Upload
yussy-villia-ryang
View
216
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
paper
Citation preview
BAB 1
PENDAHULUAN
Ensefalitis adalah peradangan pada parenkim otak dan biasanya diasosiasikan dengan
penyakit meningitis. Agen penyakit yang potensial menyebabkan Ensefalitis sangatlah bervariasi
dan masing-masing menunjukkan gejala dan manifestasi yang berbeda, contohnya virus rabies
menyebabkan gejala infeksi dan manifestasi pada sistem saraf pusat yang berat sedangkan gejala
sedikit kurang pada infeksi yang disebabkan virus herpes simpleks atau varicella zooster.1
Luasnya daerah parenkim otak yang terkena infeksi dan Manfestasi yang muncul pada
penyakit Ensefalitis tidak hanya tergantung pada patogen penyebab infeksi, tetapi juga kondisi
pertahanan tubuh si host dan faktor lingkungan juga berperan penting. Beberapa agen infeksi
yang penting dan banyak menyebabkan ensefalitis adalah virus herpes simpleks 1 (HSV-1), virus
varicella zoster (VZV), enterovirus, virus Epstein-Barr (EBV), Tickborne (TBE), human
herpesvirus 6 (HHV-6), virus rabies, West Nile Virus (WNV), dan virus HIV (Human
immunodeficiency virus).1
Onset Ensefalitis terjadi secara akut, dan progresif, sehingga penderita ensefalitis, yang
pada awalnya sehat, tiba-tiba menjadi tidak sadar. Ditambah lagi, bahkan praktisi yang
berpengalaman sekalipun sering tidak yakin mengenai penyebab, terapi yang sesuai, maupun
prognosis dari pasien Ensefalitis.2
Angka kematian untuk Ensefalitis sendiri masih tinggi, berkisar antara 35-50%. Penderita
yang hidup 20-40% mengalami komplikasi atau gejala sisa yang melibatkan sistem saraf pusat
yang dapat mengenai kecerdasan, motoris, psikiatrik, epilepsi, penglihatan atau pendengaran.
Disamping itu belum ada pengobatan yang spesifik untuk ensefalitis. Pengobatan yang dilakukan
1
2
selama ini bersifat nonspesifik dan empiris yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan
serta menopang setiap sistem organ yang terserang.3