23
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pada perhitungan analisa harga satuan upah dan bahan terdapat aspek – aspek yang terkait didalamnya. Pada sistem konvensional dengan sistem pracetak tentunya berbeda dan memiliki keterkaitan tersendiri terhadap tahapan pelaksanaannya. Adapun hal – hal yang diperhitungkan dalam perhitungan analisa harga satuan pekerjaan yaitu : a. Sistem Pracetak Harga satuan Kolom Harga satuan Balok Harga Satuan Pelat Lantai Harga satuan Erection dan Langsir Harga satuan Join b. Sistem Konvensional Harga satuan Kolom Harga satuan Balok Harga Satuan Pelat Lantai Adapun perhitungan setiap harga satuan mengacu pada koefisien yang diambil dari SNI pada masing – masing sistem. Koefisien digunakan pada peritungan harga satuan dan harga bahan / upah untuk mendapatkan harga satuan total

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

Pada perhitungan analisa harga satuan upah dan bahan terdapat aspek – aspek

yang terkait didalamnya. Pada sistem konvensional dengan sistem pracetak

tentunya berbeda dan memiliki keterkaitan tersendiri terhadap tahapan

pelaksanaannya. Adapun hal – hal yang diperhitungkan dalam perhitungan

analisa harga satuan pekerjaan yaitu :

a. Sistem Pracetak

• Harga satuan Kolom

• Harga satuan Balok

• Harga Satuan Pelat Lantai

• Harga satuan Erection dan Langsir

• Harga satuan Join

b. Sistem Konvensional

• Harga satuan Kolom

• Harga satuan Balok

• Harga Satuan Pelat Lantai

Adapun perhitungan setiap harga satuan mengacu pada koefisien yang diambil

dari SNI pada masing – masing sistem. Koefisien digunakan pada peritungan

harga satuan dan harga bahan / upah untuk mendapatkan harga satuan total

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

40

masing – masing sistem. Harga satuan akan digunakan pada rincian rencana

anggaran biaya yang akan dikalikan dengan volume balok, kolom, pelat lantai

4.1.1. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Sistem Pracetak

Pada perhitungan harga satuan pekerjaan sistem pracetak mengacu pada

RSNI (dapat dilihat pada Lampiran A) yang dibuat pada tahun 2009 dan akan

diresmikan pada tahun 2010. Saat ini RSNI masih berupa konsep tetapi koefisien

dari RSNI sudah baik untuk perhitungan anggaran biaya. Pada analisa harga

satuan pekerjaan terdapat beberapa aspek yang dihitung yaitu : Harga satuan

Kolom, Balok, Pelat, Erection, Langsir, Erection dan Langsir dan Join pada

sistem pracetak.

a. Harga Satuan Kolom Sistem Pracetak

Tabel 4.1. Perhitungan Harga Satuan Kolom untuk 1 m3 Beton K350 Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien Harga Bahan/

Upah Jumlah Harga Bahan/Upah

No. 1 m3 beton k350 kolom A Bahan Ready Mix (K 350) m3 1 Rp 536,500.00 Rp 536,200.00 B Upah Tebar beton untuk kolom m3 1 Rp 21,286.71 Rp 21,286.71 C Total Rp 557,486.71

Pada harga bahan beton tidak mengacu pada RSNI yang digunakan,

melainkan menggunakan beton ready mix yang telah siap digunakan secara

langsung. Dalam pekerjaan konstruksi lima lantai lebih baik menggunakan

beton ready mix karena lebih cepat dalam peaksanaan konstruksi.

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

41

Tabel 4.2. Perhitungan Harga Satuan Total Pembesian 1kg dengan Besi Polos / Ulir

Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien Harga Bahan/ Upah

Jumlah Harga Bahan/Upah

No Pembesian 1 kg dengan besi polos atau ulir A Bahan Besi Beton (polos/ulir) kg 1.05 Rp 6,958.00 Rp 7,305.90 Kawat beton kg 0.015 Rp 12,100.00 Rp 181.50 B Upah Pekerja Oh 0.007 Rp 42,352.00 Rp 296.46 Tukang Besi Oh 0.007 Rp 60,504.00 Rp 423.53 Kepala Tukang Oh 0.0007 Rp 66,522.00 Rp 46.57 Mandor Oh 0.0004 Rp 60,504.00 Rp 24.20 C Total Rp 8,278.16

Koefisien yang digunakan pada perhitungan harga satuan pembesian

mengacu pada SNI yang digunakan pada sistem pracetak. Harga satuan total

didapat dari hasil perkalian antara koefisien dengan harga bahan / upah.

Tabel 4.3. Perhitungan Harga Satuan Total 1 m2 Bekisting Kolom (10 – 12x pakai)

Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien Harga Bahan/ Upah

Jumlah Harga Bahan/Upah

No 1 m2 Bekisting untuk Kolom, beton pracetak (10-12x pakai) A Bahan Kaso 5/7 m3 0.004 Rp 1,754,500.00 Rp 7,018.00 Phenol Film 12mm lbr 0.048 Rp 125,000.00 Rp 6,000.00 Paku 5-7 cm kg 0.046 Rp 10,285.00 Rp 473.11 Dynabolt ø 12 (10-15cm) bh 0.693 Rp 800.00 Rp 554.40 Minyak Bekisting lt 0.002 Rp 9,150.00 Rp 18.30 B Upah Pekerja Oh 0.004 Rp 42,352.00 Rp 169.41 Tukang Kayu Oh 0.038 Rp 60,504.00 Rp 2,299.15 Kepala Tukang Oh 0.004 Rp 66,522.00 Rp 266.09 Mandor Oh 0.001 Rp 60,504.00 Rp 60.50 C Total Rp 16,858.96

Pada sistem pracetak penggunaan bekisting dapat digunakan 10 – 12x

pemakaian. Pada perhitungan 1 m2 bekisting terdapat kesamaan dalam cara

perhitungan untuk mendapatkan harga satuan total. Harga satuan total

didapat dari hasil perkalian antara koefisien dengan harga bahan / upah.

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

42

Tabel 4.4. Perhitungan Harga Satuan Total Upah Pemasangan + Buka Bekisting 1 buah Komponen Kolom

Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien Harga Bahan/ Upah

Jumlah Harga Bahan/Upah

No Upah Pemasangan + Buka Bekisting 1 bh komponen untuk kolom pracetak A Upah Pekerja Oh 0.071 Rp 42,352.00 Rp 3,006.99 B Tukang Kayu Oh 0.024 Rp 60,504.00 Rp 1,452.10 Mandor Oh 0.005 Rp 60,504.00 Rp 302.52 C Total Rp 4,761.61

Pada analisa harga satuan sistem pracetak terdapat perhitungan buka dan

pasang bekisting. Upah buka dan pasang bekisting meliputi upah pekerja,

tukang kayu dan mandor. Untuk kelanjutan dari harga satuan pekerjaan

terlampir pada Lampiran C. Harga tersebut akan diakumulasikan dengan

harga volume.

b. Harga Satuan Balok Sistem Pracetak

Tabel 4.5. Perhitungan Harga Satuan Balok

Struktur Jenis SatuanPekerjaan Satuan Harga Satuan Pekerjaan

Balok

1 m3 beton m3 Rp 557,486.71 Bekisting m2 Rp 19,800.16 Tulangan kg Rp 8,278.16 Buka + Pemasangan oh Rp 22,223.05

Dengan cara yang sama didapat hasil harga satuan 1m3 beton, bekisting,

tulangan dan upah buka pasang bekisting untuk harga satuan balok sistem

pracetak.

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

43

c. Harga Satuan Pelat Sistem Pracetak

Tabel 4.6. Perhitungan Harga Satuan Pelat

Struktur Jenis SatuanPekerjaan Satuan Harga Satuan Pekerjaan

Pelat

1 m3 beton m3 Rp 557,486.71 Bekisting m2 Rp 52,772.77 Tulangan kg Rp 8,278.16 Buka + Pemasangan oh Rp 3,636.25

Pada pelat juga didapat dengan cara yang sama seperti pada perhitungan

harga satuan untuk setiap sub item yang ada.

d. Harga Satuan Erection dan Langsir Sistem Pracetak

Tabel 4.7. Perhitungan Harga Satuan Erection dan Langsir Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisi

en Harga Bahan/

Upah Jumlah Harga Bahan/Upah

A Erection + Langsir 1 bh komponen Kolom beton pracetak Erection bh 1.000 Rp 71,699.59 Rp 71,699.59

Langsir bh 1.000 Rp 10,452.39 Rp 10,452.39 Total Rp 82,151.98

B Erection + Langsir 1 bh komponen Balok beton pracetak Erection bh 1.000 Rp 51,832.16 Rp 51,832.16

Langsir bh 1.000 Rp 10,452.39 Rp 10,452.39

Total Rp 62,284.55

C Erection + Langsir 1 bh komponen Pelat beton pracetak Erection bh 1.000 Rp 54,484.00 Rp 54,484.00

Langsir bh 1.000 Rp 10,452.39 Rp 10,452.39

Total Rp 64,936.39

e. Harga Satuan Join Sistem Pracetak

Pada perhitungan setiap sub item join balok dapat dilihat pada Lampiran C

dimana pada pembuatan grouting mix balok menggunakan screening/kerikil

halus.

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

44

Tabel 4.8. Perhitungan Harga Satuan Join Balok Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien Harga Bahan/

Upah Jumlah Harga Bahan/Upah

1 TITIK MIX GROUTING Balok Grouting Mix m3 0.065 Rp 6,062,980.00 Rp 391,062.21 Upah Grouting titik 1.000 Rp 29,588.91 Rp 29,588.91 Bekisting titik 1.000 Rp 42,857.46 Rp 42,857.46 Total Rp 463,508.58

Grouting kolom tidak terdapat screening/ kerikil halus tetapi menggunakan

semen grouting khusus pada setiap titik grouting kolom. Perhitungan pada

setiap sub item grouting mix dapat dilihat pada Lampiran C. Koefisien pada

join tetap mengacu pada RSNI yang dipakai pada studi perbandigan ini.

Tabel 4.9. Perhitungan Harga Satuan Join Kolom Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien Total

GROUTING Kolom K1 lt.2 ttk 1 Rp 127,252.86 GROUTING Kolom K2 lt.2 ttk 1 Rp 127,252.86 GROUTING Kolom K3 lt.2 ttk 1 Rp 94,623.98 GROUTING Kolom Kp lt.2 ttk 1 Rp 61,995.11 GROUTING Kolom K1 lt.3 ttk 1 Rp 110,938.42 GROUTING Kolom K2 lt.3 ttk 1 Rp 110,938.42 GROUTING Kolom K3 lt.3 ttk 1 Rp 94,623.98 GROUTING Kolom Kp lt.3 ttk 1 Rp 61,995.11 GROUTING Kolom K1 lt.4 ttk 1 Rp 110,938.42 GROUTING Kolom K2 lt.4 ttk 1 Rp 110,938.42 GROUTING Kolom K3 lt.4 ttk 1 Rp 94,623.98 GROUTING Kolom Kp lt.4 ttk 1 Rp 61,995.11 GROUTING Kolom K3 lt.5 ttk 1 Rp 94,623.98 GROUTING Kolom Kp lt.5 ttk 1 Rp 61,995.11

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

45

4.1.2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Sistem Konvensional

Dalam peritungan analisa harga satuan pekerjaan sistem konvensional

mengacu pada SNI 7394-2008 yang dapat dilihat pada Lampiran A. Pada

peritungan harga satuan pekerjaan sistem konvensional tidak sebanyak pada

sistem pracetak. Pada sistem konvensional hanya menghitung harga satuan

pekerjaan kolom, balok dan pelat. Disamping itu tidak ada upah buka pasang

bekisting pada perhitungan harga satuan pekerjan.

a. Harga Satuan Kolom Sistem Konvensional

Tabel 4.10. Perhitungan Harga Satuan Total 1 m3 Beton k350 Kolom Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien Harga Bahan/

Upah Jumlah Harga Bahan/Upah

No. 1 m3 beton k350 kolom A Bahan Ready Mix (K 350) m3 1 Rp 536,500.00 Rp 536,200.00 B Upah Tebar beton untuk kolom m3 1 Rp 21,286.71 Rp 21,286.71 C Total Rp 557,486.71

Bahan untuk membuat beton pada sistem konvensional juga digunakan beton

ready mix yang dipesan dari pabrik yang siap digunakan. Menggunakan

beton ready mix dengan alasan lebih cepat dan lebih teratur dari segi

pengiriman.

Tabel 4.11.Perhitungan Harga Satuan Total Pembesian 10 kg dengan besi polos atau ulir

Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien Harga Bahan/ Upah

Jumlah Harga Bahan/Upah

No. Pembesian 10 kg dengan besi polos atau ulir

A Bahan Besi Beton (polos/ulir) kg 10.500 Rp 6,958.00 Rp 73,059.00

Kawat beton kg 0.150 Rp 12,100.00 Rp 1,815.00 B Upah

Pekerja Oh 0.070 Rp 42,352.00 Rp 2,964.64 Tukang Besi Oh 0.070 Rp 60,504.00 Rp 4,235.28 Kepala Tukang Oh 0.007 Rp 66,522.00 Rp 465.65 Mandor Oh 0.004 Rp 60,504.00 Rp 242.02 C Total Rp 82,781.59

Total Pembesian 1 kg dengan besi polos atau ulir Rp 8,278.16

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

46

Tabel 4.12. Perhitungan Harga Satuan Total 1 m2 Bekisting

Macam Pekerjaan (Bahan) Satuan Koefisien Harga Bahan/ Upah

Jumlah Harga Bahan/Upah

No. 1 m2 Bekisting untuk Kolom A Bahan Rp 293,156.50 Kayu kelas III m3 0.040 Rp 1,754,500.00 Rp 70,180.00

Paku 5-12 cm kg 0.400 Rp 10,285.00 Rp 4,114.00 Minyak bekisting ltr 0.200 Rp 9,150.00 Rp 1,830.00

Balok kayu kelas III m3 0.015 Rp 1,754,500.00 Rp 26,317.50 Plywood tebal 9 mm lbr 0.350 Rp 176,900.00 Rp 61,915.00 Dolken kayu galam,ø (8-10) pjg 4m btg 2.000 Rp 64,400.00 Rp 128,800.00 B Upah Rp 52,110.50

Pekerja Oh 0.660 Rp 42,352.00 Rp 27,952.32 Tukang Kayu Oh 0.330 Rp 60,504.00 Rp 19,966.32 Kepala Tukang Oh 0.033 Rp 66,522.00 Rp 2,195.23 Mandor Oh 0.033 Rp 60,504.00 Rp 1,996.63 C Total Rp 149,829.33

Untuk harga satuan balok dan pelat sistem konvensional dan pracetak dapat

dilihat pada Lampiran C. Pada penggunaan bekisting sistem konvensional

tidak bisa dipakai sebanyak seperti sistem pracetak. Dalam sistem

konvensional kurang lebih 3x pemakaian pada setiap bekisting. Perhitungan

harga satuan balok dan pelat dapat dilihat pada Lampiran C. Pada Lampiran

C perhitungannya sama dengan harga satuan pekerjaan kolom konvensional

diatas.

b. Harga Satuan Balok Sistem Konvensional

Dengan cara yang sama pada perhitungan harga satuan kolom diperoleh hasil

harga satuan pekerjaan 1 m3 beton, bekisting dan tulangan. Koefisian dari

harga satuan tetap mengacu pada SNI yang telah ditetapkan.

Tabel 4.13. Perhitungan Harga Satuan Balok

Struktur Jenis SatuanPekerjaan Satuan Harga Satuan

Pekeran Konvensional

Balok 1 m3 beton m3 Rp 557,486.71 Bekisting m2 Rp 151,583.83 Tulangan kg Rp 8,278.16

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

47

c. Harga Satuan Pelat Sistem Konvensional

Begitupun dengan harga satuan pelat,hasil didapatkan dengan cara yang

sama. Hanya koefisien tetap mengacu pada SNI yang digunakan.

Tabel 4.14. Perhitungan Harga Satuan Pelat

Struktur Jenis SatuanPekerjaan Satuan Harga Satuan

Pekeran Konvensional

Pelat 1 m3 beton m3 Rp 557,486.71 Bekisting m2 Rp 149,829.33 Tulangan kg Rp 8,278.16

4.2. Analisa Perhitungan Volume Pekerjaan

Pada perhitungan volume didasarkan pada desain bangunan yang ada. Semua

dimensi diambil dari gambar proyek yang kemudian dihitung untuk mendapatkan

volume. Setelah proses perhitungan harga satuan dilanjutkan dengan

memperhitungkan volume dari struktur bangunan. Salah satu proses kelanjutan

untuk mendapatkan rincian harga anggaran biaya dengan menghitung volume

beton, bekisting dan tulangan pada tiap komponen struktur bangunan. Hasil yang

didapat pada volume mengacu pada gambar struktur ( terlampir pada Lampiran B

). Berikut dibawah ini adalah bagian – bagian yang akan dihitung untuk

mendapatkan volume :

a. Sistem Pracetak

• Kolom yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan

• Balok yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan

• Pelat yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan

• Erection + Langsir yang terdiri dari Kolom, Balok, Pelat

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

48

• Join yang terdiri dari Kolom dan Balok

b. Sistem Konvensional

• Kolom yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan

• Balok yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan

• Pelat yang terdiri dari Beton, Bekisting, Tulangan

4.2.1. Perhitungan Volume Sistem Pracetak

Sebagai contoh pada perhitungan volume adalah pada volume Kolom K1.

Berikut dibawah ini disampaikan contoh perhitungan volume beton, bekisting,

tulangan, erection + langsir dan join pada Kolok K1.

Berikut ini adalah Analisa Perhitungan Volume Kolom Tipe K1 :

Gambar 4.1. Detail Penulangan Kolom K1

Tabel 4.15. Data Kolom K1 Sistem Pracetak Jenis Keterangan

Lantai 1 Tipe Kolom K1 Dimensi ( P x L x T ) 300 x 500 x 3150 mm Tulangan Utama 12 D25

Sengkang Atas 2 D10 - 125 Tengah 2 D10 - 150 Bawah 2 D10 - 125

Panjang Tekukan 60 mm

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

49

Pada pehitungan volume dibawah ini mencakup perhitungan volume beton,

bekisting, tulangan, erection + Langsir dan join. Pada contoh perhitungan

dibawah ini dilakukan perhitungan volume pada kolom tipe K1. Pada tipe – tipe

lain menggunakan cara yang sama baik dalam perhitungan volume beton,

bekisting dan tulangan.

a. Volume Beton

Volume Beton = TLP ××

= 15,35,03,0 ××

= 4725,0 m3

b. Volume Bekisting

Volume Bekisting = ))2()()2(( ××+×+×× LPLTTP

= ))253,0()5,015,3()215,33,0(( ××+×+××

= 82,2 m2

Pada perhitungan volume bekisting kolom sistem pracetak berbeda

dengan sistem konvensional. Pada sistem konvensional bekisting kolom

dibuat berdiri dan katup atas bekisting terbuka untuk memasukkan campuran

beton karena pembuatannya pada kondisi di lapangan. Sedangkan pada

sistem pracetak, bekisting kolom dibuat melintang kebawah seperti pada

pembuatan bekisting balok karena penuangan beton akan lebih mudah karena

kondisi dipabrika lebih memungkinkan dalam memasukkan campuran beton.

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

50

c. Volume Tulangan

o Tulangan sengkang

Jumlah sengkang = ( )( )( )+×+× 21.41 TumpuanTulJarakT

( )( )1..21 +× LapTulJarakT

= ( )( ) ( )( )1150,0575,11125,07875,0 +×++×

= 271,26 ≈ (Pembulatan )

Panjang per sengkang

( ) ( ) ( )( ) mS 56,1206,0246,0226,01 =×+×+×=

( ) ( ) ( )( ) mS 10,1206,0226,0223,02 =×+×+×=

( ) ( )( ) mS 58,0206,0246,03 =×+×=

( ) ( )( ) mS 58,0206,0246,04 =×+×=

4321 Sengkang 1 Panjang SSSS +++=

= 1,56 + 1,10 +0,58 +0,58

= 3,82 m

SengkangJmlh sengkang 1 Pjg Sengkang Tot. Panjang ×=

2782,3 ×=

14,103= m

Meterper Tul.Berat sengkang Tot. Pjg Sengkang Tul. Tot.Berat ×=

617,014,103 ×=

6374,62= kg

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

51

o Tulangan Utama

Panjang Tulangan tamaTulangan UJmlh Tinggi×=

1415,3 ×=

1,44= m

Berat Total Tul Utama Meterper Tul.Berat Tul. Panjang ×=

120,11,44 ×=

392,49= kg

Volume Tulangan Kolom K1 6374,63392,49 ×=

0294,113= kg

Selanjutnya dibawah ini semua hasil volume yang telah dihitung dan dijabakan

pada table dibawah ini. Semua dilakukan dengan cara yang sama untuk

mendapatkan volume pada setiap struktur.

Tabel 4.16. Volume Pekerjaan Sistem Pracetak

Struktur Pekerjaan Satuan

Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Lantai 5 Lantai RB

P P P P P P

Kolom Beton m3 32.60 31.78 31.78 31.78 33.60

Bekisting m2 194.58 213.66 213.66 213.66 33.60

Tulangan kg 10,012.35 9,080.35 7,021.94 7,075.02 5,199.87

Balok Beton m3 58.37 58.37 58.37 58.37 69.87

Bekisting m2 604.03 604.03 604.03 604.03 946.07

Tulangan kg 11,349.44 11,349.44 11,349.44 11,349.44 9,919.01

Pelat Beton m3 99.00 97.40 97.40 97.40 62.69

Bekisting m2 213.67 210.49 210.49 210.49 157.70

Tulangan kg 11,230.27 11,097.40 11,097.40 11,097.40 8,902.21

Erection + Langsir

Kolom bh 109 109 109 108

Balok bh 131 131 131 131 239

Pelat bh 110 108 108 108 98

Join Kolom ttk 109 109 109 108

Balok ttk 109 109 109 108 239

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

52

4.2.2. Perhitungan Volume Sistem Konvensional

Perhitungan pada sistem konvensional tidak jauh berbeda dengan sistem

pracetak melainkan hampir sama. Perbedaan terletak hanya pada volume

bekisting kolom. Sebagai contoh pada perhitungan volume sistem konvensional

adalah pada volume Balok B1. Berikut dibawah ini disampaikan contoh

perhitungan volume beton, bekisting, tulangan pada balokk K1.

Berikut ini adalah Analisa Perhitungan Volume Balok Tipe B1 :

Tabel 4.17. Data Balok B1 Sistem Konvensional Jenis Keterangan

Lantai 1 Tipe Balok B1 Dimensi ( P x L x T ) 5400 x 250 x 430 mm Tulangan Atas 12 D25

Sengkang Atas D10 - 75 Tengah D10 – 125 Bawah D10 - 75

Panjang Tekukan 60 mm

Pada pehitungan volume dibawah ini mencakup perhitungan volume beton,

bekisting dan tulangan. Pada contoh perhitungan dibawah ini dilakukan

perhitungan volume pada balok tipe B1. Pada tipe – tipe lain menggunakan cara

yang sama baik dalam perhitungan volume beton, bekisting dan tulangan.

a. Volume Beton

Volume Beton = TLP ××

= 43,025,04,5 ××

= 6075,0 m3

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

53

b. Volume Bekisting

Volume Bekisting = ))2()()2(( ××+×+×× LPLPTP

= ))23,043,0()25,04,5()243,04,5(( ××+×+××

= 209,6 m2

Pada perhitungan bekisting kolom sistem pracetak berbeda dengan sistem

konvensional. Pada sistem konvensional bekisting kolom dibuat berdiri dan

katup atas bekisting terbuka untuk memasukkan beton karena pembuatannya

pada kondisi di lapangan. Sedangkan pada sistem pracetak, bekisting kolom

dibuat melintang kebawah seperti pada pembuatan bekisting balok karena

penuangan beton akan lebih mudah.

c. Volume Tulangan

o Tulangan sengkang

Jumlah sengkang = ( )( )( )+×+× 21.41 TumpuanTulJarakT

( )( )1..21 +× LapTulJarakT

= ( )( )( ) ( )( )1135,07,221075,035,1 +×+×+×

= 590,59 ≈ (Pembulatan )

Panjang sengkang ( ) ( ) ( )( )20,06+20,4+20,2 ×××=

32,1= m

SengkangJmlh sengkang 1 Pjg Sengkang Tot. Panjang ×=

5932,1 ×=

88,77= m

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

54

Meterper Tul.Berat sengkang Tot. Pjg Sengkang Tul. Tot.Berat ×=

617,088,77 ×=

0520,48= kg

o Tulangan Utama

Panjang Tulangan +⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ×= Tumpuan Tul.Jmlh

2 UtamaJmlh tul.

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ × Lapangan Tul.Jmlh

2 UtamaJmlh tul.

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ×+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ ×= 8

24,58

24,5

2,43= m

Berat Total Tul Utama Meterper Tul.Berat Tul. Panjang ×=

2232,43 ×=

336,96= kg

Volume Tulangan Balok K1 0520,48336,96 ×=

0294,113= kg

Berikut ini disampaikan hasil volume kolom, balok dan pelat pada setiap

pekerjaan yang terurai didalamnya. Semua volume pada seluruh lantai dijelaskan

pada table dibawah ini.

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

55

Tabel 4.18. Volume Pekerjaan Sistem Konvensional

Struktur Pekerjaan Satuan Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Lantai 5 Lantai

RB K K K K K K

Kolom Beton m3 32.60 31.78 31.78 31.78 33.60

Bekisting m2 249.44 274.27 274.27 274.27 274.64

Tulangan kg 10,012.35 9,080.35 7,021.94 7,075.02 5,199.87

Balok Beton m3 58.37 58.37 58.37 58.37 69.87

Bekisting m2 604.03 604.03 604.03 604.03 946.07

Tulangan kg 11,349.44 11,349.44 11,349.44 11,349.44 9,919.01

Pelat Beton m3 99.00 97.40 97.40 97.40 62.69

Bekisting m2 213.67 210.49 210.49 210.49 157.70

Tulangan kg 11,230.27 11,097.40 11,097.40 11,097.40 8,902.21

4.3. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan

4.3.1. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan pada Sistem Pracetak

Dibawah ini disampaikan biaya pelaksanaan pada lantai 2 pada sistem

pracetak. Yang seperti dapat dilihat dibawah ini hasil dari biaya pelaksanaan

yaitu akumulasi antara volume dengan harga satuan pekerjaan.

Tabel 4.19. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Sistem Pracetak Lt.2 ITEM PEKERJAAN SATUAN TOTAL HARGA

(Rp) PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM LANTAI - Kolom K1 300 x 500 bh Rp 1,862,756.66 - Kolom K2 300 x 500 bh Rp 1,337,060.45 - Kolom K3 300 x 500 bh Rp 895,457.03 - Kolom Kp 125 x 200 bh Rp 248,029.52 PEKERJAAN STRUKTUR PELAT LANTAI - Pelat S1 bh Rp 1,646,381.72 - Pelat S2 bh Rp 1,568,213.09 - Pelat S3 bh Rp 2,113,132.36 - Pelat S4 bh Rp 1,778,166.33 - Pelat S5 bh Rp 1,058,555.07 - Pelat S6 bh Rp 481,502.06 - Pelat S7 bh Rp 1,162,429.76 PEKERJAAN STRUKTUR BALOK LANTAI - Balok B1 bh Rp 1,722,781.37 - Balok B2 bh Rp 845,024.04 - Balok B2 bh Rp 749,050.25 - Balok B2 bh Rp 1,485,606.15 - Balok B2 bh Rp 1,160,495.33 - Balok B3 bh Rp 1,122,953.51 - Balok CG bh Rp 293,312.55 - Balok CG bh Rp 411,304.22

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

56

4.3.2. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan pada Sistem Konvensional

Dibawah ini juga disampaikan biaya pelaksanaan lantai 2 pada sistem

konvensional. Dapat dilihat pada Lampiran E untuk biaya pelaksanaan semua

lantai yang telah di analisa.

Tabel 4.20. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Sistem Konvensional Lt.2 ITEM PEKERJAAN SATUAN TOTAL HARGA

(Rp) PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM LANTAI - Kolom K1 300 x 500 bh Rp 2,299,122.02 - Kolom K2 300 x 500 bh Rp 1,773,425.81 - Kolom K3 300 x 500 bh Rp 1,247,250.30 - Kolom Kp 125 x 200 bh Rp 341,726.21 PEKERJAAN STRUKTUR PELAT LANTAI - Pelat S1 bh Rp 1,837,363.29 - Pelat S2 bh Rp 1,755,234.75 - Pelat S3 bh Rp 2,325,544.01 - Pelat S4 bh Rp 1,975,553.63 - Pelat S5 bh Rp 1,203,531.83 - Pelat S6 bh Rp 567,254.91 - Pelat S7 bh Rp 1,312,996.98 PEKERJAAN STRUKTUR BALOK LANTAI - Balok B1 bh Rp 2,574,809.27 - Balok B2 bh Rp 1,322,908.80 - Balok B2 bh Rp 1,198,596.41 - Balok B2 bh Rp 2,337,634.05 - Balok B2 bh Rp 1,833,642.46 - Balok B3 bh Rp 1,824,439.23 - Balok CG bh Rp 448,490.30 - Balok CG bh Rp 704,329.72

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

57

4.4. Perbandingan Antara Sistem Pracetak dan Sistem Konvensional

Analisa terakhir yang dilakukan adalah perbandingan antara sistem

pracetak dan konvensional. Dibawah ini diuraikan bebrapa perbandingan antara

kedua sistem antara lain volume, harga satuan pekerjaan, biaya pelaksanaan dan

rekapitulasi biaya akhir.

4.4.1. Analisa Perbandingan Volume Kolom

Tabel 4.21. Perbandingan Volume Kolom

Struktur Pekerjaan Satuan Lantai 1, 2, 3, 4, 5, RB Konvensional Pracetak

Kolom Beton m3 161.54 161.54 Bekisting m2 1,346.89 869.16 Tulangan kg 40,220.11 40,220.11

4.4.2. Analisa Perbandingan Volume Balok

Tabel 4.22. Perbandingan Volume Balok

Struktur Pekerjaan Satuan Lantai 1, 2, 3, 4, 5, RB Konvensional Pracetak

Balok Beton m3 303.33 303.33 Bekisting m2 3,362.20 3,304.82 Tulangan kg 58,483.81 58,483.81

4.4.3. Analisa Perbandingan Volume Pelat

Tabel 4.23. Perbandingan Volume Pelat

Struktur Pekerjaan Satuan Lantai 1, 2, 3, 4, 5, RB Konvensional Pracetak

Pelat Beton m3 453.88 453.88 Bekisting m2 1,002.84 1,002.84 Tulangan kg 59,357.68 59,357.68

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

58

4.4.4. Analisa Perbandingan Volume Erection + Langsir

Tabel 4.24. Perbandingan Volume Erection + Langsir

Struktur Pekerjaan Satuan Lantai 2, 3, 4, 5, RB Konvensional Pracetak

Erection +

Langsir

Kolom bh 435 Balok bh 763 Pelat bh 532

4.4.5. Analisa Perbandingan Volume Join

Tabel 4.25. Perbandingan Volume Join

Struktur Pekerjaan Satuan Lantai 2, 3, 4, 5, RB Konvensional Pracetak

Join Kolom ttk 435 Balok ttk 674

4.4.6. Analisa Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Kolom

Tabel 4.26. Perbandingan Harga Satuan Kolom

Struktur Jenis Satuan Pekerjaan Satuan Harga Satuan Pekeran

Konvensional Pracetak

Kolom

1 m3 beton m3 Rp 557,486.71 Rp 557,486.71 Bekisting m2 Rp 149,829.33 Rp 16,858.96 Tulangan kg Rp 8,278.16 Rp 8,278.16 Buka + Pemasangan oh - Rp 4,761.61

4.4.7. Analisa Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Balok

Tabel 4.27. Perbandingan Harga Satuan Balok

Struktur Jenis Satuan Pekerjaan Satuan Harga Satuan Pekeran

Konvensional Pracetak

Balok

1 m3 beton m3 Rp 557,486.71 Rp 557,486.71 Bekisting m2 Rp 151,583.83 Rp 19,800.16 Tulangan kg Rp 8,278.16 Rp 8,278.16 Buka + Pemasangan oh - Rp 22,223.05

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

59

4.4.8. Analisa Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Pelat

Tabel 4.28. Perbandingan Harga Satuan Pelat

Struktur Jenis Satuan Pekerjaan Satuan Harga Satuan Pekeran

Konvensional Pracetak

Pelat 1 m3 beton m3 Rp 557,486.71 Rp 557,486.71 Bekisting m2 Rp 149,829.33 Rp 52,772.77 Tulangan kg Rp 8,278.16 Rp 8,278.16

4.4.9. Analisa Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Erectionv+ Langsir

Tabel 4.29. Perbandingan Harga Satuan Erection + Langsir

Struktur Jenis SatuanPekerjaan Satuan Harga Satuan Pekeran

Konvensional Pracetak

Erection + Langsir

Kolom bh - Rp 82,151.98 Balok bh - Rp 62,284.55 Pelat bh - Rp 64,936.39

4.4.10. Analisa Perbandingan Harga Satuan Join

Tabel 4.30. Perbandingan Harga Satuan Join

Struktur Jenis SatuanPekerjaan Satuan Harga Satuan Pekeran

Konvensional Pracetak

Join Kolom ttk - Rp 127,252.86 Balok ttk - Rp 463,508.58

4.4.11. Analisa Perbandingan Rekapitulasi Anggaran Biaya

Setelah mendapatkan hasil dari rincian anggaran biaya dilanjutkan

dengan rekapitulasi total akhir dari anggaran biaya. Hasil dari rincian anggaran

biaya diakumulasikan dengan jumlah unit sturktur yang ada. Untuk data lebih

lengkap dari rekapitulasi anggaran biaya dapat dilihat pada Lampiran F. Pada

perbandingan rekapitulasi anggaran biaya struktur bangunan rusunawa terlihat

biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan sistem pracetak. Pada rekapitulasi

total biaya pengeluaran dengan sistem pracetak lebih besar dibandingkan dengan

sistem konvensional. Sebenarnya kecenderungan pembuatan kolom, balok dan

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

60

pelat lebih ahal dengan sistem konvensional kantetapi banyak aspek yang terkait

pada sistem pracetak yang harus diperhatikan lebih banyak dan detail.

Tabel 4.31. Perbandingan Rekapitulasi Anggaran Biaya ( pada gambar struktur konvensonal )

Lantai Struktur Rekapitulasi Biaya Pekerjaan

Konvensional Pracetak 1 Kolom Rp 146,454,610.17 Rp 112,690,898.68

2

Kolom Rp 139,181,938.08 Rp 106,678,013.53 Balok Rp 221,008,991.39 Rp 141,661,710.92 Pelat Rp 193,336,912.65 Rp 172,998,980.18 Erection - Rp 24,256,843.37 Join - Rp 61,260,624.66

3

Kolom Rp 116,939,314.50 Rp 79,920,690.52 Balok Rp 224,032,940.95 Rp 145,784,945.36 Pelat Rp 190,710,918.69 Rp 170,674,120.66 Erection - Rp 24,126,970.60 Join - Rp 60,102,299.76

4

Kolom Rp 117,378,785.41 Rp 80,406,195.80 Balok Rp 224,032,940.95 Rp 145,784,945.36 Pelat Rp 190,710,918.69 Rp 170,674,120.66 Erection - Rp 24,126,970.60 Join - Rp 60,102,299.76

5

Kolom Rp 105,167,496.33 Rp 66,077,698.51 Balok Rp 223,845,405.88 Rp 145,784,945.36 Pelat Rp 190,710,918.69 Rp 170,674,120.66 Erection - Rp 24,044,818.62 Join - Rp 58,973,161.97

RB

Balok Rp 266,310,179.28 Rp 139,547,758.21 Pelat Rp 140,198,172.80 Rp 114,238,451.65 Erection - Rp 21,249,772.32 Join - Rp 110,778,550.14

TOTAL Rp 2,690,020,444.48 Rp 2,432,619,907.86

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00603-SP Bab 4.pdf · BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan

61

Tabel 4.32. Perbandingan Rekapitulasi Anggaran Biaya ( pada gambar struktur pracetak)

Lantai Struktur Rekapitulasi Biaya Pekerjaan

Konvensional (Desain Konvensional)

Pracetak (Desain Pracetak)

1 Kolom Rp 146,454,610.17 Rp 101,163,749.53

2

Kolom Rp 139,181,938.08 Rp 94,090,948.10 Balok Rp 221,008,991.39 Rp 136,887,404.90 Pelat Rp 193,336,912.65 Rp 172,998,980.18 Erection - Rp 24,256,843.37 Join - Rp 61,260,624.66

3

Kolom Rp 116,939,314.50 Rp 79,920,690.52 Balok Rp 224,032,940.95 Rp 140,520,398.82 Pelat Rp 190,710,918.69 Rp 170,674,120.66 Erection - Rp 24,126,970.60 Join - Rp 60,102,299.76

4

Kolom Rp 117,378,785.41 Rp 79,277,410.87 Balok Rp 224,032,940.95 Rp 140,520,398.82 Pelat Rp 190,710,918.69 Rp 170,674,120.66 Erection - Rp 24,126,970.60 Join - Rp 60,102,299.76

5

Kolom Rp 105,167,496.33 Rp 66,077,698.51 Balok Rp 223,845,405.88 Rp 140,520,398.82 Pelat Rp 190,710,918.69 Rp 170,674,120.66 Erection - Rp 24,044,818.62 Join - Rp 58,973,161.97

RB

Balok Rp 266,310,179.28 Rp 137,400,033.90 Pelat Rp 140,198,172.80 Rp 114,238,451.65 Erection - Rp 21,249,772.32 Join - Rp 110,778,550.14

TOTAL Rp 2,690,020,444.48 Rp 2,384,661,238.40