84
PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK BTPN SYARIAH PERIODE 2014-2019 SKRIPSI Di Ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Oleh : Eka Darmayani NIM : EES.160359 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

1

PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH,

EFISIENSI OPERASIONAL, DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP

PROFITABILITAS PADA BANK BTPN SYARIAH PERIODE 2014-2019

SKRIPSI

Di Ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Meraih

Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Dalam Ilmu Ekonomi Syariah

Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Oleh :

Eka Darmayani

NIM : EES.160359

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2021

Page 2: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

ii

Page 3: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

iii

Page 4: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

iv

Page 5: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

v

Motto

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh

kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.

Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara

mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang

fasik.” (QS. Ali-Imran: 110)

Page 6: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulilah, sujud syukur ku sembahkan kepada Mu Ya Allah, Allah yang

Maha Agung dan Maha tinggi. Atas takdir dan Ridho Mu saya bisa menjadi

pribadi yang berfikir, berilmu, beriman, dan bersabar. Semoga keberhasilan ini

menjadi satu langkah awal untuk masa depanku dan meraih cita-citaku. Dengan

penuh rendah hati, ku persembahkan skripsi ini untuk orang tuaku yang sangat ku

sayangi yang selalu mendoakan dan mendukung ku selama ini, Bapak Lanjar

Sriyono dan Ibu Saniyem. Terimasih atas semua limpahan doa yang tak

berkesudahan dan kasih sayang yang selalu melimpah dari mulai saya lahir hingga

saya sebesar ini, apa yang saya dapatkan hari ini belum mampu mambayar semua

yang telah bapak dan ibu berikan, semoga Allah selalu memberikan Mu

kesehatan, umur panjang, kerberkahan dan lindungan-Nya.

Terimakasih kepada suami saya, Galih Adji Saputra, kepada keluarga-keluargaku,

Adikku Ridho Dwi Suranto, nenekku Giyem dan Alm. Kakek Mitro Wiyono,

Alm. Kakek Lasmo Suwarno, Alm. Nenek Lasmini, Pakde Suradi, Bude Tutik,

Om Lasiman, Om Surono yang selalu mendukungku, mendoakan ku dan selalu

memberikan ku semangat untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi ini..

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dengan yang lebih baik, aamiin.

Page 7: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kecukupan Modal,

Pembiayaan Bermasalah, Efisiensi Opersional, dan Tingkat Likuiditas terhadap

Profitabilitas BTPN Syariah Periode 2014-2019. Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan objek

penelitian kecukupan modal diprosi Capital Adequacy Ratio (CAR), pembiayaan

bermasalah diproksi Non Performing Financing (NPF), Efisiensi Opersional

diproksi Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), tingkat likuiditas

diproksi Financing to Deposit Ratio (FDR) dan profitabilitas diproksi Return On

Asset (ROA). Sebagai subjek penelitian adalah laporan keuangan tahunan (Annual

Report) dari triwulan BTPN Syariah periode 2014-2019. Metode analisis data

menggunakan regresi linier berganda.

Hasil penelitian diketahui bahwa nilai signifikan CAR sebesar 0,000 <

0,05 berpengaruh signifikan terhadap ROA, nilai signifikan atau NPF sebesar

0,000 < 0,050 berpengaruh signifikan terhadap ROA, nilai signifikan atau BOPO

sebesar 0,010 berpengaruh signifikan terhadap ROA, dan nilai signifikan FDR

sebesar 0,050 sama dengan 0,050 berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hasil

analisis diketahui CAR dan BOPO berpengaruh positif terhadap ROA, sedangkan

NPF dan FDR berpengaruh negatif terhadap ROA. Dari penelitian ini nilai CAR

merupakan variabel yang sangat berpengaruh terhadap ROA.

Kata kunci : Kecukupan Modal, Pembiayaan Bermasalah, Efisiensi Operasional,

Tingkat Likuiditas, dan Profitabilitas.

Page 8: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

viii

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of capital adequacy, problem

financing, operational efficiency, and liquidity level on the profitability of BTPN

Syariah for the 2014-2019 period. The research method used in this research is

descriptive quantitative, with the object of research capital adequacy proxied

Capital Adequacy Ratio (CAR), financing problems proxied Non Performing

Financing (NPF), Operational Efficiency proxied Operational Expenses

Operating Income (BOPO), liquidity level proxied Financing to Deposit Ratio

(FDR) and profitability are proxied by Return On Assets (ROA). As the research

subject is the annual financial report (Annual Report) from the BTPN Syariah

quarter 2014-2019. Methods of data analysis using multiple linear regression.

The results showed that the significant value of CAR of 0.000 <0.05 has a

significant effect on ROA, a significant value or NPF of 0.000 <0.050 has a

significant effect on ROA, a significant value or BOPO of 0.010 has a significant

effect on ROA, and a significant value of FDR of 0.050 is equal to 0.050 has a

significant effect on ROA. The results of the analysis show that CAR and BOPO

have a positive effect on ROA, while NPF and FDR have a negative effect on

ROA. From this study, the CAR value is a variable that has a strong influence on

ROA.

Keywords: Capital Adequacy, Problematic Financing, Operational Efficiency,

Liquidity Level, and Profitability.

Page 9: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji syukur penulis panjatkan ke hadiran Allah SWT yang

mana dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan

kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu,

tidak lupa pula iringkan sholawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan

Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan syafaatnya kepada kita semua.

Skripsi ini dengan judul: Pengaruh Kecukupan Modal, Pembiayaan

Bermasalah, Efisiensi Operasional dan Tingkat Likuiditas Terhadap

Profitabilitas pada BTPN Syariah Periode 2014-2019. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Stata Satu (S1) Program

Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam

Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Pada kesempatan ini dengan setulus hati penulis mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Dr. A.A. Miftah, M,Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

2. Dr. Rafidah, S.E.,M.E.I selaku Wakil Dekan I, Titin Agustin N, S.Si., M.Si.,

Ph.D selaku Wakil Dekan II, Dr. Sucipto, S.Ag.,MA selaku Wakil Dekan III

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi,

3. Ambok Pangiuk, S.Ag, M.Si. dan M. Yunus, M.Si selaku Ketua dan

sekertaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

4. Dr Novi Mubyarto, SE.,ME selaku Pembimbing I dan Efni Anita, SE.,ME,Sy

selaku Pembimbing II, Terimakasih atas arahan dan bimbingannya semoga

Allah senantiasa membalas kebaikannya,

Page 10: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

x

5. Bapak dan Ibu Dosen serta Asisten Dosen yang telah memberikan materi

pendidikan yang berharga selama proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

6. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah

memberikan pelayanan dalam masa perkuliahan sampai selesai,

7. Kedua Orangtua yang telah memberikan dorongan, semangat, do’a dan

limpahan kasih sayang sehingga skripsi ini diselesaikan dengan baik,

8. Suami dan keluarga besar Mitro Wiyono dan Lasmo Suwarno yang telah

mendoakan serta memberikan motivasi untuk menyelesaikan tugas akhir,

9. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah

memberikan semangat, pengetahuan, dan bantuan dari awal sampai akhir

penyusunan skripsi ini.

Terimakasih yang sebesar-besarnya atas jasa yang telah kalian berikan

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan semoga

amal kebajikan kalian semua dinilai oleh Allah SWT.

Di samping itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Maka dari itu, penulis memohon maaf atas kesalahan dan

kekurangan, sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT dan

kekurangan milik saya sendiri. sangat diharapkan kritik dan saran yang

membangun agar bisa menjadi catatan perbaikan untuk kedepan yang lebih layak

secara akademisi dan ilmiah. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak dan penelitian selanjutnya.

Jambi, November 2020

Penulis

Eka Darmayani

EES.160359

Page 11: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................... ii

NOTA DINAS ........................................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .................................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 9

C. Tujuan ..................................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 9

E. Batasan Masalah ..................................................................... 11

F. Kerangka Teori ....................................................................... 11

1. Profitabilitas ....................................................................... 11

2. Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio)...................... 15

3. Pembiayaan Bermasalah (Non Performancing Financing) .. 18

4. Efisiensi Operasional (Beban Operasional-Pendapatan

Opersional) ....................................................................... 21

5. Tingkat Likuiditas (Financing to Deposit Ratio)................. 23

G. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 25

H. Kerangka Pikir ......................................................................... 31

I. Hipotesis ................................................................................. 33

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ............................................................. 35

Page 12: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

xii

B. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 35

1. Jenis Data ........................................................................... 35

2. Data Primer ....................................................................... 35

3. Data Sekunder .................................................................... 36

C. Instrumen Pengumpulan data ................................................... 36

D. Populasi dan Sampel ................................................................ 36

1. Populasi ............................................................................. 36

2. Sampel .............................................................................. 37

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................... 37

1. Variabel Bebas atau X (Independent variabel).................... 37

2. Variabel Terikat atau Y (Dependent Variabel).................... 37

F. Teknik Analisis Data ................................................................ 38

1. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 38

a. Uji Normalitas .............................................................. 38

b. Uji Heteroskedastisitas ................................................. 38

c. Uji Multikolinieritas ..................................................... 39

2. Analisis Regresi Linier Berganda ....................................... 39

3. Koefisien Determinasi (R2) ................................................ 40

4. Uji Simultan (Uji F) ........................................................... 40

G. Sistematika Penulisan ................................................................... 41

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Profil BTPN Sayriah .................................................................... 43

B. Sejarah BTPN Syariah .................................................................. 44

C. Visi, Misi, dan Nilai BTPN Sayriah .............................................. 45

1. Visi......................................................................................... 45

2. Misi ........................................................................................ 45

3. Nilai BTPN Syariah ................................................................ 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 47

1. Uji Normalitas ........................................................................ 47

2. Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 48

Page 13: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

xiii

3. Uji Multikolinieritas ............................................................... 49

B. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................. 50

C. Koefisien Determinasi .................................................................. 51

D. Uji Simultan (Uji F) ..................................................................... 53

E. Pembahasan ................................................................................. 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 59

B. Saran ............................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA

CURICULUM VITAE

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Tahunan BTPN Syariah.................................................... 6

Tabel 4.1 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................ 49

Tabel 4.2 Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda .......................... 50

Tabel 4.3 Hasil Uji F ................................................................................ 53

Page 15: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ............................................................. 47

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................ 48

Page 16: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan pada saat ini merupakan inti sistem keuangan setiap negara.

Bank merupakan suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak. Drs. Mohammad Hatta mengemukakan bahwa bank adalah sendi

kemajuan masyarakat dan sekiranya tidak ada bank maka tidak akan ada

kemajuan seperti saat ini.1

Menurut Howard D. Crosee dan George J. Hemple, bank adalah suatu

organisasi yang menggabungkan usaha manusia dan sumber-sumber keuangan

untuk melaksanakan fungsi bank dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat

dan untuk memperoleh keuntungan bagi pemilik. Sementara itu, menurut F. E.

Perry, bank adalah suatu badan usaha yang transaksinya berkaitan dengan uang,

menerima simpanan (deposit) dari nasabah, menyediakan dana atas setiap

penarikan, melakukan penagihan cek-cek atas perintah nasabah, memberikan

kredit, dan atau menanamkan kelebihan simpanan tersebut sampai dibutuhkan

untuk pembayaran kembali.2

Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang

Perbankkan yang telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998,

perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

1 Viethzal Rivai, dkk, “Cimmercial Bank Management Manajemen Perbankan dari Teori

ke Praktik”, Raja Grafindo Persada. 2013. Hal. 1

2 Ibid, hal. 1

Page 17: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

2

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka mengangkatkan taraf hidup rakyat

banyak. Sebagai perusahaan jasa, usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu

mengimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.

Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan utama,

sedangkan kegiatan lainnya adalah jasa-jasa pendukung yang berfungsi

mendukung kelancaran kegiatan utama.3 Jika dilihat dari cara menentukan harga

jual beli terbagi menjadi dua kelompok, yaitu bank syariah dan bank konvesional.

Perbankkan di Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan

nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan

stabilitas nasional ke arah peningkatan rakyat banyak.4

Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti

ketentuan-ketantuan syariah Islam. Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan

harga produknya sangat berbeda dengan bank konvesional. Penentuan harga bagi

bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah

penyimpanan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan

menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan.

Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berladaskan pada Al-

Qur’an dan Hadist.5

3 Wildan Farhat Pinasti and RR Indah Mustikawati, “Pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIM

Dan LDR Terhadap Profitabilitas Bank Umum Periode 2011-2015,” Nominal: Barometer Riset

Akuntansi Dan Manajemen 7, no. 1 (April 19, 2018): 127,

4 Malayu Hasibuan. “Dasar-dasar Perbankan”. Bumi Aksara: 2011. Hal. 1

5 Nur Mawaddah, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah |

Mawaddah | Etikonomi,” 242, accessed October 28, 2020/.

Page 18: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

3

Di Indonesia kesehatan perbankan diukur oleh Bank Indonesia, sebagai

otoritas tertinggi pemegang kebijakan perbankan. Setiap tahun Bank Indonesia

harus melaporkan kinerja semua bank yang ada di Indonesia untuk melihat tingkat

kesehatan perbankan secara nasional. Bank Indonesia mengukur peningkatan

kinerja perbankan syariah malalui berbagai rasio keuangan.6

Profitabilitas secara maksimal dapat tercapai jika mampu menghasilkan

laba secara efektif dan efisien. Profitabilitas sebagai dasar untuk melihat

kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam periode tertentu.

Kemapuan perusahaan untuk memperoleh laba akan menarik investor untuk

investasi di perusahaan tersebut sehingga perusahaan dapat melakukan peluasan

usaha. Sebaliknya jika perusahaan tidak mampu memperoleh laba akan

menyebabkan investor menarik kembali investasinya.7

Profitabilitas dikenal juga sebagai rentabilitas, bertujuan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, rasio

ini bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan

operasional perusahaan. Menurut Kasmir profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.8

Menurut Sofyan profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan

sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah

6 Fany Indriyani, “Komparasi Kinerja Perbankan Syariah Dengan Bank Konvensional:

Suatu Studi Literatur,” Muqtasid: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah 6, no. 2 (December 1,

2015): 3.

7 Wildan Dwi Dermawan and Desiana Desiana, “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Profitabilitas (Studi Pada Bank Umum Konvensional Di Indonesia),” Jurnal

Akuntansi 14, no. 1 (September 29, 2019): 33.

8 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta:PT Rajagrafindo Persada,2012): 196.

Page 19: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

4

cabang, dan sebagainya. Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat

untuk mengukur kinerja suatu bank. Ukuran profitabilitas yang digunakan adalah

Return On Equity (ROE) untuk perusahaan pada umumnya dan Return On Asset

(ROA) pada industri perbankan. Return On Asset (ROA) memfokuskan

kemampuan perusahaan untuk memproleh earning dalam operasi perusahaan,

sedangkan Return On Equity (ROE) hanyak mengukur Return yang diperoleh dari

investasi pemilik perusahaan dalam bisnis tersebut.9

Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/24/DPbs/ Tahun 2007 yang

menjelaskan tentang sistim penilaian tingkat kesehatan bank umum berdasarkan

prinsip Syariah, sebagaimana dikutip doleh Yuni Elmadwita & Novi Mubyarto,

salah satu rasio yang dapat digunakan oleh bank untuk mengukur tingkat

profitabilitas adalah Return On Asset (ROA). ROA mencerminkan kemampuan

manajemen bank dan seberapa efektif suatu bank dalam mengelola asetnya untuk

menghasilkan suatu keuntungan. Menurut Lukman, Bank Indonesia lebih

cenderung melihat ROA sebagai representasi dari profitabilitas suatu bank karena

Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas yang diukur dengan aset

yang dananya sebagian besar berada dari dana simpanan masyarakat.10

Return on Aset (ROA) atau profitabilitas merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur efektifitas manajemen dalam mengelola besaran laba yang

diperoleh bank. ROA digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam

9 Pinasti and Mustikawati, “Pengaruh Car, Bopo, Npl, Nim Dan Ldr Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Periode 2011-2015,” 129.

10 Yoni Elmadwita and Novi Mubyarto, “Kecukupan Modal, Pembiayaan Bermasalah,

Dan Efisiensi Operasional Sebagai Determinan Dari Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia

Periode 2012-2017,” INNOVATIO: Journal for Religious Innovation Studies 19, no. 2 (December

31, 2019): 132.

Page 20: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

5

mengelola aset untuk menghasilkan laba secara maksimal. Tingkat ROA setiap

periode dipengaruhi oleh besaran pembiayaan bank syariah. Sesuai dengan aturan

yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, besaran ROA adalah diatas 1,5%.

Semakin besar ROA maka tingkat keuntungan bank semakin baik.11

Tingkat ROA bank menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam

mengelola pendanaan yang dimiliki untuk disalurkan pada sektor pembiayaan

yang potensial dan aman. Disamping itu, kemampuan bank syariah dalam

meminimalkan beban operasional bank menjadi indikasi bank dapat dicapai maka

kinerja keuangan akan baik sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat

kepada bank syariah.12

Tinggi rendahnya tingkat profitabilitas suatu bank sangat berpengaruh

pada tingkat kepercayaan masyarakat. Bank yang mempunyai tingkat

profitabilitas tinggi mencerminkan bahwa bank mempunyai kinerja yang baik.13

Tujuan menggunakan pendekatan ROA yaitu mengukur kemampuan internal bank

dalam mengelola aset yang ada untuk menghasilkan income. Selain itu, penentuan

kesehatan perusahaan khususnya di industri perbankan.14

Dalam penelitian ini mengambil objek pada BTPN Syariah sebagai sampel

penelitian. Bank BTPN Syariah adalah anak perusahaan Bank BTPN, BTPN

Syariah merupakan bank yang fokus melayani dan memberdayakan segmen mass

11 Heri Sudarsono, “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Profitabilitas Bank

Syariah Di Indonesia,” Economica: Jurnal Ekonomi Islam 8, no. 2 (October 31, 2017): 176.

12 Nisa Friskana Yundi and Heri Sudarsono, “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap

Return on Asset (ROA) Bank Syariah Di Indonesia,” Al-Amwal : Jurnal Ekonomi Dan Perbankan

Syari’ah 10, no. 1 (June 2, 2018): 19.

13 Pinasti and Mustikawati, “Pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIM DAN LDR Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Periode 2011-2015,” 130.

14 Dermawan and Desiana, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas

(Studi Pada Bank Umum Konvensional Di Indonesia),” 33.

Page 21: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

6

market yang terdiri dari pensiun, usaha mikro dan kecil, serta komunitas pra-

sejahtera produktif. Sesuai amanah untuk memberikan kegiatan pemberdayaan

dan literasi keuangan bagi perempuan di segmen ini sehingga BTPN Syariah lebih

banyak nasabah dan pemberdayan perempuan. BTPN Syariah pun memberikan

akses, layanan serta produk perbankan sesuai prinsip syariah sehingga mereka

dapat menatap niat untuk mewujudkan impian meraih kehidupan yang lebih

baik.15

Sebagai satu-satunya bank umum syariah di Indonesia yang fokus

memberikan pelayanan bagi pemberdayaan nasabah prasejahtera produktif dan

mengembangkan keuangan inklisif, BTPN Syariah juga senantiasa berupaya

menambah nilai serta mengubah kehidupan setiap yang dilayaninya, selain dari

menghasilkan kinerja keuangan. BTPN Syariah juga menyediakan akses

keuangan masyarakat serta memberikan pelatihan keuangan sederhana untuk

membantu mata pencarian nasabahnya agar dapat terus berlanjut serta terus

diadakan pembinaan masyarakat dengan program Daya-nya. Oleh karena itu,

produk dan layanan bagi nasabah BTPN Syariah terus ditingkatkan dan

dikembangkan. Dengan demikian, BTPN Syariah dapat terus memberikan

dampak positif bagi jutaan masyarakat di Indonesia.

Bank Indonesia dalam PBI No. 9/1/2007 diperjelas pada Surat Edaran No.

9/24/DPbS/2007 pada tanggal 30 Oktober 2007 mengatur system penilaian

kesehatan bank yang dikenal dengan sistem CAMELS. CAMELS yaitu singkatan

dari Capital, Assets Quality, Management, Earning Likuidity, dan Sensitivity to

15 https://www.btpnsyariah.com/ diakses pada kamis, 1 April 2021 pukul 11.23

Page 22: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

7

market risk. Pada penelitian ini rasio-rasio keuangan yang digunakan adalah Rasio

Return On Assets yang selanjutnya disebut ROA sebagai proksi dari profitabilitas,

Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai proksi kecukupan modal, Non

Performancing Financing (NPF) sebagai proksi pembiayaan yang bermasalah,

Biaya Operasional Pendapatan Opersional (BOPO) sebagai proksi efisiensi

operasional, dan Financing to Deposit Ratio (FDR) sebagai proksi tingkat

likuiditas bank.16

CAR merupakan rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal

yang harus dipenuhi oleh bank dengan nilai efisien standar bank sebesar 8%. NPF

merupakan kredit bermasalah berupa kredit berklasifikasi, kredit macet dan

diragukan dengan besaran NPF yang baik adalah di bawah 5%. BOPO merupakan

perbandingan antara biaya operasional terhadap pendapatan operasional dengan

besaran BOPO maksimal 50%-75%. Financing to Deposit Ratio (FDR)

merupakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan

dana yang dilakukan deposan dengan besaran FDR dibawah 110%.17

16 Muhammad Yususf Wibisono, 42.

17 https://www.bi.go.id/id/Default.aspx diakses tanggal 3 Agustus 2020

Page 23: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

8

Tabel 1.1

Data Tahunan Bank BTPN Syariah Tahun 2014-2019

Rasio

Keuangan

2014 2015 2016 2017 2018 2019 Rata-

rata

CAR 33,88% 19,9% 23,8% 28,9% 40,9% 44,6% 32,00%

NPF 0,87% 0,17% 0,20% 0,05% 0,02% 0,26% 0.26%

ROA 4,23% 5,2% 9,0% 11,2% 12,4% 13,6% 9.3%

BOPO 85,92% 85,8% 75,1% 68,8% 62,4% 58,1% 72,7%

FDR 93,97% 96,5% 92,7% 92,5% 95,6% 95,3% 94,4%

Sumber: Data Tahunan PT Bank Tabungan Pensiun Syariah

Jika dilihat dari data tahunan bank BTPN Syariah tingkat ROA pada tahun

2014-2019 mengalami peningkatan yang signifikan yang berada diatas angka

ketetapan Bank Indonesia dengan rata-rata sebesar 9,3%. Pada tahun 2014 sebesar

4,23%, selama periode tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2019 sebesar

13,6%.

Pada tingkat CAR pada tahun 2014 sampai 2019 berada diatas angka

ketetapan Bank Indonesia meski tidak mengalami peningkatan yang signifikan

dengan rata-rata 32%. Pada tahun 2014 sebesar 33,88% namun pada tahun 2015

mengalami penurunan sebesar 19,9% hingga pada tahun 2019 mengalami

peningkatan sebesar 44,6%.

. Pada tingkat NPF pada tahun 2014 sampai 2019 berada dibawah angka

tahun ketetapan Bank Indonesia, meski tidak mengalami peningkatan yang

signifikan dengan rata-rata sebesar 0,26%. Pada tahun 2014 sebesar 0,87%

Page 24: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

9

mengalami penurunan pada tahun 2018 sebesar 0,02% dan pada tahun 2019

mengalami peningkatan sebesar 0,26%.

Pada tingkat BOPO pada tahun 2014 sampai tahun 2016 berada melebihi

angka ketetapan Bank Indonesia sebesar 85,92%, 85,8% dan 75,1% dan dampai

tahun 2019 terus mengalami penurunan dengan nilai ideal yang ditetapkan Bank

Indonesia dengan rata-rata 72,7%.

Pada tingkat FDR mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak stabil,

dalam angka ketetapan Bank Indonesia dengan rata-rata sebesar 94,4%. Tingkat

FDR tertinggi terjadi pada tahun 2015 sebesar 96,5% dengan tingkat terendah

pada tahun 2017 sebesar 92,7%

Permasalahan yang dihadapi oleh perbankan syariah hingga saat ini adalah

permasalahan kinerja keuangan di dalam perbankan syariah itu sendiri. Dikutip

pada Kontan.co.id pada tahun 2019 oleh Tri Adi, bahwasannya bank syariah perlu

melaksanakan beberapa strategi untuk memperbaiki Finance to Deposit Ratio

(FDR). Yaitu faktor ekternal dan faktor internal. Faktor ekternal adalah

karakteristik penabung, kondisi ekonomi dan moneter serta persaingan antar

lembaga keuangan. Adapun faktor internal yakni manajemen risiko likuiditas,

pengelolaan likuiditas, perencanaan likuiditas serta strategi pengelolaan likuiditas.

Dimana bank kurang mampu untuk dapat memenuhi kebutuhan dana yang harus

dipenuhi oleh bank.18 Banyaknya nasabah yang memilih untuk menyimpan

dananya di bank syariah sebagian besar menyimpan dananya dalam jangka

pendek, sedangkan nasabah yang membutuhkan dana atau pembiayaan umunya

18 Tri Adi, Kontan.co.id pada tahun 2019, dikutip pada senin, 24 Agustus 2020 pukul

14.05

Page 25: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

10

dalam jangka panjang. Dalam keadaan ini bank dituntut untuk menyediakan dana

sewaktu-waktu jika nasabah ingin mengambil dananya kembali, jika bank tidak

mampu maka hal terburuk yang akan dihadapi oleh bank adalah kebangkrutan.

Banyak hal yang menjadikan bank syariah menghadapi berbagai masalah,

berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan maka permasalahan yang

diangkat dalam penelitian ini adalah pengaruh kecukupan modal, pembiayaan

bermasalah, efisiensi operasional dan tingkat likuiditas baik secara simultan dan

parsial terhadap profitabilitas pada Bank BTPN Syariah.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dengan ini penulis

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kecukupan Modal, Pembiayaan

Bermasalah, Efisiensi Operasional, dan Tingkat Likuiditas Terhadap

Profitabilitas pada BTPN Syariah Periode 2014-2019”

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengaruh Kecukupan Modal (CAR) terhadap profitabilitas (ROA)

pada Bank BTPN Syariah periode 2014-2019?

2. Apakah pengaruh Pembiayaan Bermasalah (NPF) terhadap profitabilitas

(ROA) pada Bank BTPN Syariah periode 2014-2019?

3. Apakah pengaruh Efisiensi Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas

(ROA) pada Bank BTPN Syariah periode 2014-2019?

4. Apakah pengaruh Tingkat Likuiditas (FDR) terhadap profitabilitas (ROA)

pada Bank BTPN Syariah periode 2014-2019?

5. Variabel mana yang paling berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA)?

C. Tujuan Penelitian

Page 26: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

11

1. Untuk mengetahui pengaruh Kecukupan Modal (CAR) berpengaruh terhadap

Profitabilitas (ROA) pada Bank BTPN Syariah periode 2014-2019.

2. Untuk mengetahui pengaruh Pembiayaan Bermasalah (NPF) berpengaruh

terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank BTPN Syariah periode 2014-2019.

3. Untuk mengetahui pengaruh Efisiensi Operasional (BOPO) berpengaruh

terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank BTPN Syariah periode 2014-2019.

4. Untuk mengetahui pengaruh Tingkat Likuiditas (FDR) berpengaruh terhadap

Profitabilitas (ROA) pada Bank BTPN Syariah periode 2014-2019.

5. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap Profitabilitas

(ROA).

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

a. Manfaat Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan serta sebagai

salah satu rujukan untuk meneliti lebih lanjut dari sisi dan masalah penelitian yang

sama dalam konteks yang berbeda kedepannya mengenai kecukupan modal,

pembiayaan bermasalah, efisiensi operasional, dan tingkat likuiditas terhadap

profitabilitas pada bank syariah.

b. Manfaat Bagi Akademik

Untuk pihak akademik khususnya jurusan Ekonomi Syariah berguna

sebagai literatur bagi peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian yang

sama. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi seluruh mahasiswa

untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa.

Page 27: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

12

c. Manfaat Bagi Masyarakat Umum

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan

pengetahuan bagi masyarakat luas mengenai kecukupan modal, pembiayaan

bermasalah, efisiensi operasional, dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas

pada bank syariah.

E. Batasan Masalah

1. Data yang digunakan adalah laporan keuangan triwulan BTPN Syariah tahun

2014-2019.

2. Data didapatkan melalui publikasi di internet pada wibsite PT Bank Tabungan

Pensiun Syariah.

3. Variabel yang digunakan adalah kecukupan modal (CAR), pembiayaan

bermasalah (NPF), efisiensi operasional (BOPO), tingkat likuiditas (FDR),

dan profitabilitas (ROA).

F. Kerangka Teori

1. Profitabilitas (ROA)

Menurut Sartono, profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

memperoleh laba dalam hubunganya dengan penjualan, total aktiva maupun

modal sendiri. Profitabilitas adalah ukuran spesifikasi dari performance sebuah

bank, dimana ia merupakan tujuan dari manajemen perusahaan dengan

memaksinalkan nilai dari para pemegang saham, optimalisasi dari berbagai

tingkat return, dan minimalisasi risiko yang ada.19

19 Ana Rachmawati, “Analisis Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia

Menggunakan Pendekatan Frontier Naskah Publikasi Ana Rachmawati B300100,” 8, accessed

October 28, 2020,

Page 28: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

13

Menurut Haron menyebutkan bahwa faktor-faktor yang memperngaruhi

profitabilitas bank syariah hampir sama dengan faktor yang mempengaruhi bank

konvensional yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

merupakan faktor-faktor yang berasal dari manajemen bank itu sendiri, seperti

penghimpunan dana, manajemen modal, manajemen likuiditas dan manajemen

biaya. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar bank

dan tidak dapay dikendalikan oleh bank, seperti persaingan, regulasi, konsentrasi,

pangsa pasar, kepemilikan, kelangkaan modal, jumlah uang yang beredar, inflasi,

skala ekonomi, besaran bank, dan lainnya.20

Menurut Sofyan, profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat

untuk mengukur kinerja suatu bank. Ukuran profitabilitas yang digunakan adalah

Return On Equity (ROE) untuk perusahaan pada umumnya dan Return On Asset

(ROA) pada industri perbankan. Return On Asset (ROA) memfokuskan

kemampuan perusahaan untuk memproleh earning dalam operasi perusahaan,

sedangkan Return On Equity (ROE) hanyak mengukur Return yang diperoleh dari

investasi pemilik perusahaan dalam bisnis tersebut.21

Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/24/DPbs/ Tahun 2007 yang

menjelaskan tentang sistim penilaian tingkat kesehatan bank umum berdasarkan

prinsip Syariah, sebagaimana dikutip doleh Yuni Elmadwita & Novi Mubyarto,

salah satu rasio yang dapat digunakan oleh bank untuk mengukur tingkat

profitabilitas adalah Return On Asset (ROA). ROA mencerminkan kemampuan

20 Nur Mawaddah, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah |

Mawaddah | ETIKONOMI,” 245.

21 Pinasti and Mustikawati, “Pengaruh Car, Bopo, Npl, Nim Dan Ldr Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Periode 2011-2015,” 129.

Page 29: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

14

manajemen bank dan seberapa efektif suatu bank dalam mengelola asetnya untuk

menghasilkan suatu keuntungan. Menurut Lukman, Bank Indonesia lebih

cenderung melihat ROA sebagai representasi dari profitabilitas suatu bank karena

Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas yang diukur dengan aset

yang dananya sebagian besar berada dari dana simpanan masyarakat.22

Menurut Lukman profitabilitas merupakan kemampuan bank untuk

menghasilkan/ memperoleh laba secara efektif dan efisien. Menurut Brigham dan

Houston, untuk mengukur profitabilitas bank, biasanya menggunakan rasio

profitabilitas karena rasio profitabilitas sudah mencakup rasio utang, rasio

aktivitas maupun rasio likuiditas yang terdiri dari Return On Equity (ROE) yaitu

rasio yang menggambarkan besarnya kembalian atas modal untuk menghasilkan

keuntungan, dan Return On Asset (ROA) yaitu rasio yang menunjukkan

kemampuan dari keseluruhan asset yang ada dan digunakan untuk menghasilkan

keuntungan. Selain itu, dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank

Indonesia (BI) telah mementingkan penilaian ROA daripada ROE karena BI lebih

mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang

dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat sehingga ROA

lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas perbankan. Semakin besar

ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank

tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.23

22 Yoni Elmadwita and Novi Mubyarto, “Kecukupan Modal, Pembiayaan Bermasalah,

Dan Efisiensi Operasional Sebagai Determinan Dari Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia

Periode 2012-2017,” INNOVATIO: Journal for Religious Innovation Studies 19, no. 2 (December

31, 2019): 132.

23 Haqiqi Rafsanjani, “Pengaruh Internal Capital Adequency Ratio (CAR),Financing To

Deposit Ratio (FDR),Dan Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional (BOPO)Dalam

Page 30: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

15

Menurut Kasmir menjelaskan bahwa ROA adalah rasio yang menunjukkan

hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Selain itu,

ROA memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena

menunjukan efektifitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk

memperoleh pendapatan. Sedangkan menurut Margaretha, ROA adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam

memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar nilai ROA suatu

perusahaan, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai

perusahaan tersebut dan semakin baik pula perusahaan tersebut dari segi

penggunaan aktiva.24

Menurut Lukman, ROA merupakan pengukuran kemampuan perusahaan

secara keseluruhan menghasilkan keuntungan dengan jumlah aktiva yang tersedia

di dalam perusahaan. Sedangkan Dewi, Cipta dan Kirya menjelaskan bahwa ROA

adalah indikator untuk mengukur tingkat pengembalian perusahaan atau

efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan

total aset yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk

mendanai asset tersebut. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil.25

Return on Aset (ROA) atau profitabilitas merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur efektifitas manajemen dalam mengelola besaran laba yang

Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah Di Indonesia,” Jurnal Masharif al-Syariah:

Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah 1, no. 1 (May 7, 2016): 6,

24 Azmy, “Analisis Pengaruh Rasio Kinerja Keuangan Terhadap Profitabilitas Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah Di Indonesia,” 123.

25 Azmy, 123.

Page 31: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

16

diperoleh bank. ROA digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam

mengelola aset untuk menghasilkan laba secara maksimal. Tingkat ROA setiap

periode dipengaruhi oleh besaran pembiayaan bank syariah. Sesuai dengan aturan

yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, besaran ROA adalah diatas 1,5%.26

Tingkat ROA bank menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam

mengelola pendanaan yang dimiliki untuk disalurkan pada sektor pembiayaan

yang potensial dan aman. Optimalisasi laba dapat dicapai apabila bank syariah

mampu memenuhi target pembiayaan sekaligus mampu meminimalir adanya

pembiayaan bermasalah. Disamping itu, kemampuan bank syariah dalam

meminimalkan beban operasional bank menjadi indikasi bank dapat dicapai maka

kinerja keuangan akan baik sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat

kepada bank syariah.27

Rasio profitabilitas tidak hanya berguna bagi perusahaan saja melainkan

bagi pihak luar perusahaan. Dalam praktiknya ada banyak tujuan yang dapat

diperoleh dari profitabilitas, terutama pada pihak yang memiliki hubungan atau

kepentingan dengan perusahaan. Tujuan profitabilitas, yaitu28

:

a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu

periode tertentu.

b. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

26 Sudarsono, “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Profitabilitas Bank Syariah

Di Indonesia,” 176.

27 Nisa Friskana Yundi and Heri Sudarsono, “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap

Return on Asset (ROA) Bank Syariah Di Indonesia,” Al-Amwal : Jurnal Ekonomi Dan Perbankan

Syari’ah 10, no. 1 (June 2, 2018): 19.

28 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta:PT Rajagrafindo Persada,2012): 197-198

Page 32: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

17

c. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

e. Untuk mengukur produktifitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik

modal pinjaman maupun modal sendiri.

Tinggi rendahnya tingkat profitabilitas suatu bank sangat berpengaruh

pada tingkat kepercayaan masyarakat. Bank yang mempunyai tingkat

profitabilitas tinggi mencerminkan bahwa bank mempunyai kinerja yang baik.

Masyarakat cenderung memilih untuk menggunakan jasa bank yang memiliki

profitabilitas tinggi dan kinerja yang baik. Kepercayaan masyarakat yang tinggi

terhadap suatu bank dapat meningkatkan jumlah dana dari investor yang nantinya

dapat berpengaruh pada tingkat kelancaran kegiatan operasional.29

Tujuan menggunakan pendekatan ROA yaitu mengukur kemampuan

internal bank dalam mengelola aset yang ada untuk menghasilkan income. Selain

itu, penentuan kesehatan perusahaan khususnya di industri perbankan, Bank

Indonesia lebih fokus pada penilaian ROA dibandingkan dengan yang lain karena

profitabilitas suatu bank diukur dari aset yang bersumber dananya sebagian besar

dari simpanan masyarakat sehingga ROA lebih efektif dalam mengukur

profitabilitas perbankan. Semakin besar ROA menunjukkan bahwa kinerja

keuangan semakin baik karena tingkat pengembalian semakin besar.30

2. Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio)

29 Pinasti and Mustikawati, “Pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIM DAN LDR Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Periode 2011-2015,” 130.

30 Dermawan and Desiana, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas

(Studi Pada Bank Umum Konvensional Di Indonesia),” 33.

Page 33: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

18

Kecukupan modal dalam penelitian ini diproksi oleh Capital Adequacy

Ratio (CAR). CAR merupakan rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan

modal yang dimiliki oleh bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau

menghasilkan risiko. Modal merupakan salah satu faktor penting dalam rangka

pengembangan usaha bisnis dan menampung resiko kerugian, semakin tinggi

CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko

setiap pinjaman/aktiva yang berisiko.31

Menurut Fernandi Bilian dan Purwanto, yang dikutip oleh Yoni Elmadwita

& Novi Mubyarto, CAR merupakan rasio kecukupan modal yang menunjukkan

kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan ekspansi usaha serta

menampung kemungkinan rasio kerugian yang diakibatkan dalam operasional

bank. Menurut Tarmizi Achmad & Willyanto Kartiko Kusumo, semakin besar

rasio tersebut maka semakin baik kemampuan bank untuk menanggung risiko dari

setiap pembiayaan macet atau bermasalah. Sementara itu, disisi lain jika CAR

dikelola dengan manajemen yang baik maka bank tersebut tidak saja mampu

membiayai kegiatan operasionalnya dan menutupi penurunan aktiva, akan tetapi

bank juga bisa melakukan pengembangan usaha sehingga memberikan kontribusi

yang cukup besar bagi profitabilitas.32

Menurut Rivai dan Veithzal CAR adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur seberapa jauh aktiva bank yang menggunkan risiko ikut dibiayai dari

31 Imam Mukhlis, “KINERJA KEUANGAN BANK DAN STABILITAS

MAKROEKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA,”

Jurnal Keuangan Dan Perbankan 16, no. 2 (2012): 275, https://doi.org/10.26905/jkdp.v16i2.1068.

32 Elmadwita and Mubyarto, “Kecukupan Modal, Pembiayaan Bermasalah, Dan Efisiensi

Operasional Sebagai Determinan Dari Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Periode 2012-

2017,” 135.

Page 34: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

19

modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber di luar bank. Modal

merupakan salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan usaha bisnis

dan menampung resiko kerugian, semakin tinggi CAR maka semakin kuat

kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko dari setiap kredit / aktiva

produktif yang beresiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu

membiayai operasi bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan

memberikan kontribusi yang sangat besar bagi profitabilitas. Sesuai dengan angka

ketetapan Bank Indonesia besaran CAR minimum sebesar 8%.33

CAR mencerminkan modal sendiri perusahaan untuk menghasilkan laba.

Semakin besar CAR maka semakin besar kesempatan bank dalam menghasilkan

laba karena dengan modal yang besar manajemen bank sangat leluasa dalam

menempatkan dananya kedalam aktivitas investasi yang menguntungkan.

Rendahnya CAR dikarenakan peningkatan ekspansi aset beresiko yang tidak

diimbangi dengan penambahan modal menurunkan kesempatan bank untuk

berinvestasi dan dapat penurunkan kepercayaan masyarakat kepada bank sehingga

berpengaruh pada profitabilitas. Pembentukan dan peningkatan peranan aktiva

bank sebagai penghasil keuntungan harus memperhatikan kepentingan pihak-

pihak ketigaketiga sebagai pemasok modal bank. Dengan demikian bank harus

menyediakan modal minimum yang cukup untuk menjamin kepentingan pihak

ketiga.34

33 Muhammad Yusuf, “Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas Bank

Umum Syariah di Indonesia,” Jurnal Keuangan dan Perbankan 13, no. 2 (October 9, 2017): 144.

34 Muhammad Syaichu Edhi Satriyo Wibowo, “Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi,

CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah,” Journal Of Accounting, 4, accessed

October 28, 2020.

Page 35: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

20

Hasil studi dari beberapa penelitian sebelumnya Muhammad Yusuf

Wibisono dan Salamah Wahyuni, Kuntari Dasih, menunjukkan bahwa kecukupan

modal (CAR) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Namun hasil

ini berbeda dengan hasil penelitian dari Usman Harum, Yoni Elmadwita & Novi

Mubyarto yang menyatakan CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

3. Pembiayaan Bermasalah (Non Perfoming Financing)

Pembiayaan bermasalah dalam penelitian ini diproksi dengan Non

Performing Financing (NPF). NPF adalah merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan bank dalam mengalola pinjaman bermasalah yang

diberikan oleh bank. Menurut Taswan Non Performing Financing (FDR)

merupakan salah satu pengukuran dari rasio risiko usaha bank yang menunjukkan

besarannya risiko pembiayaan bermasalah yang ada pada bank. NPF adalah suatu

kredit bermasalah yang berupa kredit yang berklasifikasi, kredit macet dan

diragukan. Semakin tinggi NPF pada suatu bank maka risiko bank tersebut pada

pembiayaan bermasalah akan semakin tinggi. Hal tersebut akan mempengaruhi

pendapatan bank sehingga menurunkan laba bank dan ikut menurunkan ROA dari

bank tersebut.35

NPF mencerminkan risiko pembiayaan, semakin tinggi rasio ini,

menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. Pengelolaan

pembiayaan sangat diperlukan oleh bank, mengingat fungsi pembiayaan sebagai

penyumbang pendapatan terbesar bagi bank syariah. Tingkat kesehatan NPF

mempengaruhi pencapaian laba bank. Bertambahnya NPF akan mengakibatkan

35 Yusuf, “Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah di Indonesia,” 143.

Page 36: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

21

hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari pembiayaan yang

diberikan sehingga mempengaruhi perolehan laba dan berpengaruh buruk pada

ROA.36

NPF merupakan situasi dimana persetujuan pengembalian kredit

mengalami risiko kegagalan, bahkan menunjukkan kepada bank akan mengalami

risiko kegagalan. Menurut Rivai, ada beberapa pengertian pembiayaan

bermasalah, yaitu:

1. Pembiayaan yang dalam pelaksaannya belum mencapai/memenuhi target

yang diinginkan oleh pihak bank,

2. Pembiayaan yang memiliki kemungkinan timbulnya risiko di kemudian

hari bagi bank dalam arti luas,

3. Mengalami kesulitan di dalan menyelesaikan kewajiban-kewajibannya,

baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya dan atau pembayaran

bunga/ denda keterlambatan serta ongkos-ongkos bank yang menjadi

beban nasabah yang bersangkutan,

4. Kredit atau pembiayaan golongan perhatikan khusus, kurang lancar,

diragukan dan macet serta golongan lancar yang berpotensi menunggak.

Menurut Muhammad kelancaran nasabah membayar angsuran pokok

maupun bagi hasil / profit margin pembiayaan menyebabkan adanya kolektabilitas

pembiayaan dikategorikan menjadi 5 macam, yaitu:

1. Lancar atau Kolektabilitas 1,

2. Kurang lancar atau Kolektabilitas 2,

36 Muhammad Syaichu Edhi Satriyo Wibowo, “Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi,

CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah,” 3.

Page 37: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

22

3. Diragukan atau Kolektabilitas 3,

4. Perhatian khusus atau Kolektabilitas 4,

5. Macet atau Kolektabilitas 5.37

Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, besaran

NPF yang baik adalah di bawah 5%. Likuiditas merupakan hal yang berhubungan

dengan masalah utang piutang. Kewajiban adalah memberikan sesuatu yang

menjadi hak milik pemberi pinjaman kepada peminjam dengan pengembalian di

kemudian hari sesuai perjanjian dengan jumlah yang sama. Semakin tinggi

kemampuan bank dalam mengelola pembiayaan maka akan semakin rendah NPF

bank tersebut. Apabila semakin rendah NPF maka bank mampu memaksimalkan

keuntungan dari pembiayaan yang dikeluarkan. Bila keuntungan dapat

dimaksimalkan dari pembiayaan sehingga pembiayaan bermasalah bisa

diminimalisir maka bank akan mendapatkan keuntungan secara maksimal. Bila

keuntungan meningkat dikarenakan pembiayaan bermasalah bisa ditekan maka

tingkat ROA bank akan meningkat.38

Hasil studi dari beberapa penelitian sebelumnya Muhammad Yusuf

Wibowo & Salamah Wahyuni, Kuntari Dasih, Usman Harun, menyatakan bahwa

pembiayaan bermasalah (NPF) tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas (ROA). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian Ayu

Anggraini yang menyatakan bahwa pembiayaan bermasalah (NPF) berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

37 Yusuf, “Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah di Indonesia,” 143.

38 Sudarsono, “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Profitabilitas Bank Syariah

Di Indonesia,” 181.

Page 38: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

23

4. Efisiensi Opersional (Beban Operasional-Pendapatan Operasional)

Dalam penelitian ini efisiensi operasional diproksi dengan Beban

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO). Menurut Riyadi Beban

Operasional terhadap Pendapatan Operasional merupakan rasio yang menunjukan

besaran perbandingan antara beban atau biaya opersional terhadap pendapatan

opersional suatu perusahaan pada periode tertentu. BOPO telah menjadi salah satu

rasio yang perubahan nilainya sangat diperhatikan terutama bagi sektor perbankan

mengingat salah satu kriteria penentuan tingkat kesehatan bank oleh Bank

Indonesia adalah sebesar rasio ini.39

Rasio BOPO menunjukkan efisiensi bank dalam menjalankan usaha

pokoknya terutama kredit, dimana bunga kredit menjadi pendapatan terbesar

perbankan. Pengelolaan pembiayaan sangat dipengaruhi oleh bank, mengingat

fungsi pembiayaan sebagai penyumbang pendapatan terbesar bagi bank syariah.40

Menurut Yuliani dikutip oleh Yoni Elmadwita & Novi Mubyarto, BOPO

merupakan rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan

operasional. BOPO yang tinggi dan terus meningkat mengindikasikan bahwa bank

tidak efektif dan efisien dalam mengelola sumberdaya (resources) yang

dimilikinya, dan ini dapat memperkecil tingkat profitabilitas. Sementara itu,

semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan

39 Yusuf, “Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah di Indonesia,” 144.

40 Muhammad Syaichu Edhi Satriyo Wibowo, “Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi,

Car, Bopo, Npf Terhadap Profitabilitas Bank Syariah,” 4.

Page 39: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

24

bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil.41

Bank yang memiliki rasio BOPO tinggi menunjukkan bahwa bank tersebut

tidak beroperasi dengan efisien karena tingginya nilai rasio ini memperhatikan

besarnya jumlah biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh pihak bank untuk

memperoleh pendapatan operasional. Disamping itu, jumlah biaya operasional

yang besar akan memperkecil jumlah laba yang akan diperoleh karena biaya atau

beban operasional bertindak sebagai faktor pengurang dalam laporan laba rugi.

Nilai rasio BOPO yang ideal berada antara 50%-75% sesuai ketentuan Bank

Indonesia.42

Semakin kecil rasio BOPO berarti semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan, dan setiap peningkatan perdapatan

operasi akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang akhirnya akan

menurunkan laba profitabilitas (ROA) bank yang bersangkutan. BOPO

merupakan alat untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan segala operasinya. Efisiensi operasional sangat penting bagi bank

untuk mengkatkan tingkat keuntungan yang akan dicapai.43

BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank

dalam melakukan kegiatan opersionalnya. Mengingat kegiatan utama bank pada

41 Elmadwita and Mubyarto, “Kecukupan Modal, Pembiayaan Bermasalah, Dan Efisiensi

Operasional Sebagai Determinan Dari Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Periode 2012-

2017,” 139.

42 Yusuf, “Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah di Indonesia,” 144.

43 Muhammad Yususf Wibisono, “Pengaruh CAR, NPF, BOPO, FDR, Terhadap ROA

Yang Dimediasi Oleh NOM Muhammad Yusuf Wibisono PT Dzakya Tirta Utama e-Mail:

Muhamma,” 43.

Page 40: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

25

prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan

menyalurkan dana masyarakat, maka biaya dana pendapatan operasional bank

dinominasi oleh biaya operasional akan berakibat pada kekurangan laba sebelum

pajak yang pada akhirnya akan menurunkan ROA.44

Hasil studi dari beberapa penelitian sebelumnya Muhammad Yusuf

Wibowo & Salamah Wahyuni, dan Yodi Elmadwita & Novi Mubyarto

menyatakan bahwa efisiensi operasional (BOPO) berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas (ROA).

5. Tingkat Likuiditas (Financing to Deposit Ratio)

Dalam penelitian ini tingkat likuiditas diproksi dengan Financing to

Deposit Ratio (FDR). Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah perbandingan

antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga (DPK)

yang berhasil dikerahkan oleh bank. FDR tersebut menyatakan seberapa jauh

kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan

deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai seumber

likuiditanya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah

kredit dapat menginbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan

deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank

memberikan kredit. Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam

membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dana

44 Muhammad Yususf Wibisono, 45.

Page 41: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

26

dengan pembaiayaan yang telah diberikan kepada para debiturnya. Semakin tinggi

rasionya semakin tinggi tingkat likuiditasnya.45

Menurut Rivai Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar semua dana

masyarakat serta modal sendiri dengan mengandalkan kredit yang telah

didistribusikan ke masyarakat. Kenaikan dan penurunan FDR dipengaruhi oleh

berbagai faktor diantaranya:

1. Tingkat biaya dana,

2. Margin yang diinginkan,

3. Biaya opersional,

4. Tingkat resiko kredit.

Rasio ini merupakan indikator kerawanan dan kemampuan dari suatu

bank. Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari FDR

suatu bank adalah sekitar 80%. Namun, batas toleransi antara 85% dan 100%.

Sedangkan berdasarkan ketentuan yang tertuang dalam surat Edaran Bank

Indonesia No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993, besaran FDR ditetapkan oleh

Bank Indonesia tidak boleh melebihi 110%. Dengan ketentuan ini bank boleh

memberikan kredit atau pembiayaan melebihi jumlah dana pihak ketiga asalkan

tidak melebihi 110%.

Menurut Sutan ditetapkannya maksimum pemberian kredit (pembiayaan)

dan FDR yang harus diperhatikan oleh bank syariah, maka bank syariah tidak

dapat begitu saja serampangan melakukan ekspansi pembiayaan yang bertujuan

45 Yusuf, “Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah di Indonesia,” 143.

Page 42: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

27

untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya atau untuk secepatnya dapat

membesarkan jumlah asetnya. Karena hal ini akan membahayakan kelangsungan

hidup bank tersebut dan akan membahayakan dana simpanan para nasabah

penyimpan dana bank itu.46

FDR adalah rasio pembiayaan yang disalurkan bank dengan dana yang

diterima oleh bank. Apabila FDR meningkat maka akan meningkatkan

kemampuan bank dalam memanfaatkan dana untuk menghasilkan laba untuk

meningkatkan ROA. Namun, apabila bank tidak mampu mengoptimalkan dana

yang dimiliki untuk disalurkan dalam pembiayaan maka ROA bank akan

menurun.47

Hasil studi dari beberapa penelitian sebelumnya Muhammad Yusuf

Wibisono & Salamah Wahyuni, Dian Ayu Anggraini menyatakan bahwa tingkat

likuiditas (FDR) berpengaruh Signifikan terhadap profitabilitas (ROA)

G. Tinjauan Pustaka

No Nama dan

Judul

Hasil Penelitian Perbedaan

1 Muhammad

Yusuf Wibisono

& Salamah

Wahyuni

Pengaruh CAR,

NPF, BOPO,

FDR Terhadap

ROA yang

Dimediasi NOM

Tahun 2017

Hasil dari penelitian

menunjukkan bahwa:

1. Variabel CAR, NPF,

BOPO, dan FDR

berpengaruh terhadap

NOM, CAR, NPF dan

BOPO berpengaruh

negarif, sedangkan

FDR berpengaruh

positif.

2. Variabel NOM

Perbedaannya pada

penelitian ini penulis tidak

menggunakan variabel

NOM, sedangkan peneliti

tidak menambah variabel

NOM dalam penelitian

ini.

46 Yusuf, 143.

47 Yundi and Sudarsono, “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return on Asset (ROA)

Bank Syariah Di Indonesia,” 20–21.

Page 43: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

28

dipengaruhi oleh

variabel CAR, NPF,

BOPO, dan FDR.

3. CAR, NPF, BOPO,

FDR, dan NOM

berpengaruh terhadap

ROA. CAR dan NPF

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

ROA, sedangkan

FDR, BOPO

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap ROA, NOM

berpengaruh positif

terhadap ROA.

4. Pengaruh serempak

CAR, NPF, BOPO,

FDR NOM

berpengaruh terhadap

ROA.

5. NOM memediasi

pengaruh CAR, NPF,

BOPO, dan FDR

terhadap ROA.48

2 Yoni

Elmawadwita &

Novi Mubyarto

Kecukupan

Modal,

Pembiayaan

Bermasalah dan

Efisiensi

Operasional

sebagai

Determinan dari

Profitabilitas

Hasil dari penelitian

menunjukkan bahwa:

1. Kecukupan modal

(CAR) tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA)

pada Bank Muamalat.

2. Pembiayaan

bermasalah (NPF)

berpengaruh

signifikan terhadap

Perbedaannya pada

penelitian ini penulis

menambahkan variabel

tingkat likuiditas sebagai

variabelnya, sehingga

peneliti lebih banyak

menggunakan variabel

pada X.

48 Muhammad Yususf Wibisono, “PENGARUH CAR, NPF, BOPO, FDR, TERHADAP

ROA YANG DIMEDIASI OLEH NOM Muhammad Yusuf Wibisono PT Dzakya Tirta Utama e-

Mail: Muhamma.”

Page 44: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

29

Bank Muamalat

Indonesia

Periode 2012-

2017

Tahun 2019

Profitabilitas (ROA)

pada Bank Muamalat.

3. Efisiensi Operasional

(BOPO) berpengaruh

signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA)

pada Bank

Muamalat.49

3 Dian Ayu

Anggraini

Pengaruh

Kinerja

Keuangan

Terhadap

Profitabilitas

Bank Umum

Syariah Devisa

Tahun 2016

Hasil dari penelitian

menunjukkan bahwa:

FDR, NPF, APB, PDN,

ROE, PR dan FACR

berpengaruh terhadap

ROA pada Bank Umum

Syariah Devisa.50

Perbedaannya pada

penelitian ini penulis tidak

menggunakan variabel

APB, PDN, ROE, PR, dan

FACR pada variabel X,

penulis hanya

menggunakan CAR, NPF,

BOPO, dan FDR pada

variabel X, sedangkan

peneliti tidak

menggunakan variabel

CAR dan BOPO.

4 Heri Sudarsono

Analisis

Pengaruh

Kinerja

Keuangan

terhadap

Profitabilitas

Bank Syariah di

Indonesia

Tahun 2017

Hasil dari penelitian

menunjukkan bahwa:

Dalam jangka panjang

variabel DPK, TBH,

FDR berpengaruh negatif

terhadap ROA

sedangakan FIN dan

BOPO berpengaruh

positif terhadap ROA.51

Perbedaannya pada

penelitian ini penulis tidak

menggunakan variabel

DPK, TBH, dan FIN,

sedangkan peneliti

menggunakan variabel

tersebut. Penulis

menambahkan variabel

CAR dan NPF pada

penelitiannya.

5 Kuntari Dasih

Pengaruh Rasio

Keuangan

Terhadap Return

Hasil dari penelitian

menunjukkan bahwa:

1. CAR berpengaruh

positif dan signifikan

Perbedaannya pada

penelitian ini penulis tidak

menggunaan variabel

LDR, sedangkan peneliti

49 Elmadwita and Mubyarto, “Kecukupan Modal, Pembiayaan Bermasalah, Dan Efisiensi

Operasional Sebagai Determinan Dari Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Periode 2012-

2017.”

50 Dian Ayu Anggraini, “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Profitabilitas Bank

Umum Syariah Devisa”. Artikel Ilmiah. 2016

51 Sudarsono, “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Profitabilitas Bank Syariah

Di Indonesia.”

Page 45: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

30

On Asset

Perbankan

(Studi Kasus

Bank Umum

yang Terdaftar

di bursa Efek

Indonesia

Periode 2007-

2013)

Tahun 2014

terhadap ROA.

2. LDR berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap ROA.

3. NPL tidak signifikan

terhadap ROA.

4. BOPO berpengaruh

negatif dan signifikan

terhadap ROA.

5. CAR, LDR, NPL, dan

BOPO secara

bersama-sama

berpengaruh

signifikan terhadap

ROA bank.52

menggunakan variabel

LDR. Namun penulis

menambah variabel FDR

pada penelitiannya.

6 Usman Harum

Pengaruh Ratio-

Ratio Keuangan

CAR, LDR,

NIM, BOPO,

NPL Terhadap

ROA

Tahun 2016

Hasil Penelitian

Menunjukkan bahwa:

1. CAR tidak

berpengaruh terhadap

ROA

2. LDR berpengaruh

signifikan terhadap

ROA.

3. NIM tidak

berpengaruh terhadap

ROA.

4. BOPO berpengaruh

signifikan terhadap

ROA.

5. NPL tidak

berpengaruh terhadap

ROA.53

Perbedaannya pada

penelitian ini penulis tidak

menggunakan variabel

LDR, NIM, dan NPL,

sedangkan peneliti

menggunakan variabel

tersebut. Namun penulis

menggunakan variabel

FDR pada penelitiannya.

52 Kuntari Dasih, Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return On Asset Perbankan (Studi

Pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2013), Skripsi Jurusan

Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, 2014

53 Usman Harun, “Pengaruh Ratio-Ratio Keuangan CAR, LDR, NIM, BOPO, NPL

Terhadap ROA,” Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen 4, no. 1 (April 24, 2016).

Page 46: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

31

H. Kerangka Pikir

Kerangka berpikir merupakan alur yang akan peneliti lakukan sebagai

dasar penelitian. Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan

sebagai masalah yang penting.54

Penelitian ini melihat dari sisi profitabilitas atau seberapa besar

kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi profitabilitas (ROA) yaitu menganalisis Kecukupan Modal (CAR),

Pembiayaan Bermasalah (NPF), Efisiensi Operasional (BOPO) dan Tingkat

Likuiditas (FDR). Dari kerangka pemikiran diatas dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Dalam penelitian ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh

Muhammad Yusuf Wibisono & Salamah Wahyuni dengan judul “Pengaruh CAR,

NPF, BOPO, FDR Terhadap ROA yang Dimediasi Oleh NOM” yang

menunjukkan bahwa CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA,

NPF berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, BOPO berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap ROA, dan FDR berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap ROA.

Dengan demikian kerangka pemikiran pengaruh kecukupan modal (CAR),

pembiayaan bermasalah (NPF), efisiensi operasional (BOPO), dan tingkat

likuiditas (FDR) terhadap profitabilitas (ROA) bank.

54 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Yogyakarta: alfabeta, 20112), hal. 93

Page 47: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

32

I. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan penelitian yang

diturunkan dari kerangka pemikir yang telah dubuat. Hipotesis merupakan

pernyataan tentatif tentang hubungan antara beberapa dua variabel atau lebih.

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari jawaban rumusan masalah.55

Adapun yang menjadi hipotesis penelitian ini adalah:

HO : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara CAR, NPF, BOPO dan FDR

terhadap ROA

55 Wiratna Sujarweni, metode Penelitian Bisnis & Ekonomi, (Yogyakarta: Pustaka Baru

Press, 2015), hal. 68

Profitabilitas /

Return On Asset (Y)

Kecukupan Modal atau

Capital Adequacy Ratio

(X1)

Pembiayaan Bermasalah

atau Non Perfoming

Financing (X2)

Efisiensi Operasional atau

Biaya Opersional

terhadap Pendapatan

Operasional (X3)

Tingkat Likuiditas atau

Financing to Deposit Ratio

(X4)

Page 48: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

33

HA : Terdapat pengaruh signifikan anatara CAR, NPF, BOPO, dan FDR terhadap

ROA

Page 49: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

34

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan

menggunakan jenis deskriptif kuantitatif yaitu penelitian dengan menekankan

analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode

statistika, yaitu data-data kuantitatif yang dikumpulkan melalui pengukuran.

Pendekatan ini guna untuk menjelaskan pengaruh Kinerja Keuangan terhadap

Profitabilitas pada Bank 9 Syariah di Kota Jambi. Penelitian ini bersifat deskriptif,

yaitu mendeskripsikan, mencatat, menganalisis, dan menginterpretasikan kondisi-

kondisi sekarang.

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data kuantitatif yaitu

data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan atau

scoring. Data kuantitatif dalam penelitian ini dengan menggunakan data

yang diambil dari Bank BTPN Syariah pada laporan tahunan.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari responden melalui

kuesioner, kelompok fakus, dan panel, atau juga data hasil wawancara

peneliti dengan narasumber. Data yang diperoleh dari data primer ini harus

Page 50: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

35

diolah lagi. Sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpulan data.56

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapat langsung dari catatan,

buku, dan majalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan

pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, majalah, dan lain sebagainya.

Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi. Sumber

yang tidak langsung memberikan data pada pengumpulan data.57

Dalam data penelitian ini menggunakan data sekunder yang data-

data yang bersumber dari Bank BTPN Syariah pada tahun 2014-2019.

C. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data informasi yang akurat dan mengarah kepada

kebenaran diperlukan pembuktian keperluan penelitian, maka teknik yang

digunakan untuk memperoleh data rasio keuangan bank yang terdaftar di Bank

BTPN Syariah pada tahun 2014-2019. Data bersumber dari laporan publikasi

tahunan Bank BTPN Syariah.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa,

hal maupun orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat

perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semestara

56 Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi, (Yogyakarta: Pustaka

Baru Press,2015), hal. 89

57 Ibid.hal. 89

Page 51: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

36

penelitian.58 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan triwulan pada rasio keuangan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi yang digunakan untuk penelitian. Sampel dalam penelitian diambil dari

data rasio keuangan pada tahun 2014-2019 yang sudah di sediakan oleh Bank

BTPN Syariah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, NPF,

BOPO, FDR, dan ROA.

E. Opersional Variabel

Operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam

lingkup objek penelitian/ objek yang diteliti. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel Bebas (Independendent Variabel)

Variabel bebas adalah variabel yang memepengaruhi, yang menyebabkan

timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (X1),

Pembiayaan Bermasalah atau Non Perfoming Financing (X2), Efisiensi

Operasional atau Biaya Opersional terhadap Pendapatan Operasional (X3), dan

Tingkat Likuiditas atau Financing to Deposit Ratio (X4).

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

58 Ibid, hal. 81

Page 52: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

37

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel

bebas. Variabel terikat yang digunakan penelitian adalah Profitabilitas atau Return

On Asset / ROA (Y).

F. Teknik Analisis Data

Analisa dapat diartikan sebagai uapaya data yang sudah tersedia kemudian

diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah

dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data dapat diartikan sebagai

cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut

untuk menjawab rumusan masalah.

a. Uji Asumsi Dasar Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas keduannya mempunyai distribusi

normal ataukah tidak.

2) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dan

kesalahan penanggu tidak konstan untuk semua variabel bebas. Model

regresi tidak baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejser yaitu

dengan menguji tingkat signifikannya. Pengujian ini dilakukan untuk

merespon variabel x sebagai variabel independen dengan nilai absolud

unstandardized resudial regresi sebagai variabel dependent. Apabila hasil

uji diatas level signifikan (r > 0,05) berarti tidak terjadi heteroskedastisitas

Page 53: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

38

dan sebaliknya apabila level dibawah signifikan (r < 0,05) berarti terjadi

heteroskedastisitas.

3) Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas berarti ada hubungan linier yang sempurna atau

pasti diantara beberapa atau semua variabel yang independen dari model

yang ada. Akibat adanya multikolinieritas ini koefisien regrasi tidak

terhingga. Hal ini akan menimbulkan bias dalam spesifikasi. Uji

multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan korelasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi bebas. Metode untuk menguji adanya

multikolinieritas ini dapat dilihat dari tolerance value atau variane

inflantion factor (VIF). Batas dari tolerance value > 0,1 atau nilai VIF

lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.59

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh antara variabe independen dan

variabel dependen dengan skala pengukuran atau rasio dalam suatu persamaan

linier dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda yang diolah dengan

perangkat lunak SPSS. Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Y = a + βX + e

= a + β1 X1 + β2 X2 + e

Keterangan :

59 Ibid, hal. 225-227

Page 54: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

39

Y = Variabel Terikat (dependen)

a = Konstanta

β1 = Koefisien Regresi

X1 = Variabel Bebas

e = Error

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (Good of fit), yang dinotariskan dengan R2

merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi. Determinasi (R2)

mencerminkan kemampuan variabel independen terhadap variabel dependen.

Nilai R2 menunjukkan seberapa besar proporsi dari total variasi veriabel tidak

bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasnya. Semakin tinggi nilai R2

maka semakin besar proporsi dari total variasi variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabel independen.60

d. Uji Simulasi (Uji F)

Signifikan model regresi secara simultan diuji dengan melihat nilai

signifikan (sig) dimana jika nilai sig di bawah 0,05 maka variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji F statistik digunakan untuk

membuktikan ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel

dependen secara simultan.61

Kriteria :

a. Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

b. Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

60 Ibid, hal. 228

61 Ibid, hal. 129

Page 55: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

40

atau :

a. Jika p < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

b. Jika p > 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

G. Sistematika Penulisan

Untuk kejelasan dan ketetapan arah pembahasan dalam skripsi penulis

menyusun sistematika sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan,

kegunaan, manfaat, batasan masalah, kerangka teori, tinjauan

pustaka, kerangka pikir, dan hipotesis.

BAB II : Metode Penelitian

Menguraikan tentang pendekatan penelitian, sumber data,

instrumen pengumpulan data, populasi dan sampel, operasional

tabel penelitian, dan metode analisis data.

BAB III : Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Menguraikan tentang deskriptif objek penelitian yang

menjelaskan secara umum objek penelitian dan hal-hal yang

berkaitan dengan penelitian ini, tentang sejarah atau latar

belakang dari tempat penelitian dilakukan.

BAB IV : Hasil dan Analisis

Menguraikan tentang proses penginterpretasian data yang

diperoleh untuk mencari makna dan implikasi dari analisis

BAB V : Penutup

Page 56: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

41

Mencakup uraian yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari

hasil penelitian serta saran-saran.

Page 57: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

42

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil BTPN Syariah

Bank BTPN Syariah adalah anak perusahaan Bank BTPN, dengan

kepemilikan saham 70%. BTPN Syariah adalah bank umum syariah ke 12 yang

ada di Indonesia, memiliki tekad untuk menumbuhkan jutaan rakyat Indonesia

sehingga memiliki kehidupan yang baik sesuai dengan slogan bank ini yaitu:

“Menjadi Bank Syariah Terbaik, Untuk Keuangan Inklisif, Mengubah Hidup

Berjuta Rakyat Indonesia”.

Bank beroperasi berdasarkan prinsip inklusi keuangan dengan

menyediakan produk dan jasa keuangan kepada masyarakat terpencil yang belum

terjangkau serta segmen masyarakat pra sejahtera. Selain menyedikan akses

layanan keuangan kepada msyarakat tersebut BTPN syariah juga menyediakan

pelatihan keuangan sederhana untuk membantu mata pencarian nasabahnya agar

dapat terus berlanjut serta membina masyarakat yang lebih sehat melalui

programnya.62

Melalui produk dan aktivitasnya, BTPN Syariah senantiasa mengajak dan

melibatkan seluruh stakeholders untuk bersama-sama memberikan kemudahan

akses masyarakat dalam menggunakan atau memanfaatkan produk dan layanan

jasa bank, memberikan informasi, serta kegiatan pembiayaan yang berkelanjutan

dan terukur.

Nama : BTPN Syariah

62 https://www.btpn.com/id/tentang-kami/btpn-syariah Di akses tanggal 20 Juni 2020

Page 58: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

43

Alamat Pusat : Menara Cyber 2, lantai 34 Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 No. 13

Jakarta Selatan DKI Jakarta 12950 Indonesia

Call Centre : 1500300

B. Sejarah BTPN Syariah

BTPN Syariah lahir dari perpaduan dua kekuatan yaitu, PT Bank Sahabat

Purbadanarta dan Unit Usaha Syariah BTPN. Bank Sahabat Purbadanarta yang

berdiri sejak maret 1991 di Semarang, merupakan bank umum non devisa yang

70% sahamnya diakusisi oleh PT Bank Tabungan Pensiun Nasional, Tbk (BTPN),

pada 20 Januari 2014, dan kemudia dikonversi menjadi BTPN Syariah

berdasarkan Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 22 Mei

2014. Unit Usaha Syariah BTPN yang difokuskan melayani dan memberdayakan

keluarga pra sejahtera di seluruh Indonesia adalah salah satu segmen bisnis di PT

Bank Tabungan Nasional, Tbk sejak Maret 2008, kemudia bergabung ke BTPN

Syariah pada 14 Juli 2014.63

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan kegiatan

BTPN Syariah adalah menyelenggarakan usaha perbankan berdasarkan prinsip

syariah, dan BTPN Syariah telah mendapatkan izin dari OJK untuk melakukan

kegiatan usaha menjadi Bank Umum Sayriah berdasarkan Salinan Keputusan

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor Kep-49/D-03/2014 tanggal 22

Mei 2014. Selanjutnya PT Bank Tabungan Pensiun Nasional, Tbk (BTPN), telah

mendapatkan izin untuk melakukan pemisahan UUS BTPN ke BTPN Syariah.

63 https://id.wikipedia.org/wiki/BTPN_Syariah Di akses tanggal 20 Juni 2020

Page 59: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

44

Pemisahan UUS BTPN dilakukan dengan peralihan hak dan kewajiban

kepada BTPN Syariah berdasarkan Akta Pemisahan Nomor 8 tangga 4 Juli 2014.

Bank menetapkan tanggal 14 Juli 2014 sebagai tanggal laporan keuangan (neraca)

dan telah mulai beroperasi sejak tanggal tersebut. BTPN Syariah telah melaporkan

tanggal efektif pelaksanaan kegiatan usaha kepada OJK melalui surat Nomor

S.031/DIR/LG/VII/2014 tanggal 17 Juli 2014.

C. Visi, Misi dan Nilai BTPN Syariah

1. Visi

Menjadi Bank Syariah Terbaik, untuk Keuangan Inklusif Mengubah

Hidup Berjuta Rakyat Indonesia.

2. Misi

“Bersama Kita Ciptakan Kesempatan Tumbuh dan Hidup yang Lebih

Berarti”

Bersama artinya dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh pemangku

kepentingan (stakeholder) tanpa terkecuali. Stakeholder adalah seluruh karyawan,

nasabah, pemerintah dan regulator, pemegang saham, serta masyarakat luas secara

umum.

Kita Ciptakan Kesempatan artinya mengupayakan untuk menjadi segala

aktivitas yang dilakukan di BTPN Syariah adalah sebuah kesempatan untuk

tumbuh.

Tumbuh artinya semua kesempatan yang ada harus mampu membawa perubahan

untuk setiap stakeholder ke arah yang lebih baik.

Page 60: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

45

Hidup yang Lebih Berarti artinya seluruh stakeholders BTPN Syariah yang

telah tumbuh, diharapkan mampu memberikan manfaat bagi sekitarnya.

3. Nilai-Nilai BTPN Syariah

“PRISMA” artinya Profesional, Integritas, Saling Menghargai dan

Kerjasama

Profesional, diwujudkan dengan cara meningkatkan keahlian sesuai profesi kita.

pelaku yang diharapkan muncul adalah seluruh karyawan berkeinginan kuat untuk

mengembangkan diri ke arah yang lebih baik, mematuhi kode etik perusahaan,

tidak bekerja berdasar imbalan, menyelesaikan tugas dengan baik sesuai target.

Integritas, indektik dengan citra positif seseorang, menyangkut komitmen,

kejujuran, dan keadilan. Pelaku yang diharapkan adalah jujur, bertindak sesuai

norma, dan tidak mengingkari janji.

Saling Menghargai, bersikap hormat, menghargai pendapat, dan kontribusi rekan

kerja yang lain sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan kometensinya. Pelaku

yang diharapkan adalah bisa mendengarkan pendapat dan menghargai hasil karya

orang lain.

Kerjasama, mengutamakan kepentingan dan tujuan bersama serta menjadikan

perbedaan sebagai sumber kekuatan. Pelaku yang diharapkan adalah mampu

bekerja dalam tim dan mempercayai peran yang dilakukan masing-masing orang,

tidak membiarkan anggota tim kerja sendiri, dan memberi bantuan bila ada yang

kesulitan.64

64 https://id.wikipedia.org/wiki/BTPN_Syariah Di akses tanggal 20 Juni 2020

Page 61: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS 16

Menurut Imam Ghozali, model regresi dilakukan berdistribusi normal jika

data ploting (titik-titik) yang menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis

diagonal65 dari Gambar 1.1 yang ditampilkan menunjukkan bahwa titi-titik

65Imam Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, (Semarang:

Badan penerbit Universitas Diponegoro), hal. 16

Page 62: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

47

tersebut mengikuti garis diagonal maka dari itu dapat disimpulkan bahwa model

regresi berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS 16

Menurut Imam Ghozali, tidak terjadi heteroskedastisitas, jika tidak ada

pola yang jelas (bergelombang, melebar kemudian menyempit) pada gambat

scatterplots, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu

Y66. Jadi, kesimpulan dari gambar 1.2 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar,

66 Imam Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, (Semarang:

Badan penerbit Universitas Diponegoro), hal. 139

Page 63: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

48

acak dan tidak menyempit dan berada di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu

Y, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala hetoroskedastisitas.

3. Uji Multikolinieritas

Tabel 4.1

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistic

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 34.681 17.212 2.015 .061

CAR .344 .056 .820 6.127 .000 .555 1.802

NPF -18.891 2.981 -.696 -6.338 .000 .825 1.212

BOPO .076 .026 .379 2.934 .010 .596 1.677

FDR -.402 .190 -.244 -2.118 .050 .749 1.336

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS 16

Menurut Imam Ghozali, tidak terjadi gejala multikolinieritas, jika nilai

tolerance > 0,100 dan nilai VIF < 10,0067.

Jadi, kesimpulan dari tabel diketahui bahwa:

a. CAR nilai tolerance 0,555 berarti > 0,100, sedangkan nilai VIF 1,802 berarti

< dari 10,00.

67 Imam Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, (Semarang:

Badan penerbit Universitas Diponegoro), hal. 107

Page 64: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

49

b. NPF nilai tolerance 0,825 berarti > 0,100, sedangkan nilai VIF 1,212 berarti <

dari 10,00.

c. BOPO nilai tolerance 0,596 berarti > 0,100, sedangkan nilai VIF 1,677 berarti

< dari 10,00.

d. FDR nilai tolerance 0,749 berarti > 0,100, sedangkan nilai VIF 1,336 berarti

< dari 10,00.

B. Analisis Regresi Linier Berganda

Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh antara variabel independen dan

variabel dependen dengan skala pengukuran atau rasio dalam suatu persamaan

linier, dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda yang diolah

dengan perangkat lunak SPPSS.

Tabel 4.2

Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistic

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 34.681 17.212 2.015 .061

CAR .344 .056 .820 6.127 .000 .555 1.802

NPF -18.891 2.981 -.696 -6.338 .000 .825 1.212

BOPO .076 .026 .379 2.934 .010 .596 1.677

FDR -.402 .190 -.244 -2.118 .050 .749 1.336

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS 16

Page 65: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

50

Y = ɑ + β1 CAR + β2 NPF + β3 BOPO +β4 FDR + e

Y = 34,681 + 0,344(CAR) + (-18,891)(NPF) + 0,076(BOPO) + (-0,402)(FDR)+ e

Persamaan linier tersebut dapat di interprestasikan sebagai berikut :

a. Nilai konstanta (ɑ) sebesar 34,681 menunjukkan jika variabel CAR, NPF,

BOPO dan FDR dianggap konstan atau sama dengan nol (0) terhadap ROA

adalah 34,681%.

b. Koefisien regresi CAR sebesar 0,344 menyatakan bahwa variabel CAR

terdapat hubungan positif dengan ROA dengan besaran kenaikan CAR

sebesar satu persen akan menyebabkan kenaikan ROA sebesar 0,344%. Hasil

statistik uji t variabel CAR diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 artinya <

0,05 berpengaruh signifikan terhadap ROA BTPN Syariah.

c. Koefisien regresi NPF sebesar -18,891 menyatakan bahwa variabel NPF

terdapat hubungan negatif dengan ROA dengan besaran kenaikan NPF

sebesar satu persen akan menyebabkan kenaikan ROA sebesar -18,891%.

Hasil statistik uji t variabel NPF diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000

artinya < 0,05 berpengaruh signifikan terhadap ROA BTPN Syariah.

d. Koefisien regresi BOPO sebesar 0,076 menyatakan bahwa variabel BOPO

terdapat hubungan positif dengan ROA dengan besaran kenaikan BOPO

sebesar satu persen akan menyebabkan kenaikan ROA sebesar 0,076%. Hasil

statistik uji t variabel BOPO diperoleh nilai signifikan sebesar 0,010 artinya <

0,05 berpengaruh signifikan terhadap ROA BTPN Syariah.

e. Koefisien regresi FDR sebesar -0,402 menyatakan bahwa variabel FDR

terdapat hubungan negatif dengan ROA dengan besaran kenaikan FDR

Page 66: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

51

sebesar satu persen akan menyebabkan kenaikan ROA sebesar -0,402%. Hasil

statistik uji t variabel CAR diperoleh nilai signifikan sebesar 0,050 artinya =

0,05 berpengaruh signifikan terhadap ROA BTPN Syariah.

C. Koefisien Determinasi (R2)

Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung besarnya pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 menunjukkan seberapa besar

proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel

penjelasnya. Semakin tinggi R2 maka semakin besar proporsi dari total variasi

variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.

Tabel 4.3

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .917a .841 .801 1.53680 1.376

a. Predictors: (Constant), FDR, BOPO, NPF, CAR

b. Dependent Variable: ROA

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS 16

Untuk melihat berapa persen (%) pengaruh yang diberikan variabel X baik

secara simultan terhadap variabel Y yang dilakukan melalui pengaruh variabel

CAR, NPF, BOPO dan FDR secara simultan terhadap variabel ROA dilihat dari

nilai adjusted R square yaitu 0,801 atau 0,801 × 100 = 80.1%. Sedangkan sisanya

19,9% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.

Page 67: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

52

D. Uji Simultan (Uji F)

Signifikan model regresi secara simultan diuji dengan melihat nilai

signifikan (sig) dimana jika nilai sig < 0,05 maka variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji F statistik digunakan untuk

membuktikan ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel

dependen secara simultan.68

Tabel 4.4

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 199.663 4 49.916 21.135 .000a

Residual 37.788 16 2.362

Total 237.451 20

a. Predictors: (Constant), FDR, BOPO, NPF, CAR

b. Dependent Variable: ROA

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS 16

Jika nilai sig < 0,05 maka artinya variabel independen (CAR, NPF, BOPO,

dan FDR) secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (ROA). Jadi,

nilai CAR, NPF, BOPO, dan FDR yaitu 0,000 artinya < 0,05 maka secara

simultan berpengaruh terhadap nilai ROA.

E. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat dijelakan pada

pengujian kecukupan modal (CAR), pembiayaan bermasalah (NPF), efisiensi

68 Ibid, hal. 129

Page 68: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

53

operasional (BOPO), dan tingkat likuiditas (FDR) memilik pengaruh secara

simultan terhadap profitabilitas (ROA) sebagai berikut :

1. Pengaruh Kecukupan Modal terhadap Profitabilitas

Jika dilihat dari tabel 1.3 pada uji regresi hasil statistik uji t nilai variabel

kecukupan modal (CAR) sebesar 0,000 artinya < 0,05, maka nilai kecukupan

modal (CAR) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada BTPN

Syariah. Pada koefisien regresi kecukupan modal (CAR) bernilai positif sebesar

0,344% artinya nilai kecukupan modal (CAR) berpengaruh positif terhadap

profitabilitas (ROA).

Pengaruh positif kecukupan modal (CAR) yang berpengaruh signifikan

terhadap Profitabilitas (ROA) menunjukkan bahwa semakin kuatnya bank dalam

menanggung risiko dari setiap pinjaman atau produktif yang berisiko, dengan kata

lain semakin tinggi kecukupan modal maka bank dapat menanggung risiko

pembiayaan yang bermasalah sehingga bank semakin baik dan bank dapat

meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga kinerja keuangan bank akan

semakin baik dalam meningkatkan profitabilitas atau laba yang diperoleh bank.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Kuntari Dasih dengan judul “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return On

Asset Perbankan (Studi Kasus Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2007-2013)” yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif

dan signifikan terhadap ROA.

2. Pengaruh Pembiayaan Bermasalah (NPF) terhadap Profitabilitas (ROA)

Page 69: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

54

Jika dilihat dari tabel 1.3 pada uji regresi hasil statistik uji t nilai variabel

pembiayaan bermasalah (NPF) sebesar 0,000 artinya < 0,05, maka nilai

pembiayaan bermasalah berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA)

pada BTPN Syariah. Pada koefisien regresi pembiayaan bermasalah (NPF)

bernilai negatif sebesar -18,891% artinya nilai pembiayaan bermasalah (NPF)

berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA).

Pengaruh negatif pembiayaan bermasalah (NPF) yang berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas (ROA) menunjukkan bahwa banyaknya

pembiayaan yang bermasalah sehingga bank banyak menanggung risiko, karena

bank harus menutup kerugian yang dihadapi dalam kegiatan operasionalnya

sehingga menurunkan laba yang diperoleh bank. Banyaknya pengaruh yang

menyebabkan pembiayaan bermasalah, contohnya: tingginya bunga yang

ditetapkan bank sehingga nasabah kesulitan untuk membayar angsuran pokok

maka banyaknya nasabah yang tidak tepat waktu pada tanggal yang telah

ditetapkan. Hal ini akan berdampak pada nilai profitabilitas bank, sehingga akan

menyebabkan terganggunya kelancaran kegiatan operasional bank.

Jika bank dapat menurunkan pendapatan bunga, maka hal ini dapat

mempermudah atau mengurangi beban yang ditanggu oleh nasabah tersebut.

Sehingga nasabah dapat lebih mudah dalam membayar angsuran tepat waktu.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Yoni Elmadwita & Novi Mubyarto yang menjelaskan tentang “Kecukupan

Modal, Pembiayaan Bermasalah, dan Efisiensi Operasional Sebagai Determinan

dari Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Periode 2012-2017” yang

Page 70: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

55

menunjukkan hasil pembiayaan bermasalah (NPF) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

3. Pengaruh Efisiensi Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas (ROA)

Jika dilihat dari tabel 1.3 pada uji regresi hasil statistik uji t nilai variabel

efisiensi opersional (BOPO) sebesar 0,010 artinya < 0,05, maka nilai efisiensi

opersional (BOPO) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada

BTPN Syariah. Pada koefisien regresi efisiensi opersional (BOPO) bernilai positif

sebesar 0,076% artinya nilai efisiensi opersional (BOPO) berpengaruh positif

terhadap profitabilitas (ROA).

Pengaruh positif efisiensi opersional (BOPO) yang berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas (ROA) menunjukkan bahwa semakin rendahnya

pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank. Semakin kecil BOPO menunjukkan

semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya. Semakin tinggi

biaya BOPO maka semakin tidak efisien sehingga menunjukkan bank tersebut

tidak sehat. Jika BOPO tinggi maka akan mengurangi pendapatan laba sehingga

bank tidak dapat beroperasi dengan baik, sebaliknya jika BOPO semakin kecil

maka laba yang diperoleh tinggi maka bank dapat menjalankan opersionalnya

dengan baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Heri Sudarsono dengan judul “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap

Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia” yang menyatakan bahwa BOPO

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

4. Pengaruh Tingkat Likuiditas (FDR) Terhadap Profitabilitas (ROA)

Page 71: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

56

Jika dilihat dari tabel 1.3 pada uji regresi hasil statistik uji t nilai variabel

tingkat likuiditas (FDR) sebesar 0,050 artinya < 0,05, maka nilai tingkat likuiditas

(FDR) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada BTPN Syariah.

Pada koefisien regresi tingkat likuiditas (FDR) bernilai negatif sebesar -0,402%

artinya nilai tingkat likuiditas (FDR) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas

(ROA).

Pengaruh negatif tingkat likuiditas (FDR) yang berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas (ROA) menunjukkan bahwa peningkatan jumlah pinjaman

yang diberikan tidak selalu sejalan dengan peningkatan laba sebelum pajak,

bahkan ada kecenderungan sebaliknya yaitu peningkatan jumlah pinjaman yang

diberikan diikuti dengan penurunan laba sebelum pajak karena jumlah pinjaman

tersebut lebih banyak dikonversi dalam bentuk asset bank.

Sehingga seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang

diberikan sebagai sumber likuiditas. Semakin besar pembiayaan maka pendapatan

yang diperoleh akan naik. Apabila terjadi peningkatan likuiditas maka hal ini

dianggap sebagai keuntungan bank. Sebaliknya jika terjadi penurunan likuiditas

maka bank memerlukan sarana untuk menutup penurunan tersebut. Peningkatan

dan penurunan likuiditas dipengaruhi oleh tingkat biaya dana, margin yang

diinginkan, biaya opersional, dan tingkat risiko kredit.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Muhammad Yusuf Wibisono & Salamah Wahyuni dengan judul “Pengaruh CAR,

Page 72: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

57

NPF, BOPO, FDR, Terhadap ROA yang Dimediasi Oleh NOM” yang

menunjukkan bahwa pengaruh negatif dan signifikan FDR terhadap ROA.

5. Variabel yang paling berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA)

Dari hasil penelitian ini variabel yang berpengaruh terhadap profitabilitas

(ROA) adalah variabel kecukupan modal (CAR). Variabel kecukupan modal

(CAR) berpengaruh dominan terhadap profitabilitas (ROA) dilihat dari tabel 4.2

nilai koefisien regresi sebesar 0,344, dibandingkan dengan nilai variabel lain dari

NPF sebesar -18,891%, BOPO sebesar 0,076%, dan FDR sebesar -0,402%. Dari

nilai variabel kecukupan modal (CAR) yang tinggi sehingga dapat menutupi

kredit yang macet dan banyaknya biaya operasional yang harus dipenuhi sehingga

dapat menanggung risiko kerugian pada bank tersebut.

Page 73: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil hasil

kesimpulan sebagai berikut:

a. Capital Adequacyt Ratio (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Return On Asset (Y) pada Bank BTPN Syariah tahun 2014-2019.

b. Non Performing Financing (X2) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Return On Asset (Y) pada Bank BTPN Syariah tahun 2014-2019.

c. Beban Operasional Pendapatan Operasional (X3) berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap Return On Asset (Y) pada Bank BTPN Syariah

tahun 2014-2019.

d. Financing to Deposit Ratio (X4) berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap Return On Asset (Y) pada Bank BTPN Syariah tahun 2014-2019.

e. Penelitian menunjukkan bahwa variabel kecukupan modal (CAR)

berpengaruh domina terhadap profitabilitas (ROA).

B. Saran

Berdasarkan penelitian diatas, maka penulis memberikan saran-saran

sebagai berikut:

1. Bagi Bank BTPN Syariah:

a. Jika CAR berpengaruh positif terhadap ROA maka bank harus dapat

mestabilkan modal yang didapatkan untuk dapat mencapai keuntungan

Page 74: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

yang diperoleh, sedangkan jika CAR berpengaruh negatif terhadap ROA

maka bank

b. Jika NPF berpengaruh positif terhadap ROA maka bank dapat

mempertahankan stategi yang dilakukan sehingga tidak banyaknya

pembiayaan yang bermasalah atau macet, sebaliknya jika NPF

berpengaruh negatif terhadap ROA, maka bank harus lebih meningkatkan

kinerja bank agar pembiayaan bermasalah akan semakin kecil agar

keuntungan yang diperoleh bank semakin baik.

c. Jika BOPO berpengaruh positif terhadap ROA, maka bank harus dapat

meminimalisir pengeluaran untuk biaya operasiaonal sehingga dana dapat

dialihkan untuk biaya yang lain agar keuntungan yang diperoleh akan

semakin baik, sebaliknya jika BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA,

maka bank dapat mengevaluasi kembali pengeluaran agar pengeluaran

yang dikeluarkan dapat terkontrol agar menghindari pengeluaran yang

tidak diperlukan.

d. Jika FDR berpengaruh positif terhadap ROA, dalam kondisi ini bank

mampu memenuhi pembiayaan yang dalam bank tersebut dan mampu

membayar pengeluaran yang ada dideposa sehingga bank tersebut dalam

keadaan baik dengan lebih meningkatkan kinerja bank tersebut, sebaliknya

jika FDR berpengaruh negatif terhadap ROA, sebaiknya bank lebih

meningkatkan kinejra dan perjanjian antar nasabah seperti kesepakatan

bagi hasil serta dapat menarik dana yang berada di masyarakat agar bank

mampu menutupi pembiayaan yang keluar dengan mengandalkan

Page 75: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

pendapatan lain diluar pendapat kredit sehingga bank mampu membayar

kembali dana dari deposan.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan pengamatan dan observasi

dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan menggunakan tahun terbaru

dari penelitian ini sehingga memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk

memperoleh kondisi yang sebenarnya dan memberikan data yang lebi akurat.

Page 76: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

61

DAFTAR PUSTAKA

Bersumber dari buku:

Ascarya. “Akad dan Produk Bank Sayriah”. Jakarta; Raja Grafindo Persada. 2007.

Ghozali Imam. “Aplikasi Analisis Multivarite dengan Program SPSS”. Semarang;

Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2011.

Hasibuan Malayu. “Dasar-dasar Perbankan”. Jakarta; Bumi Aksara. 2011.

Kasmir.” Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada,2012.

Rivai Veithzal, dkk. “Commercial Bank Management Manajemen Perbankan dari

Teori ke Praktik”. Jakarta; Raja Grafindo Persada. 2013.

Sujarweni Wiratna. “Metode Penelitian Bisnis & Ekonomi”. Yogyakarta;Pustaka

Baru Press. 2015

Bersumber dari Jurnal:

Ana Rachmawati. “Analisis Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia

Menggunakan Pendekatan Frontier Naskah Publikasi Ana Rachmawati

B300100.” Accessed October 28, 2020.

Azmy, Ahmad. “Analisis Pengaruh Rasio Kinerja Keuangan Terhadap

Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Di Indonesia.” Jurnal

Akuntansi 22, no. 1 (January 16, 2018): 119–37.

Dermawan, Wildan Dwi, and Desiana Desiana. “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Profitabilitas (Studi Pada Bank Umum Konvensional Di

Indonesia).” Jurnal Akuntansi 14, no. 1 (September 29, 2019): 32–39.

Elmadwita, Yoni, and Novi Mubyarto. “Kecukupan Modal, Pembiayaan

Bermasalah, Dan Efisiensi Operasional Sebagai Determinan Dari

Page 77: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

62

Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Periode 2012-2017.”

INNOVATIO: Journal for Religious Innovation Studies 19, no. 2

(December 31, 2019): 131–48.

Harun, Usman. “Pengaruh Ratio-Ratio Keuangan CAR, LDR, NIM, BOPO, NPL

Terhadap ROA.” Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen 4, no. 1 (April 24,

2016).

Indriyani, Fany. “Komparasi Kinerja Perbankan Syariah Dengan Bank

Konvensional: Suatu Studi Literatur.” Muqtasid: Jurnal Ekonomi Dan

Perbankan Syariah 6, no. 2 (December 1, 2015): 109–24.

Muhammad Syaichu Edhi Satriyo Wibowo. “Analisis Pengaruh Suku Bunga,

Inflasi, Car, Bopo, Npf Terhadap Profitabilitas Bank Syariah.” Journal Of

Accounting. Accessed October 28, 2020.

Muhammad Yususf Wibisono, Salamah Wahyuni. “Pengaruh CAR, NPF, BOPO,

FDR, Terhadap ROA Yang Dimediasi Oleh NOM Muhammad Yusuf

Wibisono PT Dzakya Tirta Utama e-Mail: Muhamma.” Accessed October

28, 2020.

Mukhlis, Imam. “Kinerja Keuangan Bank Dan Stabilitas Makroekonomi

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia.” Jurnal Keuangan

Dan Perbankan 16, no. 2 (2012).

Nur Mawaddah. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah |

Mawaddah | ETIKONOMI.” Accessed October 28, 2020.

Pinasti, Wildan Farhat, and RR Indah Mustikawati. “Pengaruh CAR, BOPO,

NPL, NIM Dan LDR Terhadap Profitabilitas Bank Umum Periode 2011-

Page 78: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

63

2015.” Nominal: Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen 7, no. 1

(April 19, 2018): 126–42.

Rafsanjani, Haqiqi. “Pengaruh Internal Capital Adequency Ratio

(CAR),Financing To Deposit Ratio (FDR),Dan Biaya Operasional Per

Pendapatan Operasional (BOPO)Dalam Peningkatan Profitabilitas Industri

Bank Syariah Di Indonesia.” Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi

dan Perbankan Syariah 1, no. 1 (May 7, 2016).

Sudarsono, Heri. “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Profitabilitas

Bank Syariah Di Indonesia.” Economica: Jurnal Ekonomi Islam 8, no. 2

(October 31, 2017): 175.

Yundi, Nisa Friskana, and Heri Sudarsono. “Pengaruh Kinerja Keuangan

Terhadap Return on Asset (ROA) Bank Syariah Di Indonesia.” Al-Amwal :

Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syari’ah 10, no. 1 (June 2, 2018): 18–31.

Yusuf, Muhammad. “Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas

Bank Umum Syariah di Indonesia.” Jurnal Keuangan dan Perbankan 13,

no. 2 (October 9, 2017): 141–51.

Bersumber dari website:

https://www.bi.go.id/id/Default.aspx Di akses pada tanggal 3 Agustus 2020

https://www.btpn.com/id/tentang-kami/btpn-syariah Di akses pada tanggal 20 Juni

2020

https://id.wikipedia.org/wiki/BTPN_Syariah Di akses pada tanggal 20 Juni 2020

https://www.btpnsyariah.com/ Di akses pada tanggal 1 April 2021

Page 79: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

64

CURICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama Lengkap : Eka Darmayani

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Sarko, 09 November 1997

NIM : EES.160359

Alamat Asli : Dusun Rantau Mas, RT 02, RW 01, Desa Meranti

Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin

Provinsi Jambi

Alamat Sekarang : Jalan Kapten Pattimura, Lorong Haji Abdul Gani,

RT 22 RW 06, Kelurahan Rawa Sari Kecamatan

Kota Kota Baru, Kota Jambi

Email : [email protected]

No. Telp/Hp : 0821-7589-1792

Nama Ayah : Lanjar Sriyono

Nama Ibu : Saniyem

Page 80: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

65

B. Riwayat Pendidikan

Jenjang

Pendidikan

Tahun Masuk /

Lulus

Nama Sekolah / Perguruan Tinggi

TK / RA 2003 TK Islam Pembina

SD / MI 2004-2010 SDN 191/IV Meranti II

SMP/ MTs 2010-2013 SMPN 33 Merangin

SMA / MA 2013-2016 SMKN 5 Merangin

Page 81: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

66

DATA TRIWULAN BTPN SYARIAH TAHUN 2014-2019

NO TAHUN CAR NPF BOPO FDR ROA

1 2014 33,88 0,87 85,92 93,97 4,23

2 2015 31,56 0,51 89,72 93,73 3,12

3 2015 20,57 0,28 88,72 94,69 4,09

4 2015 21,29 0,28 86,83 94,18 4,88

5 2015 19,96 0,17 85,82 96,54 5,24

6 2016 22,03 0,17 81,14 96,38 6,98

7 2016 21,47 0,13 79,17 91,91 7,75

8 2016 23,82 0,13 77,10 97,47 8,40

9 2016 23,80 0,20 75,14 92,75 8,98

10 2017 23,88 0,20 71,98 90,82 9,97

11 2017 24,76 0,01 71,23 96,82 10,38

12 2017 27,26 0,01 70,26 93,31 10,74

13 2017 28,91 0,05 68,81 92,47 11,19

14 2018 27,74 0,02 63,82 93,21 12,49

15 2018 36,90 0,01 82,90 97,89 12,54

16 2018 36,69 0,03 62,61 93,03 12,39

17 2018 40,92 0,02 62,36 95,60 12,37

18 2019 39,34 0,17 61,27 96,03 12,68

19 2019 39,40 0,14 60,40 96,17 12,73

20 2019 41,11 0,00 59,62 98,68 13,05

21 2019 44,57 0,26 58,07 95,25 13,58

Page 82: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

67

Uji Normalitas

Uji Heteroskedastisitas

Page 83: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

68

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistic

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 34.681 17.212 2.015 .061

CAR .344 .056 .820 6.127 .000 .555 1.802

NPF -18.891 2.981 -.696 -6.338 .000 .825 1.212

BOPO .076 .026 .379 2.934 .010 .596 1.677

FDR -.402 .190 -.244 -2.118 .050 .749 1.336

a. Dependent Variable: ROA

Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistic

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 34.681 17.212 2.015 .061

CAR .344 .056 .820 6.127 .000 .555 1.802

NPF -18.891 2.981 -.696 -6.338 .000 .825 1.212

BOPO .076 .026 .379 2.934 .010 .596 1.677

FDR -.402 .190 -.244 -2.118 .050 .749 1.336

a. Dependent Variable: ROA

Page 84: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, …

69

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .917a .841 .801 1.53680 1.376

a. Predictors: (Constant), FDR, BOPO, NPF, CAR

b. Dependent Variable: ROA

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 199.663 4 49.916 21.135 .000a

Residual 37.788 16 2.362

Total 237.451 20

a. Predictors: (Constant), FDR, BOPO, NPF, CAR

b. Dependent Variable: ROA