23
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Perancangan dan Pengembangan Produk Perancangan dan pengembangan produk adalah serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap produksi, penjualan, dan pengiriman produk. Perancangan dan pengembangan produk juga dapat diartikan sebagai urutan langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan dimana suatu perusahaan berusaha untuk menyusun, merancang, dan mengkomersialkan suatu produk. Produk tersebut tidak hanya terbatas pada produk yang bersifat fisik tetapi juga produk yang tidak bersifat fisik, yaitu jasa. 2.1.2 Empat Tipe Proyek Perancangan dan Pengembangan Produk Proyek perancangan dan pengembangan produk dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe : Platform produk baru Pengembangan produk untuk merancang suatu keluarga produk baru berdasarkan platform yang baru dan umum. Keluarga produk baru akan memasuki kategori pasar dan produk yang sudah dikenal.

BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Definisi Perancangan dan Pengembangan Produk

Perancangan dan pengembangan produk adalah serangkaian aktivitas yang

dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap

produksi, penjualan, dan pengiriman produk. Perancangan dan pengembangan produk

juga dapat diartikan sebagai urutan langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan dimana

suatu perusahaan berusaha untuk menyusun, merancang, dan mengkomersialkan

suatu produk. Produk tersebut tidak hanya terbatas pada produk yang bersifat fisik

tetapi juga produk yang tidak bersifat fisik, yaitu jasa.

2.1.2 Empat Tipe Proyek Perancangan dan Pengembangan Produk

Proyek perancangan dan pengembangan produk dapat dikelompokkan

menjadi 4 tipe :

• Platform produk baru

Pengembangan produk untuk merancang suatu keluarga produk baru

berdasarkan platform yang baru dan umum. Keluarga produk baru akan

memasuki kategori pasar dan produk yang sudah dikenal.

Page 2: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

8

• Turunan dari platform produk yang telah ada

Pengembangan produk untuk memperpanjang platform produk supaya lebih

baik dalam memasuki pasar yang telah dikenal dengan satu atau lebih produk

baru.

• Peningkatan perbaikan untuk produk yang telah ada

Pengembangan produk yang mungkin hanya melibatkan penambahan atau

modifikasi beberapa detil produk dari produk yang telah ada dalam rangka

menjaga lini produk yang ada pesaingnya.

• Pada dasarnya produk baru

Pengembangan produk yang melibatkan produk yang sangat berbeda atau

teknologi produksi dan mungkin membantu untuk memasuki pasar yang

belum dikenal dan baru.

2.1.3 Tahap-Tahap Dalam Perancangan dan Pengembangan Produk

Secara umum, ada enam tahap yang harus dilakukan dalam proses

perancangan dan pengembangan produk baru, yaitu perencanaan produk,

pengembangan konsep, perancangan tingkatan sistem, perancangan detail, pengujian

dan perbaikan, dan produksi awal. Untuk lebih jelasnya, tahapan dalam perancangan

dan pengembangan produk dapat dilihat dalam diagram berikut :

Page 3: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

9

Fase

0Pe

renc

anaa

n

Fase

1Pe

ngem

bang

anK

onse

p

Fase

4Pe

nguj

ian

dan

Per

baik

an

Fase

3Pe

ranc

anga

nR

inci

Fase

2Pe

ranc

anga

nT

ingk

atan

Sis

tem

Fase

5P

elun

cura

npr

oduk

Proses dan Organisasi Pengembangan

PerencanaanProduk

IdentifikasiKebutuhanPelanggan

SpesifikasiProduk

PenyusunanKonsep

Seleksi Konsep

PengujianKonsep

Arsitektur Produk

Desain Industri

Desain untuk Manufaktur

Prototype

Analisis Ekonomis Pengembangan Produk

Mengendalikan Proyek

Gambar 2.1 Proses Perancangan dan Pengembangan Produk

Karena begitu luasnya proses perancangan dan pengembangan produk, maka

proses pengembangan produk yang dilakukan hanya mencakup mulai dari

perencanaan produk sampai pembuatan prototype, sementara analisis ekonomis

pengembangan produk dan mengendalikan proyek tidak dibahas.

Page 4: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

10

2.1.3.1 Perencanaan Produk

Perencanaan produk merupakan tahap awal yang dilakukan sebelum suatu

proyek pengembangan produk disetujui. Perencanaan produk merupakan suatu

kegiatan yang mempertimbangkan portfolio suatu proyek, sehingga suatu organisasi

dapat mengikuti dan menentukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti selama

periode tertentu.

Perencanaan produk meliputi mengidentifikasi peluang-peluang yang diikuti

dengan pernyataan misi. Identifikasi peluang-peluang dapat dilakukan dengan

beberapa pendekatan proaktif, yang meliputi :

• Mencatat kegagalan dan keluhan yang dialami pelanggan dengan produk yang

ada sekarang.

• Mewawancarai pengguna utama.

• Mempertimbangkan implikasi terhadap adanya kecenderungan-

kecenderungan dalam gaya hidup, demografis, dan teknologi yang ada.

• Mengumpulkan beberapa usulan pelanggan.

• Studi para pesaing produk yang dilakukan secara hati-hati dengan

memperhatikan keunggulan-keunggulan pesaing.

Page 5: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

11

Sedangkan pernyataan misi mencakup beberapa dari keseluruhan informasi

berikut :

• Uraian produk ringkas. Mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan

namun menghindari penggunaan konsep produk secara spesifik. Mungkin saja

berupa pernyataan visi produk.

• Sasaran utama bisnis. Tambahan sasaran proyek yang mendukung strategi

perusahaan, mencakup waktu, biaya, dan kualitas.

• Pasar target untuk produk. Mengidentifikasi pasar utama dan pasar kedua

yang perlu dipertimbangkan dalam usaha pengembangan.

• Asumsi-asumsi dan batasan-batasan untuk mengarahkan usaha

pengembangan. Asumsi membatasi kemungkinan jangkauan konsep produk,

namun membantu untuk menjaga lingkup proyek yang terkelola.

• Stakeholder. Mendaftar secara eksplisit seluruh stakeholder dari produk,

yaitu mereka yang dipengaruhi oleh keberhasilan dan kegagalan produk,

dimulai dari pengguna akhir, tenaga penjual, organisasi pelayanan, dan

departemen produksi.

2.1.3.2 Pengembangan Konsep

Proses pengembangan konsep mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

• Identifikasi kebutuhan pelanggan. Sasaran kegiatan ini adalah untuk

memahami kebutuhan pelanggan dan mengkomunikasikannya secara efektif

Page 6: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

12

kepada tim pengembang. Output yang dihasilkan adalah sekumpulan

pernyataan kebutuhan pelanggan yang tersusun rapi, diatur dalam daftar

secara hierarki.

Lima tahap dalam identifikasi kebutuhan pelanggan :

1. Mengumpulkan data mentah dari pelanggan. Beberapa metode yang biasa

digunakan adalah wawancara, kuisioner, kelompok fokus, dan observasi

produk pada saat digunakan.

2. Menginterpretasikan data mentah menjadi kebutuhan pelanggan.

3. Mengorganisasikan kebutuhan menjadi beberapa hierarki, yaitu kebutuhan

primer, sekunder dan (jika diperlukan) tertier.

4. Menetapkan derajat kepentingan relatif setiap kebutuhan.

5. Menganalisa hasil dan proses.

• Penetapan spesifikasi target. Spesifikasi memberikan uraian yang tepat

mengenai bagaimana produk bekerja. Merupakan terjemahan dari kebutuhan

pelanggan menjadi kebutuhan secara teknis dan merupakan harapan dari tim

pengembangan yang kemudian akan diperbarui agar konsisten dengan

batasan-batasan berdasarkan konsep produk yang dipilih oleh tim. Output

yang dihasilkan adalah suatu spesifikasi target, yang terdiri dari suatu metrik

(besaran), serta nilai-nilai batas dan nilai-nilai ideal untuk besaran tersebut.

Page 7: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

13

Proses pembuatan target spesifikasi terdiri dari empat langkah :

1. Menyiapkan gambar metrik, dan menggunakan metrik-metrik kebutuhan,

jika diperlukan.

2. Mengumpulkan informasi tentang pesaing.

3. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap

metrik.

4. Merefleksikan hasil dan proses.

• Penyusunan konsep. Menggali lebih jauh area konsep-konsep produk yang

mungkin sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Output yang dihasilkan adalah

10 sampai 20 konsep.

Penyusunan konsep menggunakan metode lima langkah, yaitu :

1. Memperjelas masalah.

2. Pencarian eksternal.

3. Pencarian internal.

4. Menggali secara sistematis.

5. Merefleksikan hasil dan proses.

• Pemilihan konsep. Konsep-konsep tersebut dianalisis dan secara berturut-

turut dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan.

Output yang dihasilkan adalah beberapa konsep.

Page 8: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

14

Pemilihan konsep atau seleksi konsep terdiri atas enam langkah :

1. Menyiapkan matriks seleksi.

2. Menilai konsep.

3. Mengurut konsep.

4. Mengkombinasi atau memperbaiki konsep.

5. Memilih satu atau lebih konsep.

6. Merefleksikan hasil dan proses.

• Pengujian konsep. Konsep-konsep yang telah dipilih diuji untuk mengetahui

apakah kebutuhan pelanggan telah terpenuhi, memperkirakan potensi pasar

dari produk, dan mengidentifikasi beberapa kelemahan yang harus diperbaiki.

Output yang dihasilkan bisa berupa konsep terpilih atau mengulang kembali

bahkan menghentikan proyek pengembangan, jika tanggapan konsumen tidak

baik terhadap konsep tersebut.

Metode pengujian konsep terdiri atas tujuh langkah :

1. Mendefinisikan maksud dari pengujian konsep.

2. Memilih populasi survei.

3. Memilih format survei.

4. Mengkomunikasikan konsep.

5. Mengukur respons pelanggan.

6. Menginterpretasikan hasil.

Page 9: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

15

7. Merefleksikan hasil dan proses.

• Penentuan spesifikasi akhir. Menentukan spesifikasi dari konsep yang telah

dipilih dan lolos uji atau mendapat tanggapan baik dari konsumen.

2.1.3.3 Arsitektur Produk

Arsitektur produk adalah penugasan elemen-elemen fungsional dari produk

terhadap kumpulan bangunan fisik (physical building blocks) produk. Tujuan

arsitektur produk adalah menguraikan komponen fisik dasar dari produk, apa yang

harus dilakukan oleh komponen tersebut dan seperti apa penghubung atau pembatas

(interface) yang digunakan untuk peralatan lainnya.

Sebuah produk dianggap terdiri dari elemen fungsional dan fisik. Elemen-

elemen fungsional dari produk terdiri atas operasi dan transformasi yang

menyumbang terhadap kinerja keseluruhan produk. Sedangkan elemen fisik dari

sebuah produk adalah bagian-bagian produk (part), komponen, sub rakitan yang pada

akhirnya diimplementasikan terhadap fungsi produk.

Dalam menetapkan suatu keputusan arsitektur produk terdapat tiga langkah,

yaitu:

1. Membuat skema produk.

Skema adalah suatu diagram yang menggambarkan pengertian tim terhadap

elemen-elemen penyusunan produk.

Page 10: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

16

2. Mengelompokkan elemen-elemen pada skema.

Tantangan pada langkah 2 ini adalah menugaskan setiap elemen yang terdapat

pada skema menjadi chunk yang menjalankan setiap fungsi tertentu.

3. Membuat susunan geometris yang masih kasar.

Susunan geometris dapat diciptakan dalam bentuk gambar, model komputer

atau model fisik (dari tripleks atau busa, sebagai contoh) yang terdiri dari dua

atau tiga dimensi.

2.1.3.4 Desain Industri

Desain industri adalah “jasa profesional dalam menciptakan dan

mengembangkan konsep dan spesifikasi guna mengoptimalkan fungsi-fungsi, nilai,

dan penampilan produk serta sistem untuk mencapai keuntungan yang mutual antara

pemakai dan produsen.”

Daftar lima tujuan penting dalam desain industri yang harus dicapai desainer-

desainer ketika mengembangkan produk-produk baru mencakup :

• Kegunaan

Hasil produksi manusia harus selalu aman, mudah digunakan, dan intuitif.

Setiap ciri harus dibentuk sedemikian rupa sehingga memudahkan

pemakainya mengetahui fungsinya.

Page 11: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

17

• Penampilan

Bentuk, garis, proporsi, dan warna digunakan untuk menyatukan produk

menjadi satu produk yang menyenangkan.

• Kemudahan pemeliharaan.

Produk juga harus didesain untuk memberitahukan bagaimana mereka dapat

dirawat dan diperbaiki.

• Biaya-biaya rendah

Bentuk dan ciri memegang peranan besar dalam biaya peralatan dan produksi.

Karena itu, hal ini harus diperhatikan secara bersama-sama oleh tim.

• Komunikasi

Desain produk harus dapat mewakili filosofi desain perusahaan dan misi

perusahaan melalui visualisasi kualitas produk.

Dalam fase ini akan difokuskan dengan merancang bentuk-bentuk fisik dari

produk baru. Pada awalnya, perusahaan memiliki beberapa ide umum dari akan

seperti apa produk baru tersebut tetapi tidak terlalu spesifik. Pada akhir dari fase

produk desain, perusahaan memiliki sebuah susunan dari spesifikasi produk (list

komponen) dan gambar teknik secara detail sehingga pembuatan prototype awal

dapat dilakukan dan diuji coba.

Page 12: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

18

Dalam desain industri, terdapat kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi,

yaitu kebutuhan-kebutuhan ergonomik dan kebutuhan-kebutuhan estetis. Kebutuhan-

kebutuhan ergonomik mencakup hal-hal seperti :

- Seberapa penting kemudahan pemakaian?

- Seberapa pentingnya kemudahan perawatan?

- Berapa banyak interaksi pemakai yang diperlukan untuk fungsi-fungsi produk?

- Berapa banyak pembaruan yang interaksi pemakai perlukan?

- Apa pokok permasalahan keamanan?

Sedangkan kebutuhan-kebutuhan estetis mencakup hal-hal separti :

- Apakah diferensiasi produk visual diperlukan?

- Seberapa penting gengsi kepemilikan, kesan, dan model?

- Akankah suatu produk estetis memotivasi team?

Pada akhirnya, terdapat penilaian kualitas desain industri produk, dimana

kategori penilaiannya mencakup kualitas antarmuka pengguna, daya tarik emosional,

kemampuan untuk memelihara dan memperbaiki produk, penggunaan yang tepat dari

sumber, dan diferensiasi produk.

Page 13: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

19

2.1.3.5 Design For Manufacturing

Kegagalan yang umumnya ditemukan dalam pengembangan produk adalah

membuat produk tersebut bekerja namun sulit untuk dibangun. Kesulitan dalam

manufaktur membuat sebuah produk menjadi mahal, sulit untuk dipabrikasi,

membutuhkan ekstra waktu, bentuk geometri yang diinginkan sulit untuk dikerjakan

dan membutuhkan perawatan ekstra dalam produksi dan lain sebagainya. Design for

Manufacture (DFM) and Assembly (DFA) adalah suatu analisis dan perancangan

ulang (redesign) dari sebuah produk atau konsep agar dapat menjadi lebih mudah

diproduksi.

Desain untuk manufaktur biasanya sudah dilakukan selama proses

pengembangan. Langkah-langkah dalam metode DFM terdiri atas lima langkah,

yaitu :

1. Memperkirakan biaya manufaktur

2. Mengurangi biaya komponen

3. Mengurangi biaya perakitan

4. Mengurangi biaya pendukung produksi

5. Mempertimbangkan pengaruh keputusan DFM pada faktor lainnya.

Karena DFM bertujuan untuk mengurangi biaya-biaya yang diperlukan,

termasuk biaya komponen, maka pada tahap DFM sebaiknya juga sudah terdapat

daftar list komponen, struktur produk, dan Bill of Material (BOM).

Page 14: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

20

• Daftar list komponen.

Daftar list komponen berfungsi mendaftar komponen-komponen yang

diperlukan untuk membuat produk beserta kegunaan dari tiap-tiap komponen.

• Struktur Produk

Struktur produk merupakan merupakan gambaran BOM secara grafis yang

membentuk sebuah pohon. Struktur produk menunjukkan bagaimana sebuah

produk dibuat secara bersama-sama dari berbagai elemen, mengandung

informasi yang mengidentifikasi tiap bahan, keadaan kuantitas bahan yang

digunakan.

• Bill of Material

Bill of Material atau BOM adalah daftar (list) dari bahan, material atau

komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur atau membuat produk

akhir. Jaringan yang menggambarkan hubungan induk-komponen.

Dibutuhkan sebagai input dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas

produksi. Bill of material diperoleh dengan memperhatikan struktur produk.

2.1.3.6 Prototype

Esensi dasar prototype pada umumnya didefinisikan sebagai “sebuah

penaksiran produk melalui satu atau lebih dimensi yang menjadi perhatian.” Dengan

definisi ini, setiap wujud yang memperlihatkan sedikitnya satu aspek produk yang

menarik bagi tim pengembangan dapat ditampilkan sebagai sebuah prototype.

Page 15: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

21

Definisi ini menyimpang dari penggunaan umumnya, di mana mencakup

bermacam bentuk prototype seperti penggambaran konsep, model matematika, dan

bentuk fungsional yang lengkap sebelum dibuat dari suatu produk. Membuat

prototype merupakan proses pengembangan perkiraan-perkiraan semacam itu dari

produk.

Dalam proyek pengembangan produk, prototype digunakan untuk empat

tujuan, yaitu :

• Pembelajaran

Prototype sering digunakan untuk menjawab dua tipe pertanyaan “Akankah

dapat bekerja?” dan “Sejauh mana dapat memenuhi kebutuhan pelanggan?”

Saat harus menjawab pertanyaan semacam ini, prototype diperlakukan

sebagai alat pembelajaran.

• Komunikasi

Prototype memperkaya komunikasi dengan manajemen puncak, penjual,

mitra, keseluruhan anggota tim, pelanggan, dan investor. Hal ini benar karena

sebuah gambaran, alat, tampilan tiga dimensi dari produk lebih mudah

dimengerti daripada sebuah penggambaran verbal, bahkan sebuah sketsa

produk sekalipun.

• Penggabungan

Prototype digunakan untuk memastikan bahwa komponen-komponen dan

subsistem-subsistem dari produk bekerja bersamaan seperti yang diharapkan.

Page 16: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

22

• Milestone

Dalam tahap pengembangan produk berikutnya, prototype digunakan untuk

mendemontrasikan bahwa produk telah mencapai tingkat kegunaan yang

diinginkan. Prototype ini menyediakan hasil nyata, mempelihatkan kemajuan

dan disiapkan untuk menjalankan jadwal.

Berdasarkan penggunaannya Prototype sering dibedakan menjadi dua tipe,

yaitu prototype alpha dan prototype beta.

• Prototype Alpha, khususnya digunakan untuk menilai apakah produk bekerja

seperti yang diharapkan. Bagian-bagian dalam prototype alpha biasanya sama

dalam hal material dan bentuk geometriknya dengan bagian-bagian yang akan

digunakan pada versi produk hasil produksi. Namun biasanya bagian-bagian

itu dibuat dengan pross produksi prototype.

• Prototype Beta, khususnya digunakan untuk menilai reliabilitas dan untuk

mengidentifikasi kesalahan dalam produk. Prototype ini seringkali diberikan

pada pelanggan untuk pengujian pada lingkungan pengguna selanjutnya.

Bagian-bagian dalam prototype beta biasanya dibuat dengan proses produksi

sebenarnya atau disuplai oleh suplier bagian tersebut, tapi produk biasaya

telah dirakit dengan fasilitas perakitan akhir berikutnya.

Page 17: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

23

Metode empat langkah untuk merencanakan sebuah prototype selama

pengembangan produk antara lain:

• Menetapkan Tujuan Prototype.

• Menetapkan tingkat perkiraan konsep

• Menggariskan rencana percobaan

• Membuat jadwal untuk perolehan, pembuatan dan pengujian

2.1.4 Pengambilan Sampel

Dalam menentukan pengambilan sampel, maka perlu diperhatikan hubungan

antara biaya, tenaga, dan waktu dengan tingkat presisi yang diinginkan. Semakin

tinggi tingkat presisi yang diinginkan, maka biaya, tenaga, dan waktu yang

dibutuhkan jauh lebih besar. Namun pada umumnya, semakin tinggi tingkat presisi

maka tingkat keberhasilan dan ketepatan suatu penelitian menjadi jauh lebih baik.

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini

adalah pengambilan sampel probabilita. Dari beberapa cara dalam pengambilan

sampel probabilita, yang digunakan adalah pengambilan sampel ganda Hal ini

disebabkan karena jumlah populasi yang letaknya tersebar secara geografis, sehingga

sulit untuk mendapatkan kerangka sampel dari semua unsur-unsur yang terdapat

dalam populasi tersebut. Pengambilan sampel ganda adalah mengambil sampel dari

suatu populasi, dimana sampel tersebut akan digunakan sebagai populasi untuk

pengambilan sampel tahap berikutnya, dan seterusnya sehingga didapatkan jumlah

Page 18: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

24

sampel yang semakin mengecil namun sesuai dengan yang dibutuhkan dalam

penelitian tersebut.

Untuk lebih jelasnya, pengambilan sampel ganda akan ditunjukkan dalam

diagram dibawah ini :

Populasi I

Populasi

Sampel I(Sampel dariPopulasi I)

Sampel

Populasi II(Populasi dalam

Sampel I)Sampel II

(Sampel dariPopulasi II)

Populasi III(Populasi dalam

Sampel II)

dst

Diagram 2.1 Diagram Pengambilan Sampel

Page 19: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

25

2.1.5 Ukuran Sampel yang Dibutuhkan

Untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran

populasi diketahui dapat menggunakan rumus Slovin dibawah ini :

)(1 2eNNn

⋅+=

Ket : n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

dapat ditolerir, misalnya 5%

2.1.6 Pengujian Data

Pengujian data dilakukan sebelum alat ukur dibagikan kepada responden.

Tujuannya adalah menguji reliabilitas dan validitas data. Disarankan pengujian data

dilakukan terhadap minimal 30 responden agar distribusi skor (nilai) akan lebih

mendekati kurva normal.

2.1.6.1 Uji Reliabilitas Data

Uji reliabilitas data menguji tiga unsur, yaitu :

1. Kemantapan data

Apabila dalam mengukur sesuatu berulang kali, alat-alat ukur tersebut

memberikan hasil yang sama dengan syarat kondisi pada saat pengukuran

tidak berubah.

Page 20: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

26

2. Ketepatan

Apakah ukuran yang diperoleh merupakan ukuran yang benar dari sesuatu

yang ingin kita ukur.

3. Homogenitas

Apabila pertanyaan-pertanyaan yang merupakan unsur dasarnya mempunyai

kaitan yang erat satu sama lain.

Metode-metode yang dapat digunakan untuk perhitungan indeks reliabilitas

antara lain :

• Metode ulang (Test dan retest)

Pertanyaan yang sama diberikan kepada responden yang sama dengan situasi

yang (kira-kira) sama pada dua waktu yang berlainan.

• Metode paralel

Variabel diukur dua kali pada waktu yang sama atau hampir sama pada

responden yang sama pula.

• Metode belah dua (Split-half method)

Digunakan apabila hendak menguji suatu alat ukur yang terdiri dari beberapa

pertanyaan yang biasanya dalam bentuk skala, dimana pertanyaan-pertanyaan

tersebut harus mempunyai kaitan erat satu sama lain. Jadi, metode belah dua

mengukur homogenitas dan konsistensi internal pertanyaan-pertanyaannya.

Page 21: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

27

2.1.6.2 Uji Validitas Data

Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur

apa yang seharusnya diukur. Ada beberapa jenis validitas, diantaranya :

• Content validity

Uji validitas dilakukan dengan meminta pendapat para ahli. Dikatakan valid

apabila dua atau lebih ahli memberikan pendapat yang sama terhadap suatu

pertanyaan. Biasanya untuk mengukur kebenaran suatu instrumen mengukur

isi (content) dari suatu area.

• Constuct validity

Pengukuran validitas suatu tes dengan mengacu pada teori. Umumnya untuk

mengukur sesuatu yang tidak dapat diamati secara langsung.

• Concurrent validity

Suatu tes dianggap valid apabila nilainya bila dibandingkan dengan tes

lainnya yang mengukur hal yang sama dimana validitasnya telah teruji yang

diberikan pada waktu yang bersamaan menghasilkan nilai tes yang sama.

• Predictive validity

Kebenaran suatu instrumen dalam memprediksi kemampuan seseorang

melakukan sesuatu di waktu yang akan datang.

Page 22: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

28

2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah proses berpikir yang dilakukan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Kerangka pikir biasanya dimulai dari suatu variabel, yaitu

suatu masalah atau hambatan dan diakhiri dengan result (hasil), yaitu solusi yang

dipilih untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Untuk lebih jelasnya, tahapan dalam kerangka pikiran ini antara lain :

• Variabel.

Dalam hal ini yang menjadi variabel adalah suatu permasalahan, yaitu suatu

kebutuhan cahaya penerangan pada saat mati lampu. Penggunaan lilin

mempunyai resiko terjadi kebakaran. Kasus kebakaran akibat penggunaan

lilin pada saat mati lampu di Indonesia sudah seringkali terjadi.

• Ide.

Berawal dari variabel tersebut, maka timbul suatu ide untuk mengembangkan

suatu alat yang dapat menjadi cahaya penerangan yang dapat menggantikan

lilin pada saat mati lampu untuk meminimasi resiko kebakaran.

• Resources search.

Berangkat dari ide tersebut, maka dicari suatu tekonologi yang sesuai dengan

ide yang dikembangkan. Dalam pencarian teknologi yang dapat dipakai

ditemukan beberapa alat yang dapat menjadi cahaya penerangan pada saat

mati lampu tanpa adanya resiko kebakaran, yaitu senter dan emergency lamp.

Page 23: BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LKN2006-21-Bab 2.pdf · dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, ... kecenderungan dalam

29

• Selection.

Dari hasil resources searching, ditemukan dua alat bantu penerangan yang

telah ada sekarang, yaitu senter dan emergency lamp. Namun, pada

kenyataannya, kedua alat tersebut belum dapat menggantikan peran lilin.

• Result.

Hasil yang didapatkan adalah merancang dan mengembangkan produk alat

penerangan baru yang dapat menggabungkan kelebihan-kelebihan dari lilin,

senter, dan emergency lamp.