22
ASKEB IV PATOLOGI KEHAMILAN DISERTAI PENYAKIT JANTUNG DISUSUN OLEH: NI PUTU SEKARINI 105010106

Askeb IV Patologi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Askeb IV Patologi

ASKEB IV PATOLOGIKEHAMILAN DISERTAI PENYAKIT

JANTUNG

DISUSUN OLEH:

NI PUTU SEKARINI

105010106

Page 2: Askeb IV Patologi

Penyakit jantung adalah penyakit yang terjadi pada jantung akibat adanya gangguan kinerja jantung untuk memompa darah di karenakan beberapa faktor.

Pada kehamilan dengan jantung normal, wanita dapat menyesuaikan kerjanya terhadap perubahan-perubahan secara fisiologis.

Penyakit Jantung Pada Kehamilan

Page 3: Askeb IV Patologi

Perubahan tersebut disebabkan oleh: Hipervolemia : Dimulai sejak kehamilan 8 minggu

dan mencapai puncaknya pada 28-32 minggu lalu menetap.

Jantung dan diafragma terdorong keatas oleh karena pembesaran rahim. Dalam kehamilan :

Denyut jantung dan nadi meningkat Pukulan jantung meningkat Volume darah meningkat Tekanan darah menurun sedikit Pada kehamilan dapat memperbesar penyakit

jantung bahkan dapat menyebabkan payah jantung (Dekompensasi cordis).

Page 4: Askeb IV Patologi

Saat-saat berbahaya bagi penderita adalah: Pada kehamilan 32-36 minggu, dimana volume

darah mencapai puncaknya (Hipervolemia). Pada kala II, dimana wanita mengerahkan tenaga

untuk mengedan dan memerlukan kerja jantung yang berat.

Pada pasca persalinan, dimana darah dari ruang intervilus plasenta yang sudah lahir, sekarang masuk kedalam sirkulasi darah ibu.

Pada masa nifas, karena ada kemungkinan infeksi.

a. Pengaruh kehamilan terhadap penyakit jantung.

Page 5: Askeb IV Patologi

Dapat terjadi abortus. Prematuritas: Lahir tidak cukup bulan. Dismaturitas: Lahir cukup bulan namun

dengan berat badan lahir rendah. Lahir dengan apgar rendah atau lahir mati. Kematian janin dalam rahim (KJDR).

b. Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan.

Page 6: Askeb IV Patologi

Kelas I: Tanpa pembatasan kegiatan fisik. Tanpa gejala pada kegiatan biasa.

Kelas II: Sedikit dibatasi kegiatan fisiknya. Waktu istirahat tidak ada keluhan. Kegiatan fisik biasa menimbulkan gejala insufisiensi

jantung. Gejala adalah lelah, Palpitasi, Sesak nafas, dan

nyeri dada (Angina pektoris).

Klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan :

Page 7: Askeb IV Patologi

Kelas III: Kegiatan fisik sangat dibatasi. Waktu istirahat tidak ada keluhan. Sedikit kegiatan fisik menimbulkan keluhan

insufusiensi jantung. Kelas VI:

Waktu istirahat dapat timbul keluhan insufisiensi jantung, apalagi kerja fisik yang tidak berat.

Kira–kira 80 % penderita adalah kelas I dan II, serta kehamilan dapat meningkat kelas tersebut menjadi II, III, VI. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi adalah umur, anemia, adanya aritmia jantung dan hipertrofi ventrikuler, dan pernah sakit jantung.

Page 8: Askeb IV Patologi

Keperluan janin yang sedang bertumbuh akan oksigen dan zat-zat makanan bertambah dalam berlangsungnya kehamilan, yang harus dipenuhi melalui darah ibu. Perubahan–perubahan itu terutama disebabkan karena: Hidrenia ( Hipervolemia ), di mulai sejak umur

kehamilan 10 minggu dan puncaknya pada UK 32 – 36 minggu.

Uterus gravidus yang makin lama makin besar mendorong diafragma ke atas, ke kiri, dan ke depan sehingga pembuluh-pembuluh darah besar dekat jantung mengalami lekukan dan putaran.

B. Patofisiologi

Page 9: Askeb IV Patologi

Mudah lelah, nafas terengah-engah, ortopnea, dan kongesti paru adalah tanda dan gejala gagal jantung kiri. Peningkatan berat badan, edema tungkai bawah, hepatomegali, dan peningkatan tekanan vena jugularis adalah tanda dan gejala gagal jantung kanan. Perlu diawasi saat-saat berbahaya bagi penderita penyakit jantung yang hamil yaitu:   

C. Manifestasi Klinis

Page 10: Askeb IV Patologi

1. Antara minggu ke 12 dan 32 terjadi perubahan hemodinamik, terutama minggu ke 28 dan 32, saat puncak perubahan dan kebutuhan jantung maksimum.

2. Saat persalinan. Setiap kontraksi uterus meningkatkan jumlah darah ke dalam sirkulasi sistemik sebesar 15-20% dan ketika meneran pada partus kala II, saat arus balik vena dihambat kembali ke jantung.

3. Setelah melahirkan bayi dan plasenta. Hilangnya pengaruh obtruksi uterus yang hamil menyebabkan masuknya darah secara tiba-tiba dari ekstremitas bawah dan sirkulasi uteroplasenta ke sirkulasi sistemik.

4. 4-5 hari setelah persalinan. Terjadi penurunan resistensi perifer dan emboli pulmonal dari trombus iliofemoral.

Page 11: Askeb IV Patologi

Sebaiknya dilakukan dalam kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau ahli jantung. Secara garis besar penatalaksanaan mencakup mengurangi beban kerja jantung dengan tirah baring, menurunkan preload dengan deureti, meningkatkan kontraktilitas jantung dengan digitalis dan menurunkan after load dengan vasodilator

D. Penatalaksanaan

Page 12: Askeb IV Patologi

Kelas I: Tidak memerlukan pengobatan tambahan.

Kelas II: Umumnya tidak memerlukan pengobatan tambahan,

hanya harus menghindari aktifitas yang berlebihan, terutama pada UK 28-32 minggu, pasien dirawat bila dalam keadaan buruk.

Kedua kelas ini dapat meneruskan kehamilan sampai cukup bulan dan melahirkan pervagina, namun harus diawasi dengan ketat. Pengawasan kala I setiap 10-15 menit dan kala II setiap 10 menit

Page 13: Askeb IV Patologi

Kelas III: Dirawat di rumah sakit selama hamil terutama UK 28

minggu dapat diberikn diuretic. Kelas IV:

Harus di rawat di rumah sakit. Kedua kelas ini tidak boleh hamil karena resiko terlalu berat. Pertimbangkan abortus terapeutik pada kehamilan kurang dari 12 minggu. Jika kehamilan di pertahankan pasien harus berbaring selama hamil dan nifas. Bila terjadi gagal jantung mutklak harus dirawat dan berbaring terus sampai anak lahir. Dengan tirah baring, digitalis, dan diuretic biasanya gejala gagal jantung akan cepat hilang.

Page 14: Askeb IV Patologi

S : Riwayat kehamilan yang lalu Denyut jantung dan nadi meningkat Pukulan jantung meningkat Volume darah meningkat Tekanan darah menurun sedikit nafas terengah-engah, nyeri dada (Angina pektoris). Jantung berdebar-debar

SOAP

Page 15: Askeb IV Patologi

O :keadaan umum : baik TTV : TD : hipotensi N : Takikardi S : NormalR : Irama bunyi nafas tidak teratursering terdengar bising sistolik di daerah apeks

dan katup pulmonal peningkatan volume darah

Page 16: Askeb IV Patologi

Inpeksi :

keadaan umum terlihat lemah

nampak sesak atau susah bernapas

Palpasi : TFU sesuai dengan umur kehamilan

Auskultasi : Bjf : tidak teratur, lemah

Page 17: Askeb IV Patologi

A : Ny.. G.. P.. A... dengan penyakit jantung.

P : Beri penjelasan pada ibu hamil untuk melakukan

pengawasan terhadap kehamilannyaMemberi penjelasan kepada ibu hamil untuk melakukan

pengawasan kehamilan seperti melakukan pemerikasaan antenatal yang teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan, melakukan pemeriksaan kehamilan yang teratur minimal sebanyak 4 kali dalam kehamilan

Ibu mengerti dan mau melaksanakannya kerjasama dengan dengan ahli penyakit dalam/kardiologi

untuk penyakit jantung harus di bina sedini mungkin; melakukan kerjasama dengan ahli penyakit dalam

seperti menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan EKG

ibu mau melakukan konsultasi ke dokter

Page 18: Askeb IV Patologi

anjurkan pada ibu hamil dengan penyakit jantung harus cukup istirahat,

o menganjurkan kepada ibu untuk cukup tidur, diet rendah garam pembatasan jumlah cairan pada penderita dirawat 1-2 minggu sebelum taksiran persalinan

o Ibu mau melaksanakan penjelasan yang diberikan

Untuk jenis penyakit jantung tingkat I : tidak memerlukan

pengobatan tambahan, tingkat II : biasanya tidak

memerlukan terapi tambahan kerja fisik terutama pada

kehamilan 28-36 minggu; tingkat III : memerlukan

digitalisasi atau obat lainnya sebaiknya dirawat dirumah

sakit sejak kehamilan 28-30 minggu; tingkat IV : harus

dirawat dirumah sakit dan diberikan pengobatan

bekerjasama dengan kardiologi

Page 19: Askeb IV Patologi

Penanganan dalam persalinan

Beringkan ibu dalam posisi miring kekiri untuk

menjamin aliran darah ke uterus lebih lancar untuk

mencegah terjadinya gawat janin.

batasi cairan I.V untuk mencegah overload cairan :

oksitosin bila perlu dan diberikan konsentrasi tinggi

dengan tetesan rendah dan pengawasan

keseimbangan cairan : persalinan pervaginam dengan

menpercepat kala II; sedapat mungkin hindari

mengedan ; jika perlu lakukan episiotomi dan akhir

persalinan dengan ekstrasi vakum.

Page 20: Askeb IV Patologi

Penanganan aktif kala III

Bila Persalinan dengan seksio sesarea: berikan deuretik

(furosemide), memberikan deuretik (furosemide) Agar

volume darah berkurang dan beban jantung menurun;

berikan ositosin 6-8 liter/hari; jika terdapat gagal nafas

lakukan intubasi dan ventilasi mekanik.

Beri Obat pada gagal jantung akibat penyakit jantung,

memberikan obat pada gagal jantung seperti: morfin 10

mg I.M dalam dosis tunggal; furosemild 40 mg I.V di ulang

jika perlu; Digoskin 0,5 mg, dosis tunggal; nitrogliserin 0,3

mg sublingual, di ulang setiap 15 menit jika perlu.

Page 21: Askeb IV Patologi

Sarwono prawirohardjo, 2010 ILMU KEBIDANAN .jakarta PT Bina pustaka

Marmi dkk.2011.ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI.Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Rabe,Thomas.2003.BUKU SAKU ILMU KEBIDANAN.Jakarta:Hipokrates

Referensi

Page 22: Askeb IV Patologi

TERIMA KASIH