Upload
phamcong
View
225
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
43
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Perusahaan
Saat Pemerintah Indonesia mengumumkan insentif pajak yang baru untuk
industri manufaktur lokal. Mr. Lucas Sasmito dengan cepat menyadari potensi
dan kesempatan akan kehadirannya di dunia industri. Pada tahun 1968, Dia
mendirikan PT. PAN ASIA RUBBER untuk memproduksi spons karet dan sandal.
Merek sandal “Lily” dengan cepat menjadi nama barang yang dipegang oleh
Indonesia. Pada tahun 1979, perusahaan mengganti nama menjadi PT.
PANARUB INDUSTRY yang dikhususkan untuk pembuatan sepatu olahraga.
Untuk mengsukseskan PT. PANARUB INDUSTRY kegiatannya difokuskan
terutama pada pemerhatian kualitas produk untuk dapat meng-eksport produk
tersebut, sehingga menciptakan pasar seperti Eropa dan Amerika.
Target utama dari sejarah perusahaan adalah pada saat PT. PANARUB
INDUSTRY mengembangkan kerjasama bisnis dengan Merek “PT. ADIDAS”
pada tahun 1988, Perusahaan dengan cepat menciptakan kompetensi di area
manufaktur barang mewah, sepatu olahraga yang berkualitas.
Dipimpin oleh Mr.Lucas San Hendrik Sasmito. PT. PANARUB
INDUSTRY telah berkembang menjadi 25 jaringan produksi berteknologi tinggi
dengan lebih dari 11.000 pekerja yang mempunyai kemampuan khusus. PT.
PANARUB INDUSTRY saat ini mendesain dan memanufaktur barang dengan
kualitas tinggi, sepatu professional
44
bagi atlit-atlit di seluruh dunia. Beberapa dari sejarah kontribusi yang tak
terlupakan pada dunia atletik adalah pada saat pengenalan Adidas model
‘Predator’ pada piala dunia tahun 2002 di Korea. Pengenalan Adidas model
‘Tunit’ pada waktu piala dunia tahun 2006 di German menghasilkan kesuksesan
yang tak terbayangkan. Hasil manufaktur kami, telah bertumbuh dan berkembang
dengan stabil setiap tahunnya, dan pada tahun 2005 kami memproduksi lebih dari
8.2 juta pasang sepatu kepada pasaran dunia.
3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
3.1.1.1 Misi Perusahaan
Untuk menjadi perusahaan manufaktur produksi sepatu terbaik
yang memimpin merek olahraga di dunia.
3.1.1.2 Visi Perusahaan
Mencapai produksi 10 juta pasang per tahun sampai tahun 2010
3.1.2 Strategi Perusahaan
Strategi Utama yang digunakan oleh PT. PANARUB IDUSTRY adalah
sebagai berikut :
• Meningkatkan kemampuan bagian pengembangan dalam
mempersiapkan pembuatan sampel baru, karena sampel baru
mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda.
• Meningkatkan kerjasama team kualitas produksi dalam memeriksa
produk yang bertujuan dalam mengurangi produk yang diretur,
45
mengurangi klaim yang terjadi yang berhubungan dengan kualitas
produk.
• Menghasilkan produk yang berkualitas yang sesuai dengan SCP
(Supplier Certification Performance).
• Menghindari terjadinya keterlambatan dalam melakukan proses
produksi yang dapat berdampak pada penjadwalan ulang.
3.1.3 Struktur Organisasi
Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya
membutuhkan suatu struktur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka suatu perusahaan
umumnya mempunyai struktur organisasi yaitu kerangka yang terdiri dari
bermacam-macam fungsi menurut pola tertentu yang menyatakan adanya
urutan dan pengaturan yang logis serta hubungan wewenang dan
tanggung-jawab antara bagian-bagian yang terdapat dalam perusahaan
tersebut. Untuk menjalin kerjasama yang baik antara bagian-bagian
didalam perusahaan tersebut perlu diketahui dengan jelas tugas dan
tanggung jawab dari masing-masing bagian tersebut. Dengan adanya
organisasi yang baik tentu perusahaan akan lebih mudah dalam
menjalankan kegiatan usahanya karena masing-masing bagian dapat
dimita pertanggung-jawabannya atas pelaksanaan kegiatannya sesuai
dengan wewenang yang diberikan.
46
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
47
3.1.4 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
1. Presiden Direktur
- Menetapkan garis – garis kebijaksanaan perusahaan dan
menetapkan pandangan ke depan dari perusahaan
- Bertanggung – jawab agar perusahaan dapat berjalan dengan baik
demi tercapainya tujuan perusahaan
- Meminta laporan dari bagian yang dibawahnya
2. Direktur
- Membawahi Senior Manager.
- Bertanggung – jawab atas semua jalannya bisnis perusahaan.
- Bertanggung-jawab terhadap seluruh sistem yang telah ditempuh,
baik individu pelaksanaanya maupun proses berjalannya sistem itu
sendiri.
3. Senior Manager Produksi
- Membuat rencana produksi saat ini dan tahun depan dalam
mengontrol produksi.
- Mengontrol jadwal produksi agar tetap berjalan tepat waktu.
- Mendukung kegiatan produksi
- Mengontrol produksi di pabrik masing-masing dan memastikan
sistem Lean berjalan
4. Manager Pabrik Produksi
- Mengontrol produksi di pabrik masing-masing.
- Memastikan sistem Lean berjalan dengan baik.
48
- Menginspeksi kualitas produk (sepatu)
- Mencapai target sesuai waktu.
- Mengatasi masalah-masalah yang ada dalam pabrik.
5. Continuous Improvement Coordinator
- Membantu Manager pabrik dalam menjalankan kegiatan produksi
dalam pabrik.
6. Senior Manager Development
- Menerima jadwal produksi.
- Mengatur jadwal produksi.
- Mendesain gambar produksi.
- Mencoba produksi.
- Meminimalisasi kesalahan pada produk.
7. Manager Development
- Menyiapkan setiap produk sepatu sebelum dikirim ke perusahaan.
- Membuat komponen sepatu CAD dan CAM.
- Membuat sample sepatu.
- Memastikan sample sepatu yang ada didalam pabrik sebelum
dikirim ke bagian produksi.
8. Senior Manager Marketing
- Memasarkan barang.
- Import dan export barang.
- Menyediakan pembelian dan kebutuhan perusahan.
49
9. Manager Marketing
- Mengirimkan produk ke luar negeri dan melakukan pembelian
produk untuk kebutuhan produksi perusahaan.
10. Senior Manager IT
- Membuat program Scan and Pack Barcode.
11. Manager IT
- Menyelesaikan masalah-masalah hardware dan software yang ada
dalam perusahaan.
12. Senior Manager Logistik
- Menyediakan pengadaan produk untuk proses produksi.
13. Manager Logistik
- Menyediakan material 6 bulan kedepan.
- Memastikan material yang ada di Warehouse (Total Balance
Material)
14. Senior Manager Accounting
- Mengontrol semua divisi dalam perusahaan yang berkaitan dengan
keuangan.
15. Manager Finance
- Memastikan setiap pengeluaran produk yang dibuat dicatat dan
dibukukan.
16. Senior Manager HRD
- Menyediakan tenaga kerja
- Melayani kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan public.
50
17. Manager HRD
- Melakukan perekrutan
- Melakukan pelatihan.
18. Staff
- Melakukan tugas sesuai dengan divisi masing-masing.
3.1.5 Strategi Bisnis Perusahaan
Sebagai perusahaan yang bertujuan untuk memajukan
perkembangan bisnisnya, PT. PANARUB INDUSTRY memiliki
strategi bisnis dalam mencapai tujuan tersebut. Strategi bisnis pada
PT. PANARUB INDUSTRY yaitu :
1. Kerjasama dengan pemasok
Salah satu kerjasama dengan pemasok adalah dengan menjadi
partner bisnis pada PT. ADIDAS dalam produksi sepatu. PT.
PANARUB INDUSTRY juga bekerja sama dengan PT FRAMAS
(benang), PT GROZ BECKER (jarum), PT SUBCONT (printing).
2. Meningkatkan kualitas produk
Perusahaan memproduksi sepatu dengan kualitas yang tinggi yang
sesuai dengan permintaan konsumen sehingga dapat mencapai target
Break event point (BEP).
51
3. Meningkatkan kepercayaan dari konsumen
Dengan memberikan pelayanan yang terbaik maka PT. PANARUB
INDUSTRY dapat tetap memproduksi karena adanya kepercayaan
dari konsumen yang melakukan permintaan yang tinggi tiap tahunnya.
3.2 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis
3.2.1 Analisis 5 Kekuatan Menurut Porter
Gambar 3.2 Analisis 5 Kekuatan menurut Porter
Pesaing Industri - PT. Poechen - PT. Panarub Dwi Karya - PT. Panarub Tri Karya
Produk Pengganti
Sandal sepatu &
Sepatu tempel
Pembeli
- PT. ADIDAS -SPECS
Pemasok - PT. FRAMAS - PT. Groz Becker - PT. Sub-Cont - PT. Embuss
Pendatang Baru - PT. Panarub Catur Karya
52
Lima (5) Faktor Kekuatan Menurut Porter Perusahaan
Persaingan merupakan faktor penting bagi keberhasilan atau kegagalan
dalam sebuah perusahaan. Persaingan tersebut dapat membantu perusahaan dalam
mengevalusi kinerja dan aktifitas bisnis dalam perusahaan termasuk SI/TI yang
dimanfaatkan. Terdapat lima faktor yang dipertimbangkan dalam persaingan,
yaitu : masuknya pendatang baru ancaman produk subtitusi, daya tawar-menawar
pembeli, daya tawar-menawar pemasok dan persaingan diantara para peserta yang
ada. Berikut adalah analisis lima (5) faktor persaingan Porter pada, PT.
PANARUB INDUSTRY :
1. Pendatang Baru
Saat ini semakin banyak perusahaan baru yang bergerak dalam
industri produksi. Hal ini dikarenakan mudahnya memperoleh izin
membuka usaha dalam bidang produksi sepatu olahraga, sehingga dapat
meningkatkan persaingan bisnis. Para pendatang baru ini dapat menjadi
sedikit ancaman bagi perusahaan. Namun, ancaman tersebut tidak terlalu
mengkhawatirkan, karena PT. PANARUB INDUSTRY telah memiliki
jaringan bisnis yang luas, lebih berpengalaman, dan memiliki merk
dagang yang telah dikenal baik oleh masyarakat terutama para
pelanggannya.
2. Pesaing Industri
Pesaing Industri adalah perusahaan yang telah bergerak dibidang
industri yang sama. Pada saat ini jumlah perusahaan yang ada dalam
persaingan bisnis penyediaan produksi sepatu olahraga sudah semakin
53
banyak. Namun hal ini bukan berarti usaha untuk menguasai pasar
menjadi lebih sulit karena perusahaan-perusahaan sepatu memiliki
keunggulan yang berbeda-beda, tingginya permintaan pelanggan terhadap
penyedia produksi sepatu yang berkualitas, nyaman digunakan, dan
dengan harga sesuai dengan kualitas. Beberapa perusahaan produksi
sepatu yang menjadi pesaing utama bagi, PT. PANARUB INDUSTRY,
adalah perusahaan-perusahaan sepatu yang berada di lingkungan sekitar ,
PT. PANARUB INDUSTRY, seperti PT. POECHEN yang berada di
Tanggerang. Selain itu, PT. POECHEN yang telah menempati kedudukan
kompetitif dalam persaingan di bidang ini karena telah sangat dikenal oleh
masyarakat dan memiliki jaringan bisnis yang luas. Oleh sebab itu,
persaingan menjadi semakin ketat, sehingga perusahaan-perusahaan
tersebut termasuk, PT. PANARUB INDUSTRY semakin meningkatkan
kinerjanya dan menentukan strategi bisnis yang tepat sehingga dapat
unggul dalam persaingan tersebut. Dengan demikian, kekuatan para
pesaing dengan, PT. PANARUB INDUSTRY seimbang sehingga tidak
terlalu dikhawatirkan oleh PT. PANARUB INDUSTRY.
3. Kekuatan Penawaran Pemasok
Yang dimaksud sebagai pemasok adalah perusahaan yang dapat
mendukung, PT. PANARUB INDUSTRY dalam hal pengadaan material.
Para pemasok tersebut adalah rekanan kerja PT. PANARUB INDUSTRY.
Kekuatan para pemasok kepada PT. PANARUB INDUSTRY berpengaruh
besar dalam menentukan harga produk yang dijual. Harga produk
54
pemasok tersebut dapat berubah pada saat permintaan dari perusahaan
dalam jumlah yang banyak (discount) sesuai dengan kesepakatan yang ada.
4. Kekuatan Penawaran Pembeli
Pembeli yang dimaksud disini adalah yang membeli dalam jumlah
besar, seperti retail-retail sepatu yang ada di Indonesia. Para pelanggan
biasanya akan menuntut suatu produk yang berkualitas, pelayanan yang
baik, dan harga yang sesuai dengan kualitas produk yang diberikan.
Kekuatan penawaran pembeli dalam penentuan harga biasanya berbanding
terbalik dengan kekuatan penawaran pemasok, sehingga pembeli tidak
dapat menentukan harga sesuai dengan keinginannya.
5. Ancaman Produk Pengganti.
Produk pengganti yang dimaksud adalah adanya produk lain yang
saat ini juga diproduksi sebagai produk pengganti dari sepatu yaitu sandal
dan sandal sepatu. Namun hal ini tidak terlalu mengkhawatirkan bagi PT.
PANARUB INDUSTRY karena meskipun banyak ditawarkan produk
pengganti, PT. PANARUB INDUSTRY tidak kehilangan pelanggan-
pelanggannya.
Namun demikian, PT PANARUB INDUSTRY tidak boleh
mengesampingkan hal ini begitu saja. PT PANARUB INDUSTRY perlu
memperbanyak variasi, pengenalan produk baru yang akan di launching
kepada pasar masyarakat dan memberikan produk yang memiliki kualitas
tinggi sehingga pelanggan dapat memperoleh keuntungan sesuai dengan
biaya yang dikeluarkan.
55
3.2.2 Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi)
1. Politik :
Keadaan politik dan hankam di Indonesia tidaklah memadai,
sehingga aktivitas bisnis yang dijalankan oleh PT. PANARUB
INDUSTRY. Beberapa penyebabnya antara lain:
a. Adanya ancaman keamanan dari lingkungan sekitar, seperti masih
adanya pungutan retribusi liar setempat yang sering terjadi. Oleh
karena itu, minat para investor (baik dari dalam negeri dan luar negeri)
untuk mengucurkan modalnya ke Indonesia menjadi berkurang.
b. Adanya gejolak sosial politik, baik di dalam negeri maupun di luar
negeri, seperti adanya demonstrasi akibat kebijakan pemerintah
Indonesia mengenai kenaikan harga di berbagai bidang yang sering
terjadi akibat ekonomi yang tidak stabil, selain itu sering terjadinya
demonstrasi dari para buruh yang menuntut kenaikan upah kerja, dan
sebagainya yang dapat menghambat para investor untuk melakukan
searching dan placing capital di Indonesia, dan sebagainya.
c. Sering terjadinya kesenjangan sosial di antara tingkatan penduduk di
Indonesia dalam penggunaan sepatu bermerek yang sering
menimbulkan rasa iri, sehingga mengurangi minat para investor dalam
menanamkan modalnya di industri ini.
Namun, upaya pemerintah dalam memajukan industri produksi sepatu
di Indonesia, semakin meningkat, seperti kemudahan mendapatkan variasi
56
sepatu baik yang diimport ataupun dieksport, yang dilakukan oleh
pemerintah untuk memajukan industri ini di Indonesia.
2. Ekonomi :
o Inflasi yang masih tinggi mempengaruhi nilai tukar mata uang
Rupiah terhadap Dollar Australia yang dapat berdampak pada
meningkatnya biaya operasi perusahaan karena sebagian besar
biaya operasi menggunakan mata uang asing, terutama Dollar
Australia. Dengan demikian, PT. PANARUB INDUSTRY cukup
mengalami kesulitan dalam penetapan harga akibat perubahan nilai
tukar mata uang Dollar Australia tersebut.
o Perubahan harga minyak dunia yang mempengaruhi biaya
operasional perusahaan yang diantaranya akibat pemanfaatan
transportasi yang mengantar material dan komponen-komponen
yang membutuhkan biaya transportasi untuk pembelian bahan
bakar minyak.
3. Sosial :
Negara kita punya ritual tahunan cukup banyak, mulai dari mudik
lebaran, libur natal dan tahun baru, dan liburan sekolah anak-anak.
Dengan demikian, perusahaan sepatu, termasuk PT. PANARUB
INDUSTRY memiliki peluang yang semakin besar.
4. Teknologi :
o Kurangnya pengetahuan warga Indonesia dalam menggunakan
media teknologi internet untuk mencari informasi tentang produk
57
yang disediakan oleh PT. PANARUB INDUSTRY. Hal ini
menjadi salah satu faktor yang mengurangi tingkat penjualan di
Indonesia.
o Penyebaran informasi yang kurang mengenai model-model dan
jenis sepatu terbaru melalui berbagai media seperti televisi,
internet, majalah, dan sebagainya yang dapat meningkatkan daya
tarik masyarakat untuk melakukan pembelian produk-produk
ADIDAS. Dengan adanya perhatian lebih dari hal diatas, hal
tersebut dapat meningkatkan kemungkinan masyarakat tersebut
untuk menggunakan jasa dari PT. PANARUB INDUSTRY untuk
memproduksi berbagai ragam variasi sepatu olahraga bermerek
seperti ADIDAS di Indonesia.
3.3 Analisis Lingkungan Internal Bisnis
3.3.1 Analisis Rantai Nilai (Value Chain)
Gambar 3.3 Analisis Rantai Nilai (Value Chain)
58
Analisis value chain dapat membantu dalam mengidentifikasi aktifitas
bisnis pada perusahaan yang terbagi menjadi dua kelompok aktifitas
perusahaan yaitu aktifitas primer dan aktifitas pendukung. Berikut ini
adalah rantai nilai dari PT. PANARUB INDUSTRY.
Aktifitas Primer :
A. Logistik ke dalam
Aktifitas yang berhubungan dengan penerimaan, penyimpanan,
dan penyebaran masukan ke produk. Aktifitas logistik ke dalam yang
dilakukan perusahaan meliputi aktifitas penerimaan data – data
pelanggan dan perusahaan , penyimpanan data pesanan, serta
persediaan produk yang ada.
B. Operasi
Aktifitas yang menyangkut pengubahan atau proses masukan
menjadi produk akhir. Aktifitas operasi yang dilakukan perusahaan
meliputi aktifitas persiapan dari material kemudian proses mengetes
produk, kemudian dilanjutkan ke proses pengecekan produk (sepatu),
hingga sepatu keluar dari pabrik untuk dijual.
C. Logistik ke luar
Aktifitas yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan,
dan pendistribusian fisik produk kepada pembeli. Aktifitas logistik
keluar yang dilakukan perusahaan meliputi aktifitas pengumpulan data
59
pelanggan, penyimpanan produk, mendistribusikan produk – produk
terbaru dari perusahaan melalui PT. ADIDAS.
D. Pemasaran dan Penjualan
Aktifitas yang menyangkut penyediaan sarana teknologi (Website
dan Media Elektronik) agar pembeli dapat melihat produk yang
tersedia pada saat ini dan kedepannya sehingga dapat menarik minat
pembeli agar mereka mau menggunakan sepatu Adidas. Aktifitas
pemasaran dan penjualan yang dilakukan perusahaan meliputi aktifitas
periklanan dan promosi melalui media cetak dan elektronik serta
melalui website.
E. Pelayanan
Aktifitas yang menyangkut penyediaan layanan untuk
meningkatkan nilai dari kepuasan pelanggan terhadap layanan atau
jasa yang diberikan. Aktifitas pelayanan yang dilakukan perusahaan
meliputi aktifitas yang dapat menjaga dan meningkatkan kualitas
produk serta menyediakan jasa pembuatan Upper Shoes dari External
Buyer, dan menyediakan informasi bagi pelanggan.
Aktifitas Pendukung:
A. Aktifitas Pembelian
Meliputi Perencanaan yang terdiri dari pembelian material,
pembayaran material dari Supplier dan pembelian komponen dari
Supplier.
60
B. Aktifitas Infrastruktur Perusahaan
Infrastuktur perusahaan terdiri atas sejumlah aktifitas yang
meliputi keuangan, perencanaan, hubungan dengan pemerintah,
managemen mutu, akuntansi, dan produksi.
C. Managemen Sumber Daya Manusia
Merupakan aktifitas yang berhubungan dengan perekrutan
karyawan, penempatan, penilaian prestasi kerja, pemberhentian,
pelatihan dan evaluasi karyawan, dan pengembangan keahlian dari
tiap-tiap karyawan
D. Pengembangan Teknologi
Menyediakan dan mengatur semua sumber daya TI yang
dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya sehari – hari.
Aktifitas disini meliputi pengembangan teknologi informasi,
mengatasi kerusakan yang terjadi pada sistem computer (Maintenance),
melakukan pen-transferan data dari divisi yang berbeda – beda yang
terdapat dalam perusahaan.
NB : Margin Value Added – Cost = Profit
Value Added adalah segala aktifitas yang ada didalam perusahaan yang
dapat menimbulkan keuntungan, maka jika semua aktifitas primer dan
aktifitas sekunder dapat berjalan secara berkesinambungan maka akan
61
menimbulkan Value Added, dan semua biaya (Cost) dalam aktifitas primer
dan aktifitas sekunder dapat diminimalkan tanpa mengurangi keefektifan
kegiatan, oleh sebab itu jika Value Added dikurangi dengan biaya (Cost)
yang dikeluarkan akan menimbulkan keuntungan (Profit) bagi PT.
PANARUB INDUSTRY.
3.3.2 Analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, and Threats)
Kelangsungan hidup perusahaan dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor strategis internal dan eksternal. Oleh karena itu, perusahaan perlu
mengidentifikasi faktor-faktor strategis internal yang berasal dari kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Selain itu,
perusahaan juga perlu mengidentifikasi faktor-faktor strategis eksternal
yang berasal dari peluang dan ancaman bagi perusahaan tersebut. Dengan
demikian, perusahaan dapat menggunakan metode analisis SWOT untuk
mengidentifikasikan kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) bagi perusahaan tersebut, sehingga
perusahaan dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, serta
meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Analisa SWOT pada PT. PANARUB INDUSTRY dijabarkan sebagai
berikut:
62
1. Kekuatan (Strengths)
• Memiliki reputasi yaitu telah menerima beberapa penghargaan. PT.
PANARUB INDUSTRY merupakan salah satu dari perusahaan
produksi sepatu terbaik yang ada di Indonesia.
• Memiliki pabrik-pabrik di beberapa lokasi strategis yang tersebar di
Indonesia, sehingga dapat memudahkan para pelanggan untuk
bertransaksi.
• Menyediakan jasa pemesanan pembuatan sepatu yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan harapan pelanggan, sehingga dapat memenuhi
kepuasan pelanggan.
• Perkembangan SI/TI yang mendukung kinerja perusahaan.
• Adanya inovasi produk
• Memiliki modal yang kuat
• Memiliki nilai B/C grade produk
NB :
B Grade = Produk yang cacat sedikit namun masih bisa dijual.
C Grade = Produk yang tidak bisa dijual lagi, harus dimusnahkan.
• Kemampuan untuk mempersaingkan setiap pemesanan.
2. Kelemahan (Weakness)
• Perusahaan masih harus melakukan pelatihan agar karyawan
mempunyai lebih dari 1 ketrampilan.
• Masih melakukan pencatatan secara manual pada DLM (Daily Lean
Measurement)
63
• Kurangnya pemanfaatan Website bagi Pelanggan.
3. Peluang (Opportunities)
• Adanya kegiatan-kegiatan yang diadakan di Indonesia untuk
memajukan industri produksi sepatu, khususnya industri produksi
sepatu di Indonesia.
• Semakin maraknya tayangan melalui media elektronik yang menarik
minat pelanggan untuk melakukan pemesanan dan pembelian.
• Semakin banyak pertandingan olahraga yang diadakan di seluruh
dunia, contohnya : Piala Dunia 2010 yang akan datang.
• PT. PANARUB INDUSTRY diberikan kepercayaan oleh PT.
ADIDAS untuk memproduksi sepatu olahraga pada Piala Dunia tahun
2010.
4. Ancaman (Threats)
• Adanya kenaikan nilai tukar mata uang Dollar dan adanya kenaikan
harga minyak dunia, sehingga meningkatkan biaya operasi yang dapat
menaikan harga produk/jasa yang ditawarkan perusahaan.
• Pesaing bisnis yang semakin banyak.
• Kerusakan material yang terjadi pada saat pengiriman material dari
Supplier yang berdampak pada produksi yang seharusnya selesai tepat
waktu.
64
3.3.2.1 Matrik SWOT
IFAS EFAS
Strength (S) (S1)Nilai B/C grade yang kecil yaitu kualitas sepatu yang berada di grade B atau C, dengan target 0,01 % (S2)Kemampuan yang tinggi dari perusahaan dalam menyelesaikan pesanan sepatu tiap minggunya (weakly PO Compliment) (S3) Pengalaman 3 kali berturut-turut dalam membuat sepatu predator. (S4) Pear per person (PPH) untuk pembuatan sepatu football sangat tinggi.
Weakness (W) (W1) Masih menggunakan pencataaan secara manual untuk memonitor B/C Grade. (W2) Kurangnya pelatihan-pelatihan bagi karyawan dalam melakukan lebih dari 1 ketemapilan menjahit.
Opportunities (O) (O1) Adanya piala dunia 2010 dengan permintaan produksi sepatu Predator 2010. (O2) Kepercayaan dari PT. ADIDAS yang tetap memberikan permintaan produksi sepatu untuk tahun yang akan datang.
Strategi SO (S1-O1) Mengurangi nilai B/C grade untuk dapat menghasilkan sepatu Predator yang berkualitas tinggi. (S2-O2) Terus meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan sepatu tiap minggunya untuk dapat tetap mendapakan kepercayaan dari PT. ADIDAS
Strategi WO (W2-O1) Memberikan pelatihan bagi karyawan agar dapat memenuhi permintaan produksi yang tinggi pada saat menjelang piala dunia 2010. (W2-O2) Memberikan pelatihan bagi karyawan agar dapat melakukan lebih dari 1 keterampilan menjahit untuk meningkatkan kepercayaan dari PT. ADIDAS.
Threats (T) (T1) Adanya pesaing baru yang bergerak dalam bisnis yang sama. (T2) Supplier dan Sub-cont sering kali telat dalam pengiriman barang yang di reject.
Strategi ST (S1-T1) Mengurangi nilai B/C grade agar dapat lebih unggul dari pesaing yang baru yang memungkinkan kualitas sepatu yang berada di nilai B/C grade. (S4-T2) Untuk meningkatkan pembuatan sepatu Pair Per Person
Strategi WT (W1-T1) Menggunakan DML (Daily Monitoring System) untuk memonitor B/C Grade agar dapat bersaing dengan pendatang baru.
65
(PPH) yang tinggi, Supplier &Sub-Cont harus mengurangi keterlambatan dalam pengiriman barang yang di reject.
Tabel 3.1 Matrik SWOT
IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) :
FAKTOR – FAKTOR
STRATEGI INTERNAL
BOBOT RATIN
G
BOBOT ×
RATING
KEKUATAN :
• Memiliki reputasi prestasi yang baik
• Memiliki pabrik-pabrik cabang dengan lokasi
strategis.
• Menyediakan jasa pemesanan pembuatan
sepatu yang disesuaikan dengan kebutuhan
• Adanya inovasi produk
• Memiliki modal yang kuat
• Perkembangan SI/TI yang mendukung kinerja
perusahaan.
• Memiliki nilai B/C grade rendah
0.13
0.10
0.04
0.06
0.10
0.12
0.10
4
4
2
3
3
4
3
0.52
0.40
0.08
0.18
0.30
0.48
0.30
66
• Kemampuan untuk bersaing 0.05 2 0.10
TOTAL KEKUATAN 0.70 2.36
KELEMAHAN :
• Masih harus melakukan pelatihan .
• Melakukan pencatatan secara manual pada
DLM (Daily Lean Measurement)
• Pemanfaatan Website masih kurang
mendukung kegiatan bisnisnya.
0.10
0.15
0.05
1
2
2
0.10
0.30
0.10
TOTAL KELEMAHAN 0.30 0.50
TOTAL IFAS 1.00 2.86
Tabel 3.2 IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary)
EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) :
FAKTOR – FAKTOR
STRATEGI EKSTERNAL
BOBOT RATIN
G
BOBOT ×
RATING
PELUANG :
• Adanya industrial activities yang diadakan di
Indonesia untuk memajukan industri sepatu.
0.10
3
0.30
67
• Semakin maraknya tayangan melalui media
elektronik yang menarik minat pelanggan.
• Adanya pertandingan-pertandingan olahraga
di seluruh dunia.
• PT. PANARUB INDUSTRY diberikan
kepercayaan oleh PT. ADIDAS.
0.05
0.15
0.15
1
2
3
0.05
0.30
0.45
TOTAL PELUANG 0.45 1.10
ANCAMAN :
• Adanya kenaikan nilai tukar mata uang
Dollar dan kenaikan harga minyak bumi.
• Kerusakan material yang terjadi pada
waktu pengiriman dari Supplier.
• Pesaing bisnis yang semakin banyak
• Terlambatnya pengiriman Material dari
Supplier.
0.15
0.15
0.10
0.15
2
3
1
2
0.30
0.45
0.10
0.30
TOTAL ANCAMAN 0.55 1.15
TOTAL EFAS 1.00 2.25
Tabel 3.3 EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary)
68
Selanjutnya, dengan menggunakan faktor strategis internal dan eksternal,
sebagaimana telah dijabarkan dalam tabel IFAS dan EFAS, kemudian akan
dibuatkan sebuah matrik SWOT yang akan menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Berdasarkan
matrik SWOT tersebut, kemudian dapat disusun empat set kemungkinan alternatif
strategis, yakni: SO, WO, ST, WT . Setelah alternatif strategi pada matrik SWOT
dapat ditentukan dan disusun, kemudian langkah selanjutnya adalah untuk
menentukan posisi perusahaan dalam persaingan bisnis.
Dengan diketahuinya posisi perusahaan dalam persaingan bisnis maka
dapat diketahui kondisi persaingan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini, serta
dapat ditentukannya strategi yang paling sesuai dan tepat untuk di terapkan oleh
perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis. Posisi perusahaan akan
ditentukan dengan menggunakan diagram analisis SWOT dengan menentukan
kordinat titik X dan Y pada diagram tersebut, yang mana perhitungannya akan
menggunakan nilai yang dihasilkan dari IFAS dan EFAS.
Berikut ini adalah diagram analisis SWOT PT. PANARUB INDUSTRY :
Koordinat Titik X (IFAS) :
Total Kekuatan = 2.36 Total Kelemahan = 0.50
Letak Titik X = 2.36 – 0.50 = 1.86
Koordinat Titik Y (EFAS) :
Total Peluang = 1.10 Total Ancaman = 1.15
Letak Titik Y = 1.10 – 1.15 = -0.05
69
Jadi, posisi perusahaan terletak pada titik ( 1.86 , -0.05).
Gambar 3.4 Diagram SWOT (Rangkuti, 2006, P19)
Keterangan :
Kuadran 1 : Ini merupakan situasi menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada, strategi
yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan segi internal, strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara
diversifikasi (produk atau pasar).
Kuadran 4
Kuadran 1
Kuadran 3
Kuadran 2
( 1.86, -0.05 )
Berbagai Peluang
Kekuatan Internal
Berbagai Ancaman
Kelemahan Internal
70
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di
lain pihak ia mengahadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus
strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah interna
perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
3.3.3 Critical Success Factor (CSF) dan Key Performance Indicator (KIP)
CSF (Critical Success Factor) adalah beberapa faktor penting yang
menentukan kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya
dimana berbagai hal terlaksana dengan tepat sehingga bisnisnya dapat
berkembang dengan baik. Untuk mengetahui sudah sejauh mana
perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya, maka diperlukan suatu
ukuran atau indikator yang biasa disebut dengan ”Key Performance
Indicator” (KPI) yang dapat membantu memberikan penilaian kinerja
pada perusahaan tersebut.
Berikut ini adalah critical success factor beserta key performance
indicator yang dimiliki PT. PANARUB INDUSTRY :
Critical Success Factor Key Performance Indicator
• Penyediaan jasa produksi yang
berkualitas
• Meningkatnya penjualan dan
mencapai target yang telah
ditentukan
71
• Meningkatnya laba perusahaan
• Menerima berbagai penghargaan
• Sumber daya Manusia yang
berkualitas
• Peningkatan jumlah kehadiran
(absensi).
• Peningkatan dalam penilaian
kinerja SDM.
• Pengadaan fasilitas yang dibutuhkan
karyawan oleh perusahaan
• Bertambahnya jumlah sarana yang
mendukung kinerja perusahaan,
seperti komputer, printer, dan lain-
lain.
Tabel 3.4 Critical Success Factor (CSF) dan Key Performance
Indicator (KIP)
Dengan demikian, PT. PANARUB INDUSTRY memiliki beberapa faktor
kesuksesan (CSF) dan indikatornya (KPI) sehingga dapat membantu
dalam membuat strategi untuk mencapai tujuannya. Dari analisis ini dapat
diketahui bahwa PT. PANARUB INDUSTRY memiliki strategi yang
baik walau masih terdapat hal-hal yang menjadi ancaman.
72
3.3.4 Analisa CSF (Critical Success Factor)
Analisa ini digunakan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor
yang menentukan keberhasilan perusahaan. Faktor-faktor disini
merupakan area bisnis di dalam perusahaan, yang bila berhasil mencapai
hasil yang baik akan menghasilkan kinerja kompetitif bagi perusahaan.
1. Financial Perspective
a. Memiliki tujuan untuk meningkatkan pendapatan PT. PANARUB
INDUSTRY.
CSF :
- Dengan mengoptimumkan penggunaan sumber daya yang ada
- Dengan melakukan pengembangan produk baru
b. Mengurangi biaya yang dikeluarkan pada PT. PANARUB
INDUSTRY.
CSF :
- Dengan melakukan pengelolaan database produk yang lebih baik.
- Dengan mengoptimumkan biaya maintenance sistem dan
teknologi informasi database.
- Dengan mengoptimalkan biaya pengembangan sistem dan
teknologi informasi.
2. Customer Perspective
a. Meningkatkan mutu pelayanan pada customer dari segi produk, waktu,
harga, dan kualitas.
73
CSF :
- Dengan lebih tanggap terhadap keluhan pelanggan.
3. Internal Bussiness Perspective
a. Mengembangkan produk baru dan meningkatkan kerjasama dengan
Supplier.
b. Mengembangkan sistem dan teknologi informasi yang dapat
mendukung strategi jangka panjang.
CSF :
- Menciptakan inovasi-inovasi produk
- Mengoptimumkan peran dari divisi IT perusahaan
- Memanfaatkan sistem dan teknologi informasi yang dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam aktifitas bisnis
perusahaan.
4. Innovation and Learning Perspective
a. Meningkatkan profesionalisme karyawan dan pengawasan
kinerja karyawan
CSF :
- Lebih selektif dalam perekrutan calon karyawan
- Memberikan persyaratan standarisasi yang tinggi dalam
peningkatan jenjang karier karyawan
- Mengadakan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan
kompetensi karyawan.
74
3.4 Analisis BSC (Balanced Scorecard)
Analisis ini digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan berdasarkan empat
perspektif :
1. Financial Perspective
Financial Perspective
Objectives Measure (s)
Meningkatkan
pendapatan
perusahaan
- Return on Assets (ROA)
- Net Margin
- Revenue mix
Mengurangi
pengeluaran
perusahaan yang
berlebihan
- Biaya operasional
- Biaya maintenance dan
pengembangan sistem
Perspektif yang melihat apakah penerapan strategi bisa mendatangkan
manfaat ekonomis bagi perusahaan, karena kinerja keuangan menentukan
apakah perusahaan masih bisa menjalankan bisnisnya
75
2. Customer Perspective
Customer Perspective
Objectives Measure (s)
Meningkatkan mutu
dan kualitas dari
produk kepada
konsumen
- Customer satisfaction
- Customer retention
Perspektif ini berfokus pada kebutuhan dan kepuasan pelanggan, termasuk
pangsa pasarnya
3. Internal Bussiness Perspective
Internal Business Perspective
Objectives Measure (s)
Mempunyai sumber
daya yang handal
dalam proses
produksi
- Tingkat B/C Grade yang
rendah
Mengembangkan
sistem untuk
mendukung strategi
bisnis perusahaan
- Inovasi program scan
and pack
76
Perspektif ini berfokus pada kinerja proses internal yang mendorong bisnis
perusahaan.
4. Innovation and Learning Perspective
Perspektif ini berfokus pada kinerja perusahaan dimasa mendatang dan
faktor-faktor yang mendukungnya.
Innovation and Learning Perspective
Objectives Measure (s)
Meningkatkan
profesionalisme
karyawan
- Kompetensi karyawan
Memberikan
pelatihan terhadap
karyawan untuk
meningkatkan
keterampilan dan
kinerja karyawan
- Keterampilan karyawan
77
3.5 Proses Bisnis yang Sedang Berjalan
Gambar 3.5 Proses Bisnis yang Sedang Berjalan
78
Deskripsi Proses Bisnis yang Sedang Berjalan :
1. Bagian Development membuat sampel dan mengembangkan sampel, yang
diberikan kepada bagian Marketing.
2. Bagian Pemasaran mempromosikan sampel kepada pelanggan.
3. Pelanggan melakukan pemesanan dan membuat Purchase Order, yang
diterima sebagai Sales Order dari pihak perusahaan.
4. Bagian Pemasaran memberikan Sales Order dan Surat Perintah Kerja
(SPK) kepada bagian Produksi.
5. Bagian Produksi melakukan konfirmasi pembelian kepada bagian
Pembelian, bahan baku apa saja yang diperlukan untuk melakukan proses
produksi.
6. Bagian Pembelian melakukan pembelian bahan baku kepada pemasok,
yang disertai dengan Purchase Order.
7. Pemasok meng-konfirmasi bahwa pemesanan telah diterima.
8. Pemasok mengirimkan bahan baku, Sales Order, dan Surat Jalan kepada
bagian Gudang.
9. Bila ada bahan baku yang rusak, maka bagian Gudang akan melakukan
retur bahan baku.
10. Bagian Gudang melakukan konfirmasi ke bagian Keuangan, bahwa bahan
baku telah diterima.
11. Setelah mendapat konfirmasi dari bagian Gudang, maka bagian Keuangan
melakukan pembayaran kepada Pemasok.
79
12. Bagian Gudang melakukan konfirmasi kepada bagian Produksi, bahwa
bahan baku sudah ada.
13. Bagian Produksi mengambil bahan baku dari bagian Gudang dan memulai
proses produksi.
14. Bagian Produksi mengirimkan barang jadi, Sales Order, dan Surat
Permintaan Produksi (SPP) kepada bagian Gudang.
15. Bagian Gudang mengirimkan barang jadi, Sales Order, dan Surat Jalan
kepada Pelanggan.
16. Bagian Gudang mengirimkan Surat Jalan yang sudah ditandatangan
kepada bagian Keuangan.
17. Bagian Keuangan memberikan surat penagihan pembayaran kepada
Pelanggan.
18. Pelanggan melakukan pembayaran kepada Bagian Keuangan.
3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram menggambarkan hubungan yang relevan
dari entitas-entitas data pada sebuah perusahaan.
Berikut ini adalah gambar ERD :
80
Gambar 3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)
3.7 Analisis Lingkungan Internal & External IS/IT Perusahaan
3.7.1 Analisis Lingkungan Internal IS/IT Perusahaan
Pada saat ini PT. PANARUB INDUSTRY baru mempunyai
aplikasi sistem yang digunakan dalam proses bisnis dan aplikasi keuangan,
sedangkan untuk kegiatan seperti perhitungan gaji, pembuatan laporan
81
masih menggunakan Microsoft Office Excel spread sheet berbasis
Windows untuk absensi karyawan masih menggunakan pencatatan secara
manual menggunakan kartu absensi, sedangkan untuk mendukung
kegiatan penyebaran dan pertukaran informasi menggunakan LAN
(jaringan). Adapun asset teknologi yang dimiliki oleh PT. PANARUB
INDUSTRY adalah sebagai berikut :
3.7.1.1 Spesifikasi Hardware & Software pada PT. PANARUB
INDUSTRY
Jenis Keterangan Jumlah Hardware Pc Desktop Director:
- Processor QuadCore - Memory 2Gb DDR - Harddisk 120 GB - Monitor LCD 21” - LAN card
1
Pc Desktop Manager : - Processor DualCore - Memory 512 Mb DDR - Harddisk 80 GB - Monitor LCD 15” - Vga Onboard - LAN Card
12
Pc Desktop Staff : - Processor DualCore - Memory 512 Mb DDR - Harddisk 80 GB - Monitor LCD 15’’ - LAN card
76
Database Server : - Processor Unix - Memory 1 GB DDR - Harddisk 80 GB - LAN card
4
82
Mail Server :
- Processor Unix - Memory 1 GB DDR - Harddisk 80 GB - LAN card
2
Printer 10 Router 4 UPS 5 Switch/hub (8 – 24 port) 10
Software - Microsoft Windows XP - Microsoft Office 2003 - Aplikasi Keuangan - Autocad 2006 - Adobe Reader 8.0 - Macromedia Flash 8.0 - Adobe Photoshop CS2
Tabel 3.5 Spesifikasi Hardware & Software pada PT. PANARUB
INDUSTRY
83
3.7.1.2 Arsitektur Jaringan pada PT.Panarub Industry
Gambar 3.7 Arsitektur Jaringan pada PT.Panarub Industry
84
3.7.1.3 Portfolio Aplikasi Bisnis PT.Panarub Industry
Portfolio aplikasi saat ini adalah analisis yang digunakan
untuk menilai aplikasi yang digunakan atau diterapkan perusahaan
pada saat sekarang, Dimana kita dapat menilai apakah aplikasi
yang digunakan perusahaan tersebut termasuk kategori high
potential, strategic, key operational atau support, sesuai dengan
kontribusi yang diberikan oleh masing-masing aplikasi dalam
menunjang proses kinerja atau bisnis perusahaan. Portfolio aplikasi
pada PT. PANARUB INDUSTRY adalah sebagai berikut :
GAMBAR 3.8 Portfolio Aplikasi Bisnis PT.Panarub Industry
STRATEGIC HIGH POTENTIAL
SUPPORT KEY OPERATIONAL
( * ) MS Excel 2003 ( * )Ms.Windows XP SP2 ( ) Website PT.
PANARUB INDUSTRY
( * ) Aplikasi Finansial ( * ) Aplikasi Penjualan ( * ) Aplikasi Karyawan ( * ) Aplikasi IT
Tinggi
Tinggi Rendah
Penting untuk bisnis mendatang
Penting untuk masa lalu dan masa sekarang
85
Keterangan :
(*) = Aplikasi yang sedang berjalan dan cukup memuaskan
( ) = Aplikasi yang sedang berjalan, namun butuh pengembangan
lanjut
Dari analisis portfolio aplikasi pada perusahaan PT. PANARUB
INDUSTRY saat ini dapat dilihat bahwa perusahaan belum memilki
aplikasi yang bersifat strategic maupun high potential. Selama ini SI/TI
hanya terbatas untuk melakukan atau mendukung proses kegiatan
operasional sehari-hari saja. Hal ini dapat dilihat bahwa perusahaan belum
memanfaatkan peluang adanya SI/TI secara maksimal untuk menghasilkan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan seperti penggunaan Website yang
ada belum digunakan secara maksimal dalam proses bisnis perusahaan.
Untuk lebih mendayagunakan SI/TI dalam perusahaan, Sebaiknya
perusahaan mempunyai aplikasi yang bersifat strategic. Walaupun
resikonya dianggap terlalu besar, minimal aplikasi tersebut bisa
dikategorikan kedalam kuadran High potential terlebih dahulu, dan jika
manfaatnya bagi perusahaan sudah jelas, baru bisa dikategorikan kedalam
kuadran strategic dan kemudian barulah aplikasi tersebut diimpelentasikan
didalam perusahaan agar dapat meningkatkan keunggulan bagi perusahaan.
86
3.7.2 Analisis Lingkungan Eksternal IS/IT Perusahaan
PT. PANARUB INDUSTRY telah menyadari bahwa SI/TI telah
mengalami perkembangan yang semakin pesat., sehingga membuat
persaingan, seperti persaingan dalam industri manufaktur produksi sepatu
olahraga semakin ketat dengan bertambahnya produk dari pesaing-pesaing
baru. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur
produksi tersebut berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dengan
memanfaatkan dan mengembangkan SI/TI pada perusahaan untuk
meningkatkan kinerjanya guna mencapai visi dan misi bisnis.
Kini PT. PANARUB INDUSTRY semakin meningkatkan
pelayanannya melalui Website sebagai media promosi, melakukan
pemesanan online. Selain itu, dengan melakukan penginputan data ke
Website yang sistemnya berhubungan langsung dengan PT. PANARUB
INDUSTRY. Oleh karena itu, pemanfaatan internet termasuk Website ini
dapat menjadikan aktifitas bisnis perusahaan dan pelayanan terhadap
pelanggan menjadi lebih efisien.
Aplikasi CRM (Customer Relationship Management) diperlukan
agar hubungan dengan para pelanggan dapat terjalin dengan baik,
sehingga dapat mendukung proses bisnis perusahaan dalam mencapai visi
dan misi perusahaan. Dengan demikian, perkembangan SI/TI tersebut
dapat memberikan peluang untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan
industri manufaktur produksi, termasuk PT. PANARUB INDUSTRY
guna mencapai visi dan misi perusahaan.
87
3.8 Analisis Strategi dan Sasaran
Berdasarkan analisa SWOT yang telah dilakukan diperoleh sasaran
dari PT. PANARUB INDUSTRY :
• Memasarkan dan memperkenalkan produk ke masyarakat luas
khususnya target pasar yang masih belum mengenali produk ini dan
apa keuntungan yang dapat diperoleh.
• Memberikan layanan dan kualitas produk yang sesuai dengan harapan
konsumen.
• Mencapai target penjualan yang telah ditentukan.
3.9 Permasalahan yang Dihadapi Perusahaan
Berdasarkan hasil analisis-analisis yang berkaitan dengan proses bisnis
internal dan eksternal perusahaan, serta lingkungan internal dan eksternal SI/TI
perusahaan, maka dapat disimpulkan beberapa masalah yang dihadapi oleh PT.
PANARUB INDUSTRY baik dimasa sekarang maupun masalah yang mungkin
timbul di masa yang akan datang, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Tingginya nilai dolar menyebabkan meningkatnya biaya pembelian
material dan komponen sepatu, sehingga menyulitkan perusahaan dalam
menentukan penetapan harga terhadap produk yang ada dan
mempengaruhi daya beli pelanggan.
2. Website perusahaan tidak dipelihara dengan baik dan kurangnya dilakukan
update data terhadap informasi dan improvement system yang ada di
Website.
88
3. Perusahaan harus melakukan pelatihan terhadap karyawan agar
mempunyai lebih dari 1 ketrampilan.
4. Masih melakukan pencatatan manual pada DLM (Daily Lean
Measurement).
5. Untuk memudahkan karyawan untuk mengakses internet kapan saja dan
dimana saja maka dibutuhkan jaringan Wi–Fi, walaupun jaringan tersebut
sudah dipakai, namun akan berfungsi lebih maksimal jika diaplikasikan
kegunaannya dalam ruang rapat (Conference Room) agar mempermudah
jalannya rapat dengan menampilkan informasi–informasi yang ter- Update.
6. Walaupun segala sesuatu yang terjadi terlihat cukup sempurna namun
pada kenyataannya proses bisnis yang terjadi masih memiliki kekurangan
yakni belum adanya sistem terpadu yang mengintegrasikan setiap data-
data yang diperlukan untuk membuat suatu sistem.
7. Masih lambatnya layanan transaksi secara online yang disebabkan sumber
daya informasi perusahaan belum dikelola dengan baik.
8. Data-data yang sudah ada masih belum terintegrasi antara divisi yang satu
dengan divisi yang lain & masih kurangnya pengendalian dalam inventory
perusahaan.
3.10 Hasil Analisis dan Masalah yang Dihadapi Saat Ini
- Walaupun segala sesuatu yang terjadi terlihat begitu sempurna namun pada
kenyataannya proses bisnis yang terjadi masih memiliki kekurangan yakni
belum adanya sistem terpadu yang mengintegrasikan setiap data-data yang
89
diperlukan untuk mempercepat proses penerimaan data dan penyampaian
informasi.
- Kurang efektif dan efisien pada pencatatan DLM karena masih dikerjakan
secara manual, juga peng-absensian karyawan masih dilakukan secara manual.
Saran Perbaikan Sistem
- Untuk memudahkan karyawan untuk mengakses internet kapan saja dan dimana
saja dibutuhkan jaringan Wi-Fi, walaupun jaringan tersebut sudah dipakai
namun untuk jaringan ini akan berfungsi dengan maksimal jika diaplikasikan ke
seluruh bagian perusahaan sesuai dengan tujuannya untuk menampilkan
informasi-informasi yang ter-update.