6
ASKEP ANAK DENGAN MENINGITIS PENGERTIAN MENINGITIS Suatu peradangan akut pada selaput otak yang diakibatkan oleh : 1. Bakteri –> Meningitis Bakteri –> 90 % kasus terjadi pada anak umur 1 bln - 5 th 2. Virus –> Meningitis non bakteri (Aseptic) MENINGITIS BAKTERI 1. Etiologi : 1. H. influenza (type B) 2. Streptokokus pneumonie 3. Neisseria meningitides (meningococus) 4. b. Hemolytic streptococcus 5. Stapilococus aureus 6. Escherecia coli 2. Faktok Predisposisi: 1. Laki-laki > perempuan 2. Faktor maternal 1. Ketuban pecah dini 2. Infeksi maternal pada akhir kehamilan terjadi meningitis pada neonatus 3. Penurunan mekanisme immun dan penurunan leukosit terjadi meningitis pada BBL 4. Anak dengan kekurangan imunoglobulin dan anak yang minum obat immunosupresant PATHWAY MENINGITIS 1. Download Pathway Meningitis Via Ziddu 2. Download Pathway Meningitis Via Mediafire MANIFESTASI KLINIS MENINGITIS Manifestasi klinis dari Meningitis : 1. Tergantung pada luasnya penyebaran dan umur anak

Askep Anak Dengan Meningitis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Askep Anak Dengan Meningitis

ASKEP ANAK DENGAN MENINGITIS

PENGERTIAN MENINGITIS

Suatu peradangan akut pada selaput otak yang diakibatkan oleh :

1. Bakteri –> Meningitis Bakteri –> 90 % kasus terjadi pada anak umur 1 bln - 5 th2. Virus –> Meningitis non bakteri (Aseptic)

MENINGITIS BAKTERI

1. Etiologi : 1. H. influenza (type B)2. Streptokokus pneumonie3. Neisseria meningitides (meningococus)4. b. Hemolytic streptococcus5. Stapilococus aureus6. Escherecia coli

2. Faktok Predisposisi: 1. Laki-laki > perempuan2. Faktor maternal

1. Ketuban pecah dini2. Infeksi maternal pada akhir kehamilan terjadi meningitis pada neonatus

3. Penurunan mekanisme immun dan penurunan leukosit terjadi meningitis pada BBL

4. Anak dengan kekurangan imunoglobulin dan anak yang minum obat immunosupresant

PATHWAY MENINGITIS

1. Download Pathway Meningitis Via Ziddu 2. Download Pathway Meningitis Via Mediafire

MANIFESTASI KLINIS MENINGITIS

Manifestasi klinis dari Meningitis:

1. Tergantung pada luasnya penyebaran dan umur anak2. Dipengaruhi oleh type dari organisme dan keefektifan dari terapi3. CHILDREN AND ADOLESCENT

1. Sakitnya tiba-tiba, adanya demam, sakit kepala, panas dingin, muntah, kejang-kejang

2. Anak menjadi irritable dan agitasi dan dapat berkembang photopobia, delirium, halusinasi, tingkah laku yang agresif atau mengantuk stupor dan koma

3. Gejala pada respiratory atau gastrointestinal4. Adanya tahanan pada kepala jika difleksikan

Page 2: Askep Anak Dengan Meningitis

5. Kekakuan pada leher (Nuchal Rigidity)6. Tanda kernig dan brudzinki (+)7. Kulit dingin dan sianosis8. Peteki/adannya purpura pada kulit à infeksi meningococcus (meningo cocsemia)9. Keluarnya cairan dari telinga à meningitis peneumococal10. Congenital dermal sinus --> infeksi E. Colli

4. INFANT AND CHILDREN 1. Manifestasi klinisnya biasanya tampak pada anak umur 3 bulan sampai 2 tahun2. Adanya demam, nafsu makan menurun, muntah, iritabel, mudah lelah dan kejang-

kejang, dan menangis meraung-raung.3. Fontanel menonjol4. Nuchal Rigidity à tanda-tanda brudzinki dan kernig dapat terjadi namun lambat

5. NEONATUS Sukar untuk diketahui --> manifestasinya tidak jelas dan tidak spesifik –> ada kemiripan dengan anak yang lebih tua, seperti:

1. Menolak untuk makan2. Kemampuan menelan buruk3. Muntah dan kadang-kadang ada diare4. Tonus otot lemah, pergerakan melemah dan kekuatan menangis melemah5. Hypothermia/demam, joundice, iritabel, mengantuk, kejang-kejang, RR yang

tidak teratur/apnoe, sianosis dan kehilangan BB.6. Ketegangan , fontanel menonjol mungkin ada atau tidak7. Leher fleksibel8. Kolaps kardiovaskuler, kejang-kejang dan apnoe terjadi bila tidak

diobati/ditangani

KOMPLIKASI MENINGITIS

1. Dapat dikurangi dengan diagnosis yang awal dan pemberian terapi antimikrobial dengan cepat.

2. Bila infeksi meluas ke ventrikel, pus yang banyak (kental), adanya penekatan pada bagian yang sempit --> obstruksi cairan cerebrospinal --> hydrocephalus

3. Perubahan yang dekstruktif ada pada kortex serebral dan adanya abses otak à infeksi langsung. Atau melalui penyebaran pembuluh darah.

4. Ketulian, kebutaan, kelemahan/paralysis dari otot-otot wajah atau otot-otot yang lain pada kepala dan leher --> penyebaran infeksi pada daerah syaraf cranial

5. Kompl;ikasi yang serius biasanya diakibatkan oleh infeksi : meningococcal sepsis atau meningococcemia

6. Syndrom water haouse-Friderichsen 1. Overwhelming septic shock2. DI3. Perdarahan4. Purpura

7. SIADH, subdural effusion, kejang-kejang, edema serebral, herniasi dan hydrocephalus.8. Komplikasi post meningitis pada neonatus:

Page 3: Askep Anak Dengan Meningitis

1. Ventriculitis (yang menghasilkan kista, daerah yang dibatasi oleh akumulasi cairan dan tekanan pada otak)

2. Gangguan yang menetap dan penglihatan, pendengaran dan kelemahan nervus yang lain

3. Cerebral palsy, cacat mental, gangguan belajar, penurunan perhatian, gangguan hiperaktivitas dan adanya kejang.

4. Hemiparesis dan quadriparesis --> arthritis/thrombosis

EVALUASI DIAGNOSTIK

LUMBAL PUNKSI

1. Cairannya diukur dan diambil sample untuk mendapatkan culture, gram stain, jumlah sel darah merah dan untuk mengetahui adanya glukosa dan protein

2. Culture dan stain --> mengidentifikasi organisme penyebab3. Jumlah sel darah merah meningkat4. Glukosa menurun5. Kensentrasi protein meningkat6. Culture darah7. Culture hidung dan tenggorokan

TERAPEUTIC MANAGEMENT

1. Isolation precautions2. Pemberian terapi antimikroba3. Mempertahankan hidrasi yang optimum4. Mempertahankan ventilasi5. Mengurangi peningkatan TIK6. Management dari shock7. Mengontrol kejang8. Mengontrol temperatur pada ekstrimitas9. Koreksi anemia10. Perawatan dari komplikasi

PERHATIAN PERAWAT

1. Melakukan precautions untuk melindungi anak dan orang laindari kemungkinan infeksi .2. Menjaga ruangan agar tidak bising dan menimpalkan stimulus lingkungan.3. Mencegah aktifitas yang menyebabkan nyeri/ meningkatkan ketidaknyamanan, seperti

mengangkat kepala anak.4. Memberi dukungan pada keluarga

1. Berdiskusi dengan keluarga2. Memberikan informasi tentang perkembang anak dan semua prosedur yang akan

dilakukan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN MENINGITIS

Page 4: Askep Anak Dengan Meningitis

1. GANGGUAN RASA NYAMAN: NYERI BERHUBUNGAN DENGAN IRITASI MENINGEAL, BEDREST.

1. TUJUAN. 1: Tidak menunjukkan adanya tanda-tanda nyeri/iritasi meningeal. 1. Kriteria Hasil :

1. Sakit kepala (-)2. Fotophobia (-)3. Tidak ada iritabilitas yang berlebihan4. HR dan RR normal5. tanda kernig’s dan brudzinki (-)

2. INTERVENSI : 1. Kaji tingkat nyeri2. Evaluasi indikator dari nyeri (ekspresi wajah, menangis, gerakan),

lokasi, lamanya.3. Lakukan tindakan untuk memberikan kenyamanan (seperti

memberikan posisi yang nyaman, distraksi dan massage)4. Kolaborasi pemberian analgetik5. Ajarkan anak (bila sudah besar) untuk mencegah gerakkan yang

meningkatkan TIK (mis : Batuk, mengedan dll)6. Batasi pengunjung

2. TUJUAN 2. : Menunjukkan tidak ada peningkatan TIK 1. Kriteria hasil :

1. Tanda Tanda Vital dalam batas normal2. Tidak ada iritabilitas3. Tidak ada keluha

2. INTERVENSI : 1. Kaji tanda-tanda peningkatan TIK tiap 1 – 2 jam

1. Penurunan HR & RR, peningkatan TD2. Penurunan tingkat pada bayi3. Peningkatan LK pada bayi4. Fontanel menonjol5. Cengeng, perubahan pupil, ¹ simetris, bengkak & meleba6. Sakit kepala & muntah

2. Elevasikan kepala 30 - 45 °3. Posisi kepala tegak & stabil4. Menurunkan stimulasi lingkungan5. Tawarkan kegiatan untuk meningkatkan kenyamanan6. Batasi cairan

2. RISIKO TINGGI INJURI BERHUBUNGAN DENGAN ADANYA SERANGAN 1. TUJUAN: Injuri tidak terjadi

1. Kriteria Hasil : 1. Tidak ada luka selama dan sesudah serangan2. Mengetahui dan mengatasi serangan sesegera mungki

2. Intervensi: 1. Monitor frekuensi serangan2. Pasang penghalang TT3. Berikan mainan yang lembut

Page 5: Askep Anak Dengan Meningitis

4. Sediakan suction & O 2 disamping tempat tidur5. Jaga dan tetap tenang dalam serangan6. Miringkan anak7. Hindari barang – barang berbahaya

DAFTAR PUSTAKA

1. Laboratorium UPF Ilmu Kesehatan Anak, Pedoman Diagnosis dan Terapi, Fakultas Kedokteran UNAIR Surabaya, 1998

2. Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1997.3. Rahman M, Petunjuk Tentang Penyakit, Pemeriksaan Fisik dan Laboratorium, Kelompok

Minat Penulisan Ilmiah Kedokteran Salemba, Jakarta, 1986.4. Sacharian, Rosa M, Prinsip Keperawatan Pediatrik, Edisi 2 Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta ,1993.5. Sutjinigsih (1995), Tumbuh kembang Anak, Penerbit EGC, Jakarta