119
ASUHAN KEBIDANA TAHUN P 2 A 1 POST SALURAN A Diajukan PROGRA SEKOLAH AN IBU NIFAS PATOLOGI PADA T PARTUM HARI KE-3 DENGAN B AIR SUSU IBU DI BPS SIYAMTINI KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH n untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Ak Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : Rika Safitri NIM B13083 AM STUDI DIPLOMA III KEBIDA H TINGGI ILMU KESEHATAN KU HUSADASURAKARTA 2016 Ny. S UMUR 26 BENDUNGAN INGSIH khir ANAN USUMA

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS

TAHUN P2A1 POST PARTUM HARI KE

SALURAN AIR SUSU IBU DI BPS SIYAMTININGSIH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny.

POST PARTUM HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN

SALURAN AIR SUSU IBU DI BPS SIYAMTININGSIH

KARANGANYAR

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Rika Safitri

NIM B13083

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA

HUSADASURAKARTA

2016

PADA Ny. S UMUR 26

BENDUNGAN

SALURAN AIR SUSU IBU DI BPS SIYAMTININGSIH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang
Page 3: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang
Page 4: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Nifas Patologi pada Ny. S umur 26

tahun P2A0 denganBendungan Saluran Air Susu Ibu di BPS Siyamtiningsih

Karanganyar”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk tugas akhir

sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Siti Nurjanah, SST., M.Keb selaku Ketua Program Studi D III

Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ernawati, SST., M.Kes selaku Dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu Siyamtiningsih, Amd.Keb yang telah memberikan izin penggunaan

lahan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Seluruh dosen dan staff Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma

Husada atas segala bantuan yang diberikan.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu saran sangat penulis harapkan demi kemajuan

penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua

pihak.

Surakarta, Juni 2016

Penulis

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

iv

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016

Rika Safitri

B13083

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26

TAHUN P2A1 POST PARTUM HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN

SALURAN AIR SUSU IBU DI BPS SIYAMTININGSIH

KARANGANYAR

x + 109 halaman + 16 lampiran

INTISARI

Latar Belakang : Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2012 pada bulan Oktober menunjukan peningkatan dari 228 per 100.000 kelahiran

hidup menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian maternal sebesar

57,93% terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 24,74% dan pada

waktu persalinan sebesar 17,33%. Sementara berdasarkan kelompok umur,

kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia produktif (20-34 tahun)

sebesar 66,96%, kemudian pada kelompok umur ≥35 tahun sebesar 26,67% dan

pada kelompok umur ≤20 tahun sebesar 6,37%. Berdasarkan studi pendahuluan

yang dilakukan di BPS Siyamtiningsih Karanganyar pada tanggal 5 November

2015, diperoleh diperoleh data bulan Oktober 2014 – Oktober 2015, ibu nifas

sebanyak 312 ibu nifas, dimana 270 ibu nifas (86,54%) tanpa komplikasi dan 42

ibu nifas (13,46%) dengan komplikasi, yaitu 25 ibu nifas (59,52%) dengan

bendungan saluran ASI, 10 ibu nifas (23,81%) dengan mastitis, 7 ibu nifas

(16,67%) dengan hipertensi.

Tujuan Studi Kasus :Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan

bendungan saluran ASI dengan menggunakan pendekatan 7 langkah Varney

menurut Hellen Varney.

Metodologi Penelitian :Jenis studi kasus yang digunakan pada pengambilan data

ini yaitu deskriptif yang berlokasi di BPS Siyamtiningsih Karanganyar dengan

menggunakan format asuhan kebidanan 7 langkah Varney dengan pengumpulan

data menggunakan data primer dan data sekunder.

Hasil Studi Kasus : Setelah dilaksanakan Asuhan Kebidanan selama 3 hari

keadaan umum ibu membaik, bengkak di payudara ibu sudah berkurang, payudara

sudah tidak keras dan rasa nyeri berkurang serta ibu sudah kembali menyusui

bayinya dengan lancar.

Kesimpulan : Setelah dilakukan pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial,

tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada ibu nifas dengan

bendungan saluran ASI serta tidak ada kesenjangan antara teori dan pelaksanaan

Studi Kasus selama tiga hari pasien sudah dalam keadaan membaik.

Kata Kunci : Asuhan kebidanan, ibu nifas, bendungan saluran air susu ibu

Kepustakaan : 15 litelatur (tahun 2008 s/d 2015)

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

v

MOTTO

1. Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan (QS. Al

Insyiroh : 6)

2. Jangan membenarkan kebiasaan, tapi biasakanlah kebenaran (penulis)

3. Jadilah diri sendiri dan jangan menjadi oranglain walaupun dia terlihat lebih

baik dari kita

4. Jangan menunda-nunda untuk melakukan suatu pekerjaan karena tidak ada

yang tahu apakah kita dapat bertemu hari esok atau tidak

5. Apa yang telah berlalu, sudah berlalu dan apa yang telah pergi tidak akan

kembali. Oleh karena itu jangan pikirkan apa yang telah berlalu, karena

sesungguhnya ia telah pergi dan tidak akan kembali (Kahlil Gibran)

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan :

1. Ibu dan bapak tercinta terima kasih atas doa restunya dan cinta kasih selama

ini. Yang telah mendidik, merawat dan menjaga anak-anak kalian dengan

sepenuh hati.

2. Adik-adikku tercinta yang selalu memberikan semangat dalam suka maupun

duka.

3. Teman-teman yang telah berpartisipasi dalam pembuatan karya tulis ilmiah

ini.

4. Almamater tercinta.

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

vi

CURICULUM VITAE

Nama : Rika Safitri

Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar/ 15 Februari 1995

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Mojorejo Rt. 05 Rw. 06, Plesungan, Gondsngrejo,

Karanganyar

Riwayat Pendidikan

1. SD N 01 Plesungan, Karanganyar Lulus Tahun 2007

2. SMP N 18 Surakarta Lulus Tahun 2010

3. SMK N 6 Surakarta Lulus Tahun 2013

4. D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan Tahun 2013

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

INTISARI ....................................................................................................... v

CURICULUM VITAE ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 5

E. Keaslian Studi Kasus ............................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis ............................................................................. 8

1. Nifas Normal .................................................................... 9

2. Bendungan Saluran Air Susu Ibu (ASI) ........................... 38

B. Teori Manajemen Kebidanan .................................................. 44

C. Landasan Hukum .................................................................... 63

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus ..................................................................... 64

B. Lokasi Studi Kasus .................................................................. 64

C. Subyek Studi Kasus ................................................................. 65

D. Waktu Studi Kasus .................................................................. 65

E. Instrumen Studi Kasus ............................................................ 65

F. Tehnik Pengumpulan Data ...................................................... 65

G. Alat-alat yang dibutuhkan ....................................................... 69

H. Jadwal Penelitian .................................................................... 70

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

viii

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus................................................................... ..... 71

B. Pembahasan...................................................................... ....... 96

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................... ........... 104

C. Saran................................................................... ..................... 108

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Kasus

Lampiran 3. Surat Balasan Studi Kasus

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Menggunakan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Menggunakan Lahan

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Menjadi Pasien

Lampiran 7. Surat Persetujuan Pasien (Inform Consent)

Lampiran 8. Lembar Observasi

Lampiran 9. SAP Breast Care

Lampiran 10. SAP Cara Menyusui Yang Baik dan Benar

Lampiran 11. SAP ASI Eklusif

Lampiran 12. SAP Perawatan Bayi Sehari-hari SAP

Lampiran 13. Tanda Bahaya Masa Nifas

Lampiran 14. SAP Macam-macam Alat Kontrasepsi

Lampiran 15. Dokumentasi Studi Kasus

Lampiran 16. Lembar Konsultasi

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu

selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran,

tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan

prenatal dan obstetri (Dinkes Jateng, 2012).

Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan

kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat

waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan

mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat

mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Selain itu penyebab kematian

juga tidak terlepas dari kondisi ibu itu sendiri dan merupakan salah satu

kriteria 4 “terlalu”, yaitu terlalu tua pada saat melahirkan (> 35 tahun), terlalu

muda pada saat melahirkan (<20 tahun), terlalu banyak anak (> 4 anak),

terlalu rapat jarak kelahiran/paritas (<2 tahun) (Dinkes Jateng, 2012).

AKI merupakan indikator utama derajat kesehatan masyarakat dan

ditetapkan sebagai salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs).

AKI Indonesia diperkirakan tidak akan dapat mencapai target MDGs yang

ditetapkan, yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015

(Dinkes, 2012).

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

2

Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 pada

bulan Oktober menunjukan peningkatan dari 228 per 100.000 kelahiran hidup

menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes, 2012).

AKI Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari

kabupaten/kota sebesar 116,34 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami

peningkatan dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01 per

100.000 kelahiran hidup (Dinkes Jateng, 2012).

Kematian maternal sebesar 57,93% terjadi pada waktu nifas, pada waktu

hamil sebesar 24,74% dan pada waktu persalinan sebesar 17,33%. Sementara

berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah

pada usia produktif (20-34 tahun) sebesar 66,96%, kemudian pada kelompok

umur ≥35 tahun sebesar 26,67% dan pada kelompok umur ≤20 tahun sebesar

6,37% (Dinkes Jateng, 2012).

Pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terjadi komplikasi akibat

bendungan ASI maka dibutuhkan peran bidan yang antara lain

mempersiapkan ibu pada masa antenatal dengan melakukan pemeriksaan

payudara dan perawatan payudara, memberiakan informasi tentang laktasi dan

memberikan motivasi ibu untuk menyusui pada masa nifas dan bidan harus

bisa mengatasi masalah yang sering terjadi yaitu kelainan bentuk putting susu,

putting susu lecet (Perinasia, 2010).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Siyamtiningsih

Karanganyar pada tanggal 5 November 2015, diperoleh diperoleh data bulan

Oktober 2014 – Oktober 2015, ibu nifas sebanyak 312 ibu nifas, dimana 270

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

3

ibu nifas (86,54%) tanpa komplikasi dan 42 ibu nifas (13,46%) dengan

komplikasi, yaitu 25 ibu nifas (59,52%) dengan bendungan saluran ASI, 10

ibu nifas (23,81%) dengan mastitis, 7 ibu nifas (16,67%) dengan hipertensi.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengambil

judul “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Pada Ny. S Umur 26 Tahun P3A1 Post

Partum Hari Ke-3 dengan Bendungan Saluran Air Susu Ibu di BPS

Siyamtiningsih Karanganyar tahun 2016”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah dapat dirumuskan

“Bagaimanakah penatalaksanaan asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny. Sumur

26 tahun P2A1 Post Partum Hari ke-3 dengan Bendungan Saluran Air Susu Ibu

Di BPS Siyamtiningsih Karanganyar?”.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Melaksanakan atau melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas

dengan bendungan ASI sesuai manajemen kebidanan yang diaplikasikan

dalam asuhan kebidanan menurut 7 langkah Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

4

1) Melaksanakan pengkajian secara lengkap pada ibu nifas Ny. S

umur 26 tahun P2A1 Post Partum Hari Ke-3 dengan bendungan

saluran ASI di BPS Siyamtiningsih Karanganyar.

2) Menginterprestasikan data dengan merumuskan diagnosa

kebidanan, masalah dan kebutuhan pada ibu nifas Ny. S umur 26

tahun P2A1 Post Partum Hari Ke-3 dengan bendungan saluran

ASI di BPS Siyamtiningsih Karanganyar.

3) Mengidentifikasi data serta merumuskan diagnosa atau masalah

potensial pada ibu nifas Ny. S umur 26 tahun P2A1 Post Partum

Hari Ke-3 dengan bendungan saluran ASI di BPS Siyamtiningsih

Karanganyar.

4) Mengantisipasi penanganan atas tindakan pada ibu nifas Ny. S

umur 26 tahun P2A1 Post Partum Hari Ke-3 dengan bendungan

saluran ASI di BPS Siyamtiningsih Karanganyar.

5) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. S umur

26 tahun P2A1 Post Partum Hari Ke-3 dengan bendungan saluran

ASI di BPS Siyamtiningsih Karanganyar.

6) Melaksanakan perencanaan secara efisien dan aman pada ibu

nifas Ny. S umur 26 tahun P2A1 Post Partum Hari Ke-3 dengan

bendungan saluran ASI di BPS Siyamtiningsih Karanganyar.

7) Melakukan evaluasi pada penatalaksanaan asuhan kebidanan

pada ibu nifas Ny. S umur 26 tahun P2A1 Post Partum Hari Ke-3

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

5

dengan bendungan saluran ASI di BPS Siyamtiningsih

Karanganyar.

b. Penulis mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus nyata

dilapangan termasuk faktor pendukung dan penghambat.

c. Penulis mampu memberikan alternative pemecahan masalah pada

Ny. S umur 26 tahun P2A1 Post Partum Hari Ke-3 dengan bendungan

saluran air susu ibu.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Peneliti

Dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan khususnya dalam

bidang pelayanan kebidanan pada ibu nifas dengan bendungan saluran air

susu ibu.

2. Bagi Profesi

Dapat memeberikan masukan kepada tenaga kesehatan lainnya dalam

melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan bendungan

saluran air susu ibu.

3. Bagi Institusi

a. BPS Siyamtiningsih Karanganyar

Untuk memberikan masukan bagi BPS dalam penyusunan kebijakan

program pelayanan kebidanan serta sebagai acuan dalam upaya

meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan khususnya pada ibu

nifas dengan bendungan saluran ASI.

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

6

b. Bagi Pendidikan

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan kebidanan dan sebagai

referensi mengenai asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan

bendungan saluran air susu ibu.

E. Keaslian Studi Kasus

Keaslian laporan kasus tentang ibu nifas dengan bendungan saluran air susu

ibu dengan penerangan manajemen menurut tujuh langkahVarney sudah

pernah dilakukan oleh :

1. Utami Dewi (2012), dengan judul ”Asuhan Kebidanan Pada Ny. D P1 A0

Dengan Bendungan Air Susu Ibu (ASI) Di RB Margo Waluyo Surakarta”.

Bendungan saluran ASI terjadi karena ibu menyusui yang salah posisi dan

tidak menyusui dengan sempurna. Asuhan yang dilakukan adalah

memberikan terapi antalgin 500 mg per oral 3x1, perawatan payudara dan

menyusui bayi dengan baik dan benar. Hasilnya setelah 3 hari masalah

dapat teratasi, kecemasan ibu tidak ada, panas ibu turun, rasa nyeri dan

bengkak hilang, laktasi menjadi lancar, ibu dapat menyusui bayinya

dengan lancar dan bendungan saluran ASI sudah teratasi.

2. Anjarwati (2011), dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Pada Ny.U

P1 A0 Dengan Bendungan Saluran Air Susu Ibu (ASI) Di BPS Ary

Setyoningsih Sragen”. Bendungan saluran ASI terjadi karena ibu

menyusui yang salah posisi dan tidak menyusui dengan sempurna.

Asuhan yang dilakukan perawatan payudara, menganjurkan ibu untuk

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

7

terus menyusui bayi pada kedua payudara secara bergantian,

menganjurkan ibu untuk memakai BH yang menopang payudara,

menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yaitu bagi ibu

menyusui, memberikan obat analgetik, memberikan penyuluhan tehnik

menyusui yang benar, gizi ibu nifas, ASI ekslusif dan penyuluhan tentang

bendungan ASI. Hasilnya selama 4 hari ibu merasa senang, payudara

lunak, puting susu sudah tidak lecet, ASI keluar lancar dan ibu mau

menyusui bayinya sesering mungkin tanpa ada jadwal.

Perbedaan dengan kasus penulis sebagai berikut :Subyek kasus, tempat

pengambilan kasus, waktu pengambilan kasus, dan pelaksanaan yang

dilakukan. Dalam kasus Utami Dewi (2012) asuhan yang diberikan adalah

pemberian terapi antalgin 3x1 500mg sedangkan dalam kasus penulis

tidak dilakukan, dan dalam kasus Anjarwati (2011) perbedaannya pada

asuhan kebidanan diberikan terapi analgetik sedangkan dalam kasus

penulis tidak dilakukan dan lama pelaksaan pemberian asuhan selama 4

hari sedangkan dalam kasus penulis 3 hari. Dan persamaan dengan kasus

penulis sebagai berikut : judul kasus yang diambil sama yaitu mengenai

bendungan ASI, penyebab terjadinya bendungan saluran ASI sama-sama

karena salah posisi menyusui dan tidak menyusui dengan sempurna,

asuhan yang diberikan sama berupa breast care, penyuluhan tehnik

menyusui yang baik dan benar, KIE ASI ekslusif dan penyuluhan tentang

bendungan ASI. Dan hasil akhir yang didapatkan sama yaitu ibu merasa

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

8

senang, bendungan saluran ASI teratasi, ASI keluar lancer dan ibu mau

menyusui bayinya sesering mungkin tanpa di jadwal.

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Masa Nifas

a. Pengertian

1) Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan

berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan

sebelum hamil. Masa nifas atau puerperiumdimulai sejak 2 jam

setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari)

setelah itu. Dalam bahasa Latin, waktu mulai tertentu setelah

melahirkan anak ini disebut Puerperiumyaitu dari kata Pueryang

artinya bayi dan Parous melahirkan. Jadi, puerperium berarti

masa setelah melahirkan bayi (Dewi, 2011).

2) Masa nifas (puerperium) adalah masa sesudah persalinan dan

kelahiran bayi,plasenta,serta selaput yang diperlukan untuk

memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil

dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009).

3) Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah partus selesai

sampai pulihnya kembali alat-alat kandungan seperti sebelum

hamil. Lamanya masa nifas ini yaitu kira-kira 6-8 minggu

(Abidin, 2011).

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

10

b. Tahapan masa nifas

Menurut Anggraini (2010), tahapan masa nifas dibagi dalam tiga

periode yaitu :

1) Puerperium Dini (0-24 jam post partum)

Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan

berjalan-jalan, dalam agama islam telah dianggap bersih dan

boleh bekerja setelah 40 hari.

2) Puerperium Intermedial (1-7 hari)

Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genital yang lamanya 6-8

minggu.

3) Remote puerperium(1-6 minggu)

Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna

terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai

komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-

minggu, berbulan-bulan, atau tahunan.

c. Perubahan-perubahan pada masa nifas

Menurut Astutik (2015), perubahan-perubahan pada masa nifas

meliputi :

1) Perubahan Sistem Reproduksi

a) Uterus

Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi)

sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil.

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

11

Pada uterus selain terjadi involusi juga terjadi proses

autolysis yaitu pencernaan komponen-komponen sel oleh

hidrolase endogen yang dilepaskan dari lisosom setelah

kematian sel. Hal ini menyebabkan bekas implantasi

plasenta pada dinding endometrium tidak meninggalkan

bekas atau jaringan parut (Astutik, 2015).

b) Lochea

Lochea adalah cairan/secret yang berasal dari cavum uteri

dan vagina dalam masa nifas. Macam-macam lochea :

(1) Lochea Rubra (cruenta)

Berisi darah segar dan sisa selaput ketuban, sel desidua,

verniks caseosa, lanugo dan mekonium, selama 2 hari

nifas (Astutik, 2015).

(2) Lochea Sanguinolenta

Berwarna kuning berisi darah dan lendir, hari 3-7 nifas

(Astutik, 2015).

(3) Lochea Serosa

Berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, pada hari

ke 7-14 nifas (Astutik, 2015).

(4) Lochea Alba

Cairan putih, keluar setelah 2 minggu masa nifas

(Astutik, 2015).

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

12

c) Serviks

Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah

persalinan, ostium uteri eksterna dapat dimasuki oleh 2

hingga 3 jari tangan, setelah 6 minggu persalinan serviks

akan menutup (Astutik, 2015).

d) Vulva dan vagina

Menurut Astutik (2015), perubahan pada vulva dan vagina

adalah :

(1) Vulva dan vagina mengalami penekanan serta

peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan

bayi, dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses

tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan

kendur.

(2) Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada

keadaan tidak hamil.

(3) Setelah 3 minggu rugae dalam vagina secara berangsur-

angsur akan muncul kembali sementara labia menjadi

lebih menonjol.

e) Perinium

Menurut Astutik (2015), perubahan yang terjadi pada

perinium adalah :

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

13

(1) Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur

karena sebelumnya terengang oleh tekanan kepala bayi

yang bergerak maju.

(2) Pada masa nifas hari ke 5, tonus otot perinium sudah

kembali seperti keadaan sebelum hamil, walaupun tetap

lebih kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan.

Untuk mengembalikan tonus otot perinium, maka pada

masa nifas perlu dilakukan senam kegel.

f) Payudara

Menurut Astutik (2015), perubahan pada payudara dapat

meliputi :

(1) Penurunan kadar progesteron secara tepat dengan

peningkatan hormon prolaktin setelah persalinan.

(2) Kolostrum sudah ada saat persalinan produksi ASI

terjadi pada hari ke-2 atau hari ke-3 setelah persalinan.

(3) Payudara menjadi besar dan keras sebagai tanda

mulainya proses laktasi.

2) Perubahan Pada Sistem Perkemihan

Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama hal ini

dikarenakan kemungkinan terdapat spasme sfringter dan edema

leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara

kepala janin dan tulang pubis selama persalinan. Urin dalam

jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

14

sesudah melahirkan. Setelah plasenta kadar hormon estrogen

yang bersifat menahan air akan mengalami penurunan yang

mencolok. Keadaan ini mdenyebabkan diuresis. Ureter yang

berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6 minggu. Pada

kasus dengan riwayat persalinan yang menimbulkan trauma pada

ureter, misalnya pada persalinan macet atau bayi besar maka

trauma tersebut akan berakibat timbulnya retensio urine pada

masa nifas (Astutik, 2015).

3) Perubahan Pada Sistem Pencernaan

Diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali normal.

Meskipun kadar progesteron menurun setelah melahirkan, namun

asupan makanan juga mengalami penurunan selama satu atau

dua hari, gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering

kosong jika sebelum melahirkan diberikan enema. Rasa sakit di

daerah perinium dapat menghalangi keinginan untuk Buang Air

Besar (BAB) sehingga pada masa nifas sering timbul keluhan

konstipasi akibat tidak teraturnya BAB (Astutik, 2015).

4) Perubahan Pada Sistem Kardiovaskuler

Setelah terjadi diuresis akibat penurunan kadar estrogen ,

volume darah kembali kepada keadaan tidak hamil. Jumlah sel

darah merah dan hemoglobin kembali normal pada hari ke-5.

Meskipun kadar estrogen mengalami penurunan yang sangat

besar selama masa nifas, namun kadarnya tetap lebih tinggi

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

15

daripada normal. Plasma darah tidak begitu mengandung cairan

dan dengan demikian daya koagulasi meningkat. Pembekuan

drah harus dicegah dengan penanganan pembuluh darah pada

ambulasi dini (Astutik, 2015).

5) Perubahan Pada Sistem Endokrin

Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam

nifas. Progesteron turun pada hari ke 3 nifas. Kadar prolaktin

dalam darah berangsur-angsur hilang (Astutik, 2015).

6) Perubahan Pada Sistem Muskoloskeletal

Kadar relaksin dan progesteron berkurang hingga mencapai

kadar normal dalam waktu tujuh hari, namun akibat yang

ditimbulkan pada jaringan fibrosa, otot dan ligamen memerlukan

waktu empat bulan sampai lima bulan untuk berfungsi sebelum

hamil. Pada masa nifas awal, ligamen masih dalam masa kondisi

terpanjang dan sendi-sendi berada dalam kondisi kurang stabil.

Hal ini bararti wanita berada dalam kondisi paling rentan

mengalami masalah muskoloskeletal. Ambulasi bisa dimulai 4-8

jam nifas, dengan ambulasi dini akan membantu mencegah

komplikasi dan mempercepat proses involusi (Astutik, 2015).

7) Perubahan Pada Sistem Integumen

Perubahan sistem integumen pada masa nifas diantaranya, yaitu :

a) Penurunan melanin umumnya setelah persalinan

menyebabkan berkurangnya hyperpigmentasi kulit. Hal ini

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

16

menyebabkan ibu nifas yang semula memiliki

hyperpigmentasi pada kulit saat kehamilan secara

berangsur-angsur menghilang sehingga pada bagian perut

akan muncul garis-garis putih yang mengkilap dan dikenal

dengan istilah striae albican(Astutik, 2015).

b) Perubahan pembuluh darah yang tampak pada kulit karena

kehamilan dan akan menghilang pada saat estrogen

menurun (Astutik, 2015).

8) Perubahan TTV pada masa nifas

Perubahan tanda-tanda vital pada masa nifas diantaranya

adalah :

a) Suhu badan

Sekitar hari ke-4 setelah persalinan suhu ibu mungkin

naik sedikit, antara 37,2oC – 37,5

oC. Kemungkinan

disebabkan karena ikutan dari aktivitas payudara. Bila

kenaikan mencapai 38oC pada hari ke-2 sampai hari-hari

berikutnya, perlu diwaspadai adanya infeksi atau sepsis

masa nifas (Astutik, 2015).

b) Denyut nadi

Setelah persalinan jika ibu dalam keadaan istirahat

penuh, denyut nadi sekitar 60x/menit dan terjadi terutama

pada minggu pertama masa nifas. Frekuensi nadi normal

yaitu 60-80x/menit. Denyut nadi masa nifas umumnya lebih

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

17

stabildibandingkansuhu badan. Pada ibu yang nervous,

nadinya akan lebih cepat kira-kira 110x/menit, bila disertai

peningkatan suhu tubuh bisa juga terjadi shock karena

infeksi (Astutik, 2015).

c) Tekanan darah

Tekanan darah <140 mmHg, dan bisa meningkat dari

sebelum sampai 1-3 hari masa nifas. Bila tekanan darah

menjadi rendah perlu diwaspadai adanya perdarahan pada

masa nifas. Sebaiknya bila tekanan darah tinggi, hal ini

merupakan salah satu petunjuk kemungkinan adanya pre-

eklamsi yang bisa timbul pada masa nifas dan diperlukan

penanganan lebih lanjut (Astutik, 2015).

d) Respirasi

Respirasi/pernafasan umumnya lambat atau normal,

karena ibu dalam keadaan pemulihan atau keadaan istirahat.

Pernafasan yang normal setelah persalinan adalah 16-24

x/menit atau rata-ratanya 18 x/menit (Dep Kes RI :1994).

Jika ditandai trachipneu maka perlu diakaji tanda

pneumonial atau penyakit nifas lainnya. Bila respirasi cepat

pada masa nifas (>30 x/menit), kemungkinan adanya shock

(Astutik, 2015).

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

18

9) Perubahan Pada Sistem Hematologi

Selama hamil, darah ibu relatif lebih encer, karena cairan darah

ibu banyak, sementara sel darahnya berkurang. Bila dilakukan

pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) akan tampak sedikit

menurun dari angka normalnya sekitar 11-12 gr%. Jika

hemoglobinnya terlalu rendah, maka bisa terjadi anemia atau

kekurangan darah. Oleh karena itu selama hamil ibu perlu diberi

obat-obatan penambah darah sehingga sel-sel darahnya

bertambah dan konsentrasi darah atau hemoglobinnya normal

atau tidak terlalu rendah (Astutik, 2015).

Selama minggu-minggu terakhir kehamilan, kadar fibrinogen

dan plasma serta faktor-faktor pembekuan darah meningkat.

Pada hari pertama masa nifas, kadar fibrinogen dan plasma darah

akan sedikit menurun, tetapi darah lebih mengental dengan

meningkatnya viskositas sehingga meningkatkan vaktor

pembekuan darah. Penurunan volume dan peningkatan sel darah

pada kehamilan diasosiasikan dengan peningkatan hematokrit

dan hemoglobin pada hari ke 3-7 masa nifas dan akan kembali

normal dalam 4-5 minggu masa nifas (Astutik, 2015).

d. Laktasi

Menurut Anggraini (2010), ASI adalah suatu emulsi lemak dalam

larutan protein, lactose dan garam-garam organic yang disekresi oleh

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

19

kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai makanan tambahan utama

bagi bayi.

ASI digolongkan dalam stadium laktasi yaitu :

1) Kolostrum

Merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar

payudara mulai dari hari pertama sampai hari ketiga atau

keempat (Anggraini, 2010).

Kolostrum merupakan cairan kental dengan warna kekuning-

kuningan yang lebih banyak megandung protein , antibody

(sangat membantu untuk kondisi bayi yang sangat lemah),

mineral dibanding dengan ASI yang matur, namun kandungan

hidrat arang dalam kolostrum lebih rendah dari ASI matur hal ini

karena disebabkan aktivitas bayi yang pada tiga hari pertama

masih sedikit dan tidak terlalu banyak memerlukan kalori.

Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang

membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi baru lahir

segera bersih dan siap menerima ASI (Anggraini, 2010).

2) Air susu transisi/peralihan

ASI masa peralihan diproduksi pada hari keempat sampai

kesepuluh. Komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak

dan hidrat arang semakin tinggi dan jumlah volume ASI semakin

meningkat.hal ini merupakan pemenuhan terhadap aktivitas bayi

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

20

yang mulai aktif karena bayi sudah beradaptasi terhsadap

lingkungan (Anggraini, 2010).

3) Air susu matur

Merupakan ASI yang disekresi pada hari kesepuluh sampai

seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus

berubah sesuai dengan perkembangan bayi sampai 6 bulan

(Anggraini, 2010).

e. Kebutuhan dasar ibu masa nifas

1) Nutrisi dan cairan

a) Sumber tenaga (energi)

Sumber tenaga yang diperlukan untuk pembakaran tubuh

dan pembentukan jaringan baru. Zat nutrisi yang termasuk

sumber energi adalah karbohidrat dan lemak. Karbohidrat

berasal dari padi-padian, kentang, umbi, jagung, sagu,

tepung roti, mie dan lain-lain. Lemak bisa diambil dari

hewani dan nabati. Lemak hewani yaitu mentega dan keju.

Lemak nabati berasal dari minyak kelapa sawit, minyak

sayur dan margarin (Anggraini, 2010).

b) Sumber pembangunan (protein)

Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian

sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein dapat diperoleh

dari protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara

lain telur, daging, ikan, udang kerang, susu dan keju.

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

21

Sedangkan protein nabati banyak terkandung dalam tahu,

tempe, kacang-kacangan, dan lain-lain (Anggraini, 2010).

c) Sumber pengatur dan pelindung (mineral, air dan vitamin)

Mineral, air, vitamin digunakan untuk melimdungi tubuh

dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran

metabolisme di dalam tubuh. Sumber zat pengatur bisa

diperoleh dari semua jenis sayur dan buah-buahan segar.

Beberapa mineral yang penting, antara lain:

(1) Zat kapur untuk pembentukan tulang. Sumbernya

barasal dari susu, keju, kacang-kacangan, dan sayur-

sayuran berdaun hijau (Anggraini, 2010).

(2) Fosfor untuk pembentukan tulang dan gigi. Sumbernya

berasal dari susu, keju, dan daging (Anggraini, 2010).

(3) Zat besi untuk menambah sel darah merah. Sumbernya

berasal dari kuning telur, hati, daging, kerang, kacang-

kacangan dan sayuran (Anggraini, 2010).

(4) Yodium untuk mencegah kelemahan mental.

Sumbernya berasal dari ikan, ikan laut, dan garam

beryodium (Anggraini, 2010).

(5) Kalsium merupakan salah satu bahan mineral ASI dan

juga untuk pertumbuhan gigi anak. Sumbernya berasal

dari susu, keju dan lain-lain (Anggraini, 2010).

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

22

(6) Kebutuhan akan vitamin pada menyusui meningkat

untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Beberapa vitamin

yang penting, antara lain:

(a) Vitamin A untuk penglihatan berasal dari kuning

telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau, wortel,

tomat dan nangka (Anggraini, 2010).

(b) Vitamin B1 agar napsu makan baik yang berasal

dari hati, kuning telur, tomat, jeruk, nanas

(Anggraini, 2010).

(c) Vitamin B2 untuk pertumbuhan dan pencernaan

berasal dari hati, kuning telur, susu, keju, sayuran

hijau (Anggraini, 2010).

(d) Vitamin B3 untuk proses pencernaan, kesehatan

kulit, jaringan saraf dan pertumbuhan. Sumbernya

antara lain susu, kuning telur, daging, hati, beras

merah, jamur, dan tomat (Anggraini, 2010).

(e) Vitamin B6 untuk pembentukan sel darah merah

serta kesehatan gigi dan gusi. Sumbernya antara lain

gandum, jagung, hati dan daging (Anggraini, 2010).

(f) Vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah

dan kesehatan jaringan saraf. Sumbernya antara lain

telur, daging, hati, keju, ikan laut, kerang laut

(Anggraini, 2010).

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

23

(g) Vitamin C untuk pembentukan jaringan ikat dan

bahan dan bahan semua jaringan ikat (untuk

penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan

gusi, daya tahan terhadap infeksi dan memberikan

kekuatan pada pembuluh darah. Sumbernya berasal

dari jeruk, tomat, melon, mangga, pepaya dan

sayuran (Anggraini, 2010).

(h) Vitamin D untuk pertumbuhan dan pembentukan

tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor.

Sumbernya berasal dari minyak ikan, ikan, susu,

margarine, dan penyinaran kulit dengan matahari

pagi sebelum jam 9 (Anggraini, 2010).

(i) Vitamin K untuk mencegah pendarahan. Sumbernya

berasal dari hati, brokoli, bayam, dan kuning telur

(Anggraini, 2010).

2) Ambulasi

Pada masa nifas, perempuan sebaiknya melakukan ambulasi dini.

Yang dimaksud dengan ambulasi dini adalah beberapa jam

setelah melahirkan, segera bangun dari tempat tidur dan

bergerak, agar lebih kuat dan lebih baik. Gangguan berkemih dan

buang air besar juga dapat teratasi. Mobilisasi sangat bervariasi,

tergantung pada komplikasi persalinan, nifas, atau sembuhnya

luka (jika ada luka). Jika tidak ada kelainan, lakukan mobilisasi

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

24

sedini mungkin, yaitu 2 jam setelah persalinan normal. Ini

berguna untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengeluarkan

cairan vagina (lochea) (Anggraini, 2010).

Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur

terlentang selama 8 jam pasca persalinan,. Kemudian miring-

miring kekanan dan kekiri untuk mencegah terjadinya trombosis

dan tromboemboli. Pada hari ke 2 diperbolehkan duduk, hari ke

3 jalan-jalan, dan hari ke 4 atau ke 5 sudah diperbolehkan

pulang. Mobilisasi di atas mempunyai variasi, bergantung pada

komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka-luka

(Anggraini, 2010).

3) Eliminasi

Rasa nyeri kadangkala menyebabkan keengganan untuk

berkemih, tetapi usahakanlah untuk berkemih secara teratur,

karena kandung kemih yang peneh dapat menyebabkan

gangguan kontraksi rahim, yang dapat menyebabkan timbulnya

perdarahan dari rahim. Seperti halnya dengan berkemih,

perempuan pasca melahirkan sering tidak merasakan sensasi

ingin buang air besar, yang dapat disebabkan pengosongan usus

besar (klisma) sebelum melahirkan atau ketakutan menimbulkan

robekan pada jahitan di kemaluan. Sebenarnya kotoran yang

dalam beberapa hari tidak dikeluarkan akan mengeras dan dapat

menyulitkan dalam beberapa hari (Anggraini, 2010).

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

25

Pengeluaran air seni akan meningkat 24-48 jam pertama

sampai sekitar hari ke 5 setelah melahirkan. Hal ini terjadi karena

volume darah meningkat pada saat hamil tidak diperlukan lagi

setelah persalinan. Oleh karena itu, ibu perlu belajar berkemih

secara spontan dan tidak menahan buang air kecil ketika ada rasa

sakit pada jahitan. Menahan buang air kecil akan menyebabkan

terjadinya bendungan air seni dan gangguan kontraksi rahim

sehingga pengeluaran cairan vagina tidak lancar. Sedangkan

buang air besar akan sulit karena ketakutan akan rasa sakit, takut

jahitan terbuka atau karena adanya haemorhoid (wasir).

Kesulitan ini dapat dibantu dengan mobilisasi dini,

mengkonsumsi makanan tinggi serat dan cukup minum

(Anggraini, 2010).

4) Miksi

Pengeluaran air seni (urine) akan meningkat pada 24-48 jam

pertama sampai sekitar hari ke-5 setelah melahirkan. Ini terjadi

karena volume darah ekstra yang dibutuhkan waktu hamil tidak

diperlukan lagi setelah persalinan. Hendaknya kencing dapat

dilakukan sendiri secepatnya. Kadang-kadang wanita mengalami

sulit kencing, karena sfringter uretra ditekan oleh kepala janin

dan spasme oleh iritasi sfringter ani selama persalinan. Bila

kandungan kemih penuh dan wanita sulit kencing, sebaiknya

dilakukan katerisasi (Anggraini, 2010).

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

26

Anjuran :

a) Ibu perlu belajar secara spontan setelah melahirkan

b) Tidak menahan BAK karena ada rasa sakit pada jahitan,

karena akan menyebabkan terjadinya bendungan air seni.

Akibatnya akan timbul gangguan pada kontraksi rahim

sehingga pengeluaran lochea tidak lancar.

c) Miksi harus secepatnya dilakukan sendiri.

d) Bila kandung kemih penuh dan tidak bisa miksi sendiri,

dilakukan katerisasi.

e) Bila perlu dipasang dauer catheter atau indwelling catheter

untuk mengistirahatkan otot-otot kandung kencing.

f) Dengan melakukan mobilisasi secepatnya, tak jarang

kesulitan miksi dapat diatasi.

5) Konstipasi

Sulit BAB (konstipasi) dapat terjadi karena ketakutan akan rasa

sakit, takut jahitan terbuka atau karena adanya haemorroid.

Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila

masih sulit BAB dan terjadi obstipasi apalagi berak keras dapat

diberikan obat laksan per oral atau per rektal. Jika masih belum

bisa dilakukan klisma (Anggraini, 2010).

Anjuran :

a) Mobilisasi dini

b) Konsumsi makanan yang tinggi serat dan cukup minum

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

27

Sebaiknya pada hari kedua ibu sudah bisa BAB, jika pada

hari ketiga belum BAB ibu bisa menggunakan pencahar

berbentuk suppositoria. Ini penting untuk menghindari

gangguan pada kontraksi uterus yang dapat menghambat

pengeluaran lochea.

6) Menjaga kebersihan diri

Menjaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari

infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.

a) Kebersihan alat genetalia

Setalah melahirkan biasanya perineum menjadi agak

bengkak/memar dan mungkin ada luka jahitan bekas

robekan atau episiotomy (Anggraini, 2010).

Anjuran

Menjaga kebersihan alat genetalia dengan mencucinya

menggunakan sabun dan air, kemudian daerah vulva sampai

anus harus kering sebelum memakai pembalut wanita,

setiap kali selesai buang air besar atau kecil, pembalut

diganti minimal 3 kali sehari.

(1) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan

sesudah membersihkan daerah genetalia.

(2) Mengajarkan ibu membersihkan daerah genetalia

dengan cara membersihkan daerah di sekitar vulva

terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

28

membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva

setiap kali buang air kecil dan besar.

(3) Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain,

pembalut setidaknya 2 kali sehatri. Kain dapat

digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan

dikeringkan dibawah matahari atau disetrika.

(4) Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi,

sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh

luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan

sabun.

b) Pakaian

Sebaikanya pakaian terbuat dari bahan yang mudah

menyerap keringat karena produksi keringat menjadi

banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk

menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya,

pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara

tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian

dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitar

akibat lochea. Pakaian yang digunakan harus longgar,

dalam keadaan kering dan juga terbuat dari bahan yang

mudah menyerap keringat (Anggraini, 2010).

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

29

c) Kebersihan rambut

Setelah bayi lahir, ibu biasanya akan mengalami

kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon

sehingga rambut menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan

normal. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih

kembali setelah beberapa bulan. Perawatan rambut perlu

diperhatikan oleh ibu yaitu mencuci rambut dengan

conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang

lembut dan hindari penggunaan pengering rambut

(Anggraini, 2010).

d) Kebersihan kulit

Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan

saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan

keringt untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah,

kaki, betis dan tangan ibu. Oleh karena itu, dalam minggu-

minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasa

jumlah keringata yang lebih banyak dari biasanya.

Usahakan mandi lebih sering dan menjaga agar kulit tetap

dalam keadaan kering (Anggraini, 2010).

Vulva harus selalu dibersihkan dari depan ke belakang.

Tidak perlu khawatir jahitan akan terlepas. Justru vulva

yang tidak dibersihkan akan meningkatkan resiko

terjadinya infeksi. Apabila ada pembengkakan dapat

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

30

dikompres dengan es dan untuk mengurangi rasa tidak

nyaman dapat duduk berendam di air hangat setelah 24 jam

pasca persalinan (Anggraini, 2010).

e) Menjaga kebersihan vagina

Langkah-langkah untuk menjaga kebersihan vagina yang

benarmenurut Anggraini (2010), yaitu :

(1) Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiapa

kali habis BAK dan BAB. Air yang digunakan tak perlu

matang asalkan bersih. Basuh dari arah depan ke

belakang hingga tidak ada sisa-sisa kotoran yang

menempel di sekitar vagina baik itu dari air seni

maupun feses yang mengandung kuman dan bisa

menimbulkan infeksi pada luka jahitan.

(2) Vagina boleh dicuci menggunakan sabun maupun

cairan antiseptik karena dapat berfungsi sebagai

penghilang kuman. Yang penting jangan takut

memegang daerah tersebut dengan seksama.

(3) Bila ibu benar-benar takut menyentuh lika jahitan,

upaya menjaga kebersihan vagina dapat dilakukan

dengan cara duduk berendam dalam cairan antiseptik

selama 10 menit. Lakukan setelah BAK atau BAB

(Anggraini, 2010).

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

31

(4) Yang kadang terlupakan, setelah vagina dibersihkan,

pembalutnya tidak diganti. Bila seperti itu caranya

maka akan percuma saja, pembalut tidak di ganti maka

vagina akan tetap lembab dan kotor (Anggraini, 2010).

(5) Setelah dibasuh, keringkan perinium dengan handuk

lembut, lalu kenakan pembalut baru. Ingat pembalut

mesti di ganti setelah BAK maupun BAB atau minimal

3 jam sekali atau bila sudah dirasa tidak nyaman

(Anggraini, 2010).

(6) Setelah semua langkah tadi dilakukan, perinium dapat

diolesi salep antibiotik yang diresepkan oleh dokter

(Anggraini, 2010).

7) Istirahat

Wanita pasca persalinan harus cukup istirahat. Delapan jam

pasca persalinan, ibu harus tidur terlentang untuk mencegah

perdarahan. Sesudah 8 jam, ibu boleh miring ke kiri atau ke

kanan untuk mencegah trombosis. Ibu dan bayi ditempatkan pada

sutu kamar. Pada hari kedua bila perlu dilakukan latihan senam.

Pada hari ketiga umumnya sudah dapat duduk, hari keempat

berjalan dan hari kelima dapat dipulangkan. Makanan yang

diberikan harus bermutu tinggi dan cukup kalori, cukup protein

dan banyak buah (Anggraini, 2010).

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

32

Anjurkan untuk mencegah kelelahan yang berlebihan,

usahakan untuk rileks dan istirahat yang cukup, terutama saat

bayi sedang tidur. Meminta bantuan suami dan keluarga jika ibu

merasa lelah. Putarkan dan dengarkan lagu-lagu klasik pada saat

ibu dan bayi istirahat untuk menghilangkan rasa tegang dan lelah

(Anggraini, 2010).

8) Seksual

Setelah persalinan pada masa ini ibu menghadapi peran baru

sebagai orang tua sehingga sering melupakan perannya sebagai

pasangan. Namun segera setelah ibu merasa percaya diri dengan

peran barunya dia akan menemukan waktu dan melihat

sekelilingnya serta menyadari bahwa ia sudah kehilangan aspek

lain dalam kehidupannya yang juga penting. Oleh karena itu

perlu memahami perubahan yang terjadi dalam diri istri sehingga

tidak punya perasaan diabaikan (Anggraini, 2010).

Anjuran :

a) Secara fisik, aman untuk memulai hubungan suami istri

begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu

atau dua jarinya ke dalam vagian tanpa rasa nyeri. Begitu ibu

merasa aman untuk memulai melakukan hubungan suami

istri kapan saja ibu siap.

b) Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan

suami istri sampai waktu tertentu setelah 40 hari atau 6

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

33

minggu pasca persalinan. Keputusan tergantung kepada

pasangan yang bersangkutan.

c) Kerjasama dengan pasangan dalam merawat dan

memberikan kasih sayang pada bayinya sangat dianjurkan.

d) Kebutuhan yang satu ini memang agak sensitif. Tidak heran

kalau Anda dan suami jadi serba salah.

9) Recana KB

Pemilihan kontrasepsi harus sudah dipertimbangkan pada masa

nifas. Apabila hendak memakai kontrasepsi yang mengandung

hormon harus menggunakan obat yang tidak mengganggu

produksi ASI. Hubungan suami istri pada masa nifas tidak

dianjurkan.

10) Senam nifas

Anggraini (2010), menjelaskan latihan senam dapat diberikan

hari kedua, misalnya :

a) Ibu terlentang kemudian kedua kaki ditekuk, kedua tangan

ditaruh di atas dan menekan perut. Lakukan pernapasan dada

lalu pernapasan perut.

b) Dengan posisi yang sama, angkat bokong lalu taruh kembali.

Kedua kaki diluruskan dan disilangkan lalu kencangkan otot

seperti menahan miksi dan defekasi.

c) Duduklah pada kursi, perlahan bungkukkan badan sambil

tangan berusaha menyentuh tumit.

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

34

11) Perawatan payudara

Menurut Anggraini (2010), perawatan payudara harus dilakukan

secara rutin agar tidak terjadi pembengkakan akibat bendungan

ASI.

Ajarkan untuk menjaga kebersihan payudara terutama putting

susu.

a) Ajarkan tehnik-tehnik perawatan apabila terjadi gangguan

pada payudara, seperti putting susu lecet dan pembengkakan

payudara.

b) Menggunakan BH yang menyokong payudara

(1) Menyusui

(a) Ajarkan tehnik menyusui yang benar

(b) Berikan ASI kepada bayi sesering mungkin (sesuai

kebutuhan) tanpa memakai jadwal

(2) Lingkungan hidup

(a) Bersosialisasi dengan lingkungan hidup disekitar

ibu

(b) Ciptakan suasana yang tenang dan harmonis dengan

keluarga

(c) Cegah timbulnya pertentangan dalam hubungan

keluarga yang menimbulkan perasaan kurang

menyenangkan dan kurang bahagia

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

35

(d) Berintegrasi dan saling mendukung dengan

pasangan dalam merawat dan mengasuh bayi.

f. Penyesuaian psikologi pada masa nifas

Rubin dalam varney (2007), membagi 3 tahap :

1) Taking in ( 1-2 hari post partum)

Wanita menjadi pasif dan sangat tergantung serta berfokus pada

dirinya, tubuhnya sendiri. Mengulang-ulang menceritakan

pengalaman proses bersalin yang dialami (Anggraini, 2010).

Wanita yang baru melahirkan ini perlu istirahat atau tidur

untuk mencegah gejala kurang tidur dengan gejala lelah,

cepat tersinggung, campur baur daam proses pemulihan

(Anggraini, 2010).

2) Taking hold (2-4 hari post partum)

Ibu khawatir akan kemampuannya untuk merawat bayinya

dan khawatir tidak mampu bertanggung jawab untuk merawat

bayinya. Wanita post partum ini berpusat pada kemampuannya

dalam mengontrol diri, fungsi tubuh. Berusaha untuk menguasai

kemampuan untuk merawat bayinya, cara mengendong dan

menyusui, memberi minum, mengganti popok (Anggraini, 2010).

3) Letting go (4-14 hari post partum)

Pada masa ini pada umumnya ibu sudah pulang dari RS. Ibu

mengambil tanggung jawab untuk merawat bayinya, dia harus

menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayi, begitu juga

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

36

adanya grefing karena dirasakan sebagai mengurangi interaksi

sosial tertentu. Depresi post partum sering terjadi pada masa ini

(Anggraini, 2010).

g. Kunjungan masa nifas

Menurut Anggraini (2010), pada masa nifas diperlukan kunjungan

rumah paling sedikit 4 kali, yaitu :

1) Kunjungan I : 6-8 jam setelah persalinan

a) Mencegah perdarahan masa nifas

b) Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan rujuk

bila perdarahan berlanjut

c) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota

keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena

atonia uteri

d) Pemberian ASI awal, 1 jam setelah Inisiasi Menyusui Dini

(IMD) berhasil dilakukan

e) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir

f) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.

Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal

dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama sesudah

kelahiran atau sampai bayi dan ibu dalam keadaan stabil.

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

37

2) Kunjungan II : 6 hari setelah persalinan

a) Memastikan involusi uterus berjalan normal uterus

berkontraksi fundus di bawah umbilicus, tidak ada

perdarahan abnormal, tidak ada bau

b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan

abnormal

c) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak

memperlihakan tanda-tanda penyulit pada payudara ibu

d) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada tali

pusat bayi, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi

sehari-hari

3) Kunjungan III : 2 minggu setelah persalinan

a) Memastikan involusi uterus berjalan normal uterus

berkontraksi fundus di bawah umbilicus, tidak ada

perdarahan abnormal, tidak ada bau

b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan

abnormal

c) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak

memperlihakan tanda-tanda penyulit pada payudara ibu

d) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada tali

pusat bayi, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi

sehari-hari

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

38

4) Kunjungan IV : 6 minggu setelah persalinan

a) Menanyakan pada ibu tentang penyulit yang ia atau bayi

alami

b) Memberikan konseling untuk menggunakan KB secara dini

2. Bendungan saluran air susu ibu (ASI)

a. Pengertian

Bendungan payudara adalah peningkatan aliran vena dan limfe pada

payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi. Hal ini

bukan disebabkan overdistensi dari saluran system laktasi (Walyani

dan Purwoastuti, 2015).

Bendungan ASI adalah pembendungan ASI karena penyempitan

duktus laktiferus atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak dikosongkan

dengan sempurna atau karena kelainan pada putting susu

(Anggraini, 2010).

b. Gejala umum

Perlu dibedakan antara payudara bengkak dengan payudara

penuh. Pada payudara bengkak : payudara odem, sakit, putting susu

kencang, kulit mengkilat walau tidak merah dan ASI tidak keluar

kemudian badan menjadi demam setelah 24 jam. Sedangkan pada

payudara penuh : payudara terasa berat, panas dan keras. Bila ASI

dikeluarkan tidak ada demam (Wulyani dan Purwoastuti, 2015).

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

39

1) Tanda gejala selalu ada

a) Buah dada nyeri dan bengkak

b) 3-5 hari nifas

2) Tanda gejala kadang-kadang ada

a) Buah dada bengkak

b) Kedua buah dada terkena

c. Pencegahan

Walyani dan Purwoastuti (2015), menyatakan pencegahan yang

mengenai bendungan payudara, sebagai berikut :

1) Menyusui bayi segera setelah lahir dengan posisi dan perlekatan

yang benar

2) Menyusui bayi tanpa jadwal (nir jadwal dan on demand)

3) Keluarkan ASI dengan tangan/pompa bila produksi melebihi

kebutuhan bayi

4) Lakukan perawatan payudara pasca persalinan (massase dan

sebagainya).

d. Penanganan

Walyani dan Purwoastuti (2015), menyatakan penanganan yang

mengenai bendungan payudara, sebagai berikut :

1) Bila ibu menyusui bayinya

a) Susukan sesering mengkin

b) Kedua payudara disususkan

c) Kompres hangat payudara sebelum disusukan

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

40

d) Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara

sedikit lembek, sehingga lebih mudah memasukkan ke

dalam mulut bayi

e) Bila bayi belum dapat menyusu, ASI dikeluarkan dengan

tangan atau pompa dan dan diberikan pada bayi dengan

cangkir/sendok

f) Tetap mengeluarkan ASI sesering yang diperlukan sampai

bendungan teratasi

g) Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberi kompres hangat

dan dingin

h) Bila ibu demam dapat diberikan obat penurun demam dan

pengurang sakit

i) Lakukan pemijatan pada daerah payudara yang bengkak,

bermanfaat membantu memperlancar pengeluaran ASI

j) Pada saat menyusui usahakan ibu tetap rileks

k) Makan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan

tubuh dan perbanyak minum

l) Bila diperlukan berikan paracentamol 500 mg per oral setiap

4 jam

m) Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk mengevaluasi hasilnya

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

41

2) Bila ibu tidak menyusui bayinya

Walyani dan Purwoastuti (2015), menyatakan pencegahan yang

mengenai bendungan payudara, sebagai berikut :

a) Sangga payudara

b) Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi

pembengkakkan dan rasa sakit

c) Bila diperlukan berikan paracetamol 500 mg per oral setiap

4 jam

d) Jangan dipijat atau memakai kompres hangat pada payudara

e. Patofisiologis

Bendungan terjadi akibat bendungan berlebihan pada limfatik dan

vena sebelum laktasi. Payudara bengkak disebabkan karena menyusui

yang tidak kontinu, sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus.

Hal ini dapat terjadi pada hari ketiga setelah melahirkan. Selain itu,

penggunaan bra yang ketat serta keadaan putting susu yang tidak

bersih dapat menyebabkan sumbatan pada duktus (Walyani dan

Purwoastuti, 2015).

f. Masalah dalam pemberian ASI

Astutik (2015), membagi masalah dalam pemberian ASI sebagai

berikut :

1) Putting susu lecet

Penyebabnya :

a) Kesalahan dalam tehnik menyusui

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

42

b) Akibat dari pemakaian sabun, alkohol, krim, dll untuk

mencuci putting susu.

c) Mungkin saja terjadi pada bayi yang frenulum lingue (tali

lidah yang pendek) sehingga menyebabkan bayi sulit

menghisap sehingga hisapannya hanya pada putting susu.

d) Rasa nyeri dapat timbul jika ibu menghentikan menyusui

yang kurang hati-hati.

2) Payudara bengkak

Astutik (2015), membagi masalah dalam pemberian ASI sebagai

berikut :

Pembengkakan ini terjadi karena ASI tidak disusui secara

adekuat, sehingga sisa ASI terkumpul pada system duktus yang

mengakibatkan terjadinya pembengkakan. Pembengkakan bisa

terejadi pada hari ketiga dan keempat sesudah melahirkan.

Pembengkakakn payudara ini dapat dicegah dengan :

a) Apabila memungkinkan, susukan bayi segera setelah lahir

b) Susukan bayi tanpa dijadwal

c) Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi ASI

melebihi kebutuhan bayi

d) Melakukan perawatan payudara

3) Saluran susu tersumbat (obstruvtive duct)

Astutik (2015), membagi masalah dalam pemberian ASI sebagai

berikut :

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

43

Suatu keadaan dimana terdapat sumbatan pada duktus

laktiferus, dengan penyebabnya adalah :

a) Tekanan jari ibu pada waktu menyusui

b) Pemakaian BH yang terlalu kuat bengkak, yaitu susu yang

terkumpul tidak segera dikeluarkan sehingga menimbulkan

sumbatan

c) Komplikasi payudara

4) Mastitis

Menurut Astutik (2015), hal ini merupakan radang pada

payudara, yang disebabkan oleh :

a) Payudara bengkak yang tidak disusu seacara adekuat

b) Puttinng lecet yang menyebabkan masuknya kuman yang

terjadi payudara bengkak

c) BH yang terlalu adekuat

d) Ibu yang diet jelek, kurang istirahat, anemi akan mudah

terinfeksi

5) Abses payudara

Abses payudara merupakan kelanjutan dari mastitis, hal ini

dikarenankan meluasnya peradangan payudara. Payudara tampak

merah mengkilap dan terdapat nanah sehingga perlu insisi untuk

mengeluarkannya (Astutik, 2015).

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

44

6) Kelainan anatomis pada putting susu (putting tenggelam/datar)

Pada putting yang mengalami kelainan dapat diatasi dengan

perawatan payudara dan prasat Hoffman secara teratur. Jika

hanya salah satiu putting yang tenggelam maka masih dapat

menyusui di putting yang lainnya. Jika putting masih tidak bisa

diatasi maka untuk mengeluarkan ASI dapat dilakukan dengan

tangan/pompa kemudian dapat diberikan dengan sendok/pipet.

Laktasi terjadi di bawah pengaruh berbagai kelenjar endokrin,

terutama hormon-hormon hipofisis prolaktin dan oksitosin

(Astutik, 2015).

Keadaan ini dipengaruhi oleh isapan bayi dan emosi ibu.

Laktasi mempunyai dua pengertian, yaitu :

a) Pebentukan/produksi air susu

b) Pengeluaran air susu

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Asuhan kebidanan merupakan suatu penerapan fungsi dan kegiatan yang

menjadi tanggungjawab dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada

pasien yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan,

ibu pada masa hamil, nifas dan bayi baru lahir serta keluarga bereencana

(Depkes RI, 1999).

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

45

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan

dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai

dari pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

2. Proses asuhan manajemen kebidanan

Tujuh langkah menejemen menurut Helen Varney, terdiri dari :

a. Pengkajian

Pengkajian atau pengumpulan data dasar adalah

mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi

keadaan pasien. Merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan

semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan

dengan kondisi pasien (Ambarwati & Wulandari, 2010).

1) Data subyektif

a) Biodata yang mencakup identitas pasien

(1) Nama

Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan

sehari-hari agar tidak keliru dalam memberikan

penanganan (Ambarwati & Wulandari, 2010).

(2) Umur

Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya

resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi

belum matang, mental dan psikisnya belum siap.

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

46

Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk

terjadi perdarahan dalam masa nifas.

(3) Agama

Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk

membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa.

(4) Pendidikan

Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya,

sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai

dengan pendidikannya.

(5) Suku/bangsa

Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan

sehari-hari.

(6) Pekerjaan

Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat

sosial ekonominya, karena ini juga mempengaruhi

dalam gizi pasien tersebut.

(7) Alamat

Ditanyakan untuk mempernudah kunjungan rumah

bila diperlukan.

b) Keluhan utama

Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang

berkaitan dengan masa nifas, misalnya pasien merasa

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

47

mules, sakit pada jalan lahir karena adanya jahitan pada

perineum (Ambarwati & Wulandari, 2010).

c) Riwayat kesehatan

(1) Riwayat kesehatan yang lalu

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan

adanya riwayat atau penyakit akut, kronis seperti :

Jantung, DM, Hipertensi, Asma yang dapat

mempengaruhipada masa nifas ini.

(2) Riwayat kesehatan sekarang

Data-data ini diperlukan untuk mengetahui

kemungkinan adanya penyakit yang diderita pada saat

ini yang ada hubungannya dengan masa nifas dan

bayinya.

(3) Riwayat kesehatan keluarga

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan

adanya pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan

kesehatan pasien dan bayinya, yaitu apabila ada

penyakit keluarga yang menyertainya.

d) Riwayat perkawinan

Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status

menikah syah atau tidak, karena bila melahirkan tanpa

status yang jelas akan berkaitan dengan psikologisnya

sehingga akan mempengaruhi proses nifas

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

48

e) Riwayat obstetrik

(1) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.

Berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah

anak, cara persalinan yang lalu, penolong persalianan,

keadaan nifas yang lalu.

(2) Riwayat persalinan sekarang

Tanggal persalianna, jenis persalinan, jenis kelamin

anak, keadaan bayi meliputi PB, BB, penolong

persalianan. Hal ini perlu dikaji untuk mengetahui

apakah proses persalianna mengalami kelainan atau

tidak yang bisa berpengaruh pada saat nifas saat ini.

f) Riwayat KB

Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB

dengan kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah keluhan

selama menggunakan kontrasepsi serta rencana KB setelah

masa nifas ini dan beralih ke kontrasepsi apa.

g) Kehidupan sosial budaya

Untuk mengetahui pasien dan keluarga yang menganut

adat istiadat yang akan menguntungkan atau merugikan

pasien khususnya pada masa nifas misalnya pada

kebutuhan pantang makan

(Ambarwati & Wulandari, 2010).

h) Data psikososial

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

49

Untuk mengetahui respon ibu dan keluarga terhadap

bayiny. Wanita mengalami banyak perubahan emosi /

psikologis selama masa nifas sementara itu menyesuaikan

diri menjadi seorang ibu. Cukup sering ibu menunjukan

depresi ringan beberapa hari setelah kelahiran

(Ambarwati & Wulandari, 2010).

Depresi tersebut disebut sebagai postpartum blues.

Postpartum blues sebagian besar merupakan perwujudan

fenomena psikologi yang dialami oleh wanita yang terpisah

dari keluarga dan bayinya. Hal ini sering terjadi diabaikan

beberapa factor (Ambarwati & Wulandari, 2010).

Penyebab yang paling menonjol adalah :

(1) Kekecewaan emosional yang mengikuti rasa puas dan

takut yang dialami kebanyakan wanita selama

kehamilan dan persalinan

(2) Rasa sakit masa nifas awal

(3) Kelelahan karena kurang tidur selama persalinan dan

postpartum

(4) Kecemasan pada kemampuannya untuk merawat

bayinya setelah meninggalkan rumah sakit

(5) Rasa takut menjadi tidak menarik lagi bagi suaminya

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

50

Menjelaskan pengkajian psikologis :

(1) Respon keluarga terhadap ibu dan bayinya

(2) Respon ibu terhadap bayinya

(3) Respon ibu terhadap dirinya

i) Data pendahuluan

Untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan ibu

tentang perawatan setelah melahirkan sehingga akan

menguntungkan selama masa nifas

(Ambarwati & Wulandari, 2010).

j) Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari

(1) Nutrisi

Menggambarkan tentang pola makan dan minum,

frekuensi, banyaknya, jenis makanan, makanan

pantangan (Ambarwati & Wulandari, 2010).

(2) Eliminasi

Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan

buang air besar meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi

dan bau serta kebiasaan buang air kecil meliputi

frekuensi, warna, jumlah.

(3) Istirahat

Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien,

berapa jam pasien tidur, kebiasaan sebelum tidur

misalnya membaca, mendengarkan music, kebiasaan

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

51

mengkonsumsi obat tidur, kebiasaan tidur siang,

penggunaan waktu luang. Istirahat sangat penting bagi

ibu masa nifas karena dengan istirahat yang cukup dapat

mempercepat penyembuhan.

(4) Personal hygine

Dikaji untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga

kebersihan tubuh terutama pada daerah genetalia, karena

pada masa nifas mengeluarkan lochea.

(5) Aktivitas

Menggambarkan pola aktivitas pasien sehari-hari.

Pada pola ini perlu dikaji pengaruh aktifitas terhadap

kesehtannya. Mobilisasi sedini mungkin dapat

mempercepat proses pengembalian alat-alat reproduksi.

Apakah ibu melakukan ambulasi, seberapa sering,

apakah ibu pusing ketika melakukan ambulasi

(Ambarwati & Wulandari, 2010).

2) Data obyektif

Dalam menghadapi masa nifas dari seseorang klien, seorang

bidan harus mengumpulkan data untuk memastikan bahwa

keadaan klien dalam keadaan stabil.

Menurut Ambarwati & Wulandari (2010), yang masuk dalam

komponen-komponen pengkajian data objektif ini adalah :

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

52

a) Vital sign

Ditunjukan untuk mengetahui keadaan ibu berkaitan

dengan kondisi yang dialaminya.

(1) Temperature/suhu

Peningkatan suhu badan mencapai pada 24 jam

pertama masa nifas pada umumnya disebabkan oleh

dehidrasi, yang disebabkan oleh keluarnya cairan pada

waktu melahirkan, selain itu juga bias disebabkan

karena istirahat dangan tidur yang diperpanjang selama

awal persalinan. Tetapi pada umumnya setelah 12 jam

post partum suhu tubuh kembali normal. Kenaikan suhu

yang mencapai >38oC adalah mengarah ke tanda-tanda

infeksi (Varney, 2012).

(2) Nadi dan pernafasan

(a) Nadi berkisar antara 60-80x/menit. Denyut nadi di

atas 100x/menit pada masa nifas adalah

mengindikasikan adanya suatu infeksi, hal ini satu-

satunya bias diakibatkan oleh proses persalinan

sulit atau karena kehilangan darah yang berlebihan.

(b) Jika takikardi tidak disertai panas kemungkinan

disebabkan karena adanya vitium kordis.

(c) Beberapa ibu post partum kadang-kadang

mengalami bradikardi puerperal, yang denyut

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

53

nadinya serendah-rendahnya 40 sampai 50x/menit,

beberapa alas an telah diberikan sebagai penyebab

yang mungkin, tetapi belum ada penelitian yang

membuktikan bahwa hal itu adalah suatu kelainan.

(d) Pernafasan harus berada dalam rentang yang

normal, yaitu sekitar 20-30x/menit.

b) Pemeriksaan fisik

Menurut Ambarwati & Wulandari (2010), pemeriksaan

fisik dari ujung rambut sampai ujung kaki. Menjelaskan

pemeriksaan fisik.

(1) Keadaan buah dada dan putting susu

(a) Simetris/tidak

(b) Konsistensi, ada pembengkakan/tidak

(c) Putting menonjol/tidak, lecet/tidak

(2) Keadaan abdomen

(a) Uterus

Normal : kokoh, berkontraksi baik, tidak berada di

atas ketinggian fundal saat masa nifas

Abnormal : lembek, di atas ketinggian fundal saat

masa post partum

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

54

(3) Keadaan genetalia

(a) Lochea

Normal : merah hitam (lochea rubra), bau biasa, tidak

ada bekuan darah atau butir-butir darah beku (ukuran

jeruk kecil), jumlah perdarahan yang ringan atau

sedikit (perlu menganti pembalut 3-5 jam) (Varney,

2012).

Abnormal : merah terang, bau busuk, mengeluarkan

darah beku, perdarahan berat (memerlukan ganti

pembalut setiap 0-2 jam)

(b) Perineum : oedema, hematoma, bekas luka

episiotomy/robekan, hecting

(c) Keadaan anus : hemorrhoid

(d) Keadaan ekstremitas : varices, oedema, reflek pattela

b. Interpretasi data

Mengidentifikasi diagnose kebidanan dan masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.

Dalam langkah ini data yang telah dikumpulkan diinterprestasikan

menjadi diagnose kebidanan dan masalah. Keduanya digunakan

karena beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnose

tetapi membutuhkan penanganan yang dituangkan dalam rencana

asuhan terhadap pasien, masalah sering berkaitan dengan

pengalaman wanita yang diidentifikasikan oleh bidan

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

55

(Varney, 2012).

1) Diagnosa kebidanan

Diagnosa dapat ditegakkan yang berkaitan dengan para,

abortus, anak hidup, umur ibu dan keadaan nifas.

Data dasar meliputi :

a) Data subyektif

Pernyataan ibu tentang jumlah persalinan apakah

pernah abortus atau tidak, keterangan ibu tentang umur,

keterangan ibu tentang keluhannya

(Ambarwati & Wulandari, 2010).

Menurut Astutik (2015), data subyektif pada kasus

pembengkakan payudara adalah :

DS :

(1) Ibu mengatakan payudara menjadi merah, tegang dan

terasa nyeri dan terdapat benjolan yang keras.

(2) Ibu juga merasakan panas dingin (menggigil), sakit

kepala dan merasa tidak nyaman.

b) Data obyektif

Palpasi tentang tinggi fundus uteri dan kontraksi, hasil

pemeriksaan tentang pengeluaran pervaginam, hasil

pemeriksaan tanda-tanda vital

(Ambarwati & Wulandari, 2010).

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

56

Menurut Astutik (2015), data obyektif pada kasus

pembengkakan payudara adalah :

DO :

(1) Suhu 39,5 – 40 oC

(2) Nadi meningkat

(3) Payudara terlihat bengkak dan merah

2) Masalah

Permasalahan yang muncul berdasarkan pernyataan pasien.

Data dasar meliputi :

a) Data subyektif

Data yang didapat dari data anamnesa pasien (Ambarwati

& Wulandari, 2010). Ibu mengatakan merasa cemas tidak

bisa menyusui bayinya (Astutik, 2015).

b) Data obyektif

3) Kebutuhan

Kebutuhan merupakan hal-hal yang dibutuhkan pasien dan

belum teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah

(Ambarwati & Wulandari, 2010).

Kebutuhan pada ibu nifas dengan saluran ASI adalah

penjelasan tentang penyebab penjelasan supaya ibu tidak cemas

dan di buat rencana untuk mengurangi kecemasan dan

ketidaknyamanan tersebut (Farerr, 2010).

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

57

c. Diagnosa potensial

Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang

mungkin akan terjadi. Pada langkah ini diidentifikasikan masalah

atau diagnosa potensial berdasarkan rangkaian masalah dan

diagnose, hal ini membutuhkan antisipasi, pencegahan bila

memungkinkan menunggu mengamati dan bersiap-siap apabila hal

tersebut benar-benar terjadi. Melakukan asuhan yang aman penting

sekali dalam hal ini (Ambarwati & Wulandari, 2010).

Menurut Astutik (2015), diagnose potensial dari bendungan

saluran ASI adalah mastitis.

d. Antisipasi masalah

Langkah ini memerlukan kesinambungan dari menejemen

kebidanan. Identifikasi dan menetapkan perlunya tindakan segera

oleh bidan atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau

ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan

kondisi pasien (Ambarwati & Wulandari, 2010).

Menurut Astutik (2015), antisipasi masalah pada kasus

bendungan payudara adalah :

a) Apabila memungkinkan, susukan bayi segera setelah lahir

b) Susukan bayi tanpa dijadwal

c) Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi ASI

melebihi kebutuhan bayi

d) Melakukan perawatan payudara

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

58

e. Perencanaan

Langkah-langkah ini ditentukan oleh langkah-langkah

sebelumnya yang merupakan kelanjutan dari masalah atau diagnose

yang tealah diidentifikasi atau di antisipasi. Rencana asuhan yang

menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah dilihat dari

kondisi pasien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga

berkaitan dengan kerangka pedoman antisipasi bagi wanita tersebut

yaitu apa yang akan terjadi berikutnya (Varney, 2012).

Penyuluhan, konseling dari rujukan untuk masalah-masalah

sosial, ekonomi atau masalah psikososial

(Ambarwati & Wulandari, 2010).

Adapun hal-hal yang perlu dilakukan pada kasus ini adalah

1) Observasi meliputi keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda vital,

tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, anjurkan ibu untuk segera

berkemih, observasi mobilisasi dini, jelaskan manfaatnya.

2) Kebersihan diri

a) Menjaga kebersihan seluruh tubuh terutama alat genetalia

b) Mengganti pembalut minimal 2 kali sehari atau setiap selesai

BAK

3) Istirahat

a) Memberi saran pada ibu untuk cukup tidur siang agar tidak

terlalu lelah

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

59

b) Memberi pengertian pada ibu, apabila kurang istirahat dapat

menyebabkan produksi ASI kurang, proses involusi berjalan

lambat sehingga dapat menyebabkan perdarahan

c) Menganjurkan pada ibu untuk kembali mengerjakan pekerjaan

sehari-hari

4) Gizi

a) Mengkonsumsi makanan yang bergizi, bermutu dan cukup

kalori, sebaiknya ibu makan makanan yang mengandung

protein, vitamin dan mineral

b) Minum sedikitnya 3 liter air sehari atau segelas setiap habis

menyusui

c) Minum tablet Fe /zat besi selama 40 hari pasca persalinan

d) Minum vitamin A (200.000 IU) agar dapat memberikan

vitamin A kepada bayinya melalui ASI

5) Perawatan payudara

a) Menjaga kebersihan payudara

b) Memberi ASI ekslusif sampai bayi umur 6 bulan

c) Melakukan perawatan payudara minimal 2 kali sehari

6) Hubungan sexual

Member pengertian hubungan sexual kapan boleh dilakukan.

7) Keluarga berencana

Menganjurkan pada ibu untuk segera mengikuti KB setelah

masa nifas terlewati sesuai dengan keinginannya.

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

60

f. Pelaksanaan

Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan

penyuluhan pada klien dan keluarga. Mengarahkan atau

melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan aman

(Ambarwati & Wulandari, 2010).

Mengobservasi meliputi

a) Keadaan umum

b) Kesadaran

c) Tanda-tanda vital dengan mengukur tekanan darah, suhu,

nadi, respirasi

d) Tinggi fundus uteri, kontraksi uterus

e) Menganjurkan ibu untuk segera berkemih karena apabila

kandung kencing penuh akan menghambat proses involusi

uterus

f) Menganjurkan pada ibu untuk mobilisasi dini untuk

memperlancar pengeluaran lochea, memperlancar peredaran

darah

1) Kebersihan diri

a) Menjaga kebersihan seluruh tubuh terutama alat genetalia

b) Mengganti pembalut minimal 2 kali sehari atau setiap selesai

BAK

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

61

2) Istirahat

a) Memberi saran pada ibu untuk cukup tidur siang agar tidak

terlalu lelah

b) Memberi pengertian pada ibu, apabila kurang istirahat dapat

menyebabkan produksi ASI kurang, proses involusi berjalan

lambat sehingga dapat menyebabkan perdarahan

c) Menganjurkan pada ibu untuk kembali mengerjakan pekerjaan

sehari-hari

3) Gizi

a) Mengkonsumsi makanan yang bergizi, bermutu dan cukup

kalori, sebaiknya ibu makan makanan yang mengandung

protein, vitamin dan mineral

b) Minum sedikitnya 3 liter air sehari atau segelas setiap habis

menyusui

c) Minum tablet Fe /zat besi selama 40 hari pasca persalinan

d) Minum vitamin A (200.000 IU) agar dapat memberikan

vitamin A kepada bayinya melalui ASI

4) Perawatan payudara

a) Menjaga kebersihan payudara

b) Memberi ASI ekslusif sampai bayi umur 6 bulan

c) Melakukan perawatan payudara minimal 2 kali sehari

5) Hubungan sexual

Memberi pengertian hubungan sexual kapan boleh dilakukan.

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

62

6) Keluarga berencana

Menganjurkan pada ibu untuk segera mengikuti KB setelah

masa nifas terlewati sesuai dengan keinginannya.

g. Evaluasi

Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa

yang telah dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan

yang diberikan, ulangi kembali proses manajemen dengan benar

terhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum

efektif atau merencanakan kembali yang belum terlaksana

(Varney, 2012).

Evaluasi dari perencanaan dan pelaksanaan menurut Varney

(2012), sebagai berikut :

1) Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan

2) Ibu bersedia menjaga kebersihan diri

3) Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup

4) Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang bergizi

5) Ibu bersedia merawat payudara

6) Ibu sudah mengetahui kapan boleh berhubungan seksual

7) Ibu akan melalukan KB setelah masa nifas berakhir

h. Data perkembangan

Berdasarkan evaluasi, selanjutnya rencana asuhan kebidanan

dituliskan dalam catatan perkembangan yang menggunakan SOAP

menurut Varney (2012)

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

63

S : (Subyektif)

Data subyektif diperoleh dari keluhan pasien atau

menanyakan kepada pasien secara langsung.

O : (Obyektif)

Data yang diperoleh dari observasi dan pemeriksaan fisik

pasien, hasil laboratorium dan tes diasnostik lain yang

dirumuskan dalam data diagnose untuk mendukung analisa.

A : (Assesment)

Menyatakan gangguan dan diagnose, masalah dan

kebutuhan yang terjadi atas dasar subyektif dan obyektif.

P : (Planning)

Merupakan tindakan dari perencanaan yang telah

ditentukan dan evaluasi berdasarkan analisa. Data

diagnostic tambahan mencakup test laboratorium dan

tindakan diagnostik lainnya yang menjelaskan masalah

pasien.

C. Landasan Hukum

Dalam menangani kasus seorang bidan diberi kewenangan sesuai

dengan Permenkes No. 1264/Menkes/2010 tentang izin dan

penyelengaraan praktek bidan dan Kepmenkes Indonesia No.

900/Menkes/SK/VII/2002 pasal 16 ayat 1 h tentang pelayanan ibu nifas

abnormal yang mencakup retensio plasenta, renjatan dan infeksi ringan

(Depkes RI, 2010).

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

64

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus

Jenis Karya Tulis Ilmiah ini adalah studi kasus dengan metode deskriptif

yaitu mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai factor-faktor yang

merupakan pendukung terhadap kualitas belajar mengajar, kemudian

menganalisis faktor-faktor tersebut untuk dicari peranannya terhadap prestasi

ilmu kimia (Arikunto, 2013)

Studi kasus adalah studi yang mengekplorasi suatu masalah dengan

batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan

menyertakan berbagai sumber informasi (Nasir dkk, 2011).

Jenis Karya Tulis Ilmiah pada kasus ini mengambarkan tentang asuhan

kebidanan nifas patologi pada Ny. S umur 26 tahun P2A0 dengan Bendungan

Saluran Air Susu ibu di BPS Siyamtiningsih Karanganyar Tahun 2016.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi pengambilan kasus adalah menjelaskan tempat atau lokasi tersebut

dilakukan (Notoadmodjo, 2012). Lokasi studi kasus tentang asuhan kebidanan

pada ibu nifas dengan bendungan saluran air susu ibu (ASI) diambil di BPS

Siyamtiningsih Karanganyar.

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

65

C. Subyek Studi Kasus

Subyek studi kasus adalah orang atau golongan yang menjadi sasaran

pengambilan kasus (Notoadmodjo, 2005). Subyek dari kasus ini mengambil

data dari Ny. S umur 26 tahun P2 A0 dengan bendungan saluran ASI.

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus adalah batasan waktu dimana kegiatan pengambilan

kasus diambil (Hasan, 2009). Studi kasus ini dilakukan pada bulan 04 Juni –

06 Juni 2016.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen studi kasus adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengambilan data (Notoadmodjo, 2012). Instrumen yang digunakan untuk

mendapatkan data pada studi kasus ini adalah format asuhan kebidanan 7

langkah Varneypada ibu nifas dan data perkembangan dengan SOAP.

F. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan studi kasus ini digunakan berbagai data antara lain data

primer dan data sekunder.

1. Data primer

Data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh

orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang

memerlukannya (Hasan, 2007).

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

66

a) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dipergunakan untuk mengetahui kedaan fisik pasien

secara sistematis.

1) Inspeksi

Inspeksi adalah suatu proses observasi yang dilakukan sistematik

dengan indra penglihatan, pendengaran dan penciuman, sebagai

satu alat untuk mengumpulkan data (Nursalam, 2010). Pada kasus

ini dilakukan pemeriksaan dengan indra penglihatan yaitu melihat

payudara terlihat bengkak dan merah.

2) Palpasi

Palpasi adalah suatu tehnik yang menggunakan indra peraba

tangan dan jari-jari adalah suatu unstrumen yang sensitive dan

digunakan untuk menyimpulkan data tentang temperature, turgor,

bentuk kelembaban, vibrasi dan ukuran (Nursalam, 2010). Dalam

hal ini palpasi dilakukan untuk memeriksa keadaan uterus dan

palpasi payudara.

3) Perkusi

Perkusi adalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk

permukaan badan dengan peralatan jari tangan. Bertujuan untuk

mengetahui keadaan organ organ-organ dalam tubuh. Tergantung

dari isi jaringan yang ada dibawahnya (Notoadmodjo, 2012).

Dalam hal ini dilakukan pemeriksaan reflek pattela.

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

67

4) Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan

suara yang dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop

(Nursalam, 2010).

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa tekanan darah dan

nadi ibu normal atau tidak.

b) Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang digunakan atau mengumpulkan

data dimana mendapat keterangan pendirian secara lisan dari seorang

peneliti (responden) dan bercakap-cakap berhadapan muka dengan

orang tersebut (Notoadmodjo,2012).

Dalam kasus ini wawancara atau Tanya jawab pada ibu nifas

dengan bendungan saluran ASI.

c) Observasi

Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk

memeperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien

(Nursalam, 2010).

Pelaksanaan observasi ini dilakukan dengan mengkaji KU, TTV,

lochea, kontraksi, TFU, payudara bengkak, putting susu, warna

payudara dan keadaan bayi.

2. Data sekunder

Adalah data yang diperoleh selain dari pemeriksaan atau terapi

diperoleh dari keterangan keluarga, lingkungan, mempelajari status dan

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

68

dokumentasi pasien, catatan dalam kebidanan dan studi

(Notoadmodjo, 2012).

a) Studi kepustakaan

Yaitu bahan pustaka yang sangat penting dalam penunjang latar

belakang teoritis suatu penelitian (Notoadmodjo, 2012). Pada studi

kasus kepustakaan diperoleh dari buku-buku yang membehas tentang

infeksi pada ibu nifass khususnya pada ibu nifas dengan bendungan

saluran air susu ibu dari tahun 2005-2015.

b) Studi dokumentasi

Yaitu bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan

dokumentasi resmi maupun dokumentasi tidak resmi

(Notoadmodjo, 2012).

Pada kasus ini pendokumentasiannya diperoleh dari buku KIA BPS

Siyamtiningsih Karanganyar.

G. Alat-alat yang dibutuhkan

Dalam melaksanakan studi kasus dengan judul asuhan kebidanan nifas

pada ibu nifas dengan bendungan saluran air susu, penulis menggunakan alat-

alat sebagai berikut :

1. Observasi

a. Lembar panduan observasi

b. Tensimeter dan stetoskop

c. Thermometer

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

69

d. Jam tangan dengan petunjuk detik

e. Breast care

1) Dua baskom berisi air hangat dan dingin

2) Satu waslap

3) Dua handuk besar

4) Minyak kelapa atau baby oil sebagai pelici

5) Kapas secukupnya

2. Wawancara

a. Format pengkajian nifas

b. Buku tulis

c. Bolpoin

3. Dokumentasi

a. Status catatan pada ibu nifas

b. Dokumentasi di catatan KIA yang ada di BPS Siyamtiningsih

Karanganyar

c. Alat tulis (buku dan bolpoin)

H. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian adalah rencana yang akan dilakukan oleh peneliti dalam

melaksanakan kegiatan penelitiannya (Notoadmodjo, 2012). Jadwal terlampir.

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

70

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN KASUS

Ruang : KIA

Tanggal Masuk : Sabtu, 04 Juni 2016

No. Register :-

1. PENGKAJIAN

a. Identitas Pasien Identitas Suami

1) Nama : Ny. S Nama : Tn. T

2) Umur : 26 tahun Umur : 28 tahun

3) Agama : Islam Agama : Islam

4) Suku Bangsa : Jawa/Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia

5) Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP

6) Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

7) Alamat : Banyurip Rt. 07/05, Jeruksawit, Gondangrejo

b. Anamnese (Data Subyektif)

Tanggal : 04 Juni 2016 Pukul : 13.00 WIB

1) Alasan utama pada waktu masuk : Ibu mengatakan ingin

memeriksakan keadaannya.

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

71

2) Keluhan : Ibu mengatakan payudaranya

terasa penuh, nyeri, bengkak

dan badanya panas serta takut

untuk meneteki bayinya.

3) Riwayat penyakit:

a) Riwayat penyakit sekarang : Ibu mengatakan saat ini nyeri

pada payudaranya dan takut

meneteki bayinya.

b) Riwayat penyakit sistemik

(1) Jantung : Ibu mengatakan tidak merasa cepat lelah

dan jantung berdebar-debar saat beraktifitas

ringan.

(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah nyeri

pinggang bagian kanan maupun kiri dan

tidak sakit saat berkemih.

(3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan

sesak nafas.

(4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

batuk yang berkepanjangan.

(5) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah ada tanda-

tanda kuning pada mata, kulit maupun

ujung-ujung kuku.

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

72

(6) DM : Ibu mengatakan tidak sering lapar, haus,

buang air kecil pada malam hari dan tidak

Acepat lelah.

(7) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai

tekanan darah tinggi diatas 140/90 mmHg.

(8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

kejang-kejang dan mengeluarkan busa di

mulut.

(9) Lain – lain : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

penyakit lain.

c) Riwayat penyakit keluarga : Ibu mengatakan dari

keluarganya maupun keluarga

suami tidak ada yang menderita

penyakit menurun seperti asma,

diabetes mellitus, hipertensi dan

penyakit menular seperti HIV/

AIDS.

d) Riwayat keturunan kembar : Ibu mengatakan bahwa

keluarganya maupun suami

tidak mempunyai keturunan

kembar.

e) Riwayat operasi : Ibu mengatakan pernah operasi

sesar pada tanggal 1 Juni 2016

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

73

atas indikasi ketuban pecah

dini.

4) Riwayat menstruasi

a) Menarche :Ibu mengatakan haid pertama umur 15 tahun.

b) Siklus : Ibu mengatakan siklusnya 28 hari.

c) Lama : Ibu mengatakan lama haid 3 hari.

d) Banyaknya : Ibu mengatakan 2-3 kali ganti pembalut

perhari.

e) Teratur / tidak : Ibu mengatakan haidnya teratur.

f) Sifat darah : Ibu mengatakan sifat darahnya encer.

g) Dismenorhoe : Ibu mengatakan merasakan nyeri pada waktu

haid dan tidak sampai mengganggu aktifitas.

5) Riwayat Keluarga Berencana :

a) Metode yang pernah dipakai :Ibu mengatakan KB

Suntik 3 bulan, lama

penggunaan 3 tahun

b) Keluhan selama pemakaian kontrasepsi : Ibu mengatakan tidak

ada keluhan

6) Riwayat Perkawinan

a) Status perkawinan : Sah kawin 1 kali

b) Kawin/menikah : Umur 18 tahun, dengan suami umur

20 tahun. Lamanya 8 tahun, anak 2

orang

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

74

7) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

NO TGL

PARTUS

TEMPAT

PARTUS

PENO-

LONG

ANAK NIFAS KEADA

ANAK

SEKARANGJK BB PB KEAD LAKT

1. 26/3/2009 BPS Bidan P 2900 45 Baik Lancar Hidup

2. 4/6/2015 Abortus

Tidak Ada

3. 1/6/2016 RB Dokter L 2300 45 Baik Lancar Hidup

8) Riwayat Hamil

a) HPHT : Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 25

September 2015.

b) HPL : 2 Juli 2016

c) Keluhan – keluhan pada

Trimester I : Ibu mengatakan mual dan muntah biasa.

Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

Trimester III : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

d) ANC : Ibu mengatakan 9 kali periksa di bidan

teratur dan 1 kali di dokter untuk USG.

(1) TM I : Ibu mengatakan periksa kehamilan 2 kali

yaitu pada umur kehamilan 4+4

minggu dan

8+5

minggu.

(2) TM II : Ibu mengatakan periksa kehamilan 5 kali

yaitu pada umur kehamilan 13+2

minggu,

17+3

minggu, 21+3

minggu, 26+2

minggu dan

27+4

minggu.

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

75

(3) TM III : Ibu mengatakan periksa kehamilan 2 kali

pada umur kehamilan 29+2

minggu dan 32+1

minggu.

e) Penyuluhan yang didapat :Ibu mengatakan sudah mendapat

penyuluhan tentang perawatan

bayi sehari-hari, personal hygine

dan gizi ibu nifas.

f) Imunisasi TT :Ibu mengatakan suntik 1 kali pada tanggal

27 Desember 2015 TT yang ketiga.

g) Pergerakan janin :Ibu mengatakan gerakan janin aktif ± 20

dalam sehari.

9) Riwayat Persalinan Ini

a) Tempat Persalinan : RB. Rahma Bunda Karanganyar

Penolong : Dokter SpOG

b) Tanggal/Jam Persalinan : 1 Juni 2016/ 09.15 WIB

c) Jenis Persalinan :Sectio Caesar

d) Tindakan Lain : Tidak Ada

e) Komplikasi / Kelainan dalam persalinan : Ketuban Pecah Dini

f) Perinium

(1) Ruptur / tidak : Tidak Ada

(2) Dijahit / tidak : Tidak Ada

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

76

10) Pola Kebiasaan Saat Nifas

a) Nutrisi

(1) Diet makanan :Ibu mengatakan tidak ada diet

pada makanan apapun seperti

telur dan ikan.

(2) Perubahan Pola Makan :

(a) Selama hamil : Ibu mengatakan makan 4 kali

sehari porsi sedang seperti nasi,

lauk, sayur dan buah, minum 8

gelass sehari air putih dan

kadang teh hangat pada pagi

dan sore.

(b) Selama nifas : Ibu mengatakan makan 3 kali

sehari porsi besar seperti nasi,

lauk, sayur dan buah, minum 8

gelass sehari air putih dan

kadang teh hangat pada pagi

dan sore.

b) Eliminasi

(1) BAB :

(a) Selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1 kali

sehari konsistensi lunak, bau

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

77

khas dan warna kuning

kecoklatan.

(b) Selama nifas : Ibu mengatakan BAB 1 kali

sehari konsistensi lunak, bau

khas dan warna kuning

kecoklatan.

(2) BAK :

(a) Selama hamil : Ibu mengatakan BAK ± 7 kali

sehari jernih, warna kuning dan

tidak keruh.

(b) Selama nifas :Ibu mengatakan BAK ± 5 kali

sehari jernih, warna kuning dan

tidak keruh.

c) Istirahat / Tidur :

(1) Selama hamil :Ibu mengatakan tidur siang ± 2

jam dan tidur malam ±8 jam

sehari.

(2) Selama nifas :Ibu mengatakan tidak tidur siang

dan tidur malam ± 8 jam sehari.

d) Personal Hygiene :

(1) Selama hamil :Ibu mengatakan mandi 3 kali

sehari, gosok gigi 3 kali sehari,

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

78

ganti baju 2 kali sehari dan

keramas 2 hari sekali.

(2) Selama nifas : Ibu mengatakan mandi 2 kali

sehari, gosok gigi 3 kali sehari,

ganti baju 2 kali sehari dan

keramas 2 hari sekali.

e) Keadaan Psikologis :Ibu mengatakan bahagia karena

anak ketiganya laki-laki dan

sedikit cemas dengan keadaan

payudaranya yang sakit.

f) Riwayat sosial budaya :

(1) Dukungan keluarga :Ibu mengatakan keluarga sangat

mendukung masa nifas dalam

hal mengasuh anak.

(2) Keluargalain yang tinggal serumah :Ibu mengatakan

tinggal bersama

anak pertama dan

suami.

(3) Pantangan makanan :Ibu mengatakan tidak ada

pantang makanan selama nifas.

(4) Kebiasaan adat istiadat :Ibu mengatakan ada adat selapan

untuk bayi saat umur 1 bulan.

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

79

g) Penggunaan obat – obatan / rokok :Ibu mengatakan hanya

mengkonsumsi obat

dari dokter dan bidan

serta tidak merokok

tetapi suami merokok

di luar rumah dan jauh

dari bayi.

c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

1. Status generalis

1) Keadaan Umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) TTVTD : 110/70 mmHg

S : 37,8oC

N : 80 x/menit

R : 22 x/menit

4) TB : 148 cm

5) BB sebelum hamil : 58 kg

6) BB sekarang : 60 kg

7) LLA : 26 cm

2. Pemeriksaan Sistematis

a. Kepala

1) Rambut : Panjang, hitam, lurus, bersih, tidak

ada ketombe dan tidak rontok

Page 90: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

80

2) Muka : Tidak ada oedema, tidak pucat.

3) Mata :

a) Oedema : Tidak oedema

b) Conjungtiva : Merah muda

c) Sklera : Putih

4) Hidung : Bersih, tidak ada secret dan polip

5) Telinga : Simetris, bersih tidak ada serumen

6) Mulut/gigi/gusi : Tidak stomatitis/ tidak caries/ tidak

berdarah.

b. Leher

1) Kelenjar Gondok : Tidak ada pembesaran

2) Tumor : Tidak ada benjolan

3) Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran

c. Dada dan Axillia

1) Mammae

a) Pembengkakan : Ada pembengkakan di payudara

kiri

b) Tumor : Tidak ada benjolan

c) Simetris : Tidak simetris, payudara kiri

lebih besar.

d) Areola : Hiperpigmentasi

e) Puting Susu : Menonjol

Page 91: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

81

f) Kolostrum / ASI : Sudah keluar payudara kanan,

kiri belum keluar

g) Nyeri Tekan : Ada nyeri tekan

h) Kemerahan : Payudara kiri kemerahan

2) Axillia

a) Benjolan : Tidak ada benjolan

b) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan

c) Ektremitas

(1) Atas : Tidak ada gangguan pergerakan

(2) Bawah :

(a) Varices : Tidak ada

(b) Oedema : Tidak ada

(c) Betis : Lembek, tidak ada tanda-tanda

tromboplebitis

3. Pemeriksaan Khusus Obstetrin ( Lokalis )

a. Abdomen

1) Inspeksi

a) Pembesaran Perut : Normal, sesuai hari nifas

b) Linea Alba/nigra : Linea Nigra

c) Strie : Striae Albican

d) Kelainan : Tidak ada kelainan

Page 92: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

82

e) Luka bekas operasi : Masih basah, tidak ada pus, tidak

kemerahan, ada jahitan jelujur

jumlah 10 benang, melintang.

2) Palpasi

a) Kontraksi : Keras

b) TFU : Pertengahan antara sympisis dan

pusat.

c) Kandung Kencing : Kosong

b. Anogenital

1) Vulva Vagina

a) Varices : Tidak ada

b) Kemerahan : Tidak kemerahan

c) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan

d) Lochea : Sanguinolenta

2) Perinium

a) Keadaan Luka : Tidak ada luka

b) Bengkak/kemerahan: Tidak bengkak/ kemerahan

3) Anus

a) Haemorhoid : Tidak ada

b) Lain – lain : Tidak ada

4) Inspekulo

a) Vagina :Tidak dilakukan

Page 93: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

83

b) Portio : Tidak dilakukan

4. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium : Tidak dilakukan

b. Pemeriksaan Penunjang lain : Tidak dilakukan

2. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 4 Juni 2016 Pukul : 13.10 WIB

a. Diagnosa Kebidanan

Ny. S umur 26 tahun P2A1 Post Partum Hari Ke-3 dengan Bendungan

Saluran Air Susu Ibu

Data Dasar

DS

1) Ibu mengatakan bernama Ny. S dan berumur 26 tahun

2) Ibu mengatakan baru saja melahirkan melahirkan bayinya pada

tanggal 1 Juni 2016 jam 09.15 WIB secara section caesareaatas

indikasi ketuban pecah dini dengan jenis kelamin laki-laki.

3) Ibu mengatakan mempunyai 2 orang anak dan pernah keguguran 1

kali.

4) Ibu mengatakan payudaranya kiri terasa penuh, nyeri, bengkak dan

badanya panas serta takut untuk meneteki bayinya.

DO

1) Keadaan Umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

Page 94: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

84

3) TTV TD : 110/70 mmHg

S : 38,2oC

N : 80 x/menit

R : 22 x/menit

4) TB : 148 cm

5) BB sebelum hamil : 58 kg

6) BB sekarang : 60 kg

7) LLA : 26 cm

8) TFU : Pertengahan antara sympisis dan

pusat.

9) Kontraksi : Keras

10) Lochea : Sanguinolenta

11) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar

tyroid dan kelenjar limfe.

12) Pengeluaran ASI : Ada berupa Colostrum di payudara

kanan

13) Luka bekas operasi : Masih basah, tidak ada pus, tidak

kemerahan, ada jahitan jelujur

jumlah 10 benang, melintang.

14) Mammae

a) Pembengkakan : Ada pembengkakan

b) Tumor : Tidak ada benjolan

Page 95: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

85

c) Simetris : Tidak simetris, payudara kiri lebih

besar.

d) Areola : Hiperpigmentasi

e) Puting Susu : Menonjol

f) Kolostrum / ASI : Sudah keluar di payudara kanan

g) Nyeri Tekan : Ada nyeri tekan di payudara kiri

h) Kemerahan : Payudara kiri kemerahan

b. Masalah

Ibu cemas dengan keadaannya karena payudara ibu bengkak, nyeri dan

ibu takut meneteki bayinya.

c. Kebutuhan

Informasi tentang keadaan, tentang perawatan payudara dan

perencanaan untuk mengurangi kecemasan ibu.

3. DIAGNOSA POTENSIAL

Mastitis

4. TINDAKAN SEGERA

Breast care dan KIE cara menyusui yang baik dan benar.

5. RENCANA TINDAKAN

Tanggal : 4 Juni 2016 Pukul : 13.15 WIB

a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan, kondisinya

Page 96: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

86

b. Berikan KIE breast care/ perawatan payudara.

c. Berikan KIE cara menyusui yang baik dan benar.

d. Berikan KIE ASI Ekslusif.

e. Ajarkan ibu cara memeras ASI untuk mengosongkan payudara.

f. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung

protein dan sayuran hijau.

g. Anjurkan ibu untuk banyak beristirahat.

6. PELAKSANAAN

Tanggal : 4 Juni 2016

a. Pukul 13.20 WIB, memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu

mengalami bendungan saluran ASI karena adanya sumbatan saluran

ASI yang tidak keluar sehingga kelenjar ASI membesar/ membengkak

dan menyebabkan rasa nyeri dan ASI tidak keluar.

b. Pukul 13.34 WIB, memberikan KIE breast care/ perawatan payudara

c. Pukul 14.00 WIB, memberikan KIE cara menyusui yang baik dan

benar

d. Pukul 14.35 WIB, memberikan KIE ASI Ekslusif.

e. Pukul 15.00 WIB, mengajarkan ibu cara memeras ASI untuk

mengosongkan payudara, yaitu :

1) Ibu mencuci tangan dengan bersih

2) Duduk atau berdiri dengan nyaman dan pegang cangkir atau

mangkok bersih dan dekatkan pada payudara

Page 97: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

87

3) Letakkan ibu jari diatas putting dan areola serta jari telunjuk pada

bagian bawah putting dan areola bersamaan dengan ibu jari dan jari

lain menopang payudara

4) Kemudian tekan sampai berada di sinus laktiferus yaitu tempat

tampungan ASI dibawah areola

5) Tekan dan lepas kemudian tekan dan lepas kembali. Kalau teraba

sakit berarti tehniknya salah, ASI akan mengalir terutama bila

reflek oksitosinnya aktif.

f. Pukul 15.15 WIB, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

yang mengandung protein seperti tempe, tahu, kacang-kacangan, telur

dan sayuran hijau untuk memperbanyak dan memperlancar ASI, missal

daun katuk, bayam dan lain-lain.

g. Pukul 15.20 WIB, menganjurkan ibu banyak istirahat, ibu dapat

beristirahat dan tidur pada saat bayi tidur. Selain itu ibu juga jangan

terlalu bekerja berat. Serta mengingatkan ibu untuk selalu menjaga

kebersihan diri, terutama di daerah payudara.

7. EVALUASI

Tanggal : 4 Juni 2016 Pukul : 15.30 WIB

a. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan, kondisinya dan cara

mengatasi keluhan.

b. Ibu sudah mengerti cara perawatan/ massase payudara.

Page 98: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

88

c. Ibu mengerti dan dapat mempraktikan cara menyusui yang baik dan

benar.

d. Ibu mengerti dan bersedia memberikan ASI Ekslusif pada bayinya.

e. Ibu mengerti dan dapat memeras ASI untuk mengosongkan payudara.

f. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan berprotein dan sayuran

hijau.

g. Ibu bersedia untuk istirahat.

Page 99: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

89

DATA PERKEMBANGAN I

(Kunjungan Rumah)

Tanggal : 5 Juni 2016 Pukul : 07.00 WIB

S :Subyektif

1. Ibu mengatakan panas turun

2. Ibu mengatakan air susunya sudah keluar lancar

3. Ibu mengatakan bengkak dan nyeri di payudara berkurang

4. Ibu mengatakan belum lancar merawat bayinya

O :Obyektif

1. KU : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih

4. TTV TD : 110/70 mmHg

N : 78 x / menit

R : 20 x / menit

S : 37°C

5. Mammae

a. Pembengkakan : Ada di payudara kiri (sedikit berkurang)

b. Tumor : Tidak ada benjolan

c. Simetris : Tidak simetris, payudara kiri lebih besar.

d. Areola : Hiperpigmentasi

e. Puting Susu : Menonjol

Page 100: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

90

f. Kolostrum / ASI : Sudah keluar pada payudara kanan dan kiri

g. Nyeri Tekan : Ada nyeri tekan (sedikit berkurang)

h. Kemerahan : Payudara kiri kemerahan

6. TFU : 3 jari di bawah pusat

7. Lochea : Sanguinolenta

A :Assasment

Ny. S umur 26 tahun P2A1post partum hari ke-4 dengan bendungan saluran

ASI.

P :Planing

Tanggal : 5 Juni 2016 Pukul : 07.05 WIB

1. Pukul 07.05 WIB, memberitahu ibu hasil pemeriksaan TTV.

Hasil : TTV TD : 110/70 mmHg

N : 78 x / menit

R : 20 x / menit

S : 37°C

2. Pukul 08.10 WIB, menganjurkan ibu menyusui bayinya untuk merangsang

keluarnya ASI.

Hasil : Ibu menyusui bayi pada kedua payudara secara bergantian

3. Pukul 08.15 wib, menganjurkan ibu tetap mengkonsumsi makanan bergizi

yang banyak mengandung protein seperti telur, daging, ikan, hati untuk

mempercepat penyembuhan luka bekas jahitan operasi dan sayurah hijau

Page 101: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

91

yang mengandung zat besi seperti sawi, bayam, daun singkong dan

kanggung untuk menghindari anemia.

Hasil : Ibu bersedia mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak

mengandung protein dan sayuran hijau.

4. Pukul 07.20 WIB, memberikan KIE perawatan bayi sehari-hari

Hasil : Ibu sudah memahami penyuluhan yang diberikan

5. Pukul 07.25 WIB, memandikan bayi dan membersihkan tali pusat

Hasil : Bayi sudah dimandikan dan membersihkan tali pusat

6. Pukul 07.35 WIB, menganjurkan ibu untuk istirahat mengikuti pola tidur

bayi.

Hasil : Ibu bersedia mengikuti pola tidur bayi

7. Pukul 08.00 WIB, memberikan KIE tanda bahaya masa nifas

Hasil : Ibu sudah mengetahui tanda-tanda bahaya masa nifas

8. Pukul 08.15 WIB, menanjurkan ibu tetap mengkonsumsi obat sisa dari RB

yaitu tablet Fe sebanyak X 1x500mg dan vitamin C sebanyak X 1x300mg

diminum bersamaan sebelum tidur malam dengan menggunakan air putih

atau air jeruk.

Hasil : Ibu bersedia mengkonsumsi tablet Fe dan vitamin C.

9. Pukul 08.20 WIB, menganjurkan pada ibu ke pelayanan kesehatan apabila

terdapat tanda bahaya pada bayi maupun dirinya.

Hasil : Ibu bersedia ke pelayanan kesehatan terdekat apabila ada keluhan

Page 102: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

92

DATA PERKEMBANGAN II

(Kunjungan Rumah)

Tanggal : 6 Juni 2016 Pukul : 07.00 WIB

S :Subyektif

1. Ibu mengatakan sudah tidak panas

2. Ibu mengatakan air susunya sudah keluar lancar

3. Ibu mengatakan bengkak dan nyeri di payudara sudah hilang

4. Ibu mengatakan sudah bisa merawat bayinya

5. Ibu mengatakan tablet Fe dan vitamin C masih

O :Obyektif

1. KU : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih

4. TTV TD : 110/70 mmHg

N : 80 x / menit

R : 20 x / menit

S : 36,6°C

5. Mammae

a. Pembengkakan : Normal

b. Tumor : Tidak ada benjolan

c. Simetris : Payudara kanan dan kiri simetris.

d. Areola : Hiperpigmentasi

Page 103: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

93

e. Puting Susu : Menonjol

f. Kolostrum / ASI : Sudah keluar pada payudara kanan dan kiri

g. Nyeri Tekan : Tidak ada

h. Kemerahan : Tidak ada

6. TFU : 3 jari di bawah pusat

7. Lochea : Sanguinolenta

A :Assasment

Ny. S umur 26 tahun P2A1 post partum hari ke-5 dengan bendungan saluran

ASI.

P :Planing

Tanggal : 5 Juni 2016 Pukul : 07.05 WIB

1. Pukul 07.05 WIB, memberitahu ibu hasil pemeriksaan TTV.

Hasil : TTV TD : 110/70 mmHg

N : 80 x / menit

R : 20 x / menit

S : 36,6°C

2. Pukul 08.10 WIB, menganjurkan ibu menyusui bayinya untuk merangsang

keluarnya ASI.

Hasil : Ibu menyusui bayi pada kedua payudara secara bergantian

3. Pukul 08.15 WIB, menganjurkan ibu tetap mengkonsumsi makanan

bergizi yang banyak mengandung protein seperti telur, daging, ikan, hati

Page 104: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

94

untuk mempercepat penyembuhan luka bekas jahitan operasi dan sayurah

hijau yang mengandung zat besi seperti sawi, bayam, daun singkong dan

kanggung untuk menghindari anemia.

Hasil : Ibu bersedia mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak

mengandung protein dan sayuran hijau.

4. Pukul 07.20 WIB, memberikan KIE macam-macam alat kontrasepsi

Hasil : Ibu sudah paham macam-macam jenis KB yang bias digunakan

setelah bersalin. Dan ibu memilih untuk menggunakan KB LAM selama 6

bulan setelah itu ibu berencana untuk pasang IUD.

5. Pukul 07.30 WIB, menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe

sebanyak X 1x500mg dan vitamin C sebanyak X 1x300mg diminum

bersamaan sebelum tidur malam dengan menggunakan air putih atau air

jeruk.

Hasil : Ibu bersedia mengkonsumsi tablet Fe dan vitamin C

6. Pukul 07.35 WIB, memberitahu ibu kapan bisa melakukan hubungan

seksual

1) Secara fisik, aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah

merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke

dalam vagian tanpa rasa nyeri. Begitu ibu merasa aman untuk memulai

melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.

2) Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami

istri sampai waktu tertentu setelah 40 hari atau 6 minggu pasca

persalinan. Keputusan tergantung kepada pasangan yang bersangkutan.

Page 105: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

95

3) Kerjasama dengan pasangan dalam merawat dan memberikan kasih

sayang pada bayinya sangat dianjurkan.

4) Kebutuhan yang satu ini memang agak sensitif. Tidak heran kalau

Anda dan suami jadi serba salah.

Hasil : Ibu sudah mengerti kapan bisa berhubungan seksuan dengan

suami

7. Pukul 08.00 WIB, menganjurkan pada ibu ke pelayanan kesehatan apabila

terdapat tanda bahaya pada bayi maupun dirinya.

Hasil : Ibu bersedia ke pelayanna kesehatan terdekat apabila ada keluhan

Page 106: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

96

B. PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan tentang kesenjangan

yang terjadi antara praktek dan teori yang dilakukan di BPS Siyamtiningsih

Karanganyar dengan teori yang ada. Di sini penulis akan mengguraikan

pembahasan kasus yang telah diambil oleh penulis dengan menggunakan

pendekatan manajemen kebidanan menurut tujuh langkah Varney mulai dari

pengkajian sampai evaluasi.

1. Pengkajian

Berdasarkan pengkajian data diperoleh data subyektif yang penulis

peroleh pada Ny. S didapat data ibu mengatakan payudaranya terasa

penuh, nyeri, bengkak dan badanya panas serta takut untuk meneteki

bayinya.

Dan dari data obyektif keadaan umum baik, kesadaran

composmentis, TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/ menit, R : 22x/ menit, S :

37,8°, ada pembengkakan di payudara, tidak ada benjolan, tidak simetris,

payudara kiri lebih besar, areola hiperpigmentasi, puting susu menonjol,

kolostrum / ASI sudah keluar pada payudara kanan dan kiri, ada nyeri

tekan di payudara kiri, dan warnanya kemerahan.

Menurut Wulyani dan Purwoastuti(2015), perlu dibedakan antara

payudara bengkak dengan payudara penuh. Pada payudara bengkak :

payudara odem, sakit, putting susu kencang, kulit mengkilat walau tidak

merah dan ASI tidak keluar kemudian badan menjadi demam setelah 24

jam. Sedangkan pada payudara penuh : payudara terasa berat, panas dan

Page 107: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

97

keras. Bila ASI dikeluarkan tidak ada demam.Menunjukan pada teori dan

kasus tidak ada kesenjangan.

2. Interpretasi Data

Pada interpretasi data terdiri dari diagnosa kebidanan, masalah dan

kebutuhan. Pada kasus Ny. S diagnosa kebidanannya adalahNy. S umur

26 tahun P2A1 dengan bendungan saluran ASI.kemudian masalah pada

Ny. S adalah ibu cemas dengan keadaannya karena payudara ibu

bengkak, nyeri dan ibu takut meneteki bayinya.

Untuk mengatasi masalah tersebut Ny. S perlu informasi

tentangkeadaannya dan tentang breast care/ perawatan payudara.

Menurut Astuti (2015), masalah yang muncul adalah adanya

perasaan cemas tidak bisamenyusui bayinya.Maka menurut Kebutuhan

pada ibu nifas dengan saluran ASI adalah penjelasan tentang penyebab

penjelasan supaya ibu tidak cemas dan di buat rencana untuk mengurangi

kecemasan dan ketidaknyamanan tersebut.Pada kasus ini tidak ada

kesenjangan antara teori dan kasus.

3. Diagnosa Potensial

Pada kasus ibu nifas dengan bendungan saluran ASI diagnosa yang

muncul yaitu mastitis, tetapi pada Ny. S tidak terjadi karena dilakukan

penanganan yang baik dan tepat.

Menurut Astutik (2015), diagnosa potensial dari bendungan saluran

ASI adalah mastitis.Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara teori

dan kasus.

Page 108: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

98

4. Antisipasi

Menurut Astutik (2015), antisipasi masalah pada kasus bendungan

payudara adalah : apabila memungkinkan, susukan bayi segera setelah

lahir, susukan bayi tanpa dijadwal, keluarkan ASI dengan tangan atau

pompa bila produksi ASI melebihi kebutuhan bayi, melakukan perawatan

payudara. Pada kasus Ny. S dilakukan penanganan bendungan saluran

ASI, KIE tentang menyusui.Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan

antara teori dan kasus.

5. Perencanaan

Pada kasus Ny. S nifas dengan bendungan saluran ASI tindakan

yang dilakukan, yaitu : beritahu ibu hasil pemeriksaan dan kondisinya,

beritahu ibu cara mengatasi keluhan yang ibu rasakan, ajarkan kepada ibu

cara perawatan/massase payudara, ajarkan ibu tehnik dan cara menyusui

yang benar, ajarkan ibu cara memeras ASI untuk mengosongkan

payudara, anjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau, anjurkan ibu

untuk banyak beristirahat.

Dalam data perkembangan I perencanaan yang dilakukan, yaitu :

beritahu ibu hasil pemeriksaan, anjurkan ibu menyusui bayinya, anjurkan

ibu mengkonsumsi makanan bergizi, memberi KIE perawatan bayi

sehari-hari, memandikan bayi dan merawat tali pusat, anjurkan ibu untuk

istirahat yang cukup, berikan KIE tanda bahaya masa nifas, memberikan

Tablet Fe sebanyak X 1x500mg dan vitamin sebanyak X 1x300mg,

anjurkan ibu untuk ke pelayanan terdekat apabila ada keluhan.

Page 109: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

99

Dan dalam data perkembangan II perencanaan tindakan yang

dilakukan, yaitu : beritahu hasil pemeriksaan, anjurkan ibu menyusui

bayinya, anjurkan ibu tetap mengkonsumsi makanan bergizi,

memberikan KIE macam-macam alat kontrasepsi, beritahu ibu kapan

bisa berhubungan sexual dengan suami, anjurkan ibu ke pelayanan

kesehatan terdekat apabila ada keluhan.

Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010), rencana asuhan pada

bendungan saluran ASI, yaitu : Observasi meliputi keadaan umum,

kesadaran, tanda-tanda vital, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus,

anjurkan ibu untuk segera berkemih, observasi mobilisasi dini, jelaskan

manfaatnya, menjaga kebersihan seluruh tubuh terutama alat genetalia,

mengganti pembalut minimal 2 kali sehari atau setiap selesai BAK,

memberi saran pada ibu untuk cukup tidur siang agar tidak terlalu lelah,

memberi pengertian pada ibu, apabila kurang istirahat dapat

menyebabkan produksi ASI kurang, proses involusi berjalan lambat

sehingga dapat menyebabkan perdarahan, menganjurkan pada ibu untuk

kembali mengerjakan pekerjaan sehari-hari, mengkonsumsi makanan

yang bergizi, bermutu dan cukup kalori, sebaiknya ibu makan makanan

yang mengandung protein, vitamin dan mineral, minum sedikitnya 3 liter

air sehari atau segelas setiap habis menyusui, minum tablet Fe /zat besi

selama 40 hari pasca persalinan, minum vitamin A (200.000 IU) agar

dapat memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI, menjaga

kebersihan payudara, memberi ASI ekslusif sampai bayi umur 6 bulan,

Page 110: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

100

melakukan perawatan payudara minimal 2 kali sehari, member

pengertian hubungan sexual kapan boleh dilakukan, menganjurkan pada

ibu untuk segera mengikuti KB setelah masa nifas terlewati sesuai

dengan keinginannya. Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara

kasus dan teori.

6. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan asuhan dilakukan berdasarkan perencanaan yang

telah disusun penulis. Dalam kasus ini dilakukan tindakan memberitahu

ibu hasil pemeriksaan, menjelaskan tentang bendungan saluran ASI yang

dialami ibu, memberitahu ibu bahwa keluhan ibu yang dirasakan saat ini

karena bendungan saluran ASI, memberitahu ibu cara mengatasi keluhan

yang ibu rasakan, mengajarkan kepada ibu cara perawatan/massase

payudara, mengajarkan ibu tehnik dan cara menyusui yang benar,

mengajarkan ibu cara memeras ASI untuk mengosongkan payudara,

menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau, menganjurkan ibu

untuk banyak beristirahat.

Dalam data perkembangan I pelaksanaan yang dilakukan, yaitu :

memberitahu ibu hasil pemeriksaan, menganjurkan ibu menyusui

bayinya, anjurkan ibu mengkonsumsi makanan bergizi, memberikan KIE

perawatan bayi sehari-hari, memandikan bayi dan merawat tali pusat,

anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, memberikan KIE tanda bahaya

masa nifas, memberikan Tablet Fe sebanyak X 1x500mg dan vitamin

Page 111: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

101

sebanyak X 1x300mg, menganjurkan ibu untuk ke pelayanan terdekat

apabila ada keluhan.

Dan dalam data perkembangan II perencanaan tindakan yang

dilakukan, yaitu : memberitahu hasil pemeriksaan, menganjurkan ibu

menyusui bayinya, menganjurkan ibu tetap mengkonsumsi makanan

bergizi, memberikan KIE macam-macam alat kontrasepsi, memberitahu

ibu kapan bisa melakukan hubungan sexual dengan suami, menganjurkan

ibu ke pelayanan kesehatan terdekat apabila ada keluhan.

Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010), pelaksanaan pada

bendungan saluran ASI, yaitu : Mengobservasi meliputi keadaan umum,

kesadaran, tanda-tanda vital, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus,

anjurkan ibu untuk segera berkemih, observasi mobilisasi dini, jelaskan

manfaatnya, menjaga kebersihan seluruh tubuh terutama alat genetalia,

mengganti pembalut minimal 2 kali sehari atau setiap selesai BAK,

memberikan saran pada ibu untuk cukup tidur siang agar tidak terlalu

lelah, memberi pengertian pada ibu, apabila kurang istirahat dapat

menyebabkan produksi ASI kurang, proses involusi berjalan lambat

sehingga dapat menyebabkan perdarahan, menganjurkan pada ibu untuk

kembali mengerjakan pekerjaan sehari-hari, mengkonsumsi makanan

yang bergizi, bermutu dan cukup kalori, sebaiknya ibu makan makanan

yang mengandung protein, vitamin dan mineral, minum sedikitnya 3 liter

air sehari atau segelas setiap habis menyusui, minum tablet Fe /zat besi

selama 40 hari pasca persalinan, minum vitamin A (200.000 IU) agar

Page 112: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

102

dapat memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI, menjaga

kebersihan payudara, memberi ASI ekslusif sampai bayi umur 6 bulan,

melakukan perawatan payudara minimal 2 kali sehari, memberi

pengertian hubungan sexual kapan boleh dilakukan, menganjurkan pada

ibu untuk segera mengikuti KB setelah masa nifas terlewati sesuai

dengan keinginannya. Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara

kasus dan teori.

7. Evaluasi

Setelah mendapat asuhan selama 3 hari dari tanggal 4 Juni sampai

tanggal 6 Juni 2016 keadaan ibu sedah membaik, tanda-tanda vital

normal, payudara tidak bengkak lagi, tidak terasa nyeri lagi dan ibu

sudah memberikan ASI pada bayi secara lancar serta bendungan saluran

ASI teratasi. Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan

kasus.

Page 113: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

103

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini penulis dapat menyimpulkan dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah

yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Patologi Pada Ny. S Umur 26 Tahun

P2A1 Post Partum Hari Ke-3 Dengan Bendungan Saluran Air Susu Ibu Di BPS

Siyamtiningsih Karanganyar” serta memberikan saran terhadap asuhan yang telah

diberikan.

A. KESIMPULAN

Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas Patologi Pada Ny. S Umur

26 Tahun P2A1 Post Partum Hari Ke-3 Dengan Bendungan Saluran Air Susu

Ibu Di BPS Siyamtiningsih Karanganyar ini dapat dilaksanakan dengan baik

sehingga penulis dapat menarik kesimpulan berikut :

15) Dalam kasus ibu nifas Ny. S dengan bendungan saluran ASI diperoleh

data subyektif :Ibu mengatakan payudaranya terasa penuh, nyeri, bengkak

dan badanya panas serta takut untuk meneteki bayinya. Sedangkan data

obyektif meliputi : Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TTV

(TD 110/70 mmHg, suhu 37,8oC, nadi 80 x/menit, respirasi 22 x/menit),

TFU pertengahan antara sympisis dan pusat, kontraksi keras, lochea

sanguinolenta, leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar

limfe, pengeluaran ASI Ada berupa kolostrum, luka bekas operasi masih

basah, tidak ada pus, tidak kemerahan, ada jahitan jelujur jumlah 10

benang, melintang.Mammae pembengkakan ada pembengkakan di

Page 114: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

104

payudara kiri, tumor tidak ada benjolan, tidak simetris, payudara kiri lebih

besar, areola hiperpigmentasi, puting susu menonjol, kolostrum / ASI

sudah keluar pada payudara kanan dan kiri, ada nyeri tekan pada payudara

kiri, warna kemerahan.

16) Interpretasi data didapat ibu nifas Ny. S P2A1, umur 26 tahun, post partum

hari ke-3 dengan Bendungan Saluran ASI dengan masalah yang menyertai

yaitu kecemasan dan takut meneteki bayi. Diberikan kebutuhan tentang

informasi keadaan, tentang perawatan payudara dan perencanaan untuk

mengurangi kecemasan ibu.

17) Diagnosa potensial dalam kasus Bendungan Saluran ASI yaitu potensial

terjadi Mastitis, akan tetapi karena penanganan yang baik dan sudah tepat,

sehingga diagnosa potensial bisa teratasi.

18) Pada kasus Ny. S dengan Bedungan Saluran ASI tindakan segera yang

dilakukan adalah Breast care dan KIE cara menyusui yang baik dan benar.

19) Pada kasus Ny. S dengan Bedungan Saluran ASI perencanaan sebagai

berikut : Beritahu ibu hasil pemeriksaan dan kondisinya, beritahu ibu cara

mengatasi keluhan yang ibu rasakan, ajarkan kepada ibu cara

perawatan/massase payudara, ajarkan ibu tehnik dan cara menyusui yang

benar, ajarkan ibu cara memeras ASI untuk mengosongkan payudara,

anjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau, anjurkan ibu untuk

banyak beristirahat.

a. Dalam data perkembangan I perencanaan yang dilakukan, yaitu :

beritahu ibu hasil pemeriksaan, anjurkan ibu menyusui bayinya,

Page 115: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

105

anjurkan ibu mengkonsumsi makanan bergizi, memberi KIE perawatan

bayi sehari-hari, memandikan bayi dan merawat tali pusat, anjurkan

ibu untuk istirahat yang cukup, berikan KIE tanda bahaya masa nifas,

memberikan Tablet Fe sebanyak X 1x500mg dan vitamin sebanyak X

1x300mg, anjurkan ibu untuk ke pelayanan terdekat apabila ada

keluhan.

b. Dan dalam data perkembangan II perencanaan tindakan yang

dilakukan, yaitu : beritahu hasil pemeriksaan, anjurkan ibu menyusui

bayinya, anjurkan ibu tetap mengkonsumsi makanan bergizi,

memberikan KIE macam-macam alat kontrasepsi, anjurkan ibu ke

pelayanan kesehatan terdekat apabila ada keluhan.

20) Pelaksanaan pada kasus Ny. S dengan Bedungan Saluran ASI dilakukan

tindakan memberitahu ibu hasil pemeriksaan, menjelaskan kondisi ibu,

memberitahu ibu cara mengatasi keluhan yang ibu rasakan, mengajarkan

kepada ibu cara perawatan/massase payudara, mengajarkan ibu tehnik dan

cara menyusui yang benar, mengajarkan ibu cara memeras ASI untuk

mengosongkan payudara, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayuran

hijau, menganjurkan ibu untuk banyak beristirahat.

a. Dalam data perkembangan I pelaksanaan yang dilakukan, yaitu :

memberitahu ibu hasil pemeriksaan, menganjurkan ibu menyusui

bayinya, anjurkan ibu mengkonsumsi makanan bergizi, memberikan

KIE perawatan bayi sehari-hari, memandikan bayi dan merawat tali

pusat, anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, memberikan KIE tanda

Page 116: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

106

bahaya masa nifas, memberikan Tablet Fe sebanyak X 1x500mg dan

vitamin sebanyak X 1x300mg, menganjurkan ibu untuk ke pelayanan

terdekat apabila ada keluhan.

b. Dan dalam data perkembangan II perencanaan tindakan yang

dilakukan, yaitu : memberitahu hasil pemeriksaan, menganjurkan ibu

menyusui bayinya, menganjurkan ibu tetap mengkonsumsi makanan

bergizi, memberikan KIE macam-macam alat kontrasepsi,

menganjurkan ibu ke pelayanan kesehatan terdekat apabila ada

keluhan.

21) Dalam kasus Ny. S dengan Bedungan Saluran ASI yang telah dilakukan

kunjungan rumah 3 kali didapatkan hasil keadaan umum ibu membaik,

bengkak di payudara ibu sudah berkurang, payudara sudah tidak keras dan

rasa nyeri berkurang serta ibu sudah kembali menyusui bayinya dengan

lancar.

22) Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. S dengan

Bendungan Saluran ASI dan membandingkan dengan teori, maka penulis

menyimpulkan tidak ada kesenjangan. Faktor pendukung dalam

pelaksanaan studi kasus ini yaitu tersedianya sarana dan prasarana yang

memadai, keterbukaan ibu dalam pengambilan kasus dan referensi yang

memadai. Sedangkan faktor penghambat dalam studi kasus ini yaitu

kecemasan ibu yang berlebihan.

23) Alternative pemecahan masalah pada kasus ibu nifas Ny. S dengan

Bendungan Saluran ASI bila pencegahan dan penanganan tidak berhasil,

Page 117: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

107

maka dilaksanakan tindakan breast care/ perawatan payudara dan KIE

menyusui yang baik dan benar.

B. SARAN

1. Bagi Tenaga Kesehatan/Bidan

Diharapkan lebih meningkatkan standar pelayanan kebidanan yang sesuai

dengan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney, sehingga

pelayanan yang efektif dan efisien pada klien.

2. Bagi Pasien dan Keluarga

a. Bagi pasien ibu nifas dengan bendungan saluran ASI diharapkan

mengerti dan memahami tentang pendidikan yang diberikan tentang

perawatan/ massase payudara, tanda bahaya masa nifas, gizi ibu nifas,

perawatan bayi sehari-hari dan macam-macam alat kontrasepsi, serta

menjaga kebersihan supaya dapat melewati masa nifas dengan lancar

tanpa ada komplikasi.

b. Bagi keluarga diharapkan mengerti dan memahami pendidikan

kesehatan yang diberikan dan memberikan dukungan moril pada klien

supaya ibu lebih tenang dan nyaman dalam menjalani masa nifas.

3. Bagi BPS

Diharapkan untuk lebih meningkatkan dan memperhatikan mutu

pelayanan dan memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan

bendungan saluran ASI.

Page 118: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

108

4. Bagi Pendidikan

Diharapkan dapat digunakan sebagai sebagai sumber bacaan

reverensi untuk menaikkan kualitas pendidikan kebidanan khususnya pada

ibu nifas dengan bendungan saluran ASI.

Page 119: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGI PADA Ny. S UMUR 26 … · selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, R. E, Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta :

Nuha Medika

Anggraini, Y. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka

Rihama

Arikunto. 2012. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Astutik. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas Dan Menyusui. Jakarta :

Trans Info Media

Depkes RI. 2012. Asuhan Kebidanan Post Partum. Departemen Kesehatan : Jawa

Tengah

Dewi, L. N. V.2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba

Medika

Dinkes Jateng. 2012. Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jawa Tengah. (online)

available : http://www.depkes.go.id

Hidayat, A. A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data

Contoh Aplikasi Studi Kasus. Jakarta : Salemba Medika

Kriebs, M. J, Gegor, L. C. 2010. Asuhan Kebidanan Varney. Jakarta : EGC

Notoadmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta ; Rineka Cipta

Rukiyah, A. Y, Yulianti, L. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi. Jakarta : Trans

Info Media

Rukiyah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan III Nifas. Jakarta : Trans Info Media

Sulistyawati. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta :

Andi Offset

Suyanto, Salamah, U. 2008. Riset Kebidanan Metodologi Dan Aplikasi.

Yogyakarta : Mitra Cendikia Offset

Walyani, S. E, Purwoastuti, E. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas Dan

Menyusui. Yogyakarta : Pustaka Baru Press