43
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. J DENGAN DIAGNOSA HABATAN INTERAKSI SOSIAL DI WISMA GLADIOLA PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT BUDHI LUHUR Nama Mahasiswa : Satya Putra Lencana, Nur Amin F, Ujang F.B, dan Suip Tempat Praktik : Dinsos PSTW Yogyakarta Unit Budhi Luhur Tanggal Praktik : 20 – 23 April 2015 No. RM : 34.04.16.01.25.00080 Tanggal Pengakjian : 20 April 2015 I. Identitas Diri Klien Nama : Tn. J Umur : 74 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Kadipaten Kidul, No. 44, Yogyakarta Status Perkawinan : Tidak Menikah Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan : SMA Pekerjaan : Tidak bekerja Lama Bekerja : - Sumber Informasi : Klien, pramurukti dan RM Tanggal Masuk Panti : 12 Januari 2011 Alasan dibw ke Panti : Tidak ada yang mengurus/mengasuh di rumah II. Struktur Keluuarga No . Nama Umu r Jenis Kelam in Hubunga n dg Klien Pekerja an Keterangan 1. Sunarto 89 L Kaka Buruh 2. Sunarko 85 L Kaka Petani Sudah meninggal 3. Sri Superi 83 P Kaka Dagang Format Askep Gerontik – STIKes Madani Yogyakarta | 1

ASKEP HAMBATAN INTERAKSI SOSIAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Asuhan Keperawatan dengan Diagnosa Hambatan Interakso Sosial pada Klien Tn J) Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Yoogyakarta Unit Budi Luhur

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. JDENGAN DIAGNOSA HABATAN INTERAKSI SOSIAL DI WISMA GLADIOLAPANTI SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTAUNIT BUDHI LUHUR

Nama Mahasiswa: Satya Putra Lencana, Nur Amin F, Ujang F.B, dan SuipTempat Praktik: Dinsos PSTW Yogyakarta Unit Budhi LuhurTanggal Praktik: 20 23 April 2015No. RM : 34.04.16.01.25.00080Tanggal Pengakjian: 20 April 2015

I. Identitas Diri KlienNama : Tn. JUmur : 74 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiAlamat : Kadipaten Kidul, No. 44, YogyakartaStatus Perkawinan : Tidak MenikahAgama : IslamSuku : JawaPendidikan : SMAPekerjaan : Tidak bekerjaLama Bekerja : -Sumber Informasi : Klien, pramurukti dan RMTanggal Masuk Panti : 12 Januari 2011Alasan dibw ke Panti: Tidak ada yang mengurus/mengasuh di rumah

II. Struktur Keluuarga

No.NamaUmurJenis KelaminHubungan dg KlienPekerjaanKeterangan

1.Sunarto89LKakaBuruh

2.Sunarko85LKakaPetaniSudah meninggal

3.Sri Superi83PKakaDagang

4.Yuliarti79PKakaPetani

5.Kamas79LKakaPetani

6.Sri Mulyanti77PKakaPetani

7.Werli Supratmo77LKaka-

8.Yuli76PKaka-Sudah meninggal

9.Joko Wiyono76LKlien-

10.Marya Ulfa74PAdik-Sudah meninggal

11.Ina Maryanti62PAdik-

12.Rubbilin Sri Rejeki59PAdikGuru

13.M. Abdus W42LAdikGuru

III. Riwayat Kesehatan

KELUHAN UTAMA

1. Keluhan utama :Klien mengatakan sedih dikirim ke PSTW oleh kaka perempuannya dan jarang dikunjungi.Klien mengatakan serring pusing/sakit kepada dan tangan sinistra pegal-pegal.2. Apa yang difikirkan saat ini :Klien mengatakan yang menjadi priorotas utama hidupnya sekarang adalah bisa mengisi waktu tuanya dengan memperbanyak silaturahmi dengan teman satu wisma dan berharap dikunjungi keluarga.3. Siapa yang paling dipikirkan saat ini :Klien mengatakan yang paling difikirkannya saat ini tidak ada.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

1. Waktu terjadinya sakitKlien mengatakan pusing-pusing kepala sudah sejak lama satu tahun yang lalu, sedangkan pegal tangannya baru sekitar dua minggu terakhir.2. Proses terjadinya sakitKlien mengatakan pusing datang secara tiba-tiba, terkadang saat baru bangun tidur , sedangkan tangannya yang pegal akan terasa pegal saat untuk mengangkat benda berat.3. Upaya yang telah dilakukanKlien mengatakan bila pusing timbul, dahulu mendapatkan obat dari panti berwwarna putih bentuk pil, tetapi sekarang sering beli obat sendiri di warung yaitu obat paramex.4. Hasil pemeriksaan sementara/sekarangKlien tampak kurang rapih, sedikit membubgkuk dan merokok.TD : 130/70 mmHg, N : 62x/m, S : 36oC, RR : 16x/m

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

1. Penyakit dahulu :Klien mengatakan dahulu pernah mengalami penyakit hipertensi 2. Perlukaan :Klien mengatakan tidak ada riwayat perlukaan ditubuhnya3. Di rawat di RS :Klien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit4. Alergi obat/makanan : Klien mengatakan tidak ada alergi obat dan makanan apapun5. Obat-obatan sekarang :Tidak ada

RIWAYAT KELUARGA

Hipertensi Penyakit pembuluh darah Diabetes Militus Penyakit Darah TBC Klien mengatakan ayah klien pernah menderita hipertensi.

GENOGRAM

Keterangan :: Laki-laki: Hubungan pasangan: Perempuan: Hubungan keturunan: Meninggal dunia: Tinggal serumah: Klien

POLA FUNGSI KESEHATAN POLA MANAJEMEN KESEHATAN PERSEPSI KESEHATAN

1. Tingkat Pengatahuan Kesehatan/Penyakit :Klien mengatakan tidak mengetahui terlalu dalam tentang hipertensi, hanya megetahui bahwa hipertensi bisa mengakibatkan pusing.2. Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan : Klien mengatakan jika sakit meminta dipijat ke ahli pijat di sekitar rumahnya dan membeli obat di warung.3. Faktor-Faktor risio berhubungan dengan kesehatan :Klien mengatakan tidak pernah minum minuman keras, hanya saja belum bisa berhenti merokok dan malas merapihkan pakaian atau memperhatikan penampilan serta jarang membersihkan tempat tidur kamarnya.

POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN

Sebelum Sakit

Aktivitas01234Kemampuan perawatan diri :Skor :0 : mandiri1 : dibantu sebagian2 : perlu bantuan orang lain3 : bantuan orang lain dan alat4 : tergantung/tidak mampu

Mandi

Berpakaian

Eliminasi

Mobilisasi T. tidur

Berpindah

Ambulasi

POLA ISTIRAHAT TIDUR

Sebelum masuk panti :Klien mengatakan biasa tidur mulai jam 21.00 WIB dan bangun 06.00 WIB. Tidak adda gangguan tidur. Klien mengatakan puas dalam kualitas tidurnya dan terkadang tidur siang. Setelah masuk panti :Klien mengatakan tidur seperti biasanya mulai jam 21.00 WIB dan bangu pada 06.000 WIB, pulas. Jika ada masalah lebih sering dibawa tidur dan malas berinteraksi dengan orang lain.

POLA NUTRISI METABOLIK

Sebelum masuk panti :Klien mengatakan makan porsi sedang 3x/hari dengan lauk tahu, ikan laut, dan sambal tempe dan makan selalu habis. Minum air putih dan terkadang teh 3x/hari sekitar 6 gelas ukuran sedang 250 cc atau + 1500 cc per hari. Setelah masuk panti :Klien mengatakan makan sedikit tetapi selalu habis yang disediakan dari panti 3x/hari dengan sayur, daging, tahu dan buah. Minum air putih 3x/hari ukuran gelas sedang + 1500 cc per hari.

POLA ELIMINASI

Sebelum masuk panti :Klien mengatakan pemenuhan BAB dan BAK mampu mandiri. Frekuensi BAB 1-2x/hari dan BAK 4-5 x/hari. Tidak ada penggunaan obat pencahar ataupun alat bantu seperti urin kateter dan pispot. Setelah masuk panti :Klien mengatakan selama di panti BAB 1-2x/hari dan BAK 4-5 x/hari. Tidak ada nyeri saat BAB dan BAK, tidak ada penggunaan obat pencahar ataupun alat bantu seperti urin kateter dan pispot.

POLA KOGNITIF PERSEPTUAL

1. PenglihatanKlien mengatakan pandangannya sudah mulai kabur, bila membaca buku atau sesuatu harus menggunakan kaca mata. Klien mengatakan tidak ada sesuatu yang mengganggu pandangannya atau melihat sesuatu yang aneh.2. PendengaranKlien mengatakan masih bisa mendengar dengan baik kepada sesuatu dan tidak pernah mendengar sesuatu aneh yang mengganggunya.3. PengecapanKlien mengatakan sensasi pengecepannya baik, bisa membedakan manis, pahit, asam dan asin.4. Sensasi/Perabaan :Klien mengatakan sensasi perabaannya masih cukup baik, bisa merasakan sakit tumpul (tertabrak), tajam dan panas atau dingin.

POLA KONSEP DIRI

1. Gambaran Diri :Klien mengatakan merasa senang dengan anggota tubuhnya walaupun terlihat kurus. Klien mengatakan jarang dan malas berhias atau mempertahankan penampilan yang baik, selalu ingin tampil apa adanya.

2. Identitas Diri :Klien mengatakan bersyukur diciptakan sebagai laki-laki dan bangga pada dirinya.

3. Peran Diri :Klien mengatakan di rumah berperan sebagai seorang anak dan dihargai oleh keluarga yang lain. Tetapi sejak orang tua sudah tiada (meninggal dunia) klien kurang dihargai karena tidak bekkerja dan berkeluarga.

4. Ideal Diri :Klien mengatakan harapannya saat ini bisa dihargai dan diterima oleh anggota keluarga yang lain dan dikunjungi rutin oleh kerluarganya.

5. Harga Diri :Klien mengatakan kurang atau tidak mendapat dukungan dari keluarga yang lain saat ada permasalahan. Klien mengatakan kurang berarti dalam keluarga dan malu dengan teman satu wisma karena tidak menikah, tidak memiliki keturunan dan istri.

POLA TOLERANSI STRES-KOPING

Sebelum masuk panti :Klien mengatakan jika ada masalah selalu terbuka dengan anggota keluarga yang lain dan diselesaikan bersama-sama. Setelah masuk panti :Klien mengatakan jika ada masalah lebih sering diam, dipendam sendiri dan dibawa tidur, jarang bercerita kepada teman sewisma atau orang lain.

POLA REPRODUKIF SEKSUALITAS

*Tidak dikaji, karena klien menolak//tidak berkenan.

POLA HUBUNGAN PERAN

Sebelum masuk panti :Klien mengatakan berhubungan dengan baik kepada keluarga dan tetangga sekitar, tidak pernah dikucilkan. Setelah masuk panti :Klien mengatakan kurang menjalin hubungan baik dengan keluarga dan teman satu wisma, komunikasi sekedarnya dan selalu ingin sendirian,

POLA NILAI DAN KEYAKINAN

Sebelum masuk panti :Klien mengatakan dahulu sering sholat, mengikuti pengajian dan kegiatan keagamaan lainnya di desanya. Setelah masuk panti :Klien mengatakan sejak di panti kondisi tubuhnya melemah dan selalu berfikir bahwa hidupnya telah banyak berubah dari sebelumnya, sehingga sekarang jarang sholat atau mengikuti kegiatan keagamaan di panti. Klien mengatakan selalu merasa sepi dan keterasinganKlien mengatakan malas beribadah karena sudah lemah dan tua.

PEMERIKSAAN FISIK

PENAMPAKAN UMUM

Keadaan umum Klien tampak kurus, bersih tetapi kurang rapih. Klien tampak banyak tidur dan berdiam diri dalam kamar (tidak ingin berinteraksi dengan teman yang lain) Klien tampak malu dengan menutup wajah dengan tangan saat diwawancarai dan wajah kemerahan Afek tumpul Pandangan tidak fokus saat diajak wawancara Baju berkerut, kancing baju tidak sesuai, rambut tidak rapih

Kesadaran Compos Mentis

GCSEye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6 Total : 15

TD :

Suhu: 36oCRR : 16x/mNadi : 62x/m

Berat badan47 KgTinggi Badan168 cm

Skala Nyeri1

HEAD TO TOE

KEPALA DAN LEHER

Rambut :Inspeksi : Rambut kering, warna hitam dan putih, tidak berguguran dan tidak ada ketombePalpasi : Rambut kering, ketika digaruk tidak ada ketombe / rambut yang rontok

Mata (Penglhatan) : a. Bola mata : Bulat, simetris antara kanan dan kirib. Konjungtiva : Merah mudac. Sklera : Putihd. Reflek Pupil: Isokore. Visus : -

Telinga (Pendengaran) :a. Bentuk Telinga: Bentuk telinga kecil, oval dan simetris kanan dan kirib. Nyeri tekan: Tidak adac. Liang telinga: Liang telinga tidak ada serumend. G3 pendengaran: Tidak adae. Alat bantu dengar: Tidak ada

Hidung (Penciuman):a. Lubang hidung: Kecil, tumbuh sedikit bulu hidungb. Septum nasi: Baik, tidak ada benjolan/massac. Konka: Baikd. Sekret: Tidak ada

Mulut (Pengecapan) :a. Gigi geligi: Gigi rahang atas 6 buah, rahang bawah 9 buah, ada karies, plak dan gigi keroposb. Lidah : Warna kemerahan, tidak ada tipoid/keputihanc. Sensasi rasa: Sensasi rasa/pengecepan baik, dapat membedakan manis, asam, asin dan pahit.

Sensasi (Perabaan) :a. Sensasi nyeri: 1Sensasi taktil : -Sensasi suhu : normalb. Turgor kulit: Baik (< 2 detik)

Leher :Inspeksi: Warna sama dengan anggota tubuh lainnya (sawo matang), tidak ada lesi, gerakan fleksi, eksttensi dan rotasi dalam rentang baik (normal), tidak terlihat pembesaran vena jugularis.Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan vena jugularis tidak teraba

DADA

Inspeksi : Bentuk dada tidak simetris dextra dan sinistra, tidak menggunakan otot tambahan saat bernafas, tidak ada benjolan dan tidak ada lesi.

Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan pada dada, pengembangan dada pada kaji taktil fremitus tidak simetris > besar dxtra daripada sinistra.

Perkusi : Terdengar sonor pada dada, hati redup dan abdomen timpani.

Auskultasi : Terdengar suara nafas vesikuler dengan sedikit stridor melemah.

JANTUNG

Inspeksi : Terlihat ictus cordis di intercosta midclavicula sinistra

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, ictus cordis teraba pada midclavicula sinistra

Perkusi : Redup pada jantung (ictus cordis).

Auskultasi: S1 ddan S2 terdengar normal (lub-dub), reguler dan lemah.

ABDOMEN

Inspeksi : Tidak buncit, kontur permukaan kulit baik, tidak ada lesi, tidak ada benjolan dan warna sama dengan anggota tubuh lainnya (sawo matang)

Auskultasi : Peristaltik 15x/menit

Perkusi : Timpani, tidak ada acites

Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan pada abdomen dan seluruh kuadran baik.

INGUINAL & GENETALIA

Inspeksi : *Tidak diperiksa karena klien menolak/tidak berkenan

Palpasi : *Tidak diperiksa karena klien menolak/tidak berkenan

EKSTRIMITAS

Inspeksi :Tidak ada luka pada ektrimitas bawah dan atas, simetris dextra dan sinistra serta tidak adda fraktur tulang.Kekuatan otot :

4 44 4

Palpasi : Akral hangat, denyut nadi perifer lemah, tidak ada nyeri, dan tidak ada udema

PEMERIKSAAN PENUNJANGWaktuJenis PemeriksaanHasil Pemeriksaan

Tgl dan Jam

20 April 2015

20 April 2015

20 April 2015Back Deppression Inventory

Indeks Katz

Indeks BatrhlesNilai : 12 (Ganggguan mood/perasaan murung ringan)

Nilai : 11 (ketergantungan)

Nilai :17 (Ketergantungan ringan)

TERAPI OBAT WaktuJenis ObatDosis

Tgl dan Jam

2014

2014

ParacetamolB Complex

CaptoprilSalvitron2 x 1 500 mg2 x 1 50 mg

2 x 12,5 mg1 x 1

DATA FOKUS DATA SUBYEKTIF (DS)DATA OBYEKTIF (DO)

Klien mengatakan sedih dikirim ke PSTW oleh kaka perempuannya dan jarang dikunjungii Klien mengatakan sejak orang tua sudah tiada (meninggal dunia) klien kurang dihargai karena tidak bekkerja dan berkeluarga. Klien mengatakan kurang/tidak mendapat dukungan dari keluarga yang lain saat ada masalah. Klien mengatakan kurang berarti dalam keluarga dan malu dengan teman satu wisma karena tidak menikah, tidak memiliki keturunan dan istri. Klien mengatakan jika ada masalah sering dipendam senddiri dan dibawa tidur, jarang bicara kepada temen sewisma/orang lain. Klien mengatakan kurang menjalin hubungan baik dengan keluarga dan teman satu wisma, komunikasi sekedarnya dan selalu ingin sendiri. Klien mengatakan jarang dan malas berhias atau mempertahankan penampilan yang baik, selalu ingin tampil apa adanya. Klien mengatakan sejak di panti kondisi tubuhnya melemah dan selalu berfikir bahwa hidupnya telah banyak berubah dari yang sebelumnya sehingga sekarang jarang sholat dan mengikuti kegiatan keagamaan di panti. Selalu merasa sepi dan keterasingan. Klien mengatakan malas beribadah karena sudah lemah dan tua.

Klien tampak banyak tidur dan selalu berdiam diri dalam kamar (tidak inngin berinteraksi dengan orang lain) Klien tampak malu wajah kemerahan dan menutup wajah dengan tangan saat wawancara Afek tumpul Pandangan tidak fokus (tidak memperhatikan perawat saat wawancara) Klien tampak kurus, bersih dan penampilan kurang rapih (baju berkerut, kancing tidak sesuai dan rambut tidak rapih) Pemeriksaan fisik TD : 130/90 mmHg N : 62x/m RR : 16x/m S : 36oC BB : 47 Kg Data penunjang Indeks Katz : Klien termasuk dalam kategori B (11) dengan keterangan bahwa klien dapat melakukan semua aktivitas mandri kecuali dressing memerlukan bantuan BDI : 12 (gangguan mood/perasaan murung ringan)

ANALISA DATAWAKTUSYMTOM/SIGNSETIOLOGIPROBLEM

TGL/JAM

20/04/201509.00 WIBDS : Klien mengatakan sedih dikirim ke PSTW oleh kaka perempuannya dan jarang dikunjungii Klien mengatakan sejak orang tua sudah tiada (meninggal dunia) klien kurang dihargai karena tidak bekkerja dan berkeluarga. Klien mengatakan kurang/tidak mendapat dukungan dari keluarga yang lain saat ada masalah. Klien mengatakan kurang berarti dalam keluarga dan malu dengan teman satu wisma karena tidak menikah, tidak memiliki keturunan dan istri. Klien mengatakan jika ada masalah sering dipendam senddiri dan dibawa tidur, jarang bicara kepada temen sewisma/orang lain. Klien mengatakan kurang menjalin hubungan baik dengan keluarga dan teman satu wisma, komunikasi sekedarnya dan selalu ingin sendiri.DO : Klien tampak banyak tidur dan selalu berdiam diri dalam kamar (tidak inngin berinteraksi dengan orang lain) Klien tampak malu wajah kemerahan dan menutup wajah dengan tangan saat wawancara Pandangan tidak fokus BDI : 12 (gangguan mood/perasaan murung ringan)

Defisit pengetahuan/ keterampilan tentang cara meningkatkan kebersamaanHambatan interaksi sosial

20/04/201510.00 WIB

DS : Klien mengatakan jarang dan malas berhias atau mempertahankan penampilan yang baik, selalu ingin tampil apa adanya.DO : Klien tampak kurus, bersih dan penampilan kurang rapih (baju berkerut, kancing tidak sesuai dan rambut tidak rapih) Indeks Katz : Klien termasuk dalam kategori B (11) dengan keterangan bahwa klien dapat melakukan semua aktivitas mandri kecuali dressing memerlukan bantuan Pemeriksaan fisik TD : 130/90 mmHg N : 62x/m RR : 16x/m S : 36oC BB : 47 Kg

Kelemahan dan kenyammanan inefektifDefisit perawatan diri : penampilan

20/04/201511.00 WIB

DS : Klien mengatakan sejak di panti kondisi tubuhnya melemah dan selalu berfikir bahwa hidupnya telah banyak berubah dari yang sebelumnya sehingga sekarang jarang sholat dan mengikuti kegiatan keagamaan di panti. Selalu merasa sepi dan keterasingan. Klien mengatakan malas beribadah karena sudah lemah dan tua.DO : Afek tumpul Pandangan tidak fokus

Kesepian atau pengasingan sosialDistres Spiritual

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH1. Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan defisit keterampilan tentang cara meningkatkan kebersamaan2. Defisit perawatan diri berubungan dengan kelemahan dan kenyamanan inefektif3. Distres spiritual berhubungan dengan kesepian / pengasingan sosial

INTERVENSI NOC DAN NIC

WaktuNo.DxTujuan Keperawatan (NOC)Rencana Tindakan (NIC)Ttd

Hr/tglJam

20/4/201512.00 WIB1Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x7 jam, klien dengan hambatan interaksi sosial diharapkan dapat teratasi dengan kriteria hasil :*Keterampilan Interaksi Sosial Menunjukkan sikap senang berinteraksi Memahami dampak perilaku diri pada interaksi sosial Menunjukkan sikap asertif dan peningkatan interaksi dengan orang lain. Mengungkapkan keinginan untuk berrhubungan dengan orang lain*Peningkatan Sosialisasi Buat interaksi terjadwal Identifikasi perubahan perilaku Libatkan pendukung sebaya dalam memberikan umpan balik interakksi Anjurkan belajar hargai orang lain Ajari sikap asertif kepada orang lainSatya

20/4/201512.30 WIB2Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x7 jam, klien dengan defisit perawatan diri diharapkan dapat teratasi dengan kriteria hasil :*Perawatan Diri : Berpakaian Mengenai pakaian secara rapih Mengambil, menaruh, menyusun dan melipat baju dengan rapih Mampu menyisir rambut dengan rapih mandiri*Bantuan Perawatan Diri : Berpakaian Pantau menigkatan/penurunan kemampuan berpakaian dan melakukan perawatan rambut Fasilitasi bantuan pemangkasan rambut atau penata kecantikan, jika perlu. Dukung kemandirian dalam berpakaian dan berhias Bantu klien untuk memilih pakaian yang mudah dipakkai dan dilepas. Pertahankan privasi saat ganti pakaianAmin

20/4/201513.00 WIB3Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x7 jam, klien dengan distres spiritual diharapkan dapat teratasi dengan kriteria hasil :*Kesehatan Spiritual Mendiskusikan praktik dan keluhan spiritual klien Klien mau/berkenan disarankan untuk sholat dan mengikuti kegiatan keagamaan di panti Menunjukkan tehnik koping untuk menghadapi distres spiritual.*Dukungan Spiritual Kaji secara tidak langsung terhadap distres spiritual dengan menentukan sumber-sumber harapan dan kekuatan klien Amati barang-barang keagamaan seperti literatur keagamaan di sekitar bed klien Minta konsultasi spiritual untuk membantu klien mendapatkan sumber dukungan masyarakat Bantu membaca kitab suci klien jika menginginkannya dan tidak mampu membaca sendiri.Suip

PELAKSANAAN TINDAKANWaktuNo.dxImplementasiResponTtd

Hr/tglJam

20/4/1513.151 Membina hubungan saling percaya dengan klien Mengidentifikasi perubahan perilaku klien Menganjurkan klien untuk mencoba menghargai orang lain dan mengungkappkan perasaannya kepada orang lain.

S : Klien mengatakan malu bila ngobrol dengan orang lain Klien mengatakan lebih baik diam di kamar sambil tiduran atau membaca bukuO : Klien tampak malu menutup wajah dengan tangnnyaA : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi Ajari sikap asertif dengan orang lain Libatkan teman sebaya dalam berikan umpan balik interaksi

Satya

13.202 Memantau kemampuan berpakaian dan menata rambut Mendukung kemandirian berpakaian dan berhias Membantu klien memilih pakaian yang mudah dipakai dan dilepas

S : Klien mengatakan bisa memilih dan mengambil pakaian sendiri. Klien mengatakan lebih suka memakai jaz dan kemejaO : Klien tampak senyum sambil mengangguk Klien tampak mengenakan pakaian kebalik dan salah kancingA : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi Fasilitasi bantuan pemangkasan rambut dan sisir, bila perlu Ajari klien melipat, menyusun, mamakai baju dan menyisir rambut

Amin

13.403 Mengkaji dan menentukan sumber-sumber harapan dan kekuatan klien. Mengamati barang-barang literatur agama yang ada di sekitar bed klien Membantu membaca Al-Quran dan kitab/buku agama yang disukai klien

S : Klien mengatakan ingin belajar rutin sholat lagiO : Klien tampak sedang mambaca buku panduan sholat dan bacaan doa sehari-hari Klien memakai kacamataA : Masalah teratasi sebagian Klien mau disarankan untuk sholatP : Lanjutkan intervensi Meminta konsultasi spiritual untuk mendapatkan dukungan sppiiritual Anjurkan batasi/kurangi merokok

Suip

21/4/1508.001 Membantu membuat jadwal aktivitas sehari-hari berinteraksi dengan orang lain Melibatkan teman sebaya satu wisma untuk memberikan umpan balik interaksi Mengajari sikap asertif jika ada masalah dan menganjurkan memperbanyak interaksi/bercerita kepada teman se-wisma atau perawat

S : Klien mengatakan terimakasihO : Klien tampak interaktif dan komunnikatif saat ddiajak ngobrol oleh perawat dan klien Tn. Arman Klien tampak banyak diam dan menunggu pertanyaanA : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi Identifikasi perubahan perilaku

Satya

09.002 Memantau kemampan berpakaian ddan menata rambut klien Memotivasi klien dapat melipat, memilih, mennyusun pakaiannya secara manditi dan menyisir rambut Mengajurkan menutup pintu kamar saat berganti pakaian untuk mempertahankan privasi klienS : Klien mengatakan terimakasih sudah dimotivasi dan diajarkan melipat baju & menyisir rambut.O : Klien tampak sedang mengkancingkan baju dengan benar dan mengelus sambil menyisir rambut mandiri Klien mampu mellipat baju sesuai yang diajarkan denga baikA : Masalah teratasi sebagian Klien mampu mellipat baju sesuai yang diajarkan denga baikP : Lanjutkan intervensi Pantau peningkatan kemampuan berpakaian dan merapihkan rambut

Amin

10.003 Mengkaji kelluhan dan sumber-sumber kekkuatan klien dan harapan Membantu klien berkonsultasi agama, menganjurkan klien sholat dan mengikuti kegiatan keagamaan di panti Mengajurkan mengisi waktu luang dengan keterampilan khusus yang disukai atau yang ada di aula bersama teman yang lain Memberikan pendidikan kesehatan bahaya merokokS : Klien mengatakan sering malas untuk beribadah, sekarang sudah tua muai melemah dan turun harapan Klien mengatakan banya tidur dan kadang keluar pergi ke ngasem saat waktu kosong daripada mengisi keterampilan Klien mengatakan mengerti bahaya merokok tetapi sulit berhenti merokok.O : Klien tampak afek tumpul Pandangan tidak fokus Klien mengangguk Klien sedang mendengarkan apa yang dianjurkan perawatA : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi Bantu klien konsultasi agama

Ujang

22/4/1509.001 Mengukur TTV klien Mengkaji tingkat depresi klien dengan kuosioner Mengidentifikasi perubahan perilaku klien Mengajari sikap asertif dengan orang lain jika ada masalah

S : Klien mengatakan akan mencoba asertif jika ada masalahO : Klien tampak kurang senang jika ada orang lain yang mengajak ngobrol Klien tampak memahami dampak perilaku dari interaksi sosial TTV (TD: 135/80 mmHg, N:60x/m, RR: 16x/m) Hasil kuoosioner : 12 (ddepresi sedang atau gangguan mood /perasaan murung ringan)A : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi Libatkan orang lain/teman sebaya dalam mendukung interaksi sosial

Satya

10.002 Memantau kemampuan berpakaian klien Memotivasi dan memantau klien untuk merapihkan pakaian/menyetrika dan merapihkan kamar Melatih kembali menyisir rambut Mengajari dan menganjurkan menyapu lantai kamar setiap pagi dengan mandiri. Mengkaji index katz

S : Klien mengatakan sudah bisa memakai pakaian dengan kancing yang benar dan menyisir rambutO : Klien tampak bisa melipat baju dan menyusun serta memakai pakaian dengan rapih, tidak terballik dan benar kancing. Klien tampak bisa merapihkan denga menyisir rambut Klien tampak memperhatikan saat diajarkan menyapu lantai Tampak kamar sedikit kotor, barang-barang pribadi banyak disimpan di dalam plastik (Jawa kresek, baca kresek : plastik) Hasil kuosioner : Index Katz dalam kategori A (bisa melakan ADL semua dengan mandiri) (20)A : Masalah teratasi Klien bisa melipat baju dan menyusun serta memakai pakaian dengan rapih, tidak terballik dan benar kancing Klien bisa merapihkan denga menyisir rambutP : Pertahankan intervensi Ajari klien menyapu dan membersihkan kamar mandi secara mandiri

Amin

11.003 Mengajak diskusi praktik dan keluhan spiritual Memberikan konsultasi pendidikan spiritual terkait keluhan klien Menjelaskan bahaya dan kerugian merokok Memberikan penjelasan bagaimana hukum merokok dalam islam Menganjurkan klien kurangi merokok

S : Klien mengatakan masih malas bila diajak sholat, tetapi sering baca buku agama, panduan doa seharihari dan panduan sholat.O : Klien tampak mendengarkan dan mau di ajak berdiskusi tentang keluhan spiritualnya Klien tampak membersihkan putung rokokA : Masalah teratasi sebagian Klieen mau di ajak berdiskusi tentang keluhan spiritualnya P : Lanjutkan intervensi Berikan bimbingan spiriitual Motivasi untuk selalu beribadah (sholat, berdoa dan mengikuti kegiatan keagamaan di panti)

Suip

EVALUASIWaktuDx. KeperawatanEVALUASITtd

Hr/tglJam

22/4/1512.00Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan defisit pengetahuan/ keterampilan tentang cara meningkatkan kebersamaaan

S : Klien mengatakan akan mencoba asertif jika ada masalahO : Klien tampak kurang senang jika ada orang lain yang mengajak ngobrol Klien tampak memahami dampak perilaku dari interaksi sosial TTV (TD: 135/80 mmHg, N:60x/m, RR: 16x/m) Hasil kuoosioner : 12 (depresi sedang atau gangguan mood /perasaan murung ringan)A : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi Libatkan orang lain/teman sebaya dalam mendukung interaksi sosial

Satya

22/4/1513.00Defisit perawatan diri : berpakaian berhubungan dengan kelemahan dan kenyamanan inefekktif

S : Klien mengatakan sudah bisa memakai pakaian dengan kancing yang benar dan menyisir rambutO : Klien tampak bisa melipat baju dan menyusun serta memakai pakaian dengan rapih, tidak terballik dan benar kancing. Klien tampak bisa merapihkan denga menyisir rambut Klien tampak memperhatikan saat diajarkan menyapu lantai Tampak kamar sedikit kotor, barang-barang pribadi banyak disimpan di dalam plastik (Jawa kresek, baca kresek : plastik) Hasil kuosioner : Index Katz dalam kategori A (bisa melakan ADL semua dengan mandiri) (20)A : Masalah teratasi Klien bisa melipat baju dan menyusun serta memakai pakaian dengan rapih, tidak terballik dan benar kancing Klien bisa merapihkan denga menyisir rambutP : Pertahankan intervensi Ajari klien menyapu dan membersihkan kamar mandi secara mandiriAmin

22/4/1514.00Distres spiritual berhuungan dengan kesepian dan pengasingan sosial

S : Klien mengatakan masih malas bila diajak sholat, tetapi sering baca buku agama, panduan doa seharihari dan panduan sholat.O : Klien tampak mendengarkan dan mau di ajak berdiskusi tentang keluhan spiritualnya Klien tampak membersihkan putung rokokA : Masalah teratasi sebagian Klieen mau di ajak berdiskusi tentang keluhan spiritualnya P : Lanjutkan intervensi Berikan bimbingan spiriitual Motivasi untuk selalu beribadah (sholat, berdoa dan mengikuti kegiatan keagamaan di panti)SuipUjang

DATA PENUNJANG LEMBAR OBSERVASI BACK DEPPRESSION INVENTORY (BDI)Beck, A. T. & Butler, A. C. (1995).

Namaklien: Tn. JTanggal: 20 April 2015

Nama Mahasiswa: TimNIM: -

( Pilihlah salah satu penyataan yang anda anggap sesuai dengan diri anda saat ini, dengan memberi tanda silang (x) pada huruf di depan penyataan yang anda pilih )1. 0. Saya tidak merasa sedih1. Saya merasa sedih2. Saya merasa sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat menghilangkannya3. Saya begitu sedih sehingga saya merasa tidak tahan lagi

2. 0. Saya tidak merasa berkecil hati terhadap masa depan1. Saya merasa berkecil hati terhadap masa depan2. Saya merasa tidak ada sesuatu yang saya nantikan3. Saya merasa bahwa tidak ada harapan di masa depan dan segala sesuatunya tidak dapat diperbaiki

3. 0. Saya tidak merasa gagal1. Saya merasa lebih banyak mengalami kegagalan daripada rata rata orang2. Kalau saya meninjau kembali hidup saya, yang dapat saya lihat hanyalah banyak kegagalan3. Saya merasa sebagai seorang pribadi yang gagal total

4. 0. Saya memperoleh kepuasan atas segala sesuatu seperti biasanya1. Saya tidak dapat menikmati segala sesuatu seperti biasanya2. Saya tidak lagi memperoleh kepuasan yang nyata dari segala sesuatu3. Saya merasa tidak puas atau bosan terhadap apa saja

5. 0. Saya tidak merasa bersalah1. Saya cukup sering merasa bersalah2. Saya sering merasa sangat bersalah3. Saya merasa bersalah sepanjang waktu

6. 0. Saya tidak merasa bahwa saya sedang dihukum1. Saya merasa bahwa saya mungkin dihukum2. Saya mengharapkan agar dihukum3. Saya merasa bahwa saya sedang dihukum

7. 0. Saya tidak merasa kecewa terhadap diri saya sendiri1. Saya merasa kecewa terhadap diri saya sendiri2. Saya merasa jijik terhadap diri saya sendiri3. Saya membenci diri saya sendiri

8. 0. Saya tidak merasa bahwa saya lebih buruk daripada orang lain1. Saya selalu mencela diri saya sendiri karena kelemahan atau kekeliruan saya2. Saya menyalahkan diri saya sendiri sepanjang waktu atas kesalahan kesalahan saya3. Saya menyalahkan diri saya sendiri atas semua hal buruk yang terjadi

9. 0. Saya tidak mempunyai pikiran untuk bunuh diri1. Saya mempunyai pikiran pikiran untuk bunuh diri, tetapi saya tidak akan melaksanakannya2. Saya ingin bunuh diri3. Saya akan bunuh diri kalau ada kesempatan

10. 0. Saya tidak menangis lebih dari biasanya1. Sekarang saya lebih banyak menangis daripada biasanya2. Sekarang saya menangis sepanjang waktu3. Saya biasanya dapat menangis, tetapi sekarang saya tidak dapat menangis meskipun saya ingin menangis

11. 0. Sekarang saya tidak merasa lebih jengkel daripada sebelumnya1. Saya lebih mudah jengkel atau marah daripada biasanya2. Saya sekarang merasa jengkel sepanjang waktu3. Saya tidak dibuat jengkel oleh hal hal yang biasanya menjengkelkan saya

12. 0. Saya masih tetap senang bergaul dengan orang lain1. Saya kurang berminat pada orang lain dibandingkan dengan biasanya2. Saya tak kehilangan sebagian besar minat saya terhadap orang lain3. Saya telah kehilangan seluruh minat saya terhadap orang lain

13. 0. Saya mengambil keputusan keputusan sama baiknya dengan sebelumnya1. Saya lebih banyak menunda keputusan daripada biasanya2. Saya mempunyai kesulitan yang lebih besar dalam mengambil keputusan daripada sebelumnya3. Saya sama sekali tidak dapat mengambil keputusan apa pun

14. 0. Saya tidak merasa bahwa saya kelihatan lebih jelek daripada sebelumnya1. Saya merasa cemas jangan jangan saya tua atau tidak menarik2. Saya merasa bahwa ada perubahan perubahan tetap pada penampilan saya yang membuat saya kelihatan tidak menarik3. Saya yakin bahwa saya kelihatan jelek

15. 0. Saya dapat bekerja dengan baik seperti sebelumnya1. Saya membutuhkan usaha istimewa untuk mulai mengerjakan sesuatu2. Saya harus memaksa diri saya untuk mengerjakan sesuatu3. Saya sama sekali tidak dapat mengerjakan apa apa

16. 0. Saya dapat tidur nyenyak seperti biasanya1. Saya tidak dapat tidur nyenyak seperti biasanya2. Saya bangun 2-3 jam lebih awal dari biasanya dan sukar tidur kembali3. Saya bangun beberapa jam lebih awal daripada biasanya dan tidak dapat tidur kembali

17. 0. Saya tidak lebih lelah dari biasanya1. Saya lebih mudah lelah dari biasanya2. Saya hampir selalu merasa lelah dalam mengerjakan segala sesuatu3. Saya merasa terlalu lelah untuk mengerjakan apa saja

18. 0. Nafsu makan saya masih seperti biasanya1. Nafsu makan saya tidak sebesar biasanya2. Sekarang nafsu makan saya jauh lebih berkurang3. Saya tidak mempunyai nafsu makan sama sekali

19. 0. Saya tidak banyak kehilangan berat badan akhir - akhir ini1. Saya telah kehilangan berat badan 2,5 kg lebih2. Saya telah kehilangan berat badan 5 kg lebih3. Saya telah kehilangan berat badan 7,5 kg lebih. Saya sengaja berusaha mengurangi berat badan dengan makan lebih sedikit :- ya tidak

20. 0. Saya tidak mencemaskan kesehatan saya melebihi biasanya1. Saya cemas akan masalah kesehatan fisik saya, seperti sakit dan rasa nyeri; sakit perut; ataupun sembelit2. Saya sangat cemas akan masalah kesehatan fisik saya dan sulit memikirkan hal hal lainnya3. Saya begitu cemas akan kesehatan fisik saya sehingga saya tidak dapat berpikir mengenai hal hal lainnya

21. 0. Saya tidak merasa ada perubahan dalam minat saya terhadap seks pada akhir akhir ini1. Saya kurang berminat terhadap seks kalau dibandingkan dengan biasanya2. Sekarang saya sangat kurang berminat terhadap seks3. Saya sama sekali kehilangan minat terhadap seks

TOTAL: 12

KRITERIA : Gangguan mood ringan

NORMA BECK DEPRESSION INVENTORY

Nilai TotalTingkatan Depresi

1-10Naik turunnya perasaan ini tergolong wajar

11-16Gangguan mood atau perasaan murung yang ringan

17-20Garis batas depresi klinis

21-30Depresi sedang

31-40Depresi parah

40 Ke atasDepresi ekstrim

Source :Beck, A. T. & Butler, A. C. (1995). Cognitive therapy for depression. The Clinical Psychologist, 48(3), 3-5.

DATA PENUNJANG LEMBAR OBSERVASI INDEKS KATZMaryam, R. Siti, dkk, (2008)

Namaklien: Tn. JTanggal: 20 April 2015

Nama Mahasiswa: TimNIM: -

No.AktivitasMandiri Nilai (1)Tergantung (Nilai 0)

1Mandi di kamar mandi (menggosok, membersihkan, dan mengeringkan badan).

2Menyiapkan pakaian, membuka, dan menggunakannya.

3Memakan makanan yang telah disiapkan.

4Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri (menyisir rambut, mencuci rambut, mengosok gigi, mencukur kumis).

5Buang air besar di WC (membersihkan dan mengeringkn daerah bokong).

6Dapat mengontrol pengeluaran feses (tinja).

7Buang air kecil di kamar mandi (membersihkan dan mengeringkan daerah kemaluan).

8Dapat mengontrol pengeluaran air kemih.

9Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau ke luar ruangan tanpa alat bantu, seperti tongkat.

10Menjalankan agama sesuai agama dan kepercayaan yang dianut.

11Melakukan pekerjaan rumah, seperti: merapikan tempat tidur, mencuci pakaian, memasak, dan membersihkan ruangan.

12Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan keluarga.

13Mengelola keuangan (menyimpan dan menggunakan uang sendiri).

14Mengguanakan sarana transfortasi umum untuk berpergian.

15Menyiapkan obat dan minum obat sesuai dengan aturan (takaran obat dan waktu minum obat tepat).

16Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan keluarga dalam hal penggunakan uang, aktivitas sosial yang dilakukan dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan.

17Melakukan aktivitas di waktu luang (kegiatan keagamaan, sosial, rekreasi, olah raga dan menyalurkan hobi.

JUMLAH POIN MANDIRI11

Analisi Hasil :Point: 13 17 : MandiriPoint: 0 12 : Ketergantungan

Source :Maryam, R. Siti, dkk, (2008).Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya,Jakarta : Salemba Medika

DATA PENUNJANG LEMBAR OBSERVASI ADL INDEKS BARTHELS

Namaklien: Tn. JTanggal: 20 April 2015

Nama Mahasiswa: TimNIM: -

No.Item yang dinilaiSkorNilai

1.Makan (Feeding)

0 = Tidak mampu1 = Butuh bantuan memotong, mengoles mentega dll.2 = Mandiri2

2.Mandi (Bathing)

0 = Tergantung orang lain1 = Mandiri1

3.Perawatan diri (Grooming)

0 = Membutuhkan bantuan orang lain1 = Mandiri dalam perawatan muka, rambut, gigi, dan bercukur0

4.Berpakaian (Dressing)

0 = Tergantung orang lain1 = Sebagian dibantu (misal mengancing baju)2 = Mandiri1

5.Buang air kecil (Bowel)

0 = Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak terkontrol1 = Kadang Inkontinensia (maks, 1x24 jam)2 = Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7 hari)2

6.Buang air besar (Bladder)

0 = Inkontinensia (tidak teratur atau perlu enema)1 = Kadang Inkontensia (sekali seminggu)2 = Kontinensia (teratur)1

7.Penggunaan toilet

0 = Tergantung bantuan orang lain1 = Membutuhkan bantuan, tapi dapat melakukan beberapa hal sendiri2 = Mandiri2

8.Transfer

0 = Tidak mampu1 = Butuh bantuan untuk bisa duduk (2 orang)2 = Bantuan kecil (1 orang)3 = Mandiri3

9.Mobilitas0 = Immobile (tidak mampu)1 = Menggunakan kursi roda2 = Berjalan dengan bantuan satu orang3 = Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu seperti, tongkat)3

10.Naik turun tangga0 = Tidak mampu1 = Membutuhkan bantuan (alat bantu)2 = Mandiri2

Total Nilai : 17

Keterangan : Ketergantungan ringan

Interpretasi hasil :20: Mandiri12-19: Ketergantungan Ringan9-11: Ketergantungan Sedang5-8: Ketergantungan Berat0-4: Ketergantungan Total

Source : Sugiarto, A., 2005, Penilaian keseimbangan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari pada lansia, FK UNDIP

KESIMPULAN

Telah dilakukan implementasi asuhan keperawatan kepada klien Tn. J usia 74 tahun selama 3 x 7 jam dengan diagnosa hambatan interaksi sosial, defisit perawatan diri : penampilan dan distres spiritual pada Senin s/d Rabu 22 April 2015 di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Yogyakarta Unit Budhi Luhur dengan kriteria hasil sebagai berikut :No.DiagnosaKeperawatanImplementasiPencapaian TargetPencapaian HasilHambatan

1. Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan defisit pengetahuan/ keterampilan tentang cara meningkatkan kebersamaaan

*Peningkatan Sosialisasi Membuat interaksi terjadwal Mengidentifikasi perubahan perilaku Melibatkan pendukung sebaya dalam memberikan umpan balik interakksi Menganjurkan belajar hargai orang lain Mengajari sikap asertif kepada orang lain*Keterampilan Interaksi Sosial Menunjukkan sikap senang berinteraksi Memahami dampak perilaku diri pada interaksi sosial Menunjukkan sikap asertif dan peningkatan interaksi dengan orang lain. Mengungkapkan keinginan untuk berrhubungan dengan orang lainMasalah teratasi sebagian : Klien tampak memahami dampak perilaku dari interaksi sosial TTV (TD: 135/80 mmHg, N:60x/m, RR: 16x/m)Belum teratasi : Klien masih menunjukkan kurang senang jika berinteraksi dengan orang lain Klien belum menunnjukkan keinginan untuk berhubungan dengan orang lain Klien akan mencoba bersikap asertif jika ada masalah Hasil kuosioner : 12 (depresi sedang atau gangguan mood /perasaan murung ringan) Klien selalu sulit bila diajak berinteraksi/wawancara dengan beralasan ingin istirahat. Klien jarang berada di kamar/ wisma, tetapi sering keluar ke ngasem atau pasar dari pada mengisi waktu luang di panti dengan keterampilan Klien sering berubah mood/ perasaan bila sudah membuat janji/jadwal sehingga menghambat implementasi dan pencapaian hasil yang diharapakan.

2. Defisit perawatan diri : berpakaian berhubungan dengan kelemahan dan kenyamanan inefekktif

*Bantuan Perawatan Diri : Berpakaian Memantau penigkatan/penurunan kemampuan berpakaian dan melakukan perawatan rambut Memfasilitasi bantuan pemangkasan rambut atau penata kecantikan, jika perlu. Mendukung kemandirian dalam berpakaian dan berhias Membantu klien untuk memilih pakaian yang mudah dipakkai dan dilepas. Mempertahankan privasi saat ganti pakaian*Perawatan Diri : Berpakaian Mengenai pakaian secara rapih Mengambil, menaruh, menyusun dan melipat baju dengan rapih Mampu menyisir rambut dengan rapih mandiriMasalah teratasi : Klien bisa melipat baju dan menyusun serta memakai pakaian dengan rapih, tidak terbalik dan benar kancing Klien bisa merapihkan denga menyisir rambut

Klien kooperatif bila diajak merapihkan pakaian/ menyetrika baju. Klien kooperatif bila dianjurkan menyisir dan merapihkan rambut.

3. Distres spiritual berhuungan dengan kesepian dan pengasingan sosial

*Dukungan Spiritual Mengkaji secara tidak langsung terhadap distres spiritual dengan menentukan sumber-sumber harapan dan kekuatan klien Mengamati barang-barang keagamaan seperti literatur keagamaan di sekitar bed klien Meminta konsultasi spiritual untuk membantu klien mendapatkan sumber dukungan masyarakat Membantu membaca kitab suci klien jika menginginkannya dan tidak mampu membaca sendiri.*Kesehatan Spiritual Mendiskusikan praktik dan keluhan spiritual klien Klien mau/berkenan disarankan untuk sholat dan mengikuti kegiatan keagamaan di panti Menunjukkan tehnik koping untuk menghadapi distres spiritual.Masalah teratasi sebagian : Klien mau di ajak berdiskusi tentang keluhan spiritualnya Belum teratasi : Klien belum berkenan bila dianjurkan untuk sholat dan mengikuti kegiatan keagamaan di panti Klien belum menunjukkan tehnik koping yang adaftif untuk menghadapi distres spiritual. Klien tampak sedikit acuh bila diajak bicara tentang ibadah dan kegiatan keagamaan di panti Klien mengatakan Koping klien terhadap distres spiiritual hanya saja bila ingin beribadah klien selalu membuka buku dan membaca buku agama seperti buku panduan bacaan doa sehari-hari berwarna ungu dan buku yasin.

SARAN

A. Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) :Pelaksanaan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) tentang interaksi sosial sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan interaksi sosial klien dengan klien se-wisma atau se-panti yang lain. Diharapkan pada terapi ini tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa, tetapi juga oleh seluruh pramurukti yang berjaga/dinas di Wisma G, sehingga harapannya akan memberikan dampak positif kepada klien dengan adanya pelaksanaan TAK yang berkesinambungan dan terus-menerus.Selain itu juga, pramurukti perlu memberikan atau mengajarkan nilai-nilai keagamaan dalam setiap aspek kehidupan klien sesuai dengan agamannya, sehingga dapat memberikan dampak positif pada peningkatan integritas dan penalaran serta menumbuhkan sikap memahami makna dan tujuan hidup dengan cara selain dengan beribadah tetapi juga sikap menerima kondisi yang ada pada saat ini pada klien.B. Mahasiswa :Dalam melakukan asuhan keperawatan kepada klien dengan hambatan interaksi sosial perlu memperhatikan sikap Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP) sebelum berinteraksi, karena dengan ini akan menghasilkan build trust yang positif, juga klien dapat selalu berkooperatif dan bersemangat sehingga mempermudah dalam implementasi asuhan keperawatan. Selain itu juga, setiap di akhir berinteraksi dengan klien, kita perlu memberikan reenforcement atau sebuah ungkapan konstruktif yang dapat meningkatkan semangat klien.Format Askep Gerontik STIKes Madani Yogyakarta| 1