13
RENDY YUNANTO C1C011022 AKUNTANSI KEPERILAKUAN ASPEK KEPRILAKUAN PADA PERENCANAAN LABA DAN PENGANGGARAN 1.Anggaran Anggaran adalah pedoman kerja diwaktu mendatang. Anggaran diterima secara luas sebagai fokus bagi aktivitas perencanaan jangka pendek perusahaan dan dasar dari sistem pengendalian. Sementara itu, penganggaran adalah proses kegiatan yang menghasilkan anggaran tersebut. Penyusunan anggaran adalah suatu tugas yang bersifat teknis namun disusun oleh manusia yang harus hidup dengan anggaran tersebut. Jadi aspek keperilakuan dari penganggaran mengacu pada perilaku manusia yang muncul dalam proses penyusunan anggaran dan perilaku manusia yang didorong ketika manusia mencoba untuk hidup dengan anggaran. 2.Hubungan Anggaran Dengan Akuntansi Anggaran dan akuntansi berkaitan erat sebab akuntansi menyajikan data historis yang bermanfaat untuk mengadakan estimasi-estimasi didalam anggaran yang akan dijadikan pedoman kerja diwaktu mendatang. Selain itu akuntansi juga melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur tentang pelaksanaan anggaran tersebut dari hari ke hari sehingga dapat menyajikan data realisasi pelaksanaan

Aspek Keprilakuan Pada Perencanaan Laba Dan Penganggaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

AKPRI

Citation preview

Page 1: Aspek Keprilakuan Pada Perencanaan Laba Dan Penganggaran

RENDY YUNANTOC1C011022AKUNTANSI KEPERILAKUAN

ASPEK KEPRILAKUAN PADA PERENCANAAN LABA DAN PENGANGGARAN

1.Anggaran

Anggaran adalah pedoman kerja diwaktu mendatang. Anggaran diterima secara luas sebagai

fokus bagi aktivitas perencanaan jangka pendek perusahaan dan dasar dari sistem pengendalian.

Sementara itu, penganggaran adalah proses kegiatan yang menghasilkan anggaran tersebut.

Penyusunan anggaran adalah suatu tugas yang bersifat teknis namun disusun oleh manusia yang

harus hidup dengan anggaran tersebut. Jadi aspek keperilakuan dari penganggaran mengacu pada

perilaku manusia yang muncul dalam proses penyusunan anggaran dan perilaku manusia yang

didorong ketika manusia mencoba untuk hidup dengan anggaran.

2.Hubungan Anggaran Dengan Akuntansi

Anggaran dan akuntansi berkaitan erat sebab akuntansi menyajikan data historis yang

bermanfaat untuk mengadakan estimasi-estimasi didalam anggaran yang akan dijadikan

pedoman kerja diwaktu mendatang. Selain itu akuntansi juga melakukan pencatatan secara

sistematis dan teratur tentang pelaksanaan anggaran tersebut dari hari ke hari sehingga dapat

menyajikan data realisasi pelaksanaan anggaran secara lengkap. Data realisasi pelaksanaan

anggaran inilah yang nantinya akan dibandingkan dengan data yang tercantum dalam taksiran

anggaran itu sendiri untuk penilaian (evaluasi) kerja perusahaan.  Dengan membandingkan data

akuntansi dan data anggaran, dapat nilai sukses atau tidaknya perusahaan. Jadi akuntansi sangat

bermanfaat untuk menunjang fungsi pengawasan kerja dari anggaran.

Page 2: Aspek Keprilakuan Pada Perencanaan Laba Dan Penganggaran

3.Berbagai  Fungsi Dari Perencanaan Laba Dan Anggaran

Berikut beberapa fungsi anggaran:

1.Anggaran merupakan hasil akhir dari proses perencanaan perusahaan. Sebagai hasil

negoisasi antar-anggota organisasi yang dominan, anggaran mencerminkan kondensus

organisasional mengenai tujuan operasi untuk masa depan.

2. Anggaran merupakan cetak biru suatu perusahaan untuk bertindak yang mencerminkan

prioritas manajemen dalam alokasi sumber daya organisasi.

3. Anggaran bertindak sebagai suatu alat komunikasi internal yang menghubungkan

beragam departemen atau divisi organisasi antara yang satu dengan yang lain dan dengan

manajemen puncak.

4.Dengan menetapkan tujuan dalam kriteria kinerja yang dapat diukur , anggaran

berfungsi sebagai standar terhadap hasil operasi aktual dapat dibandingkan. Hal ini, merupakan

dasar untuk mengevaluasi kinerja dari manajer pusat  biaya dan laba.

5. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan manajemen untuk

menemukan bidang-bidang yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hal ini

memungkinkan manajemen untuk menentukan tindakan korektif yang tepat.

6.Anggaran mencoba untuk mempengaruhi dan memotivasi baik manajer maupun

karyawan untuk terus bertindak dangan cara yang konsisten dengan operasi yang efektif dan

efisien serta selaras dengan tujuan organisasi.

4.Pandangan Perilaku Terhadap Proses Penyusunan Anggaran

            Langkah-langkah yang perlu diambil untuk menyusun suatu anggaran sebagai berikut:

1.Manajemen puncak harus memutuskan tujuan jangka pendek perusahaan dan strategi

mana yang akan digunakan untuk mencapainya.

2.Tujuan harus ditetapkan dan sumber daya dialokasikan.

Page 3: Aspek Keprilakuan Pada Perencanaan Laba Dan Penganggaran

3. Suatu anggaran atau rencana laba yang komprehensif harus disusun, kemudian

disetujui oleh manajemen puncak. Setelah disetujui, anggaran harus dikomunikasikan kepada

penyelia dan karyawan yang kinerjanya dikendalikan.

4. Anggaran digunakan untuk mengendalikan biaya dan menentukan bidang-bidang

masalah dalam organisasi tersebut dengan membandingkan hasil kinerja actual dengan tujuan

yang telah dianggarkan secara periodik.

Tiga tahapan utama dalam proses penyusunan anggaran antara lain :

1. Penetapan tujuan

2. Implementasi

3.Pengendalian dan evaluasi kinerja

Tahap Penetapan Tujuan

Aktivitas perencanaan dimulai dengan menerjemahkan tujuan organisasi yang luas kedalam

tujuan-tujuan aktivitas yang khusus. Untuk menyusun rencana yang realistis dan menciptakan

anggaran yang praktis, interaksi yang ekstensif diperlukan antara manajer lini dan manajer staf

organisasi. Dalam suatu perusahaan, direktur perencanaan memainkan peranan kunci dalam

proses manusia dari penyusunan anggaran ini.

Tahap Implementasi

Pada tahap implementasi, rencana formal tersebut digunakan untuk mengkomunikasikan tujuan

dan strategi organisasi, serta untuk memotivasi orang secara positif dalam organisasi. Rencana

harus dikomunikasikan secara efektif dengan demikian rencana formal mungkin akan menerima

kerja sama penuh dari berbagai kelompok yang ingin dimotivasi olehnya.

Tahap Pengendalian Dan Evaluasi Kinerja

Setelah diimplementasikan, rencana formal tersebut berfungsi sebagai elemen kunci dalam

sistem pengendalian. Anggaran menjadi tolak ukur terhadap kinerja aktual.

Page 4: Aspek Keprilakuan Pada Perencanaan Laba Dan Penganggaran

5.Konsep-Konsep Keperilakuan Yang Relevan  Dalam Proses Penyusunan Anggaran

a. Tahap Penetapan Tujuan

Tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh tujuan anggota organisasi yang terkadang

mencerminkan kebutuhan individual dan tujuan pribadi yang saling bertentangan anggota

organisasi yang dominan. Tujuan organisasi ditentukan melalui negoisasi.

b. Keselarasan Tujuan

Keselarasan tujuan organisasi dengan sub-sub unit dan anggota-anggota yang berpartisipasi akan

terjadi ketika individu memandang bahwa kebutuhan pribadinya dapat dipenuhi dengan

mencapai tujuan organisasi. Keselarasan antara tujuan organisasi dan pribadi juga dapat

ditingkatkan dengan menjelaskan kepada karyawan alasan atas tujuan organisasi didasarkan.

c. Partisipasi

Partisipasi adalah suatu “proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih

pihak dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang

membuatnya”. Dengan kata lain manajer tingkat bawah dan karyawan memiliki suara dalam

proses manajemen. Keterlibatan tersebut dapat berupa kehadiran pada pertemuan-pertemuan

anggaran sampai pada partisipasi dalam diskusi yang berkaitan dengan kewajararan dari kuota

penjualan dan target produksi, serta pada hak untuk melakukan negoisasi dalam menetapkan

sasaran dari orang itu sendiri.

d. Manfaat Partisipasi

Manfaat dari partisipasi yang berhasil antara lain, partisipan menjadi terlibat secara emosi bukan

hanya secara tugas dalam pekerjaan mereka.Partisipasi juga dapat menurunkan ketidakadilan

yang dianggap ada dalam alokasi sumber daya organisasi diantara subunit organisasi dan

menghindari permasalahan potensial yang berkaitan dengan anggaran karena masing-masing

mengetahui permasalahan antar departemen.

Page 5: Aspek Keprilakuan Pada Perencanaan Laba Dan Penganggaran

e. Batasan dan Permasalahan Partisipasi

Partisipasi dalam penetapan tujuan memiliki keterbatasan tersendiri. Proses partisipasi

memberikan kekuasaan kepada para manajer untuk menetapkan anggaran mereka. Kekuasaan ini

memiliki konsekuensi disfungsional bagi organisasi itu. Contoh : para manajer bisa memasukan

“slack organisasional” ke dalam anggaran mereka. Slack adalah selisih antara sumber daya yang

sebenarnya diperlukan untuk secara efisien menyelesaikan suatu tugas dan jumlah sumber daya

yang lebih besar dan diperuntukkan bagi tugas tersebut. Dengan kata

lain slack adalahpenggelembungan anggaran. 

6.Tahap  Implementasi

Anggaran diimplementasi melalui komunikasi kepada karyawan kunci dalam organisasi. Hal ini

menginformasikan kepada mereka mengenai harapan manajemen, alokasi sumber daya, kuota

produksi dan tenggang waktu. Semua karyawan harus melihat anggaran sebagai alat perencanaan

dan pengendalian aktivitas organisasi bukan sebagai beban atau senjata manajemen.

a.Pengkomunikasian Anggaran

Pengontrol atau direktur perencanaan bertanggung jawab mengimplementasikan anggaran

dengan cara mengkomunikasikan sasaran operasional yang disetujui kepada orang-orang di

tingkat organisasi yang lebih rendah.

b.Kerjasama dan Koordinasi

Implementasi anggaran yang berhasil membutuhkan kerja sama dari orang-orang dengan

beraneka ragam keterampilan dan bakat. Hal ini juga memperlihatkan tugas-tugas yang saling

berhubungan yang menyusun seluruh aktivitas organisasi dan mengungkapkan peran yang

dimainkan oleh setiap subunit.

Koordinasi adalah seni menggabungkan seluruh sumber daya organisasi secara efektif. Dari

sudut pandang keperilakuan, hal ini berarti menggabungkan bakat dan kekuatan dari setiap

partisipan organisasi dan membuatnya berjuang untuk mencapai tujuan yang sama.

Page 6: Aspek Keprilakuan Pada Perencanaan Laba Dan Penganggaran

7.Tahap Pengendalian Dan Evaluasi Kinerja

            Tujuan-tujuan yang dianggarkan jarang dicapai tanpa memantau kemajuan karyawan

secara kontinu terhadap tujuan mereka. Dalam tahap pengendalian dan evaluasi kinerja, kinerja

actual dibandingkan dengan standar yang dianggarkan guna menentukan bidang-bidang

permasalahan dalam organisasi tersebut dan menyarankan tindakan yang sesuai untuk

memperbaiki kinerja yang dibawah standar. Perbandingan antara biaya aktual dan biaya yang

dianggarkan juga akan mengindikasikan kinerja di atas anggaran.

Laporan Kinerja

            Untuk mempertahankan kendali atas biaya dan menjaga agar karyawan termotivasi

kearah pencapaian sasaran, laporan kinerja sebaiknya disusun dan didistribusikan paling tidak

secara sebulan. Penerbitan laporan kinerja yang tepat waktu memiliki dampak mendorong moral

karyawan dan kinerja. Selain itu meningkatkan akurasi tugas dan keyakinan serta hubungan baik

yang tinggi.

8.Relevansi Konsep Ilmu  Keperilakuan Dalam Lingkungan Perencanaan

Dampak dari lingkungan perencanaan

Lingkungan perencanaan mengacu pada struktur, proses, dan pola-pola interaksi dalam

penetapan kerja. Hal ini meliputi tingkat formalitas dalam interaksi manusia, penerimaan

manajemen puncak terhadap ide-ide baru, prosedur dan perangkat untuk membuat agar pekerjaan

dilakukan, perasaan identifikasi dengan organisasi, tingkat kohesi dari tenaga kerja dan

seterusnya.

Faktor yang mempengaruhi lingkungan dijelaskan sebagai berikut:

a.Ukuran dan struktur organisasi

Ukuran organisasi dipandang sebagai jumlah karyawan, nilai rupiah dari pabrik fisik, volume

penjualan, jumlah kantor cabang, atau ukuran kuantitatif lainnya yang membedakan organisasi.

Struktur organisasi mengacu pada hubungan formal dan informal antara para anggota organisasi

meliputi jumlah lapisan wewenang, jumlah kantor atau posisi pada setiap lapisan, tanggungjawab

dari setiap kantor, dan prosedur untuk membuat pekerjaan dilakukan.

Page 7: Aspek Keprilakuan Pada Perencanaan Laba Dan Penganggaran

b.Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan juga mempengaruhi lingkungan perencanaan organisasi. Mc Gregor

menjelaskan gaya kepemimpinan yang dikenal dengan teori X dan teori Y. Teori X

mengimplikasikan bahwa anggaran akan disusun oleh manajemen puncak (pengontrol atau

direktur perencanaan) dan dikenakan pada manajemen tingkat bawah. Gaya kepemimpinan

otoriter, anggaran dipandang sebagai alat pengendalian manajemen untuk memastikan kepatuhan

karyawan. Kelebihan teori X ini yaitu secara nyata mengkoordinasi dan pengendalian atas

aktivitas khususnya ketika tanggungjawab atas tugas tersebut tidak jelas. Kelebihan lain, gaya

kepemimpinan ini efisien dalam kasus perbedaan bahasa dan budaya. Namun kelemahannya,

tidak mendorong partisipasi dan dapat menimbulkan tekanan anggaran yang berlebihan,

kegelisahan dan rusaknya motivasi. Teori Y adalah gaya kepemimpinan demokratis, mendorong

keterlibatan dan partisipasi karyawan dalam penentuan tujuan dan pengambilan keputusan.

Kelebihannya yaitu, proses penyusunan anggaran lebih fleksibel dan memberikan peluang bagi

karyawan untuk terlibat dalam perancangan arah organisasi, mengekspresikan ide-ide mereka

dan memanfaatkan bakat mereka secara efektif.

c.Stabilitas Lingkungan Organisasi

Lingkungan eksternal meliputi iklim politik dan ekonomi, ketersediaan pasokan, struktur

industry yang melayani organanisasi, hakikat persaingan dan lain-lain. Lingkungan yang stabil

mengenakan risiko yang terbatas dan memungkinkan proses penetapan tujuan menjadi

demokratis dan partisipatif.

9.Konsekuensi Disfunsional Dari Proses Penyusunan Anggaran

Penyusunan anggaran dapat menimbulkan dampak psikologis langsung pada karyawan. Berbagai

fungsi anggaran seperti penetapan suatu tujuan, pengendalian dan mekanismen evaluasi kinerja

dapat memicu berbagai konsekuensi disfungsional seperti rasa tidak percaya, resistensi, konflik

internal, dan efek samping lain yang tidak diinginkan. Hal ini memiliki implikasi negatif seperti

kesalahan alokasi sumber daya dan bias dalam evaluasi kinerja bawahan terhadap unit

pertanggung jawaban mereka dan akan menimbulkan kesenjangan atau slack. Oleh karena itu

diperlukan adanya monitoring dan meningkatkan kualitas pengungkapan untuk mengurangi

dampak negatif dari penyusunan anggaran.

Page 8: Aspek Keprilakuan Pada Perencanaan Laba Dan Penganggaran

a.Rasa tidak percaya

Anggaran merupakan suatu sumber tekanan yang dapat menimbulkan rasa tidak percaya, rasa

permusuhan, dan mengarah pada penurunan kinerja. Alasan dari rasa tidak percaya ini

didasarkan pada keyakinan penyelia.

b.Resistensi

Walaupun anggaran telah digunakan secara luas dan manfaatnya sangat didukung, anggaran

masih ditolak oleh banyak partisipan dalam suatu organisasi. Salah satu alasan utama adalah

anggaran menandai dan membawa perubahan sehingga merupakan suatu ancaman

terhadap status qou. Banyak orang menjadi terbiasa melakukan sesuatu dan memandang kejadian

dengan cara-cara tertentu, serta tidak tertarik untuk berubah.

c.Konflik internal

Anggaran memerlukan interakasi antara orang-orang pada berbagai tingkatan organisasi yang

berbeda. Konflik internal dapat berkembang sebagai akibat dari interaksi ini, atau sebagai akibat

dari laporan kinerja yang membandingkan satu departemen dengan departemen lain. Gejala-

gejala umum dari konflik adalah ketidakmampuan mencapai kerja sama antar pribadi dan antar

kelompok selama proses penyusunan anggaran.

d. Budgetary Slack

Menurut Belkaoui (1989) slack atau “senjangan” adalah kecendrungan dari organisasi atau

individu untuk tidak mengoptimalkan sumber daya yang tersedia dan kecendrungan untuk tidak

melakukan efisiensi. Pada umumnya ada dua bentuk slack yaitu organizational slack dan

budgetary slack. Organizational slack mengacu pada kapasitas yang tidak digunakan sedangkan

budgetary slack adalah proses penganggaran yang ditemukan adanya distorsi secara sengaja

dengan menurunkan pendapatan yang dianggarkan dan meningkatkan biaya yang dianggarkan.

e.Efek samping lain yang tidak diinginkan

Anggaran barangkali menghasilkan pengaruh lain yang tidak diinginkan. Salah satu pengaruhnya

adalah terbentuknya kelompok-kelompok informal yang kecil yang menentang tujuan anggaran.