u

a

l

i

v

a

r

i

a

b

e

l

k

e

l

u

a

r

g

a

p

e

k

e

r

j

a

a

n

(

X

2

)

d

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

29

i

k

a

r

e

n

a

k

a

n

b

e

r

n

i

l

a

i

n

e

g

a

t

i

f

.

1.8 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada

teori yang relevan.Belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis

terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris

(Sugiyono,2008:93).

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.uinsgd.ac.id/2526/4/4_bab1.pdf · 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses merupakan suatu rangkaian

30

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai

berikut:

Hipotesis I

Ho : Time-based conflict tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

Ha : Time-based conflict berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

Hipotesis II

Ho : Strain-based conflict tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

Ha : Strain-based conflict berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

Hipotesis III

Ho : Behavior-based conflict tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan

Ha : Behavior-based conflict berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

Hipotesis IV

Ho : Time-based conflict, Strain-based conflict, dan Behavior-based conflict tidak

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan

Ha : Time-based conflict, Strain-based conflict, dan Behavior-based conflict

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan