16
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BENTUK ALJABAR BERDASARKAN TEORI NEWMAN DI KELAS VII MTs N 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: ABDUL MUKTI A410140178 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN

SOAL CERITA BENTUK ALJABAR BERDASARKAN TEORI

NEWMAN DI KELAS VII MTs N 2 SURAKARTA TAHUN

AJARAN 2018/2019

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Program Studi matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

ABDUL MUKTI

A410140178

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

i

Page 3: ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

ii

Page 4: ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

iii

Page 5: ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

1

KESALAHAN SISWA KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOAL

CERITA BENTUK ALJABAR BERDASARKAN TEORI NEWMAN

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kesalahan dan penyebab siswa

melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita bentuk aljabar berdasarkan

Newman’s Error Analysis (NEA). NEA terdiri dari lima tahap yaitu membaca,

memahami, transformasi, keterampilan proses, dan penulisan jawaban akhir. Jenis

penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VII

A2 di MTs N 2 Surakarta tahun ajaran 2018/2019. Metode pengumpulan data

yang digunakan peneliti yaitu tes dan wawancara. Teknik analisis data yang

digunakan yaitu dengan reduksi data, penajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan siswa dalam menyelesaikan

soal cerita bentuk aljabar yaitu: (1) kesalahan membaca 0%, (2) kesalahan

memahami 29,825%, (3) kesalahan transformasi 64,912%, (4) kesalahan

keterampilan proses 75,438%, dan (5) kesalahan penulisan jawaban akhir

96,491%. Faktor penyebab dari kesalahan tersebut yaitu siswa kurang menguasai

materi, siswa kurang teliti, siswa tidak melakukan pengecekan kembali, dan

kebiasaan buruk siswa tidak menuliskan kesimpulan.

Kata Kunci: kesalahan, newman’s error analysis, aljabar

Abstract

This study aims to describe the errors and causes of errors students made in

solving word-context problems in the topic of algebraic form. The analysis was

conducted based on Newman’s Error Analysis which consists of five stages,

namely reading, unclearstanding, transformation, process skills, and encoding

errors. This is a qualitative descriptive study involving all students of grade VII

A2 at MTs N 2 Surakarta academic year 2018/2019. Data collection methods used

by researchers are tests, interview methods, and documentation. The data analysis

technique used is by data reduction, data review, and conclusion drawing. The

results of this study indicate that students' mistakes in solving story problems in

algebraic form are: (1) reading errors 0%, (2) unclearstanding errors 29,825%, (3)

transformation errors 64,912%, (4) process skill errors 74,438%, and (5) encoding

errors 96,491%. The causes of these errors are students who lack mastery of the

material, students are not careful, students do not check again, and bad habits

students do not write conclusions.

Keywords: mistakes, newman’s error analysis, algebra

1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi suatu negara, di mana mutu

pendidikan suatu negara merupakan salah satu acuan negara tersebut dapat

dikatakan negara maju atau berkembang. Berhasil atau tidaknya pendidikan dapat

dilihat dari tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan. Menurut Purwanto (2011:46)

hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti

Page 6: ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

2

proses belajar mengajar, sehingga suatu negara dapat dikatakan negara maju atau

berkembang jika memiliki hasil belajar yang baik.

Hasil belajar siswa tercermin dalam prestasi belajar siswa yang dapat dilihat

dari nilai yang diperoleh siswa setelah mengerjakan soal evaluasi yang diberikan

oleh guru. Namun pada kenyatannya hasil belajar siswa masih belum memenuhi

harapan, salah satunya yaitu hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil

studi Programme for International Student Assesment (PISA) untuk bidang

matematika OECD (2015), Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari 76 negara

peserta PISA. Peringkat tersebut masih berada di bawah negara lain di Asia

Tenggara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Berdasarkan data

Kemendikbud (2016) hasil Ujian Nasional SMP/MTs Tahun 2016 pada pelajaran

matematika, terjadi penurunan rerata nilai 6,04 poin. Pada 2015 rerata nilai yaitu

56,28. Sementara itu tahun 2016 50,24 lebih rendah dibandingkan nilai rerata

Ujian Nasional mata pelajaran lain. Keadaan ini memprihatinkan mengingat peran

matematika yang sangat penting.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat meningkatkan

daya ingat dan berpikir secara logis. Sutama (2015:56) menyatakan bahwa

matematika adalah ilmu pengetahuan yang abstrak dan dikembangkan dari umum

ke khusus dengan kebenaran suatu konsep dan kebenaran sebelumnya saling

berkaitan. Menurut Siregar (2017) matematika adalah mata pelajaran yang masih

dianggap sulit oleh siswa, sehingga seperti sudah menjadi kewajaran jika

seseorang mendapat nilai yang kurang baik dalam matematika.

Dalam matematika salah satu masalah yang sering menjadi momok yaitu

soal cerita. Soal cerita biasanya berupa permasalahan dari kehidupan nyata.

Maksud dari diambilnya permasalahan dari kehidupan nyata adalah agar siswa

dapat mengenal manfaat matematika di kehidupan nyata. Menurut Kamsiyati

(2013) soal yang paling rumit dalam matematika adalah soal cerita dan biasanya

nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal

cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian siswa. Untuk menyelesaikan soal

cerita, siswa harus mengerti dan memahami inti dari soal tersebut.

Bentuk Aljabar merupakan salah satu materi matematika yang diajarkan di

kelas VII SMP dan sederajat. Bentuk Aljabar sendiri adalah bentuk operasi hitung

Page 7: ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

3

yang terdiri dari satu atau beberapa suku yang melibatkan variabel. Dalam materi

bentuk aljabar terdapat soal yang berbentuk soal cerita, di mana tidak sedikit

siswa yang membuat kesalahan saat megerjakan soal tersebut. Menurut Raduan

(2010) pemahamam dan kemampuan mengolah kata adalah kesalahan yang sering

dibuat siswa.

Pada penelitian ini akan dilakukan penelitian tentang kesalahan siswa dan

penyebabnya dengan judul “Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal

Cerita Bentuk Aljabar berdasarkan Teori Newman di kelas VII MTs N 2

Surakarta Tahun Ajaran 2018/2019”. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk

menemukan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita bentuk aljabar serta

menemukan penyebabnya, sehingga dapat menemukan alternatif pemecahan

masalah yang dihadapi oleh siswa dalam menyelesaikan soal cerita bentuk aljabar.

2. METODE

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Putra

(2012:71) menyatakan bahwa di dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan

hipotesis, karena penelitian ini menghasilkan data deskriptif, dimana data yang

dihasilkan berupa kata-kata tertulis dan lisan yang cara memperolehnya dengan

pengamatan yang di gunakan untuk menggambarkan kejadian yang ada di

lapangan. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII A2 MTs N 2 Surakarta dengan

subjek 25 siswa dan diambil 5 siswa untuk diwawancara (4 siswa mewakili dari

tiap soal dan 1 siswa dari siswa yang melakukan kesalahan terbanyak).

Pengumpulan data dilakukan dengan melaksanakan tes, wawancara, dan

dokumentasi. Analisis kesalahan yang dilakukan berdasarkan Newman’s Error

Analysis (NEA) yaitu kesalahan membaca, kesalahan memahami, kesalahan

transformasi, kesalahan keterampilan proses, dan kesalahan penulisan jawaban

akhir. Soal yang digunakan dalam tes harus merupakan soal yang valid, oleh

karena itu sebelum diujikan kepada siswa soal tersebut sudah divalidasi oleh satu

orang guru dan satu orang dosen matematika. Teknik analisis yang dilakukan pada

penelitian ini adalah (1) reduksi data yaitu mengoreksi hasil pekerjaan siswa yang

kemudian dianalisis untuk menemukan kategori-kategori kesalahan yang

dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita bentuk aljabar, (2) penyajian

Page 8: ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

4

data yaitu proses pengumpulan data dari hasil penelitian yang terorganisasikan

dan tersusun sehingga memudahkan untuk menentukan kesalahan apa saja yang

dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita bentuk aljabar, (3) penarikan

kesimpulan yaitu suatu kegiatan dari kofigurasi yang utuh untuk menjawab

rumusan masalah dalam penelitian.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data hasil tes, peneliti

memperoleh siswa menjawab salah dari soal nomor 1 sampai 4 yaitu 57. Besar

persentase kesalahan untuk tiap soal yaitu persentase pada soal nomor 1 sebesar

64%, soal nomor 2 sebesar 52%, soal nomor 3 sebesar 68%, dan soal nomor 4

sebesar 44%.

Masing-masing kesalahan yang dilakukan siswa akan dibahas sebagai

berikut:

3.1 Kesalahan Membaca

Kesalahan Membaca adalah kesalahan yang terjadi saat siswa gagal dalam

membaca kata-kata ataupun simbol yang terdapat pada soal cerita sehingga

membuat siswa tidak tepat dalam menyelesaikan soal cerita. Kesalahan ini terjadi

karena siswa kurang teliti, kurang fokus, ataupun terburu-buru dalam membaca

soal. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa persentase kesalahan membaca dalam

penelitian ini yaitu 0% dengan tingkat kualifikasi kesalahan sangat rendah, karena

pada penelitian ini siswa tidak ada yang melakukan kesalahan membaca. Seperti

dalam penelitian Satoto, dkk (2013) yang menyimpulkan bahwa dari 6 subjek

penelitian, semua subjek dapat melewati langkah membaca tanpa adanya

kesalahan. Menurut Jha (2012), siswa dikatakan telah melalui tahap ini apabila

siswa dapat membaca soal dengan jelas serta dapat menemukan kata kunci dalam

soal.

3.2 Kesalahan Memahami

Kesalahan memahami adalah kesalahan yang dilakukan siswa saat siswa sudah

dapat membaca soal namun tidak dapat menentukan apa yang diketahui dan

ditanyakan dari soal tersebut. Kesalahan ini terjadi karena siswa kurang teliti,

tidak fokus, dan terburu-buru ingin menyelesaikan soal. Berdasarkan pekerjaan

Page 9: ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

5

siswa persentase kesalahan memahami dalam penelitian ini yaitu 29,825% dengan

kualifikasi kesalahan rendah. Gambar 1 merupakan contoh kesalahan siswa pada

tahap memahami.

Gambar 1. Jawaban Siswa S-02

Dari hasil analisis soal dan hasil wawancara yang dilakukan kepada siswa

dapat diambil kesimpulan bahwa kesalahan memahami terjadi karena siswa tidak

bisa memaknai soal dengan benar sehingga melakukan kesalahan dalam

memahami soal. Siswa juga kurang menguasai materi yang akan diujikan karena

tidak belajar. Sebanding dengan penelitian Priyanto dkk (2015) yang menyatakan

bahwa siswa dalam menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan tidak

sesuai dengan permintaan soal. Mulyadi (2015) menyatakan bahwa pada

kesalahan memahami kesalahan yang terjadi antara lain tidak lengkap dalam

menuliskan yang diketahui, asal menentukan apa yang diketahui pada soal,

bingung menentukan apa yang ditanyakan dan tidak paham apa yang ditanyakan

pada soal, serta ada juga yang tidak mengerjakan yang diketahui dan yang

ditanyakan.

3.3 Kesalahan Transformasi

Kesalahan transformasi adalah kesalahan yang terjadi saat siswa sudah bisa

membaca dan memahami soal tetapi gagal dalam mentransformasikan atau

mengubah soal cerita menjadi kalimat matematika. Kesalahan ini terjadi karena

siswa kurang mengerti apa yang dimaksud dari soal. Berdasarkan hasil pekerjaan

siswa persentase kesalahan transformasi dalam penelitian ini yaitu 64,912%

Page 10: ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

6

dengan tingkat kualifikasi kesalahan tinggi. Gambar 2 merupakan contoh

kesalahan siswa pada tahap transformasi.

Gambar 2. Jawaban Siswa S-13

Berdasarkan hasil dari analisis pekerjaan dan hasil wawancara diperoleh

bahwa siswa melakukan kesalahan transformasi. Penyebab siswa melakukan

kesalahan tersebut karena siswa kurang menguasai materi. Siswa S-13 juga

langsung menuliskan jawaban dari soal tanpa menuliskan permisalan-permisalan

yang digunakan untuk membuat kalimat matematika. Seperti dalam penelitian

Wijaya (2013) yang menyatakan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa dalam

membuat model matematika yaitu: a) siswa tidak menuliskan permisalan variabel

yang dipakai pada pembuatan model, b) siswa salah dalam menuliskan permisalan

variabel yang dipakai pada pembuatan model, c) model matematika yang dibuat

tidak sesuai dengan apa yang maksud soal. Rindyana (2012) menyatakan bahwa

pada tahap ini siswa melakukan kesalahan dalam mentransformasi informasi yang

diberikan dalam soal ke dalam kalimat matematika terutama pada soal no 2 dan 3.

Beberapa siswa juga tidak mengetahui metode yang akan digunakan. Karena

siswa melakukan kesalahan transformasi sehingga menyebabkan kesalahan yang

lainnya, yaitu kesalahan keterampilan proses dan kesalahan penulisan jawaban

akhir.

Dari hasil analisis soal dan wawancara yang dilakukan kepada siswa dapat

diambil kesimpulan bahwa kesalahan transformasi terjadi karena siswa tidak

memahami apa yang dimaksud dengan kalimat/model matematika. Siswa juga

Page 11: ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

7

kurang menguasai materi sehingga tidak dapat membuat kalimat matematika

dengan benar.

3.4 Kesalahan Keterampilan Proses

Kesalahan ketrmpilan proses adalah kesalahan yang dilakukan siswa sudah dapat

menentukan urutan dari operasi matematika yang tepat untuk menyelesaikan

masalah namun gagal dalam perhitungan, sehingga tidak dapat melakukan

prosedur dengan benar. Kesalahan ini karena kurangnya konsentrasi siswa saat

menyelesaikan masalah ataupun siswa tidak mengecek kembali hasil dari

pekerjaannya. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa persentase kesalahan

keterampilan proses dalam penelitian ini yaitu 75,438% dengan tingkat kualifikasi

kesalahan tinggi. Gambar 3 merupakan contoh kesalahan siswa pada tahap

keterampilan proses.

Gambar 3. Jawaban Siswa S-20

Hasil wawancara dengan salah satu siswa yaitu S-20 dengan kesalahan

keterampilan proses pada nomor 3 menyatakan bahwa siswa S-20 kurang teliti

saat mengerjakan soal dan tidak mengecek kembali pekerjaannya. Seperti

penelitian Zakaria dkk (2010) menyimpulkan bahwa jenis keterampilan proses

terjadi ketika menghadapi kesulitan dalam faktorisasi dan menyederhanakan

ungkapan aljabar serta melakukan aljabar. Rindyana (2012) menyatakan bahwa

kesalahan keterampilan proses terjadi karena kurangnya kemampun siswa dalam

memahami materi operasi pada bentuk aljabar. Kesalahan keterampilan proses

juga menyebabkan kesalahan penulisan akhir, karena jawaban yang diperoleh

menjadi salah.

Page 12: ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

8

Dari hasil analisis soal dan wawancara yang dilakukan kepada siswa dapat

diambil kesimpulan bahwa kesalahan keterampilan proses terjadi karena siswa

kurang teliti saat mengerjakan soal, siswa kurang memahami operasi-operasi

dalam aljabar, dan siswa tidak melakukan pengecekan ulang pada pekerjaannya.

3.5 Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir

Kesalahan penulisan jawaban akhir adalah kesalahan yang terjadi ketika siswa

sudah dapat menyelesaikan permasalahan dari soal tetapi tidak dapat menuliskan

jawaban akhir dengan tepat. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa persentase

kesalahan penulisan jawaban akhir dalam penelitian ini yaitu 96,491% dengan

tingkat kualifikasi kesalahan sangat tinggi. Kesalahan ini terkjadi karena

kebiasaan buruk siswa yang sering tidak menuliskan kesimpulan ataupun karena

siswa tidak menjawab. Gambar 4 merupakan contoh kesalahan siswa pada tahap

penulisan jawaban akhir.

Gambar 4. Jawaban Siswa S-13

Hasil wawancara dengan salah satu siswa yaitu S-13 dengan kesalahan

penulisan jawaban akhir pada soal nomor 1 menyatakan bahwa siswa bingung apa

yang harus ditulis sebagai kesimpulannya, karena sudah menjadi kebiasaan tidak

menuliskan kesimpulan. Farida (2015) menyatakan bahwa sebagian siswa tidak

menulis kesimpulan karena siswa cencerung ingin menyingkat jawaban dan tidak

terbiasa dalam menuliskan kesimpulan. Suci (2016) menyatakan bahwa pada

Page 13: ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

9

tahap pengkodean kesalahan yang terjadi karena menuliskan jawaban akhir yang

tidak sesuai dengan konteks dan tidak menuliskan jawaban akhir.

Dari hasil analisis soal dan wawancara dapat diambil kesimpulan bahwa

kesalahan penulisan jawaban akhir terjadi karena siswa tidak terbiasa menuliskan

kesimpulan, sehingga siswa tidak tahu ingin menuliskan apa untuk kesimpulan.

Siswa juga ada yang melakukan kesalahan karena terburu-buru sehingga tidak

menuliskan kesimpulan.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan secara keseluruhan, sehingga dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Kesalahan Membaca

Pada penelitian ini siswa tidak melakukan kesalahan membaca. Siswa dapat

membaca soal dengan baik dan benar sebab soal yang dibuat peneliti tidak

menggunakan simbol-simbol yang rumit.

b. Kesalahan Memahami

Kesalahan memahami yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal

cerita bentuk aljabar terjadi karena siswa tidak bisa memaknai soal dengan

benar sehingga melakukan kesalahan dalam memahami soal. Siswa juga

kurang menguasai materi yang akan diujikan. Besar persentase kesalahan

memahami sebesar 29,825%, maka termasuk dalam kualifikasi rendah.

c. Kesalahan Transformasi

Kesalahan transformasi yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal

cerita bentuk aljabar terjadi karena siswa tidak memahami apa yang dimaksud

dengan kalimat/model matematika. Siswa juga kurang menguasai materi

sehingga tidak dapat membuat kalimat matematika dengan benar. Besar

persentase kesalahan transformasi sebesar 64,912%, maka termasuk dalam

kualifikasi tinggi..

d. Kesalahan Keterampilan Proses

Kesalahan keterampilan proses yang dilakukan oleh siswa dalam

menyelesaikan soal cerita bentuk aljabar terjadi karena siswa kurang teliti saat

Page 14: ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

10

mengerjakan soal, siswa kurang memahami operasi-operasi dalam aljabar, dan

siswa tidak melakukan pengecekan ulang pada pekerjaannya. Besar persentase

kesalahan keterampilan proses sebesar 75,438%, maka termasuk dalam

kualifikasi tinggi.

e. Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir

Kesalahan penulisan jawaban akhir yang dilakukan oleh siswa dalam

menyelesaikan soal cerita bentuk aljabar terjadi karena siswa tidak terbiasa

menuliskan kesimpulan, sehingga siswa tidak tahu ingin menuliskan apa untuk

kesimpulan. Siswa juga ada yang melakukan kesalahan karena terburu-buru

sehingga tidak menuliskan kesimpulan. Besar persentase kesalahan penulisan

jawaban akhir sebesar 96,491%, maka termasuk dalam kualifikasi sangat

tinggi.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan da implikasi di atas, ada beberapa hal yang akan

peneliti sarankan untuk mengatasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

dalam menyelesaikan soal cerita bentuk aljabar sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita

bentuk aljabar sebaiknya siswa diberikan lebih banyak latihan soal agar siswa

terbiasa dalam menyelesaikan berbagai macam soal dengan benar, cepat, dan

tepat.

b. Untuk mengurangi banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh siswa karena

kesalahan membaca, memahami, transformasi, keterampilan proses, dan

penulisan jawaban akhir dalam menyelesaikan soal cerita bentuk aljabar maka

harus dilakukan penekanan pada materi bentuk aljabar.

c. Agar siswa tidak melakukan kesalahan, sebaiknya dilakukan pembiasaan untuk

mengecek kembali jawaban sebelum dikumpulkan. Serta mengerjakan soal

yang dirasa mudah terlebih dahulu agar menghemat waktu, sehingga tidak

terburu-buru.

d. Dalam penulisan jawaban hendaknya guru membiasakan siswa agar menjawab

dengan prosedur yang benar, seperti menuliskan diketahui, ditanyakan,

penyelesaian dengan diawali permisalan jika diperlukan, dan menuliskan

kesimpulan.

Page 15: ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

11

e. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini dapat ditindaklanjuti dengan

penelitian yang bersifat aplikatif, sehingga dapat saling mendukung dan benar-

benar bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2008. “Kesalahan Mengerjakan Soal Cerita dalam Pembelajaran

Matematika.” Pedagogia. (http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/

paedagogia/article/view/95).

Farida, Nurul. 2015. “Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VIII dalam

Menyelesaikan Masalah Soal Cerita Matematika.”.

(http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/matematika/article/download/306/

).

Jha, Shio Kumar. 2012. “Mathematics Performance of Primary School Students in

Assam (India): An Analysis Using Newman Procedure.” International

Journal of Computer Applications in Engineering Sciences.

(http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.303.2464&rep

=rep1&type=pdf).

Kamsiyati, Siti. 2013. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif untuk

Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

padasiswa SD.” Pedagogia.

(http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/paedagogia/article/view/6361).

Mulyadi, Riyadi dan Sri Subanti. 2015. “Analisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang

Berdasarkan Newman’s Error Analysis (Nea) Ditinjau Dari Kemampuan

Spasial.” Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika. (www.jurnal.

fkip.uns.ac.id/index.php/s2math/article/view/6180/4276).

OECD. 2015. (https://www.oecd.org/pisa/pisa-2015-results-in-focus.pdf).

Priyanto, Arif, Suharto dan Dinawati Trapsilasiwi. 2015. “Analisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pokok Bahasan

Teorema Pythagoras Berdasarkan Kategori Kesalahan Newman di Kelas

VIII A SMP Negeri 10 Jember.”. (http://repository.unej.ac.id/

handle/123456789/63514).

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Putra, Nusa. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Raduan, Ismail Hj. 2010. “Error analysis and the corresponding cognitive

activities committed by year five primary students in solving mathematical

word problems.” Procedia Social and Behavioral Science.

(sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042810006403).

Page 16: ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL … · nilai siswa rendah pada soal cerita. Sementara itu, menurut Budiyono (2008) soal cerita merupakan soal yang sulit bagi sebagian

12

Rindyana, Bunga Suci Bintari dan Tjang Daniel Chandra. 2012. “Analisis

Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Materi

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Berdasarkan Analisis Newman.”.

(http://jurnal-

online.um.ac.id/data/artikel/artikel1B38E977F3512C05B4DF6426CD3B1

67F.pdf).

Ristekdikti. 2015. Kemampuan Matematika dan Sains di Urutan Ke-64 dari 65

Negara. (http://lldikti12.ristekdikti.go.id/2013/12/05/skor-pisa-posisi-

indonesia-nyaris-jadi-juru-kunci.html).

Satoto, Seto, Hery Sutarto dan Emi Pujiastuti. 2013. “Analisis Kesalahan Hasil

Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal dengan Prosedur Newman.”

Unnes Journal of Mathematics Education. (https://journal.unnes.ac.id/

sju/index.php/ujme/article/view/1757/1630).

Siregar, Nani Restati. 2017. “Persepsi siswa pada pelajaran matematika: studi

pendahuluan pada siswa yang menyenangi game.”.

(http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/ippi/article/download/2193/1655).

Suci, Karunia. 2016. “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal

Cerita Matematika Berdasarkan Analisis Kesalahan Newman.”

EKUIVALEN - Pendidikan Matematika. 19-24. (http://ejournal.

umpwr.ac.id/index.php/ekuivalen/article/view/2866/2705).

Sutama. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK dan

R&D. 4th. Surakarta: Fairuz Media.

Wijaya, Aris Arya dan Masriyah. 2013. “Analisis Kesalahan Siswa dalam

Menyelesaikan Soal Cerita Materi Sistem Persamaan Linier Dua

Variabel.” Mathedunesa. (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/

mathedunesa/article/view/1453).

Zakaria, Effandi, Ibrahim dan Siti Mistima Maat. 2010. “Analysis of Students’

Error in Learning of Quadratic Equations.” International Education

Studies. (https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1065893.pdf).