31
PENGUKURAN KERJA TIDAK LANGSUNG Analisis Perancangan Kerja Universitas Buana Perjuangan Karawang

Pengukuran kerja tidak langsung

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengukuran kerja tidak langsung

PENGUKURAN KERJA TIDAK LANGSUNG Analisis Perancangan KerjaUniversitas Buana Perjuangan Karawang

Page 2: Pengukuran kerja tidak langsung

KLASIFIKASI

Page 3: Pengukuran kerja tidak langsung

1. DATA WAKTU BAKU

Page 4: Pengukuran kerja tidak langsung

Definsi

Penentuan waktu baku berdasarkan perkiraan yang mengacu pada data masa lalu, tanpa melakukan pengukuran secara langsung. Dasar acuan yang di gunakan

1. Data waktu baku

2. Data waktu gerakan MTMWaktu gerakan dasar (Basic Motion time/BMT)Faktor Kerja (Work Factor/WF)

Page 5: Pengukuran kerja tidak langsung

DATA WAKTU BAKU

DATA BAKU : Set data waktu penyelesaian suatu pekerjaan yang telah di ukur di masa lalu

Keuntungan a. Menghemat waktu pengukuran b. Tidak memerlukan banayak pengukurc. Tidk melakukan pengamatan secara langsung

Kekurangan a. Terbatasnya lingkup pekerjaan yang akan di ukur

Page 6: Pengukuran kerja tidak langsung

1. Cara Pembuatan Data Waktu

Baku

• Penguraian pekerjaan ke dalam elemen-elemen pekerjaan

• Pemilihan faktor-faktor yang berpengaruh pada pekerjaan

• Pilih formula yang sesuai

2. Cara Penyajian

Data Waktu Baku

• Persamaan matematika/aljabar Regresi : y = a+bx

• Tabel (Analytical Formula)

Page 7: Pengukuran kerja tidak langsung

I. Penyajian Dalam Bentuk Tabel

1. Kegiatan produksi cutting sticker di CV. CAHAYA THESANI terdiri dari beberapa proses, diantaranya kegiatan penempelan cutting sticker. Penempelan adalah kegiatan merekatkan suatu sticker pada benda kerja yang telah disiapkan. Benda kerja tersebut adalah pelat alumunium yang berukuran 50 cm x 70 cm. Contoh sticker seperti pada Gambar

Page 8: Pengukuran kerja tidak langsung

1. Uraikan ke elemen-elemen pekerjaan Klik here >> Tabel 1 Elemen kerja dan urutan proses penempelan cutting sticker.docx

Page 9: Pengukuran kerja tidak langsung

Berdasarkan data hasil pengukuran, selanjutnya dilakukan pengujian kecukupan data, pengujian keseragaman data dan pengujian kenormalan data. Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa jumlah data telah mencukupi untuk pengolahan lebih lanjut berupa perhitungan waktu siklus, waktu normal dan waktu baku.

Penghitungan ini menggunakan nilai penyesuaian dengan cara Westinghouse karena dengan cara ini mencakup semua hal-hal yang berkaitan dengan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja, yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja, dan konsistensi. Besarnya faktor penyesuaian berdasarkan kegiatan pekerjaan penempelan cutting sticker pada metode Westing House adalah:

Page 10: Pengukuran kerja tidak langsung

2. Perhitungan Faktor Penyesuaian

Perhitungan Dengan Cara Westinghouse

Keterampilan : Good (C1) = +0.06

Usaha : Good (C1) = +0.05

Kondisi Kerja : Average (D) = 0.00

Konsistensi : Excellent (B) = +0.03

Jumlah faktor penyesuaian = +0.14

Jadi besarnya faktor penyesuaian P = ( 1+0.14 = 1.14).

Waktu Normal di peroleh dengan Wn = Ws x P

Page 11: Pengukuran kerja tidak langsung

Waktu baku merupakan waktu normal yang sudah ditambahkan dengan kelonggaran. Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatigue, dan hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Berdasarkan faktor-faktor penilaian tersebut maka dapat di hitung presentase sebagai berikut

Tenaga yang di keluarkan ringan 8%

Sikap kerja berdiri di atasa dua kaki 2%

Gerakan kerja normal 0%

Pencahayaan baik 5%

Suhu normal 5%

Atmosfir baik 0%

Keadaan lingkungan baik 1%

Kebutuhan pribadi 2.5%

Jumlah 23.5%

3. Perhitungan faktor kelonggaran

Faktor kelonggaran

Page 12: Pengukuran kerja tidak langsung

4. Hasil dan Kesimpulan

Hasil perhitungan waktu baku untuk elemen kerja lainnya dituangkan pada tabel 2.xlsx

Berdasarkan hasil pengamatan di peroleh waktu siklus 2354,86 detik atau 39.25 menit

Waktu normal pemasangan cutting sticker adalah 2354.86 x 1.14 = 2685.13 detik atau 44.75 menit ( Wn = Ws x P )

Waktu baku pemasangan sticker di peroleh dengan mengalikan waktu normal dengan faktor kelonggaran 2685.13 x 23.5% = 3450.38

Page 13: Pengukuran kerja tidak langsung

II.Penyajian dalam bentuk persamaan

Dalam pembuatan data waktu baku, pekerjaan di pilah menjadi elemen-elemen pekerjaann

Elemen pekerjaan ini merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap waktu kerja

Secara statistik, maka di katakana elemen kerja ini mempunyai korelasi yang tinggi terhadap waktu kerjanya.

Dengan melakukan pengukuran elemen kerja yang berpengaruh terhadap waktu pekerjaan, maka di buatlah persamaan matematikanya. Yang menyatakan hubungan waktu dengan elemen-elemen kerja.

t = F (e1+e2+e3+……….+eN

Dimana t = waktu

e = elemen-elemen pekerjaan

Jadi, waktu kerja merupakan fungsi dari elemen-elemen kerja.

Page 14: Pengukuran kerja tidak langsung

Contoh :

1. Tabel di samping ini menunjukan hubungan waktu dengan frekeuensi kerja pada pekerjaan perakitan komponen elektronik pada PCB, elemen pekerjaannya :

a. Merakit komponen

b. Mengambil komponen

c. Menyolder

Hubungan antara pekerjaan mengambil komponen dengan waktu adalah :

Page 15: Pengukuran kerja tidak langsung

Untuk mencari hubungan antara waktu dan elemen di atas di gunakan cara regresi linier :

T = A + Beᵢ ᵢDimana :

T ᵢ = waktu elemen pekerjaan ke- ᵢA dan B = konstanta

eᵢ = jumlah komponen

Untuk mencari tetapan A dan B di lakukan perhitungan dengan persamaan normal ini :

Dimana : n = jumlah data

Page 16: Pengukuran kerja tidak langsung

Untuk mempermudahkan perhitungan di lakukan perhitungan tabel sebagai berikut:

Dari tabel tersebut, masukan nilai-nilai nya dalam persamaan (i) dan (ii) :

Dua persamaan dengan variable tentunya dapat di selesaikan dengan cara substansi biasa, maka di peroleh :

A = 0.6

B = 1.74

Jadi persamaan matematisnya :

Page 17: Pengukuran kerja tidak langsung

2. DATA WAKTU GERAKAN

Page 18: Pengukuran kerja tidak langsung

Klasifikasi

Pengukuran kerja

Langsung

Metode jam henti

Sampling pekerjaan

Tidak langsung

Data waktu bakuData waktu

gerakan

Methode time measurement

(MTM)

Gerakan dasar (basic motion

time)

Faktor pekerjaan (work factor)

Page 19: Pengukuran kerja tidak langsung

Data Waktu Gerakan

Memperhatikan basic motion (Therblig) dari rincian elemen pekerjaan

Penggunaannya lebih umum dan luas

Waktu baku di peroleh dengan :1. Menganalisa dan menguraikan aktivitas menjadi elemen-elemen gerak2. Menentukan waktu baku untuk setiap elemen gerak, kemudian menjumlahkannya untuk memperoleh waktu baku keseluruhan

Kelebihan DWG :1. Waktu penyelesaianya dapat di hitung sebelum kegiatan di lakasanakan2. Lebih murah karena tidak ada pengamatan yang berulang3. Lebih cepat karena hanya mensintesa elemen operasinya 4. Untuk mengembangkan metoda yang ada

Kekurangan 1. Memerlukan keahlian dalam memilih operasi 2. Hanya untuk pekerjaan dengan siklus yang jelas3. Data waktu yang di sediakan di kembangkan dari orang barat, dengan aspek antopometri fisik dan psikososial berbeda dengan orang Indonesia.

Page 20: Pengukuran kerja tidak langsung

1. Methods Time Measurement/ MTM

Data di peroleh dari gerakan (menggunakan kamera) yang dapat memperlihatkan area gerak dan kemempuan pekerja.

Faktor yang berpengaruh di identifikasi namun di pisahkan dari analisa gerakan. Faktor ini akan di gunakan dalam menentukan waktu baku.

Setiap gerakan di identifikasi dan di hitung secara terpisah

MTM merupakan metode standar yang di gunakan di banyak Negara.

Satuan waktu pengukuran (time measurement unit)1. 1 TMU = 0.00001 jam = 0.0006 menit = 0.036 detik2. 1 jam =100.000 TMU3. 1 menit = 1667 TMU4. 1 detik = 27.8 TMU

Gerakan dasar MTM yang di gunakan melibatkan pergerakan tangan, meskipun di sediakan juga gerakan mata, kaki dan keseluruhan tubuh.

Prosedur : Mengidentifikasi gerakan yang di lakukan oleh tangan kanan dan tangan kiri Menentukan satuan waktu pengukuran Menghilangkan gerakan yang tidak terbatas

Page 21: Pengukuran kerja tidak langsung

Elemen dasarMenjangkau /Reach (R) : memindahkan jari atau tangan ke suatu tempat tujuan –

di pengaruhi oleh tujuan, panjang gerakan dan tipe jangkauan

Mengangkut /Move (M) : membawa objek ke tujuan – di pengaruhi oleh kondisi tujuan, jarak dan tipe angkut dan berat objek

Memegang /Grasp (G) : menguasai sebuah atau beberapa objek dengan jari atau tangan utnuk memeungkinkan gerakan dasar selanjutnya – di pengaruhi oleh ukuran, bentuk dan lokasi objek.

Posisi /Position (P) : menentukan letak, orientasi objek terhadap objek lainya – di pengaruhi oleh kemudahaan penanganan, simetri dan jumlah penenkanan ketika pemosisian.

Melepas /Relase (RL) : menghilangkan kendali tangan atau jari terhadap objek.

Page 22: Pengukuran kerja tidak langsung

Lepas rakit/ Disengage (D) : memisahkan suatu objek dengan objek lainnya – di pengaruhi oleh jumlah usaha yang di perlukan

Memutar /Turn (T) : menggerakan tangan baik ketika membawa objek ataupun tidak, di tandai dengan adanya rotasi tangan, pergelangan jari dari sumbu normal tangan. – di pengaruhi oleh derajat perputaran dan berat objek.

Gerakan mata /Eye traevel : pergerakan mata untuk mengarahkan pergerakan tangan atau tubuh (berkaitan dengan focus dan waktu perpindahan) – di pengaruhi oleh jarak perpindahan.

Gerkan kaki/Body leg and foot motion : gerakan lainya yang berkaitan dengan posisi kaki ( berjalan, berdiri, membungkuk dll)

Page 23: Pengukuran kerja tidak langsung

Lima Kelas Menjangkau (Reach)

A : gerakan menjangkau ke arah suatu objek ke tangan lain.

B : gerakan menjangkau ke arah suatu sasaran yang tempatnya berada pada jarak “kira-kira” tapi tertentu dan diketahui

C : gerakan menjangkau ke arah suatu objek yang tecampur aduk dengan banyak objek lain.

D : gerakan manjengkau ke arah suatu objek yang sangat kecil, sehingga di perlukan suatu pegangan (gasping) yang teliti

E : gerakan menjangkau ke suatu sasaran yang letaknya tidak pasti.

Tiga Kelas Mengangkut (Move)

A : bila mengangkut merupakan pemindahan objek dari satu tangan ke tangan lain. Atau berhenti karena suatu penahan.

B : bila mengangkut merupakan pemindahan objek ke suatu sasaran yang letaknya tidak pasti.

C : bila mengangkut merupakan pemindahan objek

Page 24: Pengukuran kerja tidak langsung

Tabel 1. Normal time value MTM motion element : reach (R).

Notasi umum untuk setiap gerak :A : elemen gerak yang bekerja B :jarak yang di tempuh C : kelas dari gerak yang bersangkutan

Contoh :1. Menjangkau benda yang terletak di

tempat yang pasti :R 5 A = 6.5 TMU

Page 25: Pengukuran kerja tidak langsung

2. Waktu Gerakan Dasar ( Basic Motion Time /BME)

Definisi : gerakan tunggal lengkap dari bagian badan. Gerakan ini terjadi setiap anggota badan bergerak dari keadaan diam sampai kedaan diam lagi.

Faktor yang mempengaruhi :1. Jarak 2. Penggunaan penglihatan 3. Ketelitian 4. Berat

Gerakan dasar

a.Menjangkau (R) dan mengangkut (M) Kelas A : bila di akhir gerakan terjadi persentuhan dengan suatu objek tanpa control otot. Kelas B : jika gerakan sepenuhnya di hentikan oleh otot dan tanpa menyentuh suatu objek apapun Kelas C : terjadi bila untuk menyentuh objek yang di perlukan control otot yaitu untuk melambatkan gerakan sebelum

berhenti.b. Putaran tangan = gerakan ini terjadi apabila tangan berputar pada sumbunya.c. Gerakan badan lain = gerakan badan lainya seperti : berjalan, putaran badan, membungkuk, berlutut dan lainya.

Page 26: Pengukuran kerja tidak langsung

Notasi bentuk gerakan dasar

a b c

d

Dimana :

a = gerakan dasar yang bekerja

b = jarak yang di tempuh

c = kelas dari gerakan dasar yang bersangkutan

d = faktor lain yang mempengaruhi gerakan dasar, seperti ketelitian dan berat.

Contoh BMT

Menjangkau sejauh 8 inch

R 8 C = 0.0077 min

Page 27: Pengukuran kerja tidak langsung

3. Faktor Kerja (Work Factor)

Sistem faktor kerja merupakan salah satu sistem dari Predetermined Time System yang paling awal dan secara luas diaplikasikan. Sistem ini memungkinkan untuk menetapkan waktu untuk pekerjaan-pekerjaan manual dengan menggunakan data waktu gerakan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Langka-langkah yang harus dilaksanakan adalah:

1. Membuat suatu analisa detail setiap langkah kerja yang ada berdasarkan empat variabel yang merupakan dasar utama pelaksanaan kerja (anggota tubuh, kerja perpindahan gerakan, manual control dan berat/hambatan yang ada) dan menggunakan data faktor kerja sebagai unit pengukurnya.

2. Menetapkan waktu baku yang tepat .

Page 28: Pengukuran kerja tidak langsung

Variabel-variabel Utama dari faktor kerja

Anggota tubuh yang digunakan diperhatikan enam anggota tubuh manusia yaitu : jari lengan, putaran lengan, badan bagian atas, telapak kaki dan kaki. Masing-masing gerakan anggota tubuh ini akan memiliki data waktu gerakan.

Variabel jarak (distance) ialah jarak lurus antara titik dimulainya gerakan sampai saat gerakan tersebut berhenti.

Kontrol manual juga akan mempengaruhi lamanya gerakan. Semakin besar kontrol manual yang diperlukan, semakin besar pula waktu yang dibutuhkannya. Besar kecilnya kontrol disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

Faktor kerja dari keadaan perhentian yang pasti (Definite Stop Work-Factor) Faktor kerja pengarahan (Directional Control Work Factor : Steer) Faktor kerja kehati-hatian (Care work-Factor : Precaution) Faktor kerja perubahan arah gerak (Change of Direction Work Factor)

Keempat variabel beserta variabel berat atau tahanan dan jarak disebut faktor-faktor kerja

Page 29: Pengukuran kerja tidak langsung

Di dalam kerja ada dua gaya yang harus diperhatikan benar-benar yaitu berat benda kerja yang harus dipindahkan dan tahanan yang harus diatasi. Kedua variabel ini merupakan faktor kerja yang harus dipertimbangkan pula dalam menetapkan waktu berdasarkan metoda Work – factor System

Variabel tahanan misalnya pada pekerja mendorong sebuah benda kerja, menekan pegas, dll. Berat dan tahanan akan sangat tergantung pada penggunaan anggota tubuh, jenis sex dari operator, dll.

Page 30: Pengukuran kerja tidak langsung

Contoh perhitungan work factor

1. Menjangkau sebuah benda yang terletak di tengah meja sejauh 10 inch

Notasinya adalah A 10 D dan dari tabel terdapat 0.0061 inch

Page 31: Pengukuran kerja tidak langsung

Terima kasih..