35
1 ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, AKTIVA PRODUKTIF, NIM, BOPO DAN LIKUIDITAS TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (Studi pada Bank Umum Konvensional Tahun 2006 – 2010) Wulan Suryandani Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Drs. Wisnu Mawardi, M.M. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro ABSTRACT The purpose of this study is to analyze the effects of Capital Adequacy, Produvtive Assets, Net Interest Margin (NIM), Operating cost to Operating Income (BOPO) and Loan to Deposit Ratio (LDR) toward Return On Asset (ROA) of conventional banks in Indonesia. Independent Variables in this research are CAR, NPL, NIM, BOPO and LDR. Whereas the dependent variable is ROA. The sample determining method is Purposive Sampling method. Samples in this research are all listed banks in Bursa Efek Indonesia (BEI) period of 2006-2010 which amounts to 19 banks. The analysis technique is using multiple regression technique. Based on the results of the classic assumption test show that the regression equation comply the normality assumption, and there are no multicolonierity, heteroskedasticity, and autocorelation problems. Analysis results of t-statisic test show that NPL, NIM, BOPO, and LDR partially have significant effect to ROA while CAR didn’t have significant effect. Then simultaneously, CAR, NPL, NIM, NOPO and LDR are proved have significant effect to ROA. Keywords : ROA, CAR, NPL, NIM, BOPO, LDR

ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

1

ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL,

AKTIVA PRODUKTIF, NIM, BOPO DAN LIKUIDITAS

TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET(Studi pada Bank Umum Konvensional Tahun 2006 – 2010)

Wulan Suryandani

Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Drs. Wisnu Mawardi, M.M.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the effects of Capital Adequacy,Produvtive Assets, Net Interest Margin (NIM), Operating cost to Operating Income(BOPO) and Loan to Deposit Ratio (LDR) toward Return On Asset (ROA) ofconventional banks in Indonesia. Independent Variables in this research are CAR,NPL, NIM, BOPO and LDR. Whereas the dependent variable is ROA.

The sample determining method is Purposive Sampling method. Samples inthis research are all listed banks in Bursa Efek Indonesia (BEI) period of 2006-2010which amounts to 19 banks. The analysis technique is using multiple regressiontechnique.

Based on the results of the classic assumption test show that the regressionequation comply the normality assumption, and there are no multicolonierity,heteroskedasticity, and autocorelation problems. Analysis results of t-statisic testshow that NPL, NIM, BOPO, and LDR partially have significant effect to ROA whileCAR didn’t have significant effect. Then simultaneously, CAR, NPL, NIM, NOPO andLDR are proved have significant effect to ROA.

Keywords : ROA, CAR, NPL, NIM, BOPO, LDR

Page 2: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

2

PENDAHULUAN

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan.

Bank menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November

tentang Perbankan: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak.

Menurut Booklet Perbankan Tahun 2009, bank merupakan lembaga

keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaan, badan pemerintah dan swasta

ataupun perorangan yang menyimpan dana-dananya. Kegiatan bank yang berupa

penghimpunan dan penyaluran dana dapat memperlancar kegiatan perekonomian di

sektor riil. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara

keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus

unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (defisit unit).

Pada pertengahan tahun 1997 industri perbankan mengalami kemunduran

total akibat terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Kondisi ekonomi ini

menyebabkan beberapa bank dilikuidasi, sebagian besar bank dinyatakan dalam

keadaan “tidak sehat” serta menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem

perbankan di Indonesia saat itu secara drastis. Pada Januari 1998 kantor cabang bank

berkurang menjadi 6.295 dikarenakan krisis. (Mudrajad dan Suhardjono, 2002:26).

Dalam melakukan kegiatan operasionalnya, bank memiliki tujuan utama yaitu

mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal. Profitabilitas merupakan kemampuan

bank untuk menghasilkan/memperoleh laba secara efektif dan efisien. Profitabilitas

yang digunakan adalah ROA karena dapat memperhitungkan kemampuan manajemen

bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan. Tingkat profitabilitas dengan

Page 3: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

3

pendekatan ROA bertujuan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

mengelola aktiva yang dikuasainya untuk menghasilkan income.

Sebuah bank akan dinilai baik apabila memiliki kinerja keuangan yang baik

pula. Ada banyak cara untuk mengukur kinerja keuangan sebuah bank. Salah satunya

adalah sudah ditentukan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 yang

dalam penilaiannya menggunakan pendekatan CAMELS (Capital, Asset,

Management, Earning, Liquidity, dan Sensitivity Market Risk). Ini merupakan alat

ukur resmi yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk menghitung kesehatan

Bank di Indonesia. Hasil pengukuran berdasarkan rasio tersebut diterapkan

untuk menetukan tingkat kesehatan bank, yang dikategorikan sebagai berikut:

sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat. Rasio tersebut dapat digunakan

sebagai indikator keuangan yang dapat mengungkapkan kondisi keuangan suatu

perusahaan maupun kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk suatu periode

tertentu.

Berikut adalah tabel mengenai perkembangan rasio-rasio keuangan Bank

Konvensional tahun 2006 – 2010 :

Tabel 1.1Rata-rata Rasio Keuangan Bank Konvensional

(Dalam %)Tahun 2006-2010

RASIO(%) 2006 2007 2008 2009 2010

ROA 2,00% 2,21% 1,81% 1,83% 2,21%CAR 22,64% 21,26% 17,95% 18,52% 17,25%NPL 2,80% 1,94% 1,82% 1,88% 1,43%NIM 6,50% 6,73% 6,61% 6,36% 6,52%

BOPO 78,90% 77,47% 78,81% 80,71% 77,91%LDR 66,95% 72,01% 78,09% 73,02% 75,20%

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia (SPI), BI ( diolah )

Page 4: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

4

CAR disini merupakan proksi dari rasio kecukupan modal. CAR merupakan

perbandingan antara ATMR dengan permodalan yang tersedia untuk memenuhi

kewajiban tersebut. Terlihat di tabel 1.1 bahwa CAR dari tahun 2006-2010

mengalami kecenderungan yang menurun. Sedangkan ROA mulai tahun 2006-2010

mengalami perubahan yang fluktuatif. NPL yang merupakan proksi dari aktiva

produktif. Dari tabel 1.1 terlihat bahwa NPL mengalami perubahan yang fluktuatif

dari tahun 2006-2010. Dari tahun 2006-2008 NPL mengalami penurunan, tapi dari

tahun 2008-2009 NPL meningkat sebesar 0,06%. Setelah itu pada tahun 2010

menurun kembali menjadi 1,43%. NIM yang merupakan rasio keuangan yang

mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net interest income atas

pengelolaan besar aktiva produktif. Terlihat di tabel 1.1 bahwa NIM mengalami

kenaikan dari tahun 2006-2007. Dan dari tahun 2007-2009 mengalami penurunan.

Variabel selanjutnya adalah BOPO, rasio ini mencerminkan tingkat efisiensi

perbankan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Berdasarkan tabel 1.1 BOPO

mengalami perubahan yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada tahun 2006-2007

BOPO mengalami penurunan sebesar 1,43%. Kemudian dari tahun 2007-2009 BOPO

mengalami kenaikan sebesar 1,34%., lalu sebesar 1,9%. Sedangkan mengalami

penurunan lagi dari tahun 2009-2010 sebesar 2,8%. Variabel terakhir adalah LDR

yang merupakn proksi dari rasio likuiditas. Rasio LDR dihitung dari perbandingan

antara kredit dengan DPK yang dinyatakan dalam persentase. Berdasarkan tabel 1.1

LDR mengalami kenaikan dari tahun 2006-2008 mengalami kenaikan

Menurut Sri Mintarti (2009), Fitri Nugraheni (2007) dan Febriyanti Dimaelita

(2009), CAR berpengaruh positif tetapi menurut Harianto Respati (2008) CAR

berpengaruh negatif. Menurut Harianto Respati (2008) dan Febriyanti Dimaelita

(2009) LDR berpengaruh positif tetapi menurut Sri Mintarti (2009) LDR berpengaruh

negatif. Menurut Sri Mintarti (2009) dan Febriyanti Dimaelita (2009), NPL

berpengaruh positif tetapi menurut Fitri Nugraheni (2007) dan Harianto Respati

(2008), NPL berpengaruh negatif.

Page 5: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

5

TELAAH PUSTAKA

Perbankan

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan

dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan

menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari

bahasa Italia, banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut Undang-

Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan,

yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak.

Bank Konvensional

Bank konvensional dapat didefinisikan seperti pada pengertian bank umum

pada pasal 1 ayat 3 Undang-Undang No. 10 tahun 1998 dengan menghilangkan

kalimat “dan atau berdasarkan prinsip syariah”, yaitu bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam

lalu lintas pembayaran. Bank konvensional merupakan bank yang dalam

operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih

dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan

metode bagi hasil.

Profitabilitas

Profitabilitas bank adalah kemampuan suatu bank untuk memperoleh laba

yang dinyatakan dalam persentase, profitabilitas pada dasarnya adalah laba yang

dinyatakan dalam persentase profit. Pada penelitian ini dalam pengukuran

profitabilitas peneliti memilih pendekatan Return on Assets (ROA), karena dengan

Page 6: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

6

menggunakan ROA memperhitungkan kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh laba secara keseluruhan. ROA (Return On Assets) digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba

sebelum pajak) yang dihasilkan dari total asset bank yang bersangkutan (SE BI No.6/

23 /DPNP Jakarta, 31 Mei 2004). Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar

pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi

bank tersebut dari sisi asset (Dendawijaya, 2005:120).

Rasio Kecukupan Modal

Kecukupan modal dalam penelitian ini diproksikan melalui capital adequacy

ratio (CAR). CAR adalah rasio kecukupan modal bank atau merupakan kemampuan

bank dalam permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian di dalam

perkreditan atau dalam perdagangan surat-surat berharga. CAR menunjukkan

seberapa besar modal bank telah memadai untuk menunjang kebutuhannya dan

sebagai dasar untuk menilai prospek kelanjutan usaha bank bersangkutan

(Dendawijaya, 2005:122). Sesuai dengan SE BI No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993

besarnya CAR yang harus dicapai oleh suatu bank minimal 8% sejak akhir tahun

1995, dan sejak akhir tahun 1997 CAR yang harus dicapai minimal 8%.

Aktiva Produktif

Berdasarkan Surat Keterangan Direksi Bank Indonesia No.26/22/KEP DIR

tanggal 29 Mei 1993 tentang Kualitas Aktiva Produktif dan Pembentukan Penyisihan

Aktiva Produktif, disebutkan bahwa penanaman dana bank pada aktiva produktif

wajib sesuai dengan prinsip penanaman dana dan kesiapan bank dalam menanggung

kemungkinan timbulnya risiko kerugian dalam penanaman dana tersebut. Penilaian

kinerja keuangan perbankan dari aspek kualitas aktiva produktif diproksikan dengan

non-performing loan (NPL). NPL merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank (SE

Bank Indonesia No.3/30/DPNP). NPL dihitung berdasarkan perbandingan antara

Page 7: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

7

jumlah kredit yang bermasalah dibandingkan dengan total kredit. Batas non-

performing loan yang ditetapkan oleh BI adalah sebesar 22,5%. Semakin besar nilai

NPL mengindikasikan bahwa kinerja perbankan adalah semakin buruk (Fitri dan

Dody, 2007).

Net Interest Margin (NIM)

Net Interest Margin NIM merupakan rasio keuangan yang mengukur

kemampuan bank dalam menghasilkan net interest income atas pengelolaan besar

aktiva produktif. Rasio ini menggambarkan tingkat jumlah pendapatan bunga bersih

yang diperoleh dengan menggunakan aktiva produktif yang digunakan oleh

perusahaan (Wijaya, 2007). Dari besarnya rasio ini dapat dilihat bagaimana

kemampuan bank dalam memaksimalkan pengelolaan terhadap aktiva yang bersifat

produktif untuk melihat seberapa besar perolehan pendapatan bunga bersih yang

diperoleh. Semakin tinggi rasio NIM maka meningkatkan pendapatan bunga atas

aktiva produktif yang dikelola oleh bank sehingga manajemen perusahaan telah

dianggap bekerja dengan baik, sehingga kemungkinan suatu bank berada dalam

kondisi bermasalah semakin kecil dan profitabilitas perbankan tidak menurun.

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap

pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya

operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam

kondisi bermasalah semakin kecil dan profitabilitas meningkat (Dendawijaya,

2005:121).

Page 8: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

8

Likuiditas

Simorangkir (2004) mendefinisikan likuiditas sebagai kemampuan bank untuk

melunasi kewajiban-kewajiban yang segera dapat dicairkan atau yang sudah jatuh

tempo. Secara lebih spesifik likuiditas adalah kesanggupan bank menyediakan alat-

alat guna pembayar kembali titipan yang jatuh tempo dan memberikan pinjaman

(loan) kepada masyarakat yang memerlukan. Loan to Deposit Ratio (LDR),

merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan

dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.

LDR diukur dengan membandingkan total loans dengan total deposit dan equity

(Kasmir, 2004:272). Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari

LDR suatu bank adalah sekitar 85%. Namun batas toleransi berkisar antara 85%-

100% atau menurut Kasmir (2004:272), batas aman untuk LDR menurut peraturan

pemerintah adalah maksimum 110 %.

Pengaruh CAR terhadap ROA

Berdasarkan ketentuan bank Indonesia, bank yang dinyatakan termasuk bank

yang sehat harus memiliki CAR paling sedikit 8% dari ATMR. CAR merupakan

penilaian terhadap aspek permodalan suatu bank untuk mengetahui kecukupan modal

bank dalam mendukung kegiatan bank secara efisien. CAR yang tinggi

mengindikasikan bahwa modal tidak didayagunakan dengan efektif sehingga aset

yang ada menjadi besar. Sedangkan CAR yang relative rendah lebih riskan, tetapi

menunjukkan bahwa manajemen telah mengoperasikan aktiva lancar secara efektif,

sehingga akan berpengaruh pada laba perusahaan (Tony Wijaya, 2007). Jadi apabila

CAR suatu perusahaan perbankan rendah maka ROA tinggi.

Berdasarkan analisis dari teori yang ada dan temuan penelitian terdahulu,

maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut:

Page 9: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

9

H1: CAR (Capital Adequacy Ratio) berpengaruh negatif terhadap ROA (Return

on Asset) pada Bank Konvensional di Indonesia.

Pengaruh NPL terhadap ROA

NPL merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank

dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin

tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan

jumlah kredit bermasalah semakin besar, maka kemungkinan suatu bank dalam

kondisi bermasalah semakin besar (Mawardi, 2005).

Berdasarkan analisis dari teori yang ada dan temuan penelitian terdahulu,

maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut:

H2: NPL (Non-performing Loan) berpengaruh negatif terhadap ROA (Return on

Asset) pada Bank Konvensional di Indonesia.

Pengaruh NIM terhadap ROA

Menurut Harianto (2008), NIM mempunyai pengaruh signifikan yang searah terhadap

laba usaha perbankan. Rasio NIM menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam

mengendalikan besarnya biaya bunga dan mengelola aktiva produktif. Dari uraian

tersebut maka dapat disimpulkan jika NIM meningkat maka ROA perbankan juga

meningkat.

Berdasarkan analisis dari teori yang ada dan temuan penelitian terdahulu,

maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut:

H3: NIM (Net Interest Margin) berpengaruh positif terhadap ROA (Return on

Asset) pada Bank Konvensional di Indonesia.

Page 10: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

10

Pengaruh BOPO terhadap ROA

Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan

bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Semakin kecil rasio ini berarti semakin

efisien biaya operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya

operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu

bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil dan profitabilitas meningkat

(Dendawijaya, 2005:121). Berdasarkan penelitian Sri Mintarti (2009), BOPO

mempunyai pengaruh negatif yang signifikan. Hal ini berarti BOPO meningkat dan

ROA mengalami penurun.

Berdasarkan analisis dari teori yang ada dan temuan penelitian terdahulu,

maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut:

H4: BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) berpengaruh

negatif terhadap ROA (Return on Asset) pada Bank Konvensional di

Indonesia.

Pengaruh LDR terhadap ROA

LDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang

diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang

digunakan (Wijaya, 2007). Semakin besar rasio LDR menunjukkan semakin besar

jumlah kredit yang disalurkan oleh bank dengan begitu bunga pinjaman yang

diperoleh oleh bank juga semakin banyak. Semakin banyaknya bungan pinjaman

berpengaruh pada peningkatan ROA. Dengan meningkatnya ROA maka laba

perusahaan juga akan meningkat. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan jika

LDR semakin besar maka ROA semakin besar, sehingga LDR memiliki hubungan

positif terhadap ROA.

Page 11: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

11

Berdasarkan analisis dari teori yang ada dan temuan penelitian terdahulu,

maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut:

H5: LDR (Loan to Deposit Ratio) berpengaruh positif terhadap ROA (Return on

Asset) pada Bank Konvensional di Indonesia.

Kerangka Pemikiran

CAR

H1 (-)

NPL

H2 (-)

NIM H3 (+) ROA

BOPO H4 (-)

LDR

H5 (-)

Page 12: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

12

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Notasi Pengertian Rumus SumberCapital AdequacyRatio (X1)

CAR Rasio kinerja bank untukmengukur kecukupanmodal yang dimiliki bankuntuk menunjang aktivayang mengandung resiko.

=Dendawijaya(2005:123)

Non PerformingLoans (X2)

NPL Rasio mengukur kreditbermasalah dari totalkredit yang ada

= ℎSE BankIndonesia

No.3/30/DPNP

Net InterestMargin (X3)

NIM Rasio ini menggambarkantingkat jumlah pendapatanbunga bersih yangdiperoleh denganmenggunakan aktivaproduktif yang dimilikioleh bank

= ℎ−SE Bank

Indonesia No.3/30/DPNP

BiayaOperasionalterhadapPendapatanOperasional (X4)

BOPO Rasio untuk mengukurkemampuanmanajemen bank dalammengendalikan biayaoperasional terhadappendapatan operasional

=Dendawijaya(2005:121)

Loan to DepositRatio (X5)

LDR Rasio mengukur seberapabesar dana bank dilepaske perkreditan

= ℎ Kasmir(2004:272)

Return on Asset(Y)

ROA Rasio yang mengukurkemampuan manajemenbank dalam memperolehkeuntungan (laba) secarakeseluruhan.

= ℎDendawijaya(2005:120)

Page 13: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

13

Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan di

Indonesia yang tergolong Bank Konvensional pada tahun 2006–2010. Dari populasi

tersebut, penelitian ini akan menggunakan sebagian bank untuk dijadikan sampel.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive

sampling. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 19 bank konvensional di

Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan hanya 19 bank tersebut yang memenuhi kriteria

sampel. Sampel diambil dari tahun 2006–2010 karena pada tahun tersebut terjadi

kesenjangan (fenomena gap).

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu laporan

keuangan yang dibuat oleh bank dari tahun 2006–2010 secara berturut–turut

dilaporkan ke Bank Indonesia dan dipublikasikan.

Metode Analisis

Metode yang dipakai untuk menganalisis variabel – variabel dalam penelitian

ini menggunakan regresi linier berganda, guna mengetahui arah, pengaruh, dan

kekuatan hubungan dari variabel independen terhadap variabel – variabel dependen.

Adapun model dasar dari regresi linier berganda dari penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut :

Page 14: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

14

Y = a + b1X1+b2X2 + b3X3+b4X4+b5X5 +e

dengan,

Y = Return on Asset (ROA)

a = konstanta

b1–b5 = koefisien regresi, merupakan besarnya perubahan variabel akibat

perubahan tiap – tiap unit variabel bebas.

X1 = Capital Adequacy Ratio (CAR)

X2 = Non Performing Loan (NPL)

X3 = Net Interest Margin (NIM)

X4 = Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

X5 = Loan to Deposit Ratio (LDR)

e = variabel residual

Uji Asumsi Klasik

1. Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna antara

beberapa atau semua variabel independen. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel bebas (Ghozali, 2006:95).

2. Heteroskedastisitas

Uji keterokesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homoskedositas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Model regresi yang

baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedasitas (Ghozali,

2006:125).

Page 15: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

15

3. Autokorelasi

Uji Autikorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode (t-1) dalam model regresi. Jika terdapat korelasi maka model tersebut

mengalami masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model yang

bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan uji

statistik Durbin – Watson (DW test) (Ghozali, 2005:90).

4. Normalitas

Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan dengan

menggunakan analisis grafik. Pada analisis regresi ini, metode yang digunakan

adalah grafik histogram dan normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari

distribusi normal (Ghozali, 2006:147).

Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R²) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Nilai R² mempunyai interval antara 0

sampai 1 (0 ≤ R² ≤ 1). Semakin besar R² (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model

regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak

dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006).

Page 16: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

16

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh secara bersama-sama

variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006).

3. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006).

Page 17: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

17

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Statistik Deskriptif

Sumber: Data sekunder yang diolah

Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui statistik deskriptif dari masing–masing

variable. 95 sampel yang diambil menunjukkan nilai ROA yang terkecil adalah 0%

dan yang terbesar adalah 6% dengan rata–rata ROA bank konvensional di Indonesia

selama tahun 2006 hingga tahun 2010 adalah 2,01% dan memiliki standart deviasi

1,21%. Nilai mean yang lebih besar dari nilai standar deviasi menunjukkan tidak

adanya outlier dalam data (Sudarmanto, 2006).

CAR paling rendah adalah 11% dan yang terbesar adalah 57%. Standar

deviasi variable ini sebesar 8,18% dengan rata–rata CAR adalah 19,52%. Nilai mean

yang lebih besar dari nilai standar deviasi menunjukkan tidak adanya outlier dalam

data (Sudarmanto, 2006).

NPL paling rendah adalah 0% dan yang terbesar adalah sebesar 7%. Standar

deviasi variable NPL ini sebesar 1,54%. Rata–rata NPL selama periode 2006 sampai

dengan periode 2010 adalah 1,98%. Nilai mean yang lebih besar dari nilai standar

deviasi menunjukkan tidak adanya outlier dalam data (Sudarmanto, 2006).

NIM paling rendah adalah 2% dan yang terbesar adalah sebesar 14%. Rata-

rata NIM selama periode tahun 2006 sampai dengan tahuin 2010 adalah 6,54%

Page 18: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

18

dengan standar deviasi 2,61%. Nilai mean yang lebih besar dari nilai standar deviasi

menunjukkan tidak adanya outlier dalam data (Sudarmanto, 2006).

BOPO paling rendah adalah 40% dan yang terbesar adalah 100%. Standar

deviasi variabel ini sebesar 15.87%. Rata–rata BOPO selama periode pengamatan

adalah 78.76%. Nilai mean yang lebih besar dari nilai standar deviasi menunjukkan

tidak adanya outlier dalam data (Sudarmanto, 2006).

LDR paling rendah adalah 40% dan yang terbesar adalah sebesar 108%. Rata-

rata LDR selama periode tahun 2006 sampai dengan tahuin 2010 adalah 73,06%

dengan standar deviasi 18,24%. Nilai mean yang lebih besar dari nilai standar deviasi

menunjukkan tidak adanya outlier dalam data (Sudarmanto, 2006).

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 19: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

19

Data yang mendekati normal adalah jika titik–titiknya menyebar di sekitar

garis diagonal. Berdasarkan Gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa titik–titiknya

menyebar di sekitar garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data bunga dalam

penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Grafik 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa grafik memiliki pola

distribusi normal karena data observasi mengikuti arah garis grafik histogramnya.

Page 20: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

20

2. Uji Multikolinieritas

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel uji multikolonieritas diatas dapat dilihat bahwa semua

variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0.10 dan nilai VIF kurang dari

10 maka dapat diartikan bahwa variabel – variabel independen dalam penelitian ini

tidak terjadi suatu multikolonieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 21: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

21

Dari grafik scatterplot hasil pengujian heteroskedastisitas di atas dapat dilihat

bahwa titik–titik tersebut tidak memiliki pola tertentu dan menyebar di atas dan

bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini

bersifat heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Sumber: Data sekunder yang diolah

Nilai D-W menurut tabel 4.6 dengan tingkat signifikansi 5 % dan nilai n = 95

serta k = 5 diperoleh angka dl = 1,557 dan du = 1,778. Oleh karena itu, nilai D-W

lebih besar dari du (1,778) dan kurang dari 4 – 1,778= 2,222 (4 – du), maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun autokorelasi negatif antar

residual.

Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi

2.3.

Sumber: Data sekunder yang diolah

Dari hasil perhitungan koefisien determinasi pada Tabel 4.7, besarnya nilai

adjusted R2 dalam model regresi adalah sebesar 0,622 atau 62,2%. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja perbankan yang diproksikan sebagai ROA dipengaruhi

oleh variabel independen yaitu CAR, NPL, NIM, BOPO dan LDR dapat diterangkan

Page 22: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

22

oleh model persamaan ini adalah sebesar 62,2% sedangkan sisanya sebesar 37,8%

dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar persamaan.

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Sumber: Data sekunder yang diolah

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa secara bersama-sama besar kecilnya

variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi F sebesar

0,000 yang mana nilai ini lebih kecil dari alpha 0,05. Kemudian nilai F hitung sebesar

31,888 adalah lebih besar dari nilai F tabel 2,310. Keadaan menyatakan bahwa

variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

3. Uji Parsial (Uji t)

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 23: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

23

Berdasarkan tabel 4.7 tersebut maka persamaan garis regresi yang dihasilkan

adalah sebagai berikut:

Y = 0,030 - 0,007CAR – 0,242NPL + 0,333NIM – 0,018BOPO – 0,015LDR

+ e

Persamaan di atas memiliki arti:

Koefisien konstanta positif 0,030 menunjukkan bahwa tingkat ROA akan

bernilai 0,030 apabila variabel CAR, NPL, NIM, BOPO, dan LDR masing-

masing bernilai 0.

Koefisien regresi CAR negatif 0,007 menunjukkan bahwa setiap kenaikan

CAR sebesar 1% akan menurunkan ROA sebesar 0,007.

Koefisien regresi NPL negatif 0,242 menunjukkan bahwa setiap kenaikan

NPL sebesar 1% akan menurunkan ROA sebesar 0,242.

Koefisien regresi NIM positif 0,333 menunjukkan bahwa setiap kenaikan

NIM sebesar 1% akan menaikkan ROA sebesar 0,333.

Koefisien regresi BOPO negatif 0,018 menunjukkan bahwa setiap kenaikan

BOPO sebesar 1% akan menurunkan ROA sebesar 0,018.

Koefisien regresi LDR negatif 0,015 menunjukkan bahwa setiap kenaikan

LDR sebesar 1% akan menurunkan ROA sebesar 0,015.

Uji t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi koefisien regresi tiap

variabel independen. Untuk mengetahui signifikansi variabel independen terhadap

variabel dependen secara parsial dapat dilakukan dengan membandingkan nilai t-

hitung dengan t-tabel yang ditunjukkan oleh tabel berikut:

Page 24: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

24

Hasil Pengujian Regresi Linear BergandaSecara Parsial

Pengaruh CAR terhadap ROA

H1 menyatakan bahwa variabel CAR berpengaruh negatif terhadap ROA.

Kriteria yang digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis di atas

adalah apabila t hitung lebih besar dari t tabel dan p-value lebih kecil dari

alpha 5%. Hasil pengujian dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa p-

value CAR sebesar 0,4676 > 0.05 dan t hitung sebesar -0,730 < -2,0150 (t

tabel) maka H1 ditolak dan H0 diterima, artinya CAR tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap ROA.

Pengaruh NPL terhadap ROA

H2 menyatakan bahwa variabel NPL berpengaruh negatif terhadap ROA.

Kriteria yang digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis di atas

adalah apabila t hitung lebih besar dari t tabel dan p-value lebih kecil dari

alpha 5%. Hasil pengujian dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa p-

value NPL sebesar 0,000 < 0.05 dan t hitung sebesar -4,633 > -2,0150 (t

tabel) maka H2 diterima dan H0 ditolak, artinya NPL berpengaruh secara

negatif dan signifikan terhadap ROA.

Variabel t hitung sig. t tabel Keterangan

CAR -0,730 0,467 -2,0150 H1 ditolak

NPL -4,633 0,000 -2,0150 H2 diterima

NIM 8,845 0,000 2,0150 H3 diterima

BOPO -3,272 0,002 -2,0150 H4 diterima

LDR -2,713 0,008 -2,0150 H5 ditolakSumber: Data sekunder yang diolah

Page 25: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

25

Pengaruh NIM terhadap ROA

H3 menyatakan bahwa variabel NIM berpengaruh positif terhadap ROA.

Kriteria yang digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis di atas

adalah apabila t hitung lebih besar dari t tabel dan p-value lebih kecil dari

alpha 5%. Hasil pengujian dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa p-

value NIM sebesar 0,000 < 0.05 dan t hitung sebesar 8,845 > 2,0150 (t tabel)

maka H3 diterima dan H0 ditolak, artinya NIM berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap ROA.

Pengaruh BOPO terhadap ROA

H4 menyatakan bahwa variabel BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.

Kriteria yang digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis di atas

adalah apabila t hitung lebih besar dari t tabel dan p-value lebih kecil dari

alpha 5%. Hasil pengujian dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa p-

value BOPO sebesar 0,002 < 0.05 dan t hitung sebesar -3,272 > -2,0150 (t

tabel) maka H4 diterima dan H0 ditolak, artinya BOPO berpengaruh secara

negatif dan signifikan terhadap ROA.

Pengaruh LDR terhadap ROA

H5 menyatakan bahwa variabel LDR berpengaruh positif terhadap ROA.

Kriteria yang digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis di atas

adalah apabila t hitung lebih besar dari t tabel dan p-value lebih kecil dari

alpha 5%. Hasil pengujian dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa p-

value LDR sebesar 0,008 < 0.05 dan t hitung sebesar -2,713 > -2,0150 (t

tabel) maka H5 ditolak dan H0 diterima, artinya LDR berpengaruh secara

negatif dan signifikan terhadap ROA.

Pembahasan

Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

dan/atau bentuk–bentuk lainnya dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Oleh

Page 26: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

26

karena itu kepercayaan masyarakat kepada bank harus senantiasa dijaga dan

ditingkatkan. Salah satu upaya yang bias dilakukan oleh perbankan untuk menjaga

kepercayaan masyarakat tersebut dengan senantiasa menjaga kinerja keuangan

perbankan. Semakin baik kinerja keuangan perbankan maka tingkat kepercayaan

masyarakat pada perbankan.

Untuk menilai kinerja keuangan perbankan bias dilihat dari profitabilitas yang

dihasilkan oleh perbankan itu sendiri. Semakin baik profitabilitas yang dihasilkan

oleh perbankkan maka semakin baik pula kinerja keuangannya. Dalam penelitian ini

profitabilas perbankan bias dilihat dari variabel ROA. Semakin tinggi ROA suatu

perusahaan perbankan maka semakin tinggi pula profitabilitas perusahaan perbankan

tersebut. Sehingga meningkatkan kinerja keuangan yang akan berakibat

maningkatnnya kepercayaan masyarakat.

CAR adalah kemampuan bank dalam permodalan yang ada untuk menutup

kemungkinan kerugian di dalam perkreditan atau dalam perdagangan surat–surat

berharga (Dendawijaya, 2001). Berdasarkan hasil pengujian CAR tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa

kecukupan modal yang tercermin dalam CAR menunjukkan bahwa semakin tinggi

CAR maka semakin rendah kinerja perbankan dari segi permodalan. Kecukupan

modal yang digunakan untuk aktivitas operasionalnya menanggung aktiva berisiko.

Sehingga CAR yang relatif rendah lebih riskan, tetapi menunjukkan bahwa

manajemen perbankan telah mengoperasikan aktiva lancar secara efektif yang mampu

meningkatkan keuntungan perusahaan. Jadi CAR yang terlalu besar perlu menjadi

pertimbangan manajemen karena mengindikasikan bahwa modal sendiri tidak

dioperasionalkan secara optimal sehingga beban bank meningkat dengan

menanggung biaya dana yang besar. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

dilakukan Wijaya (2007) yang menunjukkan pengaruh negatif antara kecukupan

modal dengan kinerja perbankan.

Berdasarkan hasil analisis CAR tidak berpengaruh signifikan karena adanya

peraturan Bank Indonesia tentang CAR Bank Umum minimal 8%. Kondisi ini

Page 27: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

27

mengakibatkan bank cenderung menjaga CARnya tidak lebih dari 8% karena berarti

idle fund atau pemborosan sebab modal utama bank adalah kepercayaan sedangkan

CAR hanya dimaksudkan untuk menyesuaikan kondisi perbankan internasional

sesuai BIS. Bank yang profitable tidak harus dengan CAR 8% yang penting ada

kepercayaan masyarakat. CAR yang lebih dari 8% disebabkan adanya penambahan

modal pemilik berupa fresh money untuk mengantisipasi perkembangan skala usaha

yang berupa ekspansi kredit atau pinjaman diberikan (Mawardi, 2005).

NPL merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank

dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Berdasarkan hasil

pengujian NPL berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap ROA. Hasil

penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi NPL akan meningkatkan biaya

cadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya yang berpengaruh negatif terhadap

kinerja dan keuntungan bank, sehingga manajemen perlu menjaga agar jumlah NPL

tidak membengkak karena pengukuran risiko sangat berhubungan dengan tingkat

return yang akan diterima perusahaan perbankan. Hal ini terjadi karena peraturan

Bank Indonesia tentang non performing loan mengatur bahwa setiap kenaikan

outstanding pinjaman diberikan, harus dicover dengan cadangan aktiva produktif

dengan cara mendebet rekening biaya cadangan aktiva produktif dan mengkredit

rekening cadangan penghapusan aktiva produktif, sehingga setiap kenaikan

outstanding pinjaman diberikan akan menambah biaya cadangan aktiva produktif

yang pada akhirnya mempengaruhi ROA. Selain itu penurunan NPL mempunyai

pengaruh yang baik karena kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah

semakin kecil dan kinerja bank meningkat karena tingkat kredit macet (bad debt)

turun. Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Mawardi (2005) yang

menunjukkan bahwa NPL berpengaruh signifikan negatif terhadap perubahan laba

dan kinerja bank.

NIM merupakan rasio keuangan yang mengukur kemampuan bank dalam

menghasilkan net interest income atas pengelolaan besar aktiva produktif.

Page 28: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

28

Berdasarkan hasil pengujian NIM berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

ROA. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi NIM maka akan

meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank

sehingga manajemen perusahaan telah dianggap bekerja dengan baik sehingga

profitabilitas perbankan tidak menurun. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Harianto (2008) yang menunjukkan bahwa NIM mempunyai

pengaruh signifikan dan positif terhadap laba perbankan yang diproksikan dengan

variabel ROA. Dari rasio NIM yang dihasilkan dari perusahaan perbankan

menunjukkan adanya kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan besarnya

biaya bunga dan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktif

dalam menghasilkan bunga (earning assets) secara rata–rata yang dilakukan oleh

manajemen bank mempunyai pengaruh terhadap ROA.

BOPO merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Berdasarkan

hasil pengujian BOPO berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap ROA.

Dengan semakin meningkatnya BOPO berarti biaya operasi semakin besar, sehingga

pada akhirnya ROA akan menurun. Jadi apabila ingin meningkatkkan ROA maka

harus meningkatkan pendapatan dan menurunkan beban biaya operasi. Hal ini dapat

dilakukan dengan cara melakukan validasi setiap biaya yang hendak dikeluarkan

bank, apakah memang perlu dikerluarkan atau tidak (Mawardi, 2005). Hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mintarti (2007) yang

menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap

ROA.

LDR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank

dalam menjaga likuiditasnya. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa LDR

berpengaruh secara negative dan signifikan terhadap ROA. Artinya semakin baik

rasio LDR pada perusahaan perbankan maka akan berdampak pada berkurangnya

tingkat ROA pada bank tersebut. Rasio ini menunjukkan fungsi bank sebagai

Page 29: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

29

lembaga intermediasi yang menghubungkan pihak surplus unit dengan deficit unit,

tugas utama bank adalah menerima dana simpanan masyarakat dalam bentuk kredit.

Berdasarkan hasil bukti empiris ternyata perbankan masih belum mampu

menjalankan fungsi intermediasinya, terbukti dengan korelasi negative antara LDR

dengan ROA mengidentifikasikan bahwa perbankan belum maksimal menyalurkan

fasilitas kredit dan menanamkan DPK pada investasi selain kredit (surat berharga,

penyertaan, penempatan pada bank lain). Karena pendapatan utama bank berasal dari

kredit, dengan rendahnya penyaluran kredit, maka potensi bank akan membayar biaya

dana dari masyarakat (DPK) dan hal ini sebagai salah satu factor yang menambah

kerugian usaha bank. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Harianto (2007) yang menunjukkan bahwa LDR berpengaruh secara negatif dan

signifikan terhadap ROA.

Page 30: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

30

SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada

bab IV, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu selama periode penelitian

menunjukkan bahwa data penelitian telah memenuhi asumsi normalitas, tidak ada

multikolinieritas, tidak terjadi autokorelasi dan tidak terdapat heterokedastisitas.

1. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap ROA pada bank konvensional di Indonesia, dengan

demikian H1 ditolak dan H0 diterima. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kenaikan atau penurunan pada CAR tidak memiliki pengaruh pada naiknya

ROA pada bank konvensional di Indonesia.

2. Variabel Non-Performing Loan (NPL) memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap ROA pada bank konvensional di Indonesia, dengan

demikian H1 diterima dan H0 ditolak. Hasil penelitian ini sendiri

menunjukkan bahwa penurunan pada variabel NPL akan mengakibatkan

naiknya ROA pada bank konvensional di Indonesia.

3. Variabel Net Interest Margin (NIM) memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap ROA pada bank konvensional di Indonesia, dengan

demikian H1 diterima dan H0 ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa kenaikan pada variabel NIM akan menyebabkan naiknya ROA pada

bank konvensional di Indonesia.

4. Variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada bank

konvensional di Indonesia, dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak.

Hasil penelitian ini sendiri menunjukkan bahwa penurunan pada variabel

BOPO akan mengakibatkan naiknya ROA pada bank konvensional di

Indonesia.

Page 31: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

31

5. Variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap ROA pada bank konvensional di Indonesia, dengan

demikian H1 ditolak dan H0 diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa penurunan pada variabel LDR akan mengakibatkan naiknya ROA pada

bank konvensional di Indonesia.

Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini masih terdapat keterbatasan–keterbatasan. Paparan

keterbatasan–keterbatasan berikut ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

peneliti–peneliti selanjutnya agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi.

Kemampuan prediksi yang dilihat dari nilai adjusted R² square sebesar 62,2%

berarti 37,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti.

Penelitian ini menggunakan perusahaan perbankan konvensional tahun 2006-

2010. Tetapi yang mempunyai laporan keuangan yang lengkap tahun 2006-2010

hanya ada 19 bank. Jadi bank yang menjadi sampel dan dijadikan penelitian

hanya 19 bank. Untuk itu dalam penelitian ini tidak menggunakan

keseluruhan bank konvensional yang ada di Indonesia karena ketidaklengkapan

laporan keuangan bank tahun 2006 sampai dengan 2010.

Saran

Berikut ini adalah saran–saran yang diberikan peneliti untuk peneliti–peneliti

selanjutnya:

1. Berdasarkan hasil penelitian, bagi pihak manajemen bank diharapkan menjaga

CAR minimal sebesar 8% sesuai dengan ketentuan dari BI. Walaupun CAR

tidak berpengaruh pada tingkat profitabilitas perbankan, tetapi CAR

mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan

perbankan tersebut. Sehingga dengan kepercayaan masyarakat dapat

meningkatkan jumlah dana pihak ketiga yang diterima oleh perbankan.

Page 32: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

32

2. Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Return On Asset (ROA). Sehingga perlunya kehati-hatian pihak

perbankan dalam menjalankan usahanya. Risiko berupa kesulitan

pengembalian kredit oleh debitur dalam jumlah yang cukup besar dapat

mempengaruhi kinerja perbankan. Terdapatnya kredit bermasalah

menyebabkan kredit yang disalurkan banyak yang tidak memberikan hasil.

Oleh karena itu bank harus menggunakan prinsip kehati-hatian dan

mengendalikan ekspansi dalam pemberian kredit.

3. Dengan melihat variabel Net Interest Margin (NIM) maka perusahaan

perbankan diharapkan mampu meningkatkan besarnya Net Interest Margin

(NIM), sehingga dengan meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva

produktif yang dikelola bank, maka kemungkinan bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil. Bagi pihak investor, Net Interest Margin

(NIM) dapat digunakan sebagai salah satu pedoman untuk menentukan

strategi investasi. Semakin tinggi rasio NIM (Net Interest Margin) semakin

tinggi pula kemampuan bank tersebut memperoleh pendapatan bunga

bersihnya, sehingga banyak investor yang tertarik berinvestasi ke bank

tersebut.

4. Berdasarkan hasil penelitian ini, variabel Biaya Operasi terhadap

Pendapatan Operasi (BOPO) mempunyai pengaruh signifikan terhadap

perolehan laba. Sesuai dengan fungsinya sebagai pihak intermediasi,

efisiensi suatu bank sangat mempengaruhi besar kecilnya return yang akan

didapat. Semakin efisien kegiatan operasi yang dilakukan bank tersebut,

maka laba yang akan diperoleh bank tersebut semakin besar. Kemudian

bagi investor, rasio ini perlu diperhatikan sebagai salah satu bahan

pertimbangannya dalam menentukan strategi investasi.

5. Bagi pihak manajemen, diharapkan perusahaan mampu menjaga

besarnya Loan To Deposit Ratio (LDR) antara 80%-110% sesuai

dengan standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Page 33: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

33

6. Penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode pengamatan dan

menambah variabel–variabel lain yang mempengaruhi ROA yang tidak

dimasukkan penulis dalam penelitian.

7. Pemilihan sampel sebaiknya tidak hanya terbatas pada b e b e r a p a

perusahaan perbankan konvensional, melainkan dapat menggunakan seluruh

perusahaan perbankan konvensional di Indonesia.

Page 34: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

34

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani.

Ali, Masyhud. 2004. Asset Liability Management. Jakarta: PT. Elex MediaKomputindo.

Booklet Perbankan Indonesia. 2009. www.bi.go.id

Dahlan, Siamat. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga PenerbitFEUI.

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Cetakan Kedua.Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasibuan, Malayu. 2001. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.

Husnan, Suad. 1998. Manajemen Keuangan:Teori dan Penerapan (KeputusanJangka Pendek). Yogyakarta: BPFE.

Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers.

Laporan Pengawasan Perbankan, 2008. Laporan Pengawasan Perbankan, Jakarta.

Mawardi, Wisnu. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KinerjaKeuangan Bank Umum Di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank UmumDengan Total Asset Kurang Dari 1 Triliun). Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 14,No. 1, Hal: 83-93, Juli 2005

Page 35: ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, …eprints.undip.ac.id/29435/1/Jurnal_Fix.pdf · ANALISIS PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, ... TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET ... bentuk

35

Mintarti, Sri. Implikasi Proses Take-Over Bank Swasta Nasional Go Public TerhadapTingkat Kesehatan dan Kinerja Bank. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.13, No. 2, Hal: 346-358, Mei 2009

Nugraheni, Fitri dan Dody Hapsoro. Pengaruh Rasio Keuangan CAMEL,Tingkat Inflasi, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja KeuanganPerusahaan Perbankan Di Bursa Efek Jakarta. Wahana, Vol. 10, No. 2, Hal:63-80, Agustus 2007

Respati, Harianto dan Prayudo Eri Yandono. Tinjauan Tentang Variabel-variabelCAMEL Terhadap Laba Usaha Pada Bank Umum Swasta Nasional. JurnalKeuangan dan Perbankan, Vol. 12, No. 2, Hal: 283-295, Mei 2008

Siagian, Febriyanti Dimaelita dan Wahidin Yasin. 2009. Pengaruh Non PerformingLoan (NPL), Tingkat Kecukupan Modal, Tingkat Likuiditas, dan KualitasAktiva Produktif (KAP) Terhadap Tingkat Profitabilitas Perbankan YangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2008.http://akuntansi.usu.ac.id/jurnal-akuntansi-49.html

Simorangkir, O.P. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank. Bogor:Ghalia Indonesia.

Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Edisi Kedua. Jakarta: PTBumi Aksara.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Berganda Dengan SPSS.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suhardjono, Mudrajad Kuncoro. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: BPFE UGM.

Wijaya, Tony. Kontribusi Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Perbankan diBursa Efek Surabaya. Modus, Vol. 19, No. 1, Hal: 20-34, 2007