23
BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Semakin banyaknya jumlah orang yang terdiagnosa kanker dan 80% sudah stadium lanjut ( Data WHO 2007 : setiap 4 orang ditemukan 1 penderita kanker) , membuat hati kita berontak dan pikiran tidak pernah berhenti untuk bertanya dan mencari solusi,mengapa dan bagaimana menghadapi penyakit yang sulit disembuhkan ini, apalagi bila penyakit kanke rtersebut mendera keluarga , orang yang sangat kita sayangi. Penelitian kanker di seluruh dunia sampai saat ini terus berlanjut dengan biaya yang sangat besar dan teknologi tinggi, tetapi tetap saja hasil pengobatannya tidak memuaskan, dengan segala efek samping yang makin membuat pasien tambah sakit (mual, muntah, rambut rontok, sel darah putih menurun, dsb ). Menurut National Cancer Institute karsinoma hepatoseluler adalah sebuah jenis adenokarsinoma, dan merupakan tipe yang paling umum dari tumor hati. Karsinoma hepatoseluler (HCC) adalah tumor primer yang paling umum pada hepar dan salah satu kanker paling umum di seluruh dunia. HCC merupakan keganasan hepatoseluler asal primer. Hati terbentuk dari tipe-tipe sel yang berbeda (contohnya, pembuluh-pembuluh empedu, pembuluh pembuluh darah, dan sel-sel penyimpan lemak). Bagaimanapun, sel-sel hati

BAB I CA.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I CA.docx

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Semakin banyaknya jumlah orang yang terdiagnosa kanker dan 80% sudah stadium

lanjut ( Data WHO 2007 : setiap 4 orang ditemukan 1 penderita kanker) , membuat hati kita

berontak dan pikiran tidak pernah berhenti untuk bertanya dan mencari solusi,mengapa dan

bagaimana menghadapi penyakit yang sulit disembuhkan ini, apalagi bila penyakit kanke

rtersebut mendera keluarga , orang yang sangat kita sayangi. Penelitian kanker di seluruh

dunia sampai saat ini terus berlanjut dengan biaya yang sangat besar dan teknologi tinggi,

tetapi tetap saja hasil pengobatannya tidak memuaskan, dengan segala efek samping yang

makin membuat pasien tambah sakit  (mual, muntah, rambut rontok, sel darah putih menurun,

dsb ).

Menurut National Cancer Institute karsinoma hepatoseluler adalah sebuah jenis

adenokarsinoma, dan merupakan tipe yang paling umum dari tumor hati.

Karsinoma hepatoseluler (HCC) adalah tumor primer yang paling umum pada hepar

dan salah satu kanker paling umum di seluruh dunia. HCC merupakan keganasan

hepatoseluler asal primer.  Hati terbentuk dari tipe-tipe sel yang berbeda (contohnya,

pembuluh-pembuluh empedu, pembuluh pembuluh darah, dan sel-sel penyimpan lemak).

Bagaimanapun, sel-sel hati (hepatocytes) membentuk sampai 80% dari jaringan hati. Jadi,

mayoritas dari kankerkanker hati primer (lebih dari 90 sampai 95%) timbul dari sel-sel hati

dan disebut kanker hepatoselular (hepatocellular cancer) atau karsinoma (carcinoma).

Karsinoma hepatoseluler (hepatocelluler carcinoma=HCC) adalah salah satu

keganasan yang paling umum di seluruh dunia. Insiden global setiap tahunnya ialah sekitar 1

juta kasus, dengan perbandingan laki-laki dan wanita sekitar 4:1. Tingkat kejadian sama

dengan tingkat kematian. Di Amerika Serikat, terdapat 19.160 kasus baru dan 16.780

kematian yang tercatat pada tahun 2007. Tingkat kematian pada laki-laki di negara-negara

kejadian rendah seperti Amerika Serikat adalah 1,9 per 100.000 per tahun; di daerah-daerah

dengan insidensi menengah seperti Austria dan Afrika Selatan, angka kematian tahunan

berkisar 5,1-20,0 per 100.000, dan pada daerah dengan insidensi yang tinggi seperti di Asia

(Cina dan Korea), angka kematian 23,1-150 per 100.000 per tahun.

Page 2: BAB I CA.docx

Di Indonesia (khususnya Jakarta) HCC ditemukan antara 50 dan 60 tahun, dengan

predominasi pada laki-laki. Rasio antara kasus laki-laki dan perempuan berkisar antara 2-6 :

1.Oleh karena tingginya jumlah penderita kanker hepar, maka penulis tertarik untuk

menyusun makalah tentang kanker hepar.

B.     Tujuan

Tujuan umum :

Mengetahui secara umum tentang kanker hepar.

Tujuan khusus :

Setelah dilakukan presentasi, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan tentang :

1.      Mengetahui pengertian kanker hepar

2.      Mengetahui penyebab dari kanker hepar

3.      Mengetahui tanda dari kanker hepar

4.      Mengetahui prognosis dari kanker hepar.

5.      Mengetahui perjalanan penyakit kanker hepar

6.      Mengetahui penatalaksanaan pada penyakit kanker hepar.

BAB II

KONSEP DASAR TEORI

A.    Anatomi Fisiologi Hepar

1)      Anatomi

Hati adalah organ yang terbesar yang terletak di sebelah kanan atas rongga perut di bawah

diafragma. Beratnya 1.500 gr atau 2,5 % dari berat badan orang dewasa normal. Pada kondisi

hidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah. Hati terbagi menjadi lobus kiri

dan lobus kanan yang dipisahkan oleh ligamentum falciforme. Lobus kanan hati lebih besar

Page 3: BAB I CA.docx

dari lobus kirinya dan mempunyai 3 bagian utama yaitu : lobus kanan atas, lobus caudatus,

dan lobus quadratus.     

Hati disuplai oleh dua pembuluh darah yaitu :

1.      Vena porta hepatica yang berasal dari lambung dan usus, yang kaya akan nutrien seperti

asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air, dan mineral.

2.      Arteri hepatica, cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan oksigen.

      Cabang-cabang pembuluh darah vena porta hepatica dan arteri hepatica mengalirkan

darahnya ke sinusoid. Hematosit menyerap nutrien, oksigen, dan zat racun dari darah

sinusoid. Di dalam hematosit zat racun akan dinetralkan sedangkan nutrien akan ditimbun

atau dibentuk zat baru, dimana zat tersebut akan disekresikan ke peredaran darah tubuh.

2)      Fisiologi

Fungsi utama hati yaitu :

a.       Untuk metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Bergantung kepada kebutuhan

tubuh, ketiganya dapat saling dibentuk.

b.      Untuk tempat penyimpanan berbagai zat seperti mineral (Cu, Fe) serta vitamin

yang larut dalam lemak (vitamin A,D,E, dan K), glikogen dan berbagai racun yang tidak

dapat dikeluarkan dari tubuh (contohnya : pestisida DDT).

c.       Untuk detoksifikasi dimana hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi

toksin dan obat.

d.      Untuk fagositosis mikroorganisme, eritrosit, dan leukosit yang sudah tua atau rusak.

e.       Untuk sekresi, dimana hati memproduksi empedu yang berperan dalam

emulsifikasi dan absorbsi lemak

(Suzanne C. Smeltser& Brenda G. Bare. 2002)

B.     Pengertian

Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis hepar yang

mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilangnya sebagian besar fungsi hepar.   ( Gips &

Willson :1989 )

Kanker hati adalah penyakit gangguan pada hati yang disebabkan karna hepatis kronik

dalam jangka panjang yang menyebabkan gangguan pada fungsi hati. ( Ghofar , Abdul : 2009

)

Kanker hati berasal dari satu sel yang mengalami perubahan mekanisme kontrol dalam sel

yang mengakibatkan pembelahan sel yang tidak terkontrol. Sel abnormal tersebut akan

Page 4: BAB I CA.docx

membentuk jutaan kopi, yang disebut klon. Mereka tidak dapat melakukan fungsi normal sel

hati dan sel terus menerus memperbanyak diri. Sel-sel tidak normal ini akan membentuk

tumor (Anonim, 2004).

Kanker hepar atau kanker hati(hepatocellular carcinoma) adalah suatu kanker yang timbul

dari hati. Ia jugadikenal sebagai kanker hati primer atau hepatoma. Hati terbentuk dari tipe-

tipe sel yang berbeda (contohnya, pembuluh-pembuluh empedu, pembuluh-pembuluh darah,

dan sel-se l penyimpan lemak). Bagaimanapun, sel-sel hati (hepatocytes) membentuk sampai

80% dari jaringan hati. Jadi, mayoritas dari kanker-kanker hati primer (lebihdari 90 sampai

95%) timbul dari sel-sel hati dan disebut kanker hepatoselular (hepatocellular

cancer) atau Karsinoma.

Klasifikasi kanker hepar :

1.      Kanker Hati Primer

         Cholangio Carcinoma – kanker yang berawal dari saluran empedu

         Hepatoblastoma – pada umumnya menyerang anak-anak atau anak

yang mengalami pubertas

         Angiosarcoma – kanker yang jarang terjadi, bermula di pembuluh

darah yang ada pada hati.

         Hepatoma (HCC) – berawal di hepatosit dan dapat menyebar ke organ

yang lain. Laki- laki dua kali lebih rawan terkena penyakit ini

dibandingkan wanita.

2. Kanker Hati Sekunder

         Kanker hati sekunder dapat muncul dari kanker hati primer pada organ-organ lain. Tetapi,

pada umumnya bersumber dari perut, pankreas, kolon, dan rektum.

(Kapita Selekta,2001)

Stadium pada kanker hepar :

Stadium Tumor (T) Nodus (N) Metastase (M)

Stadium I T1 N0 M0

Stadium II T2 N0 M0

Stadium III T1

T2

T3

N1

N1

N0

M0

M0

M0

Page 5: BAB I CA.docx

T3 N1 M0

Stadium IV A T4 Setiap N M0

Stadium IV B Setiap T Setiap N M1

Tumor (T)

T1 Tumor soliter yang memiliki ukuran terbesar 2cm atau kurang

tanpa invasi vaskuler

T2 Tumor soliter yang memiliki ukuran terbesar 2cm, atau kurang dengan invasi vaskuler atau

Tumor multiple yang yang terbatas pada satu lobus dengan ukuran terbesar

tidak     lebih dari 2cm tanpa invasi vaskuler atau

Tumor soliter dengan ukuran terbesar lebih dari 2cm tanpa invasi vaskuler

T3 Tumor soliter yang memiliki ukuran terbesar lebih dari 2cm

dengan invasi vaskuler   atau

Tumor multiple yang terbatas pada satu lobus dengan ukuran terbesar tidak

lebih dari 2 cm dengan invasi vaskuler atau

Tumor multiple yang terbatas pada satu lobus dan tidak ada satu pun yang memiliki ukuran

terbesar lebih dari 2cm dengan atau tanpa invasi vaskuler.

T4 Tumor multiple pada lebih dari satu lobus atau tumor tumor yang meliputi cabang utama

vena porta atau vena hepatica

Nodus limfatikus (N)

N0 Tidak terdapat metastasis pada nosus limfatikus

N1 Metastasis terjadi pada nodus limfatikus regional

Metastasis Jauh (M)

M0 Tidak terdapat metastasis yang jauh

M1 Terdapat metastasis yang jauh

(Suzanne C. Smeltser& Brenda G. Bare. 2002)

C.    Etiologi

Penyebabdari Ca. Heparyaitu :

1.      Vius Hepatis (HBV dan HCV)

Hepatitis adalah infeksi sistemik oleh virus disertai dengan nekrosis dan inflamasi pada sel-

sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang khas.

Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B akut adalah penyakit yang

tidak bisa diobati namun bisa dicegah dengan diet dan istirahat. Untuk hepatitis kronik harus

melakukan pengobatan sepanjang tahun. Semakin lama virus hepatitis ini akan tinggal

Page 6: BAB I CA.docx

dhati,dan semakin lama akan berkembang biak. Semakin lama hepatitis ini akan menjadi

serosis hepatis,dan menjadi kanker hati. 

(Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. 2006)

2.      Sirosis hepatis

Sirosis hepatis adalah penyakit hati kronik yang disebabkan oleh banyak faktor ditandai

dengan kerusakan sel Parenchim Hati (hepatocyte), terjadi perubahan bentuk Hati dari lobuler

menjadi noduler. Juga terjadi penggantian sel hati dengan jaringan serat (fibrous tissue).

Pada kondisi normal, hati merupakan sistem filtrasi darah yang menerima darah yang berasal

dari vena mesenterika, lambung, limfe, dan pankreas masuk melalui arteri hepatika dan vena

porta. Darah masuk ke hati melalui triad porta yang  terdiri dari cabang vena porta, arteri

hepatika, dan saluran empedu. Kemudian masuk ke dalam ruang sinusoid lobul hati. Darah

yang sudah difilter masuk ke dalam vena sentral kemudian masuk ke vena hepatik yang lebih

besar menuju ke vena cava inferior (Sease et al, 2008).

Pada sirosis, adanya jaringan fibrosis dalam sinusoid mengganggu aliran darah normal

menuju lobul hati menyebabkan hipertensi portal yang dapat berkembang menjadi varises

dan asites. Berkurangnya sel hepatosit normal pada keadaan sirosis menyebabkan

berkurangnya fungsi metabolik dan sintetik hati. Hal tersebut dapat memicu terjadinya kanker

hepar dan koagulopati (Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. 2006)

Penyebab paling umum penyakit sirosis adalah kebiasaan meminum alkohol dan infeksi virus

hepatitis C. Sel-sel hati berfungsi mengurai alkohol, tetapi terlalu banyak alkohol dapat

merusak sel-sel hati. Infeksi kronis virus hepatitis C menyebabkan peradangan jangka

panjang dalam hati yang dapat mengakibatkan sirosis. Berdasarkan penelitian, 1 dari 5

penderita hepatitis C kronis dapat berkembang menjadi sirosis.

3.      Obesitas

Salah satu fungsi hati adalah untuk metabolism karbohidrat, lemak, protein, vitamin. Pada

kasus obesitas, terjadi peningkatan kolesterol sehingga meningkatkan fungsi kerja hati. Jika

terus menerus dibiarkan maka hati akan mengalami kegagalan, dari gagal hati itulah akan

menjadi kanker hepar/ kanker hati

Suatu penelitian kohort prospektif pada lebih dari 900.000 individu di Amerika Serikat

dengan masa pengamatan selama 16 tahun mendapatkan terjadinya peningkatan angka

mortalitas sebesar lima kali akibat kanker hati pada kelompok individu dengan berat badan

tertinggi (Indeks Massa Tubuh (IMT) : 35-40 Kg/m2) dibandingkan dengan kelompok

individu yang IMT-nya normal. Seperti diketahui, obesitas merupakan faktor resiko utama

Page 7: BAB I CA.docx

untuk non-alchoholic fatty liver disease (NAFLD), khususnya non alchoholic steatohepatis

(NASH) yang dapat berkembang menjadi sirosis hati dan kemudian dapat berlanjut menjadi

HCC. (Suzanne C. Smeltser& Brenda G. Bare. 2002)

4.      Diabetes mellitus

Telah lama ditengarai bahwa DM merupakan faktor resiko baik untuk penyakit hati kronik

maupun untuk HCC melalui terjadinya perlemakan hati dan steatohepatis non alkoholik

(NASH). Di samping itu, DM dihubungkan dengan peningkatan kadar insulin dan insulin like

growth factors (IGFs) yang merupakan faktor promotif potensial untuk kanker.

5.      Alcohol

Meskipun alcohol tidak memiliki kemampuan mutagenic, peminum berat alcohol (>50-70

g/hari dan berlangsung lama) berisiko untuk menderita HCV melalui sirosis hati alkoholik.

D.    Manifestasi klinis

Manifestasi dini penyakit keganasan pada hati mencakup tanda-tanda dan gejala seperti:

1.      Gangguan nutrisi :penurunan berat badan, kehilangan kekuatan, anoreksia, dan

anemia.

2.      Nyeri abdomen

Nyeri abdomen biasanya terdapat pada kuadran kanan atas.(Suzanne C. Smeltser&

Brenda G. Bare. 2002)

3.      Pembesaran hati yang cepat

4.      Pada pemeriksaan fisik, palpasi teraba permukaan hati yang ireguler

5.      Gejala ikterus

Heme diubah menjadi bilirubin tak terkonjugasi, kemudian bilirubin tak terkonjugasi

yang dibawa ke hepar berkaitan dengan albumin. Ambilan protein karier (Y dan Z) hepatic

bilirubin tak terkonjugasi setelah disosiasi dari albumin, konjugasi bilirubin dengan asam

glukuronat untuk menghasilkan bilirubin glukuronida yang menjadi larut dalam air dapat

diekskresi. Ekskresi bilirubin terkonjugasi kedalam kanalis empedu. Pada penyakit

hepatosellular seperti hepatitis, serosis hepatis dapat mengganggu ekskresi yang terutama

menyebabkan hiperbilirubinemia terkonjugasi. Kemudian pasase bilirubin terkonjugasi ke

bawahcabang biliaris, pasien dengan gangguan pada hati akan mengalami ikterik.

Bilirubin (pigmen empedu) adalah hasil akhir metabolism dan secara fisiologis tidak

penting, namun merupakan petunjuk adanya penyakit hati dan empedu.

Page 8: BAB I CA.docx

Biliverdin adalah pigmen kehijauan yang dibentuk melalui oksidasi bilirubin. (Sylvia A.

Price & Lorraine M. Wilson. 2006)

6.      Acites timbul setelah nodul tersumbat vena porta atau bila jaringan tumor tertanam

dalam rongga peritoneal. (Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. 2006)

7.      Urine berwarna gelap dan tinja berwarna pucat

Kanker hati primer berkembang dari sel-sel yang membentuk hati. Kanker hati dapat

tumbuh dan menyebar di luar hati. Ini mungkin tumbuh menjadi saluran empedu. Jika ini

terjadi, empedu tidak bisa mengalir dari hati dan menyebabkan pigmen kuning empedu untuk

dibuang melalui ginjal. Hal ini membuat gelap urin dan tinja pucat. (Suzanne C. Smeltser&

Brenda G. Bare. 2002)

E.     Patofisiologi

Kanker hati terjadi akibat kerusakan pada sel – sel parenkim hati yang biasa secara langsung

disebabkan oleh primer penyakit hati atau secara tidak langsung oleh obstruksi aliran empedu

atau gangguan sirkulasi hepatik yang menyebabkan disfungsi hati. Sel parenkim hati akan

bereaksi tehadap unsur – unsur yang paling toksik melalui penggantian glikogen dengan lipid

sehingga terjadi infiltrasi lemak dengan atau tanpa nekrosis atau kematian sel. Keadaan ini

sering disertai dengan infiltrasi  sel radang dan pertumbuhan jaringan fibrosis. Regenerasi sel

dapat terjadi jika proses perjalanan penyakit tidak terlampau toksik bagi sel –sel hati.

Sehingga terjadi pengecilan dan fibrosis selanjutnya akan menjadi kanker hati.

(Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. 2006)

F.        Prognosis

Prognosis

Kanker hepar memiliki prognosa yang tidak baik, dapat terjadi perdarahan dan akhirnya

kematian. Dan proses ini berlangsung antara 5-6 bulan atau beberapa tahun. Rata-rata

bertahan hidup pada penyakit yang tidak dapat direseksi : 4 bulan

G.    Penatalaksanaan

a.      Penatalaksanaan Non Bedah

Penatalaksanaan atau terapi ini hanya dapat memperpanjang kelangsungan hidup pasien dan

memperbaiki kualitas hidupnya dengan cara mengurangi rasa nyeri serta gangguan rasa

nyaman, namun efek utamanya masih bersifat paliatif. Penatalaksanaan non bedah iniseperti :

1.      Terapi Radiasi

Page 9: BAB I CA.docx

Tujuan : Mengurangi  nyeri dan gangguan rasa nyaman, gejala anoreksia, panas dan

kelemahan. Diindikasikan pada pasien kanker hati dengan stadium I dan stadium II

Pelaksanaan metode radiasi meliputi :

         Penyuntikan anti bodi berlabel isotop radio aktif  secara intravena yang secara spesifik akan

menyerang antigen yang berkaitan dengan tumor.

         Penempatan sumber radiasi perkutan intensitas tinggi untuk terapi radiasi interstisil.

2.      Kemoterapi

Tujuan :  Untuk memperbaiki kualitas hidup pasien dan memperpanjang  kelangsungan

hidupnya. Diindikasikan pada pasien dengan stadium III

Bentuk terapi ini juga dapat dilakukan sebagai terapi ajuan setelah dilakukan reseksi tumor

hati. Kemoterapi sistemik dan kemoterapi infus regional merupakan dua metode yang

digunakan untuk memberikan preparat antineoplastik kepada pasien tumor primer dan

metastasis hati.

Untuk memberikan kemoterapi dengan kosentrasi yang tinggi kedalam hati melalui arteri

hepatika dipasang pompa yang dapat ditanam. Metode ini menghasilkan pemberian obat

dengan cara infus yang kontinyu, dapat di andalkan dan terkontrol yang dapat dilaksanakan

sendiri dirumah.

(Suzanne C. Smeltser& Brenda G. Bare. 2002)

b.      PenatalaksanaanBedah

1.      Lobektomihati

Lobektomi hepatik dapat dilakukan jika tumor hepatik primer adalah setempat atau jika

tempat primer dapat dieksisi secara keseluruhan dan metastasis dapat di batasi. Dengan

kemampuan kapasitas pada regenerasi sel-sel hepar, 90% hepar telahg dapat diangkat dengan

berhasil. Adanya sirosis menyebabkan keterbatasan kemampuan hepar untuk beregenerasi.

Diindikasikan pada pasien dengan stadium IV A

2.      Transplantasi hati

Transplantasi hati diindikasikan pada pasien dengan kanker stadium akhir. Karena hatinya

sudah tidak bisa lagi berfungsi.

BAB III

Konsep Asuhan Keperawatan

1.      Pengkajian

A.   Identitas

Page 10: BAB I CA.docx

1. Usia : Biasanya menyerang dewasa dan orang tua

2. Jenis kelamin : Kanker hati sering terjadi pada laki – laki dari pada perempuan.

3. Pekerjaan : Dapat ditemukan pada orang dengan aktivitas yang berlebihan

B.  Riwayat kesehatan

1. Keluhan utama : Biasanya pasien mengeluh nyeri pada kuadran kanan atas.

2. Riwayat penyakit dahulu : Kanker hepar, terjadi pada pasien yang memiliki riwayat

penyakit hepatitis,sirosis hepatis.

3. Riwayat penyakit sekarang

C.  Data fokus terkait perubahan pola fungsi

Data dasar tergantung pada penyebab dan beratnya pada kerusakan atau gangguan hati

menurut doengoes, 1999 adalah :

         Aktivitas : Klien akan mengalami kelelahan , kelemahan, malaise

         Sirkulasi : Bradikardi akibat hiperbilirubin berat, ikterik pada sclera, kulit dan membran

mukosa.

         Eliminasi: Warna urin gelap ( seperti teh ), diare feses warna tanah liat.

         Makanan dan cairan : Anoreksia, berat badan menurun, perasaan mual dan muntah, terjadi

peningkatan edema, asites.

         Neurosensori : Peka terhadap rangsangan, cenderung tidur, asteriksis

         Nyeri / Kenyamanan : Kram abdomen, nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan atas,

mialgia, sakit kepala, gatal – gatal.

         Keamanan : Urtikaria, demam, eritema, splenomegali, pembesaran nodus servikal posteior

         Seksualitas  : Perilaku homoseksual aktif atau biseksual pada wanita dapat meningkatkan

faktor resiko.

D.     Pemeriksaan fisik

Menurut Doengoes, 1999 hasil pemeriksaan fisik pada pasien kanker hati adalah:

1. Tanda – tanda vital : Tekanan darah meningkat, nadi brakikardial, suhu

meningkat, pernafasan meningkat.

2. Mata : Skera ikterik

3. Mulut : Mukosa kering, bibir pucat.

Page 11: BAB I CA.docx

4. Abdomen : Terdapat nyeri tekan pada kuadran kanan atas, pembesaran

hati, asites, permukaan teraba ireguler.

5. Kulit : Gatal – gatal ( pruritus )

6. Ekstremitas : Mengalami kelemahan, peningkatan edema.

E. Pemeriksaan penunjang

Hasil :

1. Laboratorium:

500 mg/dl, HbsAg positf dalam serum, Kalium, Kalsium.≥ Darah lengkap ; SGOT, SGPT,

LDH, CPK, Alkali Fostatase.

         AST / SGOT  meningkat 

         ALT / SGPT   meningkat

         LDH  meningkat 

         Alkali Fostatase meningkat

         Albumin menurun

2. Pemeriksaan radiologi

         Pemeriksaan barium esofagus : Menunjukkan peningkatan tekanan portal.

         Foto rongent abdomen : Pada penderita kanker hati akan terlihat perubahan ukuran hati.

         Arteriografi pembuluh darah seliaka : Untuk melihat hati dan pankreas.

         Laparoskopi :  Melihat perbedaan permukaan hati antara lobus kanan dengan kiri sehingga

jika ada kelainan akan terlihat jelas.

         Biobsi hati :  Menentukan perubahan anatomis pada jaringan hati

         Ultrasonografi : Memperlihatkan ukuran – ukuran organ abdomen.

2.      Diagnosa keperawatan

1.      Nyeri berhubungan dengan pembesaran hati

2.      Perubahan nutrisi berhubungan dengan distensi abdomen, perasaan tidak enak pada perut

serta anoreksia

3.      Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan, latergi dan malaise

4.      Intervensi Keperawatan

Dx Tujuan Intervensi Rasional1 Setelah dilakukan tindakan 1.      Kaji tentang nyeri 1.   Mengetahui data dasar

Page 12: BAB I CA.docx

keparawatan selama 3x24

jam, diharapkan nyeri yang

dirasakan pasien dapat

berkurang / hilang dengan

criteria hasil :

        Pasien tidak mengeluh

nyeri

        Skala nyeri pasien

berkurang

        Pasien tampak lebih

nyaman.

(penyebab nyeri itu apa,

kualitas nyerinya seperti

apa, daerah yang

dirasakan nyeri pada

bagian mana, skala nyeri

yang dirasakan pasien

berapa (0-10), nyeri yang

dirasakan klien menetap

atau hilang timbu)

2.      Berikan posisi yang

nyaman menurut pasien

(posisi semi fowler)

3.      Berikan tindakan

kenyamanan dasar

misalnya gosok punggung

atau member kompres

hangat

4.      Beri tekhnik relaksasi

kepada klien

5.      Beri pengetahuan kepada

keluarga tentang nyeri

yang saat ini diderita oleh

klien

6.      Kolaborasi dengan tim

medis untuk pemberian

analgesik

tentang nyeri yang dirasa

klien, sehingga dapat

dilakukan tindakan

penanganan selanjutnya

2.   Mengurangi yang

dirasakan oleh klien

3.   Mengurangi nyeri yang

dirasakan klien, membuat

pasien lebih nyaman

4.   Mengurangi nyeri yang

dirasakan klien

5.   Agar keluarga

mengetahui asal nyeri

dan keluarga dapat

mengurangi cemas yang

dirasakan klien

6.   Mengurangi nyeri

dengan terapi obat

2 Setelah dilakukan tindakan 1.      Kaji asupan diet dan 1.   Mengidentifikasi defist

Page 13: BAB I CA.docx

keperawatan selama 3x24

jam diharapkan nutrisi

pasien dapat kembali

terpenuhi dengan criteria

hasil :

        nafsu makan pasien

kembali normal,

        mual muntah pasien dapat

berkurang,

        satu porsi makan klien

habis.

status nutrisi lewat

riwayat diet dan food

diare, pengukuran berat

badan setiap hari,

pemeriksaan laboratorium

dan antropometrik.

2.      Berikan diet tinggi

karbohidrat dengan

asupan protein yang

konsisten dengan fungsi

hati.

3.      Bantu pasien dalam

mengenali jenis – jenis

makanan rendah natrium.

4.      Tinggikan bagian kepala

tempat tidur selama pasien

makan.

5.      Pelihara higine oral

sebelum makan dan

memberikan suasana yang

menyenangkan pada

waktu makan.

dalam asupan nutrisi dan

kecukupan status nutrisi.

2.   Memberikan kalori untuk

energi, mempertahankan

protein untuk

kesembuhan.

3.   Mengurangi edema dan

pembentukan asites.

4.   Mengurangi rasa tidak

enak akibat distensi

abdomen dan

mengurangi perasaan

penuh karena tekanan isi

perut serta asites pada

hepar

5.   Meningkatkan suasana

lingkungan yang positif

dan meningkatkan selera

makan.

3 Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam diharapkan pasien dapat

beraktivitas sesuai dengan

kebutuhannya, dengan

criteria hasil : Pasien bisa

melakukan akttifitasnya

dengan mandiri

1.      Kaji tingkat toleransi

aktivitas dan derajat

kelelahan, letargi dan

malaise.

2.      Bantu dalam pelaksanaan

aktivitas dan kebersihan

diri bila pasien masih

merasa lelah

3.      Anjurkan pasien istirahat

bila pasien merasa lelah

atau bila terdapat keluhan

1.   Menyediakan dasar bagi

pengkajian dan kriteria

selanjutnya untuk

mengkaji efektifitas

tindakan

2.   Meningkatkan sebagian

latihan dan kebersihan

diri dalam tingkat

toleransi pasien.

3.   Menyimpan tenaga dan

melindungi hati.

Page 14: BAB I CA.docx

nyeri atau rasa tidak enak

pada perut.

4.      Bantu memilih latihan

dan aktivitas yang

diinginkan.

4.   Merangsang minat pasien

dalam menyeleksi

aktivitas

BAB V

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Kanker hepar atau kanker hati(hepatocellular carcinoma) adalah suatu kanker yang timbul

dari hati. Ia juga dikenal sebagai kanker hati primer atau hepatoma. Hati terbentuk dari tipe-

tipe sel yang berbeda (contohnya, pembuluh-pembuluh empedu, pembuluh-pembuluh darah,

dan sel-sel penyimpan(lemak). Bagaimanapun, sel-sel hati (hepatocytes) membentuk sampai

80% dari jaringan hati. Jadi, mayoritas dari kanker-kanker hati primer (lebih dari 90 sampai

95%) timbul dari sel-sel hati dan disebut kanker hepatoselular (hepatocellular

cancer) atau Karsinoma.

Fakor yang menyebabkan kanker hepar adalah :Vius Hepatis, Sirosis hepatis, Obesitas, DM,

alcohol. Tanda dari kanker hati adalah :

         Gangguan nutrisi :penurunan berat badan yang baru saja terjadi, kehilangan kekuatan,

anoreksia, dan anemia.

         Nyeri abdomen

         Pembesaran hati yang cepat

         Pada pemeriksaan fisik, palpasi teraba permukaan hati yang ireguler

Page 15: BAB I CA.docx

         Gejala ikterus, terjadi jika saluran empedu yang besar tersumbat oleh tekanan nodul

malignan dalam hilus hati.

         Acites timbul setelah nodul tersumbat vena porta atau bila jaringan tumor tertanam dalam

rongga peritoneal.

B.     Saran

Semoga penulisan makalah ini bermanfaat untuk pembaca. Penulis sadar dalam penulisan

makalah ini banyak kesalahan. Maka dari itu, penulis mengharapkan saran untuk penulisan

yang lebih baik selanjutnya.

DAFTARPUSTAKA

Judith M. Wilkinson & Nancy R. Ahern. 2012. BukuSaku Diagnosis

Keperawatan :DiagnosaNANDA,Intervensi NIC, KriteriaHasil NOC,Ed.9. Jakarta : EGC

Suzanne C. Smeltser& Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar KeperawatanMedikal- Bedah :

Brunner & Suddarth,Ed.8,Vol.2. Jakarta : EGC

Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisiologi :KonsepKlinis Proses- proses

Penyakit,Ed.6,Vol.1. Jakarta : EGC

http://dwi-dwirahma.blogspot.com/2013/06/ca-hepar.html