103
ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH TANPA JENDELA KARYA ASMA NADIA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: SUCI GUSTI GUNARSIH 107051002785 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M

ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

  • Upload
    habao

  • View
    237

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL

RUMAH TANPA JENDELA KARYA ASMA NADIA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

SUCI GUSTI GUNARSIH

107051002785

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H / 2014 M

Page 2: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
Page 3: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
Page 4: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata I di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 10 Januari 2014

Suci Gusti Gunarsih

Page 5: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

i

ABSTRAK

Suci Gusti Gunarsih, 107051002785, Analisis Wacana Pesan Dakwah Dalam Novel

“Rumah Tanpa Jendela” Karya Asma Nadia, dibawah Bimbingan Dr. Rulli Nasrullah,

M.Si.

Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang dimanfaatkan oleh para tokoh

agama ataupun lainnya sebagai sarana dakwah untuk mengajak manusia ke jalan Tuhan (ud’u

ila sabiili rabbika), sehingga tujuan dakwah yaitu agar mencapai kebahagiaan di dunia dan

akhirat dapat tercapai. Secara keseluruhan, pesan dakwah yang ditampilkan berkaitan

sangatlah erat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Asma Nadia merupakan salah satu

penulis yang tulisan-tulisannya sebagian besar bermuatan dakwah baik berupa novel, buku

motivasi, maupun cerpen.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan teknik analisis

wacana terhadap novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Dalam analisis wacana

lebih melihat pada “bagaimana” dari pesan atau teks komunikasi dengan melihat bagaimana

bangunan struktur kebahasaan tersebut, analisis wacana lebih bisa melihat makna yang

tersembunyi di suatu teks. Analisis wacana yang digunakan dalam penelitian ini mengacu

pada model Teun A. Van Dijk. Model ini menganalisis wacana dari segi Makro (teks sosial

meliputi tema), Superstruktur (segi skematik), Mikro (segi semantik, segi sintaksis, segi

stilistik, dan segi retoris), Kognisi Sosial dan Konteks Sosial. Melalui model ini, setiap bab

dalam novel diuraikan secara terstruktur sehingga menghasilkan kesimpulan pesan dakwah

yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa novel yang ditulis oleh Asma

Nadia ini menghimpun kisah-kisah yang bermuatan nilai-nilai ajaran islam yang

berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang dikemas dalam bentuk bahasa yang ringan,

tidak terkesan menggurui dan menghindarkan kejenuhan dari bahasa formal dan budaya

tradisional. Sehingga membuat para pembaca mudah memahaminya. Adapun pesan dakwah

yang terdapat dalam novel ini adalah pelajaran bagaimana seharusnya impian itu dicapai,

khususnya bagi mereka yang merasa impiannya itu terbentur oleh situasi dan kondisi yang

tidak memungkinkan sehingga tidak pernah menyerah dalam menggapai impian. Karena

impian itu dapat diraih apabila kita terus meyakinkan diri kita lalu berusaha dan selalu berdoa

kepada Allah SWT.

Berdakwah dapatlah dilakukan dengan media tulisan seperti novel, hal ini sangatlah

relevan bagi juru dakwah untuk membuat novel dakwah yang menarik. Setiap individu

sebenarnya memiliki kesempatan yang sama dalam menyampaikan pesan-pesan nilai

keislaman sesuai dengan kodrat kemampuan masing-masing. Novel ini membuktikan bahwa

pesan dakwah dan sosial dapat menjadi sebegitu menarik ketika diolah secara kreatif.

Keyword: Rumah Tanpa Jendela, Asma Nadia, Aqidah, Analisis Wacana Van Dijk.

Page 6: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

dengan segala anugerah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW.

Banyak rintangan, cobaan yang penulis rasakan dalam penyusunan skripsi ini, namun

selangkah demi selangkah serta do’a dan kemudahan yang Allah berikan, Alhamdulillah

kesulitan tersebut dapat teratasi.

Penulis menyadari, betapa skripsi yang sudah merupakan bagian tak terpisahkan dari

penulis, ternyata adalah suatu kebanggaan dan begitu banyaknya orang yang ikut

memberikan semua yang dibutuhkan oleh penulis dalam proses penyelesaiannya. Maka

dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

2. Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I, Drs. Jumroni, M.Si selaku Wakil Dekan

II, Dr. H. Sunandar, MA selaku Wakil Dekan III, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Rachmat Baihaky, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fita

Fathurokhmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

4. Dr. Rulli Nasrullah, M.Si selaku Pembimbing Skripsi ini, yang telah sangat bijaksana,

serta memberikan semangat dan masukan-masukan di tengah-tengah kesibukan beliau

bersedia membimbing penulis dengan penuh kesabaran.

Page 7: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

iii

5. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan

ilmunya yang tidak akan habis dimakan waktu. Jasa mereka tak terbayarkan.

6. Seluruh pengelola dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Dakwah yang

telah melayani dan meyiapkan fasilitas literatur, selama penulis belajar sampai bisa

menyelesaikan studi di UIN Jakarta.

7. Kedua Orang Tua Saya tercinta, H. Agus Slamet dan Dra. Hj. Yeritza Roslin, yang

dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang yang tulus dan ikhlas mengasuh mendidik serta

senantiasa mendo’akan penulis, sehingga penulis bisa mengenyam pendidikan formal

tingkat perguruan tinggi, hingga selesai. Semoga selalu sehat dan tidak lelah menasihati

serta mendo’akan anak-anaknya. Terkhusus kepada Almarhumah Mama tercinta, semoga

amal ibadah Beliau diterima di sisi-Nya.

8. Untuk kakak-kakakku tersayang Ronal, Riri, Cici, Anto, serta Adikku Randy yang ikut

andil dalam memberikan motivasi pada penulis, serta Keponakan-keponakanku Amanda,

Dzahwan, Mirai, Ichan, Aisha, Fairuz yang telah mengisi hari-hari penulis.

9. Kawan-kawan terdekatku, Uwy, Kiki, Faizah, Aah, Mila, Upay yang selalu mendukung

saya dalam keadaan apapun.

10. Kawan-kawan KPI A seperjuangan angkatan 2007 yang selalu memberi motivasi dan

semangat yang kuat kepada penulis, serta kawan-kawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi angkatan 2007 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Pada kesempatan ini, Penulis mendo’akan semoga bantuan, dukungan, bimbingan,

dan perhatian yang telah diberikan oleh semua pihak akan mendapatkan pahala yang berlipat

ganda dari Allah SWT. Amin Ya Robbal ‘Alamin.

Page 8: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

iv

Akhirnya besar harapan penulis bahwa apa yang terdapat dalam penyusunan skripsi

ini bermanfaat bagi banyak pihak.

Jakarta, 10 Januari 2013 M

Suci Gusti Gunarsih

Page 9: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK …………………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. v

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………………. 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah …………………………………………………… 5

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………………… 5

D. Manfaat Penelitian …………………………………………………………………. 5

E. Tinjauan Pustaka ………………………………………………………………….. 6

F. Metodologi Penelitian ……………………………………………………………… 7

G. Sistematika Penulisan ………………………………………………………………. 10

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Novel Sebagai Karya Fiksi ………………………………………………………… 12

1. Pengertian Novel ……………………………………………………………….. 12

2. Unsur Intrinsik Novel ………………………………………………………… 14

3. Setting atau Latar ………………………………………………………………. 17

4. Point Of View ………………………………………………………………….. 18

B. Novel Sebagai Media Dakwah …………………………………………………….. 18

1. Pengertian Dakwah ……………………………………………………………. 18

2. Novel Sebagai Media Dakwah ………………………………………………… 24

Page 10: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

vi

C. Wacana Dalam Novel ……………………………………………………………… 26

1. Wacana ………………………………………………………………………… 26

2. Aqidah Dalam Islam ……………………………………………………………. 30

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Profil Asma Nadia ………………………………………………………...................32

B. Profil Novel Rumah Tanpa Jendela ……………………….....................................39

BAB IV STRUKTUR ANALISIS DATA

A. Teks Dakwah ………………………………………………………………………. 41

B. Analisis Kognisi Sosial ……....................................................................……….. 82

C. Analisis Konteks Sosial .............................................................................……….. 86

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………… 89

B. Saran ………………………………………………………………………………. 90

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 91

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Gadis Kecil dan Do’anya …………………………………………………… 45

Tabel 2: Pintu Mimpi Terbuka ………………………………………………………... 51

Tabel 3: Perjalanan Mimpi Teman Kecil Rara ………………………………………. 58

Tabel 4: Seorang Gadis dan Pernikahan ……………………………………………… 64

Tabel 5: Do’a Yang Tak Diminta …………………………………………………… 71

Tabel 6: Cukup Satu Jendela …………………………………………………………. 79

Page 12: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang dimanfaatkan oleh para

tokoh agama ataupun lainnya sebagai sarana dakwah untuk mengajak manusia ke

jalan Tuhan (ud’u ila sabiili rabbika), sehingga tujuan dakwah yaitu agar

mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat dapat tercapai.

Sastra adalah salah satu karya seni, karya seni itu mengandung unsur

estetika. Karena karya sastra yang berbentuk novel tidak lepas dari latar belakang

pengarangnya, apalagi pengarang tersebut seorang muslim, besar kemungkinan

kelahiran karya tersebut dilatar belakangi oleh motivasinya untuk menyampaikan

pesan moral yang terkandung dalam ajaran agamanya, yaitu peristiwa yang

berlangsung atau dialaminya.1

Setiap novel mengandung tema yaitu dasar pemikiran penulis yang

disampaikan lewat karya-karyanya, maka dasar atau tema cerita merupakan

sasaran atau tujuan yang penting dalam sebuah cerita. Maka apabila sebuah novel

dimuat dengan tema-tema dakwah yang dikemas oleh penulisnya dalam bentuk

sebuah cerita yang imajinatif, agar pesan dakwahnya itu dapat diterima dan

dipahami oleh pembacanya.2

Novel adalah salah satu hasil karya sastra yang tertulis, sejalan dengan

keinginan manusia untuk memahami masalah melalui karya tulis, maka novel

1 Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 1995), h. 322 2 Arswendo Atmowiloto, Mengarang Itu Gampang, (Jakarta: Suberta Citra Pusaka,

1995), h. 69-70

Page 13: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

2

hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu bentuk komunikasi dengan

media tulisan.

Novel merupakan salah satu buah karya yang dilahirkan dari karya sastra,

novel juga dapat dijadikan sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan

yang tersirat pada tulisan-tulisannya yang tercantum di dalam novel tersebut.

Adapun keunggulan dari karya sastra yaitu mampu memberikan ruang

fikir yang lebih luas untuk sepakat atau tidak sepakat terhadap isi pesan yang

terkandung dalam karya sastra tersebut.

Salah satu sifat yang sangat dominan dari sebuah novel ialah mampu

merubah pandangan hidup ataupun cara berfikir pembacanya, oleh karena itu

novel merupakan salah satu bentuk sarana yang efektif dalam kegiatan

berdakwah, karena pada dasarnya kegiatan dakwah itu adalah proses mengubah

prilaku seseorang untuk menjadi lebih baik.

Tatkala seorang pembaca menikmati isi dari novel tersebut, kemudian ia

menangis maka tangisannya itu adalah hasil dari pemikirannya yang panjang, dan

inilah salah satu bentuk ummat yang berkualitas. Berbeda dengan dakwah bil

lisan tatkala seorang da’i berceramah maka yang terjadi adalah tidak adanya ruang

fikir yang banyak bagi seorang mad’u untuk meresapi secara maksimal apa yang

dikatakan oleh da’inya. Pada saat ini novel juga sudah menjamah dan banyak

memuat unsur-unsur keagamaan.

Karena masyarakatlah yang menjadi target utama maka dari itu sastra

Islam lebih mengarah kepada pembentukan jiwa. Sedangkan dari sudut pandang

dakwah, masih perlu diadakan lagi kajian-kajian yang mendalam mengenai novel

tersebut, yaitu mengenai pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

Page 14: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

3

Asma Nadia merupakan salah satu penulis, baik berupa novel, buku

motivasi, maupun cerpen. Karya tulisnya banyak digemari oleh remaja, dan tidak

jarang pula ibu-ibu muda yang menyukai karya tulis dari Asma Nadia. Karya

tulisnya bukan bermaksud untuk menggurui para pembaca tetapi hanya sekedar

memberitahu ajaran islam mengenai cinta secara sederhana tapi juga amat sangat

mengena di hati mereka yang membacanya.

Asma Nadia adalah salah satu penulis best seller yang paling produktif di

Indonesia. Dalam waktu 10 tahun ia telah menulis lebih dari 50 buku. Berbagai

penghargaan nasional dan regional di bidang kepenulisan juga telah diraihnya,

antara lain: Pengarang Terbaik Nasional penerima Adikarya Ikapi Award tahun

2000, 2001, dan 2005, peraih Penghargaan dari Majelis Sastra Asia Tenggara

(Mastera) tahun 2005, Anugerah IBF Award sebagai novelis islami terbaik

(2008), Peserta terbaik lokakarya perempuan penulis naskah drama yang diadakan

FIB UI dan Dewan Kesenian Jakarta.

Kiprah penulis yang masa kecilnya dihabiskan di rumah kontrakan

sederhana di pinggir rel kereta api ini juga merambah ke dunia Internasional. Ia

pernah diundang menghadiri acara kepenulisan di Singapura, Malaysia, dan

Brunei Darussalam. Tahun 2006 ia menjadi satu dari dua sastrawan muda

Indonesia yang diundang untuk tinggal oleh pemerintah Korea Selatan selama 6

bulan. Undangan yang sama diperolehnya dari Le Chateau de Lavigny (2009)

untuk tinggal di Switzerland.3

3 Asma Nadia, Artikel diakses pada 4 November 2012 dari

http://rumahbacaasmanadia.com/profil-pendiri/

Page 15: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

4

Salah satu karya tulis Asma Nadia yang fenomenal adalah novel yang

berjudul “Rumah Tanpa Jendela” yang kemudian dibuat dalam bentuk film di

tahun 2011. Sebuah novel yang menceritakan tentang kepercayaan seseorang akan

impiannya yang mungkin sulit untuk dicapai tetapi tetap istiqomah dalam meraih

impiannya.

Novel Rumah Tanpa Jendela mengajak bangkit mereka yang terpuruk.

Mengajak berbesar hati mereka yang kehilangan. Mengajak para pembaca melihat

juga potret sosial di tanah air. Selain, meluruskan keikhlasan untuk menerima

semua pemberian Allah, sebagai sebuah anugerah, bagaimanapun kondisinya.

Maka dari itu, pada penelitian kali ini penulis mengangkat novel yang

berjudul “Rumah Tanpa Jendela” karya Asma Nadia. Dengan alasan bahwa

setiap pesan-pesan yang terkandung dalam novel karya Asma Nadia, banyak

memuat pesan-pesan dakwah dalam setiap rangkaian ceritanya, yang penuh

dengan nuansa islami. Dan ini merupakan salah satu contoh yang baik untuk

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Novel ini menghimpun kisah-kisah yang bermuatan nilai-nilai ajaran islam

yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang dikemas dalam bentuk bahasa

yang ringan dan tidak terkesan menggurui. Sehingga membuat para pembaca

mudah memahaminya. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis

mengambil judul pada penelitian ini yaitu “Analisis Wacana Pesan Dakwah

Dalam Novel ”Rumah Tanpa Jendela” karya Asma Nadia.

Page 16: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

5

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Penyusun membatasi penelitian pada karya Asma Nadia terutama

berkenaan dengan wacana dakwah yang terkandung dalam novel Rumah Tanpa

Jendela. Novel tersebut tidak dikaji dari aspek sastrawinya, melainkan dari aspek

pesan yang didekati dari analisis wacana.

2. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalahnya sebagai berikut:

a. Bagaimana wacana pesan dakwah yang dikemas oleh Asma Nadia di

dalam novel Rumah Tanpa Jendela?

b. Apa pesan dakwah yang diangkat novel “Rumah Tanpa Jendela” jika

dilihat dari segi kognisi sosial dan konteks sosial?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini ialah:

a. Untuk mengetahui wacana pesan dakwah yang dikemas oleh Asma

Nadia dalam novel Rumah Tanpa Jendela.

b. Untuk mengetahui apa pesan dakwah yang terkandung dalam novel

Rumah Tanpa Jendela jika dilihat dari segi kognisi sosial dan konteks

sosial.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini ialah:

a. Manfaat Akademis

Dari sisi intelektualitas dan pengetahuan akademis, maka penelitian ini

bermanfaat dalam memperkaya bahan kajian pustaka bagi para akademisi studi

Page 17: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

6

komunikasi dan penyiaran tentang pengetahuan dalam pembuatan tulisan atau

karangan yang baik dan layak untuk dinikmati dan dibaca oleh khalayak.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menambah

wawasan untuk Islam bagi mahasiswa, dan elemen masyarakat luas serta para

praktisi dakwah bahwa setiap muslim dapat berperan aktif dalam mengembangkan

tugas dakwah melalui tulisan seperti novel.

E. Tinjauan Pustaka

Terdapat banyak penelitian yang mengangkat tentang novel khususnya

tentang isi pesan yang disajikan. Pada penelitian ini akan disampaikan analisis

wacana pesan dakwah dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

Merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu seperti skripsi karya Siti Aminah

Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syatif Hidayatullah Jakarta dengan judul

Analisis Wacana Pesan Moral Dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata

tahun 2008. Namun, hal ini jelas berbeda, jika yang dilakukan saudari Siti adalah

mengangkat pesan-pesan yang menyangkut aspek kehidupan sosial, penulis dalam

penelitian ini mengungkap pesan dakwah yang berkaitan dengan keagamaan.

Berbeda dengan yang dilakukan oleh Lisa Badriah Mahasiswi Komunikasi

dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2006 dengan judul Analisis

Wacana Pesan Dakwah Melalui Film Koran Gondrong. Pada penelitian yang

peneliti lakukan objek penelitiannya adalah novel sedangkan pada penelitian

terdahulu objek penelitiannya adalah naskah film.

Page 18: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

7

F. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan teknik

analisis wacana terhadap novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Pada

analisis wacana lebih melihat pada “bagaimana” dari pesan atau teks komunikasi

dengan melihat bagaimana bangunan struktur kebahasaan tersebut, analisis

wacana lebih bisa melihat makna yang tersembunyi di suatu teks.4

Model yang digunakan oleh peneliti adalah model Teun A. Van Dijk

menurutnya penelitian wacana tidak hanya terbatas pada teks semata, tetapi juga

bagaimana suatu teks diproduksi. Kelebihan analisis wacana model Van Dijk

adalah bahwa penelitian wacana tidak semata-mata dengan menganalisis teks saja,

tetapi juga melihat bagaimana struktur sosial, dominasi dan kelompok kekuasaan

yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi/pikiran serta kesadaran yang

membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu.5

Elemen analisis wacana dalam struktur teks yang dipaparkan oleh Van

Dijk dibedakan menjadi tiga struktur atau tingkatan. Dengan struktur tersebut kita

tidak hanya mengetahui apa yang diliput oleh media, tetapi juga bagaimana media

mengungkapkan peristiwa ke dalam pilihan bahasa tertentu. Kalau digambarkan

maka struktur teks adalah sebagai berikut:

4 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framming (Bandung: Rasda Karya, 2004), h. 48 5 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LkiS, 2006),

h. 224

Page 19: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

8

Tabel 1

Struktur Makro

Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik/tema yang diangkat

oleh suatu teks

Superstruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan

Struktur Mikro

Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat dan

gaya yang dipakai oleh suatu teks6

Berikut akan dijelaskan satu per satu elemen wacana Teun A. Van Dijk

yang diterapkan dalam dimensi teks sosial penelitian ini:

Tabel 2

STRUKTUR WACANA HAL YANG DIAMATI ELEMEN

Struktur Makro Tematik

Tema/topik yang dikedepankan

dalam Novel Rumah Tanpa

Jendela

Topik

Superstruktur Skematik

Bagaimana bagian dari urutan

novel dikemas dalam teks yang

utuh

Skema

Struktur Mikro 1. Semantik

Makna yang ingin ditekankan

dalam Novel Rumah Tanpa

Latar,

Detail, dan

Maksud

6 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LkiS, 2006),

h. 227

Page 20: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

9

Jendela

2. Sintaksis

Bagaimana kalimat (bentuk,

susunan) yang dipilih

3. Stilistik

Bagaimana pilihan kata yang

dipakai dalam Novel Rumah

Tanpa Jendela

4. Retoris

Bagaimana dan dengan cara

apa penekanan cerita

dilakukan7

Bentuk

Kalimat

Koherensi,

dan Kata

Ganti

Leksikon

Grafis,

Metafora

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah novel Rumah Tanpa Jendela karya

Asma Nadia, sedangkan objek penelitiannya adalah konstruksi wacana dari segi

atau dimensi teks sosial, kognisi sosial, dan konteks sosial.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh datanya penulis melakukan studi dokumentasi karena

merupakan sumber yang stabil, berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian, hasil

pengkajian dokumen akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas

pengetahuan terhadap sesuatu yang diteliti. Dokumen yang dikumpulkan

semuanya berkaitan dengan penelitian.

7 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LkiS, 2006),

h. 228-229

Page 21: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

10

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data-data atau teori-teori dari

buku, majalah, internet dan yang lainnya yang ada hubungannya dengan masalah

yang diteliti.

4. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian analisis wacana ini, data-data akan disesuaikan dengan

metode yang digunakan Teun A. Van Dijk, yaitu meneliti dari analisis teks,

kognisi sosial dan konteks sosial. Data-data tersebut merupakan data yang

terdapat dalam novel Rumah Tanpa Jendela, kemudian akan ditafsirkan oleh

peneliti dengan disesuaikan pada kerangka dalam analisa wacana.

Dalam analisis wacana, proses penafsiran dari peneliti merupakan hal

utama dalam menganalisis datanya karena dalam penelitian ini, subjek yang

diteliti adalah novel Rumah Tanpa Jendela.

Setelah melakukan penafsiran, selanjutnya melakukan penyajian data yang

berbentuk sekumpulan informasi yang kemudian data tersebut kemungkinan akan

dijadikan sebagai acuan dalam penarikan kesimpulan dan pemberian saran.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab. Dimana masing-masing bab

dibagi ke dalam sub-sub dengan penulisan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan. Bab ini memuat Latar Belakang Masalah, Batasan dan

Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan

Pustaka, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Tinjauan Teori. Bab ini memuat tentang Ruang Lingkup Novel yang

terdiri dari Pengertian Novel, Unsur Intrinsik Novel, serta Novel

Sebagai Media Dakwah. Konsep Dakwah yang terdiri dari

Page 22: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

11

Pengertian Dakwah, Tujuan, Metode, Media dakwah. Konsep

Analisis Wacana yang terdiri dari Pengertian Analisis Wacana dan

Kerangka Analisis Wacana.

BAB III : Gambaran Umum. Bab ini memuat tentang Riwayat Hidup Asma

Nadia, Karya-Karya Asma Nadia, dan Sinopsis Novel Rumah

Tanpa Jendela.

BAB IV : Temuan Data dan Pembahasan. Bab ini memuat Wacana Pesan

Dakwah yang ditampilkan Oleh Asma Nadia di Dalam Novel

Rumah Tanpa Jendela, Analisis Novel Rumah Tanpa Jendela

Dilihat dari Kognisi Sosial, Analisis Novel Rumah Tanpa Jendela

Dilihat dari Konteks Sosial.

BAB V : Penutup. Bab ini memuat Kesimpulan yang merupakan jawaban dari

permasalahan yang dibahas, peneliti juga memberikan saran-saran

dari permasalahan yang dibahas.

Page 23: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

12

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Novel Sebagai Karya Fiksi

1. Pengertian Novel

Novel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah karangan prosa

yang panjang mengandung rangkaian cerita seseorang dengan orang-orang

disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.1 Novel

biasanya lebih panjang dan lebih kompleks dari pada cerpen, umumnya novel

bercerita tentang tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-hari.

Ismail Kusmayadi, menjelaskan dalam bukunya “Think smart bahasa

Indonesia” bahwa Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa narasi, bersifat

imajinatif, ceritanya lebih panjang dari cerpen, merupakan peniruan dari

kehidupan manusia, dan melibatkan banyak tokoh.2

Menurut abdullah Ambary, Novel adalah cerita yang menceritakan suatu

kejadian luar biasa dari kehidupan pelakunya yang menyebabkan perubahan sikap

hidup atau menentukan nasibnya.3

Sedangkan Menurut Zainuddin yang dikutip dari bukunya “Materi Pokok

Bahasa dan Sastra Indonesia” Novel adalah salah satu karya yang berbentuk

prosa, dimana sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar

1 DepDiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), edisi ke-3 h.

778. 2 Ismail Kusmayadi , Think Smart Bahasa Indonesia, (Bandung: Media Grafindo Pratama

2006), h. 45. 3 Abdullah Ambary, Inti Sari Sastra Indonesia, (Bandung: Djantika, 1983), h. 16

Page 24: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

13

kesusastraan, standar kesusastraan yang dimaksud adalah penggunaaan kata yang

indah dan daya bahasa serta gaya cerita yang menarik.4

Novel memiliki istilah sendiri yang sama dengan istilah Roman. Kata

novel berasal dari bahasa Italia yang kemudian berkembang di Inggris dan

Amerika Serikat. Sedang istilah Roman berasal dari Genre Romance dari abad

pertengahan yang merupakan cerita panjang tentang kepahlawanan dan

percintaan. Istilah roman berkembang di Jerman, Belgia, Perancis, dan bagian-

bagian Eropa daratan yang lain.5

Novel memungkinkan adanya penyajian secara panjang lebar mengenai

tempat (ruang) tertentu. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika posisi

manusia dalam masyarakat memiliki dimensi ruang dan waktu. Sebuah

masyarakat jelas berhubungan dengan dimensi tempat, tetapi peranan seorang

tokoh dalam masyarakat berupa dan berkembang dalam waktu. Khasnya, novel

mencapai keutuhannya secara inklusi (inclution), yaitu bahwa novelis

mengukuhkan keseluruhannya dengan kendali tema karyanya.

Novel adalah genre sastra dari Eropa yang muncul di lingkungan kaum

Borjuis di Inggris dalam abad 18. Novel merupakan produk terpelajar,

bermartabat, tergolong highclass (kaya), memiliki banyak waktu ruang untuk

berfikir dan resapi kandungan makna isinya.

Novel merupakan salah satu jenis prosa fiksi. Prosa fiksi adalah karya

sastra yang khasnya mempunyai elemen-elemen seperti : plot, tokoh, setting, dan

4 Zainuddin, Materi Pokok Bahasa dan sastra Indonesia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1992), h. 99 5 Jakob Sumardjo dan Saini K.M, Apresiasi Kesusastraan, (Jakarta:Penerbit

Gramedia,1986), cet. ke-1, h. 29

Page 25: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

14

lain-lain. Dalam sebuah novel juga cenderung menitikberatkan munculnya

kompleksitas.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa secara

istilah banyak para ahli mengartikan novel sebagai suatu karya yang menceritakan

tentang kehidupan baik secara fiksi yang mengandung suatu kejadian yang luar

biasa dari kehidupan penulisnya.

2. Unsur Intrinsik Novel

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut

membangun cerita. Dengan adanya perpaduan unsur intrinsik inilah yang

membuat sebuah novel terwujud.

Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya

sastra itu, tetapi secara tidak langsung yang berbeda mempengaruhi. Menurut

Welleck dan Warren, sebagaimana dikutip Burhan Nurgiantoro bahwa unsur-

unsur tersebut antara lain keadaan subjektifitas pengarang yang memiliki sikap,

keyakinan dan pandangan hidup yang kesemuanya akan mempengaruhi karya

yang ditulisnya.6

Diantara beberapa unsur intrinsik dalam novel prosa yaitu:

1. Plot

Plot merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tak sedikit orang

yang menganggapnya sebagai yang terpenting diantara berbagai unsur

fiksi lain. Hal itu kiranya beralasan, sebab kejelasan plot, kejelasan tentang

kaitan antara peristiwa yang dikisahkan secara linear, akan mempermudah

pemahaman kita terhadap cerita yang ditampilkan. Kejelasan plot dapat

6 Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajahmada University Press,

1995), h. 23

Page 26: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

15

berarti kejelasan cerita, kesederhanaan plot berarti kemudahan cerita untuk

dimengerti. Sebaliknya plot sebuah karya fiksi yang kompleks dan sulit

dikenali hubungan kausalitas antar peristiwanya, menyebabkan cerita

menjadi lebih sulit dipahami.7

Plot sering dikupas menjadi lima elemen penting, yaitu pengenalan,

timbulnya konflik, konflik memuncak, klimaks, dan pemecahan masalah.8

Secara teoritis plot dapat dibedakan menjadi dua kategori. Pertama,

plot progresif atau lurus, yaitu jika peristiwa-peristiwa yang diceritakan

bersifat kronologis, peristiwa yang pertama kali diikuti oleh (atau:

menyebabkan terjadinya) peristiwa-peristiwa yang kemudian. Atau secara

berurutan cerita dimulai dari tahap awal (penyituasian, pengenalan,

pemunculan konflik), tengah (konflik meningkat, klimaks), dan akhir

(penyelesaian). Kedua, plot regresif atau alur sorot balik (flash back),

yakni peristiwa yang diceritakan tidak bersifat kronologis. Cerita tidak

dimulai dari tahap awal melainkan mulai dari tahap tengah atau bahkan

tahap akhir, baru kemudian tahap awal cerita dikisahkan. Namun tidak ada

novel yang secara mutlak berplot lurus-kronologis atau sebaliknya sorot-

balik. Maka Burhan Nurgiantoro dalam pembahasan yang sama mengenai

plot, menambahkan satu kategori plot yaitu progresif-regresif atau dapat

dinamakan plot-campuran.9

7 Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajahmada University Press,

1995), h. 110 8 Ibid, h. 120

9Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajahmada University Press,

1995), h. 153-156

Page 27: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

16

2. Tokoh dan Penokohan

Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, misalnya

sebagai jawaban terhadap pertanyaan: “siapakah tokoh utama novel itu?”,

atau ada berapa jumlah pelaku novel itu?” dan lain sebagainya. Watak,

perwatakan, dan karakter, menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh

seperti yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada sifat dan sikap

para tokoh seperti yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk kepada

kualitas pribadi seorang tokoh. Penokohan dan karakterisasi menunjuk

pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak tertentu dalam

sebuah cerita. Atau seperti yang dikatakan Jones, sebagaimana dikutip

oleh Burhan Nurgiantoro, penokohan adalah pelukisan gambaran yang

jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.10

Tokoh dapat dibedakan menjadi tokoh utama, protagonis, antagonis,

tritagonis, dan tokoh pembantu:

a. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam

sebuah novel. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan,

baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian, termasuk

konflik sehingga tokoh tersebut mempengaruhi perkembangan plot.11

Kriteria yang digunakan untuk menentukan tokoh utama bukan

frekuensi kemunculan tokoh itu dalam cerita, melainkan intensitas

10

Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajahmada University

Press, 1995), h. 164-165 11

Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajahmada University

Press, 1995), h. 176

Page 28: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

17

keterlibatan tokoh-tokoh di dalam peristiwa-peristiwa yang

membangun cerita.12

b. Tokoh Protagonis, Altenberhand dan Lewis, sebagaimana yang

dikutip oleh Burhan Nurgiantoro, mengartikan tokoh protagonis

sebagai tokoh yang kita kagumi, tokoh yang merupakan

pengejawatahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita.13

c. Tokoh Antagonis yaitu tokoh atau pelaku yang menentang tokoh

protagonis sehingga terjadi konflik dalam cerita.14

d. Tokoh Tritagonis yaitu tokoh yang menjadi penengah antara pelaku

protagonis dengan antagonis.

e. Tokoh Pembantu dan tambahan yaitu pelaku yang bertugas membantu

pelaku utama dalam rangkaian mata rantai cerita pelaku pembantu,

mungkin berperan sebagai pahlawan, mungkin juga sebagai pemenang

atu penengah jika terjadi konflik.

3. Setting atau Latar

Latar atau setting, menurut M.H. Abrams adalah sebagaimana yang dikutip

oleh Burhan nurgiantoro, dapat juga disebut sebagai landas tumpu yang menyaran

pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya

peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar atau tempat terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar waktu lampau

berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang

diveritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar sosial menyarankan pada hal-hal yang

12

Adib Sofia dan Sugihastuti, Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan dalam

Layar Terkembang, (Bandung: Katarsis, 2003), h. 16 13

Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajahmada University

Press, 1995) h. 178 14

Ibid, h. 180

Page 29: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

18

berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang

diceritakan dalam karya fiksi.15

4. Point Of View

Sudut pandang atau point of view oleh Robert Stanton, sebagaimana yang

dikutip oleh Adib Sofia dan Sugihastuti, diartikan sebagai posisi yang merupakan

dasar berpijak kita untuk melihat secara hati-hati agar ceritanya dapat memiliki

hasil yang sangat memadai.16

Unsur lain yang menarik dari novel dapat dilihat dari isi dialog dalam

sebuah novel. Dialog dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti

percakapan (sandiwara atau cerita), atau karya tulis yang disajikan dalam bentuk

percakapan antara dua tokoh atau lebih.17

B. Novel Sebagai Media Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Secara etimologi (lughatan) kata dakwah berasal dari bahasa Arab,

yaitu dari kata da‟a, yad‟u, da‟watun. Kata da‟a mengandung arti

mengajak, menyeru, memanggil, maka kata da‟watun berarti ajakan,

seruan, panggilan.18

Dakwah dapat dipahami sebagai ajakan, seruan,

panggilan kepada Islam.

Menurut Toto Tasmara yang dikutip dari bukunya “Komunikasi

Dakwah” Dakwah merupakan suatu proses penyampaian pesan-pesan

15

Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajahmada University

Press, 1995), h. 81 16

Adib Sofia dan Sugihastuti, Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan dalam

Layar Terkembang, (Bandung: Katarsis, 2003) h. 16 17

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1988), h. 204 18

Ahmad Ghulusy, Al-Da‟wah al-Islamiyah (Kairo: Dar al-Kitab, 1987), h. 9

Page 30: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

19

tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain

memenuhi ajakan tersebut.19

Sedangkan secara Terminologi (Istilah), dakwah memiliki

beberapa pengertian atau definisi yang berbeda. Berikut ini definisi

dakwah menurut beberapa tokoh dengan sudut pandangnya masing-

masing:

1) Arifin mendefinisikan dakwah sebagai suatu kegiatan ajakan baik

dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku yang dilakukan secara

sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik

secara individual maupun kelompok agar timbul dalam dirinya

suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan serta pengalaman

terhadap ajaran agama sebagai pesan yang disampaikan padanya

tanpa adanya unsur paksaan.20

2) Toha Yahya Omar mendefinisikan dakwah sebagai usaha mengajak

manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai

dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan

mereka di dunia dan akhirat.21

3) Hamzah Yaqub dalam bukunya publisistik Islam, memberikan

pengertian dakwah sebagai usaha mengajak manusia dengan

hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah SWT dan

Rasul-Nya.22

19

Drs. H. Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), h.

31 20

H.M. Arifin, Psikologi Dakwah (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h. 6 21

Toha Yahya Omar, Ilmu Dakwah (Jakarta: PT. Widjaja, 1971), h. 1 22

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h. 19

Page 31: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

20

Dari beberapa pengertian dakwah menurut beberapa tokoh diatas,

dapat disimpulkan bahwa dakwah merupakan usaha mengajak manusia

agar masuk ke dalam jalan Allah SWT (sistem Islam) secara menyeluruh,

baik melalui lisan, tulisan maupun perbuatan sebagai ikhtiar muslim dalam

mewujudkan Islam menjadi kenyataan dalam kehidupan pribadi, dan

kelompok sehingga terwujud Khairul Ummah.

Tujuan dakwah dalam arti luas adalah menegakkan ajaran agama

kepada setiap insan baik individu maupun masyarakat, sehingga ajaran

tersebut mampu mendorong suatu perbuatan yang sesuai dengan ajaran

tersebut.23

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan dakwah adalah mengajak

umat manusia kepada jalan yang benar yang diridhai Allah SWT agar

dapat hidup bahagia dan sejahtera di dunia maupun di akhirat.

a. Pesan dan Materi Pesan Dakwah

1. Pesan Dakwah

Pesan dakwah mengandung arti, “perintah, nasehat,

permintaan, amanat, yang harus dilakukan untuk disampaikan pada

orang lain”.24

Menurut Toto Tasmara yang dikutip dari bukunya

“Komunikasi Dakwah” pesan dakwah merupakan suatu pernyataan

yang bersumber dari al-Qur‟an dan Sunnah, baik itu tertulis

maupun lisan dari pesan-pesan (risalah) tersebut.25

23

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Islam, (Surabaya: al-ikhlas, 1983), h. 46 24

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Islam, (Surabaya: Al-ikhlas, 1983), h. 43. 25

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987), Cet. Ke-1,

h. 43

Page 32: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

21

Sedangkan yang dimaksud pesan-pesan dakwah itu sendiri

sebagaimana yang digariskan di dalam al-Qur‟an adalah merupakan

pernyataan maupun pesan (risalah) al-Qur‟an dan as-Sunnah yang

diyakini telah mencakup keseluruhan aspek dari setiap tindakan dan

segala urusan manusia di dunia. Tidak ada satu bagianpun dari

aktivitas muslimyang terlepas dari sorotan dan cakupan al-Qur‟an

dan as-Sunnah ini.26

Dengan demikian inti dari pesan dakwah adalah pesan-

pesan yang mengandung seruan untuk pembentukan akhlak mulia

dan bersumber dari al-Qur‟an dan as-Sunnah, nasehat orang bijak,

pengalaman hidup, seni dan budaya, ilmu pengetahuan, filsafat dan

sumber-sumber lainnya. Pesan dakwah ditujukan untuk mengajak

manusia agar menjalankan agama Islam serta mentauhidkan Allah

dengan bersumber kepada al-Qur‟an dan as-Sunnah.

2. Materi Pesan Dakwah

Isi materi pesan dakwah sangat menentukan pada

keberhasilan suatu kegiatan dakwah secara menyeluruh, terutama

pada tujuan yang hendak dicapai. Sumber-sumber materi pesan

dakwah yang sebenarnya dan paling utama adalah dari al-Qur‟an

dan as-Sunnah.

Materi pesan dakwah merupakan bagian dari komponen

dakwah dari sejumlah unsur-unsur dakwah agar proses dakwah

berjalan dengan baik, maka pemilihan materi pesan dakwah yang

26

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987), Cet. Ke-1,

h. 43

Page 33: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

22

tepat dan sesuai dengan kondisi dan keadaan mad‟u yang dalam hal

ini adalah masyarakat atau umat manusia, akan mempermudah

tercapainya tujuan dakwah itu sendiri, mudah dimengerti dan dapat

diterima oleh mad‟u. Jadi, materi pesan dakwah adalah bahan-

bahan yang hendak disampaikan kepada mad‟u berupa ajaran

Islam, yang bersumber pada al-Qur‟an dan as-Sunnah. Adapun

ajaran Islam tercakup dalam tiga garis besar yaitu: aqidah, akhlak

dan ibadah yang dalam kegiatan dakwah dimanapun dengan media

apapun menjadikan ketiganya sebagai materi-materi pesan dakwah

yang utama.

b. Metode dan Media Dakwah

1. Metode Dakwah

Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan yaitu

“meta” (melalui) dan “hodos” (jalan, cara).27

Dengan demikian

dapat diartikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus

dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sumber lain menyebutkan

bahwa metode berasal dari bahasa Jerman methodica artinya ajaran

tentang metode. Dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata

methodos artinya jalan, yang di dalam bahasa Arab disebut

thariq.28

Apabila diartikan secara bebas metode adalah cara yang

telah diatur melalui proses pemikiran untuk mencapai suatu

maksud.

27

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h. 61. 28

Hasanuddin, Hukum Dakwah (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 35.

Page 34: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

23

Jadi metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang

dilakukan oleh seorang da‟i kepada mad‟u dalam menyampaikan

materi dakwah agar mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan

kasih sayang.

2. Media Dakwah

Media dakwah adalah hal, keadaan, benda, yang dapat

digunakan sebagai perantara untuk melaksanakan dakwah yang

digunakan oleh juru dakwah untuk menyampaikan pesan

dakwahnya kepada mad‟u.29

Kepandaian seorang juru dakwah dalam memilih media

merupakan salah satu unsur keberhasilan dakwah. Hamzah Ya‟qub

membagi sarana atau media dakwah menjadi tiga bagian:

1) Spoken Words, yakni media dakwah yang berbentuk ucapan

atau bunyi yang ditangkap dengan indera telinga, seperti radio,

telephone, handphone dan lainnya.

2) Printed Writing, berbentuk tulisan, gambar, lukisan, dan

sebagainya yang dapat ditangkap mata.

3) Audio Visual, berbentuk gambar hidup yang dapat didengar

sekaligus dapat dilihat, seperti televisi, video, film, dan

sebagainya.30

Dari ketiga sarana atau media dakwah ini, semuanya dapat

digabungkan serta digunakan sekaligus, maupun memilih salah

29

Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, h. 163. 30

Moh. Ardani, Memahami Permasalahn Fikih Dakwah (Jakarta: Mitra Cahaya Utama,

2006), h. 37-38.

Page 35: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

24

satu sarana atau media dakwah ini, yang tentunya disesuaikan

dengan situasi dan kondisi yang ada di masyarakat.

2. Novel Sebagai Media Dakwah

Pengertian Media itu sendiri secara etimologi diambil dari bahasa latin

yaitu “median” yang berarti alat perantara dalam buku Asmuni Syukir

mendefinisikan media sebagai sesuatu yang dapat dijadikan alat perantara untuk

mencapai tujuan tertentu, dapat berupa (material), orang, tempat, kondisi tertentu

dan sebagai.31

Kebutuhan media untuk menyampaikan pesan dakwah sangat urgen sekali

seperti yang diungkapkan oleh M. Bahri Ghazali “kepentingan dakwah terhadap

media atau alat sangat urgen sekali, sehingga dapat dikatakan dengan

menggunakan media, dakwah akan mudah dicerna dan diterima oleh komunikan

(mad‟unya).32

Tulisan merupakan cara atau media informasi yang memiliki kelebihan

diantara media-media dakwah lainnya seperti, elektronik, berceramah, dan

lainnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan cara penyampaiannya.

Berdakwah melalui media elektronik tentu hanya bisa dinikmati pada satu saat,

dalam kesempatan yang berbeda tentu akan berbeda pula yang diterima mad‟u.

Sedangkan pada media bi Al-qolam atau media tulisan, disaat yang berbeda

mad‟u masih bisa menciptakan rasa, pesan, pengertian yang sama dari sumber

tulisan yang pernah dibacanya.

31

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983. H.

104 32

M. Bahrti Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu

Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Media Dakwah, 1984) Cet Ke-2 h. 225

Page 36: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

25

Novel Islam sebagai media tulis yang memiliki kelebihan, banyak novelis

Islam yang memasukan nilai-nilai dakwah. Karena hal itu merupakan salah satu

cara mengemas materi dakwah agar selalu terlihat menarik, tidak monoton, dapat

menghibur, dapat dinikmati kapan saja, dalam jangka waktu yang lama, pembaca

juga dapat membaca ulang jika lupa.

Dakwah melalui tulisan adalah salah satu metode dakwah Rasulullah

SAW. Hal ini pernah dilakukan dengan mengirim surat pada sejumlah pengurus

Arab saat itu atau yang paling mungkin lagi karena pesan pertama Al-Qur‟an

adalah membaca, tentu perintah membaca ini erat kaitannya dengan perintah

menulis.33

Sebuah novel bernilai dakwah bila segala unsur yang terdapat dalam novel

tersebut memiliki pesan-pesan dakwah dan nilai-nilai keIslaman. Hal itu juga bisa

dilihat dari pribadi pengarangnya, keinginan pengarang dalam berdakwah, dan

pengetahuan pengarang mengenai Islam.

Berdakwah di era informasi seperti saat ini tidak cukup jika hanya

disampaikan melalui lisan tanpa bantuan alat-alat komunikasi massa, yaitu pers

(percetakan), radio, televisi, atau film. Karena kata-kata yang terucapkan dari

manusia hanya dapat menjangkau jarak yang sangat terbatas, sedangkan alat-alat

komunikasi itu jangkauannya tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Novel

adalah alat atau media tulisan yang digunakan juru dakwah dalam penyampaian

pesan-pesan dakwah yang berbentuk karya sastra.

Dengan media dan sarana yang tersedia, maka para da‟i dituntut untuk

mempunyai kemampuan berdakwah melalui berbagai aspek. Mengingat

33

Aep Kusnawan, Berdakwah Lewat Tulisan, (Bandung: Mujahid, 2004), h. 5

Page 37: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

26

kecenderungan umat saat ini yang sibuk dengan kegiatan masing-masing, dengan

kemampuan seorang da‟i untuk menggunakan media yang ada, artinya kegiatan

dakwah tidak harus selalu diadakan dengan cara tatap muka secara langsung,

sebagaimana kita ketahui sudah banyak orang-orang yang mampu memanfaatkan

karya sastra, terutama fiksi, sebagai media dakwah atau sarana untuk

menyampaikan atau mengekspresikan ajaran-ajaran keislaman (dakwah). Semua

itu biasanya mengandung nilai-nilai moral yang dapat kita ambil dan kita pelajari

yang kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

C. Wacana Dalam Novel

1. Wacana

Wacana dapat berarti rentetan kalimat yang berkaitan, yang

menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya, membentuk

satu kesatuan, sehingga terbentuklah makna yang serasi diantara kalimat-kalimat

tersebut. Wacana merupakan kesatuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau

terbesar diatas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi dan

berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata,

disampaikan secara lisan dan tertulis.34

Wacana merupakan rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa

komunikasi, biasanya terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan

pengertian yang satu dengan yang lain. Komunikasi ini dapat menggunakan

bahasa lisan, dan dapat pula memakai bahasa tulisan.35

Analisis wacana atau discourse analysis adalah suatu cara atau metode

untuk mengkaji wacana yang terdapat atau terkandung di dalam pesan-pesan

34

Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2001),

h. 2 35

Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 10

Page 38: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

27

komunikasi baik secara tekstual maupun kontekstual. Analisis wacana berkenaan

dengan isi pesan komunikasi, yang sebagian diantaranya berupa teks.36

Analisis wacana adalah ilmu baru yang muncul beberapa puluh tahun

belakangan ini. Aliran-aliran linguistik selama ini membatasi penganalisaannya

hanya kepada soal kalimat dan barulah belakangan ini sebagian ahli bahasa

memalingkan perhatiannya kepada penganalisaan wacana.37

Pada umumnya para ahli berpendapat bahwa wacana adalah unsur

bahasa yang paling lengkap baik dari segi struktur, makna maupun intonasi.

Wacana merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan yang tidak dapat

dipisah-pisahkan antara bunyi, frasa, klausa, maupun kalimatnya.

Wacana sering dipergunakan dalam berbagai disiplin ilmu mulai dari

studi bahasa, psikologi, sosiologi, politik, komunikasi, sastra dan lain sebagainya.

Arti dari wacana itu sendiri tergantung pada pemakaian atau konteks disiplin ilmu

tersebut, sehingga banyak ahli yang mendefiniskan dan memberi batasan yang

berbeda. Didalam kamus pun, akan mempunyai pengertian yang berbeda.

Metode

a. Teks

Menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya

didasarkan pada analisis atau teks semata, karena teks hanya hasil dari

suatu praktik produksi yang harus juga diamati. Van Dijk melihat suatu

wacana terdiri atas berbagai struktur atau tingkatan, yang masing-

36

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta: LkiS, 2007), h. 170 37

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta: LkiS, 2007), h. 171

Page 39: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

28

masing bagian saling mendukung. Van Dijk membaginya dalam tiga

tingkatan.38

1. Struktur Makro, merupakan makna global atau umum dari suatu

teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu teks.

Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu dari suatu

peristiwa.

2. Superstruktur, merupakan kerangka suatu teks: bagaimana

struktur dan elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh.

Adapun yang diamati adalah lead, atau teras berita, background

atau latar belakang cerita, ulasan, kutipan, dan sebagainya.

3. Struktur Mikro, merupakan makna wacana yang dapat diamati

dengan menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat,

paraphrase yang dipakai dan sebagainya.

b. Kognisi Sosial

Analisis kognisi sosial menekankan bagaimana peristiwa

dipahami, didefinisikan, dianalisis dan ditafsirkan, kemudian

ditampilkan dalam suatu model dalam memori. Proses terbentuknya

teks pada tahap ini memasukkan informasi yang digunakan untuk

menulis dari suatu wacana tertentu.

c. Konteks Sosial

Konteks sosial berusaha memasukkan semua situasi dan hal

yang berada diluar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa. Dalam

pandangan Van Dijk segala teks bisa bisa dianalisis dengan

38

Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: Rosdakarya, 2004), h 73.

Page 40: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

29

menggunakan elemen tersebut. Berikut adalah penjelasan singkat

tentang elemen-elemen tersebut:

1) Tematik, secara harfiah berarti “segala sesuatu yang telah

diuraikan”. Kata ini berasal dari kata Yunani “thitenai” yang

berarti menempatkan atau meletakkan. Tema adalah pokok

pemikiran penulis yang disampaikan kepada khalayak.39

2) Skematik, menggambarkan bentuk umum dari suatu teks. Bentuk

wacana umum itu disusun dengan sejumlah kategori atau

pembagian umum seperti pendahuluan, isi, kesimpulan, pemecahan

masalah, dan penutup. Dalam konteks penyajian berita, meskipun

mempunyai bentuk dan skema yang beragam, berita umumnya

secara hipotetik mempunyai dua kategori skema besar. Pertama,

summary yang terdiri dari dua elemen yaitu judul dan lead. Kedua,

story, isi berita secara keseluruhan.

3) Semantik, adalah disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna

satuan lingual, baik makna leksikal maupun makna gramatikal.

Makna leksikal adalah makna unit semantic yang terkecil yang

disebut leksem, sedangkan makna gramatikal adalah makna yang

berbentuk dari penggabungan satuan-satuan kebahasaan.40

4) Sintaksis, berasal dari kata Yunani Sun dan Tattein yang berarti

menempatkan. Jadi, sintaksis berarti menempatkan bersama-sama

kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.

39

Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, (Ende- Flores: Nusa

Indah, 1980) h. 107 40

Wijana, Dasar-Dasar Pragmatik, (Yogyakarta: ANDI, 1996), h.1

Page 41: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

30

5) Stilistik, adalah ilmu penggunaan bahasa dan gaya bahasa dalam

kesusatraan. Maksudnya bahasa sebagai sarana yang disampaikan

penulis.

6) Retoris, adalah gaya yang diungkapkan seseorang ketika berbicara

atau menulis. Retoris mempunyai fungsi persuasif, dan yang

berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu disampaikan kepada

khalayak.41

2. Aqidah Dalam Islam

1. Pengertian Aqidah

Aqidah adalah ketentuan atau ketetapan Allah yang fitrah, selalu

bersandar kepada kebenaran (haq), sah selamanya (tidak pernah berubah),

dan terikat ke dalam hati manusia.

Misalnya: keyakinan manusia akan wujud (adanya) Sang Pencipta,

kekayaan maupun ilmu yang dimiliki-Nya, pertemuan dengan Allah

sesudah mati, adanya hari pembalasan, dan sebagainya.

Manusia akan meyakini bahwa nafas yang mereka hirup sehari-hari

berada ditangan-Nya. Semua persoalan yang mereka hadapi bersandar,

pasrah, dan tawakal kepada Allah.

Tiada Tuhan selain Allah. Tiada yang diimani keculai Dia. Allah

maha penolong dan maha pemberi dengan mencintai-Nya Allah akan

mencintai kita. Dengan membenci-Nya. Allah juga akan membenci kita.

41

Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 82-84

Page 42: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

31

Secara etimologi (lughatan) aqidah berakar dari kata „aqada-ya‟qidu-

„aqdan-aqidatan. „aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah

terbentuk menjadi „aqidah berarti keyakinan. Relevansi antara arti kata „aqdan

dan „aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh didalam hati, bersifat

mengikat dan mengandung perjanjian.42

Secara teminologis (ishthilahan), terdapat beberapa definisi antara lain:

1. menurut Hasan al-Banna:

“aqa‟id bentuk jamak dari aqidah adalah beberapa perkara yang wajib diyakini

kebenarannya oleh hati(mu), mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan

yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.”43

2. menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy:

“Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia

berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. (Kebenaran) itu dipatrikan (oleh manusia) di dalam

hati (serta) diyakini kesahihan dan keberadaannya (secara pasti) dan ditolak segala

sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.”44

42

Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, (Yogyakarta: Lembaga pengkajian dan

pengamalan Islam (LPPI), 2000), h. 1 43

Ibid, h. 1 44

Ibid, h. 2

Page 43: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

32

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Asma Nadia

Asmarani Rosalba adalah nama asli dari Asma Nadia. Penulis yang lahir di

Jakarta, tanggal 26 maret 1972. Ia lahir dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri

Susanti. Asma Nadia, adik dari penulis Helvy Tiana Rosa.

Asma Nadia juga aktif menulis cerpen, puisi, dan resensi di media

sekolah. Setelah lulus dari SMA 1 Budi Utomo Jakarta, Asma Nadia melanjutkan

kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Namun, kuliah

yang dijalaninya tidak tamat. Dia harus menjalani istirahat karena sakit yang

dideritanya.

Asma Nadia memang tidak memiliki gelar kesarjanaan, karena ketika kecil

sakit-sakitan (jantung, paru-paru, gegar otak, tumor) tetapi alhamdulillah, Ia telah

berbicara di hadapan banyak audience termasuk di berbagai universitas ternama di

Indonesia, seperti Universitas Indonesia, ITB, UNPAD, UGM, IPB, Unsyiah,

Universitas Brawijaya, dan perguruan tinggi ternama lainnya.

Perempuan yang berpendirian kuat, tetapi lemah lembut ini, mempunyai

obsesi untuk menulis. Itulah sebabnya, ketika kesehatannya menurun, Ia tetap

semangat untuk menulis. Disamping itu, dorongan dan semangat yang diberikan

keluarga dan orang-orang yang menyayanginya, memotivasi Asma untuk terus

dan terus menulis.

Walaupun sewaktu kecil Asma Nadia tidak pernah bercita-cita ingin

menjadi seorang penulis. Keinginannya sewaktu kecil adalah menjadi seorang

Page 44: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

33

Astronom, karena menurutnya banyak keindahan yang ada di langit, dan

menurutnya seperti sebuah pintu bagi banyak rahasia.

Saat usianya 27 tahun, baru Ia berkomitmen untuk menjadi seorang

penulis, walaupun sebenarnya dunia menulis sudah Ia sukai sejak Ia ber-Sekolah

Dasar (SD). Sebelum berkomitmen untuk menjadi penulis, Ia sempat menjadi

pengajar nasyid, sempat mengajar B. Inggris di beberapa perkantoran di Jakarta.1

Asma Nadia merupakan salah satu penulis best seller wanita paling

produktif di Indonesia. Dalam waktu 10 tahun Nadia telah menulis lebih dari 40

buku, dan menyusun puluhan antologi. Diantara penghargaan yang pernah diraih

Nadia termasuk penghargaan Pengarang Terbaik Nasional penerima Adikarya

Ikapi Award tahun 2000, 2001, dan 2005; Penghargaan dari Majelis Sastra Asia

Tenggara (Mastera) tahun 2005; Anugrah IBF Award sebagai novelis islami

terbaik (2008), serta penghargaan sebagai peserta terbaik lokakarya perempuan

penulis naskah drama yang diadakan FIB UI dan Dewan Kesenian Jakarta.

Melalui maling list pembacaasmanadia, Ia berusaha memberdayakan

pembacanya, yang sebagian besar perempuan (sesama istri dan ibu rumah tangga)

serta generasi muda untuk terlibat dalam kampanye Perempuan Indonesia

Menulis! Hasil dari gerakan itu adalah lahirnya puluhan antologi yang ditulisnya

dengan pembaca dan diterbitkan berbagai penerbit.

Dari milis [email protected] perempuan kelahiran

Jakarta 26 Maret ini, dibantu moderator milis lain, berupaya menyemangati kaum

perempuan untuk membaca, sehingga lahir klub buku Asma Nadia (KBA) di

1 Dikutip dari catatan perjalanan pendek seorang penulis, dalam cerpen “Emak Ingin Naik

Haji”

Page 45: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

34

berbagai kota di tanah air, sebagai kegiatan alternatif yang berisi, di mana setiap

bulan anggota berkumpul dan berdiskusi tentang buku yang telah mereka baca.

Kiprah penulis yang masa kecilnya dihabiskan di rumah kontrakan

sederhana di pinggir rel kereta api ini juga merambah ke dunia Internasional. Ia

pernah diundang menghadiri acara kepenulisan di Singapura, Malaysia, dan

Brunei Darussalam. Tahun 2006 ia menjadi satu dari dua sastrawan muda

Indonesia yang diundang untuk tinggal oleh pemerintah Korea Selatan selama 6

bulan. Undangan yang sama diperolehnya dari Le Chateau de Lavigny (2009) di

Switzerland.

Nadia juga pernah menjadi pembicara antara lain: pada forum Seoul

Young Writers Festival dan The 2nd Asia Literature Forum di Gwangju, Public

Reading di Jenewa, serta memberikan workshop kepenulisan di berbagai pelosok

tanah air, juga kepada pelajar Indonesia di Mesir, Switzerland, Inggris, Jerman,

Roma dan Vatican, serta buruh migran di Hongkong dan Malaysia.

Ia juga menulis sejumlah lirik lagu, misalnya yang dinyanyikan oleh

kelompok Snada.2 Asma dikenal sebagi penulis yang gencar mengajak kepada

kebaikan. Jenis karyanya berupa Buku fiksi maupun non fiksi, karya yang

ditulisnya kerap mengundang simpati pembacanya. Karyanya yang berupa buku-

buku kumpulan cerpen maupun kumpulan novel remaja cukup digemari, hal ini

dibuktikan dengan karyanya “Cinta Tak Pernah Menar,” kumpulan cerpennya

meraih Pena Award. Rembulan di Mata Ibu (2001), memenangkan penghargaan

Adikarya IKAPI sebagai buku remaja terbaik nasional. Dengan diraihnya Pena

Award Adikarya IKAPI. Hal tersebut membuktikan bahwa karya-karyanya

2 Asma Nadia, Cinta di Ujung Sajadah, (Depok: PT. Lingkar Pena Kreativa, 2008), h.325

Page 46: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

35

memilikin pengaruh, terhadap dunia kepenulisan di Indonesia. Serta mendapat

tempat di hati pembacanya.

Dengan karya-karya yang diciptakannya Asma tidak hanya menghibur

pembacanya. Melainkan juga dapat menjadi teladan bagi pembaca-pembacanya.

Di dalam dunia kepengarangan, Asma juga tidak hanya dikenal sebagai pengarang

fiksi remaja, namun juga dikenal sebagai pengarang yang karyanya dapat diterima

oleh berbagai kalangan.

Diantara royalti dari buku-buku yang telah ditulisnya, sebagian bersama

pengarang-pengarang lain, dimanfaatkan untuk mengembangkan RumahBaca

AsmaNadia, perpustakaan dan tempat mengasah kreativitas bagi anak dan remaja

kurang mampu, yang tersebar di Jakarta: Penjaringan, Depok, Ciledug,

Manggarai, Bekasi dan Pulau Lancang Besar (kepulauan seribu), selain di Bogor-

Cigombong, 3 lokasi di Cianjur, Gresik, Jogja, Kebumen, Purwakarta. Luar Jawa:

Balikpapan, Pekanbaru, Riau, Samarinda dan Tenggarong, dll.

Saat ini selain merupakan CEO AsmaNadia Publishing House, penerbitan

yang didirikannya setahun lalu, Nadia sedang giat menularkan semangat menulis

kepada keluarga Indonesia- bersama suami, dan anak-anaknya yang juga telah

diajaknya ikut menulis. Suaminya: Isa Alamsyah telah menulis buku motivasi

berjudul No Excuse! Sementara Putri Salsa (14 th), telah memiliki tujuh buku

yang diterbitkan sejak dia berusia 8 tahun, dan merupakan salah satu penulis cilik

best seller saat ini. Sedangkan si bungsu Adam Putra Firdaus (9 th), baru saja

meluncurkan buku pertamanya Mostly Ghostly: memburu gosip hantu-hantu.

Page 47: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

36

Adapun karya-karya yang telah dibuatnya, banyak diantara diterbitkan

oleh Penerbit Mizan, yaitu:

1. Preh (A Waiting), naskah drama dua bahasa, diterbitkan oleh Dewan

Kesenian

2. Jakarta Cinta Tak Pernah Menar, kumpulan cerpen, meraih Pena Award

3. Rembulan di Mata Ibu (2001), novel, memenangkan penghargaan

Adikarya IKAPI sebagai buku remaja terbaik nasional

4. Dialog Dua Layar, memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI, 2002

5. 101 Datang meraih penghargaan Adikarya IKAPI, 2005

6. Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!, nonfiksi, best seller

7. Emak Ingin Naik Haji: Cinta Hingga Ke Tanah Suci (Asma Nadia

Publishing House)

8. Jilbab Traveler (Asma Nadia Publishing House)

9. Muhasabah Cinta Seorang Istri

10. Catatan Hati Bunda3

Karya-karya berikut ditulis bersama penulis lain:

1. Ketika Penulis Jatuh Cinta, Penerbit Lingkar Pena, 2005

2. Kisah Kasih dari Negeri Pengantin, Penerbit Lingkar Pena, 2005

3. Jilbab Pertamaku, Penerbit Lingkar Pena, 2005

4. Miss Right Where R U? Suka Duka dan Tips Jadi Jomblo Beriman,

Penerbit Lingkar Pena, 2005

5. Jatuh Bangun Cintaku, Penerbit Lingkar Pena, 2005

6. Gara-gara Jilbabku, Penerbit Lingkar Pena, 2006

3 Asma Nadia, Artikel diakses pada 4 November 2012 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Asma_Nadia

Page 48: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

37

7. Galz Please Don’t Cry, Penerbit Lingkar Pena, 2006

8. The Real Dezperate Housewives, Penerbit Lingkar Pena, 2006

9. Ketika Aa Menikah Lagi, Penerbit Lingkar Pena, 2007

10. Karenamu Aku Cemburu, Penerbit Lingkar Pena, 2007

11. Catatan Hati di Setiap Sujudku, Penerbit Lingkar Pena, 2007

12. Badman: Bidin

13. Suparman Pulang Kampung

14. Pura-pura Ninja

15. Catatan Hati di Setiap Sujudku (kumpulan tulisan dari mailing list).4

Beliau juga kerap mendapatkan penghargaan, antara lain:

1. Cerpennya yang berjudul Imut dan Koran Gondrong pernah memenangi

juara I Lomba menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI) tingkat nasional

yang diadakan majalah Annida 1994 dan 1995.

2. Bukunya rembulan di Mata Ibu meraih Adikarya IKAPI untuk kategori

Buku Remaja Terbaik I tahun 2001.

3. Asma juga pernah mendapat penghargaan dari Adikarya IKAPI.

Penghargaan itu diraihnya tahun 2002.

4. Peserta terbaik dari Majelis Sastra Asia Tenggara.

5. Naskah teaternya yang berjudul “Preh” merupakan salah satu naskah

terbaik lokakarya Perempuan Penulis Naskah Drama dan diterbitkan

dalam dua bahasa oleh Dewan Kesenian Jakarta.

4 Asma Nadia, Artikel diakses pada 4 November 2012 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Asma_Nadia

Page 49: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

38

6. Tahun 2003, Asma Nadia menjadi pengarang Fiksi remaja terbaik dari

Mizan Award. Dua cerpennya masuk dalam antologi kumpulan cerpen

terbaik Majalah Annida: Merajut Cahaya (Pustaka Annida).

7. Novel Derai sunyi, memenangkan hadiah dari MASTERA (South East

Asia Literary Council), sebagai peserta terbaik dalam 10 tahun

MASTERA, 2005

8. Buku “Jangan Jadi Muslimah Nyebelin !”, non fiksi, menjadi best seller.

9. Mizan Award untuk penulis fiksi terbaik dalam 20 tahun Mizan (salah

satu penerbit terbesar di Indonesia).

10. Cerita Begitu Senja (sebuah cerita pendek) yang termasuk dalam marga

antologi Kota Bernama Tak Bernama, diterbitkan oleh Dewan Kesenian

Jakarta pada tahun 2003

11. Asma Nadia dinobatkan sebagai salah satu dari 100 penerbit perempuan,

penulis dan peneliti di Indonesia, yang disusun oleh kritikus sastra

terkenal Korrie Layun Rampan, 2001

12. Rianti Menderas (cerita pendek) yang termasuk dalam antologi Nyanyian

Jibril, diterbitkan oleh Republika.

13. Cinta Tak Pernah Menari, memenangkan hadiah pertama untuk Pena

Award.

14. Sebuah cerita untuk anak yang menakjubkan, skrip televisi (24 episode)

untuk Indosiar station, 2003.

15. Dialog 2 Layar, memenangkan Adikarya IKAPI Award, 2002

16. 101 Kencan, memenangkan Adikarya IKAPI Award, 2005

Page 50: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

39

Selain hadiah dan penghargaan sastra atas karya fiksinya itu, Asma Nadia

juga pernah mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darussalam,

workshop kepenulisan novel yang diadakan Majelis Sastra Asia

Tenggara(MASTERA). Sebagai anggota ICMI, Asma Nadia juga pernah

diundang untuk mengisi acara workshop kepenulisan yang diadakan ICMI orsat

Cairo. Pada tahun 2006 Asma Nadia terpilih untuk mengikuti program writers in

residence dan tinggal di Korea Selatan selama 6 bulan. Masih di tahun yang sama

Asma Nadia diundang untuk menjadi pembicara dalam Seoul Young Writer’s

Festival dan The 2nd

Asia Literature Forum di Gwangju.

B. Profil Novel Rumah Tanpa Jendela

Rara, bocah perempuan penghuni rumah tanpa jendela di sebuah

perkampungan kumuh dipinggiran Jakarta. Ia punya mimpi sederhana, memiliki

jendela untuk rumah tripleksnya.

Tak usah banyak-banyak. Cukup satu saja. Agar dari dalam rumah tiap

malam Dia bisa menatap keindahan bulu...., agar tiap pagi dia bisa melihat

senyum matahari...., agar setiap siang dia bisa melihat kupu-kupu, capung dan

ramainya rintik hujan....

Rara tidak sendiri memburu mimpi. Dua pemuda jatuh cinta dan

mengimpikan sosok yang sama. Seorang gadis menyalakan bunga mimpi untuk

kemudian menyerah dan terlupakan.

Page 51: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

40

Sementara disebuah rumah megah, seorang bocah laki-laki berjuang untuk

bebas dari kotak pikirannya sendiri. Ia merindukan kehangatan keluarga, juga

uluran persahabatan yang tulus. Tak semua impian bertakdir jadi kenyataan.

Berbagai peristiwa tragis tak hanya menjauhkan Rara dari mimpinya, juga

dari kasih orang-orang tercinta. Lantas, bagaimana ia dapat melanjutkan hidup,

ketika satu persatu kebahagian dan sumber impian kembali kepangkuannya?

Novel Rumah Tanpa Jendela terbit pada tahun 2011. Novel ini bisa dibaca

untuk semua kalangan karena isi dalam novel tersebut merupakan hal yang sering

dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, novel ini mempunyai cerita

yang kuat, dan pesan yang disampaikan di dalam novel ini mudah dicerna.

Page 52: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

41

BAB IV

STRUKTUR ANALISIS DATA

A. Teks Dakwah

Pada bab ini penulis akan memaparkan analisis wacana pesan dakwah

yang ditampilkan oleh Asma Nadia di dalam novel Rumah Tanpa Jendela yang

disesuaikan dengan model Teun A. Van Djik. Model Teun A Van Djik

menganilis wacana dari segi teks sosial meliputi tema, skematik, semantik,

sintaksis, stilistik, dan retoris yang diuraikan sebagai berikut:

a. Gadis Kecil dan Doanya

Seorang gadis kecil yang tampak bersedih sedang duduk di dalam ruangan

di sebuah Rumah Sakit. Gadis kecil yang takut dan bingung karena melihat

sesosok tubuh yang tak berdaya tergelatak di ranjang Rumah Sakit. Dalam

kebingungannya, ia teringat pesan Ibunya untuk berdoa kepada Allah. Berdoa dan

yakin jika Allah akan mengabulkan doanya.

1. Tema dakwah

Tema cerita pada bagian ini adalah khusnudzan kepada Allah itu

dianjurkan oleh agama.

Ber-husnu dzon (berbaik sangka kepada Allah) adalah salah satu ibadah

hati yang agung dan tidaklah lengkap keimanan seorang hamba tanpanya. Hal itu

disebabkan karena berbaik sangka kepada Allah merupakan bagian dari

kensekwensi tauhid yang paling dalam. Berbaik sangka kepada Allah adalah

Page 53: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

42

berprasangka yang sesuai dengan keagungan dan kemuliaan nama-nama dan sifat-

sifat-Nya yang akan berpengaruh pada kehidupan seorang mukmin seperti yang

diridhoi oleh Allah Azza Wajalla. Dengan kata lain, seorang hamba ber-husnu

dzon manakala ia beranggapan bahwa Allah mengasihinya, memberi jalan keluar

dari kesulitan dan kegundahannya. Hal itu ia lakukan dengan tadabbur

(merenungi) ayat-ayat dan hadits hadits tentang kemuliaan, pengampunan Allah

dan apa-apa yang dijanjikan-Nya bagi orang-orang yang bertauhid.

Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu alaihi wasallam

bersabda : Allah subhanahu wata’ala berfirman : “Aku (akan memperlakukan

hamba-Ku) sesuai dengan persangkaannya kepada-Ku” (H.R. Bukhari dan

Muslim).

Maknanya : Allah Ta’ala akan memperlakukan seorang hamba sesuai

dengan persangkaan hamba tersebut kepada-Nya, dan Dia akan berbuat pada

hamba-Nya sesuai dengan harapan baik atau buruk dari hamba tersebut, maka

hendaknya hamba tersebut selalu menjadikan baik persangkaan dan harapannya

kepada Allah Ta’ala.

2. Segi Skematik

Judul cerita pada bagian ini adalah Gadis Kecil dan Doanya. Cerita pada

bagian ini diawali dengan seorang gadis bernama Rara yang sedang menemani

ibunya di sebuah ruangan di suatu rumah sakit.

Cerita ini berisi tentang kegundahan Rara yang sedang memikirkan

kesembuhan ibunya. Ia tidak sanggup apabila harus kehilangan ibu yang telah

Page 54: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

43

membesarkannya. Lalu pada saat itu ia teringat akan pesan ibunya untuk selalu

berdoa agar apa yang ia inginkan terkabul.

Inti cerita ini ada pada kalimat “Allah mendengar doa, Ra. Allah nggak

pernah menyia-nyiakan doa yang meminta.”1

Cerita ini ditutup dengan Rara yang bermunajat kepada Allah dan berharap

akan kesembuhan Ibunya.

Kesimpulan dari cerita ini yaitu ketika Rara bersedih, maka ia teringat

untuk berdoa.

3. Segi Semantik

Latar cerita bagian ini berisi tentang Rara yang gundah memikirkan

kesmbuhan Ibunya. Ia tidak sanggup apabila kehilangan Ibunya. Lalu pada saat itu

ia teringat akan pesan Ibunya untuk selalu berdoa agar apa yang ia harapkandapat

tercapai.

Cerita pada bagian ini memiliki alur yang maju mundur. Karena Rara

mengingat pesan yang telah disampaikan oleh sang Ibu kepadanya. Maksud yang

ingin disampaikan pada bagian ini terlihat dengan jelas, terdapat dalam kalimat:

“Tapi apa pasti akan dikabulkan Bu? Rara ingin punya jendela.....” kalimat itu

menggantung sejenak sebelum bersuara pelan,” Rara juga ingin Ibu sembuh.”2

Kalimat ini menandakan bahwa Rara ragu akan dikabulkan doanya.

1Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara, 2011),

h. 2 2 Ibid., h. 2

Page 55: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

44

4. Segi Sintaksis

Bentuk kalimat yang digunakan adalah kalimat berstruktur aktif yaitu yang

meletakkan pelaku sebelum penderita dan biasanya ditandai dengan awalan me-.

Bentuk kalimat berstruktur aktif ini terdapat pada kalimat: “Perempuan dengan

wajah teduh itu menggenggam tangan anak satu-satunya, sebelum berbisik,.....”3

Koherensi atau pertalian/hubungan antar kata atau kalimat yang digunakan

pada seluruh kalimat dalam cerita bagian ini sudah baik dari segi kata ganti

maupun kata penghubung.

Bentuk kanta ganti yang digunakan pada bagian ini yaitu bentuk kata ganti

orang ketiga dengan menggunakan kata dia. Hal ini terdapat pada kalimat: “Dia

harus kuat, percuma menangis.....”4

5. Segi Stilistik

Pilihan kata yang digunakan pengarang pada bagian ini adalah kata-kata

yang bergaya bahasa hiperbola, artinya gaya bahasa yang mebesar-besarkan atau

melebih-lebihkan suatu perkara. Gaya bahasa ini terdapat pada kalimat:“Matanya

berkaca. Butiran air yang ingin tumpah ditahannya sekuat tenaga.....”5 Dan pada

kalimat:“.....Berharap dengan begitu genangan air yang siap menderas akan

berhenti.”6

3Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara, 2011),

h. 2 4 Ibid., h. 2

5 Ibid., h. 1

6 Ibid., h. 1

Page 56: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

45

Pemilihan leksikal yang digunakan pengarang ditandai dengan kalimat

Allah. Kata tersebut berasal dari bahasa arab. Dan pemakaian angka 83-84 yang

menunjukkan ayat dari kitab suci Al-Qur’an.

6. Segi Retoris

Pada bagian ini retoris yang digunakan adalah dalam bentuk grafis berupa

pemakaian huruf miring dan huruf kapital (huruf besar).

Cerita pada bagian ini ditekankan pada sikap Rara yang selalu khusnudzon

kepada Allah.

Tabel 1. Gadis Kecil dan Doanya

STRUKTUR

WACANA

HAL YANG DIAMATI ELEMEN

Struktur Makro Tematik

Tema/topik pada bab ini

mengenai Aqidah

Topik

Khusnudzon kepada

Allah

Superstruktur Skematik

Judul cerita pada bagian

ini adalah Gadis Kecil dan

Doanya. Cerita pada

bagian ini diawali dengan

seorang gadis bernama

Rara yang sedang

menemani Ibunya di

sebuah ruangan di suatu

Rumah Sakit. Cerita ini

berisi tentang kegundahan

Rara yang sedang

memikirkan kesembuhan

Ibunya. Ia tidak sanggup

apabila harus kehilangan

Ibu yang telah

membesarkannya. Lalu

pada saat itu ia teringat

akan pesan Ibunya untuk

Inti cerita ini ada pada

kalimat: “Allah

mendengar doa, Ra.

Allah nggak pernah

menyia-nyiakan doa

yang meminta.”7

Cerita ini ditutup dengan

Rara yang bermunajat

kepada Allah dan

berharap akan

kesembuhan Ibunya.

Kesimpulan dari cerita

ini yaitu ketika Rara

bersedih, maka ia

teringat untuk berdoa.

7 Asma Nadia, Rumah tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara, 2011),

h. 2

Page 57: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

46

selalu berdoa agar apa

yang ia inginkan terkabul.

Struktur Mikro 1. Semantik

Makna yang ingin

ditekankan dalam bab ini

terdapat pada kalimat:

“Tapi apa pasti akan

dikabulkan Bu? Rara ingin

punya jendela.....” kalimat

itu menggantung sejenak

sebelum bersuara pelan,”

Rara juga ingin Ibu

sembuh.”8 Kalimat ini

menandakan bahwa Rara

ragu akan dikabulkan

doanya.

Latar cerita pada bagian

ini berisi tentang Rara

yang gundah

memikirkan kesembuhan

Ibunya.

Detail pada bagian ini

memiliki alur yang maju

mundur.

Maksud yang ingin

ditekankan adalah berdoa

dan berprasangka baik

kepada Allah.

2. Sintaksis

Bentuk kalimat yang

digunakan adalah kalimat

berstruktur aktif.

Koherensi atau

pertalian/hubungan antar

kata atau kalimat yang

digunakan pada seluruh

kalimat dalam cerita

bagian ini sudah baik dari

segi kata ganti maupun

kata penghubung. Bentuk

kanta ganti yang

digunakan pada bagian ini

yaitu bentuk kata ganti

orang ketiga dengan

menggunakan kata dia.

Bentuk kalimat

berstruktur aktif ini

terdapat pada kalimat:

“Perempuan dengan

wajah teduh itu

menggenggam tangan

anak satu-satunya,

sebelum berbisik,.....”9

Bentuk kata ganti yang

digunakan ada pada

kalimat: “Dia harus

kuat, percuma

menangis.....”10

3. Stilistik

Pilihan kata yang

digunakan pengarang pada

bagian ini adalah kata-kata

yang bergaya bahasa

hiperbola. Gaya bahasa ini

terdapat pada

kalimat:“Matanya

berkaca. Butiran air yang

Leksikal yang digunakan

yaitu pemakaian angka

83-84 yang menunjukkan

ayat dari kitab suci

Alquran.

8 Asma Nadia, Rumah tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara, 2011),

h. 2 9 Ibid., h. 2

10Ibid., h. 2

Page 58: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

47

ingin tumpah ditahannya

sekuat tenaga.....”11

4. Retoris

Penekanan cerita yang

ditekankan adalah tentang

berdoa dan berprasangka

baik kepada Allah.

Pada bagian ini retoris

yang digunakan adalah

dalam bentuk grafis

berupa pemakaian huruf

miring dan huruf kapital

(huruf besar).

Cerita pada bagian ini

ditekankan pada sikap

Rara yang selalu

khusnudzon kepada

Allah.

b. Pintu Mimpi Terbuka

Rara tidak menyadari bahwa dia sudah berdiri sambil membentangkan

kedua tangannya di dalam kelas. Hal ini bermula ketika Ibu mengajarinya

bagaimana mimpi itu bisa hidup. Rara mulai menutup matanya dan mulai

membayangkan mimpinya. Mulai saat itu Rara memiliki dua dunia, satu dunia

nyatanya dan satu lagi dunia khayalnya.

1. Tema Dakwah

Tema cerita pada bagian ini yaitu impian adalah karunia yang diberikan

Allah agar kita memiliki tujuan hidup.

Dalam Islam, pentingnya memiliki harapan dan optimisme tidak terbatas di

kehidupan dunia ini. Melainkan melintasi dua dimensi kehidupan; dunia dan

akhirat. Harapan dan optimisme dalam kehidupan dunia akan memperkuat

motivasi hidup serta berusaha dalam mewujudkan tujuan-tujuan hidup di dunia.

11 Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara, 2011),

h. 1

Page 59: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

48

Sedangkan, di kehidupan akhiratlah puncak dari segala harapan dan optimisme

akan terwujud.

“Dan orang-orang yang beriman serta beramal shalih, mereka itu penghuni surga;

mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah : 82)

2. Segi Skematik

Judul cerita pada bagian ini adalah Pintu Mimpi Terbuka. Cerita ini

berawal dari kebiasaan Rara yang suka berkhayal. Ia tidak sadar kalau ia berada

didalam kelas dan mengikuti khayalannya. Sehingga membuat teman-temannya

memperhatikannya. Serentak semua teman-temannya tertawa melihat apa yang

dilakukan Rara. Terdengar suara-suara sumbang dari teman-teman Rara yang

mengejek kebiasaan Rara.

Cerita bagian ini berisi tentang kebiasaan Rara yang sering berkhayal.

Kebiasaan barunya ini selalu bisa membuat Rara tersenyum dan tertawa.

Terkadang khayalannya membuat ia merasa seakan-akan ia berada pada dunia

khayalnya.

Inti cerita ini ada pada bagian kalimat: “Mimpi itu bisa hidup, lho Ra...”

Ibu, selalu bisa menghadirkan kerlip dimata Rara.”12

Cerita ini ditutup dengan ingatan Rara tentang sebuah gambar yang

digambar oleh Rara, yakni sebuah rumah tanpa pintu dan jendela. Persis seperti

bangunan sangat sederhana yang mereka tempati saat ini dan gambar ini pula

yang membuat ibu Rara tercenung.

12

Asma Nadia, Rumah tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara, 2011),

h. 5

Page 60: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

49

Kesimpulan dari cerita ini yaitu ketika Rara memiliki angan-angan, ia

menuangkan dalam sebuah mimpi (baik khayalan maupun gambar).

3. Segi Semantik

Latar cerita bagian ini berawal dari kebiasaan Rara yang sering berkhayal

tentang dunia yang diinginkan Rara, dunia yang selalu membuat dirinya

tersenyum dan tertawa.

Cerita pada bagian ini cukup detail, karena menceritakan secara naratif

tentang bagaimana Rara bisa masuk kedalam dunia barunya.

Maksud dalam cerita ini disampaikan dengan jelas, terdapat dalam

kalimat: “Tutup mata rara. Lalu bayangkan mimpimu. Bayangkan Rara juga ada

dimimpi itu.”13

Dan pada kalimat: “Sudah bisa liat mimpimu jadi kenyataan Ra?”

kedua mata gadis cilik itu masih terpejam, tapi bibirnya tersenyum. Badannya

mulai bergerak kekanan dan kekiri.”14

Kalimat ini menandakan bahwa Rara

bahagia dalam dunia khayalnya.

4. Segi Sintaksis

Bentuk kalimat yanng digunakan adalah kalimat berstruktur aktif, yaitu

yang meletakkan pelaku sebelum penderita dan biasanya ditandai dengan awalan

me-. Bentuk kalimat berstruktur aktif ini terdapat pada kalimat: “Kali ini ibu tidak

menjawab. Hanya menaruh kedua tangannya menutupi penglihatan Rara,”15

Dan

13

Asma Nadia, Rumah tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara, 2011),

h. 6 14

Ibid., h. 6 15

Ibid., h. 6

Page 61: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

50

pada kalimat:“Rafi mendekatkan wajah ke teman-teman kecilnya, memasang

tampang misterius, sebelum menjawab,”16

Koherensi atau pertalian/hubungan antar kata atau kalimat yang digunakan

pada seluruh kalimat dalam cerita bagian ini sudah baik dari segi kata ganti

maupun kata penghubung.

Bentuk kata ganti yang digunakan pada bagian ini yaitu bentuk kata ganti

orang ketiga dengan menggunakan kata dia. Hal ini terdapat pada kalimat:

“Mungkin dia memang pemimpi, tapi Bapak dan Ibu, juga Simbok, serta Bude

Asih, tidak ada yang melarangnya bermimpi.”17

Dan pada kalimat: “.....Rara

menurut. Mula-mula memang agak susah. Tetapi dia lama-lama mengerti apa

yang dimaksudkan Ibu.....”18

5. Segi Stilistik

Pilihan kata yang digunakan pengarang pada bagian ini adalah kata-kata

yang bergaya bahasa metafora, artinya perbandingan secara langsung diantara satu

benda kebenda yang lain. Gaya bahasa ini terdapat pada kalimat: “.....Saat dunia

nyatanya mengabur lalu dunia lain mengambil alih, dan mulai bergerak-gerak

sendiri. Seperti lukisan hidup yang muncul entah darimana.....”19

Pemilihan leksikal yang digunakan pengarang ditandai dengan

penggunaan kata kuntilanak, genderuwo, pocong. Kata-kata tersebut adalah nama

hantu yang diyakini ada oleh warga Indonesia.

16

Asma Nadia, Rumah tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara, 2011),

h. 7 17

Ibid., h. 5 18

Ibid., h. 6 19

Ibid., h. 4

Page 62: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

51

6. Segi Retoris

Pada bagian ini retoris yang digunakan adalah dalam bentuk grafis berupa

pemakaian huruf miring dan huruf kapital (huruf besar).

Cerita bagian ini ditekankan pada khayalan atau impian Rara yang selalu

membuat ia merasa bahagia.

Tabel 2. Pintu Mimpi Terbuka

STRUKTUR

WACANA

HAL YANG DIAMATI ELEMEN

Struktur Makro Tematik

Tema/topik pada bab ini

mengenai Aqidah

Topik

Impian adalah karunia

yang diberikan Allah

Superstruktur Skematik Judul cerita pada bagian ini

adalah Pintu Mimpi Terbuka.

Cerita ini berawal dari

kebiasaan Rara yang suka

berkhayal. Ia tidak sadar

kalau ia berada didalam

kelas dan mengikuti

khayalannya. Sehingga

membuat teman-temannya

memperhatikannya. Serentak

semua teman-temannya

tertawa melihat apa yang

dilakukan Rara. Terdengar

suara-suara sumbang dari

teman-teman Rara yang

mengejek kebiasaan Rara.

Cerita bagian ini berisi

tentang kebiasaan Rara yang

sering berkhayal. Kebiasaan

barunya ini selalu bisa

membuat Rara tersenyum

dan tertawa. Terkadang

khayalannya membuat ia

merasa seakan-akan ia

berada pada dunia

khayalnya.

Skema Inti cerita ini ada pada

kalimat: “Mimpi itu bisa

hidup, lho Ra...” Ibu,

selalu bisa menghadirkan

kerlip dimata Rara.”20

Cerita ini ditutup dengan

ingatan Rara tentang

sebuah gambar yang

digambar oleh Rara, yakni

sebuah rumah tanpa pintu

dan jendela.

Kesimpulan dari cerita ini

yaitu ketika Rara memiliki

angan-angan, ia

menuangkan dalam sebuah

mimpi (baik khayalan

maupun gambar).

20

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 5

Page 63: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

52

Struktur Mikro 1. Semantik

Makna yang ingin

ditekankan dalam bab ini

terdapat dalam kalimat:

“Tutup mata rara. Lalu

bayangkan mimpimu.

Bayangkan Rara juga ada

dimimpi itu.”21

Dan pada

kalimat: “Sudah bisa liat

mimpimu jadi kenyataan

Ra?” kedua mata gadis cilik

itu masih terpejam, tapi

bibirnya tersenyum.

Badannya mulai bergerak

kekanan dan kekiri.”22

Kalimat ini menandakan

bahwa Rara bahagia dalam

dunia khayalnya.

2. Sintaksis

Bentuk kalimat yang

digunakan adalah kalimat

berstruktur aktif. Koherensi

atau pertalian/hubungan

antar kata atau kalimat yang

digunakan pada seluruh

kalimat dalam cerita bagian

ini sudah baik dari segi kata

ganti maupun kata

penghubung.

Bentuk kata ganti yang

digunakan pada bagian ini

yaitu bentuk kata ganti orang

ketiga dengan menggunakan

kata dia.

3. Stilistik

Pilihan kata yang digunakan

pengarang pada bagian ini

adalah kata-kata yang

bergaya bahasa metafora,

artinya perbandingan secara

Latar cerita bagian ini

berawal dari kebiasaan

Rara yang sering berkhayal

tentang dunia yang

diinginkan Rara, dunia

yang selalu membuat

dirinya tersenyum dan

tertawa.

Cerita pada bagian ini

cukup detail, karena

menceritakan secara naratif

tentang bagaimana Rara

bisa masuk kedalam dunia

barunya.

Maksud yang ingin

ditekankan adalah impian

adalah karunia yang

diberikan Allah.

Bentuk kalimat berstruktur

aktif ini terdapat pada

kalimat: “Mungkin dia

memang pemimpi, tapi

Bapak dan Ibu, juga

Simbok, serta Bude Asih,

tidak ada yang

melarangnya bermimpi.”24

Dan pada kalimat:

“.....Rara menurut. Mula-

mula memang agak susah.

Tetapi dia lama-lama

mengerti apa yang

dimaksudkan Ibu.....”25

Leksikal yang digunakan

yaitu ditandai dengan

penggunaan kata

kuntilanak, genderuwo,

21

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 6 22

Ibid., h. 6 24

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 5 25

Ibid., h. 6

Page 64: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

53

langsung diantara satu benda

kebenda yang lain. Gaya

bahasa ini terdapat pada

kalimat: “.....Saat dunia

nyatanya mengabur lalu

dunia lain mengambil alih,

dan mulai bergerak-gerak

sendiri. Seperti lukisan

hidup yang muncul entah

darimana.....”23

4. Retoris

Cerita bagian ini ditekankan

pada khayalan atau impian

Rara yang selalu membuat ia

merasa bahagia.

pocong. Kata-kata tersebut

adalah nama hantu yang

diyakini ada oleh warga

Indonesia.

Pada bagian ini retoris yang

digunakan adalah dalam

bentuk grafis berupa

pemakaian huruf miring

dan huruf kapital (huruf

besar).

Cerita pada bagian ini

ditekankan pada impian

adalah karunia yang

diberikan Allah.

c. Perjalanan Mimpi Teman Kecil Rara

Rara dan teman-temannya meskipun tinggal di pemukiman kumuh,

mereka tidak pernah memusingkan hal itu. Mereka selalu riang gembira menjalani

kehidupan mereka. Tetapi ada satu hal yang aneh ketika Rara mengungkapkan

mimpinya, yakni Rara menginginkan sebuah jendela terpasang di rumahnya.

Meskipun mimpinya cukup aneh bagi teman-teman dan keluarganya, tapi Rara

tetap ingin mewujudkan mimpinya.

23

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 4

Page 65: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

54

1. Tema Dakwah

Tema dakwah pada bagian ini adalah Allah tidak akan memberikan cobaan

melebihi batas kemampuan hambanya.

Firman Allah ال يكلف اهلل نفسًا إال وسعها, bahwa Allah tidak membebani

seseorang diluar kemampuannya (Al-Baqarah: 286) adalah penjelasan yang

menguatkan prinsip tersebut. Pembebanan adalah perkara yang menyulitkan.

Karena itu harus berbanding lurus dengan kemampuan. Imam Qurtuby berkata,

“Allah menggariskan bahwa Dia tidak akan membebani hambanya –sejak ayat ini

diturunkan– dengan amalan-amalan hati atau anggota badan, sesuai dengan

kemampuan orang tersebut. Dengan demikian umat Islam terangkat kesulitannya.

Artinya, Allah tidak membebani apa-apa yang terlintas dalam perasaan dan

tercetus dalam hati.”

Banyak orang memahami ayat ini dengan mengatakan, kemampuan yang

dimaksud dalam ayat ini adalah batasan kemampuan seseorang. Oleh karena itu,

kemampuan dapat berubah-ubah tergantung dengan motivasi. Ada orang yang

tidak mampu, ada orang yang mampu. Tentu saja pendapat ini keliru. Sebab, para

sahabat mencontohkan secara nyata kepada kita bahwa mereka berkomitmen

dengan seluruh kapasitas kemampuan mereka.

2. Segi Skematik

Judul pada bagian ini adalah Perjalanan Mimpi Teman Kecil Rara, cerita

ini diawali dengan rasa syukur Rara atas kasih sayang yang diberikan oleh

keluarganya kepada Rara. Hal ini disebabkan Rara tidakpernah merasakan

kekerasan yang dilakukan oleh keluarganya. Hal ini dikarenakan teman-teman

Page 66: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

55

Rara banyak sekali yang mengalami tindak kekerasan, tapi mereka semua tetap

bersikap biasa saja.

Cerita pada bagian ini berisikan tentang rasa syukur Rara kepada Allah

SWT. Rasa syukur atas segala sesuatu yang sudah Allah berikan kepada Rara,

mulai dari keluarga yang sayang dengannya, teman-teman yang selalu ada

untuknya bermain, dan rumah yang meskipun tidak ada jendelanya.

Inti cerita pada bagian ini terletak pada kalimat: “Yang ia tahu, Bapak dan

Ibu meski terlihat mengerjakan sesuatu, cukup sayang padanya. Tidak ada

kumpulan peristiwa kekerasan yang tercatat dimemorinya. Bapak dan ibu tidak

pernah memukulnya.”26

Cerita ini ditutup dengan canda riang Rara dan teman-temannya yang

bermain ditengah-tengah tumpukan sampah dan batu nisan kuburan-kuburan yang

ada disekitar rumah Rara, tapi bagi Rara dan teman-temannya, bagaikan taman

bermain dengan rumah-rumah berjendela besar yang indah, serta lampu-lampu

hias yang mengajaknya bernyanyi.

Kesimpulan bagian ini yaitu Rara dan teman-temannya selalu bisa

melewati ujian yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

26

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 10

Page 67: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

56

3. Segi Semantik

Latar cerita pada bagian ini bercerita tentang Rara yang bersyukur karena

mendapatkan orang tua yang mendidiknya tidak dengan kekerasan, hal ini didasari

karena Rara melihat teman-temannya mungkin tidak banyak yang seberuntung

Rara.

Cerita pada bagian ini cukup jelas dan detil, karena diceritakan secara

naratif bagaimana Rara dan kawan-kawannya bisa melewati ujian yang diberikan

Allah sesuai dengaan ujian dan kemampuannya masing-masing.

Maksud yang ingin disampaikan pada bagian ini ada pada kalimat

“Kaleng-kaleng minuman dan botol dipisahkan. Kata Ibu harga gelas plastik

lebih mahal dari botol plastik. Dulu harga gelas plastik bekas air mineral

mencapai empat ribu rupiah perkilo, tetapi sekarang hanya tiga ribuan saja.

Botol plastik lebih murah seribuan dari gelas plastik. Kalau dipikir lucu juga.

Sampah bagi orang, rezeki bagi mereka.”27

Kalimat ini menandakan bahwa

alangkah adilnya Allah dalam memberikan Rezeki kepada setiap hamba-Nya.

4. Segi Sintaksis

Bentuk kalimat yang digunakan adalah kalimat berstruktur aktif, yaitu

bentuk kalimat yang susunannya meletakkan pelaku sebelum penderita dan

biasanya diawali dengan awalan me-. Bentuk kalimat berstruktur aktif ini ada

pada kalimat: “Rara yang daritadi menahan nafas menunggu kalimat Rafi selesai,

27

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h.15

Page 68: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

57

ikut tertawa.....”28

Dan pada kalimat: “.....Ibunya tak hanya memukuli kepala

tetapi suka melempari Yati dengan barang-barang.....”29

Koherensi atau pertalian/hubungan antar kata atau kalimat yang digunakan

pada seluruh kalimat dalam cerita bagian ini sudah baik dari segi kata ganti

maupun kata penghubung.

Bentuk kata ganti yang digunakan pengarang pada bagian ini yaitu bentuk

kata ganti orang ketiga dengan menggunakan kata dia. Hal ini dapat terlihat dalam

kalimat: “..... Semakin besar dia juga semakin tahu bahwa tidak ada cara

lain.....”30

Dan pada kalimat: “.....Kalau saja dia tahu... sesal Rara.....”31

5. Segi Stilistik

Pilihan kata yang digunakan pada seluruh kalimat dalam cerita bagian ini

adalah kata-kata yang bersifat denotatif, artinya kata-kata yang mudah dimengerti

dan tidak mengandung perubahan makna.

Pilihan leksikal yang digunakan pengarang ditandai dengan penggunaan

kata sarap. Kata tersebut berasal dari bahasa Betawi. Penggunaan kata tersebut

oleh pengarang selain sebagai cirinya yang menghargai keberagaman juga untuk

menunjukan ciri bahasa jalanan.

28

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 11 29

Ibid., h 11 30

Ibid., h.17 31

Ibid., h.17

Page 69: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

58

6. Segi Retoris

Pada bagian ini retoris yang digunakan adalah dalam bentuk garafis berupa

pemakaian huruf miring.

Penekanan yang digunakan pengarang pada cerita bagian ini adalah pada

rasa syukur yang dipanjatkan Rara karena tidak pernah dididik dengan kekerasan,

lain halnya dengan teman-teman Rara yang lain yang berulang-ulang diceritakan

pada bagian ini.

Tabel 3. Perjalanan Mimpi Teman Kecil Rara

STRUKTUR

WACANA

HAL YANG DIAMATI ELEMEN

Struktur Makro Tematik

Tema/topik pada bab ini

mengenai Aqidah

Topik

Allah tidak akan

memberikan cobaan

melebihi batas

kemampuan hambaNya

Superstruktur Skematik

Judul pada bagian ini adalah

Perjalanan Mimpi Teman

Kecil Rara, cerita ini diawali

dengan rasa syukur Rara atas

kasih sayang yang diberikan

oleh keluarganya kepada

Rara. Hal ini disebabkan

Rara tidakpernah merasakan

kekerasan yang dilakukan

oleh keluarganya. Hal ini

dikarenakan teman-teman

Rara banyak sekali yang

mengalami tindak kekerasan,

tapi mereka semua tetap

bersikap biasa saja.

Cerita pada bagian ini

berisikan tentang rasa syukur

Skema

Inti cerita pada bagian ini

terletak pada kalimat:

“Yang ia tahu, Bapak dan

Ibu meski terlihat

mengerjakan sesuatu,

cukup sayang padanya.

Tidak ada kumpulan

peristiwa kekerasan yang

tercatat dimemorinya.

Bapak dan ibu tidak pernah

memukulnya.”32

Cerita ini ditutup dengan

canda riang Rara dan

teman-temannya yang

bermain ditengah-tengah

tumpukan sampah dan batu

nisan kuburan-kuburan

yang ada disekitar rumah

32

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 10

Page 70: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

59

Rara kepada Allah SWT.

Rasa syukur atas segala

sesuatu yang sudah Allah

berikan kepada Rara, mulai

dari keluarga yang sayang

dengannya, teman-teman

yang selalu ada untuknya

bermain, dan rumah yang

meskipun tidak ada

jendelanya.

Rara, tapi bagi Rara dan

teman-temannya, bagaikan

taman bermain dengan

rumah-rumah berjendela

besar yang indah, serta

lampu-lampu hias yang

mengajaknya bernyanyi.

Kesimpulan bagian ini

yaitu Rara dan teman-

temannya selalu bisa

melewati ujian yang

berbeda-beda sesuai

dengan kemampuannya

masing-masing.

Struktur Mikro 1. Semantik

Makna yang ingin

ditekankan dalam bab ini

terdapat dalam kalimat:

“Kaleng-kaleng minuman

dan botol dipisahkan. Kata

Ibu harga gelas plastik lebih

mahal dari botol plastik.

Dulu harga gelas plastik

bekas air mineral mencapai

empat ribu rupiah perkilo,

tetapi sekarang hanya tiga

ribuan saja. Botol plastik

lebih murah seribuan dari

gelas plastik. Kalau dipikir

lucu juga. Sampah bagi

orang, rezeki bagi

mereka.”33

Kalimat ini

menandakan bahwa

alangkah adilnya Allah

dalam memberikan Rezeki

kepada setiap hamba-Nya.

2. Sintaksis

Bentuk kalimat yang

digunakan adalah kalimat

Latar cerita pada bagian ini

bercerita tentang Rara yang

bersyukur karena

mendapatkan orang tua

yang mendidiknya tidak

dengan kekerasan, hal ini

didasari karena Rara

melihat teman-temannya

mungkin tidak banyak yang

seberuntung Rara.

Cerita pada bagian ini

cukup jelas dan detil,

karena diceritakan secara

naratif bagaimana Rara dan

kawan-kawannya bisa

melewati ujian yang

diberikan Allah sesuai

dengaan ujian dan

kemampuannya masing-

masing.

Maksud yang ingin

ditekankan adalah rasa

syukur atas apa yang

diberikan Allah.

Bentuk kalimat berstruktur

aktif ini terdapat pada

33

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h.15

Page 71: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

60

berstruktur aktif.

Koherensi atau

pertlian/hubungan antar

kata atau kalimat yang

digunakan pada seluruh

kalimat dalam cerita

bagian ini sudah baik dari

segi kata ganti maupun

kata penghubung.

Bentuk kata ganti yang

digunakan pengarang pada

bagian ini yaitu bentuk

kata ganti orang ketiga

dengan menggunakan kata

dia.

3. Stilistik

Pilihan kata yang digunakan

pada seluruh kalimat dalam

cerita bagian ini adalah kata-

kata yang bersifat denotatif,

artinya kata-kata yang

mudah dimengerti dan tidak

mengandung perubahan

makna.

4.Retoris

Penekanan cerita pada

bagian ini adalah

penekanan terhadap rasa

syukur yang dipanjatkan

Rara karena tidak pernah

dididik dengan kekerasan

kalimat:“..... Semakin

besar dia juga semakin

tahu bahwa tidak ada cara

lain.....”34

Dan pada

kalimat: “.....Kalau saja

dia tahu... sesal Rara.....”35

Leksikal yang digunakan

yaitu ditandai dengan

penggunaan kata sarap.

Kata tersebut berasal dari

bahasa Betawi.

Pada bagian ini retoris yang

digunakan adalah dalam

bentuk grafis berupa

pemakaian huruf

miring.Cerita pada bagian

ini ditekankan pada rasa

syukur atas apa yang

diberikan Allah.

d. Seorang Gadis dan Pernikahan

Bu Alia menerima sepucuk surat yang dititipkan melalui anak-anak

kepadanya. Surat yang agak lucu tetapi memiliki kesan tersendiri baginya, karena

34

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 17 35

Ibid., h. 17

Page 72: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

61

surat itu mampu membuat Bu Alia tersenyum dan melupakan perjodohan yang

ingin dilakukan Abah dan Uminya dengan seorang lelaki yang bernama Deni.

Padahal Alia tidak menginginkan perjodohan itu. Dia ingin mewujudkan

mimpinya yakni membuat Taman Baca dan Sekolah Singgah.

1. Tema Dakwah

Tema dakwah pada bagian ini adalah perasaan cinta diberikan oleh Allah

kepada makhluknya sebagai bukti tanda-tanda kebesaran-Nya.

Menikah itu adalah anugerah luar biasa dari Allah. Segala kebaikan yang

diperbuat oleh yang menikah pahalanya berlipat ganda daripada yang tidak

menikah.

“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang - pasangan, supaya kamu

mengingat kebesaran Allah” (Adz Dzariyaat 49).

2. Segi Skematik

Judul cerita pada bagian ini yaitu Seorang Gadis dan Pernikahan. Cerita

ini didahului ketika Bu Alia, seorang guru pada lingkungan kumuh daerah rumah

Rara menerima dan membaca sepucuk surat yang dititipkan kepadanya melalui

anak-anak.

Cerita pada bagian ini berisi tentang seorang wanita yang dihadapkan

dengan beberapa persoalan hidup. Bu Alia seorang wanita berusia dua puluh dua

tahun yang bingung karena disuruh menikah oleh kedua orang tuanya.

Kebingungan ini didapati karena bu Alia masih ingin menggapai cita-citanya

yakni menjadi guru.

Page 73: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

62

Inti cerita ini terletak pada bagian awal, karena cerita ini bersifat naratif,

terdapat pada kalimat: “Abah sama Ummi ingin Alia menikah. Kalimat berupa

petir di siang hari, ungkapan itu meski klise tapi cukup mewakili perasaan Alia

saat itu.”36

Dan pada kalimat: “Menikah? Kuliahnya baru dimulai tahun ini.

Impian menamatkan jenjang S-1 di jurusan yang sejak awal menjadi pilihan.”37

Cerita ini ditutup dengan dengan perenungan yang dilakukan Bu Alia

tentang lelaki yang disodorkan orang tuanya atau lelaki yang akhir-akhir ini sering

mengiriminya surat-surat cinta yang membuat ia terkesan.

Kesimpulan bagian ini yaitu tentang sepucuk surat yang ia terima dari

seorsng lelaki yang baru ia kenal dan tentang keinginan orang tuanya untuk

menjodohkan ia dengan seorang lelaki yang dulu ia kenal dan pilihan terhadap

cita-citanya.

3. Segi Semantik

Latar cerita bagian ini berawal dari seorang wanita yang dihadapkan

dengan beberapa persoalan hidup. Bu Alia seorang wanita berusia dua puluh dua

tahun yang bingung karena disuruh menikah oleh kedua orang tuanya.

Kebingungan ini didapati karena bu Alia masih ingin menggapai cita-citanya

yakni menjadi guru.

Cerita bagian ini cukup detil, karena menceritakan secara naratif tentang

persoalan demi persoalan yang dihadapi oleh Bu Alia dikarenakan keinginan

36

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 20 37

Ibid., h. 20

Page 74: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

63

orang tuanya yang menginginkan anak gadisnya menikah dengan orang pilihan

mereka.

Maksud dari cerita ini disampaikan dengan jelas dan terdapat pada

kalimat: “Padahal Alia benci perokok. Sungguh dia tidak bisa membayangkan

anak-anaknya dan dia akan hidup serumah dengan seorang yang menebar racun

ke udara.”38

. Kalimat ini menandakan bahwa Alia tidak mencintai orang yang

dijodohkan oleh orang tuanya.

4. Segi Sintaksis

Bentuk kalimat yang digunakan adalah kalimat berstruktur aktif, ia itu

bentuk kalimat yang dalam susunannya meletakan pelaku sesudah sebelum

penderita dan biasanya diawali dengan awalan me-. Bentuk kalimat berstruktur

aktif ini terdapat pada kalimat: “Tapi Alia terus meyakinkan, tidak ada siapa-

siapa dibelakangnya selain Allah”.39

Dan pada kalimat: “Akhirnya Alia

menemukan sesuatu untuk menyalurkan kesukaannya pada anak-anak kecil.”40

Koherensi atau pertalian antar kata atau kalimat yang digunakan pada

seluruh kalimat dalam cerita ini sudah baik dari segi kata ganti maupun kata

penghubung.

Sedangkan bentuk kata ganti yang digunakan pada bagian ini yaitu bentuk

kata ganti orang ketiga dengan menggunakan kata dia. Hal ini terdapat pada

kalimat: “Jika diizinkan, dia ingin membuka sekolah singgah, sekaligus taman

38

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h.25 39

Ibid., h.23 40

Ibid., h.23

Page 75: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

64

baca bagi anak-anak disana.”41

Dan pada kalimat: “.....benarkah lelaki ini

menyukai Alia? Atau dia sama terpaksanya dengan gadis itu?.”42

5. Segi Stilistik

Pilihan kata yang digunakan pada seluruh kalimat dalam cerita bagian ini

adalah kata-kata yang bersifat denotatif, artinya kata-kata yang mudah dimengerti

dan tidak mengandung perubahan makna.

6. Segi Retoris

Pada bagian ini retoris yang digunakan adalah dalam bentuk grafis berupa

pemakaian huruf miring dan huruf kapital (huruf besar).

Penekanan yang digunakan pengarang pada cerita bagian ini adalah pada

kegundahan bu Alia ketika ia disuruh oleh kedua orang tuanya dan bertemunya

Alia dengan anak anak diperkampungan kumuh.

Tabel 4. Seorang Gadis dan Pernikahan

STRUKTUR

WACANA

HAL YANG DIAMATI ELEMEN

Struktur Makro Tematik

Tema/topik pada bab ini

mengenai Aqidah

Topik Perasaan cinta diberikan

oleh Allah kepada

makhluknya sebagai bukti

tanda-tanda kebesaran-Nya.

Superstruktur Skematik

Judul cerita pada bagian ini

yaitu Seorang Gadis dan

Pernikahan. Cerita ini

didahului ketika Bu Alia,

seorang guru pada

Skema

Inti cerita ini terletak pada

bagian awal, karena cerita

ini bersifat naratif, terdapat

pada kalimat: “Abah sama

Ummi ingin Alya menikah.

41

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h.23 42

Ibid., h. 25

Page 76: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

65

lingkungan kumuh daerah

rumah Rara menerima dan

membaca sepucuk surat

yang dititipkan kepadanya

melalui anak-anak.

Cerita pada bagian ini berisi

tentang seorang wanita yang

dihadapkan dengan beberapa

persoalan hidup. Bu Alia

seorang wanita berusia dua

puluh dua tahun yang

bingung karena disuruh

menikah oleh kedua orang

tuanya. Kebingungan ini

didapati karena bu Alia

masih ingin menggapai cita-

citanya yakni menjadi guru.

Kalimat berupa petir di

siang hari, ungkapan itu

meski klise tapi cukup

mewakili perasaan Alya

saat itu.”43

Dan pada

kalimat: “Menikah?

Kuliahnya baru dimulai

tahun ini. Impian

menamatkan jenjang S-1 di

jurusan yang sejak awal

menjadi pilihan.”44

Cerita ini ditutup dengan

dengan perenungan yang

dilakukan Bu Alia tentang

lelaki yang disodorkan

orang tuanya atau lelaki

yang akhir-akhir ini sering

mengiriminya surat-surat

cinta yang membuat ia

terkesan.

Kesimpulan bagian ini

yaitu tentang sepucuk surat

yang ia terima dari seorsng

lelaki yang baru ia kenal

dan tentang keinginan

orang tuanya untuk

menjodohkan ia dengan

seorang lelaki yang dulu ia

kenal dan pilihan terhadap

cita-citanya.

Struktur Mikro 1. Semantik

Makna yang ingin

ditekankan dalam bab ini

terdapat dalam kalimat:

“Padahal Alia benci

perokok. Sungguh dia tidak

bisa membayangkan anak-

anaknya dan dia akan hidup

serumah dengan seorang

yang menebar racun ke

udara.”45

. Kalimat ini

menandakan bahwa Alia

tidak mencintai orang yang

Latar cerita pada bagian ini

berawal dari seorang

wanita yang dihadapkan

dengan beberapa

persoalan hidup.

Cerita bagian ini cukup

detil, karena menceritakan

secara naratif tentang

persoalan demi persoalan

yang dihadapi oleh Bu Alia

dikarenakan keinginan

43

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h.20 44

Ibid., h. 20 45

Ibid., h. 25

Page 77: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

66

dijodohkan oleh orang

tuanya.

2. Sintaksis

Bentuk kalimat yang

digunakan adalah kalimat

berstruktur aktif.

Koherensi atau

pertlian/hubungan antar

kata atau kalimat yang

digunakan pada seluruh

kalimat dalam cerita

bagian ini sudah baik dari

segi kata ganti maupun

kata penghubung.

Bentuk kata ganti yang

digunakan pengarang pada

bagian ini yaitu bentuk

kata ganti orang ketiga

dengan menggunakan kata

dia.

.

3. Stilistik

Pilihan kata yang digunakan

pada seluruh kalimat dalam

cerita bagian ini adalah kata-

kata yang bersifat denotatif,

artinya kata-kata yang

mudah dimengerti dan tidak

orang tuanya yang

menginginkan anak

gadisnya menikah dengan

orang pilihan mereka.

Maksud yang ingin

ditekankan adalah Alia

tidak mencintai orang yang

dijodohkan oleh orang

tuanya.

Bentuk kalimat berstruktur

aktif ini terdapat pada

kalimat: “Tapi Alia terus

meyakinkan, tidak ada

siapa-siapa dibelakangnya

selain Allah”.46

Dan pada

kalimat: “Akhirnya Alia

menemukan sesuatu untuk

menyalurkan kesukaannya

pada anak-anak kecil.”47

Bentuk kata ganti yang

digunakan ada pada

kalimat: “Jika diizinkan,

dia ingin membuka sekolah

singgah, sekaligus taman

baca bagi anak-anak

disana.”48

Dan pada

kalimat: “.....benarkah

lelaki ini menyukai Alia?

Atau dia sama terpaksanya

dengan gadis itu?.”49

-

46

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h.23 47

Ibid., h. 23 48

Ibid., h. 23 49

Ibid., h. 25

Page 78: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

67

mengandung perubahan

makna.

4.Retoris

Penekanan yang digunakan

pengarang pada cerita bagian

ini adalah pada kegundahan

bu Alia ketika ia disuruh

oleh kedua orang tuanya dan

bertemunya Alia dengan

anak anak di perkampungan

kumuh.

Pada bagian ini retoris yang

digunakan adalah dalam

bentuk grafis berupa

pemakaian huruf miring

dan huruf kapital (huruf

besar).

Cerita pada bagian ini

ditekankan pada perasaan

cinta diberikan oleh Allah

kepada makhluknya

sebagai bukti tanda-tanda

kebesaran-Nya.

e. Do’a yang Tak Diminta

Rara tidak mengerti mengapa Ia bisa bertemu dan bersahabat dengan Aldo.

Rara tidak pernah menyangka dan menduga hal itu. Tetapi semenjak bertemu

Aldo, Rara merasa impian-impiannya tentang jendela semakin dekat, karena

kebaikan Aldo dan keluarganya.

1. Tema Dakwah

Tema dakwah pada bagian ini adalah Allah selalu mengabulkan doa

hambanya yang percaya kepadanya.

Dalam QS. Al-Baqarah ayat 186 yang Artinya: “Dan apabila hamba-

hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku

adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia

memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-

Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam

kebenaran.

Page 79: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

68

2. Segi Skemantik

Judul cerita pada bagian ini adalah Doa yang Tak Diminta. Cerita bagian

ini didahului dengan cerita Rara yang menemani neneknya yang sedang dirawat

dirumah sakit.

Bagian ini berisi tentang betapa tidak percayanya Rara bisa memiliki

sahabat seperti Aldo, Rara merasa senang sekali bisa bertemu dengan Aldo, begitu

juga sebaliknya, Aldo tidak pernah menyangka akan berteman dengan Rara, gadis

kecil yang bisa menerima kondisi Aldo apa adanya. Rara merasa pertemuannya

dengan Aldo adalah jawaban-jawaban dari Allah atas doa-doa yang pernah

disampaikannya kepada Allah SWT.

Inti cerita pada bagian ini terletak pada bagian awal cerita, terdapat pada

kalimat: “Sebelum Ibu meninggal, impiannya hanya memiliki sepasang jendela,

agar dia bisa menikmati hujan (tanpa harus hujan-hujanan diluar), juga agar

melihat burung-burung yang terbang, atau untuk merasakan kilau keemasan

cahaya matahari, juga sinar bulan. Sepasang jendela untuk melihat titik-

titikbintang di kejauhan. Itulah yang mengisi doa-doa Rara dan dulu sempat

dituangkan ke dalam buku catatan mimpinya. Dia tidak pernah berfikir, hidup

akan lebih menyenangkan jika memiliki kawan seperti Aldo.”50

Bagian ini ditutup dengan keceriaan hati Rara dan teman-temannya yang

bermain di rumah mewah, rumah mewah yang dimiliki Aldo dan keluarganya

yang dahulu sepi seakan-akan tidak ada penghuninya menjadi ramai dan penuh

dengan keceriaan.

50

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 51

Page 80: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

69

Kesimpulan bagian ini yaitu Rara akhirnya menyadari bahwa seluruh doa

yang diucapkan olehnya akan dikabulkan dan digantikan lebih baik lagi oleh

Allah SWT.

3. Segi Semantik

Latar cerita pada bagian ini adalah betapa tidak percayanya Rara bisa

memiliki sahabat seperti Aldo, Rara merasa senang sekali bisa bertemu dengan

Aldo, begitu juga sebaliknya, Aldo tidak pernah menyangka akan berteman

dengan Rara, gadis kecil yang bisa menerima kondisi Aldo apa adanya. Rara

merasa pertemuannya dengan Aldo adalah jawaban-jawaban dari Allah atas doa-

doa yang pernah disampaikannya kepada Allah SWT.

Cerita bagian ini sangatlah detail, karena menceritakan secara gamblang

bagaimana Rara, teman-temannya dan Aldo sangatlah senang dapat berkenalan

dan menjadi sahabat baik. Hal ini menyebabkan Rara merasa menemukan dunia

yang lebih indah dari mimpinya.

Maksud yang ingin disampaikan pada bagian ini sangatlah jelas, terdapat

pada kalimat: “Inikah cara Allah mengabulkan doa Rara seperti yang pernah

dituturkan Ibu? Allah kadang mengabulkan, kadang menunda, kadang

memberikan ganti yang lebih baik dari doa-doa seseorang.”51

Kalimat ini

menandakan bahwa Rara mulai percaya bahwa Allah telah mengabulkan doanya

dengan mengganti yang lebih indah.

51

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 51

Page 81: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

70

4. Segi Sintaksis

Bentuk kalimat yang digunakan adalah kalimat berstruktur aktif, ia itu

bentuk kalimat yang dalam susunannya meletakan pelaku sesudah sebelum

penderita dan biasanya diawali dengan awalan me-. Bentuk kalimat berstruktur

aktif ini terdapat pada kalimat: “Rara memandang berkas sinar matahari yang

masuk melalui jendela ruangan rawat inap ini”.52

Koherensi atau pertalian antar kata atau kalimat yang digunakan pada

seluruh kalimat dalam cerita ini sudah baik dari segi kata ganti maupun kata

penghubung.

Sedangkan bentuk kata ganti yang digunakan pada bagian ini yaitu bentuk

kata ganti orang ketiga dengan menggunakan kata dia. Hal ini terdapat pada

kalimat: “Sebelum Ibu meninggal, impiannya hanya memiliki sepasang jendela,

agar dia bisa menikmati hujan.........”53

Dan pada kalimat: “Dan seperti dia, Aldo

pun mungkin tak pernah terbersit akan mendapatkan uluran tulus

persahabatan.......”54

Dan pada kalimat: ”Awalnya Rara tidak langsung mengerti

kalimat Ibu.....”55

5. Segi Stilisitik

Pilihan kata yang digunakan pengarang pada bagian ini adalah kata-kata

yang bergaya bahasa hiperbola, artinya suatu gaya bahasa yang mebesar-besarkan

52

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 50 53

Ibid., h. 51 54

Ibid., h. 51 55

Ibid., h. 55

Page 82: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

71

atau melebih-lebihkan suatu perkara atau benda. Gaya bahasa ini terdapat pada

kalimat: “.....Jendela-jendela yang membuat mulut Rara ternganga.....”56

Pemilihan leksikal yang digunakan pengarang ditandai dengan

penggunaan kata Allah. Kata tersebut merupakan kata dari bahasa arab.

Penggunaan kata tersebut oleh pengarang digunakan karena memang pengarang

merupakan seoarang Muslim.

6. Segi Retoris

Pada bagian ini retoris yang digunakan adalah dalam bentuk grafis berupa

pemakaian huruf miring dan huruf kapital (huruf besar).

Penekanan yang dilakukan oleh pengarang pada bagian ini adalah betapa

senangnya Rara dan teman-temannya dapat berkenalan dengan Aldo, begitupun

sebaliknya, mereka mampu mengisi kekosongan-kekosongan yang tadi menjadi

berisi.

Tabel 5. Do’a yang Tak Diminta

STRUKTUR

WACANA

HAL YANG DIAMATI ELEMEN

Struktur Makro Tematik

Tema/topik pada bab ini

mengenai Aqidah

Topik Allah selalu mengabulkan

doa hambanya yang

percaya kepadanya.

Superstruktur Skematik

Judul cerita pada bagian ini

adalah Doa yang Tak

Diminta. Cerita bagian ini

didahului dengan cerita Rara

yang menemani neneknya

yang sedang dirawat

Skema

Inti cerita pada bagian ini

terletak pada bagian awal

cerita, terdapat pada

kalimat: “Sebelum Ibu

meninggal, impiannya

hanya memiliki sepasang

56

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 52

Page 83: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

72

dirumah sakit.

Bagian ini berisi tentang

betapa tidak percayanya

Rara bisa memiliki sahabat

seperti Aldo, Rara merasa

senang sekali bisa bertemu

dengan Aldo, begitu juga

sebaliknya, Aldo tidak

pernah menyangka akan

berteman dengan Rara, gadis

kecil yang bisa menerima

kondisi Aldo apa adanya.

Rara merasa pertemuannya

dengan Aldo adalah

jawaban-jawaban dari Allah

atas doa-doa yang pernah

disampaikannya kepada

Allah SWT.

jendela, agar dia bisa

menikmati hujan (tanpa

harus hujan-hujanan

diluar), juga agar melihat

burung-burung yang

terbang, atau untuk

merasakan kilau keemasan

cahaya matahari, juga

sinar bulan. Sepasang

jendela untuk melihat titik-

titikbintang di kejauhan.

Itulah yang mengisi doa-

doa Rara dan dulu sempat

dituangkan ke dalam buku

catatan mimpinya. Dia

tidak pernah berfikir, hidup

akan lebih menyenangkan

jika memiliki kawan seperti

Aldo.”57

Bagian ini ditutup dengan

keceriaan hati Rara dan

teman-temannya yang

bermain di rumah mewah,

rumah mewah yang

dimiliki Aldo dan

keluarganya yang dahulu

sepi seakan-akan tidak ada

penghuninya menjadi ramai

dan penuh dengan

keceriaan.

Kesimpulan bagian ini

yaitu Rara akhirnya

menyadari bahwa seluruh

doa yang diucapkan

olehnya akan dikabulkan

dan digantikan lebih baik

lagi oleh Allah SWT.

Struktur Mikro 1. Semantik

Makna yang ingin

ditekankan dalam bab ini

terdapat dalam kalimat:

“Inikah cara Allah

mengabulkan doa Rara

seperti yang pernah

Latar cerita pada bagian ini

adalah betapa tidak

percayanya Rara bisa

memiliki sahabat seperti

Aldo, Rara merasa senang

sekali bisa bertemu dengan

Aldo, begitu juga

57

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 51

Page 84: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

73

dituturkan Ibu? Allah

kadang mengabulkan,

kadang menunda, kadang

memberikan ganti yang

lebih baik dari doa-doa

seseorang.”58

Kalimat ini

menandakan bahwa Rara

mulai percaya bahwa

Allah telah mengabulkan

doanya dengan mengganti

yang lebih indah.

2. Sintaksis

Bentuk kalimat yang

digunakan adalah kalimat

berstruktur aktif.

Koherensi atau

pertalian/hubungan antar

kata atau kalimat yang

digunakan pada seluruh

kalimat dalam cerita

bagian ini sudah baik dari

segi kata ganti maupun

sebaliknya, Aldo tidak

pernah menyangka akan

berteman dengan Rara,

gadis kecil yang bisa

menerima kondisi Aldo apa

adanya. Rara merasa

pertemuannya dengan Aldo

adalah jawaban-jawaban

dari Allah atas doa-doa

yang pernah

disampaikannya kepada

Allah SWT.

Cerita bagian ini sangatlah

detail, karena menceritakan

secara gamblang

bagaimana Rara, teman-

temannya dan Aldo

sangatlah senang dapat

berkenalan dan menjadi

sahabat baik. Hal ini

menyebabkan Rara merasa

menemukan dunia yang

lebih indah dari mimpinya.

Maksud yang ingin

ditekankan adalah sikap

Rara yang mulai percaya

bahwa Allah telah

mengabulkan do’anya

dengan mengganti yang

lebih indah.

Bentuk kalimat berstruktur

aktif ini terdapat pada

kalimat: “Rara

memandang berkas sinar

matahari yang masuk

melalui jendela ruangan

rawat inap ini”.60

Bentuk kata ganti yang

digunakan ada pada

kalimat: “Sebelum Ibu

meninggal, impiannya

hanya memiliki sepasang

jendela, agar dia bisa

58

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 51 60

Ibid., h. 51

Page 85: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

74

kata penghubung.

Bentuk kata ganti yang

digunakan pengarang pada

bagian ini yaitu bentuk

kata ganti orang ketiga

dengan menggunakan kata

dia.

3. Stilistik

Pilihan kata yang digunakan

pengarang pada bagian ini

adalah kata-kata yang

bergaya bahasa hiperbola,

artinya suatu gaya bahasa

yang mebesar-besarkan atau

melebih-lebihkan suatu

perkara atau benda. Gaya

bahasa ini terdapat pada

kalimat: “.....Jendela-jendela

yang membuat mulut Rara

ternganga.....”59

4.Retoris

Penekanan yang dilakukan

oleh pengarang pada bagian

ini adalah betapa senangnya

Rara dan teman-temannya

dapat berkenalan dengan

Aldo, begitupun sebaliknya,

mereka mampu mengisi

kekosongan-kekosongan

yang tadi menjadi berisi

menikmati

hujan.........”61

Dan pada

kalimat: “Dan seperti dia,

Aldo pun mungkin tak

pernah terbersit akan

mendapatkan uluran tulus

persahabatan.......”62

Leksikal yang digunakan

yaitu ditandai dengan

penggunaan kata Allah.

Kata tersebut merupakan

kata dari bahasa arab.

Pada bagian ini retoris yang

digunakan adalah dalam

bentuk grafis berupa

pemakaian huruf miring

dan huruf kapital (huruf

besar).

Cerita pada bagian ini

ditekankan pada seorang

hamba yang berdo’a dan

percaya bahwa do’anya

akan dikabulkan oleh

Allah.

59

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 52 61

Ibid., h. 51 6262

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara, 2011), h. 51

Page 86: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

75

f. Cukup Satu Jendela

Impian Rara tentang memiliki jendela menjadi hal aneh yang didengar di

kampungnya. Tetapi Rara tidak pernah bergeser sedikitpun dari impiannya,

bahkan hari demi hari impiannya menjadi lebih kuat. Yang Ia inginkan hanya

satu, cukup satu jendela terpasang di rumahnya.

1. Tema Dakwah

Tema dakwah pada bagian ini adalah Impian dapat terwujud dengan cara

berusaha dan berdoa.

Allah Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang, telah

berfirman dalam Al-Qur’an bahwa Dia dekat dengan manusia dan akan

mengabulkan permohonan orang-orang yang berdoa kepada-Nya.

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka

sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa

apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi-Ku, dan

hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam

kebenaran.”(QS.Al-Baqarah[2]:186.

Allah itu dekat kepada setiap orang. Dia Maha Mengetahui keinginan,

perasaan, pikiran, kata-kata yang diucapkan, bisikan, bahkan apa saja yang

tersembunyi di dalam hati setiap orang. Dengan demikian, Allah Mendengar dan

Mengetahui setiap orang yang menghadap dan berdoa kepada-Nya. Inilah karunia

Allah kepada manusia sekaligus sebagai wujud dari sifat kasih, sayang, rahmat,

dan kekuasaan-Nya yang tiada terbatas.

Page 87: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

76

2. Segi Skematik

Judul cerita pada bagian ini adalah Cukup Satu Jendela. Cerita ini

didahului dengan keinginan seorang anak yang tinggal di perkampungan menteng

pulo yang menginginkan jendela. Dia selalu membayangi akan sebuah jendela.

Bagian ini berisi tentang keinginan Rara untuk memiliki jendela, keinginan

yang berbeda dari keinginan anak-anak lain seusianya, disaat anak-anak seusianya

menginginkan boneka Barbie, robot atau mobil-mobilan, ia hanya menginginkan

satu jendela terpasang di rumahnya. Karena keinginan aneh inilah yang membuat

Rara kerap kali diledek oleh teman-teman seusianya, tetapi Rara tetap saja tidak

mau mengganti keinginannya itu.

Inti pesan pada bagian ini berada di akhir bagianyakni pada kalimat: “Dia

sendiri belum bisa membayangkan bagaimana mewujudkannya. Uang mengamen

dan ojek payung di perempatan lampu merah, seringkali dipinjam simbok untuk

keperluan ini itu.”63

Bagian ini ditutup dengan ingatan Rara akan kenangan-kenangan bersama

Ibunya, karena ibunyalah wanita yang selalu mengingatkan Rara untuk selalu rajin

berdoa dan berusaha, ditambah dengan ingatannya mengenai Bu Alia yang

menyuruh Rara untuk selalu rajin membaca al-Fatihah untuk dikirim kepada

Ibunya.

63

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 75

Page 88: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

77

Kesimpulan dari cerita bagian ini adalah Rara ingin sekali merealisasikan

mimpinya, yakni memiliki sebuah jendela dirumahnya. Oleh sebab itu Rara selalu

berusaha dan berdoa agar mimpinya segera terealisasi.

3. Segi Semantik

Latar cerita pada bagian ini berawal dari keinginan Rara untuk memiliki

sebuah jendela yang terpasang dirumahnya. Memang hal ini cukup tidak masuk

akal. Hal ini didasari karena tempat tinggal mereka bukanlah didaerah perumahan

elit, melainkan disebuah kampung yang berada diatas tanah pemakaman yang

memang kerap kali digusur dan rumah tempat tinggalnya sangatlah sederhana.

Detil cerita pada bagian ini terdapat pada bagian tengah cerita, yakni pada

bagian: “Sejak dulu dia ingin punya jendela. Sejak Ibu masih ada. Sejak Bude

Asih belum pergi. Sejak dia bahkan belum mengenal Aldo. Seharusnya teman-

temannya tahu tidak ada salahnya bermimpi. Obama misalnya, menyitir ucapan

Rafi, mana terbayang dulu akan ada presiden Amerika berkulit hitam?”64

Kalimat ini menandakan bahwa impian itu dapatlah terwujud.

4. Segi Sintaksis

Bentuk kalimat yang digunakan adalah kalimat berstruktur aktif, ia itu

bentuk kalimat yang dalam susunannya meletakan pelaku sesudah sebelum

penderita dan biasanya diawali dengan awalan me-. Bentuk kalimat berstruktur

aktif ini terdapat pada kalimat: “.....Sementara, Yati yang badannya sejak tadi

64

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 74

Page 89: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

78

bergoyang-goyang mendiamkan adik dalam gendongan, akhirnya bersuara.....”65

dan pada kalimat: “Satu dua anak diam-diam mulai membayangkan rumah

mereka yang hanya berupa triplek tipis........”66

Koherensi atau pertalian antar kata atau kalimat yang digunakan pada

seluruh kalimat dalam cerita ini sudah baik dari segi kata ganti maupun kata

penghubung.

Sedangkan bentuk kata ganti yang digunakan dalam bagian ini yaitu

bentuk kata ganti orang ketiga dengan menggunakan kata dia. Hal ini terdapat

pada kalimat: “Kepala Rara tertunduk. Dia sendiri mengalami.”67

Dan pada

kalimat: “Tapi jendela tetap penting. Dia tidak ingin mencoret impian yang satu

ini.”68

5. Segi Stilistik

Pilihan kata yang digunakan pengarang pada bagian ini adalah gaya bahasa

denotatif, artinya kata-kata yang mudah dimengerti dan tidak mengandung

perubahan makna.

Pilihan leksikal yang digunakan oleh penulis pada bab ini, ditandai

denghan penggunaan kata Barbie. Kata tersebut merupakan nama dari sebuah

boneka yang berasal dari negara Amerika.

65

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 72 66

Ibid., h. 74 67

Ibid., h. 71 68

Ibid., h. 71

Page 90: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

79

6. Segi Retoris

Pada bagian ini retoris yang digunakan adalah dalam bentuk grafis berupa

pemakaian huruf miring dan huruf kapital (huruf besar).

Penekanan yang dilakukan oleh pengarang pada bagian ini adalah

banyaknya cerita tentang impian Rara akan jendelanya dan bagaimana cara Rara

dalam merealisasikannya meskipun banyak cemoohan yang kerap datang

padanya.

Tabel 6. Cukup Satu Jendela

STRUKTUR

WACANA

HAL YANG DIAMATI ELEMEN

Struktur Makro Tematik

Tema/topik pada bab ini

mengenai Aqidah

Topik Impian dapat terwujud

dengan cara berusaha dan

berdoa.

Superstruktur Skematik

Judul cerita pada bagian ini

adalah Cukup Satu Jendela.

Cerita ini didahului dengan

keinginan seorang anak yang

tinggal di perkampungan

menteng pulo yang

menginginkan jendela. Dia

selalu membayangi akan

sebuah jendela.

Bagian ini berisi tentang

keinginan Rara untuk

memiliki jendela, keinginan

yang berbeda dari keinginan

anak-anak lain seusianya,

disaat anak-anak seusianya

menginginkan boneka

Skema

Inti cerita pada bagian ini

berada di akhir bagianyakni

pada kalimat: “Dia sendiri

belum bisa membayangkan

bagaimana

mewujudkannya. Uang

mengamen dan ojek

payung di perempatan

lampu merah, seringkali

dipinjam simbok untuk

keperluan ini itu.”69

Bagian ini ditutup dengan

ingatan Rara akan

kenangan-kenangan

bersama Ibunya, karena

ibunyalah wanita yang

selalu mengingatkan Rara

untuk selalu rajin berdoa

69

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 75

Page 91: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

80

Barbie, robot atau mobil-

mobilan, ia hanya

menginginkan satu jendela

terpasang dirumahnya.

Karena keinginan aneh

inilah yang membuat Rara

kerap kali diledek oleh

teman-teman seusianya,

tetapi Rara tetap saja tidak

mau mengganti

keinginannya itu.

dan berusaha, ditambah

dengan ingatannya

mengenai Bu Alia yang

menyuruh Rara untuk

selalu rajin membaca al-

Fatihah untuk dikirim

kepada Ibunya.

Kesimpulan dari cerita

bagian ini adalah Rara

ingin sekali merealisasikan

mimpinya, yakni memiliki

sebuah jendela dirumahnya.

Oleh sebab itu Rara selalu

berusaha dan berdoa agar

mimpinya segera

terealisasi.

Struktur Mikro 1. Semantik

Makna yang ingin

ditekankan dalam bab ini

terdapat dalam kalimat:

“Sejak dulu dia ingin punya

jendela. Sejak Ibu masih

ada. Sejak Bude Asih belum

pergi. Sejak dia bahkan

belum mengenal Aldo.

Seharusnya teman-temannya

tahu tidak ada salahnya

bermimpi. Obama misalnya,

menyitir ucapan Rafi, mana

terbayang dulu akan ada

presiden Amerika berkulit

hitam?”70

Kalimat ini

menandakan bahwa impian

itu dapatlah terwujud.

2. Sintaksis

Bentuk kalimat yang

Latar cerita pada bagian ini

berawal dari keinginan

Rara untuk memiliki

sebuah jendela yang

terpasang dirumahnya.

Memang hal ini cukup

tidak masuk akal. Hal ini

didasari karena tempat

tinggal mereka bukanlah

didaerah perumahan elit,

melainkan disebuah

kampung yang berada

diatas tanah pemakaman

yang memang kerap kali

digusur dan rumah tempat

tinggalnya sangatlah

sederhana.

Maksud yang ingin

ditekankan adalah impian

dapat terwujud apabila mau

berusaha dan berdo’a.

Bentuk kalimat berstruktur

70

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 74

Page 92: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

81

digunakan adalah kalimat

berstruktur aktif.

Koherensi atau

pertalian/hubungan antar

kata atau kalimat yang

digunakan pada seluruh

kalimat dalam cerita bagian

ini sudah baik dari segi kata

ganti maupun kata

penghubung.

Bentuk kata ganti yang

digunakan pengarang pada

bagian ini yaitu bentuk kata

ganti orang ketiga dengan

menggunakan kata dia.

.

3. Stilistik

Pilihan kata yang digunakan

pengarang pada bagian ini

adalah gaya bahasa

denotatif, artinya kata-kata

yang mudah dimengerti dan

tidak mengandung

perubahan makna.

4.Retoris

Penekanan yang dilakukan

oleh pengarang pada bagian

ini adalah banyaknya cerita

tentang impian Rara akan

jendelanya dan bagaimana

cara Rara dalam

merealisasikannya meskipun

banyak cemoohan yang

kerap datang padanya.

aktif ini terdapat pada

kalimat: “.....Sementara,

Yati yang badannya sejak

tadi bergoyang-goyang

mendiamkan adik dalam

gendongan, akhirnya

bersuara.....”71

Dan pada

kalimat: “Satu dua anak

diam-diam mulai

membayangkan rumah

mereka yang hanya berupa

triplek tipis........”72

Bentuk kata ganti yang

digunakan ada pada

kalimat: “Kepala Rara

tertunduk. Dia sendiri

mengalami.”73

Dan pada

kalimat: “Tapi jendela

tetap penting. Dia tidak

ingin mencoret impian

yang satu ini.”74

Leksikal yang digunakan

yaitu ditandai dengan

penggunaan kata Barbie.

Kata tersebut merupakan

nama dari sebuah boneka

yang berasal dari negara

Amerika.

Pada bagian ini retoris yang

digunakan adalah dalam

bentuk grafis berupa

pemakaian huruf miring

dan huruf kapital (huruf

besar).

Cerita pada bagian ini

ditekankan pada sikap Rara

yang mau berusaha dan

berdo’a agar impiannya

dapat terwujud.

71

Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela (Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011), h. 72 72

Ibid., h. 74 73

Ibid., h. 71 74

Ibid., h. 71

Page 93: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

82

B. Novel “Rumah Tanpa Jendela” Dilihat dari Analisis Kognisi Sosial

Dalam menganalisis wacana struktur teks, kognisi sosial, konteks sosial

adalah bagian yang integral bila menyesuaikan dengan kerangka Teun A. Van

Dijk. Pendekatan kognisi sosial ini bersifat lokal, spesifik, dan psikologis. Hal ini

sangat bersebrangan dengan kecenderungan menghubungkan teks komunikasi

dengan isu besar dalam media seperti kontrol institusi, profesi, modal dan

sebagainya.75

Maksud dari analisis kognisi sosial disini adalah dengan melihat

pemahaman yang dilakukan oleh komunikator (Asma Nadia) terhadap novel

Rumah Tanpa Jendela.

Dalam novel Rumah Tanpa Jendela komunikator berusaha menceritakan

perjalanan seorang anak yang kurang mampu dalam menggapai impiannya.

Komunikator mengangkat sebuah kisah tentang seorang anak yang menginginkan

sebuah jendela terpasang di rumahnya. Asma Nadia mewarnai jalan cerita dalam

novelnya dengan nilai-nilai keTuhanan dan pendidikan.

Novel Rumah Tanpa Jendela merupakan representasi nilai-nilai kehidupan

Asma Nadia. Dalam kehidupan pribadinya Asma Nadia selalu yakin akan cita-

citanya. Karena sikap inilah yang membawa Asma Nadia menjadi salah satu

penulis terbaik di Indonesia.

Dalam novel Rumah Tanpa Jendela sering ditemui pernyataan-pernyataan

tokoh utamanya tentang impian. Persoalan berjuang, dan tetap konsisten dalam

menggapai mimpi selalu keluar dari pernyataan tokoh utamanya. Asma nadia

dalam tulisan ini mencoba membawa pembaca melalui tokoh utamanya agar tidak

75

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: Lkis, 2001),

h. 266

Page 94: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

83

pernah lelah dalam menggapai impian. Karena impian dapatlah digapai dengan

usaha dan doa, doa kepada sang maha pencipta karena Ia-lah sang maha segala-

galanya.

Kekuasaan tertinggi dan mutlak tetaplah ditangan Allah. Manusia hanya

diberi akal, dengan akal inilah manusia dapat memilih dalam cara menggapai

impiannya.

Watak tokoh utama dalam novel Rumah Tanpa Jendela digambarkan

sebagai anak yang sangat rajin, cerdas, sopan, imaginer dan memiliki tingkat

spiritualitas yang tinggi. Tokoh utama ini bukanlah tokoh pemberontak pada

lingkungan. Meskipun lingkungan tempat tinggalnya tidak memungkinkan

terealisasi mimpi-mimpinya, ia tetap sabar dan terus berusaha dalam menggapai

impiannya, meskipun cobaan demi cobaan selalu didapatinya.

Dari perjalanan tokoh utama dalam novel Rumah Tanpa Jendela, kita

dapat dengan jelas mengetahui apa yang menjadi pandangan hidup pengarang.

Pengarang adalah seorang muslimah yang taat dan memiliki kepribadian yang

sangat baik. Pengarang juga selalu merujuk pernyataan-pernyataan tokoh

utamanya dalam novel Rumah tanpa Jendela berdasarkan ajaran Al-Qur’an dan

Hadits.

Setelah diketahui watak dari tokoh utama dan pandangan hidup pengarang,

maka terlihat ada penyesuaian. Penyesuaian ini demikian eratnya, sehingga

sampai pada kesimpulan bahwa Asma Nadia dalam menulis novelnya sedikit

sadar atau tidak, terpengaruh oleh konsep-konsep kepercayaan dalam Islam. Oleh

sebab itu penggambaran tokoh utama dalam novel merupakan anak yang sangat

percaya akan kekuatan doa.

Page 95: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

84

Asma Nadia dalam novelnya ini lebih menitikberatkan pembahasannya

pada problema sosial mengenai impian yang selalu ditinggalkan karena situasi dan

kondisi yang tidak memungkinkan. Pengarang berulang kali mengisi jalan cerita

dalam novelRumah Ttanpa Jendela dengan menghadirkan sebuah masalah yang

diikuti proses penyelesaian dengan cara yang memang tidak diduga-duga.

Pengarang selalu membuat tokoh utama dapat menggapai impian dengan

kemampuan sendiri dan selalu berdoa kepada Allah SWT. Hal ini merupakan

penggambaran sifat pengarang yang percaya diri dan merasa bahwa segala impian

dapat dicapai dengan cara berusaha dan berdoa.

Asma Nadia ingin memberikan pelajaran kepada para pembacanya

bagaimana seharusnya impian itu dicapai. Khususnya bagi mereka yang merasa

impiannya itu terbentur oleh situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Ia

menghendaki agar seluruh pembaca tidak pernah menyerah dalam menggapai

impian. Karena impian itu dapat diraih apabila kita terus meyakinkan diri kita lalu

berusaha dan selalu berdoa kepada Allah SWT. Disinilah keunggulan Asma Nadia

yang berhasil menjalin secara cerdas pemikirannya sebagai latar belakang yang

mempengaruhi tokoh utamanya.

Dalam novel Rumah Tanpa Jendela Asma Nadia banyak menyelipkan

pikiran-pikiran bijak tentang ajaran ke-Islaman berkaitan dengan masalah

bersikap dalam masalah-masalah ketika kita ingin menggapai impian. Selain itu

Asma Nadia juga menyisipkan beberapa cerita humor sosial yang memang sering

terjadi pada masyarakat kita. Hal ini selain menjadi ciri dari penulis yang tidak

kaku, juga membuktikan sifat pengarang yang humoris.

Page 96: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

85

Pada akhir cerita, pengarang menyelipkan pesan penting mengenai

keyakinan dalam setiap doa, ia menuangkan dengan jelas bahwa Allah selalu

mendengar doa yang dipanjatkan oleh hambanya. Dan pesan mengenai seorang

manusia haruslah selalu bergantung kepada Allah, karena manusia hanyalah

makhluk yang lemah, makhluk yang tidak bisa berdir sendiri di muka bumi ini.

Pesan ini mengisyaratkan bahwa pengarang faham betul akan konsep Iman.

Dalam menyampaikan pesan dakwahnya, Asma Nadia menggunakan

media novel sebagai bentuk kreatifitasnya dalam mengkomunikasikan pikiran-

pikirannya, maka lahirlah novel yang diberi judul Rumah Tanpa Jendela. Dalam

novel tersebut, Asma Nadia mencoba menyampaikan kepada masyarakat tentang

pentingnya sebuah impian yang harus selalu dicoba untuk direalisasikan.

Menurut penulis, tujuan ditulisnya novel tersebut adalah untuk

mengajarkan bagaimana seharusnya manusia tidak menyerah pada keadaan dalam

mengejar impian dan cita-cita. Bagaimana menghadapi masalah dalam

terhambatnya impian. Bagaimana tetap konsisten memperjuangkan impian dengan

terus berusaha dan berdoa. Nilai-nilai luhur yang bisa dipetik antara lain adalah

prinsip-prinsip hidup yang jujur, ikhlas, sederhana, dan perjuangan.

Dengan adanya novel tersebut kompetensi komunikator sebagai pengarang

yang berlandaskan ajaran ke-Islaman semakin jelas. Semoga hal ini dapat diikuti

dengan pemahaman dari masyarakat bahwa novel merupakan salah satu media

dakwah yang efektif.

Page 97: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

86

C. Novel “Rumah Tanpa Jendela” Dilihat dari Segi Analisis Konteks Sosial

Dimensi terakhir dari analisis wacana yang dikemukakan oleh Teu A. Van

Dijk adalah konteks sosial. Konteks sosial adalah faktor-faktor yang

mempengaruhi cerita atau teks yang berasal dari luar, sehingga menjadi salah satu

alasan dari komunikator dalam membuat atau menulis novel tersebut.

Asma Nadia adalah seorang yang memiliki kredibilitas tinggi dalam

menulis, hal ini dibuktikan dengan karya-karyanya yang selalu memberikan

inspirasi tersendiri bagi para pembacanya.

Asma Nadia dikenal juga sebagai muslimah yang memiliki jiwa sosial

yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari perhatiannya yang lebih terhadap

keberlangsungan pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu di Indonesia.

Dengan membangun lebih dari 30 taman bacaan di Indonesia yang diberi nama

Rumah Baca Asma Nadia, beliau memusatkan perhatiannya yang sangat bagi

terciptanya insan muda yang pandai dan tidak tertinggal oleh kemodernisasian

meskipun dalam keadaan yang sulit.

Dalam menghasilkan kaya tulis seperti novel, Asma Nadia banyak

dipengaruhi oleh realita yang terjadi. Dengan kreatifitasnya, pengarang mampu

memperkaya alur cerita sekaligus menyelipkan pemikirannya baik melalui watak

maupun isi cerita. Hal ini mengakibatkan susutnya orisinilitas fakta cerita, justru

menambah khasanah nilai yang terkandung dalam novel. Selain memang

diperlukan dalam rangka dramatisasi, hal tersebut juga dibutuhkan sebagai upaya

pengarang membungkus sebuah karya tulis yang memiliki pesan dakwah dengan

penuh warna, menarik dan tidak membosankan.

Page 98: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

87

Sebagai seorang pengarang yang memiliki latar belakang aktifis yang

banyak terlibat pada masalah sosial, maka pendekatan yang dilakukan pengarang

lebih banyak dari sudut itu. Hal itu dapat kita temui pada mayoritas karya-

karyanya yang lebih banyak menonjolkan nilai-nilai sosial di banding dengan

kisah-kisah percintaan atau imajinasi fiksi semata.

Menurut penulis, alasan ditulisnya novel Rumah Tanpa Jendela adalah

untuk membuktikan bahwa pesan moral dan sosial dapat sebegitu menarik ketika

di olah secara kreatif. Pesan moral dan sosial yang disampaikan pengarang adalah

pesan yang berdasarkan al-Qur’an dan Hadits, sehingga dapat dikatakan bahwa

novel Rumah Tanpa Jendela merupakan manifestasi dari pemikiran pengarang.

Pada masa kini penyebaran agama Islam tidak hanya dilakukan dengan

cara-cara tradisional lagi, seperti ceramah diatas mimbar atau hanya dalam sebuah

pengajian. Pesan dakwah dapat disampaikan dalam berbagai media dan metode.

Salah satunya adalah melalui novel. Hal ini sekaligus menyimpulkan bahwa setiap

orang dapat melakukan peran dakwah dengan cara dan porsi masing-masing tanpa

harus terlebih dahulu menjadi ustadz atau dai yang profesional. Asma Nadia

sebagai seorang yang spiritualis merepresentasikan nilai spiritualitasnya ke dalam

bentuk tulisan, sehingga lahirlah novel Rumah Tanpa Jendela. Keberagaman cara

mengkomunikasikan ajaran ke-Islaman tersebut diperlukan agar keluasan ajaran

Islam dapat dihadirkan pada setiap sisi kehidupan.

Novel Rumah Tanpa Jendela adalah salah satu karya Asma Nadia yang

dapat dijadikan acuan bagi masyarakat yang ingin mengenal pesan dakwah tanpa

adanya perasaan digurui dan menghindarkan kejenuhan dari bahasa formal dan

Page 99: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

88

budaya tradisional. Dengan lahirnya banyak cara alternatif menuju pemahaman

ajaran ke-Islaman akan menjadikan masyarakat mudah mendapatkannya.

Page 100: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

89

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menjelaskan dan menganilisa bahasan-bahasan yang di kemukakan

sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Wacana pesan dakwah dalam novel ini terdiri dari pesan aqidah dan akhlak. Hal

tersebut dapat diketahui setelah menganalisis dan membahas novel ini menggunakan

pendekatan teori analisis wacana Teun A.Van Dijk. Pada bab Gadis Kecil dan

Do’anya berisi tentang: selalu berbaik sangka kepada Allah (aqidah), pada bab Pintu

Mimpi Terbuka berisi tentang: selalu bersyukur kepada Allah (akhlak), pada bab

Perjalanan Mimpi Teman Kecil Rara berisi tentang: selalu berusaha untuk mencapai

mimpi (akhlak), pada bab Seorang Gadis dan Pernikahan berisi tentang: hidup

berdampingan (muamalah), pada bab Do’a Yang Tak Diminta berisi tentang: selalu

berbaik sangka kepada Allah (aqidah), pada bab Cukup Satu Jendela berisi tentang:

selalu berusaha untuk mencapai mimpi (akhlak).

2. Novel Rumah Tanpa Jendela mengandung banyak pesan dakwah tentang percaya dan

pasrah kepada Allah SWT sebagai suatu tanda rasa bersyukur terhadap sang pencipta

dan rasa saling tolong menolong terhadap sesama manusia. Secara garis besar dalam

mengemas pesan dakwahnya Asma Nadia menggunakan kata-kata yang lugas dan

sederhana serta mengemas kisah yang inspiratif dalam novelnya.

3. Jika dilihat dari kognisi sosial dalam novel ini komunikator (Asma Nadia) berusaha

menceritakan perjalanan seorang anak yang kurang mampu dalam menggapai

impiannya. Komunikator mengangkat sebuah kisah tentang seorang anak yang

Page 101: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

90

menginginkan sebuah jendela terpasang di rumahnya. Asma Nadia mewarnai jalan

cerita dalam novelnya dengan nilai-nilai keTuhanan dan pendidikan.

4. Dalam konteks sosial dapat diketahui bahwa alasan komunikator dalam menulis novel

ini adalah untuk membuktikan bahwa pesan dakwah dan sosial dapat menjadi

sebegitu menarik ketika diolah secara kreatif. Pesan dakwah dan sosial yang

disampaikan pengarang adalah pesan yang berlandaskan kepada al-Qur’an dan hadits,

sehingga dapat dikatakan novel Rumah Tanpa Jendela merupakan manifestasi dari

pemikiran dakwah pengarang.

B. Saran

Penulis mencoba memberikan saran-saran sebagai masukan yang mungkin

bermanfaat bagi semua pihak. Adapun saran-sarannya adalah sebagai berikut:

1. Pada bagian belakang novel Rumah Tanpa jendela tidak terdapat biodata pengarang

secara lengkap, hanya ada paparan tentang karya dan prestasi pengarang saja.

Seharusnya pada bagian belakang berisi tentang biodata pengarang, agar pembaca

dapat mengetahui lebih jelas tentang pengarang.

2. Novel Rumah Tanpa Jendela memiliki banyak alur yang maju mundur, hal ini cukup

menyulitkan para pembaca untuk lebih memahami situasi yang ada.

3. Penokohan karakter utama dalam novel terlalu ditonjolkan, sehingga menutupi

karakter-karakter yang lainnya dalam novel Rumah Tanpa Jendela.

4. Berdakwah dapatlah dilakukan dengan media tulisan seperti novel, hal ini sangatlah

relevan bagi juru dakwah untuk membuat novel dakwah yang menarik.

Page 102: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

91

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ambary, Abdullah. Inti Sari Sastra Indonesia. Bandung: Djantika, 1983

Ardani, Moh. Memahami Permasalahan Fikih Dakwah. Jakarta: Mitra Cahaya

Utama, 2006

Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1991

________. Psikologi Dakwah. Jakarta: Bumi Aksara, 1994

Atmowiloto, Arswendo. Mengarang Itu Gampang. Jakarta: Suberta Citra Pusaka,

1995

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS, 2006

Ghazali, Bahrti M. Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu

Komunikasi Dakwah. Jakarta: Media Dakwah, 1984

Ghulusy, Ahmad. Al-Da’wah al-Islamiyah. Kairo: Dar al-Kitab, 1987

Hasanuddin, Hukum Dakwah. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996

Ilyas, Yunahar. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan

Pengamalan Islam (LPPI), 2000

Departemen Pendidikan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka, 1988

Keraf, Gorys. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende- Flores: Nusa

Indah, 1980

Kusmayadi, Ismail. Think Smart Bahasa Indonesia, Bandung: Media Grafindo

Pratama, 2006

Kusnawan, Aep. Berdakwah Lewat Tulisan. Bandung: Mujahid, 2004

Nadia, Asma. Cinta di Ujung Sajadah. Depok: PT. Lingkar Pena Kreativa, 2008

__________. Rumah Tanpa Jendela. Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara,

2011

Page 103: ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM NOVEL RUMAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26296/1/SUCI... · motivasi, maupun cerpen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

92

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka, 2002

Nurgiantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 1995

Omar, Toha Yahya. Ilmu Dakwah. Jakarta: PT. Widjaja, 1971

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LkiS, 2007

Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001

__________. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framming. Bandung: Rosda Karya, 2004

Sofia, Adib dan Sugihastuti. Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan

dalam Layar Terkembang. Bandung: Katarsis, 2003

Sumardjo, Jakob dan K.M, Saini. Apresiasi Kesusastraa. Jakarta: Penerbit

Gramedia,1986

Syukir, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas, 1983

Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997

Wijana, Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: ANDI, 1996

Zainuddin, Materi Pokok Bahasa dan sastra Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1992

Jurnal/ Artikel:

Nadia, Asma. Artikel diakses pada 4 November 2012 dari

http://rumahbacaasmanadia.com/profil-pendiri/

Nadia, Asma. Artikel diakses pada 4 November 2012 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Asma_Nadia