80
103 | Page BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Dalam analisis perancangan Pusat Konservasi Penyu Hijau berisi tentang analisis yang diperlukan dalam perancangan yang terdiri dari analisis fungsi, analisis aktivitas, analisis pengguna, analisis ruang, analisis hubungan antar ruang, analisis kawasan dan analisis tapak. 4.1 Analisis Fungsi Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang terdapat pada bangunan Pusat Konservasi Penyu Hijau sehingga dapat ditemukan kebutuhan dan segala penunjangnya. Dalam menentukan fungsi primer, sekunder dan penunjang harus sesuai dengan fungsi obyek dan tujuan utama dalam perancangan Pusat Konservasi Penyu Hijau, sehingga obyek perancangan lebih tepat sasaran. Analisis fungsi Pusat Konservasi penyu Hijau ini memiliki beberapa kelompok kebutuhan ruang yang dibedakan berdasarkan kepentingannya, yaitu: A. Fungsi Primer Fungsi primer merupakan fungsi yang paling utama dari bangunan. Terdapat kegiatan utama di Pusat Konservasi Penyu Hijau, yaitu kegiatan konservasi penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu, laboratorium penyu dan klinik penyu yang berada di dalam bangunan maupun di luar bangunan.

ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

  • Upload
    letram

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

103 | P a g e

BAB IV

ANALISIS PERANCANGAN

Dalam analisis perancangan Pusat Konservasi Penyu Hijau berisi tentang

analisis yang diperlukan dalam perancangan yang terdiri dari analisis fungsi,

analisis aktivitas, analisis pengguna, analisis ruang, analisis hubungan antar ruang,

analisis kawasan dan analisis tapak.

4.1 Analisis Fungsi

Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang

terdapat pada bangunan Pusat Konservasi Penyu Hijau sehingga dapat ditemukan

kebutuhan dan segala penunjangnya. Dalam menentukan fungsi primer, sekunder

dan penunjang harus sesuai dengan fungsi obyek dan tujuan utama dalam

perancangan Pusat Konservasi Penyu Hijau, sehingga obyek perancangan lebih

tepat sasaran. Analisis fungsi Pusat Konservasi penyu Hijau ini memiliki beberapa

kelompok kebutuhan ruang yang dibedakan berdasarkan kepentingannya, yaitu:

A. Fungsi Primer

Fungsi primer merupakan fungsi yang paling utama dari bangunan. Terdapat

kegiatan utama di Pusat Konservasi Penyu Hijau, yaitu kegiatan konservasi

penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran

penyu, laboratorium penyu dan klinik penyu yang berada di dalam bangunan

maupun di luar bangunan.

Page 2: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

104 | P a g e

B. Fungsi Sekunder

Fungsi sekunder merupakan fungsi yang digunakan untuk mendukung atau

menunjang fungsi utama. Kegiatan-kegiatan itu terdiri dari kegiatan edukasi

penyu hijau dan kegiatan wisata seperti menananam rumput laut dan wisata

keliling.

C. Fungsi Penunjang

Fungsi penunjang adalah fungsi yang mendukung terlaksananya semua

kegiatan baik primer maupun sekunder. Pada fungsi penunjang terdapat

kegiatan pendukung yang dikelompokkan dalam fungsi penunjang umum.

Termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan servis yang meliputi kegiatan

perawatan bangunan dan kegiatan keamanan bangunan.

4.2 Analisis Aktivitas

Analisis aktivitas adalah turunan dari analisis fungsi. Setiap bagian dari

analisis fungsi yang terdiri dari fungsi primer, sekunder, dan penunjang memiliki

jenis aktivitas yang berbeda. Analisis aktivitas ini bertujuan untuk menciptakan

keselarasan antara manusia dengan penyu hijau ataupun manusia dengan

lingkungan sekitar dan sistem bangunan yang dapat memberikan hal positif

sebagai sarana kebutuhan yang terkait dengan obyek perancangan Pusat

Konservasi Penyu Hijau.

Analisis aktivitas berdasarkan klasifikasi fungsi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Analisis Aktivitas Berdasarkan Klasifiasi FungsiKlasifikasi

FungsiJenis Aktivitas Sifat

AktivitasPerilaku Aktivitas

Primer Konservasi Penyu HijauPengambilan telur dipantai peneluran

Rutin, Privat Menyisir pantai peneluranuntuk mencari sarang telurkemudian menggali lubangdan mengambil telur penyu

Pemindahan telur ke Rutin, Privat Memasukkan telur penyu

Page 3: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

105 | P a g e

tempat penetasansemi alami

dari pantai peneluran alamike lubang penetasan alamikemudian mencatat datapengambilan telur danjumlah telur penyu

Pemindahan tukikyang baru menetaske kolampenangkaran

Rutin, Privat Tukik yang menetas ditempat penetasandipindahkan ke kolampenangkaran

Pemindahan penyuhijau remaja

Rutin, Privat Tukik yang menjadi penyuremaja dipindahkan ke kolampenangkaran penyu remaja

Pemindahan penyuhijau dewasa

Rutin, Privat Penyu yang menjadi penyudewasa dipindahkan kekolam penangkaran penyudewasa

Pemantauan penyuhijau di pantaipeneluran

Rutin, Privat Menyisir pantai penelurandengan berjalan kaki padamalam hari untuk mencaripenyu hijau yang bertelur

Monitoring penyuhijau yang bertelur

Rutin, Privat Mendata jumlah penyu hijauyang naik ke darat untukbertelur pada malam harikemudian mendata jumlahtelur yang dikeluarkan

Monitoring tukikyang baru menetas

Rutin, Privat Mendata jumlah tukik yangmenetas kemudianmembandingkannya denganjumlah telur sebelummenetas untuk mengetahuiselisih antara jumlah teluryang menetas dengan yanggagal menetas

Penandaan(Tagging)

Rutin, Privat Memasang tanda pada sirippenyu hijau yang naik kepantai dan menyesuaikandata dari tanda setiap penyuyang naik ke pantai

Pemberian makanpenyu hijau

Rutin, Publik Memberi makan penyu dikolam penangkaran danpenyu yang berada di sekitarpesisir pantai

Pengobatan danperawatan penyuhijau yangsakit/cacat

Rutin, Privat Mengobati penyu hijau yangterkena penyakit karena virusmaupun bakteri maupunyang terluka karena seranganpredator maupun perangkapmanusia

Penelitian penyuhijau

Rutin 2xseminggu,

privat

Melakukan penelitiangenetik penyu hijau danpenyakit yang menyerangpenyu hijau untuk

Page 4: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

106 | P a g e

menemukan obatnyaPelayanan informasimengenai penyuhijau

Rutin, Publik Memberikan pelayaninformasi kepada masyarakatyang ingin mengetahuiinformasi mengenai penyuhijau

Pelepasan penyudewasa

Rutin, Publik Melepas penyu hijau yangtelah dewasa ke laut lepasdari pantai

Pemisahan penyuyang sakit/cacat

Rutin, Privat Memindahkan penyu hijauyang sakit/ cacat ke kolamkhusus

Patroli areapenangkaran danpeneluran penyuhijau

Rutin, Publik Menjaga keamanan areapenangkaran dan peneluranpenyu hijau dengan patrolikeliling

Sekunder Edukasi Penyu HijauMelihat filmdokumenter penyuhijau

Rutin, Publik Melihat kehidupan penyuhijau melalui video

Membaca buku-bukuyang berhubungandengan penyu hijau

Rutin, Publik Duduk dan berdirimengambil danmengembalikan buku yangdibaca

Belajar mengenaianatomi penyu hijau

Rutin, Publik Melihat dan memegang alatperaga dibantu oleh petugas

Melihat pengambilantelur penyu di pantaipeneluran

Rutin, Publik Berjalan bersama petugasmonitoring di pantaipeneluran dan mengambiltelur penyu dari lubang

Melihat pemindahantelur ke tempatpenetasan semi alami

Rutin, Publik Melihat dan ikut dalamproses pemindahan telur ketempat penetasan semi alami

Melihat pemindahanpenyu ke kolampenangkaran

Rutin, Publik Melihat dan ikut dalamproses pemindahan penyu kekolam penangkaran

Ikut memberi makanpenyu hijau

Rutin, Publik Memberi makan penyu hijauyang berada di kolampenangkaran

Melakukanpenanaman vegetasidi sekitar areabangunan dan pantaipeneluran

Rutin, Publik Menggali lubang danmemasukkan bibit tanaman,kemudian menutup lubangdengan tanah

Membersihkansampah di pantaipeneluran

Rutin, Publik Mengambil sampah yangberserakan di daerahpeneluran kemudianmembuangnya ke tempatsampah

Ikut melepas penyudewasa ke laut lepas

Rutin, Publik Mengangkat penyu danmelepaskannya ke laut lepas

Page 5: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

107 | P a g e

dari pinggir pantaiMengikuti seminardan workshoptentang penyu hijau

Kondisional,Publik

Duduk melihat danmendengarkan sertaberdiskusi

Melihat galeritentang kehidupanpenyu hijau

Rutin, Publik Melihat-lihat, mencatat danmelakukan dokumentasi

Istirahat setelahmelakukan kegiatan

Rutin, Publik Duduk dan berbaring

Buang air Kondisional,Privat

Duduk dan berdiri

Kegiatan WisataBerenang bersamapenyu

Rutin, Publik Berenang di dalam kolambersama penyu hijau dewasa

Melihat penangkaranpenyu

Rutin, Publik Melihat dan berjalanmengelilingi kolampenangkaran

Menanam vegetasi diarea bangunan danarea peneluran

Rutin, Publik Menggali lubang danmemasukkan bibit tanaman,kemudian menutup lubangdengan tanah

Membersihkansampah di sekitararea peneluran

Rutin, Publik Mengambil sampah yangberserakan di daerahpeneluran kemudianmembuangnya ke tempatsampah

Memberi makanpenyu hijau

Rutin, Publik Memberi makan penyu hijauyang berada di kolampenangkaran dan sekitarpantai

Wisata trayek(wisata keliling)

Rutin, Publik Berjalan di sekitar bangunandan pantai peneluran didampingi petugas

Membelicinderamata

Rutin, Publik Memilih, mengambil,membawa dan membayarbarang yang dibeli

Menginap Kondisional,Privat

Memesan kamar,memasukkan barang, danberistirahat

Istirahat setelahmelakukan kegiatan

Rutin, Publik Duduk dan berbaring

Buang air Kondisional,Privat

Duduk dan berdiri

Penunjang Pengelola BangunanMengontrol semuakegiatan

Rutin, Privat Mengawasi dan mengatursemua kegiatan yang adapada bangunan

DermagaMengantarkanpenumpang pulangdan pergi dari lokasi

Kondisional,Publik

Menunggu perahu, naik danturun dari perahu

Page 6: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

108 | P a g e

bangunanMushollaSholat berjamaah Rutin, 5x

sehari, PublikDipimpin satu imam didepan dan jamaah bershafrapi di belakang

Menitipkan barang Rutin, Publik Menitipkan barang padapetugas penjaga sebelumbarangnya ditinggal

Berhadast danbersuci

Rutin, Privat Berdiri, membungkuk, duduk

ServisMembersihkanbangunan dan sekitarbangunan

Rutin, Publik Mengangkat, membersihkandan Membuang

Menyimpan barangkebutuhan umumbangunan

Rutin, Privat Memindahkan barang kegudang penyimpanan

MekanikalMengaturketersediaan airbersih bangunan

Rutin, Privat Menghidupkan, mematikandan merawat mesin pompaair

Menyiapkan aliranlistrik cadanganketika terjadipemadaman

Rutin, Privat Menghidupkan, mematikandan merawat pembangkitlistrik

Mengontrol aliranlistrik padabangunan

Rutin, Privat Mengontrol aliran listrikpada bangunan dengancontrol panel

KeamananMengontrolkeamanan

Rutin, Privat Mengontrol keamanan darikamera CCTV dan pos jaga

Berkeliling Rutin, Publik Berjalan mengelilingibangunan dan pantaipeneluran

Sumber: Hasil Analisis, 2012

4.3 Analisis Pengguna

Obyek perancangan Pusat Konservasi Penyu Hijau dirancang dengan

pertimbangan pengguna yang akan memakai bangunan tersebut. Analisis

pengguna ini bertujuan untuk mengarahkan pengguna agar sesuai dengan

kebutuhan pengguna dan karakteristik dari obyek rancangan.

Dalam analisis pengguna dari obyek perancangan Pusat Konservasi Penyu

Hijau ini ditinjau dari analisis fungsi dan aktivitas. Analisis fungsi dan analisis

Page 7: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

109 | P a g e

aktivitas menjadi acuan dari analisis pengguna dari sisi jenis aktivitas, jenis

pengguna, rentang waktu, kapasitas dan sirkulasi pengguna. Berikut ini adalah

analisis pengguna berdasarkan jenis aktivitasnya:

Table 4.2 Analisis Pengguna Berdasarkan Jenis AktivitasnyaJenis Aktivitas Jenis Pengguna Rentang Waktu Kapasitas

Konservasi Penyu HijauPengambilan telur dipantai peneluran

Petugas MonitoringPeneluran PenyuHijau dan Pengunjung

30 - 60 menit 10 - 30 orang

Pemindahan telur ketempat penetasan semialami

Petugas Monitoringdan Pengunjung

30 - 60 menit 10 – 30 orang

Pemindahan tukikyang baru menetas kekolam penangkaran

Petugas Monitoringdan Pengunjung

30 – 60 menit 10 – 30 orang

Pemindahan penyuhijau remaja

Petugas Monitoring 10 – 15 menit 5 – 10 orang

Pemindahan penyuhijau dewasa

Petugas Monitoring 10 – 15 menit 5 – 10 orang

Pemantauan penyuhijau di pantaipeneluran

Petugas Monitoringdan Pengunjung

30 – 60 menit 10 – 30 orang

Monitoring penyuhijau yang bertelur

Petugas Monitoringdan Pengunjung

30 – 60 menit 10 – 30 orang

Monitoring tukik yangbaru menetas

Petugas Monitoringdan Pengunjung

30 – 60 menit 10 – 30 orang

Penandaan (Tagging) Petugas Monitoringdan Pengunjung

15 – 30 menit 10 – 30 orang

Pemberian makanpenyu hijau

Petugas Monitoringdan Pengunjung

5 – 15 menit 10 – 30 orang

Pengobatan danperawatan penyu hijauyang sakit/cacat

Petugas Kesehatan Kondisional 10 – 20 orang

Penelitian penyu hijau Petugas Laboratorium Kondisional 10 – 20 orangPelayanan informasimengenai penyu hijau

Petugas Informasi Kondisional 3 – 5 orang

Pelepasan penyudewasa

Petugas danPengunjung

Kondisional 30 – 60 orang

Pemisahan penyu yangsakit/cacat

Petugas Kesehatan Kondisional 3 – 5 orang

Patroli areapenangkaran danpeneluran penyu hijau

Petugas Keamanan 3 – 5 jam 5 – 15 orang

Edukasi Penyu HijauMelihat filmdokumenter penyuhijau

Pengunjung 30 – 60 menit 30 – 60 orang

Page 8: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

110 | P a g e

Membaca buku-bukuyang berhubungandengan penyu hijau

Pengunjung 30 – 60 menit 50 – 150 orang

Belajar mengenaianatomi penyu hijau

Petugas danPengunjung

30 – 60 menit 30 – 50 orang

Melihat pengambilantelur penyu di pantaipeneluran

Petugas Monitoringdan Pengunjung

30 – 60 menit 10 – 30 orang

Melihat pemindahantelur ke tempatpenetasan semi alami

Petugas Monitoringdan Pengunjung

30 – 60 menit 10 – 30 orang

Melihat pemindahanpenyu ke kolampenangkaran

Petugas Monitoringdan Pengunjung

30 – 60 menit 10 – 30 orang

Ikut memberi makanpenyu hijau

Petugas Monitoringdan Pengunjung

5 - 15 orang 10 – 30 orang

Melakukan penanamanvegetasi di sekitar areabangunan dan pantaipeneluran

Petugas Monitoringdan Pengunjung

Kondisional 30 - 60 orang

Membersihkan sampahdi pantai peneluran

Petugas Monitoringdan Pengunjung

Kondisional 30 - 60 orang

Ikut melepas penyudewasa ke laut lepas

Petugas Monitoringdan Pengunjung

Kondisional 30 - 50 orang

Mengikuti seminar danworkshop tentangpenyu hijau

Pengelola danPengunjung

30 – 60 menit 30 - 150 orang

Melihat galeri tentangkehidupan penyu hijau

Pengunjung 30 – 60 menit 30 – 150 orang

Istirahat setelahmelakukan kegiatan

Pengunjung Kondisional 30 – 150 orang

Buang air Pengelola danPengunjung

Kondisional 30 – 50 orang

Kegiatan WisataBerenang bersamapenyu

Petugas danPengunjung

15 – 30 menit 5 – 10 orang

Melihat penangkaranpenyu

Petugas danPengunjung

15 – 30 menit 5 – 10 orang

Menanam vegetasi diarea bangunan danarea peneluran

Petugas danPengunjung

Kondisional 30 – 60 orang

Membersihkan sampahdi sekitar areapeneluran

Pengelola danPengunjung

Kondisional 30 – 60 orang

Memberi makan penyuhijau

Petugas Monitoringdan Pengunjung

5 - 15 orang 10 – 30 orang

Wisata trayek (wisatakeliling)

Petugas danPengunjung

Kondisional 30 – 60 orang

Membeli cinderamata Pengunjung 5 – 30 menit 30 – 100 orangMenginap Pengunjung Kondisional 30 – 60 orangIstirahat Pengunjung Kondisional 30 – 150 orang

Page 9: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

111 | P a g e

Buang air Pengelola danPengunjung

Kondisional 30 – 50 orang

Pengelola BangunanMengontrol semuakegiatan

Pengelola 30 – 60 menit 50 - 70 orang

DermagaMengantarkanpenumpang pulangdan pergi dari lokasibangunan

Petugas danPengunjung

Kondisional 50 – 100 orang

MushollaSholat berjamaah Pengelola dan

Pengunjung10 – 15 menit 50 orang

Menitipkan barang Pengelola danPengunjung

3 – 5 menit 50 orang

Berhadast dan bersuci Pengelola danPengunjung

5 – 10 menit 20 orang

ServisMembersihkanbangunan dan sekitarbangunan

Petugas Kebersihan Kondisional 24 orang

Menyimpan barangkebutuhan umumbangunan

Petugas Pergudangan Kondisional 5 - 10 orang

MekanikalMengatur ketersediaanair bersih bangunan

Petugas Pompa Air Kondisional 3 – 5 orang

Menyiapkan aliranlistrik cadangan ketikaterjadi pemadaman

Petugas Genset Kondisinoal 3 – 5 orang

Mengontrol aliranlistrik pada bangunan

Petugas Listrik Kondisional 3 – 5 orang

KeamananMengontrol keamanan Petugas Keamanan 3 – 5 jam 5 - 10 orangBerkeliling Petugas Keamanan 30 – 60 menit 5 - 10 orangSumber: Hasil Analisis, 2012

Jenis-jenis aktivitas dalam perancangan Pusat Konservasi Penyu Hijau

dapat dilihat dari pengguna dan di kelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Pengguna Tetap

Pengguna tetap diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:

a. Pengelola bangunan, terdiri dari pimpinan dan staff karyawan yang

mengatur jalannnya kegiatan dalam bangunan.

Page 10: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

112 | P a g e

b. Petugas konservasi penyu hijau, terdiri dari petugas monitoring penyu

yang memantau dan memelihara penyu hijau.

c. Pengunjung tetap, terdiri dari peserta yang mengikuti kegiatan dalam

bangunan.

2. Pengguna Temporer

Pengguna yang meliputi masyarakat umum dengan identifikasi kegiatan:

a. Pengunjung umum yang datang untuk pembelajaran dalam bangunan.

b. Pengunjung umum yang dating untuk berwisata ataupun hanya sekedar

berjalan-jalan.

Page 11: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

113 | P a g e

4.4 Aliran Sirkulasi Pengguna

1. Aliran Sirkulasi Direktur

Gambar 4.1 Sirkulasi Direktur(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

2. Aliran Sirkulasi Wakil Direktur

Gambar 4.2 Sirkulasi Wakil Direktur(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Page 12: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

114 | P a g e

3. Aliran Sirkulasi Sekretaris

Gambar 4.3 Sirkulasi Sekretaris(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

4. Aliran Sirkulasi Karyawan/Karyawati

Gambar 4.4 Sirkulasi Karyawan/Karyawati(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Page 13: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

115 | P a g e

5. Aliran Sirkulasi Petugas Monitoring Penyu Bertelur

Gambar 4.5 Sirkulasi Petugas Monitoring Penyu Bertelur(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

6. Aliran Sirkulasi Petugas Monitoring Tukik

Gambar 4.6 Sirkulasi Petugas Monitoring Tukik(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Page 14: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

116 | P a g e

7. Aliran Sirkulasi Petugas Penangkaran Penyu

Gambar 4.7 Sirkulasi Petugas Penangkaran Penyu(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

8. Aliran Sirkulasi Petugas Penandaan (Tagging) Penyu

Gambar 4.8 Sirkulasi Petugas Penandaan (Tagging) Penyu(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Page 15: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

117 | P a g e

9. Aliran Sirkulasi Petugas Kesehatan

Gambar 4.9 Sirkulasi Petugas Kesehatan(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

10. Aliran Sirkulasi Petugas Laboratorium

Gambar 4.10 Sirkulasi Petugas Laboratorium(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Page 16: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

118 | P a g e

11. Aliran Sirkulasi Petugas Informasi

Gambar 4.11 Sirkulasi Petugas Informasi(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

12. Aliran Sirkulasi Pengunjung Edukasi

Gambar 4.12 Sirkulasi Pengunjung Edukasi(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Page 17: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

119 | P a g e

13. Aliran Sirkulasi Pengunjung Wisata

Gambar 4.13 Sirkulasi Pengunjung Wisata(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

14. Aliran Sirkulasi Petugas Cottage/Penginapan

Gambar 4.14 Sirkulasi Petugas Penginapan(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Page 18: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

120 | P a g e

15. Aliran Sirkulasi Petugas Dermaga

Gambar 4.15 Sirkulasi Petugas Dermaga(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

16. Aliran Sirkulasi Petugas Keamanan

Gambar 4.16 Sirkulasi Petugas Keamanan(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Page 19: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

121 | P a g e

17. Aliran Sirkulasi Petugas Mekanikal

Gambar 4.17 Sirkulasi Petugas Mekanikal(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

18. Aliran Sirkulasi Petugas Servis

Gambar 4.18 Sirkulasi Petugas Servis(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Page 20: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

122 | P a g e

4.5 Analisis Ruang

Pada bangunan Pusat Konservasi Penyu Hijau ini terdapat beberapa jenis

ruang yang memiliki persyaratan ruang yang berbeda satu sama lain sesuai dengan

fungsinya. Untuk memenuhi persyaratan ruang tersebut diperlukan persyaratan

yang berhubungan dengan pengkondisian dalam ruang. Persyaratan ruang tersebut

akan mendukung pembuatan suasana dan kesan yang ditimbulkan oleh tiap

ruangan yang sesuai dengan fungsi Pusat Konservasi Penyu Hijau. Analisis ini

berdasarkan studi komparasi obyek sejenis dan disesuaikan dengan obyek

perancangan.

Tabel 4.3 Pengelompokan RuangKelompok Fasilitas Ruang Karakteristik Ruang

Konservasi PenyuHijau

Lobby Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Hall Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

R. Penetasan Telur Semi Alami Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

R. Penangkaran Tukik Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

R. Penangkaran Penyu Remaja Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

R. Penangkaran Penyu Dewasa Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

R. Penangkaran Penyu Sakitdan Cacat

Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

R. Laboratorium Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

R. Klinik Penyu Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Pos Keamanan Area PeneluranPenyu Hijau

Intensitas sirkulasi rendah,sifat servis

Gudang Peralatan Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Gudang Makanan Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Dermaga Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

R. Informasi Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Page 21: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

123 | P a g e

Edukasi Penyu Hijau R. Audio Visual Intensitas sirkulasi rendah,sifat publik

R. Proyektor Intensitas sirkulasi rendah,sifat publik

R. Duduk Intensitas sirkulasi rendah,sifat publik

Gudang Peralatan Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Ruang Kelas Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Area Peristirahatan Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Area Trayek (wisata keliling) Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Ruang Seminar Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Kantor Intensitas sirkulasi tinggi,sifat privat

Toilet Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Cottage/Penginapan Lobby Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Hall Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

R. Informasi Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Kamar Tidur Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Kamar Mandi Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Area Bersantai Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Perpustakaan Lobby Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Ruang Baca Intensitas sirkulasi rendah,sifat publik

Ruang Arsip Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Tempat Buku Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Gudang Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Toilet Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Ruang Internet Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Galeri Lobby Intensitas sirkulasi tinggi,

Page 22: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

124 | P a g e

sifat publikRuang Pamer Intensitas sirkulasi tinggi,

sifat publikRuang Pengelola Intensitas sirkulasi rendah,

sifat privatRuang Peralatan Intensitas sirkulasi rendah,

sifat privatRuang Santai Intensitas sirkulasi tinggi,

sifat publikToilet Intensitas sirkulasi rendah,

sifat privatGudang Intensitas sirkulasi rendah,

sifat privat

Kegiatan Wisata Area Trayek (Wisata Keliling) Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Area Penanaman Rumput Lautdan Vegetasi di AreaPeneluran

Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Gudang Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Kolam Renang Bersama Penyu Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Kolam Sentuh Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Toilet Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Ruang Ganti + Locker Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Area Bersantai Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Dermaga Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

R. Informasi Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Toko Souvenir Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Musholla Ruang Sholat Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Tempat Wudhu Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

R. Penitipan Barang Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Kamar Mandi Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Fasilitas Pertemuan Ruang Pertemuan Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Ruang Workshop Intensitas sirkulasi rendah,

Page 23: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

125 | P a g e

sifat privatToilet Intensitas sirkulasi rendah,

sifat privat

Fasilitas Pengelola Ruang Direktur Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Ruang Wakil Direktur Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Sekretaris Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Staff Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Front Desk Intensitas sirkulasi tinggi,sifat publik

Ruang Tamu Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Ruang Arsip Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Ruang Rapat Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Ruang Ganti Karyawan Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Toilet Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Ruang Locker Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Kantin Karyawan Intensitas sirkulasi rendah,sifat publik

Fasilitas Mekanikal Ruang Pompa Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Ruang Trafo Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Ruang Genset Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Ruang Panel Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Ruang PLN Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

STP Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Fasilitas Servis Ruang Janitor Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Area Pembuangan Sampah Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Gudang Umum Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Gudang Bahan Bakar Intensitas sirkulasi rendah,sifat privat

Page 24: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

126 | P a g e

Fasilitas Keamanan Pos Keamanan AreaPenangkaran

Intensitas sirkulasi rendah,sifat servis

Pos Keamanan Area Peneluran Intensitas sirkulasi rendah,sifat servis

Pos Keamanan Area Bangunan Intensitas sirkulasi rendah,sifat servis

Sumber: Hasil Analisis, 2012

4.6 Tuntutan dan Persyaratan Ruang

Dalam perancangan terdapat ruangan yang memiliki tuntutan dan

persyaratan yang berbeda-beda, berikut tabel yang menjelaskan tentang tuntutan

dan persyaratan ruang Pusat Konservasi Penyu Hijau.

Tabel 4.4 Tuntutan dan Persyaratan RuangRuang Pencahayaan Penghawaan Akustik View Sifat

RuangAlami Buatan Alami BuatanKonservasi Penyu HijauLobby +++ ++ +++ - + +++ TerbukaHall +++ ++ +++ - + +++ TerbukaR. Penetasan Telur SemiAlami

+++ ++ +++ - + +++ Tertutup

R. Penangkaran Tukik +++ ++ +++ - + +++ TertutupR. Penangkaran PenyuRemaja

+++ ++ +++ - + +++ Tertutup

R. Penangkaran PenyuDewasa

+++ ++ +++ - + +++ Tertutup

R. Penangkaran PenyuSakit dan Cacat

+++ ++ +++ - +++ +++ Tertutup

R. Laboratorium +++ +++ +++ +++ +++ - TertutupR. Klinik Penyu +++ +++ +++ ++ +++ - TertutupPos Keamanan AreaPeneluran Penyu Hijau

+++ +++ +++ + - +++ Terbuka

Gudang Peralatan ++ + +++ - - - TertutupGudang Makanan ++ ++ +++ - - - TertutupDermaga +++ +++ +++ - - +++ TerbukaR. Informasi +++ ++ +++ + +++ +++ TerbukaEdukasi Penyu HijauR. Proyektor +++ ++ +++ +++ +++ - TertutupR. Duduk +++ ++ +++ +++ +++ - TertutupGudang Peralatan ++ + +++ - - - TertutupRuang Kelas +++ +++ +++ + +++ +++ TerbukaArea Peristirahatan +++ ++ +++ - - +++ TerbukaArea Trayek (wisatakeliling)

+++ +++ +++ - - +++ Terbuka

Ruang Seminar +++ +++ +++ ++ +++ + Tertutup

Page 25: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

127 | P a g e

Kantor +++ +++ +++ ++ +++ +++ TertutupToilet +++ + +++ - - - TertutupCottage/PenginapanLobby +++ ++ +++ - + +++ TerbukaHall +++ ++ +++ - + +++ TerbukaR. Informasi +++ ++ +++ + +++ +++ TerbukaKamar Tidur +++ ++ +++ ++ +++ +++ TertutupKamar Mandi ++ + +++ - - - TertutupArea Bersantai +++ + +++ - - +++ TerbukaPerpustakaanLobby +++ ++ +++ - + +++ TerbukaRuang Baca +++ +++ +++ - +++ +++ TerbukaRuang Arsip ++ ++ +++ - - + TertutupTempat Buku ++ ++ +++ - - TertutupGudang ++ + +++ - - - TertutupToilet +++ ++ +++ - - - TertutupRuang Internet +++ +++ +++ ++ +++ ++ TertutupGaleriLobby +++ ++ +++ - + +++ TerbukaRuang Pamer +++ +++ +++ ++ +++ +++ TerbukaRuang Pengelola +++ ++ +++ ++ +++ +++ TertutupRuang Peralatan ++ ++ ++ - - - TertutupRuang Santai +++ ++ +++ - +++ +++ TerbukaToilet +++ ++ +++ - - - TertutupGudang ++ + +++ - - - TertutupKegiatan WisataArea Trayek (WisataKeliling)

+++ +++ +++ - - +++ Terbuka

Area Penanaman RumputLaut dan Vegetasi di AreaPeneluran

+++ +++ +++ - - +++ Terbuka

Gudang ++ + +++ - - - TertutupKolam Renang BersamaPenyu

+++ ++ +++ - +++ + Tertutup

Kolam Sentuh +++ ++ +++ - +++ +++ TertutupToilet +++ ++ +++ - - - TertutupRuang Ganti + Locker +++ ++ +++ - - - TertutupArea Bersantai +++ ++ +++ - - +++ TerbukaDermaga +++ +++ +++ - - +++ TerbukaR. Informasi +++ +++ +++ - +++ +++ TerbukaToko Souvenir +++ +++ +++ ++ - +++ TerbukaMushollaRuang Sholat +++ ++ +++ ++ +++ +++ TerbukaTempat Wudhu +++ ++ +++ - - - TertutupR. Penitipan Barang +++ ++ +++ - - - TertutupKamar Mandi +++ ++ +++ - - - TertutupFasilitas PertemuanRuang Pertemuan +++ +++ +++ ++ +++ +++ TertutupRuang Workshop +++ +++ +++ ++ +++ +++ Terbuka

Page 26: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

128 | P a g e

Toilet +++ ++ +++ - - - TertutupFasilitas PengelolaRuang Direktur +++ ++ +++ ++ +++ +++ TertutupRuang Wakil Direktur +++ ++ +++ ++ +++ +++ TertutupSekretaris +++ ++ +++ ++ +++ +++ TertutupStaff +++ +++ +++ ++ +++ +++ TertutupFront Desk +++ +++ +++ - + +++ TerbukaRuang Tamu +++ ++ +++ ++ +++ +++ TerbukaRuang Arsip +++ + ++ - - - TertutupRuang Rapat +++ +++ +++ ++ +++ +++ TertutupRuang Ganti Karyawan +++ ++ +++ + - - TertutupToilet +++ ++ +++ - - - TertutupRuang Locker +++ ++ +++ - - - TertutupKantin Karyawan +++ +++ +++ ++ +++ +++ TerbukaFasilitas MekanikalRuang Pompa ++ +++ +++ - +++ - TertutupRuang Trafo ++ +++ +++ - +++ - TertutupRuang Genset ++ +++ +++ - +++ - TertutupRuang Panel ++ +++ +++ - +++ - TertutupRuang PLN ++ +++ +++ - +++ - TertutupSTP ++ +++ +++ - +++ - TertutupFasilitas ServisRuang Janitor +++ + +++ - - - TertutupArea PembuanganSampah

+++ + + - - - Tertutup

Gudang Umum ++ ++ +++ - - - TertutupGudang Bahan Bakar ++ ++ +++ - - - TertutupFasilitas KeamananPos Keamanan AreaPenangkaran

+++ +++ +++ - - +++ Terbuka

Pos Keamanan AreaPeneluran

+++ +++ +++ - - +++ Terbuka

Pos Keamanan AreaBangunan

+++ +++ +++ - - +++ Terbuka

Sumber: Hasil Analisis, 2012Keterangan:(Sangat Perlu : +++), (Perlu : ++), (Cukup Perlu : +), (Tidak Perlu: -)

4.7 Kebutuhan Ruang

Kebutuhan ruang pada bangunan Pusat Konservasi Penyu Hijau ini

berdasarkan pada aktivitas yang dilakukan pada masing-masing unit fungsi dari

bangunan. Secara keseluruhan kebutuhan ruang pada bangunan Pusat Konserasi

Penyu Hijau adalah sebagai berikut:

Page 27: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

129 | P a g e

Tabel 4.5 Kebutuhan dan Dimensi RuangJenis

KegiatanKebutuhan

RuangStandar Sumbe

rPerhitungan Kapasitas Luasan

KonservasiPenyu Hijau

Lobby 1,5m2/orang

NAD 1,5 x 50 = 75m2 + sirkulasi20% = 90m2

50 orang 90m2

Hall 1,2m2/org

NAD 1,2 x 150 =180 m2 +sirkulasi 20%= 216m2

150 orang 216m2

R.PenetasanTelur SemiAlami

1m2/Lubang

SB 1x30= 30m2

+ sirkulasi20%= 36m2

30 lubang 36m2

R.Penangkaran Tukik

3mx3m=9m2/Kolam

SB 9x15=135m2

+ 20%=162m2

15 kolam 162m2

R.Penangkaran PenyuRemaja

5mx5m=25m2/kolam

SB 25x10=250m2 + sirkulasi20% =300m2

10 kolam 300m2

R.Penangkaran PenyuDewasa

6mx10m=60m2/Kolam

SB 60x5=300m2

+ sirkulasi20%=360m2

5 kolam 360m2

R.Penangkaran PenyuSakit danCacat

3mx3m=9m2/Kolam

SB 9x5=45m2 +sirkulasi 20%=54m2

5 kolam 54m2

R.Laboratorium

6mx5m =30m2 /unit

A 30 x 2 =60m2 +sirkulasi 20%= 72m2

2 unit 72m2

R. KlinikPenyu

4mx4,5m=18m2/Unit

A 18x2= 36m2

+ sirkulasi20%=43,2m2=45m2

2 unit 45m2

PosKeamananAreaPeneluranPenyu Hijau

4mx4m=16m2/Unit

A 16x6=96m2 +sirkulasi20%=115,2m2

6 unit 115,2m2

GudangPeralatan

5mx5m =25m2/unit

A 25 + sirkulasi20% = 30m2

1 unit 30m2

GudangMakanan

5mx5m25m2/unit

A 25x2= 50m2

+ sirkulasi20%= 60m2

2 unit 60m2

Dermaga 40mx5m= 200m2

A 200 +sirkulasi 20%

1 unit 240m2

Page 28: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

130 | P a g e

= 240m2

R. Informasi 1,5m2/orang

NAD 1,5x5 =7,5m2 +sirkulasi 20%= 9m2

5 orang 9m2

Total 1789,2m2

EdukasiPenyu Hijau

R. Proyektor 18m2/unit

TSS 18 + sirkulasi20% =21,6m2 =22m2

1 unit 22m2

R. Duduk 0,55 m2/orang

TSS 0,55x 250=137,5m2 +sirkulasi 20%= 165m2

250 orang 165m2

GudangPeralatan

6mx6m =36m2/unit

A 36 + sirkulasi20% = 43m2

1 unit 43m2

TempatIstirahat

0,9m2/orang

NAD 0,9x200 =180m2 +sirkulasi 20%= 216m2

200 orang 216m2

Area Trayek(wisatakeliling)

A Area BertelurPenyu

RuangSeminar

200m2/Unit

NAD 200x2 =400m2 +sirkulasi 20%= 480m2

2 unit 480m2

Kantor 30m2/unit

NAD 30 + sirkulasi20% = 36m2

1 unit 36m2

Toilet 2,52m2/Unit

NAD 2,52x20 =50,4m2 +sirkulasi 20%= 60,48m2

20 unit 60,5m2

Total 1022,5m2

Cottage/Penginapan

Lobby 1,5m2/orang

NAD 1,5 x 20 =30m2 +sirkulasi 20%= 36m2

20 orang 36m2

Hall 1,2m2/orang

NAD 1,2 x 100=120 +sirkulasi 20%= 144m2

100 orang 144m2

R. Informasi 1,5m2/orang

NAD 1,5 x 5 =7,5m2 +sirkulasi 20%= 9m2

5 orang 9m2

KamarTidur

3mx4m=12m2/unit

NAD 12x20 =240m2 +sirkulasi 20%= 288m2

20 unit 288m2

Page 29: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

131 | P a g e

KamarMandi

3,4m2 /unit

NAD 3,4x20 =68m2 +sirkulasi 20%= 81,6m2

20 unit 81,6m2

AreaBersantai

0,9m2/orang

NAD 0,9x50 =45m2 +sirkulasi 20%= 54m2

50 orang 54m2

Total 612,6m2

Perpustakaan Lobby 1,5m2/orang

NAD 1,5 x 20 =30m2 +sirkulasi 20%= 36m2

20 orang 36m2

Ruang Baca 2,32m2/unit

NAD 2,32 x 50 =116 +sirkulasi 20%= 139,2 m2

50 unit 139,2 m2

TempatBuku

36m2/3600buku

NAD 36 + sirkulasi20% =43,2m2

3600 buku 43,2m2

Gudang 40% luasTempatBuku

NAD 43,2m2 x40% = 17,28+ sirkulasi20% = 21m2

1 unit 21m2

Toilet 2,52m2/Unit

NAD 2,52x20 =50,4m2 +sirkulasi 20%= 60,48m2

20 unit 60,48m2

RuangInternet

1,5mx2m= 3m2/unit

A 3x20 = 60 +sirkulasi 20%= 72m2

20 unit 72m2

Total 371,88m2

Galeri Lobby 1,5m2/orang

NAD 1,5 x 20 =30m2 +sirkulasi 20%= 36m2

20 orang 36m2

RuangPamer

10mx10m =100m2/unit

A 100 +sirkulasi 20%= 120m2

1 unit 120m2

RuangPengelola

6m2 /orang

NAD 6x10 = 60 +sirkulasi 20%= 72m2

10 orang 72m2

RuangPeralatan

5mx4m=20m2

A 20 + sirkulasi20% = 24m2

1 unit 24m2

RuangSantai

0,9m2/orang

NAD 0,9 x 15 =13,5 +sirkulasi 20%= 16,2m2

15 orang 16,2m2

Toilet 2,52m2/Unit

NAD 2,52x10 =25,2m2 +

10 unit 30,24m2

Page 30: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

132 | P a g e

sirkulasi 20%= 30,24m2

Gudang 3mx3m=9m2

A 9 + sirkulasi20% = 10,8m2

1 unit 10,8 m2

Total 309,24m2

KegiatanWisata

Area Trayek(WisataKeliling)

A Area BertelurPenyu

AreaPenanamanRumputLaut danVegetasi diAreaPeneluran

A 200m2

Gudang 5mx5m =25m2

A 25 + sirkulasi20% = 30m2

1 unit 30m2

KolamRenangBersamaPenyu

10mx10m =100m2/Kolam

A 100x4=400m2 + sirkulasi20% = 480m2

4 kolam 480m2

KolamSentuh

5mx5m=25m2/Kolam

A 25x3=75m2+ sirkulasi20% = 90m2

3 kolam 90m2

Toilet 2,52m2/Unit1,8m2/Urinoir1,8m2/Wastafel

NAD Pria : 2,52 +1,8 + 1,8 =6,12m2 x 10= 61,2m2 +sirkulasi 20%= 62,42m2=62m2

Wanita : 2,52+ 1,8 =4,32m2 x 10= 43,2m2 +sirkulasi 20%= 51,84 =52m2

Pria :10 unit

Wanita : 10unit

114m2

Ruang Ganti+ Locker

15m2/unit

A 15x2 = 30 +sirkulasi 20%=36m2

2 unit 36m2

AreaBersantai

0,9m2/orang

NAD 0,9x20 = 18+ sirkulasi20% = 22m2

20 orang 22m2

R. Informasi 1,5m2/orang

NAD ,5x3 = 4,5 +sirkulasi 20%= 5,4m2

3 orang 5,4m2

TokoSouvenir

3mx5m =15m2/unit

NAD 15x10 = 150= sirkulasi20% = 180m2

10 unit 180m2

Page 31: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

133 | P a g e

Total 1157,4m2

Musholla RuangSholat

1 org =0,96m2

NAD 0,96x50 =48m2 +sirkulasi 20%=57,6m2=58m2

50 org 58m2

TempatWudhu

1 org =1,42m2

NAD 1,42x20 =28,4m2 +sirkulasi 20%= 34m2

20 org 34m2

R. PenitipanBarang

1,32m2/locker

NAD 1,32x20 =26,4m2 +sirkulasi 20%= 32m2

20 locker 32m2

KamarMandi

3,4m2 /unit

NAD 3,4x4 =13,6m2 +sirkulasi 20%= 16,32m2

4 unit 16,32m2

Total 140,32m2

FasilitasPertemuan

RuangPertemuan

1,5m2/orang

NAD 1,5x50 = 75+ sirkulasi20% = 90m2

50 orang 90m2

RuangWorkshop

1,5m2/orang

NAD 1,5x20 = 30+ sirkulasi20% = 36m2

20 orang 36m2

Toilet 2,52m2/Unit

NAD 2,52x6 =15,12m2 +sirkulasi 20%= 18,144m2

6 unit 18,144m2

Total 144,144m2

FasilitasPengelola

RuangDirektur

30m2/orang

NAD 30 + sirkulasi20% = 36m2

1 orang 36m2

RuangWakilDirektur

20m2/orang

NAD 20 + sirkulasi20% = 24m2

1 orang 24m2

Sekretaris 10m2/orang

NAD 10 + sirkulasi20% = 12m2

1 orang 12m2

Staff 6m2/orang

NAD 6 x 50 =300m2 +sirkulasi 20%= 360m2

50 orang 360m2

Front Desk 3m2/orang

A 3x2 = 6m2 +sirkulasi 20%= 7,2m2

2 orang 7,2m2

RuangTamu

Min20m2

BPDS 20m2

Ruang Arsip 0,405m2/orang

NAD 0,405x30 =12,15m2 +sirkulasi 20%= 15m2

30 orang 15m2

Page 32: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

134 | P a g e

RuangRapat

1,5m2/orang

NAD 1,5x30 =45m2 +sirkulasi 20%= 54m2

30 orang 54m2

Ruang GantiKaryawan

1,95m2/unit

NAD 1,95x10 =19,5m2 +sirkulasi 20%= 23,4m2

10 unit 23,4m2

Toilet 2,52m2/Unit

NAD 2,52x10 =25,2m2 +sirkulasi 20%= 30,24m2

10 unit 30,24m2

RuangLocker

1,32m2/locker

NAD 1,32x50 =66m2 +sirkulasi 20%= 79,2m2

50 locker 79,2m2

KantinKaryawan

RuangMakan1,4m2/orangDapur25%R.MakanGudang15%Dapur

NAD 1,4x50 =70m2 +Dapur 25% x70= = 17,5m2

+ Gudang15%x17,5m2

= 2,625m2

Total =90,125m2 +sirkulasi 20%= 108m2

50 orang 108m2

Total 769,04m2

FasilitasMekanikal

RuangPompa

50m2/unit

NAD 1 unit 50m2

Ruang Trafo 12m2/unit

MEE 1 unit 12m2

RuangGenset

100m2/unit

MEE 1 unit 100m2

Ruang PLN 10m2/unit

NAD 1 unit 10m2

Total 172m2

FasilitasServis

RuangJanitor

7m2/unit NAD 7x12 = 84m2+ sirkulasi20% =100,8m2

12 unit 100,8m2

AreaPembuangan Sampah

10mx10m =100m2/unit

A 100 +sirkulasi 50%= 150m2

1 unit 150m2

GudangUmum

8mx8m =64m2/unit

A 64 + sirkulasi20% =76,8m2=77m2

1 unit 77m2

GudangBahanBakar

5mx5m=25m2/unit

A 25 + sirkulasi20% = 30m2

1 unit 30m2

Page 33: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

135 | P a g e

Total 357,8m2

FasilitasKeamanan

PosKeamananAreaPenangkaran

4mx4m=16m2/unit

A 16x3 = 48m2

+ sirkulasi20% =57,6=58m2

3 unit 58m2

PosKeamananAreaPeneluran

6mx6m =36m2/unit

A 36x3 =108m2 +sirkulasi 20%=129,6=130m2

3 unit 130m2

PosKeamananAreaBangunan

4mx4m =16m2/unit

A 16x12 =192m2 +sirkulasi 20%= 230,4m2

12 unit 230,4m2

Total 418,4m2

Total Keseluruhan 7264,524m2

Sumber: Hasil Analisis, 2012

Keterangan :

A = Asumsi

NAD = Neufert Archtect Data

SB = Studi Banding

SR = Survei

MEE = Mechanical, Elektrical & Equipment

TSS = Time Saver Standard

Page 34: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

136 | P a g e

4.8 Analisis Hubungan Antar Ruang

Analisis hubungan antar ruang dibutuhkan untuk mengetahui kedekatan

antar ruang untuk Pusat Konservasi Penyu Hijau. Analisis ini juga dibutuhkan

untuk mencari rencana zoning ruang untuk masing-masing karakteristik ruangnya

yang sesuai dengan tema perancangan. Berikut ini penjelasan berupa gambar

hubungan kedekatan antar zoning yang ada pada kawasan, dan juga penjelasan

mengenai hubungan kedekatan ruang-ruang yang ada disetiap zoning.

Gambar 4.19 Zoning Kawasan Pusat Konservasi Penyu Hijau(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Page 35: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

137 | P a g e

Gambar 4.20 Zoning Area Konservasi Penyu Hijau(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Gambar 4.21 Zoning Area Edukasi Penyu Hijau(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Page 36: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

138 | P a g e

Gambar 4.22 Zoning Area Cottage/Penginapan(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Gambar 4.23 Zoning Area Perpustakaan(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Page 37: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

139 | P a g e

Gambar 4.24 Zoning Area Galeri(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Gambar 4.25 Zoning Area Kegiatan Wisata(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Page 38: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

140 | P a g e

Gambar 4.26 Zoning Area Pengelola(Sumber: Hasil Analisis, 2012)

Page 39: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

141 | P a g e

4.9 Analisis Kawasan

4.9.1 Kondisi Eksisting Kawasan

Kabupaten Berau memiliki luas wilayah 34.127,47 km2 terdiri dari

daratan seluas 22.030,81 km2 dan luas laut 12.299,88 km2, serta terdiri

dari 52 pulau besar dan kecil dengan 13 Kecamatan, 10 Kelurahan, 96

Kampung/Desa. Jika ditinjau dari luas wilayah Kalimantan Timur, luas

Kabupaten Berau adalah 13,92% dari luas wilayah Kalimantan Timur,

dengan presentase luas perairan 28,74%, dan Jumlah penduduk pada tahun

2008 sebesar 168.741 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 2,58%.

Gambar 4.27 Bangunan di sekitar kawasan Pulau Derawan(Sumber: foto, dokumentasi pribadi; 14-15 Juli 2012, peta kawasan; BAPPEDA

Kabupaten Berau)

Page 40: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

142 | P a g e

4.9.2 Karakter Fisik Kawasan

a. Letak Geografis

Letak daerah Kabupaten Berau berada tidak jauh dari Garis

Khatulistiwa dengan posisi berada antara 116° sampai dengan 119° Bujur

Timur dan 1° sampai dengan 2°33’ Lintang Utara. Kabupaten Berau

berada di daerah tropis dengan posisi geografis 10 LU – 20 33 LS dan

1160 BT–1190 BT. Ketinggian di atas permukaan laut 5 – 55 m.

b. Topografi dan Morfologi

Topografi dan Fisiografi, bentangan daratan Kabupaten Berau

didominasi topografi dengan selang ketinggian 101 m – 500 m (37,1%),

kemudian 23,2% merupakan bentang daratan dengan selang ketinggian 26-

100 m, sisanya terbagi sebagai daerah dengan selang ketinggian 8-25 m

(7,3%0 dan 0-7 m (12,2%).

Berdasarkan data, kawasan Pulau Derawan ini memiliki

karakteristik lahan yang relatif datar (0-3%), dengan ketinggian antara 2,6-

11 m dpl, dan vegetasi yang di dominasi oleh pohon kelapa dan pohon

pinus. Intensitas rata-rata bangunan pada kawasan direncanakan mencakup

sekitar 10% luas lahan untuk dasar bangunan (KDB) dan 0,2 luas lahan

untuk luas total bangunan (KLB). Ketinggian bangunan rata-rata relatif

rendah, yaitu 1-2 lantai yang disesuaikan menurut fungsi dan tipologinya.

c. Hidrologi

Pulau derawan merupakan pulau kecil yang terletak di tengah laut

yang membuat air di sekitar kawasan mengandung garam. Untuk

memenuhi kebutuhan air bersih, penduduk pulau derawan menggunakan

Page 41: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

143 | P a g e

sumur resapan dan air PDAM sebagai sumber air bersih utama.

Permukiman penduduk lebih banyak memanfaatkan sumber air bersih dari

PDAM sedangkan untuk bangunan resort serta bangunan umum lebih

banyak memanfaatkan sumber mata air sumur resapan.

Berdasarkan kondisi hidrologi kawasan maka dapat di lakukan

beberapa analisis, yaitu:

1. Pemanfaatan jaringan air bersih PDAM sebagai sumber air bersih

utama pada obyek perancangan

2. Pemanfaatan sumber mata air sumur resapan sebagai sumber air bersih

utama pada obyek perancangan

3. Pemanfaatan air laut sebagai air pengisi kolam penangkaran penyu

pada obyek perancangan

d. Iklim dan Curah Hujan

Letak geografis Kabupaten Berau yang dekat dengan Garis

Khatulistiwa menjadikan daerah ini memiliki iklim tropis, yang akan

memiliki curah hujan tinggi dengan hari hujan merata sepanjang tahun.

Intensitas penyinaran matahari yang tinggi menjadikan suhu udara relatif

tinggi sepanjang tahun dengan kelembaban udara yang tinggi pula.

Curah hujan cenderung tinggi sepanjang tahun, berkisar antara

105,9 – 493,1 mm3 perbulan. Sedangkan Temperatur udara sepanjang

tahun relatif konstan. Suhu tertinggi berada berkisar antara 31 0C sampai

dengan 33 0C setiap bulannya. Suhu udara terendah berkisar antara 22,9

sampai dengan 23,6 derajat celsius.

Page 42: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

144 | P a g e

Temperatur udara tertinggi terjadi pada bulan Mei dan April yaitu

sebesar 33,1 0C dan 32,7 0C yang merupakan puncak musim kemarau.

Sedangkan suhu terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 22,5 0.

Kemudian untuk Kelembaban udara terendah terjadi pada bulan Mei

sebesar 63 % dan tingkat kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Februari,

Maret, April dan Agustus yaitu sebesar 99 %.

e. Jenis Tanah

Berdasarkan hasil survei lapangan jenis tanah yang ada di Pulau Derawan

termasuk dalam jenis tanah berpasir yang berwarna putih.

Gambar 4.28 Jenis Tanah Pulau DerawanSumber: Dokumentasi Pribadi, Juli 2012

4.9.3 Kondisi Sarana dan Prasarana

Fasilitas-fasilitas yang dibangun di Pulau Derawan terdiri dari

pembangunan dermaga dan resort. Kemudian sarana dan prasarana

penunjang wisata yang dibangun terdiri dari area snorkling, diving, dan

banana boat.

Beberapa fasilitas seperti resort yang berada di area pinggir pantai

memerlukan perawatan khusus dari korosi air laut dan penggunaan oleh

kunjungan yang tinggi.

Page 43: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

145 | P a g e

4.9.3.1 Jaringan Air Bersih

Sumber air bersih di Pulau Derawan berasal dari sumur dan air

PDAM. Air PDAM berasal dari kecamatan Tanjung Batu yang berada di

dekat Pulau Derawan yang dialirkan melalui pipa yang ditanam didasar

laut.

Gambar 4.29 Jaringan Air Bersih Pulau DerawanSumber: Dokumentasi Pribadi, Juli 2012

4.9.3.2 Jaringan Telekomunikasi

Jaringan kabel dan telekomunikasi di Pulau Derawan cukup baik

dengan adanya beberapa tower jaringan telekomunikasi. Akses internet di

Pulau Derawan juga berjalan dengan baik.

Page 44: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

146 | P a g e

Gambar 4.30 Jaringan Telekomunikasi Pulau DerawanSumber: Dokumentasi Pribadi, Juli 2012

4.9.3.3 Jaringan Listrik

Berdasarkan hasil survei lapangan, Pulau Derawan memiliki

jaringan listrik yang tertata cukup baik dengan sumber listrik utama

berasal dari pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik

cadangan berupa pembangkit listrik tenaga diesel yang membuat listrik di

Pulau Derawan dapat dipakai selama 24 jam penuh dalam satu hari.

Gambar 4.31 Jaringan Listrik Pulau DerawanSumber: Dokumentasi Pribadi, Juli 2012

4.9.3.4 Jaringan Pembuangan Sampah

Jaringan sampah di Pulau Derawan Kurang tertata dengan baik,

karena terdapat banyak lahan kosong yang digunakan sebagai tempat

sampah oleh masyarakat sekitar

Page 45: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

147 | P a g e

Gambar 4.32 Sampah yang berserakan pada lahan disekitar Pulau DerawanSumber: Dokumentasi Pribadi, Juli 2012

4.9.4 Lokasi Tapak

Lokasi tapak perancangan berada di daerah utara pulau derawan yang

secara RDTRK Kabupaten Berau merupakan area konservasi hijau dengan luas

lahan 20,57 ha.

Gambar 4.33 Peta Lokasi PerancanganSumber: Data Pribadi

Page 46: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

148 | P a g e

4.9.5 Bentuk dan Dimensi Tapak

Luas lahan : 9,1 ha (91.000) m2

Hak milik : PEMDA Kabupaten Berau

Dimensi : 582m x 115mx 215m x 234m x 57,6m x 66,6m x 106m x

97m

Pendeliniasian kawasan lindung akan mengikuti kriteria kawasan

lindung yang ditetapkan bagi Kawasan Pulau Derawan (Kepmen

Kimpraswil No. 327 Tahun 2002) dan hasil analisis kesesuaian lahan.

Penetapan kawasan lindung meliputi :

Sempadan Pantai

Kawasan sempadan pantai yang meliputi dataran sepanjang tepian

yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai

minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat.

Ruang Terbuka Hijau/Konservasi (Zona II)

Detail dari rencana intensitas pemanfaatan ruang terbuka

hijau/konservasi di Pulau Derawan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Luas Rencana Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau/Konservasi

Zona Pola Ruang Luas (ha) %

Zona IIBakau 0,99 1,84

RTH 19,07 35,47

Gazeebo 0,51 0,95

Zona II Total 20,57 0,38Sumber: RTRK Pulau Derawan, 2008

Detail dari rencana intensitas pemanfaatan ruang di Pulau Derawan

dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 47: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

149 | P a g e

Tabel 4.7 Rencana Intensitas Pemanfaatan Ruang

No FungsiKDB max

(%)KLBmax

Tinggi Bangunanmax (lantai)

1 Dermaga Wisata 100 1 1

2 Perumahan 40 1,2 1

3 Home Stay 40 1,2 1

4 Sekolah/Pesantren 40 1,2 1

5 Pos TNI AL 50 1,2 1

6 Pos Polisi 50 1,2 1

7 Dermaga Umum 100 1 1

8 Cottage 40 1.2 1Sumber: RTRK Pulau Derawan, 2008

Page 48: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

150 | P a g e

Gambar 4.34 Bentuk dan Dimensi TapakSumber: BAPPEDA Kabupaten Berau

4.9.6 Batas Tapak

Utara : Pangkalan TNI AL, PLN dan Laut

Timur : Area Resort

Selatan: Sekolah dan Permukiman

Barat : Permukiman

4.10 Analisis Tapak

4.10.1 Zoning

Dalam perancangan Pusat Konservasi Penyu Hijau ini dibutuhkan

penzoningan yang tepat antara area konservasi, area pengelola, area edukasi dan

area wisata agar aktivitas yang terjadi didalam kawasan dapat berjalan dengan

baik.

Page 49: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

151 | P a g e

Gambar 4.35 Alternatif 1 Zoning(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 50: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

152 | P a g e

Gambar 4.36 Alternatif 2 Zoning(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 51: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

153 | P a g e

Gambar 4.37 Alternatif 3 Zoning(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 52: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

154 | P a g e

4.10.2 Pola Tatanan Massa

Analisis pola tatanan massa bertujuan untuk mengetahui penzoningan

ruang-ruang tapak perletakan ruang ke dalam tapak yang sesuai dengan obyek dan

tema perancangan.

a. Alternatif 1

Pola tatanan massa menerapkan proses pernapasan penyu hijau

yang memasukkan dan mengeluarkan udara secara bersamaan (anaerobik).

Gambar 4.38 Alternatif 1 Pola Tatanan Massa(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 53: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

155 | P a g e

b. Alternatif 2

Pola tatanan massa bangunan mengambil dari susunan organ

pencernaan penyu hijau yang digunakan untuk melakukan proses

selektifitas pada makanan yang masuk.

Gambar 4.39 Alternatif 2 Pola Tatanan Massa(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 54: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

156 | P a g e

c. Alternatif 3

Pola tatanan massa bangunan mengambil dari sistem skeleton

penyu hijau yang terdiri dari komponen-komponen seperti plastron dan

infra marginal.

Gambar 4.40 Alternatif 3 Pola Tatanan Massa(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 55: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

157 | P a g e

4.10.3 Sirkulasi

Sirkulasi dalam perencanaan bangunan adalah sebuah proses perencanaan

yang sangatlah penting karena jika perencanaan sirkulasi tidak baik maka akan

menggangu kenyamanan pengguna dan akan terjadi ketidak teraturan pengguna

dalam beraktivitas.

a. Alternatif 1

Penerapan dari proses pengikatan udara pada jaringan lobus pada

sistem pernapasan penyu hijau.

Gambar 4.41 Alternatif 1 Sirkulasi(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 56: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

158 | P a g e

b. Alternatif 2

Sirkulasi pejalan kaki mengambil dari sistem pencernaan penyu

hijau dimana hasil pencernaan tidak langsung dibuang menuju kandung

kemih melainkan disalurkan menuju kloaka terlebih dahulu.

Gambar 4.42 Alternatif 2 Sirkulasi(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 57: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

159 | P a g e

c. Alternatif 3

Menerapkan sistem reproduksi penyu hijau yang dimulai dari fase

perkawinan hingga fase peneluran.

Gambar 4.43 Alternatif 3 Sirkulasi(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 58: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

160 | P a g e

4.10.4 Aksesibilitas dan Batas Tapak

Pencapaian menuju bangunan dalam perancangan sangat perlu

diperhatikan dengan pertimbangan transportasi yang dapat mencapai tapak

perancangan dan dengan batas yang dibuat sesuai dengan fungsi bangunan dan

lingkungan sekitar tapak.

Gambar 4.44 Alternatif 1 Aksesibilitas dan Batas Tapak(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 59: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

161 | P a g e

Gambar 4.45 Alternatif 2 Aksesibilitas dan Batas Tapak(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 60: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

162 | P a g e

4.10.5 View dari Dalam Ke Luar

Ketepatan dalam perencanaan view dari dalam keluar bertujuan menarik

perhatian dari pengguna untuk bisa menikamati pemandangan di area tapak dan di

sekitar tapak. Selain itu dapat membantu pemantauan pengunjung untuk melihat

pantai peneluran namun tidak mengganggu penyu hijau ketika melakukan proses

peneluran di pantai peneluran.

a. Alternatif 1

Penerapan dari fungsi gundukan pasir (body fit) yang dibuat oleh

induk penyu betina ketika berada di pantai peneluran.

Gambar 4.46 Alternatif 1 View Keluar(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 61: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

163 | P a g e

b. Alternatif 2

Penerapan dari fungsi selektifitas pada pencernaan penyu hijau

dimana penyu hijau memisahkan kandungan zat yang baik dan zat yang

buruk yang terdapat dalam makanan.

Gambar 4.47 Alternatif 2 View Keluar(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 62: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

164 | P a g e

c. Alternatif 3

Penerapan dari fungsi lobus pada proses pernapasan penyu hijau

untuk mengikat oksigen lebih lama agar penyu hijau dapat berenang lebih

lama di dasar laut.

Gambar 4.48 Alternatif 3 View Keluar(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 63: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

165 | P a g e

4.10.6 View Dari Luar Ke Dalam

Ketepatan perencanaan view dari luar ke dalam bertujuan agar menarik

perhatian masyarakat luar untuk memasuki kawasan Pusat Konservasi Penyu

Hijau ini. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai penanda sirkulasi bagi

pengunjung (masyarakat) untuk menikmati kawasan ini.

a. Alternatif 1

Penerapan dari fungsi gundukan pasir (body fit) yang dibuat oleh

penyu betina ketika akan melakukan proses peneluran di pantai peneluran.

Gambar 4.49 Alternatif 1 View ke Dalam(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 64: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

166 | P a g e

b. Alternatif 2

Menerapkan fungsi lapisan karapaks pada sistem skeleton penyu

hijau yang melindungi organ dalam penyu hijau dengan lapisannya yang

keras.

Gambar 4.50 Alternatif 2 View ke Dalam(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 65: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

167 | P a g e

c. Alternatif 3

Menerapkan sistem skeleton penyu hijau yang terdiri dari 2 lapisan

yaitu karapaks dan plastron.

Gambar 4.51 Alternatif 3 View ke Dalam(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 66: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

168 | P a g e

4.10.7 Analisis Matahari

Analisis matahari ini berpengaruh pada perancangan yang berkaitan

dengan tingkat kenyamanan dan pencahayaan alami.

a. Alternatif 1

Menerapkan proses pembagian udara yang dilakukan oleh organ

bronkus pada proses pernapasan penyu hijau.

Gambar 4.52 Alternatif 1 Matahari(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 67: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

169 | P a g e

b. Alternatif 2

Penerapan dari fungsi selektifitas pada pencernaan penyu hijau

dimana organ pencernaan penyu hijau menyeleksi racun yang jahat dan

nutrisi yang baik yang terkandung didalam makanan.

Gambar 4.53 Alternatif 2 Matahari(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 68: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

170 | P a g e

c. Alternatif 3

Penerapan dari sistem skeleton penyu hijau yang terdiri dari 2

lapisan yaitu lapisan karapaks dan lapisan plastron.

Gambar 4.54 Alternatif 3 Matahari(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 69: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

171 | P a g e

4.10.8 Analisis Angin

Angin adalah faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan karena

angin dapat mempengaruhi penghawaan alami yang masuk ke dalam bangunan.

Oleh karena itu diperlukan analisis angin untuk mengoptimalkan potensi angin

pada tapak perancangan.

a. Alternatif 1

Menerapkan fungsi dari bronkus pada proses pernapasan penyu

hijau yang membagi aliran angin menuju dua katup paru-paru.

Gambar 4.55 Alternatif 1 Angin(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 70: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

172 | P a g e

b. Alternatif 2

Menerapkan proses ekskresi penyu hijau yang mengeluarkan air

mata untuk mengurangi kadar garam dalam tubuh yang terjebak saat

menyelam di dasar laut.

Gambar 4.56 Alternatif 2 Angin(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 71: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

173 | P a g e

c. Alternatif 3

Menerapkan sistem skeleton penyu hijau yang terdiri dari 2 lapisan

yaitu lapisan atas (karapaks) untuk melindungi organ dalam dan lapisan

bawah (plastron) yang memiliki lapisan yang halus.

Gambar 4.57 Alternatif 3 Angin(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 72: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

174 | P a g e

4.10.9 Analisis Vegetasi

Analisis vegetasi dalam perancangan bertujuan untuk mengetahui tatanan

vegetasi pada tapak dan pemilihan vegetasi pada tapak yang sesuai dengan obyek

dan tema perancangan. Keberadaan vegetasi disini sangat memberikan pengaruh

besar terhadap jumlah penyu hijau yang naik untuk bertelur karena vegetasi

tersebut berfungsi sebagai perangsang penyu hijau untuk naik ke pantai peneluran.

a. Alternatif 1

Penerapan dari fungsi gundukan pasir (body fit) yang

menyamarkan penyu betina saat melakukan proses peneluran.

Gambar 4.58 Alternatif 1 Vegetasi(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 73: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

175 | P a g e

b. Alternatif 2

Penerapan dari fungsi lapisan karapaks pada sistem skeleton penyu

hijau yang melindungi penyu hijau dari serangan predator.

Gambar 4.59 Alternatif 2 Vegetasi(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 74: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

176 | P a g e

c. Alternatif 3

Penerapan dari fungsi lobus yang mengikat udara pada proses

pernapasan penyu hijau.

Gambar 4.60 Alternatif 3 Vegetasi(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 75: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

177 | P a g e

4.10.10 Analisis Kebisingan

Kebisingan merupakan salah satu aspek yang harus dihindari dalam

perencanaan bangunan karena akan menyebabkan ketidaknyamanan pengguna

dan masyarakat di lingkungan sekitar. Penyu hijau yang akan bertelur sangat

sensitif terhadap suara sehingga apabila penyu tersebut merasa terganggu maka

penyu itu akan kembali ke laut.

a. Alternatif 1

Penerapan dari fungsi gundukan pasir (body fit) yang dibuat induk

betina penyu hijau ketika akan melakukan proses pengeluaran telur di

pantai peneluran.

Gambar 4.61 Alternatif 1 Kebisingan(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 76: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

178 | P a g e

b. Alternatif 2

Penerapan dari fungsi lapisan atas (karapaks) pada sistem skeleton

penyu hijau untuk melindungi penyu dari serangan hewan predator dengan

lapisannya yang keras.

Gambar 4.62 Alternatif 2 Kebisingan(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 77: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

179 | P a g e

c. Alternatif 3

Penerapan dari fungsi plastron yang memiliki lapisan yang halus

untuk melindungi organ dalam dari goncangan yang terdapat pada sistem

skeleton penyu hijau.

Gambar 4.63 Alternatif 3 Kebisingan(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 78: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

180 | P a g e

4.10.11 Analisis Struktur

Pemilihan struktur bangunan yang tepat sangat diperlukan dalam

perancangan Pusat Konservasi Penyu Hijau. Karena tapak bangunan berada di

daerah yang berpasir maka di perlukan struktur penopang bangunan yang kuat dan

tidak merusak sruktur lapisan tanah pada pantai.

a. Alternatif 1

Penerapan struktur bangunan dari struktur karapaks penyu hijau

yang terdiri dari tulang rib dan vertebral.

Gambar 4.64 Alternatif 1 Struktur(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 79: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

181 | P a g e

b. Alternatif 2

Penerapan struktur bangunan dari proses pergerakan flipper depan

penyu hijau yang menopang penyu hijau saat berada di darat.

Gambar 4.65 Alternatif 2 Struktur(Sumber: Hasil Analisis, 2013)

Page 80: ANALISIS PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1135/8/09660006 Bab 4.pdf · penyu hijau seperti kegiatan penetasan telur penyu semi alami, penangkaran penyu,

PUSAT KONSERVASI PENYU HIJAU DI PULAU DERAWAN, KALIMANTAN TIMURTEMA: “BIOMIMETIC ARCHITECTURE”

HICMA EDWIN ROSADI-09660006

182 | P a g e

c. Alternatif 3

Penerapan struktur bangunan dari fungsi rangka pada sistem

skeleton penyu hijau yang berfungsi untuk menopang karapaks.

Gambar 4.66 Alternatif 3 Struktur(Sumber: Hasil Analisis, 2013)