27
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk menghasilkan tujuan bersama dengan menerima input dan menghasilkan output dalam sebuah proses transformasi yang terorganisir. (O’BRIEN, 2003 , p8) Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. (Raymond Mcleod, 2001, p9) Dari definisi teori diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem terdiri dari komponen yang saling berinteraksi satu sama lain dengan menerima input, memprosesnya lalu mengeluarkan output untuk mencapai suatu tujuan. 2.1.2 Pengertian Informasi Informasi adalah data yang sudah diproses atau data yang memiliki arti. (Raymond Mcleod, 2001, p12) Informasi adalah data yang telah dibentuk menjadi bentuk yang berarti dan berguna bagi manusia. (Laudon, 2004, p8) Dari definisi teori diatas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah kumpulan data yang telah diproses menjadi sesuatu yang berguna dan memiliki arti.

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

  • Upload
    hahanh

  • View
    221

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama

untuk menghasilkan tujuan bersama dengan menerima input dan menghasilkan output

dalam sebuah proses transformasi yang terorganisir.

(O’BRIEN, 2003 , p8)

Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

untuk mencapai suatu tujuan.

(Raymond Mcleod, 2001, p9)

Dari definisi teori diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem terdiri dari

komponen yang saling berinteraksi satu sama lain dengan menerima input, memprosesnya

lalu mengeluarkan output untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang sudah diproses atau data yang memiliki arti.

(Raymond Mcleod, 2001, p12)

Informasi adalah data yang telah dibentuk menjadi bentuk yang berarti dan berguna

bagi manusia.

(Laudon, 2004, p8)

Dari definisi teori diatas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah

kumpulan data yang telah diproses menjadi sesuatu yang berguna dan memiliki arti.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

8

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dapat diartikan sebagai sekumpulan komponen yang saling

berhubungan dalam mengumpulkan (atau menerima), proses, menyimpan, dan

mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan

pengaturan dalam sebuah organisasi.

(Laudon, 2004, p8)

Sistem informasi adalah penggabungan dari manusia, hardware, software, dan

jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mampu mengumpulkan, mengubah, dan

membagikan informasi dalam sebuah organisasi.

(O’brien, 2005, p6)

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa definisi dari sistem informasi adalah

sekumpulan komponen yang melakukan pengumpulan data dan analisa data yang ada

untuk menghasilkan suatu informasi yang dapat digunakan oleh penerima dalam

pengambilan keputusan.

2.1.4 Pengertian Geografi

Secara leksikal, geografi berasal dari kata Geo (bahasa Yunani) artinya bumi dan

Grafien artinya mencitra, menguraikan.

Geografi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mencitrakan atau menggambarkan

tentang keadaan bumi.

(Bintarto, 1995, p1)

Geografi adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji bumi dan segala sesuatu

yang ada di atasnya, seperti penduduk, fauna, flora, iklim, udara, dan segala interaksinya.

(Wardiyatmoko, 1996, p3)

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

9

Menurut Richthoffen, geografi adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi

sesuai dengan referensinya, atau studi mengenai area-area yang berbeda dipermukaan

bumi.

(Prahasta, 2002, p12)

Geografi adalah ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta

hasil yang diperoleh dari bumi.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001, p271)

Jadi dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa geografi merupakan ilmu yang

mempelajari permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta sumber daya alam yang

ada di bumi.

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk

menyimpan, memanipulasi dan menganalisis informasi geografi.

(Paryono, 1994, p1)

Sistem informasi geografis merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari

berbagai sumber daya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat

dipermukaan bumi.

(Prahasta, 2002, p49)

Dengan kata lain SIG secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu sistem

berbasis komputer yang dapat memanajemen, memanipulasi dan menganalisis informasi-

informasi kebumian. Komponen-komponen SIG, sebagai suatu sistem berbasis komputer

termasuk perangkat keras, perangkat lunak, data atau informasi dan juga operator yang

mengoperasikan serangkaian proses manipulasi.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

10

Kecanggihan teknologi SIG yang sering dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi

adalah kemampuannya yang memungkinkan untuk melakukan manipulasi data spasial

sekaligus dengan database yang ada didalamnya (biasanya disebut query).

Beberapa keuntungan yang didapat dalam menggunakan SIG :

• Data dapat dikelola dalam format yang kompak dan jelas.

• Data dapat dikelola dengan biaya yang murah bila dibanding dengan

survei lapangan.

• Data dapat dipanggil kembali dan dapat diulang dengan cepat.

• Komputer dapat mengubah data secara cepat dan tepat.

• Data spasial dan non-spasial dapat dikelola secara bersama.

• Analisis data dan perubahan data dapat dilakukan secara efesien.

• Data yang sulit ditampilkan secara manual, dapat diperbesar bahkan dapat

ditampilkan secara tiga dimensi.

• Berdasarkan data yang terkumpul dapat dilakukan pengambilan

keputusan dengan cepat dan tepat.

Jadi kesimpulan yang didapat Sistem Informasi Geografis merupakan sekumpulan

komponen yang memiliki kemampuan untuk mengambil, menyimpan, dan mengolah data,

baik data spasial maupun data tekstual dan juga menampilkan hasil dengan cepat, akurat,

tepat waktu.

2.1.6 Subsistem Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis terbagi menjadi beberapa subsistem, yaitu :

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

11

1. Data Input

Subsistem ini bertugas mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan

atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini juga bertanggung jawab dalam

mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data aslinya ke

dalam format yang dapat digunakan oleh sistem informasi geografis.

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau

sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk

harcopy seperti tabel, grafik, peta, dan lain-lain.

3. Data Manajemen

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam

sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbaharui,

maupun diperbaiki.

4. Manipulasi dan Analisis Data

Subsistem ini menghasilkan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh

sistem informasi geografis. Selain itu, subsistem ini juga melakukan

manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang

diharapkan.

2.1.7 Komponen Sistem Informasi Geografis

Ada lima komponen untuk melakukan suatu proyek agar saling bekerjasama, yaitu :

hardware, software, data, sumber daya manusia, dan prosedur.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

12

Perangkat Keras / Hardware

Perangkat keras yang biasanya digunakan dalam aplikasi SIG :

1. CPU

Merupakan pusat proses data yang terhubung dengan media penyimpanan

dengan ruang yang cukup besar dengan sejumlah perangkat lainnya.

2 Disk Drive

Menyediakan tempat untuk membantu jalannya penginputan, membaca, proses

dan penyimpanan data.

3 Digitizer

Digunakan untuk mengkonversi data dari peta ke dalam bentuk digital dan

memasukannya ke dalam komputer.

4 Plotter / Printer

Digunakan untuk mencetak hasil dari data yang telah diolah.

5 Tape Drive

Digunakan untuk menyimpan data/program ke dalam pita magnetik atau untuk

berkomunikasi dengan sistem lainnya.

6 VDU

Digunakan untuk memudahkan user untuk mengontrol komputer dan perangkat-

perangkat lainnya.

Perangkat Lunak / Software

Software SIG berfungsi untuk memasukan, menganalisis dan menampilkan

informasi SIG. Software SIG memiliki beberapa kemampuan utama, antara lain :

• Memanipulasi atau menyajikan data geografis atau peta berupa layer.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

13

• Berfungsi untuk analisis, query, visualisasi geografis.

• Penyimpanan data dan manajemen database (DBMS).

• Graphical user interface (GUI).

Data

Data merupakan bagian terpenting dari SIG, tanpa adanya data maka SIG tidak

dapat dimanfaatkan secara optimal. Data yang diperlukan dalam SIG meliputi data spasial

dan data atribut.

Pengertian Data

Data adalah aliran dari fakta-fakta kasar yang merepresentasikan kejadian-kejadian

yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum disusun dalam sebuah bentuk

yang dapat dimengerti dan digunakan oleh manusia.

(Laudon, 2004, p8)

Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi

pemakai. Dua sifat data, antara lain :

a. Shared : data dapat digunakan bersama-sama oleh pengguna.

b. Integrated : data merupakan kesatuan, sedapat mungkin menghindari

penggulangan sehingga data menjadi lebih valid dan benar.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

14

Jenis-jenis Data Pada Sistem Informasi Geografis

Jenis Data yang digunakan dalam sistem informasi geografis adalah data spasial

(peta atau geometris) dan data atribut (keterangan atau non-spasial). Perbedaan diantara

dua jenis data tersebut adalah sebagai berikut :

a. Data atribut

Data atribut adalah data yang mendeskripsikan karateristik atau fenomena

yang dikandung pada suatu objek data dalam peta dan tidak mempunyai

hubungan posisi geografis. Contoh : data atribut sebagai sungai berupa

kedalaman, kualitas air, habitat, komposisi kimia, konfigurasi biologis dan

lain sebagainya.

Atribut dapat dideskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif. Pada

pendeskripsian secara kualitatif , kita mendeskripsikan tipe, klasifikasi,

label suatu objek agar dapat dikenal dan dibedakan dengan objek yang lain,

misalnya : rumah sakit, hotel dan sebagainya. Bila dilakukan secara

kuantitatif, data objek dapat diukur atau dinilai secara skala ordinat atau

tingkatan, interval atau selang dan rasio atau perbandingan dari suatu titik

tertentu. Contohnya : populasi sungai 10 sampai 15 ekor ikan, kadar kimia

air pada sungai tersebut buruk, dan sebagainya.

b. Data Spasial

Data spasial adalah data sistem informasi yang terpaut pada dimensi ruang,

dapat digambarkan dengan berbagai komponen data spasial.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

15

Komponen tersebut adalah :

1. Titik

Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu

objek. Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasi

diatas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor menggunakan

simbol-simbol. Titik tidak dapat mewakili objek tertentu berdasarkan

skala yang ditentukan, misalnya : sudut-sudut bangunan atau suatu

gedung pada peta yang memiliki skala besar.

2. Garis

Garis adalah bentuk linear yang akan menghubungkan paling sedikit dua

titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek satu dimensi. Batas-

batas poligon merupakan garis-garis , demikian pula jaringan listrik,

komunikasi pipa air minum, saluran pembuangan, dan keperluan

lainnya.

3. Poligon

Poligon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua dimensi.

Sungai, danau, batas provinsi, batas kota, adalah tipe-tipe entity yang

pada umumnya direpresentasikan sebagai poligon. Suatu poligon paling

sedikit dibatasi oleh tiga garis yang saling terhubung diantara ketiga titik

tersebut.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

16

Gambar 2.1 komponen data spasial

2.2 Peta Sistem Informasi Geografis

2.2.1 Pengertian Peta dan Bagiannya

Peta merupakan gambaran wilayah geografis, biasanya bagian permukaan bumi.

Peta dapat disajikan dengan berbagai cara yang berbeda, dari peta konvensional yang

tercetak sampai peta digital yang tampil dilayar computer. Peta dapat menunjukkan banyak

informasi penting, misalnya sungai, gunung, hutan, daerah perbukitan, laut, danau, batas-

batas kota, dan lain-lain.

Menurut Rockville, peta adalah suatu representasi konvensional (miniatur) dari

unsur-unsur fisik (alamiah dan buatan manusia) dari sebagian atau keseluruhan permukaan

bumi di atas media bidang datar dengan skala tertentu.

(Prahasta, 2002, p129)

Bagian-bagian pokok peta, antara lain :

a. Judul Peta

Setiap peta harus diberi judul untuk mencerminkan isi dan tipe peta. Judul suatu

peta dapat diletakkan pada bagian atas tengah layar peta utama, bagian atas kiri

atau kanan di luar peta utama, atau disembarang tempat di luar peta utama dan

jangan sampai mengganggu peta utama.

• titik garis poligon

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

17

b. Garis Astronomis

Garis astronomis berfungsi untuk menentukan lokasi suatu tempat. Umumnya,

garis astronomis dibuat dengan memberi tanda di tepi atau garis tepi dengan

mnunjukkan angka derajat, menit, dan detiknya tanpa membuat garis bujur atau

lintang.

c. Inset

Inset menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan

daerah sekitar yang lebih luas. Tujuan memberikan inset pada peta adalah untuk

memperjelas salah satu bagian dari peta untuk menunjukkan lokasi yang

penting, tetapi kurang jelas dalam peta.

d. Garis Tepi Peta

Garsi tepi peta sebaiknya dibuat rangkap. Garis tepi peta ini dapat membantu

dalam membuat peta pulau, kota, ataupun wilayah yang tepat ditengah-

tengahnya.

e. Skala Peta

Skala peta merupakan angka yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta

dengan jarak sesungguhnya. Penulisan skala diletakkan di bawah judul peta.

Skala merupakan hal penting sebab pengguna peta dapat mengetahui jarak yang

sebenarnya dari perbandingan skala tersebut.

f. Sumber Peta dan Tahun Pembuatan Peta

Sumber peta digunakan sebagai informasi dari mana sumber peta diperoleh.

Tahun pembuatan peta sangat diperlukan terutama untuk peta-peta dengan data

yang mudah berubah, misalnya peta penyebaran penduduk, peta hasil

perkebunan, dan lain-lain.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

18

g. Penunjuk Arah / Mata Angin / Tanda Arah

Untuk membantu pembaca mengetahui arah mata angin : utara, selatan, timur

dan barat. Penunjuk arah diletakkan di kiri atas atau di bagian bawah peta.

h. Simbol Peta

Simbol peta merupakan tanda-tanda yang umum digunakan untuk mewakili

keadaan yang sebenarnya. Simbol peta dapat dibagi sebagai berikut, simbol titik

melambangkan ketinggian, tanaman, monumen (candi); simbol garis

melambangkan sungai, jalan, rel kereta api, batas wilayah administrasi; dan

simbol area melambangkan pemukiman, area pertanian dan perkebunan.

i. Warna Peta

Warna peta digunakan untuk menggambarkan keadaan objek tertentu, misalnya

: warna biru digunakan untuk melambangkan lautan / perairan, warna hijau

digunakan untuk dataran rendah, warna kuning digunakan untuk dataran tinggi,

warna coklat digunakan untuk pegunungan, warna merah digunakan untuk

bentang hasil budi daya manusia, dan warna putih digunakan untuk puncak

pegunungan salju. Perubahan warna sewaktu-waktu gradual, artinya warnanya

sama tetapi tua mudanya warna berbeda.

j. Legenda

Legenda merupakan informasi atau keterangan dari simbol-simbol agar lebih

mudah dibaca. Pada umumnya legenda diletakkan dibagian kiri atau kanan

bawah suatu peta dan sebaiknya dalam garis tepi peta.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

19

k. Lettering

Merupakan semua tulisan atau angka-angka untuk mempertegas arti dari

simbol-simbol yang ada. Lettering jangan terlalu sering digunakan dan biasanya

ditulis dengan huruf cetak kecil.

l. Penggunaan Tulisan pada Peta

Judul peta harus ditulis dengan huruf cetak besar yang tegak. Tinggi huruf harus

disesusaikan dengan besar peta dan kenampakan di air menggunakan huruf

miring, besar kecilnya berdasarkan strategisnya.

2.2.2 Jenis-jenis Peta

Peta pada umumnya dapat dibagi berdasarkan skala dan data yang disediakan oleh

peta tersebut. Berdasarkan skalanya peta dapat diklasifikasikan menjadi lima, yaitu :

1. Peta kadaster, berskala 1:100 sampai 1: 5000, menggambarkan peta-peta

tanah dan peta sertifikat tanah.

2. Peta skala besar, berskala 1:5000 sampai 1:250000, menggambarkan

wilayah-wilayah yang relatif sempit, seperti kelurahan dan kecamatan.

3. Peta skala sedang, berskala 1:250000 sampai 1:500000, menggambarkan

wilayah-wilayah yang agak luas, seperti propinsi, daerah regional dan pulau.

4. Peta skala kecil, berskala 1:500000 sampai 1: 1000000, menggambarkan

wilayah-wilayah yang cukup luas, misalnya negara.

5. Peta skala geografis, berskala lebih dari 1:1000000, menggambarkan

sekumpulan negara, benua, atau dunia.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

20

Berdasarkan data yang disediakan, terdapat dua macam bentuk peta :

1. Peta umum / peta ikhtisiar

Peta umum merupakan peta yang menggambarkan topografi daerah ataupun

batas-batas administrasi suatu wilayah / Negara yang biasa digunakan untuk

bermacam-macam tujuan.

2. Peta Khusus / Peta Tematik

Peta tematik merupakan peta yang menampilkan hubungan keruangan,

kenampakan tertentu di permukaan bumi dalam bentuk atribut tunggal atau

hubungan atribut seperti geologi, geografis, pertanahan dan sebagainya.

Contohnya :

• Peta Geologi

Peta yang menggambarkan struktur batuan dan sifat-sifatnya yang

dapat mempengaruhi bentuk-bentuk permukaan tanah.

• Peta Air Tanah

Peta yang menggambarkan lokasi atau sebaran air tanah di suatu

tempat / daerah.

• Peta Irigasi

Peta yang menggambarkan tentang aliran sungai, bendungan air dan

saluran irigasi.

• Peta Transportasi

Peta yang menggambarkan peta lalu lintas baik di darat, laut maupun

udara.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

21

• Peta Lokasi

Peta yang menggambarkan keadaan tinggi rendahnya permukaan

bumi.

• Peta Arkeologi

Peta yang menggambarkan penyebaran letak benda-benda atau

peninggalan purba.

2.2.3 Persyaratan Peta

Tiga persyaratan pokok yang harus dipenuhi agar peta dapat berfungsi dengan baik,

antara lain :

• Conform : bentuk-bentuk bidang daerah, pulau, benua yang digambar harus

sesuai dengan bentuk aslinya di alam.

• Equivalent : daerah-daerah atau bidang-bidang yang digambarkan harus

proposional luas dengan apa yang terdapat di alam.

• Equidistant : jarak-jarak yang digambar peta harus tepat perbandingannya

dengan keadaan jarak sebenarnya.

2.3 Metode Pengembangan Sistem

Pada pengembangan sistem penulis menggunakan metode pengembangan sistem

tradisional. Di mana tahap-tahapnya dapat dilihat pada gambar :

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

22

: Pengulangan Kembali (Feed Back Loop)

Gambar 2.2 Metode Pengembangan Sistem Tradisional

Metode ini terdiri dari 5 tahap, yaitu :

• Tahap Preliminary Investigasi

Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian terhadap objek,

memperkirakan biaya dan keuntungan, mengevaluasi kemungkinan yang

akan terjadi, mendapatkan persetujuan untuk memulai analisis sistem.

• Analisis Sistem

Pada tahap ini dilakukan penganalisisan terhadap keadaan dan keperluan

perusahaan, menganalisis sistem yang ada, manganalisis keadaan

fungsional area dan keperluannya dan memutuskan fungsi-fungsi dari

sistem yang baru seperti : karakteristik pengguna, tampilan pengguna dan

lain-lain.

• Desain Sistem

Pada tahap ini dilakukan pembuatan sistem seperti mendesain user

interface, database, mendesain aplikasi, mendesain panduan mengenai

aplikasi.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

23

• Implementasi Sistem

Pada tahap implementasi dilakukan persiapan fasilitas untuk perangkat

keras, membangun komponen, melatih pengguna, melakukan testing,

melakukan penulisan manual untuk pengguna dan administrator, dan lain-

lain, apabila pada tahap implementasi ini aplikasi belum berjalan dengan

baik maka dalam pengembangan sistem harus dikembalikan ke tahap

analisis dan desain.

• Sistem Operasional

Pada tahap ini sistem sudah dapat berjalan dengan baik dan sistem sudah

bisa dipakai dengan baik oleh pengguna.

(Dewits, 1996, p96)

2.4 Data Flow Dagram (DFD)

Diagram alir data atau data flow diagram adalah teknik grafis yang

menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data

bergerak dari input menjadi output. DFD tingkat 0 atau biasa disebut juga dengan model

konteks, merupakan DFD yang merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah

proses tambahan dengan data input dan output yang ditunjukan oleh anak panah yang

masuk dan keluar secara berurutan. Proses tambahan dan jalur aliran informasi

direpresentasikan pada saat DFD tingkat 0 dipartisi untuk mengungkap detail yang lebih.

(Pressman, 2001, p311)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

24

Berikut adalah notasi-notasi dasar yang digunakan dalam DFD :

Informasi yang ada diluar sistem yang

dimodelkan

Transfer Informasi yang ada didalam sistem

untuk dimodelkan

Objek data Anak panah menunjukan arah aliran data

Penyimpanan data Repositori data yang disimpan untuk di

gunakan oleh satu proses atau lebih

Gambar 2.3 Model Aliran Informasi

2.5 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan struktur logika dari

database secara keseluruhan. Simbol-simbol dan notasi yang digunakan dalam penulisan

diagram ini adalah :

• Persegi panjang, yang mewakili entity set.

• Elips, yang menyatakan atribut-atribut entity set.

• Belah ketupat, yang menggambarkan relationship set.

Entity eksternal

Proses

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

25

• Garis yang menghubungkan antara entity set dengan atribut-atibutnya dan

antara entity set dengan relationship setnya.

(Prahasta, 2002, p107)

2.6 State Transition Diagram (STD)

STD dibuat dengan tujuan untuk mewakili sistem dengan sejumlah state dan

serangakaian aktivitas yang berhubungan, menggambarkan hubungan antara state,

menunjukan bagaimana sistem bergerak dari satu state ke state yang lain dan

mendokumentasikan urutan dan prioritas dari state. STD pertama kali dikembangkan untuk

membantu merancang kompiler.

(William S. Davis and David C. Yen, 2000, p235)

2.7 Database

Database merupakan koleksi bersama dari data logikal yang saling berhubungan,

dan deskripsi dari data tersebut didesain untuk menemui kebutuhan informasi suatu

organisasi.

(Connoly, 2002, p14)

Database adalah kumpulan terintegrasi dari occcurances file atau tabel yang

merupakan representasi data dari suatu model enterprise.

(Mohammad Subekti, 1997, p8)

Suatu database merepresentasikan entity, attribut, dan hubungan logical antar

entity. Entity adalah distinct object pada organisasi yang akan dipresentasikan pada

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

26

database. Entity dapat berupa orang, tempat, barang, konsep, atau event. Attribut adalah

properti yang mendeskripsikan beberapa aspek dari objek yang ingin kita record dan

relationship adalah asosiasi antar entity.

2.8 Shortest Pathfinding

Penggunaan shortest pathfinding adalah untuk menentukan lintasan terpendek dan

termurah yang mungkin dari vertex awal ke vertex akhir. Jika edge tidak memiliki nilai,

maka shortest path adalah path dengan jumlah edge yang paling sedikit. Jika edge

memiliki nilai, maka shortest path merupakan path dengan nilai akumulasi minimum dari

semua edge pada path.

Shortest path problem berbeda dengan minimum spanning tree problem. Minimum

spanning tree problem bertujuan untuk mencari tree termurah yang menghubungkan semua

vertex dalam tree. Sedangkan, Shortest path problem bertujuan untuk mencari lintasan

termurah di antara beberapa vertex. Permasalahan yang terjadi pada network dapat

ditransformasikan ke dalam Shortest path problem, seperti permasalah transportasi dan

komunikasi di dalam network.

Secara umum algoritma shortest pathfinding dapat digolongkan menjadi dua jenis,

yaitu :

1. Algoritma Uniformed Search

Merupakan algoritma yang tidak memiliki keterangan tentang jarak atau

biaya dari path dan tidak memiliki pertimbangan akan path mana yang lebih

baik. Yang termasuk dalam algoritma ini antara lain algoritma Breath-First

Search.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

27

2. Algoritma Informed Search

Merupakan algoritma yang memiliki keterangan tentang jarak atau biaya

dari path dan memiliki pertimbangan berdasarkan pengetahuan akan path

mana yang lebih baik. Yang termasuk algoritma ini antara lain algoritma

Djikstra dan A Star.

2.8.1 Theorema Pythagoras

Dalam matematika theorema pythagoras merupakan sebuah hubungan antara

geometri euclidean dengan tiga sisi dari sebuah segitiga sama sisi. Theorema ini

dinamakan dari seorang yunani yang bernama pythagoras, yang secara tradisi terdaftar atas

penemuannya dan pembuktian theorema ini.

Theorema pythagoras merupakan suatu penjumlahan dari suatu area dari dua

persegi pada sisi alas (b) dan tingginya (a) yang menghasilkan area persegi pada sisi

miringnya (c), yang mana pada hal ini pythagoras dirumuskan menjadi c2 = a2 + b2 atau c =

√ a2 + b2.

Gambar 2.4 Segitiga

Tetapi pada penulisan skripsi ini theorema pythagoras yang dipakai merupakan

teori yang mencari jarak terpendek antara 2 titik yang mana titik tersebut dimisalkan

sebagai koordinat cartesius, yang mana sering disebut sebagai rumus jarak dalam koordinat

a

c

b

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

28

cartesius. Rumus ini berasal dari theorema pythagoras, jika ada dua titik di mana titik yang

pertama berada pada koordinat (x0, y0) dan titik kedua pada koordinat (x1, y1) yang berada

pada suatu bidang, lalu ada jarak antara dua titik tersebut yang biasa disebut jarak

euclidean. Pada kasus ini maka untuk pencarian jarak terpendek antara dua titik maka

dapat dirumuskan sebagai berikut :

pytha = √ (x1- x0)2 +(y1- y0)2.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Pythagorean_theorem)

2.9 Bus Rapid Transit (BRT)

2.9.1 Definisi BRT

Bus Rapid Transit merupakan suatu fitur desain sistem bus yang menyajikan

kualitas yang tinggi dan servis transit dengan efektifitas biaya yang tinggi. Sistem BRT ini

dijalankan dengan jarak kedatangan antar bus pada suatu halte sebesar 2-6 menit. Hal ini

dikemukakan oleh Victoria Transport Policy Institute

(http://www.vtpi.org/tdm/tdm120.htm).

Sistem yang dipakai dalam pengaplikasian BRT meliputi :

• Jalur khusus yang terpisah, berada di sebelah kanan, meliputi busway (jalur

khusus bus), jalur HOV (untuk bus, tempat parkir van, mobil) dan ukuran

prioritas transit lainnya. Beberapa sistem biasanya menggunakan pembatas

yang secara otomatis menggerakkan bus melaju pada rutenya.

• Kapasitas servis yang baik, yang menyebabkan penumpang menunggu

kurang dari 10 menit selama jam sibuk.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

29

• Kendaraan yang berkualitas tinggi, mudah ditumpangi, bersuara pelan,

bersih dan nyaman dikendarai.

• Sistem pembayaran ongkos terintegrasi, yang menghindari kesalahan

perhitungan atau lolos pembayaran antar rute.

• Informasi pengguna yang nyaman dan program marketing yang baik.

• Stasiun bus berkualitas tinggi dengan orientasi pengembangan transit pada

area sekitarnya.

• Customer service yang baik.

• Sekuritas yang dikembangkan bagi pengguna transit dan pejalan kaki.

• Integrasi modal dengan koordinasi servis BRT dengan fasilitas pejalan kaki

dan pengendara sepeda, pengguna taxi, bus dalam kota, transit kereta, dan

pengguna transportasi lainnya.

Pada umumnya sistem BRT ini mungkin akan mengurangi area parkir atau secara

umum mengurangi jalur kendaraan sehingga akan mengubah pola arus kendaraan karena

mengganggu sebagian orang (misalnya, bisnis yang dibangun di pinggir jalan), oleh karena

itu maka dalam pengimplementasiannya maka sistem BRT memerlukan banyak investasi

pada kendaraan, fasilitas dan tanggung jawab manajemen yang baik.

Walaupun akan mengurangi jalur kendaraan tapi secara besar sistem ini akan

meningkatkan efektifitas penggunaan jalan, tergantung dari segi evaluasi sistem ini. Sistem

ini telah diimplementasikan pada beberapa negara, antara lain : Mexico City Metrobus

(http://www.itdp.org), Adelaide Bahn (http://en.wikipedia.org/wiki/Guided_bus), dan

beberapa negara lainnya termasuk Indonesia (http://trans.jakarta.go.id).

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

30

2.9.2 Pengimplementasian BRT

Sistem BRT diimplementasikan dengan dukungan dan kerjasama yang melibatkan

agen-agen perencanaan dan penyedia servis transit. Untuk menjadi efektif BRT

memerlukan koordinasi manajemen desain jalan, pembelian bus, operasi transit,

perencanaan keputusan penggunaan lahan dan program marketing transit.

Beberapa keuntungan dari pengimplementasian sistem BRT :

- Pengurangan kemacetan jalan raya.

- Penghematan biaya fasilitas jalan dan tempat parkir.

- Penghematan biaya konsumen.

- Mengurangi polusi.

- Meningkatkan keselamatan pengguna jalan.

- Mengurangi biaya penyediaan dari jasa transit.

2.10 Pengenalan Busway

Busway merupakan salah satu transportasi massal (MRT) yang sesuai dengan

keebutuhan dan kemampuan masyarakat di Jakarta dan juga merupakan suatu program

yang berorientasi pada jasa pelayanan publik. Keuntungan maksimum bukanlah tujuan

akhir dari program Busway ini tapi tujuannya adalah pemerataan, kesinambungan,

pembangunan dan lain-lain.

2.10.1 Jalur Transportasi Busway

Pada penulisan skripsi ini hanya membahas rute koridor 1 sampai koridor 7 yang

sudah berjalan rutenya. Koridor dan halte didalamnya akan dijelaskan di bawah ini :

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

31

• Koridor 1

Panjang koridor 12,9 km, mempunyai jumlah halte 20 buah, jarak rata-rata

antar halte 650 m, jumlah bus yang beroperasi 70 unit. Halte yang dilewati

sebagai berikut : Terminal Blok M - Masjid Agung - Bundaran Senayan -

Gelora Bung Karno - Polda Metro Jaya - Bendungan Hilir - Karet - Setia

Budi - Dukuh Atas 1 - Tosari - Bundaran HI - Sarinah - Bank Indonesia -

Monumen Nasional - Harmoni Central Busway - Sawah Besar - Mangga

Besar - Olimo - Glodok - Kota.

• Koridor 2

Panjang koridor 14 km, mempunyai jumlah halte 23 buah, jarak rata-rata

antar halte 700 - 800 m, jumlah bus yang beroperasi 34 unit. Halte yang

dilewati sebagai berikut : Terminal Pulo Gadung - Bermis - Pulo Mas -

Asmi - Pedongkelan - Cempaka Timur - RS Islam - Cempaka Tengah -

Pasar Cempaka Putih - Rawa Selatan - Galur - Senen - Atrium Senen -

RSPAD - Deplu - Gambir 1 - Masjid Istiqlal - Djuanda - Pecenongan -

Harmoni Central Busway - Balai Kota - Gambir 2 - Kwitang.

• Koridor 3

Panjang koridor 19 km, mempunyai jumlah halte 12 buah, jarak rata-rata

antar halte 700 - 800 m, jumlah bus yang beroperasi 40 unit. Halte yang

dilewati sebagai berikut : Kalideres - Pesakih - Sumur Bor - Rawa Buaya -

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

32

Jembatan Baru - Dispenda - Jembatan Gantung - Taman Kota - Indosiar -

Jelambar - Harmoni Central Busway - Pasar Baru.

• Koridor 4

Panjang koridor 11,85 km, mempunyai jumlah halte 15 buah, jarak rata-rata

antar halte 400 - 1600 m, jumlah bus yang beroperasi 29 unit. Halte yang

dilewati sebagai berikut : Terminal Pulo Gadung - Pasar Pulo Gadung - TU

Gas - Layur - Velodrome - Sunan Giri - UNJ - Pramuka Lia - Utan Kayu

- Pasar Genjing - Matraman 2 - Manggarai - Pasar Rumput - Halimun -

Dukuh Atas 2.

• Koridor 5

Panjang koridor 13,5 km, mempunyai jumlah halte 16 buah, jarak rata-rata

antar halte 450 - 2250 m, jumlah bus yang beroperasi 33 unit. Halte yang

dilewati sebagai berikut : Kampung Melayu - Pasar Jatinegara - Kebon Pala

- Slamet Riyadi - Tegalan - Matraman 1 - Salemba - Kramat Sentiong NU

- Pal Putih - Senen Sentral - Budi Utomo - Pasar Baru Timur - Jembatan

Merah - Pademangan - Ancol.

• Koridor 6

Panjang koridor 13,3 km, mempunyai jumlah halte 19 buah, jarak rata-rata

antar halte 400 - 1000 m, jumlah bus yang beroperasi 30 unit. Halte yang

dilewati sebagai berikut : Ragunan - Departemen Pertanian - SMK 57 - Jati

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00104-IF Bab 2.pdf · ... flora, fauna, serta sumber daya alam yang ada di

33

Padang - Pejaten - Buncit Indah - Warung Jati - Imigrasi - Duren Tiga -

Mampang Prapatan - Kuningan Timur - Patra Kuningan - DEPKES - GOR

Sumantri - Karet Kuningan - Kuningan Madya - Setiabudi Aini -

Laturharhari - Halimun.

• Koridor 7

Panjang koridor 12,80 km, mempunyai jumlah halte 14 buah, jarak rata-rata

antar halte 500 - 1500 m, jumlah bus yang beroperasi 26 unit. Halte yang

dilewati sebagai berikut : Kampung Rambutan - Tanah Merdeka - Fly Over

Raya Bogor - RS Harapan Bunda - Pasar Induk - Pasar Kramat Jati - PGC

- BKN - Cawang UKI - BNN - Cawang Otista - Gelanggang Remaja -

Bidara Cina - Kampung Melayu.