Anes Rematik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

d

Citation preview

A. KONSEP MEDIS1.PengertianReumatoid arthritis adalah gangguan autoimun kronik yang menyebabkan proses inflamasi pada sendi (Lemone & Burke, 2001 : 1248). Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-kanak sampai usia lanjut. Namun resiko akan meningkat dengan meningkatnya umur (Felson dalam Budi Darmojo, 1999).Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini juga melibatkan seluruh organ tubuh (Hidayat, 2006).

2.Etiologi Hingga kini penyebab Remotoid Artritis (RA) tidak diketahui, tetapi beberapa hipotesa menunjukan bahwa RA dipengaruhi oleh faktor-faktor : Mekanisme IMUN ( Antigen-Antibody) seperti interaksi antara IGC dan faktor Rematoid Gangguan Metabolisme Genetik Faktor lain : nutrisi dan faktor lingkungan (pekerjaan dan psikososial)

3. Manifestasi Klinis Nyeri persendian Bengkak (Rheumatoid nodule) Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari Terbatasnya pergerakan Sendi-sendi terasa panas Demam (pireksia) Anemia Berat badan menurun Kekuatan berkurang Tampak warna kemerahan di sekitar sendi Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal Pasien tampak anemik

4. PatofisioligiInflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema, kongesti vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan, sinovial menjadi menebal, terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi membentuk pannus, atau penutup yang menutupi kartilago. Pannus masuk ke tulang sub chondria. Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis. Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan sendi. Bila kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi, karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendian. Invasi dari tulang sub chondrial bisa menyebkan osteoporosis setempat.Lamanya arthritis rhematoid berbeda dari tiap orang. Ditandai dengan masa adanya serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Yang lain. terutama yang mempunyai faktor rhematoid (seropositif gangguan rhematoid) gangguan akan menjadi kronis yang progresif.

5. Komplikasi Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya proses granulasi di bawah kulit yang disebut subcutan nodule Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan oto Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli Terjadi splenomegali

6. Penatalaksanaan Istirahat : karena pada RA ini disertai rasa lelah yang hebat Latihan : pada saat pasien tidak merasa lelah atau inflamasi berkurang, ini bertujuan untuk mempertahankan fungsi sendi pasien Termoterapi Gizi yaitu dengan memberikan gizi yang tepat Pemberian Obat-obatan

7. Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan sinar XSinar X di gunakan untuk mengevaluasi penderita penyakit rematik. Pemeriksaan sinar X dapat menunjukkan abnormalitas kartilago, erosi sendi, pertumbuhan tulang abnormal dan osleopenia (mineralisasi tulang yang menurun) Artrosentesis (aspirasi cairan synovial dengan jarum)Artrosentesis ini di lakukan untuk mendapatkan sampel cairan sinoial da untuk merasakan nyeri, biasanya pada sendi lutut dan bahu. Pemeriksaan darahPemeriksaan laboratorium serum dalm bidang reumatologi didasarkan pada asumsi bahwa penyakit reumatik merupakan gangguan auto imun. Scan radionuklidaIdentifikasi peradangan sinovium

B. KONSEP KEPERAWATAN1. Pengkajian Aktivitas / Istirahat Gejala: Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stress pada sendi kekakuan pada pagi hari,keletihan Tanda: Malaise Keterbatasan rentang gerak ; atrofi otot, kulit : kontraktur atau kelainan pada sendi dan otot Kardiovaskuler gejala : Jantung cepat, tekanan darah menurun Integritas Ego Gejala: Faktor-faktor stress akut atau kronis : Misalnya finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, factor-faktor hubungan Keputusasaan dan ketidak berdayaan Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi misalnya ketergantungan pada orang lain Makanan Atau Cairan Gejala: Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat : mual. Anoreksia Kesulitan untuk mengunyah Tanda: Penurunan berat badan Kekeringan pada membran mukosa Higiene- Gejala: berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas pribadi, ketergantungan pada orang lain. Neurosensori Gejala: kebas/kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan Tanda: Pembengkakan sendi Nyeri / Kenyamanan Gejala: fase akut dari nyeri Terasa nyeri kronis dan kekakuan

Keamanan Gejala: Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga Kekeringan pada mata dan membran mukosa Interaksi Sosial Gejala: kerusakan interaksi dan keluarga / orang lsin : perubahan peran: isolasi

2. Diagnosa Keperawatan Nyeri berhubungan dengan agen pencedera, distensi jaringan oleh akumulasi cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan pada sendi dan penurunan integritas tulang Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan musculoskeletal, penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi. Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan Peran berhubungan dengan perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas.

3. Intervensi Keperawatan Diagnosa I: Nyeri kronik Definisi : Definisi: serangan mendadak atau pelan intensitsnya dari ringan sampai berat, konstan atau berulang tanpa akhir yang dapat diantisipasi/siprediksi dan durasi waktunya lebih dari 6 bulan.

Batasan karakteristik: Perubahan berat badan Laporan secara verbal dan nonverbal atau fakta dari observasi atas tingkah laku melindungi, iritabilitas, fokus pada diri sendiri, gelisah, depresi Atropi yang melibatkan beberapa otot Ketidakmampuan untuk melanjutkan aktivitas sebelumnya

NOC :Kontrol nyeri Mengenali faktor penyebab Mengenali onset (lamanya sakit) Menggunakan metode pencegahan Menggunakan metode nonanalgetik untuk mengurangi nyeri Menggunakan analgetik sesuai kebutuhan Mengenali gejala-gejala nyeri Mencatat pengalaman nyeri sebelumnya Melaporkan nyeri sudah terkontrol

Tingkatan nyeri Melaporkan adanya nyeri Frekuensi nyeri dan panjangnya episode nyeri Ekspresi nyeri pada wajah Kurangnya istirahat Ketegangan otot

NIC:Pain Management Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Evaluasi keefektifan kontrol nyeri Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

Analgesic Administration Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi Cek riwayat alergi Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)

Dignosa 2: Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kekuataan pada sendi dan penurunan intergritas tulangDefenisi : keadaan ketika seorang individu mengalami atau beresiko mengalami keterbatasan gerak fisik, tetapi bukan immobile.

Batasan Karakteristik Kesulitan berpindah Keterbatasan kemampuan untuk gerak Keterbatasan rentang gerak Pergerakan yang lambat Tidak terkoordinasinya gerakan

NOC:Ambulasi : berjalan (0200)Defenisi : kemampuan berjalan dari tempat ke tempat Pertahanan berat Berjalan dengan langkah efektif Berjalan dengan langkah lambat Berjalan dengan langkah sedang Berjalan dengan cepat Berjalan dengan langkah naik Berjalan dengan langkah turun Berjalan dengan miring ke atas Berjalan dengan miring ke bawah Berjalan dengan jarak jauh

Posisi badan : inisiatif sendiri (0203)Defenisi : kemampuan merubah posisi sendiri Telentang ke duduk Duduk ke telentang Duduk ke berdiri Berdiri ke duduk Berdiri ke berlutut Berlutut ke berdiri Berdiri ke jongkok Jongkok ke berdiri Melengkungkan punggung

Perpindahan sendi : aktif (0206)Defenisi : Rentang gerak dari sendi dengan perpindahan sendi dengan inisiatif sendiri Jari kanan dan kiri Ibu jari kanan dan kiri Pergelangan kanan dan kiri Siku kanan dan kiri Bahu kanan dan kiri Lutut kanan dan kiri Pinggang kanan dan kiri

Tingkat mobilitas (0208)Defenisi : kemampuan untuk berpindah Keseimbangan penampilan Posisi tubuh Perpindahan otot dan sendi Ambulansi : berjalan Ambulansi dengan kursi roda

NIC :Hambatan mobilitas fisikDefenisi : keadaan dimana individu mengalami keterbatasan kemampuan fisik dalamberpindah yang mandiri Peningkatan latihan Terapi latihan : ambulansi Pengajaran : aktifitas/latihan yang ditentukan Terapi latihan : keseimbangan Terapi latihan : mobilitas sendi

Tirah baringDefenisi: peningkatan kenyamanan dan keamanan serta pencegahan komplikasi daripasien yang mengalami keterbatasan kemampuan untuk tidur Penyediaan tempat tidur yang terapeutik Pencegahan terjadinya footdroop/kaki jatuh Mengontrol kondisi kulit Aktifitas pasif/aktif sebagai peningkatan dari latihan

Pengaturan EnergiDefenisi : pengaturan energi yang digunakan untuk mencegah kelelahan dan untukfungsi optimis Tentukan batasan fisik pasien Tentukan apa dan berapa banyak aktifitas yang dibutuhkan untuk membangun kesabaran Amati pemberian nutrisi untuk membuktikan sumber energi yang adekuat Amati lokasi dan tempat ketidaknyamanan/nyeri selama beraktifitas Kurangi ketidaknyaman fisik yang bisa dikaitkan dengan fungsi kognitif dan pengamatan dalam/pengaturan aktifitas

Peningkatan latihanDefenisi : memfasilitasi latihan fisik secara berkala untuk memelihara, ataumeningkatkan tingkat yang lebih tinggi melalui latihan kebugaran dan kesehatan Meyakinkan kesehatan pasien mengenai latihan fisik Menganjurkan perasaan verbal tentang latihan atau kebutuhan untuk latihan Melibatkan keluarga pasien dalam perencanaan dan perawatan program latihan Mengajarkan pasien mengenai jenis latihan yang tepat untuk tingkat kesehatan, dalam berkolaborasi dengan dokter dan atau latihan psikologis Memberitahukan pasien tentang frekuensi keinginan, lama, dan intensitas program latihan

Diagnosa 3: Resiko Jatuh Berhubungan Dengan Arthritis,Kesulitan Berjalan Dan Masalah Pada KakiDefinisi : Meningkatnya kelemahan terjatuh dikarenakan kerusakan fisik

NOC :Level MobilitasDefinisi: Kemampuan untuk berpindah Keseimbangan Posisi badan Pergerakan Otot Keseimbangan antar tulang Ambulasi: Berjalan Ambulasi : Kursi roda

Status Penuaan Fisik (0113)Definisi: Perubahan fisik yang biasanya terjadi pada usia lanjut. Densitas tulang Kapasitas Vital Tekanan darah Elastisitas kulit Kekuatan otot BMR Pola distribusi lemak Fungsi seksual

Status Keamanan (Mencegah Jatuh) (1909)Definisi: tindakan individu atau penolong untuk mengurangi faktor resiko yangmungkin muncul Penempatan pelindung untuk mencegah jatuh Gunakan secara tepat bangku yang bersandar dan tangga Gunakan sepatu yang pas Penyesuaian tinggi toilet jika diperlukan Penyesuaian tinggi tempat duduk jika diperlukan Penyesuaian tinggi tempat tidur jika dibutuhkan Gunakan pencegahan ketika pengobatan dapat menyebabkan resiko jatu Gunakan prosedur pemindahan yang aman Kompensasi untuk keterbatasan fisik

NICAlat bantu Penempatan pelindung untuk mencegah jatuh Gunakan alat bantu penglihatan Kompensasi untuk keterbatasan fisik

DAFTAR PUSTAKA

Gloria, M.B. (2004). Nursing Intervention Classification. America: Mosby Elsevier.Herdman, T.H. (2009). NANDA International Nursing Diagnoses: Defenitions and Classification edition 2009-2011. United Kingdom: Willey Blackwell.Mansoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2. Edisi 3. Penerbit : Media Aesculapius FK UI, Jakarta.