Anggi Reny Sudibyo - 122110101220 IBI JEMBER

Embed Size (px)

DESCRIPTION

siip

Citation preview

  • HUBUNGANANTARAKUALITASPELAYANANDENGANKEPUASANPASIENTERHADAPPELAYANANDIRSIASRIKANDIIBIJEMBER

    TAHUN2014

    SKRIPSI

    Oleh

    AnggiRenySudibyoNIM122110101220

    ADMINISTRASIDANKEBIJAKANKESEHATANFAKULTASKESEHATANMASYARAKAT

    UNIVERSITASJEMBER2014

    i

  • HUBUNGANANTARAKUALITASPELAYANANDENGANKEPUASANPASIENTERHADAPPELAYANANDIRSIASRIKANDIIBIJEMBER

    TAHUN2014

    SKRIPSI

    diajukangunamelengkapitugasakhirdanmemenuhisalahsatusyaratuntukmenyelesaikanProgramPendidikanS1KesehatanMasyarakatdanmencapaigelarSarjanaKesehatanMasyarakat

    Oleh

    AnggiRenySudibyoNIM122110101220

    ADMINISTRASIDANKEBIJAKANKESEHATANFAKULTASKESEHATANMASYARAKAT

    UNIVERSITASJEMBER2014

    ii

  • PERSEMBAHAN

    Skripsiinisayapersembahkanuntuk:

    1. Bapak dan Ibu tercinta yang telah membesarkan, mencurahkan doa dan kasih

    sayangdisetiapwaktu,sertamemberikansemangattiadahentidanmengajariku

    tentangartihidupyangsebenarnyauntukmelangkahmenujukesuksesan

    2. Kakakdankeluargabesaryangselalumemberikansemangat untukmelakukan

    sesuatuapapun.

    3. Gurugurusejaktamankanakkanakhinggaperguruantinggiyangtakpernah

    lelahmemberikanwaktunyauntukmendidik.

    4. Agama, Bangsa, dan Almamater tercinta Fakultas Kesehatan Masyarakat

    UniversitasJember.

    iii

  • MOTTO

    Wemakealivingbywhatweget, We make a life by what we give(WinstonChurchill)*)

    RasasyukuradalahJendelabagimatahatimuuntukmelihatkeindahanciptaan Tuhan

    (MarioTeguh)**)

    *)Sunito,I.2014.FromBorneotoBloomberg:Acomebackstoryand13PrinciplesforSucces.Jakarta:GramediaPustakaUtama.**)MetroTV.Jakarta,9Oktober2014

    iv

  • PERNYATAAN

    Sayayangbertandatangandibawahini:

    Nama:AnggiRenySudibyo

    NIM :122110101220

    menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul Hubungan

    antara Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan di RSIA

    Srikandi IBI Jember adalah benarbenarhasilkaryasendiri,kecualikutipanyang

    sudahsayasebutkansumbernya,belumpernahdiajukanpadainstitusimanapun,dan

    bukankaryajiplakan.Sayabertanggungjawabataskeabsahandankebenaranisinya

    sesuaidengansikapilmiahyangharusdijunjungtinggi.

    Demikianpernyataaninisayabuatdengansebenarnya,tanpaadatekanandan

    paksaandaripihakmanapunsertabersediamendapatsanksiakademikjikaternyata

    dikemudianharipernyataaninitidakbenar.

    Jember,12November2014

    Yangmenyatakan

    AnggiRenySudibyo

    NIM.122110101220

    v

  • PEMBIMBINGAN

    SKRIPSI

    HUBUNGANANTARAKUALITASPELAYANANDENGANKEPUASANPASIENTERHADAPPELAYANANDIRSIASRIKANDI

    IBIJEMBERTAHUN2014

    Oleh:

    AnggiRenySudibyo

    NIM.122110101220

    Pembimbing:

    DosenPembimbingUtama :YennikeTriHerawati,S.KM,M.Kes.

    DosenPembimbingAnggota :EriWitcahyo,S.KM,M.Kes.

  • vi

  • PENGESAHAN

    SkripsiberjudulHubunganantaraKualitasPelayanandenganKepuasanPasien

    terhadapPelayanandiRSIASrikandiIBIJembertelahdiujidandisahkanoleh

    FakultasKesehatanMasyarakatUniversitasJemberyaitu:

    Hari :Kamis

    Tanggal :20November2014

    Tempat :FakultasKesehatanMasyarakat

    TimPenguji:

    Ketua Sekretaris

    Nuryadi,S.KM,M.Kes. EriWitcahyo,S.KM,M.Kes.NIP.197209162001121001 NIP.198207232010121003

    AnggotaI AnggotaII

    YennikeTriH,S.KM,M.Kes. Suharti,SST,S.Pd,M.Si.NIP.197810162009122001 NIP.0012014

    MengesahkanDekanFakultasKesehatanMasyarakat,

    UniversitasJember

    Drs.HusniAbdulGani,M.S.NIP.195608101983031003

    vii

  • CorrelationbetweenServiceQualitybyCustomerSatisfactionofServicesatSrikandiMaternalandChildHospitalJember2014

    AnggiRenySudibyo

    DepartmentofHealthPolicyandAdministration,SchoolofPublicHealth,JemberUniversity

    ABSTRACT

    As longas increasingdemandof the community health service quality, the functions ofservice will be to be improved to built customer satisfaction. Achievement of SPM oninpatientservicesin2012amountedto72.73%andin2013was72.73%,whiletheoutpatientservicesin2012amountedto57.14%andby57.14%in2013.Satisfactionlevelsachievedin2012amountedto69.25%andin2013amountedto72.4%.Qualityofserviceisaformofassessmentofcustomertothelevelofservicereceivedpurchasetheexpected.ThegoalofstudyistoanalystcorrelationbetweenservicequalitybycustomersatisfactionofserviceofSrikandimaternalandchildhospitalJember.Thestudyusestheanalyticalstudybycrosssectional. The sample of the study was 89 respondents choose by systematic randomsampling. The results showed that there was a correlation between service quality bycustomersatisfactionofserviceofSrikandimaternalandchildhospitalJemberp(0,000).SrikandimaternalandchildhospitalofJemberneedtoassesspatientsatisfactionratesareconductedperiodicallyinlinewitheffortstoimprovequalityofservice.

    Keywords:QualityofService,CustomerSatisfaction

    viii

  • RINGKASAN

    Hubungan antara Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Terhadap

    PelayanandiRSIASrikandiIBIJember;AnggiRenySudibyo;122110101220;93

    halaman; Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan

    MasyarakatUniversitasJember

    Kepuasan pelanggan merupakan salah satu aspek yang dipengaruhi oleh

    kualitaspelayanan.Mutuataukualitaspelayananmerupakantingkatkesempurnaan

    pelayanan kesehatan yang memuaskan pelanggan yang diberikan sesuai dengan

    standard dan etika profesi. Salah satu cara untuk mengetahui mutu atau kualitas

    pelayanandankepuasanpasiendirumahsakityaitumenggunakanindikatorStandar

    PelayananMinimal(SPM)dantingkatkepuasanpasien.RSIASrikandiIBIJember

    merupakanrumahsakityangtelahmenerapkanSPMdanpenilaiantingkatkepuasan

    pasien.Tingkatkepuasanyangdicapaipadatahun2012sebesar69,25%dantahun

    2013sebesar72,4%.Hasil tersebutbelummencapaistandaryangtelahditetapkan

    olehPeraturanMenteriKesehatanNo129Tahun2008yaitusebesar 90%.

    Rendahnyatingkatkepuasanyangdapatdipengaruhiolehbeberapahal,salahsatunya

    yaitu kualitas pelayanan yang dapat dilihat dari pencapaian SPM yang belum

    memenuhistandar.PencapaianSPMpadapelayananrawatinaptahun2012sebesar

    72,73%dantahun2013sebesar72,73%,sedangkanpadapelayananrawatjalantahun

    2012sebesar57,14%dantahun2013sebesar57,14%.Tujuanpenelitianiniadalah

    menganalisishubunganantarakualitaspelayanandengankepuasanpasienterhadap

    pelayanandiRSIASrikandiIBIJember.

    Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross

    sectional.PenelitianinibertempatdiruangrawatinapdanrawatjalanRSIASrikandi

  • IBIJemberpadabulanSeptember2014.Sampelpenelitianinisebanyak89

    ix

  • responden,pengambilansampelmenggunakanteknik systematicrandomsampling.

    DatahasilpenelitianselanjutnyadianalisismenggunakanujikorelasiSpearmanRank

    dengan tingkat signifikansi = 0,05.

    Hasilpenelitianmenunjukkanbahwadari89respondenpenelitian,sebagian

    besarresponden(63%)menilaicukupterhadapkualitasdansebagianbesarresponden

    (74%)menilaicukuppuasataspelayanandiRSIASrikandiIBIJember.Berdasarkan

    analisis hasil penelitian dengan menggunakan uji korelasi untuk mengetahui

    hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan,

    diperoleh nilai p value = 0,000, sehingga H0 ditolak dengan interpretasi ada

    hubungan.Halinidapatdisimpulkanbahwahasilpenelitianiniadalahadahubungan

    antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan di RSIA

    SrikandiIBIJember.Mutupelayananmemilikihubunganyangeratdengankepuasan

    pelanggankarena mutu pelayanan memberikan suatu dorongankepada pelanggan

    untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan rumah sakit. Semakin

    meningkatnyatuntutanmasyarakatakankualitaspelayanankesehatan,makafungsi

    pelayanansecaraperluditingkatkanuntukmemberikepuasanpasien.

    x

  • PRAKATA

    PujisyukurataskehadiratAllahSWTyangsenantiasamelimpahkanrahmat

    dankaruniaNya,sehinggapenulisdapatmenyelesaikanskripsiyangberjudul

    Hubungan antara Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pasien terhadap

    PelayanandiRSIASrikandiIBIJember.Skripsiinidisusungunamemenuhitugas

    akhirdanmemenuhisalahsatusyaratuntukmenyelesaikanProgramPendidikanS1

    KesehatanMasyarakatdanmencapaigelarSarjanaKesehatanMasyarakat.

    Padakesempataninipenulismenyampaikanterimakasihdanpenghargaan

    yang setinggi tingginya kepada Ibu Yennike Tri Herawati, S.KM., M.Kes, dan

    Bapak Eri Witcahyo, S.KM, M.Kes., selaku dosen pembimbing yang telah

    memberikanpetunjuk,koreksi,sertasaranhinggaterwujudnyaskirpsiini.

    Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya penulis

    sampaikankepada:

    1. Drs. Husni Abdul Gani, M.S., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

    UniversitasJember;

    2. EriWitcahyo,S.KM,M.Kes.,selakuKepalaBagianAdministrasidanKebijakan

    KesehatanFakultasKesehatanMasyarakatUniversitasJember

    3. Novia Luthviatin, S.KM, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

    telahmembimbingselamamenjadimahasiswadiFakultasKesehatanMasyarakat

    UniversitasJember;

    4. Nuryadi,S.KM,M.Kes,selakuketuapengujiyangtelahmemberikankritikdan

    sarannyadalamujianskripsi;

    5. Suharti,SST,S.Pd,M.Si.,selakupengujianggotayangtelahmemberikankritik

    dansarannyadalamujianskripsi;

    6. dr.Hj.OemiDjauhari,MMI.,selakuDirekturRSIASrikandiIBIJemberyang

    telahmengijinkanpenelitimelakukanpenelitian;

  • xi

  • 7. Kedua orang tuaku Bapak Sudibyo Winoto dan Ibu Rini, terima kasih yang

    sebesarbesarnyaatassegaladoa,cinta,kasihsayang,perhatian,dukunganserta

    pengorbananuntukputrimuini.SemogaAllahSWTmembalassemuanyadengan

    memberikankemuliaankepadaBapakdanIbu.

    8. KakakkuAnanta Wicaksono, keluarga besarkudan keluarga besar Depot Bu

    Rini.Terimakasihatasdoadandukungannyaselamaini;

    9. MasDhikasertakeluarga,terimakasihataskasihsayangnya,kesabaran,bantuan,

    dandukungannyaselamaini;

    10. TemantemanseperjuangankelasAlihProgram2012,masAngga,pakYosian,

    pakAgus,Yayak,Lail,Lia,Bobby,Iir,Linda,Indri,Dwi,sertaadikadikkelas

    regulerangkatan2010dan2009,terimakasihatassetiapcanda,dukungandan

    kebersamaankita;

    11. Temantemankos Fajero, Tias, Ria, Rere, Indri, Lupi, Anggra, Evhi, Shinta,

    Yulis,Biba,terimakasihatasbantuandankebersamaankita;

    12. Seluruhpihakyangtelahmemberikankontribusibagiterselesainyaskripsiini.

    Skripsiinitelahpenulissusundenganoptimal,namuntidakmenutup

    kemungkinan adanya kekurangan, oleh karena itu penulis dengan tangan terbuka

    menerimamasukanyangmembangun.Semogatulisaninibergunabagisemuapihak

    yangmembacanya.

    Jember,November2014

    Penulis

    xii

  • DAFTARISI

    Halaman

    HALAMANJUDUL ii

    HALAMANPERSEMBAHAN iii

    HALAMANMOTO iv

    HALAMANPERNYATAAN v

    HALAMANPEMBIMBINGAN vi

    HALAMANPENGESAHAN vii

    ABSTRACT viii

    RINGKASAN ix

    PRAKATA xi

    DAFTARISI xiii

    DAFTARTABEL xvii

    DAFTARGAMBARxviii

    DAFTARLAMPIRAN xix

    BAB1.PENDAHULUAN 1

    1.1LatarBelakang 1

    1.2RumusanMasalah 5

    1.3TujuanPenelitian 5

    1.4ManfaatPenelitian 6

    BAB2.TINJAUANPUSTAKA 7

    2.1RumahSakit 7

    2.1.1DefinisiRumahSakit 7

    2.1.2TugasRumahSakit8

    2.1.3FungsiRumahSakit 8

    2.1.4KlasifikasiRumahSakit 9

    2.1.5JenisjenisRumahSakit 10

  • xiii

  • 2.2RumahSakitIbudanAnak 11

    2.2.1DefinisiRumahSakitIbudanAnak 11

    2.2.2JenisPelayanandiRumahSakitIbudanAnak 12

    2.2.3TinjauanKegiatandiRumahSakitIbudanAnak 12

    2.3KualitasPelayanan 15

    2.3.1DefinisiKualitasPelayanan 15

    2.3.2KualitasJasa 18

    2.3.3TujuanPelayanan 19

    2.3.4StandarPelayanan 20

    2.3.5FaktoryangMempengaruhiPencapaianKinerjaPelayanan24

    2.4KepuasanPasien 25

    2.4.1DefinisiKepuasanPasien 25

    2.4.2IndikatorPembentukKepuasanPasien 28

    2.4.3FaktoryangMembentukKepuasanPasien30

    2.4.4PengukuranKepuasanPasien 35

    2.5HubunganKualitasPelayanandenganKepuasanPasien.37

    2.6KerangkaKonsepPenelitian 40

    2.7HipotesisPenelitian 41

    BAB3.METODEPENELITIAN 42

    3.1JenisPenelitian 42

    3.2TempatdanWaktuPenelitian 42

    3.3PopulasidanSampelPenelitian 42

    3.3.1PopulasiPenelitian 42

    3.3.2SampelPenelitian 43

    3.3.3TeknikPengambilanSampel 44

    3.4VariabelPenelitiandanDefinisiOperasional 46

    3.4.1VariabelPenelitian 46

    3.4.2DefinisiOperasional 46

    xiv

  • 3.5SumberData,TeknikPengumpulanDatadanInstrumen

    Penelitian 49

    3.5.1SumberData 49

    3.5.2TeknikPengumpulanData 49

    3.5.3InstrumenPengumpulanData 49

    3.6TeknikPengolahandata,PenyajiandanAnalisisData 50

    3.6.1TeknikPengolahanData 50

    3.6.2TeknikPenyajianData 51

    3.6.3TeknikAnalisisData 51

    3.7UjiValiditasdanReabilitasInstrumenPenelitian 52

    3.7.1UjiValiditas 52

    3.7.2UjiReliabilitas 52

    3.8KerangkaOperasional 53

    BAB4.HASILDANPEMBAHASAN 54

    4.1HasilPenelitian 54

    4.1.1GambaranUmumRSIASrikandiIBIJember 54

    4.1.2DistribusiKarakteristikResponden 55

    4.1.3DistribusiKualitasPelayanandiRSIASrikandiIBI

    Jember 57

    4.1.4DistribusiKepuasanPasienterhadapPelayanandiRSIA

    SrikandiIBIJember 60

    4.1.5HubunganantaraKualitasPelayanandenganKepuasan

    PasienterhadapPelayanandiRSIASrikandiIBIJember62

    4.2Pembahasan 63

    4.2.1KualitasPelayanandiRSIASrikandiIBIJember 63

    4.2.2KepuasanPasienterhadapPelayanandiRSIASrikandi

    IBIJember 65

    4.2.3 HubunganantaraKualitasPelayanandenganKepuasan

    PasienterhadapPelayanandiRSIASrikandiIBIJember67

  • xv

  • BAB5.PENUTUP 70

    5.1Kesimpulan 70

    5.2Saran 70

    DAFTARPUSTAKA

    LAMPIRAN

    xvi

  • DAFTARTABEL

    Halaman

    3.1 DefinisiOperasional 47

    4.1 DistribusiRespondenberdasarkanKarakteristikResponden56

    4.2 DistribusiRespondenBerdasarkanKualitasPelayanandiRSIA

    SrikandiIBIJember 57

    4.3 DistribusiRespondenBerdasarkanIndikatorKeberadaandiRSIA

    SrikandiIBIJember 58

    4.4 DistribusiRespondenBerdasarkanIndikatorKetanggapandiRSIA

    SrikandiIBIJember 58

    4.5 DistribusiRespondenBerdasarkanIndikatorKenyamanandiRSIA

    SrikandiIBIJember 59

    4.6 DistribusiRespondenBerdasarkanIndikatorTepatWaktudiRSIA

    SrikandiIBIJember 59

    4.7 DistribusiRespondenBerdasarkanKepuasanterhadapPelayanan

    diRSIASrikandiIBIJember 60

    4.8 DistribusiRespondenBerdasarkanIndikatoroverallsatisfaction

    diRSIASrikandiIBIJember 61

    4.9 DistribusiRespondenBerdasarkanIndikatorexpectation

    diRSIASrikandiIBIJember 61

    4.10 DistribusiRespondenBerdasarkanIndikatorexperience

    diRSIASrikandiIBIJember 62

    4.11 DistribusiRespondenBerdasarkanHubunganantaraKualitas

    PelayanandenganKepuasanPasienterhadapPelayanandiRSIA

    SrikandiIBIJember 62

    xvii

  • DAFTARGAMBAR

    Halaman

    2.1KerangkaKonsepPenelitian 40

    3.1KerangkaOperasional 53

    xviii

  • DAFTARLAMPIRAN

    Halaman

    LampiranA.LembarPersetujuan(InformedConsent) 78

    LampiranB.KuesionerPenelitian 79

    LampiranC.HasilPerhitunganUjiValiditasdanReliabilitas 84

    LampiranD.RekapitulasiHasilKuesioner 88

    LampiranE.HasilUjiAnalisaData 92

    LampiranF.SuratIjinPenelitian 93

    xix

  • BAB1.PENDAHULUAN

    1.1 LatarBelakang

    Rumahsakitmerupakaninstitusipelayananyangsangatkomplek,padatprofesi

    danpadatmodal.Agarrumahsakitdapatmelaksanakanfungsidenganbaik,makadi

    rumahsakit harusmemilikisumberdayamanusia, saranadanprasaranaperalatan

    yang memadai serta dikelola secara profesional (Depkes RI, 2001). Rumah sakit

    sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan menyelenggarakan dua jenis

    pelayananuntukmasyarakatyaitupelayananadministrasidanpelayanankesehatan.

    Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik,

    rehabilitasimedik,danpelayananperawatan(Muninjaya,2004).

    Dalam era globalisasi pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan

    kepadapasiensangatdiutamakandanmerupakanhalyangpenting.Pelayananyang

    didapatkanolehpasienadalahpelayananyangcepat,praktisdanmemungkinkanagar

    pasien tidak pindahke tempat lain untukmendapatkankepuasanyang lebih baik

    (Sabarguna,2004).PadakondisipersainganyangketatsaatinimasyarakatIndonesia

    kurangpercayaterhadapkualitaspelayananrumahsakitdiIndonesia.Olehkarena

    itu, halutamayangharusdiprioritaskanolehrumahsakit adalahmutupelayanan.

    Mutu pelayanan merupakan faktor penting yang dapat membentuk kepercayaan

    pelanggan.MenurutDepkesRI,mutupelayananmerupakantingkatkesempurnaan

    pelayanankesehatanyangmemuaskanpelanggansertadiberikanstandarddanetika

    profesi.Mutupelayananmemilikihubunganyangeratdengankepuasanpelanggan

    karena mutu pelayanan memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk

    menjalinikatanhubunganyangkuatdenganrumahsakit(Nasution,2004).

    Mutupelayanankesehatanpadahakekatnyaterkaiteratdenganaspekkepuasan

  • pasien(clientsatisfaction).Semakinsempurnakepuasanpasien,makasemakinbaik1

  • 2pulamutupelayanankesehatan(Azwar,1996).Mututidakmudahuntukdidefinisikan

    tetapimudahuntukdirasakan,wujudnyaadalahpelayananpetugasyangtidakramah,

    antrianpengunjungdiloket,waktutunggupelayananyanglama.Haltersebutakan

    dikeluhkansebagaipelayananyangkurangsesuaidenganharapan,pelayananyang

    kurangbermutusehinggapasienmerasakurangpuassetelahmendapatkanpelayanan

    yangdiberikan(Utami,2003).

    Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, akan mengakibatkan

    tuntutanpeningkatanpelayanankesehatan.Salahsatuupayamengantisipasikeadaan

    tersebutdenganmenjagakualitaspelayanan,sehinggaperludilakukanupayaterus

    menerusagardapatdiketahuikelemahandankekuranganjasapelayanankesehatan.

    Semakinmeningkatnyatuntutanmasyarakatakankualitaspelayanankesehatan,maka

    fungsipelayanansecaraperluditingkatkanuntukmemberikepuasanpasien.Kualitas

    pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen (pasien) terhadap tingkat

    pelayananyangditerimadengantingkatlayananyangdiharapkan.Mutupelayanan

    kesehatan yang diberikan menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan

    kesehatandalammemenuhikebutuhandantuntutansetiappasien,makinsempurna

    kebutuhandan tuntutansetiappasien, makinbaikpulamutupelayanankesehatan

    (Azwar,1996).

    RSIASrikandiIBIJembermerupakanrumahsakityangtelahterakreditasidan

    dinyatakanluluspenuhuntuk5pelayanan,yangkemudiandiikutiolehturunnyaatau

    terbitnya penetapan kelas tipe C oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

    BerdasarkandatayangdiperolehdariRSIASrikandiJemberbelumdapatmencapai

    kepuasanpelanggansecaramaksimal,padatahun2012kepuasanpelangganmencapai

    69,25% sedangkan pada tahun 2013 mencapai 72,4%. Data diatas menunjukkan

    adanya masalah yaitu rendahnya kepuasan pasien. Rendahnya capaian kepuasan

    pasien terhadap pelayanan di RSIA Srikandi Jember dapat dipengaruhi oleh

    rendahnyakualitaspelayananberdasarkancapaianSPM.AdapunStandarPelayanan

    Minimal(SPM)padapelayananrawatinapyangdicapaiolehRSIASrikandiJember

  • padatahun2012yaitusebesar72,73%sedangkanpadatahun2013sebesar72,73%.

  • 3Sedangkan SPM pada pelayanan rawat jalan pada tahun 2012 sebesar 57,14 %

    sedangkan pada tahun 2013 sebesar 57,14 %. Berdasarkan pencapaian kepuasan

    pasiendanSPMbelumsesuaidenganangkayangditetapkanolehPeraturanMenteri

    Kesehatanno129tahun2008yaitustandartkepuasanpasienrawatinapdanrawat

    jalan sebesar 90% dan Standart Pelayanan Minimal sebesar 100%. Apabila

    manajemencukupjeli ini dapatmenjadiasetsumberpendapatanyangbaikuntuk

    rumahsakitdenganmemperbaikikekuranganyangadadariberbagaiaspekdiatas,

    makadapatmeningkatkankepuasanpelanggandankualitaspelayananrumahsakit

    tersebut.

    Menurut Tjiptono (2004), pelayanan merupakan aspek vital dalam rangka

    bertahandalambisnisdanmemenangkanpersaingan. Olehkarena itu, perusahaan

    atau institusi perlu mempertimbangkan pelayanan pada konsumen dengan lebih

    matangmelaluikualitaspelayananyangbaik.Pelayananrumahsakitsecaraumum

    cenderungbelummencapaikualitasoptimal.Kualitaspelayanankesehatansepertidi

    rumahsakitmerupakansuatufenomenayangunik,sebabdimensidanindikatornya

    dapatberbedadiantaraorangorangyangterlibatdalampelayanankesehatan.Dalam

    mengatasihaltersebutdipakaipedomanadalahmemenuhikebutuhandantuntutan

    pemakaijasapelayanankesehatan(Azwar,1996).

    Keberhasilansuaturumahsakitdalammenyelenggarakanpelayanankesehatan

    secaraparipurnaataubermutusertaamandipengaruhiolehbanyakfaktordiantaranya

    manajemenrumahsakit,SumberDayaManusia(SDM),saranadanprasarana,dan

    manajemenkeuangan. SDMatau pemberi pelayanankesehatansebagai salah satu

    faktorpenentudarimuturumahsakit,harusdikeloladenganbaik.MenurutAnderson

    &Lehman(1994),pelayananyangberkinerjatinggiadalahpelayananyangmampu

    memuaskankebutuhanpelangganataudengankatalainmampumelebihiharapandari

    pelanggan.

    Padakasusini, peningkatankinerjamerupakansuatukeharusandalamsetiap

    organisasitermasukrumahsakit.Halinisenadadenganapayangdisampaikanoleh

  • CandydalamMathisdanJohnson(2001)yangmenyatakanbahwamemaksimalkan

  • 4kinerjaadalahprioritasbagikebanyakanorganisasisekarangini.Olehsebabitu,perlu

    adanyakomitmenbersamauntukmeningkatkankinerjasehinggatujuanorganisasi

    dapattercapaisesuaidengantargetyangdiharapkan.RobbinsdalamAmins(2012)

    menyatakanbahwapencapaiantujuanyangtelahditetapkanmerupakansalahsatu

    indikatorkinerjaindividu.Hasilkerjaindividutergantungpadaperilakuseseorang

    dalammelakukanpekerjaannya.Pengukuranhasilkerjaindividualdilakukandengan

    melakukan evaluasi hasil tugas dari seseorang atau produk apa yang dihasilkan.

    Menurut HennrySimamoradalamMangkunegara(2007)menyatakanbahwahasil

    kerjakaryawanbaikdarisegikualitasmaupunkuantitasberdasarkanstandarkerja

    dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : faktor individual yang terdiri dari

    kemampuan dan keahlian, latar belakang, dan demografi. Faktor psikologi yang

    terdiridaripersepsi, attitude, personality,pembelajaran,motivasi.Faktororganisasi

    yangterdiridarisumberdaya,kepemimpinanpenghargaan,struktur,jobdesign.

    Menurut Lamri dalamLestari (2008)dalamhasil penelitiannyadi RSIslam

    Samarindamengatakanbahwakualitaspelayananyangdiberikanolehpihakrumah

    sakitakanmemberikanpengaruhyangbesarbagikepuasanpasien,sehinggauntuk

    memberikan kepuasan bagi pasiennya setiap rumah sakit harus memberikan

    pelayananyangmemuaskan.HasilpenelitianMargono(2001),menunjukkanadanya

    hubunganantarakualitaspelayanandengankepuasanpasien. Hasil penelitianElsi

    (2003)menunjukkanbahwapelayanandokter,perawat,pelayananfasilitasmedisdan

    pelayananadministrasiberhubungandengantingkatkepuasanpasien.Selainitujuga

    terdapat beberapa variabel nonmedik yang juga dapat mempengaruhi kepuasan

    pasien,diantaranyayaitu:tingkatpendidikan,sosialekonomi,budaya,lingkungan

    fisik, pekerjaan, kepribadian dan lingkungan hidup, juga dipengaruhi oleh

    karakteristik pasien yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, etnis, sosial ekonomi,

    diagnosispenyakit.MenurutpendapatKennedyandYoungdalamSupranto(2001)

    menyatakanbahwadimensimutuyangdiberlakukanuntukberbagaijenisorganisasi

    penghasil jasa yaitu : keberadaan (availability), ketanggapan (responsiveness),

  • kenyamanan(convenience),dantepatwaktu(timeliness).

  • 5MenurutKotler(2009)kepuasanadalahperasaansenangataukecewaseseorang

    yangmunculsetelahmembandingkankinerja(hasil)produkyangdipikirkanterhadap

    kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Jika kinerja dibawah harapan, itu berarti

    pelanggan tidak puas. Jika yang terjadi sebaliknya maka akan menyebabkan

    kehilanganminatpasienuntukberobat.Kepuasanmasyarakatmerupakansalahsatu

    indikatorkualitasataumutupelayananyangdiberikanoleh provider, dankepuasan

    masyarakatadalahsuatumodaluntukmendapatkanpasienyangloyal(setia).Pasien

    yangloyalcenderungakanmenggunakankembalipelayanankesehatanyangsama

    bilamerekamembutuhkanlagi.Bahkantelahdiketahuibahwapasienyangloyalatau

    setia akanmengajak orang lain untukmenggunakan fasilitas pelayanankesehatan

    yangsama(Wijono,2000).

    Berdasarkan beberapa hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang

    hubungankualitaspelayanandengankepuasanpasienterhadappelayanandiRSIA

    SrikandiIBIJember.

    1.2 RumusanMasalah

    Berdasarkanuraianlatarbelakangtersebut,makadapatdikemukakanrumusan

    masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara kualitas

    pelayanandengankepuasanpasienterhadappelayanandiRSIASrikandiIBIJember?

    1.3 TujuanPenelitian

    1.3.1 TujuanUmum

    Menganalisishubunganantarakualitaspelayanandengankepuasanpasien

    terhadappelayanandiRSIASrikandiIBIJember

  • 61.3.2 TujuanKhusus

    1. Mengidentifikasi kualitas pelayanan (meliputi keberadaan/availability,

    ketanggapan/responsiveness, kenyamanan/convenience, dan tepat

    waktu/timeliness)diRSIASrikandiIBIJember

    2. Mengidentifikasitingkatkepuasanpasien(meliputitingkatkepuasanpelanggan

    secaramenyeluruh/overallsatisfaction,kesesuaianprodukdanpelayananyang

    ditawarkan dengan harapan pelanggan/expectation, dan tingkat kepuasan

    pelanggan selama menjalin hubungan dengan institusi/experience) terhadap

    pelayanandiRSIASrikandiIBIJember

    3. Menganalisa hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien terhadap

    pelayanandiRSIASrikandiIBIJember

    1.4ManfaatPenelitian

    1.4.1 BagiPengembanganKeilmuan.

    Manfaatdaripenelitianinidiharapkanmampumemberikankontribusipositif

    tehadap pengetahuan mengenai rumah sakit ibu dan anak khususnya tentang

    hubunganantarakualitaspelayanandengankepuasanpasienterhadappelayanandi

    RSIASrikandiIBIJember

    1.4.2 BagiRSIASrikandiIBIJember

    1. Pengambilankebijakandalammemperbaikiataumeningkatkankualitasdalam

    kegiatanpelayanankepadapasien.

    2. UpayameningkatkankepuasanpasiendiRSIASrikandiIBIJember

  • BAB2.TINJAUANPUSTAKA

    2.1 RumahSakit

    2.1.1 DefinisiRumahSakit

    Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian

    integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan

    pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan

    pencegahanpenyakit (preventif) kepadamasyarakat. Rumahsakit jugamerupakan

    pusatpelatihanbagitenagakesehatandanpusatpenelitianmedik.

    RumahSakit juga merupakansuatu tempat bekerja tenagakesehatan yang

    berhubunganlangsungdenganpasiendalamupayapelayanankesehatan.Untukitu

    rumahsakit dapatdipandangbertanggunggugatataskesalahandanataukelalaian

    tenagakesehatanyangbekerjadidalamnya(Aditama,2002).

    Sementara menurut SKMenteri Kesehatan RI No.983/Menkes/SK/XI/1992

    menyatakan bahwa rumah sakit umum adalah merupakan rumah sakit yang

    memberikanpelayanankesehatanyangbersifatdasar,spesialistikdansubspesialistik.

    Menurut Permenkes no.340 tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit,

    menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

    menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

    menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan

    paripurnaadalahpelayanankesehatanyangmeliputipromotif,preventif,kuratifdan

    rehabilitatif. Rumah sakit harus mempunyai kemampuan pelayanan sekurang

    kurangnya pelayanan medik umum, gawat darurat, pelayanan keperawatan, rawat

    jalan, rawat inap, operasi atau bedah, pelayanan medik spesialis dasa, penunjang

    medik, farmasi, gizi, strerilisasi, rekam medik, pelayanan administrasi dan

    manajemen, penyuluhankesehatanmasyarakat, pemulasaran jenazah, laundry, dan

    ambulance,pemeliharaansaranarumahsakit,sertapengolahanlimbah.

  • 7

  • 8Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang melalui tenaga medis

    profesional yang terorganisir serta sarana prasarana kedokteran yang permanen

    menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang

    berkesinambungan,diagnosasertapengobatanpenyakityangdideritaolehpasien.

    2.1.2 TugasRumahSakit

    BerdasarkanUURInomor44tahun2009pasal3tentangrumahsakit,rumah

    sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara

    paripurna.

    2.1.3 FungsiRumahSakit

    MenurutUndangundangRIno.44tahun2009,RumahSakitmempunyai

    fungsi:

    1. Penyelenggaraanpelayananpengobatandanpemulihankesehatansesuaidengan

    standarpelayananrumahsakit.

    2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan

    kesehatanyangparipurnatingkatkeduadanketigasesuaikebutuhanmedis.

    3. Penyelenggaraanpendidikandanpelatihansumberdayamanusiadalamrangka

    peningkatankemampuandalampemberianpelayanankesehatan.

    4. Penyelenggaraanpenelitiandanpengembangansertapenapisanteknologibidang

    kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan

    memperhatikanetikailmupengetahuanbidangkesehatan.

    MenurutMiltonRoemerdanFriedmandalambukunyaDoctorsinhostpitals

    yangdikutipolehAditama(2003)fungsirumahsakitadalah:

    1. Harusadapelayananrawatinapdenganfasilitasdiagnostikdanterapeutiknya.

    2. Harusadamemilikipelayananrawatjalan.

    3. RumahSakitjugabertugasuntukmelakukanpendidikanpelatihan.

    4. RumahSakitperlumelakukanpenelitiandibidangkedokterandankesehatan.

  • 95. Bertanggung jawab untuk program pencegahan penyakit dan penyuluhan

    kesehatanbagipopulasidisekitarnya.

    2.1.4 KlasifikasiRumahSakit(Tipologi)

    Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

    340/MENKES/PER/III/2010, jikaditinjaudari fasilitas dankemampuanpelayanan

    yangdimilikirumahsakitumumdiIndonesiadibedakanatasempatmacam,yaitu:

    1. RumahSakitTipeA

    RumahsakittipeAadalahrumahsakityangmampumemberikanpelayanan

    kedokteran spesialis dan sub spesialis luas oleh pemerintah ditetapkan sebagai

    rujukantertinggi(TopReferralHospital)ataudisebutpulasebagairumahsakitpusat.

    2. RumahSakitTipeB

    RumahsakittipeBadalahrumahsakityangmampumemberikanpelayanan

    kedokteranspesialis dansubspesialis terbatas. Rumahsakit ini didirikan disetiap

    Ibukotaprovinsiyangmenampungpelayananrujukandirumahsakitkabupaten.

    3. RumahSakitTipeC

    RumahsakittipeCadalahrumahsakityangmampumemberikanpelayanan

    kedokteranspesialisterbatas.RumahsakitinididirikandisetiapIbukotaKabupaten

    (RegencyHospital)yangmenampungpelayananrujukandaripuskesmas.

    4. RumahSakitTipeD

    Rumah sakit tipe D adalah rumah sakit yang bersifat transisi dengan

    kemampuanhanyamemberikanpelayanankedokteranumumdangigi.Rumahsakit

    inimenampungrujukanyangberasaldaripuskesmas.

    5. RumahSakitKhusus

    Rumah sakit khusus adalah rumah sakit khusus (Special Hospital) yang

    menyelenggarakanhanyasatumacampelayanankesehatankedokteransaja.Saatini

    banyak rumah sakit kelas ini ditemukanmissal rumah sakit kusta, paru, jantung,

    kanker,ibudananak.

  • 10

    2.1.5 JenisjenisRumahSakit

    MenurutAditama(2000),jenisjenisrumahsakitdibedakanmenjadilima

    yaituantaralain:

    1. Rumahsakitumum

    Rumah sakit umummelayani hamper seluruh penyakit umum, dan biasanya

    memiliki institusi perawatandaruratyangsiaga24jam(ruanggawatdarurat)

    untukmengatasibahayadalamwaktusecepatnyadanmemberikanpertolongan

    pertama.Rumahsakitumumbiasanyamerupakanfasilitasyangmudahditemui

    di suatu Negara, dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan

    intensifataupunjangkapanjang.Rumahsakitjenisinijugadilengkapidengan

    fasilitas bedah, bedah plastic, ruang bersalin, laboratorium, dan sebagainya.

    Tetapi kelengkapan fasilitas ini bias saja bervariasi sesuai kemampuan

    penyelenggaranya.RumahsakityangbesarseringdisebutMedicalCenter(pusat

    kesehatan), biasanya melayani seluruh pengobatan modern. Sebagian besar

    rumahsakit di Indonesiajugamembukapelayanankesehatantanpamenginap

    (rawat jalan) bagi masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa

    klinik/poliklinikdidalamsuaturumahsakit.

    2. Rumahsakitterspesialis

    Rumahsakitjenisinimencakup traumacenter, rumahsakitanak,rumahsakit

    manula,ataurumahsakityangmelayanikepentingankhusussepertipsychiatric

    (Psychiatric Hospital), penyakit pernafasan dan lainlain. Rumah sakit bias

    terdiri atasgabunganataupunhanyasatubangunan.Kebanyakanmempunyai

    afiliansidenganuniversitasataupusatrisetmedistertentu.Kebanyakanrumah

    sakitdiduniadidirikandengantujuannirlaba.

    3. Rumahsakitpenelitianataupendidikan

    Rumahsakitpenelitianataupendidikanadalahrumahsakitumumyangterkait

    dengankegiatan penelitian danpendidikandi fakultas kedokteran padasuatu

    universitas atau lembagapendidikan tinggi. Biasanyarumahsakit ini dipakai

  • untukpelatihandoktermuda,ujicobaberbagaimacamobatbaruatauteknik

  • 11

    pengobatanbaru. Rumahsakit inidiselenggarakanolehpihakuniversitasatau

    perguruan tinggi sebagai salah satu wujud pengabdian masyarakat atau Tri

    Dharmaperguruantinggi.

    4. Rumahsakitlembagaatauperusahaan

    Rumahsakityangdidirikanolehsuatulembagaatauperusahaanuntukmelayani

    pasien yang merupakan anggota lembaga tersebut atau karyawan perusahaan

    tersebut.Alasanpendirianbiaskarenapenyakityangberkaitandengankegiatan

    lembagatersebut(misalnyarumahsakitmiliter,lapanganudara),bentukjaminan

    sosial atau pengobatan gratis bagi karyawan, atau karena letak atau lokasi

    perusahaanyangterpencil ataujauhdari rumahsakit umum.Biasanyarumah

    sakit lembagaatauperusahaandiIndonesia jugamenerimapasienumumdan

    menyediakanruanggawatdaruratuntukmasyarakatumum.

    5. Klinik

    Fasilitasmedisyanglebihkecilyanghanyamelayanikeluhantertentu.Biasanya

    dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter yang ingin

    menjalankan praktek pribadi. Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan.

    Bentuknyabiaspulaberupakumpulanklinikyangdisebutpoliklinik.

    2.2 RumahSakitIbudanAnak

    2.2.1 DefinisiRumahSakitIbudanAnak

    Rumahsakit ibu dananak berdasarkanklasifikasi tipe rumah sakit adalah

    rumahsakit khusus(SpecialHospital)yangmenyelenggarakanhanyasatumacam

    pelayanankesehatankedokteransaja, yaitudalambidangpelayanankesehatanibu

    dan anak. Di dalam rumah sakit ibu dan anak pelayanan dan fasilitas yang ada

    ditujukansupayaibudananakmerasaamansertanyamanuntukberadadirumah

    sakit. Diketahuibahwabaikibuyangsedangmengandungmaupuntidaksertaibu

    yang sedang mengalami penyakit seputar kehamilan tentu saja memiliki karakter

    yangberbeda,sehinggaperlupelaynankhususuntukparaibudibidangkesehatan.

  • Halinihamperserupadengankarakteranakkecilyangtidakmungkindisamakan

  • 12

    denganorangdewasapadaumumnya,sehinggadalamperkembanganjamansaatini,

    pelayananmaupunfasilitasbagiibudananaksangatdiharapkankeberadaannya

    (Aditama,2000).

    2.2.2 JenisPelayanandiRumahSakitIbudanAnak

    Pelayananpadarumahsakitibudananakyangdiberikakepadapasienantara

    lain:(Aditama,2000)

    1. Preventif

    Merupakanpelayananuntukmencegahpasienterjangkit dari penyakit, hal ini

    dapatdilakukandengancara:

    1. Pemeriksaanrutinterhadapperkembanganbayidanibuhamil

    2. Konsultasikesehatan

    3. Penyuluhantentanggiziibudananak

    4. ImunisasidanKB

    2. Kuratif

    Merupakan usaha penyembuhan pada pasien dengan cara pengobatan dan

    perawatanberupa:

    1. Persalinan

    2. Pembedahan

    3. Pengobatan

    3. Rehabilitasi

    Merupakantindakanpenyembuhankondisifisikpasiensetelahmelampauimasa

    pengobatanberupa:

    1. Perawatanataupemulihankesehatan

    2. Perawatanbayi

    2.2.3 TinjauanKegiatandiRumahSakitIbudanAnak

    1. KegiatanMedis

  • 1. Poliklinik

  • 13

    Merupakanbagianyangmelayanipasienrawatjalankhususnyapasienbayi

    atauanak,ibuhamilatauibuyangmemilikipenyakitkandungan.Poliklinik

    biasanyasendiridaribeberapapoli,antaralain:

    1) PoliAnak

    Merupakanunityangmelayanianakusia012tahun,pelayananberupa

    imunisasi, konsultasi kesehatan, perkembangan kesehatan anak dan

    pengobatanpenyakitanak.

    2) PoliKandungandanKebidanan

    Berdasarkan ketentuan dari Departemen Kesehatan RI, setiap rumah

    sakitharusdilengkapidenganspesialisasilainnya,salahsatunyaadalah

    unitkandunganini.

    3) PoliGizi

    Merupakanunityangmengontrolsegalanutrisidangizidaripasiennya,

    khususnya ibu dan anak, karena diketahui baik ibu dan anak

    membutuhkanasupangiziyangcukup.

    2. UnitGawatDarurat

    Merupakanbagianpertolonganpertamakepadapasien.Unitinibekerjatiap

    hari selama 24 jam dan bersifat sementara, bias juga merupakan unit

    penggantipoliklinikketikasudahtutup.KegiatanpelayananUGDmeliputi:

    1) PasienditerimadiUGD

    2) Pemeriksaandanpengobatanolehdokter

    3) Jikakondisipasienmembaikmakadiperbolehkanuntukpulang,namun

    jikatidakmakaakandibawakeruangperawatan

    3. Farmasi

    Penyediaanfasilitasberupaapoteksertapenyediaanobatobatan.Sasarannya

    adalah pasien poliklinik dan umum. Pendistribusian obat dilakukan ke

    bagianperawatan,pelayanandanpenunjangsecaramedis.

    4. Terapi

  • 14

    Merupakankegiatankegiatanfisikyangbergunauntukmemulihkankondisi

    pasien. Pelayanan ini berupa penggunaan otototot motorik pada tingkat

    sederhanabaikpadapasienrawatjalanmaupunrawatinap.

    5. Bedah

    Terdiri dari bagian operasi atau pembedahan yang digunakan untuk

    menolongkelahiransecaraoperasidanbagianpersalinannormal.

    6. Perawatan

    Perawatannyadibedakanantaraperawatannormaldenganperawatanisolasi.

    Bagianinidibedakanatasperawatanibudanbayi,masingmasingbagian

    perawatan mendapat pengawasan dari stasiun perawat. Beberapa macam

    perawatanantaralain:

    1) Perawatanumum

    Perawatankepadapasienyangbersifatumum,dalamartitidakmemiliki

    penyakitkhususyangharusdirujukkeunitlain

    2) Perawatanisolasi

    Merawatpasienyangmemilikipenyakitkhusus,biasanyajenispenyakit

    menular. Memiliki ruangan yang serba tertutup guna menghindari

    persebaranpenyakit.

    3) IntensiveCareUnit(ICU)

    Merawat pasien yangmemerlukanperawatandanpengawasansecara

    intensifkarenakondisitubuhnyatergolongkritis.

    2. KegiatanNonMedis

    1. KegiatanAdministratif

    Meliputikegiatanpendaftaranpasien,mendatakeluhandanpenyakitpasienserta

    laporanperkembanganpasien

    2. KegiatanPerawataninap

    Unitperawataninapbesertaseluruhpendukungnya

    3. Unitunitpendukungpelayananmedis

  • 15

    Fungsifungsiyangterkaitseperti:laboratorium,farmasi,radiologi,UGD,ICU,

    instalasibedahdanruangbersalin

    4. Kegiatanpendukungnonmedis

    Terdiridariunitgizi,unitsterilisasi,kantor,dll

    5. Kelompokkegiatankomersialdansosial

    Fungsinyasebagaisalahsatupemasukan,meliputi:areaparker,kantin,wartel,

    dll

    6. Servicepenunjang

    Unitpenunjangpadabagianservisantaralain:dapur,poskeamanan,janitor,dll

    2.3 KualitasPelayanan

    2.3.1 DefinisiKualitasPelayanan

    MenurutTjiptono(1997),Kualitasadalahmenjagajanjipelayananagarpihak

    yang dilayani merasa puas dan diuntungkan. Meningkatkan kualitas merupakan

    pekerjaansemuaorangadalahpelanggan,tanggungjawabuntukkualitasprodukdan

    pengawasankualitastidakdapatdidelegasikankepadasatuorang.

    Tugas pemerintah terhadap rakyat atau masyarakat adalah memberikan

    pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat,

    terutamakemudahanaksesbagimasyarakatitusendiridalammemperolehlayanan

    kesehatan.Pelayananadalahsuatukegiatanatauurutankegiatanyangterjadidalam

    interaksilangsungantaraseseorangdenganoranglainataumesinsecarafisik,dan

    duaistilahyangperludiketahui,yaitukonsepmelayanidanpelayanan.Pengertian

    melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan oleh

    seseorang.Sedangkanpengertianpelayananadalahusahauntukmelayanikebutuhan

    oranglain(KamusBesarBahasaIndonesia,1995),atauperorangankepadakonsumen

    (yangdilayani),yangbersifattidakberwujuddantidakdapatdimiliki.Halinisesuai

    dengan disampaikan Normann (1991) dalam Saladin (2004) karakteristik tentang

    pelayanan,yaknisebagaiberikut:

  • 16

    1. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya

    denganbarangjadi

    2. Pelayananitukenyataannyaterdiridaritindakannyatadanmerupakanpengaruh

    yangsifatnyaadalahtindakansosial

    3. Produkdankonsumsidaripelayanantidakdapatdipisahkansecaranyatakarena

    padaumumnyakejadiannyabersamaandanterjadiditempatyangsama.

    Tjiptono (2007), menyimpulkan bahwa citra kualitas pelayanan yang baik

    bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi penyedia jasa, melainkan

    berdasarkan sudut pandang atau persepsi konsumen. Hal ini disebabkan karena

    konsumenlah yang mengkonsumsi serta yang menikmati jasa layanan sehingga

    merekalahyangseharusnyamenentukankualitas jasatersebut. Persepsi konsumen

    terhadapkeunggulansuatujasalayanan.

    Pelayanan menurut Dirgantoro (2001) yaitu aktivitas yang berhubungan

    denganpenyediapelayananuntukmeningkatkanataumempertahankannilaiproduk

    sepertipemasangan,reparasi,pelatihan,pasokansukucadang,penyesuaianproduk.

    MenurutPhilipKotler(2007)pelayananatauserviceadalahsebuahtindakan

    ataukegiatanyangdapatditawarkanolehsuatupihakkepadapihaklainyangpada

    dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Istilah

    pelayananmenurutNormanndalambukuPelayananPrimayangdikutipSutopodan

    Adi Suryanto (2003) adalah kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi atau

    perorangankepadakonsumen(pihakyangdilayani)yangbersifattidakberwujuddan

    tidakdapatdimiliki.

    MenurutKamusBesarBahasaIndonesia(1995),kualitasdidefinisikan

    sebagai Tingkat baik buruknya sesuatu. Kata kualitas memiliki banyak definisi

    yangberadadanbervariasimulaidariyangkonvensionalhinggayanglebihstrategis.

    Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik suatu

    produk : kinerja (performance), keandalan (reliability), mudahdalampenggunaan

    (easyofuse),danestetika(esthetics).Sedangkandefinisistrategidinyatakanbahwa

  • 17

    kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan

    pelanggan(meetingtheneedsofcostumers).

    Kualitas berasal dari kata quality yang berarti mutu. Kualitas menurut

    Wirajatmi (1998) adalah keseluruhan karakteristik barang dan jasa yang

    menunjukkan kemampuannya memuaskan kebutuhan pelanggan, baik berupa

    kebutuhan yang dinyatakan maupun kebutuhan yang tersirat. Oleh karenanya,

    kualitasdisinimerupakanprosesatauupayamenjagajanjipelayananagarpihakyang

    dilayanimerasapuas.

    Berdasarkanpengertiankualitas,baikyangkonvensionalmaupunyanglebih

    strategis oleh Gespersz dalamTjiptono (1997), dinyatakan bahwa pada dasarnya

    kualitas mengacu kepada pengertian pokok yaitu kualitas terdiri dari sejumlah

    keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif

    yangmemenuhikeinginanpelanggandandengandemikianmemberikankepuasan

    ataspenggunaanproduk.

    PengertianyanglebihluasjugadisampaikanolehSutopodanAdiSuryanto

    (2003), bahwa pelayanan merupakan apa saja yang mempertinggi kepuasan

    pelanggan(whateverenchancescustomersatisfaction).Disisilain,Gronroosdalam

    Ratminto dan Winarsih (2006) mengemukakan definisi pelayanan sebagai suatu

    aktivitasatauserangkaianaktivitasyangbersifatkasatmata(tidakdapatdiraba)yang

    terjadisebagaiakibatadanyainteraksiantarakonsumendankaryawan(pegawai)atau

    halhalyangdisediakanolehperusahaanpemberipelayananyangdimaksudkanuntuk

    memecahkanpermasalahankonsumen/pelanggan(masyarakat).

    Menurut Parasuraman, Zeithaml dan L.L Berry dalam Tjiptono (1997),

    Kualitaspelayananadalahperbedaanantaraharapanpelangganakansuatupelayanan

    denganpersepsimerekaakanpelayananyangmerekaterima.Saatharapanpelanggan

    lebih rendah dari persepsi terhadap pelayanan yang diperoleh, maka hal tersebut

    menjadikejutanyangmenyenangkanbagipelanggan.Padasaatharapanpelanggan

    sesuaidenganpersepsiterhadappelayananyangdiperolehmakapelangganakan

  • 18

    merasa puas. Namun, pada saat harapan pelanggan lebih besar daripaa persepsi

    terhadappelayananyangdiperolehmakapelanggantidakpuasterhadappelayanan.

    MenurutAzwar(2010),pelayanankesehatanyangbermutuadalahpelayanan

    kesehatanyangdapatmemuaskansetiappemakai jasapelayanankesehatansesuai

    dengantingkatkepuasanrataratapenduduksertayangpenyelenggaraannyasesuai

    denganstandardankodeetikprofesiangtelahditetapkan.

    ParasuramandalamTjiptono(1997),mengatakanadaduafaktorutamayang

    mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu expective service (pelayanan yang

    diharapkan) dan perceived service (pelayanan yang diterima). Karena kualitas

    pelayananberpusatpadaupayapemenuhandarikeinginanpelanggansetaketepatan

    penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan, untuk itu Zeithaml dalam

    Tjiptono (1997) mendefinisikan bahwa pelayanan adalah penyampaian secara

    excellentdansuperiordibandingkandenganharapankonsumen.

    Dari hal diatas yangsudahddefinisikandapat diketahui bahwaciri pokok

    pelayananmenurutMoenir(2006)adalahtidakbisadilihatdengankasatmataserta

    tidak bisa diraba dan melibatkan upaya manusia (masyarakat) atau sarana dan

    prasaranalainyangdisediakanolehpenyelenggarapelayanan.

    2.3.2 KualitasJasa

    Menurut Saladin (2004), Jasa adalah Aserviceisanyactorperformancethat

    onepartycanoffertoanotherthatisessentially intangible and doesnt result in the

    ownership of anything. Its production may or may not be tied to a physical product.

    Artinyajasaadlahsetiapkegiatanataumanfaatyangditawarkanolehsuatupihak

    kepada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan

    kepemilikansesuatu.Prosesproduksinyamungkinjugatidakdikaitkandengansuatu

    produkfisik.

    Saladin (2004) ada segi penawaran jasa pelayanan yang dapat dicoba

  • diantaranya:

  • 19

    1. Karyawan patuh waktu (Part time employees), artinya pengerahan karyawan

    secaramaksimalpadasaatsaatterjadinyakeramaian

    2. Peningkatanefisiensimasapuncak(Peaktimeeffieinsiroutines),artinyaberusaha

    agarselaludiciptakanefisienpadasaatsibuk.

    3. Peningkatanperankonsumen(Increasedconsumerparticipation), artinyausaha

    agar konsumenmengambil danmemasukkansendiri kepentingannyaketempat

    yangtelahdisediakan

    4. Bagian atau peralatan jasa dikembangkan (Shared services canbe developed),

    artinyabagiandariperalatanjasapelayanandikembangkansehinggalebihcanggih

    5. Fasilitas untuk ekspansi mendatang (Facilities for future expantion), artinya

    melakukanpersiapanpeluasanatauekspansibagipengembanganperusahaanatau

    pemerintahyangmelayanijasatersebutpadamasaakandatang.

    2.3.3 TujuanPelayanan

    Tujuan kualitas pelayanan membutuhkan identifikasi sasaran utama yang

    terdiri dari : kepuasa pelanggan, perbaikan terus menerus, pertimbangan terhadap

    persamaan masyarakat dan lingkungan efisiensi. Sementara itu, yang dimaksud

    denganpelayananpublikadalahpelayananyangdiberikanolehNegaradanperusahaa

    milikNegarakepadamasyarakatuntukmemenuhikebutuhandasarnyadalamrangka

    menciptakan kesejahteraan umum (Moenir, 2006). Untuk itu, pemberi pelayanan

    dalamhal ini pemerintahperlumenyadari akan tugasdanfungsinyasebagai abdi

    Negarayangmanasangatberperanpentingdalammemberikanpelayananyangbaik

    danoptimalkepadamasyarakat(publik).

    BerdasarkanpendapatMillsdalamAzwar(2010),bahwatuntutanmasyarakat

    terhadapkualitaspelayanankesehatanrumahsakittelahmenjadimasalahmendasar

    yangdihadapisebagianbesarrumahsakitdiberbagaiNegara.Tuntutaninimenjadi

    dasarpengembanganorganisasikesehatandansistempelayanankesehatndiberbagai

    Negaramelaluipelaksanaandesentralisasi.Kompleksitasmasalahkualitaspelayanan

  • rumahsakittidaksajaterkaitdenganketerbatasansumberdayadanlingkungan,tetapi

  • 20

    jugabersumberdariperbedaanpersepsidiantarapemakaianjasapelayanan,petugas

    kesehatandanpemerintah.

    2.3.4 StandarPelayanan

    Standar pelayanan adalah ukuran yang telah ditentukan sebagai suatu

    pembakuanpelayananyangbaik. Standar pelayananberbentuksuatu dokumentasi

    yangberisirincianteknisdarisebuahpelayanan.Rincianyangbiasanyatercantum

    dalam dokumen ini mencakup pernyataan visi dan misi pelayanan, prosedur

    pelayanan, denah alur pelayanan, ketentuan tarif, prasyarat pelayanan, klasifikasi

    pelanggan,jenislayanan,jaminanmutudanjanjipelayanan.

    Adapun ciri pelayanan yang baik yang harus diikuti oleh pegawai yang

    bertugasmelayanipelangganmenurutMoenir(2006),antaralain:

    1. Tersediannyapegawaiyangbaik

    2. Tersediannyasaranadanprasaranayangbaik

    3. Bertanggungjawabkepadasetiappelanggansejakawalhinggaselesai

    4. Mampumelayanisecaracepatdantepat

    5. Mampuberkomunikasi

    6. Memilikikemampuandanpengetahuanyangbaik

    IndikatoryangmenjadipenentukualitaspelayananmenurutZeithaml,Bery,

    danParasuramandalamSupranto(2001),adalimaindikatorantaralain:

    1. Tangibles (Buktilangsung),meliputi fasilitasfisik,perlengkapan,pegawai,dan

    saranakomunikasi

    2. Reliability(Keandalan),yaknikemampuanmemberikanpelayananyangdijanjikan

    dengansegera,akurat,danmemuaskan

    3. Responsiveness (Daya tanggap), yaitu keinginan para staf atau pegawai untuk

    membantuparapelanggandanmemberikanpelayanandengantanggap

    4. Assurance (Jaminan),mencakuppengetahuan,kemampuan,kesopanandansifat

    dapatdipercayayangmemilikiparastafataupegawaibebasdaribahaya,resiko

  • ataukeraguraguan

  • 21

    5. Empathy(Empati),meliputikemudahandalammelakukanhubungan,komunikasi

    yangbaik,perhatianpribadi,danmemahamikebutuhanparapelanggan.

    Dimensikualitasprodukjasapelayanansudahdikembangkanolehbeberapa

    ahlipemasaran.GarvindalamMuninjaya(2011)menguraikankualitasjasapelayanan

    menjadidelapandimensiyaitu:

    1. Karakteristikoperasionalkinerjaprodukutamanya

    2. Berbagaikeistimewaantambahanyangdiberikankepadapenggunanya

    3. Kehandalannya

    4. Kesesuaianpelayanandenganspesifikasiproduk

    5. Dayatahan

    6. Kemampuanlayananpurnajual

    7. Estetika

    8. Pencitraanpublik,reputasiprodukatauinstitusiyangmemproduksijasapelayanan

    tersebut.

    GronroosdalamSaladin(2004),menyatakanbahwaadaenamunsurdalam

    menilaistandarkualitaspelayanan,yaitu:

    1. Pelangganmenyadaribahwapenyediajasa(serviceprovider),karyawan,sistem

    operasional,dansumberdayafisik,memilikipengetahuandanketerampilanyang

    dibutuhkanuntukmemecahkanmasalahpelanggansecaraprofessional

    2. Pelanggan merasa bahwa karyawan (contact personal) menaruh perhatian

    terhadap mereka dan berusaha membantu dlam memecahkan masalah mereka

    secaraspontandansenanghati

    3. Pelanggan bahwa penyedia jasa, lokasi, jam kerja, karyawan dan sistem

    operasionalnya dirancang dan dioperasikan dengan mudah. Selain itu juga

    dirancang dengan maksud agar dapat bersifat fleksibel dalam menyesuaikan

    permintaandankeinginanpelanggan

    4. Pelangganmemahamibahwaapapunyangterjadi,merekabiasmempercayakan

    segala sesuatunya kepada penyedia jasa/pelayanan beserta karyawan dan

  • sistemnya

  • 22

    5. Pelangganmenyadaribahwabilaadakesalahanataubilaterjadisesuatuyangtidak

    diharapkan,makapenyediajasa/pelayananakansegeramengambiltindakanuntuk

    mengendalikansituasidanmencaripemecahanyangtepat

    6. Pelangganmeyakinibahwaoperasidaripenyediajasadapatdipercayadan

    memberikannilaiatauimbalanyangsesuaidenganpengorbanannya.

    Dimensikualitaspelayanansebenarnyatelahdikembangkanolehparapeneliti

    terdahulu,seperti Stematis dalamEllitan(2003)yangmengemukakanbahwapada

    dasarnyakualitaspelayanandapatdiukurenamdimensi,yaitu:

    1. Fungsi(function):kinerjaprimeryangdituntutdarisuatujasa

    2. Karakteristik(features):kinerjayangdiharapkan

    3. Kesesuaian (conformance) : kepuasan yang didasarkan pada pemenuhan

    persyaratanyangtelahditetapkan

    4. Keandalan(reliability):kepercayaanterhadapjasadalamkaitanwaktu

    5. Kemampuan pelayanan (service ability) : kemampuan melakukan perbaikan

    apabilaterjadikekeliruan

    6. Estetika(aesthetics):pengalamanpelangganyangberkaitandenganperasaandan

    pancaindra

    Terdapatberbagaimacamdefinisimengenaidimensimutuyangdikemukakan

    oleh para ahli. Akan tetapi untuk keperluan penelitian ini, lebih berstandar pada

    pendapat Kennedy and Young dalam Supranto (2001), yang dinyatakan bahwa

    dimensimutuyangmembentukkualitaspelayananyangdapatdiberlakukanuntuk

    berbagaijenisorganisasipenghasiljasa,antaralain:

    1. Keberadaan(Availability)

    Adalah suatu tingkatan keberadaan di mana pelanggan dapat kontak dengan

    pemberi jasa. Aspek ini, kemudian diwujudkan dalam pernyataanpernyataan

    tertentuyangrelevanyangberkaitandenganaspekaspekketersediaan,mulaidari

    adanyainformasiyangdiperlukanolehpelanggansebelummelakukanpembelian

    (prepurchase)sampaidenganpenyampaiandokumenpenagihan.Contohnya:

  • 1) Mendapatbantuandaristafketikadibutuhkan

  • 23

    2) Stafselaluberadaditempatuntukdapatsegeramemberikanbantuan

    3) Pelanggandapatmenghubungistafpadasetiapwaktuketikadiperlukan

    2. Ketanggapan(Responsiveness)

    Adalah tingkatan dimana pemberi jasa bereaksi cepat terhadap permintaan

    pelanggan.Aspekini,kemudiandiwujudkandalampernyataanpernyataantertentu

    yangrelevandengankatalainsuatukemauanuntukmembantudanmemberikan

    pelayananyangcepatdantepatkepadapelanggandenganmemberikaninformasi

    yangjelas.Contohnya:

    1) Cepatmenjawabketikadimintabantuan

    2) Dengansegeramenolongketikadibutuhkan

    Dalamtingkataninilebihmengarahpadadayatanggapdancepatmenanggapiapa

    yangmenjadimasalah,kebutuhandanaspirasimasyarakatyangdilayani(Efendi

    dalamWidodo, 2001). Daya tanggapdiartikan sebagai kemauanatau kesiapan

    parakaryawanuntukmemberikanjasayangdibutuhkanpelanggan(Parasuraman

    etal,2008).MenurutTjiptonodanChandra(2007)ketanggapanadalahkeinginan

    karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan

    tanggap dan cepat. Menurut Rangkuti (2006) menyatakan daya tanggap

    merupakansuatukemampuanseorangpelayanataukaryawanjasauntukmembaca

    jalan pikiran pelanggan dalam mengharapkan produk yang mereka inginkan,

    sehinggapelangganmerasakansuatuperhatianyangseriusdaripihakperusahaan

    akan harapan yang mereka butuhkan, dalam arti perusahaan harus cepat

    mengambul inisiatif akan permasalahan yang dihadapi pelanggan. Berdasarkan

    penelitian yang dilakukan oleh Sihombing (2009) terdapat hubungan antara

    ketanggapan dengan kualitas pelayanan, dimana ketanggapan karyawan

    mempunyaipengaruhpositifterhadapkualitaspelayanan.Semakinbaikpersepsi

    konsumenterhadapketanggapankaryawanperusahaanmakakualitaspelayanan

    juga akan semakin tinggi. Dan jika persepsi konsumen terhadap ketanggapan

    karyawanburukmakakualitaspelayananjugaakansemakinrendah.

  • 24

    3. Kenyamanan(Convenience)

    Adalah tingkatan dimana pemberi jasa menggunakan perilaku dan gaya

    professional yang tepat selama bekerja dengan pelanggan. Dalam hal ini

    kenyamanandapatdirasakanolehpelanggandenganadanyatindakanyangcepat,

    tepatwaktudanadanyarespondariperusahaanketikapelangganmembutuhkan

    sesuatu. Aspek ini kemudiandiwujudkandalampernyataanpernyataan tertentu

    yangrelevan.Contohnya:

    1) Cara staf memperlakukan pelanggan sesuai dengan yang pelanggan

    butuhkan

    2) Merasapuasdenganperlakuanstaf

    4. Tepatwaktu(Timeliness)

    Adalah tingkatan dimana pekerjaan dapat dilaksanakan dalamkerangka waktu

    yangsesuaidenganperjanjian.Dalamdimensiinilebihkepadapelayananyang

    berkaitan dengan aspekaspek ketepatan waktu yang dimulai dari prosedur

    pemesanan sampai dengan penempatan barang/jasa/ aspek ini kemudian

    diwujudkandalampernyataanpernyataantertentuyangrelevan.Contohnya:

    1) Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, sesuai dengan janji yang telah

    disepakatibersama

    2) Menyelesaikan tanggung jawab dalam kerangka waktu yang sudah

    disetujui

    Kriteriainimengandungartipelaksanaanpelayananmasyarakatdapatdiselesaikan

    dalamkurunwaktuyangtelahditentukan(EfendidalamWidodo,2001).

    2.3.5 FaktorfaktorYangMempengaruhiPencapaianKinerjaPelayanan

    Kinerjaindividudalammemberikanpelayananadalahhasilkerjakaryawan

    baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja (standar

    Operasional Prosedur) yang telah ditentukan. Menurut Hnnry Simamora (1995),

    kinerja(performance)dipengaruhiolehtigafaktor,yaitu:

  • 1. Faktorindividualyangterdiridari:

  • 25

    1) Kemampuandankeahlian

    2) Latarbelakang

    3) Demografi

    2. Faktorpsikologiyangterdiridari:

    1) Persepsi

    2) Attitude

    3) Personality

    4) Pembelajaran

    5) Motivasi

    3. Faktororganisasiyangterdiridari:

    1) Sumberdaya

    2) Kepemimpinan

    3) Penghargaan

    4) Struktur

    5) Jobdesign

    2.4 KepuasanPasien

    2.4.1 DefinisiKepuasanPasien

    MenurutPhilipKotlerdalamWijono(2000),kepuasanadalahtingkatkeadaan

    yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan

    penampilan/outcome produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan

    seseorang.MenurutBerry,Pasurraman(1991)yangdikutipAthiyah(2003),bahwa

    harapan merupakan dasar dari kepuasan konsumen dalam pelayanan kesehatan,

    harapan diformulasikan sebagai pelayanan yang dipikir oleh pasien yang akan

    diterimanya. Menurut Bannet N. B. silalahi dalam Damayanti (2000), kepuasan

    adalahperasaanataukeadaanseseorangyangtelahmengalamisesuatutindakanatau

    perlakuan yang sesuai dengan harapannya. Dari ketiga pendapat diatas dapat

    diketahuibahwatingkatkepuasanpasienberkaitaneratdenganaspekharapandan

  • 26

    penilaian pasien terhadap pelayanan yang diterimanya. Sedangkan aspek harapan

    pasienterkaitdengankebutuhanyangdimilikipasien.

    Menurut Endang Priastuti (1995) dalam Athiyyah (2003), hal yang

    menyangkutkepuasanataspemenuhankebutuhanseseorangmemangbersifatrelatif

    dantidakpernahadahabisnya.DouglasMcGregor(tanpatahun)dalamAthiyyah

    (2003), jugamenyatakanbahwamanusiamerupakanmakhlukyangterusmenerus

    melakukanusahauntukmemuaskankebutuhan.

    Berdasarkanpendapat Damayanti, dkk(2001), dalamrangkamelaksanakan

    pelayanan yang berkualitas dikatakan bahwa kualitas jasa bahkan kualitas

    keseluruhandariorganisasisangatditentukanolehkualitassetiappersonelnya.Semua

    personel,baikyangkontakdenganpelangganataupasien,darimanajemenpuncak

    sampai cleaningservice, satpammaupun tukangparker bertanggung jawabuntuk

    mendukung terselenggaranya pelayanan yang berkualitas dalam artian pelayanan

    yangdapatmemberikankepuasankepadapelanggan(pasiendankeluarga).Kepuasan

    pelanggan akan dapat menjamin kelangsungan hidup organisasi (rumah sakit,

    puskesmas,ataupunklinik).Pasienyangpuascenderungakanmenggunakankembali

    pelayanankesehatantersebutdanmengajakoranglainmenggunakanfasilitasyang

    samasaatmerekamembutuhkan.Kepuasanpasienakandapatdiberikanbilaprovider

    memahamidenganbaikkebutuhandanharapannya. Kebutuhandanharapanakan

    dapatdiketahuidenganbaikbilaadakedekatanantara provider denganpasiendan

    keluarganyasebagaipelanggan.

    Kepuasan pelanggan akan tergantung kepada kinerja (performance)

    karyawan/pegawai yang memberikan layanan. Menurut Saladin (2004), kepuasan

    adalahperasaansenangataukecewaseseorangyangberasaldariperbandinganantara

    kesannyaterhadapkinerja(atauhasil)suatuprodukdanharapanharapannya.Kata

    kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin satis (artinya cukup baik,

    memadai)dan facio (artinya melakukan atau membuat). Secara umum, kepuasan

    adalahperasaansenangataukecewayangmunculsetelahkinerja(hasil)produkatau

  • jasayangdipikirkanterhadapkinerja(hasil)yangdiharapkanolehpelanggan.

  • 27

    Kepuasanadalahtingkatperasaanseseorangsetelahmembandingkankinerja

    produk (atau hasil) yang ia rasakan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan

    merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan (perceived

    performance)danharapan(expectations).Pelangganbiasmengalamisalahsatudari

    tigatingkatkepuasanyangumum.Jikakinerjadibawahharapan,pelangganakan

    puas.Apabilakinerjamelampauiharapanpelangganakansangatpuas,senang,atau

    bahagia.

    MenurutMuninjaya(2011),kepuasanpelangganadalahtanggapanpelanggan

    terhadap kesesuaian tingkat kepentingan atau harapan (ekspektasi) pelanggan

    sebelummerekamenerimajasapelayanandengansesudahpelayananyangmereka

    terima. Kepuasan pengguna jasa pelayanan kesehatan dapat disimpulkan sebagai

    selisihkinerjainstitusipelayanankesehatandenganharapanpelanggan(pasienatau

    kelompok masyarakat). Dari penjelasan ini, kepuasan pelanggan (customer

    satisfaction)dapatdibuatkanrumussebagaiberikut:

    Satisfaction=f(performanceexpectation)

    Darirumusinidihasilkantigakemungkinan:

    1. Performance

  • 3. Performance>Expectation

  • 28

    Bila kinerja institusi pelayanan kesehatan lebih tinggi dari harapan para

    penggunanya, pengguna pelayanan kesehatan akan menerima pelayanan

    kesehatanmelebihi harapannya.Hasilnya, parapelangganmerasasangat puas

    denganpelayanankesehatanyangmerekaterima.

    2.4.2 IndikatorindikatorPembentukKepuasanPasien

    Menurut Westbrook, Robert A dan Richard L. Oliver dalam Fuad Masud

    (2004)menjelaskandalampenelitiannyatentangindikatorindikatoryangmembentuk

    kepuasanpelanggan,yaitu:

    1. Tingkathargayangkompetitif

    2. Utilisasiproduk

    3. Pengalamanyangpositifdalambidangkepuasankonsumen

    Model dikonfirmasikan harapan yang dikembangkan oleh Oliver (1993)

    menyatakanbahwakepuasankeseluruhanditentukanolehketidaksesuaianharapan

    yang merupakan perbandingan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.

    Berdasarkanhaldiatasmakaditarikkesimpulanbahwakepuasandapatdilihatdari

    beberapaindikatoryaitu:

    1. Kepuasanterhadapkemampuanuntukmelaksanakanjasayangdijanjikan

    2. Kepuasanterhadapkemauanmembantupelanggan

    3. Kepuasanterhadappengetahuandankesopanan

    4. Kepuasanterhadapkepedulianpadapelanggan

    5. Kepuasanterhadappenampilanfasilitasfisik

    Meskipunterdapatdefinisiyangberbedabedamengenaikepuasanpelanggan,

    namunhal yang terpenting adalah bahwakepuasan pelanggan tidak dapat diukur

    secaralangsungdenganpengukuranyangobjektif,kepuasanpelangganharusdilihat

    sebagaisesuatuhalyangabstrakdanmerupakanfenomenateoritisyangdapatdiukur

    dengan banyak indikator (Andreassen, 1994). Lebih lanjut Andreassen dalam

    Setiyawati (2009)menyatakanbahwakepuasanpelanggandapat dibentukmelalui

  • tigaitemyaitu:

  • 29

    1. Tingkatkepuasanterhadappelayanansecarakeseluruhan(overallsatisfaction)

    Menurut Fornel, dkk dalam Tjiptono (2005), kepuasan pelanggan

    keseluruhanmerupakancarayangpalingsederhanauntukmengukurkepuasan

    pelangganadalahlangsungmenanyakankepadapelangganseberapapuasmereka

    terhadapjasaatauproduk.Halinidapatdilakukandengancaramengukurtingkat

    kepuasanpelangganterhadapjasaatauprodukperusahaan/institusibersangkutan

    danmembandingkandengantingkatkepuasanpelanggankeseluruhanterhadap

    jasaparapesaing.

    2. Tingkatkepuasanterhadappelayananapabiladibandingkandenganjasasejenis

    (expectation)

    MenurutFornel,dkkdalamTjiptono(2005),dalamkonsepinikepuasan

    tidak diukur langsung, namun disimpulkan berdasarkan kesesuaian atau

    ketidaksesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja actual produk

    perusahaan/institusipadasejumlahatributataudimensipenting.

    Menurut Oliver, tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan

    antarakinerjayangdirasakandenganharapan.Apabilakinerjadibawahharapan,

    maka pelanggan akan sangat kecewa, namun sebaliknya bila kinerja sesuai

    harapanmakapelangganakanpuasdanbilakinerjamelebihiharapanpelanggan

    akansangatpuas.Harapanpelanggandibentukolehmasalampau,komentardari

    kerabatnyasertajanjidaninformasidariberbagaimedia.Pelangganyangpuas

    akansetia lebihlama,kurangsensitiveterhadaphargadanmemberkomentar

    yangbaiktentangperusahaan/institusitersebut.

    Menurut Muninjaya (2004) kepuasan atau ketidakpuasan adalah

    kesimpulandariinteraksiantaraharapandanpengalamansesuadahmemakaijasa

    ataupelayananyangdiberikan.

    3. Tingkat kepuasan pelanggan selama menjalin hubungan dengan perusahaan

    (experience)

    Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat,

  • diantaranyahubunganantaraperusahaandanpelanggannyamenjadiharmonis,

  • 30

    memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas

    pelanggan,danmembentuksuaturekomendasidari mulutkemulut(wordof

    mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 2005). Dengan

    memberikankepuasanpada pelanggan akan membangunkesetiaan pelanggan

    dan akhirnya dapat menciptakan hubungan yang erat antara pelanggan dan

    perusahaan/institusi.

    Sedangkan menurut Anthanassopoulos, et al (2001) dalam Masud (2004)

    memberibanyakgambaranpengukuranuntukkepuasanpelangganpadabidangjasa

    perbankanterdiridari:

    1. Terdapatnyaiklimantarkaryawandiperusahaanmemberikankontribusiuntuk

    pelayananyanglebihbaik

    2. Letakperusahaanyangsangatstrategissehinggamempermudahdalampelayanan

    Berdasarkan dari gambaran gambaran pengukuran kepuasan pelanggan

    (customer satisfaction) dari para peneliti diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

    kepuasanpelanggandapatdilihatdandiukurdaribeberapaindikatorindikatorantara

    lain:

    1. Kepuasanterhadaptingkatpelayanansecarakeseluruhan

    2. Kepuasanterhadaptingkatpelayananapabiladibandingkandenganjasasejenis

    3. Tingkatkepuasanpelangganselamamenjalinhubungandenganperusahaan

    4. Kepuasanterhadapiklimantarkaryawan

    5. Kepuasanterhadaplokasidariperusahaan

    2.4.3 FaktoryangdapatMembentukKepuasanPasien

    MenurutAndersondalamNotoadmojo(2003),terdapat3kategori

    karakteristik pasien dalam pencarian pelayanan kesehatan, yaitu : karakteristik

    predisposisi,karakteristikpendukungdankarakteristikkebutuhan.

    Karakteristik predisposisi (predisposing characteristics) digunakan untuk

    menggambarkan fakta bahwa tiap individu mempunyai kecenderungan untuk

  • menggunakanpelayanankesehatanyangberbedabeda.Halinidisebabkanadanya

  • 31

    ciriciriindividu,yangdigolongkankedalam3kelompokyaitu:cirriciridemografis

    sepertijeniskelamindanumur,struktursocialsepertitingkatpendidikan,pekerjaan,

    kesukuan, atau ras dan sebagainya serta manfaatmanfaat kesehatan, seperti

    keyakinan bahwa pelayanan kesehatan dapat menolong proses penyembuhan

    penyakit. Selanjutnya Anderson percaya bahwa setiap individu yang memiliki

    perbedaanperbedaankarakteristikmempunyaiperbedaantipedanfrekuensipenyakit

    danmempunyaiperbedaanpolapenggunaanpelayanankesehatan.Perbedaanstruktur

    social,gayahidupmempengaruhipenggunaanpelayanankesehatan.

    Karakteristik pendukung (enabling characteristics) mencerminkan bahwa

    meskipunmempunyaipredisposisiuntukmenggunakanpelayanankesehatan,iatidak

    akan bertindak untuk menggunakannya, kecuali bila ia mampumenggunakannya.

    Penggunaanpelayanankesehatanyangadatergantungkepadakemampuankonsumen

    untukmembayar.

    Menurut Wijono (2000), karakteristik pasien (umur, jenis kelamin, status

    kawin,pendidikan,pekerjaan),responemosional,frekuensisakitsertapengalaman

    mengalami perawatan juga mempengaruhi harapan pasien. Disamping faktor dari

    karakteristik pasien, kepuasanseseorangpasien juga dipengaruhi pula oleh faktor

    provider.Provider dituntutuntukmemberikandanmemenuhikebutuhanpelayanan

    kesehatan baik yang bersifat medis maupun nonmedis. Pemberi dan pemenuhan

    tersebutmerupakanprosespelayananyangdipengaruhiolehinputorganisasiyang

    meliputi sumber daya manusia, keuangan, tehnologi, dan sarana prasarana fisik.

    Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pengelolaan organisasi

    (rumahsakit,puskesmas,ataupunklinik).

    Menurut Kotler dan Amstrong (1994) dalam Tjiptono (2000), harapan

    pelanggandibentukdandidasarkanoleh beberapa faktor, diantaranyapengalaman

    menggunakanbarangataujasadimasalampau,informasidanjanjijanjiperusahaan

    danpara pesaing. Faktorfaktor tersebutlah yangmenyebabkanharapanseseorang

    biasabiasasajaatausangatkompleks.

  • 32

    BerdasarkanpendapatTjiptono(2000),harapanpasiendiyakinimempunyai

    perananyangbesardalammenentukankualitasbarangdanjasadankepuasanpasien.

    Dalammengevaluasinya,pelangganakanmenggunakanharapannyasebagaistandar

    atau acuan. Dengan demikian, harapan pelangganlah yang melatar belakangi

    mengapa dua organisasi pada bisnis yang sama dapat dinilai berbeda oleh

    pelanggannya. Menurut Zeithaml (1993) dalam Tjiptono (2000), konteks dalam

    kepuasanpelanggan,umumnyaharapanmerupakanperkiraanataukeyakinantentang

    apayangakanditerimanya.

    MenurutpenelitianyangdilakukanBudiastuti(2002)mengemukakanbahwa

    pasiendalammengevaluasikepuasanterhadapjasapelayananyangditerimamengacu

    padabeberapafaktor,antaralain:

    1. Kualitasprodukataujasa

    Pasienakanmerasapuasbilahasilevaluasimerekamenunjukkanbahwaproduk

    atau jasa yang digunakan berkualitas. Persepsi konsumen terhadap kualitas

    produkataujasadipengaruhiolehduahalyaitukenyataankualitasprodukatau

    jasa yang sesungguhnya dan komunikasi perusahaan terutama iklan dalam

    mempromosikanrumahsakitnya.

    2. Kualitaspelayanan

    Memegangperananpentingdalamindustryjasa.Pelanggandalamhalinipasien

    akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan yang baik atau sesuai

    denganyangdiharapkan.

    3. Faktoremosional

    Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum terhadap

    konsumenbiladalamhalinipasienmemilihrumahsakityangsudahmempunyai

    pandangan rumah sakit mahal, cenderung memiliki tingkat kepuasan yang

    lebihtinggi.

    4. Harga

    Harga merupakan aspek penting, namun yang terpenting dalam penentuan

  • kualitasgunamencapaikepuasanpasien.Meskipundemikianelemenini

  • 33

    mempengaruhipasiendarisegibiayayangdikeluarkan,biasanyasemakinmahal

    hargaperawatanmakapasienmempunyaiharapanyanglebihbesar.Sedangkan

    rumahsakit yangberkualitassamatetapiberhargamurah,membernilai yang

    lebihtinggipadapasien.

    5. Biaya

    Mendapatkan produk atau jasa, pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya

    tambahanatautidakperlumembuangwaktuuntukmendapatkanjasapelayanan,

    cenderungpuasterhadapjasapelayanantersebut.

    SementaraituahlilainMoison,WalterdanWhitedalamHaryanti(2000)

    menyebutkanfaktorfaktoryangmempengaruhikepuasankonsumenantaralain:

    1. Karakteristikproduk

    Produkinimerupakankepemilikanrumahsakit yangbersifat fisikantara lain

    gedung dan dekorasi. Karakteristik produk rumah sakit meliputi penampilan

    bangunanrumahsakit,kebersihandantipekelaskamaryangdisediakanbeserta

    kelengkapannya.

    2. Harga

    Yang termasukdidalamnyaadalah harga produkatau jasa. Hargamerupakan

    aspekpenting,namunyangterpentingdalampenentuankualitasgunamencapai

    kepuasanpasien.Meskipundemikianelemeninimempengaruhipasiendarisegi

    biayayangdikeluarkan,biasanyasemakinmahalhargaperawatanmakapasien

    mempunyaiharapanyanglebihbesar.

    3. Pelayanan

    Yaitupelayanankeramahanpetugas rumahsakit, kecepatandalampelayanan.

    Rumah sakit dianggap baik apabila dalam memberikan pelayanan lebih

    memperhatikankebutuhapasienmaupunoranglainyangberkunjungdirumah

    sakit. Kepuasanmunculdari kesanpertamamasukpasienterhadappelayanan

    keperawatan yang diberikan. Misalnya : pelayanan yang cepat, tanggap dan

    keramahandalammemberikanpelayanankeperawatan.

  • 34

    4. Lokasi

    Meliputi letakrumahsakit, letakkamardanlingkungannya.Merupakansalah

    satu aspek yang menentukan pertimbangan dalam memilih rumah sakit.

    Umumnyasemakindekatrumahsakitdenganpusatpertokoanatauyangmudah

    dijangkau, mudahnya transportasi dan lingkungan yang baik akan semakin

    menjadipilihanbagipasienyangmembutuhkanrumahsakittersebut.

    5. Fasilitas

    Kelengkapanfasilitasrumahsakitturutmemnentukanpenilaiankepuasanpasien,

    misalnya fasilitas kesehatan baik sarana dan prasarana, tempat parker, ruang

    tungguyangnyamandanruangkamarrawatinap.Walaupunhalinitidakvital

    menentukanpenilaiankepuasanpasien, namunrumahsakitperlumemberikan

    perhatianpadafasilitasrumahsakit dalampenyusunanstrategiuntukmenarik

    konsumen.

    6. Image

    Yaitucitra, reputasi, dankepedulianrumahsakit terhadap lingkungan. Image

    juga memegang peranan penting terhadap kepuasan pasien dimana pasien

    memandang rumah sakit mana yang akan dibutuhkan untuk proses

    penyembuhan.Pasiendalammenginterpretasikanrumahsakitberawaldaricara

    pandang melalui panca indera dari informasiinformasi yang didapatkan dan

    pengalaman baik dari orang lain maupun diri sendiri sehingga menghasilkan

    anggapanyangpositif terhadaprumahsakit tersebut, meskipundenganharga

    yang tinggi. Pasien akan tetap setia menggunakan jasa rumah sakit tersebut

    denganharapanharapanyangdiinginkanpasien.

    7. Desainvisual

    Meliputi dekorasi ruangan, bangunandandesain jalanyangtidakrumit. Tata

    ruangdandekorasirumahsakitikutmenentukankenyamanansuaturumahsakit,

    olehkarenaitudesaindanvisualharusdiikutsertakandalampenyusunanstrategi

    terhadapkepuasanpasienataukonsumen.

  • 35

    8. Suasana

    Meliputikeamanan,keakrabandantatalampu.Suasanarumahsakityangtenang,

    nyaman, sejuk dan indah akan sangat mempengaruhi kepuasan pasien dalam

    prosespenyembuhannya.Selainitutidakhanyabagipasiensajayangmenikmati

    ituakantetapioranglainyangberkunjungkerumahsakitakansangatsenang

    danmemberikanpendapatyangpositifsehinggaakanterkesanbagipengunjung

    rumahsakittersebut.

    9. Komunikasi

    Yaitu tata cara informasi yang diberikan pihak penyedia jasa dan keluhan

    keluhan dari pasien. Bagaimana keluhankeluhan dari pasien dengan cepat

    diterima oleh penyedia jasa terutama perawat dalam memberikan bantuan

    terhadap keluhan pasien. Misalnya adanya tombol panggilan di dalam ruang

    rawatinap,adanyaruanginformasiyangmemadaiterhadapinformasiyangakan

    dibutuhkanpemakaijasarumahsakitsepertikeluargapasienmaupunorangyang

    berkunjungdirumahsakit.

    2.4.4 PengukuranKepuasanPelanggan

    MenurutNasution(2004),metodepengukurankepuasanpelanggandapat

    dilakukandenganberbagaicara,diantaranya:

    1. SistemKeluhandanSaran

    Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan perlu memberikan

    kesempatanseluasluasnyabagiparapelanggannyauntukmenyampaikansaran,

    pendapat,dankeluhanmereka.Mediayangbiasdigunakanmeliputi:kotaksaran

    yangdiletakkanditempattempatstrategis(yangmudahdijangkauatauyangsering

    dilewati pelanggan), menyediakan kartu komentar (yang bias diisi langsung

    ataupunyangdikirimviaposkepadaperusahaan),menyediakansalurantelepon

    khusus(costumerhotline),danlainlainnya.

  • 36

    2. SurveiKepuasanPelanggan

    Surveikepuasanpelanggandapatdilakukandenganmenggunakanmetodesurvei,

    baikmelaluipos,telepon,maupunwawancara.Pengukurankepuasanpelanggan

    melaluimetodeinidapatdilakukandenganberbagaicara,diantaranya:

    1) Directlyreportedsatisfaction

    Pengukurandilakukansecaralangsungmelaluipertanyaan,sepertiungkapan

    seberapapuassaudaraterhadappelayananPT.PhirusJayapadaskalaberikut:

    sangattidakpuas,tidakpuas,netral,puas,sangatpuas.

    2) Deriveddissatisfaction

    Pertanyaanyangdiajukanmenyangkutduahalutama,yaitubesarnyaharapan

    pelangganterhadapatributtertentudanbesarnyakinerjayangmerekarasakan

    3. AnalysisProblem

    Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan dua hal

    pokok. Pertama, masalahmasalah yang mereka hadapi berkaitan dengan

    penawarandariperusahaan.kedua,saransaranuntukmelakukanperbaikan.

    4. ImportanceperformanceAnalysis

    CarainidiungkapkanolehMartilladanJamesdalamartikelmerekayangdimuat

    di Journal Of Marketing bulan Januari 2007, yang berjudul Importance

    PerformanceAnalysis. Dalam teknik ini, responden diminta untuk merangking

    seberapabaikkinerjaperusahaandalammasingmasingelemen/atributtersebut.

    5. GhostShopping

    Metode ini dilakukan dengan cara memperkerjakan beberapa orang (ghost

    shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan/pembeli potensial

    produkperusahaandanpesaing,berdasarkanpengalamanmerekadalammembeli

    produkproduk tersebut. Selain itu, ghost shopper juga dapat mengamati atau

    menilai cara perusahaan dan pesaingnya menjawab pertanyaan pelanggan dan

    menanganisetiapkeluhan.

  • 37

    6. LostCustomerAnalysis

    Dalammetodeini,perusahaanmenghubungiparapelangganyangtelahberhenti

    membeli atau telah beralih pemasok. Harapan dari adanya metode ini adalah

    diperolehnya informasi penyebab terjadinya hal tersebut. Informasi ini sangat

    bermanfaatbagiperusahaanuntukmengambilkebijakanselanjutnyadalamrangka

    meningkatkankepuasandanloyalitaspelanggan.

    Berdasarkan teori yang dikemukakan diatas peneliti memilih metode yang

    digunakanuntukmengukur tingkat kepuasan pasien dengan menggunakan survey

    kepuasanpelangganmelaluiwawancaradenganpasiendimanateknikyangdilakukan

    denganmenggunakanmotode deriveddissatisfaction dimanapengukurandilakukan

    dengan mengajukan pertanyaan yang menyangkut dua hal utama yaitu besarnya

    harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang mereka

    rasakan.

    2.5 HubunganantaraKualitasPelayanandenganKepuasanPasien

    Harapanpelanggandapatbersumberdariberbagaihal,sepertidari

    pengalamanlayanansebelumnya,teman,daninformasilayanan.Kepuasanpelanggan

    dapatmenciptakanloyalitasataucitrayangtinggipelanggan.Dalamkontekskualitas

    pelayanan dan kepuasan, telah tercapai Konsensus bahwa harapan pelanggan

    memiliki peranan besar sebagai standar perbandingan dalam evaluasi kualitas

    maupunkepuasan(Tjiptono,2004).

    Kepuasan pelanggan (masyarakat) telah menjadi konsep sentral dalam

    organisasibisnismaupunnonbisnis,sertamerupakansalahsatutujuanesensialdari

    organisasitersebut. Kepuasanpelanggan(masyarakat)berkontribusipadasejumlah

    aspekkrusial, seperti terciptanyaloyalitaspelanggan,meningkatnyareputasisuatu

    organisasi dan meningkatnya efisiensi dan produktifitas karyawan (Kotler, 2004).

    Kotler (2007), menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan

    seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan

  • denganharapannya.Hakekatdasardaripenyelenggaraanpelayanankesehatanyaitu

  • 38

    memenuhikebutuhandantuntutanparapemakaijasapelayanandibidangkesehatan.

    Mutupelayananmenunjukpadatingkatkesempurnaanpelayanankesehatandalam

    memenuhikebutuhandantuntutansetiappelanggan/pasien(Azwar,2010).

    NeimanMarcusdalamHandiIrawan,mengingatkepadakaryawannyabahwa

    yangmerekajualkepadapelangganadalahkepuasanbukanprodukbarang.Tingkat

    kepuasanpelangganinstitusi pelayanankesehatanadalah addedvalue bagidokter,

    paramedis, perusahaan farmasi, pemasok alatalat kedokteran, termasuk pimpinan

    institusipenyediajasapelayanankesehatan.Valueberasaldarijenispelayananyang

    diberikankepadapelanggan,atausistemmanajemeninstitusitersebut,atausesuatu

    yangbersifatemosional.Kalaupelangganmengatakanbahwa valuemerekaadalah

    pelayanan kesehatan yang bermutu, kepuasan pelanggan adalah mutu pelayanan

    kesehatan. Kalau pelanggan mengatakan value mereka adalah kesembuhan dari

    seranganpenyakitataugangguankesehatanyangmerekaderita,kepuasanpelanggan

    kesehatan adalah pelayanan yang memberikan kesembuhan kepada mereka.

    Pelanggan yang puas akan berbagi rasa dan pengalaman mereka kepada teman,

    keluarga, dan tetangga. Ini akan menjadi referensi yang baik kepada institusi

    penyediapelayanankesehatan.Didugamasihbanyakpetugaskesehatanyangkurang

    atau belum memahami prinsip prinsip kepuasan pelanggan termasuk prinsip

    prinsipjaminanmutupelayanankesehatan.

    KotlerdanAmstrong(1996)menyatakanbahwasemakinberkualitasproduk

    dan jasa yangdiberikan, makakepuasanyangdirasakanpelanggan juga semakin

    tinggi.Pelangganumumnyamengharapkanprodukataujasayangdikonsumsidapat

    diterima dan dinikmati dengan pelayanan yang baik dan memuaskan. Hal ini

    mengharuskanperusahaanuntukmemperhatikankualitasdarilayanan(service)dan

    pelayananyangdiberikanolehperusahaannya/institusi.

    Menurut penelitian Sanka (2012) menyatakan ada korelasi positif dan

    signifikanantaradimensikualitaspelayanandengankepuasanpelanggan.Zafaretal.

    (2012) juga menyatakan ada hubungan positif dan signifikan antara kualitas

  • pelayanandengankepuasanpelanggan.MenurutBedidalamMingetal.(2010)

  • 39

    pengirimanlayananyangberkualitastinggiadalahsuatukeharusanuntukmencapai

    kepuasanpelanggan.PenelitiantersebutsejalandenganNaeemdanSaif(2009)yang

    menemukan bahwa kepuasan pelanggan adalah hasil dari kualitas pelayanan.

    AldlaigandanButtledalamLadharietal.(2011)mengidentifikasiadakorelasiyang

    positif dan signifikan antara dimensi kualitas pelayanan dan kepuasan secara

    keseluruhan.

    2.6 KerangkaKonsepPenelitian

    40

    FaktorIndividual1. K

    emampuandankeahlian

    2. L

    3. Kenyamanan(convenience)

    4. Tepatwaktu(timeliness)

    Keterangan:

    :Diteliti

    :Tidakdite

    liti

    Kepuasanpasienterhadappelaya

  • nan:1. Tin

    gkatkepuasanpelanggansecarakeseluruhan(overa

    duk danpelayananyangditawarkan denganharapanpelanggan(expectation)

    3. Tingkatkepuasanpelangganselamamenjalinhubungandenganinstitusi(experienc

    e)

    Loyalitas

    aKonsepPeneliti

    anModifikasidariteoriHennrySimamora(1995)dan

    KennedyandYoung

    dalamSupranto

  • 41

    KerangkakonseptualyangditunjukkanpadaGambar2.2inimengacupada

    teori Hennry Simamora (1995) tentang faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja.

    Teori Hennry Simamora dimodifikasi dengan teori Kennedy and Young dalam

    Supranto(2001)tentangkriteriapenentukualitaspelayanan.Dalamkerangkakonsep

    diatasfaktoryangmempengaruhikinerjaberjumlahtigabelasyangdikelompokkan

    menjadi tigaaspekyaituaspekindividual, aspekpsikologis, danaspekorganisasi.

    Aspek yang pertama yaitu aspek individual yang terdiri dari kemampuan dan

    keahlian,latarbelakang,dandemografi. Aspekyangkeduayaituaspekpsikologis

    yangterdiri daripersepsi, attitude,personality, pembelajaran, danmotivasi.Aspek

    yangketigayaitu aspekorganisasi yang terdiri dari sumber daya, kepemimpinan,

    penghargaan, struktur, dan job design. Dari aspekaspek tersebut berpengaruh

    terhadap tinggi rendahnyakinerja karyawan terhadap kualitas pelayanansehingga

    berdampak pada kepuasan pasien atau pelanggan sehingga membentuk loyalitas

    pelanggan. Dalam penelitian ini membatasi variabel yang dijadikan penelitian.

    Variable yang digunakan dalam menentukan kualitas pelayanan yaitu antara lain

    Keberadaan (Availability), Ketanggapan (responsiveness), Kenyamanan

    (convenience),Tepatwaktu(timeliness).Padaindikatorkepuasanpasienterdiridari

    Tingkat kepuasanpelanggan secara keseluruhan (overall satisfaction), Kesesuaian

    produk dan pelayanan yang ditawarkan dengan harapan pelanggan (expectation),

    Tingkatkepuasanpelangganselamamenjalinhubungandenganinstitusi(experience).

    2.7 HipotesisPenelitian

    Berdasarkankerangkakonsepdiatasmakahipotesisdalampenelitianini

    adalah:

    1. H0 : Tidak ada hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien

    terhadappelayanandiRSIASrikandiIBIJember.

    2. H1 :Adahubunganantarakualitaspelayanandengankepuasanpasienterhadap

    pelayanandiRSIASrikandiIBIJember.

  • BAB3.METODEPENELITIAN

    3.1 JenisPenelitian

    Penelitianinimerupakanpenelitiananalitikdimanapenelitibertujuanuntuk

    menguji hipotesis dan menjelaskan suatu keadaan atau suatu situasi mengenai

    hubungan tanpa melakukan intervensi terhadap variabel (Nazir, 2005). Desain

    penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif, maka penelitian

    menggunakanpendekatan crosssectional yaitusuatupenelitianuntukmempelajari

    dinamika korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan cara

    pendekatanobservasiataupengumpulandatasekaliguspadasuatusaat(pointtime

    aproach). Penelitian ini menjelaskan tentanghubungankualitas pelayanandengan

    kepuasanpasienterhadappelayanandiRSIASrikandiJember.

    3.2 TempatdanWaktuPenelitian

    3.2.1 TempatPenelitian

    PenelitianinidilaksanakandiRSIASrikandiIBIJember.

    3.2.2 WaktuPenelitian

    PenelitianinidilaksanakanpadabulanMeisampaidenganSeptember2014.

    3.3 PenentuanPopulasidanSampel

    3.3.1 PopulasiPenelitian

    Populasiadalahkeseluruhansubyekpenelitianyangakanditeliti

    (Notoatmodjo,2010).Populasipadapenelitianiniadalahseluruhpasienrawatinap

    4

  • 2

  • 43

    maupunrawatjalanyangberadadiRSIASrikandiJember.Populasidalampenelitian

    inidikatakansebagaipopulasifinit(terhingga)yaitupopulasiyangdapatdiukurdan

    sumber data jelas secara kuantitatif. Berdasarkan data yang diperoleh dari RSIA

    SrikandiIBIJemberpadabulanMei2014,