Text of ANALISA PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN TANJUNG
STA 34+116.052 PADA PROYEK JALAN TOL MEDAN – KUALANAMU – TEBING TINGGI SEKSI 1A TUGAS AKHIR Gelar Sarjana Terapan Teknik JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN STA 34+116.052 PADA PROYEK JALAN TOL MEDAN – KUALANAMU– TEBING TINGGI SEKSI 1A Oleh NIM: 1505131001 Pada pembangunan jalan tol ini terdapat jalan yang terputus akibat adanya rintangan berupa jalan raya di bawahnya yang terletak pada STA 34+116.052. Karena adanya jalan raya tersebut, maka dalam pembangunan jalan tol ini memerlukan jembatan sebagai penghubung jalan tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi. Jembatan Tanjung Baru yang telah dibangun ini merupakan jenis jembatan konstruksi beton prategang dengan panjang jembatan 62 meter yang dihubungkan dari abutment ke abutment dan lebar 28,30 meter, menggunakan PC-I girder sebanyak 7 buah dengan jumlah diafragma 6 buah dan span antara balok 2,2 meter, dengan bentang dari pilar ke pilar 30,8 meter dan dari Abutment ke pilar 15,6 meter menggunakan PC-I girder sebanyak 6 buah dengan jumlah diafragma 5 buah dan span antara balok 2,2 meter. Tujuan pembahasan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui analisis struktur atas dan besarnya stabilitas geser dan guling pada abutment dan pilar. Jembatan Tanjung Baru STA 34+116.052 menggunakan sistem jembatan prategang dengan balok I girder. Perencanaan struktur beton prategang dilakukan menurut RSNI T-12-2004. Pembebanan pada jembatan menggunakan SNI 1725:2016 dan gempa menggunakan SNI 2833:2016 dengan periode ulang 1000 tahun. Hasil dari analisis untuk struktur atas diperoleh tebal plat lantai 0,25 m dengan tulangan lentur positif dan negatif D16-120 tulangan bagi D13-150, tebal plat injak 0,25 m dengan tulangan memanjang jembatan D13-150 dan tulangan melintang D19-200, berat diafragma di bentang 30,8 meter sebanyak 6 buah 51,72 kNm dan berat diafragma di bentang 15,6 meter sebantak 5 buah 7,8 kNm, berat tiang sandaran 10,218 kN/m, balok girder dengan bentang 30,8 meter yang digunakan memiliki 3 tendon dengan tendon 1 terdiri dari 18 strands dan tendon 2 terdiri dari 19 strands dan tednon 3 terdiri dari 19 strands, maka jumlah strands di 3 tendon 56 strands. sedangkan balok girder dengan bentang 15,6 meter yang digunakan memiliki 3 tendon dengan tendon 1 terdiri dari 16 strands dan tendon 2 terdiri dari 15 strands dan tednon 3 terdiri dari 15 strands, maka jumlah strands di 3 tendon 46 strands. Untuk struktur bawah, abutment aman terhadap guling arah memanjang maupun melintang, namun pada combination 1 tidak aman untuk stabilitas geser arah memanjang pada abutment, untuk stabilitas geser arah melintang abutment aman. Sedangkan stabilitas guling arah memanjang pilar aman terhadap combination 1-3, tidak aman untuk Combination 4. Stabilitas guling arah melintang pilar aman terhadap combination 1-3, tidak aman untuk Combination 4. Untuk stabilitas geser arah memanjang maupun melintang aman terhadap geser. Kata Kunci : Jembatan Prategang, Balok I Girder iv ABSTRACT STA 34 + 116.052 ON TOLL ROAD PROJECTS MEDAN - KUALANAMU - TEBING TINGGI SECTION 1A By NIM: 1505131001 In the construction of this toll road there is a road that was cut off due to obstacles in the form of a highway below it which is located at STA 34 + 116,052. Because of this highway, the construction of this toll road requires a bridge to connect Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi toll road. The Tanjung Baru bridge that has been built is a type of prestressed concrete construction bridge with a bridge length of 62 meters connected from abutment to abutment and width of 28.30 meters, using 7 PC-I girder with 6 diaphragms and span between beams 2, 2 meters, with span from pillar to pillar 30.8 meters and from Abutment to pillar 15.6 meters using 6 PC-I girders with 5 diaphragms and span between beams 2.2 meters. The purpose of the discussion of this thesis is to determine the analysis of the upper structure and the magnitude of the shear and rolling stability of the abutments and pillars. The Tanjung Baru STA 34 + 116,052 bridge uses a prestressed bridge system with beam I girder. The structure planning of prestressed concrete construction is carried out according to RSNI T-12-2004. The load on the bridge uses SNI 1725: 2016 and the earthquake uses SNI 2833: 2016 with a return period of 1000 years. The results of the analysis for the upper structure obtained 0.25 m thick floor plate with positive and negative flexural reinforcement D16-120 reinforcement for D13-150, tread plate thickness 0.25 m with longitudinal reinforcement D13-150 bridge and transverse reinforcement D19-200, the weight of the diaphragm in the span of 30.8 meters was 6 units of 51.72 kNm and the weight of the diaphragm was in the span of 15.6 meters as much as 5 units of 7.8 kNm, the weight of the backrest pole was 10.218 kN / m, the girder beam with a span of 30.8 meters was used have 3 tendons with the first consisting of 18 strands and the second consisting of 19 strands and the third consisting of 19 strands, then the amount of strands in 3 tendons is 56 strands. while the girder beam with a span of 15.6 meters used has 3 tendons with the first tendon consisting of 16 strands and the second tendon consisting of 15 strands and the third tendon consisting of 15 strands, then the amount of strands in 3 tendons is 46 strands. For the lower structure, the abutment is safe against rolling lengthwise or transversely, but in first combination it is not safe for the stability of the longitudinal sliding direction of the abutment, for the stability of the sliding direction transversely the abutment is safe. While the bolt stability of the longitudinal direction of the pillar is safe against combination 1-3, it is not safe for Combination 4. The cross-sectional bolster stability is safe for combination 1-3, not safe for Combination 4. For the sliding stability of both the longitudinal and transverse direction, it is safe against sliding. Keywords: Prestressed Bridges, Beam I Girder v PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR Tugas Akhir DIPLOMA IV yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Politeknik Negeri Medan, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKi yang berlaku di Politeknik Negeri Medan. Referensi Kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh Tugas Akhir haruslah seizin Direktur Politeknik Negeri Medan. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun judul Laporan Tugas Akhir “ANALISA PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN TANJUNG BARU STA 34+116.052 PADA PROYEK JALAN TOL MEDAN – KUALANAMU – TEBING TINGGI SEKSI 1A” ini merupakan satu syarat yang harus dilaksanakan untuk menyelesaikan semester VIII, Program Studi Diploma IV Teknik Perancanan Jalan dan Jembatan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan. Dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, Penyusun menghadapi berbagai kendala, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka selayaknya penyusun menyampaikan terima kasih kepada: 1. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara moral maupun materi; 2. Bapak M. Syahruddin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan; 3. Bapak Ir. Samsudin Silaen, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; 4. Bapak Ir. Ependi Napitu, M.T., Kepala Program Studi D-IV TPJJ; 5. Bapak Ir. Ependi Napitu, M.T., Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan saran dan nasihat; 7. PT. ADHI KARYA, Selaku Penyedia Jasa Konstruksi; 8. Rekan – rekan mahasiswa Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan angkatan 2015 Politeknik Negeri Medan, Khususnya TPJJ-8B yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini; menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Namun, penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penyusun menerima dengan terbuka segala masukan-masukan, kritik, saran, dan pendapat yang bersifat membangun guna memperbaiki Laporan Tugas Akhir ini. vii Demikian laporan ini ditulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi semua pihak yang membaca laporan ini, terutama di dunia Pendidikan dalam bidang Teknik Sipil. KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xix I.5 Batasan Masalah .................................................................................. 4 I.7 Sistematika Penelitian ......................................................................... 5 II.1 Umum .............................................................................................. 7 II.4.1 Struktur Atas (Super Structure) .............................................. 12 II.4.2 Struktur Bawah (Sub Structur) ................................................ 13 II.5 Struktur Jembatan Prategang ........................................................... 14 II.5.1 Beton Prategang ...................................................................... 14 ix II.5.4 Baja Prategang ........................................................................ 18 II.6.1 Plat Lantai ............................................................................... 19 II.6.1.2 Momen Pada Plat Lantai Kendaraan .......................... 24 II.6.1.3 Kombinasi Beban ........................................................ 24 II.6.1.5 Analisis Tegangan Geser Ponds ................................. 29 II.6.2 Balok Prategang (I Girder) ...................................................... 30 II.6.3 Gaya Prategang, Eksentrisitas, dan Jumlah Tedon ................. 34 II.6.3.1 Kondisi Awal (Saat Transfer) ..................................... 34 II.6.3.2 Kondisi Akhir ............................................................. 35 II.6.3.3 Posisi Tendon .............................................................. 36 II.6.3.4 Lintasan Tendon ......................................................... 37 II.6.4.1 Kehilangan Langsung (Immediately Loss) ................. 38 II.6.4.2 Kehilangan Tak Langsung (Time Dependent Loss) .... 39 II.7 Analisis Perhitungan Struktur Bawah ............................................... 40 II.7.1 Perhitungan Abutment ............................................................ 40 II.7.1.1 Berat Sendiri ............................................................... 40 II.7.1.3 Tekanan Tanah (TA) .................................................. 43 II.7.1.4 Beban Lajur “D” (TD) ............................................... 45 II.7.1.5 Gaya Rem (TB) .......................................................... 45 II.7.1.6 Pengaruh Temperatur (ET) ........................................ 46 II.7.1.7 Beban Angin (EW) ..................................................... 46 II.7.1.8 Kontrol Stabilitas Guling pada Abutment .................. 49 II.7.1.9 Kontrol Stebilitas Geser pada Abumnet ..................... 50 II.7.2 Perhitungan Pilar ..................................................................... 50 II.7.3 Stabilitas Guling dan Geser ..................................................... 51 x III.1 Lokasi Proyek ................................................................................... 53 III.3 Metodologi Penelitian ....................................................................... 54 III.3.1 Tahap Persiapan ..................................................................... 56 III.3.2 Pengumpulan Data ................................................................. 56 III.3.3 Analisis Data .......................................................................... 56 III.3.3.1 Struktur Atas ........................................................... 56 III.3.3.2 Struktur Bawah ....................................................... 57 IV.1 Analisis Perhitungan Struktur Atas Jembatan tanjung Baru ............. 58 IV.1.1 Plat Lantai .............................................................................. 60 IV.1.1.2 Momen Pada Plat Lantai ......................................... 63 IV.1.1.3 Kombinsai Beban pada Plat Lantai ......................... 66 IV.1.1.4 Pembesian Plat Lantai ............................................. 70 IV.1.1.5 Kontrol Lendutan Plat Lantai Jembatan ................. 75 IV.1.1.6 Kontrol Tegangan Geser Pons ................................ 78 IV.1.2 Plat Injak ............................................................................... 80 IV.1.3 Analisis Tiang Sandaran ....................................................... 88 IV.1.4 Analisis Balok Girder Bentang 30,8 Meter .......................... 92 IV.1.5 Material Balok Girder Prategang .......................................... 94 IV.1.6 Penentuan Lebar Efektif Plat Lantai ..................................... 95 IV.1.7 Section properties Balok Girder ........................................... 96 IV.1.8 Section properties Balok Komposit (Balok Prategang + Plat) ....................................................................................... 98 IV.1.9.1 Berat Sendiri Balok Prategang (MS) ...................... 99 IV.1.9.2 Beban Mati Tambahan (MA) ................................. 101 IV.1.9.3 Beban Lajur “D” (TD) ........................................... 102 IV.1.9.4 Gaya Rem (TB) ...................................................... 103 IV.1.9.5 Beban Angin (EW) ................................................ 104 IV.1.9.6 Beban Gempa (EQ) ................................................ 105 IV.1.10 Resume Momen dan Gaya Geser pada Balok ................... 108 IV.1.11 Gaya Prategang,Eksentrisitas dan Jumlah Tendon ............ 113 IV.1.11.1 Kondisi Awal (Saat Transfer) .............................. 113 IV.1.11.2 Kondisi Akhir ..................................................... 114 IV.1.11.4 Posisi Tendon ....................................................... 118 IV.1.11.6 Sudut Angkur ....................................................... 121 IV.1.11.8 Kehilangan Tegangan (Loss of Prestress) pada Kabel ................................................................... 120 IV.2.1 Material Balok Girder Prategang .......................................... 129 IV.2.2 Pernentuan lebar Efektif Plat Lantai ..................................... 131 IV.2.3 Section Properties Balok Girder ........................................... 132 IV.2.4 Section Properties Balok Komposit (Balok Prategang + Plat) ...................................................................................... 134 IV.2.5.1 Berat Sendiri Balok Prategang (MS) ..................... 135 IV.2.5.2 Berat Mati Tambahan (MA) .................................. 137 IV.2.5.3 Beban Lajur “D” (TD) ........................................... 138 IV.2.5.4 Gaya Rem (TB) ...................................................... 139 IV.2.5.5 Beban Angin (EW) ................................................ 140 IV.2.5.6 Beban Gempa (EQ) ................................................ 141 IV.2.6 Resume Momen dan Gaya Geser pada Balok ...................... 149 xii IV.2.7.1 Kondisi Awal (Saat transfer) ................................. 146 IV.2.7.2 Kondisi Akhir ........................................................ 150 IV.2.7.4 Posisi Tendon ......................................................... 153 IV.2.7.6 Sudut Angkur ......................................................... 156 Kabel ...................................................................... 158 IV.3.1 Analisis Abutment pada jembatan Tanjung Baru ................. 163 IV.3.1.1 Analisis Beban Kerja Abutment Jembatan Tanjung Baru ......................................................... 165 IV.3.2.1 Analisis Beban Kerja Pilar ..................................... 187 BAB V PENUTUP ............................................................................................... 206 DAFTAR TABEL Tabel II.1 Dimensi Ruang Jalan Bebas Hambatan untuk Jalan Tol ................... 9 Tabel. II.2 Jenis Tulangan Prategang .................................................................. 18 Tabel. II.3 Berat Jenis Bahan .............................................................................. 20 Tabel. II.4 Faktor Beban untuk Berat Sendiri .................................................... 20 Tabel. II.5 Faktor Beban untuk Beban Mati Tambahan ...................................... 21 Tabel. II.6 Faktor Akibat Pemebebanan Truk “T” .............................................. 22 Tabel. II.7 Komponen Beban Angin yang Bekerja pada Kendaraan .................. 23 Tabel. II.8 Temperatur Jembatan Rata – Rata Nominal ...................................... 24 Tabel. II.9 Kombinasi Beban Umum untuk Keadaan Layan dan Ultimit ........... 27 Tabel. II.10 Faktor Beban untuk Beban Lajur “D” ............................................... 32 Tabel. II.11 Faktor Koefisien Susut ....................................................................... 40 Tabel. IV.1 Data Geometri Jembatan Tanjung Baru ............................................. 58 Tabel. IV.2 Berat jenis Bahan ............................................................................... 59 Tabel. IV.3 Beban Mati Tambahan pada Plat Lantai ............................................ 60 Tabel. IV.4 Rekapitulasi Kombinsi Momen pada Plat Lanti ................................ 66 Tabel. IV.5 Kombinasi Beban dan Faktor Beban Berdasarkan SNI 1726:2016 .. 67 Tabel. IV.6 Faktor Kombinasi Pembebanan ......................................................... 68 Tabel. IV7 Momen Lapangan Terfaktor .............................................................. 68 Tabel. IV.8 Momen Tumpuan Terfaktor ............................................................... 69 Tabel. IV.9 Data Jembatan Tanjung Baru ............................................................. 92 Tabel. IV.10 Berat Isi .............................................................................................. 93 Tabel. IV.11 Dimensi Balok Prategang .................................................................. 93 Tabel. IV.12 Dimensi Balok Prategang .................................................................. 97 Tabel. IV.13 Section Properties Balok Komposit .................................................. 98 Tabel. IV.14 Berat Sendiri Struktur Atas .............................................................. 101 Tabel. IV.15 Beban Mati Tambahan ..................................................................... 101 Tabel. IV.16 Resume Momen dan Gaya pada Balok Prategang ........................... 108 Tabel. IV.17 Persamaan Momen dan Gaya Geser pada Balok Girder .................. 108 Tabel. IV.18 Momen pada Balok Girder .............................................................. 109 Tabel. IV.19 Gaya Geser pada Balok Girder ........................................................ 110 xiv Tabel. IV.23 Sudut Angkur Masing – Masing Tendon ......................................... 121 Tabel. IV.24 Trase Kabel ...................................................................................... 122 Tabel. IV.25 Data Jembatan Tanjung Baru ........................................................... 128 Tabel. IV.26 Berat Isi ........................................................................................... 128 Tabel. IV.27 Dimensi Balok Prategang ................................................................ 129 Tabel. IV.28 Dimensi Balok Prategang ................................................................ 133 Tabel. IV.29 Section Properties Balok Prategang ................................................ 134 Tabel. IV.30 Berat Sendiri Struktur Atas .............................................................. 137 Tabel. IV.31 Bebana Mati Tambahan ................................................................... 137 Tabel. IV.32 Resume Momen dan Gaya pada Balok Prategang ........................... 144 Tabel. IV.33 Persamaan Momen dan Gaya Geser pada Balok Girder .................. 144 Tabel. IV.34 Momen pada Balok Girder .............................................................. 145 Tabel. IV.35 Gaya Geser pada Balok Girder ........................................................ 145 Tabel. IV.36 Momenn Statis tendon ..................................................................... 154 Tabel. IV.37 Momen Statis Tendon ...................................................................... 155 Tabel. IV.38 Lintasan Inti Tendon ........................................................................ 156 Tabel. IV.39 Sudut Angkur Masing – Masing Tendon ......................................... 157 Tabel. IV.40 Trase Kabel ...................................................................................... 157 Tabel. IV.41 Data Struktur Atas ........................................................................... 163 Tabel. IV.42 Data Tanah dan Abutment ............................................................... 164 Tabel. IV.43 Berat Sendiri Struktur Atas pada Abutment ..................................... 165 Tabel. IV.44 Berat Sendiri Struktur Bawah .......................................................... 166 Tabel. IV.45 Berat Total Akibat Berat Sendiri .................................................... 166 Tabel. IV.46 Beban Mati Tambahan pada Abutment ............................................ 167 Tabel. IV.47 Distribusi Beban Gempa pada Abutment ......................................... 175 Tabel. IV.48 Rekapitulasi Beban yang Bekerja pada Abutment ........................... 178 Tabel. IV.49 Rekp Kombinasi Beban Untuk Perencanaan Tegangan Kerja pada Abutment .......................................................................................... 181 xv Tabel. IV.55 Berat Sendiri Pierhead ..................................................................... 188 Tabel. IV.56 Akibat Titik Berat pada Pierhead ................................................... 189 Tabel. IV.57 Akibat Titik Berat pada Kolom Pierhead ........................................ 190 Tabel. IV.58 Berat Sendiri Pilecap ....................................................................... 190 Tabel. IV.59 Akibat Titik Berat pada Pilecap ...................................................... 190 Tabel. IV.60 Beban Mati Tambahan pada Pilar .................................................... 191 Tabel. IV.61 Koefisiean Geser Dasar Untuk tanah ............................................... 198 Tabel. IV.62 Rekapitulasi Beban yang Bekerja pada Pilar ................................... 199 Tabel. IV.63 Rekap Kombinasi beban untuk Perencanaan tegangan Kerja pada Pilar ......................................................................................... 201 xvi Gambar. II.1 Tipe – Tipe Jembatan .................................................................... 10 Gambar. II.2 Potongan Memanjang Jembatan Tanjung Baru STA 34+127.351 12 Gambar. II.3 Struktur Bangunan Atas ................................................................ 13 Gambar. II.4 (a) Penampang Balok ; (b) Distribusi Tegangan Serat Pada Balok Persegi Panjan ............................................................................... 15 Gambar. II.6 Metode Pasce – Tarik .................................................................... 17 Gambar. II.7 Jenis Baja Tendon ......................................................................... 18 Gambar. II.8 Pembebanan Truk “T” (500 KN) .................................................. 22 Gambar. II.9 Beban Garis Mendatar Pada Bidang Samping Kendaraan ........... 23 Gambar. II.10 Bidang Geser Pons pada Lantai ................................................... 29 Gambar. II.11 Berat Sendiri pada Balok Prategang (I girder) .............................. 30 Gambar. II.12 Beban Lajur “D” .......................................................................... 32 Gambar. II.13 Gambar Beban Lajur (TD) ............................................................ 32 Gambar. II.14 Gambar Beban Angin pada Balok Prategang................................ 33 Gambar. II.15 Tahap Saat Transfer (Kondisi Awal) ............................................ 35 Gambar. II.16 Posisi Tendon di Tengah Bentang dan Tumpuan ......................... 37 Gambar. II.17 Lintasan Isi Tendon ....................................................................... 37 Gambar. II.18 Berat Sendiri Abutment akibat Struktur Atas ................................ 41 Gambar. II.19 Berat Sendiri Abutment dan Wingg Wall ...................................... 42 Gambar. II.20 Beban Mati Tambahan Abutment ................................................. 43 Gambar. II.21 Tekanan Tanah (TA) ..................................................................... 44 Gambar. II.22 Gaya Rem Abutment (TTB) ............................................................ 45 Gambar. II.23 Gaya Akibat Temperatur pada Abutment .................................... 46 Gambar. II.24 Beban Angin Pada Samping Jembatan ........................................ 47 Gambar. II.25 Transfer Beban Angin ke Lantai Jemabatan ................................ 48 Gambar. II.26 Jenis – Jenis Pangkal Jembatan .................................................... 51 Gambar. III.1 Lay Out Proyek Jalan Tol Medan – Kualanamu -Tebing Tinggi.. 53 Gambar. III.2 Bagan Alir Penelitian Tugas Akhir ............................................... 55 Gambar. IV.1 Dimensi Jembatan Arah Melintang ............................................... 58 Gambar. IV.2 Beban Garis Mendatar (TEW) pada Bidang Samping Kendaraan 61 xvii Gambar. IV.3 Nilai Momen yang Terjadi Akibat Berat Sendiri .......................... 63 Gambar. IV.4 Nilai Momen yang Terjadi Akibat Beban Mati Tambahan .......... 63 Gambar. IV.5 Nilai Momen yang Terjadi Akibat Beban Truk ............................ 64 Gambar. IV.6 Nilai Momen yang Terjadi Akibat Beban Angin .......................... 65 Gambar. IV.7 Nilai Momen yang Terjadi Akibat Beban Temperatur ................. 65 Gambar. IV.8 Bidang Geser Pons pada Lantai .................................................... 78 Gambar. IV.9 Pembesian Plat Lantai ................................................................... 79 Gambar. IV.10 Pembeban Plat Injak Arah Melintang ........................................... 80 Gambar. IV.11 Pembeban Plat Injak Arah Memanjang ........................................ 84 Gambar. IV.12 Pembesian Plat Injak ..................................................................... 87 Gambar. IV.13 Detail Tiang Sandaran ................................................................... 88 Gambar. IV.14 Beban Horizontal pada Tiang Sandaran ........................................ 80 Gambar. IV.15 Potongan Melintang Bentang 30,8 meter ...................................... 92 Gambar. IV.16 Dimensi Balok Girder Prategang .................................................. 93 Gambar. IV.17 Lebar efektif Plat Lantai................................................................ 95 Gambar. IV.18 Dimensi Lebar Efektif Plat Lantai ................................................ 96 Gambar. IV.19 Letak Titik Berat Balok Girder ..................................................... 96 Gambar. IV.20 Letak Titik Berat Balok Komposit ................................................ 98 Gambar. IV.21 Beban Rem (TB) ......................................................................... 103 Gambar. IV.22 Beban Angin (EW) ...................................................................... 104 Gambar. IV.23 Diagram Momen (Bending Moment Diagram) Balok Prategang ..................................................................................... 111 Prategang ..................................................................................... 112 Gambar. IV.25 Pembagian Penulangan Balok Prategang .................................... 116 Gambar. IV.26 Posisi Tendon di tumpuan dan di Tengah Bentang ..................... 119 Gambar. IV.27 Lintasan Masing – Masing Tendon ............................................. 122 Gambar. IV.28 Potongan Melintang Bentang 15,6 meter .................................... 128 Gambar. IV.29 Dimensi Balok Girder Prategang ................................................ 129 Gambar. IV.30 Lebar efektif Plat Lantai.............................................................. 131 Gambar. IV.31 Dimensi Lebar Efektif Plat Lantai .............................................. 132 Gambar. IV.32 Letak Titik Berat Balok Girder ................................................... 132 xviii Gambar. IV.34 Beban Rem (TB) ......................................................................... 139 Gambar. IV.35 Beban Angin (EW) ...................................................................... 140 Gambar. IV.36 Diagram Momen (Bending Moment Diagram) Balok Prategang ..................................................................................... 147 Prategang ..................................................................................... 148 Gambar. IV.38 Posisi Tendon di tumpuan dan di Tengah Bentang ..................... 155 Gambar. IV.39 Lintasan Masing – Masing Tendon ............................................. 158 Gambar. IV.40 Dimensi Jembatan Arah Melintang ............................................. 163 Gambar. IV.41 Dimensi Abutment Jembatan Tanjung Baru ................................ 164 Gambar. IV.42 Tekanan Tanah Pada Abutment .................................................. 168 Gambar. IV.43 Gaya Rem pada Abutment ........................................................... 170 Gambar. IV.44 Pengaruh Temperatur pada Abutment ......................................... 171 Gambar. IV.45 Beban Angin yang Meniup Samping jembatan .......................... 172 Gambar. IV.46 Transfer Beban Angin Ke Lantai Jembatan ................................ 173 Gambar. IV.47 Gesekan pad Perletakan Abutment .............................................. 177 Gambar. IV.48 Gaya Momen Aksi dan Reaksi Arah Memanjang Jembatan ...... 182 Gambar. IV.49 Gaya Momen Aksi dan Reaksi Arah Melintang Jembatan ......... 183 Gambar. IV.50 Gaya Geser Aksi dan Reaksi Arah Memanjang Jembatan.......... 184 Gambar. IV.51 Gaya Geser Aksi dan Reaksi Arah Melintang Jembatan ............ 185 Gambar. IV.52 Pembebanan pada Pilar P2A ....................................................... 186 Gambar. IV.53 Berat Sendiri pada Pilat P2A ...................................................... 187 Gambar. IV.54 Berat Sendiri pada Pierhead P2A .............................................. 188 Gambar. IV.55 Jarak Titik Berat pada Pierhead P2A ke A ................................. 189 Gambar. IV.56 Berat Sendiri Kolom pada Pierhead P2A ................................... 189 Gambar. IV.57 Berat Sendiri Pilecap pada Pierhead P2A .................................. 190 Gambar. IV.58 Beban Mati Tambahan Total ....................................................... 192 Gambar. IV.59 Beban Lajur pada Pilar ................................................................ 193 Gambar. IV.60 Gaya Rem pada Pilar ................................................................... 194 Gambar. IV.61 Gaya Momen Aksi dan Reaksi Arah Memanjang Pilar .............. 202 xix…