18
PENDEKATAN DAN METODE PELAKSANAAN 4.1 U m u m Pada dasarnya pekerjaan Paket-1 ini adalah untuk menyiapkan suatu Final Engineering (Detail design dan Dokumen Lelang) selama waktu yang telah ditetapkan, yaitu selama 5 (lima) bulan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Konsultan melakukan beberapa pendekatan, sebagai berikut : 1) Memahami dengan baik isi Kerangka Acuan Kerja 2) Manajemen yang baik dari sumber daya yang ada baik personel maupun peralatan. 3) Mengetrapkan pengalaman-pengalaman perusahaan selama ini dengan proyek yang sejenis. 4) Akan memakai Standar Teknis dan spesifikasi yang termuat dalam KAK, sebagai berikut : a. Untuk perencanaan jalan masuk jembatan (jalan pendekat) maka standar perencanaan geometrik jalan raya yang di tertibkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Nomor : 13/1970 bersifat mengikat. Ketentuan-ketentuan mengenai kelas jalan dan memilih tipe jembatan akan ditetapkan kemudian bersama-sama dengan pemimpin proyek. perencanaan tebal perkerasaan jalan masuk ke jembatan supaya mengikuti "petunjuk perencanaan tebal perkerasaan lentur jalan Raya dengan metode analisa komponen SKBI No 2.3.26.1987" mengunakan fleksibel paiment Perencanaan Teknis Jembatan Sepanjang 1.240,00 m’ (Paket-1) Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Propinsi Riau 4 - 1 4

BAB-4.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

highway yo

Citation preview

Page 1: BAB-4.doc

PT. CIPTA MULTI KREASI & ASSOCIATES

PENDEKATAN DAN METODE PELAKSANAAN

4.1 U m u m

Pada dasarnya pekerjaan Paket-1 ini adalah untuk menyiapkan suatu Final Engineering (Detail design dan Dokumen Lelang) selama waktu yang telah ditetapkan, yaitu selama 5 (lima) bulan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Konsultan melakukan beberapa pendekatan, sebagai berikut :

1) Memahami dengan baik isi Kerangka Acuan Kerja

2) Manajemen yang baik dari sumber daya yang ada baik personel maupun peralatan.

3) Mengetrapkan pengalaman-pengalaman perusahaan selama ini dengan proyek yang sejenis.

4) Akan memakai Standar Teknis dan spesifikasi yang termuat dalam KAK, sebagai berikut :

a. Untuk perencanaan jalan masuk jembatan (jalan pendekat) maka standar perencanaan geometrik jalan raya yang di tertibkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Nomor : 13/1970 bersifat mengikat.

Ketentuan-ketentuan mengenai kelas jalan dan memilih tipe jembatan akan ditetapkan kemudian bersama-sama dengan pemimpin proyek. perencanaan tebal perkerasaan jalan masuk ke jembatan supaya mengikuti "petunjuk perencanaan tebal perkerasaan lentur jalan Raya dengan metode analisa komponen SKBI No 2.3.26.1987" mengunakan fleksibel paiment atas dasar nilai CBR subgrade menurut perkiraan beban lalu lintas selama periode 10 tahun.

Material untuk lapisan-lapisan perkerasan hendaknya dipilih sesuai dengan quarry yang tersedia/ada disekitar proyek.

b. Perencanaan bangunan atas dan bangunan bawah supaya diperhitungkan berdasarkan pedoman perencanaan pembebanan jembatan jalan raya SKBI Nomor :1.3.28.1987 UDC:624.042:624.21.

Perencanaan Teknis Jembatan Sepanjang 1.240,00 m’ (Paket-1)

Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Propinsi Riau4 - 1

4

Page 2: BAB-4.doc

PT. CIPTA MULTI KREASI & ASSOCIATES

Kelas jembatan yang menyangkut presentasi muatan yang digunakan terhadap muatan lalu lintas jembatan yang adakan ditetapkan kemudian bersama-sama dengan pemimpin proyek.

Pemilihan jenis kontruksi bangunan atas maupun bangunan bawah yang paling sesuai, diusulkan, untuk kemudian mendapatkan persetujuan dari pemimpin proyek.

Pada keadaan-keadaan khusus pemimpin proyek dapat menetapkan sendiri jenis kontruksi bangunan atas maupun bangunan bawah yang paling tepat.

c. Dianjurkan untuk memanpaatkan semaksimal mungkin bagian-bagian jembatan lama yang masih dalam kondisi baik dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan.

Untuk mendapatkan hasil pekerjaan sesuai dengan sasaran yang diinginkan, maka Konsultan akan menyelenggarakan pembahasan-pembahasan/ asistensi secara berkala dengan pihak Pemberi Tugas.

Dengan demikian dapat diharapkan, bahwa hasil pekerjaan telah mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait.

4.2 Metode Pelaksanaan

Pendekatan teknis/metodologi terhadap penanganan pekerjaan Paket-1 ini, pada dasarnya berorientasi pada pencapaian keluaran (output) pekerjaan yang aplikabel dan tepat guna bagi daerah proyek dengan mempertimbangkan segenap kendala-kendala yang ada, serta potensi yang dimiliki oleh daerah proyek tersebut.

Pendekatan teknis/metodologi terhadap bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam proyek ini, meliputi :

1) Survai Lapangan

Penelitian/Survai Pendahuluan Pengukuran Topografi Penyelidikan Tanah dan material jembatan Penyelidikan Hidrologi Survai Material dan harga Satuan

5) Perencanaan Teknis

Draft Detailed Design Final Detailed Design

6) Penyusunan Dokumen Tender4.2.1 Survai Pendahuluan

Survai Pendahuluan bertujuan mengumpulkan data awal untuk melaksanakan survai berikutnya yang lebih detail.

Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam survai pendahuluan ini meliputi :

Perencanaan Teknis Jembatan Sepanjang 1.240,00 m’ (Paket-1)

Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Propinsi Riau4 - 2

Page 3: BAB-4.doc

PT. CIPTA MULTI KREASI & ASSOCIATES

a. Menyiapkan peta dasar berupa peta lokasi topografi dan peta-peta pendukung lainnya (peta geologi, tata guna tanah, dan lain-lain).

b. Mempelajari lokasi jembatan dan daerah-daerah sekitarnya dari segi geografis, sosial ekonomi secara umum.

c. Mempelajari dan menganalisa keadaan medan jembatan baik dari segi topografi maupun geologi secara garis besar.

d. Mencari sumber material (quarry) yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi dan memperkirakan volumenya.

e. Membuat foto dokumentasi lapangan pada lokasi-lokasi penting.

f. Mengumpulkan data harga satuan bahan dan upah di daerah setempat (Kabupaten) dan biaya hidup sehari-hari.

g. Data lain yang diperlukan dan dianggap penting.

Sebelum survai ini dilakukan, Konsultan akan mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan pemimpin proyek, untuk mendapatkan konfirmasi mengenai jembatan-jembatan yang akan ditangani, serta data-data pendukung lainnya.

4.2.2 Pengukuran Topografi

Pengukuran topografi dilakukan sepanjang lokasi as jalan jembatan baru dengan mengadakan tambahan pengukuran detail pada tempat-tempat yang memerlukannya, sehingga memungkinkan didapatkannya realinemen as jalan jembatan yang sesuai dengan standart yang dikehendaki.

Kegiatan pengukuran topografi meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :

4.2.2.1 Penentuan Pokok Bench Mark

Hal ini perlu dilakukan karena diperlukan sebagai titik ikat baik untuk perencanaan maupun pembangunannya kelak. Bila ternyata ada bench mark daerah setempat, itu bisa diambil langsung sebagai pokok acuan, namun bila tidak ada maka kiranya bench mark lokal harus dibuat dimana koordinatnya harus dikaitkan pada bench mark terdekat dengan lokasi proyek.

4.2.2.2 Pengukuran Titik Kontrol Horizontal

Pengukuran ini merupakan polygon utama dengan jarak titik-titik polygon tidak lebih dari 100 meter.

Jaringan polygon dapat berupa rangkaian segitiga, tergantung lebar sungai yang ada.

4.2.2.3 Pengukuran Titik Kontrol Vertikal

Pengukuran tinggi, dilakukan dengan pengukuran pergi dan pulang (tertutup).

Ketinggian titik triangulasi dapat dipergunakan sebagai ketinggian permulaan.

Perencanaan Teknis Jembatan Sepanjang 1.240,00 m’ (Paket-1)

Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Propinsi Riau4 - 3

Page 4: BAB-4.doc

PT. CIPTA MULTI KREASI & ASSOCIATES

Kesalahan menengah dari sifat dasar yang diperoleh tidak boleh lebih besar dari 0,5 - 1.5 V km mm dimana km adalah jalan yang diukur.

4.2.2.4 Pengukuran Situasi

Pengukuran situasi daerah disekitar jembatan harus mencakup semua keterangan-keterangan yang ada di daerah sekitar jalan/jembatan misalnya bangunan-bangunan gedung, pohon-pohon pelindung jalan, pinggir selokan, letak gorong- gorong serta dimensinya. Tiang-tiang listrik, telepon, pipa air minum dan lainnya yang dianggap perlu. Untuk pengukuran dapat dilakukan dengan cara tachimetery.

Tugu-tugu Km dan Hm yang ada ditepi jalan harus diambil dan dihitung koordinatnya. Ini dimaksudkan untuk memperbanyak titik-titik referensi pada penemuan kembali sumbu jalan yang direncanakan.

4.2.2.5 Pengukuran Profil

Didaerah sungai dibuat penampungan untuk setiap 25 m sampai jarak 100 m kiri-kanan sumbu jembatan.

Lebar penampang dibuat 50 m kiri -kanan ujung/sungai/kepala jembatan.

Penampang memanjang pada sungai dibuat pada sumbu sungai.

Pengukuran penampang memanjang dan melintang pada jalan masuk jembatan (oprit) :

Pengukuran penampang memanjang adalah memanjang sumbu jalan yang ada, kecuali pada tempat dimana kemungkinan diadakan tambahan. Untuk pengukuran penampang memanjang ini peralatan yang dipergunakan sama seperti yang dipakai untuk pengukuran kontrol tinggi.

Pengukuran penampang melintang diambil setiap jarak 50 m pada bagian jalan lurus dan landai dan setiap jarak 25 m untuk daerah-daerah tikungan dan berbukit. Lebar pengukuran harus meliputi daerah sejauh 50 m sebelah kiri-kanan sumbu jalan pada bagian yang lurus dan 25 m kesisi luar dan 75 m kesisi dalam pada bagian jalan yang menikung. Titik yang perlu diperhatikan adalah tepi perkerasan, dasar atas gorong-gorong, tepi bahu jalan, dasar dan permukaan selokan, saluran irigasi, lantai kendaraan jembatan dan tebing sungai. Peralatan yang digunakan untuk pengukuran situasi dapat dipergunakan untuk penampang melintang ini.

Pengukuran profil melintang diambil setiap jarak 50 m. Kecuali pada titik-titik tertentu yang mengharuskan pengukuran dengan jarak lebih pendek seperti pada daerah-daerah tikungan.

Perencanaan Teknis Jembatan Sepanjang 1.240,00 m’ (Paket-1)

Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Propinsi Riau4 - 4

Page 5: BAB-4.doc

PT. CIPTA MULTI KREASI & ASSOCIATES

Titik-titik yang perlu diperhatiakn ialah tepi perkerasan, dasar dan atas gorong-gorong, tepi bahu, dasar dan permukaan selokan, lantai kendaraan jembatan.

4.2.2.6 Pemasangan Patok-Patok Titik Ikat dan Tanda-Tanda

Patok beton bertulang dengan ukuran 10 x 10 x 75 cm harus ditanam sedemekian rupa sehingga patok yang muncul/terlihat dipermukaan tanah kira-kira 10 cm.

Patok polygon profil memanjang dan melintang dibuat dari kayu dengan ukuran 5 x 7 cm. Patok tersebut harus ditanam sedemikian rupa sehingga tidak mudah dicabut maupun menunggu. Panjang patok kira-kira 60 cm.

Patok-patok beton dan kayu tersebut dicat kuning dan tulisan merah dengan tanda BM dan nomor urutnya.

Khusus untuk titik-titik yang terletak pada as jalan, diberi paku dengan lingkaran kuning sebagai tanda.

4.2.2.7 Perhitungan dan Penggambaran Peta

Titik polygon utama dihitung koordinatnya berdasarkan titik ikat yang dipergunakan. Perhitungan didasarkan pada metoda kwadrat terkecil.

Penggambaran titik-titik polygon didasarkan pada hasil perhitungan koordinat dan tidak diperkenankan secara grafis.

Gambar ukur yang berupa gambar situasi, digambar pada kertas milimeter dengan skala 1 : 500 dan garis tinggi dengan interval 0,50 m.

Semua detail yang diperlukan sebagai keterangan dalam merencanakan jembatan baru, harus tercantum dalam gambar ukur tersebut termasuk titik-titik ikat lengkap dengan ketinggian/koordinatnya.

Buku ukur, hasil perhitungan koordinat polygon, ketinggian dan semua data yang berkenaan dengan pengukuran topografi ini, dilampirkan pada laporan hasil penyelesaian pekerjaan.

4.2.3 Penyelidikan Tanah dan Sumber Material

Kegiatan penyelidikan tanah meliputi pekerjaan-pekerjaan :

1) Kegiatan penyelidikan untuk dapat menggambarkan profil bawah tanah dari lokasi proyek. Pekerjaan penyelidikan tanah yang akan dilakukan adalah pekerjaan Boring, dan pengambilan undisturbed sample dari tanah.

Perencanaan Teknis Jembatan Sepanjang 1.240,00 m’ (Paket-1)

Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Propinsi Riau4 - 5

Page 6: BAB-4.doc

PT. CIPTA MULTI KREASI & ASSOCIATES

2) Kegiatan penyelidikan laboratorium yang dilakukan terhadap contoh tanah undisturbed yang diambil dari lapangan.

Kegiatan tersebut di atas, dapat dijelaskan lebih rinci seperti berikut :

4.2.3.1 Penyelidikan Tanah di Lapangan

A. Boring and Sampling

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih teliti mengenai jenis tanah, struktur lapisan tanah, index dan struktural properties subsurface.

Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Boring dikerjakan sampai kedalaman yang ditentukan setelah didapat informasi yang cukup mengenai letak lapisan tanah keras, jenis batuan dan tebalnya.

Jika sebelum mencapai kedalaman yang ditentukan telah ditemukan lapisan tanah keras/batu, boring harus diteruskan menembus lapisan ini sedalam ± 3 meter lagi (tergantung jenis batuannya dan beban bangunan sub structurnya).

Untuk jembatan dengan bentang 60 m dan kedalaman tanah kerasnya 30 meter.

Boring dikerjakan dengan alat bor yang digerakkan dengan mesin yang mampu mencapai kedalaman tanah keras yang ditemukan. Mata bor harus mempunyai diameter cukup besar sehingga undisturbed sample yang diinginkan dapat diambil dengan baik. Untuk tanah clay, silt atau tanah lainnya yang tidak terlalu padat, steel bit sebagai mata bor. Untuk lapisan yang keras harus dipakai Core Barrel sehingga dapat diambil undisturbed sample.

Pada setiap interval kedalaman 1,5 meter harus dilakukan Standard Penetration Test (SPT) dan harus diambil contoh tanahnya.

Pada setiap interval kedalaman yang ditentukan (bila tidak ditentukan lain maka rata-rata kedalaman diambil ñ 3,00 meter) pada tanah lunak harus diambil undistrubed sample untuk test dilaboratorium, guna mendapatkan harga index dan structural properties lapisan tanah.

Undistrubed Sample harus diambil dengan cara sebagai berikut :

Tabung Sample (yang dibuat dari baja tipis tetapi keras dan berbentuk silinder dengan diameter rata-rata 7 cm, panjang minimal 70 cm, dimasukkan kedalam tanah pada kelamanan dimana undisturbed sample akan diambil kemudian ditekan perlahan-lahan sehingga tabung tersebut harus tetap berada dalam tabung sampai saat ditest di laboratorium. Tabung

Perencanaan Teknis Jembatan Sepanjang 1.240,00 m’ (Paket-1)

Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Propinsi Riau4 - 6

Page 7: BAB-4.doc

PT. CIPTA MULTI KREASI & ASSOCIATES

yang berisi contoh tanah tersebut harus segera ditutup dengan parafin setelah dikeluarkan dari dalam tabung bor.

Sebagai hasil boring, harus dibuat bor log yang paling sedikit dilengkapai dengan lithologi (geological description), harga SPT, letak muka air tanah dan sebagainya beserta letak kedalaman lapisan tanah yang bersangkutan.

Penanaman dari masing-masing tanah harus dilakukan pada saat itu juga itu juga, sesuai dengan kedalaman maupun sifat-sifat tanah tersebut yang dapat dilihat secara visual.

Apabila tanah yang dibor dalam hal ini cebderung untuk mudah runtuh, maka persiapan untuk itu (casing) harus segera dilakukan.

Pekerjaan pengambilan tanah dimaksud sebagai pekerjaan mengambil tanah dengan tujuan penyelidikan lebih lanjut di laboratorium. Pengambilan contoh tanah untuk pondasi jembatan ini harus diatur sedemikian sehingga setiap jenis lapisan tanah cukup terwakili.

B. Pemeriksaan Lokasi Sumber Material

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai bahan-bahan material yang dapat dipakai untuk pelaksanaan konstruksi pada jembatan yang dikerjakan.

Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :

1. Jenis bahan yang ada, misalnya pasir, kerikil, tanah timbunan, batu dan lain-lain.

2. Lokasi quarry setiap jenis bahan berikut perkiraan jumlah yang ada.

3. Perkiraan harga satuan tiap jenis bahan.4. Perkiraan jarak pengangkutan bahan dari quarry ke base camp

proyek.5. Peta lokasi quarry berikut keterangan lokasinya (Km - Sta).6. Data yang diperoleh dicatat dalam formulir HR 4.

4.2.3.2 Penyelidikan Tanah Di Laboratorium

Terhadap contoh tanah yang kita dapatkan dari penyelidikan tanah lapangan, diperiksa lebih lanjut di laboratorium untuk mendapatkan data teknik seperti besaran index dan structural properties dari tanah tersebut dengan menggunakan peralatan- peralatan standard yang dilakukan, cara test dikerjakan berpedoman pada spesifikasi dari Bina Marga yang pada intinya mengacu pada spesifikasi ASTM dan AASHTO.

Perencanaan Teknis Jembatan Sepanjang 1.240,00 m’ (Paket-1)

Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Propinsi Riau4 - 7

Page 8: BAB-4.doc

PT. CIPTA MULTI KREASI & ASSOCIATES

Besaran-besaran index yang digunakan sebagai data untuk menentukan klasifikasi dan mechanical properties tanah meliputi :

Spesific gravity Built density Moisture content Atterberg limits Grain size analysis dan

Untuk mendapatkan structural properties dari tanah, dilakukan test sebagai berikut :

Triaxial compression test unconsolidated undrain, dimaksud untuk menentukan strength properties dan stress-strain relationship dari tanah.

Unconfined compression strength dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang konsistensi dan sensitivly tanah serta kekuatan tanah yang non kohesif.

Consolidation test untuk memperoleh besaran-besaran yang dapat digunakan dalam perhitungan settlement dari konstruksi bangunan jalan dan jembatan.

4.2.4 Penyelidikan Hidrologis

Dalam penyelidikan ini dilakukan :

Pengumpulan dan pengujian data yang didapat untuk digunakan sebagai analisa, (misalnya : gejala arah dan kecepatan aliran, jenis/sifat erosi maupun pengendapan, daerah pengaruh banjir, tinggi air banjir/air rendah/air normal dan lain-lain).

Daerah aliran (catchment area dari setiap gejala air harus dipelajari dengan cermat dari peta topografi/geologis maupun pemeriksaan langsung ditempat).

Untuk analisa hidrologi ditetapkan return period (periode ulang) 25 dan 50 tahun.

4.2.5 Survai Material dan Harga Satuan

Mengingat pada besarnya biaya konstruksi sangat tergantung juga pada biaya material yang dipasang dan biaya pelaksanaan pertukangan saat pembangunannya dan biaya material akan sangat murah kalau memakai bahan yang bisa didapat di daerah proyek, maka survei untuk memeperoleh data hal ini juga perlu dilakukan.

Data harga satuan yang diperoleh secara sekunder dan primair akan dianalisa untuk memperoleh data yang diperkirakan akan berlaku utuk

Perencanaan Teknis Jembatan Sepanjang 1.240,00 m’ (Paket-1)

Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Propinsi Riau4 - 8

Page 9: BAB-4.doc

PT. CIPTA MULTI KREASI & ASSOCIATES

tahun disaat pembangunan mulai dilaksanakan. Dengan demikian kebenaran perhitungan cost analisis diharapkan lebih akurat.

4.3 Perhitungan Rencana

Salah satu tugas yang sangat penting bagi konsultan adalah membuat Perencanaan Teknis pada kegiatan ini, konsultan melaksanakan proses sebagai berikut :

a. Perhitungan perencanaan beton bertulang untuk selanjutnya bawah jembatan menggunakan methode elastis (cara "n").

b. Penyusunan konsep detail perencanaan untuk selanjutnya dimintakan persetujuan pemberi tugas.

c. Pembuatan perencanaan akhir, dilakukan setelah konsep tersebut mendapat persetujuan pemberi tugas dengan mencatumkan koreksi-koreksi dan saran yang diberikan oleh pemberi tugas.

d. Semua perencanaan mengikuti ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pemberi tugas.

4.3.1Draft Detailed Design

a. Dalam proses ini konsultan menentukan semua kesimpulan hasil survai lapangan dari semua bagian proyek, antara lain menyangkut :

1. Penetapan lokasi jembatan baru berdasarkan peta topografi dan evaluasi hasil survai pendahuluan pada jembatan yang direlokasikan dengan memperhatikan standar perencanaan yang telah ditetapkan. Untuk realinemen harus dicantumkan titik-titik pada jarak tiap 50 m sepanjang as jalan baru, tangen point SC, CS dan beberapa titik lainnya yang perlu, rencana bangunan-bangunan drainase harus ditetapkan konsultan berdasarkan pertimbangan yang sesuai dengan keadaan setempat.

2. Untuk perhitungan konstruksi pondasi serta bangunan bawah harus disesuaikan dengan hasil-hasil penyelidi kan tanah maupun keadaan beban bangunan. Untuk jumlah serta panjang bentang, harus sesuai dengan kedaan topografi setempat dengan memperhatikan standar bangunan atas yang akan ditentukan oleh pemberi tugas. Untuk konstruksi bangunan atas harus digunakan standar Bina Marga yang ditentukan oleh RBO III kecuali ditentukan lain.

b. Laporan Konsep Detail Perencanaan

Konsultan akan membuat dan menyampaikan kepada pemberi tugas laoran yang berisi kesimpulan dan saran atas semua bagian perencanaan untuk setiap jembatan, terutama yang menyangkut hal-hal sebagai berikut :

3. Plan diatas peta situasi dengan letak jembatan lama dan baru pada daerah cukup lebar sehingga jelas kedudukan jembatan tersebut. Digambar pada skala 1 : 500, yang berisi antara lain :

Perencanaan Teknis Jembatan Sepanjang 1.240,00 m’ (Paket-1)

Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Propinsi Riau4 - 9

Page 10: BAB-4.doc

PT. CIPTA MULTI KREASI & ASSOCIATES

Lokasi dan nomor titik kontrol horisontal dan vertikal. Lokasi dan nomor potongan melintang. Elemen-elemen lengkung horisontal. Batas daerah penguasaan (ROW) dan penggunaannya. Semua data-data topografi yang penting (rumah, jalan lama,

jenis-jenis tanaman utama dan lain-lain). Patok-patok pengukuran.

4. Potongan Memanjang

Digambar dibawah plan tersebut pada butir 1. diatas, dengan skala horisontal 1 : 500 dan vertikal 1 : 100 yang berisi hal-hal sebagai berikut :

Tinggi muka tanah asli, muka air normal, muka air banjir serta elevasi jembatan.

Nomor potongan melintang Jarak partial progessive Elemen-elemen/data-data lengkung vertikal dan horisontal. Elemen-elemen data jalan pendekat.

5. Potongan Melintang (Cross Section)

Gambar potongan melintang dibuat menurut letak topografi sesuai dengan lokasi yang ditentukan di atas kertas dengan skala horisontal 1 : 200 dan vertikal 1 : 20, stasioning dilakukan pada jarak 0, 10, 25, 50, 100, 150, 200 meter dan seterusnya dari kepala jembatan.

6. Bangunan Jembatan

Untuk tiap jembatan dibaut gambar-gambar :

Plans serta potongan-potongan seperti pada butir 1, 2, 3, di atas. Denah, potongan memanjang dan melintang jembatan (pada

potongan memanjang harus digambarkan, grafik sondir, bor log untuk pondasi yang diselidiki struktur tanah nya).

Detail-detail bangunan bawah dan bangunan atas. Keterangan-keterangan mengenai kelas pembebanan, mutu

bahan harus dicantumkan pada tiap gambar jembatan.

7. Kelengkapan-kelengkapan lainnya berupa :

Title sheet. lengkap dengan lokasi proyek. Gambar lokasi jembatan, lengkap dengan nama jembatan dan

lokasinya. Simbol singkatan Jadwal pelaksanaan dan jadwal perkiraan kwantitas. Tipikal potongan melintang. dan lain-lain.

8. Standar-standar dari bangunan pengaman lainnya (bangunan penahan erosi dan lain-lain).

9. Spesifikasi dan Dokumen Tender.

Perencanaan Teknis Jembatan Sepanjang 1.240,00 m’ (Paket-1)

Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Propinsi Riau4 - 10

Page 11: BAB-4.doc

PT. CIPTA MULTI KREASI & ASSOCIATES

c. Perhitungan Volume

Program penggantian, perbaikan/peningkatan jembatan ini akan dibagi dalam satu atau beberapa paket pelaksanaan sesuai dengan lokasi dan kemampuan pelaksanaan sesuai dengan lokasi dan kemampuan pelaksanaan pembangunan. Untuk tiap jembatan harus dihitung jumlah pekerjaan untuk tiap bagian dengan masing-masing kontrak pelaksanaannya dan diringkas dalam beberapa pekerjaan sebagai berikut :

Mobilisasi Pekerjaan tanah Pekerjaan pondasi Pekerjaan beton Pekerjaan jalan pendekat Pekerjaan bangunan atas lain-lain

d. Perkiraan Biaya

Supaya didapat perkiraan biaya yang tetap dan sesuai dengan maka konsultan harus menyiapkan analisa harga satuan dari setiap jenis pekerjaan berdasarkan faktor-faktor : material, peralatan, sosial, pajak, overhead dan keuntungan yang didapat dari keterangan-keterangan daerah setempat.

Perkiraan yang didapat dari analisa ini dibandingkan dengan proyek-proyek sebelumnya atau pekerjaan-pekerjaan sejenis di daerah itu, bila terjadi perbedaan maka harus dicari sebabnya dan diadakan penelitian kembali hingga didapatkan harga yang sesuai dengan untuk pekerjaan tersebut.

Perkiraan biaya pembebasan tanah (ROW) harus dibuat berdasarkan harga satuan yanng ditentukan oleh pemerintah untuk setiap jenis penggunaan tanah.

Dokumen-dokumen yang harus disiapkan adalah sebagai berikut :

Analisa harga satuan. Perkiraan biaya untuk masing-masing cara plaksanaan. Jumlah pekerjaan dari setiap cara pelaksanaan yang bersangkutan.Dalam menganalisa periode-periode pelaksanaan dan biaya, maka konsultan harus menyiapkan jadwal untuk setiap jembatan dengan jumlah biaya tahunan yang diperlukan.

e. Penyerahan konsep detail perencanaan

Semua dokumen detail perencanaan sementara meliputi antara lain :

Laporan Gambar rencana harus sudah diserahkan dalam rangkap 1 kepada

pemberi tugas sesuai dengan jadwal waktu.

Persetujuan pemberi tugas atas pengajuan konsep detail perencanaan akan diberikan selambat-lambatnya 10 hari setelah penyerahan detail perencanaan sementara yang dimaksud.

Perencanaan Teknis Jembatan Sepanjang 1.240,00 m’ (Paket-1)

Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Propinsi Riau4 - 11

Page 12: BAB-4.doc

PT. CIPTA MULTI KREASI & ASSOCIATES

4.3.2Perencanaan Akhir (Detail Design)

a. Setiap revisi/variasi atas detail perencanaan sementara yang dilakukan pemberi tugas harus dimasukkan kedalam Final Design melalui penelitian konsultan.

b. Cetakan perencanaan akhir pada kertas standar Bina Marga harus diserahkan oleh Konsultan kepada Pemberi tugas dalam waktu yang telah ditetapkan sesuai dengan pasal 3.4. Perihal laporan-laporan dan dengan perincian seperti tersebut pasa ayat 3.4. pasal ini.

c. Semua catatan dan perhitungan pada survai lapangan dan semua kalkir perencanaan proyek ini harus diserahkan kepada pemberi tugas bersama dengan penyerahan perencanaan akhir.

4.4 Laporan-Laporan

Konsultan akan menyiapkan laporan-laporan sebagai berikut :

4.4.1 Laporan Bulanan

Merupakan ringkasan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan setiap bulan, total kemajuan sejak permulaan dan melaporkan keterlambatan yang terjadi dengan menyebutkan penyebabnya, selanjutnya saran-saran untuk mengatasi dan tindakan-tindakan yang telah dilakukan.

Juga termasuk semua review yang diperlukan dan rencana kerja untuk bulan berikutnya.

Penyerahan laporan ini paling lambat adalah 15 hari setelah bulan yang bersangkutan berlalu dan merupakan syarat untuk menyelesaikan administrasi.

Susunan laporan adalah sebagai berikut :

Daftar isi Peta lokasi Uraian Jadwal hasil pelaksanaan (diplot pada jadwal rencana kerja).

4.4.2 Laporan Survai Pendahuluan

Merupakan laporan hasil survai pendahuluan dimana harus tercantum semua data-data yang didapat selama survai pendahuluan termasuk data relokasi, erosi dan banjir, harga satuan/upah, lokasi material dan lain-lain.

Susunan laporan adalah sebagai berikut :

Daftar isi Peta lokasi Uraian

Perencanaan Teknis Jembatan Sepanjang 1.240,00 m’ (Paket-1)

Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Propinsi Riau4 - 12

Page 13: BAB-4.doc

PT. CIPTA MULTI KREASI & ASSOCIATES

Photo dokumen.

4.4.3 Laporan Akhir

Isinya terdiri dari atas ringkasan uraian dari laporan survai pendahuluan, pengolahan, perhitungan perencanaan beserta uraian dari rumus-rumus yang dipakai yang pada prinsipnya merupakan ringkasan dan saran-saran dari semua pekerjaan yang telah dilaksanakan selama kontrak.

Untuk perhitungan yang berulang dapat diringkas sebagai berikut :

Uraian cara/rumus. langkah-langkah perhitungan yang digunakan. Lampiran data-data sebagai masukan dari perhitungan. Contoh dari salah satu perhitungan. Hasil perhitungan (dalam tabel).

Susunan laporan adalah sebagai berikut :

Jilid A (Umum)- Daftar isi- Peta lokasi- Daftar jembatan- Uraian : Data perencanaan Perhitungan : Struktur Drainase Pavement dan lain-lain.

Jilid B (Laporan Penyelidikan Tanah)- Daftar isi- Peta lokasi- Daftar jembatan- Uraian : Rekomendasi hasil penyelidikan tanah beserta usulan kekuatan pondasi. Denah/potongan dan lokasi titik-titik bor/sondir (letak & elevansi). Hasil percobaan laboratorium. Lampiran : Grafik dari semua percobaan. Dan lain-lain.

4.4.4 Photo-photo Dokumentasi

Pekerjaan ini dimaksudkan untuk mendapatkan antara lain dokumentasi mengenai keadaan medan dari proyek yang bersangkutan serta proses pekerjaan lapangan yang dilakukan Konsultan.

Konsultan memilih dan kemudian mengambil photo-photo pada bagian-bagian penting yang diperkirakan akan banyak membantu dalam pemikiran perencanaan.

Perencanaan Teknis Jembatan Sepanjang 1.240,00 m’ (Paket-1)

Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Propinsi Riau4 - 13

Page 14: BAB-4.doc

PT. CIPTA MULTI KREASI & ASSOCIATES

Sedapat mungkin pengambilan photo adalah sedemikian rupa sehingga sata fisik jembatan dan keadaan sekitarnya dapat terambil gambarnya.

Ukuran photo adalah ukuran post card serta harus berwarna.

Secara umum bagian-bagian yang perlu diambil photonya antara lain sebagai berikut :

4.4.4.1 Survai Lapangan

Tikungan-tikungan yang tajam dimana kemudian Konsultan mengusulkan relokasi.

Jembatan-jembatan dalam kondisi rusak/perlu direlokasi/terlalu sempit dan lain-lain yang perlu ditangani (didesign).

Daerah-daerah erosi dan lain-lain Patok-patok beton.

4.4.4.2 Penyelidikan Tanah & Material

Lokasi quarry serta disebutkan jenisnya. Pelaksanaan pekerjaan sondir/bor untuk jembatan.

4.5 Dokumen Pelelangan dan Dokumen Kontrak Konsultan harus menyiapkan Dokumen Pelelangan dan surat perjanjian untuk setiap pembagian pelaksanaan yang telah ditetapkan meliputi :

Dokumen Pelelangan

Penjelasan pelelangan Petunjuk peserta lelang Formulir jaminan peserta lelang, jaminan penawaran, jaminan

Pelaksana Formulir surat perjanjian Formulir daftar kwantitas harga

Dokumen Kontrak

a. Surat perjanjianb. Buku 1 - Instruksi kepada peserta lelangc. Buku 2 - Syarat-syarat umumd. Buku 3 - Spesifikasi umume. Buku 4 - Gambar rencanaf. Buku 5 - Bentuk surat penawaran daftar kwantitas & harga Gambar Rencana

Gambar rencana harus dibuat diatas kalkir standar.

4.6 Penyerahan Laporan-laporan/Hasil Pekerjaan

Perencanaan Teknis Jembatan Sepanjang 1.240,00 m’ (Paket-1)

Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Propinsi Riau4 - 14

Page 15: BAB-4.doc

PT. CIPTA MULTI KREASI & ASSOCIATES

Semua laporan hasil pekerjaan harus dijilid rapih dan diberi sampul sesuai dengan standar Bina Marga, ukuran-ukurannya sebagai berikut :

Untuk buku ukuran kertas adalah A4 Untuk gambar rencana adalah A3

Laporan Akhir terdiri atas :

Jilid A : Umum Jilid B : Penyelidikan Tanah Jilid C : Analisa Hidrologi

Perencanaan Teknis Jembatan Sepanjang 1.240,00 m’ (Paket-1)

Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P3JJ) Propinsi Riau4 - 15