18
Masalah pertama  Nn. L, 22 tahun, karyawan h onorer di sebuah perusahaan swasta, diantar ke IGD sebuah RS karena penurunan kesadaran sejak jam yan! lalu. a) Baga ima na pen anga nan pe rta ma untuk Nn. L? "enatalaksanaan delirium tentunya tidak terpisah dari penyebabnya. Identi#ikasi  penyakit yan! mendasari serta pen!obatannya se$ara tepat perlu dilakukan. "asien den!an !an!!uan medis umum yan! disertai den!an delirium akan menjalani masa ti n!!al rumah saki t ya n! lebi h lama dar ipada ya n! ti dak me n!a lami deli rium. Del iri um sendir i dapa t men imb ulka n kompli kas i lai n yan! bany ak terjadi pada pasien, misalnya !eriatri seperti jatuh dan in#eksi. "ada beberapa penelitian pen!!unaan obat neuroleptik, obat yang sering dipakai pada kasus delirium adalah Haloperidol.  %aloperidol di!unakan karena pro#il e#ek sampin!nya yan! lebih disukai dan dapat diberikan se$ara aman melalu  jalur oral maupun parenter al . Dosis yan! biasa diberikan adalah &,' ( ),& m!  per oral *"+ atau intra mus$ular maupun intra -ena *IMI/0 titrasi dapat dilakukan 2 sampai ' m! tiap satu jam sampai total kebutuhan sehari sebesar )& m! terpenuhi. Setelah pasien lebih baik kesadarannya atau sudah mampu menelan obat oral maka haloperidol dapat diberikan per oral den!an dosis terba!i 2(1 kali  perhari sampai kondisi deliriumnya teratasi. %aloperidol intra-ena lebih sedikit menyebabkan !ejala ekstrapiramidal daripada pen!!unaan oral.2,,3 4ntipsikotik yan! lebih baru, mis aln ya ri spe ri don , ola nz api n dan queti api n jug a membantu dalam penatalaksanaan delirium.  Namun penelitian dan bukti yan! mendukun! pen!!unaan antipsikotik atipikal pada delirium belum terbukti jelas sehin!!a obat(obat tersebut tidak dapat di!unakan seba!ai terapi lini pertama. 4kan tetapi, obat( obatan ini dihubun gkan dengan lebih sedikitnya gangguan pergerakan akibat obat dibandingkan penggunaan haloperidol.  +leh karena itu, antipsikotik atipikal mun!kin merupakan obat pilihan untuk pasien den!an  penyakit "arkinson dan !an !!uan neuro muskular yan! berhubun!an, serta pasien den!an riwayat adanya !ejala ektrapiramidal pada pen!!unaan antipsikotik lama. Dosis awal olan5apin adalah ' m! per oral setiap hari, setelah satu min!!u, dosis dapa t dit in!kat kan menjadi )& m! sehari dan dit itr asi menjadi 2&m! sehari .

Analisis Skenario c Merta

Embed Size (px)

Citation preview

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 1/18

Masalah pertama

 Nn. L, 22 tahun, karyawan honorer di sebuah perusahaan swasta, diantar ke IGD

sebuah RS karena penurunan kesadaran sejak jam yan! lalu.

a) Bagaimana penanganan pertama untuk Nn. L?

"enatalaksanaan delirium tentunya tidak terpisah dari penyebabnya. Identi#ikasi

 penyakit yan! mendasari serta pen!obatannya se$ara tepat perlu dilakukan. "asien

den!an !an!!uan medis umum yan! disertai den!an delirium akan menjalani

masa tin!!al rumah sakit yan! lebih lama daripada yan! tidak men!alami

delirium. Delirium sendiri dapat menimbulkan komplikasi lain yan! banyak 

terjadi pada pasien, misalnya !eriatri seperti jatuh dan in#eksi."ada beberapa penelitian pen!!unaan obat neuroleptik, obat yang sering dipakai

pada kasus delirium adalah Haloperidol. %aloperidol di!unakan karena pro#il

e#ek sampin!nya yan! lebih disukai dan dapat diberikan se$ara aman melalu

 jalur oral maupun parenteral. Dosis yan! biasa diberikan adalah &,' ( ),& m!

 per oral *"+ atau intra mus$ular maupun intra -ena *IMI/0 titrasi dapat

dilakukan 2 sampai ' m! tiap satu jam sampai total kebutuhan sehari sebesar )&

m! terpenuhi. Setelah pasien lebih baik kesadarannya atau sudah mampu menelan

obat oral maka haloperidol dapat diberikan per oral den!an dosis terba!i 2(1 kali

 perhari sampai kondisi deliriumnya teratasi. %aloperidol intra-ena lebih sedikit

menyebabkan !ejala ekstrapiramidal daripada pen!!unaan oral.2,,3 4ntipsikotik 

yan! lebih baru, misalnya risperidon, olanzapin dan quetiapin juga

membantu dalam penatalaksanaan delirium. Namun penelitian dan bukti yan!

mendukun! pen!!unaan antipsikotik atipikal pada delirium belum terbukti jelas

sehin!!a obat(obat tersebut tidak dapat di!unakan seba!ai terapi lini pertama.

4kan tetapi, obat( obatan ini dihubungkan dengan lebih sedikitnya gangguan

pergerakan akibat obat dibandingkan penggunaan haloperidol. +leh karena

itu, antipsikotik atipikal mun!kin merupakan obat pilihan untuk pasien den!an

 penyakit "arkinson dan !an!!uan neuromuskular yan! berhubun!an, serta pasien

den!an riwayat adanya !ejala ektrapiramidal pada pen!!unaan antipsikotik lama.

Dosis awal olan5apin adalah ' m! per oral setiap hari, setelah satu min!!u, dosis

dapat ditin!katkan menjadi )& m! sehari dan dititrasi menjadi 2&m! sehari.

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 2/18

6uetiapin diberikan 2' m! per oral dua kali sehari yan! dapat ditin!katkan

menjadi 2'('&m! per dosis tiap 2 sampai 1 hari sampai ter$apai tar!et 1&&(&&

m! perhari yan! terba!i dalam 2(1 dosis. Risperidon diberikan )(2 m! per oral

 pada malam hari dan se$ara !radual ditin!katkan ) m! tiap 2(1 harus sampai

dosis e#ekti# ter$apai *( m! per oral. 6uetiapin adalah obat antipsikotik baru

yan! palin! menimbulkan sedasi dan palin! aplikati# dalam pen!obatan delirium

b) Bagaimana hubungan usia dengan keluhan ?

"enyakit !ra-es mempunyai predisposisi !enetik yan! kuat, dimana )'7

 penderita mempunyai hubun!an keluar!a yan! erat den!an penderita penyakit

yan! sama. Sekitar '&7 dari keluar!a penderita penyakit Gra-es, ditemukan

autoantibodi tiroid didalam darahnya. "enyakit ini ditemukan ' kali lebih banyak 

 pada wanita dibandin!kan pria, dan dapat terjadi pada semua umur. Angka

kejadian tertinggi terjadi pada usia antara ! tahun sampai "! tahun.

#edangkan pada kasus umur Nn. L tahun merupakan kejadian tertinggi

untuk penyakit gra$es

Masalah keti!a 8

Dalam beberapa bulan terakhir pasien ju!a serin! !u!up, keluar kerin!at banyak,

mudah $emas, sulit tidur dan bila men!erjakan sesuatu selalu terburu 9 buru.

a) Apakah ada keterkaitan antara keluhan dengan delirium?

Gejala(!ejala tersebut terjadi karena adanya !an!!uan kelenjar endokrin yan!

 pada kasus ini adalah kelenjar tiroid. %ipertiroidisme ini menyebabkan

terjadinya hipersekresi hormon tiroid yaitu tiroksin *: dan triiodotironin *:1

yan! akan menimbulakan !ejala(!ejala tersebut. Gejala diare yan! dialami Nn L

dapat terjadinya dehidrasi yan! dapat menimbulkan penurunan kesadaran

*delirium.

 b Masalah kelima 8

%emeriksaan laboratorium &

Darah rutin 8 %b 8 )2!70 ;<= 8 )3.&&&mm1.

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 3/18

>imia darah 8 Glukosa darah, test #un!si !injal dan hati normal, elektrolit serum

normal.

:est #un!si tiroid 8 :S% &,&&) m?L, : bebas 3,33 n!dl.

a) Bagaimana histopatologi dari gra$e's disease ?

 Makroskopis:

a. "embesaran thyroid merata, warna merah muda

 Mikroskopis:

 b. "enuh oleh a$ini yan! ber-ariasi dalam ukuran

$. Dilapisi kolumner tin!!i, berisi koloid den!an tepi berenda(rendad. @arin!an lim#oid banyak 

e. >adan! membentuk papil ke dalam lumen a$ini

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 4/18

 b Bagaimana etiologi, epidemiologi, pato(isiologi, mani(estasi klinis, (aktor

resiko, komplikasi, tatalaksana, prognosis, #*+, penegahan dari -ra$e's

disase ? 

tiologi

Atiolo!i yan! menimbulkan proses autoimun pada penyakit Gra-es masih belum

diketahui se$ara pasti. Namun, beberapa keadaan seperti postpartum, intake

yodium yan! berlebih, terapi litium, dan in#eksi bakteri atau -irus didu!a menjadi

 pemi$u dari proses autoimun.

/erdapat beberapa (aktor predisposisi, antara lain&

Genetik 

Riwayat keluar!a dikatakan )' kali lebih besar dibandin!kan populasi umum

untuk terkena Gra-es. Baktor !enetik yan! berperan pentin! dalam proses

otoimun, antara lain %L4(<C dan %L4(DR1 pada ras >aukasus, %L4(<w dan

%L4(<' pada ras =ina dan %L4(<)3 pada oran! kulit hitam.

Gen %L4 yan! berada pada ran!kaian kromosom ke( * p2).1 ekspresinya

mempen!aruhi perkemban!an penyakit autoimun ini. Molekul %L4 terutama

kelas II yan! berada pada sel : di timus memodulasi respons imun sel : terhadap

reseptor lim#osit : * : lympho$yte re$eptor :$R selama terhadap anti!en.

Interaksi ini meran!san! akti-asi : helper lim#osit untuk membentuk antibodi. :

supresor lim#osit atau #aktor supresi yan! tidak spesi#ik * IL()& dan :GB(

mempunyai akti#itas yan! rendah pada penyakit autoimun kadan! tidak dapat

membedakan : helper mana yan! disupresi sehin!!a : helper yan! membentuk 

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 5/18

antibodi yan! melawan sel induk akan eksis dan akan menin!katkan proses

autoimun.

- Wanita

;anita lebih serin! terkena penyakit ini karena modulasi respons imun oleh

estro!en. %al ini disebabkan karena epitose ekstraseluler :S%R homolo! den!an

#ra!men pada resptor L% dan homolo! den!an #ra!men pada reseptor BS%.

( Status gizi dan Berat badan lahir rendah

%al ini serin! dikaitkan den!an pre-alensi timbulnya penyakit autoantibodi

thyroid

(Stress

Stress ju!a dapat seba!ai #aktor inisiasi untuk timbulnya penyakit lewat jalur

neuroendokrin.

- Merokok dan hidup di daerah dengan defisiensi iodium

- Toxin, infeksi bakteri dan virus

<akteri Eersinia entero$oliti$a yan! mempunyai protein anti!en pada membran

selnya sama den!an :S%R pada sel #olikuler kelenjar thyroid didu!a dapat

mempromosikan timbulnya penyakit Gra-eFs terutama pada penderita yan!

mempunyai #aktor !enetik. >esamaan anti!en bakteri atau -irus den!an :S%R 

atau perubahan struktur reseptor terutama :S%R pada #olikel kelenjar thyroid

karena mutasi atau biomodi#ikasi oleh obat, 5at kimia atau mediator in#lamasi

menjadi penyebab timbulnya autoantibodi terhadap thyroid dan perkemban!an

 penyakit ini.

/irus yan! men!in#eksi sel(sel tiroid manusia akan meran!san! ekspresi DR

 pada permukaan sel(sel #olikel tiroid, didu!a seba!ai akibat pen!aruh sitokin

*terutama inter#eron al#a.

0. "eriode post partum dapat memi$u timbulnya !ejala hyperthyroid

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 6/18

. "ada sindroma de#isiensi imun * %I/, pen!!uanaan terapi %44R:

 berhubun!an den!an penyakit ini dena!n menin!katnya jumlah dan #un!si

DD sel :.

1. Multipel sklerosis yan! mendapat terapi =ampath()% mono$lonal antibodi

se$ara lan!sun! mempen!aruhi sel : yan! serin! disertai kejadian

hyperthyoid.

". :erapi den!an inter#eron(

 aktor risiko meliputi :

) <iasanya terjadi pada usia sekitar 1&(& tahun

2 ;ania 8 Laki(laki H 38)1 "redisposisi #amilial

<erkaitan den!an bentuk(bentuk endokrinopati autoimun lainnya

' Merokok merupakan #aktor resiko ba!i wanita

pidemiologi

"enyakit Gra-es adalah penyebab dari hipertiroid terserin! sekitar & 9 C& 7

kasus. "re-alensi dari penyakit ini ber-ariasi, ter!antun! dari kebiasaan intake

yodium di populasi tersebut * intake yodium yan! tin!!i berhubun!an den!an

 penin!katan pre-alensi penyakit Gra-es . "enyakit ini adalah penyakit autoimun

yan! memiliki #aktor predisposisi yan! kuat den!an hubun!an keluar!a. Ratio

wanita lebih tin!!i yaitu ' 8 ) dibandin!kan pria, diperkirakan men!enai 2 7 dari

 populasi wanita. Insiden pun$aknya pada usia & 9 & tahun

%ato(isiologi

4da 1 ma$am autoantibody 8

). 4ntibody thyroid(stimulatin! immuno!lobulin *:SI

Men!ikat reseptor :S% unutk meran!san! jalur adenilat siklase4M" siklik, yan!

menyebabkan penin!katan pembebasan hormone tiroid.

2. 4ntibodi thyroid !rowth(stimulatin! immuno!lobulin *:GI

Ditujukan untuk reseptor :S%, menyebabkan proli#erasi epitel #olikel tiroid.

1. 4ntibody :S%(bindin! inhibitor immuno!lobulin *:<II Menyebabkan terhambatnya pen!ikatan normal :S% ke reseptornya pada sel

epitel tiroid. %al ini dapat menjelaskan men!apa seba!ian pasien den!an penyakit

!ra-es se$ara spontan men!alami episode hipotiroidisme

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 7/18

>emun!kinan besar autoantibody terhadap reseptor :S% ju!a berperan dalam

timbulnya o#talmopati in#iltrati-e yan! khas untuk penyakit Gra-es.

"ada penyakit Gra-es, lim#osit : men!alami peran!san!an terhadap anti!en yan!

 berada didalam kelenjar tiroid yan! selanjutnya akan meran!san! lim#osit < untuk 

mensintesis antibodi terhadap anti!en tersebut. 4ntibodi yan! disintesis akan bereaksi

den!an reseptor :S% didalam membran sel tiroid sehin!!a akan meran!san!

 pertumbuhan dan #un!si sel tiroid, dikenal den!an :S%(R antibody. 4danya antibodi

didalam sirkulasi darah mempunyai korelasi yan! erat den!an akti-itas dan

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 8/18

kekambuhan penyakit. Mekanisme otoimunitas merupakan #aktor pentin! dalam

 pato!enesis terjadinya hipertiroidisme, o#talmopati, dan dermopati pada penyakit

Gra-es.

Disampin! itu terdapat pula suatu protein dengan B2 3" kilo*alton  pada

 permukaan membran sel tiroid dan sel(sel orbita yan! didu!a berperan dalam proses

terjadinya perubahan kandun!an orbita dan kelenjar tiroid penderita penyakit Gra-es.

Sel(sel tiroid mempunyai kemampuan bereaksi den!an anti!en diatas dan bila

teran!san! oleh pen!aruh sitokin *seperti inter#eron !amma akan men!ekspresikan

molekul(molekul permukaan sel kelas II *M%= kelas II, seperti DR untuk 

mempresentasikan anti!en pada lim#osit :.

Gambar ) 8 "ato!enesis "enyakit Gra-es

Baktor !enetik berperan pentin! dalam proses otoimun, antara lain HLA4B5 dan

HLA4*61 pada ras aukasus, HLA4B7"3 dan HLA4B8 pada ras 9ina dan

HLA4B0: pada orang kulit hitam. Baktor lin!kun!an ju!a ikut berperan dalam

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 9/18

 pato!enesis penyakit tiroid otoimun seperti penyakit Gra-es. ;irus yang

mengin(eksi sel4sel tiroid manusia akan merangsang ekspresi *6" pada

permukaan sel4sel (olikel tiroid, diduga sebagai akibat pengaruh sitokin

<terutama inter(eron al(a).  In#eksi basil !ram ne!ati# Eersinia entero$oliti$a, yan!

menyebabkan entero$olitis kronis, didu!a mempunyai reaksi silan! den!an

otoanti!en kelenjar tiroid. Antibodi terhadap =ersinia enteroolitia terbukti

dapat bereaksi silang dengan /#H46 antibody pada membran sel tiroid yang

dapat menetuskan episode akut penyakit -ra$es. 4supan yodium yan! tin!!i

dapat menin!katkan kadar iodinated immuno!lobulin yan! bersi#at lebih imuno!enik 

sehin!!a menin!katkan ke$enderun!an untuk terjadinya penyakit tiroid otoimun.

Dosis terapeutik dari lithium yan! serin! di!unakan dalam pen!obatan psikosa manik 

depresi#, dapat pula mempen!aruhi #un!si sel lim#osit : suppressor sehin!!a dapat

menimbulkan penyakit tiroid otoimun. Baktor stres ju!a didu!a dapat men$etuskan

episode akut penyakit Gra-es, namun sampai saat ini belum ada hipotesis yan!

memperkuat du!aan tersebut.

:erjadinya o#talmopati Gra-es melibatkan lim#osit sitotoksik *killer $ells dan

antibodi sitotoksik lain yan! teran!san! akibat adanya anti!en yan! berhubun!an

den!an tiro!lobulin atau :S%(R pada #ibroblast, otot(otot bola mata dan jarin!an

tiroid. #itokin yang terbentuk dari lim(osit akan menyebabkan in(lamasi

(ibroblast dan miositis orbita, sehingga menyebabkan pembengkakan otot4otot

bola mata, proptosis dan diplopia. 

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 10/18

Dermopati Gra-es *miksedema

 pretibial ju!a terjadi akibat stimulasi

sitokin didalam jarin!an #ibroblast

di daerah pretibial yan! akan

menyebabkan   akumulasi

!likosamino!likans .

Berbagai gejala tirotoksikosis

berhubungan dengan perangsangan

katekolamin, seperti takhikardi,

tremor, dan keringat banyak. 4danya

hiperreakti-itas katekolamin, terutama

epine#rin didu!a disebabkan karena terjadinya penin!katan reseptor katekolamin

didalam otot jantun!.

*iagnosis %enyakit -ra$es

"embesaran massa tiroid disertai den!an adanya tanda dan !ejala tirotoksitosis dapat

membantu dia!nosis. Namun masih diperlukan pemeriksaan penunjan!, yan! palin!

murah adalah tes #un!si tiroid. >adar /#H akan menurun sedangkan kadar

hormone tiroid total dan yang bebas akan meningkat. "ada 2 9 '7 pasien,

ditemukan hanya :1  yan! menin!kat * :1 toksikosis . "ada hipertiroid yan!

disebabkan karena intake yodium yang berlebih sehingga substrat untuk sintesis

hormone tiroid berlebih akan didapatkan peningkatan dari kadar total dan

bebas dari /"  < /" toksikosis ) dan kadar /1 yang normal. 4nti(:! dan antibodi

anti4/%> meningkat pada lebih dari :8 pasien, namun tidak spesi(ik.

%eningkatan reseptor thyroid @ stimulating hormone atau /#Ab merupakan

pemeriksaan diagnostik untuk penyakit -ra$es dan meningkat pada sekitar !

pasien. "en!ukuran :<II atau :SI akan semakin mene!akkan dia!nosis namun

 biasanya tidak rutin dilakukan.. "ada pemeriksaan radionukletida akan didapatkan

uptake di#us pada kelenjar tiroid yan! membesar. ?SG atau =: s$an leher dapat

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 11/18

di!unakan untuk men!e-aluasi pasien. MRI orbita dapat berman#aat untuk 

men!e-aluasi Gra-es ophthalmopathy.

"erubahan pada mata *o#talmopati Gra-es , menurut the 4meri$an :hyroid

4sso$iation diklasi#ikasikan seba!ai berikut *dikenal den!an sin!katan N+S"A=S 8

>elas ?raian 8

>elas & :idak ada !ejala dan tanda

>elas ) %anya ada tanda tanpa !ejala *berupa upper lid retra$tion,stare,lid la!

>elas 2 "erubahan jarin!an lunak orbita *palpebra ben!kak

>elas 1 "roptosis *dapat dideteksi den!an %ertel eJphthalmometer

>elas >eterlibatan otot(otot ekstra okular 

>elas ' "erubahan pada kornea *keratitis

>elas >ebutaan

*iagnosis Banding

*iagnosis penyakit -ra$es langsung dapat ditegakkan  pada pasien den!an

 pemeriksaan #isik pada palpasi didapatkan pembesaran tiroid yan! di#us,

ophthalmopathy, #un!si tiroid didapatkan tirotoksitosis, dan :"+ atau antibody :S%

 9 R positi#, dan terdapat riwayat yan! memiliki penyakit autoimun. "ada pasien

den!an tirotoksitosis namun tanda 9 tanda lainnya kuran! jelas, pemeriksaan

dia!nosti$ yan! palin! reliable adalah den!an radionukletida * KKm:$, )21I, atau )1)I ,

yan! dapat membedakan penyakit Gra-es den!an penyakit tiroid nodular, tiroiditis

destrukti#, jarin!an tiroid ektopik . %ada hipertiroid sekunder  yan! disebabkan

karena sekresi :S% karena tumor pituitary, ju!a dapat ditemukan pembesaran tiroid

di(us, namun tidak disertai dengan peningkatan kadar /#H  dan pada

 pemeriksaan =: atau MRI s$an dapat den!an mudah ditemukan tumot pituitary pada

 pasien tersebut. Mani#estasi klinis tirotoksitosis dapat menyerupai pasien den!an

seran!an panik, mania, #eokromatositoma, dan penurunan berat badan yan!

disebabkan karena ke!anasan. *iagnosis tirotoksikosis dapat dengan mudah

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 12/18

disingkirkan jika kadar /#H dan /1 bebas normal. >adar :S% yan! normal ju!a

dapat menyin!kirkan penyakit Gra-es seba!ai penyebab dari pembesaran tiroid.

2ani(estasi linik

:anda dan !ejala yan! mun$ul ter!antun! dari keparahan tirotoksitosis, durasi dari

 penyakit, kemampunan indi-idu untuk menerima kelebihan hormon tiroid, dan usia

 pasien. "ada pasien usia lanjut maka tanda dan !ejala dari tirotoksitosis dapat tidak 

terlalu menonjol, dan pasien mun!kin hanya merasakan mudah lelah dan men!alami

 penurunan berat badan, kondisi seperti ini dikenal den!an istilah apatheti!

th"rotoxi!osis. :irotoksitosis dapat menyebabkan penurunan berat badan tanpa sebab,

disebabkan karena metabolism yan! menin!kat. "enin!katan berat dapat ditemukan

 pada ' 7 pasien, namun ini disebabkan karena intake makanan yan! menin!kat. .Gejala lainnya yan! dapat mun$ul seperti hiperakti#itas, $emas, iritabel, merasa

mudah lelah. Insomnia dan kesulitan dalam berkonsentrasi ju!a serin! ditemukan.

 #patheti! th"rotoxi!osis  pada oran! lanjut usia dapat salah dia!nosis dian!!ap

depresi. :remor halus ju!a serin! ditemukan. Mani#estasi neurolo!is yan! serin!

termasuk hipere#leks, pen!e$ilan otot, dan miopati proksimal tanpa disertai #asikulasi.

Mani#estasi kardio-askular yan! palin! serin! mun$ul adalah takikardi, serin!

disertai ju!a den!an palpitasi, kadan! 9 kadan! dapat menyebabkan supra-entrikular 

takikardi. $ardia! output  yan! tin!!i menyebabkan nadi menjadi kuat, dan murmur 

sistolik aorta dan dapat memperburuk an!ina atau !a!al jantun! pada pasien usia

lanjut yan! memiliki penyakit jantun!. 4trial #ibrilasi lebih serin! mun$ul pada

 pasien yan! berusia '& tahun. >ulit pasien biasanya han!at dan lembab, pasien ju!a

 biasa men!eluhkan mudah berkerin!at dan tidak tahan udara panas. "almar eritem,

onkilosis, yan! lebih jaran! seperti pruritus, urtikaria dan hiperpi!mentasi di#us ju!a

dapat mun$ul. Rambut pasien akan menjadi tipis, alopesia di#us terjadi pada lebih dari

& 7 pasien, dan bertahan beberapa bulan setelah menjadi eutiroid. ;aktu transit di

saluran $erna menjadi lebih sebentar, menyebabkan pasien serin! <4<, serin!

disertai diare dan kadan! 9 kadan! steatorea rin!an. "asien perempuan biasanya akan

men!alami oli!omenorea atau amenorea, pada pria akan men!alami dis#un!si

seksual, pada kasus yan! jaran! mun$ul !inekomastia. A#ek lan!sun! dari hormone

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 13/18

tiroid pada resopsi tulan! menyebabkan osteopenia, hiperkalsemia rin!an mun$ul

 pada lebih dari 2& 7 pasien, namun hiperkalsiuria lebih serin! mun$ul.

Retaksi kelopak mata, menyebabkan penampilan pasien seperti melotot, disebabkan

karena akti-itas simpatis yan! berlebih. "ada penyakit Gra-es memiliki tanda pada

mata yan! spesi#ik yan! disebut Graves% ophthalmopath", kondisi ini ju!a disebut

th"roid-asso!iated ophthalmopath". +nset dari Graves% ophthalmopath"  mun$ul

 beberapa tahun sebelum atau sesudah

dia!nosis tirotoksitosis pada 3' 7

 pasien. Mani#estasi awal pada mata biasanya

adalah sensai tidak nyaman di mata, dan

 produksi air mata yan! berlebih.Sekitar seperti!a pasien men!alami

 proptosis, dideteksi den!an baik 

den!an -isualisasi dari sklera

diantara batas bawah iris dan

kelopak mata bawah. "roptosis

dapat diukur men!!unakan

eJophthalmometer. "ada kasus

yan! berat proptosis menyebabkan

ekposure dan $edera dari kornea,

terutama jika kelopak mata tidak dapat menutup saat tidur.

Adema periorbital, injeksi s$lera, dan kemosis ju!a serin!

ditemukan. "ada ' 9 )& 7 pasien, pemben!kakan otot yan! berat dapat menyebabkan

diplopia, tipikalnya namun tidak khas saat pasien melihat ke sisi atas dan lateral.

Mani#estasi yan! palin! berbahaya adalah kompresi dari ner-us optikus pada apeks

dari orbita, menyebabkan papiled ema, de#ek pada lapan!an pandan! peri#er dan jika

tidak se!era diterapi dapat menyebabkan hilan!nya pen!lihatan yan! permanen.'

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 14/18

Gambar 2.' "enarikan kelopak mata, edema periorbital, injeksi

konjun!ti-a, dan proptosis

>2%L+A#+

• >omplikasi penyakit Gra-es  yan! akut ialah terjadinya krisis tirotoksikosis yaitu

kambuh dan melonjaknya kadar tiroid yan! membahayakan jiwa den!an !ejala

demam, men!i!au, kejan!, koma, muntah, diare, dan kunin! pada seluruh badan.

>ematian biasanya terjadi karena !a!al jantun!, !an!!uan irama jantun! atau demam

tin!!i yan! tidak bisa diturunkan den!an obat. >omplikasi ini biasanya diawali

den!an adanya penyakit berat yan! mendadak terjadi *stroke, in#eksi, atau trauma,

operasi, pen!obatan den!an radioiodine.

• "enyakit Gra-es ju!a dapat menyebabkan komplikasi mata karena kelopak mata yan!

tertarik sehin!!a menyebabkan mata kerin! dan akhirnya kerusakan pada kornea dan

 bola mata.

• Selain itu penyakit Gra-es ju!a dapat menyebabkan komplikasi !a!al jantun!

kon!esti# yaitu jantun! tidak dapat memompa $ukup darah untuk memenuhi

kebutuhan tubuh, dan tulan! menjadi rapuh.

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 15/18

/ata Laksana

 Medikamentosa

+4: yan! dianjurkan !olon!an tionamid, yaitu 8

a& propitiorasil '(T)*  lebih serin! di!unakan dibandin!kan Methima5ole karena

memiliki ikatan yan! lebih besar den!an protein

  dosis 8 )&&()'& m! C jam

  setelah eutiroid klinis laboratorik 

  '& m! jam

b& Metimazol

dosis 8 2 kali )& m!hari

  pada trimester 1, metima5ol dipertahankan ' m! hari

  !& + adrenergi! blo!ade

Seperti propanolol. Namun pen!!unaan yan! terus menerus dapat men!akibatkan

keterbelakan!an pertumbuhan janin.

a. %ropiltiourasil <%/)

 Nama !enerik 8 "ropiltiourasil Nama da!an! di Indonesia 8 "ropiltioura$il *!enerik

Indikasi 8 hipertiroidisme

>ontraindikasi 8 hipersensisiti# terhadap "ropiltiourasil, blo$kin! repla$ement re!imen

tidak boleh diberikan pada kehamilan dan masa menyusui.<entuk sediaan 8 :ablet '& m! dan )&& m!

Dosis dan aturan pakai 8 untuk anak(anak '(3 m!k!hari atau )'&(2&& m! m 2hari,

dosis terba!i setiap C jam. Dosis dewasa 1&&& m!hari, dosis terba!i setiap C jam.

untuk hipertiroidisme berat '& m!hari, untuk hipertiroidisme o!asional  memerlukan

&&(K&& m!hari0 dosis pelihara )&&()'& m!haridalam dosis terba!i setiap C()2 jam.

Dosis untuk oran!tua )'&(1&& m!hari *La$y, et al , 2&&

A#ek sampin! 8 ruam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri ten!!orokan, sakit kepala, ada

ke$endrun!an pendarahan, mual muntah, hepatitis.

Mekanisme +bat8 men!hambat sintesis hormon tiroid den!an memhambatoksidasi

dari iodin dan men!hambat sintesistiroksin dan triodothyronin *La$y, et al , 2&&

Risiko khusus 8 %ati(hati pen!!unaan pada pasien lebih dari & tahun karena ":? bisa

menyebabkan hipoprotrombinnemia dan pendarahan, kehamilan dan menyusui,

 penyakit hati *Lee, 2&&.

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 16/18

 b. 2ethimazole

 Nama !enerik 8 methima5ole

 Nama da!an! 8 :apa5oleIndikasi 8 a!ent antitiroid

>ontraindikasi 8 %ipersensiti# terhadap methima5ole dan wanita hamill

<entuk sediaan 8 tablet ' m!, )& m!, 2& m!Dosis dan aturan pakai 8 untuk anak &, m!k!hari *1 J sehari0 dosis pelihara &,2

m!k!hari *1 J sehari. maksimum 1& m! dalam sehari.

?ntuk dewasa8 hipertiroidisme rin!an )' m!hari0 sedan! 1&(& m!hari0 hipertiroid

 berat & m! hari0 dosis pelihara '()' m!hari.

A#ek sampin! 8 sakit kepala, -erti!o, mual muntah, konstipasi, nyeri lambun!, edema.

Risiko khusus 8 pada pasien diatas & tahun hati(hati bisa menin!katkan

myelosupression, kehamilan.

":? lebih dianjurkan pada wanita hamil daripada metima5ol karena metima5ol lebih

mudah melewati sawar plasenta dan dapat men!hambat sintesis hormon tiroid

sehin!!a dapat menyebabkan hipotiroidisme sesaat dan struma pada bayi. "en!!unaan

 propiltriurasil lebih aman karena lebih sedikit obat yan! sampai ke janin. Dalam dosis

tin!!i, kedua obat ini dapat memblok kelenjar tiroid janin sehin!!a terjadi

hipotiroidisme. Ean! berakibat pada !an!!uan intelektual dan retardasi pada anak.

2. Nonmedikamentosa

a. Diet yan! diberikan harus tin!!i kalori, yaitu memberikan kalori 2&&(1&&& kalori per 

hari baik dari makanan maupun dari suplemen

b. >onsumsi protein harus tin!!i yaitu )&&()2' !r *2,' !rk! << per hari untuk 

men!atasi proses peme$ahan protein jarin!an seperti susu dan telur 

. +lah ra!a se$ara teratur 

d. Men!uran!i rokok, alkohol dan ka#ein yan! dapat menin!katkan kadar metabolisme

%rognosis

%ipertiroidisme pada umumnya pro!nosis baik, jaran! sekali berakibat #atal jika

kausal ditan!ani den!an baik.

"ada banyak pasien, o#talmopati bisa sembuh sendiri dan tidak memerlukan

 pen!obatan selanjutnya. :etapi pada kasus yan! berat hin!!a ada bahaya kehilan!an

 pen!lihatan, perlu diberikan pen!obatan !lukokortikoid disis tin!!i disertai tindakan

dekompresi orbita untuk menyelamatkan mata tersebut.

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 17/18

"asien yan! menjalani R4I &(3&7 men!alami hipotiroidisme dalam )& tahun

mendatan!. %ipertiroidisme bisa menjadi hipotiroidisme bila tidak dipantau kadar 

hormone tiroid pada ibu, obat(obat antitiroid bisa melewati plasenta dan menyebabkan

!an!!uan pembentukan hormone tiroid pada janin, janin bisa menjadi hipotiroidisme

sampai kretinisme.

ompetensi dokter umum

Hipertiroid & 1 A

:in!kat >emampuan 1

1a.  Mampu membuat dia!nosis klinik berdasarkan pemeriksaan #isik dan

 pemeriksaan( pemeriksaan tambahan yan! diminta oleh dokter *misalnya 8

 pemeriksaan laboratorium sederhana atau  -ra". Dokter dapat memutuskan dan

memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yan! rele-an *bukan kasus

!awat darurat.

%N9-AHAN

"en$e!ahan dari penyakit Gra-es ialah den!an men$e!ah #aktor risikonya seperti

in#eksi, asupan yodium se$ukupnya jan!an berlebihan ataupun kekuran!an, hindari

stres, hindari $edera pada kelenjar !ondok, dan hindari obat steroid.

) Bagaimana hubungan hipertiroidisme, -ra$e's disease dan krisis tiroid ?

:irotoksikosis ialah mani#estasi klinis kelebihan hormon tiroid yan! beredar dalam

sirkulasi. %ipertiroidisme adalah tirotoksikosis yan! diakibatkan oleh kelenjar tiroid

yan! hiperakti#. >ira(kira 3&7 tirotoksikosis karena penyakit Gra-es, sisanya karena

!ondok multinoduler toksik dan adenoma toksik, :erdapat dua tipe hipertiroidisme

spontan yan! palin! serin! serin! dijumpai yaitu 8

). penyakit Gra-es2. !oiter nodular toksik 

"enyebab krisis tiroid yan! palin! serin! di antara keadaan tirotoksikosis adalah

 penyakit Gra-es. >risis tiroid biasanya terjadi pada pasien(pasien yan! sudah

menderita hipertiroid atau tirotoksikoksis sebelumnya yan! tidak terdia!nosis atau

tidak ditatalaksana den!an adekuat. +nset terjadinya krisis tiroid berlan!sun! $epat

8/18/2019 Analisis Skenario c Merta

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-skenario-c-merta 18/18

dan biasanya diawali den!an adanya #aktor pen$etus. Baktor pen$etus utama terjadina

krisis tiroid ialah in(eksi. Baktor pen$etus lain seperti trauma, tindakan pembedahan,

miokard in#ark, tromboemboli paru, ketoasidosis, atau pen!hentian obat(obat tiroid.