25
Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013 ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI A. DESKRIPSI Fisiologi terdiri atas dua kata yaitu fisio dan logos. Fisio berarti organ tubuh, sedangkan logos adalah ilmu. Dari kedua kata tersebut, maka dapat disimpulkan pengertian fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan fungsi organ tubuh manusia. Tujuan a. Tujuan Umum 1. Memahami bahwa perbedaan beban kerja / cara kerja dapat berpengaruh terhadap aspek fisiologi manusia. 2. Mampu melakukan pengukuran kerja dengan menggunakan metode fisiologi. 3. Menentukan besar beban kerja, berdasarkan kriteria fisiologi. 4. Merancang sistem kerja dengan memanfaatkan hasil pengukuran kerja dengan metode fisiologi. b. Tujuan Khusus 1. Mampu menghitung besar energy expenditure pada suatu pekerjaan tertentu berdasarkan intensitas heart rate. 2. Mampu memahami konsep pengukuran beban kerja fisik dengan metode denyut nadi, Nordic Body Map, %CVL dan Brouha. 3. Mampu memahami korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan denyut nadi. 4. Mampu menghitung denyut nadi berdasarkan variabel dependent dan independent pada regresi linear. 5. Mampu menguji signifikansi perbedaan rata-rata lebih dari dua sampel menggunakan metode One-Way ANOVA.

ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

  • Upload
    vobao

  • View
    270

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN

METODE FISIOLOGI

A. DESKRIPSI

Fisiologi terdiri atas dua kata yaitu fisio dan logos. Fisio berarti organ tubuh,

sedangkan logos adalah ilmu. Dari kedua kata tersebut, maka dapat

disimpulkan pengertian fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang

perubahan fungsi organ tubuh manusia.

Tujuan

a. Tujuan Umum

1. Memahami bahwa perbedaan beban kerja / cara kerja dapat

berpengaruh terhadap aspek fisiologi manusia.

2. Mampu melakukan pengukuran kerja dengan menggunakan metode

fisiologi.

3. Menentukan besar beban kerja, berdasarkan kriteria fisiologi.

4. Merancang sistem kerja dengan memanfaatkan hasil pengukuran kerja

dengan metode fisiologi.

b. Tujuan Khusus

1. Mampu menghitung besar energy expenditure pada suatu pekerjaan

tertentu berdasarkan intensitas heart rate.

2. Mampu memahami konsep pengukuran beban kerja fisik dengan

metode denyut nadi, Nordic Body Map, %CVL dan Brouha.

3. Mampu memahami korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan

denyut nadi.

4. Mampu menghitung denyut nadi berdasarkan variabel dependent dan

independent pada regresi linear.

5. Mampu menguji signifikansi perbedaan rata-rata lebih dari dua sampel

menggunakan metode One-Way ANOVA.

Page 2: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

B. INPUT DAN OUTPUT

Input :

a) Data denyut nadi istirahat dan denyut nadi kerja

b) Usia

c) Data berat badan

d) Data tinggi badan

e) Kuesioner Nordic Body

Output :

a) Klasifikasi %CVL

b) Estimasi denyut nadi kerja berdasarkan variabel dependent dan

independent

c) Keluhan muskuloskeletal

C. REFERENSI

Barnes, R.M. & Barnes, R.M., 1958. Motion and time study, Wiley.

Davis, H.L., Faulkner, T.W. & Miller, C.I., 1969. Work physiology. Human

Factors: The Journal of the Human Factors and Ergonomics Society,

11(2), pp.157–165.

Grandjean, E., 1989. Fitting the task to the man: a textbook of occupational

ergonomics, Taylor & Francis/Hemisphere.

Kilbon, A. 1992. Measurement and Assessment of Dynamic Work. Dalam:

Tarwaka, Bakri, S., Sudiajeng, L. 2004. Ergonomi untuk Keselamatan,

Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: UNIBA Press. 102.

Mei, Z. et al., 2002. Validity of body mass index compared with other body-

composition screening indexes for the assessment of body fatness in

children and adolescents. The American journal of clinical nutrition,

75(6), pp.978–985.

Tarwaka, Bakri, S., Sudiajeng, L. 2004. Ergonomi untuk Keselamatan,

Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: UNIBA Press.

Vyth, E.L. et al., 2009. A front-of-pack nutrition logo: a quantitative and

qualitative process evaluation in the Netherlands. Journal of health

communication, 14(7), pp.631–645.

Wickens, C.D. et al., 1998. Introduction to human factors engineering.

D. LANDASAN TEORI

Secara garis besar terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil kerja

manusia, dan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu :

Page 3: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

1) Faktor-faktor terdiri dari : sikap, sistem, nilai, karakteristik, fisik, motivasi,

usia, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman dll.

2) Faktor-faktor situasional : lingkungan fisik, mesin dan peralatan, metode

kerja dll.

Kerja manusia bersifat mental dan fisik yang masing-masing mempunyai

intensitas yang berbeda-beda. Tingkat Intensitas yang terlalu tinggi

memungkinkan pemakaian energi yang berlebihan, sebaliknya Intensitas yang

terlalu rendah memungkinkan rasa bosan dan jenuh. Karena itu perlu diupayakan

tingkat Intensitas yang optimum yang ada diantara kedua batas yang ekstrim tadi

dan tentunya untuk tiap individu berbeda. Pekerjaan seperti operator yang

bertugas memantau panel kontrol termasuk pekerjaan yang mempunyai kadar

intensitas fisik rendah namun intensitas mental yang tinggi, sebaliknya pekerjaan

material handling secara manual intensitas fisiknya tinggi namun intensitas

mentalnya rendah.

Tingkat Intensitas kerja optimum, umumnya apabila tidak ada tekanan dan

ketegangan. Tekanan disini berkenaan dengan beberapa aspek dari aktivitas

manusia dari lingkungannya yang terjadi akibat adanya reaksi individu tersebut

tidak mendapatkan keinginan yang sesuai. Sedangkan ketegangan merupakan

konsekuensi logis yang harus diterima oleh individu yang bersangkutan sebagai

akibat dari takanan.

1. Kerja Fisik Dan Mental

Kerja fisik adalah kerja yang memerlukan energi fisik otot manusia

sebagai sumber tenaganya (power). Kerja fisik disebut juga „manual operation‟

dimana performans kerja sepenuhnya akan tergantung pada manusia yang

berfungsi sebagai sumber tenaga (power) ataupun pengendali kerja. Kerja fisik

juga dapat dikonotasikan dengan kerja berat atau kerja kasar karena kegiatan

tersebut memerlukan usaha fisik manusia yang kuat selama periode kerja

berlangsung. Dalam kerja fisik konsumsi energi merupakan faktor utama yang

dijadikan tolak ukur penentu berat / ringannya suatu pekerjaan. Secara garis besar,

kegiatan-kegiatan manusia dapat digolongkan menjadi kerja fisik dan kerja

mental. Pemisahan ini tidak dapat dilakukan secara sempurna, karena terdapatnya

Page 4: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

hubungan yang erat antar satu dengan lainnya. Kerja fisik akan mengakibatkan

perubahan fungsi pada alat-alat tubuh, yang dapat dideteksi melalui :

1. Konsumsi oksigen

2. Denyut jantung

3. Peredaran udara dalam paru-paru

4. Temperatur tubuh

5. Konsentrasi asam laktat dalam darah

6. Komposisi kimia dalam darah dan air seni

7. Tingkat penguapan

8. Faktor lainnya

Kerja fisik akan mengeluarkan energi yang berhubungan erat dengan

konsumsi energi. Konsumsi energi pada waktu kerja biasanya ditentukan dengan

cara tidak langsung, yaitu dengan pengukuran :

1. Kecepatan denyut jantung

2. Konsumsi Oksigen

Sedangkan kerja mental merupakan kerja yang melibatkan proses

berpikir dari otak kita. Pekerjaan ini akan mengakibatkan kelelahan mental bila

kerja tersebut dalam kondisi yang lama, bukan diakibatkan oleh aktivitas fisik

secara langsung melainkan akibat kerja otak kita.

Kecepatan denyut jantung memiliki hubungan yang sangat erat dengan

aktivitas faali lainnya.

1. Tekanan Darah

2. Aliran Darah

3. Komposisi Kimia dalamr Darah

4. Temperatur Tubuh

5. Tingkat Penguapan

6. Jumlah udara yang dikeluarkan oleh

paru-paru Hubungan

Kecepatan Denyut

Jantung

Gambar 1 Hubungan kecepatan denyut jantung dengan aktivitas faali

Page 5: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

2. Pengukuran Beban Kerja Fisik

2.1. Denyut Nadi Kerja

Pengukuran denyut nadi selama bekerja merupakan suatu metode untuk

menilai cardiovasculair strain. Salah satu peralatan yang dapat digunakan untuk

menghitung denyut nadi adalah telemetri dengan menggunakan rangsangan

ElectroCardio Graph (ECG). Apabila peralatan tersebut tidak tersedia, maka

dapat dicatat secara manual memakai stopwatch dengan metode 10 denyut

(Kilbon, 1992). Dengan metode tersebut dapat dihitung denyut nadi kerja sebagai

berikut:

Denyut Nadi (Denyut/Menit) = 6010

xitunganWaktuPengh

Denyut

Kepekaan denyut nadi terhadap perubahan pembebanan yang diterima

tubuh cukup tinggi. Grandjean (1993) juga menjelaskan bahwa konsumsi energi

sendiri tidak cukup unutk mengestimasi beban kerja fisik. Beban kerja fisik tidak

hanya ditentukan oleh jumlah kJ yang dikonsumsi, tetapi juga ditentukan oleh

jumlah otot yang terlibat dan beban statis yang diterima serta tekanan panas dari

lingkungan kerjanya yang dapat meningkatkan denyut nadi. Berdasarkan hal

tersebut maka denyut nadi lebih mudah dan dapat untuk menghitung indek beban

kerja. Astrand & Rodahl (1997); Rodahl (1989) menyatakan bahwa denyut nadi

mempunyai hubungan linier yang tinggi dengan asupan oksigen pada waktu kerja.

Dan salah satu cara yang sederhana untuk menghitung denyut nadi adalah

dengan merasakan denyutan pada arteri radialis di pergelangan tangan.

Denyut nadi untuk mengestimasi indek beban kerja fisik terdiri dari

beberapa jenis yang didefinisikan oleh Grandjean (1993) :

1. Denyut nadi istirahat adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan

dimulai.

2. Denyut nadi kerja adalah rerata denyut nadi selama bekerja.

3. Nadi kerja adalah selisih antara denyut nadi istirahat dan denyut nadi

kerja.

Page 6: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

Ada beberapa definisi Muller (1962) sebagai berikut :

a. Denyut jantung selama istirahat (resting pulse) adalah rata-rata denyut

jantung sebelum suatu pekerjaan dimulai

b. Denyut jantung selama bekerja (working pulse) adalah rata-rata denyut

jantung selama seseorang bekerja

c. Denyut jantung untuk kerja (work pulse) adalah selisih antara denyut

jantung selama bekerja dan selama istirahat

d. Denyut jantung selama istirahat total (total recovery cost or recovery cost)

adalah jumlah aljabar denyut jantung saat suatu pekerjaan selesai

dikerjakan sampai dengan denyut berada pada kondisi istirahatnya

e. Denyut total (total work pulse or cardiac cost) adalah jumlah denyut

jantung dari mulainya suatu pekerjaan sampai denyut berada pada kondisi

istirahatnya (resting level)

Denyut jantung pada berbagai macam kondisi kerja dapat dilihat dengan

grafik antara hubungan denyut jantung dengan waktu sebagai berikut :

Gambar 2. Laju Detak Jantung

Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa seseorang dalam “keadaan

normal” di mana :

a. Waktu sebelum kerja (rest) kecepatan denyut jantung dalam keadaan

konstan / stabil walaupun ada perubahan kecepatan denyutnya tetapi tidak

terlalu jauh perbedaannya.

b. Waktu selama bekerja (work) kecepatan denyut jantung dalam keadaan

cenderung naik.Semakin lama waktu kerja yang dilakukan maka makin

banyak energi yang keluar sehingga kecepatan denyut jantung bertambah

cepat naik.

Page 7: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

Waktu setelah bekerja / waktu pemulihan / recovery kecepatan denyut jantung

dalam keadaan cenderung turun. Kondisi kerja yang lama maka perlu dibutuhkan

waktu istirahat yang digunakan untuk memulihkan energi kita terkumpul kembali

setelah mencapai titik puncak kelelahan.

a. Cardiovascular Load (%CVL)

Peningkatan denyut nadi mempunyai peran yang sangat penting dalam

peningkatan cardiac output dari istirahat sampai kerja maksimum. Manuaba &

Vanwonterghem (1996) menentukan klasifikasi beban kerja berdasarkan

peningkatan denyut nadi kerja yang dibandingkan dengan denyut nadi maksimum

karena beban kardiovaskular (cardiovascular load = % CVL ) yang dihitung

dengan rumus sebagai berikut :

*Denyut nadi maksimum = 220 – umur (Astrand and Rodahl, 1977)

Dari hasil perhitungan % CVL tersebut kemudian dibandingkan dengan

klasifikasi sebagai berikut:

- X ≤30 % = tidak terjadi kelelahan

- 30 < X ≤ 60 % = diperlukan perbaikan

- 60 < X ≤ 80 % = kerja dalam waktu singkat

- 80 < X ≤ 100 % = diperlukan tindakan segera

- X > 100 % = tidak diperbolehkan beraktivitas

b. Metode Brouha

Metode Brouha merupakan metode yang digunakan untuk mengestimasi

cardiovascular strain dengan menggunakan denyut nadi pemulihan, metode ini

diusulkan oleh Kilbon (1992) pada Tarwaka dkk (2004). Keuntungan dari metode

ini adalah sama sekali tidak mengganggu atau menghentikan pekerja, karena

pengukuran dilakukan tepat setelah subjek berhenti bekerja. Denyut nadi

pemulihan (P) dihitung pada akhir 30 detik pada menit pertama, kedua dan ketiga.

P1, P2, dan P3 adalah rata-rata dari ketiga nilai tersebut dan dihubungkan dengan

total cardiac cost dengan ketentuan berikut.

Page 8: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

1. Jika P1 – P3 ≥ 10 atau P1, P2, dan P3 seluruhnya < 90, nadi pemulihan normal.

2. Jika rata-rata P1 yang tercatat ≤ 110, dan P1 – P3 ≥ 10, maka beban kerja tidak

berlebihan.

3. Jika P1 – P3 <10, dan jika P3 > 90, perlu ada perbaikan.

Laju pemulihan denyut nadi dipengaruhi oleh nilai absolut denyut nadi pada

ketergantungan pekerjaan (the interruption of work), tingkat kebugaran

(individual fitness) dan pemaparan panas lingkungan. Jika nadi pemulihan tidak

segera tercapai, maka diperlukan redesign pekerjaan untuk mengurangi tekanan

fisik. Redesign tersebut dapat berupa variabel tunggal maupun variabel

keseluruhan dari variabel bebas (tasks, organisasi kerja, dan lingkungan kerja)

yang menyebabkan beban kerja tambahan.

Pengukuran Fisiologis dapat digunakan untuk membandingkan cost energi

pada suatu pekerjaan yang memenuhi waktu standar dengan pekerjaan serupa

yang tidak standar, tetapi perundingan harus dibuat untuk orang yang sama. Dr.

Lucien Broucha telah membuat tabel klasifikasi beban kerja dalam reaksi

Fisiologi, untuk menentukan berat ringannya pekerjaan.

Tabel 1 Tabel Klasifikasi Beban Kerja

Work Load Oxygen consumtion

(liter/min)

Energi Expenditure

(cal/min)

Heart Rate during Work

(Beats/min)

Light 0.5 – 1.0 2.5 – 5.0 60 – 100

Moderate 1.0 – 1.5 5.0 – 7.5 100 – 125

Heavy 1.5 – 2.0 7.5 – 10.0 125 – 150

Very Heavy 2.0 – 2.5 10.0 – 12.5 150 – 175

2.2. Nordic Body Map

Digunakan untuk mengetahui bagian tubuh mana saja yang mengalami

kesakitan atau kelelahan. Terdapat 27 titik, namun pada aplikasinya dapat diwakili

hanya dengan minimal 9 titik.

Page 9: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

Gambar 3 Letak Titik Sakit Tubuh pada Nordic Body Map

Tabel 2 Tabel Keterangan Grade of Complaints

Keterangan

A No Pain Tidak Terasa Sakit

B Moderately Cukup Sakit

C Pain Sakit

D Pain Menyakitkan

E Painful Sangat Menyakitkan

Tabel 3 Keluhan Operator

No Location Grade of complaints

A B C D E

0 Upper neck/Atas leher

1 Lower neck/Bawah leher

2 Left shoulder/Kiri bahu

3 Right shoulder/Kanan bahu

Page 10: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

No Location Grade of complaints

A B C D E

4 Left upper arm/Kiri atas lengan

5 Back /Punggung

6 Right upper arm/Kanan atas lengan

7 Waist/Pinggang

8 Buttock/Pantat

9 Bottom/Bagian bawah pantat

10 Left elbow/Kiri siku

11 Right elbow/Kanan siku

12 Left lower arm/Kiri lengan bawah

13 Right lower arm /Kanan lengan bawah

14 Left wrist/ Pergelangan tangan Kiri

15 Right wrist/ Pergelangan tangan Kanan

16 Left hand/ Tangan Kiri

17 Right hand/ Tangan Kanan

18 Left thigh/ Paha Kiri

19 Right thigh/ Paha Kanan

20 Left knee/ Lutut Kiri

21 Right knee/ Lutut Kanan

22 Left calf/ Betis Kiri

23 Right calf/ Betis Kanan

24 Left ankle/ Pergelangan kaki Kiri

25 Right ankle/ Pergelangan kaki Kanan

26 Left foot/kaki kiri

27 Right foot/kaki kanan

Hasil pengisian kuesioner kemudian dikalkulasikan agar dapat dilihat titik tubuh

bagian yang mana yang mengalami rasa sakit paling besar.

Page 11: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

2.3. Indeks Massa Tubuh

Tubuh yang sehat dapat dilihat dan dinilai dari penampilan fisik. Dalam

beberapa kasus sering terjadi ketidaksesuaian penilaian fisik dan penilaian medis

mengenai Indeks Massa Tubuh (IMT). Di Belanda, interpretasi berat badan pada

sebagian orang dewasa termasuk remaja yang salah menyebabkan kurangnya

perhatian terhadap kondisi tubuh mereka (Vyth et al, 2009). Indeks massa tubuh

(IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan (BB) dan

tinggi badan (TB) seseorang. IMT dipercayai dapat menjadi indikator atau

mengambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang. IMT tidak mengukur

lemak tubuh secara langsung, tetapi penelitian menunjukkan bahwa IMT

berkorelasi dengan pengukuran secara langsung lemak tubuh seperti underwater

weighing dan dual energy x-ray absorbtiometry (Mei Z. et al., 2002).

Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:

Hasil perhitungan tersebut diklasifikasikan ke dalam batas ambang yang

dimodifikasi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa

negara berkembang. Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk

Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 4 Kategori Indeks Massa Tubuh

IMT Status Gizi KATEGORI

< 17.0 Gizi Kurang Sangat kurus

17.0 – 18.5 Gizi Kurang Kurus

18.5 – 25.0 Gizi Baik Normal

25.0 – 27.0 Gizi Lebih Gemuk

> 27.0 Gizi Lebih Sangat gemuk

Sumber: Departemen Kesehatan RI

Indeks massa tubuh (IMT) merupakan salah satu indikator yang dapat

dipercayai untuk mengukur lemak tubuh. Walau bagaimanapun, terdapat beberapa

kekurangan dan kelebihan dalam mnggunakan IMT sebagai indikator pengukuran

lemak tubuh.

Page 12: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

Kekurangan indeks massa tubuh adalah:

1. Pada olahragawan: tidak akurat pada olahragawan (terutama atlet bina) yang

cenderung berada pada kategori obesitas dalam IMT disebabkan mereka

mempunyai massa otot yang berlebihan walaupun presentase lemah tubuh

mereka dalam kadar yang rendah. Sedangkan dalam pengukuran berdasarkan

berat badan dan tinggi badan, kenaikan nilai IMT adalah disebabkan oleh

lemak tubuh.

2. Pada anak-anak: tidak akurat karena jumlah lemak tubuh akan berubah

seiringan dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuh badan seseorang.

Jumlah lemak tubuh pada lelaki dan perempuan juga berbeda selama

pertumbuhan. Oleh itu, pada anak-anak dianjurkan untuk mengukur berat

badan berdasarkan nilai persentil yang dibedakan atas jenis kelamin dan usia.

3. Pada kelompok bangsa: tidak akurat pada kelompok bangsa tertentu karena

harus dimodifikasi mengikut kelompok bangsa tertentu. Sebagai contoh IMT

yang melebihi 23,0 adalah berada dalam kategori kelebihan berat badan dan

IMT yang melebihi 27,5 berada dalam kategori obesitas pada kelompok

bangsa seperti Cina, India, dan Melayu. (CORE, 2007).

Adapun kelebihan indeks massa tubuh adalah:

1. Biaya yang diperlukan tidak mahal.

2. Untuk mendapat nilai pengukuran, hanya diperlukan data berat badan dan

tinggi badan seseorang.

3. Mudah dikerjakan dan hasil bacaan adalah sesuai nilai standar yang telah

dinyatakan pada tabel IMT.

3. Analisis Statistik

Analisis statistik pada praktikum ini meliputi dua, yaitu regresi linear dan metode

One Way ANOVA. Metode regresi linear digunakan untuk mengestimasi denyut

nadi kerja berdasarkan variabel dependent dan independent yang ada. Sedangkan

metode One Way ANOVA sendiri digunakan untuk membandingkan rata-rata satu

variabel independent dengan dua atau lebih kondisi.

Page 13: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

3.1. Regresi Linier

Regresi linier didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu

variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum dari regresi

linier adalah:

dimana:

Y = variabel dependen yang diprediksikan

a = konstanta

b = koefisien regresi X terhadap Y

X = variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Analisis Regresi Linier digunakan untuk mengetahui nilai nadi kerja (Y)

bila diketahui jarak yang ditempuh (X). Sebagai contoh, cara perhitungannya

dilakukan pada saat operator menempuh jarak 0,5 km, 1 km, dan 1,5 km

(operatornya sama).

Tabel 5 Penyelesaian Persamaan Regresi

No X

(jarak)

Y

(nadi kerja)

XY X2

1 0.5

2 1

3 1.5

∑n

= 3

∑ X= ∑ Y= ∑

XY=

X2=

n

XiYin

i

n

i 11

n

i

n

i

n

i

n

i

n

i

XiXin

YiXiXiYin

1 1

2

111

2

Page 14: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

3.2. Metode One Way ANOVA

ANOVA atau Analisis Variansi merupakan suatu teknik untuk menganalisis atau

menguraikan seluruh (total) variasi atas bagian-bagian yang mempunyai makna.

Manfaat dari ANOVA itu sendiri ialah dapat digunakan untuk membandingkan

dua rata-rata populasi atau lebih untuk menentukan apakah nilainya dapat sama

atau identik. ANOVA bermacam-macam dan salah satunya ialah metode one-way

ANOVA. Metode ini dapat dilakukan dengan penghitungan manual maupun

dengan bantuan software. Prosedur awal metode ini ialah dengan menentukan

hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya terlebih dahulu, seperti :

H0 : tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan antar perlakuan.

H1 : ada perbedaan rata-rata setidaknya salah satu yang signifikan antar

perlakuan.

Setelah itu menentukan taraf nyata yaitu signifikansi atau α. Dan setelah

melakukan pengolahan data, aturan pengambilan keputusan hipotesa adalah jika

sig < 0.05, maka H0 ditolak dan jika sig ≥ 0.05, maka H0 diterima.

Aplikasi Metode One Way ANOVA pada Software SPSS

Program komputer yang dapat digunakan untuk ANOVA antara lain adalah SPSS.

Data yang dimasukkan ke SPSS hanya terdiri dari dua kolom seperti ilustrasi tabel

berikut ini:

Tabel 6 Format Data ANOVA pada SPSS

Lebar Daun Jenis Pupuk

4.9873 Pupuk A

4.9995 Pupuk A

8.01 Pupuk B

13.9867 Pupuk C

13.9965 Pupuk C

Dst Dst

Berikut adalah contoh soal yang akan dianalisis dengan metode one way ANOVA

menggunakan software SPSS.

Page 15: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

Di sebuah fakultas pertanian diadakan penelitian untuk mengetahui apakah ada

perbedaan pengaruh pemberian pupuk A, pupuk B, dan pupuk C pada

pertambahan lebar daun tumbuhan X. Untuk itu, diambil sampel sebanyak 30,

dibagi menjadi 3 kelompok. Masing-masing kelompok diberi pupuk yang

berbeda. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 7 Data Pertambahan Lebar Daun Tumbuhan X

Menurut Jenis Pupuk yang Diberikan (dalam cm)

Pupuk A Pupuk B Pupuk C

4.9892 8.0173 14.0025

4.9873 7.996 13.9867

4.9995 7.9975 13.9965

5.0093 8.0029 13.9913

5.0045 8.0014 14.0048

4.9932 7.9818 13.981

5.0002 8.0066 14.001

5.0014 7.9954 14.0032

4.9982 8.0185 14.0157

5.0166 7.9834 14.0014

Sumber: Data Bangkitan dari Minitab

Data tersebut akan dianalisis dengan ANOVA. Untuk melakukan analisis ragam

satu arah (ANOVA) dengan SPSS, berikut ini merupakan langkah-langkahnya:

1. Pada tab Variable View, input data sesuai dengan studi kasus.

Page 16: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

Gambar 4 Tampilan Variable View

2. Pada kolom “value” pada baris kolom yang memiliki beberapa kategori, edit

tingkatan value seperti pada gambar berikut.

Gambar 5 Tampilan Value Labels Editor

Page 17: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

3. Selanjutnya pada tab Data View, isi data sesuai dengan data yang telah

diperoleh.

Gambar 6 Tampilan Data View

4. Setelah input data selesai, pada menu Analyze, pilih Compare Means, lalu

pilih One Way ANOVA.

Gambar 3.4 Tampilan Menu One Way ANOVA

Page 18: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

5. Selanjutnya input data kuantitiatif (Lebar_Daun) ke Dependent List dan data

kualitatif (Jenis_Pupuk) ke Factor.

Gambar 7 Tampilan Input Data Kuantitatif dan Kualitatif

6. Pada menu Post Hoc, aktifkan menu “Bonferroni” dan “Tukey”.

Gambar 8 Tampilan Options Post Hoc

Page 19: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

7. Pada bagian Options, aktifkan Descriptives, Homogeneity of Variances, serta

Means Plot.

Gambar 9 Tampilan “Options” pada “One Way Options”

8. Setelah semua langkah dilakukan, klik OK untuk mendapatkan hasil analisis

pada output.

Interpretasi Hasil Analisis

1. Secara deskriptif, kita bisa melihat sekilas bahwa rata-rata lebar daun karena

pemberian pupuk A dan pupuk B berbeda relatif jauh. Pada pemberian pupuk

A, rata-ratanya sekitar 4,99 dan pada pupuk B sekitar 8,00.

Page 20: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

Tabel 8 Tabel Descriptives

Descriptives

Lebar Daun

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

Pupuk A 10 4.9999 .00889 .00281 4.9936 5.0063 4.99 5.02

Pupuk B 10 8.0001 .01223 .00387 7.9913 8.0088 7.98 8.02

Pupuk C 10 13.9984 .00994 .00314 13.9913 14.0055 13.98 14.02

Total 30 8.9995 3.80492 .69468 7.5787 10.4203 4.99 14.02

2. Uji Homoskedastisitas

Tabel 9 Tabel Uji Homoskedastisitas

Test of Homogeneity of Variances

Lebar Daun

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

.490 2 27 .618

Dari tabel di atas, nilai p-value atau signifikansi sebesar 0,618 sehingga Sig > 0.05

dan H0 diterima. Oleh karena itu, asumsi kesamaan ragam terpenuhi atau tidak

terdapat perbedaan yang signifikan.

Page 21: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

3. Uji beda rata-rata k populasi

Tabel 10 Tabel Uji Beda Rata-Rata Sampel

ANOVA

Lebar Daun

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Between

Groups 419.843 2 209.922 1.924E6 .000

Within Groups .003 27 .000

Total 419.846 29

Pada tabel ANOVA di atas, kita bisa melihat bahwa nilai signifikansinya sebesar

0,000 sehingga sig < 0.05 dan H0 ditolak. Artinya minimal ada satu di antara

ketiga pupuk itu yang memberikan pertambahan lebar daun yang berbeda.

4. Mengetahui pupuk mana yang pengaruhnya berbeda (dengan Post Hoc)

Tabel 11 Tabel Perbandingan Post Hoc

Multiple Comparisons

Dependent Variable:Lebar Daun

(I) Jenis

Pupuk

(J) Jenis

Pupuk

Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Tukey

HSD

Pupuk A Pupuk B -3.00014* .00467 .000 -3.0117 -2.9886

Pupuk C -8.99846* .00467 .000 -9.0100 -8.9869

Pupuk B Pupuk A 3.00014* .00467 .000 2.9886 3.0117

Pupuk C -5.99832* .00467 .000 -6.0099 -5.9867

Pupuk C Pupuk A 8.99846* .00467 .000 8.9869 9.0100

Pupuk B 5.99832* .00467 .000 5.9867 6.0099

Page 22: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

Bonferroni Pupuk A Pupuk B -3.00014* .00467 .000 -3.0121 -2.9882

Pupuk C -8.99846* .00467 .000 -9.0104 -8.9865

Pupuk B Pupuk A 3.00014* .00467 .000 2.9882 3.0121

Pupuk C -5.99832* .00467 .000 -6.0102 -5.9864

Pupuk C Pupuk A 8.99846* .00467 .000 8.9865 9.0104

Pupuk B 5.99832* .00467 .000 5.9864 6.0102

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Tabel di atas ini memberikan hasil pengujian parsial dua populasi. Dari sini kita

dapat mengetahui pupuk mana yang akan memberikan pengaruh yang berbeda.

Ternyata ketiga pupuk memberikan pengaruh yang berbeda-beda, terlihat dari

munculnya tanda bintang pada semua jenis pupuk.

5. Sebaliknya, untuk mengetahui pupuk mana yang tidak berbeda secara

signifikan pengaruhnya dapat dilihat pada tabel berikut ini (Homogeneus).

Tabel 12 Tabel Homogeneus

Lebar Daun

Jenis

Pupuk N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

Tukey

HSDa

Pupuk A 10 4.9999

Pupuk B 10 8.0001

Pupuk C 10 13.9984

Sig. 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10.000.

Terlihat ketiga sampel terbagi ke dalam tiga subset, yang menunjukkan bahwa

ketiga pupuk memang mempunyai perbedaan yang signifikan dalam pengaruhnya

terhadap pertambahan lebar daun.

Page 23: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

6. Melihat perbandingan tiap jenis pupuk berdasarkan rata-rata lebar daun

(Means Plot).

Gambar 10 Tampilan Hasil Means Plot

Dari penempatan titik atau plot masing-masing pupuk seperti pada gambar di

atas, kita dapat mengetahui bahwa rata-rata lebar daun yang dihasilkan pupuk

C cenderung lebih besar disusul oleh pupuk B dan pupuk A.

3. Fatigue / Kelelahan

Fatigue adalah kelelahan yang terjadi pada syaraf dan otot-otot manusia

sehingga tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Makin berat beban yang

dikerjakan dan semakin tidak teraturnya pergerakan, maka timbulnya fatigue akan

semakin cepat. Jika seseorang bekerja pada tingkat energi diatas 5,2 kcal per

menit , maka pada saat itu timbul rasa lelah.

Ralph M Barnes (1980) menggolongkan kelelahan ke dalam 3 golongan

tergantung dari mana hal ini dilihat yaitu: 1) Merasa lelah, 2) Kelelahan karena

perubahan fisiologi dalam tubuh, dan 3) Menurunkan kemampuan kerja. Ketiga

tersebut pada dasarnya berkesimpulan sama yaitu bahwa kelelahan terjadi jika

kemampuan otot telah berkurang dan lebih lanjut lagi mengalami puncaknya bila

otot tersebut sudah tidak mampu lagi bergerak (kelelahan sempurna).

Page 24: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fatigue

Pada hakekatnya kekuatan dan daya tahan tubuh ini tidak hanya

dipengaruhi oleh otot saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor subyektif

antara lain :

1. Besarnya tenaga yang diperlukan

2. Kecepatan

3. Cara dan sikap melakukan aktivitas

4. Jenis Olah Raga

5. Jenis Kelamin

6. Umur

2. Cara mengukur fatigue

a) Mengukur kecepatan denyut jantung dan pernafasan.

b) Mengukur tekanan darah, peredaran udara dalam paru-paru, jumlah

oksigen yang dipakai, jumlah CO2 yang dihasilkan, Temperatur badan,

Komposisi kimia dalam urine dan darah.

c) Menggunakan alat penguji kelelahan Riken Fatigue Indicator dengan

ketentuan pengukuran elektroda logam melalui tes variasi perubahan air

liur (saliva) karena lelah.

E. CONTOH SOAL

1) Laki-laki dengan umur 20 tahun mempunyai denyut istirahat sebesar 78

pulse/menit dan denyut kerja sebesar 85 pulse/menit. Berapa besar %CVL dari

pekerjaan tersebut dan berikan rekomendasi!

Jawab:

% CVL = –

Denyut nadi maksimum = 220 – umur = 220 – 20 = 200

% CVL = –

Berdasarkan hasil % CVL diatas, disimpulkan bahwa pekerjaan tersebut tidak

menimbulkan kelelahan.

2) Jika diketahui seseorang yang mempunyai detak jantung 60 detak/menit sama

dengan membutuhkan energi expenditure 2,5 calories per minute. Maka,

Page 25: ANALISIS PERFORMANSI KERJA, PENGUKURAN KERJA 2013/modul/Modul Fisiologi.pdf · ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI ... adalah selisih antara denyut jantung

Modul Fisiologi Praktikum Ganjil 2012/2013

berapakah energi expenditure yang dibutuhkan oleh orang yang mempunyai

detak jantung 77 detak/menit ? Analisislah dengan menggunakan interpolasi!

42.5 = -100 + 40x

142.5 = 40x

X = 3.56

Jadi, energy expenditure yang diperlukan adalah 3.56 calories per minute.

F. PRAKTIKUM

1. Alat dan Bahan

a) Treadmill

b) Sepeda statis

c) Beban 10 kg

d) Stopwatch

e) Kertas

f) Pena

g) Kalkulator

2. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

1. Bagi tugas dalam kelompok menjadi :

- 1 orang bertugas sebagai operator

- 1 atau 2 orang bertugas sebagai pengamat dan pencatat data

2. Ukur denyut nadi operator dengan metode 10 denyut sebelum melakukan

aktivitas, kemudian catat, lalu operator baru mulai melakukan aktivitas.

3. Setelah selesai aktivitas, operator istirahat dan ukur kembali nadi operator

dengan metode 10 denyut dilanjutkan dengan metode Brouha dan catat

pada lembar pengamatan.

4. Konversikan waktu 10 denyut menjadi jumlah denyut dalam lembar

pengamatan.