28
ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL NOKIA DI SEMARANG Hikmatul Fariqoh Sri Rahayu Tri Astuti, S.E., M.M ABSTRACT Recently, the business around the world is very competitive. It is caused by free trade issue. There are so many foreign brands that can be met easily in Indonesia market. Moreover, most of products with high technology come from other countries, including mobile phone products. Nokia as the market leader of mobile phone in Indonesia has a declining market segment because of emerging its competitors, one of them come from Chine, they offer cheaper price of mobile phones with more various features, and then mobile phone from RIM with their Black Berry, iPhone from Apple, these mobile phone offer expensive price with high class of segmentation. To get attention of consumer, Nokia has conducted some action so that consumer will decide their purchase for Nokia. The purpose of this research is to find out and to analyze the effect of motivation, perception and consumer’s attitude through purchasing decision. The object of this research is “NOKIA” a mobile phone’s brand’s users and buyers around Semarang. This research involves 100 people as its respondents and employ accidental sampling as its sampling method. Author distributes questionnaires for data collection and analyzes it with double-regression linear analysis by SPSS software. Based on the result of this research is known that Motivation, and customer’s attitude influence Nokia purchasing positively and significantly through purchasing decision Nokia mobile phone brand. They are 0.282, and 0,350, respectively. The adjusted R2 of 0,275 explain that 27,5% of purchase decision variable can be explained by motivation, perception, consumer’s attitude, while the rest of 72,5% is affected by other variable which is not included in this research. Keywords: motivation, perception, consumer’s attitude and purchasing decision

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PONSEL NOKIA DI SEMARANG

Hikmatul Fariqoh

Sri Rahayu Tri Astuti, S.E., M.M

ABSTRACTRecently, the business around the world is very competitive. It is caused by free trade

issue. There are so many foreign brands that can be met easily in Indonesia market. Moreover,most of products with high technology come from other countries, including mobile phoneproducts. Nokia as the market leader of mobile phone in Indonesia has a declining marketsegment because of emerging its competitors, one of them come from Chine, they offer cheaperprice of mobile phones with more various features, and then mobile phone from RIM with theirBlack Berry, iPhone from Apple, these mobile phone offer expensive price with high class ofsegmentation. To get attention of consumer, Nokia has conducted some action so that consumerwill decide their purchase for Nokia.

The purpose of this research is to find out and to analyze the effect of motivation,perception and consumer’s attitude through purchasing decision. The object of this research is“NOKIA” a mobile phone’s brand’s users and buyers around Semarang. This research involves100 people as its respondents and employ accidental sampling as its sampling method. Authordistributes questionnaires for data collection and analyzes it with double-regression linearanalysis by SPSS software.

Based on the result of this research is known that Motivation, and customer’s attitudeinfluence Nokia purchasing positively and significantly through purchasing decision Nokiamobile phone brand. They are 0.282, and 0,350, respectively. The adjusted R2 of 0,275 explainthat 27,5% of purchase decision variable can be explained by motivation, perception,consumer’s attitude, while the rest of 72,5% is affected by other variable which is not included inthis research.

Keywords: motivation, perception, consumer’s attitude and purchasing decision

Page 2: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi

menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin kompetitif. Hal tersebut dapat dilihat

dengan semakin maraknya muncul produk-produk baru dengan inovasi yang cemerlang.

Kecenderungan ke arah perdagangan bebas serta berbagai program peningkatan keunggulan

bersaing yang dilakukan perusahaan-perusahaan juga akan memacu tingkat persaingan yang

semakin ketat. Tahun 2010, seiring dibukanya keran pasar bebas antara Indonesia dengan

Cina, atau lebih dikenal dengan CAFTA (China Free Trade Area) memberikan peluang bagi

poduk-produk Cina masuk ke Indonesia, termasuk perpindahan teknologi komunikasi dalam

penjualan ponsel.

Nokia sebagai merek yang sudah menjadi leader di pasaran ponsel Indonesia, akhir-

akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia dengan Cina.

Banyaknya produk ponsel Cina semakin memperlemah penjualan Nokia. Karena masyarakat

sudah tidak malu-malu menyebutkan merek ponsel Cina dalam memilih ponsel.

Meskipun Nokia menjadi leader, tetapi penjualannya telah mengalami penurunan,

Table 1.1

Data Penjualan Ponsel Nokia di Indonesia Tahun 2005-2009

Tahun Total/ unit Perubahan ∆% keterangan

2005 800.500.000 - 25,32 -

2006 1.003.200.000 202.700.000 -4,6 Penurunan

2007 957.000.000 46.200.000 -1,5 Penurunan

2008 941.747.000 15.253.000 -3,3 Penurunan

2009 909.747.000 32.000.000 _ penurunan

Sumber : (www.forumponsel.com) dan (www.tempointeraktif.com)

Dari data diatas diketahui bahwa penjualan Nokia secara nasional dari tahun ke tahun

mengalami penurunan. Pada tahun 2005, penjualan nokia mengalami kenaikan sebesar

Page 3: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

25,32%, sedangkan pada tahun 2005 sampai tahun 2009 Nokia mengalami penurunan.

Tahun 2006 penjualan nokia turun sebesar 4,6%, tahun 2007 turun lagi sebesar 1,5%,

sedangkan tahun 2008 penjualan Nokia merosot sebesar 3,3%. Hal ini menunjukkan bahwa

Nokia perlu membuat strategi baru untuk meningkatkan penjualannya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan data penjualan Nokia yang mengalami fluktuasi dari bulan ke bulan

dalam satu tahun (data penjualan dari Counter Phone Shop), hal ini menunjukkan ketidak

sesuaian atau hubungan negatif antara penjualan dengan Top Brand Handphone yang tinggi,

karena dalam Top Brand handphone, Nokia menduduki peringkat pertama dalam 5 tahun

terakhir. Seharusnya semakin tinggi Top Brand suatu merek dibandingkan merek lain maka

akan mampu meningkatkan penjualan produk merek tersebut. Untuk itu rumusan masalah

dalam studi ini adalah ”Bagaimana mengembangkan motif pembelian, persepsi kualitas

produk, serta sikap terhadap merek sehingga dapat meningkatkan penjualan produk Nokia”.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh motif pembelian terhadap keputusan pembelian produk

Nokia.

2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi kualitas produk terhadap keputusan pembelian

produk Nokia.

3. Untuk mengetahui pengaruh antara sikap terhadap merek dengan keputusan pembelian

produk Nokia.

Page 4: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

II. LANDASAN TEORI

2.1 Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi seseorang dalam memutuskan membeli produk:

2.1.1 Motif Pembelian

Memahami perilaku konsumen dan mengenal pelanggan adalah merupakan tugas

penting bagi para produsen, untuk itu pihak produsen atau perusahaan yang menghasilkan

atau menjual produk yang ditujukan pada konsumsn harus memiliki strategi jitu.

Produsen harus mampu mamahami konsep motif konsumen dalam melakukan pembelian.

Motivasi semakin penting agar konsumen mendapatkan tujuan yang diinginkannya secara

optimal.

Menurut Amerrican Encyclopedia dalam Nugroho Setiaji (2003), motivasi adalah

kecenderungan (suatu sikap yang merupakan pokok pertantangan) dalam diri seseorang

yang membangkitkan topangan dan tindakan. Motivasi merupakan kekuatan penggerak

dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak.

2.1.2 Persepsi Kualitas Produk

Menurut Kotler (2005) persepsi adalah proses yang digunakan individu untuk

memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan

gambaran dunia yang memiliki arti. Menurut Basuswastha dan Handoko (Dahmiri,

2008) persepsi merupakan suatu proses dimana konsumen menyadari dan

menginterpretasikan lingkungannya.

2.1.3 Sikap Terhadap Merek

Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran

sesuatu. Sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik,

perasaan emosional, dan kecendrungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu

terhadap beberapa objek atau gagasan. Sikap konsumen merupakan suatu respon yang

diberikan oleh pesan iklan dan ditangkap oleh konsumen.

Menurut Gordon Allport dalam Nugroho J. Setiaji (2003), sikap adalah suatu

mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui

pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap

perilaku. Pengertian ini mengandung makna bahwa sikap mempelajari kecenderungan

Page 5: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

mempelajari kecenderungan konsumen untuk mengevaluasi merek baik disenangi

ataupun tidak disenangi secera konsisten.

Ada 3 komponen sikap Kepercayaan merek, evaluasi merek, dan maksud untuk

membeli merupakan 3 komponen sikap. Kepercayaan merek adalah komponen kognitif

dari sikap, evaluasi merek adalah komponen efektif atau perasaan, dan maksud untuk

membeli adalah komponen konatif atau tindakan.

Gambar 2.1

Hubungan antar 3 komponen sikap:

Sumber: Allport dalam Nugroho J. Setiaji (2003), Perilaku Konsumen Konsep

dan Implikasi

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Sanjaya (2007), tentang pengaruh persepsi dan

sikap terhadap keputusan pembelian Mobil Daihatsu Xenia di Surabaya, hasil penelitian

menjelaskan bahwa ada pengaruh signifikan persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan

pembelian.

Penelitian juga dilakukan oleh Dewi Urip Wahyuni (2008), tentang pengaruh

motivasi, persepsi, dansikap konsumen terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor merek

Honda di kawasan Surabaya Barat, hasil penelitiannya menjelaskan bahwa antara variabel

motivasi, persepsi, dan sikap konsumen secara signifikan mempunyai hubungan yang baik

Komponen kognitifKepercayaan terhadap merek

Komponen afektifEvaluasi merek

Komponen KonatifMaksud untuk membeli

Page 6: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

terhadap kebutuhan pembelian. Dimana motivasi dalam diri mempunyai pengaruh besar

terhadap keputusan pembelian.

2.3 Kerangka Teoritis

Kerangka berfikir dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari model perilaku

konsumen Kotler dan Assael yang dapat digambarkan seperti bagan berikut :

Gambar 2.1

Kerangka pemikiran

H1

H2

H3

Sumber : konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. H1: motif pembelian konsumen mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian produk ponsel Nokia pada masyarakat wilayah Semarang.

2. H2: persepsi kualitas produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian produk ponsel Nokia pada masyarakat wilayah Semarang.

3. H3: sikap terhadap merek mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian produk ponsel Nokia pada masyarakat wilayah Semarang.

Keputusan

Pembelian (Y)

Motif pembelian(X1)

Persepsi kualitasproduk (X2)

Sikap terhadapmerek (X3)

Page 7: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

III. METODE PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Variabel

Yang menjadi variabel dalam penelitian seperti apa yang telah diuraikan di atas

meliputi:

1. Pengaruh motif pembelian terhadap keputusan pembelian pada ponsel Nokia.

Dimana motif pembelian sebagai variabel independen dan keputusan pembelian

pada ponsel Nokia sebagai variabel dependen.

2. Pengaruh persepsi kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada ponsel

Nokia. Dimana persepsi kualitas produk konsumen sebagai variabel independen

dan keputusan pembelian pada ponsel Nokia sebagai variabel dependen.

3. Pengaruh sikap terhadap merek terhadap keputusan pembelian pada ponsel Nokia.

Dimana sikap terhadap merek sebagai variabel independen dan keputusan

pembelian pada ponsel Nokia sebagai variabel dependen.

Tabel 3.1

Definisi Operasional

VariabelDefinisi operasional variable Indikator

1. Motif

pembelian

Motif pembelian: kebutuhan yang

memadai untuk mendorong

seseorang bertindak

a) Keinginan fisiologis

b) Keinginan keamanan

c) Keinginan sosial

d) Keinginan akan

penghargaan

e) Keinginan aktualisasi

diri

2. Persepsi

konsumen

Persepsi adalah bagaimana seseorang

mengumpulkan dan menginterpretasi

informasi dari dunia di sekitar

(Cannon dkk, 2008).

a) Memperhatikan

b) Keyakinan sebagai

pertimbangan

c) Pengalaman

d) Informasi tersimpan

dalam jangka panjang

3. Sikap Sikap konsumen didefinisikan a) Sikap menerima

Page 8: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

3.2 Penentuan Sampel dan Populasi

Menurut Singarimbun (Wahyuni, 2008) populasi adalah keseluruhan dari unsur

yang mempunyai tolak ukur tertentu yang diminati pembeli. Sugiyono (1999) mengatakan

sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang memakai ponsel Nokia, oleh

karena itu populasi ini merupakan populasi tak terbatas karena tidak dapat diketahui secara

pasti jumlah sebenarnya dari konsumen yang menggunakan ponsel Nokia. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non probability sampling yaitu purposive

sampling dengan pendekatan accidental sampling yaitu peneliti memilih responden dengan

cara mendatangi responden di tempat-tempat keramaian lalu memilih calon responden yang

konsumen sebagai suatu fungsi dari penampilan

dan evaluasi terhadap sejumlah

keyakinan dari produk tertentu atau

atribut-atribut yang dimiliki oleh

suatu produk atau merek tertentu

(Schiffman dan Kanuk, 1994).

(positif)

b) Sikap menolak (negatif)

4. Keputusan

pembelian

Mangkusubroto dan Trisnadi (1987)

membuat keputusan terbaik adalah

memilih pilihan atau alternatif yang

terbaik yang dapat memberikan

kesempatan memperoleh hasil yang

diinginkan, dimana tujuan dari

pengambilan keputusan bagi

produsen adalah mendapatkan

keuntungan maksimum dan

memperkecil resiko yang akan

diterima, sementara bagi konsumen

tujuannya adalah mendapatkan

kepuasan maksimum

a) Memutuskan untuk

menggunakan,

b) mengusulkan ide untuk

menggunakan,

c) kemantapan,

d) kesesuaian dengan

kebutuhan,

e) pertimbangan pesaing.

Page 9: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

secara kebetulan ditemui namun calon responden harus memiliki karakteristik tertentu, yaitu

responden yang dipilih menggunakan ponsel merek Nokia, bertempat tinggal di Semarang,

berusia diatas 20 tahun karena di usia tersebut pembeli dianggap sudah bekerja dan mampu

untuk membeli ponsel sendiri.

Dalam penelitian ini sampel yang diambil dalam ukuran besar yang jumlahnya tidak

diketahui secara pasti, maka digunakan teknik penentuan jumlah sampel untuk populasi tak

terhingga sebagai berikut (Rao Purba, 1996)= 4( ) = 1,964(0,1) = 96,04 ≈ 96Keterangan :

N : jumlah sampel

Z : tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% (1,96)

Moe :margin of error max, adalah tingkat kesalahan maksimal pengambilan sampel

yang masih dapat ditoleransi, sebesar 10%.

3.3 Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya penelitian. Validitas

merupakan ukuran yang dapat menunjukkan sejauh mana instrument pengukur mampu

mengukur apa yang ingin diukur (Santoso dan Ashari, 2005). Validitas yang digunakan dalam

penelitian ini menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang diukur

(Ferdinand, 2006).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen memiliki indeks kepercayaan

yang baik jika diujikan berulang. Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi

dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama di dalam kesempatan (Santoso dan Ashari,

2005). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach, untuk

mengetahui tingkat reliabilitas instrumen dari keempat variabel penelitian, jika dari hasil uji

reliabilitas instrumen dari keempat variabel penelitian memberikan nilai alpha > 0,6 (Ghozali,

2001). Menurut Ghozali (2001), pengukuran dalam teknik one shot hanya dilakukan sekali

Page 10: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar

jawaban pertanyaan. Perhitungan alpha Cronbach dapat menggunkan alat bantu program

computer yaitu SPSS for windows 17 dengan menggunakan model Alpha. Suatu instrument

dikatakan reliable jika nilai alpha lebih besar dari 0,6.

3.4 Teknik Analisa Data

3.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh motif

pembelian, persepsikualitas produk, dan sikap merek terhadap keputusan pembelian.

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian Asumsi Klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami

penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan setelah melakukan analisa Regresi dan

Koefisien Determinasi. Uji Asumsi Klasik terdiri dari:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian

normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi

kumulatif dari data normal.

b. Uji Multikolinieritas.

Uji ini merupakan bentuk pengujian untuk asumsi dalam analisis regresi

berganda. Gejala multikolinearitas adalah gejala korelasi antar variabel independen.

Gejala ini ditunjukkan melalui adanya korelasi yang signifikan antar variabel independen

(Santoso dan Ashari, 2005).. Variabel otogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi

antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Deteksi untuk mengetahui ada tidaknya

gejala multikolinieritas dalam model regresi penelitian ini dapat dilakukan dengan cara

melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF), dan nilai tolerance.

Page 11: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian atau residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya.

Menurut Santoso dan Asahari (2005) asumsi heterokedastisitas adalah asumsi dalam

regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Cara yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya

heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi

dan sumbu x adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentized

(Gozali, 2001).

3.4.3 Uji Statistik

a. Uji t

Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel

independen terhadap variable dependen.

3.4.4 Uji Kebaikan Model

a. Uji F

Statistik F menunjukkan apakah dua varians sampel berbeda satu sama lain

atau dari populasi yang sama. Distribusi F adalah distribusi probabilitas dari varians

sampel dan keluarga distribusi berubah dengan perubahan ukuran sampel. Uji F

merupakan uji kelayakan model.

b. Koefisaien Determinasi

Koefisien Determinasi (R²) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dalam penelitian ini perhitungan

koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel - variabel

bebas (motif pembelian, persepsikualitas produk, dan sikapterhadap merek) dalam

menjelaskan variabel terikat (keputusan pembelian). Nilai koefisien determinasi adalah

antara nol(0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

Page 12: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang

(crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing

pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai

nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2005).

c. Analisis kualitatif

Analisis kualitatif berguna untuk menyimpulkan hasil yang diperoleh dari

analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis data berdasarkan hasil yang

dinyatakan dalam bentuk uraian.

Page 13: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Instrumen Penelitian

4.1.1 Uji Validitas

Hasil pengujian validitas untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel berikut

di bawah ini:

Tabel 4.1

Pengujian Validitas Variabel Motif Pembelian

Indicator Q r tabel r hitung Validitasf) Keinginan fisiologisg) Keinginan keamananh) Keinginan sosiali) Keinginan akan

penghargaanj) Keinginan aktualisasi diri

(Q11)(Q12)(Q13)(Q14)

(Q15)

0,19750,19750,19750,1975

0,1975

0,6120,3490,6800,699

0,750

ValidValidValidValid

Valid

Sumber: data primer kuesioner yang diolah

Dari tabel diatas terlihat bahwa korelasi antara masing-masing indikator (Q11, Q12, Q13,

Q14, Q15) terhadap total skor konstruk yaitu X1 (variabel motif pembelian)

menunjukkan hasil yang signifikan, r hitung dari semua indikator lebih besar dari nilai r

tabelnya.

Tabel 4.2

Pengujian Validitas Variabel Persepsi Kualitas Produk

Sumber: data primer kuesioner yang diolah

Indikator Q r hitung r tabel Validitase) Memperhatikanf) Keyakinan sebagai pertimbangang) Pengalamanh) Informasi tersimpan dalam jangka panjangi) Tanggapan/ pendapat

Q21Q22Q23Q24Q25

0.5890.7530.7390.6580,618

0,19750,19750,19750,19750,1975

ValidValidValidValidValid

Page 14: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

Dari table diatas terlihat bahwa korelasi antara masing-masing indikator (Q21, Q22, Q23,

Q24, Q25) terhadap total skor konstruk yaitu x2 (variabel persepsi kualitas produk)

menunjukkan hasil yang signifikan, r hitung dari semua indikator lebih besar dari nilai r

tabelnya.

Tabel 4.3

Pengujian Validitas Variabel Sikap Terhadap Merek

Indikator Q r hitung r tabel Validitas

a) Sikap konsumen terhadap fitur

b) Sikap konsumen terhadap tipe ponsel

c) Sikap konsumen terhadap pemberian

garansi

d) Sikap konsumen terhadap suku cadang

e) Sikap konsumen terhadap harga

Q31

Q32

Q33

Q34

Q35

0.678

0.765

0.680

0.606

0.706

0,1975

0,1975

0,1975

0,1975

0,1975

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber: data primer kuesioner yang diolah

Dari tabel diatas terlihat bahwa korelasi antara masing-masing indikator (Q31, Q32, Q33,

Q34, Q35) terhadap total skor konstruk yaitu X3 (variabel sikap terhadap merek)

menunjukkan hasil yang signifikan, r hitung dari semua indikator lebih besar dari nilai r

tabelnya.

Tabel 4.4

Pengujian validitas variabel Keputusan Pembelian

Indikator Q r hitung r tabel validitas

f) Memutuskan untuk menggunakan,

g) Mengusulkan ide untuk menggunakan,

h) Kemantapan,

i) Kesesuaian dengan kebutuhan,

j) Pertimbangan pesaing

Q41

Q42

Q43

Q44

Q45

0.845

0.814

0.845

0.616

0.721

0,1975

0,1975

0,1975

0,1975

0,1975

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber: data primer kuesioner yang diolah

Page 15: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

Dari tabel diatas terlihat bahwa korelasi antara masing-masing indikator (Q41, Q42, Q43,

Q44, Q45) terhadap total skor konstruk yaitu Y(variabel keputusan pembelian)

menunjukkan hasil yang signifikan, r hitung dari semua indikator lebih besar dari nilai r

tabelnya.

4.1.2 Uji Reliabilitas

Berikut hasil uji reliabilitas:

Tabel 4.9

Sumber: dari data primer kuesioner yang diolah

Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa konstruk Motif pembelian memberikan nilai

Crobach Alpha 61,9% , nilai persepsi kualitas 72,1%, nilai sikap terhadap merek 74,7%,

nilai keputusan pembelian 83,0% sehingga bisa dikatakan reliabel karena lebih dari 60%..

4.2 Pengujian Asumsi Klasik

Berikut akan disajikan hasil pengujian asumsi klasik terhadap model regresi, yang

meliputi uji normalitas data, multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.

4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Berikut ini adalah hasil uji

Kolmogorov-Smirnov:

Reliability Statistics

variableCronbach's

Alpha

Cronbach's AlphaBased on Standardized

Items N of ItemsMotif pembelian .628 .619 5Persepsi kualitas produk .707 .721 5Sikap terhadap merek .742 .747 5Keputusan pembelian .826 .830 5

Page 16: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

Tabel 4.10

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

UnstandardizedResidual

N 100

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 5.85786734

Most ExtremeDifferences

Absolute .133

Positive .080

Negative -.133

Kolmogorov-Smirnov Z 1.331

Asymp. Sig. (2-tailed) .058

Sumber: Data primer kuesioner yang diolah

Dari hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data telah terdistribusi

secara normal. Dari uji Kolmogorov - Smirnov menunjukkan hasil yang memiliki tingkat

signifikansi sebesar 0.058 yang berada di atas 0,05.

4.2.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mengetahui ada tidaknya

multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF).

Page 17: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

Tabel 4.11

Hasil uji multikolinieritas

Sumber: Data primer yang diolah

Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas jika mempunyai

nilai Tolerance di atas 0.1 dan nilai VIF di bawah 10. Dari Tabel diatas dapat diketahui

bahwa semua variabel independen memiliki nilai Tolerance di atas 0.1 dan nilai VIF

jauh di bawah angka 10. Hal ini menunjukkan dalam model ini tidak terjadi

multikolinearitas

4.2.3. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilakukan uji Park. Berikut adalah hasil output SPSS dengan cara meregresikan

variabel tersebut:

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

CollinearityStatistics

B Std. Error BetaToleranc

e VIF

1 (Constant)

4.542 5.059 .898 .372

x1 .282 .109 .240 2.581 .011 .843 1.186

x2 .207 .142 .165 1.457 .148 .571 1.750

x3 .350 .149 .278 2.349 .021 .525 1.906

a. Dependent Variable: Y

Page 18: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

Tabel 4.12

Hasil Uji Park

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

T Sig.

CollinearityStatistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.854 1.989 .932 .353

x1 -.083 .043 -.208 -1.925 .057 .843 1.186

x2 -.023 .056 -.054 -.412 .681 .571 1.750

x3 .102 .059 .239 1.745 .084 .525 1.906

a. Dependent Variable: LN_1

Sumber: Data primer yang diolah

Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut signifikan

secara statistikal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi

terdapat heteroskedastisistas, dan sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara

statistik, maka asumsi homoskedastisistas pada data model tersebut tidak dapat ditolak.

4.2.4 Hasil Analisis Regresi Berganda

Berdasar output SPSS tersebut secara parsial pengaruh dari ketiga variabel

independent yaitu motif pembelian, persepsi kualitas produk, sikap merek terhadap

keputusan pembelian ditunjukkan pada Tabel sebagai berikut:

Page 19: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

Tabel 4.13

Hasil Perhitungan Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

T Sig.

CollinearityStatistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.542 5.059 .898 .372

x1 .282 .109 .240 2.581 .011 .843 1.186

x2 .207 .142 .165 1.457 .148 .571 1.750

x3 .350 .149 .278 2.349 .021 .525 1.906

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Data sekunder yang diolah

Dengan melihat Tabel di atas, dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai

berikut :

Y= 0.240 x1+ 0.165 x2+ 0.278 x3 atau

Keputusan pembelian: 0.240 Motif pembelian+ 0.165 Persepsi

kualitas produk+ 0.278 Sikap terhadap merek

Persamaan regresi di atas mempunyai makna sebagai berikut:

1. Variabel X1 (motif pembelian) menunjukkan pengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian (Y) pada ponsel Nokia di wilayah Semarang dengan

nilai koefisien regresi sebesar 0.240. Tanda positif pada koefisien regresi ini

menunjukkan bahwa setiap peningkatan yang terjadi pada variabel motif pembelian

(X1) akan mengakibatkan peningkatan pada variabel keputusan pembelian (Y).

2. Variabel persepsi kualitas produk (X2) menunjukkan pengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap keputussan pembelian (Y) pada ponsel Nokia dengan nilai

Page 20: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

koefisien regresi sebesar 0.165. Hal ini berarti bahwa setiap adanya peningkatan

persepsi kualitas produk(X2) akan mengakibatkan peningkatan keputusan pembelian

(Y) juga.

3. Variabel sikap terhadap merek menunjukkan pengaruh positif dan signifikan

terhadap sikap terhadap merek (X3) pada ponsel Nokia dengan nilai koefisien regresi

sebesar 0.278. Hal ini berarti bahwa setiap adanya peningkatan sikap terhadap

merek(X3) akan mengakibatkan peningkatan keputusan pembelian (Y) juga.

4.3. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

4.3.1. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Hasil perhitungan koefisien

determinasi penelitian ini dapat terlihat pada Tabel berikut:

Tabel 4.14

Hasil perhitungan koefisien determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 .545a .297 .275 5.949

a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2

b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasar output SPSS tampak bahwa dari hasil perhitungan diperoleh nilai

adjusted R Square pada ponsel Nokia sebesar 0.275. Hal ini menunjukkan bahwa

besar pengaruh variabel independen yaitu motif pembelian, persepsi kualitas produk,

dan sikap merek terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian yang dapat

diterangkan oleh model persamaan ini adalah sebesar 27,5% sedangkan sisanya

Page 21: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

sebesar 72,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model

regresi.

4.3.2. Uji Statisik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel

dependennya (Ghozali, 2005). Hasil perhitungan Uji F ini dapat dilihat pada Tabel

berikut:

Tabel 4.15

Hasil Uji Simultan

ANOVAb

ModelSum ofSquares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1435.414 3 478.471 13.521 .000a

Residual 3397.146 96 35.387

Total 4832.560 99

a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2

b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data primer yang diolah

Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara simultan variabel

independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini

dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 13.521 dengan probabilitas 0,00. Karena

probabilitas jauh lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 5%, maka

model regresi dapat digunakan untuk memprediksi keputusan pembelian atau dapat

dikatakan bahwa variabel meliputi motif pembelian, persepsi kualitas produk, sikap

terhadap merek secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Page 22: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

4.3.3. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,

2005). Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.16

Hasil Uji Parsial

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

CollinearityStatistics

B Std. Error BetaToleranc

e VIF

1 (Constant)

4.542 5.059 .898 .372

x1 .282 .109 .240 2.581 .011 .843 1.186

x2 .207 .142 .165 1.457 .148 .571 1.750

x3 .350 .149 .278 2.349 .021 .525 1.906

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Data primer yang diolah

Dari hasil analisis regresi tabel di atas, tampak bahwa 2 variabel independen

yaitu motif pembelian (x1), dan sikap terhadap merek(x2) berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y), dengan tingkat signifikasi

masing-masing adalah sebesar 0,11, dan 0,21. Sedangkan variabel persepsi kualitas

produk (x2) memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap variabel keputusan

pembelian (Y), hal ini dikarenakan nilai signifikansinya lebih besar dari tingkat

signifikansi yang digunakan yaitu 5%.

Page 23: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

V. SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

5.1 Simpulan

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan tiga

variabel independen dan satu variabel dependen keputusan pembelian ponsel Nokia

menunjukkan bahwa:

1. Hasil penelitian diperoleh nilai adjusted R2 sebesar 0,275 yang berarti bahwa 27,5%

variasi keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen yaitu motif

pembelian, persepsi kualitas produk, dan sikap terhadap merek. Sedangkan sisanya

sebesar 72,5% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

2. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa motif pembelian

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Hal ini

ditunjukkan dengan besarnya nilai probabilitas motif pembelian sebesar 0,011 yang

berada di atas 0.05 (tingkat signifikansi α=5%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa

hipotesis pertama yang menyatakan bahwa motif pembelian berpengaruh signifikan

positif terhadap keputusan pembelian diterima.

3. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa persepsi kualitas produk

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian pada ponsel

Nokia. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai probabilitas persepsi kualitas produk

sebesar 0,148 yang berada di atas 0.05 (tingkat signifikansi α=5%). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan bahwa persepsi kualitas produk

berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan pembelian ditolak.

4. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa sikap terhadap merek

Nokia berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia.

Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai probabilitas sikap terhadap merek Nokia

sebesar 0,021 yang berada di bawah 0.05 (tingkat signifikansi α=5%). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa sikap terhadap merek

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian diterima.

5. Dari ketiga variabel independen tersebut, variabel sikap terhadap merek mempunyai

pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian, yaitu 0,278. Hal ini menunjukkan

bahwa semakin baik atau positif sikap seseorang terhadap merek Nokia, maka akan

semakin besar keputusan seseorang untuk membeli ponsel merek Nokia.

Page 24: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

5.2 Keterbatasan

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan-keterbatasan yang tidak dapat dihindari

oleh peneliti. Keterbatasan itu tersebut tentu saja akan mempengaruhi hasil dari penelitian ini.

Adapun keterbatasan tersebut adalah :

1. Terdapat keterbatasan peneliti untuk bisa mendapatkan data-data internal perusahaan,

karena dianggap bahwa data penjualan merupakan data yang sangat rahasia bagi

perusahaan, dan dikhawatirkan bisa jatuh ke tangan orang yang tak bertanggung jawab.

2. Keterbatasan dalam pembuatan pertanyaan-pertanyaan kuesioner, terkait dengan

kebutuhan-kebutuhan sebagai indikator variabel motif pembelian yaitu kebutuhan menurut

teori Maslow (hierarki kebutuhan), dimana teori ini mempunyai kelemahan yaitu dalam

kenyataannya kebutuhan manusia bukan tersusun secara hierarki, karena dalam waktu yang

sama mereka bisa mempunyai kebutuhan yang berbeda.

3. Keterbatasan dalam pembuatan indikator variabel keputusan pembelian, dimana

seharusnya indikator berkaitan dengan variabel independennya.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka berikut ini dapat disimpulkan

beberapa saran yang mungkin akan berguna bagi pihak-pihak yang terkait:

1. Dari hasil kusioner menunjukkan bahwa:

a) Motif pembelian

Berdasarkan hasil jawaban dari konsumen Nokia, motif untuk membeli Nokia masih

tergolong tinggi. Motif para konsumen untuk membeli merupakan pengaruh faktor-faktor

eksternal, yaitu faktor-faktor yang diciptakan oleh perusahaan berupa fitur-fitur yang bisa

memenuhi kebutuhan konsumen, maupun diskon-diskon yang diberikan perusahaan agar

konsumen merasa tertarik untuk membeli. Motif pembelian untuk ponsel tidak hanya SMS

dan telephon saja tetapi masyarakat juga membutuhkan fitur-fitur lain seperti MP3,

Chatting, internet, facebook, twitter dll. Fitur-fitur ini diciptakan oleh perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan konsumen, jadi fitur yang menarik diciptakan untuk memenuhi

kebutuhan sebagai motif untuk membeli (motif psikologi). Selain itu kenyamanan dalam

membawa ponsel serta komunitas lewat ponsel juga menjadi pilihan yang penting bagi

mereka. Untuk itu disarankan agar Nokia memberikan fitur-fitur yang menarik di semua

Page 25: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

ponsel keluarannya dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat, serta memperhatikan

model ponsel yang praktis dan simple agar nyaman untuk dibawa.

b) Persepsi Kualitas Produk

Berdasarkan hasil jawaban konsumen, persepsi kualitas produk mengenai Nokia masih

tergolong baik (tinggi). Tetapi masih ada banyak pendapat-pendapat serta pengalaman

negatif dari para pengguna Nokia, antara lain: fitur yang ditawarkan biasa saja, Nokia

mudah terkena virus, Nokia loadingnya lama, semakin canggih semakin susah untuk

dipelajari. Untuk itu disarankan supaya Nokia membuat fitur yang handal, memberikan

anti virus disetiap ponsel keluarannya yang dianggap penting dan perlu agar bisa

melindungi, dan memperbaiki programnya agar loadingnya tidak lama.

c) Sikap terhadap merek

Sikap terhadap merek oleh konsumen dalam menanggapi berbagai fasilitas yang diberikan

merek Nokia antara lain garansi, pelayanan pasca pembelian, suku cadang Nokia, dll,

masih dalam kategori tinggi (positif). Sebagian besar masyarakat ingin mendapat

kemudahan-kemudahan tersebut. Tetapi tidak hanya hal tersebut yang disikapi positif oleh

masyarakat, harga purna jual yang tinggi juga dirasa perlu dipertimbangkan, hal ini berarti

masyarakat membutuhkan kualitas yang bagus dalam memilih ponsel. Untuk itu kepada

Nokia agar selalu mempertahankan serta memperbaiki kualitasnya yang sudah bagus.

d) Keputusan Pembelian

Dari hasil kuesioner, dapat dilihat bahwa keputusan untuk membeli Nokia masih tergolong

tinggi. Tetapi masih banyak aspek yang dipertimbangkan seseorang dalam membeli

ponsel, antara lain: harga, kualitas, fitur, model, dll. Untuk itu sebaiknya Nokia

memberikan harga yang mudah dijangkau oleh konsumen, karena banyak ponsel pesaing

dengan harga yang sama tetapi memberikan fitur yang lebih beragam.

Page 26: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Assael H. (2002), Consumers Behavior and Marketing Action, Edisi 3, South

Western College Publishing, Cincinatti,OH.

Amir, Taufiq. 2005. Dinamika Pemasaran. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Cannon, Josep dkk. 2008. Pemasaran Dasar Pendekatan Manajerial Global. terj. Afia Fitriati &

Ria Cahyani. Salemba Empat, Jakarta

Dahmiri. 2008. Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Membeli Perumahan Griya

Kembar Lestari di Kota Jambi (The Analysis of Consumers Perceptions of Consumers

Decisionto Buy House at Griya Kembar Lestari in Jambi ). Percikan, vol 94 Edisi

November 2008. Jambi .

Dharmmesta, Swastha, dan Hani Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku

Konsumen. BPFE Yogyakarta, Jogjakarta.

Engel, James dkk. 1994. Perilaku Konsumen. Terj. Budiyanto. Binarupa Aksara, Jakarta.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian untuk Penulisan

Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Badan Penerbit-UNDIP, Semarang.

Foster. 1985. Prinsip-prinsip Pemasaran. Trj. Siswanto Soetojo. Erlangga, Jakarta.

Hutagalung, Bongsu dan Novi Aisha.2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Konsumen terhadap Keputusan Menggunakan Dua Ponsel (GSM dan CDMA) pada

Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Jurnal Manajemen

Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 97 – 102, Sumatera Utara

Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Terj. Benyamin Molalan. PT Intan Sejati. Klaten

, dan Gary Amstrong. 1997. Dasar- Dasar Pemasaran Jilid 2. Prenhallindo.

Jakarta

Masud, Fuad. 2004. Survival Diagnosis Organisasional Konsep & Aplikasi. Badan Penerbit-

UNDIP, Semarang

Muchsin, Noorhudha. 2002. Analisis Sikap Konsumen dalam Keputusan Pembelian Sepeda

Motor Merek Sanex dan Kanzen di Kota Malang (The Analysis Of Customer’s Attitude

Page 27: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

In Decision Making Of Purchasing Sanex And Kanzen Branded Motorcycle In Malang

Regency). Malang

Razak, Mashur. 2008. Analisis Proses Pengambilan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih

Program Studi pada Perguruan Tinggi di Sulawesi Selatan. Analisis, September 2008,

Vol 5 No. 2: 89 – 102. Sulawesi Selatan

Schiffman, L. G., dan Kanuk, L., L. 2004. Consumer Behavior. United States of America :

Pearson Prentice Hall

Setiaji, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen Konsep & Implikasi untuk Strategi dan Penelitian

Pemasaran. Prenanda Media, Bogor

Sodik, Nur, (2004), “Analisis Keberhasilan Persepsi Konsumen Pada Negara Asal (Country of

Origin) Terhadap Kualitas dan Harga Produk Otomotif (Survey Terhadap Konsumen

di Kota Surakarta Tahun 2003)”, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol 4, No. 1, Mei

2004 Surakarta.

Stanton, William.1984. Prinsip Pemasaran. (Trj.) Yohanes Lamarto. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono, (1999), Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Sutrisno Hadi, 1990. Metodologi Researh. Yogyakarta: Andi Offset.

Swastha, Basu.2009. Azas-azas Marketing. Liberty. Jogjakarta

, dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty, Jogjakarta.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka

Wurianni, Tri. 2010. Analisis Pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian

Studi Kasus pada Ponsel SmartPhone Nokia. Semarang (belum dipublikasikan)

Umar, H. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Urip, Wahyuni. 2008. Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan

Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat. JURNAL

MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.10, NO. 1, MARET 2008: 30-37.

Surabaya.

Page 28: ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI …eprints.undip.ac.id/29176/1/Jurnal_Hikmatul_Fariqoh_C2A007061.pdf · akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia

http//www.forumponsel.com

http//www.tempointeraktif.com

http://www.topbrand-award.com

http//www.google.com