Upload
mariantikeprisiliadephie
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Bab Halusinasi
1/12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi.Bentuk
halusinasi berupa suara-suara yang bising atau mendengung, tapi yang paling sering
berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang agak sempurna.Halusinasi ini
kadang-kadang menyenagkan misalnya; bersifat ketiduran, ancaman dan lain-
lain.Halusinasi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada klien dengan
gangguan jiwa, Halusinasi sering diidentikkan dengan Schizofrenia.ari seluruh klien
Schizofrenia !"# diantaranya mengalami halusinasi. $angguan jiwa lain yang juga
disertai dengan gejala halusinasi adalah gangguan manik depresif dan delerium.%ersepsi merupakan respon dari reseptor sensoris terhadap stimulus eksternal,
juga pengenalan dan pemahaman terhadap sensoris yang di interpretasikan oleh stimulus
yang diterima.&ika diliputi rasa kecemasan yang berat maka kemampuan untuk menilai
realita dapat terganggu.%ersepsi mengachu pada respon reseptor sensoris terhadap
stimulus. %ersepsi juga melibatkan kognitif dan pengertian emosional akan objek yang
dirasakan. $angguan persepsi dapat terjadi pada proses sensori penglihatan, pendengaran,
penciuman, perabaan dan pengecapan.
'enurut 'ay urant (homas )*++* halusinasi secara umum dapat ditemukanpada pasien gangguan jiwa seperti skizofrenia,depresi, delirium, dan kondisi yang
berhubungan dengan penggunaan alkohol dan substansi lingkungan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
gar mahasiswa mampu memahami suhan /eperawatan &iwa
1.2.2 Tujuan Khusus
1. 'ahasiswa dapat memahami /onsep (eori /eperawatan &iwa 0 Halusinasi
%endengaran1.
* %engertian Halusinasi %endengaran
2 3entang 3espon Halusinasi4 %enyebab Halusinasi
5 &enis-jenis Halusinasi
6 7ase-fase Halusinasi8 (anda dan $ejala Halusinasi
! %ohon 'asalah Halusinasi
7/25/2019 Bab Halusinasi
2/12
2. 'ahasiswa dapat memahami /onsep suhan /eperawatan &iwa 0$angguan
%ersepsi Sensori Halusinasi %endengaran9.* iagnosa /eperawatan
2 3encana /eperawatan
4 S%(/
7/25/2019 Bab Halusinasi
3/12
BAB II
PEMBAHASAN
I. KNSEP DASA! MEDIS
A. Pengert"an Halus"nas"
Halusinasi adalah satu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa adanya
rangsang )stimulus eksternal ):ook 7ontain,
7/25/2019 Bab Halusinasi
4/12
5. Halus"nas" $era&a karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak
tanpa stimulus yang terlihat. :ontoh merasakan sensasi listrik datang dari tanah,
benda mati atau orang lain.
6. Halus"nas" $enge'a$ karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk,
amis dan menjijikkan.8. Halus"nas" s"nestet"k karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti
darah mengalir melalui Aena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.
(. Et")l)g"
*. 7aktor predisposisi
a. Biologis
$angguan perkembangan dan fungsi otak, susunan syaraf ? syaraf pusat
dapat menimbulkan gangguan realita. $ejala yang mungkin timbul adalah
hambatan dalam belajar, berbicara, daya ingat dan muncul perilaku menarik diri.
b. %sikologis/eluarga pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respons
psikologis klien, sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi gangguan
orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang hidup
klien.c. Sosiol Budaya
/ondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti
kemiskinan, konflik sosial budaya )perang, kerusuhan, bencana alam dan
kehidupan yang terisolasi disertai stress.
2. 7aktor %resipitasiSecara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan setelah adanya
hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna, putus asa dan
tidak berdaya.%enilaian indiAidu terhadap stressor dan masalah koping dapat
mengindikasikan kemungkinan kekambuhan )/eliat, 2""8.
'enurut Stuart )2""!, faktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi adalah
a. Biologis$angguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur
proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak
yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus
yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.
b. Stress lingkungan
7/25/2019 Bab Halusinasi
5/12
mbang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor lingkungan
untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.c. Sumber koping
Sumber koping mempengaruhi respon indiAidu dalam menanggapi stressor. %ada
halusinasi terdapat 4 mekanisme koping yaitu ith rawal 'enarik diri dan klien sudah asyik dengan pengalaman
internalnya.
%royeksi 'enggambarkan dan menjelaskan persepsi yang membingungkan
)alam mengalihkan respon kepada sesuatu atau seseorang.
3egresi (erjadi dalam hubungan sehari-hari untuk memproses masalah dan
mengeluarkan sejumlah energi dalam mengatasi cemas.
%ada klien dengan halusinasi, biasanya menggunakan pertahanan diri dengan
menggunakan pertahanan diri dengan cara proyeksi yaitu untuk mengurangi perasaan
emasnya klien menyalahkan orang lain dengan tujuan menutupi kekurangan yang ada
pada dirinya.
D. Man"#estas" Kl"n"s
'enurut Hamid )2""", perilaku klien yang terkait dengan halusinasi adalah
sebagai berikut
*. Bicara sendiri.
2. Senyum sendiri.
4. /etawa sendiri.5. 'enggerakkan bibir tanpa suara.
6. %ergerakan mata yang cepat8. 3espon Aerbal yang lambat
!. 'enarik diri dari orang lain.
>. Berusaha untuk menghindari orang lain.+. (idak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata.
*". (erjadi peningkatan denyut jantung, pernapasan dan tekanan darah.
**. %erhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya beberapa detik.
*2. Berkonsentrasi dengan pengalaman sensori.*4. Sulit berhubungan dengan orang lain.
*5.
7/25/2019 Bab Halusinasi
6/12
22. /etakutan.
24. (idak dapat mengurus diri.
25. Biasa terdapat disorientasi waktu, tempat dan orang.
'enurut Stuart dan Sundeen )*++> yang dikutip oleh =asution )2""4, seseorang
yang mengalami halusinasi biasanya memperlihatkan gejala-gejala yang khas yaitu
*. 'enyeringai atau tertawa yang tidak sesuai.
2. 'enggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan suara.4. $erakan mata abnormal.
5. 3espon Aerbal yang lambat.
6. iam.8. Bertindak seolah-olah dipenuhi sesuatu yang mengasyikkan.
!. %eningkatan sistem saraf otonom yang menunjukkan ansietas misalnya peningkatan
nadi, pernafasan dan tekanan darah.
>. %enyempitan kemampuan konsenstrasi.+. ipenuhi dengan pengalaman sensori.
*". 'ungkin kehilangan kemampuan untuk membedakan antara halusinasi dengan
realitas.
**. Cebih cenderung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh halusinasinya daripada
menolaknya.
*2. /esulitan dalam berhubungan dengan orang lain.
*4. 3entang perhatian hanya beberapa menit atau detik.
*5. Berkeringat banyak.*6. (remor.
*8. /etidakmampuan untuk mengikuti petunjuk.
*!. %erilaku menyerang teror seperti panik.*>. Sangat potensial melakukan bunuh diri atau membunuh orang lain.
*+. /egiatan fisik yang merefleksikan isi halusinasi seperti amuk dan agitasi.
2". 'enarik diri atau katatonik.2*. (idak mampu berespon terhadap petunjuk yang kompleks.
22. (idak mampu berespon terhadap lebih dari satu orang
E. Ak"&at Dar" Halus"nas"
%asien yang mengalami perubahan persepsi sensori halusinasi dapat beresiko
mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. 3esiko mencederai merupakan
suatu tindakan yang kemungkinan dapat melukai@ membahayakan diri, orang lain dan
lingkungan.
Tan%a %an *ejala +
*. 'emperlihatkan permusuhan
2. 'endekati orang lain dengan ancaman
4. 'emberikan kata-kata ancaman dengan rencana melukai5. 'enyentuh orang lain dengan cara yang menakutkan
7/25/2019 Bab Halusinasi
7/12
6. 'empunyai rencana untuk melukai
,. Taha$an halus"nas"
(ahapan terjadinya halusinasi terdiri dari 5 fase menurut Stuart dan Caraia )2""*
dan setiap fase memiliki karakteristik yang berbeda, yaitu
,ase I /lien mengalami perasaan mendalam seperti ansietas, kesepian, rasa bersalah
dan takut serta mencoba untuk berfokus pada pikiran yang menyenangkan untuk
meredakan ansietas. i sini klien tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai,
menggerakkan lidah tanpa suara, pergerakan mata yang cepat, diam dan asyik sendiri.
Man"#estas" kl"n"s 'enyeringai atau tertawa yang tidak sesuai
'enggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan suara
$erakan mata yang cepat
3espon Aerbal yang lambat
iam dan dipenuhi sesuatu yang mengasyikkan ,ase II %engalaman sensori menjijikkan dan menakutkan. /lien mulai lepas kendali
dan mungkin mencoba untuk mengambil jarak dirinya dengan sumber yang
dipersepsikan. isini terjadi peningkatan tanda-tanda sistem saraf otonom akibat
ansietas seperti peningkatan tanda-tanda Aital )denyut jantung, pernapasan dan
tekanan darah, asyik dengan pengalaman sensori dan kehilangan kemampuan untuk
membedakan halusinasi dengan realita.
Man"#estas" kl"n"s
%eningkatan sistem saraf otonom yang menunjukkan ansietas misalnya
peningkatan nadi, pernafasan dan tekanan darah.
%enyempitan kemampuan konsenstrasi.
ipenuhi dengan pengalaman sensori dan mungkin kehilangan
kemampuan untuk membedakan antara halusinasi dengan realitas.
,ase III /lien berhenti menghentikan perlawanan terhadap halusinasi dan menyerah
pada halusinasi tersebut. i sini klien sukar berhubungan dengan orang lain,
berkeringat, tremor, tidak mampu mematuhi perintah dari orang lain dan berada
dalam kondisi yang sangat menegangkan terutama jika akan berhubungan dengan
orang lain.
Man"#estas" kl"n"s
o Cebih cenderung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh halusinasinya dari
pada menolaknya.
o /esulitan dalam berhubungan dengan orang lain
7/25/2019 Bab Halusinasi
8/12
o 3entang perhatian hanya beberapa menit atau detik
o $ejala fisik dari ansietas berat seperti berkeringat, tremor, ketidakmampuan
untuk mengikuti petunjuk.
,ase I- %engalaman sensori menjadi mengancam jika klien mengikuti perintah
halusinasi. i sini terjadi perilaku kekerasan, agitasi, menarik diri, tidak mampu
berespon terhadap perintah yang kompleks dan tidak mampu berespon lebih dari *
orang. /ondisi klien sangat membahayakan.
Man"#estas" kl"n"s
%rilaku menyerang teror seperti panic.
Sangat potensial melakukan bunuh diri atau membunuh orang lain.
/egiatan fisik yang merefleksikan isi halusinasi seperti amuk, agitasi,
menarik diri atau katatonik.
(idak mampu berespon terhadap petunjuk yang kompleks. (idak mampu berespon terhadap lebih dari satu orang.
*. Penatalaksanaan Me%"s
%enatalaksanaan klien skizoprenia adalah dengan pemberian obat ? obatan dan
tindakan lain, yaitu
*. %sikofarmakologis
Dbat ? obatan yang lazim digunakan pada gejala halusinasi pendengaran yang
merupakan gejala psikosis pada klien skizoprenia adalah obat ? obatan anti psikosis.
dapun kelompok yang umum digunakan adalah
/elas /imia =ama $enerik )agang osis Harian
7enotiazin setofenazin )(indal
/lorpromazin )(horazine
7lufenazine )%roliEine,
%ermiti
'esoridazin )Serentil
%erfenazin )(rilafon
%roklorperazin ):ompazine
%romazin )Sparine
(ioridazin )'ellaril
8"-*2" mg
4"->"" mg
*-5" mg
4"-5"" mg
*2-85 mg
*6-*6" mg
5"-*2"" mg
*6"->""mg
2-5" mg
7/25/2019 Bab Halusinasi
9/12
(rifluoperazin )Stelazine
(rifluopromazin )Fesprin
8"-*6" mg
(ioksanten /lorprotiksen )(aractan
(iotiksen )=aAane
!6-8"" mg
>-4" mg
Butirofenon Haloperidol )Haldol *-*"" mgibenzodiazepin /lozapin ):lorazil 4""-+"" mg
ibenzokasazepin Coksapin )CoEitane 2"-*6" mg
ihidroindolon 'olindone )'oban *6-22 6
2. (erapi kejang listrik@
7/25/2019 Bab Halusinasi
10/12
* /lien mengatakan benci dan kesal pada seseorang
2 /lien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang
kesal
4. %erubahan isolasi sosial menarik diri
a. ata Dbyektif * (idak memeprdulikan lingkungan
2 /egiatan menurun, mobilitas kurang
4 /lien tampak diam, melamun dan menyendiri5 'enghindar dari orang lain
6 /omunikasi kurang
8 /ontak mata kurangb. ata Subyektif
/lien mengatakan lebih suka sendiri daripada berhubungan dengan orang lain.
B. I$=DS /
7/25/2019 Bab Halusinasi
11/12
3asionalisasi
Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran hubungan
interaksi selanjutnya
7/25/2019 Bab Halusinasi
12/12