aspek sosio budaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sosio budaya gizi

Citation preview

PowerPoint Presentation

ASPEK SOSIAL BUDAYAALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and ChartsSOSIO ANTROPOLOGI GIZIAspek Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Hidup SehatKesehatan mencakup seluruh aspek kehidupan. Konsep kesehatan tidak saja berorientasi pada aspek klinis saja, tetapi lebih berorientasi pada ilmu-ilmu lain yang ada kaitannya dengan kesehatan & kemasyarakatan , a.l : Ilmu Sosiologi, Psikologi, Perilaku dll yang kegunaannya sebagai penunjang yang sekaligus sebagai faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan.Salah satu cabang sosiologi yang membahas kebudayaan termasuk didalamnya adalah : Pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat yang dilakukan oleh masyarakat

2lanjutanDi negara maju terdapat unsur kebudayaan yang dapat menunjang peningkatan status kesehatan antara lain:tingkat pendidikan yang optimal sosial ekonomi yang tinggi, lingkungan hidup yang baik

Negara berkembang terjadi sebaliknya Keadaan tersebut menuntut BIDAN sebagai salah satu petugas kesehatan harus mempelajari masalah dengan sebaik-baiknya.

lanjutanPengaruh Sosial Budaya Terhadap Kesehatan Masyarakat IndonesiaMasalah yang kita hadapi adalah:jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cukup tinggi penyebaran yang tidak merataTingkat pengetahuan dan pendidikan yang rendah terutama pada golongan wanita kebiasaan yang negatif yang berlaku di masyarakat adat istiadat & kepercayaan yang kurangnya peran terhadap pembangunan kesehatan masyarakat.4Masalah lain yang sering muncul adalah dampak dari industrialisasi adalah timbulnya kawasan kumuh, serta Ibu-Ibu karier tidak/ kurang memberi ASI pada bayinya secara optimalKondisi sosial budaya masyarakat yang mendukung adalah semangat gotong royong dan kekeluargaan serta bermusyawarah dalam mengambil keputusan.

lanjutan5Aspek Sosial Budaya yang berhubungan dengan :Kesehatan IbuAngka kematian ibu yang tinggi, menurut sensus kesehatan rumah tangga. ( SKRT ) angka kematian Ibu maternal 450 / 100 000 kelahiran hidup. Kematian ibu merupakan salah satu indikator derajat kesehatan dimana jumlah yang banyak adalah Ibu masa hamil, partus dan nifas. Tingkat pendidikan wanita yang rendah, terutama pada wanita dewasa muda masih berkisar 25,7 %, kondisi ini menyebabkan ibu-ibu tidak mengetahui perawatan semasa hamil, kelahiran, perawatan bayi, dan semasa nifas, juga tidak mengetahui kapan kapan datang ke pelayanan kesehatan 6LanjutanKurangnya pengetahuan ibu tentang cara pemilihan jenis/ bahan makanan, cara memasak dan cara penyajian secara serasiSebagian besar ibu-ibu masih berpandangan makan itu yang penting kenyang tanpa memperhatikan nilai giziPengaruh pola makan terhadap timbulnya penyakit mis : ANEMIA, PRE EKLAMSI, DIABETES MELLITUS dll7lanjutBudaya pantang terhadap makan makanan tertentu yang mestinya sangat dibutuhkanProses kehamilan & persalinan merupakan penyebab kematian tertinggi pada wanita yang berkisar 94,4% disebabkan perdarahan, infeksi, toxemia, dan anaemi.

b. Terhadap Kesehatan AnakAngka kematian bayi masih tinggi yaitu 58/1000 kelahiran hidup. Jenis kematian adalah jenis penyakit D.3 I antara lain Tetanus, campak, pertusis, dan sebab lain yaitu BBLR Angka kematian balita masih 10,6/1000 31% dari jumlah tersebut disebabkan PD3I dan folioAngka kelahiran dan angka kesuburan dirasa masih cukup tinggi, angka kelahiran kasar berkisar antara 26-32/ 1000 pendudukKematian tersebut berkaitan erat dengan faktor sosial budaya dimasyarakat seperti halnya tingkat pendidikan yang rendah pada wanita, sosek, kepercayaan pada pelayanan tenaga kesehatan masih rendah 9lanjutanPandangan sebagian masyarakat bahwa kelahiran anak adalah merupakan sumber rezeki, sehingga tambah anak akan tambah rezeki. Anak itu tumpuhan dihari tuaKurangnya pemenuhan nutrisi bagi anak & bayi karena mempreoritaskan ayah sebab ayah adalah pencari nafkahlanjutanC. Terhadap Pelayanan KesehatanTingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masih rendah ini tertera pada Bumil dengan ANC frekuensi kunjungan berkisar 3.17 kali sebasar 54 % Masyarakat yang memeriksakan diri ke Puskesmas 59,7% swasta 28,9% Posyandu 11,2% . 11lanjutanPelayanan di Posyandu tidak / kurang tersedia ruangan yang tertutup dan memadai untuk menjaga privaciTingkat kepercayaan masyarakat terhadap petugas kesehatan masih rendah , yang disebabkan karena relasi interpersonal yang dirasa masih ada batas. Petugas kesehatan pada umumnya pendatang sehingga ada perbedaan pengakuan dan penerimaan sebagai keluarga, Imbalan jasa kepada petugas kesehatan relatif mahal serta dibatasi dengan tarif12