Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    1/34

    ANALISIS TOKSIKOLOGI

    FORENSIK DAN KLINIK

    Determination of Chronic Abuse of The Anaesthetic Agents

    Midazolam and Propofol as Demonstrated by Hair Analysis

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    2/34

    Kelompok 3

    Putu Wida Kawistari 1008505006

    Putu Hediarta Widiana Putra 1008505080Putu Yudha Ugrasena 1008505082

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    3/34

    Kasus

    Seorang perawat wanita di departemen anestesiologi berumur 44

    tahun ditemukan tewas di rumahnya. Pada kasus ini, ditemukan sebuah

    botol kosong Hypnovel (midazolam 5 mg/5 mL) dan jarum suntik di

    dekat mayat. Pada tubuh korban tidak menunjukkan adanya tanda-

    tanda kekerasan, tetapi terdapat beberapa bekas jarum pada lengandan kongesti paru pada saat otopsi. Darah femoral dan berbagai jenis

    rambut dikumpulkan untuk investigasi toksikologi. Helaian rambut di

    kepala (panjang 6 cm) dipotong sedekat mungkin dengan kulit

    menggunakan gunting kecil pada bagian posterior vertex dan disimpan

    dalam tabung plastik kering pada suhu kamar. Tidak ada penggunaankosmetik yang diaplikasikan ke rambut (misalnya pengeritingan,bleaching, dying hair, dll). Sampel rambut ketiak dan kemaluan juga

    dipotong sedekat mungkin dengan kulit menggunakan gunting kecil dan

    disimpan dalam tabung kering pada suhu kamar. Warna untuk semua

    spesimen rambut adalah coklat (Cirimeleet al., 2002).

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    4/34

    Tujuan

    Tujuan Analisis

    Untuk analisis agen anestesi dalam sampel rambut yaitu

    midazolam dengan metode GC-MS mode ionisasi kimia negatif

    (NCI) dan propofol dengan metode HS-GC/MS yang sensitifdan spesifik dalam menyelesaikan kasus forensik.

    Tujuan Aspek Forensik

    Untuk membuktikan adanya penyalahgunaan senyawamidazolam dan propofol yang terdapat pada sampel rambut

    perawat wanita yang tewas di rumahnya.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    5/34

    Aspek Forensik

    Dalam kasus ini, peran ilmu forensik digunakan untuk mengetahui

    apakah kasus ini termasuk tindak kriminal sebagai masalah hukum

    atau termasuk tindak kriminal masalah teknis.

    Konsentrasi senyawa midazolam dan propofol dalam darah

    korban tidak memenuhi untuk menimbulkan efek toksisitas.

    Sehingga dicurigai bahwa korban telah menyalahgunakan agen

    anestesi tersebut dalam jangka panjang. Untuk mengetahui

    riwayat penggunaan obat yang kronis, sampel biologi yang

    dapat digunakan adalah rambut. Dengan bantuan ilmu forensik, dapat disimpulkan penyebabnya

    adalah bunuh diri. Oleh sebab itu penyidik tidak perlu melakukan

    penyidikan selanjutnya guna mencari siapa pelaku dari peristiwa

    tersebut, karena kematian diakibatkan oleh perbuatannya sendiri.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    6/34

    Uraian Masalah

    Masalah Analisis

    Sampel biologis yang paling banyak digunakan dalam analisis

    toksikologi adalah berupa urin dan plasma. Namun, eliminasi

    obat dalam sampel tersebut terjadi dalam beberapa hari saja,sehingga untuk mengetahui tepatnya tingkat toksisitas pasien,

    biasanya diperlukan analisis toksikan yang berulang baik dari

    darah maupun urin, sehingga dalam kasus ini digunakan sampel

    rambut.

    Diperlukan suatu metode analisis yang cepat, sensitif, dan

    spesifik dalam penentuan midazolam dan propofol pada

    sampel rambut.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    7/34

    Uraian Masalah

    Masalah Forensik

    Ditemukan sebuah botol kosong Hypnovel (midazolam 5 mg/5

    mL) dan jarum suntik di dekat mayat, serta tidak ditemukannya

    tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, sehingga didugaperawat tersebut meninggal akibat penyalahgunaan

    midazolam dan propofol.

    Apakah kasus tersebut termasuk tindak kriminal sebagai

    masalah hukum atau tindak kriminal sebagai masalah teknis?

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    8/34

    Tinjauan Pustaka

    Midazolam

    Midazolam, yang juga dikenal sebagai Hypnovel, merupakan

    water soluble benzodiazepine yang terikat dalam albumin

    plasma. Midazolam termasuk psikotropika golongan IV yang pertama

    kali dibuat tahun 1976 oleh Fryer dan Walser. Tujuan

    pemberian utamanya adalah sebagai obat penenang atau

    hipnotis serta digunakan dalam prosedur medis dan bedah. Paparan midazolam terhadap pH darah juga mengubah

    strukturnya dariwater-solublemenjadilipid-solubleyang mampu

    melewati sawar darah otak untuk meningkatkan akses menuju

    sistem saraf pusat.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    9/34

    Tinjauan Pustaka

    Midazolam

    Rumus molekul : C18H13ClFN3

    Berat molekul : 325,8 g/mol

    Pemerian : Kristal tidak berwarna Kelarutan : Larut dalam air

    Titik leleh : 158-1600C

    pKa : 6,2

    Koefisien partisi : Log P (oktanol/air) 4,3

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    10/34

    Tinjauan Pustaka

    Propofol

    Propofol merupakan derivat fenol yang banyak digunakan

    sebagai anastesia intravena dan lebih dikenal dengan nama

    dagang Diprivan. Propofol digunakan untuk induksi dan pemeliharaan dalam

    anastesia umum dengan pemakaian propofol, maka

    didapatkan kesadaran yang lebih cepat kembali dengan

    efek residul yang minimum pada sistem saraf pusat jikadibandingkan dengan obat induksi lainnya.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    11/34

    Tinjauan Pustaka

    Propofol

    Rumus molekul : C12H18O

    Berat molekul : 178,3 g/mol

    Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air Titik leleh : 190C

    pKa : 11,1

    Koefisien partisi : Log P (oktanol/air) 3,79

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    12/34

    Tinjauan Pustaka

    Preparasi Sampel Biologis (Rambut)

    Keuntungan tes rambut dibandingkan dengan urine atau darah

    adalah mempunyai jendela pengamatan yang besar (mingguke bulan, tergantung dari panjang batang rambut, 2-4 hari

    untuk obat dalam urine dan darah) serta mampu membedakan

    antara chronic use atau single exposure. Biasanya analisis

    rambut disertai juga dengan analisis urin atau darah. Analisisrambut digunakan untuk mengetahui data jangka panjang

    sedangkan analisis urin atau darah untuk informasi jangka

    pendek.

    Prosedur pengambilan rambut untuk analisis belum terstandarisasi.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    13/34

    Tinjauan Pustaka

    GC-MS

    Pemisahan pada kromatografi gas didasarkan pada titik didih suatu

    senyawa dikurangi dengan semua interaksi yang mungkin terjadi

    antara solut dengan fase diam. Fase gerak yang berupa gas

    akan mengelusi solut dari ujung kolom lalu menghantarkannya ke

    detektor. Spektrometri massa didasarkan pada pergerakan

    partikel yang bermuatan (ion) dalam bidang listrik atau magnetik

    berdasarkan rasiom/zdari ion tersebut

    Pengoperasian GC/MS dalam mode SIM memungkinkan untukmendeteksi analit tertentu dengan meningkatnya kepekaan relatif

    terhadap mode full scan. Dalam mode SIM, MS mengumpulkan

    data massa lebihinterestdaripada mencari semua massa dalam

    semua rentang.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    14/34

    Metode Analisis

    GC/MS denganNCI deteksi

    chromatograph (LC sistem

    Alliance)

    Tabung kaca head space

    Kolom kapiler HP wax (30 m

    0.25 mm I. D. 0.25 mm tebal

    film)

    Detektor selected ion monitoringDan beberapa peralatan lain

    sesuai keperluan analisis.

    Methylene klorida

    Tetrahydofuran (THF)

    Soerensen buffer pH 7,6 Diazepam deuerated

    Diethyl eter / kloroform

    N,O-bis(trimethylsilyl)trifluoroacetamide

    1% trimethylchlorosilane. Rambut Perawat (dari ketiak,

    kepala, pubis) dengan panjangberbeda

    Rambut selain perawat (Blank)

    Alat Bahan

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    15/34

    A. Preparasi Larutan Stok Standar

    Larutan Stok Midazolam, 1-OH-midazolam, dan Propofol

    Larutan stok disiapkan dalam metanol pada konsentrasi 400 g/ml dan

    disimpan pada suhu -20OC. Dibuat larutan kerja 400 ng/mL

    Larutan Internal Standar (Diazepam terdeuterasi) untuk Midazolam dan 1-

    OH-midazolam Larutan stok Diazepam dibuat pada konsentrasi 100 g/mL. Dibuat

    Larutan baku kerja internal sebesar 5 ng/mL

    Larutan Internal Standar (THF) untuk Propofol

    Disiapkan stok tetrahidrofuran (THF) pada konsentrasi 100 g/mL. Dibuatlarutan kerja baku internal sebesar 5 ng/mL

    Pembuatan Buffer

    KH2PO4(38,8 mL) (9,07 g/ml) dicampur dengan 61,2 ml (11.87 g/ml)

    Na2HPO4dan diatur pH nya menjadi 7,6 dengan 1M NaOH. Bufferdisimpan selama 1 bulan pada temperatur hangat dalam termos gelap.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    16/34

    C. Penanganan Sampel Rambut (Prosedur Ekstraksi)

    untuk Analisis Midazolam, 1-OH-midazolam

    Untuk melakukan validasi metode, rambut kepala tanpa obat digunakan sebagaispesimen kosong (blanko). Rambut perawat yang telah dilakukan pencucian

    berturut-turut dalam metilen klorida dipotong-potong menjadi 3 bagian.

    Dari akar 2 cm, 2-4 cm, dan 4-6 cm. Rambut dari ketiak dan pubis jugadikumpulkan dan dicuci dengan metilen klorida.

    Rambut kemudian dihaluskan dalam ball mill dan 50 mg bubuk rambut

    diinkubasi dalam 1 ml larutan penyangga pH 7,6 semalaman pada suhu 40Cdengan diazepam deuterateddigunakan sebagai standar internal sebesar 50 ng.

    Setelah ekstraksi dengan 5 ml dietileter : kloroform (80:20 v/v), fase organik

    diuapkan dan ekstrak kering diderivatisasi dengan 35 ml N,O-bis (trimetilsilil)

    trifluoroacetamide dan 1 % trimetilklorosilan.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    17/34

    D. Penanganan Sampel Rambut (Prosedur Ekstraksi)

    untuk Analisis Propofol

    Setelah dicuci berturut-turut dalam metilen klorida, rambut dipotongmenjadi segmen kecil 1 mm dengan gunting.

    Sebanyak 50 mg ditambahkan ke tabung 20 ml kaca head-spacedengan tetrahidrofuran (THF) sebagai standar internal danditambahkan 1 ml larutan penyangga pH 7,6.

    Tabung disegel dan diinkubasi semalaman pada suhu 40C.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    18/34

    E. Analisis Midazolam, 1-OH-midazolam dengan GC-

    MS

    Analisis dilakukan dengan menggunakan metode GC/MS dalam

    mode NCI. Alikuot 1,5 l dari derivatisasi ekstrak diinjeksikan

    dengan suhu injektor 250C ke kolom kapiler HP-5MS (30 m

    0,25 mm ID 0,25 pM ketebalan Film).

    Pemisahan dicapai dengan kecepatan alir konstan dari 1,0

    ml/menit dari gas pembawa helium menggunakan suhu oven awal

    60C dipertahankan selama 1 menit, kemudian naik 30C/menit

    sampai 295C dan suhu akhir dipertahankan selama 6 menit.

    Metana digunakan sebagai gas reaktan pada tekanan 1,3 Torr

    dalam sumber ion. Spektrum massa yang direkam dalam mode fullscan 250-450 Amu.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    19/34

    Analit diidentifikasi berdasarkan waktu retensi

    relatif mereka dan spektrum massa tertentu,

    yaitu midazolam dengan waktu retensi 10,08

    menit, m/z 325-327; 1 - OH - midazolamdengan waktu retensi 10,64 menit, m/z 325-

    413-415; diazepam-d5dengan waktu retensi

    9,55 menit, m/z 289. Kuantifikasi dilakukansetelah penentuan faktor respon terhadap

    diazepam-d5.

    Cont...

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    20/34

    F. Analisis Propofol dengan GC-MS

    Campuran yang telah homogen dianalisis secara langsung dengan sistem

    operasi HS-GC/MS mode tumbukan elektron (electronic impact).

    Untuk proses volatilisasi, tabung yang diberi tekanan selama 15 menit pada

    80C dalam HS 40 (Perkin Elmer) dan aliquot dipindahkan ke kromatografigas (Hewlett Packard 5890) di bawah tekanan helium 100 kPa.

    Kromatografi dioperasikan pada kolom lilin kapiler HP (30 m 0,25 mm ID

    0,25 mm ketebalan film) menggunakan suhu oven berikut: 45C selama 3menit, 10C/menit sampai 180C dan 30C/menit sampai 240C.

    Deteksi dilakukan dengan detektor massa selektif Hewlett Packard 5971menggunakan modeSelected ion monitoring(SIM).

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    21/34

    Propofol diidentifikasi berdasarkan waktu

    retensi dan kelimpahan relatif tiga ion

    mengkonfirmasikan: propofol dengan waktu

    retensi 18,34 menit, m/z 117-163-178; THFdengan waktu retensi 2,13 menit, m/z 72.

    Kuantifikasi Propofol dibuat setelah penentuan

    faktor respon terhadap THF.

    Cont...

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    22/34

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    23/34

    Presisi

    Presisi ditentukan dengan simpangan baku dan simpangan

    baku relatif dari larutan sampel yang ditetapkan. Simpangan

    baku ditentukan menggunakan rumus berikut:

    Nilai presisi midazolam dan 1-OH-midazolam padakonsentrasi 0.5 ng/mg masing-masing sebesar 6.3% dan

    8.1%. Nilai presisi propofol pada konsentrasi 0,5 ng/mg

    adalah 6,0%.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    24/34

    Akurasi

    Data AUC dari pengukuran rentang linearitas digunakan kembali

    untuk menentukan akurasi metode ini. Caranya adalah dengan

    menghitung perolehan kembali Midazolam, 1-OH-midazolam dan

    propofol yaitu mensubstitusikan nilai masing-masing AUCpengukuran pada persamaan regresi y = bx + a. Jadi, perolehan

    kembali dihitung dengan rumus :

    Pada analisis Midazolam dan 1-OH-midazolam, nilai akurasi

    adalah rata-rata persen perolehan kembali untuk konsentrasi 0,5

    ng/mg sebesar 93,8% dan 90,2%. Persen perolehan kembali untuk

    propofol konsentrasi 0,5 ng/mg sebesar 27%.

    %100sebenarnyakadar

    pengukuranhasildarikadarkembaliPerolehan

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    25/34

    LOD dan LOQ

    Batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ) ditentukan denganmenghitung simpang baku residual yang membandingkan hasil pengukurandengan hasil perhitungan. Rumus yang digunakan adalah:

    Q = LOD (batas deteksi) atau LOQ (batas kuantitasi)

    Sb = simpangan baku residual

    k = konstanta yaitu 3 untuk LOD atau 10 untuk LOQ

    Sl = arah garis linear (kepekaan arah) dari kurva antara responterhadap konsentrasi = slope (b pada persamaan garis y = a + bx)

    Nilai LOQ Midazolam, 1-OH-midazolam, propofol pada kasus ini adalah1,05 ng/mg.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    26/34

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    27/34

    Cont..

    Pencucian dengan metilen klorida untuk

    menghilangkan pengotor-pengotor selain

    analit pada sampel.

    Pemotongan rambut menjadi beberapa bagian

    dari akar untuk mengetahui deposisi analit

    ada pada bagian rambut yang mana yang

    ditunjukkan dengan kadar tertinggi analitpada bagian rambut tertentu.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    28/34

    Cont..

    Analisis Midazolam dan 1-OH-midazolam derivatisasi GC/MS negative chemical ionization(NCI) menghilangkan gangguan bahan kimiasehingga menyediakan kemampuan untuk mengukur

    dalam matriks yang kompleks.Headspace (HS) GC/MS analisis dengan kuat,

    teknik sepenuhnya otomatis untuk penentuan melacaksenyawa organik volatil dengan jumlah sedikit

    menghindari kesalahan karena kontaminasi silangdengan gelas dan hilangnya komponen volatil selamatransfer sampel.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    29/34

    Cont..

    Linearitas: untuk midazolam konsentrasi mulai0,05 - 5,00 ng/mg (r = 0,97 dan 0,96) danpropofol konsentrasi mulai 0,1 - 10,00 ng/mg (r= 1,00).

    Presisi & perolehan kembali: midazolam 6,3 dan93,8%; 1-OH-midazolam 8,1 dan 90,2%;propofol 6,0 dan 27% (untuk konsentrasi 0,5ng/mg).

    Rasio signal-to-noise: midazolam 35 pada titikkalibrasi terendah 0,05 ng/mg; propofol padatitik kalibrasi terendah 0,01 ng/mg.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    30/34

    Tabel 1. Hasil analisis dari midazolam, 1-OH midazolam (1-OH-

    M) and propofol pada tipe rambut yang berbeda

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    31/34

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    32/34

    Cont..

    Hasil kromatogram ion mode deteksi NCI: identifikasimidazolam waktu retensi 10,08 menit, m/z 325-327, 1-OH-midazolam dengan waktu retensi 10,64 menit, m/z325-413-415, diazepam-d5dengan waktu retensi 9,55

    menit, m/z 289. Kuantifikasi dilakukan setelah penentuan faktor respon

    terhadap diazepamd5.

    berdasarkan waktu retensi dan kelimpahan relatif tiga ion

    dengan hasil waktu retensi propofol 18,34 menit, m/z 117-163-178, THF dengan waktu retensi 2,13 menit, m/z 72.

    Kuantifikasi Propofol dibuat setelah penentuan faktorrespon terhadap THF.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    33/34

    Kesimpulan

    Penyalahgunaan agen oleh staf medis untuk tujuanhiburan sudah banyak diketahui tetapi bukti analisissering kurang. Etanol yang ditemukan dalam darahjuga dapat menjadi pemicu kematian dalam kasus ini.

    Dalam situasi ini, analisis rambut dapat menjadipengatasannya. Hasil analisis yang dilakukanmenunjukkan GC / MS-NCI dapat digunakan untukmendeteksi agen anastesi dalam rambut manusia. Sifatfisiko-kimia propofol mendukung untuk dilakukannya

    headspace preparation dari spesimen rambut dandilakukan pengembangan metode asli yang tidakmemerlukan prosedur ekstraksi yang lama.

  • 8/10/2019 Analisis Toksikologi Forensik Dan Klinik

    34/34