Upload
erwin-setiawan
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan
1/12
ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN
III
ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN
Tujuan pembangunan pada hakikatnya adalah untuk mencapai kesejahteraan bagi
semua, yakni terpenuhinya hak setiap orang untuk hidup sehat, hingga dapat meraih hidup yang
produktif dan berbahagia.
Untuk mencapai kondisi tersebut, perlu diupayakan kegiatan dan strategi dalam setiap
aspek kehidupan. Bukan saja aspek kesehatan, tetapi diperlukan strategi pemerataan kesehatan
dengan mendayagunakan segenap potensi yang ada, baik di jajaran kesehatan, non kesehatan
maupun masyarakat sendiri, guna mengendalikan faktor lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan, dan faktor lain yang mempengaruhi derajat kesehatan.
Derajat kesehatan meliputi kondisi sehat maupun sakit. Untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal bukan hanya berbicara mengenai pengobatan, perbaikan gizi, personal
hygiene, sanitasi, !B", dll, tetapi juga berbicara mengenai hal#hal yang ikut berperan
didalamnya yang bisa mempengaruhi pengobatan, perbaikan gizi, personal hygiene, sanitasi,
!B", dll. "eperti ekonomi, social, budaya, lingkungan, pemerintahan, dll.
$engingat kesehatan mencakup seluruh aspek kehidupan, konsep kesehatan sekarang ini,
tidak saja berorientasi pada aspek klinis dan obat#obatan, tetapi lebih berorientasi pada ilmu#ilmu
lain yang ada kaitannya dengan kesehatan dan kemasyarakatan, yaitu seperti ilmu sosiologi,
antropologi, psikologi, perilaku, dan lain#lain.
%egunaan ilmu#ilmu tersebut dalam kesehatan dan kemasyarakatan adalah sebagai
penunjang peningkatan status kesehatan masyarakat. "alah satu cabang dari sosiologi dan
antropologi adalah sosial budaya dasar, yang membahas tentang kebudayaan dan unsur#unsur
yang terkait di dalamnya.
Unsur#unsur kebudayaan adalah meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, kemampuan serta kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat#masyarakat,
yang merupakan hasil budi atau akal manusia. Dalam mengatasi masalah#masalah lebih
berorientasi pada adaptasi dan pelaksanaan strategi terhadap keadaan social.
7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan
2/12
"trategi adaptasi social budaya yang melahirkan system#sistem medis, tingkah laku dan
bentuk#bentuk kepercayaan yang berlandaskan budaya, yang timbul sebagai respon terhadap
ancaman#ancaman yang disebabkan oleh penyakit. Dunn &pola#pola dari pranata#pranata social
dan tradisi#tradisi budaya yang menyangkut perilaku yang sengaja untuk meningkatkan
kesehatan, meskipun hasil dari tingkah laku khusus tersebut belum tentu menghasilkan
kesehatan yang baik' (Dunn )*+ - )/0
enyakit, dengan rasa sakit dan penderitaannya, merupakan kondisi manusia yang dapat
diramalkan - dan merupakan gejala biologis maupun kebudayaan yang bersifat uni1ersal.
2ndi1idu yang mengidap penyakit infeksi menghadapkan rekan#rekannya pada epidemic
penyakit, dan sejarah penuh dengan kasus#kasus musnahnya populasi manusia, se3aktu
menderita cacar, TB4, pes mengalami kontak dengan orang#orang yang semula belum mengenal
penyakit#penyakit tsb.
Dalam usaha melindungi diri dari berbagai ancaman tersebut, manusia kadang kala
mengikuti pola he3an mamalia, menjauhkan diri atau lari dari si sakit. ada manusia,
mengucilkan penderita, melakukan isolasi. !al ini akan menyebabkan penderita merasa dihukum
atas keadaan yang dia sendiri tidak kehendaki, sakit yang diderita terjadi karena takdir yang
dijatuhkan kepadanya. $enjatuhkan hukuman mati secara social kepada mereka sebelum mati
secara fisik ("igerist )*/) - )560
"ejak zaman 3ilayah afdeling mandar (3ilayah mandar ketika saman belanda0, ada
3ilayah yang dikenal perkampungan leprosy, yaitu tempat penampungan (isolasi0 penderita
kusta (lepra0 baik yang berada dalam 3ilayah afdeling maupun dari luar 3ilayah. "eorang suami
meninggalkan istrinya yang terindikasi menderita kusta. 7nggota keluarga yang lain dilarang
kontak dengan salah seorang anggota keluarga yang menderita penyakit.
%arena budaya dan hubungan social, dengan segala kemampuannya manusia lebih sering
berusaha untuk menyembuhkan si sakit. %arena sifat demikian, manusia mau tidak mau
senantiasa menaruh perhatian terhadap masalah#masalah kesehatan serta usaha mempertahankan
kelangsungan hidup dan sejauh batas#batas pengetahuannya, mencari penyelesaian terhadap
masalah#masalah penyakit (8ubin )*9 - +6/0.
7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan
3/12
erhatian ini bukan semata#mata manusia3i, 3alaupun pada sebagian besar masyarakat
ada usaha untuk mera3at yang sakit, melainkan lebih merupakan suatu bentuk tingkah laku
adatif baru yang didasari oleh logika atau juga rasa kasih.
Di negara#negara maju, terdapat unsur#unsur kebudayaan yang dapat menunjangtingginya status kesehatan masyarakat seperti pendidikan yang optimal, keadaan sosial#ekonomi
yang tinggi, dan kesehatan lingkungan yang baik. Dengan demikian, pelayanan kesehatan
menjadi sangat khusus sehingga dapat memenuhi kebutuhan klien.
"ebaliknya, di negara berkembang seperti 2ndonesia, unsur#unsur kebudayaan yang ada
kurang menunjang pencapaian status kesehatan yang optimal. Unsur#unsur tersebut antara lain:
ketidaktahuan, pendidikan yang minim sehingga sulit menerima informasi#informasi dan
tekhnologi baru.
$engingat keadaan tersebut, kita perlu memperhatikan aspek sosial budaya masyarakat
dalam kaitannya dengan keadaan kesehatan di 2ndonesia. ;adi melihat penyakit atau masalah
kesehatan bukan saja dari sudut gejala, sebab#sebabnya, 3ujud penyakit, obat dan cara
menghilangkan penyakit, tetapi juga bagaimana hubungan sosial budaya, geografi, demografi,
dan persepsi masyarakat dengan masalah yang sedang dihadapi.
$elihat luasnya masalah kesehatan yang dihadapi, maka bidan sebagai petugas kesehatan
harus mempelajari ilmu#ilmu lain yang terkait dengan kesehatan. "ehingga pelayanan yang
diberikan memberikan hasil yang optimal.
Di ba3ah ini kita dapat melihat bagaimana hubungan antara sosial budaya dengan
pembangunan kesehatan, khususnya pembangunan kesehatan masyarakat.
7. engaruh "osial Budaya Terhadap %esehatan $asyarakat
Tantangan berat yang masih dirasakan dalam pembangunan kesehatan di 2ndonesia
adalah jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cukup tinggi serta penyebaran
penduduk yang tidak merata di seluruh 3ilayah. "elain masalah tersebut, masalah lain yang perlu
diperhatikan yaitu berkaitan dengan sosial budaya masyarakat, misalnya tingkat pengetahuan
yang belum memadai terutama pada golongan 3anita, kebiasaan negatif yang berlaku di
masyarakat, adat istiadat, perilaku, dan kurangnya peran serta masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan
4/12
"ocial budaya masyarakat yang merupakan hasil budi dan akal manusia yang dilandasi
oleh pengalaman, sehingga budaya masyarakat bila dikaitkan dengan kesehatan, ada yang
merugikan kesehatan dan ada pula yang menguntungkan kesehatan.
7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan
5/12
7ngka kematian balita masih didapatkan sebesar )9,, per )999 anak balita. "eperti
halnya dengan bayi sekitar )@ penyebab kematian balita adalah penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi, yaitu infeksi saluran pernafasan, polio, dan lain#lain.
"elain angka kematian, angka kelahiran dan angka kesuburan masih dirasakan pulasebagia masalah kesehatan ibu dan anak. 7ngka kelahiran kasar didapatkan berkisar antara =#=
per )999 penduduk dan angka kesuburan sebesar ,5*.
$asih tingginya angka kematian dan kesuburan di 2ndonesia berkaitan erat dengan faktor
sosial budaya masyarakat, seperti tingkat pendidikan penduduk, khususnya 3anita de3asa yang
masih rendah, keadaan sosial ekonomi yang belum memadai, tingkat kepercayaan masyarakat
tergadap pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan yang masih rendah dan jauhnya lokasi
tempat pelayanan kesehatan dari rumah#rumah pendudukkebiasaan#kebiasaan dan adat istiadat
dan perilaku masyarakat yang kurang menunjang dan lain sebagainya.
Tingkat pendidikan terutama pada 3anita de3asa yang masih rendah, mempunyai
pengaruh besar terhadap masih tingginya angka kematian bayi. Berdasarkan sur1ei rumah
tangganya ("%8T0 pada tahun )*6/, tingkat buta huruf pada 3anita de3asa adalah sebesar
=/,+@. 8endahnya tingkat pendidikan dan buta huruf pada 3anita menyebabkan ibu#ibu tidak
mengetahui tentang pera3atan semasa hamil, kelahiran, pera3atan bayi dan semasa nifas, tidak
mengetahui kapan ia harus datang ke pelayanan kesehatan, kontrol ulang, dan sebagainya.
$enurut hasil sur1ei rumah tangga, tahun )*6 sebanyak /5@ ibu hamil telah
memeriksakan dirinya, dengan frekuensi kunjungan rata#rata ,)+ kali. engkajian %B#%estahun
)*6 tentang pemanfaatan tempat pemeriksaan menunjukkan yaitu uskesmas /*,+@, fasilitas
s3asta =6,*@, sedangkan osyandu )),=@. ?amun manfaat osyandu untuk imunisasi bayi
sudah cukup tinggi yaitu 9,*@. 8endahnya pemanfaatan osyandu untuk pemeriksaan
kehamilan disebabkan karena tidak tersedianya ruangan yang tertutup atau memadai.
!asil sur1ei rumah tangga tahun )*6, tentang angka imunisasi didapatkan- untuk
imunisasi DT sebesar 5,*@, polio ),@, TT= ==,+@, B4E +/@. Bila dilihat dari data di
atas, cakupan TT= lebih rendah bila dibandingkan dengan cakupan pemeriksaan kehamilan.
4akupan TT= yang rendah bila dibandingkan dengan cakupan pemeriksaan ibu hamil,
disebabkan petugas %27 belum mendapatkan instruksi atau kesempatan untuk dapat memberikan
imunisasi TT=.
7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan
6/12
%ebiasaan#kebiasaan adat istiadat dan perilaku masyarakat sering kali merupakan
penghalang atau penghambat terciptanya pola hidup sehat di masyarakat. erilaku, kebiasaan,
dan adat istiadat yang merugikan seperti misalnya-
2bu hamil dilarang tidur siang karena takut bayinya besar dan akan sulit melahirkan, 2bu menyusui dilarang makan makanan yang asin, misalnya- ikan, telur,
2bu habis melahirkan dilarang tidur siang,
Bayi berusia ) minggu sudah boleh diberikan nasi atau pisang agar mekoniumnya cepat
keluar,
2bu post partum harus tidur dengan posisi duduk atau setengah duduk karena takut darah
kotor naik ke mata,
2bu yang mengalami kesulitan dalam melahirkan, rambutnya harus diuraikan dan persalinan
yang dilakukan di lantai, diharapkan ibu dapat dengan mudah melahirkan.
Bayi baru lahir yang sedang tidur harus ditemani dengan benda#benda tajam.
Dikatakan merugikan karena beberapa hal tersebut di atas justru dibutuhkan dalam rangka
peningkatan kondisi kesehatan.
Tingkat kepercayaan masyarakat kepada terhadap petugas kesehatan, dibeberapa 3ilayah
masih rendah. $ereka masih percaya kepada dukun karena kharismatik dukun tersebut yang
sedemikian tinggi, sehingga ia lebih senang berobat dan meminta tolong kepada ibu dukun.
etugas kesehatan pemerintah dianggap sebagai orang baru yang tidak mengenal masyarakat di
3ilayahnya dan tidak mempunyia kharismatik.
"elain faktor tersebut, rendahnya kunjungan masyarakat ke pelayanan kesehatan
dikarenakan jauhnya lokasi pelayanan kesehatan dengan rumah penduduk sehingga 3alaupun
masyarakat sudah mempunyai kemauan memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan, namun
karena jauh dan harus segera mendapatka pertolongan, akhirnya ia berobat ke dukun yang dekat
lokasinya. %eadaan ini disikapi oleh pemerintah dengan berupaya membangun fasilitas
pelayanan kesehatan di daerah tersebut, menempatkan tenaga kesehatan disertai dengan
peralatan yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan, peningkatan kualitas pelayanan
dengan meningkatkan kemampuan petugas melalui pelatihan maupun pendidikan pada jenjang
yang lebih tinggi.
=. %eluarga Berencana
7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan
7/12
Berdasarkan hasil "U7" )*6/, penduduk 2ndonesia berjumlah sekitar )5 juta ji3a.
Diperkirakan pada akhir tahun )*6+ menjadi )+=, juta ji3a dan akan menjadi )6=,+ juta
ji3apada tahun )**9. ada tahun )*6/, pertumbuhan penduduk sekitar =,)/@ pertahun.
ada umumnya, masalah#masalah yang berkaitan dengan fertilitas dan laju pertumbuhanpenduduk disebabkan oleh pola pikir masyarakat yang bersifat kaku. $ereka masih mempunyai
pendapatan bah3a anak adalah sumber rezeki, atau banyak anak banyak rezeki. 7nak adalah
tumpuan di hari tuanya. $ereka tidak menyadari bah3a keterbatasan orang tua merupakan
ancaman masa depan bagi si anak.
"elain itu, faktor agama juga sangat menentukan keberhasilan pengendalian penduduk.
ada beberapa daerah yang masyarakatnya menggunakan agama sebagai pandangan hidup,
misalnya islam, nasrani, mereka akan menentang program pengendalian penduduk berupa
penggunaan alat kontrasepsi. $ereka menganggap bah3a dengan menggunakan alat kontrasepsi,
berarti membunuh anak yang telah dianugerahkan oleh Tuhan sa. %eadaan#keadaan
ini merupakan tantangan bagi pelaksana program %eluarga Berencana.
Berdasarkan hasil pengkajian %B#%es tahun )*6, diperoleh bah3a tempat pelayanan
%B yang banyak dikunjungi oleh para akseptor %B adalah uskesmas, yaitu sebesar /9,6@,
osyandu =@, s3asta ),=@, dan os %B desaFkader )@. Dari hasil tersebut, ternyata
pemanfaatan osyandu oleh masyarakat berada di urutan kedua setelah uskesmas. !al ini
disebabkan oleh siklus pil tidak selalu sama dengan 3aktu bukanya di osyandu, sehingga
akseptor lebih suka datang ke uskesmas yang buka setiap hari. %eadaan ini perlu dijadikan
bahan pemikiran, metoda apa yang tepat sehingga pelayanan di posyandu tersebut yanglebih
dekan dengan masyarakat dapat dimanfaatkan dengan sebaik#baiknya.
. Eizi
;ika kita berbicara tentang gizi, maka yang terpikir oleh kita adalah semua makanan yang
kita makan. Ditinjau dari aspek sosial budaya, %oentjaraningrat menyebutkan bah3a makanan
yang kita makan dapat dibedakan menjadi dua konsep, yaitu nutrimen dan makanan. ?utrimen
adalah suatu konsep biokimia yang berarti zat#zat dalam makanan yang menyebabkan bah3a
indi1idu yang memakannya dapat hidup dan berada dalam kondisi kesehatan yang baik.
$akanan dikatakan sebagai suatu konsep kebudayaan, yaitu merupakan bahan#bahan yang telah
diterima dan diolah secara budaya untuk dimakan, sesudah melalui proses penyiapan dan
7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan
8/12
penyuguhan yang juga secara budaya, agar dapat hidup dan berada dalam kondisi kesehatan yang
baik.
%esukaan makan seseorang sangat dipengaruhi oleh kebiasaan makannya sejak kanak#
kanak. %eluarga dalam hal ini sangat menentukan kesukaan anak terhadap makanan tertentu.$akanan sebagai salah satu aspek kebudayaan sering ditentukan oleh keadaan lingkungan,
misalnya 3ilayah yang sebagian besar memiliki pohon kelapa, maka jenis makanan yang
dimakan banyak yang menggunakan santan atau kelapa, sedangkan 3ilayah yang sebagian besar
terdiri dari perkebunan, jenis dan komposisi makanan banyak yang terbuat dari sayur#sayuran
atau dikenal dengan lalapan.
8asa makanan yang disukai oleh suatu masyarakat umumnya ber1ariasi. 7da sekelompok
masyarakat yang menyukai makanan yang rasanya pedas, manis, asin, dan sebagainya.
%elompok masyarakat yang menyukai makanan yang rasanya manis dapat ditemukan di daerah#
daerah di ulau ;a3a, sedangkan makanan yang rasanya pedas dapat ditemukan di daerah#daerah
"umatera dan "ula3esi. "ehingga sering kali masyarakat tertentu yang datang ke suatu 3ilayah
yang berbeda dengan jenis makanan yang biasa ia makan, ia perlu mengadakan penyesuaian
terhadap makanan tersebut. erlu diperhatikan bah3a tidak mudah bagi seseorang untuk
mengganti makanan yang biasa ia makan dengan jenis makanan yang baru ia kenal.
Distribusi makanan dalam keluarga tidaklah sama dengan keluarga lain. 7da aturan#
aturan tertentu yang harus dipenuhi oleh anggota keluarga. "eorang ayah yang dianggap sebagai
pencari nafkah keluarga, harus diberikan makanan yang lebih dibandingkan dengan anggota
keluarga lainnya. %ata lebih yang dimaksud meliputi kualitas, kuantitas, dan frekuensi makan.
2bu hamil tidak bisa makan dengan sebebasnya, tapi mempunyai keterbatasan tertentu, ada
makanan#makanan tertentu yang tidak boleh dimakan oleh ibu hamil. Tamu dianggap sebagai
raja, sehingga diberikan makanan yang tidak biasanya. 7nak mempunyai makanan khusus
seperti bubur nasi dan sebagainya. "edangkan pembantu rumah tangga bisasnya diberikan
makanan yang rendah kualitasnya.
Berdasarkan laporan penelitian gizi pada tahun )*+*, di 2ndonesia masih terdapat
masalah#masalah gizi. $asalah gizi tersebut bukan hanya menyangkut gejala kelaparan dan
kekurangan kalori#kalori, tetapi juga menyangkut masalah kelebihan gizi.
7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan
9/12
$asalah kekurangan gizi bukan saja disebabkan oleh faktor sosial#ekonomi masyarakat,
namun berkaitan pula dengan faktor sosial#budaya masyarakat setempat. "eperti misalnya
persepsi masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan masih belum sesuai. $enurut mereka, yang
disebut dengan makan adalah makan sampai kenyang, tanpa memperhatikan jenis, komposisi,
dan mutu makanan, pendistribusian makanan dalam keluarga tidak berdasarkan debutuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga, namun berdasarkan pantangan#pantangan
yang harus diikuti oleh kelompok khusus, misalnya ibu hamil, bayi, balita, dan sebagianya.
Di samping hal tersebut, pengetahuan keluarga khususnya ibu memegang peranan yang
cukup penting dalam pemenuhan gizi keluarga. %urangnya pengetahuan ibu tentang makanan
yang mengandung nilai gizi tinggi, cara pengolahan, cara penyajian makanan, dan 1ariasi
makanan yang dapat menimbulkan selera makan anggota keluarganya, sangat berpengaruh dalam
status gizi keluarga. Gleh karena itu, ibu lah sasaran utama dalam usaha#usaha perbaikan gizi
keluarga.
$asalah kelebihan gizi, umumnya diderita oleh sekelomppok masyarakat yang
mempunyai kemampuan ekonomi yang cukup, disamping faktor pola makan terhadap jenis
makanan tertentu, juga ditentukan oleh faktor herediter.
Dalam kaitannya dalam kesehatan ibu dan anak serta kesehatan masyarakat, masalah gizi
mempunyai pengaruh terhadap timbulnya penyakit#penyakit, misalnya anemia, pre#eklampsia,
diabetes melitus, perdarahan, infeksi, dan sebagianya.
B. eran Bidan dalam eningkatan %esehatan 2bu dan 7nak
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat,
mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat,
khususnya kesehatan ibu dan anak di 3ilayah kerjanya.
$enurut Departemen %esehatan 82, fungsi bidan di 3ilayah kerjanya adalah sebagai
berikut-
). $emberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah#rumah, mengenai persalinan,
pelayanan keluarga berencana, dan pengayoman medis kontrasepsi.=. $enggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, dengan melakukan
penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan permasalahan kesehatan setempat.. $embina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta dukun bayi.
5. $embina kelompok dasa 3isma di bidang kesehatan.
7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan
10/12
/. $embina kerja sama lintas program, lintas sektoral, dan lembaga s3adaya masyarakat.
. $elakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan ke fasilitas kesehatan lainnya.
+. $endeteksi dini adanya efek samping dan komplikasi pemakaian kontrasepsi serta adanya
penyakit#penyakit lain dan berusaha mengatasi sesuai dengan kemampuannya.
$elihat dari luasnya fungsi bidan tersebut, aspek sosial#budaya perlu diperhatikan oleh
bidan. "esuai ke3enangan tugas bidan yang berkaitan dengan aspek sosial#budaya, telah
diuraikan dalam peraturan $enteri %esehatan ?o. F$enkesFerF2HF)*69 yaitu- $engenai
3ilayah, struktur kemasyarakatan dan komposisi penduduk, serta sistem pemerintahan desa
dengan cara-
). $enghubungi pamong desa untuk mendapatkan peta desa yang telah ada pembagian 3ilayah
pendukuhanF8% dan pembagian 3ilayah 8T serta mencari keterangan tentang penduduk dari
masing#masing 8T.=. $engenali struktur kemasyarakatan seperti %$D, %%, "$, karang taruna, tokoh
masyarakat, kelompok pengajian, kelompok arisan, dan lain#lain.
. $empelajari data penduduk yang meliputi-
;enis kelamin
Umur
$ata pencaharian
endidikan
7gama
5. $empelajari pata desa
/. $encatat jumlah %%, U", dan penduduk menurut jenis kelamin dan golongan umur.
7gar seluruh tugas dan fungsi bidan dapat dilaksanakan secara efektif, bidan harus
mengupayakan hubungan yang efektif dengan masyarakat. "alah satu kunci keberhasilan
hubungan yang efektif adalah komunikasi. %egiatan bidan yang pertama kali harus dilakukan
bila datang ke suatu 3ilayah adalah mempelajari bahasa yang digunakan oleh masyarakat
setempat.
"alah satu upaya yang dapat dilakukan oleh bidan agar dirinya dikenal oleh masyarakat
ialan ia harus mampu mempromosikan dirinya dengan menampilkan kepribadian sesuai norma
dan nilai yang berlaku di masyarakat, memahami bah3a masyarakat merupakan bagian dari
dirinya, sehingga bidan memiliki kharismatik bagi masyarakat di 3ilayah kerja. 7pabila
masyarakat sudah menanggap bah3a bidan adalah orang yang patut dicontoh (role model0, maka
ia akan melaksanakan hal#hal yang diajarkan dan dianjurkan oleh bidan.
7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan
11/12
Untuk dapat menampilkan kepribadian yang sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku,
bidan terlebih dahulu harus mempelajari sosial#budaya masyarakat tersebut, yang meliputi
tingkat pengetahuan penduduk, struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari#hari,
pandangan norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal#hal lain yang berkaitan dengan
3ilayah tersebut.
7/26/2019 Aspek Sosial Budaya Dalam Pembangunan Kesehatan
12/12
D7IT78 U"T7%7 -
). >dberg, $ark. Buku 7jar %esehatan $asyarakat Teori "osial J erilaku (terjemahan0, >E4,
;akarta, =99+=. IosterF7nderson, 7ntropologi %esehatan, U2#ress, ;akarta, )*6.
. !erimantom, drs. $.d. $."i. dan Kinarno, ".d. $."i. 2lmu "osial J Budaya Dasar, Bumi
7ksara, ;akrat, =996.5. 2sma3ati, ". 4ahyo, dkk. osyandu J Desa "iaga anduan untuk Bidan J %ader, ?uha
$edika,