38
Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit Oleh: Tri Budi Santoso Laboratorium Sinyal, EEPIS-ITS

Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

  • Upload
    donhu

  • View
    379

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Oleh: Tri Budi Santoso

Laboratorium Sinyal, EEPIS-ITS

Page 2: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Materi:

Tujuan: • Siswa mampu menyelesaikan konsep dasar

transformasi Fourier Waktu Diskrit• Siswa mampu membawa persoalan dari konsep

sinyal waktu kontinyu menjadi sinyal waktu diskrit.

Representasi matematik pada sinyal waktu diskrit, domain waktu dan frekuensi pada suatu sinyal waktudiskrit, transformasi pada sinyal waktu diskrit

Page 3: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Sub Bab:5.1. Transformasi Fourier Waktu Kontinyu5.2. Discrete-Time Fourier Series (DTFT)5.3. Discrete-Fourier Transform (DFT)5.4. Komputasi DFT5.5. Komputasi Inverse DFT5.6. Interpretasi Hasil DFT5.7. Hubungan DFT- Transformasi Fourier

Page 4: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

5.1. Continues Time Fourier Transform

• Sinyal periodik waktu kontinyu f(t) dengan periode T dinyatakan sebagaibentuk weighted sum pada complex exponential:

dimana:Fk = koefisien-koefisien ekspansi

Ω0 = frekuensi fundamental Ω0 =π/T

teFtfk

jkk∑

−∞=

Ω= 0)( untuk semua nilai t (1)

∫ Ω−=T

jkk tdtetf

TF

0

0)(1

Page 5: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Lanjutan….• Persamaan (1) dikenal sebagai deret Fourier eksponensial komplek• Dalam terminologi deret geometri seringkali dinyatakan sebagai

( )∑∞

=

Ω+Ω+=1

000 sincos)(k

kk tkbtkaatf

∫ ==T

FdttfT

a0

00 )(1

(2)

(3)

∫ −+=Ω=T

kkk FFdtktfT

a0

0cos)(2

( )∫ −=Ω= −

T

kkk jFFdtktfT

b0

0sin)(2

(4)

(5)

Page 6: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

5.2. Discrete-Time Fourier Series (DTFT)• Untuk sinyal periodik waktu diskrit x(n) dengan periode N.

Kita kenal frekuensi digital 0 ~ 2π. Ekspansinya dinyatakandalam:

∑−

=

=1

0

0)(1)(N

k

njkekXN

nx ω(6)

(7)∑−

=

−=1

0

0)()(N

k

njkenxkX ω

Persamaan (6) dan (7) dikenal sebagai pasangan Discrete Fourier Series (DFS)

Dalam hal iniω0 = frekuensi fundamental

= 2π/sampling rate= 2π/N

Page 7: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Lanjutan….

• Untuk N genap:

• Untuk N ganjil:

nNA

nN

kkBnN

kkAAnxN

k

N

k

π

ππ

cos2

2sin)(2cos)()0()(1)2/(

1

1)2/(

1

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛+= ∑∑

=

=

∑∑−

=

=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛+=

2/)1(

1

2/)1(

1

2sin)(2cos)()0()(N

k

N

kn

NkkBn

NkkAAnx ππ

……….(8a)

……….(8b)

Page 8: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Lanjutan

Untuk N Genap:

∑−

=

=1

0)(1)0(

N

nnx

NA

( )∑−

=

−=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

1

012/,...,2,12cos)(2)(

N

nNkuntukn

Nknx

NkA π

( )∑−

=

−=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

1

012/,...,2,12sin)(2)(

N

nNkuntukn

Nknx

NkB π

( )∑−

=

−==⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ 1

012/,...,2,1cos)(1

2

N

nNkuntuknnx

NNA π

(9)

Page 9: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

5.3. Discrete-Fourier Transform (DFT)• Bisa digunakan untuk sinyal periodik dan non periodik

• Dimana ω0=2π/N• Bentuk Inversnya:

• Dalam terminologi (WN=e-j2π/N) dinyatakan:

10)()(1

0

0 −≤≤=∑−

=

− NkenxkXN

n

njkω (10)

10)(1)(1

0

0 −≤≤= ∑−

=

NnekXN

nxN

n

njkω (11)

10)()(1

0−≤≤=∑

=

NkWnxkXN

n

knN

10)(1)(1

0−≤≤= ∑

=

− NnWkXN

nxN

n

knN

Page 10: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Sifat-Sifat DFT• Secara umum sama dengan sifat Transformasi Fourier waktu

kontinyu.

• Tetapi durasi untuk n dibatasi 0 s/d N-1. Maka setelah n = N-1, akan berputar kembali pada nilai n = 0.

• Dari beberapa sifat tsb, kita bahas 4 saja, yaitu:- Sifat Linearitas- Sifat Circular Translation- Sifat Perkalian dengan Eksponensial- Sifat Circular Convolution

Page 11: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

a. Sifat Linearitas

DFT[a1x1(n)] = a1X1(k) , DFT[a2x2(n)] = a2X2(k)

Maka:DFT[a1x1(n) + a2x2(n)] = a1DFT[x1(n)] + a2DFT[x2(n)]

= a1X1(k) + a2X2(k) ……..(12)

Page 12: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

b. Sifat Circular Translation• Pada kasus translasi linear x(n-n0) merupakan

bentuk pergeseran ke kanan.• Tetapi pada kasus sinyal non-periodik (n = 0 s/d N-1),

maka pergeseran terbatas sampai dengan N-1. Setelah itu kembali ke n=0 Modulo N, makabentuknya menjadi

N=8

0 1

2

34

5

6

7

x(n) = [x(0), x(1),……, x(N-2), x(N-1)]x((n-1)mod N) = [x(N-1), x(0),……, x(N-3), x(N-2)]……x((n-n0)mod N) = [x(N-n0), x(N-n0+1),……., x(N- n0 -1)]……x((n-N)mod N) = [x(0), x(1),……, x(N-2), x(N-1)]

DFT[(n-N)mod N]=WNkmX(k) ………(13)

Page 13: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

c. Sifat Perkalian dengan Eksponensial

Jika DFT[x(n)] = X(k)

Maka DFT[WN-lnx(n)] =X((k-l) mod N)

………..(14)

Page 14: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

d. Sifat Circular Convolution

• Konvolusi Linear:

• Konvolusi Circular:

)()()()()()( 212121 knxkxataukxknxnxnxkk

−−=∗ ∑∑∞

−∞=

−∞=

[ ] ( ) ( )[ ] [ ] )()()()(

)()(

211

21

2121

nxFnxFFnxnx

eXeXnxnxF jj

⋅=∗

=∗−

ωω

( )

( )∑

∑−

=

=

−=

−∆⊗

1

021

1

02121

mod)()(

)(mod)()()(

N

k

N

k

Nknxkx

kxNknxnxnx

Dimana x1(n-k)mod N) merupakan versi ter-refleksi danter-translasi (geser) pada x1(n)

……….(15)

Page 15: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Contoh 1:• Sebuah operasi konvolusi circular dibentuk dari

dua komponen x1(n)=(1,2,2,0) dan x2(n)=(0,1,2,3). Dapatkan hasil konvolusi

)()()( 21 nxnxnx ⊗=

x1(n) x2(n)

Gambar 5.1. Contoh kasus konvolusi circular

Page 16: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Penyelesaian:Step 2: x1(k) = (1, 2, 2, 0)

x2((1-k)mod 4)= (1, 0, 3, 2)------------- +

y(0) = 1 0 6 0= 7

Step 1: x1(k) = (1, 2, 2, 0)x2((0-k)mod 4)= (0, 3, 2, 1)

------------- +y(0) = 0 6 4 0

= 10

Step 3: x1(k) = (1, 2, 2, 0)x2((2-k)mod 4)= (2, 1, 0, 3)

------------- +y(0) = 1 2 0 0

= 4

Step 4: x1(k) = (1, 2, 2, 0)x2((3-k)mod 4)= (3, 2, 1, 0)

------------- +y(0) = 3 4 2 0

= 9

Step 5: x1(k) = (1, 2, 2, 0)x2((0-k)mod 4)= (0, 3, 2, 1)

------------- +y(5) = 0 6 4 0

= 10

Terjadi perulangan hasil.

Page 17: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Hasilnya:

)9,4,7,10()()()( 241 =⊗= nxnxny

n

y(n)

[ ] [ ] )()()()( 2121 nxDFTnxDFTIDFTnxnx NNNN ⋅=⊗

……….(16)

Gambar 5.2. Hasil konvolusi circular

Page 18: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

5.4. Computation of DFT

( )

( )[ ] ( )[ ] [ ] [ ]

( )[ ] [ ] ( )[ ] [ ]

( )[ ] [ ] ( )[ ] [ ]⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

++

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

−=

++=

−==

∑∑

∑∑

=

=

=

=

=

=

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

ReImImRe

ImImReRe

ImReImRe

1,.....,1,0;)(

N

n

knN

N

n

knN

N

n

knN

N

n

knN

N

n

knN

knN

N

n

knN

WnxWnxj

WnxWnx

WjWnxjnx

NkWnxkX

perkalianjumlahan

……(17)

Page 19: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

5.5. Computation of Inverse DFT

( )∑−

=

− −=⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

1

0

1,....,1,0;1)(N

k

knN NnWkX

Nnx

……….(18)

Page 20: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

5.6. Interpretation of DFT Result

x(n) versi diskrit (tersampel) pad asinyal analog xa(t)

Frekuensi indek(tanpa satuan)

k

Frekuensi digital(radiant)

ωk = k2π/N

Frekuensi indek(tanpa satuan)

Ωk= k2π/NT

……..(19)

Page 21: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Contoh 2• Dapatkan transformasi Fourier dari sinyal cosinus yang

memiliki periode eksak di dalam window yang terdapat padasampel. Tetapkan x(n) seperti pada Gambar dibawah yang direpresentasikan sebagai x(t) = 3cos(2πt), pada t=nT. Untuksuatu n = 0~ 99, dan T=0,01.

t

x(t)

Gambar 5.3. Contoh sinyal sinus waktu kontinyu

Page 22: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Penyelesaian• Didapatkan sekuen diskrit sebagai

x(n) = 3cos(2πnT) = 3cos(0.02πn) untukn =0,1,….,199. Perlu dicatat bahwa x(n) merupakan sinyal cosinussepanjang dua periode.

n

x(n)

Gambar 5.4. Contoh sinyal sinus waktu diskrit

Page 23: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

• Bagian real XR(k) dan imajiner XI(k) dapatdihitung dari persamaan (11).

10)()(1

0

0 −≤≤=∑−

=

− NkenxkXN

n

njkω

( )( ) ( ) ( )( )∑−

=

−=1

000 sincos02,0cos3)(

N

nnkjnknkX ωωπ

Hasilnya seperti pada gambar berikut…

Page 24: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Bagian RealXR(k)

2

0,02π

Freq Analog(rad/det)

Freq Digital(rad)

Indek Freq Digital(rad/det)

k

ωk

Ωk

m

2πm/200

100

π

100π Gambar 5.5. Bagian real hasil transformasi sinyal sinus

Page 25: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Bagian Imaginer

Semua bernilai 0, atau mendekati 0

Gambar 5.6. Bagian imajiner hasil transformasi sinyal sinus

Page 26: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Perhatikan pada bagian Real, ada dua nilai munculyaitu pada indek frekuensi (2) dan (N-2 =198).Masing-masing dengan nilai 300. Inimerepresentasikan (AN/2), dimana:- A=3 amplitudo- N = 300 jumlah sampel yang digunakan

Karena struktur sampling, frekuensi indek 2 berkaitansecara tepat dengan penuh pada gelombang cosinus.

Keterangan

Page 27: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Contoh 3• Gambarkan magnitudo pada DFT 64 titik pada x(n) = (1/32) sin (0,2πn).

Dengan nilai n=0,1,…,63

Gambar 5.7. Sinyal sinus diskrit pada contoh 3

Page 28: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Penyelesaian

X(k) = XR(k) + XI(k)Magnitudonya:

( ) ( ) ( ) ( )kXkXkXkXkX IIRR +=)(Seperti terlihat pada gambar sebelumnya, dengan persamaantersebut terjadi 6,4 gelombang sinus.Jika gelombang sinus tepat pada 1 periode penuh, |X(k)| akanmemiliki nilai (AN/2), sehingga:

12

64321

2=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛⎟⎠⎞

⎜⎝⎛=

AN

Tetapi ternyata hasilnya sedikit berbeda, yaitu nilai maksimum terjadipada n=6, dan bernilai < 1.

Page 29: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

k=6

Gambar 5.7. Hasil transformasi fourier sinyal sinus diskrit contoh 3

Page 30: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

5.7. Hubungan DFT-Fourier Transform

• Transformasi Fourier

• Discrete Fourier Transform

( ) ( ) ( )∑∑−

=

−∞

−∞=

− ==1

0

N

n

nj

n

njj enxenxeX ωωω

( ) ( ) ( ) 1,...,1,01

0

/2 −==∑−

=

− NkenxkXN

n

Nkj π

Page 31: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Sinyal Tersampel dan Transformasi Fouriernya

Gambar 5.8. Sinyal persegi tersampel (atas) dan hasil transformasi Fouriernya (bawah)

Page 32: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Zero Padding|8 titik DFT| dengan tambahan 4 zero pada x(n)

Hasil DFT

Gambar 5.9. Sinyal persegi dengan 4 zero padding (atas) dan hasil transformasi Fouriernya (bawah)

Page 33: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

|16 titik DFT| dengan tambahan 12 zero pada x(n)

Hasil DFT

Gambar 5.10. Sinyal persegi dengan 12 zero padding (atas) dan hasil transformasi Fouriernya (bawah)

Page 34: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

|64 titik DFT| dengan tambahan 60 zero pada x(n)

Hasil DFT

Gambar 5.11. Sinyal persegi dengan 60 zero padding (atas) dan hasil transformasi Fouriernya (bawah)

Page 35: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Contoh Lain DFT pada Sinyal Sinusx(n) = (1/64)*(sin(2*pi*n/64) + (1/3)*sin(2*pi*15*n/64))

Gambar 5.12. Sinyal sinus beragam frekuensi (atas) dan hasil transformasi Fouriernya (bawah)

Page 36: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

Soal Latihan

[ ]⎩⎨⎧

==

=9,......,2,1;0

0;1)

nn

nxa

[ ] 9,......,2,1,0;) 52 == nenxd nj π

[ ]⎩⎨⎧

==

=9,......2,1;0

0;1)

kk

kXa a

1. Dapatkan bentuk transformasi Fourier (DFT)10-point untuk sinyal waktu diskrit berikut ini:

2. Dapatkan bentuk invers Transformasi Fourier (IDFT) 10-point untuk sinyal berikut ini:

[ ] 9,......,2,1,0;1) == kkXb b

[ ] 9,......,2,1;1) == nnxb

[ ]⎩⎨⎧

≠=

=4;04;1

)nn

nxc

[ ]⎩⎨⎧

==

=9,8,6,5,4,2,1,0;0

7,3;1)

kk

kXc c

[ ] ( ) 9,......,2,1,0;5/2cos) == kkkXd d π

Page 37: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

3. Sebuah sinyal waktu diskrit dinyatakan dalam bentuk komplek berikut ini

[ ] ( ) 1,.....2,1,0;/21 −== Nnenx nNkj π

Dapatkan bentuk transformasi Fourier waktu diskrit (DFT) dari x[n] sebanyakN-titik

4. Sebuah sinyal waktu diskrit tersusun dari fungsi sinusioda:

x2[n]=cos(2πkn/N)

Dapatkan bentuknya dalam domain frekuensi N-titik

5. Buatlah sebuah program visualisasi dengan Matlab untuk domain waktu dan domain frekuensi untuk sinyal berikut ini:

a) x[n] = 0,0,0,0,0,0,0,1,0,0,0,0,0,0,0b) x[n] = 0,0,0,0,0,1,1,1,1,1,0,0,0,0,0

Page 38: Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

6. Buat visualisasi sinyal domain waktu & frekuensi sinyal ini:

a). 1,1,1,1,0,0,0,……0,0 b). 1,1,1,1,0,0,0,………………….0,0

c). 1,1,1,1,0,0,0,………………0,0 d). 1,1,1,1,0,0,0,………………….0,0

16 titik 32 titik

64 titik 128 titik

7. Buat visualisasi domain waktu dan domain frekuensi untuk sinyal:

a) x[n] = sinc(2πn/10) ; n = -30,-29,…..-1,0,1,……..,29,30

b)⎪⎩

⎪⎨

==

−−−−==

30,29.....,,.........2,1;00;1

1,2,....,29,30;0][

nnn

nx