30
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. KERTAS BEKASI TEGUH di singkat PT KBT ( namun sekarang berubah nama menjadi PT DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA di singkat menjadi PT. DASECTA )adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan kertas industri dan berusaha untuk tepat waktu dalam mengasilkan produk dengan jumlah yang mencukupi kebutuhan pasar. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kegiatan produksi antara lain yaitu faktor mesin dan peralatan, bahan baku, lingkungan kerja, faktor sumber daya manusia dan metode atau sistem kerja yang digunakan. Hal tersebut juga akan mempengaruhi keberhasilan dan posisi produk perusahaan tersebut di pasar. Salah satu faktor yang penting dalam kegiatan produksinya adalah kegiatan kerja di bagian proses produksi, karena berpengaruh terhadap kenyamanan, keselamatan kerja pekerja, kualitas produk yang dihasilkan dan ketepatan waktu barang yang akan di produksi.

BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

  • Upload
    lamnga

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. KERTAS BEKASI TEGUH di singkat PT KBT ( namun sekarang

berubah nama menjadi PT DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA di

singkat menjadi PT. DASECTA )adalah perusahaan yang bergerak di bidang

industri manufaktur yang menghasilkan kertas industri dan berusaha untuk tepat

waktu dalam mengasilkan produk dengan jumlah yang mencukupi kebutuhan

pasar.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kegiatan produksi antara lain

yaitu faktor mesin dan peralatan, bahan baku, lingkungan kerja, faktor sumber

daya manusia dan metode atau sistem kerja yang digunakan. Hal tersebut juga

akan mempengaruhi keberhasilan dan posisi produk perusahaan tersebut di

pasar.

Salah satu faktor yang penting dalam kegiatan produksinya adalah

kegiatan kerja di bagian proses produksi, karena berpengaruh terhadap

kenyamanan, keselamatan kerja pekerja, kualitas produk yang dihasilkan dan

ketepatan waktu barang yang akan di produksi.

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

2

I.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah.

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi kegiatan kerja di bagian proses

produksi?

2. Tingkat kesadaran pekerja mengenai analisis kesehatan dan keselamatan

dalam waktu bekerjanya?

3. Pasal apa saja yang di gunakan untuk melindungi pekerja dari kesehatan dan

keselamatan kerja?

I.3 Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup observasi selama skripsi ini adalah di bagian departemen

produksi PT DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA ( DASECTA ),

lingkup pekerjaan pada departemen ini adalah sebagai berikut :

a. Melakukan Observasi kegiatan produksi mulai dari bahan baku, persiapan

persediaan (preparation stock), Produksi (Production Machine) dan

finishing.

b. Melakukan Observasi tentang kondisi lingkungan kerja, Kesehatan dan

keselamatan kerja di bagian proses produksi.

c. Melakukan pengamatan dan pencatatan kegiatan proses produksi

1.2 Tujuan dan Manfaat

Adapun beberapa manfaat dan tujuan dari penelitian dan pembuatan

tugas akhir ini secara khusus, yaitu :

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

3

1. Mengetahui dan Menganalisa faktor kondisi lingkungan kerja di PT

DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA.

2. Mengetahui dan Menganalisa tingkat kesadaran pekerja tentang

kesehatan keselamatan kerja.

3. Pada akhirnya bertujuan untuk meminimasi terjadinya kesalahan-

kesalahan dan kecelakaan dalam bekerja

Sedangkan manfaat dari penulisan skripsi ini secara umum adalah :

1. Bagi perusahaan

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi PT. DASECTA sebagai masukan

hasil evaluasi dan analisa pertimbangan dalam membuat kebijakan-

kebijakan dimasa mendatang.

2. Bagi universitas

Penelitian ini dapat menambah daftar pustaka bagi Universitas Bina

Nusantara khususnya jurusan Teknik Industri.

3. Bagi penulis

Penelitian ini berguna untuk menambah pengalaman dan pengetahuan

serta wawasan berpikir penulis serta mencoba untuk mengaktualisasikan

teori dan ilmu yang didapat selama perkuliahan dengan lingkungan

dunia kerja yang sesungguhnya.

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

4

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

Krisis kertas yang melanda dunia pada tahun 1973 dan 1974

mengakibatkan hambatan-hambatan terhadap kelancaran produksi. Berbagai

sector industri yang menggunakan kertas sebagai bahan baku.

Indonesia sendiri pada masa itu hamper 90% menggantungkan

kebutuhan akan kertasnya pada impor, sehingga krisis kertas tersebut terasa

mengancam KETAHANAN EKONOMI NASIONAL.

Pengalaman tersebut mendorong kami untuk ikut aktif menunjang

KETAHANAN EKONOMI NASIONAL. Khususnya dalam rangka melepaskan

diri dari ketergantungan supply kertas dari produsen luar negeri, dan menuju ke

arah swasebada kertas, bahkan lebih jauh lagi menuju perubahan peta

perdagangan kertas internasional dari kedudukan sebagai negara pengimpor

menjadi pengekspor kertas. Maka pada tahun 1974 kami mendirikan industri

pulp dan kertas terpadu di Bekasi dengan nama PT. KERTAS BEKASI

TEGUH di singkat menjadi PT KBT ( namun sekarang berubah nama menjadi

PT DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA di singkat menjadi PT.

DASECTA ).

Menyadari terbatasnya kemampuan teknologi dan sumber pemodalan

yang kami miliki. Usaha mewujudkan pabrik pulp dan kertas terpadu

dalamskala ekonomis kami lakukan secara bertahap.

Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun

diselesaikan pada tahun 1977.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

5

Tahap kedua sebagai langkah menuju industri pulp dan kertas terpadu,

PT KBT ( namun sekarang berubah nama menjadi PT DAYA SEMPURNA

CELLULOSATAMA di singkat menjadi PT. DASECTA ).membangun rotary

digester untuk mengolah pulp kayu dengan kapasitas 9000 ton per tahun yang

diselesaikan tahun 1978.

Tahap berikutnya adalah penambahan kapasitas produksi kertas

menjadi 84000 ton per tahun dan pengolahan pulp dari kayu (SCP Woodpulp)

menjadi 78000 ton per tahun yang di selesaikan pada tahun 1982.

Untuk mengatasi kemungkinan pencemaran air oleh air limbah

industri pulp kayu, kami membangun Chemical Recovery Plan,. yang selain

mencegah pencemaran air, juga berfungsi sebagai sarana penghemat pemakaian

bahan kimia pemasak pulp yang secara langsung berkaitan dengan penghematan

Devisa Negara. Proyek ini di selesaikan pada bulan April 1983.

Tanpa di sertai jalinan kerjasama yang erat serta dukungan yang

sungguh-sungguh dari karyawan, pemerintah, bank, relasi usaha dan masyarakat

umumnya, tujuan kami mustahil dapat tercapai.

Karenanya, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah ikut mendukung usaha kami secara langsung,

maupun tidak langsung. Mudah-mudahan PT KBT ( namun sekarang berubah

nama menjadi PT DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA di singkat

menjadi PT. DASECTA ) semakin mantap dalam menunaikan tugas dan

kewajibannya sebagai salah satu mata rantai pelaksana pembangunan Negara

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

6

1.6 Proses Produksi

Bahan Baku

Stock Preparation

Paper Machine (PM)

Finishing

Ekspedisi

Boiler

Gambar 1.1 Flow Chart Kegiatan Proses Produksi PT DASECTA

Langkah-langkah:

1. Bahan baku (berupa kertas seperti : kertas semen, box, dll) yang di terima

dari supplier kemudian di simpan di gudang penyimpanan yang kemudian

diproses ke bagian stock preparation.

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

7

2. Di bagian stock preparation, bahan baku (berupa kertas seperti : kertas

semen, box, dll) diproses sehingga menjadi bubur kertas yang kemudian

diproses ke bagian paper machine.

3. Di bagian paper machne, bubur kertas diproses menjadi produk (kertas)

yang di bantu dengan boiler (pengeringan berupa uap agar bubur kertas

menjadi kertas) yang kemudian diproses ke bagian finishing

4. Di bagian finishing yaitu dengan menetapkan ketentuan yang telah di

sepakati oleh konsumen seperti: jenis kertas, ketebalan kertas, berat kertas

dll. yang kemudian diproses ke bagian ekspedisi.

5. Di bagian ekpedisi yang memasarkan / mengirimkan hasil barang jadi ke

pihak konsumen maupun kepihak distributor melalui jalur lokal maupun

ekspor.

1.6.2 Bahan Baku

Gambar 1.2 Flow Chart Kegiatan Bahan Baku PT DASECTA

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

8

Langkah-langkah :

1. Bahan baku (berupa kertas seperti : kertas semen, box, dll)

yang di terima dari supplier yang kemudian melaporkan

kepada Satpam dengan melakukan pencatatan seperti :

jenis bahan baku dan pencatatan waktu masuk dan

keluarnya suplier.

2. Setelah itu, bahan baku di timbang sehingga sesuai dengan

harga yang telah di sepakati dengan supplier.

3. Setelah di timbang, bahan baku kemudian di simpan di

dalam gudang penyimpanan bahan baku.

Keterangan:

a.Supplier adalah Pemasok bahan baku yang akan segera di

produksi, biasanya supplier berasal dari perusahaan ataupun

mandiri.

b.Satpam adalah Satuan Pengamanan yang akan mencatat

kedatangan dan kepulangan Suplier

c.Timbang adalah Alat untuk menimbang bahan

baku,kemudian bahan baku dihargai sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

d.Gudang adalah Tempat bahan baku disimpan yang

kemudian akan diproses

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

9

- Jenis-Jenis Bahan Baku

a. Sack Kraft adalah Potongan/sisiran kertas sack kraft (serat

kuat) pembuat kantung semen dari pabrik

b. Waste Kraft adalah Kupasan kraft Reject atau bekas

bungkus NUKP

c. White Top Kraft adalah Kertas yang lapisan atas berwarna

putih,umumnya HVS

d. Box Press adalah Box Ex pabrik atau pasar yang di press

dengan mesin

e. Box Pabrik terdiri dari :

- Potongan atau sisiran yang berasal dari pabrik karton

- Semua potongan yang salah ukuran atau cetak,yang

belum distick atau diklip

f. Box Pasar terdiri dari :

- Jenis Waste Box bekas pakai (Packing) bahan

- Hasil produk pabrik yang salah cetak atau ukuran yang

telah diklip

g. Duplex Percetakan adalah Kertas Duplex yang berasal dari

pabrik-pabrik atau percetakan yang masih bersih

h. Duplex Pasar adalah Kertas Duplex bekas pembungkus

berasal dari toko/swalayan yang sudah dipakai

i. Kupasan Bobin adalah Jenis Core BS yang sudah dikupas

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

10

j. Chip Board adalah Potongan kertas yang bahannya terdiri

dari Chip Board,umumnya untuk pembungkus/lapisan dalam

suatu yang kualitas rendah

k. Paper Tube adalah Kertas gelondongan yang umumnya

tidak keras,dakam hal ini ukuran panjang diameter tidak

menjadi faktor penting,umumnya bekas gulungan bahan

pakaian/kain

l. Cones adalah Kertas yang berbentuk kerucut atau

gelondongan yang umumnya dipakai menggulung benang

m. Waste Arsip terdiri dari :

- Kertas yang berasal dari kantor-kantor/perusahaan yang

tidak diperlukan lagi,sehingga perlu dilebur

- Semua majalah/buku yang bahannya dari HVS atau

Koran

o. Kantong Semen adalah Kertas Ex kantong semen,kantong

sulfik yang bahannya terdiri dari Sack Kraft

p. Waste Percetakan adalah Semua jenis kertas sisiran yang

terdiri dari : Kertas HVS, Koran, Duplex Percetakan, Chip

Board yang umumnya berasal dari percetakan penerbit

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

11

- Bahan Pembantu

a. Gum Rosin /Serat berbentuk kristal yang berguna untuk

mengikat molekul kertas/bahan baku yang sudah

dihancurkan

b.Caustic Soda Flake berbentuk butiran pasir yang berguna

untuk mengikat molekul kertas/bahan baku yang sudah

dihancurkan

c.Tapioka bentuk tepung yang berguna untuk mengalirkan

kertas yang dicampur denga air sesuai dengan standarisasi

yang berlaku.

d.HCL berbentuk cair yang berguna untuk menurunkan PH

e.Bismarck Brown bentuk cair untuk memberi warna coklat

bila kertas kurang warna coklat

- Klasifikasi jenis penerimaan bahan baku waste paper

I . Waste Box terdiri dari :

Sack Kraft, Waste Kraft, Waste Box Pabrik, Waste Box

Pasar

II . Waste Non Box terdiri dari :

Waste Paper Tube, Waste Chip Board, Waste Iones,

Waste Core BS

III Waste terdiri dari :

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

12

Waste Duplex Percetakan, Waste Duplex Pasar, Waste

Kupasan Bohin, Waste Koran Putih, Waste Kantong

Semen, Waste Percetakan, Waste Arsip.

IV Core baik

Diameter luar = 9 cm ,

Diameter dalam = 7,5 cm

- Klasifikasi jenis penolakan bahan baku waste paper

a. Waste mengandung lilin

b. Waste mengandung cat

c. Waste mengandung aspal

d. Waste mengandung minyak

e. Waste mengandung alumunium foil

f. Waste susah hancur (terlalu keras)

g. Waste lapuk

h. Waste bekas terbakar

i. Waste lapis plastik

j. Fiber sintetis

k.Styrophorm

l. Basah dan kotor melebihi standar

m.Mengandung kertas karbon

n. Kertas minyak

o. Kertas kalkir/kertas gambar

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

13

1.6.3 Stock Preparation

Gambar 1.3 Flow Chart Kegiatan Stock Preparation PT DASECTA

Langkah-langkah:

1. Di bagian Stock Preparation, bahan baku (kertas) kemudian di

proses Hidro Pulper dengan cara menghancurkan menjadi bubur

kertas dan dialirkan di chest.

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

14

2. Setelah di chest, bubur kertas kemudian di alirkan ke High Density

Cleaner (HDC) yang gunanya untuk memilah bubur kertas yang

telah menjadi bubur kertas dari benda-benda lain,seperti: klip,pasir

dll. Kemudian dalirkan ke Screen.

3. Di Screen, bubur kertas kemudian untuk memilah bahan baku yang

telah menjadi bubur kertas dari benda-benda lain seperti

plastik.dari plastic tersebut kemudian dialirkan ke Johnson Screen.

4. Setelah melewati tahapan Screen, bubur kertas kemudian dialirkan

ke chest dan setelah melewati chest, bubur kertas di alirkan ke

Sand filter.

5. Di sand filter,bubur kertas dikentalkan sesuai standar yang

berlaku. Air sisa penyaringan sand filter kemudian dalirkan ke row

water yang kemudian bermuara ke Hidro Pulper.

6. Setelah melewati tahapan sand filter, bubur kertas kemudian

dialirkan ke chest dan setelah melewati chest, bubur kertas di

alirkan ke Triconic.

7. Di Triconic, bubur kertas dikentalkan dihancurkan sesuai standar

yang berlaku yang kemudian dialirkan ke chest.

8. Setelah melewati tahapan Triconic, bubur kertas kemudian

dialirkan ke Making chest dan kemudian dialirkan ke paper

machine.

Keterangan:

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

15

a. Hidro Pulper adalah Alat untuk menghancurkan bahan baku/kertas

menjadi bubur kertas.Namun,masih terdapat plastik,klip dll

b. Chest adalah Wadah/tempat menampung bubur kertas

c. High Density Cleaner (HDC) adalah Alat untuk memilah bahan

baku yang telah menjadi bubur kertas dari benda-benda lain,seperti:

klip,pasir dll

d. Screen adalah Alat untuk memilah bahan baku yang telah menjadi

bubur kertas dari benda-benda lain seperti Plastik

e. Johnson Screen adalah Alat untuk pembuangan plastik ke

penampungan akhir

f. Sand Filter adalah Alat mengentalkan bubur kertas sesuai standar

yang berlaku

g. Triconic adalah Alat untuk menghancurkan bubur kertas sesuai

standar yang berlaku

h. Making Chest adalah Wadah atau tempat menamoung bubur

kertas/pulp dengan mencampurkan bahan pembantu kimia seperti: Size

Press => campuran Gum Rosin dengan Caustic Soda Flake

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

16

1.6.4 Paper Machine

Gambar 1.4 Flow Chart Kegiatan Paper Machine PT DASECTA

Lamgkah-langkah:

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

17

1. Di bagian paper machine, bahan baku (kertas) kemudian di proses

Stuck Box dengan cara ditampung aliran bubur kertas/pulp ke

tempat pompa yang sesuai dengan standar yang berlaku dan

dialirkan di LC I dengan cara memilah/pemisahan berat/ringan dari

bubur kertas tersebut seperti: klip,pasir dll. Kemudian dalirkan ke

LC II dan di teruskan ke Silopit.

2. Setelah di LC I, bubur kertas kemudian di alirkan ke Pressure

Screen yang gunanya untuk untuk memilah/pemisahan bubur

kertas/pulp dari halus dan kasar (berupa plastik-plastik).Kemudian

dalirkan ke Jhonson Screen dan di teruskan ke Silopit.

3. Setelah melewati tahapan Pressure Screen, bubur kertas kemudian

dialirkan ke HB dan kemudian melewati Fail Box, Section Box,

Section Couch.

4. Setelah melewati tahapan Section Couch, bubur kertas kemudian

dialirkan ke Lumb Breaker dan kemudiandi alirkan ke Section

Press yang berguna untuk menyerap kadar air yang ada di bubur

kertas dan juga untuk menguatkan sheet atau lembaran denga cara

di vacum dan di press

9. Setelah melewati tahapan Section Press, bubur kertas kemudian

dialirkan ke Dryer sehingga menjadi lembaran kertas dan

kemudian dialirkan ke Pope Rell yang berguna untuk menggulung

sheet/lembaran kertas.

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

18

Keterangan

a.Chest : Wadah untuk menampung bubur kertas

b.Stuck Box: Wadah/alat untuk menampung aliran bubur kertas/pulp

ke tempat pompa yang sesuai dengan standar yang berlaku

c.Pump/Pompa : Alat untuk mengalirkan dengan cara di pompa

menuju LC (Centry Cleaner)

d.LC (Centry Cleaner) : Alat untuk memilah/pemisahan berat/ringan

dari bubur kertas tersebut

e.Silopit : Alat untuk mengatur kestabilan bubur kertas/pulp sesuai

standar yang berlaku

f.Pressure Screen : Alat untuk memilah/pemisahan bubur kertas/pulp

dari halus dan kasar (berupa plastik-plastik)

g.Jhonson Screen : Alat untuk menampung material yang kasar

(plastik) menuju ke pembuangan akhir atau ke Silopit

h.Head Box : Wadah untuk menampung bubur kertas yang akan segera

di Produksi

i. Wire : Alat untuk mengalirkan bubur kertas

j.Fail Box : Alat untuk menyerap kadar air yang ada di bubur kertas

dengan cara memanfaatkan gaya gravitasi

k. Section Box : Alat untuk menyerap kadar air yang ada di bubur

kertas di vacum/di sedot

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

19

l. Section Couch : Alat yang berbentuk roll yang berguna untuk

menyerap kadar air yang ada di bubur kertas dengan cara di vacum /di

sedot sesuai dengan standar yang berlaku

m. Lumb Breaker : Alat yang berbentuk roll yang berguna untuk

menguatkan molekul-molekul yang ada di bubur kertas dan juga untuk

meningkatkan kualitas dengan cara di press

n.Section Press : Alat yang berbentuk roll yang berguna untuk

menyerap kadar air yang ada di bubur kertas dan juga untuk

menguatkan sheet atau lembaran denga cara di vacum dan di press

o.Dryer : Alat yang berbentuk roll yang berguna untuk mengeringkan

sheet/lembaran sesuai dengan standar yang berlaku

p.Pope Rell: Alat yang berbentuk roll yang berguna untuk

menggulung sheet/lembaran

1.6.5 Finishing

Setelah produk sudah jadi, maka di lakukan finishing yaitu

dengan menetapkan ketentuan yang telah di sepakati oleh konsumen

seperti: jenis kertas, ketebalan kertas, berat kertas dll.

1.6.6 Ekspedisi

Suatu tim yang memasarkan / mengirimkan hasil barang jadi

ke pihak konsumen maupun kepihak distributor melalui jalur lokal

maupun ekspor.

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

20

1.7 Struktur Organisasi

Suatu organisasi adalah himpunan para individu – individu yang saling

bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Organisasi yang baik

seharusnya cenderung untuk mengurangi banyaknya masalah manajemen

yang timbul, mengurangi ketegangan dan perselisihan dalam organisasi,

meningkatkan kerja regu menjadi lebih efektif dan menekan biaya operasi

menjadi minimum.

Struktur organisasi PT. DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA

adalah struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi ini menyatukan

orang-orang yang menjalankan pekerjaan yang sama atau saling berhubungan

dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi fungsional akan memudahkan

koordinasi diantara para anggota organisasi melihat bagaimana organisasi

disusun dan dapat melihat tugas-tugas mereka secara jelas. Struktur organisasi

perusahaan dapat dilihat sebagai berikut:

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

21

STRUKTUR ORGANISASI PT DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA

INSPEKTORAT

DIREKTUR UTAMA

SEKRETARIS

DIREKTURKEU. & ADM

DIREKTURPROTEK

DIREKTURKOMERSIAL

STAFF DIREKTURBIDANG QC

WAKIL DIREKTURPROTEK

MGR.KEUANGAN

MGR.AKUNTANSI

MGR.PRODUKSI

MGR.TEKNIK

MGR.PENJUALAN

MGR.PEMB. BBL.

MGR.PEMB. SP.

MGR.SDM /U/LING

ASS. MGR.KEUANGAN

SPV.KEUANGAN

SPV.AKUNTANSI

SPV.PPIC / R & D

SPVTEK & MTC

SPV.PENJUALAN

SPV.PEMB. BBL

SPV.SDM

SPV.AUDIT

SPV.PAJAK

SPV.EDP

SPV.Gd. TEKNIK

SPV. STOCK PREP.

SPV.PM / FIN

SPV.BOIL. WT. PAL

SPV.LOGISTIK

SPV.LIST & INSTR

SPV.ENGINEERING

SPV.H.JADI & EXP

SPV.UMUM

SPV.KEAMANAN & K3

SPV.LINGKUNGAN

Gambar 1.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

22

Bentuk Struktur organisasi PT. DAYA SEMPURNA

CELLULOSATAMA adalah bentuk fungsional. Hal tersebut dilihat

dari adanya spesialisasi fungsional yang bertanggung jawab dalam

struktur organisasi perusahaan seperti bagian PPIC, Engineering,

Produksi, dll. Dalam struktur organisasi terutama menjelaskan tentang:

1. Fungsi – fungsi yang ada dari suatu perusahaan

2. Tingkatan – tingkatan manajemen dalam perusahaan

3. Memperlancar kerjasama antar fungsi

4. Memudahkan untuk melakukan kontrol

Dengan adanya struktur organisasi ini diharapkan adanya suatu

kejelasan dari setiap bagian dan bagaimana melaksanakan pekerjaan,

mengatur hubungan antar pegawai.

1. Direktur

Pemimpin ataupun pemilik yang diorientasikan sebagai

pemutus kebijaksanaan dan pemegang kendali utama yang

berhubungan dengan kelangsungan hidup perusahaan komanditer

tersebut.

Direktur mempunyai tugas dan wewenang untuk kemajuan PT.

DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA yaitu :

1. Membuat Kebijakan Mutu Tahunan Perusahaan.

2. Membuat tujuan Mutu Tahunan Perusahaan.

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

23

3. Melakukan Kajian Bulanan terhadap pencapaian tujuan

mutu.

4. Melakukan Kajian hasil audit internal produk, proses dan

audit internal eksternal sistem manajemen mutu.

5. Melakukan Kajian sember daya.

2. Inspektorat

Bertugas membantu tugas-tugas utama yang dipercayakan dari

pemilik perusahaan untuk menjalankan perusahaan dengan baik.

Yang menjalankan operasional perusahaan keseluruhan.

Inspektorat mempunyai tugas dan wewenang untuk kemajuan PT.

DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA yaitu :

1. Bertanggung jawab terhadap aktivitas dan hasil kerja di

depatemen.

2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Manager

Meeting.

3. Bertanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawan.

4. Bertanggung jawab terhadap keselamatan pegawai dan

aset perusahaan.

5. Menjalin kerja sama yang baik antara perusahaan.

6. Bertanggung jawab terhadap tugas admninistrasi umum.

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

24

7. Bertanggung jawab terhadap pelayanan kebutuhan

karyawan dalam bekerja.

8. Bertanggung jawab terhadap kebutuhan sarana dan

prasarana

Wewenang :

1. Menetapkan kebijakan departemen dalam ketertiban dan

keamanan perusahaan.

2. Menetapkan kebijakan perusahan dalam kerja sama

dalam group tentang masalah – masalah umum &

kepersonaliaan.

3. Berwenang terhadap kedisiplinan pegawai.

4. Menentukan kebutuhan sarana pendukung administrasi .

5. Menetapkan dan menyetujui pelayanan kebutuhan

karyawan didalam pekerjaan.

6. Menentukan dan mengontrol kebutuhan sarana dan

prasarana.

3. Sekretaris

Bertugas untuk merencanakan dan mengatur jadwal setiap

pertemuan. Adapun tugas – tugasnya adalah sebagai berikut:

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

25

1. Bertanggung jawab terhadap setiap jadwal pertemuan /

rapat dengan direksi.

2. Bertanggung jawab terhadap pencatatan administrasi

perusahaan.

3. Bertanggung jawab terhadap setiap tamu yang ingin

bertemu dengan direksi

4. Manager Keuangan dan administrasi

Bertugas untuk merencanakan dan mengatur dari perencanaan

keuangan dan administrasi. Adapun tugas – tugasnya adalah

sebagai berikut:

3. Bertanggung jawab terhadap keuangan dan administrasi

perusahaan.

4. Bertanggung jawab terhadap kebutuhan keuangan dan

administrasi dipabrik.

5. Bertanggung jawab terhadap audit keuangan setiap

pelaksanaan tugas dan pengawasan produksi di pabrik.

Wewenang :

1. Berwenang terhadap menetapkan hal – hal yang berkaitan

dengan keuangan dan administrasi perusahaan

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

26

5. Manager Produksi

Bertugas untuk mengatur staffnya dalam menjalankan proses

produksi sesuai dengan tugas yang telah ditentukan. Berikut tugas

– tugasnya secara lebih detail:

1. Perencanaan dan pengendalian semua aspek manajemen

produksi untuk menjamin kelancaran out put produksi

sesuai jadwal.

2. Menjamin mutu produksi.

3. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan standardisasi

yang telah ditetapkan.

Wewenang :

1. Mengontrol produktivitas produksi.

2. Mengontrol Kualitas produksi.

3. Mengontrol biaya pemakaian sub material.

4. Mengontrol Keselamatan.

6. Manager Pemasaran / Komersial

Bertugas untuk memasarkan produk yang telah diproduksi

kepada konsumen. Bisa juga bertugas untuk mencari perusahaan

yang ingin bekerjasama. Adapun tugas – tugasnya secara terperinci

adalah sebagai berikut:

Page 27: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

27

1. Bertanggung jawab dalam mengukur dan mengontrol

pembelian baik pasar domestik maupun luar negeri.

2. Bertanggung jawab dalam pembelian sub material dan

peralatan dari pemasok / agen dalam negeri.

3. Bertanggung jawab dan mengontrol pembelian bahan baku.

4. Melakukan kontrol pelaporan penjualan dan pembelian.

5. Bertanggung jawab pada pengadaan Local Part / lokasi

baru.

6. Kontrol Stock.

Wewenang :

1. Melakukan seleksi vendor dan memutuskan serta negosiasi

harga.

2. Melakukan evaluasi harga supplier, pembayaran supplier

derta penerbitan purchase order.

3. Melakukan verifikasi harga bahan baku dan memonitoring

stock level daribahan baku.

4. Memberikan rekomendasi mengenai kondisi stock dan

rencana order bahan baku.

7. Manager Personalia / SDM

Bertugas untuk mengatur SDM yang ada, mengatur keuangan

pada perusahaan (misal, gaji karyawan), dan bertanggung jawab

terhadap aktivitas dan hasil kerja di departemen HRD.

Page 28: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

28

Adapun tugas – tugasnya secara terperinci adalah sebagai

berikut:

1. Bertugas untuk mengatur SDM yang ada, serta mengatur

keuangan pada perusahaan (misal, gaji karyawan).

2. Bertanggung jawab terhadap aktivitas dan hasil kerja di

departemen HRD.

3. Bertanggung jawab terhadap hubungan industrial .

4. Bertanggung jawab terhadap pengadaan dan

pengembangan karyawan.

5. Bertanggung jawab terhadap peningkatan keterampilan

dan pengetahuan karyawan.

6. Bertanggung jawab terhadap kedisiplinan karyawan

7. Menjalin kerja sama yang baik antar perusahaan.

Wewenang :

1. Meningkatkan produktifitas.

2. Mengoptimalkan SDM.

3. Meminimumkan distribusi biaya produksi.

4. Melaksanakan perbaikan sistem produksi yang efisien.

5. Menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja.

6. Menjaga iklim kerja yang berkaitan dengan karyawan

produksi.

Page 29: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

29

7. Menetapkan kebijakan bagi depatemen HRD.

8. Menetapkan langkah-langkah pengetahuan dan

keterampilan karyawan.

9. Berwenang terhadap penegakan disiplin karyawan.

8. Kepala Seksi

Kepala seksi ini ditugaskan membantu setiap manager yang

mengepalai departemen masing-masing dalam menjalankan

tugasnya.

9. Kepala Unit

Membantu kepala seksi dalam mengatur dan menjalankan

tugasnya dari masing-masing departemen. Kepala unit ini dapat

dikatakan juga sebagai supervisor yang ditugaskan mengawasi

beberapa orang dalam satu departemen.

1.5.4 Tata Letak Pabrik

Berdasarkan tipe layoutnya, tata letak di PT. DAYA

SEMPURNA CELLULOSATAMA adalah tipe proses layout, dimana

mesin, peralatan dan fasilitas produksi disusun sesuai dengan urutan

proses atau operasinya sehingga membentuk suatu lini produksi.

Dan PT. DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA dalam

kegiatan proses produksinya mempergunakan sistem continuous

process dengan alasan sebagai berikut :

Page 30: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab1/2008-2-00531-TI bab 1.pdf · Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun ... harga yang telah

30

• Produk yang dihasilkan dalam jumlah/volume besar dan memiliki

sedikit variasi didalamnya serta sudah memiliki suatu standard.

• Proses produksi menggunakan sistem atau cara penyusunan

peralatan dan fasilitas berdasarkan urutan pengerjaan dari produk

yang dihasilkan yang sering disebut proses layout.

• Mesin-mesin yang dgunakan didalam proses produksi seperti ini

adalah mesin-mesin yang bersifat khusus untuk menghasilkan

suatu produk atau yang biasa dikenal dengan istilah Special

Purpose Machine.

• Kerusakan yang terjadi pada salah satu mesin yang digunakan

pada proses produksi tidak akan membuat seluruh proses terhenti.

Dengan tata letak jenis ini maka pengawasan mesin-mesin

lebih mudah karena rute dari bahan-bahan telah fixed dan dapat

disederhanakan.