18
ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN KEJADIAN HIPERURISEMIA PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS MENGWI III, KABUPATEN BADUNG Oleh : KADEK DELIANA TUESDAYANTI NIM. P07131214025 KEMENTERIAN KESEHATAN R I POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI DIPLOMA IV DENPASAR 2018

ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

i

ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA

DAN KEJADIAN HIPERURISEMIA PADA LANSIA

DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS MENGWI III,

KABUPATEN BADUNG

Oleh :

KADEK DELIANA TUESDAYANTI

NIM. P07131214025

KEMENTERIAN KESEHATAN R I

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI DIPLOMA IV

DENPASAR

2018

Page 2: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

i

ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA

DAN KEJADIAN HIPERURISEMIA PADA LANSIA

DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS MENGWI III,

KABUPATEN BADUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Menyelesaikan Pendidikan Diploma IV Jurusan Gizi

Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar

Oleh :

KADEK DELIANA TUESDAYANTI

NIM. P07131214025

KEMENTERIAN KESEHATAN R I

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI DIPLOMA IV

DENPASAR

2018

Page 3: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

ii

Page 4: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

iii

Page 5: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

iv

Page 6: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

v

ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA

DAN KEJADIAN HIPERURISEMIA PADA LANSIA

DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS MENGWI III,

KABUPATEN BADUNG

ABSTRAK

Sebaran penyakit sendi di Indonesia sebesar 11,9% dan artritis merupakan

penyakit sendi yang banyak dijumpai pada lanjut usia (Riskesdas, 2013). Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui model hubungan antara faktor PRIMA dan

kejadian hiperurisemia pada lansia di wilayah kerja UPT Puskesmas Mengwi III,

Kabupaten Badung. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah

sampel 43. Asupan protein dan vitamin C didapatkan melalui wawancara

menggunakan formulir SQ-FFQ, data IMT (Indeks Massa Tubuh) melalui

pengukuran antropometri, data kebiasaan merokok dan minuman alkohol

didapatkan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Kebiasaan merokok dan

minuman alkohol, tingkat konsumsi vitamin C dan IMT memiliki kecenderunagn

menyebabkan hiperurisemia namun secara statistika menggunakan uji chi-square

tidak bermakna, sedangkan tingkat konsumsi protein tidak memiliki

kecenderungan dan tidak bermakna secara statistika. Hasil analisis regresi logistik

binomial menunjukkan bahwa faktor risiko paling tinggi dari faktor PRIMA yaitu

tingkat konsumsi vitamin C defisit berisiko 7,668 kali menyebabkan

hiperurisemia. Karenanya diperlukan penyuluhan tentang pentingnya perbanyak

konsumsi sayur dan buah kaya vitamin C guna mencegah hiperurisemia.

Kaca kunci : tingkat konsumsi protein, kebiasaan merokok, IMT, tingkat

konsumsi vitamin C, kebiasaan mengonsumsi minuman alkohol, hiperurisemia

Page 7: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

vi

ANALYSIS OF THE MODEL OF RELATIONSHIP BETWEEN

PRIMA FACTORS AND HYPERURISEMICAL EVENTS ON

ELDERLY AGE IN WORKING AREA OF UPT PUSKESMAS

MENGWI III, REGENCY OF BADUNG

ABSTRACT

The distribution of joint disease in Indonesia is 11,9% and arthritis is a joint

disease that is common in elderly people (Riskesdas, 2013). The purpose of this

study was to determine the relationship model between PRIMA factor and

hyperuricemia incidence in elderly in the working area of UPT Puskesmas

Mengwi III, Badung Regency. The design of this study was cross sectional with

the number of samples 43 elderly age. The intake of protein and vitamin C were

obtained through interview using SQ-FFQ form, BMI (Body Mass Index) data

through anthropometric measurement, smoking and alcohol consumption data

obtained through interview using questionnaire. Smoking habits and alcohol

drinks, consumption of vitamin C and BMI have a tendency to cause

hyperuricemia but statistically using the chi-square test is not significant, whereas

the level of protein consumption has no tendency and is not statistically

significant. The result of binomial logistic regression analysis showed that the

highest risk factor of PRIMA factor was the consumption level of vitamin C

deficit at risk 7,668 times causing hyperuricemia. Therefore, It is necessary to

provide the information about the importance of multiply consumption of

vegetables and fruits with rich of vitamin C in order to prevent hyperuricemia.

Keywords: intake of protein, smoking habits, BMI, intake of vitamin C, alcohol

consumption habits, hyperuricemia

Page 8: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

vii

RINGKASAN PENELITIAN

ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN

KEJADIAN HIPERURISEMIA PADA LANSIA

DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS MENGWI III, KABUPATEN

BADUNG

Oleh : Kadek Deliana Tuesdayanti (NIM. 07131214025)

Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan sebaran

penyakit sendi di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan (nakes)

sebesar 11,9%. Artritis merupakan penyakit sendi yang banyak dijumpai pada

lanjut usia. (Riskesdas, 2013). Hiperurisemia yang tidak ditangani menyebabkan

asam urat dalam darah berlebihan sehingga menimbulkan penumpukan kristal

asam urat terutama pada area persendian (Badan Pusat Statistik 2009 ; Tjokorda,

2007). Peningkatan kadar asam urat dapat pula disebabkan oleh asupan protein,

kebiasaan merokok, IMT, asupan mikronutrien, dan aktivitas fisik. Namun dari

beberapa penyebab tersebut belum dapat diketahui pasti penyebab utama

tingginya kadar asam urat di dalam tubuh.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model hubungan antara faktor

PRIMA dan kejadian hiperurisemia pada Lansia di Wilayah Kerja UPT

Puskesmas Mengwi III, Kabupaten Badung. PRIMA yang merupakan kependekan

dari tingkat konsumsi (P)rotein, riwayat kebiasaan mer(R)okok, (I)MT, tingkat

konsumsi (M)ikronutrien, dan kebiasaan mengonsumsi minuman (A)lkohol yang

akan diteliti dalam penelitian ini. Desain penelitian ini adalah cross sectional

dengan jumlah sampel 43. Asupan protein dan vitamin C didapatkan melalui

wawancara menggunakan formulir Semi Quantitatif Food Frequency

Questionaire (SQ-FFQ), data IMT (Indeks Massa Tubuh) melalui pengukuran

Page 9: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

viii

antropometri, data kebiasaan merokok dan minuman alkohol didapatkan melalui

wawancara menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukkan Kebiasaan merokok dan minuman

alkohol, tingkat konsumsi vitamin C dan IMT memiliki kecenderunagn

menyebabkan hiperurisemia namun secara statistika menggunakan uji chi-square

tidak bermakna, sedangkan tingkat konsumsi protein tidak memiliki

kecenderungan dan tidak bermakna secara statistika. Persentase tingkat konsumsi

protein lebih pada lansia penderita hiperurisemia sebesar 50% atau lebih sedikit

dibanding lansia yang tidak menderita hiperiurisemia (60,6%), persentase

kebiasaan merokok pada lansia penderita hiperurisemia sebesar 30% atau lebih

banyak dibanding lansia yang tidak menderita hiperurisemia (24,2%), Persentase

IMT lebih pada lansia penderita hiperurisemia sebesar 50% atau lebih banyak

dibanding lansia yang tidak menderita hiperurisemia (48,5%), Persentase tingkat

konsumsi vitamin C defisit pada lansia penderita hiperurisemia sebesar 90% atau

lebih banyak dibanding lansia yang tidak menderita hiperurisemia (57,6%),

Persentase kebiasaan mengonsumsi minuman alkohol pada lansia penderita

hiperurisemia sebesar 20% atau lebih banyak disbanding lansia yang tidak

menderita hiperurisemia (18,2%), namun secara statistik kelima variabel ini tidak

bermakna.

Hasil analisis regresi logistik binomial menunjukkan bahwa faktor risiko

paling tinggi dari faktor PRIMA yaitu tingkat konsumsi vitamin C yang defisit

berisiko 7,668 kali menyebabkan hiperurisemia. Dapat disimpulkan bahwa faktor

PRIMA yang memiliki kecenderungan paling tinggi menyebabkan kejadian

hiperurisemia pada lansia adalah tingkat konsumsi vitamin C yang defisit. Adapun

Page 10: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

ix

saran dalam penelitian ini diharapkan pada pra lansia dan lansia agar lebih

memperhatikan kecukupan asupan vitamin C, mengecek berat badan secara

teratur, tidak merokok dan minum alkohol serta mengonsumsi sumber protein

secukupnya dan perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan jumlah sampel

yang lebih besar dan faktor risiko penyebab hiperurisemia lainnya.

Page 11: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

x

KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa,

karena berkat Ida Hyang Widhi Wasa, penulis dapat menyelesaikan penelitian

yang berjudul “Analisis Model Hubungan antara Faktor PRIMA dan Kejadian

Hiperurisemia pada Lansia di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Mengwi III,

Kabupaten Badung” ini tepat pada waktunya. Skripsi ini dibuat dengan tujuan

untuk memenuhi tugas mata kuliah Skripsi yang telah diberikan.

Penulis menyadari dalam menyusun skripsi ini tidak akan selesai tanpa

bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemeskes Denpasar

2. Bapak Ir. Hertog Nursanyoto, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Utama, atas

bimbingan, saran, dan motivasi yang diberikan.

3. Bapak I Wayan Ambartana, SKM.,M.Fis selaku Dosen Pembimbing

Pendamping, atas bimbingan, saran, dan motivasi yang diberikan.

4. Bapak Dr.Ir. I Komang Agusjaya Mataram, M.Kes selaku Koordinator Mata

Kuliah Skripsi.

5. Segenap Dosen Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar yang

telah memberikan ilmunya kepada penulis.

6. Orang tua, saudara, dan teman-teman seperjuangan atas saran dan motivasi

yang diberikan.

7. Seluruh civitas akademika Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kesemkes

Denpasar yang telah memberikan dukungan moral kepada penulis.

Page 12: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

xi

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Mohon maaf

apabila terdapat kesalahan penulisan ataupun kata. Penulis mengharapkan saran

dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya. Sebagai akhir kata, dengan

selesainya skripsi ini, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang membaca.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

Penulis,

Page 13: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT................................................. iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

ABSTRACT ..................................................................................................... vi

RINGKASAN PENELITIAN .......................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 5

C. Tujuan ...................................................................................... 5

D. Manfaat .................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSKATA ................................................................ 8

A. Usia Lanjut ............................................................................... 8

B. Hiperurisemia ........................................................................... 10

C. Protein ...................................................................................... 16

Page 14: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

xiii

D. Kebiasaan Merokok ................................................................. 19

E. Indeks Massa Tubuh (IMT) ..................................................... 27

F. Vitamin C ................................................................................. 31

G. Minuman Alkohol .................................................................... 32

H. Metode Pengukuran Konsumsi ................................................ 39

BAB III KERANGKA KONSEP ................................................................. 43

A. Kerangka Konsep ..................................................................... 43

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .......................... 44

C. Hipotesis ................................................................................... 49

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 50

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................. 50

B. Tempat dan Waktu ................................................................... 50

C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 50

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ........................................... 53

E. Pengolahan dan Analisis Data .................................................. 56

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 62

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................ 62

B. Gambaran Umum Sampel ........................................................ 66

C. Hubunagn antar Variabel yang Diteliti ..................................... 70

D. Analisis Model Hubungan Antara Faktor PRIMA dengan

Hiperurisemia ........................................................................... 75

E. Pembahasan .............................................................................. 76

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN............................................................. 83

A. Simpulan ................................................................................... 83

Page 15: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

xiv

B. Saran ......................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 85

LAMPIRAN ................................................................................................... 92

Page 16: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Klasifikasi Kadar Asam Urat pada Pria dan Wanita .................................. 11

2. Kategori Indeks Massa Tubuh (IMT) Berdasarkan Peraturan Menteri

Kesehatan RI Nomor 41 Tahun 2014 ........................................................ 29

3. Sebaran Banjar Berdasarkan Kelurahan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas

Mengwi III ................................................................................................. 62

4. Sebaran Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja UPT

Puskesmas Mengwi III ............................................................................... 64

5. Jumlah Jenis Tenaga Kerja di Wilayah Kerja Puskesmas Mengwi III ...... 64

6. Sebaran Jumlah Jenis Sekolah Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas

Mengwi III ................................................................................................. 66

7. Sebaran Karakteristik Sampel .................................................................... 77

8. Sebaran Karakteristik Variabel .................................................................. 68

9. Sebaran Kadar Asam Urat Berdasarkan Tingkat Konsumsi Protein .......... 70

10. Sebaran Kadar Asam Urat Berdasarkan Riwayat Kebiasaan Merokok ..... 71

11. Sebaran Kadar Asam Urat Berdasarkan IMT ............................................. 72

12. Sebaran Kadar Asam Urat Berdasarkan Tingkat Konsumsi Vitamin C .... 73

13. Sebaran Kadar Asam Urat Berdasarkan Riwayat Kebiasaan Mengonsumsi

Minuman Alkohol ....................................................................................... 74

14. Variabel In The Equation ........................................................................... 75

Page 17: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Kerangka Konsep Penelitian ...................................................................... 43

Page 18: ANALISIS MODEL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIMA DAN …repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1250/1/HALAMAN DEPAN.pdf · 2018. 8. 13. · i analisis model hubungan antara faktor prima dan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1 Perhitungan Besar Sampel ......................................................................... 93

2 Surat Rekomendasi..................................................................................... 94

3 Surat Ijin Penelitian .................................................................................... 95

4 Ethical Clereance ....................................................................................... 96

5 Formulir Informed Consent ........................................................................ 97

6 Formulir Identitas Sampel .......................................................................... 100

7 Kuisioner Riwayat Kebiasaan Merokok dan Riwayat Mengonsumsi Minuman

Alkohol ....................................................................................................... 101

8 Formulir Semi Quantitatif Food Frequency Quesionaire (SQFFQ) .......... 104

9 Cara Menghitung Rata-Rata Asupan Gizi Per Hari ................................... 107

10 Dokumentasi .............................................................................................. 108