Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan

    1/12

    ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN

    III

    ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN

    Tujuan pembangunan pada hakikatnya adalah untuk mencapai kesejahteraan bagi

    semua, yakni terpenuhinya hak setiap orang untuk hidup sehat, hingga dapat meraih hidup yang

    produktif dan berbahagia.

    Untuk mencapai kondisi tersebut, perlu diupayakan kegiatan dan strategi dalam setiap

    aspek kehidupan. Bukan saja aspek kesehatan, tetapi diperlukan strategi pemerataan kesehatan

    dengan mendayagunakan segenap potensi yang ada, baik di jajaran kesehatan, non kesehatan

    maupun masyarakat sendiri, guna mengendalikan faktor lingkungan, perilaku, pelayanan

    kesehatan, dan faktor lain yang mempengaruhi derajat kesehatan.

    Derajat kesehatan meliputi kondisi sehat maupun sakit. Untuk mencapai derajat

    kesehatan yang optimal bukan hanya berbicara mengenai pengobatan, perbaikan gizi, personal

    hygiene, sanitasi, !B", dll, tetapi juga berbicara mengenai hal#hal yang ikut berperan

    didalamnya yang bisa mempengaruhi pengobatan, perbaikan gizi, personal hygiene, sanitasi,

    !B", dll. "eperti ekonomi, social, budaya, lingkungan, pemerintahan, dll.

    $engingat kesehatan mencakup seluruh aspek kehidupan, konsep kesehatan sekarang ini,

    tidak saja berorientasi pada aspek klinis dan obat#obatan, tetapi lebih berorientasi pada ilmu#ilmu

    lain yang ada kaitannya dengan kesehatan dan kemasyarakatan, yaitu seperti ilmu sosiologi,

    antropologi, psikologi, perilaku, dan lain#lain.

    %egunaan ilmu#ilmu tersebut dalam kesehatan dan kemasyarakatan adalah sebagai

    penunjang peningkatan status kesehatan masyarakat. "alah satu cabang dari sosiologi dan

    antropologi adalah sosial budaya dasar, yang membahas tentang kebudayaan dan unsur#unsur

    yang terkait di dalamnya.

    Unsur#unsur kebudayaan adalah meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,

    hukum, adat istiadat, kemampuan serta kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat#masyarakat,

    yang merupakan hasil budi atau akal manusia. Dalam mengatasi masalah#masalah lebih

    berorientasi pada adaptasi dan pelaksanaan strategi terhadap keadaan social.

  • 7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan

    2/12

    "trategi adaptasi social budaya yang melahirkan system#sistem medis, tingkah laku dan

    bentuk#bentuk kepercayaan yang berlandaskan budaya, yang timbul sebagai respon terhadap

    ancaman#ancaman yang disebabkan oleh penyakit. Dunn &pola#pola dari pranata#pranata social

    dan tradisi#tradisi budaya yang menyangkut perilaku yang sengaja untuk meningkatkan

    kesehatan, meskipun hasil dari tingkah laku khusus tersebut belum tentu menghasilkan

    kesehatan yang baik' (Dunn )*+ - )/0

    enyakit, dengan rasa sakit dan penderitaannya, merupakan kondisi manusia yang dapat

    diramalkan - dan merupakan gejala biologis maupun kebudayaan yang bersifat uni1ersal.

    2ndi1idu yang mengidap penyakit infeksi menghadapkan rekan#rekannya pada epidemic

    penyakit, dan sejarah penuh dengan kasus#kasus musnahnya populasi manusia, se3aktu

    menderita cacar, TB4, pes mengalami kontak dengan orang#orang yang semula belum mengenal

    penyakit#penyakit tsb.

    Dalam usaha melindungi diri dari berbagai ancaman tersebut, manusia kadang kala

    mengikuti pola he3an mamalia, menjauhkan diri atau lari dari si sakit. ada manusia,

    mengucilkan penderita, melakukan isolasi. !al ini akan menyebabkan penderita merasa dihukum

    atas keadaan yang dia sendiri tidak kehendaki, sakit yang diderita terjadi karena takdir yang

    dijatuhkan kepadanya. $enjatuhkan hukuman mati secara social kepada mereka sebelum mati

    secara fisik ("igerist )*/) - )560

    "ejak zaman 3ilayah afdeling mandar (3ilayah mandar ketika saman belanda0, ada

    3ilayah yang dikenal perkampungan leprosy, yaitu tempat penampungan (isolasi0 penderita

    kusta (lepra0 baik yang berada dalam 3ilayah afdeling maupun dari luar 3ilayah. "eorang suami

    meninggalkan istrinya yang terindikasi menderita kusta. 7nggota keluarga yang lain dilarang

    kontak dengan salah seorang anggota keluarga yang menderita penyakit.

    %arena budaya dan hubungan social, dengan segala kemampuannya manusia lebih sering

    berusaha untuk menyembuhkan si sakit. %arena sifat demikian, manusia mau tidak mau

    senantiasa menaruh perhatian terhadap masalah#masalah kesehatan serta usaha mempertahankan

    kelangsungan hidup dan sejauh batas#batas pengetahuannya, mencari penyelesaian terhadap

    masalah#masalah penyakit (8ubin )*9 - +6/0.

  • 7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan

    3/12

    erhatian ini bukan semata#mata manusia3i, 3alaupun pada sebagian besar masyarakat

    ada usaha untuk mera3at yang sakit, melainkan lebih merupakan suatu bentuk tingkah laku

    adatif baru yang didasari oleh logika atau juga rasa kasih.

    Di negara#negara maju, terdapat unsur#unsur kebudayaan yang dapat menunjangtingginya status kesehatan masyarakat seperti pendidikan yang optimal, keadaan sosial#ekonomi

    yang tinggi, dan kesehatan lingkungan yang baik. Dengan demikian, pelayanan kesehatan

    menjadi sangat khusus sehingga dapat memenuhi kebutuhan klien.

    "ebaliknya, di negara berkembang seperti 2ndonesia, unsur#unsur kebudayaan yang ada

    kurang menunjang pencapaian status kesehatan yang optimal. Unsur#unsur tersebut antara lain:

    ketidaktahuan, pendidikan yang minim sehingga sulit menerima informasi#informasi dan

    tekhnologi baru.

    $engingat keadaan tersebut, kita perlu memperhatikan aspek sosial budaya masyarakat

    dalam kaitannya dengan keadaan kesehatan di 2ndonesia. ;adi melihat penyakit atau masalah

    kesehatan bukan saja dari sudut gejala, sebab#sebabnya, 3ujud penyakit, obat dan cara

    menghilangkan penyakit, tetapi juga bagaimana hubungan sosial budaya, geografi, demografi,

    dan persepsi masyarakat dengan masalah yang sedang dihadapi.

    $elihat luasnya masalah kesehatan yang dihadapi, maka bidan sebagai petugas kesehatan

    harus mempelajari ilmu#ilmu lain yang terkait dengan kesehatan. "ehingga pelayanan yang

    diberikan memberikan hasil yang optimal.

    Di ba3ah ini kita dapat melihat bagaimana hubungan antara sosial budaya dengan

    pembangunan kesehatan, khususnya pembangunan kesehatan masyarakat.

    7. engaruh "osial Budaya Terhadap %esehatan $asyarakat

    Tantangan berat yang masih dirasakan dalam pembangunan kesehatan di 2ndonesia

    adalah jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cukup tinggi serta penyebaran

    penduduk yang tidak merata di seluruh 3ilayah. "elain masalah tersebut, masalah lain yang perlu

    diperhatikan yaitu berkaitan dengan sosial budaya masyarakat, misalnya tingkat pengetahuan

    yang belum memadai terutama pada golongan 3anita, kebiasaan negatif yang berlaku di

    masyarakat, adat istiadat, perilaku, dan kurangnya peran serta masyarakat dalam pembangunan

    kesehatan.

  • 7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan

    4/12

    "ocial budaya masyarakat yang merupakan hasil budi dan akal manusia yang dilandasi

    oleh pengalaman, sehingga budaya masyarakat bila dikaitkan dengan kesehatan, ada yang

    merugikan kesehatan dan ada pula yang menguntungkan kesehatan.

  • 7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan

    5/12

    7ngka kematian balita masih didapatkan sebesar )9,, per )999 anak balita. "eperti

    halnya dengan bayi sekitar )@ penyebab kematian balita adalah penyakit yang dapat dicegah

    dengan imunisasi, yaitu infeksi saluran pernafasan, polio, dan lain#lain.

    "elain angka kematian, angka kelahiran dan angka kesuburan masih dirasakan pulasebagia masalah kesehatan ibu dan anak. 7ngka kelahiran kasar didapatkan berkisar antara =#=

    per )999 penduduk dan angka kesuburan sebesar ,5*.

    $asih tingginya angka kematian dan kesuburan di 2ndonesia berkaitan erat dengan faktor

    sosial budaya masyarakat, seperti tingkat pendidikan penduduk, khususnya 3anita de3asa yang

    masih rendah, keadaan sosial ekonomi yang belum memadai, tingkat kepercayaan masyarakat

    tergadap pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan yang masih rendah dan jauhnya lokasi

    tempat pelayanan kesehatan dari rumah#rumah pendudukkebiasaan#kebiasaan dan adat istiadat

    dan perilaku masyarakat yang kurang menunjang dan lain sebagainya.

    Tingkat pendidikan terutama pada 3anita de3asa yang masih rendah, mempunyai

    pengaruh besar terhadap masih tingginya angka kematian bayi. Berdasarkan sur1ei rumah

    tangganya ("%8T0 pada tahun )*6/, tingkat buta huruf pada 3anita de3asa adalah sebesar

    =/,+@. 8endahnya tingkat pendidikan dan buta huruf pada 3anita menyebabkan ibu#ibu tidak

    mengetahui tentang pera3atan semasa hamil, kelahiran, pera3atan bayi dan semasa nifas, tidak

    mengetahui kapan ia harus datang ke pelayanan kesehatan, kontrol ulang, dan sebagainya.

    $enurut hasil sur1ei rumah tangga, tahun )*6 sebanyak /5@ ibu hamil telah

    memeriksakan dirinya, dengan frekuensi kunjungan rata#rata ,)+ kali. engkajian %B#%estahun

    )*6 tentang pemanfaatan tempat pemeriksaan menunjukkan yaitu uskesmas /*,+@, fasilitas

    s3asta =6,*@, sedangkan osyandu )),=@. ?amun manfaat osyandu untuk imunisasi bayi

    sudah cukup tinggi yaitu 9,*@. 8endahnya pemanfaatan osyandu untuk pemeriksaan

    kehamilan disebabkan karena tidak tersedianya ruangan yang tertutup atau memadai.

    !asil sur1ei rumah tangga tahun )*6, tentang angka imunisasi didapatkan- untuk

    imunisasi DT sebesar 5,*@, polio ),@, TT= ==,+@, B4E +/@. Bila dilihat dari data di

    atas, cakupan TT= lebih rendah bila dibandingkan dengan cakupan pemeriksaan kehamilan.

    4akupan TT= yang rendah bila dibandingkan dengan cakupan pemeriksaan ibu hamil,

    disebabkan petugas %27 belum mendapatkan instruksi atau kesempatan untuk dapat memberikan

    imunisasi TT=.

  • 7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan

    6/12

    %ebiasaan#kebiasaan adat istiadat dan perilaku masyarakat sering kali merupakan

    penghalang atau penghambat terciptanya pola hidup sehat di masyarakat. erilaku, kebiasaan,

    dan adat istiadat yang merugikan seperti misalnya-

    2bu hamil dilarang tidur siang karena takut bayinya besar dan akan sulit melahirkan, 2bu menyusui dilarang makan makanan yang asin, misalnya- ikan, telur,

    2bu habis melahirkan dilarang tidur siang,

    Bayi berusia ) minggu sudah boleh diberikan nasi atau pisang agar mekoniumnya cepat

    keluar,

    2bu post partum harus tidur dengan posisi duduk atau setengah duduk karena takut darah

    kotor naik ke mata,

    2bu yang mengalami kesulitan dalam melahirkan, rambutnya harus diuraikan dan persalinan

    yang dilakukan di lantai, diharapkan ibu dapat dengan mudah melahirkan.

    Bayi baru lahir yang sedang tidur harus ditemani dengan benda#benda tajam.

    Dikatakan merugikan karena beberapa hal tersebut di atas justru dibutuhkan dalam rangka

    peningkatan kondisi kesehatan.

    Tingkat kepercayaan masyarakat kepada terhadap petugas kesehatan, dibeberapa 3ilayah

    masih rendah. $ereka masih percaya kepada dukun karena kharismatik dukun tersebut yang

    sedemikian tinggi, sehingga ia lebih senang berobat dan meminta tolong kepada ibu dukun.

    etugas kesehatan pemerintah dianggap sebagai orang baru yang tidak mengenal masyarakat di

    3ilayahnya dan tidak mempunyia kharismatik.

    "elain faktor tersebut, rendahnya kunjungan masyarakat ke pelayanan kesehatan

    dikarenakan jauhnya lokasi pelayanan kesehatan dengan rumah penduduk sehingga 3alaupun

    masyarakat sudah mempunyai kemauan memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan, namun

    karena jauh dan harus segera mendapatka pertolongan, akhirnya ia berobat ke dukun yang dekat

    lokasinya. %eadaan ini disikapi oleh pemerintah dengan berupaya membangun fasilitas

    pelayanan kesehatan di daerah tersebut, menempatkan tenaga kesehatan disertai dengan

    peralatan yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan, peningkatan kualitas pelayanan

    dengan meningkatkan kemampuan petugas melalui pelatihan maupun pendidikan pada jenjang

    yang lebih tinggi.

    =. %eluarga Berencana

  • 7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan

    7/12

    Berdasarkan hasil "U7" )*6/, penduduk 2ndonesia berjumlah sekitar )5 juta ji3a.

    Diperkirakan pada akhir tahun )*6+ menjadi )+=, juta ji3a dan akan menjadi )6=,+ juta

    ji3apada tahun )**9. ada tahun )*6/, pertumbuhan penduduk sekitar =,)/@ pertahun.

    ada umumnya, masalah#masalah yang berkaitan dengan fertilitas dan laju pertumbuhanpenduduk disebabkan oleh pola pikir masyarakat yang bersifat kaku. $ereka masih mempunyai

    pendapatan bah3a anak adalah sumber rezeki, atau banyak anak banyak rezeki. 7nak adalah

    tumpuan di hari tuanya. $ereka tidak menyadari bah3a keterbatasan orang tua merupakan

    ancaman masa depan bagi si anak.

    "elain itu, faktor agama juga sangat menentukan keberhasilan pengendalian penduduk.

    ada beberapa daerah yang masyarakatnya menggunakan agama sebagai pandangan hidup,

    misalnya islam, nasrani, mereka akan menentang program pengendalian penduduk berupa

    penggunaan alat kontrasepsi. $ereka menganggap bah3a dengan menggunakan alat kontrasepsi,

    berarti membunuh anak yang telah dianugerahkan oleh Tuhan sa. %eadaan#keadaan

    ini merupakan tantangan bagi pelaksana program %eluarga Berencana.

    Berdasarkan hasil pengkajian %B#%es tahun )*6, diperoleh bah3a tempat pelayanan

    %B yang banyak dikunjungi oleh para akseptor %B adalah uskesmas, yaitu sebesar /9,6@,

    osyandu =@, s3asta ),=@, dan os %B desaFkader )@. Dari hasil tersebut, ternyata

    pemanfaatan osyandu oleh masyarakat berada di urutan kedua setelah uskesmas. !al ini

    disebabkan oleh siklus pil tidak selalu sama dengan 3aktu bukanya di osyandu, sehingga

    akseptor lebih suka datang ke uskesmas yang buka setiap hari. %eadaan ini perlu dijadikan

    bahan pemikiran, metoda apa yang tepat sehingga pelayanan di posyandu tersebut yanglebih

    dekan dengan masyarakat dapat dimanfaatkan dengan sebaik#baiknya.

    . Eizi

    ;ika kita berbicara tentang gizi, maka yang terpikir oleh kita adalah semua makanan yang

    kita makan. Ditinjau dari aspek sosial budaya, %oentjaraningrat menyebutkan bah3a makanan

    yang kita makan dapat dibedakan menjadi dua konsep, yaitu nutrimen dan makanan. ?utrimen

    adalah suatu konsep biokimia yang berarti zat#zat dalam makanan yang menyebabkan bah3a

    indi1idu yang memakannya dapat hidup dan berada dalam kondisi kesehatan yang baik.

    $akanan dikatakan sebagai suatu konsep kebudayaan, yaitu merupakan bahan#bahan yang telah

    diterima dan diolah secara budaya untuk dimakan, sesudah melalui proses penyiapan dan

  • 7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan

    8/12

    penyuguhan yang juga secara budaya, agar dapat hidup dan berada dalam kondisi kesehatan yang

    baik.

    %esukaan makan seseorang sangat dipengaruhi oleh kebiasaan makannya sejak kanak#

    kanak. %eluarga dalam hal ini sangat menentukan kesukaan anak terhadap makanan tertentu.$akanan sebagai salah satu aspek kebudayaan sering ditentukan oleh keadaan lingkungan,

    misalnya 3ilayah yang sebagian besar memiliki pohon kelapa, maka jenis makanan yang

    dimakan banyak yang menggunakan santan atau kelapa, sedangkan 3ilayah yang sebagian besar

    terdiri dari perkebunan, jenis dan komposisi makanan banyak yang terbuat dari sayur#sayuran

    atau dikenal dengan lalapan.

    8asa makanan yang disukai oleh suatu masyarakat umumnya ber1ariasi. 7da sekelompok

    masyarakat yang menyukai makanan yang rasanya pedas, manis, asin, dan sebagainya.

    %elompok masyarakat yang menyukai makanan yang rasanya manis dapat ditemukan di daerah#

    daerah di ulau ;a3a, sedangkan makanan yang rasanya pedas dapat ditemukan di daerah#daerah

    "umatera dan "ula3esi. "ehingga sering kali masyarakat tertentu yang datang ke suatu 3ilayah

    yang berbeda dengan jenis makanan yang biasa ia makan, ia perlu mengadakan penyesuaian

    terhadap makanan tersebut. erlu diperhatikan bah3a tidak mudah bagi seseorang untuk

    mengganti makanan yang biasa ia makan dengan jenis makanan yang baru ia kenal.

    Distribusi makanan dalam keluarga tidaklah sama dengan keluarga lain. 7da aturan#

    aturan tertentu yang harus dipenuhi oleh anggota keluarga. "eorang ayah yang dianggap sebagai

    pencari nafkah keluarga, harus diberikan makanan yang lebih dibandingkan dengan anggota

    keluarga lainnya. %ata lebih yang dimaksud meliputi kualitas, kuantitas, dan frekuensi makan.

    2bu hamil tidak bisa makan dengan sebebasnya, tapi mempunyai keterbatasan tertentu, ada

    makanan#makanan tertentu yang tidak boleh dimakan oleh ibu hamil. Tamu dianggap sebagai

    raja, sehingga diberikan makanan yang tidak biasanya. 7nak mempunyai makanan khusus

    seperti bubur nasi dan sebagainya. "edangkan pembantu rumah tangga bisasnya diberikan

    makanan yang rendah kualitasnya.

    Berdasarkan laporan penelitian gizi pada tahun )*+*, di 2ndonesia masih terdapat

    masalah#masalah gizi. $asalah gizi tersebut bukan hanya menyangkut gejala kelaparan dan

    kekurangan kalori#kalori, tetapi juga menyangkut masalah kelebihan gizi.

  • 7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan

    9/12

    $asalah kekurangan gizi bukan saja disebabkan oleh faktor sosial#ekonomi masyarakat,

    namun berkaitan pula dengan faktor sosial#budaya masyarakat setempat. "eperti misalnya

    persepsi masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan masih belum sesuai. $enurut mereka, yang

    disebut dengan makan adalah makan sampai kenyang, tanpa memperhatikan jenis, komposisi,

    dan mutu makanan, pendistribusian makanan dalam keluarga tidak berdasarkan debutuhan untuk

    pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga, namun berdasarkan pantangan#pantangan

    yang harus diikuti oleh kelompok khusus, misalnya ibu hamil, bayi, balita, dan sebagianya.

    Di samping hal tersebut, pengetahuan keluarga khususnya ibu memegang peranan yang

    cukup penting dalam pemenuhan gizi keluarga. %urangnya pengetahuan ibu tentang makanan

    yang mengandung nilai gizi tinggi, cara pengolahan, cara penyajian makanan, dan 1ariasi

    makanan yang dapat menimbulkan selera makan anggota keluarganya, sangat berpengaruh dalam

    status gizi keluarga. Gleh karena itu, ibu lah sasaran utama dalam usaha#usaha perbaikan gizi

    keluarga.

    $asalah kelebihan gizi, umumnya diderita oleh sekelomppok masyarakat yang

    mempunyai kemampuan ekonomi yang cukup, disamping faktor pola makan terhadap jenis

    makanan tertentu, juga ditentukan oleh faktor herediter.

    Dalam kaitannya dalam kesehatan ibu dan anak serta kesehatan masyarakat, masalah gizi

    mempunyai pengaruh terhadap timbulnya penyakit#penyakit, misalnya anemia, pre#eklampsia,

    diabetes melitus, perdarahan, infeksi, dan sebagianya.

    B. eran Bidan dalam eningkatan %esehatan 2bu dan 7nak

    Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat,

    mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat,

    khususnya kesehatan ibu dan anak di 3ilayah kerjanya.

    $enurut Departemen %esehatan 82, fungsi bidan di 3ilayah kerjanya adalah sebagai

    berikut-

    ). $emberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah#rumah, mengenai persalinan,

    pelayanan keluarga berencana, dan pengayoman medis kontrasepsi.=. $enggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, dengan melakukan

    penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan permasalahan kesehatan setempat.. $embina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta dukun bayi.

    5. $embina kelompok dasa 3isma di bidang kesehatan.

  • 7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan

    10/12

    /. $embina kerja sama lintas program, lintas sektoral, dan lembaga s3adaya masyarakat.

    . $elakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan ke fasilitas kesehatan lainnya.

    +. $endeteksi dini adanya efek samping dan komplikasi pemakaian kontrasepsi serta adanya

    penyakit#penyakit lain dan berusaha mengatasi sesuai dengan kemampuannya.

    $elihat dari luasnya fungsi bidan tersebut, aspek sosial#budaya perlu diperhatikan oleh

    bidan. "esuai ke3enangan tugas bidan yang berkaitan dengan aspek sosial#budaya, telah

    diuraikan dalam peraturan $enteri %esehatan ?o. F$enkesFerF2HF)*69 yaitu- $engenai

    3ilayah, struktur kemasyarakatan dan komposisi penduduk, serta sistem pemerintahan desa

    dengan cara-

    ). $enghubungi pamong desa untuk mendapatkan peta desa yang telah ada pembagian 3ilayah

    pendukuhanF8% dan pembagian 3ilayah 8T serta mencari keterangan tentang penduduk dari

    masing#masing 8T.=. $engenali struktur kemasyarakatan seperti %$D, %%, "$, karang taruna, tokoh

    masyarakat, kelompok pengajian, kelompok arisan, dan lain#lain.

    . $empelajari data penduduk yang meliputi-

    ;enis kelamin

    Umur

    $ata pencaharian

    endidikan

    7gama

    5. $empelajari pata desa

    /. $encatat jumlah %%, U", dan penduduk menurut jenis kelamin dan golongan umur.

    7gar seluruh tugas dan fungsi bidan dapat dilaksanakan secara efektif, bidan harus

    mengupayakan hubungan yang efektif dengan masyarakat. "alah satu kunci keberhasilan

    hubungan yang efektif adalah komunikasi. %egiatan bidan yang pertama kali harus dilakukan

    bila datang ke suatu 3ilayah adalah mempelajari bahasa yang digunakan oleh masyarakat

    setempat.

    "alah satu upaya yang dapat dilakukan oleh bidan agar dirinya dikenal oleh masyarakat

    ialan ia harus mampu mempromosikan dirinya dengan menampilkan kepribadian sesuai norma

    dan nilai yang berlaku di masyarakat, memahami bah3a masyarakat merupakan bagian dari

    dirinya, sehingga bidan memiliki kharismatik bagi masyarakat di 3ilayah kerja. 7pabila

    masyarakat sudah menanggap bah3a bidan adalah orang yang patut dicontoh (role model0, maka

    ia akan melaksanakan hal#hal yang diajarkan dan dianjurkan oleh bidan.

  • 7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan

    11/12

    Untuk dapat menampilkan kepribadian yang sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku,

    bidan terlebih dahulu harus mempelajari sosial#budaya masyarakat tersebut, yang meliputi

    tingkat pengetahuan penduduk, struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari#hari,

    pandangan norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal#hal lain yang berkaitan dengan

    3ilayah tersebut.

  • 7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan

    12/12

    D7IT78 U"T7%7 -

    ). >dberg, $ark. Buku 7jar %esehatan $asyarakat Teori "osial J erilaku (terjemahan0, >E4,

    ;akarta, =99+=. IosterF7nderson, 7ntropologi %esehatan, U2#ress, ;akarta, )*6.

    . !erimantom, drs. $.d. $."i. dan Kinarno, ".d. $."i. 2lmu "osial J Budaya Dasar, Bumi

    7ksara, ;akrat, =996.5. 2sma3ati, ". 4ahyo, dkk. osyandu J Desa "iaga anduan untuk Bidan J %ader, ?uha

    $edika,