45
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari kumpulan komputer yang saling terhubung satu dengan lain yang bertujuan untuk sharing informasi dan bertukar informasi komunikasi sumber daya. Setiap komputer atau perangkat peripheral yang terhubung disebut node, dan jaringan komputer yang terhubung paling sedikit memiliki 2 komputer di dalam jaringan yang memiliki banyak node puluhan bahkan jutaan sehingga terhubung satu dengan lain, dengan perantara memakai kabel tembaga, namun ada juga dengan fiber optick, Bluetooth, bahkan dengan teknologi satelit (Todd Lamle, 2013, p2). Menurut Edhy Sutanta (2005, p504) ada beberapa alasan perlunya komunikasi data dalam jaringan computer dan beberapa keuntungan yang diperoleh dalam jaringan adalah: 1. Transaksi yang sering terjadi pada tempat berbeda yang berjauhan dari tempat pengolahan data. 2. Penggunaan teknologi komunikasi yang didukung Komputer sering kali lebih efisien. 3. Penghematan biaya perangkat keras, dimana sebuah perangkat keras bisa digunakan secara bersama. Keuntungan yang diperoleh dari penerapan jaringan computer adalah: Resource Sharing, yaitu dapat berbagai sumber daya, misalnya pemakaian printer atau peripheral yang 10

BAB 2 LANDASAN TEORI Setiap komputer atau node, dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-02202-IF Bab2001.pdf · menerima data melalui kabel sebagai pembawa sinyal,

Embed Size (px)

Citation preview

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari kumpulan

komputer yang saling terhubung satu dengan lain yang bertujuan untuk sharing

informasi dan bertukar informasi komunikasi sumber daya. Setiap komputer atau

perangkat peripheral yang terhubung disebut node, dan jaringan komputer yang

terhubung paling sedikit memiliki 2 komputer di dalam jaringan yang memiliki

banyak node puluhan bahkan jutaan sehingga terhubung satu dengan lain, dengan

perantara memakai kabel tembaga, namun ada juga dengan fiber optick,

Bluetooth, bahkan dengan teknologi satelit (Todd Lamle, 2013, p2). Menurut

Edhy Sutanta (2005, p504) ada beberapa alasan perlunya komunikasi data dalam

jaringan computer dan beberapa keuntungan yang diperoleh dalam jaringan

adalah:

1. Transaksi yang sering terjadi pada tempat berbeda yang berjauhan

dari tempat pengolahan data.

2. Penggunaan teknologi komunikasi yang didukung Komputer

sering kali lebih efisien.

3. Penghematan biaya perangkat keras, dimana sebuah perangkat

keras bisa digunakan secara bersama.

Keuntungan yang diperoleh dari penerapan jaringan computer adalah: 1. Resource Sharing, yaitu dapat berbagai sumber daya, misalnya

pemakaian printer atau peripheral yang

10

11

terhubung dalam jaringan.

1. File Sharing, antar computer dapat melakukan pertukaran

data.

2. Reliabilitas tinggi, dengan meggunakan jaringan komputer

maka akan memilki sumber alternative.

2.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Berdasarkan Todd Lamle (2013, p3-p8) jaringan mempunyai jangkauan

dan letak geografisnya yang dapat dibedakan menjadi :

2.2.1 Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) adalah jaringan komputer yang

terhubung dalam satu area dan tidak begitu luas, seperti di gedung atau

kantor. Pada jaringan LAN ada 2 tipe yaitu peer to peer, yaitu komputer

yang terhubung dengan komputer ke jaringan sebagai workstation

maupun server, satu lagi adalah jaringan client-server, dimana salah

satunya berposisi sebagai server dan yang lain sebagai workstation.

Sebuah LAN adalah salah satu contoh topologi physical dan topologi

logical (Todd Lamle, 2013, p3).

12

GAMBAR 2.1 Topologi Local Area Network (Lammle todd, 2013)

2.2.2 Wide Area Network (WAN)

Jaringan yang mencakup area luas dan mampu menjangkau

batas profinsi atau satu atau terhubung antar negara satu ke negara lain,

tanpa batasan wilayah di belahan bumi lain. Jaringan Wide Area

Network (WAN) dapat menghubungkan satu komputer dengan

komputer lain dengan satelit atau kabel di bawah laut. Topologi Wide

Area Network (WAN) menggunakan topologi yang fleksibilitas yang

dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang akan digunakan. Topologi

jaringan ini meliputi server, workstation, switch beserta

pengkabelannya (Todd Lamle, 2013, p8).

13

GAMBAR 2.2 Topologi Wide Area Network (Lammle Todd, 2013)

2.3 Topologi Jaringan

Menurut Rene Molenaar (2012, p6-p8) topologi jaringan adalah,

gambaran dari jaringan yang menjelaskan geometris yang dibagi menjadi 4

menjadi:

1. Bus 2. Star 3. Ring 4. Mesh

2.3.1 Topologi Bus

GAMBAR 2.3 Topologi Bus (Molenaar Rene, 2011)

14

Topologi Bus adalah topologi yang menggunakan perangkat

ethernet berupa kabel yang berfungsi sebagai media untuk transmisi

data. Dalam topologi bus, computer yang terhubung mengirim dan

menerima data melalui kabel sebagai pembawa sinyal, dan dalam

topologi bus, jaringan hanya terhubung dengan satu jaluran (Todd

Lamle, 2013, p11).

2.3.2 Topologi Star

Jaringan dengan topologi star mempunyai cakupan yang lebih

luas dan fleksibel dibandingakan dengan topologi bus. Dalam

topologi star, setiap komputer pada jaringan akan berkomunikasi

melalui hub atau switch dahulu sebelum menuju server yang dituju.

Hub atau switch akan mentransmisikan ke seluruh komputer yang

tersambung dalam jaringan. Dalam kelebihannya topologi ini

mempunyai kemampuan bila terjadi kerusakan pada komputer maka

akan berdampak pada komputer itu saja dan tidak berdampak pada

komputer yang tersambung, dan bila salah satu kerusakan pada sisi

kabel maka aka mengalami kerusakan yang berakibat pada seluruh

jaringan. Topologi ini juga bisa dikembangan menjadi satu yaitu

extended star. (Todd Lamle, 2013, p13).

15

GAMBAR 2.4 Topologi Star (Molenaar Rene, 2011)

2.3.3 Topologi Ring

Jenis topologi ring ini, seluruh komputer dihubungkan

menjadi satu membentuk lingkaran (ring) yang tertutup dan dibantu

oleh Token, Token berisi informasi yang berasal dari komputer

sumber yang akan memeriksa apakah informasi tersebut digunakan

oleh titik yang bersangkutan, jika ada maka token akan memberikan

data yang diminta oleh titik jaringan dan menuju ke titik berikutnya.

Seluruh komputer akan menerima setiap signal informasi yang

mengalir, informasi akan diterima jika memang sudah sesuai dengan

alamat yang dituju, dan signal informasi akan diabaikan jika bukan

merupakan alamatnya sendiri. Dengan kata lain proses ini akan

berlanjut terus hingga sinyal data diterima ditujuan (Todd Lamle,

2013, p14).

16

GAMBAR 2.5 Topologi Ring (Molenaar Rene, 2011)

2.3.4 Topologi Mesh

Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat

dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat

lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh

setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat

yang dituju (dedicated links). Topologi mesh digunakan ketika

dibutuhkan jaringan yang tidak boleh kesalahan sedikitpun dalam

komunikasi, contohnya sistem kontrol pembangkit tenaga nuklir

(Todd Lamle, 2013, p15).

17

GAMBAR 2.6Topologi Mesh (Lamle Todd, 2013)

2.4 Arsitektur Protokol Jaringan

Menurut Rene Molenaar (2012, p11-p12) terdapat 2 jenis arsitektur

penting yang dipakai pada standar jaringan komputer, yaitu model OSI dan

model TCP/IP, yaitu:

2.4.1 Model Referensi OSI

Model Open Systems Interconnection (OSI) didasari atas usulan

yang dikembangkan oleh International Standarts Organization (ISO)

sebagai langkah pertama menuju International Standardization

Protocol yang digunakan dalam berbagai lapisan dan telah direvisi

pada tahun 1995. Model OSI terdiri atas tujuh Layer sehingga biasa

disebut 7 OSI Layer. Model OSI hanya memberitahukan apa saja yang

harus dilakukan setiap Layer (Rene Molenaar, 2012, p11-p12).

18

Gambar 2.7 OSI Layer

Sehingga, setiap Layer (Upper Layer) menangani fungsi-fungsi yang

ada di dalamnya dan bergantung pada Layer (Lower Layer)

dibawahnya. Tujuh Model OSI Layer adalah sebagai berikut :

2.4.1.1 Lapisan Fisik (Physical Layer)

Lapisan ini berfungsi untuk pengiriman dan

menerjemahkan media transmisi jaringan berupa data-data yang

diterjemahkan menjadi bit-bit/sinyal analog dan diteruskan

melalui media kabel bisa juga Lapisan ini menjelaskan hal-hal

seperti level tegangan, waktu, fisik data, konektor fisik dan

sebagainya (Edy sutanta, 2005, h524).

19

2.4.1.2 Lapisan Data Link (Data Link Layer)

Berfungsi membagi data menjadi paket-paket dan

menangani pengiriman data. Sebagai fasilitas transmisi raw

data dan mentransformasikan data tersebut ke saluran bebas

kesalahan transmisi, dengan memecah data menjadi frame.

Pada lapisan ini juga dilakukan pemeriksaan dan

penanganan error apabila terjadi kesalahan antara

pengalamatan MAC address dan hardware penghubung

jaringan lainnya seperti hub, Switch, repeater (Edy sutanta,

2005, h524).

2.4.1.3 Lapisan Network (Network Layer)

Berfungsi mengendalikan operasi subnet, menentukan

bagaimana route pengiriman paket dari sumber ke tujuan.

Mengatur sistem transmisi dan pencarian jalur/route (Edy

sutanta, 2005, h524).

2.4.1.4 Lapisan Transport (Transport Layer)

Berfungsi unutk memahami media pengiriman yang

dipakai, seperti multiplexing, arah dan kecepatan. Menerima

data dari session layer, membuat koneksi jaringan yang

berbeda bagi setiap koneksi (Edy sutanta, 2005, h524).

20 2.4.1.5 Lapisan Session (Session Layer)

Berfungsi unutk mempertahankan jalur yang dilalui oleh

data, antar-muka antar user dan jaringan. Mengendalikan

dialog (manajemen token) dan sinkronisasi bila terjadi crash

data (Edy sutanta, 2005, h524).

2.4.1.6 Lapisan Presentasi (Presentation Layer)

Berfungsi unutk mengatur data struktur, mengkonversi

dari representasi komputer menjadi standar jaringan dan

sebaliknya, encoding data, memberikan penyelesaian umum

kepada user, seperti encryption dan data compression (Edy

sutanta, 2005, h524).

2.4.1.7 Lapisan Aplikasi (Application Layer)

Berfungsi unutk memberikan fasilitas aplikasi jaringan

untuk user, seperti database jaringan (Oracle, Mysql,

Postgress), word processing, dll (Edy sutanta, 2005, h524).

2.4.2 Model Referensi TCP/IP Layer

Menurut Rene Molenaar (2012, p14-p15) model TCP/IP

(Transmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan hasil

eksperimen dan pengembangan terhadap ARPANET (Advanced

Research Project Agency Network). ARPANET (Advanced Research

21

Project Agency Network) adalah sebuah badan research network yang

disponsori oleh DoD (Department of Defence) Amerika Serikat.

GAMBAR 2.8 TCP/IP Layer

Menurut Onno W. Purbo (2000, h21), arsitektur Open Systems

Interconnection (OSI) hampir sama dengan arsitektur model OSI tetapi

pada layer TCP/IP lebih dipersingkat lagi ketimbang pada model OSI,

arsitektur TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

menggunakan prinsip Layering, dimana fungsi-fungsi komunikasi

dibagi atas beberapa Layer. Tiap Layer bertanggung jawab atas

sebagian fungsi unutk melayani Layer diatasnya dan bertanggung jawab

pada Layer di bawahnya untuk melakukan fungsi yang lebih pada

Layer-Layer arsitektur TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet

Protocol) terbagi atas :

2.4.2.1 Application Layer

Application merupakan Layer paling atas pada model

TCP/IP, yang bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada

22

aplikasi terhadap layanan jaringan (Transmission Control

Protocol/Internet Protocol) TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) yaitu protocol untuk

menentukan alamat ip secara dinamis ke pengguna, Domain Name

System (DNS) yaitu distribute database system yang digunakan

untuk pencarian nama komputer di jaringan yang menggunakan

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Hypertext Transfer Protocol (HTTP) yaitu sebuah protokol

jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi

terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia., File

Transfer Protocol (FTP) yaitu protokol yang berfungsi untuk tukar-

menukar file dalam suatu network yang mensupport TCP/IP

protokol. Telnet (Telecommunication network) yaitu protocol yang

memungkinkan seorang user dapat log on dan bekerja pada sistem

jarak jauh, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) protokol yang

umum digunakan untuk pengiriman surat elektronik di Internet,

Simple Network Management Protocol (SNMP) merupakan protokol

yang dapat digunakan untuk melakukan manajemen jaringan., dan

masih banyak protokol lainnya (Edy sutanta, 2005, h525).

2.4.2.2 Transport Layer

Transport berguna untuk membuat komunikasi menggunakan

sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang

bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah

Transmission Control Protocol (TCP) dan User Diagram Protocol

23

(UDP), (Edy sutanta, 2005, h525). Menurut Rene Molenaar (2012,

p28) ada dua tipe protocol end to end yaitu:

a. TCP (Transmision Control Protocol)

Menurut Rene Molenaar (2012, p28) merupakan

protokol reliable connection-oriented yang mengijinkan

sebuah aliran byte yang berasal pada suatu mesin untuk

dikirimkan tanpa error. TCP (Transmision Control Protocol)

memecah aliran byte dan merakit kembali pesan-pesan saat

diterima. TCP (Transmision Control Protocol) juga

menangani pengendalian aliran untuk memastikan bahwa

pengirim yang cepat tidak akan membanjiri pesan-pesan yang

akan diterima penerima yang lambat.

b. UDP (User Datagram Protocol)

Menurut Rene Molenaar (2012, p28) merupakan

protokol yang tidak reliable dan connectionless bagi aplikasi-

aplikasi yang tidak memerlukan pengurutan TCP atau

pengendalian aliran dan bagi aplikasi-aplikasi yang ingin

melayani dirinya sendiri. UDP (User Datagram Protocol)

biasa digunakan pada percakapan atau video. Sehingga paket

dikirim ke setiap port, tanpa adanya pegecekan pada alamat

paket tersebut.

24

2.4.2.3 Internet Layer

Internet berfungsi untuk melakukan pemetaan (routing) dan

mengirimkan paket yang telah terenkapsulasi dari paket-paket data

jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan

ini adalah Internet Protocol (IP) yaitu deretan angka biner antara 32-

bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi jaringan,

Address Resolution Protocol (ARP) menerjemahkan pengalamatan

dari nomor IP (IP Address) menjadi MAC (Media Access Control).,

Internet control Message Protocol (ICMP) protokol yang bertugas

mengirimkan pesan-pesan kesalahan, dan InternetGroup Management

Protocol (IGMP) protokol komunikasi yang digunakan untuk

mengelola keanggotaan Internet Protocol multicast grup (Edy sutanta,

2005, h525).

2.4.2.4 Network Layer

Network Interface berfungsi untuk meletakkan frame-frame

jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP

(Transmision Control Protocol/ Internet Protokol) dapat bekerja

dengan banyak teknologi Transport, mulai dari teknologi Transport

dalam LAN (Local Area Network) dan WAN (seperti halnya dial-up

model yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network

(PSTN) merupakan jaringan telpon tetap dengan kabel, Integrated

Services Digital Network (ISDN) suatu sistem telekomunikasi di

mana layanan antara data, suara, dan gambar diintegrasikan ke dalam

suatu jaringan, serta Asynchronous Transfer Mode (ATM) teknologi

25

yang dapat digunakan oleh semua user dan merupakan sebuah

jaringan publik sebagaimana halnya Internet (Edy sutanta, 2005,

h526).

2.5 Jenis – Jenis Kabel Jaringan

Menurut Edy Sutanta (2005, h511-h512) dalam membangun sebuah

jaringan komputer (baik jaringan sederhana maupun besar) memakai beragam

tipe media transmisi yang berbeda. Fungsi sebuah media pada dasarnya adalah

mengantarkan arus informasi melalui sebuah jaringan, sedangkan bentuk media

itu sendiri berbeda-beda, umumnya berupa kabel, dan fiber. Pada jaringan

wireless, medium yang digunakan adalah atmosfir atau ruang udara terbuka.

Media-media umum jaringan komputer itu antara lain:

2.5.1 Coaxial Cable.

Umumnya kabel coaxial digunakan sebagai media

transmisi pada LAN. Kabel ini juga dapat mengirimkan data suara

dan gambar. Kabel coaxial terdiri dari kabel inti dan kabel

pelindung. Kabel inti terletak dibagian tengah, terbuat dari kawat

pelindung.

GAMBAR 2.9 Coaxial Cable (Micro Andi, 2012)

Didalam LAN (Local Area Network), kabel coaxial mempunyai

nilai plus yang tidak dipunyai kabel STP (Shield Twisted Pair)

26

dan UTP (Unshield Twisted Pair), yaitu jarak maximum yang

dapat digunakan tanpa menggunakan bantuan repeater. Repeater

adalah alat yang memperkuat signal di dalam jaringan agar bisa

meng-cover jarak yang jauh. Coaxial kabel lebih murah dari fiber

optic dan teknologinya lebih dikenal umum. Kebanyakan

digunakan pada alat-alat telekomunikasi, seperti: Telivisi kabel

(kabel vision). Saat sekarang ini jenis Coaxial kabel sudah jarang

dipakai pada jaringan Ethernet.

2.5.2 Kabel Twisted Pair

Sistem jaringan tertua yang masih menggunakan kabel

twisted pair untuk melakukan transmisi data. Kabel twisted pair

adalah kabel telepon biasa. Terdiri dari dua buah kabel kawat

tembaga. Ada 2 macam kabel twisted pair yaitu shielded twisted

pair dan unshielded twisted pair, kemajuan ini ditandai dengan

bertambahnya kabel kawat didalam peningkatan kecepatan laju

data.

GAMBAR 2.10 STP Cabel (Micro Andi, 2012)

27

GAMBAR 2.11 UTP Cabel (Micro Andi, 2012)

2.5.3 Serat Optik / Fiber Optik

Kabel ini muncul pada akhir 70-an di dunia komunikasi.

Mula-mula hanya untuk jaringan metropolitan, tetapi lambat laun

karena harganya turun dipakai untuk LAN (Local Area Network)

kabel ini memiliki lebar pita yang panjang, dapat menghubungkan

komputer dengan jarak 800 km tanpa bantuan alat penguat sinyal

dan kecepatan transmisinya mencapai 500 Mbps.

GAMBAR 2.12 Optick Cabel (Micro Andi, 2012)

2.5.4 Microwave / Gelombang Radio

Jaringan komputer menggunakan saluran kabel akan

mengalami masalah apabila harus melewati medan berat, untuk

itu jenis perangkat komunikasi ini menjadi alternatife yang

28

mampu menghubungkan 2 buah komputer bila letaknya

berjauhan, maka diperlukan repeater yang berfungsi untuk

memancarkan sinyal ke satu tujuan.

2.6 Peralatan Jaringan

Menurut Andi Micro (2012, h1) Jaringan komputer adalah sekumpulan

peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagai sumber daya.

Peralatan jaringan yang umum dipakai adalah:

2.6.1 Modem

Berasal dari singkatan modulator demulator, merupakan

bagian atau alat untuk mengubah sinyal analog ke sinyal digital

untuk dimengerti oleh komputer. Menurut Andi Micro (2012, h1)

modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi

kedalam sinyal pembawa dan siap untuk dikirim, sedangkan

demulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi dari

sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat

diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan

keduanya, artinya modem adalah alat komunikasi 2 arah. Jenis

Modem:

2.6.1.1 Modem ADSL

Modem teknologi ADSL (Asimetric Digital

Subscribe Line) yang memungkinkan berselancar internet

dan menggunakan telepon analog secara berbarengan.

29

Untuk ADSL (Asimetric Digital Subscribe Line) diberikan

sebuah alat yang disebut Splitter atau pembagi Line,

berguna untuk menghilangkan gangguan ketika anda sedang

menggunakan ADSL (Asimetric Digital Subscribe Line)

modem, dengan Splitter keduanya dapat berjalan

bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab dan

menelpon seseorang dengan telepon biasa. Di sisi lain

pegguna tetap dapat terkoneksi dengan internet melalui

ADSL modem (Andi Micro, 2012, h1).

GAMBAR 2.13 Modem ADSLl (Micro Andi, 2012)

2.6.1.2 Modem Satelit/VSAT

Menurut Andi Micro (2012, h5) VSAT singkatan dari Very

Small Aperture Terminal adalah stasiun penerima sinyal dari

satelit dengan antenna penerima berbentuk piringan dengan

diameter kurang dari 3 meter, fungsi utama dari VSAT adalah

untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit sebagai

penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya diatas bumi.

Menurut Andi Micro (2012, h6) Komponen VSAT, terdiri

30

dari:

GAMBAR 2.14 Parabola VSAT (Micro Andi, 2012)

a. Unit Luar (Outdoor Unit (ODU)):

1. Antena atau parabola ukuran 2 hingga 4 kaki yang

dipasang pada atap, atau dinding.

2. Buc (Block Up Converter) yang menghantarkan sinyal

informasi ke satelit, disebit transmitter.

3. LNB (Low Noise Block Up) yang menerima sinyal

informasi dari satelit yang disebut receiver.

b. Unit dalam (Indoor Unit (IDU)):

1. Modem adalah sebuah alat dipanggil Return Channel

Satelite Terminal yang menyambungkan dari unit dengan

IFL kabel dengan ukuran 50 meter.

2. IFL (Inter Facility Link) merupakan media penghubung

antara ODU & IDU, biasanya berupa kabel dengan jenis

koaksial dan konektor jenis BNC (Bayonet Neill-

Conection).

31

GAMBAR 2.15 Modem VSAT (Micro Andi, 2012)

2.6.2 Komponen Fisik dalam jaringan

2.6.2.1 Switch

Menurut Andi Micro (2012, h10) pada switch, frame

diteruskan berdasarkan MAC address yang disimpan dalam

table MAC Address yang dimiliki switch. Switch bekerja pada

layer 2 (Data Link) pada model OSI. Cara kerja switch:

1. Pada saat frame diterima switch, akan diperiksa apakah

MAC address (dalam table MAC Address) yang dituju

tersambung pada port yang sama dengan MAC address

pengirim.

2. Jika pada port yang sama maka pengiriman frame tidak

diteruskan.

3. Jika tidak, maka frameakan diteruskan ke port jaringan

yang mengandung MAC address tujuan.

4. Dengan demikian terbentuk jalur logikal dalam switch

antar membuat dua buah komputer/end-device yang

berkomunikasi, sehingga perangkat jaringan lainnya

tidak terganggu.

kini switch memiliki perbedaan secara fungsional. Pertama,

switch dapat menangani beberapa sambungan sekaligus.

32

Artinya switch dapat mengirim dan menerima frame-frame

secara bersamaan (full-duplex). Ada dua jenis switch:

a. Unmanageable switch.

Unmanageable switch hampir sama dengan hub tetapi jauh

lebih cepat dan data hanya dikirimkan kepada port yang

memiliki jaringan yang dituju (Andi Micro, 2012, h11).

GAMBAR 2.16 Switch Unmanagble (Micro Andi, 2012)

b. Manageable switch

Manageable switch tidak hanya memiliki kemampuan yang

sama, juga ditambah dengan kemampuan untuk membuat

Virtual LAN dengan melakukan setting terhadap switch,

sehingga dapat diatur pengiriman data hanya dari dan ke

jaringan tertentu (Andi Micro, 2012, h11).

GAMBAR 2.17 Switch Managble (Micro Andi, 2012)

Menurut Andi Micro (2012, h11) berdasarkan cara untuk

meneruskan data, switch dibedakan menjadi 2 tipe:

1. Switch “Store and forward” (simpan dan teruskan)

menerima dan menyimpan seluruh frame secara

33

utuh di dalam buffer, sebelum mengirimkan

kembali frrame tersebut. Hal ini memungkinkan

switch membaca dan menghitung checksum yang

ada pada akhir frame untuk memastikan bahwa

frame tidak rusak.

2. Switch “cut through” (lewatkan saja) hanya

membaca alamat tujuan dan mengirimkan kembali

frame tersebut, termasuk frame yang mengalami

kerusakan, namun memiliki kinerja yang lebih

cepat dibanding tipe “store and forward”.

2.6.2.2 Router

Router adalah peralatan jaringan yang beroperasi pada

layer OSI 3 (network layer). Beberapa router bergabung,

menghubungkan beberapa segment jaringan atau bahkan

seluruh jaringan. Router mengirimkan data berdasarkan

informasi pada layer 3 (Onno W. Purbo, 2000, h34).

Proses routing dapat dilakukan dengan memasukkan

informasi suatu alamat jaringan secara manual kedalam tabel

routing ataupun dengan bantuan protokol routing. Cara kerja

router yaitu membaca informasi ip address dari paket yang

diterimanya dan meneruskan ke jaringan yang dituju. Router

berbeda dengan switch. Switch tidak dapat membaca ip

address, melainkan MAC address. Switch hanya meneruskan

frame ke alamat MAC address yang dituju. Perlu diketahui

34

juga bahwa router melakukan modifikasi terhadap MAC

address pada frame. Ketika suatu frame ditujukan ke router,

maka MAC address tersebut ditujukan ke MAC address router,

kemudian router meneruskan frame tersebut dengan mengganti

MAC address router dengan MAC address perangkat tujuan.

Selain itu, MAC address dari perangkat pengirim juga diubah

menjadi MAC address dari router.

2.6.2.3 NIC (Network Interface Card) / LAN Card

Network Interface Card adalah expansion board yang

digunakan supaya komputer dapat dihubungkan dengan

jaringan, sebagian besar NIC (Network Interface Card)

dirancang untuk jaringan, protocol, dan media tertentu. NIC

(Network Interface Card) biasa disebut LAN Card (Local Area

Network) (Andi Micro, 2012, h11).

GAMBAR 2.18 NIC Card (Micro Andi, 2012)

2.6.2.4 Repeater

Fasilitas paling sederhana dalam jaringan komputer adalah

repeater, fungsi utama repeater adalah menerima sinyal dari satu

segmen kabel LAN dan memancarkannya kembali dengan

35

kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen (satu atau

lebih) kabel LAN yang lain, dengan adanya repeater ini, jarak

antar dua jaringan komputer bisa diperjauh (Onno W. Purbo,

2000, h33).

2.6.2.5 Bridge

Sebuah bridge meneruskan paket dari satu segmen LAN ke

segmen lain, tetapi bridge lebih flexsibel dan lebih cerdas

dbandingkan dengan repeater. Bridge bekerja dengan meneruskan

paket Ethernet dari satu jaringan ke jaringan lain. Bridge mampu

memisahkan strafik karena mengimplementasikan mekanisme

pemfilteran frame. Bedanya dengan hub adalah bridge adalah

bridge melaksanakan pemeriksaan terhadap data yang datang, dan

membuat keputusan apakah data ituboleh dilewatkan atau tidak.

Bridge bekerja pada lapisan 2 OSI (misalnya MAC Address)

(Onno W. Purbo, 2000, h33-h34).

2.7 IP Address

Menurut Onno W. Purbo (2000, h65-h71) semua host dan router

didalam internet memiliki IP (Internet Protokol). Kombinasi dari IP (Internet

Protokol) harus unik pada dasarnya, dari dua mesin di dalam internet tidak boleh

memiliki IP (Internet Protokol) address yang sama. Semua alamat Ip version 4

mempunyai panjang 32 bit dan digunakan dalam field-field source address dan

destination address paket IP (Internet Protokol). Berikut klasifikasi masing-

masing kelas :

36

2.7.1 IP Kelas A

IP kelas A dibuat untuk network yang berskala besar dimana

IP kelas A dapat menampung 16.777.214 host per network dan

terdapat 128 network didalamnya. Range dari IP kelas A adalah

1.0.0.0 – 126.255.255.255 (Onno W. Purbo, 2000, h65-h71).

2.7.2 IP Kelas B

IP Kelas B digunakan untuk network skala sedang sampai

skala besar dengan jumlah host yang dapat mencapai 65.534 hosts

per network dan terdapat 16.384 network didalamnya. IP kelas B

memiliki range dari 128.0.0.0 – 191.255.255.255 dengan default

subnet mask yaitu 255.255.0.0 dimana 2 octet awal mewakili

network address dan 2 octet sisanya mewakili host address (Onno

W. Purbo, 2000, h65-h71).

2.7.3 IP Kelas C

IP Kelas C digunakan untuk network skala kecil yang dapat

menampung 254 hosts dan 2.097.152 network didalamnya dengan

default subnet mask yaitu 255.255.255.0. 3 octet awal mewakili

network address dan 1 octet sisanya mewakili sebagai host address.

Range ip kelas C dari 192 .0.0.0 – 223.255.255.255 (Onno W.

Purbo, 2000, h65-h71).

2.7.4 IP Kelas D

IP Kelas D digunakan untuk kepentingan multicast, dimana

pengirim dapat mengirimkan paket berupa datagram hanya ke suatu

37

group network tertentu. Range IP kelas D dimulai dari 224.0.0.0 –

239.255.255.255 (Onno W. Purbo, 2000, h65-h71).

2.7.5 IP Kelas E

IP Kelas E digunakan untuk keperluan eskperimental dan

penelitian. Range dari IP Kelas E adalah 240.0.0.0-

255.255.255.254 (Onno W. Purbo, 2000, h65-h71).

2222....8888 Private dan Public Address

2.8.1 Private Address

Menurut Andi Micro (2012, h30) Private address adalah

blok alamat yang digunakan didalam jaringan private dimana host-

host yang tidak memerlukan akses internet dapat menggunakan

alamat private ini. Blok alamat dari masing-masing kelas untuk ip

private sebagai berikut :

Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255

Kelas B : 172.16.0.0 – 172.31.255.255

Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255

Tetapi jaringan internal tetap harus memperhatikan desain dari

alamat network untuk memastikan host-host didalam jaringan

private menggunakan IP address yang unik didalam lingkungan

jaringan tersebut. Tidak dipungkiri bahwa beberapa host yang

berbeda jaringan mungkin menggunakan private address yang

sama.

38

2.8.2 Public Address

Pada umumnya alamat IP versi 4 adalah public address. Selain

dari ip diatas merupakan ip public.

2222....9999 Ethernet

Ethernet adalah Protokol MAC yang merupakan salah satu cara untuk

mengatur akses fisik ke media transmisi jaringan. Ethernet adalah salah satu

jenis skenario perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan komputer

yang dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto

Research Center (PARC) pada tahun 1972. Asal Ethernet bermula dari sebuah

pengembangan WAN di University of Hawaii pada akhir tahun 1960 yang

dikenal dengan naman "ALOHA". Universitas tersebut memiliki daerah

geografis kampus yang luas dan berkeinginan untuk menghubungkan

komputer-komputer yang tersebar di kampus tersebut menjadi sebuah jaringan

komputer kampus.

Standar IEEE selanjutnya diadopsi oleh International Organization for

Standardization (ISO), sehingga menjadikannya sebuah standar internasional

dan mendunia yang ditujukan untuk membentuk jaringan komputer. Karena

kesederhanaan dan keandalannya, Ethernet pun dapat bertahan hingga saat ini,

dan bahkan menjadi arsitektur jaringan yang paling banyak digunakan (Onno

W. Purbo, 2000, h36).

2222....11110000 Network Address Translation (NAT)

Menurut Andi Micro (2012, h31) Network address translation

memiliki mekanisme yaitu untuk menerjemahkan alamat private ke alamat

public. NAT (Network address translation) di implementasikan pada ujung dari

39

suatu jaringan private. Tanpa system penerjemah, host yang menggunakan

private address didalam network tidak dapat mengakses internet.

2222....11111111 Subnetting

Menurut Andi Micro (2012, h33) Subnetting menyediakan cara

mudah yang sangat bagus untuk mengurangi total number dari network number

yang ditugaskan. Idenya adalah mengambil single IP (Internet Protokol)

network number dan membagikan IP address dengan network number ke

beberapa physical network.

GAMBAR 2.19 Network Address dan Broadcast Addrsess (Micro Andi, 2012)

2222....11111111....1111 Subnet Mask

Menurut Andi Micro (2012, h34) Subnet mask adalah

binary number yang dapat digunakan untuk melakukan beberapa

kalkulasi dari alamat TCP/IP untuk menentukan Network ID dari

Host ID. Subnet mask dibutuhkan untuk semua host. Menggunakan

Class A, B, C mempunyai default subnet mask yang sudah ada.

Berikut default subnet mask dari masing-masing kelas IP :

40

2.12 Routing

Menurut Hendra Wijaya (2001, h137-h152) pada saat pengiriman

paket, paket tersebut dapat melewati jaringan yang berbeda. Intermediary

device, seperti router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk

menghubungkan antara jaringan tersebut. Selain itu, peran dari router adalah

untuk memilih jalur terbaik dan membawa paket ke tujuan, proses tersebut

dinamakan routing.

2.12.1 Static Route

Static route pada umumnya digunakan saat mengirimkan

paket dari jaringan ke internet yang hanya memiliki 1 jalur. Static

route tidak membutuhkan banyak proses dan tidak menghabiskan

sumber daya dibandingkan dynamic route. Static route

dikonfigurasi secara manual oleh administrator (Hendra Wijaya,

2001, h137-h152).

2.12.2 Dynamic Route

Menurut Hendra Wijaya (2001, h137-h152) Dynamic

Route mempelajari rute sendiri dimana rute yang terbaik maka itu

yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah

jaringan ke jaringan lainnya. Administrator tidak menentukan rute

yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator

hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket dan

kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic

41

routing berubah sesuai dengan informasi yang didapatkan oleh

router.

Menurut Todd Lamle (2013, p296) Dynamic route ini

digunakan apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan

rute untuk tujuan yang sama. Sebuah dynamic routing dibangun

berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh routing protocol.

Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi secara

dinamis yang mengikuti perubahan kondisi jaringan. Routing

protocol mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat

dan akurat. Routing protocol dirancang tidak hanya untuk

mengubah ke rute backup bila rute utama putus, namun juga

dirancang untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk

mencapai tujuan tersebut. Router saling bertukar informasi agar

dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima routing table.

Berikut protocol Dynamic Routing :

2.12.2.1 RIP

Menurut Todd Lamle (2013, p299) Routing

Information Protocol (RIP) ditentukan di RFC (Request

For Comments) 1058 salah satu dari seri dokumen

infomasi dan standar Internet bernomor yang diikuti

secara luas oleh perangkat lunak untuk digunakan dalam

jaringan. Routing Information Protocol (RIP) yaitu

menggunakan hop count sebagai metrik untuk memiliki

jalur terbaik, jika jumlah hop untuk network lebih dari 15

42

maka RIP tidak bisa memenuhi rute ke jaringan

(Destination unreachable), Routing update dikirim secara

broadcast atau multicast setiap 30 detik secara default.

2.12.2.2 IGRP

Menurut Hendra Wijaya (2001, h137-h152)

Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah protokol

yang dimiliki oleh Cisco. IGRP memiliki beberapa

karakteristik yaitu : bandwidth, delay, load, relaibity yang

digunakan untuk membuat metric. Selain itu IGRP

melakukan routing update secara broadcast setiap 90 detik

secara default. IGRP adalah pendahulu dari EIGRP.

Menurut hendra wijaya (2001, h147) menambahkan

Tujuan dari IGRP yaitu:

1. Penjaluran stabil pada jaringan yang kompleks dan

tidak ada pengulangan penjaluran.

2. IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang

diperlukan untuk tugasnya.

3. Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.

4. Mempertimbangkan perhitungan laju kesalahan dan

tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda.

Perubahan IGRP kemudian melalui proses

pembaharuan Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)

kemudian menjadi EIGRP (Enhanced IGRP), persamaannya

adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan antara

43

router-router yang menjalankan EIGRP dan IGRP dengan

autonomous system yang sama akan langsung otomatis

terdistribusi. Jadi perbedaan IGRP dan EIGRP dapat

disimpulkan seperti berikut EIGRP (Enhanced IGRP)

meningkatkan fitur konvergensi dan efesien pengopersaian

sinyal Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) dan EIGRP

saling kompatibel memberikan interoperability tanpa batas

dengan ruter IGRP. EIGRP (Enhanced IGRP) mendukung

multiprotocol, tetapi IGRP tidak.

2.12.2.3 EIGRP

Menurut Todd Lamle (2013, p301) Enhanced

Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) adalah

distance vector routing protocol yang dimiliki oleh Cisco.

EIGRP memiliki beberapa karakteristik yaitu dapat

melakukan unequal cost load balancing, EIGRP

menggunakan algoritma Diffusing Update Algortihm

(DUAL) untuk menghitung jalur terpendek. Menurut Todd

Lamle (2013, p316-317) yang memberikan keunggulan

yang nyata dibandingkan protocol propierty Cisco lainnya

ialah protocol distsnace-vektor sudah ditingkatkan,

sehingga memberika keunggulan dari protocol IGRP atau

pendahulunya. Ada sejumlah fitur yang kuat dan membuat

EIGRP jauh lebih baik dibandigkan IGRP dan protocol

lainya, yang utamanya ialah:

44

1. Mendukung Inthernet Protokol (IP), Internet Packet

Exchange (IPX) yaitu protokol jaringan komputer

yang digunakan oleh sistem operasi Novell NetWare,

dan AppleTalk untuk operasi IOS, melalui modul-

modul yang bersifat protocol dependent (bergantung

pada protokol).

2. Pencarian network tetangga dengan pemilihan jalur

terbaik melalui Diffusing Update Algoritm (DUAL).

3. Komunikasi melalui Relaible Transport Protokol

(RTP).

Ada beberapa karakteristik dari Enhanced Interior Gateway

Routing Protocol (EIGRP), yaitu:

1. Menggunakan protokol routing enhanced distance

vector.

2. Menggunakan algoritma kombinasi antara

distance vector dan link-state.

3. Menggunakan Diffusing Update Algorithm

(DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.

2.12.2.4 OSPF

Menurut Todd Lamle (2013, p396) Open

Shortest Path First (OSPF) adalah link-state routing

protocol yang dibangun untuk menggantikan distance

vector routing protocol RIP (Routing Information

Protocol). Open Shortest Path First (OSPF) memiliki

45

keuntungan dibandingkan RIP (Routing Information

Protocol), karena Open Shortest Path First (OSPF)

memillki fitur fast convergence dan scalability untuk di

implementasikan di network yang besar. Open Shortest

Path First (OSPF) adalah classless routing protocol yang

menggunakan konsep area untuk scalability. Alasan untuk

menciptakan OSPF dalam rancangan hierarkis, diantarnya

yaitu untuk mengurangi overhead (waktu pemprosesan)

routing dan untuk mempercepat convergience, dalam hal

ini membuat konfigurasi OSPF lebih mudah, tetapi malah

menjadi lebih banyak dan sulit.

2.13 Load Balancing

Menurut Nurul Fadilah Zamzani, Secara harfiah load balancing

adalah pembagian beban secara seimbang. Sedangkan load balancing dalam

computer internetworking adalah proses distribusi beban terhadap sebuah

service yang ada pada sekumpulan server atau perangkat jaringan ketika ada

permintaan dari pengguna.

Menurut Iwan Rijayana, Load balancing atau penyeimbangan beban

dalam jaringan sangat penting bila skala dalam jaringan komputer

makin besar demikian juga traffic data yang ada dalam jaringan komputer

makin lama makin tinggi. Layanan Load Balancing dimungkinkan

pengaksesan sumber daya dalam jaringan didistribusikan ke beberapa host

46

lainnya agar tidak terpusat sehingga untuk kerja jaringan komputer secara

keseluruhan bisa stabil.

GAMBAR 2.20 Load Balancing dengan 2 ISP/Provider (Sumarno, 2012)

Menurut Iwan Rijayana pada jurnalnya yang berjudul Teknologi Load

Balancing Untuk Mengatasi Beban Server, ada 4 algoritma load balancing

diantaranya:

2.13.1 Round Robin

Algoritma round robin merupakan algoritma yang

paling sederhana dan banyak digunakan oleh perangkat load

balancing. Algoritma ini membagi beban secara bergiliran dan

berurutan dari satu link ke link lain atau server dari server lain,

sehingga membentuk putaran. Misalkan suatu perusahaan

mempunyai tiga koneksi internet di satu router, koneksi

pertama di sebut Batman, koneksi kedua disebut Baskin dan

koneksi ketiga disebut Williams, maka konsep round-robin

adalah sang Robin akan selalu berpindah-pindah secara

47

berurutan mengambil source-address (bukan random). Misal

ada satu TCP session dari komputer di jaringan internal, maka

koneksi TCP tersebut tetap di source-address pertama hingga

sesi TCP selesai (menjadi Batman & Robin). Saat TCP session

Batman & Robin tersebut belum selesai, akan ada request

koneksi baru dari jaringan, maka sang Robin akan mengambil

source-address koneksi berikutnya, menjadi Baskin & Robin.

Dan seterusnya sang Robin akan me-round-round setiap

koneksi tanpa memperhatikan penuh atau tidaknya salah satu

koneksi.

2.13.2 Ratio

Algoritma berisi parameter yang diberikan untuk masing-

masing server yang akan dimasukkan kedalam sistem load

balancing. Dari parameter ratio ini akan dilakukan pembagian

beban terhadap jalur link koneksi atau server-server yang

diberi rasio. Server atau jaringan dengan rasio terbesar diberi

beban besar dan server dengan rasio kecil akan diberi beban

kecil.

2.13.3 Fastest

Pembagian beban dengan mengutamakan jaringan atau

server-server yang memiliki respon yang paling cepat. Jaringan

yang memiliki respon yang paling cepat akan mengambil

beban pada saat permintaan masuk.

48

2.13.4 Least Connection

Algoritma Least Connection akan membagi beban

berdasarkan banyaknya koneksi yang sedang dilayani oleh

sebuah server. Server yang memiki koneksi paling sedikit akan

melayani permintaan yang masuk.

Menurut Iwan rijayana, ada beberapa perbandingan dalam teknik

load balancing tersebut yaitu dari sisi hardware dan software diataranya

mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing antara lain:

1. Software load balancing

Dimana load balancing disebuah pc atau server, dan aplikasi

load balancing di install dan perlu dikonfigurasi sebelum dapat

berfungsi. Adanya kelebihan dan kekuranganya antara lain:

a. Kelebihan load balancer software:

1. Lebih murah

2. Beberapa software aplikasi memilki banyak

pilihan konfigurasi yang dapat di sesuaikan

dengan kebutuhan.

b. Kekurangan load balancer software:

1. Sebagian besar aplikasi tidak dapat menangani

situs besar atau jaringan kompleks.

49

2. Paket aplikasi yang akan mendukung sistem

yang lebih besar memerlukan jumlah hardware

lebih banyak.

2. Hardware load balancing

Dimana load balancing berjalan di sebuah divice atau alat yang

sudah disiapkan dari pabrik dan siap digunakan, sehingga user

hanya perlu konfigurasi load balancing, tanpa harus harus

menginstall terlebih dahulu, tipe ini sangat banyak digunakan

oleh user atau perusahaan, dikarenakan kemudahaanya, adanya

kelebihan dan kekuranganya antara lain:

a. Kelebihan load balancer hardware:

1. Pendekatan biasanya lebih akurat dari pilihan

perangkat lunak.

2. Proses lalu lintas pada tingkat jaringan, yang

akan secara nominal lebih efisien daripada

dekripsi perangkat lunak.

3. Bekerja pada banyak OS atau platform.

b. Kekurangan load balancer hardware:

1. Biaya lebih tinggi dibandingkan software.

Menurut artikel penelitian yang dilakukan Cisco IOS Release (2006)

menambahkan bahwa Load balancing memiliki beberapa metode dalam

pendistribusian data pada jaringan, diantaranya:

50

a. Per-Paket Load Balancing

Metode ini memungkinkan distribusi lalu lintas di mode round

robin yang berarti bahwa dengan paket load balancing

diaktifkan, router mengirimkan satu paket untuk destination A

atas jalan pertama, paket kedua untuk tujuan yang sama atas

kedua jalan, dan sebagainya. Per paket beban balancing

digunakan untuk menghindari jalur kemacetan dan untuk

mengasuransikan pemanfaatan yang sama bagi semua jalur ke

tujuan yang sama.

b. Per-Destination Load Balancing

Ini adalah metode standar beban balancing diaktifkan pada

router. Paket untuk diberikan pasangan ke tujuan atau sumber-

tujuan akan mengambil jalan yang sama, bahkan jika beberapa

jalur yang tersedia. Sebagai contoh, diberikan dua jalur ke

jaringan yang sama, semua paket untuk destination A pada

jaringan yang pergi ke jalan atau jalur pertama, semua paket

untuk destination B pada jaringan yang pergi ke jalan kedua, dan

sebagainya. Jika sebagian besar lalu lintas adalah untuk satu

(sumber, tujuan), semua lalu lintas akan menggunakan jalan

yang sama untuk meninggalkan jalan lain yang tidak digunakan.

2.14 Failover

Menurut Tony Bourke (2001, p16), failover adalah sebuah konsep

sederhana, jika salah satu perangkat mengalami kegagalan maka sistem yang

lain akan mengambil tempat dan kemampuan sebuah sistem untuk dapat

51

mengambil alih fungsinya. Menurut Simmons dan Carstarphen (2012, p34)

heartbeat adalah pemeriksaan suatu jalur atau koneksi bila terjadi kerusakan

pada salah satu link atau koneksi dan dikirimkan ke antara node untuk

menjamin ketersedian setiap node.

GAMBAR 2.21 Heartbeat (Gerits Silvia, 2013)

Menurut Mcbee (2008, p457) failback adalah ketika layanan

mendeteksi heartbeat dari node yang gagal sebelumnya telah pulih, failback

dapat dimulai. Proses ini melalui step yang sama dengan failover, perbedaanya

hanya kembalinya node yang gagal yang telah di failover menjadi sedia kala

atau sedia kala.

GAMBAR 2.22 Failback (Gerits Silvia, 2013)

52

Menurut Tony Bourke (2001, p11), istilah failover hampir sama

bahkan serupa dengan istilah cluster service atau redundansi karena cluster

service tidak dapat dilepaskan dari layanan load balancing, dan mempunyai

tujuan untuk pencegahan kegagalan layanan bagi pengguna jaringan komputer

bila salah satu sistem atau aplikasi yang ada dalam jaringan komputer

mengalami kegagalan. Biasanya setelah layanan load balancing ini di

implementasikan maka cluster service juga di aplikasikan untuk membuat

cadangan sistem atau aplikasi yang berjalan dalam jaringan komputer. Menurut

Tony Bourke (2001, p17-19) ada 2 teknik dalam failover:

2.14.1 Active-Standby Scenario

Skenario aktif-standby adalah teknik yang paling

mudah untuk dipahami dan dilaksanakan. Satu jaringan atau

perangkat mengambil lalu lintas, sementara jaringan atau

perangkat lain menunggu bila terjadi jaringan yang mengalami

kegagalan. Sehingga Skenario aktif-standby memiliki komponen

yang jumlahnya lebih dari satu pada fungsi tertentu, dan satu

atau lebih komponen aktif sementara komponen lainnya akan

bekerja jika komponen aktif tersebut gagal melalui sebuah

proses switching.

53

GAMBAR 2.23 Active-Standby Scenario (Tony, 2011)

2.14.2 Active-Active Scenario

Ada beberapa variasi skenario aktif-aktif. Dalam

semua kasus, bagaimanapun, kedua unit menerima lalu lintas.

Dalam salah satu hal jaringan atau perangkat yang gagal, yang

lain mengambil alih fungsi unit yang gagal tersebut. Dalam satu

variasi, VeriSign Identity Protection (VIP) adalah Jaringan yang

menawarkan lapisan keamanan tambahan ketika user atau

pengguna masuk ke situs web yang menampilkan logo VeriSign

Identity Protection (VIP).

Bila ada situs yang menampilkan logo VIP berarti

situs yang dikunjungi aman. VeriSign Identity Protection (VIP)

didistribusikan antara dua balancers beban untuk berbagi lalu

lintas yang masuk (incoming). VeriSign Identity Protection

(VIP) 1 pergi ke load balancer A dan VeriSign Identity

Protection (VIP) 2 ke load balancer B. Seperti dalam semua

skenario aktif-aktif, jika salah satu penyeimbang beban harus

54

gagal, VeriSign Identity Protection (VIP) akan terus menjawab

pada satu yang tersisa, sehingga unit lain mengambil alih semua

fungsi. Scenario aktif-aktif memiliki pengertian bahwa kerja

sistem pada fungsi tertentu dilakukan oleh lebih dari satu

komponen secara bersamaan, dan jika salah satu komponen

gagal, maka komponen aktif lainnya akan mengambil alih fungsi

kerja tersebut.

GAMBAR 2.24 Active-Active Scenario (Tony, 2011)